perwakilan provinsi lampung provinsi lampung laporan kinerja tahun 2017 perwakilan bpkp provinsi...
Post on 24-Mar-2019
266 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
Laporan Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung i
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR
Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap unit eselon II instansi
pemerintah diamanatkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKj), oleh sebab itu Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Provinsi Lampung sebagai salah satu unit eselon II mandiri di lingkungan
BPKP juga wajib menyusun LKj.
LKj Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2017 ini merupakan laporan
tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis 2015-2019, yang memuat kegiatan-
kegiatan yang dianggap dominan dalam pencapaian tujuan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi Perwakilan sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala BPKP
Nomor KEP-06.00.00-286/K/2002 yang terakhir diubah dengan Peraturan Kepala
BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP.
Penyusunan LKj dimaksudkan sebagai media bagi Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya kepada stakeholders, serta sarana untuk evaluasi atas capaian kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung baik keberhasilan maupun hambatannya
selama tahun 2017.
LKj sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang
Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja (Renja) dan capaian Kinerja
Instansi Pemerintah tahun 2017.
Bagian Renstra akan menguraikan mengenai rencana strategis 2015 – 2019
yang meliputi pernyataan visi, misi, tujuan, indikator kinerja utama, program dan
kegiatan, penanggung jawab program dan kegiatan serta rencana kinerja organisasi
tahun 2017. Sedangkan Bagian Akuntabilitas Kinerja akan menguraikan mengenai
metodologi pengukuran capaian, capaian kinerja organisasi tahun 2017, analisis
capaian organisasi tahun 2017 dan akuntabilitas keuangan.
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
Laporan Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung ii
Kami berharap LKj tahun 2017 ini dapat memberikan manfaat bagi
stakeholders dan sebagai umpan balik bagi seluruh pejabat struktural dan
fungsional Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam melaksanakan tugasnya di
masa yang akan datang dalam rangka meningkatkan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung.
Bandar Lampung, 2 Januari 2018
Kepala Perwakilan,
Sally Salamah NIP 19670420 198703 2 001
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
Laporan Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR iv
RINGKASAN EKSEKUTIF vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1
B. Aspek Strategis Organisasi 3
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi 5
D. Struktur Organisasi 6
E. Sistematika Penyajian 9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 10
A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 10
1. Pernyataan Visi 11
2. Pernyataan Misi 11
3. Tujuan 13
4. Sasaran Strategis 14
5. Indikator Kinerja Utama 14
6. Program dan Kegiatan 17
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 22
A. Capaian Kinerja 22
B. Analisis Capaian Kinerja 27
Sasaran Strategis 1 27
Sasaran Strategis 2 60
Sasaran Strategis 3 65
Sasaran Strategis 4 68
C. Realisasi Anggaran 70
BAB IV PENUTUP 72
A. Simpulan 72
B. Strategi Peningkatan Kinerja 72
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
Laporan Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung iv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 15
2.2 Target Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2017 Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung
19
2.3 Target Kinerja Sasaran Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung
21
3.1 Capaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 2017 22
3.2 Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2017 26
3.3 Ringkasan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2017 28
3.4 Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2017 61
3.5 Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2017 65
3.6 Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun 2017 68
3.7 Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran Strategis 4 68
4.1 Ringkasan Capaian Kinerja Tahun 2017 72
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
Laporan Kinerja Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 6
1.2 Sistematika Penyajian LKj Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung Tahun 2017
8
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
kuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang
melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut,
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung menyusun Laporan Kinerja (LKJ) sebagai
wujud pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan
dapat diterima oleh semua pihak demi terwujudnya visi Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung Tahun 2015-2019: “Auditor Auditor Auditor Auditor Internal Internal Internal Internal Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk RI Berkelas Dunia untuk RI Berkelas Dunia untuk RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan NasionalMeningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan NasionalMeningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan NasionalMeningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di di di di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.”
Pada Tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah melaksanakan tiga
misi dengan empat sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis,
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 untuk mencapai empat Indikator Kinerja Utama. Pada
umumnya, pengukuran atas Capaian Kinerja tahun 2017 menunjukkan bahwa tingkat
capaian kinerja tahun 2017 telah mencapai target capaian kinerja dari indikator
sasaran dan indikator kinerja utama. Hal ini menggambarkan capaian kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2017 dapat dikategorikan berhasil dengan
sangat baik. Untuk pelaksanaan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator
sasaran strategis, dibutuhkan dana sebesar Rp21.059.034.000,00 dengan realisasi
Rp20.642.036.827,00 atau 98,02%.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi pertimbangan pada penetapan
program dan kegiatan dimasa yang akan datang yaitu BPKP berperan penting dalam
mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan
negara dan pembangunan nasional, pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP), peningkatan kapabilitas Aparatur Pengawasan Instansi
Pengawasan (APIP) serta peningkatan dan pemantapan koordinasi antar lintas bidang
dan instansi guna meningkatkan optimalisasi pencapaian sasaran.
Pencapaian kinerja tahun ini akan terus ditingkatkan, tentunya dalam kerangka
mendukung peningkatan kinerja Pemerintah RI secara keseluruhan.
Bandar Lampung, 2 Januari 2018
Kepala Perwakilan
Sally SalamahSally SalamahSally SalamahSally Salamah NIP19670420 198703 2 001
A
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
I. PENDAHULUAN
Adan Pengawasan
Pemerintah Non
mengawasi pengelolaan
pembangunan nasional agar sesuai
sekaligus memberikan masukan
Tugas, fungsi dan
produk BPKP, struktur
Laporan Kinerja Tahun 201
A. Tugas, Fungsi Tugas, Fungsi Tugas, Fungsi Tugas, Fungsi
Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa
kali penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Peraturan
Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan Presiden
Nomor 103 Tahun 2001 beser
memiliki unit mandiri yang dituangkan dalam Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP
06.00.00-286/K/2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun
Perwakilan BPKP, bahwa Perwakilan BPKP bertugas:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
permintaan Kepala Daerah;
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Menyelenggarakan penyelenggaraan dan pe
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut,
1. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan Pemerintah
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD
dan kinerja Instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
B
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
PENDAHULUAN
engawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan
Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan tugas utama
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait.
dan wewenang BPKP, aspek strategis organisasi,
organisasi dan komposisi pegawai, serta sistematika
Tahun 2017 lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
Tugas, Fungsi Tugas, Fungsi Tugas, Fungsi Tugas, Fungsi dandandandan WewenangWewenangWewenangWewenang OrganisasiOrganisasiOrganisasiOrganisasi
Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa
Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Peraturan
Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan Presiden
Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya. Dalam melaksanakan tugasnya BPKP
memiliki unit mandiri yang dituangkan dalam Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP
286/K/2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan BPKP, bahwa Perwakilan BPKP bertugas:
Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
permintaan Kepala Daerah;
Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
Menyelenggarakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi:
Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan Pemerintah
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD
dan kinerja Instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 1
merupakan Lembaga
membantu Presiden
keuangan negara dan
undangan yang berlaku
kebijakan yang terkait.
organisasi, kegiatan dan layanan
sistematika penyajian
Sejak terbentuk pada tahun 1983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa
Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Peraturan
Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan Presiden
ta perubahannya. Dalam melaksanakan tugasnya BPKP
memiliki unit mandiri yang dituangkan dalam Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-
286/K/2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
isasi dan Tata Kerja
Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
negara;
Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
laksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
BPKP menyelenggarakan fungsi:
Daerah dan laporan
Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
3. Pengawasan terhadap BUMN, badan
kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, serta
kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja
yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan;
4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja p
BUMN, badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan
usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang
5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas
penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan
negara/daerah serta pembangunan nasion
atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau
subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;
6. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah;
7. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan
tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program kebijakan
pemerintah yang strategis;
8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan
yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga,
audit klaim, audit investigatif terhadap kasus
berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit perhitungan kerugian
keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan
korupsi;
9. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggara
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama
dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
10. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan dan konsultansi penyelenggaraan sistem
pengendalian intern kepada i
badan-badan yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan
lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penguasaan Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai Peraturan Perundang
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Pengawasan terhadap BUMN, badan-badan lain yang didalamnya ter
kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, serta
kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama dan pinjaman/bantuan luar negeri
yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja p
BUMN, badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan
usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan
n peraturan perundang-undangan;
Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas
penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan
negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh
atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau
subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;
Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan
hadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program kebijakan
pemerintah yang strategis;
Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan
yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga,
it investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang
berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit perhitungan kerugian
keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan
Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama
dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan dan konsultansi penyelenggaraan sistem
pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
badan yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan
lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penguasaan Pemerintah Pusat
tau Pemerintah Daerah sesuai Peraturan Perundang-undangan;
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 2
badan lain yang didalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, serta
sama dan pinjaman/bantuan luar negeri
yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja pada
BUMN, badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan
usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan
Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas
penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan
al dan/atau kegiatan lain yang seluruh
atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau
subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;
Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan
hadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program kebijakan
Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan
yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga,
kasus penyimpangan yang
berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit perhitungan kerugian
keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan
gawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama
Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan dan konsultansi penyelenggaraan sistem
nstansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
badan yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan
Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penguasaan Pemerintah Pusat
undangan;
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
12. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
13. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan
14. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
Dalam menyelenggarakan fungsinya, BPKP mempunyai kewenangan:
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan;
2. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan keuangan
mendukung pembangunan secara makro;
3. Penetapan sistem informasi di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
4. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan d
pengawasan keuangan dan pembangunan;
5. Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan;
6. Kewenangan lain yang melekat da
peraturan perundang
a. Memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat
penimbunan dan sebagainya.
b. Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, su
surat bukti, notulen rapat direksi/komisaris/panitia dan sejenisnya, hasil survey
laporan-laporan pengelolaan, dan surat
pengawasan;
c. Melakukan pengawasan kas, surat
lain-lainnya;
d. Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan baik hasil
pengawasan BPKP sendiri, maupun hasil pengawasan lembaga pengawasan
lainnya sesuai dengan peraturan perundang
B. AspekAspekAspekAspek StrategisStrategisStrategisStrategis
BPKP sebagai Lembaga
Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan
elayanan administrasi Perwakilan BPKP.
Dalam menyelenggarakan fungsinya, BPKP mempunyai kewenangan:
Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang pengawasan keuangan dan
Perumusan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan untuk
mendukung pembangunan secara makro;
Penetapan sistem informasi di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan;
Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang pengawasan keuangan dan
Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
Memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat
penimbunan dan sebagainya.
Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, su
surat bukti, notulen rapat direksi/komisaris/panitia dan sejenisnya, hasil survey
laporan pengelolaan, dan surat-surat lainnya yang di perlukan dalam
Melakukan pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persediaan, dan
Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan baik hasil
pengawasan BPKP sendiri, maupun hasil pengawasan lembaga pengawasan
lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
StrategisStrategisStrategisStrategis OrganisasiOrganisasiOrganisasiOrganisasi
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dibentuk
Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya, selain mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 3
Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan
Dalam menyelenggarakan fungsinya, BPKP mempunyai kewenangan:
Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang pengawasan keuangan dan
dan pembangunan untuk
Penetapan sistem informasi di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;
Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
an supervisi di bidang
Penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang pengawasan keuangan dan
n telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat
Meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-
surat bukti, notulen rapat direksi/komisaris/panitia dan sejenisnya, hasil survey
surat lainnya yang di perlukan dalam
surat berharga, gudang persediaan, dan
Meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan baik hasil
pengawasan BPKP sendiri, maupun hasil pengawasan lembaga pengawasan
undangan yang berlaku.
yang dibentuk melalui
Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan
selain mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
dan pembangunan nasional juga menjalankan
Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Mandat bagi BPKP dimaksud
melakukan pengawasan intern terhadap
Pembina penyelenggaraan
SPIP berkaitan erat dengan
diharapkan dengan pengendalian
terjadinya kecurangan/penyimpangan
Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan
Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:
1. Mempercepat efektivitas penerapan siste
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
2. Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan
korupsi;
3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/ daerah serta
efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampun
melalui unjuk kerja yang optimal sebagai Auditor Presiden di daerah
semakin nyata dalam membantu
dihadapi. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP
strategi pengawasan dalam mengawal RPJMN 2015
Peraturan Kepala BPKP No
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2017 yang meliputi:
1. Pembangunan hubungan kemitraan, jejaring pengawasan dan perencanaan
pembangunan nasional oleh seluruh pimpinan BPKP baik di pusat maupun daerah.
2. Pengawasan intern difokuskan pada isu strategis atau program prioritas pembnagunan
nasional yang bersifa
peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi pengawasan
program pemerintah serta penguatan penerapan sistem pengendalian intern
Kementerian/Lembaga/Pemerintah dan Korporasi.
3. Penguatan kapasitas internal BPKP berupa penguatan kompetensi SDM BPKP dan
ketaatan terhadap standard
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
dan pembangunan nasional juga menjalankan mandat yang tertuang pada
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemer
bagi BPKP dimaksud adalah sebagai auditor Presiden yang memiliki
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
penyelenggaraan SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran
dengan peran pengawasan intern karena dengan
pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan
terjadinya kecurangan/penyimpangan.
Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Pres
Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:
Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan
Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/ daerah serta
efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung harus dapat menunjukkan
kerja yang optimal sebagai Auditor Presiden di daerah
membantu pemerintah daerah menyelesaikan
Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung berupaya melaksanakan
pengawasan dalam mengawal RPJMN 2015-2019 dan RKP 2017 sesuai dengan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 15 Tahun 2016 tentang Kebijakan Pengawasan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2017 yang meliputi:
Pembangunan hubungan kemitraan, jejaring pengawasan dan perencanaan
pembangunan nasional oleh seluruh pimpinan BPKP baik di pusat maupun daerah.
Pengawasan intern difokuskan pada isu strategis atau program prioritas pembnagunan
nasional yang bersifat lintas sektoral, pencegahan dan pemberantasan korupsi,
peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi pengawasan
program pemerintah serta penguatan penerapan sistem pengendalian intern
Kementerian/Lembaga/Pemerintah dan Korporasi.
uatan kapasitas internal BPKP berupa penguatan kompetensi SDM BPKP dan
standard dan SOP berbasis risiko, peningkatan kapasitas
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 4
yang tertuang pada Peraturan
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
sebagai auditor Presiden yang memiliki tugas
negara dan sebagai
pemerintah. Peran sebagai pembina
dengan penguatan SPIP
pemerintahan dapat mencegah
, Presiden menerbitkan
Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan
m pengendalian intern pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan
Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/ daerah serta
menunjukkan paradigma barunya
sehingga peran BPKP
menyelesaikan permasalahan yang
insi Lampung berupaya melaksanakan
2019 dan RKP 2017 sesuai dengan
15 Tahun 2016 tentang Kebijakan Pengawasan Badan
Pembangunan hubungan kemitraan, jejaring pengawasan dan perencanaan
pembangunan nasional oleh seluruh pimpinan BPKP baik di pusat maupun daerah.
Pengawasan intern difokuskan pada isu strategis atau program prioritas pembnagunan
t lintas sektoral, pencegahan dan pemberantasan korupsi,
peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi pengawasan
program pemerintah serta penguatan penerapan sistem pengendalian intern
uatan kapasitas internal BPKP berupa penguatan kompetensi SDM BPKP dan
dan SOP berbasis risiko, peningkatan kapasitas information
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
and communication technology (ICT)
peningkatan sarana prasarana.
Adapun strategi penguatan (reposisi) BPKP ke
1. Product Differences
Sebagaimana dinyatakan
Tahun 2014 tentang BPKP
bersifat spesifik yaitu
negara/daerah dan pembangunan nasional
yang menjalankan amanah
2. Market Differences
BPKP perlu mengenali
BPKP menjadi bernilai, memiliki
stakeholders entitas
dan organisasi profesi di wilayah
3. Methodology Differences
Pengembangan metodologi
manfaat misalnya program
audit, internal control review
BPKP.
Dengan semakin
Nomor 60 Tahun 2008
meliputi pengawasan akuntabilitas
baru BPKP yang lebih
membangun sistem yang mampu
mendeteksi adanya kecurangan/penyimpangan, telah
visi BPKP. Dua peran
consulting.
C. Kegiatan dan Produk OrganisasiKegiatan dan Produk OrganisasiKegiatan dan Produk OrganisasiKegiatan dan Produk Organisasi
Dalam rangka mendukung
iklim pencegahan KKN,
stakeholders dengan melakukan pengawasan terhadap 4 (empat) fokus pengawasan yaitu:
1. Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
Berisi kegiatan pengawasan yan
pembangunan dalam
reviu progres pembangunan jalan tol di wilayah Lampung, monitoring dan evaluasi
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
and communication technology (ICT) berbasis BPKP’s enterprise architecture (EA)
peningkatan sarana prasarana.
penguatan (reposisi) BPKP ke depan adalah:
dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 49
Tahun 2014 tentang BPKP, maka penugasan BPKP sebagai Auditor
yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan
/daerah dan pembangunan nasional agar tercapai tujuan akuntabilitas
amanah rakyat, bersifat strategis, makro, nasional (lintas
mengenali dengan baik siapa market-nya, hal ini dimaksudkan agar produk
bernilai, memiliki pasar pengawasan yang jelas bagi
birokrasi baik eksekutif, legislatif, yudikatif, organisasi
profesi di wilayah Provinsi Lampung.
Methodology Differences
metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan
misalnya program evaluations, policy analysis, forensic audit
internal control review perlu dikembangkan sejalan dengan
semakin luasnya cakupan penugasan BPKP sebagaimana
dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun 2014
akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP, dan
mengedepankan aspek pencegahan, dengan
sistem yang mampu mencegah kecurangan/penyimpangan
kecurangan/penyimpangan, telah mendorong dilakukannya
utama yang dapat dilakukan BPKP adalah peran
Kegiatan dan Produk OrganisasiKegiatan dan Produk OrganisasiKegiatan dan Produk OrganisasiKegiatan dan Produk Organisasi
mendukung meningkatkan tatakelola pemerintahan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung memberikan
dengan melakukan pengawasan terhadap 4 (empat) fokus pengawasan yaitu:
Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
Berisi kegiatan pengawasan yang berhubungan langsung dengan pengawalan prioritas
pembangunan dalam nawa cita (100 janji presiden) yang meliputi kegiatan pengawasan
reviu progres pembangunan jalan tol di wilayah Lampung, monitoring dan evaluasi
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 5
enterprise architecture (EA) dan
asal 49 dan Perpres 192
uditor Presiden akan
pengelolaan keuangan
akuntabilitas Presiden
strategis, makro, nasional (lintas sektoral).
dimaksudkan agar produk
bagi shareholders dan
organisasi pendidikan
pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan membawa
evaluations, policy analysis, forensic audit, performance
dengan paradigma baru
penugasan BPKP sebagaimana amanat dari PP
dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun 2014, yang
pembinaan SPIP, dan paradigma
pencegahan, dengan lebih menekankan
kecurangan/penyimpangan atau memudahkan
dilakukannya perubahan
peran assurance dan
pemerintahan dan menciptakan
mberikan layanan kepada
dengan melakukan pengawasan terhadap 4 (empat) fokus pengawasan yaitu:
g berhubungan langsung dengan pengawalan prioritas
nawa cita (100 janji presiden) yang meliputi kegiatan pengawasan
reviu progres pembangunan jalan tol di wilayah Lampung, monitoring dan evaluasi
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
program prioritas nasional, evaluasi penye
pengedaan barang dan jasa, pengawasan bidang pendidikan, audit program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN), audit dukungan program Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(PHLN), serta audit laporan keuangan Program Nasional Pember
(PNPM) Mandiri Perkotaan.
2. Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal.
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan mendorong peningkatan ruang fiskal dan
efisiensi pengeluaran yang meliputi kegiatan pengawasan
(DAK) Reimbursement
evaluasi kinerja PDAM
3. Pengamanan Aset Negara/
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan memberikan kontribusi dalam upaya
penyelamatan keuangan negara dan daerah serta
yang meliputi kegiatan pengawasan
keuangan negara, pemberian keterangan ahli, dan reviu Penyertaan Modal Negara
(PMN).
4. Peningkatan Governance System
Berisi Kegiatan pengawasan yang strategis dan bersifat makro dalam rangka
governance system
meliputi kegiatan pengawasan
APBD, pengelolaan keuangan desa
lingkungan instansi verti
Audit Capability Model
(SPIP), serta peningkatan tata kelola BLUD.
D. StruktuStruktuStruktuStruktur Organisasir Organisasir Organisasir Organisasi
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sesuai Keputusan
Kepala BPKP Nomor KEP
kali, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor
dan Tata Kerja Perwakilan BPKP
Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan
Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi
Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua
sebagaimana berikut:
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
program prioritas nasional, evaluasi penyerapan anggaran pemerintah daerah dan
pengedaan barang dan jasa, pengawasan bidang pendidikan, audit program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN), audit dukungan program Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(PHLN), serta audit laporan keuangan Program Nasional Pember
(PNPM) Mandiri Perkotaan.
Peningkatan Kontribusi Ruang Fiskal.
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan mendorong peningkatan ruang fiskal dan
efisiensi pengeluaran yang meliputi kegiatan pengawasan verifikasi Dana Alokasi Khusus
Reimbursement Bidang Infrastruktur, verifikasi DAK Advance Payment
evaluasi kinerja PDAM.
Pengamanan Aset Negara/Daerah.
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan memberikan kontribusi dalam upaya
penyelamatan keuangan negara dan daerah serta pengamanan aset tetap
yang meliputi kegiatan pengawasan audit investigatif, audit penghitungan kerugian
keuangan negara, pemberian keterangan ahli, dan reviu Penyertaan Modal Negara
Governance System.
pengawasan yang strategis dan bersifat makro dalam rangka
di lingkungan kementerian/lembaga/pemda/
meliputi kegiatan pengawasan asistensi SIMDA, evaluasi penyusunan dan penetapan
APBD, pengelolaan keuangan desa, pendampingan penyusunan laporan keuang
lingkungan instansi vertikal, penerapan tata kelola APIP dengan pendekatan
Audit Capability Model (IACM), pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP), serta peningkatan tata kelola BLUD.
r Organisasir Organisasir Organisasir Organisasi
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sesuai Keputusan
Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 sebagaimana telah diubah beberapa
eraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi,
Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan
Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi
Sulawesi Utara, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 6
rapan anggaran pemerintah daerah dan
pengedaan barang dan jasa, pengawasan bidang pendidikan, audit program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN), audit dukungan program Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(PHLN), serta audit laporan keuangan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan mendorong peningkatan ruang fiskal dan
ikasi Dana Alokasi Khusus
Advance Payment, dan
Berisi kegiatan pengawasan yang bertujuan memberikan kontribusi dalam upaya
pengamanan aset tetap negara/daerah
audit investigatif, audit penghitungan kerugian
keuangan negara, pemberian keterangan ahli, dan reviu Penyertaan Modal Negara
pengawasan yang strategis dan bersifat makro dalam rangka perbaikan
di lingkungan kementerian/lembaga/pemda/korporasi yang
asistensi SIMDA, evaluasi penyusunan dan penetapan
ndampingan penyusunan laporan keuangan di
al, penerapan tata kelola APIP dengan pendekatan Internal
(IACM), pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sesuai Keputusan
286/K/2001 sebagaimana telah diubah beberapa
6 tentang Organisasi
Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi,
Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan
Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi
Sulawesi Utara, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua, tampak
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
GambarGambarGambarGambar1.1.1.1.1.1.1.1.
Dengan terbitnya keputusan
8 Desember 2016 tentang
Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Tata Usaha telah beralih dari Sdr. Althofur Rohman kepada Sdr. Jonson Siahaan dan
jabatan Kepala Sub Bagian Keuangan beralih dari
berdasarkan keputusan Kepala BPKP
jabatan Koordinator Pengawas Bidang P3A
kepada Sdri. Rita Erfa, sedangkan
243/K/SU/2017 tanggal
Investigasi telah beralih dari Sdr
Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan tugas sebagai berikut:
1. Kepala Perwakilan mempunyai tugas memimpin Perwakilan BPKP dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
2. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
program, urusan
perlengkapan, rumah tangga,
laporan.
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Struktur Organisasi Struktur Organisasi Struktur Organisasi Struktur Organisasi Perwakilan Perwakilan Perwakilan Perwakilan BPKPBPKPBPKPBPKP Provinsi LampungProvinsi LampungProvinsi LampungProvinsi Lampung
Dengan terbitnya keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-432/K/SU/2016 Tanggal
tentang Pengangkatan dan Pemindahan Pejabat Struktural di
Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, jabatan Kepala Bagian
Tata Usaha telah beralih dari Sdr. Althofur Rohman kepada Sdr. Jonson Siahaan dan
jabatan Kepala Sub Bagian Keuangan beralih dari Sdr. Purwanto kepada Sdr. Sutikno,
berdasarkan keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-171/K/SU/2017
Koordinator Pengawas Bidang P3A telah beralih dari Sdr. Api Achmad Rochjadi
, sedangkan sesuai dengan keputusan Kepala BPKP Nomor
tanggal 6 September 2017 jabatan Koordinator Pengawas Bidang
telah beralih dari Sdr. I Ketut Sumadana kepada Sdr. Saeful Alam
Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung terdiri dari Kepala Perwakilan,
Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan tugas sebagai berikut:
Kepala Perwakilan mempunyai tugas memimpin Perwakilan BPKP dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan
program, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,
perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, s
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 7
Provinsi LampungProvinsi LampungProvinsi LampungProvinsi Lampung
432/K/SU/2016 Tanggal
Pengangkatan dan Pemindahan Pejabat Struktural di
, jabatan Kepala Bagian
Tata Usaha telah beralih dari Sdr. Althofur Rohman kepada Sdr. Jonson Siahaan dan
Sdr. Purwanto kepada Sdr. Sutikno,
171/K/SU/2017 tanggal 5 juli 2017,
Api Achmad Rochjadi
sesuai dengan keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-
Koordinator Pengawas Bidang
Saeful Alam.
terdiri dari Kepala Perwakilan,
Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan tugas sebagai berikut:
Kepala Perwakilan mempunyai tugas memimpin Perwakilan BPKP dalam
penyusunan rencana dan
persuratan, urusan dalam,
pengelolaan perpustakaan, serta penyusunan
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Subbagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian
dan pengembangan pegawai.
b. Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program dan anggaran serta pengelolaan
keuangan.
c. Subbagian Umum, mempunyai tugas
pengelolaan perpustakaan, urusan dalam
laporan.
3. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional auditor dan
jabatan fungsional lainnya
sesuai dengan jabatan fungsional masing
ketentuan peraturan perundang
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
mempunyai tugas:
a. Koordinasi penyusunan rencana dan program pengawasan;
b. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan;
c. Pemantauan dan evaluasi hasil pengawasan; dan
d. Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor terdiri dari:
a. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Pusat yang bertugas
penyelenggaraan
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
yang bertugas
penyelenggaraan keuangan dan pembangunan daerah;
c. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
melaksanakan kegiatan
d. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
melaksanakan kegiatan
e. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Pembinaan Aparat Pengawasa
melaksanakan p
APIP.
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
an Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian
dan pengembangan pegawai.
Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program dan anggaran serta pengelolaan
Subbagian Umum, mempunyai tugas urusan persuratan, perlengkapan,
pengelolaan perpustakaan, urusan dalam, rumah tangga
Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional auditor dan
jabatan fungsional lainnya yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing yang dilaksanakan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor dipimpin oleh Koordinator Pengawasan yang
Koordinasi penyusunan rencana dan program pengawasan;
Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan;
Pemantauan dan evaluasi hasil pengawasan; dan
Tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan.
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor terdiri dari:
abatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah
yang bertugas melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang akuntabilitas
penyelenggaraan keuangan dan pembangunan pusat;
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntabilitas Pemerinta
yang bertugas melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang akuntabilitas
penyelenggaraan keuangan dan pembangunan daerah;
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara
kegiatan pengawasan di bidang keakuntannegaraan;
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi
kegiatan pengawasan di bidang keinvestigasian;
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta
Pembinaan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (P3A) yang bertugas
program dan pelaporan pengawasan serta kegiatan pembinaan
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 8
an Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian
Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program dan anggaran serta pengelolaan urusan
urusan persuratan, perlengkapan,
rumah tangga dan penyusunan
Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari jabatan fungsional auditor dan
mempunyai tugas dan fungsi melakukan kegiatan
masing yang dilaksanakan berdasarkan
dipimpin oleh Koordinator Pengawasan yang
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah
di bidang akuntabilitas
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
di bidang akuntabilitas
Bidang Akuntan Negara yang bertugas
di bidang keakuntannegaraan;
Bidang Investigasi yang bertugas
di bidang keinvestigasian;
Program dan Pelaporan serta
n Internal Pemerintah (P3A) yang bertugas
rogram dan pelaporan pengawasan serta kegiatan pembinaan
BAB I. PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
E. Sistematika PenyajianSistematika PenyajianSistematika PenyajianSistematika Penyajian
Laporan Kinerja (LKj)
pencapaian kinerja Perwakilan
diukur dan dinilai berdasarkan
keberhasilan tahunan organisasi.
BPKP Provinsi Lampung Tahun
Analisis atas capaian
dilakukannya identifikasi
bagi perbaikan kinerja di masa
Laporan Akuntabilitas Kinerja
diilustrasikan dalam Gambar 1.2
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.
PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Sistematika PenyajianSistematika PenyajianSistematika PenyajianSistematika Penyajian
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun
Perwakilan BPKP selama tahun 2017. Capaian
berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2017
organisasi. Tapkin sendiri merupakan penjabaran
Tahun 2015-2019.
capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2017
dentifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap)
kinerja di masa datang. Dengan pola pikir tersebut, sistematika
Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Gambar 1.2 berikut ini.
Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.Gambar 1.2222 Sistematika Penyajian LKSistematika Penyajian LKSistematika Penyajian LKSistematika Penyajian LKjjjj Perwakilan Perwakilan Perwakilan Perwakilan BPKPBPKPBPKPBPKP
Provinsi LampungProvinsi LampungProvinsi LampungProvinsi Lampung TTTTahunahunahunahun 2017201720172017
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 9
Tahun 2017 melaporkan
kinerja tahun 2017
2017 sebagai tolok ukur
penjabaran Renstra Perwakilan
2017 memungkinkan
(performance gap) sebagai masukan
, sistematika penyajian
Tahun 2017 dapat
BPKPBPKPBPKPBPKP
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
10 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
KINERJA
Meningkatkan kualitas
Perwakilan BPKP Provin
Tujuan pada Renstra Tahun
Provinsi Lampung periode Tahun
yang direstrukturisasi ol
mencakup dua program
Pengawasan. Program P
Akuntabilitas Keuangan N
penyelenggaraan SPIP,
program dukungan manaj
dari Fasilitasi Dukungan
dan Prasarana BPKP.
Dengan berjalannya
Pendayagunaan Aparatur
tentang Petunjuk Teknis
atas Laporan Kinerja In
dan sasaran strategis dan m
disajikan akuntabilitas p
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015
enyusunan R
satu amanat
Perencanaan
Republik Indonesia N
Instansi Pemerintah (SA
dokumen perencanaan
Program dan kegiatan BP
Renstra BPKP merupak
dan mengacu kepada
serta mendukung pencapaian
P
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi
ovinsi Lampung. Peningkatan ini terlihat da
Tahun 2015–2019. Program pada Renstra
iode Tahun 2015-2019 telah diselaraskan d
oleh Bappenas. Renstra Perwakilan BPKP
am utama yakni Program Pengawasan dan P
Pengawasan BPKP ditujukan dalam rangka p
uangan Negara dan Pembangunan Nasional
sedangkan Program Dukungan Penga
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainny
Dukungan Manajemen BPKP dan Pengadaan dan
jalannya waktu dan merujuk pada Peraturan
atur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
knis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Instansi Pemerintah, BPKP telah melakukan
dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama,
pencapaian sasaran strategis.
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015----2019201920192019
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
aan Pembangunan Nasional (SPPN) dan
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
AKIP). Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
anaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strate
BPKP dalam rangka melaksanakan tugas pokok
kan bagian dari perencanaan nasional, sehingga ha
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
apaian program-program prioritas Pemerint
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
njadi perhatian utama
dari Visi, Misi dan
a Perwakilan BPKP
kan dengan program
Provinsi Lampung
Program Dukungan
pengawasan intern
ional serta pembinaan
awasan merupakan
lainnya, yang terdiri
Penyaluran Sarana
an Menteri Negara
omor 53 Tahun 2014
dan Tata Cara Reviu
lakukan penajaman tujuan
tama, sehingga dapat
Lampung merupakan salah
2004 tentang Sistem
Peraturan Presiden
kuntabilitas Kinerja
Lampung merupakan
egi, Kebijakan, serta
pokok dan fungsinya.
hingga harus Selaras
ngah Nasional (RPJMN)
intah.
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA
1. Pernyataan Visi1. Pernyataan Visi1. Pernyataan Visi1. Pernyataan Visi
Struktur Renstr
mengacu pada restr
Kementerian/Lembaga
Peraturan Menteri Ne
Perencanaan Pembangunan
Rencana Strategis
diterjemahkan dalam Visi
“Aud
untu
Keua
Perw
Terwujudnya vi
dihadapi oleh segenap
perwakilan. Sebagai penjaba
2. Pernyataan Misi2. Pernyataan Misi2. Pernyataan Misi2. Pernyataan Misi
Misi BPKP beris
unit untuk mencapai
kewenangan yang telah
diatur dalam Keputus
Pengawasan Keuangan
Presiden RI Nomor
Kewenangan, Susunan
Departemen, selanjutnya
2013 dan sebagaimana
Presiden Nomor 192 Tahun
Pemerintah Nomor 60 Tahun
dan Peraturan Presiden
mendukung akuntabilit
keuangan negara dan p
Sistem Pengendalian Int
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 201
a Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun
ukturisasi program dan Pedoman Pen
mbaga (Renstra K/L) Tahun 2015-2019 sebagaimana
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/
mbangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2014.
gis BPKP Tahun 2015-2019 yang disahkan
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebagai
uditor Internal Pemerintah RI Berk
uk Meningkatkan Akuntabilitas
angan dan Pembangunan Nasional
wakilan BPKP Provinsi Lampung”
visi merupakan tantangan sekaligus peluang
nap jajaran BPKP baik di tingkat pusat
njabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah mi
si pernyataan tentang apa yang akan dilakukan
visi BPKP. Perumusan misi mengacu
lah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan
san Presiden RI Nomor 31 Tahun 1983
dan Pembangunan, kemudian diperbarui
103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
unan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
lanjutnya diperbarui dengan Peraturan Presiden RI
ana telah beberapa kali diubah terakhir
Tahun 2014 tentang BPKP. Sesuai dengan amanat
60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Nomor 192 Tahun 2014, maka BPKP berpe
akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup
a dan pembangunan nasional serta pembinaan
Intern Pemerintah (SPIP).
