pertanyaan teknik interview
Post on 11-Oct-2015
87 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
-perbedaan mesin konstruksi sama produksi
Perbedaan kelompok mesin produksi dan mesin perkakas, definisi dari masing-masing
kelompok mesin ini, adalah:
a. Kelompok mesin produksi, adalah kumpulan daripada mesin-mesin yang akan berfungsi
untuk menghasilkan barang-barang jadi atau bahan baku menjadi bahan yang diolah atau
dibentuk lebih lanjut. Contoh: mesin-mesin untuk pembuat ban mesin tekstil, mesin cetak, mesin
industribaja atau pembuat mobil dan sebagainya.
b. Kelompok mesin perkakas, atau mesin penunjang bisa juga disebut mesin pemelihara.
Mesin ini mempunyai fungsi untuk menghasilkan barang-barang atau komponen mesin yang
merupakan bagian dari pada satu unit mesin lainnya. Tetapi bisa juga menghasilkan komponen
mesin yang dirakit menjadi satu unit barang jadi.
Beberapa contoh mesin perkakas, yang biasa disebut sebagai mesin perkakas standar, sebagai
berikut:
a. Mesin bubut / lathe machine
b. Mesin press bor / drill press
c. Mesin sekrap / shaper
d. Mesin frais / milling machine
e. Mesin gerinda / grinder machine
f. Mesin gergaji listrik / electrical saw machine.
Dan masih banyak lagi, macam-2 mesin perkakas standar lainnya, tetapi contoh mesin perkakas
di atas sebagai mesin perkakas utama. Mesin perkakas lainnya, misalnya turret tathe,
slotter/vertical shaper, gear cutting machine dan sebagainya. Kesemua ini termasuk kelompok
manufacturing machine atau mesin special. Dengan demikian majunya teknologi maka yang
dahulu dianggap mesin special maka secara lambat laun juga bisa dimasukkan menjadi
kelompok mesin standar.
Perbedaan mesin bensin dan mesin diesel
Motor bensin atau spark ignition engine yaitu motor yang proses pembakaran bahan bakar di
dalam silinder di akibatkan oleh adanya percikan api (spark) dari busi , bahan bakarnya bensin
Sedangkan
-
Mesin diesel atau compression ignition engine yaitu mesin yang proses pembakaran bahan bakar
di dalam silinder terjadi secara mandiri atau self ignition yang di akibatkan kondisi tekanan dan
suhu yang tinggi (tanpa busi) bahan bakarnya solar
-kenapa mesin diesel memakai solar
Karena mesin diesel memang diciptakan untuk menggunakan bahan bakar dengan RON rendah yang harganya lebih murah dan tidak mudah terbakar. Untuk lebih jelas, inilah cara kerja mesin diesel : Udara disedot ke ruang bakar dan dikompresi oleh gerakan piston yg merapat. Beberapa saat sebelum TMA ( titik mati atas ) atau BTDC ( before top dead center ) bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara bertekanan tinggi. Hasil campuran itu menyala dan membakar dengan cepat. Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston kebawah dan menghasilkan tenaga linear.
Karena sifat mampu bakarnya berbeda. Dengan tekanan yang sama bensin lebih mudah terbakar daripada solar. Solar membutuhkan tekanan yang jauh lebih besar daripada bensin untuk dapat terbakar dan karena tekanan tinggi itu pula solar terbakar alias tanpa pemicu seperti pada bensin. Dengan tekanan besar sekalipun bensin tetap membutuhkan pemantik agar dapat terbakar. Hal ini berbeda dengan solar yang bahkan tidak terbakar bila disulut api. Tekanan yang besar menghasilkan torsi (daya tanjak) yang besar pula sehingga mesin diesel kebanyakan digunakan untuk kendaraan pengangkut seperti truk dan kapal.
Perbandingan Mesin dengan Bahan Bakar
Bensin dan Solar
(dalam kondisi mesin normal)
MESIN BENSIN MESIN SOLAR
Getaran (Kenyamanan pengendara &
penumpang) :
Kurang berbau dan bunyi halus. Mesin bensin
lebih halus dibandingkan mesin diesel. Hal ini
disebabkan karena mesin diesel menggunakan
mekanisme kompresi tinggi dalam proses
pembakarannya (lebih tinggi dibandingkan
mesin bensin).
Bau asap dan berisik. Namun secara konstan
teknologi mesin diesel semakin canggih dan
sanggup membuat mesin diesel modern jauh
lebih halus dibandingkan mesin diesel
konvensional. Pabrikan mobil mewah seperti
BMW sekalipun sudah mengembangkan line-
up bermesin diesel.
Performa :
Mesin bensin memiliki Horse Power (Daya
Kuda) lebih besar dibandingkan mesin Diesel.
Akibatnya pengendara mobil bermesin bensin
Mesin Diesel memiliki torsi yang lebih besar
terutama pada putaran bawah. Pengendara
mobil Diesel akan merasakan manfaatnya
-
akan merasakan kelincahan mobilnya. ketika harus membawa beban berat atau
menempuh medan yang ekstrim.
Durability/Ketahanan/keawetan :
Mesin bensin tidak dikenal sebagai mesin yang
bandel dan awet serta tidak bisa bekerja dalam
waktu yang lama.
Mesin diesel memang terkenal bandel. Bila
dirawat dengan benar mesin diesel bisa bekerja
lebih lama daripada mesin bensin. Ini juga
menjadi salah satu faktor penentu mengapa
mesin-mesin industri rata-rata menggunakan
teknologi diesel.
Efisiensi :
Tidak seefisien mesin diesel berbahan bakar
solar.
Mobil bermesin Diesel dapat dikatakan lebih
efisien dari mobil bermesin bensin dengan
kapasitas yang sama. Belum lagi bila dihitung
perbedaan harga perliter antara bensin
(pertamax) dengan solar. Langkah Toyota
Indonesia mengeluarkan Kijang Innova versi
Diesel, walaupun sedikit lebih mahal) menjadi
indikasi strong point teknologi mesin Diesel
yang tidak dimiliki mesin Bensin. Beberapa
perusahaan mobil lainnya pun juga telah
duluan mengeluarkan berbagai versi diesel.
BMW mengeluarkan versi diesel pada sedan
BMW 520d dan SUV BMW X1. Audi
mengeluarkan Audi A3 TDI yang juga dapat
menggunakan bahan bakar Biodiesel kelas B5.
Keunggulan mesin bensin :
Mesin bensin mempunyai akselerasi yang lebih cepat dan responsif.
Memberikan tenaga yang lebih kuat dan responsif serta lebih halus suaranya
dibandingkan dengan mesin bensin.
Polusi lebih rendah. Lebih gampang dimengerti spesifikasi teknisnya dibandingkan mesin diesel dalam arti
apabila terjadi kerusakan dapat dengan mudah
dideteksi.
Keunggulan menggunakan mesin diesel :
Keunggulan utamanya adalah jelas lebih irit secara ekonomis. Anda akan mempunyai daya
jelajah lebih jauh untuk setiap liternya dan
yang jelas harga perliternya lebih murah.
Bahan bakar diesel tersedia dimana-mana terutama diluar kota dan pertimbangan yang
lebih penting adalah bahan bakar diesel kurang
berbahaya dibandingkan dengan bensin karena
tidak mudah terbakar.
Secara umum mesin diesel memberikan torsi rendah yang cukup kuat yang kadang-kadang
perlu ada keadaan tertentu pada medan off-
road. Superioritas torsi menjadi penting ketika
kita akan menarik kendaraan yang rusak atau
misalnya menarik kendaraan yang terjebak di
medan off-road.
Tidak perlu takut saat melintas sungai atau
-
banjir karena tidak ada komponen elektrikal
seperti distributor atau kabel busi pada
kendaraan diesel.
Ramah Lingkungan :
Menghasilkan lebih banyak Karbon dioksida
Polusi rendah
Sangat sedikit menghasilkan Karbon Dioksida
dan Karbon Monoksida
Polusi tinggi, tetapi mesin diesel jaman
sekarang yang telah menggunakan catalytic
converter (CC) ataupun Diesel Particulate
Filter (DPF) akan menghasilkan polusi lebih
rendah lagi.
-bilngan setana oktana
OKTANE NUMBER & CETANE NUMBER
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk
gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan
api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar
secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan
yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam
mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki
sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran
spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru
ditekan sedikit.
Beberapa angka oktan untuk bahan bakar:
87 Bensin standar di Amerika Serikat
88 Bensin tanpa timbal Premium
91 Bensin standar di Eropa, Pertamax
92 Bensin standar di Taiwan[1]
91 Pertamax[2]
95 Pertamax Plus
Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Menambahkan tetraethyl
lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin
-
"murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan timbal ini. Untuk
mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL dibutuhkan etilen
bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk
hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan
campuran bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl
ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan setara oktan 118. Selain
dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di
dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan
gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai
sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat
penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan
sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul dari TEL dan
MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah diperoleh
dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya cukup melimpah. Etanol
semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah harga minyak bumi semakin
meningkat.
Metode pengukuran
Research Octane Number (RON)
Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah nilai Research Octane
Number (RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio kompresi
variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan membandingkan campuran antara iso-
oktana dan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan
bakar itu adalah iso-oktana dan 12%-nya n-heptana
Cetane number (bilangan setana) adalah suatu indeks yang biasa digunakan bagi bahan
bakan motor diesel, untuk menunjukkan tingkat kepekaannya terhadap detonasi (ledakan). Bahan
bakar dengan bilangan setana yang
tinggi akan mudah berdetonasi pada
motor diesel.