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 11
Tahun 2015-2019
nyusunan Renstra
bagaimana diatur dalam
ional/Kepala Badan
ahkan oleh Kepala BPKP,
bagai berikut:
kelas Dunia
Pengelolaan
di Wilayah
luang yang harus
at maupun tingkat
misi BPKP.
dilakukan oleh seluruh
kepada tugas dan
nangan BPKP semula
1983 tentang Badan
dengan Keputusan
n, Tugas, Fungsi,
Pemerintah Non-
RI Nomor 3 Tahun
r dengan Peraturan
Sesuai dengan amanat Peraturan
Intern Pemerintah
eran penting dalam
lingkup penyelenggaraan
mbinaan penyelenggaraan
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
12 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Tiga misi Perwakilan
Men
Akuntabi
Nasional
Korporas
BPKP Pro
Misi pertama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Pengawasan Intern terhadap
Nasional guna Mendukung
Efektif di Wilayah Perw
hal yaitu tugas dan
“Pengawasan intern
pembangunan” dan manfaatnya
korporasi yang bersih dan
Mem
Intern Pem
Provinsi La
Misi kedua P
Penyelenggaraan Sistem
Wilayah Perwakilan BP
Satu. Untuk menjamin
rangka mencapai tujuan
pembangunan, dibutuhkan
keyakinan memadai bah
pelaporan keuangan yang
peraturan perundang-
dimaksud adalah SPIP.
melakukan pembinaan
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung adalah sebagai
MIMIMIMISSSSI 1I 1I 1I 1
nyelenggarakan Pengawasan Intern
bilitas Pengelolaan Keuangan dan Pe
l guna Mendukung Tata Kelola Pemerin
si yang Bersih dan Efektif di Wilayah
ovinsi Lampung
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yaitu “
hadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
ndukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korpora
wakilan BPKP Provinsi Lampung”. Misi ini
fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas
terhadap akuntabilitas pengelolaan k
manfaatnya yaitu “Mendukung tata kelola
dan efektif”.
MIMIMIMISSSSI 2I 2I 2I 2
embina Penyelenggaraan Sistem Pe
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Perwa
ampung
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
m Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
BPKP Provinsi Lampung”. Misi dua ini terkait
njamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan
tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi
utuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat
ahwa kegiatan berjalan efektif dan efisie
ang handal, penanganan aset yang aman
-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2
PIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan
penyelenggaraan SPIP.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
bagai berikut:
n terhadap
Pembangunan
rintahan dan
Perwakilan
itu “Menyelenggarakan
uangan dan Pembangunan
asi yang Bersih dan
ini mengandung dua
Tugas dimaksud adalah
lolaan keuangan dan
lola pemerintahan dan
Pengendalian
akilan BPKP
yaitu “Membina
(SPIP) yang Efektif di
kait erat dengan Misi
giatan adalah dalam
pemerintahan dan
yang dapat memberi
en, diikuti dengan
aman dan taat terhadap
2008, sistem yang
ikan mandat untuk
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA
MengPemerintah
Perwakil
Misi ketiga Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Kapabilitas Pengawasan
Wilayah Perwakilan BP
dan Misi Satu. Salah
mewajibkan setiap pimpinan
lingkungan pengendalian
menerapkan budaya
pembentukan budaya k
peran aparat pengaw
mewujudkan peran APIP
untuk menjalankan tugas
3. TTTTuuuujjjjuuuuaaaan n n n
Tujuan merupakan
yang akan dicapai atau
tahun. Dalam penetapan
(BSC) dengan beberapa
organisasi publik. Ber
berorientasi kepada p
Perspektif Manfaat Bagi
Manfaat Bagi Auditan/P
berimbang (balanced
manfaat bagi pihak sta
diseimbangkan dengan
internal dan perspektif
Dalam menyele
menetapkan tiga tujuan,
2019 yaitu:
1) Peningkatan Kualitas
Nasional yang Bers
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 201
MIMIMIMISSSSI 3I 3I 3I 3
ngembangkan Kapabilitas Pengawastah yang Profesional dan Kompeten
lan BPKP Provinsi Lampung
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yaitu
an Intern Pemerintah yang Profesional
PKP Provinsi Lampung”. Misi ini juga terkait
alah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan
pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan m
ndalian yang menimbulkan perilaku positif dan
pengendalian di lingkungan organi
kendali ini antara lain diselenggarakan m
wasan intern pemerintah (APIP) yang
PIP sebagai aparat pengawasan intern dipe
tugas dan fungsinya.
upakan penjabaran atau implementasi dari
atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
tapan tujuan, BPKP mengadopsi konsep Balan
apa modifikasi disesuaikan dengan karakter
rbeda dengan konsep BSC di sektor p
profit, BPKP memodifikasi Perspektif K
Bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan
uditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan p
scorecard) tersebut maka tujuan utama
akeholders utama dan manfaat kepada audit
ngan tujuan pendukung yang berada pada
pembelajaran dan pertumbuhan yang bero
enggarakan misinya, Perwakilan BPKP
tujuan, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh
ualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
rsih dan Efektif;
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 13
san Intern peten di Wilayah
“Mengembangkan
dan Kompeten di
kait dengan Misi Dua
PIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,
ntuk dan memelihara
dan kondusif untuk
anisasinya. Upaya
melalui perwujudan
yang efektif. Untuk
erlukan kapabilitas
i pernyataan misi,
ampai dengan lima
Balanced Scorecard
ristik BPKP sebagai
privat/bisnis yang
Keuangan menjadi
langgan menjadi Perspektif
pendekatan strategi
utama dari perspektif
auditi/pengguna jasa
pada perspektif proses
orientasi ke dalam.
Provinsi Lampung
h BPKP pada tahun
uangan dan Pembangunan
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
14 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
2) Peningkatan Efektivitas
3) Peningkatan Kapabilitas
Kompeten di Wilayah
4. SSSSasaasaasaasarrrraaaan n n n SSSSttttrrrraaaatttteeeeggggiiiis s s s
Sasaran strategis m
dirumuskan secara spe
lebih pendek dari tujuan.
yang diharapkan dalam ku
pencapaian dari tujuan.
kondisi yang ingin dicapai
Tujuan 1 Peningkatan Pembangunan
Sasaran Strategis 1 : Keuan
Tujuan 2 PeningkatanPemer
Sasaran Strategis 2 : Intern dan Progr
Tujuan 3 Peningkatan Profes
Sasaran Strategis 3 : PemeKorpo
Sasaran Strategis 4 : Teknis
5. IIIInnnnddddiiiikkkkaaaatortortortor KKKKiiiinnnneeeerrrrjjjja Uta Uta Uta Ut
Indikator Kiner
merupakan indikator kin
yang menunjukkan p
pengawasan akuntabilitas
pembinaan penyelengga
Indikator kine
ukuran keberhasilan da
Lampung. IKU terbagi
looking yaitu perspektif
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
ktivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
apabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
gis merupakan penjabaran lebih lanjut da
esifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam
tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis m
dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis m
i tujuan. Dengan pengertian ini, sasaran strat
apai di tahun 2019 adalah sebagai berikut:
ningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan mbangunan Nasional yang Bersih dan Efektif
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabngan dan Pembangunan Nasional
ningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengrintah
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Maturitas Sistem n pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah rogram Prioritas Pembangunan Nasional
ningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Psional dan Kompeten
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kapabilitas Pengrintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerinorasi
Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Kualitas Layananknis Pengawasan
a Uta Uta Uta Utaaaammmma a a a
rja Utama (IKU) Perwakilan BPKP P
indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi
peran utama Perwakilan BPKP Provinsi
akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan
nggaraan SPIP.
erja utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung m
dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan
bagi menjadi dua perspektif, yang pertama
ktif manfaat langsung bagi stakeholders
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Intern Pemerintah;
yang Profesional dan
bih lanjut dari tujuan, yang
dalam kurun waktu
gis merupakan kondisi
gis merupakan ukuran
ategis BPKP dengan
an Keuangan dan
bilitas Pengelolaan
ngendalian Intern
s Sistem Pengendalian rah dan Korporasi
n Pemerintah yang
engawasan Intern ntah Daerah serta
ayanan Dukungan
P Provinsi Lampung
ktif manfaat bagi stakeholders
Lampung dalam
ngunan nasional serta
i Lampung merupakan
akilan BPKP Provinsi
tama bersifat outward
rs eksternal yang
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA
menunjukkan peran utama
akuntabilitas keuangan
kedua bersifat inward
internal Perwakilan
dilakukan dengan memp
kegiatan yang mendukung tujuan
mengukur keberhasila
kegiatan diukur dengan
indikator kinerja utama
Tabel 2.1.
Indikator
No. Indikator Kinerja
Outcome
1. Sasaran Strategis 1 : MPembangunan Nasional
1.1
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional
1.2
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi
1.3
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
1.4
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
1.5
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
1.6
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
1.7 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 201
utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam
uangan negara dan pembinaan penyelenggaraan
d looking yang menunjukkan manfaat
BPKP Provinsi Lampung. Penetapan indikator
mpertimbangkan tujuan dan sasaran strate
ndukung tujuan strategis. Indikator ini
an sasaran strategis (outcome), sedangkan
ngan menggunakan indikator keluaran (output
utama Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dapat
Tabel 2.1 kator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Lamp
Satuan Target No. Indikator Kinerja
Output
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelol
% 55 1.1 Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
% 55
% 40
% 70
% 60
% 60
klaim yang dimanfaatkan % 0
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 15
i Lampung dalam pengawasan
aan SPIP. Perspektif
bagi stakeholders
indikator dominan
egis dan kegiatan-
ini digunakan untuk
dangkan keberhasilan
output). Indikator-
dapat dilihat pada
pung
Satuan Target
laan Keuangan dan
Laporan 119
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
16 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
No. Indikator Kinerja
Outcome
1.8 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
1.9 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
1. 10
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
2. Sasaran Strategis 2 : MenLembaga, Pemerintah Dae
2.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1)
2.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
2.3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
2.4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)
2.5 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
2.6
Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
2.7
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
2.8 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Satuan Target No. Indikator Kinerja
Output
% 70
% 50
% 60
eningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Interah dan Korporasi dan Program Prioritas Pemba
% 100 2.1 LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
% 30 2.2
Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kab/ Kota
% 40
% 30
% 100
% 0
% 35
% 25
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Satuan Target
tern pada Kementerian, angunan Nasional
Laporan 22
Surat 16
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA
3. Sasaran Strategis 3 : MeniLembaga dan Pemerintah
3.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
3.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
3.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
3.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
3.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
3.6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
4. Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya
4.1 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
6. PPPPrrrrooooggggrrrraaaammmm ddddaaaan Ken Ken Ken Kegggg
Dalam melaksanakan
Lampung mengacu pada
sesuai dengan visi dan
fungsi BPKP dan beri
indikator kinerja yang t
fungsi BPKP untuk mew
Program BPKP tersebut
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 201
ngkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemer Daerah serta Korporasi
% 100 3.1 LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
% 20 3.2
Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kab/ Kota
% 0
% 60
% 0
% 20
ningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis P
Skala 7 4.1
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
4.2
Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara perwakilan BPKP
ggggiiiiaaaattttaaaan n n n
anakan arah kebijakan dan strategi, Perwakilan
u pada Program BPKP yang merupakan penjabar
dan misi BPKP yang rumusannya mencer
sikan kegiatan untuk mencapai hasil pe
terukur. Kegiatan-kegiatan ini sekaligus penjaba
wujudkan sasaran strategis yang telah diteta
but terdiri dari:
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 17
rintah pada Kementerian,
Laporan 11
Surat 16
Pengawasan
laporan 80
M2 210
akilan BPKP Provinsi
ran dari kebijakan
minkan tugas dan
engawasan dengan
njabaran tugas dan
tapkan sebelumnya.
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
18 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
1. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah (Program
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program
01).
Program 01
Manajemen dan Pelak
untuk memastikan terc
teknis pengawasan oleh
06) maupun program
kegiatan oleh unit kerja
Sedangkan kegiatan
Lampung dalam rangka
2017 konsisten deng
terdapat tiga kegiatan
manajemen dan pelaks
yaitu:
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi dengan menghasilkan
2. Meningkatnya kualitas penerapan
output 25 Laporan Hasil Pengawasan Pembinaan SPIP dan 16 Surat Atensi dari
Kepala Perwakilan kepada Kepala Daerah
3. Meningkatnya kapabilitas
output 26 Laporan Hasil Pengawasan Peningkatan Kapabiltas APIP dan 16 Surat
Atensi dari Kepala Perwakilan kepada Kepala Daerah;
4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
dengan menghasilkan output s
Perwakilan BPKP seluas 21
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Pengukuran pen
dilakukan melalui pe
pengukuran Indikator
strategis ini di tahun 201
Sebagai dokumen pernyataan
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern
(Program 06);
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program
bersifat generik antar K/L yaitu, Pr
laksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP. Prog
ciptanya kondisi yang diperlukan dalam m
h kedeputian teknis. Baik program teknis pe
am dukungan (Program 01) akan dilaksana
ja atau satuan kerja di lingkungan BPKP.
giatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan
angka mendukung pencapaian sasaran strat
gan nomenklatur perencanaan dan pe
n pengawasan (program 06) dan satu kegiatan
sanaan tugas teknis lainnya (program 01) di
Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi dengan menghasilkan 212 output Laporan Hasil Pengawasan
Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi dengan menghasilkan
Laporan Hasil Pengawasan Pembinaan SPIP dan 16 Surat Atensi dari
Kepala Perwakilan kepada Kepala Daerah;
Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda dengan output
Laporan Hasil Pengawasan Peningkatan Kapabiltas APIP dan 16 Surat
Atensi dari Kepala Perwakilan kepada Kepala Daerah;
Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
dengan menghasilkan output sebanyak 84 laporan dan
seluas 210 M2.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
ncapaian tujuan sebagaimana telah ditetapkan
engukuran pencapaian sasaran strateg
Kinerja Utama. Untuk menguatkan p
2017 telah disusun perjanjian kinerja atau
nyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanj
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan
nasional serta pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program
rogram Dukungan
ogram ini ditujukan
melaksanakan tugas
engawasan (Program
akan dalam bentuk
akilan BPKP Provinsi
ategis BPKP Tahun
penganggaran, yaitu
dan satu kegiatan dukungan
di lingkungan BPKP,
Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
Laporan Hasil Pengawasan;
SPIP Pemda/korporasi dengan menghasilkan
Laporan Hasil Pengawasan Pembinaan SPIP dan 16 Surat Atensi dari
output menghasilkan
Laporan Hasil Pengawasan Peningkatan Kapabiltas APIP dan 16 Surat
Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
dan rehabilitasi kantor
tapkan dalam Renstra
gis dalam hal ini
pencapaian sasaran
atau penetapan kinerja.
janjian kinerja antara
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA
atasan dan bawahan untuk m
kinerja memuat pernyataan
strategis, indikator kine
Target kinerja dalam p
seluruh anggota organi
sasaran strategis sesuai
Perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat lima
kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya empat sasaran strategis
dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.
Target Kinerja
Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran ProgramProgramProgramProgram
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan 4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 201
untuk mewujudkan target kinerja tertentu, d
nyataan dan lampiran formulir yang men
erja utama organisasi, beserta target kine
perjanjian kinerja menunjukkan komitmen da
ganisasi untuk mencapai hasil yang diingin
i indikator kinerja utama yang bersifat outc
Perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat lima
kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya empat sasaran strategis
dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan Tabel 2.3.
Tabel 2.2
Sasaran Program Tahun 2017 Perwakilan BPKP P
IIIInnnnddddiiiikkkkaaaattttoooorrrr KKKKiiiinnnneeeerrrrjjjjaaaa ProgramProgramProgramProgram
program prioritas
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
kualitas tata kelola
pencegahan korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 19
dokumen penetapan
ncantumkan sasaran
erja dan anggaran.
n dari pimpinan dan
diinginkan dari setiap
come dan output.
Perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat lima indikator
kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya empat sasaran strategis
Provinsi Lampung
SaSaSaSattttuuuuanananan TTTTararararggggetetetet
2012012012017777
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, %
55
% 55
% 40
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh % 70
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh % 60
% 70
% 0
% 70
% 50
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
20 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran ProgramProgramProgramProgram
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
6
Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/ korporasi
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
8 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
IIIInnnnddddiiiikkkkaaaattttoooorrrr KKKKiiiinnnneeeerrrrjjjjaaaa ProgramProgramProgramProgram
kepedulian K/L/P/K
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
kualitas penerapan Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1)
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
pengawasan intern
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
SaSaSaSattttuuuuanananan TTTTararararggggetetetet
2012012012017777
% 60
% 100
% 30
% 40
% 30
% 100
% 0
% 35
% 25
% 100
% 20
% 0
% 60
% 0
% 20
Skala 7
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA
Target Kinerja
Sasaran KegiatanSasaran KegiatanSasaran KegiatanSasaran Kegiatan
1 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
2 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab
3 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab
4
Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
3
Termanfaatkannya Aset secara optimal
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 201
Tabel 2.3 a Sasaran Kegiatan Tahun 2017 Perwakilan BPKP Pr
IIIInnnnddddiiiikkkkaaaattttoooorrrr KKKKiiiinnnneeeerrrrjjjjaaaa
KegiatanKegiatanKegiatanKegiatan
monitoring evaluasi
Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
meningkatkan level
Provinsi/Kota/Kab
LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kab/Kota
penilaian kapabilitas
Provinsi/Kota/Kab
LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kab/Kota
pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Laporan
Termanfaatkannya Aset secara optimal
Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara perwakilan BPKP
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 21
rovinsi Lampung
SaSaSaSattttuuuuanananan TTTTararararggggetetetet
2012012012017777
Laporan
119
Laporan 22
Surat 16
Laporan 11
Surat 16
Laporan
80
M2
210
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
22 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJACAPAIAN KINERJACAPAIAN KINERJACAPAIAN KINERJA
engukuran capaian kinerja
penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung. Pengukuran
capaian kinerja dan target yang di
Penetapan Kinerja tahun
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Tahun 2014, yang menitikberatkan
tujuan/sasaran strategis,
rumusan sasaran strategis
dapat merepresentasikan kinerja
tujuan/sasaran strategis secara langsung.
Pengukuran capaian kinerja
capaian IKU dominan
Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian
target untuk mengindentifikasi
peningkatan kinerja (
karena itu kinerja Perwakilan BPKP
Bidang/Bagian terkait.
Capaian kinerja Perwakilan BPKP
Tahun 2017 secara ringkas
Capaian I
Sasaran Program
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
P
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
AKUNTABILITAS KINERJA
CAPAIAN KINERJACAPAIAN KINERJACAPAIAN KINERJACAPAIAN KINERJA
engukuran capaian kinerja tahun 2017 merupakan
penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan
target yang diperjanjikan dalam dokumen
ahun 2017. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Tahun 2014, yang menitikberatkan pengukuran kinerja pada pengukuran pencapaian
tujuan/sasaran strategis, maka Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
rumusan sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU tersebut dinilai
dapat merepresentasikan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam
tujuan/sasaran strategis secara langsung.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi
dominan dan membandingkan dengan target yang telah ditetapkan
Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian kinerja
indentifikasi faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi
peningkatan kinerja (performance improvement) untuk tahun berikutnya. Oleh
karena itu kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sangat dipengaruhi oleh kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung atas indikator kinerja
secara ringkas sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 2017
Indikator Kinerja Outcome
Satuan Target Reali
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
program prioritas
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional
% 55
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
merupakan bagian dari
penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Perwakilan BPKP Provinsi
membandingkan realisasi
dalam dokumen Perjanjian Kinerja/
Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
pada pengukuran pencapaian
KP Provinsi Lampung telah menetapkan
tama (IKU). IKU tersebut dinilai
insi Lampung dalam pencapaian
meliputi identifikasi atas realisasi
yang telah ditetapkan.
kinerja yang di bawah
bahan penetapan strategi
untuk tahun berikutnya. Oleh
Provinsi Lampung sangat dipengaruhi oleh kinerja
atas indikator kinerja outcome
berikut ini.
Realisasi Capaian
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
64,06 116,47
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Sasaran Program
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Indikator Kinerja Outcome
Satuan Target Reali
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi
% 55
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 40
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 70
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 60
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 0
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
% 70
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 23
Realisasi Capaian
75 136,36
42,42 106,06
100 142,86
100 166,67
100 142,86
- -
100 142,86
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
24 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Sasaran Program
4 Meningkatnya kualitas tata kelolapemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Sasaran Strategis 2: Kementerian, Lembaga,
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Indikator Kinerja
Outcome Satuan Target Realisasi
kualitas tata kelola
pencegahan korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplemen-tasikan FCP (termasuk FRA)
% 50
kepedulian K/L/P/K
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendaliaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Progr
Pembangunan Nasional
kualitas penerapan
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1)
% 100
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)
% 30
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
% 40
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)
% 30
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
% 100
Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% 0
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Realisasi Capaian
100 200
100 166,67
ian Intern pada rogram Prioritas
0 100
46,67 155,56
40 100
30 100
100
100
- -
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Sasaran Strategis 3 : MKementerian,
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
Sasaran Strategis 4 :
8 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
Sedangkan pada tingkat
berikut ini.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 35
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
% 25
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern an, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Kor
pengawasan intern
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 100
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 20
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
% 0
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% 60
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
% 0
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 20
Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Kualitas Layanan DukunganPengawasan
Dukungan Teknis
Sekretariat Utama
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Skala 7
Sedangkan pada tingkat output secara ringkas sebagaimana terlihat pada Tabel 3.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 25
37,5 107,14
100 400
n Pemerintah pada orporasi
100 100
40 200
- -
60 100
- -
0 200
Dukungan Teknis
7,97 113,85
sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
26 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Capaian Indikator Kinerj
Sasaran Kegiatan
1111 Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
2222 Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab
3333 Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab
4444 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
5555 Termanfaatkannya Aset secara optimal
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2017
Indikator Kinerja Output
Satuan Target Reali
monitoring evaluasi Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Lap 119
meningkatkan level
LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Lap 22
Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kab/ Kota
Surat 16
penilaian kapabilitas
LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Lap 11
Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kab/ Kota
Surat 16
teknis lainnya dalam mencapai kepuasan
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Lap 80
Termanfaatkannya Aset secara optimal
Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara perwakilan BPKP
M2 210
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Realisasi Capaian
212 178,15
25 113,64
16 100
26 236,36
16 100
84 105
210 100
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi
anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJAANALISIS CAPAIAN KINERJAANALISIS CAPAIAN KINERJAANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,
khususnya terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap
strategis, sebagaimana terinci dalam Lampiran 1
Analisis tentang capaian kinerja empat
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebagai alat
pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Penyelenggaraan misi
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan
Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”
secara kualitatif dan kuantitatif perlu diuku
adalah adanya “Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif”. Peningkatan kualitas akuntabilitas
inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukura
dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional”.
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yan
hasil (outcome) dari program teknis BPKP yaitu pengawasan intern akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional. Sasaran strategis ini
sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan
“Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelo
yang Bersih dan Efektif”.
Untuk dapat mengelola (
strategis di atas, disusun indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan
pembangunan nasional, sebagai u
BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan (APKP). Indeks APKP ini merupakan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi
anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
ANALISIS CAPAIAN KINERJAANALISIS CAPAIAN KINERJAANALISIS CAPAIAN KINERJAANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,
khususnya terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap
gaimana terinci dalam Lampiran 1.
alisis tentang capaian kinerja empat sasaran strategis yang ditetapkan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis
pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Penyelenggaraan misi “Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan
Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”
secara kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini
adalah adanya “Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif”. Peningkatan kualitas akuntabilitas
inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran kualitas tujuan ini linear
dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional”.
asaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
dari program teknis BPKP yaitu pengawasan intern akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional. Sasaran strategis ini
sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan
“Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
yang Bersih dan Efektif”.
Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran
strategis di atas, disusun indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan
pembangunan nasional, sebagai ukuran kuantitatif peningkatan kualitas dimaksud.
BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan (APKP). Indeks APKP ini merupakan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 27
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,
khususnya terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap-tiap sasaran
sasaran strategis yang ditetapkan pada
untuk mewujudkan tujuan strategis
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
“Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan
Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”
r. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini
adalah adanya “Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif”. Peningkatan kualitas akuntabilitas
n kualitas tujuan ini linear
dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
asaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
g mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
dari program teknis BPKP yaitu pengawasan intern akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional. Sasaran strategis ini
sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan
laan Keuangan dan Pembangunan Nasional
) secara efektif pencapaian tujuan dan sasaran
strategis di atas, disusun indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan
kuran kuantitatif peningkatan kualitas dimaksud.
BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan (APKP). Indeks APKP ini merupakan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
28 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
indikator yang menunjukkan
untuk menyiapkan respon yang akuntabel tentang pencapaian atau kegagalan
pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan sebagai akibat pengelolaan uang
negara yang diamanatkan kepadanya. Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan
kualitas pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan negara dan keyakinan
keberhasilan program pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya.
Meningkatnya k
nasional merupakan salah satu target y
Provinsi Lampung sebagai perwujudan fungsi
strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini
adalah dengan melaksanakan audit, evaluasi, monitoring dan p
kepada para mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sehingga Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung dapat melakukan
kerja. Sasaran ini diindikasikan dalam
Indikator Kinerja Outcome
melaksanakan fungsi assurance
Realisasi Indikator Kinerja
berikut ini:
Ringkasan
No Uraian Indikator Kinerja
Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan program
nasional
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata
kelola, manajemen risiko dan pengendalian
intern korporasi
Sasaran Program 2: Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan di persidangan
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh APH
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
indikator yang menunjukkan level assurance BPKP tentang kemampuan institusi publik
untuk menyiapkan respon yang akuntabel tentang pencapaian atau kegagalan
pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan sebagai akibat pengelolaan uang
negara yang diamanatkan kepadanya. Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan
kualitas pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan negara dan keyakinan
keberhasilan program pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya.
kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan
merupakan salah satu target yang hendak diupayakan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung sebagai perwujudan fungsi assurance dan
strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini
adalah dengan melaksanakan audit, evaluasi, monitoring dan pendekatan yang intensif
kepada para mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sehingga Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung dapat melakukan fungsi assurance dan consulting
indikasikan dalam lima Sasaran Program yang dengan total sepuluh
Outcome yang terkait langsung dengan bidang teknis yang
assurance dan consulting.
Indikator Kinerja Outcome sasaran strategis ini disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3.3 Ringkasan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2017
Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Reali
Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan
pengendalian intern pengelolaan program
% 55,00 64
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata
kelola, manajemen risiko dan pengendalian
% 55,00 75
2: Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan di persidangan
% 40 42,42
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh APH
% 70 100
hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 60 100
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70 100
Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 0
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
emampuan institusi publik
untuk menyiapkan respon yang akuntabel tentang pencapaian atau kegagalan
pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan sebagai akibat pengelolaan uang
negara yang diamanatkan kepadanya. Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan
kualitas pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan negara dan keyakinan
keberhasilan program pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya.
kuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan
ang hendak diupayakan oleh Perwakilan BPKP
dan consulting. Upaya
strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini
endekatan yang intensif
kepada para mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sehingga Perwakilan BPKP
consulting kepada para mitra
Sasaran Program yang dengan total sepuluh
yang terkait langsung dengan bidang teknis yang
disajikan dalam Tabel 3.3
Realisasi % Capaian
Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
4,06 116,47
75 136,36
2: Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
42,42 106,06
100 142,86
100 166,67
100 142,86
- -
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Sasaran Program 3: Meningkatnya
Nasional
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan
Sasaran Program 4: Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
Sasaran Program 5: Meningkatnya
Korupsi Persentase K/L/P/K anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat
Sasaran Program 1:Sasaran Program 1:Sasaran Program 1:Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/KorporasiPengelolaan Keuangan Negara/KorporasiPengelolaan Keuangan Negara/KorporasiPengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
Uraian lebih lanjut capaian dari masing
“Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi” dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Realisasi indikator kinerja
Pengendalian Intern Pengelolaan
atau tercapai 116,
ditindaklanjuti.
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti
rekomendasi dengan
a.a.a.a. Rekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan Nasional
1) Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung telah berkoordinasi dengan Bank
BRI kantor Cabang
pencairan dana
memantau jalannya pencairan dana bantuan
melalui koordinator pendamping PKH maupun koordinator lapangan pada
masing-masin
2) BUJT PT Hutama Karya telah melaksanakan proses pembayaran uang ganti
kerugian (UGK) t
Rp6.477.244.882,00
infrastruktur jalan tol tahun 2016.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran % 70 10
Sasaran Program 4: Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 50 100
Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan
% 60 100
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/KorporasiPengelolaan Keuangan Negara/KorporasiPengelolaan Keuangan Negara/KorporasiPengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator kinerja dari Sasaran Program
Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
dapat diuraikan sebagai berikut:
indikator kinerja Perbaikan Tatakelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional tahun 2017
,48% dari target sebanyak 55% rekomendasi
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanyak 164 rekomendasi
dengan tindak lanjut atas rekomendasi adalah sebagai berikut:
Rekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan Nasional
Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung telah berkoordinasi dengan Bank
BRI kantor Cabang Bandar Lampung untuk dapat mempercepat jadwal
pencairan dana bantuan tunai bersyarat, dan secara terus menerus
memantau jalannya pencairan dana bantuan bersyarat tahap IV
melalui koordinator pendamping PKH maupun koordinator lapangan pada
masing kecamatan.
BUJT PT Hutama Karya telah melaksanakan proses pembayaran uang ganti
kerugian (UGK) terhadap 28 berkas atau 28 bidang senilai
Rp6.477.244.882,00 kepada para pemilik tanah terkait pembangunan
infrastruktur jalan tol tahun 2016.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 29
Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
100 142,86
Sasaran Program 4: Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
100 200
an Masyarakat Terhadap
100 166,67
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
masing indikator kinerja dari Sasaran Program
Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
lola, Manajemen Risiko, dan
2017 sebesar 64,06%
rekomendasi yang telah
rekomendasi dari 256
sebagai berikut:
Rekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan NasionalRekomendasi terkait Pengawalan Akuntabilitas Program Pembangunan Nasional
Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung telah berkoordinasi dengan Bank
mempercepat jadwal
, dan secara terus menerus
bersyarat tahap IV baik
melalui koordinator pendamping PKH maupun koordinator lapangan pada
BUJT PT Hutama Karya telah melaksanakan proses pembayaran uang ganti
erhadap 28 berkas atau 28 bidang senilai
kepada para pemilik tanah terkait pembangunan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
30 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
3) BUJT PT Hutama Karya telah berkoordinasi dengan pihak Badan Pertanahan
Nasional sebagai Tim atau Panitia Pengadaan Tanah Jalan Tol
Bakauheni-Terbanggi Besar
atau 232 bidang senilai Rp114.445.517.383,00)
dengan luas pada daftar nominatif pembayaran UGK dan mendapatkan
keterangan/pernyataan secara tertulis
4) BUJT PT Hutama Karya telah
Nasional sebagai Tim atau Panitia Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas
Bakauheni-Terbanggi Besar
yang dipersyaratkan dalam berkas usulan penggantian dana talangan
terhadap 244 berkas atau 244 bidang senilai Rp90.605.020.653,00.
5) BUJT PT Hutama Karya telah melengkapi berkas pengajuan
persyaratan penggantian dana talangan terhadap 426 berkas atau 426
bidang senilai Rp169.775.187.000,00 yang belum di
6) BUJT PT Hutama Karya telah melakukan pengadministrasian seluruh
dokumen yang terkait dengan Pengadaan Tanah Jalan Tol
Terbanggi Besar secara tertib t
Rp2.287.010.223,00,
7) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah menyusun
anggaran dan rencana pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan Puskesmas
sesuai ketentuan d
Bawang.
8) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah mengingatkan
kembali Panitia Penerima Barang (obat dan vaksin) unt
akurat masa ka
9) Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang telah memerintahkan pelaksana
evaluasi pemenuhan SPM pada Puskesmas melakukan evaluasi SPM secara
berkelanjutan dan memastikan upaya perbaikan dilaksanakan.
10) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah me
seluruh FKTP/Puskesmas melengkapi Laporan Kegiatan JKN dengan
materi/informasi tentang pencegahan kecurangan secara berjenjang.
11) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang
pengelola capaian SPM
sesuai ketentuan.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
tama Karya telah berkoordinasi dengan pihak Badan Pertanahan
Nasional sebagai Tim atau Panitia Pengadaan Tanah Jalan Tol
Terbanggi Besar untuk meyakini bahwa luas bidang
atau 232 bidang senilai Rp114.445.517.383,00) di lapangan
dengan luas pada daftar nominatif pembayaran UGK dan mendapatkan
keterangan/pernyataan secara tertulis.
BUJT PT Hutama Karya telah berkoordinasi dengan pihak Badan Pertanahan
Nasional sebagai Tim atau Panitia Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas
Terbanggi Besar untuk mendapatkan kekurangan dokumen
yang dipersyaratkan dalam berkas usulan penggantian dana talangan
terhadap 244 berkas atau 244 bidang senilai Rp90.605.020.653,00.
BUJT PT Hutama Karya telah melengkapi berkas pengajuan
ratan penggantian dana talangan terhadap 426 berkas atau 426
bidang senilai Rp169.775.187.000,00 yang belum diverifikasi
BUJT PT Hutama Karya telah melakukan pengadministrasian seluruh
dokumen yang terkait dengan Pengadaan Tanah Jalan Tol
Terbanggi Besar secara tertib terhadap 12 berkas atau 12 bidang senilai
Rp2.287.010.223,00,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah menyusun
anggaran dan rencana pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan Puskesmas
sesuai ketentuan dan telah menyampaikannya kepada Bupati Tulang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah mengingatkan
kembali Panitia Penerima Barang (obat dan vaksin) unt
akurat masa kadaluwarsa obat dan vaksin pada saat diterima.
Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang telah memerintahkan pelaksana
evaluasi pemenuhan SPM pada Puskesmas melakukan evaluasi SPM secara
berkelanjutan dan memastikan upaya perbaikan dilaksanakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah me
seluruh FKTP/Puskesmas melengkapi Laporan Kegiatan JKN dengan
materi/informasi tentang pencegahan kecurangan secara berjenjang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah
pengelola capaian SPM untuk melaporkan capaian SPM dengan tepat waktu
sesuai ketentuan.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
tama Karya telah berkoordinasi dengan pihak Badan Pertanahan
Nasional sebagai Tim atau Panitia Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas
untuk meyakini bahwa luas bidang (232 berkas
di lapangan telah sesuai
dengan luas pada daftar nominatif pembayaran UGK dan mendapatkan
berkoordinasi dengan pihak Badan Pertanahan
Nasional sebagai Tim atau Panitia Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas
mendapatkan kekurangan dokumen
yang dipersyaratkan dalam berkas usulan penggantian dana talangan
terhadap 244 berkas atau 244 bidang senilai Rp90.605.020.653,00.
BUJT PT Hutama Karya telah melengkapi berkas pengajuan sesuai
ratan penggantian dana talangan terhadap 426 berkas atau 426
verifikasi.
BUJT PT Hutama Karya telah melakukan pengadministrasian seluruh
dokumen yang terkait dengan Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Bakauheni-
erhadap 12 berkas atau 12 bidang senilai
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah menyusun
anggaran dan rencana pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan Puskesmas
menyampaikannya kepada Bupati Tulang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah mengingatkan
kembali Panitia Penerima Barang (obat dan vaksin) untuk meneliti secara
daluwarsa obat dan vaksin pada saat diterima.
Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang telah memerintahkan pelaksana
evaluasi pemenuhan SPM pada Puskesmas melakukan evaluasi SPM secara
berkelanjutan dan memastikan upaya perbaikan dilaksanakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang telah memerintahkan
seluruh FKTP/Puskesmas melengkapi Laporan Kegiatan JKN dengan
materi/informasi tentang pencegahan kecurangan secara berjenjang.
telah memerintahkan
n SPM dengan tepat waktu
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
12) Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang
Tulang Bawang dan memberikan informasi kepada BPJS Kesehatan Kantor
Cabang Metro untuk mengambil langkah
kecukupan tempat tidur kelas III dengan meningkatkan kerjasama dengan
Rumah Sakit Swasta/Klinik Swasta yang melayani FKRTL di wilayah
Kabupaten Tulang Bawang.
13) Direktur RSUD Menggala
• menyusun rencana dan anggaran tindak lanjut pemenuhan sarana dan
prasarana kesehatan dan menyampaikannya kepada Bupati Tulang
Bawang.
• menyusun rencana dan anggaran tindak lanjut pemenuhan SDM bidang
kesehatan dan menyampaikannya kepada Bupati Tulang Bawang.
• melakukan evaluasi atas tidak tercapainya SPM bidang kesehatan dan
membuat rencana tindak lanjut untuk pemenuhan target SPM bidang
kesehatan.
• menginformasikan kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Metro untuk
mengoptimalkan tenaga/SDM verifikator dokumen klaim sehingga
pembayaran klaim dapat tepat waktu sesuai ketentuan.
• menyusun laporan pelaksanaan Program JKN di RSUD Menggala serta
laporan mengenai pencegahan kecurangan yang disampaikan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang dan Bupati Tulang Bawang
• memerintahkan pengelola capaian SPM pada RSUD Menggala
melaporkan
14) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur
dengan KLOK BPJS Kesehatan Kabupaten Lampung Timur untuk mencari
solusi terbaik terkait dengan kelemahan pengoperasian Aplikasi P
15) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah berkoordinasi
dengan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Metro melalui KLOK BPJS Kesehatan
Lampung Timur agar pembayaran dana kapitasi kepada setiap Puskesmas
dilaksanakan sebelum tanggal 15 setiap bulan.
16) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah melaksanakan
pendataan tenaga kesehatan di Kabupaten Lampung Timur sebagai acuan
dalam mengajukan rencana penyediaan tenaga kesehatan, melaporkan hasil
inventarisasi tenaga kesehatan dan rencana aksi
Bupati Lampung Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Gubernur
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang telah melaporkan kepada Bupati
Tulang Bawang dan memberikan informasi kepada BPJS Kesehatan Kantor
Cabang Metro untuk mengambil langkah-langkah guna memenuhi rasio
n tempat tidur kelas III dengan meningkatkan kerjasama dengan
Rumah Sakit Swasta/Klinik Swasta yang melayani FKRTL di wilayah
Kabupaten Tulang Bawang.
Direktur RSUD Menggala telah:
menyusun rencana dan anggaran tindak lanjut pemenuhan sarana dan
ana kesehatan dan menyampaikannya kepada Bupati Tulang
menyusun rencana dan anggaran tindak lanjut pemenuhan SDM bidang
kesehatan dan menyampaikannya kepada Bupati Tulang Bawang.
melakukan evaluasi atas tidak tercapainya SPM bidang kesehatan dan
membuat rencana tindak lanjut untuk pemenuhan target SPM bidang
kesehatan.
menginformasikan kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Metro untuk
mengoptimalkan tenaga/SDM verifikator dokumen klaim sehingga
pembayaran klaim dapat tepat waktu sesuai ketentuan.
nyusun laporan pelaksanaan Program JKN di RSUD Menggala serta
laporan mengenai pencegahan kecurangan yang disampaikan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang dan Bupati Tulang Bawang
memerintahkan pengelola capaian SPM pada RSUD Menggala
melaporkan capaian SPM dengan tepat waktu sesuai ketentuan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur
dengan KLOK BPJS Kesehatan Kabupaten Lampung Timur untuk mencari
solusi terbaik terkait dengan kelemahan pengoperasian Aplikasi P
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah berkoordinasi
dengan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Metro melalui KLOK BPJS Kesehatan
Lampung Timur agar pembayaran dana kapitasi kepada setiap Puskesmas
dilaksanakan sebelum tanggal 15 setiap bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah melaksanakan
pendataan tenaga kesehatan di Kabupaten Lampung Timur sebagai acuan
dalam mengajukan rencana penyediaan tenaga kesehatan, melaporkan hasil
inventarisasi tenaga kesehatan dan rencana aksi penanganannya kepada
Bupati Lampung Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Gubernur
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 31
elaporkan kepada Bupati
Tulang Bawang dan memberikan informasi kepada BPJS Kesehatan Kantor
langkah guna memenuhi rasio
n tempat tidur kelas III dengan meningkatkan kerjasama dengan
Rumah Sakit Swasta/Klinik Swasta yang melayani FKRTL di wilayah
menyusun rencana dan anggaran tindak lanjut pemenuhan sarana dan
ana kesehatan dan menyampaikannya kepada Bupati Tulang
menyusun rencana dan anggaran tindak lanjut pemenuhan SDM bidang
kesehatan dan menyampaikannya kepada Bupati Tulang Bawang.
melakukan evaluasi atas tidak tercapainya SPM bidang kesehatan dan
membuat rencana tindak lanjut untuk pemenuhan target SPM bidang
menginformasikan kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Metro untuk
mengoptimalkan tenaga/SDM verifikator dokumen klaim sehingga
pembayaran klaim dapat tepat waktu sesuai ketentuan.
nyusun laporan pelaksanaan Program JKN di RSUD Menggala serta
laporan mengenai pencegahan kecurangan yang disampaikan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang dan Bupati Tulang Bawang
memerintahkan pengelola capaian SPM pada RSUD Menggala
capaian SPM dengan tepat waktu sesuai ketentuan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah berkoordinasi
dengan KLOK BPJS Kesehatan Kabupaten Lampung Timur untuk mencari
solusi terbaik terkait dengan kelemahan pengoperasian Aplikasi P-Care.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah berkoordinasi
dengan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Metro melalui KLOK BPJS Kesehatan
Lampung Timur agar pembayaran dana kapitasi kepada setiap Puskesmas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah melaksanakan
pendataan tenaga kesehatan di Kabupaten Lampung Timur sebagai acuan
dalam mengajukan rencana penyediaan tenaga kesehatan, melaporkan hasil
penanganannya kepada
Bupati Lampung Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Gubernur
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
32 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Lampung serta berkoordinasi dengan Kemenkes RI dalam upaya penyediaan
tenaga kesehatan sesuai standar.
17) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamp
dengan Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
terkait dengan keterlambatan pemenuhan obat oleh Pemasok Obat/PBF dan
meningkatkan sistem/mekanisme pelayanan kesehatan dalam hal
ketersediaan obat di gudang Farmasi/Instalasi, ag
Puskesmas atau dibutuhkan pasien JKN PBI selalu tersedia.
18) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah memerintahkan
seluruh FKTP meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan dan
melaksanakan Pelayanan Kesehatan se
Minimal.
19) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah memerintahkan
seluruh FKTP/Puskesmas untuk melengkapi Laporan Kegiatan JKN dengan
materi/informasi tentang pencegahan kecurangan secara berjenjang.
20) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana telah mengusulkan kepada
Bupati Lampung Timur untuk menganggarkan penambahan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan berupa Tempat Tidur Kelas III melalui APBD
Kabupaten Lampung Timur.
21) Direktur RSUD Sukadana telah mengoptimalkan
penganggarannya sehingga standar peralatan Rumah Sakit sesuai
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 dengan penambahan peralatan untuk
Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Insentif,
Pelayanan Mikrobiologi, Pelayanan P
Klinik, Pelayanan Rehab Medik dan Pemulasaran Jenazah.
22) Direktur RSUD Sukadana telah mengusulkan penambahan SDM kesehatan
yang dibutuhkan kepada Bupati Lampung Timur untuk ditempatkan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Suka
Kementerian Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi dalam upaya
penyediaan tenaga kesehatan sesuai standar.
23) Direktur RSUD Sukadana telah meningkatkan sistem pelayanan kesehatan
dalam hal ketersediaan obat di gudang o
dibutuhkan pasien JKN selalu tersedia.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Lampung serta berkoordinasi dengan Kemenkes RI dalam upaya penyediaan
tenaga kesehatan sesuai standar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah berkoor
engan Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
terkait dengan keterlambatan pemenuhan obat oleh Pemasok Obat/PBF dan
meningkatkan sistem/mekanisme pelayanan kesehatan dalam hal
ketersediaan obat di gudang Farmasi/Instalasi, agar obat yang dibutuhkan
Puskesmas atau dibutuhkan pasien JKN PBI selalu tersedia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah memerintahkan
seluruh FKTP meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan dan
melaksanakan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah memerintahkan
seluruh FKTP/Puskesmas untuk melengkapi Laporan Kegiatan JKN dengan
materi/informasi tentang pencegahan kecurangan secara berjenjang.
Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana telah mengusulkan kepada
Bupati Lampung Timur untuk menganggarkan penambahan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan berupa Tempat Tidur Kelas III melalui APBD
Kabupaten Lampung Timur.
Direktur RSUD Sukadana telah mengoptimalkan proses perencanaan dan
penganggarannya sehingga standar peralatan Rumah Sakit sesuai
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 dengan penambahan peralatan untuk
Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Insentif,
Pelayanan Mikrobiologi, Pelayanan Patologi Anatomi, Pelayanan Patologi
Klinik, Pelayanan Rehab Medik dan Pemulasaran Jenazah.
Direktur RSUD Sukadana telah mengusulkan penambahan SDM kesehatan
yang dibutuhkan kepada Bupati Lampung Timur untuk ditempatkan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana dan berkoordinasi dengan
Kementerian Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi dalam upaya
penyediaan tenaga kesehatan sesuai standar.
Direktur RSUD Sukadana telah meningkatkan sistem pelayanan kesehatan
dalam hal ketersediaan obat di gudang obat/Farmasi, agar obat yang
dibutuhkan pasien JKN selalu tersedia.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Lampung serta berkoordinasi dengan Kemenkes RI dalam upaya penyediaan
ung Timur telah berkoordinasi
engan Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
terkait dengan keterlambatan pemenuhan obat oleh Pemasok Obat/PBF dan
meningkatkan sistem/mekanisme pelayanan kesehatan dalam hal
ar obat yang dibutuhkan
Puskesmas atau dibutuhkan pasien JKN PBI selalu tersedia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah memerintahkan
seluruh FKTP meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan dan
suai dengan Standar Pelayanan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah memerintahkan
seluruh FKTP/Puskesmas untuk melengkapi Laporan Kegiatan JKN dengan
materi/informasi tentang pencegahan kecurangan secara berjenjang.
Rumah Sakit Umum Daerah Sukadana telah mengusulkan kepada
Bupati Lampung Timur untuk menganggarkan penambahan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan berupa Tempat Tidur Kelas III melalui APBD
proses perencanaan dan
penganggarannya sehingga standar peralatan Rumah Sakit sesuai
Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 dengan penambahan peralatan untuk
Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Insentif,
atologi Anatomi, Pelayanan Patologi
Klinik, Pelayanan Rehab Medik dan Pemulasaran Jenazah.
Direktur RSUD Sukadana telah mengusulkan penambahan SDM kesehatan
yang dibutuhkan kepada Bupati Lampung Timur untuk ditempatkan pada
dana dan berkoordinasi dengan
Kementerian Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi dalam upaya
Direktur RSUD Sukadana telah meningkatkan sistem pelayanan kesehatan
bat/Farmasi, agar obat yang
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
24) Direktur RSUD telah meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan
dan melaksanakan pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal.
25) Direktur RSUD Sukadana telah mem
kecurangan dan menyusun laporan pelaksanaan Program JKN di RSUD
Sukadana serta laporan mengenai pencegahan kecurangan yang
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dan
Bupati Lampung Timur
26) Kepala Dinas
• menginformasikan kepada Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Bandar
Lampung atas kendala yang dialami aplikasi P
dan memerintahkan Kepala Puskesmas Rantau Tijang agar melatih
petugas P
• menginformasikan kepada Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang
Bandar Lampung agar membayarkan dana kapitasi kepada setiap
Puskesmas tepat waktu yaitu dapat diterima sebelum tanggal 15 setiap
bulan.
• menginstruksikan Kepala Puskesmas untuk
fasilitas dan alat kesehatan berbasis Permenkes 75/2014 sebagai acuan
dalam mengajukan rencana penyediaan fasilitas kesehatan dan
mengupayakan penyediaan fasilitas dan peralatan pelayanan kesehatan
di FKTP sesuai standar serta me
fasilitas kesehatan dan rencana aksi pengadaan fasilitas dan alat
kesehatan kepada Bupati Tanggamus.
• menginstruksikan kepada seluruh puskesmas untuk melakukan
pengendalian dan evaluasi persediaan obat dan menginst
kepada dokter agar meresepkan obat berdasarkan obat yang tersedia di
apotek puskesmas.
27) Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus dan Kep
terkait telah m
Kesehatan dan Bahan Me
dengan ketentuan yang berlaku dan m
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dengan cara
melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving),
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Direktur RSUD telah meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan
dan melaksanakan pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan
Direktur RSUD Sukadana telah membentuk Tim Monitoring pencegahan
kecurangan dan menyusun laporan pelaksanaan Program JKN di RSUD
Sukadana serta laporan mengenai pencegahan kecurangan yang
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dan
Bupati Lampung Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah:
menginformasikan kepada Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Bandar
Lampung atas kendala yang dialami aplikasi P-Care di Puskesmas Gisting
dan memerintahkan Kepala Puskesmas Rantau Tijang agar melatih
petugas P-Care yang baru.
menginformasikan kepada Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang
Bandar Lampung agar membayarkan dana kapitasi kepada setiap
Puskesmas tepat waktu yaitu dapat diterima sebelum tanggal 15 setiap
menginstruksikan Kepala Puskesmas untuk melaksanakan inventarisasi
fasilitas dan alat kesehatan berbasis Permenkes 75/2014 sebagai acuan
dalam mengajukan rencana penyediaan fasilitas kesehatan dan
mengupayakan penyediaan fasilitas dan peralatan pelayanan kesehatan
di FKTP sesuai standar serta melaporkan hasil inventarisasi ketersediaan
fasilitas kesehatan dan rencana aksi pengadaan fasilitas dan alat
kesehatan kepada Bupati Tanggamus.
menginstruksikan kepada seluruh puskesmas untuk melakukan
pengendalian dan evaluasi persediaan obat dan menginst
kepada dokter agar meresepkan obat berdasarkan obat yang tersedia di
apotek puskesmas.
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus dan Kep
terkait telah melakukan pemusnahan terhadap Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang sudah kadaluarsa sesua
dengan ketentuan yang berlaku dan mengendalikan persediaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dengan cara
melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving),
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 33
Direktur RSUD telah meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan
dan melaksanakan pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan
bentuk Tim Monitoring pencegahan
kecurangan dan menyusun laporan pelaksanaan Program JKN di RSUD
Sukadana serta laporan mengenai pencegahan kecurangan yang
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dan
menginformasikan kepada Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Bandar
Care di Puskesmas Gisting
dan memerintahkan Kepala Puskesmas Rantau Tijang agar melatih
menginformasikan kepada Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang
Bandar Lampung agar membayarkan dana kapitasi kepada setiap
Puskesmas tepat waktu yaitu dapat diterima sebelum tanggal 15 setiap
melaksanakan inventarisasi
fasilitas dan alat kesehatan berbasis Permenkes 75/2014 sebagai acuan
dalam mengajukan rencana penyediaan fasilitas kesehatan dan
mengupayakan penyediaan fasilitas dan peralatan pelayanan kesehatan
laporkan hasil inventarisasi ketersediaan
fasilitas kesehatan dan rencana aksi pengadaan fasilitas dan alat
menginstruksikan kepada seluruh puskesmas untuk melakukan
pengendalian dan evaluasi persediaan obat dan menginstruksikan
kepada dokter agar meresepkan obat berdasarkan obat yang tersedia di
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus dan Kepala UPT Puskesmas
elakukan pemusnahan terhadap Sediaan Farmasi, Alat
dis Habis Pakai yang sudah kadaluarsa sesuai
engendalikan persediaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dengan cara
melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving),
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
34 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
melakukan
bulan berturut
28) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah meningkatkan kinerja
pelayanan supaya sasaran SPM dapat tercapai.
29) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah menugaskan
Monitoring dan Evaluasi di FKTP untuk mensosialisasikan Permenkes
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 Tentang
Pencegahan Kecurangan (
Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional
30) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Agung Kabupaten Tanggamus
telah melaporkan dan melaksanakan inventarisasi tempat tidur Kelas III di
wilayah kerjanya sebagai acuan dalam mengajukan rencana penyediaan
dan dalam upaya penyediaan tempat tidur Kelas III sesuai standar kepada
Bupati Tanggamus.
31) Direktur RSUD Kota Agung telah melakukan inventarisasi dan melaporkan
serta mengusulkan kepada Bu
sarana dan prasarananya sesuai dengan Permenkes RI Nomor 56 Tahun
2014 pasal 46.
32) Direktur RSUD Kota Agung telah menginformasikan kepada Bupati
Tanggamus atas kondisi Sumber Daya Manusia yang ada dan mengusulkan
penambahan tenaga medis khususnya untuk tenaga medis yang belum
tersedia sehingga memenuhi standar sebagaimana diatur dalam Permenkes
RI Nomor 56 Tahun 2014.
33) Direktur Rumah Sakit Umum Kota Agung telah membuat perencanaan
penyelenggaraan pelayanan kefarmas
Kota Agung Kabupaten Tanggamus.
34) Direktur RSUD Kota Agung Kabupaten Tanggamus telah meningkatkan
kinerjanya supaya sasaran SPM Rumah Sakit dapat tercapai.
35) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Agung telah mensosialisa
Permenkes No.28 Tahun 2014 dan Permenkes No.36 Tahun 2015,
membuat Laporan pelaksanaan JKN dan melaporkannya tepat waktu ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga
n berturut-turut (death stock).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah meningkatkan kinerja
pelayanan supaya sasaran SPM dapat tercapai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah menugaskan
Monitoring dan Evaluasi di FKTP untuk mensosialisasikan Permenkes
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 Tentang
Pencegahan Kecurangan (fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Agung Kabupaten Tanggamus
telah melaporkan dan melaksanakan inventarisasi tempat tidur Kelas III di
layah kerjanya sebagai acuan dalam mengajukan rencana penyediaan
dan dalam upaya penyediaan tempat tidur Kelas III sesuai standar kepada
Bupati Tanggamus.
Direktur RSUD Kota Agung telah melakukan inventarisasi dan melaporkan
serta mengusulkan kepada Bupati Tanggamus dalam rangka pemenuhan
sarana dan prasarananya sesuai dengan Permenkes RI Nomor 56 Tahun
2014 pasal 46.
Direktur RSUD Kota Agung telah menginformasikan kepada Bupati
Tanggamus atas kondisi Sumber Daya Manusia yang ada dan mengusulkan
ambahan tenaga medis khususnya untuk tenaga medis yang belum
tersedia sehingga memenuhi standar sebagaimana diatur dalam Permenkes
RI Nomor 56 Tahun 2014.
irektur Rumah Sakit Umum Kota Agung telah membuat perencanaan
penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Agung Kabupaten Tanggamus.
Direktur RSUD Kota Agung Kabupaten Tanggamus telah meningkatkan
kinerjanya supaya sasaran SPM Rumah Sakit dapat tercapai.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Agung telah mensosialisa
Permenkes No.28 Tahun 2014 dan Permenkes No.36 Tahun 2015,
membuat Laporan pelaksanaan JKN dan melaporkannya tepat waktu ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah meningkatkan kinerja
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah menugaskan Tim
Monitoring dan Evaluasi di FKTP untuk mensosialisasikan Permenkes
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 Tentang
) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Agung Kabupaten Tanggamus
telah melaporkan dan melaksanakan inventarisasi tempat tidur Kelas III di
layah kerjanya sebagai acuan dalam mengajukan rencana penyediaan
dan dalam upaya penyediaan tempat tidur Kelas III sesuai standar kepada
Direktur RSUD Kota Agung telah melakukan inventarisasi dan melaporkan
pati Tanggamus dalam rangka pemenuhan
sarana dan prasarananya sesuai dengan Permenkes RI Nomor 56 Tahun
Direktur RSUD Kota Agung telah menginformasikan kepada Bupati
Tanggamus atas kondisi Sumber Daya Manusia yang ada dan mengusulkan
ambahan tenaga medis khususnya untuk tenaga medis yang belum
tersedia sehingga memenuhi standar sebagaimana diatur dalam Permenkes
irektur Rumah Sakit Umum Kota Agung telah membuat perencanaan
ian di Rumah Sakit Umum Daerah
Direktur RSUD Kota Agung Kabupaten Tanggamus telah meningkatkan
kinerjanya supaya sasaran SPM Rumah Sakit dapat tercapai.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Agung telah mensosialisasikan
Permenkes No.28 Tahun 2014 dan Permenkes No.36 Tahun 2015,
membuat Laporan pelaksanaan JKN dan melaporkannya tepat waktu ke
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
36) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran telah melaksanakan evaluasi
pemenuhan SPM
serta memastikan upaya perbaikan dilaksanakan.
37) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran telah menugaskan kepada
Tim Monitoring dan Evaluasi di FKTP untuk menyusun kebijakan terkait
Permenkes Nomor 28
Jaminan Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015
Tentang Pencegahan Kecurangan serta melakukan sosialisasi atas kebijakan
tersebut.
38) Direktur Rumah S
kondisi ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana di Rumah Sakit kepada
Bupati Pesawaran dan berkoordinasi dengan pihak
Kesehatan) dalam upaya peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana serta
peralatan untuk pelayanan peserta
39) Direktur RSUD Pesawaran telah mengoptimalkan proses perencanaan dan
penganggaran penyediaan peralatan sehingga dapat memenuhi standar
peralatan Rumah Sakit sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014.
40) Direktur Rumah Sakit Pesawaran t
rekruitmen tenaga medis dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesawaran dan Provinsi untuk memenuhi jumlah kebutuhan
tenaga medis rumah sakit kelas C sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014.
41) Direktur RS
pada RSUD Pesawaran secara berkelanjutan dan menetapkan serta
memastikan upaya perbaikan dilaksanakan.
42) Direktur RSUD Pesawaran telah menginformasikan kepada pihak BPJS
Kesehatan Cabang Bandar
klaim Rumah Sakit Rujukan.
43) Direktur RSUD Pesawaran telah membentuk Tim Pencegahan Kecurangan
(Fraud) pada RSUD Pesawaran serta menugaskan kepada Tim Pencegahan
Kecurangan di RSUD Pesawaran untuk menyusun kebijak
Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015
Tentang Pencegahan Kecurangan serta melakukan sosialisasi atas kebijakan
tersebut.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran telah melaksanakan evaluasi
pemenuhan SPM pada Puskesmas secara berkelanjutan dan menetapkan
serta memastikan upaya perbaikan dilaksanakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran telah menugaskan kepada
Tim Monitoring dan Evaluasi di FKTP untuk menyusun kebijakan terkait
Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015
Tentang Pencegahan Kecurangan serta melakukan sosialisasi atas kebijakan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran telah menginform
kondisi ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana di Rumah Sakit kepada
Bupati Pesawaran dan berkoordinasi dengan pihak-
Kesehatan) dalam upaya peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana serta
peralatan untuk pelayanan peserta JKN di rumah sakit.
Direktur RSUD Pesawaran telah mengoptimalkan proses perencanaan dan
penganggaran penyediaan peralatan sehingga dapat memenuhi standar
peralatan Rumah Sakit sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014.
Direktur Rumah Sakit Pesawaran telah mengoptimalkan perencanaan dan
rekruitmen tenaga medis dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesawaran dan Provinsi untuk memenuhi jumlah kebutuhan
tenaga medis rumah sakit kelas C sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014.
Direktur RSUD Pesawaran telah melaksanakan evaluasi pemenuhan SPM
pada RSUD Pesawaran secara berkelanjutan dan menetapkan serta
memastikan upaya perbaikan dilaksanakan.
Direktur RSUD Pesawaran telah menginformasikan kepada pihak BPJS
Kesehatan Cabang Bandar Lampung terkait keterlambatan pembayaran
klaim Rumah Sakit Rujukan.
Direktur RSUD Pesawaran telah membentuk Tim Pencegahan Kecurangan
pada RSUD Pesawaran serta menugaskan kepada Tim Pencegahan
Kecurangan di RSUD Pesawaran untuk menyusun kebijak
Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015
Tentang Pencegahan Kecurangan serta melakukan sosialisasi atas kebijakan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 35
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran telah melaksanakan evaluasi
pada Puskesmas secara berkelanjutan dan menetapkan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran telah menugaskan kepada
Tim Monitoring dan Evaluasi di FKTP untuk menyusun kebijakan terkait
Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015
Tentang Pencegahan Kecurangan serta melakukan sosialisasi atas kebijakan
akit Umum Daerah Pesawaran telah menginformasikan
kondisi ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana di Rumah Sakit kepada
-pihak terkait (BPJS
Kesehatan) dalam upaya peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana serta
Direktur RSUD Pesawaran telah mengoptimalkan proses perencanaan dan
penganggaran penyediaan peralatan sehingga dapat memenuhi standar
peralatan Rumah Sakit sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014.
elah mengoptimalkan perencanaan dan
rekruitmen tenaga medis dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesawaran dan Provinsi untuk memenuhi jumlah kebutuhan
tenaga medis rumah sakit kelas C sesuai Permenkes Nomor 56 Tahun 2014.
UD Pesawaran telah melaksanakan evaluasi pemenuhan SPM
pada RSUD Pesawaran secara berkelanjutan dan menetapkan serta
Direktur RSUD Pesawaran telah menginformasikan kepada pihak BPJS
Lampung terkait keterlambatan pembayaran
Direktur RSUD Pesawaran telah membentuk Tim Pencegahan Kecurangan
pada RSUD Pesawaran serta menugaskan kepada Tim Pencegahan
Kecurangan di RSUD Pesawaran untuk menyusun kebijakan terkait
Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional dan Permenkes Nomor 36 Tahun 2015
Tentang Pencegahan Kecurangan serta melakukan sosialisasi atas kebijakan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
36 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
44) Kepala Dinas Perikanan
Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
45) Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Perikanan Kabupaten
Lampung Selatan telah memperbaik
pendistribusian kapal terutama dalam hal perubahan alokasi bantuan.
46) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah melakukaan koordinasi dengan Bank Penyalur (BRI) agar segera
menjadwalkan pencairan
47) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah memerintahkan sekolah (SD dan SMP) untuk melakukan verifikasi
yang lebih mendalam dalam mengusulkan calon penerima PIP baik peserta
didik pemilik KIP dan atau non KIP sesua
Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Tahun 2017 yang
dikeluarkan oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud.
48) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah memerintahkan sekolah (SD dan SMP) untuk ma
usulan calon penerima PIP dan melaporkan progress pencairan dana PIP
49) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah mengubah informasi
pada aplikasi Dapodik atas nama Tri Aditya Ananda menjadi tidak layak PIP.
50) Kepala Dinas Pendid
kembali siswa yatim yang memenuhi syarat sebagai layak PIP pada
Dapodik.
51) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah memberikan teguran
kepada Sekolah yang melakukan pencairan PIP secara kolektif padahal
berlokasi terjangkau.
52) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah menginstruksikan
kepada sekolah SD dan SMP di Way Kanan agar mengumumkan secara
terbuka terhadap penerima PIP dalam rangka keterbukaan informasi publik
53) Kepala Dinas Pendidikan
menetapkan petugas/tim data/manajemen PIP tingkat provinsi (jenjang
SMA dan SMK.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan telah mendapatkan
Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Perikanan Kabupaten
Lampung Selatan telah memperbaiki dan melengkapi administrasi
pendistribusian kapal terutama dalam hal perubahan alokasi bantuan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah melakukaan koordinasi dengan Bank Penyalur (BRI) agar segera
menjadwalkan pencairan dana PIP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah memerintahkan sekolah (SD dan SMP) untuk melakukan verifikasi
yang lebih mendalam dalam mengusulkan calon penerima PIP baik peserta
didik pemilik KIP dan atau non KIP sesuai kriteria penerima PIP dalam
Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Tahun 2017 yang
dikeluarkan oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah memerintahkan sekolah (SD dan SMP) untuk ma
usulan calon penerima PIP dan melaporkan progress pencairan dana PIP
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah mengubah informasi
pada aplikasi Dapodik atas nama Tri Aditya Ananda menjadi tidak layak PIP.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah mengusulkan
kembali siswa yatim yang memenuhi syarat sebagai layak PIP pada
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah memberikan teguran
kepada Sekolah yang melakukan pencairan PIP secara kolektif padahal
berlokasi terjangkau.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah menginstruksikan
kepada sekolah SD dan SMP di Way Kanan agar mengumumkan secara
terbuka terhadap penerima PIP dalam rangka keterbukaan informasi publik
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
menetapkan petugas/tim data/manajemen PIP tingkat provinsi (jenjang
SMA dan SMK.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Kabupaten Lampung Selatan telah mendapatkan
Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Perikanan Kabupaten
i dan melengkapi administrasi
pendistribusian kapal terutama dalam hal perubahan alokasi bantuan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah melakukaan koordinasi dengan Bank Penyalur (BRI) agar segera
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah memerintahkan sekolah (SD dan SMP) untuk melakukan verifikasi
yang lebih mendalam dalam mengusulkan calon penerima PIP baik peserta
i kriteria penerima PIP dalam
Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Tahun 2017 yang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah
telah memerintahkan sekolah (SD dan SMP) untuk manyampaikan data
usulan calon penerima PIP dan melaporkan progress pencairan dana PIP
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah mengubah informasi
pada aplikasi Dapodik atas nama Tri Aditya Ananda menjadi tidak layak PIP.
ikan Kabupaten Way Kanan telah mengusulkan
kembali siswa yatim yang memenuhi syarat sebagai layak PIP pada
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah memberikan teguran
kepada Sekolah yang melakukan pencairan PIP secara kolektif padahal
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan telah menginstruksikan
kepada sekolah SD dan SMP di Way Kanan agar mengumumkan secara
terbuka terhadap penerima PIP dalam rangka keterbukaan informasi publik
dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
menetapkan petugas/tim data/manajemen PIP tingkat provinsi (jenjang
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
54) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
memerintahkan Kepala SMK Negeri 6 Bandar Lampung untuk mencairkan
Dana PIP sesuai dengan ketentuan.
55) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
memerintahkan Kepala SMK Negeri 6 Bandar Lampung untuk
menyampaikan informasi kepada peserta didik penerima apabila dana PIP
telah siap diambil.
56) Kepala Dinas Pend
menginstruksikan Kepala Sekolah SMA dan SMK di Kota Bandar Lampung
agar melaporkan data penerima PIP yang diusulkan mendapat
dana/manfaat PIP ke Dinas Pendidikan dan Kabupaten Provinsi Lampung.
57) Kepala Dinas
menginstruksikan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pesawahan Kota Bandar
Lampung dan Seluruh Kepala Sekolah SD/SMP di Kota Bandar Lampung
untuk melakukan verifikasi dan mengusulkan calon penerima PIP
berdasarkan da
yang berlaku serta kebenaran dari kelengkapan dokumen pendukung
tersebut.
58) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
berkoordinasi dengan Direktur Pembelajaran Sekolah Menengah Pe
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan terkait Surat Keputusan (SK) dan Daftar Peserta Didik Penerima
PIP dan segera menginformasikan/menyampaikan Surat Keputusan (SK)
dan Daftar Peserta Didik Penerima PIP kepada sis
sekolah jika terdapat informasi Surat Keputusan (SK) dan Daftar Peserta
Didik Penerima PIP telah terbit.
59) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah mempercepat proses
revisi MoU antara Kantor Kementerian Agama Kota Metro deng
Bank Penyalur sehingga dana PIP dapat segera dicairkan.
60) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah mengintruksikan
kepada Kepala MAN 1 Metro agar berkoordinasi dengan pihak Bank
Penyalur untuk mempercepat proses pembuatan buku rekening b
yang telah ditetapkan sebagai penerima PIP Tahun 2017.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
memerintahkan Kepala SMK Negeri 6 Bandar Lampung untuk mencairkan
esuai dengan ketentuan.
epala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
memerintahkan Kepala SMK Negeri 6 Bandar Lampung untuk
menyampaikan informasi kepada peserta didik penerima apabila dana PIP
telah siap diambil.
epala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
menginstruksikan Kepala Sekolah SMA dan SMK di Kota Bandar Lampung
agar melaporkan data penerima PIP yang diusulkan mendapat
dana/manfaat PIP ke Dinas Pendidikan dan Kabupaten Provinsi Lampung.
epala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
menginstruksikan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pesawahan Kota Bandar
Lampung dan Seluruh Kepala Sekolah SD/SMP di Kota Bandar Lampung
untuk melakukan verifikasi dan mengusulkan calon penerima PIP
berdasarkan data dan kelengkapan dokumen pendukung sesuai ketentuan
yang berlaku serta kebenaran dari kelengkapan dokumen pendukung
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
berkoordinasi dengan Direktur Pembelajaran Sekolah Menengah Pe
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan terkait Surat Keputusan (SK) dan Daftar Peserta Didik Penerima
PIP dan segera menginformasikan/menyampaikan Surat Keputusan (SK)
dan Daftar Peserta Didik Penerima PIP kepada siswa penerima melalui
sekolah jika terdapat informasi Surat Keputusan (SK) dan Daftar Peserta
Didik Penerima PIP telah terbit.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah mempercepat proses
revisi MoU antara Kantor Kementerian Agama Kota Metro deng
Bank Penyalur sehingga dana PIP dapat segera dicairkan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah mengintruksikan
kepada Kepala MAN 1 Metro agar berkoordinasi dengan pihak Bank
Penyalur untuk mempercepat proses pembuatan buku rekening b
yang telah ditetapkan sebagai penerima PIP Tahun 2017.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 37
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
memerintahkan Kepala SMK Negeri 6 Bandar Lampung untuk mencairkan
epala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
memerintahkan Kepala SMK Negeri 6 Bandar Lampung untuk
menyampaikan informasi kepada peserta didik penerima apabila dana PIP
idikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
menginstruksikan Kepala Sekolah SMA dan SMK di Kota Bandar Lampung
agar melaporkan data penerima PIP yang diusulkan mendapat
dana/manfaat PIP ke Dinas Pendidikan dan Kabupaten Provinsi Lampung.
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
menginstruksikan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pesawahan Kota Bandar
Lampung dan Seluruh Kepala Sekolah SD/SMP di Kota Bandar Lampung
untuk melakukan verifikasi dan mengusulkan calon penerima PIP
ta dan kelengkapan dokumen pendukung sesuai ketentuan
yang berlaku serta kebenaran dari kelengkapan dokumen pendukung
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah
berkoordinasi dengan Direktur Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan terkait Surat Keputusan (SK) dan Daftar Peserta Didik Penerima
PIP dan segera menginformasikan/menyampaikan Surat Keputusan (SK)
wa penerima melalui
sekolah jika terdapat informasi Surat Keputusan (SK) dan Daftar Peserta
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah mempercepat proses
revisi MoU antara Kantor Kementerian Agama Kota Metro dengan Pihak
Bank Penyalur sehingga dana PIP dapat segera dicairkan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah mengintruksikan
kepada Kepala MAN 1 Metro agar berkoordinasi dengan pihak Bank
Penyalur untuk mempercepat proses pembuatan buku rekening bagi siswa
yang telah ditetapkan sebagai penerima PIP Tahun 2017.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
38 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
61) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah melakukan proses
verifikasi atas usulan penerima bantuan yang diajukan madrasah dan
membuat laporannya.
62) Kepala Kantor Kementerian
kepada Madrasah yang diuji petik (MIN 2, MTsS Darul A’mal, dan MAN 1)
untuk mendokumentasikan proses verifikasi atau membuat pelaporan
terkait pelaksanaan verifikasi terhadap siswa layak PIP non KIP.
63) Kepala Perwak
persediaan stok Alkon dan jumlah realisasi peserta KB yang ada di Provinsi
Lampung kepada BKKBN Pusat.
64) Kepala Perwakilan BKKN Provinsi Lampung telah meningkatkan
komunikasi dengan mitra kerja d
65) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menambah jumlah
pelatihan MKJP kepada dokter.
66) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menambah pelatihan
MKJP bagi bidan.
67) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung
kepada Dinas di Kabupaten/kota agar dalam mendistribusikan Alkon
disesuaikan dengan kebutuhan faskes dengan memantau ketersediaan
Alkon melalui laporan persediaan online.
68) Kepala BKKBN Provinsi Lampung telah melakukan sosialisasi
mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban Alkon.
69) Kepala BKKBN Provinsi Lampung telah melakukan sosialisasi pelayanan KB
MOP kepada masyarakat dan memberikan Pelatihan Lebih lanjut kepada
dokter yang telah mengikuti pelatihan MOP
b.b.b.b. ReReReRekomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskalkomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskalkomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskalkomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal
1) Bupati Tulang Bawang telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Tulang Bawang untuk meminta
kepada CV Mitra Sejahtera, CV Malay Jaya Abadi, CV. Ja’Ram
melakukan pemeliharaan yang diperlukan selama masa pemeliharaan dan
apabila kewajiban tersebut tidak dipenuhi agar tidak melakukan
penyerahan kedua (
retensi kepada CV Mitra Sejahtera, CV Malay Ja
CV. Elang.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah melakukan proses
verifikasi atas usulan penerima bantuan yang diajukan madrasah dan
membuat laporannya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah mengintruksikan
kepada Madrasah yang diuji petik (MIN 2, MTsS Darul A’mal, dan MAN 1)
untuk mendokumentasikan proses verifikasi atau membuat pelaporan
terkait pelaksanaan verifikasi terhadap siswa layak PIP non KIP.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menginformasikan posisi
persediaan stok Alkon dan jumlah realisasi peserta KB yang ada di Provinsi
Lampung kepada BKKBN Pusat.
Kepala Perwakilan BKKN Provinsi Lampung telah meningkatkan
komunikasi dengan mitra kerja dan pelaksana program KKBPK.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menambah jumlah
pelatihan MKJP kepada dokter.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menambah pelatihan
MKJP bagi bidan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menginformasikan
kepada Dinas di Kabupaten/kota agar dalam mendistribusikan Alkon
disesuaikan dengan kebutuhan faskes dengan memantau ketersediaan
Alkon melalui laporan persediaan online.
Kepala BKKBN Provinsi Lampung telah melakukan sosialisasi
mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban Alkon.
epala BKKBN Provinsi Lampung telah melakukan sosialisasi pelayanan KB
MOP kepada masyarakat dan memberikan Pelatihan Lebih lanjut kepada
dokter yang telah mengikuti pelatihan MOP.
komendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskalkomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskalkomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskalkomendasi terkait Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal
Bupati Tulang Bawang telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Tulang Bawang untuk meminta
kepada CV Mitra Sejahtera, CV Malay Jaya Abadi, CV. Ja’Ram
melakukan pemeliharaan yang diperlukan selama masa pemeliharaan dan
apabila kewajiban tersebut tidak dipenuhi agar tidak melakukan
penyerahan kedua (Finished Hands Over/FHO) dan tidak membayarkan
retensi kepada CV Mitra Sejahtera, CV Malay Jaya Abadi, CV. Ja’Ram dan
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Metro telah melakukan proses
verifikasi atas usulan penerima bantuan yang diajukan madrasah dan
Agama Kota Metro telah mengintruksikan
kepada Madrasah yang diuji petik (MIN 2, MTsS Darul A’mal, dan MAN 1)
untuk mendokumentasikan proses verifikasi atau membuat pelaporan
terkait pelaksanaan verifikasi terhadap siswa layak PIP non KIP.
ilan BKKBN Provinsi Lampung telah menginformasikan posisi
persediaan stok Alkon dan jumlah realisasi peserta KB yang ada di Provinsi
Kepala Perwakilan BKKN Provinsi Lampung telah meningkatkan
an pelaksana program KKBPK.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menambah jumlah
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung telah menambah pelatihan
telah menginformasikan
kepada Dinas di Kabupaten/kota agar dalam mendistribusikan Alkon
disesuaikan dengan kebutuhan faskes dengan memantau ketersediaan
Kepala BKKBN Provinsi Lampung telah melakukan sosialisasi kepada Faskes
mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban Alkon.
epala BKKBN Provinsi Lampung telah melakukan sosialisasi pelayanan KB
MOP kepada masyarakat dan memberikan Pelatihan Lebih lanjut kepada
Bupati Tulang Bawang telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Tulang Bawang untuk meminta
kepada CV Mitra Sejahtera, CV Malay Jaya Abadi, CV. Ja’Ram dan CV. Elang
melakukan pemeliharaan yang diperlukan selama masa pemeliharaan dan
apabila kewajiban tersebut tidak dipenuhi agar tidak melakukan
) dan tidak membayarkan
ya Abadi, CV. Ja’Ram dan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
2) Bupati Tulang Bawang Barat telah menginstrusikan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Kabu
• menganggarkan alokasi Dana DAK Fisik sesuai dengan nilai alokasi
Dana DAK Fisik yang ditetapkan dalam P
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
• memenuhi
pengadaan barang/jasa bidang infrastruktur air minum melalui
pelelangan umum dan pemilihan langsung.
• mengalokasikan DA
dipisahkan dengan item pekerjaan yang dibiayai dengan Dana Lain Non
DAK Fisik Reguler.
3) Bupati Pesisir Barat telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan
Umum, Pertambangan dan Energi melalui PPK ag
• meminta pihak penyedia barang/jasa (CV Satria Prabu Kencana) untuk
memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan (
bleeding) tersebut.
• meminta pihak penyedia barang/jasa (CV Sinar Karya) untuk segera
membersihkan atau melakukan pemeliharaan
ditumbuhi tanaman liar (gulma).
4) Bupati Lampung Barat telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum melalui PPK Bidang Bina Marga agar:
• memerintahkan rekanan untuk memperbaiki pekerjaan talud pasangan
batu STA.0+260 sampai
Lingkar Kota Sekincau dengan kontrak Nomor
600/065/KTR/DAK/SPP.13/II.07/III/2016
• menginstruksikan kepada rekanan untuk segera melakukan
pembersihan tumbuhan liar (gulma) di sekitar lokasi pekerjaan selama
masa pemeliharaan.
5) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Lampung telah
melakukan perbaikan pada beberapa spot pekerjaan yang telah m
kerusakan antara lain:
• Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Pekon Balak
400m, sta
• Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Pekon Balak
450m;
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Bupati Tulang Bawang Barat telah menginstrusikan Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk:
menganggarkan alokasi Dana DAK Fisik sesuai dengan nilai alokasi
Dana DAK Fisik yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
memenuhi kriteria pengadaan barang dan/atau jasa melalui proses
pengadaan barang/jasa bidang infrastruktur air minum melalui
pelelangan umum dan pemilihan langsung.
mengalokasikan DAK Fisik Reguler untuk item pekerjaan yang dapat
dipisahkan dengan item pekerjaan yang dibiayai dengan Dana Lain Non
DAK Fisik Reguler.
Bupati Pesisir Barat telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan
Umum, Pertambangan dan Energi melalui PPK agar :
meminta pihak penyedia barang/jasa (CV Satria Prabu Kencana) untuk
memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan (
) tersebut.
meminta pihak penyedia barang/jasa (CV Sinar Karya) untuk segera
membersihkan atau melakukan pemeliharaan atas bahu jalan yang telah
ditumbuhi tanaman liar (gulma).
Bupati Lampung Barat telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan
alui PPK Bidang Bina Marga agar:
memerintahkan rekanan untuk memperbaiki pekerjaan talud pasangan
batu STA.0+260 sampai dengan STA 0+270 Pekerjaan Peningkatan Jalan
Lingkar Kota Sekincau dengan kontrak Nomor
600/065/KTR/DAK/SPP.13/II.07/III/2016.
menginstruksikan kepada rekanan untuk segera melakukan
pembersihan tumbuhan liar (gulma) di sekitar lokasi pekerjaan selama
pemeliharaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Lampung telah
melakukan perbaikan pada beberapa spot pekerjaan yang telah m
kerusakan antara lain:
Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Pekon Balak – Suoh 1 sta 350m
400m, sta 450m – 500m dan sta 650m – 700m;
Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Pekon Balak – Suoh 2 sta 400m
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 39
Bupati Tulang Bawang Barat telah menginstrusikan Kepala Dinas Pekerjaan
menganggarkan alokasi Dana DAK Fisik sesuai dengan nilai alokasi
eraturan Presiden tentang
atau jasa melalui proses
pengadaan barang/jasa bidang infrastruktur air minum melalui
K Fisik Reguler untuk item pekerjaan yang dapat
dipisahkan dengan item pekerjaan yang dibiayai dengan Dana Lain Non
Bupati Pesisir Barat telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan
meminta pihak penyedia barang/jasa (CV Satria Prabu Kencana) untuk
memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan (bergelombang/
meminta pihak penyedia barang/jasa (CV Sinar Karya) untuk segera
atas bahu jalan yang telah
Bupati Lampung Barat telah menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan
memerintahkan rekanan untuk memperbaiki pekerjaan talud pasangan
dengan STA 0+270 Pekerjaan Peningkatan Jalan
Lingkar Kota Sekincau dengan kontrak Nomor
menginstruksikan kepada rekanan untuk segera melakukan
pembersihan tumbuhan liar (gulma) di sekitar lokasi pekerjaan selama
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Lampung telah
melakukan perbaikan pada beberapa spot pekerjaan yang telah mengalami
Suoh 1 sta 350m –
Suoh 2 sta 400m –
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
40 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
• Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Sp. Tujok
sta 700m
• Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Kota Gajah
650m dan sta 750m
• Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Kota Gajah
450m – 500m dan 650m
6) Bupati Lampung Selatan telah menginstruksikan kepada Ke
Pekerjaan Umum untuk:
• melakukan koordinasi
Tol Bakauheni
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun dengan BUMN
pelaksana.
• mengajukan penggantian/perbaikan atas ruas jalan yang terkena
dampak da
c.c.c.c. Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan Governance SystemGovernance SystemGovernance SystemGovernance System
1) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung telah
menginstruksikan staff terkait untuk melakukan rekonsiliasi data dengan
Ditjen PSP Kementan Rl terkait sebaran bantuan alsintan di wilayah provinsi
Lampung dan
dan Roda Empat dengan Sumber Dana APBN T
2) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung
mengusulkan anggaran monitoring bantuan alsintan untuk menduk
pemantauan sebaran alsintan di wilayah provinsi Lampung
3) Bupati Pringsewu telah mengintruksikan K
• memperbaiki kualitas perencanaan kinerja Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
• memperbaiki kualitas pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
• memperbaiki kualitas pelaporan kinerja Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
• memperbaiki sistem evaluasi kinerja internal Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
• memastikan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan
kerja dalam rangka mewujudkan target
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Sp. Tujok
sta 700m – 750m dan sta 800m – 850m;
Pekerjaan Peningkatan Jalan Ruas Kota Gajah – Sp. Randu sta 600m
650m dan sta 750m – 800m;
Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Kota Gajah
500m dan 650m – 700m.
Bupati Lampung Selatan telah menginstruksikan kepada Ke
Pekerjaan Umum untuk:
melakukan koordinasi secara tertulis dengan pelaksana pekerjaan Jalan
Tol Bakauheni – Terbanggi Besar baik dengan Satuan Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun dengan BUMN
pelaksana.
mengajukan penggantian/perbaikan atas ruas jalan yang terkena
dampak dampak Pembangunan Jalan Tol Bakauheni –
Governance SystemGovernance SystemGovernance SystemGovernance System
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung telah
enginstruksikan staff terkait untuk melakukan rekonsiliasi data dengan
Ditjen PSP Kementan Rl terkait sebaran bantuan alsintan di wilayah provinsi
Lampung dan kelompok tani penerima bantuan Alsintan Traktor Roda Dua
dan Roda Empat dengan Sumber Dana APBN Tahun 2015 s.d. 2017
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung
engusulkan anggaran monitoring bantuan alsintan untuk menduk
pemantauan sebaran alsintan di wilayah provinsi Lampung
Bupati Pringsewu telah mengintruksikan Kepala Bappeda Pringsewu agar
memperbaiki kualitas perencanaan kinerja Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
memperbaiki kualitas pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
memperbaiki kualitas pelaporan kinerja Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
memperbaiki sistem evaluasi kinerja internal Pemerintah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2016
memastikan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan
kerja dalam rangka mewujudkan target-target kinerja yang telah
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Sp. Tujok – Panaragan Jaya
Sp. Randu sta 600m –
Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Kota Gajah – Sp. Randu sta
Bupati Lampung Selatan telah menginstruksikan kepada Kepala Dinas
secara tertulis dengan pelaksana pekerjaan Jalan
Terbanggi Besar baik dengan Satuan Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun dengan BUMN
mengajukan penggantian/perbaikan atas ruas jalan yang terkena
– Terbanggi Besar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung telah
enginstruksikan staff terkait untuk melakukan rekonsiliasi data dengan
Ditjen PSP Kementan Rl terkait sebaran bantuan alsintan di wilayah provinsi
kelompok tani penerima bantuan Alsintan Traktor Roda Dua
ahun 2015 s.d. 2017.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung telah
engusulkan anggaran monitoring bantuan alsintan untuk mendukung
pemantauan sebaran alsintan di wilayah provinsi Lampung
epala Bappeda Pringsewu agar:
memperbaiki kualitas perencanaan kinerja Pemerintah Kabupaten
memperbaiki kualitas pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten
memperbaiki kualitas pelaporan kinerja Pemerintah Kabupaten
memperbaiki sistem evaluasi kinerja internal Pemerintah Kabupaten
memastikan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan
target kinerja yang telah
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
ditetapkan tidak h
berorientasi pada outcome (hasil).
4) Gubernur Lampung telah:
• menginstruksikan Inspektur Provinsi Lampung agar terlibat aktif dalam
pelaksanaan validasi atas aset P3D yang diserahkan pemerintah
kabupaten/k
Provinsi Lampung.
• menginstruksikan Kepala Biro Perlengkapan dan Aset untuk
melaksanakan koordinasi dan validasi atas aset P3D yang diserahkan
oleh pemerintah kabupaten/kota serta menuangkannya dalam
acara validasi.
• menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung agar Menyusun Regulasi/Pedoman/Juknis/SOP yang
diperlukan dalam mengelola urusan pendidikan menengah.
5) Walikota Metro telah menginstruksikan Kepala D
untuk:
• memerintahkan tim survei lokasi/lapangan yang telah ditetapkan dalam
Surat Keputusan (SK) untuk mematuhi jangka waktu untuk melakukan
survei lapangan/lokasi sesuai dengan jangka waktu yang sudah
ditetapkan dalam peraturan.
• memerintahkan kepada tim survei lokasi/lapangan untuk meminta
pemohon izin agar segera melengkapi kekurangan persyaratan sarana
dan kekurangan berkas hasil survei lokasi/lapangan untuk segera
dilengkapi.
• melaksanakan ketentuan pelaporan terhadap pelayanan
Apotek, Toko Obat, dan Produksi Makanan Industri Rumah Tangga
sesuai peraturan yang berlaku.
• memberikan pembinaan kepada Apoteker Pengelola Apotek agar
mentaati ketentuan yang berlaku.
• meningkatkan pengawasan terhadap operasional apotek dan toko
Kota Metro.
6) Bupati Lampung Selatan telah mengintruksikan Kepala Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Lampung Selatan untuk
• menyusun dan menetapkan rencana aksi program peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terukur secara jelas dan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
ditetapkan tidak hanya cukup sampai pada capaian output tetapi juga
berorientasi pada outcome (hasil).
Gubernur Lampung telah:
menginstruksikan Inspektur Provinsi Lampung agar terlibat aktif dalam
pelaksanaan validasi atas aset P3D yang diserahkan pemerintah
kabupaten/kota kepada Biro Perlengkapan dan Aset Sekretariat Daerah
Provinsi Lampung.
menginstruksikan Kepala Biro Perlengkapan dan Aset untuk
melaksanakan koordinasi dan validasi atas aset P3D yang diserahkan
oleh pemerintah kabupaten/kota serta menuangkannya dalam
acara validasi.
menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung agar Menyusun Regulasi/Pedoman/Juknis/SOP yang
diperlukan dalam mengelola urusan pendidikan menengah.
Walikota Metro telah menginstruksikan Kepala Dinas Kese
memerintahkan tim survei lokasi/lapangan yang telah ditetapkan dalam
Surat Keputusan (SK) untuk mematuhi jangka waktu untuk melakukan
survei lapangan/lokasi sesuai dengan jangka waktu yang sudah
ditetapkan dalam peraturan.
memerintahkan kepada tim survei lokasi/lapangan untuk meminta
pemohon izin agar segera melengkapi kekurangan persyaratan sarana
dan kekurangan berkas hasil survei lokasi/lapangan untuk segera
dilengkapi.
melaksanakan ketentuan pelaporan terhadap pelayanan
Apotek, Toko Obat, dan Produksi Makanan Industri Rumah Tangga
sesuai peraturan yang berlaku.
memberikan pembinaan kepada Apoteker Pengelola Apotek agar
mentaati ketentuan yang berlaku.
meningkatkan pengawasan terhadap operasional apotek dan toko
Kota Metro.
Bupati Lampung Selatan telah mengintruksikan Kepala Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Lampung Selatan untuk:
menyusun dan menetapkan rencana aksi program peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terukur secara jelas dan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 41
anya cukup sampai pada capaian output tetapi juga
menginstruksikan Inspektur Provinsi Lampung agar terlibat aktif dalam
pelaksanaan validasi atas aset P3D yang diserahkan pemerintah
ota kepada Biro Perlengkapan dan Aset Sekretariat Daerah
menginstruksikan Kepala Biro Perlengkapan dan Aset untuk
melaksanakan koordinasi dan validasi atas aset P3D yang diserahkan
oleh pemerintah kabupaten/kota serta menuangkannya dalam berita
menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung agar Menyusun Regulasi/Pedoman/Juknis/SOP yang
diperlukan dalam mengelola urusan pendidikan menengah.
inas Kesehatan Kota Metro
memerintahkan tim survei lokasi/lapangan yang telah ditetapkan dalam
Surat Keputusan (SK) untuk mematuhi jangka waktu untuk melakukan
survei lapangan/lokasi sesuai dengan jangka waktu yang sudah
memerintahkan kepada tim survei lokasi/lapangan untuk meminta
pemohon izin agar segera melengkapi kekurangan persyaratan sarana
dan kekurangan berkas hasil survei lokasi/lapangan untuk segera
melaksanakan ketentuan pelaporan terhadap pelayanan perizinan
Apotek, Toko Obat, dan Produksi Makanan Industri Rumah Tangga
memberikan pembinaan kepada Apoteker Pengelola Apotek agar
meningkatkan pengawasan terhadap operasional apotek dan toko obat di
Bupati Lampung Selatan telah mengintruksikan Kepala Badan Pendapatan
menyusun dan menetapkan rencana aksi program peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terukur secara jelas dan terjadwal.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
42 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
• menyiapkan Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara Pemeriksaan
Pajak dan menyiapkan SDM pemeriksa pajak.
7) Bupati Lampung Tengah telah mengintruksikan Kepala Badan Pengelolaan
Pajak dan Retribusi Daerah untuk
• menyusun dan menetapkan rencana
pendapatan daerah yang terukur secara jelas, realistis dan terjadwal.
• menyiapkan Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara Pemeriksaan
Pajak, menyiapkan SDM pemeriksa pajak dan anggaran untuk
melakukan pemeriksaan Pajak Daerah.
8) APIP Pemerintah D
• menyiapkan semua data terkait Penyerapan Anggaran dan PBJ di Awal
Minggu Pertama setiap Triwulan Berakhir.
• berperan aktif dalam kegiatan reviu
9) Gubernur Lampung telah
Lampung untuk mengintruksikan Kepala OPD terkait agar
• mendorong penyedia barang/jasa dapat segera mengajukan tagihan
sesuai dengan kemajuan fisik/prestasi pekerjaan.
• mengoptimalkan peran petugas penagihan pajak dan re
secara terus
masing guna peningkatan PAD dimasa yang akan datang.
• segera membentuk Tim P3DN dan melakukan sosialisasi Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 02/M
tentang Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
10) Gubernur Lampung telah menginstruksikan Kepala Biro Perlengkapan dan
Aset Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dan Kepala Badan Keuangan
Daerah Provinsi Lampung
yang berasal dari penyerahan P3D dari Pemerintah Kabupaten/Kota
sebelum dimasukkan kedalam Neraca Pemerintah Provinsi Lampung.
11) Gubernur Lampung telah mendorong Kepala Daerah di Kabupaten/Kota
untuk dapat
(PAD) di wilayahnya masing
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
menyiapkan Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara Pemeriksaan
Pajak dan menyiapkan SDM pemeriksa pajak.
Bupati Lampung Tengah telah mengintruksikan Kepala Badan Pengelolaan
Pajak dan Retribusi Daerah untuk:
menyusun dan menetapkan rencana aksi program peningkatan
pendapatan daerah yang terukur secara jelas, realistis dan terjadwal.
menyiapkan Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara Pemeriksaan
Pajak, menyiapkan SDM pemeriksa pajak dan anggaran untuk
melakukan pemeriksaan Pajak Daerah.
APIP Pemerintah Daerah se-Provinsi Lampung telah:
menyiapkan semua data terkait Penyerapan Anggaran dan PBJ di Awal
Minggu Pertama setiap Triwulan Berakhir.
berperan aktif dalam kegiatan reviu Penyerapan Anggaran dan PBJ
Gubernur Lampung telah mendorong Bupati/Walikota se
Lampung untuk mengintruksikan Kepala OPD terkait agar
mendorong penyedia barang/jasa dapat segera mengajukan tagihan
sesuai dengan kemajuan fisik/prestasi pekerjaan.
mengoptimalkan peran petugas penagihan pajak dan re
secara terus-menerus menggali potensi PAD di wilayahnya masing
masing guna peningkatan PAD dimasa yang akan datang.
egera membentuk Tim P3DN dan melakukan sosialisasi Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 02/M-IND/PER/1/2014 Tahun 2014
Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam
ngadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Gubernur Lampung telah menginstruksikan Kepala Biro Perlengkapan dan
Aset Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dan Kepala Badan Keuangan
Daerah Provinsi Lampung untuk segera melakukan validasi atas Aset Tetap
yang berasal dari penyerahan P3D dari Pemerintah Kabupaten/Kota
sebelum dimasukkan kedalam Neraca Pemerintah Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung telah mendorong Kepala Daerah di Kabupaten/Kota
untuk dapat mengoptimalkan potensi sumber Pendapatan Asli Daerah
(PAD) di wilayahnya masing-masing.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
menyiapkan Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara Pemeriksaan
Bupati Lampung Tengah telah mengintruksikan Kepala Badan Pengelolaan
aksi program peningkatan
pendapatan daerah yang terukur secara jelas, realistis dan terjadwal.
menyiapkan Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara Pemeriksaan
Pajak, menyiapkan SDM pemeriksa pajak dan anggaran untuk
menyiapkan semua data terkait Penyerapan Anggaran dan PBJ di Awal
Penyerapan Anggaran dan PBJ.
mendorong Bupati/Walikota se-Provinsi
Lampung untuk mengintruksikan Kepala OPD terkait agar:
mendorong penyedia barang/jasa dapat segera mengajukan tagihan
mengoptimalkan peran petugas penagihan pajak dan retribusi dan
menerus menggali potensi PAD di wilayahnya masing-
masing guna peningkatan PAD dimasa yang akan datang.
egera membentuk Tim P3DN dan melakukan sosialisasi Peraturan
IND/PER/1/2014 Tahun 2014
Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam
Gubernur Lampung telah menginstruksikan Kepala Biro Perlengkapan dan
Aset Sekretariat Daerah Provinsi Lampung dan Kepala Badan Keuangan
untuk segera melakukan validasi atas Aset Tetap
yang berasal dari penyerahan P3D dari Pemerintah Kabupaten/Kota
sebelum dimasukkan kedalam Neraca Pemerintah Provinsi Lampung.
Gubernur Lampung telah mendorong Kepala Daerah di Kabupaten/Kota
mengoptimalkan potensi sumber Pendapatan Asli Daerah
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
12) Gubernur Lampung telah mendorong delapan Kepala Daerah di
Kabupaten/Kota untuk melakukan efisiensi belanja pegawai untuk dapat
dialihkan ke belanja infrastruktur/pe
13) Gubernur Lampung telah mendorong enam Kepala Daerah di
Kabupaten/Kota untuk meningkatkan anggaran belanja modal dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing
Pemerintah Kabupaten/Kota.
14) Kepala Desa Jati Baru
• memerintahkan kepada Bendahara agar mencairkan dana sesuai dengan
SPP yang diajukan dan menyimpan uang tunai sesuai Peraturan Bupati
Lampung Selatan Nomor 05 tahun 2016.
• menggunakan aplikasi berbasis sistem infomasi yaitu SISKEUDES dalam
melaksanakan prose
• melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan dalam
Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20 Tahun 2015.
• melengkapi dokumen administrasi terkait pekerjaan pembangunan Desa
sesuai ketentuan dalam Peraturan
Tahun 2015.
• memerintahkan Bendahara Desa dan Sekretaris Desa untuk segera
melengkapi SPj yang belum dibuat dan memperbaiki SPj yang sudah
dibuat agar valid dan lengkap.
15) Kepala Desa Wonodadi
• menggunakan aplikasi b
melaksanakan prosedur pengelolaan keuangan dana desa.
• menyampaikan Laporan Realisasi Dana Desa Tahap I dan Laporan
Realisasi APBDes SMT I sesuai ketentuan dalam Permendagri 113 tahun
2014.
• melaksanakan kegiatan
Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20 Tahun 2015.
• memerintahkan kepada TPK untuk segera melengkapi dokumen
administrasi terkait pekerjaan pembangunan Desa sesuai ketentuan
dalam Peraturan Bupati Lampung Sel
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Gubernur Lampung telah mendorong delapan Kepala Daerah di
Kabupaten/Kota untuk melakukan efisiensi belanja pegawai untuk dapat
dialihkan ke belanja infrastruktur/pembangunan.
Gubernur Lampung telah mendorong enam Kepala Daerah di
Kabupaten/Kota untuk meningkatkan anggaran belanja modal dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kepala Desa Jati Baru telah:
memerintahkan kepada Bendahara agar mencairkan dana sesuai dengan
SPP yang diajukan dan menyimpan uang tunai sesuai Peraturan Bupati
Lampung Selatan Nomor 05 tahun 2016.
menggunakan aplikasi berbasis sistem infomasi yaitu SISKEUDES dalam
melaksanakan prosedur pengelolaan keuangan dana Desa.
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan dalam
Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20 Tahun 2015.
melengkapi dokumen administrasi terkait pekerjaan pembangunan Desa
sesuai ketentuan dalam Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20
Tahun 2015.
memerintahkan Bendahara Desa dan Sekretaris Desa untuk segera
melengkapi SPj yang belum dibuat dan memperbaiki SPj yang sudah
dibuat agar valid dan lengkap.
Kepala Desa Wonodadi telah:
menggunakan aplikasi berbasis sistem infomasi yaitu SISKEUDES dalam
melaksanakan prosedur pengelolaan keuangan dana desa.
menyampaikan Laporan Realisasi Dana Desa Tahap I dan Laporan
Realisasi APBDes SMT I sesuai ketentuan dalam Permendagri 113 tahun
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan dalam
Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20 Tahun 2015.
memerintahkan kepada TPK untuk segera melengkapi dokumen
administrasi terkait pekerjaan pembangunan Desa sesuai ketentuan
dalam Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20 Tahun 2015.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 43
Gubernur Lampung telah mendorong delapan Kepala Daerah di
Kabupaten/Kota untuk melakukan efisiensi belanja pegawai untuk dapat
Gubernur Lampung telah mendorong enam Kepala Daerah di
Kabupaten/Kota untuk meningkatkan anggaran belanja modal dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing
memerintahkan kepada Bendahara agar mencairkan dana sesuai dengan
SPP yang diajukan dan menyimpan uang tunai sesuai Peraturan Bupati
menggunakan aplikasi berbasis sistem infomasi yaitu SISKEUDES dalam
dur pengelolaan keuangan dana Desa.
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan dalam
Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20 Tahun 2015.
melengkapi dokumen administrasi terkait pekerjaan pembangunan Desa
Bupati Lampung Selatan Nomor 20
memerintahkan Bendahara Desa dan Sekretaris Desa untuk segera
melengkapi SPj yang belum dibuat dan memperbaiki SPj yang sudah
erbasis sistem infomasi yaitu SISKEUDES dalam
melaksanakan prosedur pengelolaan keuangan dana desa.
menyampaikan Laporan Realisasi Dana Desa Tahap I dan Laporan
Realisasi APBDes SMT I sesuai ketentuan dalam Permendagri 113 tahun
pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan dalam
Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 20 Tahun 2015.
memerintahkan kepada TPK untuk segera melengkapi dokumen
administrasi terkait pekerjaan pembangunan Desa sesuai ketentuan
atan Nomor 20 Tahun 2015.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
44 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
• memerintahkan Bendahara Desa dan Sekretaris Desa untuk segera
melengkapi SPj yang belum dibuat dan memperbaiki SPj yang sudah
dibuat agar valid dan lengkap
16) Kepala Pekon Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat
telah:
• menyusun dan menetapkan APBPekon dan Rencana Kerja Pemerintah
Pekon secara tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku.
• berpedoman pada program prioritas Kementerian teknis terkait dalam
menyusun program dan kegiatan pekon.
• menggunakan Surat Perm
setiap kali melakukan pencairan dana dari rekening kas desa.
• berpedoman kepada aturan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam
Negeri dan Bupati Pesisir Barat dalam pelaksanaan Pengelolaan
Keuangan Pekon/Desa.
• mentaati batas maksimal penyimpanan uang tunai oleh Bendahara
Desa.
• mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
17) Kepala Pekon Sukanegara Kecamatan Pesisir Tengah
• menyusun dan menetapkan APBPekon dan Renca
Pekon secara tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku.