Bilangan setana bahan bakar ringan
untuk motor diesel putaran tinggi
berkisar diantara 40 sampai 60.
Bilangan setana bukan untuk
menyatakan kualitas dari bahan bakar
diesel, tetapi bilangan yang dipakai
untuk menyatakan kualitas
dari penyalaan bahan bakar diesel atau
-
ukuran untuk menyatakan keterlambatan pengapian dari bahan bakar itu sendiri. Ini adalah
periode waktu antara awal injeksi dan mulai pembakaran (ignition) dari bahan bakar.Dalam mesin
diesel tertentu, bahan bakar dengan cetane yang lebih tinggi akan memiliki periode penundaan
pengapian lebih pendek daripada bahan bakar dengan cetane yang lebih rendah.
* Cetane number bukan satu-satunya yang dipertimbangkan ketika mengevaluasi kualitas dari
bahan bakar diesel. API gravity, BTU konten, rentang destilasi, kandungan sulfur, stabilitas dan
titik nyala juga sangat penting. Dalam cuaca dingin, lembab dan suhu lingkungan yang rendah
Cetane number mungkin dapat menjadi faktor kritis
-
-perawatan mesin
(ada dibinder)
Mesin 2 tak dan 4 tak
2 tak atau 2 langkah yaitu motor bakar torak yang di dalam 1 kali putaran poros engkol ( 2
kali 180 derajat) menhasilkan 1 kali kerja atau daya
Langkah 1 = Isap dan Kompresi (Posisi dari TitikMati Bawah ke Titik Mati Atas)
Langkah 2 = Kerja dan Buang (Posisi dari Titik Mati atas ke titik Mati bawah)
Sedangkan
4 tak atau 4 langkah yaitu motor yang (motor bakar torak) yang di dalam 2 kali putaran poros
engkol ( 4 kali 180) menghasilkan 1 kali kerja atau daya (TMA TMB-TMA TMB- TMA
LAGI)
Langkah 1 = Isap TMA
Langkah 2 = Kompresi TMB
Langkah 3 = Kerja TMA
Langkah 4 = Buang TMB
Siklus Brayton dan siklus rankine
Ada di prinan edisi sebelumnya
Siklus Brayton (Turbin Gas)
Perbedaan antara motor bakar torak dan turbin gas terletak dari proses yang berbeda , turbin
gas pembakarannya kontinyu sedangkan motor bakar torak proses pembakarannya bolak
balik (intermitten) sedangkan persamaannya yaitu sama sama mesin kalor atau thermal,
menghasilkan kerja atau daya, menggunakan bahan bakar
Siklus Brayton terbuka terdiri dari tiga komponen utama. Pertama kompresor yang berfungsi
untuk menaikkan tekanan udara yang diambil dari lingkungan. Kedua adalah ruang bakar
(combustion chamber) tempat terjadinya pembakaran dan pada pemodelan dinyatakan
dengan penukar kalor (heat exchanger). Komponen ketiga adalah turbin gas yang berfungsi
menurunkan tekanan dan menghasilkan kerja berupa putaran poros. Ada penambahan satu
komponen lagi untuk memudahkan perhitungan termodinamika pada pemodelan siklus yaitu
ditambahkan lagi dengan penukar kalor yang membuang panas ke lingkungan.
-
Proses, komponen dan fungsi
Kompresor = untuk menaikkan tekanan udara [p2>p1, T2>T1]
Ruang Bakar = untuk memanaskan atau menghasilkan gas panas [p3=p2, T3>>T2]
Turbin Gas = untuk menghasilkan kerja atau daya [P4
-
tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin
mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin
angin, engkol tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber
energi mekanik yang lain.
Fungsi dari bagian bagian motor listrik
Prinsip kerja motor listrik
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan
mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita
ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak
senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah
magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang
-
tetap.
3.KOMPONEN-KOMPONEN MOTOR LISTRIK
Bagian bagian dari motor listrik adalah :
a.Stator
Stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak dapat bergerak. Stator terdiri dari rumah dengan
alur alur yang di buat dari pelat pelat yang di pejalkan berikut tutupnya .
b.Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang dapat bergerak. Bentuk rotor motor induksi, yaitu terdiri
dari pelat pelat yang di pejalkan berbentuk silinder. Di sekeliling terdapat alur alur kemudian di
tempatkan batang batang kawat. Batang kawat tersebut biasanya di buat dari tembaga, bagian
bagian ini adalah bagian yang bergerak.