• berpedoman pada program prioritas Kementerian teknis terkait dalam
menyusun program dan kegiatan pekon
• menggunakan Surat Permintaan Pe
dalam setiap pencairan dana dari rekening kas desa
• berpedoman kepada aturan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam
Negeri dan Bupati Pesisir Barat dalam pelaksanaan
Keuangan Pekon/Desa.
• mentaati batas maksimal penyimpanan uang tunai oleh Bendahara
• mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
18) Kepala Desa Rajabasa Lama Dua Kecamatan Labuha
Lampung Timur telah:
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
memerintahkan Bendahara Desa dan Sekretaris Desa untuk segera
melengkapi SPj yang belum dibuat dan memperbaiki SPj yang sudah
dibuat agar valid dan lengkap.
Kepala Pekon Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat
menyusun dan menetapkan APBPekon dan Rencana Kerja Pemerintah
Pekon secara tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku.
berpedoman pada program prioritas Kementerian teknis terkait dalam
menyusun program dan kegiatan pekon.
menggunakan Surat Permintaan Pembayaran beserta kelengkapannya
setiap kali melakukan pencairan dana dari rekening kas desa.
berpedoman kepada aturan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam
Negeri dan Bupati Pesisir Barat dalam pelaksanaan Pengelolaan
Keuangan Pekon/Desa.
mentaati batas maksimal penyimpanan uang tunai oleh Bendahara
mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
Kepala Pekon Sukanegara Kecamatan Pesisir Tengah telah:
menyusun dan menetapkan APBPekon dan Rencana Kerja Pemerintah
Pekon secara tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku.
berpedoman pada program prioritas Kementerian teknis terkait dalam
sun program dan kegiatan pekon.
menggunakan Surat Permintaan Pembayaran beserta kelengkapannya
setiap pencairan dana dari rekening kas desa.
berpedoman kepada aturan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam
Negeri dan Bupati Pesisir Barat dalam pelaksanaan
Keuangan Pekon/Desa.
entaati batas maksimal penyimpanan uang tunai oleh Bendahara
engimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
Kepala Desa Rajabasa Lama Dua Kecamatan Labuha
Lampung Timur telah:
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
memerintahkan Bendahara Desa dan Sekretaris Desa untuk segera
melengkapi SPj yang belum dibuat dan memperbaiki SPj yang sudah
Kepala Pekon Way Napal Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat
menyusun dan menetapkan APBPekon dan Rencana Kerja Pemerintah
Pekon secara tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku.
berpedoman pada program prioritas Kementerian teknis terkait dalam
intaan Pembayaran beserta kelengkapannya
setiap kali melakukan pencairan dana dari rekening kas desa.
berpedoman kepada aturan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam
Negeri dan Bupati Pesisir Barat dalam pelaksanaan Pengelolaan
mentaati batas maksimal penyimpanan uang tunai oleh Bendahara
mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
telah:
na Kerja Pemerintah
Pekon secara tepat waktu dan sesuai ketentuan yang berlaku.
berpedoman pada program prioritas Kementerian teknis terkait dalam
mbayaran beserta kelengkapannya
berpedoman kepada aturan yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam
Negeri dan Bupati Pesisir Barat dalam pelaksanaan Pengelolaan
entaati batas maksimal penyimpanan uang tunai oleh Bendahara Desa.
engimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
Kepala Desa Rajabasa Lama Dua Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
• menyusun dan menetapkan APBP Desa dan Rencana Kerja Pemerintah
Desa secara t
• menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Desa Tahun 2016
sesuai dengan format yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun
2016 tentang Pedom
• mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
19) Kepala Desa Taman Asri Kecamatan Purb
Timur telah:
• menyusun dan menetapkan APBP Desa dan Rencana Kerja
Desa secara tepat waktu sebagaimana ketentuan yang berlaku.
• menggunakan Surat Permintaan Pembayar
kelengkapannya dalam setiap pencairan dana dari rekening kas desa.
• memerintahkan bendahara desa agar segera membukukan seluruh
pengeluaran yang telah terjadi ke dalam Buku Kas Umum dan
melaporkan pertanggungjawaban dana.
• memerintahkan Bendahara Desa untuk membuat Buku Pajak Tahun
2017.
• mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
20) Kepala Kampung Rama Indra Kecamatan Seputih Raman
Lampung Tengah telah:
• menggunakan Surat Permintaan Pembayaran b
dalam setiap pencairan dana dari rekening kas kampung.
• menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Kampung Tahun
2017.
• telah mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
21) Kepala Kampung Tempuran Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah telah
• menggunakan Surat Permintaan Pe
dalam setiap pencaira
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
enyusun dan menetapkan APBP Desa dan Rencana Kerja Pemerintah
Desa secara tepat waktu sebagaimana ketentuan yang berlaku.
menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Desa Tahun 2016
sesuai dengan format yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun
2016 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
Kepala Desa Taman Asri Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung
:
enyusun dan menetapkan APBP Desa dan Rencana Kerja
Desa secara tepat waktu sebagaimana ketentuan yang berlaku.
menggunakan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) beserta
kelengkapannya dalam setiap pencairan dana dari rekening kas desa.
emerintahkan bendahara desa agar segera membukukan seluruh
geluaran yang telah terjadi ke dalam Buku Kas Umum dan
melaporkan pertanggungjawaban dana.
emerintahkan Bendahara Desa untuk membuat Buku Pajak Tahun
mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
ampung Rama Indra Kecamatan Seputih Raman
Lampung Tengah telah:
menggunakan Surat Permintaan Pembayaran beserta kelengkapannya
dalam setiap pencairan dana dari rekening kas kampung.
menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Kampung Tahun
engimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
Kepala Kampung Tempuran Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
telah:
menggunakan Surat Permintaan Pembayaran beserta kelengkapannya
dalam setiap pencairan dana dari rekening kas kampung
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 45
enyusun dan menetapkan APBP Desa dan Rencana Kerja Pemerintah
epat waktu sebagaimana ketentuan yang berlaku.
menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Desa Tahun 2016
sesuai dengan format yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun
an Pengelolaan Keuangan Desa.
mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
olinggo Kabupaten Lampung
enyusun dan menetapkan APBP Desa dan Rencana Kerja Pemerintah
Desa secara tepat waktu sebagaimana ketentuan yang berlaku.
an (SPP) beserta
kelengkapannya dalam setiap pencairan dana dari rekening kas desa.
emerintahkan bendahara desa agar segera membukukan seluruh
geluaran yang telah terjadi ke dalam Buku Kas Umum dan
emerintahkan Bendahara Desa untuk membuat Buku Pajak Tahun
mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
ampung Rama Indra Kecamatan Seputih Raman Kabupaten
eserta kelengkapannya
dalam setiap pencairan dana dari rekening kas kampung.
menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Kampung Tahun
engimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
Kepala Kampung Tempuran Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
mbayaran beserta kelengkapannya
n dana dari rekening kas kampung
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
46 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
• menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Kampung Tahun
2017.
• mengimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
22) Gubernur Lampung
Pendapatan Daerah Provinsi Lampung untuk
• menyusun dan menetapkan rencana aksi program peningkatan
pendapatan daerah yang terukur secara jelas dan terjadwal.
• melakukan pengawasan terhadap wajib pungut Penyedia Bahan Bakar
Minyak Kendaraan Bermotor (BBM
terhadap wajib pungut Penyedia BBM
aktivitasnya secara berkala.."
23) Bupati Lampung Tengah
Kampung yang berada di wilayah Kabupaten Lampung Tengah untuk:
• mengimplementa
• mempedomani Permendesa PDTT Nomor 04 Tahun 2017 dalam
membuat perencanaan kegiatan di APBKampung.
• melengkapi bukti
yang lengkap dan valid.
24) Bupati Lampung Teng
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Lampung Tengah
untuk:
• mendorong seluruh Kepala Kampung mengimplementasikan Aplikasi
SISKEUDES pada seluruh Pemerintah Kampung di wilayah Kabupaten
Lampung Tengah.
• mengarah
Nomor 04 Tahun 2017 dalam membuat perencanaan kegiatan di
APBKampung
• memberikan pembinaan kepada Pemerintah Kampung dalam
menyiapkan bukti pertanggungjawaban belanja yang lengkap dan valid."
Dalam melakukan kegiatan pengawasan
tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program
nasional tahun 2017,
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Kampung Tahun
engimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
pengelolaan keuangan desa.
Gubernur Lampung telah mengintruksikan kepada Kepala Badan
n Daerah Provinsi Lampung untuk:
menyusun dan menetapkan rencana aksi program peningkatan
pendapatan daerah yang terukur secara jelas dan terjadwal.
melakukan pengawasan terhadap wajib pungut Penyedia Bahan Bakar
Minyak Kendaraan Bermotor (BBM-KB) dengan m
terhadap wajib pungut Penyedia BBM-KB yang tidak melaporkan
aktivitasnya secara berkala.."
Bupati Lampung Tengah telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala
Kampung yang berada di wilayah Kabupaten Lampung Tengah untuk:
mengimplementasikan Aplikasi SISKEUDES pada Tahun 2017.
empedomani Permendesa PDTT Nomor 04 Tahun 2017 dalam
membuat perencanaan kegiatan di APBKampung.
elengkapi bukti-bukti surat pertanggungjawaban belanja dengan bukti
yang lengkap dan valid.
Bupati Lampung Tengah telah menginstruksikan Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Lampung Tengah
endorong seluruh Kepala Kampung mengimplementasikan Aplikasi
SISKEUDES pada seluruh Pemerintah Kampung di wilayah Kabupaten
Lampung Tengah.
engarahkan Kepala Kampung untuk mempedomani Permendesa PDTT
Nomor 04 Tahun 2017 dalam membuat perencanaan kegiatan di
APBKampung
emberikan pembinaan kepada Pemerintah Kampung dalam
menyiapkan bukti pertanggungjawaban belanja yang lengkap dan valid."
kan kegiatan pengawasan yang berkaitan dengan p
tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program
nasional tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tidak hanya melakukan
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
menyusun dan membuat Laporan Kekayaan Milik Kampung Tahun
engimplementasikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dalam
engintruksikan kepada Kepala Badan
menyusun dan menetapkan rencana aksi program peningkatan
pendapatan daerah yang terukur secara jelas dan terjadwal.
melakukan pengawasan terhadap wajib pungut Penyedia Bahan Bakar
KB) dengan memberikan sanksi
KB yang tidak melaporkan
enginstruksikan kepada seluruh Kepala
Kampung yang berada di wilayah Kabupaten Lampung Tengah untuk:
sikan Aplikasi SISKEUDES pada Tahun 2017.
empedomani Permendesa PDTT Nomor 04 Tahun 2017 dalam
bukti surat pertanggungjawaban belanja dengan bukti
enginstruksikan Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Lampung Tengah
endorong seluruh Kepala Kampung mengimplementasikan Aplikasi
SISKEUDES pada seluruh Pemerintah Kampung di wilayah Kabupaten
kan Kepala Kampung untuk mempedomani Permendesa PDTT
Nomor 04 Tahun 2017 dalam membuat perencanaan kegiatan di
emberikan pembinaan kepada Pemerintah Kampung dalam
menyiapkan bukti pertanggungjawaban belanja yang lengkap dan valid."
yang berkaitan dengan perbaikan
tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program
Provinsi Lampung tidak hanya melakukan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
kegiatan yang bersifat
consulting yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Lampung antara lain
1) Penerapan Aplikasi Siskeudes
Dengan disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan
kesempatan yang besar untuk mengurus tata
pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat desa. Begitu besar peran yang diterima oleh desa, tentunya
disertai dengan tanggung jawab yang besar pula. Oleh karena itu pemerintah
desa harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas
pemerintahannya, dimana semua akhir kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
desa sesuai dengan ketentuan.
Peran Perwakilan
pemerintah desa diantaranya dalam pemberian bimbingan dan konsultasi
terkait pengelolaan keuangan desa dengan menggunakan Aplikasi SISKEUDES.
Bimtek Aplikasi SISKEUDES telah dilakukan pada seluruh bendahara desa atau
operator Desa se P
di Provinsi Lampung telah mencapai 100% dari jumlah desa sebanyak 2.435
desa. Selain itu,
pengawalan dana desa tiap triwulanan dengan melakukan evaluas
penggunaan Dana Desa dan Silpa Dana Desa.
2) Implementasi Simda
BPKP telah merilis aplikasi
Koordinasi, Supervisi dan Pencegahan Korupsi (Korsupgah) yang dilaksanakan
KPK. Salah satu langkah yang diformulasikan dalam Korsupgah 2016
adalah mendorong penggunaan
pemerintah daerah untuk menjaga seluruh proses dapat diketahui secara
transparan sehingga hasil perencanaan dari awal hingga akhir menjadi
konsisten dan historis perencanaan yang telah diusulkan dapat terjaga.
Sampai dengan akhir Desember tahun 2017
Lampung telah melakukan sosialisasi
Pemerintah Daerah se
Daerah yang telah mengimp
yaitu Pemerintah Kota
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
kegiatan yang bersifat assurance namun juga consulting
yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Lampung antara lain
Penerapan Aplikasi Siskeudes
Dengan disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan
kesempatan yang besar untuk mengurus tata pemerintahannya sendiri serta
pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat desa. Begitu besar peran yang diterima oleh desa, tentunya
disertai dengan tanggung jawab yang besar pula. Oleh karena itu pemerintah
harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas
pemerintahannya, dimana semua akhir kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
desa sesuai dengan ketentuan.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam rangka membantu
pemerintah desa diantaranya dalam pemberian bimbingan dan konsultasi
terkait pengelolaan keuangan desa dengan menggunakan Aplikasi SISKEUDES.
Bimtek Aplikasi SISKEUDES telah dilakukan pada seluruh bendahara desa atau
operator Desa se Provinsi Lampung sehingga implementasi Aplikasi SISKEUDES
di Provinsi Lampung telah mencapai 100% dari jumlah desa sebanyak 2.435
desa. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung juga melakukan
pengawalan dana desa tiap triwulanan dengan melakukan evaluas
penggunaan Dana Desa dan Silpa Dana Desa.
Simda Perencanaan/E-Planning
BPKP telah merilis aplikasi Simda Perencanaan, hal ini sejalan dengan fokus
Koordinasi, Supervisi dan Pencegahan Korupsi (Korsupgah) yang dilaksanakan
KPK. Salah satu langkah yang diformulasikan dalam Korsupgah 2016
adalah mendorong penggunaan e-planning baik pada pemerintah pusat da
pemerintah daerah untuk menjaga seluruh proses dapat diketahui secara
transparan sehingga hasil perencanaan dari awal hingga akhir menjadi
konsisten dan historis perencanaan yang telah diusulkan dapat terjaga.
Sampai dengan akhir Desember tahun 2017, Perwakilan
Lampung telah melakukan sosialisasi Simda Perencanaan/
Pemerintah Daerah se-Provinsi Lampung dan terdapat 5 (lima) Pemerintah
Daerah yang telah mengimplementasikan Simda Perencanaan/
yaitu Pemerintah Kota Bandar Lampung, Kabupaten Tulang Bawang Barat,
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 47
ting. Kegiatan bersifat
yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Lampung antara lain:
Dengan disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan
pemerintahannya sendiri serta
pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat desa. Begitu besar peran yang diterima oleh desa, tentunya
disertai dengan tanggung jawab yang besar pula. Oleh karena itu pemerintah
harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata
pemerintahannya, dimana semua akhir kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
alam rangka membantu
pemerintah desa diantaranya dalam pemberian bimbingan dan konsultasi
terkait pengelolaan keuangan desa dengan menggunakan Aplikasi SISKEUDES.
Bimtek Aplikasi SISKEUDES telah dilakukan pada seluruh bendahara desa atau
rovinsi Lampung sehingga implementasi Aplikasi SISKEUDES
di Provinsi Lampung telah mencapai 100% dari jumlah desa sebanyak 2.435
BPKP Provinsi Lampung juga melakukan
pengawalan dana desa tiap triwulanan dengan melakukan evaluasi
Perencanaan, hal ini sejalan dengan fokus
Koordinasi, Supervisi dan Pencegahan Korupsi (Korsupgah) yang dilaksanakan
KPK. Salah satu langkah yang diformulasikan dalam Korsupgah 2016-2019
baik pada pemerintah pusat dan
pemerintah daerah untuk menjaga seluruh proses dapat diketahui secara
transparan sehingga hasil perencanaan dari awal hingga akhir menjadi
konsisten dan historis perencanaan yang telah diusulkan dapat terjaga.
wakilan BPKP Provinsi
Perencanaan/E-Planning pada 16
terdapat 5 (lima) Pemerintah
lementasikan Simda Perencanaan/E-planning,
Kabupaten Tulang Bawang Barat,
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
48 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten Lampung
Selatan.
3) SIM GAJI
Seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Lampung telah menggunakan SIM
yang dikembangkan oleh PT Taspen. PT Taspen Cabang Bandar Lampung
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Simda Keuangan yang dikembangkan oleh BPKP dan SIM
dikembangkan oleh PT Taspen. Hal ini dimaksudkan agar m
penggajian aparatur sipil negara terintegrasi dengan database kepegawaian
pada PT Taspen yang telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Integrasi Simda
Pemerintah Daerah di Provinsi
Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Pemerintah Kabupaten
Mesuji, Pemerintah Kabupaten Tanggamu
Timur dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Pemerintah Kabupaten/Kota
pengguna Simda
Keuangan dengan SIM
4) SP2D ELEKTRONIK
Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1866/SJ Tanggal 17
April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai pada Pemerintah
Daerah maka pelaksanaan transaksi non tunai pada Pemerintah Daerah
dilaksanakan paling lambat tanggal
transaksi penerimaan daerah yang dilakukan oleh bendahara penerimaan dan
pengeluaran daerah yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran.
Dalam rangka persiapan tersebut, para Kepala Daerah
Kabupaten/Kota/Provinsi hendaknya melakukan koo
Lampung yang merupakan bank daerah dan telah mengembangkan Aplikasi
SP2D Elektronik
Saat ini Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menjalin kerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Tan
Bank Lampung untuk mengembangkan Aplikasi SP2D Elektronik/Kasda
online. Sistem ini dibangun untuk memperlancar pelaksanaan transaksi
pencaian SP2D. Aplikasi SP2D Elektronik/Kasda
pengelolaan keuangan daerah yang terkait dengan pencairan dari Rekening
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten Lampung
Seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Lampung telah menggunakan SIM
yang dikembangkan oleh PT Taspen. PT Taspen Cabang Bandar Lampung
BPKP Provinsi Lampung bekerja sama untu
Keuangan yang dikembangkan oleh BPKP dan SIM
dikembangkan oleh PT Taspen. Hal ini dimaksudkan agar m
penggajian aparatur sipil negara terintegrasi dengan database kepegawaian
pada PT Taspen yang telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Simda Keuangan dan SIM Gaji Taspen telah dilaksanakan pada enam
Pemerintah Daerah di Provinsi Lampung antara lain Pemerintah Provinsi
Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Pemerintah Kabupaten
Mesuji, Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Pemerintah Kabupaten Lampung
Timur dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Pemerintah Kabupaten/Kota
mda Keuangan lainnya akan segera melakukan integrasi
Keuangan dengan SIM Gaji Taspen.
SP2D ELEKTRONIK
Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1866/SJ Tanggal 17
April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai pada Pemerintah
Daerah maka pelaksanaan transaksi non tunai pada Pemerintah Daerah
paling lambat tanggal 1 Januari 2018 yang meliputi seluruh
transaksi penerimaan daerah yang dilakukan oleh bendahara penerimaan dan
pengeluaran daerah yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran.
Dalam rangka persiapan tersebut, para Kepala Daerah
Kabupaten/Kota/Provinsi hendaknya melakukan koordinasi dengan Bank
Lampung yang merupakan bank daerah dan telah mengembangkan Aplikasi
SP2D Elektronik bekerja sama dengan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Saat ini Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menjalin kerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan
Bank Lampung untuk mengembangkan Aplikasi SP2D Elektronik/Kasda
. Sistem ini dibangun untuk memperlancar pelaksanaan transaksi
pencaian SP2D. Aplikasi SP2D Elektronik/Kasda online mempercepat proses
aan keuangan daerah yang terkait dengan pencairan dari Rekening
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pringsewu, dan Kabupaten Lampung
Seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Lampung telah menggunakan SIM Gaji
yang dikembangkan oleh PT Taspen. PT Taspen Cabang Bandar Lampung dan
untuk mengintegrasikan
Keuangan yang dikembangkan oleh BPKP dan SIM Gaji yang
dikembangkan oleh PT Taspen. Hal ini dimaksudkan agar mekanisme
penggajian aparatur sipil negara terintegrasi dengan database kepegawaian
pada PT Taspen yang telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Taspen telah dilaksanakan pada enam
Lampung antara lain Pemerintah Provinsi
Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Pemerintah Kabupaten
, Pemerintah Kabupaten Lampung
Timur dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Pemerintah Kabupaten/Kota
Keuangan lainnya akan segera melakukan integrasi Simda
Sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1866/SJ Tanggal 17
April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai pada Pemerintah
Daerah maka pelaksanaan transaksi non tunai pada Pemerintah Daerah
ang meliputi seluruh
transaksi penerimaan daerah yang dilakukan oleh bendahara penerimaan dan
pengeluaran daerah yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran.
Dalam rangka persiapan tersebut, para Kepala Daerah
rdinasi dengan Bank
Lampung yang merupakan bank daerah dan telah mengembangkan Aplikasi
BPKP Provinsi Lampung.
Saat ini Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menjalin kerjasama dengan
ggamus, Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan
Bank Lampung untuk mengembangkan Aplikasi SP2D Elektronik/Kasda
. Sistem ini dibangun untuk memperlancar pelaksanaan transaksi
mempercepat proses
aan keuangan daerah yang terkait dengan pencairan dari Rekening
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Kas Umum Daerah (RKUD) ke rekening tujuan (rekening SKPD/Dinas, dan
pihak ketiga) di Bank dengan konsep
Aplikasi ini dikembangkan dengan mengintegrasikan Aplikasi
Keuangan milik BPKP yang digunakan oleh Pemerintah Daerah dengan Sistem
core banking yang dimiliki oleh Bank Lampung. Dimana SP2D yang telah
diinput dalam Aplikasi
core banking Bank Lampung. Yang selanjutnya a
bukunya ke rekening penerima sesuai di SP2D.
Pengunaan aplikasi ini dimaksudkan agar:
a. Pencairan SP2D dapat dilakukan tepat waktu (tanpa harus dikirim ke
Bank terlebih dahulu).
b. Mengurangi resiko pengembalian berkas SP2D yang
kesalahan nomor rekening atau nama rekening tujuan.
c. Pemerintah Daerah dapat memantau kondisi keuangan Kas Daerah terkini
melalui rekening koran setiap waktu (
d. Monitoring terhadap pengeluaran Rekening Kas Daerah (RKUD) di
dapat dilakukan secara online dari kantor Kas Daerah Pemda.
e. Mempermudah Kasda dan Bank dalam melakukan rekonsiliasi data
pencairan SP2D ke rekening SKPD/Dinas atau pihak ketiga penerima
proyek.
f. Mempermudah Kasda dalam melakukan integrasi dengan
eksternal yang sudah digunakan di Kasda sebelumnya.
g. Mempermudah administrasi Bank dan Kasda dalam proses pencairan
SP2D.
5) Penyusunan Tata Kelola Keuangan
Sesuai dengan Surat Ketua Umum Komite Olahraga
Provinsi Lampung Nomor:
tentang permohonan pendampingan penyus
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melaksanakan a
pedoman tata kelola
barang dan jasa
barang dan jasa.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Kas Umum Daerah (RKUD) ke rekening tujuan (rekening SKPD/Dinas, dan
pihak ketiga) di Bank dengan konsep Real-Time Online.
Aplikasi ini dikembangkan dengan mengintegrasikan Aplikasi
gan milik BPKP yang digunakan oleh Pemerintah Daerah dengan Sistem
yang dimiliki oleh Bank Lampung. Dimana SP2D yang telah
diinput dalam Aplikasi Simda Keuangan akan terbaca otomatis kedalam sistem
core banking Bank Lampung. Yang selanjutnya akan diteruskan pindah
bukunya ke rekening penerima sesuai di SP2D.
Pengunaan aplikasi ini dimaksudkan agar:
Pencairan SP2D dapat dilakukan tepat waktu (tanpa harus dikirim ke
Bank terlebih dahulu).
Mengurangi resiko pengembalian berkas SP2D yang
kesalahan nomor rekening atau nama rekening tujuan.
Pemerintah Daerah dapat memantau kondisi keuangan Kas Daerah terkini
melalui rekening koran setiap waktu (real time).
Monitoring terhadap pengeluaran Rekening Kas Daerah (RKUD) di
dapat dilakukan secara online dari kantor Kas Daerah Pemda.
Mempermudah Kasda dan Bank dalam melakukan rekonsiliasi data
pencairan SP2D ke rekening SKPD/Dinas atau pihak ketiga penerima
Mempermudah Kasda dalam melakukan integrasi dengan
eksternal yang sudah digunakan di Kasda sebelumnya.
Mempermudah administrasi Bank dan Kasda dalam proses pencairan
Penyusunan Tata Kelola Keuangan Dana Hibah Pada KONI
Surat Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
Provinsi Lampung Nomor: B.102/KONI-LPG/VII/2017 tanggal 5 Juli 2017
tentang permohonan pendampingan penyusunan tata kelola keuangan hibah,
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melaksanakan asistensi penyusunan
tata kelola keuangan dana hibah khususnya pedoman pengadaan
barang dan jasa agar sesuai dengan etika dan prinsip
barang dan jasa.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 49
Kas Umum Daerah (RKUD) ke rekening tujuan (rekening SKPD/Dinas, dan
Aplikasi ini dikembangkan dengan mengintegrasikan Aplikasi Simda
gan milik BPKP yang digunakan oleh Pemerintah Daerah dengan Sistem
yang dimiliki oleh Bank Lampung. Dimana SP2D yang telah
Keuangan akan terbaca otomatis kedalam sistem
kan diteruskan pindah
Pencairan SP2D dapat dilakukan tepat waktu (tanpa harus dikirim ke
Mengurangi resiko pengembalian berkas SP2D yang dikarenakan adanya
kesalahan nomor rekening atau nama rekening tujuan.
Pemerintah Daerah dapat memantau kondisi keuangan Kas Daerah terkini
Monitoring terhadap pengeluaran Rekening Kas Daerah (RKUD) di Bank
dapat dilakukan secara online dari kantor Kas Daerah Pemda.
Mempermudah Kasda dan Bank dalam melakukan rekonsiliasi data
pencairan SP2D ke rekening SKPD/Dinas atau pihak ketiga penerima
Mempermudah Kasda dalam melakukan integrasi dengan aplikasi
eksternal yang sudah digunakan di Kasda sebelumnya.
Mempermudah administrasi Bank dan Kasda dalam proses pencairan
Provinsi Lampung
Nasional Indonesia (KONI)
LPG/VII/2017 tanggal 5 Juli 2017
unan tata kelola keuangan hibah,
sistensi penyusunan
khususnya pedoman pengadaan
a dan prinsip-prinsip pengadaan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
50 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
2. Realisasi indikator kinerja
manajemen risiko dan pengendalian int
atau tercapai 136% dari target sebanyak 55
ditindaklanjuti. Rekomendasi yan
dari 16 rekomendasi
Rekomendasi ini didukung oleh
atas rekomendasi adalah
a.a.a.a. Rekomendasi terkait Rekomendasi terkait Rekomendasi terkait Rekomendasi terkait
1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pengadaan Jalan Tol
Kementrian PUPR telah melakukan koordinasi kepada pihak
terkait dengan pengadaan tanah/pembebasan lahan (Pemerintah
Kabupaten Lampung Selatan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi
Lampung, dan masyarakat yang terkena pembebasan lahan) sehingga
pelaksanaan pembangunan jalan tol di wilayah Provinsi Lampung d
terlaksana secara efektif dan tepat waktu.
2) PT Hutama Karya (sebagai
adanya Ikatan Kontrak Kerja dengan para pelaksana pekerjaan yang telah
ditunjuk sehingga dalam melakukan pekerjaan pembangunan mempunyai
dasar hukum yang jelas.
3) PDAM Way Rilau telah
kepada masyarakat dalam rangka mendukung target 100% akses air minum
nasional berupa penambahan 1550 SR melalui Program Hibah Air Minum.
4) PDAM Limau Kunci telah
kepada masyarakat dalam rangka mendukung targe
nasional berupa penambahan 469 SR melalui Program Hibah Air Minum
serta telah melakukan investasi sebagian aktiva lancar untuk mendukung
kinerja operasional perusahaan berupa penambahan jaringan distribusi ke
pelanggan.
5) Penempatan lo
Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (KSP
telah sesuai dengan
a) Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung berdasarkan Surat Kepala
Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandar Lampung
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
indikator kinerja “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,
manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi” tahun
136% dari target sebanyak 55% rekomendasi
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebanya
rekomendasi.
didukung oleh kegiatan bersifat assurance dengan
adalah sebagai berikut:
Rekomendasi terkait Rekomendasi terkait Rekomendasi terkait Rekomendasi terkait Peningkatan Governance SystemPeningkatan Governance SystemPeningkatan Governance SystemPeningkatan Governance System
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pengadaan Jalan Tol
Kementrian PUPR telah melakukan koordinasi kepada pihak
terkait dengan pengadaan tanah/pembebasan lahan (Pemerintah
Kabupaten Lampung Selatan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi
Lampung, dan masyarakat yang terkena pembebasan lahan) sehingga
pelaksanaan pembangunan jalan tol di wilayah Provinsi Lampung d
terlaksana secara efektif dan tepat waktu.
PT Hutama Karya (sebagai leader kontraktor jalan Tol) telah mengupayakan
adanya Ikatan Kontrak Kerja dengan para pelaksana pekerjaan yang telah
ditunjuk sehingga dalam melakukan pekerjaan pembangunan mempunyai
dasar hukum yang jelas.
PDAM Way Rilau telah meningkatkan cakupan pelayanan a
kepada masyarakat dalam rangka mendukung target 100% akses air minum
nasional berupa penambahan 1550 SR melalui Program Hibah Air Minum.
PDAM Limau Kunci telah meningkatkan cakupan pelayanan air minum
kepada masyarakat dalam rangka mendukung target 100% akses air minum
nasional berupa penambahan 469 SR melalui Program Hibah Air Minum
serta telah melakukan investasi sebagian aktiva lancar untuk mendukung
kinerja operasional perusahaan berupa penambahan jaringan distribusi ke
Penempatan lokasi reservoir Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan
Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (KSP-SPAM) Kota Bandar Lampung
telah sesuai dengan:
Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung berdasarkan Surat Kepala
Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandar Lampung
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,
tahun 2017 sebesar 75%
rekomendasi yang telah
g telah ditindaklanjuti sebanyak 12 rekomendasi
dengan tindak lanjut
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pengadaan Jalan Tol
Kementrian PUPR telah melakukan koordinasi kepada pihak-pihak yang
terkait dengan pengadaan tanah/pembebasan lahan (Pemerintah
Kabupaten Lampung Selatan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi
Lampung, dan masyarakat yang terkena pembebasan lahan) sehingga
pelaksanaan pembangunan jalan tol di wilayah Provinsi Lampung dapat
kontraktor jalan Tol) telah mengupayakan
adanya Ikatan Kontrak Kerja dengan para pelaksana pekerjaan yang telah
ditunjuk sehingga dalam melakukan pekerjaan pembangunan mempunyai
eningkatkan cakupan pelayanan air minum
kepada masyarakat dalam rangka mendukung target 100% akses air minum
nasional berupa penambahan 1550 SR melalui Program Hibah Air Minum.
eningkatkan cakupan pelayanan air minum
t 100% akses air minum
nasional berupa penambahan 469 SR melalui Program Hibah Air Minum
serta telah melakukan investasi sebagian aktiva lancar untuk mendukung
kinerja operasional perusahaan berupa penambahan jaringan distribusi ke
Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan
SPAM) Kota Bandar Lampung
Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung berdasarkan Surat Kepala
Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandar Lampung Nomor
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
156/III.04/IX/2017 tanggal 17 Oktober 20
Ruang;
b) Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung berdasarkan Surat Rekomendasi
Kelompok Kerja (Pokja) Pemanfaatan Ruang Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi Lampung Nomor
050/1343/V.03/2017 tanggal 12 Juni 2017 perihal Rekomendasi
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Rencana Pembangunan Proyek KPBU
SPAM Kota Bandar Lampung.
6) Walikota Bandar Lampung telah menerbitkan Izin Penetapan Lokasi terkait
kegiatan Proyek KSP
Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 800/249/I.08/Tahun 2017
tentang Penetapan Lokasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan
Usaha Sistem Penyediaan Air Minum Kota Bandar Lampung.
7) Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan (PJPK
Pemerintah dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air
Bandar Lampung
melakukan pelelangan
memasuki masa sanggah hingga tanggal 21
8) Rekanan Pelaksana Pekerjaan telah melakukan percepatan proses
penyelesaiaan pekerjaan lapangan pada kegiatan PMN PT Pe
Nusantara VII. Hingga
telah selesai dilaksanakan.
turbine feed water pump
pekerjaan fisik mencapai 46,49%.
9) Rekanan Pelaksana pekerjaan pada kegiatan PMN PT Perkebunan Nusantara
VII telah melakukan perbaikan untu
posisi di sekitar sayap
Pendalaman Embung, Pembersihan Embung, dan Pembuatan
Sekat/Spillway
serta telah melakukan penggant
yang hilang pada pekerjaan Pembuatan Jaringan Pipa Pipa PVC Bawah
Tanah Permanen Kebun Tebu Bunga Mayang.
10) Konsultan pengawas pekerjaan telah menyusun dan menyampaikan
laporan kemajuan pekerjaan off farm di distrik
distrik Cintamanis pada kegiatan PMN di PTPN VII secara tepat waktu.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
156/III.04/IX/2017 tanggal 17 Oktober 2017 perihal Informasi Tata
uang Wilayah Provinsi Lampung berdasarkan Surat Rekomendasi
Kelompok Kerja (Pokja) Pemanfaatan Ruang Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi Lampung Nomor
050/1343/V.03/2017 tanggal 12 Juni 2017 perihal Rekomendasi
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Rencana Pembangunan Proyek KPBU
SPAM Kota Bandar Lampung.
Walikota Bandar Lampung telah menerbitkan Izin Penetapan Lokasi terkait
kegiatan Proyek KSP-SPAM Kota Bandar Lampung sesuai dengan Surat
Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 800/249/I.08/Tahun 2017
tentang Penetapan Lokasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan
Usaha Sistem Penyediaan Air Minum Kota Bandar Lampung.
Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan (PJPK) Proyek Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air
Bandar Lampung telah menyelesaikan tahap prakualifikasi dan
melakukan pelelangan. Sampai dengan tanggal 15 Desember 2017 telah
memasuki masa sanggah hingga tanggal 21 Desember 2017.
Rekanan Pelaksana Pekerjaan telah melakukan percepatan proses
penyelesaiaan pekerjaan lapangan pada kegiatan PMN PT Pe
Nusantara VII. Hingga akhir November 2017 seluruh pekerjaan
telah selesai dilaksanakan. Sedangkan pada pekerjaan off farm
urbine feed water pump telah selesai dan untuk pengadaan
pekerjaan fisik mencapai 46,49%.
Rekanan Pelaksana pekerjaan pada kegiatan PMN PT Perkebunan Nusantara
VII telah melakukan perbaikan untuk pekerjaan tanah yang longsor pada
posisi di sekitar sayap spillways 1 (satu) dan 2 (dua) atas Kegiatan
Pendalaman Embung, Pembersihan Embung, dan Pembuatan
Spillway di Rayon II Petak 040-048-050 Kebun Tebu Cinta Manis
serta telah melakukan penggantian atas Box Hydrant dan tutup
yang hilang pada pekerjaan Pembuatan Jaringan Pipa Pipa PVC Bawah
Tanah Permanen Kebun Tebu Bunga Mayang.
Konsultan pengawas pekerjaan telah menyusun dan menyampaikan
laporan kemajuan pekerjaan off farm di distrik Bungamayang maupun
distrik Cintamanis pada kegiatan PMN di PTPN VII secara tepat waktu.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 51
17 perihal Informasi Tata
uang Wilayah Provinsi Lampung berdasarkan Surat Rekomendasi
Kelompok Kerja (Pokja) Pemanfaatan Ruang Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi Lampung Nomor
050/1343/V.03/2017 tanggal 12 Juni 2017 perihal Rekomendasi
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Rencana Pembangunan Proyek KPBU
Walikota Bandar Lampung telah menerbitkan Izin Penetapan Lokasi terkait
Lampung sesuai dengan Surat
Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 800/249/I.08/Tahun 2017
tentang Penetapan Lokasi Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan
Usaha Sistem Penyediaan Air Minum Kota Bandar Lampung.
Proyek Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum Kota
menyelesaikan tahap prakualifikasi dan telah
. Sampai dengan tanggal 15 Desember 2017 telah
Desember 2017.
Rekanan Pelaksana Pekerjaan telah melakukan percepatan proses
penyelesaiaan pekerjaan lapangan pada kegiatan PMN PT Perkebunan
khir November 2017 seluruh pekerjaan on farm
off farm, pengadaan
telah selesai dan untuk pengadaan boiler progres
Rekanan Pelaksana pekerjaan pada kegiatan PMN PT Perkebunan Nusantara
k pekerjaan tanah yang longsor pada
1 (satu) dan 2 (dua) atas Kegiatan
Pendalaman Embung, Pembersihan Embung, dan Pembuatan
050 Kebun Tebu Cinta Manis
dan tutup Tee Hydrant
yang hilang pada pekerjaan Pembuatan Jaringan Pipa Pipa PVC Bawah
Konsultan pengawas pekerjaan telah menyusun dan menyampaikan
Bungamayang maupun
distrik Cintamanis pada kegiatan PMN di PTPN VII secara tepat waktu.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
52 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
11) Direksi PTPN VII telah melakukan pembahasan awal terkait RJPP bersama
Holding selaku pemegang saham pada tanggal 5
12) PT Bank Tabungan Negara (Persero)
melengkapi dokumen yang dipersyaratkan dalam Dossier B berupa PPJB
dan sertifikat terhadap 29 Debitur yang Tagihan
Perumahannya ditunda bayar sebesar Rp295.635.738,36.
Sasaran Program 2: Sasaran Program 2: Sasaran Program 2: Sasaran Program 2: Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya
Uraian lebih lanjut capaian dari masing
“Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian”
berikut:
1. Persentase hasil pengawasan
sebanyak 28 kali sidang atau 42,42% dari jumlah 66 l
terakhir dengan rincian sebagai berikut:
No
1 Provinsi Lampung
2 Kota Bandar Lampung
3 Kota Metro
4 Kabupaten Lampung Tengah
5 Kabupaten Lampung Selatan
6 Kabupaten Lampung Timur
7 Kabupaten Lampung Barat
8 Kabupaten Lampung Utara
9 Kabupaten Tanggamus
10 Kabupaten Pesisir Barat
11 Kabupaten Mesuji
12 Kabupaten Way Kanan
13 Kabupaten Tulang Bawang
Jumlah
Laporan yang telah diserahkan ke aparat penegak
dari Realisasi Laporan Keinvestigasian
Negara (PKKN) dan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Direksi PTPN VII telah melakukan pembahasan awal terkait RJPP bersama
Holding selaku pemegang saham pada tanggal 5-6 Oktober 2017.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Bandar Lampung telah
melengkapi dokumen yang dipersyaratkan dalam Dossier B berupa PPJB
dan sertifikat terhadap 29 Debitur yang Tagihan Subsidi Bunga Kredit
nya ditunda bayar sebesar Rp295.635.738,36.
Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasianefektivitas hasil pengawasan keinvestigasianefektivitas hasil pengawasan keinvestigasianefektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator kinerja dari Sasaran Program
“Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian” dapat diuraikan sebagai
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
sebanyak 28 kali sidang atau 42,42% dari jumlah 66 laporan PKKN tiga tahun
dengan rincian sebagai berikut:
Lokasi Kasus Jumlah Sidang
Provinsi Lampung -
Kota Bandar Lampung 6
Kota Metro 3
Kabupaten Lampung Tengah 5
Kabupaten Lampung Selatan 4
Kabupaten Lampung Timur 2
Kabupaten Lampung Barat 2
Kabupaten Lampung Utara 2
Kabupaten Tanggamus 2
Kabupaten Pesisir Barat -
Kabupaten Mesuji -
Kabupaten Way Kanan 2
Kabupaten Tulang Bawang -
28
Laporan yang telah diserahkan ke aparat penegak hukum pada tahun 2017
lisasi Laporan Keinvestigasian 13 Laporan Perhitungan Kerugian Keuangan
dan 2 Laporan Audit Investigasi.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Direksi PTPN VII telah melakukan pembahasan awal terkait RJPP bersama
6 Oktober 2017.
Cabang Bandar Lampung telah
melengkapi dokumen yang dipersyaratkan dalam Dossier B berupa PPJB
Subsidi Bunga Kredit
nya ditunda bayar sebesar Rp295.635.738,36.
efektivitas hasil pengawasan keinvestigasianefektivitas hasil pengawasan keinvestigasianefektivitas hasil pengawasan keinvestigasianefektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
masing indikator kinerja dari Sasaran Program
dapat diuraikan sebagai
keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
aporan PKKN tiga tahun
Jumlah Sidang
-
6
3
5
4
2
2
2
2
-
-
2
-
28
pada tahun 2017 terdiri
erhitungan Kerugian Keuangan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
2. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigasi) yang
dimanfaatkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) sebesar 100% (2 laporan yang
dimanfaatkan oleh APH dari 2 laporan yang telah diterbitkan).
Laporan Hasil Audit Investigasi yang
a. LAINV-339/PW08/5/2017 tanggal 04 Oktober 2017 perihal Laporan Hasil
Audit Investigasi atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan
Dana Hibah Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia Dewan Pimpinan
Kabupaten Lampung Utara Ta
b. LAINV-431/PW08/5/2017 tanggal 10 November 2017 perihal Laporan Hasil
Audit Investigasi atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan
pada Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Kecamatan Metro Utara
TA 2016.
3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigasi) yang
dimanfaatkan oleh
(K/L/P/K) sebesar 100% (1 laporan yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K dari 1
laporan yang telah diterbitkan) yaitu laporan
30 November 2017 perihal Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu atas BUMN/PT
Penerima Tambahan Penyertaan Modal Negara pada PTPN VII
4. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebesar
100% (1 laporan Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan dari 1 laporan yang telah
diterbitkan) yaitu laporan nomor LHA
2017 perihal Laporan Hasil Audit Penyesu
LCB (Civil Works of Jabung Headworks
Nomor HK.02.07/07/SNVT.PJPAMS/IRA.II/XI/2013 tanggal 18 November 2013
yang telah dimanfaatkan oleh SNVT Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji
Sekampung.
Sasaran Program 3:Sasaran Program 3:Sasaran Program 3:Sasaran Program 3: Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
PembanPembanPembanPemban
Uraian lebih lanjut capaian dari indikator kinerja dari Sasaran Program
“Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional” dapat
diuraikan sebagai berikut:
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan sebesar
tercapai 136,36% dari target sebanyak 70%. Terdapat satu laporan Hambatan
Kelancaran Pembangunan (HKP) yang telah ditindaklanjuti dari satu laporan HKP
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigasi) yang
dimanfaatkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) sebesar 100% (2 laporan yang
dimanfaatkan oleh APH dari 2 laporan yang telah diterbitkan).
Laporan Hasil Audit Investigasi yang telah diterbitkan:
339/PW08/5/2017 tanggal 04 Oktober 2017 perihal Laporan Hasil
Audit Investigasi atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan
Dana Hibah Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia Dewan Pimpinan
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2012-2015.
431/PW08/5/2017 tanggal 10 November 2017 perihal Laporan Hasil
Audit Investigasi atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan
pada Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Kecamatan Metro Utara
hasil pengawasan keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigasi) yang
dimanfaatkan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah
(K/L/P/K) sebesar 100% (1 laporan yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K dari 1
laporan yang telah diterbitkan) yaitu laporan nomor LHATT-D5/D2/2017 tanggal
30 November 2017 perihal Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu atas BUMN/PT
Penerima Tambahan Penyertaan Modal Negara pada PTPN VII.
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebesar
poran Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan dari 1 laporan yang telah
diterbitkan) yaitu laporan nomor LHA-287/PW08/5/2017 tanggal 27 Agustus
2017 perihal Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga atas Pekerjaan Package JB
Civil Works of Jabung Headworks) JICA Loan No IP 546 Pekerjaan Kerja
Nomor HK.02.07/07/SNVT.PJPAMS/IRA.II/XI/2013 tanggal 18 November 2013
yang telah dimanfaatkan oleh SNVT Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
PembanPembanPembanPembangunan Nasionalgunan Nasionalgunan Nasionalgunan Nasional
Uraian lebih lanjut capaian dari indikator kinerja dari Sasaran Program
“Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional” dapat
diuraikan sebagai berikut:
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan sebesar
tercapai 136,36% dari target sebanyak 70%. Terdapat satu laporan Hambatan
Kelancaran Pembangunan (HKP) yang telah ditindaklanjuti dari satu laporan HKP
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 53
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigasi) yang
dimanfaatkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) sebesar 100% (2 laporan yang
339/PW08/5/2017 tanggal 04 Oktober 2017 perihal Laporan Hasil
Audit Investigasi atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan
Dana Hibah Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia Dewan Pimpinan
431/PW08/5/2017 tanggal 10 November 2017 perihal Laporan Hasil
Audit Investigasi atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan
pada Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Kecamatan Metro Utara
hasil pengawasan keinvestigasian (Laporan Hasil Audit Investigasi) yang
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi
(K/L/P/K) sebesar 100% (1 laporan yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K dari 1
D5/D2/2017 tanggal
30 November 2017 perihal Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu atas BUMN/PT
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebesar
poran Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan dari 1 laporan yang telah
287/PW08/5/2017 tanggal 27 Agustus
ian Harga atas Pekerjaan Package JB-
ICA Loan No IP 546 Pekerjaan Kerja
Nomor HK.02.07/07/SNVT.PJPAMS/IRA.II/XI/2013 tanggal 18 November 2013
yang telah dimanfaatkan oleh SNVT Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji
Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan
Uraian lebih lanjut capaian dari indikator kinerja dari Sasaran Program
“Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional” dapat
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan sebesar 100% atau
tercapai 136,36% dari target sebanyak 70%. Terdapat satu laporan Hambatan
Kelancaran Pembangunan (HKP) yang telah ditindaklanjuti dari satu laporan HKP
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
54 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
antara PT Hutama Karya
Panjang yang telah diterbitkan pada tahun 2017 terkait Pekerjaan Pembangunan
House, Jaringan dan Komponen Elek
Pelabuhan Panjang.
Sasaran Program 4: Sasaran Program 4: Sasaran Program 4: Sasaran Program 4: Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegapencegapencegapencega
Uraian lebih lanjut capaian dari masing
“Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi” dapat diuraikan sebagai berikut:
Persentase Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (K/L/P/K) yang
mengimplentasikan Fraud Contral Plan
penugasan yang telah dilaksanakan. Adapun realisasi penugasan dan lingkup K/L/P/K
adalah sebagai berikut:
• Melaksanakan Fraud Risk Assesment
Lampung Tahun Anggaran 2018 dengan ruang lingkup Bappeda Prov
Lampung, TAPD Prov
Provinsi Lampung dan Dinas Pendidikan
• Melaksanakan Diagnostic Assesement Fraud Control Plan Dari 6 K/L/P/K (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Anggaran Pemerintah Daerah (
Lampung, Dinas Pekerjaan
Lampung dan PDAM Kabupaten Pesawaran)
mengimplementasikan
Lampung dan PDAM Kabupaten Pesawaran
Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Program 5Program 5Program 5Program 5: : : : MMMM
KorupsiKorupsiKorupsiKorupsi
Uraian lebih lanjut capaian dari masing
“Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi”
diuraikan sebagai berikut:
Persentase Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (K/L/P/K) anggota
komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat sebesar 100% dan telah menandatangani Komitmen Pimpinan
K/L/P/K Dalam Pencegahan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
lah diterbitkan pada tahun 2017 terkait Pekerjaan Pembangunan
, Jaringan dan Komponen Elektrikal untuk Alat Bongkar Muat d
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegapencegapencegapencegahan korupsihan korupsihan korupsihan korupsi
Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator kinerja dari Sasaran Program
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
dapat diuraikan sebagai berikut:
Persentase Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (K/L/P/K) yang
Fraud Contral Plan sebanyak 2 K/L/P/K atau 100% dari 2
enugasan yang telah dilaksanakan. Adapun realisasi penugasan dan lingkup K/L/P/K
Fraud Risk Assesment pada Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Lampung Tahun Anggaran 2018 dengan ruang lingkup Bappeda Prov
Lampung, TAPD Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Provinsi
mpung dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung
Diagnostic Assesement Fraud Control Plan di PDAM Pesawaran
(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Prov
ekerjaan Umum Provinsi Lampung, Dinas Pendidikan Prov
dan PDAM Kabupaten Pesawaran) lingkup penugasan, yang telah
ntasikan Fraud Control Plan adalah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Lampung dan PDAM Kabupaten Pesawaran.
MMMMeningkatnya Kepedulian K/L/P/K deningkatnya Kepedulian K/L/P/K deningkatnya Kepedulian K/L/P/K deningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap an Masyarakat Terhadap an Masyarakat Terhadap an Masyarakat Terhadap
KorupsiKorupsiKorupsiKorupsi
Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator kinerja dari Sasaran Program
“Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi”
kut:
Persentase Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (K/L/P/K) anggota
komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat sebesar 100% dan telah menandatangani Komitmen Pimpinan
K/L/P/K Dalam Pencegahan Korupsi.
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
lah diterbitkan pada tahun 2017 terkait Pekerjaan Pembangunan Power
trikal untuk Alat Bongkar Muat di Cabang
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
masing indikator kinerja dari Sasaran Program
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
Persentase Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (K/L/P/K) yang
sebanyak 2 K/L/P/K atau 100% dari 2
enugasan yang telah dilaksanakan. Adapun realisasi penugasan dan lingkup K/L/P/K
pada Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Lampung Tahun Anggaran 2018 dengan ruang lingkup Bappeda Provinis
Lampung, Dinas PU
di PDAM Pesawaran
(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung, Tim
Dinas Kesehatan Provinsi
Dinas Pendidikan Provinsi
lingkup penugasan, yang telah
adalah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
an Masyarakat Terhadap an Masyarakat Terhadap an Masyarakat Terhadap an Masyarakat Terhadap
masing indikator kinerja dari Sasaran Program
“Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi” dapat
Persentase Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (K/L/P/K) anggota
komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat sebesar 100% dan telah menandatangani Komitmen Pimpinan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
No Kabupaten1 Lampung Selatan
2 Pringsewu
Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung” menggunakan dana sebesar
anggaran sebesar Rp553.166.768
9.514 OH atau tercapai
Dalam melakukan kegiatan pengawasan tahun
Lampung tidak terlepas dari program prioritas G
pusat. Kontribusi pengawasan BPKP atas program prioritas G
dalam RPJMD sebagai berikut
a.a.a.a. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas program tersebut adalah
Evaluasi Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa dijumpai kelemahan
penggunaan dan penatausahaan keuangan desa yang tidak sesuai dengan
peraturan yang berlaku, masih terdapat Silpa Desa T
2016 yang belum dianggarkan dalam APBDes Tahun Anggaran 2017, dan laporan
Kekayaan Milik Desa Tahun 2016 belum dibuat
Kegiatan lainnya adalah:
1) Optimalisasi Pendapatan Asli
pengelolaan pen
penerimaan pajak yang terlalu rendah, database wajib pajak yang tidak
dan ketidaksiapan Pemerintah Daerah dalam melakukan pemeriksaan Pajak
Daerah.
2) Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Maritim (KIM). Dari hasil
evaluasi dijumpai kelemahan pengelolaan pelaksanaan PSN KIM berupa tidak
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Kabupaten PesertaLampung Selatan 1. Inspektorat Kabupaten
2. BPMPD Kabupaten 3. Asosiasi Desa 4. Aparat Desa Jatimulyo 5. Aparat Desa Tarahan 6. Aparat Desa Haji Mena 1. Inspektorat Kabupaten 2. BPMPP Kabupaten 3. Asosiasi Desa 4. Aparat Pekon Sukaharum5. Aparat Pekon Srikaton 6. Aparat Pekon Kuta Waringin
Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung” menggunakan dana sebesar Rp524.637.365,00
553.166.768,00 dan menggunakan kapasitas SDM sebanyak
OH atau tercapai 232,33% dari target sebanyak 4.095 OH.
Dalam melakukan kegiatan pengawasan tahun 2017, Perwakilan
erlepas dari program prioritas Gubernur sebagai wakil pemerintah
sat. Kontribusi pengawasan BPKP atas program prioritas Gubernur yang tercantum
ebagai berikut:
Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.
pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas program tersebut adalah
Evaluasi Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa dijumpai kelemahan
penggunaan dan penatausahaan keuangan desa yang tidak sesuai dengan
peraturan yang berlaku, masih terdapat Silpa Desa Tahun Anggaran 2015 dan
2016 yang belum dianggarkan dalam APBDes Tahun Anggaran 2017, dan laporan
Kekayaan Milik Desa Tahun 2016 belum dibuat.
Kegiatan lainnya adalah:
Optimalisasi Pendapatan Asli dijumpai kelemahan dalam hal administrasi
pengelolaan penerimaan pajak yang belum tertib, penetapan target
penerimaan pajak yang terlalu rendah, database wajib pajak yang tidak
dan ketidaksiapan Pemerintah Daerah dalam melakukan pemeriksaan Pajak
Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Maritim (KIM). Dari hasil
evaluasi dijumpai kelemahan pengelolaan pelaksanaan PSN KIM berupa tidak
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 55
Peserta
Aparat Pekon Sukaharum
Aparat Pekon Kuta Waringin
Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP
,00 atau 94,84% dari
,00 dan menggunakan kapasitas SDM sebanyak
Perwakilan BPKP Provinsi
ubernur sebagai wakil pemerintah
ubernur yang tercantum
Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah.
pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas program tersebut adalah
Evaluasi Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa dijumpai kelemahan berupa
penggunaan dan penatausahaan keuangan desa yang tidak sesuai dengan
ahun Anggaran 2015 dan
2016 yang belum dianggarkan dalam APBDes Tahun Anggaran 2017, dan laporan
dijumpai kelemahan dalam hal administrasi
erimaan pajak yang belum tertib, penetapan target
penerimaan pajak yang terlalu rendah, database wajib pajak yang tidak update
dan ketidaksiapan Pemerintah Daerah dalam melakukan pemeriksaan Pajak
Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Maritim (KIM). Dari hasil
evaluasi dijumpai kelemahan pengelolaan pelaksanaan PSN KIM berupa tidak
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
56 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
adanya progres pembangunan yang dilakukan selama masa berlakunya izin
yang diberikan oleh Kepala Daerah Kabu
3) Verifikasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Reimbursement Bidang Infrastruktur
dijumpai kelemahan dalam hal kekurangan volume pekerjaan, kontrak yang
tidak memenuhi ketentuan juknis DAK, pekerjaan tidak sesuai kontrak, denda
keterlambatan pek
belum dicairkan dan kurangnya pengawasan oleh pengawas teknik dari Dinas
maupun dari konsultan pengawas.
4) Evaluasi kinerja pada delapan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dari
delapan PDAM tersebut hany
dinyatakan sehat.
5) Reviu Penyerapan Anggaran, Pengadaan Barang Jasa, dan Kepatuhan atas
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
permasalahan berupa belum optimalnya penyerapan anggaran yang
disebabkan adanya perubahan struktur organisasi dengan diberlakukannya PP
Nomor 18 Tahun 2016 yang tidak diikuti dengan pengisian personil, pada
awal tahun anggaran Pemerintah Daerah masih fokus menuntaskan
pertanggungjawaban dan penyusunan laporan keuangan tahu
sebelumnya, dan sebagian juknis dana
pemerintah daerah.
berupa tidak terlaksananya tender Pra DIPA yang disebabkan sebagian besar
OPD baru melaksanakan tender
persetujuan/penetapan RAPBD/APBD terlambat, keterlambatan
mengumumkan RUP, permasalahan penyusunan HPS, belum ditetapkannya
pengelola kegiatan/ pengelola pengadaan. Sedangkan pemenuhan
pencantuman penggunaan produksi dalam
pengadaan masih di bawah 90% dari total jumlah rencana pengadaan tahun
2017. Identifikasi penyebab atas permasalahan ini antara lain disebabkan
kelalaian operator SIRUP menginput informasi TKDN, ketidakpahaman
PA/KPA terhadap kete
perangkat daerah terkait untuk penggunaan produksi dalam negeri (P3DN)
yang belum optimal.
6) Audit PKKN dengan mengungkapkan
pengelolaan dana desa antara lain pengelolaan da
sendiri oleh kepala pekon, sebagian dana desa digunakan oleh kepala pekon
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
adanya progres pembangunan yang dilakukan selama masa berlakunya izin
yang diberikan oleh Kepala Daerah Kabupaten Tanggamus.
Dana Alokasi Khusus (DAK) Reimbursement Bidang Infrastruktur
dijumpai kelemahan dalam hal kekurangan volume pekerjaan, kontrak yang
tidak memenuhi ketentuan juknis DAK, pekerjaan tidak sesuai kontrak, denda
keterlambatan pekerjaan yang belum dipungut, jaminan pekerjaan yang
belum dicairkan dan kurangnya pengawasan oleh pengawas teknik dari Dinas
maupun dari konsultan pengawas.
aluasi kinerja pada delapan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dari
delapan PDAM tersebut hanya tiga yang tingkat kesehatannya dapat
dinyatakan sehat.
eviu Penyerapan Anggaran, Pengadaan Barang Jasa, dan Kepatuhan atas
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
permasalahan berupa belum optimalnya penyerapan anggaran yang
bkan adanya perubahan struktur organisasi dengan diberlakukannya PP
Nomor 18 Tahun 2016 yang tidak diikuti dengan pengisian personil, pada
awal tahun anggaran Pemerintah Daerah masih fokus menuntaskan
pertanggungjawaban dan penyusunan laporan keuangan tahu
sebelumnya, dan sebagian juknis dana-dana transfer belum diterima oleh
pemerintah daerah. Pada pengadaan barang dan jasa terdapat perm
berupa tidak terlaksananya tender Pra DIPA yang disebabkan sebagian besar
OPD baru melaksanakan tender setelah adanya Penjabaran APBD,
persetujuan/penetapan RAPBD/APBD terlambat, keterlambatan
mengumumkan RUP, permasalahan penyusunan HPS, belum ditetapkannya
pengelola kegiatan/ pengelola pengadaan. Sedangkan pemenuhan
pencantuman penggunaan produksi dalam negeri dalam rencana umum
pengadaan masih di bawah 90% dari total jumlah rencana pengadaan tahun
2017. Identifikasi penyebab atas permasalahan ini antara lain disebabkan
kelalaian operator SIRUP menginput informasi TKDN, ketidakpahaman
PA/KPA terhadap ketentuan P3DN yang berlaku, kebijakan atau kewenangan
perangkat daerah terkait untuk penggunaan produksi dalam negeri (P3DN)
yang belum optimal.
Audit PKKN dengan mengungkapkan penyimpangan yang terjadi pada
pengelolaan dana desa antara lain pengelolaan dana desa dikuasai dan dikelola
sendiri oleh kepala pekon, sebagian dana desa digunakan oleh kepala pekon
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
adanya progres pembangunan yang dilakukan selama masa berlakunya izin
paten Tanggamus.
Dana Alokasi Khusus (DAK) Reimbursement Bidang Infrastruktur
dijumpai kelemahan dalam hal kekurangan volume pekerjaan, kontrak yang
tidak memenuhi ketentuan juknis DAK, pekerjaan tidak sesuai kontrak, denda
erjaan yang belum dipungut, jaminan pekerjaan yang
belum dicairkan dan kurangnya pengawasan oleh pengawas teknik dari Dinas
aluasi kinerja pada delapan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dari
a tiga yang tingkat kesehatannya dapat
eviu Penyerapan Anggaran, Pengadaan Barang Jasa, dan Kepatuhan atas
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) terdapat
permasalahan berupa belum optimalnya penyerapan anggaran yang
bkan adanya perubahan struktur organisasi dengan diberlakukannya PP
Nomor 18 Tahun 2016 yang tidak diikuti dengan pengisian personil, pada
awal tahun anggaran Pemerintah Daerah masih fokus menuntaskan
pertanggungjawaban dan penyusunan laporan keuangan tahun anggaran
dana transfer belum diterima oleh
Pada pengadaan barang dan jasa terdapat permasalahan
berupa tidak terlaksananya tender Pra DIPA yang disebabkan sebagian besar
setelah adanya Penjabaran APBD,
persetujuan/penetapan RAPBD/APBD terlambat, keterlambatan
mengumumkan RUP, permasalahan penyusunan HPS, belum ditetapkannya
pengelola kegiatan/ pengelola pengadaan. Sedangkan pemenuhan
negeri dalam rencana umum
pengadaan masih di bawah 90% dari total jumlah rencana pengadaan tahun
2017. Identifikasi penyebab atas permasalahan ini antara lain disebabkan
kelalaian operator SIRUP menginput informasi TKDN, ketidakpahaman
ntuan P3DN yang berlaku, kebijakan atau kewenangan
perangkat daerah terkait untuk penggunaan produksi dalam negeri (P3DN)
enyimpangan yang terjadi pada
na desa dikuasai dan dikelola
sendiri oleh kepala pekon, sebagian dana desa digunakan oleh kepala pekon
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
untuk kepentingan pribadi, tidak semua kegiatan yang tercantum dalam
APBPekon Tahun Anggaran 2016 terealisasi, dan penggunaan dana desa
belum dipertangg
Audit PKKN terkait perluasan areal cetak sawah mengungkapkan
penyimpangan berupa tahapan penarikan dana yang tidak sesuai dengan
aturannya, terdapat anggota kelompok tani yang ditetapkan sebagai pen
bantuan perluasan cetak sawah tidak memiliki lahan garapan, kuitansi
pembayaran insentif yang tidak sesuai,
kuantitasnya tidak sesuai dengan tanda terima barang, dan penyaluran
Saprodi kepada penerima yang tidak se
7) Audit Investigatif atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan Dana
Hibah Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dewan Pimpinan
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2012
investigatif dijumpai adanya penyimpang
Persatuan Indonesia (PKPI) Dewan Pimpinan Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2012-2015.
8) Pemberian keterangan ahli kepada penyidik sebanyak 26 kegiatan dan
memberikan keterangan ahli pada persidangan di Pengadilan Negeri Tanj
Karang sebanyak 28 kegiatan
9) Evaluasi hambatan kelancaran pembangunan. Dalam evaluasi tersebut
dijumpai pelaksanaan pekerjaan pembangunan
komponen elektrikal untuk alat bongkar muat yang dilakukan oleh PT Hutama
Karya (Persero) di Pelabuhan Panjang mengalami keterlambatan sehingga
harus dikenakan denda.
10) Audit dukungan atas Kegiatan Water Resources and Irrigation Sector
Management Project (WISMP) Phase II Loan IBRD No. 8027
WISMP Phase II Tahun Anggaran 2
Provinsi Lampung terdapat pengadaan dengan menggunakan sumber dana
loan, namun prosedur pengadaan tersebut ti
terdapat hasil pengadaan berupa 1 unit peralatan hidrometeorologi yang
ditempatkan di lahan milik PTPN VII Unit Pematang Kiwah Natar dan 1 unit di
Way Kandis (rumah warga), dimana lokasi tersebut bukan merupakan lokasi
dibawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
untuk kepentingan pribadi, tidak semua kegiatan yang tercantum dalam
APBPekon Tahun Anggaran 2016 terealisasi, dan penggunaan dana desa
belum dipertanggungjawabkan karena tidak terdapat bukti
Audit PKKN terkait perluasan areal cetak sawah mengungkapkan
penyimpangan berupa tahapan penarikan dana yang tidak sesuai dengan
aturannya, terdapat anggota kelompok tani yang ditetapkan sebagai pen
bantuan perluasan cetak sawah tidak memiliki lahan garapan, kuitansi
an insentif yang tidak sesuai, penyaluran Saprodi yang jenis dan
kuantitasnya tidak sesuai dengan tanda terima barang, dan penyaluran
Saprodi kepada penerima yang tidak seharusnya.
Audit Investigatif atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan Dana
Hibah Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dewan Pimpinan
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2012-2015. Berdasarkan hasil audit
investigatif dijumpai adanya penyimpangan Dana Hibah Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia (PKPI) Dewan Pimpinan Kabupaten Lampung Utara
2015.
keterangan ahli kepada penyidik sebanyak 26 kegiatan dan
memberikan keterangan ahli pada persidangan di Pengadilan Negeri Tanj
Karang sebanyak 28 kegiatan.
valuasi hambatan kelancaran pembangunan. Dalam evaluasi tersebut
dijumpai pelaksanaan pekerjaan pembangunan power house
komponen elektrikal untuk alat bongkar muat yang dilakukan oleh PT Hutama
ero) di Pelabuhan Panjang mengalami keterlambatan sehingga
harus dikenakan denda.
Audit dukungan atas Kegiatan Water Resources and Irrigation Sector
Management Project (WISMP) Phase II Loan IBRD No. 8027
WISMP Phase II Tahun Anggaran 2016 di Dinas Pengairan dan Pemukiman
Provinsi Lampung terdapat pengadaan dengan menggunakan sumber dana
loan, namun prosedur pengadaan tersebut tidak sesuai dengan pedoman dan
erdapat hasil pengadaan berupa 1 unit peralatan hidrometeorologi yang
an di lahan milik PTPN VII Unit Pematang Kiwah Natar dan 1 unit di
Way Kandis (rumah warga), dimana lokasi tersebut bukan merupakan lokasi
dibawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 57
untuk kepentingan pribadi, tidak semua kegiatan yang tercantum dalam
APBPekon Tahun Anggaran 2016 terealisasi, dan penggunaan dana desa
ungjawabkan karena tidak terdapat bukti-bukti pendukung.
Audit PKKN terkait perluasan areal cetak sawah mengungkapkan
penyimpangan berupa tahapan penarikan dana yang tidak sesuai dengan
aturannya, terdapat anggota kelompok tani yang ditetapkan sebagai penerima
bantuan perluasan cetak sawah tidak memiliki lahan garapan, kuitansi
penyaluran Saprodi yang jenis dan
kuantitasnya tidak sesuai dengan tanda terima barang, dan penyaluran
Audit Investigatif atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan Dana
Hibah Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dewan Pimpinan
Berdasarkan hasil audit
an Dana Hibah Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia (PKPI) Dewan Pimpinan Kabupaten Lampung Utara
keterangan ahli kepada penyidik sebanyak 26 kegiatan dan
memberikan keterangan ahli pada persidangan di Pengadilan Negeri Tanjung
valuasi hambatan kelancaran pembangunan. Dalam evaluasi tersebut
power house, jaringan dan
komponen elektrikal untuk alat bongkar muat yang dilakukan oleh PT Hutama
ero) di Pelabuhan Panjang mengalami keterlambatan sehingga
Audit dukungan atas Kegiatan Water Resources and Irrigation Sector
Management Project (WISMP) Phase II Loan IBRD No. 8027-ID pada kegiatan
016 di Dinas Pengairan dan Pemukiman
Provinsi Lampung terdapat pengadaan dengan menggunakan sumber dana
dak sesuai dengan pedoman dan
erdapat hasil pengadaan berupa 1 unit peralatan hidrometeorologi yang
an di lahan milik PTPN VII Unit Pematang Kiwah Natar dan 1 unit di
Way Kandis (rumah warga), dimana lokasi tersebut bukan merupakan lokasi
dibawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
58 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
11) Audit Dukungan atas Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) / National Slum
Upgrading Progra
permasalahan antara lain p
banyak sampah sehing
Program Kotaku tahun 2016 belum sesuai dengan SK Kepala Daerah Tentang
Penetapan Perumahan dan Permukiman Kumuh, p
kegiatan Kotaku m
Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) yang dibentu
Operasi dan Pemeliharaan (O&P).