Selain dari dua komponen di atas bagian dari motor listrik yang lainnya adalah:
a.Celah udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor.
b.Terminal adalah titik penyambungan sumber tenaga dengan ujung ujung kumparan motor.
c.Bearing adalah bantalan AS motor.
d.Badan motor adalah tempat lilitan stator.
e.Slip Ring adalah penghubung antara tahanan asut dengan kumparan motor (khusus rotor lilit).
f.Kipas terpasang pada rotor (AS motor) sebagai media pendingin saat motor beroprasi.
g.Tutup motor (Body) adalah pelindung motor dari lingkungan.
Mesin Carnott
Setiap sistem termodinamika berada dalam keadaan tertentu. Sebuah siklus termodinamika
terjadi ketika suatu sistem mengalami rangkaian keadaan-keadaan yang berbeda, dan
akhirnya kembali ke keadaan semula. Dalam proses melalui siklus ini, sistem tersebut dapat
melakukan usaha terhadap lingkungannya, sehingga disebut mesin kalor.
Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus reversibel
yang disebut siklus Carnot. Model dasar mesin ini dirancang oleh Nicolas Lonard Sadi
Carnot
Teorema Carnot
Sebuah mesin nyata (real) yang beroperasi dalam suatu siklus pada temperatur and
tidak mungkin melebihi efisiensi mesin Carnot.
-
Sebuah mesin nyata (kiri) dibandingkan dengan siklus Carnot (kanan). Entropi dari sebuah
material nyata berubah terhadap temperatur. Perubahan ini ditunjukkan dengan kurva pada
diagram T-S. Pada gambar ini, kurva tersebut menunjukkan kesetimbangan uap-cair ( lihat
siklus Rankine). Sifat irreversibel sistem dan kehilangan kalor ke lingkungan (misalnya,
disebabkan gesekan) menyebabkan siklus Carnot ideal tidak dapat terjadi pada semua
langkah sebuah mesin nyata.
Teorema Carnot adalah pernyataan formal dari fakta bahwa: Tidak mungkin ada mesin yang
beroperasi di antara dua reservoir panas yang lebih efisien daripada sebuah mesin Carnot
yang beroperasi pada dua reservoir yang sama. Artinya, efisiensi maksimum yang
dimungkinkan untuk sebuah mesin yang menggunakan temperatur tertentu diberikan oleh
efisiensi mesin Carnot,
Implikasi lain dari teorema Carnot adalah mesin reversibel yang beroperasi antara dua
reservoir panas yang sama memiliki efisiensi yang sama pula.
Efisiensi maksimum yang dinyatakan pada persamaan diatas dapat diperoleh jika dan hanya
jika tidak ada entropi yang diciptakan dalam siklus tersebut. Jika ada, maka karena entropi
adalah fungsi keadaan, untuk membuang kelebihan entropi agar dapat kembali ke keadaan
semula akan melibatkan pembuangan kalor ke lingkungan, yang merupakan proses
irreversibel dan akan menyebabkan turunnya efisiensi. Jadi persamaan di atas hanya
memberikan efisiensi dari sebuah mesin kalor reversibel.
Sistem Pendingin
Komponen dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok utama yaitu komponen yang tanpa
komponen tersebut mesin refrigasi sama sekali tidak dapat bekerja
Komponen pendukung yaitu komponen yang mendukung komponen utama
-
Komponen pengontrol yaitu komponen yang digunakan untuk mengontrol kerja mesin
refrigasi
Tidak semua sistem mesin refrigasi memiliki komponen yang lengkap mencakup semua
komponen di atas . pada umumnya makin besar kapasitas pendinginan, diperlukan komponen
yang makinlengkap.
Komponen utama dan fungsi
Evaporator = untuk menghasilkan efek pendinginan
Kompresor = untuk menaikkan tekanan refrigan uapa gas
Kondesor = untuk mengembunkan uap dari kompresor dan pelepasan kalor
KE/PK = untuk menurunkan tekanan dan suhu
Komponen pembantu seperti filter dryer, katup selenoidm sighth glass, acces port
Peralatan kontrol, thermostat, high low pressurestatpelindung kelebihan beban motor
Refrigran = bagian yang penting dalam sistem refrigasi
Bearing, Cluth, Belth, Chain, Gear, Gearbox
Prin slide
TRANSMISI
Untuk mentransmisikan daya dan putaran dari motor penggerak ke mesin/alat yang
digerakan, maka diperlukan suatu elemen yang dapat mentransmisikan daya maupun putaran
tsb.
Elemen tersebut antara lain :
1. Sabuk (Belt)
2. Rantai (Chain)
3. Roda gigi (Gear)
-
Pemakaian ke tiga elemen tersebut (Belt, Chain, Gear) tentunya disesuaikan dengan
penggunaan dan kebutuhan yang diperlukan.