12) Hasil pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di
wilayah Provinsi Lampung adalah sebagai berikut:
No. 1. Provinsi Lampung
2. Kota Bandar Lampung
3. Kabupaten Lampung Selatan
4. Kabupaten Tanggamus
5. Kota Metro
6. Kabupaten Lampung Tengah
7. Kabupaten Lampung Timur
8. Kabupaten Lampung
9. Kabupaten Way Kanan
10. Kabupaten Tulang Bawang
11. Kabupaten Lampung Barat
12. Kabupaten Pesawaran
13. Kabupaten Mesuji
14. Kabupaten Tulang Bawang Barat
15. Kabupaten Pringsewu
16. Kabupaten Pesisir Barat
b.b.b.b. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melakukan reviu
Kerjasama Pemerintah
SPAM) Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil reviu Balai Besar Sungai Way
Sekampung (BBWS) belum mengeluarkan perijinan untuk konstruksi bangunan
intake serta Surat Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Air (SIPPA).
Kegiatan lainnya adalah:
1) Verfikasi dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk pengadaan tanah
pembangunan infrastruktur jalan tol ruas Bakauheni
ruas Terbanggi Besar
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
gan atas Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) / National Slum
Upgrading Program (NSUP) Loan IDB Nomor IND-169 dijumpai beberapa
permasalahan antara lain pada saluran drainase yang dibangun dijumpai
banyak sampah sehingga dapat mengganggu aliran air, p
Program Kotaku tahun 2016 belum sesuai dengan SK Kepala Daerah Tentang
Perumahan dan Permukiman Kumuh, partisipasi masyarakat dalam
kegiatan Kotaku masih rendah khususnya perempuan, dan
Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) yang dibentuk belum melaporkan Kegiatan
Operasi dan Pemeliharaan (O&P).
asil pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di
wilayah Provinsi Lampung adalah sebagai berikut:
Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Pemda Opini 2016Provinsi Lampung WTP
Kota Bandar Lampung WTP
Kabupaten Lampung Selatan WTP
Kabupaten Tanggamus WDP
WTP
Kabupaten Lampung Tengah WTP
Kabupaten Lampung Timur WDP
Kabupaten Lampung Utara WTP
Kabupaten Way Kanan WTP
Kabupaten Tulang Bawang WTP
Kabupaten Lampung Barat WTP
Kabupaten Pesawaran WTP
Kabupaten Mesuji WTP
Kabupaten Tulang Bawang Barat WTP
Kabupaten Pringsewu WTP
Kabupaten Pesisir Barat WDP
Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melakukan reviu tata kelola PSN pada
Pemerintah dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan
SPAM) Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil reviu Balai Besar Sungai Way
Sekampung (BBWS) belum mengeluarkan perijinan untuk konstruksi bangunan
intake serta Surat Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Air (SIPPA).
Kegiatan lainnya adalah:
rfikasi dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk pengadaan tanah
pembangunan infrastruktur jalan tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar dan
ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang terdapat beberapa permasalahan
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
gan atas Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) / National Slum
169 dijumpai beberapa
ada saluran drainase yang dibangun dijumpai
ga dapat mengganggu aliran air, penetapan Lokasi
Program Kotaku tahun 2016 belum sesuai dengan SK Kepala Daerah Tentang
artisipasi masyarakat dalam
asih rendah khususnya perempuan, dan Kelompok
k belum melaporkan Kegiatan
asil pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di
Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Opini 2016 Opini 2015 WTP WTP
WTP WTP
WTP WDP
WDP WTP
WTP WTP
WTP WDP
WDP WDP
WTP WTP
WTP WTP
WTP WTP
WTP WTP
WTP WDP
WTP WTP
WTP WTP
WTP WTP
WDP TMP
Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.
tata kelola PSN pada Proyek
dengan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (KPBU-
SPAM) Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil reviu Balai Besar Sungai Way
Sekampung (BBWS) belum mengeluarkan perijinan untuk konstruksi bangunan
intake serta Surat Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Air (SIPPA).
rfikasi dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk pengadaan tanah
Terbanggi Besar dan
beberapa permasalahan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
berupa penyediaan lahan, permasalahan
pengganti aset Pemerintah Daerah serta permasalahan
berupa keterlambatan dalam progres pembebasan lahan
2) Verifikasi dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk pengadaan tanah
pembangunan infrastruktur jalan tol ruas Bakauheni
dijumpai 3.054 berkas dan
Panggang dijumpai 106 berkas
talangannya.
c. c. c. c. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat,
dan toleransi kehidupan beragama.dan toleransi kehidupan beragama.dan toleransi kehidupan beragama.dan toleransi kehidupan beragama.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melakukan kegiatan
BOS dan Guru Non PNSD SMA/SMK
kelemahan dalam hal dana BOS terlambat disalurkan, penggunaan dana BOS yang
tidak sesuai peruntukannya,
penyaluran yang tidak tepat waktu.
Kegiatan lainnya adalah:
1) Pemantauan Kegiatan Kantor Staf Presiden (KSP) Tahun 2017 yaitu
terlaksananya Germas di 16 Pemerintah Daerah se
dijumpai masih terdapat rencana aksi
dilaksanakan pada
Lampung.
2) Audit Kinerja Bidang Kesehatan pada Pelayanan Perizinan Apotek, Toko Obat
dan Produksi Makanan Industri Rumah Tangga pada Pemerintah Kota Metro
Tahun 2016 dijumpai
Makanan pada Industri Rumah Tangga jangka waktunya
memenuhi ketentuan,
dan belum adanya penunjukkan
Pendamping pada saat
3) Audit Kinerja Aksesabilita
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
kelemahan dalam hal belum seluruh desa di wilayah jaringan kerja memiliki
fasilitas pelayanan kesehatan Poskesdes, belum dibentuk Tim Pelayanan
Kesehatan Bergerak (TPKB), kecukupan tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan,
kurangnya Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif, pemenuhan kebutuhan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
berupa penyediaan lahan, permasalahan hukum dan proses pengadaan tanah
pengganti aset Pemerintah Daerah serta permasalahan
keterlambatan dalam progres pembebasan lahan.
fikasi dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk pengadaan tanah
pembangunan infrastruktur jalan tol ruas Bakauheni
dijumpai 3.054 berkas dan jalan tol ruas Terbanggi Besar
Panggang dijumpai 106 berkas belum dapat diajukan p
Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat,
dan toleransi kehidupan beragama.dan toleransi kehidupan beragama.dan toleransi kehidupan beragama.dan toleransi kehidupan beragama.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
BOS dan Guru Non PNSD SMA/SMK Tahun 2017. Dari hasil verifikasi dijumpai
kelemahan dalam hal dana BOS terlambat disalurkan, penggunaan dana BOS yang
tidak sesuai peruntukannya, dana BOS di Kas Bendahara melebihi ketentuan, dan
penyaluran yang tidak tepat waktu.
adalah:
Pemantauan Kegiatan Kantor Staf Presiden (KSP) Tahun 2017 yaitu
aksananya Germas di 16 Pemerintah Daerah se
masih terdapat rencana aksi Kampanye GERMAS
dilaksanakan pada Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran
Audit Kinerja Bidang Kesehatan pada Pelayanan Perizinan Apotek, Toko Obat
dan Produksi Makanan Industri Rumah Tangga pada Pemerintah Kota Metro
dijumpai Penerbitan Surat Izin Apotek dan Surat Izin Produksi
pada Industri Rumah Tangga jangka waktunya
memenuhi ketentuan, Pelaporan tahunan pemberian izin
dan belum adanya penunjukkan Apoteker Pengganti atau Apoteker
pada saat jam buka apotek.
Audit Kinerja Aksesabilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan di Daerah
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). Dari hasil audit
kelemahan dalam hal belum seluruh desa di wilayah jaringan kerja memiliki
fasilitas pelayanan kesehatan Poskesdes, belum dibentuk Tim Pelayanan
Kesehatan Bergerak (TPKB), kecukupan tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan,
kurangnya Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif, pemenuhan kebutuhan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 59
hukum dan proses pengadaan tanah
pengganti aset Pemerintah Daerah serta permasalahan pembangunan fisik
fikasi dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk pengadaan tanah
pembangunan infrastruktur jalan tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar
anggi Besar – Pematang
an penggantian dana
Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat, Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek, inovasi, budaya masyarakat,
monitoring dan evaluasi
Tahun 2017. Dari hasil verifikasi dijumpai
kelemahan dalam hal dana BOS terlambat disalurkan, penggunaan dana BOS yang
dahara melebihi ketentuan, dan
Pemantauan Kegiatan Kantor Staf Presiden (KSP) Tahun 2017 yaitu
aksananya Germas di 16 Pemerintah Daerah se-Provinsi Lampung
Kampanye GERMAS yang belum
awaran dan Provinsi
Audit Kinerja Bidang Kesehatan pada Pelayanan Perizinan Apotek, Toko Obat
dan Produksi Makanan Industri Rumah Tangga pada Pemerintah Kota Metro
Penerbitan Surat Izin Apotek dan Surat Izin Produksi
pada Industri Rumah Tangga jangka waktunya yang belum
Pelaporan tahunan pemberian izin belum dilaksanakan
Apoteker Pengganti atau Apoteker
s dan Mutu Pelayanan Kesehatan di Daerah
Dari hasil audit dijumpai
kelemahan dalam hal belum seluruh desa di wilayah jaringan kerja memiliki
fasilitas pelayanan kesehatan Poskesdes, belum dibentuk Tim Pelayanan
Kesehatan Bergerak (TPKB), kecukupan tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan,
kurangnya Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif, pemenuhan kebutuhan
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
60 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
SDM Kesehatan, penurunan angka kesakitan penyakit menular (HIV, AIDS, TB,
Malaria), Penurunan Jumlah Balita Gi
penurunan kasus kematian bayi masih rendah.
dddd.... Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis
Kearifan Lokal, Kearifan Lokal, Kearifan Lokal, Kearifan Lokal, ddddan Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melakukan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (EKPPD) Kabupaten/Kota se
dengan hasil adalah sebagai berikut
NoNoNoNo Kabupaten/KotaKabupaten/KotaKabupaten/KotaKabupaten/Kota
1. Kab. Way Kanan
2. Kab. Pringsewu
3. Kab. Mesuji
4. Kab. Tulang Bawang
Barat
5. Kab. Lampung Utara
6. Kab. Tanggamus
Sasaran Strategis 2:
Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Penyelenggaraan misi “Membina
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung” secara
kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah
adanya “Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sis
Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
penyelenggaraan SPIP inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran
kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “
Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah
dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang
hasil (outcome) dari program teknis BPKP yaitu pembinaan penyelenggaraan Sistem
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
SDM Kesehatan, penurunan angka kesakitan penyakit menular (HIV, AIDS, TB,
Malaria), Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk dan
penurunan kasus kematian bayi masih rendah.
Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis
an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melakukan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (EKPPD) Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung Tahun 2016
hasil adalah sebagai berikut:
EVAEVAEVAEVALLLLUASUASUASUASIIII AAAATTTTAAAASSSS LLLLPPPPPPPPDDDD
Kabupaten/KotaKabupaten/KotaKabupaten/KotaKabupaten/Kota 2015201520152015
SkorSkorSkorSkor PrestasiPrestasiPrestasiPrestasi SkorSkorSkorSkor
Kab. Way Kanan 3,0324 ST 2,963
Kab. Pringsewu 2,3748 T 2,8904
Kab. Mesuji 2,9847 T 2,7201
Kab. Tulang Bawang 3,2122 ST 2,9392
Kab. Lampung Utara 3,2726 ST 3,0262
Kab. Tanggamus 3,1467 ST 2,7863
Strategis 2:
Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Penyelenggaraan misi “Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung” secara
kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah
Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”. Peningkatan efektifitas
penyelenggaraan SPIP inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran
kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “
Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah
dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional”.
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
dari program teknis BPKP yaitu pembinaan penyelenggaraan Sistem
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
SDM Kesehatan, penurunan angka kesakitan penyakit menular (HIV, AIDS, TB,
zi Kurang dan Gizi Buruk dan
Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Program Penegakan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis
an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik an Memantapkan Kepemerintahan Yang Baik ddddan Antisipatif.an Antisipatif.an Antisipatif.an Antisipatif.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung melakukan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Provinsi Lampung Tahun 2016
2016201620162016
SkorSkorSkorSkor PrestasiPrestasiPrestasiPrestasi
2,963 TTTT
2,8904 TTTT
2,7201 TTTT
2,9392 TTTT
3,0262 STSTSTST
2,7863 T
Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang Efektif di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung” secara
kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian misi ini adalah
tem Pengendalian Intern
”. Peningkatan efektifitas
penyelenggaraan SPIP inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019. Ukuran
kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu “Meningkatnya
Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
dari program teknis BPKP yaitu pembinaan penyelenggaraan Sistem
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Pengendalian Intern Pemerintah yang efektif. Sasaran strategis ini sekaligus menjadi
indikator untuk menilai keberhasilan pen
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah”.
Realisasi IKU sasaran strategis Tahun
Ringkasan
Uraian Indikator Kinerja
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
(Level 1)
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(level 3)
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(level 2)
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(level 1)
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan
skor GCG baik
Persentase BUMN/anak perusahaan yang
kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal
baik dari BLUD yang dibina
Dari tabel tersebut terlihat bahwa
1. Realisasi indikator
tahun 2017 adalah
Provinsi telah berada di Level 3.
2. Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (
3) tahun 2017 sebesar
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai level 3
a. Kota Bandar Lampung
b. Kota Metro
c. Kabupaten Pringsewu
d. Kabupaten Way Kanan
e. Kabupaten Pesawaran
f. Kabupaten Lampung Selatan
g. Kabupaten Tanggamus
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Pengendalian Intern Pemerintah yang efektif. Sasaran strategis ini sekaligus menjadi
indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan “Peningkatan Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah”.
IKU sasaran strategis Tahun 2017 disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3.4
Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun
Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Reali
IP Pemerintah Provinsi % 100 0
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota % 30 46,67
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota % 40 40
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota % 30 30
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan % 100 100
Persentase BUMN/anak perusahaan yang
kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% 0 0
kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 35 37,50
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal
baik dari BLUD yang dibina
% 25 100
Dari tabel tersebut terlihat bahwa :
indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
adalah sebesar 0% karena tingkat maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi telah berada di Level 3.
Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (
sebesar 46,67% atau 155,56% dari target sebanyak
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai level 3 adalah
Kota Bandar Lampung
Pringsewu
Way Kanan
Pesawaran
Kabupaten Lampung Selatan
Tanggamus
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 61
Pengendalian Intern Pemerintah yang efektif. Sasaran strategis ini sekaligus menjadi
capaian tujuan “Peningkatan Efektivitas
disajikan dalam Tabel 3.4 berikut ini:
Tahun 2017
Realisasi % Capaian
0 100
46,67 155,56
40 100
30 100
100 100
0 100
37,50 107,14
100 400
Provinsi (level 1)
karena tingkat maturitas SPIP Pemerintah
Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level
% dari target sebanyak 30,00%
adalah:
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
62 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
3. Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (
2) tahun 2017 sebesar
Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang tela
a. Kabupaten Lam
b. Kabupaten Mesuji
c. Kabupaten Tulang Bawang
d. Kabupaten Tulang Bawang Barat
e. Kabupaten Lampung Selatan
f. Kabupaten Tanggamus
Dua pemerintah daerah (Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten
Tanggamus) yang ditargetkan untuk mencapai Level 2 ternyata
syarat untuk mencapai Level 3.
4. Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (
1) tahun 2017 sebesar
Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang
a. Kabupaten Lam
b. Kabupaten Lam
c. Kabupaten Pesisir Barat
d. Kabupaten Lam
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah mengembangkan Aplikasi Sistem
Informasi Pengelolaan Risiko (SIGER) berbasis web yang saat ini telah dapat
digunakan Pemerintah Daerah untuk mengelola risiko kegiatan dan risiko
organisasi yang terintegrasi antar OPD yang pada akhirnya dapat meningkatkan
Maturitas SPIP. Aplikasi tersebut telah di
Provinsi Lampung.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (
sebesar 40% atau 100% dari target sebanyak
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 2 antara lain:
Lampung Tengah
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Tulang Bawang
Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kabupaten Lampung Selatan
Kabupaten Tanggamus
Dua pemerintah daerah (Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten
yang ditargetkan untuk mencapai Level 2 ternyata
mencapai Level 3.
Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (
sebesar 30% atau 100% dari target sebanyak
erintah Kabupaten/Kota yang berada di Level 1 antara lain:
Lampung Timur
Lampung Utara
Kabupaten Pesisir Barat
Lampung Barat
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah mengembangkan Aplikasi Sistem
Pengelolaan Risiko (SIGER) berbasis web yang saat ini telah dapat
digunakan Pemerintah Daerah untuk mengelola risiko kegiatan dan risiko
organisasi yang terintegrasi antar OPD yang pada akhirnya dapat meningkatkan
Maturitas SPIP. Aplikasi tersebut telah diterapkan khususnya di Pemerintah
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level
% dari target sebanyak 40% Pemerintah
antara lain:
Dua pemerintah daerah (Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten
yang ditargetkan untuk mencapai Level 2 ternyata telah memenuhi
Realisasi indikator kinerja Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level
% dari target sebanyak 30% Pemerintah
antara lain:
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah mengembangkan Aplikasi Sistem
Pengelolaan Risiko (SIGER) berbasis web yang saat ini telah dapat
digunakan Pemerintah Daerah untuk mengelola risiko kegiatan dan risiko
organisasi yang terintegrasi antar OPD yang pada akhirnya dapat meningkatkan
terapkan khususnya di Pemerintah
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
No Pemerintah
Daerah
Sosialisa
si
1 Kabupaten Pringsewu
v
2 Provinsi Lampung
v
3 Kota Bandar Lampung
v
4 Kabupaten Pesawaran
v
5 Kabupaten Lampung Timur
v
6 Kabupaten Lampung Selatan
v
7 Kota Metro v
8 Kabupaten Lampung Tengah
v
9 Kabupaten Mesuji
v
10 Kabupaten Way Kanan
v
5. Realisasi capaian indikator BUMN dengan skor GCG baik dari
Tahun 2017 mencapai 100% dari target sebesar 100%.
Adapun kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas pemenuhan
indikator tersebut adalah Assessment Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) pada PT Perkebunan Nusantara VII Tahun 201
aspek governance, yaitu Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola secara
Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi, dan Pengungkapan Informasi dan
Transparansi, dan Aspek Lainnya.
Berdasarkan kegiatan Assessment Penerapan GCG tersebut dapat disimpulkan
bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara VII mencapai
skor 83,088 dari skor maksimal 100,00 atau 83,088%. Capaian skor tersebut
berada dalam kategori predikat “Baik”.
6. Realisasi capaian indikator
baik dari BUMD
107,14% dari target
Dari 8 (delapan) BUMD yang dibina ada 3 (tiga)
yaitu PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung,
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Sosialisa
si
Implementasi
DomainIdentifikasi
Analisis &
Evaluasi RTP
Pemantauan
v v v - http://pringsewu.siger.be
v v v - http://provinsi. siger.be
v v v - http://bandar
lampung.siger.be
v v v - http://pesawaran. siger.be
v v v - http://lamtim.siger.be
v v - - http://lamsel.siger.be
v v - - http://metro.siger.be
- - - - http://lamteng.
- - - - http://mesuji.siger.be
- - - - http://waykanan.
Realisasi capaian indikator BUMN dengan skor GCG baik dari BUMN yang dibina
Tahun 2017 mencapai 100% dari target sebesar 100%.
Adapun kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas pemenuhan
indikator tersebut adalah Assessment Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) pada PT Perkebunan Nusantara VII Tahun 2016 yang mencakup enam
aspek governance, yaitu Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola secara
Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi, dan Pengungkapan Informasi dan
Transparansi, dan Aspek Lainnya.
Berdasarkan kegiatan Assessment Penerapan GCG tersebut dapat disimpulkan
bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara VII mencapai
skor 83,088 dari skor maksimal 100,00 atau 83,088%. Capaian skor tersebut
berada dalam kategori predikat “Baik”.
indikator kinerja BUMD yang kinerjanya minimal be
yang dibina Tahun 2017 mencapai 37,50%
get sebanyak 35,00% BUMD.
Dari 8 (delapan) BUMD yang dibina ada 3 (tiga) BUMD yang
PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung, PDAM Limau
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 63
Domain Ket
http://pringsewu.siger.be
seluruh OPD level kegiatan
http://provinsi. siger.be
9 OPD level kegiatan
http://bandar
lampung.siger.be
9 OPD level kegiatan
http://pesawaran. siger.be
9 OPD level kegiatan
http://lamtim.siger.be
9 OPD level kegiatan
http://lamsel.siger.be
9 OPD level kegiatan
http://metro.siger.be
9 OPD level kegiatan
http://lamteng. siger.be 9 OPD
http://mesuji.siger.be 9 OPD
http://waykanan. siger.be 9 OPD
BUMN yang dibina
Adapun kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas pemenuhan
indikator tersebut adalah Assessment Penerapan Good Corporate Governance
6 yang mencakup enam
aspek governance, yaitu Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola secara
Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi, dan Pengungkapan Informasi dan
Berdasarkan kegiatan Assessment Penerapan GCG tersebut dapat disimpulkan
bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara VII mencapai
skor 83,088 dari skor maksimal 100,00 atau 83,088%. Capaian skor tersebut
minimal berpredikat
37,50% atau sebesar
yang kinerjanya baik
Limau Kunci Kabupaten
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
64 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Lampung Barat dan PDAM Pesawaran Kabupaten Pesawaran.
Adapun kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas pemenuhan kinerja
tersebut adalah melalui
Lampung yaitu:
a. PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung
b. PDAM Pesawaran Kabupaten Pesawaran
c. PDAM Way Sekampung Kabupaten Pringsewu
d. PDAM Tirta Jasa Kabupaten Lampung Selatan
e. PDAM Limau Kunci Kabupaten Lampun
f. PDAM Way Tulang Bawang Kabupaten Tulang Bawang
g. PDAM Way Guruh Kabupaten Lampung Timur, dan
h. PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus
Dari hasil evaluasi
adalah mengenai
mengoptimalkan kinerja pada
Sebagai upaya untuk
dilakukan bimbingan teknis dan
sebagai berikut:
a. Bimbingan Teknis
Kabupaten Lampung Barat
b. Narasumber Penyusunan Pelaksanaan serta Evaluasi Program Kerja
2017 pada Satuan Pengawasan Intern (SPI)
c. Sosialisasi Sistem Informasi Akuntansi
Kabupaten Lampung Barat
7. Realisasi capaian indikator
BLUD yang dibina
target sebanyak 25,00% BLU
Dari 2 BLUD yang dibina, keduanya termasuk
a. Rumah Sakit Umum Dae
b. Rumah Sakit Umum Dae
Lampung
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja BLUD agar berkinerja baik maka
diupayakan melakukan kegiatan
Administratif PPK BLUD
Puskesmas di Kabupaten Lampung Utara.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Lampung Barat dan PDAM Pesawaran Kabupaten Pesawaran.
egiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas pemenuhan kinerja
melalui Evaluasi Kinerja pada 8 (delapan) PDAM
PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung
PDAM Pesawaran Kabupaten Pesawaran
PDAM Way Sekampung Kabupaten Pringsewu
PDAM Tirta Jasa Kabupaten Lampung Selatan
PDAM Limau Kunci Kabupaten Lampung Barat
PDAM Way Tulang Bawang Kabupaten Tulang Bawang
PDAM Way Guruh Kabupaten Lampung Timur, dan
PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus
Dari hasil evaluasi kinerja tersebut di atas, salah satu kelemahan
adalah mengenai pengendalian intern yang kurang memadai
mengoptimalkan kinerja pada BUMD.
untuk meningkatkan kinerja BUMD, pada Tahun 2017 telah
bimbingan teknis dan consulting pada 2 (dua) PDAM
Bimbingan Teknis atas Sistem Pengendalian Intern pada PDAM Limau Kunci
Kabupaten Lampung Barat.
Narasumber Penyusunan Pelaksanaan serta Evaluasi Program Kerja
Satuan Pengawasan Intern (SPI) di PDAM Way Rilau.
osialisasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada PDAM
Kabupaten Lampung Barat
indikator kinerja BLUD yang kinerjanya minimal baik da
Tahun 2017 mencapai 100,00% atau sebe
25,00% BLUD.
Dari 2 BLUD yang dibina, keduanya termasuk BLUD yang kine
Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro, dan
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A. Dadi Tjokrodipo
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja BLUD agar berkinerja baik maka
diupayakan melakukan kegiatan consulting berupa Penyusunan Dokumen Syarat
Administratif PPK BLUD pada Puskesmas se-Kabupaten Mesuji dan 6 (enam)
Puskesmas di Kabupaten Lampung Utara. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
egiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP atas pemenuhan kinerja
Evaluasi Kinerja pada 8 (delapan) PDAM aktif se-provinsi
kelemahan yang dijumpai
kurang memadai dalam
BUMD, pada Tahun 2017 telah
pada 2 (dua) PDAM dengan kegiatan
Intern pada PDAM Limau Kunci
Narasumber Penyusunan Pelaksanaan serta Evaluasi Program Kerja Tahun
PDAM Way Rilau.
pada PDAM Limau Kunci
janya minimal baik dari
ebesar 400,00% dari
rjanya baik yaitu:
o, dan
odipo Kota Bandar
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja BLUD agar berkinerja baik maka
Penyusunan Dokumen Syarat
Kabupaten Mesuji dan 6 (enam)
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
meningkatkan status Puskesmas menjadi BLUD sehingga diharapkan kedepan
dapat meningkatkan kinerja pelayanan Puskesmas kepada masyarakat.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp
84,98% dari anggaran sebesar Rp
1612 OH atau tercapai
Sasaran Strategis 3:
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga dan Pemerintah
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Penyelenggaraan misi “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung” secara kualitatif dan kuantitatif p
misi ini adalah adanya “
Profesional dan Kompeten
Peningkatan kapabilitas APIP
Ukuran kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu
“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,
Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi
Sasaran strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
hasil (outcome) dari program teknis BPKP yaitu pembinaan kapabilitas APIP. Sasaran
strategis ini sekaligus m
“Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten”.
Realisasi IKU sasaran strategis 3.3 Tahun
berikut ini:
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
meningkatkan status Puskesmas menjadi BLUD sehingga diharapkan kedepan
dapat meningkatkan kinerja pelayanan Puskesmas kepada masyarakat.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp217.781.059
% dari anggaran sebesar Rp256.278.232,00 dan menggunakan SDM
OH atau tercapai 114,49% dari target sebanyak 1408 OH.
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
Penyelenggaraan misi “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung” secara kualitatif dan kuantitatif perlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian
misi ini adalah adanya “Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
kapabilitas APIP inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019.
Ukuran kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,
Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi”.
n strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
dari program teknis BPKP yaitu pembinaan kapabilitas APIP. Sasaran
strategis ini sekaligus menjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan
Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Realisasi IKU sasaran strategis 3.3 Tahun 2017 disajikan dalam Tabel 3.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 65
meningkatkan status Puskesmas menjadi BLUD sehingga diharapkan kedepan
dapat meningkatkan kinerja pelayanan Puskesmas kepada masyarakat.
217.781.059,00 atau
dan menggunakan SDM sebanyak
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada
Daerah serta Korporasi di
Penyelenggaraan misi “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
erlu diukur. Ukuran kualitatif pencapaian
Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung”.
inilah yang diharapkan tercapai di akhir tahun 2019.
Ukuran kualitas tujuan ini linear dengan ukuran sasaran strategisnya yaitu
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,
n strategis BPKP merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh
BPKP pada tahun 2019 yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
dari program teknis BPKP yaitu pembinaan kapabilitas APIP. Sasaran
enjadi indikator untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan
Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
disajikan dalam Tabel 3.5
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
66 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Ringkasan
Uraian Indikator Kinerja
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Dari tabel tersebut terlihat bahwa
1. Realisasi kinerja indikator
Tahun 2017 sebesar 100,00
Pemerintah Provinsi
2. Realisasi kinerja indikator
(Level 3) Tahun 201
Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah Kabupaten/Kota
1) Kota Bandar Lampung
2) Kota Metro
3) Kabupaten Tanggamus
4) Kabupaten Pringsewu
5) Kabupaten Way Kanan
6) Kabupaten Mesuji
3. Realisasi kinerja indikator
(Level 2) Tahun 201
Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah Kabupaten/Kota
1) Kabupaten Lampung Barat
2) Kabupaten Lampung Selatan
3) Kabupaten Lampung Tengah
4) Kabupaten Lampung Timur
5) Kabupaten Lampung Utara
6) Kabupaten Pesawaran
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Tabel 3.5
Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun
Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Reali
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi % 100 10
Kapabilitas APIP Pemerintah (Level 3)
% 20 40
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi % 0 0
Kapabilitas APIP Pemerintah (Level 2)
% 60 60
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi % 0 0
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 20 0
Dari tabel tersebut terlihat bahwa :
indikator kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah
sebesar 100,00% atau 100,00% dari target sebanyak 100,00
Provinsi.
indikator kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah
Tahun 2017 sebesar 40% atau 200,00% dari target sebanyak
Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 3 antara lain :
Kota Bandar Lampung
Tanggamus
Kabupaten Pringsewu
Way Kanan
Mesuji
indikator kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah
Tahun 2017 sebesar 60% atau 100,00% dari target sebanyak 60
Kabupaten/Kota.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 2 antara lain :
1) Kabupaten Lampung Barat
2) Kabupaten Lampung Selatan
3) Kabupaten Lampung Tengah
4) Kabupaten Lampung Timur
5) Kabupaten Lampung Utara
6) Kabupaten Pesawaran
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Tahun 2017
Realisasi % Capaian
100 100
40 200
0 100
60 100
0 100
0 200
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
atau 100,00% dari target sebanyak 100,00%
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
00,00% dari target sebanyak 20%
antara lain :
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
00,00% dari target sebanyak 60%
antara lain :
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
7) Kabupaten Pesisir Barat
8) Kabupaten Tulang Bawang
9) Kabupaten Tulang Bawang Barat
4. Realisasi kinerja indikator
(Level 1) Tahun 2017
Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 1).
Dalam rangka mendorong peningkatan level kapalitas APIP,
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah melakukan
kepada APIP antara lain:
1) Workshop dan Coaching Clinic
Level 3 yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan
mengundang 16 Inspektorat
2) Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP menuju Level 3 se
3) Bimtek peningkatan Kapabilitas APIP L
7) Narasumber Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) Peningkatan Kapabilitas APIP
lingkungan Inspektorat
8) Bimtek SIM HP sebanyak 2 kegiatan;
9) Diklat sertifikasi JFA pembentukan Auditor Pertama (dana PNBP) sebanyak 3
kegiatan;
10) Diklat sertifikasi JFA Penjenjangan Auditor Muda (dana STAR) sebanyak 1 kegiatan;
11) Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Pemda Berbasis Akrual (dana STAR)
sebanyak 1 kegiatan;
12) Diklat Audit Kinerja (dana STAR) sebanyak 1 kegiatan;
13) Ujian Sertifikasi Auditor dan uji Kompetensi Penyesuaian/Inp
2 kegiatan.
Kegiatan untuk mencapai
Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi
di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Rp119.330.091,00 atau
menggunakan SDM sebanyak
OH.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
7) Kabupaten Pesisir Barat
8) Kabupaten Tulang Bawang
9) Kabupaten Tulang Bawang Barat
indikator kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah
Tahun 2017 sebesar 0% atau 200,00% dari target sebanyak
Kabupaten/Kota, tidak terdapat Kabupaten/Kota yang berada pada
Dalam rangka mendorong peningkatan level kapalitas APIP, selama tahun 2017
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah melakukan beberapa
antara lain:
Coaching Clinic peningkatan kapabilitas APIP menuju
evel 3 yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan
Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota sebanyak 6 kegiatan;
Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP menuju Level 3 sebanyak 7 kegiatan;
k peningkatan Kapabilitas APIP Level 2 sebanyak 2 kegiatan;`
Narasumber Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) Peningkatan Kapabilitas APIP
lingkungan Inspektorat sebanyak 7 kegiatan;
Bimtek SIM HP sebanyak 2 kegiatan;
at sertifikasi JFA pembentukan Auditor Pertama (dana PNBP) sebanyak 3
Diklat sertifikasi JFA Penjenjangan Auditor Muda (dana STAR) sebanyak 1 kegiatan;
Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Pemda Berbasis Akrual (dana STAR)
giatan;
Diklat Audit Kinerja (dana STAR) sebanyak 1 kegiatan;
Ujian Sertifikasi Auditor dan uji Kompetensi Penyesuaian/Inp
Kegiatan untuk mencapai Sasaran Strategis “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
intah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi
di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung” ini menggunakan dana sebesar
atau 99,53% dari anggaran sebesar Rp119.893.000
sebanyak 362 OH atau tercapai 219,39% dari
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 67
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
00,00% dari target sebanyak 20%
Kabupaten/Kota yang berada pada
selama tahun 2017
kegiatan consulting
peningkatan kapabilitas APIP menuju Level 2 dan
evel 3 yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan
Kabupaten/Kota sebanyak 6 kegiatan;
banyak 7 kegiatan;
evel 2 sebanyak 2 kegiatan;`
Narasumber Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) Peningkatan Kapabilitas APIP di
at sertifikasi JFA pembentukan Auditor Pertama (dana PNBP) sebanyak 3
Diklat sertifikasi JFA Penjenjangan Auditor Muda (dana STAR) sebanyak 1 kegiatan;
Diklat Penyusunan Laporan Keuangan Pemda Berbasis Akrual (dana STAR)
Ujian Sertifikasi Auditor dan uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing JFA sebanyak
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
intah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi
ini menggunakan dana sebesar
119.893.000,00 dan
dari target sebanyak 165
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
68 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Sasaran Strategis 4:
Meningkatnya Kualitas
BPKP.