SABUK
1. Sabuk (Belt)
Jarak yang jauh antara 2 buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung
dengan menggunakan roda gigi. Untuk kondisi seperti ini, cara transmisi yang dapat
diterapkan adalah dengan menggunakan Belt atau Chain yang dibelitkan sekeliling puli
atau sprocket pada poros.
Mesin Perkakas
Kendaraan roda 4
Konveyor
Kompresor
Rice Huller
Pompa
Transmisi belt dapat dibagi menjadi 3 type :
a. Sabuk datar (Flat belt)
b. Sabuk-V (V-belt)
c. Sabuk bergigi (Toothed belt)
d. Sabuk rata (flat belt )
e. Sabuk V ( V belt )
f. Sabuk gigi ( timing belt )
g. Sabuk bulat ( rope )
h. Double V
i. Ribbed
j. Cog belt
-
Flat belt dapat digunakan pada jarak antar poros yang relative lebih jauh dari pada type
belt yang lain.
Flat belt, jarak antar poros dapat sampai 10 m, perbandingan putaran
maksimum 6.
V-belt, jarak antar poros dapat sampai 5 m, perbandingan putaran maksimum
7.
Toothed belt digunakan untuk mendapatkan putaran yang tetap.
-
CHAIN
Rantai (Chains) dibagi menjadi 2 :
1. Rantai Rol 2. Rantai gigi
1. Rantai Rol
Pemakaian rantai pada umumnya dipergunakan untuk mentransmisikan daya dan putaran
pada poros dengan jarak antara poros lebih besar dari roda gigi dan lebih pendek dari pada
transmisi belt. Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip, sehingga
menjamin perbandingan putaran yang tetap, seperti pada gambar dibawah .
Bahan pena, bus dan rol baja karbon atau baja khrom dengan pengerasan kulit, rantai dapat
dipasang satu rangkaian , dua rangkaian tergantung pada kebutuhan daya yang akan
ditransmisikan, batas kecepatan rantai rol 600 m/min (10 m/s).
2. Rantai Gigi
Jika diperlukan transmisi rantai dengan kecepatan lebih besar dari 10 m/s dan noise
yang kecil serta daya yang ditransmisikan lebih besar maka dapat digunakan rantai
gigi, rantai gigi dibagi menjadi 2 : a). rantai reynold ( gb. a )
b). rantai HY-VO ( gb. b)
-
Gb. a Rantai Reynold Gb. b Rantai HY-VO
RODA GIGI / GEAR
Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya dan putaran yang tepat.
Macam-macam roda gigi :
BEARING / BANTALAN
(cari lagi di buku bahan ajar sama gambar di internet)
-
Bearing adalah elemen mesin yang menumpu poros sehingga putaran dapat berlangsung
dengan smoot dan aman.
Bearing harus cukup kokoh untuk memastikan poros serta elemen mesin lainya bekerja
dengan baik. Jika bearing tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh system akan
menurun atau tak dapat bekerja secara semestinya.
Klasifikasi Bearing :
1. Atas dasar gerakan bearing terhadap poros .
1. Journal bearing / bantalan luncur
Pada journal bearing terjadi gesekan luncur antara poros dengan journal bearing,
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan journal bearing dengan
perantaraan lapisan pelumas.
2. Rolling bearing / bantalan gelinding
Pada rolling bearing terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan
bagian yang diam melalui elemen gelinding (ball, roll).
2. Atas dasar arah beban terhadap poros (gambar sendiri ya)
-
1. Radial bearing / bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bearing adalah tegak lurus sumbu poros.
2. Thrust bearing / bantalan aksial
Arah beban yang ditumpu bearing adalah sejajar sumbu poros.
3. Kombinasi a & b
Bearing ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu
poros.
Bantalan gelinding bola
Bantalan gelinding silinder
Bantalan gelinding jarum
Bantalan gelinding kerucut
Bantalan gelinding spherical /barrel /tong
Pengertian Kopling
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua ujungnya
dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak mengizinkan
pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling yang memiliki torsi
yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati.
Tujuan Kopling
Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar. Dengan
pemilihan, pemasangan, dan perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal,
kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa diperkecil.
Manfaat Kopling
Kopling digunakan dalam permesinan untuk berbagai tujuan:
~. Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti poros motor
dengan roda atau poros generator dengan mesin. Kopling mampu memisahkan dan
menyambung dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan penggantian komponen.
~. Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak berada pada
satu aksis.
~. Untuk mengurangi shock load dari satu poros ke poros yang lain.
~. Untuk menghindari beban kerja berlebih. Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua
poros yang berputar.
-
Jenis Kopling
Kopling Kaku
Kopling kaku adalah unit kopling yang menyatukan dua jenis poros yang tidak mengizinkan
terjadinya perubahan posisi kedua poros atau terlepas, disengaja atau tidak disengaja, ketika
beroperasi. Kopling kaku merupakan pilihan yang tepat ketika kedua poros ingin
dihubungkan dengan pengaturan posisi yang stabil dan presisi. Kopling ini merupakan
kopling dengan usia pakai yang paling tinggi selama batasan torsi, RPM, dan beban dari
poros dan kopling tidak dilampaui.
Kopling fleksibel
Kopling fleksibel digunakan ketika kedua poros ada sedikit perubahan posisi secara aksial,
radial, maupun angular ketika mesin beroperasi. Beberapa jenis kopling fleksibel yaitu:
Beam
Kopling CV (constant-velocity)
Diafragma
Disc coupling
Fluid coupling
Kopling roda gigi (gear coupling)
Hirth joint
Oldham
Rag joint
Universal joint
Kopling beam, atau bisa juga disebut dengan kopling heliks, adalah kopling yang
menghantarkan daya antara dua poros dengan memperbolehkan adanya perubahan posisi dari
poros secara angular, aksial, maupun paralel hingga batasan tertentu, ketika poros bekerja.
Desain dari kopling beam adalah sepotong kopling yang memiliki bagian yang kosong
sepanjang badan kopling berbentuk heliks atau spiral, sehingga menjadikannya fleksibel.
Kopling beam biasanya dibuat dari logam paduan aluminium, baja tahan karat, dan titanium.
Gear coupling adalah kopling yang mentransmisikan daya antara dua poros yang tidak berada
dalam satu garis. Kedua poros dihubungkan dengan poros ketiga di dalam kopling yang
disebut sebagai spindle.
Kopling CV adalah kopling yang memungkinkan untuk mentransmisikan daya pada sudut
yang bervariasi dan pada kecepatan putar yang konstan. Kopling jenis ini biasa digunakan
pada mobil front wheel drive dan all wheel drive.
Universal joint adalah jenis kopling dalam bentuk dua batangan kaku yang memungkinkan
terjadinya pembelokan arah transmisi daya dari sumber daya. Uniersal joint terdiri dari
sepasang hinge yang berdekatan dan dihubungkan dengan cross shaft. Universal joint, walau
dapat mentransmisikan daya yang tidak segaris, namun memiliki kekurangan, yaitu dapat
memberikan output RPM yang tidak konstan walau input RPM konstan. Hal itu bisa
menyebabkan getaran dan keausan pada komponen mesin.
-
GEARBOX
Pengertian Gearbox
Dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah tenaga yaitu gearbox yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke salah satu bagian mesin lainnya,
sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran maupun
pergeseran.
Gearbox merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan daya
atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar, dan gearbox
juga adalah alat pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang lebih besar
Fungsi Gearbox
Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang disebut sebagai
sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga
dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel mesin maupun melakukan
gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta
berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan mundur.
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox, mempunyai beberapa
fungsi antara lain :
1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindel mesin. 2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin. 3. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip
Prinsip Kerja Gearbox
Putaran dari motor diteruskan ke input shaft (poros input) melalui hubungan
antara clutch/ kopling, kemudian putaran diteruskan ke main shaft (poros utama), torsi/
momen yang ada di mainshaft diteruskan ke spindel mesin, karena adanya perbedaan rasio
dan bentuk dari gigi-gigi tersebut sehingga rpm atau putaran spindel yang di keluarkan
berbeda, tergantung dari rpm yang di inginkan. Berikut penjelasan beberapa part yang
terdapat dalam gearbox.
Input shaft (poros input)
-
Input shaft adalah komponen yang menerima momen output dari unit kopling, poros input
juga befungsi untuk meneruskan putaran dari clutch kopling ke mainshaft (poros utama),
sehingga putaran bisa di teruskan ke gear-gear. Input shaft juga sebagai poros dudukan
bearing dan piston ring, selain itu berfungsi juga sebagai saluran oli untuk melumasi bagian
dari pada inputshaft tersebut.
Gear shift housing (rumah lever pemindah rpm)
Gear shift housing adalah housing dari pada lever pemindah gigi yang berfungsi untuk
mengatur ketepatan perpindahan gigi, apabila gigi sudah dipindahkan maka lever akan
terkunci sehingga lever tidak bisa berpindah sendiri pada saat spindel sedang berputar.
Main shaft (poros utama)
Mainshaft yang berfungsi sebagai tempat dudukan gear, sinchromest, bearing dan komponen-
komponen lainnya. Main shaft juga berfungsi sebagai poros penerus putaran dari input
shaft sehingga putaran dapat di teruskan ke spindel, main shaft juga berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya oli.