Dalam upaya mencapai sasaran strategis nomor 1 sampai dengan 3 yang
merupakan core business
Kegiatan dukungan ini berupa pengelolaan sumber daya manusia yang andal,
pengelolaan sumber daya keuangan yang akuntabel, dan pengelolaan sarana prasarana
yang memadai. Selain itu, kegiatan dukungan berupa peng
dari perencanaan, monitoring pelaksanaan hingga pelaporan juga diperlukan dalam
rangka monitoring dan mengarahkan semua sumber daya Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung dalam upaya mencapai visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Lamp
Upaya penyelenggaraan kegiatan dukungan ini dituangkan dalam suatu sasaran
strategis yaitu: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Indikator Kinerja Program dari Sasaran ini adalah
Persepsi Kepuasan Dukungan Layanan, untuk tahun
kepuasan tersebut mencapai skala liker
Sasaran “Meningkatnya Kualitas
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
likert capaian “Kepuasan layanan Penyediaan Sarana Prasarana
strategis 4 Tahun 2017
Ringkasan
Uraian Indikator Kinerja
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
Dari tabel tersebut terlihat bahwa
Tahun 2017 sebesar 7,97
Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran Strategis
No Indikator Kinerja Kegiatan
1 Jumlah Layanan Dukungan manajemen Perwakilan
2 Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara perwakilan BPKP
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
:
Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Dalam
Dalam upaya mencapai sasaran strategis nomor 1 sampai dengan 3 yang
core business BPKP diperlukan penyelenggaraan kegiat
ini berupa pengelolaan sumber daya manusia yang andal,
pengelolaan sumber daya keuangan yang akuntabel, dan pengelolaan sarana prasarana
yang memadai. Selain itu, kegiatan dukungan berupa pengelolaan data kinerja mulai
dari perencanaan, monitoring pelaksanaan hingga pelaporan juga diperlukan dalam
rangka monitoring dan mengarahkan semua sumber daya Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung dalam upaya mencapai visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Lamp
Upaya penyelenggaraan kegiatan dukungan ini dituangkan dalam suatu sasaran
strategis yaitu: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Indikator Kinerja Program dari Sasaran ini adalah
Dukungan Layanan, untuk tahun 2017 dengan target
kepuasan tersebut mencapai skala likert 7 dalam skala likert 1 sampai dengan
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung” telah tercapai sebesar 113,85%
Kepuasan layanan Penyediaan Sarana Prasarana”. Realisasi IKU sasaran
disajikan dalam Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6
Ringkasan Capaian Kinerja Indikator Outcome Tahun
Uraian Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat 10)
skala 7 7,97
Dari tabel tersebut terlihat bahwa Realisasi Persepsi kepuasan layan
7,97 skala likert atau 113,85% % dari target sebesar
Tabel 3.7
Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Target Realisasi
Jumlah Layanan Dukungan manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80
Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara perwakilan BPKP
M2 210
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
Dalam Pengawasan
Dalam upaya mencapai sasaran strategis nomor 1 sampai dengan 3 yang
kegiatan dukungan.
ini berupa pengelolaan sumber daya manusia yang andal,
pengelolaan sumber daya keuangan yang akuntabel, dan pengelolaan sarana prasarana
elolaan data kinerja mulai
dari perencanaan, monitoring pelaksanaan hingga pelaporan juga diperlukan dalam
rangka monitoring dan mengarahkan semua sumber daya Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung dalam upaya mencapai visi dan misi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
Upaya penyelenggaraan kegiatan dukungan ini dituangkan dalam suatu sasaran
strategis yaitu: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Indikator Kinerja Program dari Sasaran ini adalah
dengan target persepsi
sampai dengan 10.
Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
113,85% atau 7,97 skala
Realisasi IKU sasaran
Tahun 2017
Realisasi %
Capaian
7,97 113,85
Persepsi kepuasan layanan kesesmaan
sebesar 7 skala likert.
Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran Strategis 4
Realisasi %
Capaian
84 105%
210 100%
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Realisasi indikator kinerja kegiatan
BPKP sebanyak 84 laporan
Sampai dengan akhir Tahun
yang tercermin dari jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 8
rincian sebagai berikut:
No
1 Rencana
2 Perjanjian
3
4 Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP39
5 Gerakan Disiplin Nasional (GDN)
6 Mutasi, Promosi, dan Kenaikan Pangkat Terpadu
7 Perencanaan Kebutuhan SDM
8
9 Rencana Anggaran (RKAKL)
10
11 Perencanaan
12 Barang Milik Negara (
13 Konservasi Energi/Penghematan Energi
14
15
16 Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
17 Program Pelatihan Mandiri
18
19 Laporan Sarana Prasarana Triwulanan
Untuk pelaksanaan rehabilitasi rumah negara, sampai dengan akhir tahun
2017 telah terlaksana dan terselesaikan satu paket pekerjaan rehabilitasi dengan
capaian 210m2. Dari hasil pelelangan, harga kontrak paket tersebut senilai
Rp343.186.400,00. Nilai kontrak ini dibawah anggaran yang ditetapkan pada RKA
awal yaitu Rp418.075.000
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
ndikator kinerja kegiatan Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan
laporan atau tercapai 105% dari target sebanyak
ampai dengan akhir Tahun 2017 sudah diselenggarakan layanan dukungan
yang tercermin dari jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 8
rincian sebagai berikut:
Nama Laporan
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Perjanjian Kinerja (PERKIN)
LAKIP/LAPKIN
Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP39
Gerakan Disiplin Nasional (GDN)
Mutasi, Promosi, dan Kenaikan Pangkat Terpadu Pegawai
Perencanaan Kebutuhan SDM
Budaya Kerja
Rencana Anggaran (RKAKL) Unit Kerja
Keuangan
Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana
Barang Milik Negara (BMN)
Konservasi Energi/Penghematan Energi
Kearsipan
Kehumasan
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Program Pelatihan Mandiri (PPM/IHT)
Penyelenggaraan SPIP
Laporan Sarana Prasarana Triwulanan
TotalTotalTotalTotal
Untuk pelaksanaan rehabilitasi rumah negara, sampai dengan akhir tahun
2017 telah terlaksana dan terselesaikan satu paket pekerjaan rehabilitasi dengan
capaian 210m2. Dari hasil pelelangan, harga kontrak paket tersebut senilai
Nilai kontrak ini dibawah anggaran yang ditetapkan pada RKA
418.075.000,00 sehingga terdapat nilai efesiensi kontrak sebesar
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 69
Dukungan Manajemen Perwakilan
% dari target sebanyak 80 laporan.
sudah diselenggarakan layanan dukungan
yang tercermin dari jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 84 laporan dengan
Jumlah
1
1
16
4
12
2
1
4
2
13
1
2
2
1
4
6
4
4
4
84848484
Untuk pelaksanaan rehabilitasi rumah negara, sampai dengan akhir tahun
2017 telah terlaksana dan terselesaikan satu paket pekerjaan rehabilitasi dengan
capaian 210m2. Dari hasil pelelangan, harga kontrak paket tersebut senilai
Nilai kontrak ini dibawah anggaran yang ditetapkan pada RKA
sehingga terdapat nilai efesiensi kontrak sebesar
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
70 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN
Rp74.888.600,00. Atas sa
dialihkan untuk paket pengadaan sarana dan prasarana dal
mesin sebesar Rp72.130.000
tetap baru berupa:
o Meja Rapat satu set
o AC split 7 unit
o Kamera CCTV 6 unit
o TV satu unit
o Sound System satu unit
o Mesin hitung uang satu unit
Dari data diatas maka untuk kedua indikator kinerja program tersebut dapat dicapai
sebanyak: (210/210) X 100%= 100%.
Dari sisi capaian indikator
persepsi atas kualitas layanan tata usaha yang menyangkut aspek pengelolaan SDM,
pengelolaan keuangan, dan pengelolaan sarpras. Pengukuran ini dengan menggunakan
kuesioner kepada para Pejabat Fungsional Audito
pengukuran persepsi tersebut menghasilkan angka kepuasan sebesar 7,97
dari target 7 untuk tahun 2017. Dari beberapa responden terdapat masukan berkaitan
dengan kegiatan layanan tata usaha kedepan. Masukan ini ak
upaya peningkatan layanan ketatausahaan.
C. REALISASI ANGGARANREALISASI ANGGARANREALISASI ANGGARANREALISASI ANGGARAN
Realisasi Anggaran
98,02% dari Anggaran yang tersedia sebesar
dalam dua program sebagai berikut
NoNoNoNo Nama ProgramNama ProgramNama ProgramNama Program
1 (089.01.01) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
. Atas saldo anggaran tersebut dilakukan revisi DIPA sehingga dapat
dialihkan untuk paket pengadaan sarana dan prasarana dalam kategori peralatan dan
72.130.000,00. Dari pembelanjaan anggaran tersebut di
Kamera CCTV 6 unit
satu unit
Mesin hitung uang satu unit
Dari data diatas maka untuk kedua indikator kinerja program tersebut dapat dicapai
sebanyak: (210/210) X 100%= 100%.
Dari sisi capaian indikator kinerja program, telah dilaksanakan pengukuran
persepsi atas kualitas layanan tata usaha yang menyangkut aspek pengelolaan SDM,
pengelolaan keuangan, dan pengelolaan sarpras. Pengukuran ini dengan menggunakan
kuesioner kepada para Pejabat Fungsional Auditor sebagai responden. Hasil dari
pengukuran persepsi tersebut menghasilkan angka kepuasan sebesar 7,97
dari target 7 untuk tahun 2017. Dari beberapa responden terdapat masukan berkaitan
dengan kegiatan layanan tata usaha kedepan. Masukan ini akan dijadikan referensi
upaya peningkatan layanan ketatausahaan.
REALISASI ANGGARANREALISASI ANGGARANREALISASI ANGGARANREALISASI ANGGARAN
Realisasi Anggaran tahun 2017 sebesar Rp20.642.036.827
% dari Anggaran yang tersedia sebesar Rp21.059.034.000,00
program sebagai berikut:
Nama ProgramNama ProgramNama ProgramNama Program Jenis Jenis Jenis Jenis BelanjaBelanjaBelanjaBelanja
AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
(Rp)(Rp)(Rp)(Rp)
RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi
Program ukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP
19.864.310.000,00 19.504.495.162
BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
ldo anggaran tersebut dilakukan revisi DIPA sehingga dapat
am kategori peralatan dan
Dari pembelanjaan anggaran tersebut diperoleh aset
Dari data diatas maka untuk kedua indikator kinerja program tersebut dapat dicapai
kinerja program, telah dilaksanakan pengukuran
persepsi atas kualitas layanan tata usaha yang menyangkut aspek pengelolaan SDM,
pengelolaan keuangan, dan pengelolaan sarpras. Pengukuran ini dengan menggunakan
r sebagai responden. Hasil dari
pengukuran persepsi tersebut menghasilkan angka kepuasan sebesar 7,97 skala likert
dari target 7 untuk tahun 2017. Dari beberapa responden terdapat masukan berkaitan
an dijadikan referensi
20.642.036.827,00 atau sebesar
Rp21.059.034.000,00 yang terbagi
RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi
(Rp)(Rp)(Rp)(Rp)
% % % % RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi
19.504.495.162 98,19
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
NoNoNoNo Nama Program
1. (3670) Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan BPKP
2. (3676) Fasilitas dukungan manajemen BPKP
3. (3678) Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana BPKP
2 (089.01.06) Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP
1. (3701)Pelaksanaan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP
JumlahJumlahJumlahJumlah
Realisasi anggaran Tahun 2017 adalah sebesar Rp20.642.036.827,00 atau
102,68% dari Rencana Penyerapan Anggaran sebesar Rp20.043.989.000,00 dan
98,02% capaian realisasi terhadap anggaran yang tersedia sebesar
Rp21.059.034.000,00.
penugasan pengawasan dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang dan j
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
Nama Program Jenis Belanja
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(3670) Pembinaan administrasi dan
perlengkapan serta
gaji/tunjangan
Belanja Pegawai
dan Belanja Barang
18.722.286.000,00 18.408.262.242
(3676) Fasilitas
BPKP
Belanja Barang
723.949.000,00 680.916.520
(3678) Pengadaan dan penyaluran
prasarana BPKP
Belanja Modal
418.075.000,00 415.316.400
(089.01.06) Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP
1.194.724.000,00 1.137
Pelaksanaan pengawasan intern
keuangan negara dan pembangunan nasional serta
penyelenggaraan
Belanja Barang
1.194.724.000,00 1.137.541.665
22221111....059059059059....034034034034.000,00.000,00.000,00.000,00 20.642.03620.642.03620.642.03620.642.036
Realisasi anggaran Tahun 2017 adalah sebesar Rp20.642.036.827,00 atau
102,68% dari Rencana Penyerapan Anggaran sebesar Rp20.043.989.000,00 dan
98,02% capaian realisasi terhadap anggaran yang tersedia sebesar
Penyebab tidak terserap antara lain efisiensi pelaksanaan
penugasan pengawasan dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang dan j
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 71
Realisasi
(Rp)
% Realisasi
18.408.262.242 98,32
80.916.520 94,06
415.316.400 99,34
37.641.665 95,21
37.541.665 95,21
20.642.03620.642.03620.642.03620.642.036....827827827827 99998,028,028,028,02
Realisasi anggaran Tahun 2017 adalah sebesar Rp20.642.036.827,00 atau
102,68% dari Rencana Penyerapan Anggaran sebesar Rp20.043.989.000,00 dan
98,02% capaian realisasi terhadap anggaran yang tersedia sebesar
efisiensi pelaksanaan
penugasan pengawasan dan efisiensi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
BAB IV. PENUTUP
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
IV. PENUTUP
A.A.A.A. SimpulanSimpulanSimpulanSimpulan
Dalam melaksanakan visi dan
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung berlandaskan pada tujuan, sasaran dan
program kerja yang ditetapkan baik dal
2015-2019, Rencana Kerja Ta
Kinerja dengan Kepala BPKP Pusat
Laporan Akuntabilitas Kinerja (L
ditunjukkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
maupun analisa kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
Dari uraian pencapaian kinerja yang telah dikemukakan pada
sebelumnya, dapat disimpulkan
untuk tahun 2017
capaian kinerja berdasarkan
berikut:
NoNoNoNo Tingkat CapaianTingkat CapaianTingkat CapaianTingkat Capaian
1111 Di atas 85%
2222 70% sampai dengan 85 %
3333 60% sampai dengan 70%
4444 Di bawah 60%
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
PENUTUP
Dalam melaksanakan visi dan misi selama tahun anggaran
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung berlandaskan pada tujuan, sasaran dan
program kerja yang ditetapkan baik dalam Rencana Strategis (Renstra) T
2019, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2017
inerja dengan Kepala BPKP Pusat tahun 2017.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKJ) menyajikan capaian st
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung selama tahun
capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
uraian pencapaian kinerja yang telah dikemukakan pada
a, dapat disimpulkan bahwa kinerja Perwakilan BPKP P
mencapai hasil dengan sangat baik, yaitu berdasarkan tingkat
capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja outcome tahun 2017
Tabel 4.1 Ringkasan Capaian Kinerja Tahun 2017
Tingkat CapaianTingkat CapaianTingkat CapaianTingkat Capaian KatKatKatKateeeegorigorigorigori SasaranSasaranSasaranSasaran
1 2
85% Sangat Baik 10 8
dengan 85 % Baik - -
60% sampai dengan 70% Cukup - -
Di bawah 60% Kurang - -
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Indikator HasilIndikator HasilIndikator HasilIndikator Hasil 10 8
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 72
misi selama tahun anggaran 2017,
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung berlandaskan pada tujuan, sasaran dan
am Rencana Strategis (Renstra) Tahun
maupun Perjanjian
) menyajikan capaian strategis yang
tahun 2017. Berbagai
capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
uraian pencapaian kinerja yang telah dikemukakan pada bab
bahwa kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
hasil dengan sangat baik, yaitu berdasarkan tingkat
2017 adalah sebagai
2017
SasaranSasaranSasaranSasaran strategisstrategisstrategisstrategis
3 4
6 1
- -
- -
- -
6 1
BAB IV. PENUTUP
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
CAPAIAN KINERJA: CAPAIAN KINERJA: CAPAIAN KINERJA: CAPAIAN KINERJA:
Sasaran 1Sasaran 1Sasaran 1Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
LampungLampungLampungLampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini
(sepuluh) indikator kinerja
42,42%; 100%; 100
yang ditetapkan sebesar
tercapai 116,47%,
142,86%; 200%; dan
Sasaran 2Sasaran 2Sasaran 2Sasaran 2 : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada
Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan
Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi LampungBPKP Provinsi LampungBPKP Provinsi LampungBPKP Provinsi Lampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini
(delapan) indikator kinerja
40%; 30%: 100%; 100%;
ditetapkan sebesar
100%; 155,56%; 100
keberhasilan sangat baik
Sasaran 3Sasaran 3Sasaran 3Sasaran 3 : : : : Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada
KementrianKementrianKementrianKementrian
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini
(tiga) indikator kinerja
100%; 60%; 100%;
100%; 20%; 0%; 60
100%; dan 200% dengan ti
Sasaran 4Sasaran 4Sasaran 4Sasaran 4 : : : : Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Indikator kepuasan Layanan penyediaan sarana prasarana telah mencapai 7
skala likert dari target
113,85% telah dicapai dengan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN
CAPAIAN KINERJA: CAPAIAN KINERJA: CAPAIAN KINERJA: CAPAIAN KINERJA:
: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
LampungLampungLampungLampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini masuk kategori sangat baik, dimana
indikator kinerja outcome telah mencapai masing-masing
100%; 100%; 100%; 0%; 100%; dan 100%
yang ditetapkan sebesar 55%; 55%; 40%; 70%: 60%; 70%; 0%;
%, 136,36%; 106,06%; 142,86%; 166,67%;
%; dan 166,67% dengan tingkat keberhasilan sangat baik
: Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada
Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan
Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi LampungBPKP Provinsi LampungBPKP Provinsi LampungBPKP Provinsi Lampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini masuk kategori sangat baik, dimana
indikator kinerja outcome telah mencapai masing-masing
%; 100%; 13,33%; 37,5%; dan 100% dari target
100%; 30%; 40%; 30%; 100%; 0%; 25%; dan 35%
100%; 100%; 100%; 100%; 107,14%; dan 400
keberhasilan sangat baik.
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada
KementrianKementrianKementrianKementrian Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi LampungWilayah Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Capaian kinerja untuk sasaran strategis ini masuk kategori sangat baik, dimana 3
kinerja outcome telah mencapai masing-masing
%; 100%; 0%; dan 60% dari target outcome yang ditetapkan sebesar
60%; 0%; dan 20% atau tercapai 100%; 200
dengan tingkat keberhasilan sangat baik.
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Indikator kepuasan Layanan penyediaan sarana prasarana telah mencapai 7
skala likert dari target outcome yang ditetapkan sebesar 7 skala likert atau
% telah dicapai dengan tingkat keberhasilan sangat baik.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 73
: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
kategori sangat baik, dimana 10
masing 64,06%; 75%;
dan 100% dari target outcome
%; 70% dan 60% atau
%; 142,86%; 100%;
ngkat keberhasilan sangat baik.
: Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada : Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pada
Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Korporasi dan Korporasi dan Korporasi dan
Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Perwakilan
sangat baik, dimana 8
masing 0%; 46,67%;
dari target outcome yang
%; 25%; dan 35% atau tercapai
400% dengan tingkat
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Pada
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi di
kategori sangat baik, dimana 3
masing 100%; 40%;
yang ditetapkan sebesar
200%; 100%; 100%;
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis PengawasanMeningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Indikator kepuasan Layanan penyediaan sarana prasarana telah mencapai 7,97
besar 7 skala likert atau
tingkat keberhasilan sangat baik.
BAB IV. PENUTUP
74 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
B.B.B.B. StrategiStrategiStrategiStrategi PeningkatanPeningkatanPeningkatanPeningkatan KinerjaKinerjaKinerjaKinerja
Walaupun capaian kinerja kegiatan utama pada umumnya telah
menunjukkan capaian yang telah sesuai dengan target, namun langkah-langkah
strategi untuk peningkatan kinerja perlu dilakukan, sebagai berikut:
1) Melakukan pendekatan yang lebih efektif dan intensif dalam menjalin
kemitraan dengan pemerintah daerah dan mitra kerja lainnya di wilayah
Provinsi Lampung;
2) Mengoptimalkan pemrosesan basis data (database) hasil pengawasan secara
tepat waktu seperti realisasi dana penugasan dan alasan penyimpangan dari
RMP dan RPL;
3) Meningkatkan identifikasi hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan
pembangunan di wilayah Provinsi Lampung;
4) Mengintensifkan pelaksanaan kegiatan tindak lanjut atas temuan hasil audit
yang belum ditindaklanjuti melalui kegiatan pemutakhiran tindak lanjut
temuan hasil pengawasan dan monitoring dan evaluasi tindak lanjut;
5) Meningkatkan pengelolaan data kinerja yang mencakup pengumpulan,
rekonsiliasi, dan pelaporannya sehingga data lebih valid dan laporan kinerja
dapat disusun tepat waktu dan akurat.
Lampiran 1/1 - 1
DIPA %BANTUAN
KEDINASANJUMLAH %
Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern
pengelolaan program nasional
% 55 64,06 116,47% 180.011.922 272.092.365 151,15% 385.982.200 658.074.565 365,57% 3.376 6524 193,25
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko
dan pengendalian intern korporasi
% 55 75,00 136,36% 161.815.076 76.066.000 47,01% 41.082.000 117.148.000 72,40% 268 1001 373,51
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
% 40 42,42 106,06 88.754.000 88.957.000 100,23% 0 88.957.000 100,23% 105 1235 1176,19
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH
% 70 100,00 142,86 33.640.000 21.725.000 64,58% 0 21.725.000 64,58% 141 306 217,02
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 60 100,00 166,67 38.840.000 27.677.000 71,26% 0 27.677.000 71,26% 47 125 265,96
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 70 100,00 142,86 22.910.000 22.685.000 99,02% 0 22.685.000 99,02% 35 100 285,71
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % 0 - - - - - - - - - - -
Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % 70 100 142,86 4.830.990 0 0,00% 0 0 0,00% 35 42 120,00%
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan korupsi
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
% 50 100 200 16.576.520 11.788.000 71,11% 0 11.788.000 71,11% 48 113 235,42%
Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 60 100 166,67 5.788.260 3.647.000 63,01% 0 3.647.000 63,01% 40 68 170,00%
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % 100 0,00 100,00 100 233 233,00
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 30 30 100 300 451 150,33
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) % 40 40 100 400 271 67,75
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1) % 30 30 100 300 162 54,00
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik % 100 100 100 7.805.357 7.416.000 95,01% 0 7416000 95,01% 14 32 228,57
Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat
minimal A (baik)
% 0 - - - - - - - - - - -
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina
% 35 37,5 107,14 56.732.625 29.433.000 51,88% 0 29433000 51,88% 226 383 169,47%
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang
dibina
% 25 100 400 12.607.250 5.272.000 41,82% 0 5272000 41,82% 68 80 117,65%
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100 100 100 50 60 120,00%
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 20 40 200 250 372 148,80%
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 0 - - - - -
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 60 60 100 250 294 117,60%
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 - - - - -
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 20 - 200 - - -
4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis
dalam pengawasan BPKP
Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1-10) Skala
Likert
7 7,97 113,85 - - - - - - - - -
1408 1612 114,49%
Rp217.781.059,00 atau 98,06% dari anggaran sebesar Rp256.278.232,00
217.781.059,00
256.278.232,00 84,98%
98,06%
119.893.000 125,01%149.880.09130.550.00099,53%119.330.091
0 175.660.059Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern
pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan
Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan
Nasional di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung
179.133.000 175.660.059 98,06%
1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
SDM (OH)
ANGGARAN
REALISASI
RENCANA REALISASI %
2
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah Daerah serta Korporasi di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan
keinvestigasian
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA OUTCOME TAHUN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
No. Sasaran Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA OUTCOME SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN
KEUANGAN
Lampiran 2/1 - 1
DIPA %Bantuan
Kedinasan Jumlah %
1 Terlaksananya monitoring evaluasi
atas program prioritas yang
dilaksanakan di daerah
Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan
Laporan 119 212 178,15 895.698.000 840.023.515 93,78% 427.064.200 1.267.087.715 150,84% 4.403 10.009 227,32%
LHP Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan hasil asistensi dan
penilaian maturitas
penyelenggaraan SPIP di
Provinsi/Kab/Kota
Laporan 22 25 113,64 179.133.000 178.188.059 99,47% - 178.188.059 99,47% 1.100 1.117 101,55%
Surat kepala Perwakilan BPKP
kepada Pemda, menyampaikan
rekomendasi hasil asistensi dan
penilaian maturitas
penyelenggaraan SPIP di
Provinsi/Kab/Kota
Surat 16 16 100 - - - - - - - - -
LHP Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP Perwakilan hasil
bimtek dan penilaian kapabilitas
APIP di Provinsi/Kab/Kota
Laporan 11 26 236 119.893.000 119.330.091 99,53% 30.550.000 149.880.091 125,01% 550 726 132,00%
Surat kepala perwakilan BPKP
kepada Pemda, menyampaikan
rekomendasi hasil bimtek dan
penilaian kapabilitas APIP di
Provinsi/Kab/Kota
Surat 16 16 100 - - - - - - - - -
4 Tersedianya dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dalam mencapai kepuasan layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 84 105 723.949.000 680.916.520 94,06% - 680.916.520 94,06% 3187 3340 104,80%
5 Termanfaatkannya aset secara
optimal
Terlaksananya rehabilitasi berat
rumah negara perwakilan
M2 210 210 100 418.075.000 415.316.400 99,34% - 415.316.400 99,34% - 552 -
2 Terlaksananya asistensi dan penilaian
untuk meningkatkan level maturitas
penyelenggaraan SPIP di
Provinsi/Kota/Kab
3 Terlaksananya Bimtek dan penilaian
kapabilitas APIP di
Provinsi/Kota/Kab
SDM (OH)
Rencana
Realisasi
Target Realisasi %
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Capaian
Dana
Lampiran 3/1 - 1
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15=10/5 16=11/6 17=12/7 18=13/8 19=14/9
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko,
dan Pengendalian Intern Pengelolaan
Program Nasional
% NA 45,00 0,00 NA 50,18 63,10 NA 111,51 114,72
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata
kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi
% NA 100,00 55,00 NA 100,00 75,00 NA 100,00 136,00
Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
% NA NA 40,00 NA NA 42,42 NA NA 106,06
Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH
% NA NA 70,00 NA NA 100,00 NA NA 142,86
Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% NA NA 60,00 NA NA 100,00 NA NA 166,67
Persentase hasil audit penyesuaian harga
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% NA NA 70,00 NA NA 100,00 NA NA 142,86
Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% NA NA 0,00 NA NA - NA NA -
Persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan
% NA NA 70,00 NA NA 100,00 NA NA 142,86
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% NA NA 50,00 NA NA 100,00 NA NA 200,00
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat
% NA NA 60,00 NA NA 100,00 NA NA 166,67
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % NA NA 100,00 NA NA 0,00 NA NA 100,00
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(level 3)
% NA 10,00 30,00 NA 13,33 30,00 NA 133,30 100,00
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota
(level 2)
% NA NA 40,00 NA NA 40,00 NA NA 100,00
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota
(level 1)
% NA NA 30,00 NA NA 30,00 NA NA 100,00
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan
skor GCG baik
% NA NA 100,00 NA NA 100,00 NA NA 100,00
Persentase BUMN/anak perusahaan yang
kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% NA NA 0,00 NA NA - NA NA -
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% NA 25,00 35,00 NA 25,00 37,50 NA 100,00 107,14
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal
baik dari BLUD yang dibina
% NA 40,00 25,00 NA 40,00 100,00 NA 100,00 400,00
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level
3)
% NA NA 100,00 5,00 NA 100,00 100,00 NA 100,00
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 3)
% NA NA 20,00 NA NA 40,00 NA NA 200,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level
2)
% NA 100,00 0,00 NA 100,00 - NA 100,00 -
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 2)
% NA 40,00 60,00 NA 40,00 60,00 NA 100,00 100,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level
1)
% NA NA 0,00 NA NA - NA NA -
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)
% NA 60,00 20,00 NA 60,00 - NA 100,00 200,00
4 Meningkatnya Kualitas Layanan
Dukungan Teknis pengawasan
di Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung
Kepuasan layanan penyediaan sarana
prasarana
Skala Likert 7 7 7 7 8 7 7,4 7,97 0 0 100,00 105,71 113,86 0,00 0,00
*Terdapat beberapa Indikator Kinerja Utama yang berbeda antara Tahun 2015, 2016, dan 2017 sehingga tidak dapat dibandingkan
% CAPAIAN
PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TAHUN 2019
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANTARGET
Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah
pada Kementerian, Lembaga
dan Pemerintah Daerah serta
Korporasi di Wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung
REALISASI
Meningkatnya Maturitas Sistem
Pengendalian Intern pada
Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah dan
Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional di
Wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung
2
Meningkatnya Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
Nasional 70% capaian
Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan Negara
1
Lampiran 4/1 - 1
TARGET REALISASI CAPAIAN %
2019 2017 2017
1 2 3 4 9 12 17=12/7
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian
Intern Pengelolaan Program Nasional
% 70,00 63,10 0,90
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen
risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
% NA 75,00 NA
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan
% NA 42,42 NA
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH
% NA 100,00 NA
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% NA 100,00 NA
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
% NA 100,00 NA
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % NA - NA
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan
% NA 100,00 NA
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
% NA 100,00 NA
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat
% NA 100,00 NA
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % NA 0,00 NA
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) % 80,00 30,00 100,00
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) % NA 40,00 NA
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1) % NA 30,00 NA
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik % NA 100,00 NA
Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya
berpredikat minimal A (baik)
% NA - NA
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dibina
% NA 37,50 NA
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang
dibina
% NA 100,00 NA
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100,00 100,00 100,00
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 85,00 40,00 47,06%
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % NA - NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % NA 60,00 NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % NA - NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % NA - NA
4 Meningkatnya Kualitas
Layanan Dukungan Teknis
pengawasan di Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung
Kepuasan layanan penyediaan sarana prasarana Skala Likert 8 7,97 99,63%
Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah Daerah serta
Korporasi 85% capaian Tingkat
Kapabilitas APIP Pemda (Level
3), minimal 85% Pemda pada
level 3 dari skala 5
*Terdapat beberapa Indikator Kinerja Utama yang berbeda antara Tahun 2015, 2016, dan 2017 sehingga tidak dapat dibandingkan
1 Meningkatnya Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
Nasional 70% capaian
Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern
Pengelolaan Keuangan
Negara
2 Meningkatnya Maturitas Sistem
Pengendalian Intern pada
Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah dan
Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional 80%
capaian penerapan kelima
Unsur SPIP pada K/L/Pemda/
Efektivitas SPI Korporasi secara
memadai minimal level 3 dari
skala 5
PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TAHUN 2019
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)
PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
Lampiran 5/1 - 1
2016 2017 2016 2017
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional
% 50,18 63,10 NAIK 111,50 114,72 NAIK
Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi
% 100,00 75,00 TURUN 100,00 136,00 NAIK
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% NA 42,42 NA NA 106,06 NA
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% NA 100,00 NA NA 142,86 NA
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% NA 100,00 NA NA 166,67 NA
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% NA 100,00 NA NA 142,86 NA
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % NA - NA NA - NA
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % NA 100,00 NA NA 142,86 NA
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% NA 100,00 NA NA 200,00 NA
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% NA 100,00 NA NA 166,67 NA
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % NA 0,00 NA NA 100,00 NA
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 13,33 30,00 NAIK 100 100,00 TETAP
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) % NA 40,00 NA NA 100,00 NA
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1) % NA 30,00 NA NA 100,00 NA
Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik % NA 100,00 NA NA 100,00 NA
Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% NA - NA NA - NA
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina
% 25,00 37,50 NAIK 100,00 107,14 NAIK
Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
% 40,00 100,00 NAIK 100,00 400 NAIK
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0,00 100,00 NAIK 0,00 100,00 NAIK
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % NA 40,00 NA NA 200,00 NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100,00 - TURUN 100,00 - NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 40,00 60,00 NAIK 100,00 100,00 NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % NA - NA NA - NA
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 60,00 - TURUN 100,00 200 NAIK
4 Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Kepuasan layanan penyediaan sarana prasarana Skala Likert 7,37 7,94 NAIK 105,29 113,86 NAIK
CAPAIAN
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional 70% capaian Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara
2 Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional 80% capaian penerapan kelima Unsur SPIP pada K/L/Pemda/ Efektivitas SPI Korporasi secara memadai minimal level 3 dari skala 5
3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi 85% capaian Tingkat Kapabilitas APIP Pemda (Level 3), minimal 85% Pemda pada level 3 dari skala 5
1
NAIK/
(TURUN)
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA OUTCOME
TAHUN 2016 DAN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTCOME SATUANREALISASI NAIK/
(TURUN)
Lampiran 6/1 - 1
2016 2017 2016 2017
1 Terlaksananya monitoring evaluasi
atas program prioritas yang
dilaksanakan di daerah
Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan
Laporan NA 212 NA NA 178,15 NA
LHP Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan hasil asistensi dan
penilaian maturitas
penyelenggaraan SPIP di
Provinsi/Kab/Kota
Laporan NA 25 NA NA 113,64 NA
Surat kepala Perwakilan BPKP
kepada Pemda, menyampaikan
rekomendasi hasil asistensi dan
penilaian maturitas
penyelenggaraan SPIP di
Surat NA 16 NA NA 100 NA
LHP Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP Perwakilanhasil
bimtek dan penilaian kapabilitas
APIP di Provinsi/Kab/Kota
Laporan NA 26 NA NA 236 NA
Surat kepala perwakilan BPKP
kepada Pemda, menyampaikan
rekomendasi hasil bimtek dan
penilaian kapabilitas APIP di
Provinsi/Kab/Kota
Surat NA 16 NA NA 100 NA
4 Tersedianya dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dalam mencapai kepuasan layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 84 NAIK 100 105 NAIK
5 Termanfaatkannya aset secara
optimal
Terlaksananya rehabilitasi berat
rumah negara perwakilan
M2 500 M2 210 M2 TURUN 100 100 TETAP
NAIK /
(TURUN)
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA OUTPUT
TAHUN 2016 DAN 2017
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
No. SASARAN PROGRAMINDIKATOR KINERJA
OUTPUTSATUAN
NAIK /
(TURUN)
2 Terlaksananya asistensi dan penilaian
untuk meningkatkan level maturitas
penyelenggaraan SPIP di
Provinsi/Kota/Kab
3 Terlaksananya Bimtek dan penilaian
kapabilitas APIP di
Provinsi/Kota/Kab
REALISASI CAPAIAN
top related