Planetary gear section (unit gigi planetari)
Planetary adalah alat pengubah rpm di suatu range tertentu dimana rpm dapat di ubah sesuai
dengan kebutuhan proses pengerjaan dan dapat pula mengubah arah putaran spindel.
Oil pump assy (pompa oli)
Oil pump berfungsi untuk memompa dan memindahkan oli dari transmisi case (rumah
transmisi) menuju ke sistem untuk dilakukan pelumasan terhadap komponen-komponen
yang ada di dalam transmisi secara menyeluruh.
Clucth housing
Clutch housing adalah rumah dari clucth kopling yang berfungsi sebagai pelindung clutch
kopling, clutch housing juga berfungsi sebagai tempat dudukan dari pada oil pump dan input
shaft.
Transmisi gear/ roda gigi transmisi
Transmisi gear atau roda gigi transmisi berfungsi untuk mengubah input dari motor
menjadi output gaya torsi yang meninggalkan transmisi sesuai dengan kebutuhan mesin.
Bearing
-
Bearing berfungsi untuk menjaga kerenggangan dari pada shaft (poros), agar pada saat unit
mulai bekerja komponen yang ada di dalam transmisi tidak terjadi kejutan, sehingga
transmisi bisa bekerja dengan smooth (halus).
Piston ring (ring penyekat oli).
Piston ring berfungsi sebagai penyekat agar tidak terjadi kebocoran pada sistem
pelumasan, piston ring juga berfungsi sebagai pengencang input shaft agar input shaft tidak
rengang pada saat unit berjalan.
Sun gear (gigi matahari)
Sun gear berfungsi untuk meneruskan putaran ke planetary gear section. Sun
gear berhubungan langsung dengan gear yang ada pada unit planetary yang berfungsi sebagai
penerus putaran, momen dari transmisi.
Oil filter (filter oli)
Oil filter adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran. Oli harus di
saring, agar komponen transmisi tidak cepat aus yang disebabkan karena terjadinya gesekan
antara komponen yang dapat menimbulkan geram-geram. Sehingga oli yang masuk ke sistem
harus disaring dulu agar unit transmisi tetap baik.
Oil pipe (pipa oli)
Oil pipe adalah pipa oli tipe batang, yang berfungsi sebagai saluran oli untuk menyalurkan oli
dari transmisi case ke planetary gear section untuk dilakukan pelumasan terhadap
unit planetary.
- Thermodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika
kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang
sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem
disebut lingkungan.
Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi
(didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan
-
perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan
oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p
konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = pV= p(V2 V1)
Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam
gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut.
Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi
yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara
mikroskopik.
Hukum I Termodinamika
Q = W + U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan U adalah perubahan energi dalam. Secara
sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q,
benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha
W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang
berarti mengalami perubahan energi dalam U.
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di
dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini
dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi
perubahan energi dalam (U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang
diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan
melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (V = 0), gas tidak
melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya.
Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = U
Proses Isobarik
-
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas
dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas
melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan
konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan)
oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan
energi dalamnya (W = U).
Hydrolik
Sistem hidrolik adalah suatu sistem yang mengunakan fluida bertekanan untuk
mentransmisikan daya antara tempat dimana daya tersebut dihasilkan ke suatu titik / tempat
dimana gaya itu akan digunakan.
Kelebihan
Perpindahan gaya yang besar dengan menggunakan komponen yang kecil
Posisi yang akurat karena menggunakan fluida cair yang inkompresibel
Dapat bergerak dengan beban yang berat
Operasi yang mulus/halus
Control dan regulasi yang baik dan mudah
Baik untuk aplikasi yang ada beban lebih (overload).
Kelemahan
Polusi terhadap lingkungan oli bocor
Peka terhadap kotoran (partikel)
Bahaya akan tekanan yang sangat tinggi
Dipengaruhi oleh suhu (perubahan viskositas)
Kecepatan kerja yang relatif rendah, maximum 0.5 m/s
Kavitasi
-
Pressure
Generator
(hydraulic Pump)
Actuator
Directional
Control Valve
Pressure
Regulator
Control
Diagram Alir Sistem Elektrohidrolik
Flow Control
Valve
Prime Mover
HYDRAULIC SYSTEM COMPONENTS
ENERGY SUPPLY
Power Source
INPUT ELEMENTS
Input Signals
PROCESSING ELEMENTS
Processing Signals
ACTUATING DEVICES
Outputs
Final Control Element
ENERGY SUPPLYPrime Mover
Pump
Pressure Regulator
Pressure Gage
SENSORSDirectional Control Valves
Limit Switches
Push Buttons
Proximity Sensors
PROCESSORSDirectional Control Valves
Logic Elements
Pressure Control Valves
CONTROL ELEMENTSDirectional Control Valves
ACTUATORSHydraulic Cylinders
Rotary Actuators
Indicators
Pneumatik
Istilah Pneumatik berasal dari kata Pneuma (Yunani Kuno) yang berarti tiupan atau
angin dan juga jiwa dalam filosofi.
Definisi Sistem Pneumatik adalah salah satu ilmu yang mempelajari fenomena udara
yang dimampatkan sehingga tekanan yang terjadi dapat digunakan untuk
menghasilkan gaya pada aktuator dan dapat diatur dengan menggunakan elemen
masukkan dan elemen kontrol.
-
Kelebihan
Bentuk menyesuaikan diri dengan wadahnya
Dapat dimampatkan
Memenuhi semua ruang dengan sama rata
Tidak berbau dan berwarna serta bersih
Selalu mencari tekanan yang lebih rendah
Jumlahnya tak terbatas
Dapat dikontrol laju aliran, tekanan dan gayanya
Transportasi mudah
Penyimpanan mudah
Tahan ledakan
Aman terhadap beban lebih
Kecepatan kerja yang tinggi (1-2 m/detik)
Kekurangan
Biaya pengadaan yang relatif mahal
Dapat dimampatkan
Beban kerja yang relatif kecil 2 s/d 3 ton
Udara buang yang cukup keras
Gambar teknik, potongan, detail, ulir, kekasaran, M46x1(pitch ny 1), angka ny sebelah
kiri, toleransi umum khusus, suaian,
Ulir luar lingakaran luar, ulir dalam lingkaran dalam
Welding
GMAW
proses pengelasan GMAW gasmetalarcwelding adalah penyambungan dua logam menjadi
satu menggunakan elektroda yang terbuat dari logam, biasanya sama dengan logam dasarnya
(base metal) dan dilindungi oleh gas pelindung.
-
TIG
TIG adalah singkatan dari Tungsten Inert Gas, disebut juga GTAW (Gas Tungsten Arc
Welding) atau pengelasan busur Wolfram pelindung gas, ialah proses pengelasan busur listrik
elektroda tidak terumpan, dengan menggunakan gas mulia sebagai pelindung terhadap
pengaruh udara luar terhadap proses pengelasan
-
OAW
Las oxy-Acetyline adalah proses pengelasan secara manual, dimana permukaan yang akan
disambung mengalami pemanasan sampai cair oleh nyala (flame) gas acetilin (yaitu
pembakaran C2H2 dengan O2), dengan atau tanpa logam pengisi, dimana proses
penyambungan tanpa penekanan.
Disamping untuk keperluan pengelasan (penyambungan) gas welding process dapat juga
diapakai sebagai : preheating, braze welding, toren brazing, cutting dan hard facing.
Penggunaan untuk produksi (production welding), tugas lapangan (field work), dan
reparasi (repain & maintenance).
Umumnya sangat memuaskan untuk pengelasan baja karbon, terutama lembar-lembar logam
(sheet metal) dan pipa-pipa berdinding tipis.
-
Keterangan :
1. Tabung Oksigen
2. Kran setelan Asitellin
3. Torch
4. Kran setelan Oksigen
5. Saluran Oksigen
6. Saluran asitellin
7. Tabung Asitellin
8. Regulator Asitellin
9. Regulator Oksigen
10. Silinder Pressure
11. Adjusting screw
Nyala Oxy-Asitiline
Nyala hasil pembakaran dapat berubah tergantung pada
perbandingan antara gas oksigen O2 dengan gas asitiline C2H2.
a. Nyala Asitiline lebih atau nyala karburasi.
Kegunaanya :
1.Untuk memanaskan
2.Untuk mengelas permukaan yang
keras dan logam putih.
b. Nyala netral
Kegunaanya :
1. Untuk mengelas biasa
2. Untuk mengelas baja atau besi tuang.
c. Nyala oksigen lebih atau nyala Oksidasi
Kegunaanya :
Untuk brazing
-
Prinsip Kerja
Pada proses las elektrodaterbungkus, busur api listrik yangterjadi antara ujung elektroda danlogam induk (base metal) akanmenghasilkan panas. Panas inilahyang mencairkan ujung elektroda(kawat las) dan benda kerja secarasetempat. Dengan adanyapencairan ini maka kampuh lasakan terisi oleh logam cair yangberasal dari elektroda dan logaminduk, terbentuklah kawah cair,lalu membeku maka terjadilahlogam lasan (weldment) dan terak(slag).
-
Gaya
1. TORSI UNTUK MENGANGKAT BEBAN
2. TORSI UNTUK MENURUNKAN BEBAN
-
1. Besaran pokok panjang satuannya meter dengan lambang m
2. Besaran pokok suhu satuannya kelvin dengan lambang K
3. Besaran pokok waktu satuannya detik/sekon dengan lambang a
4. Besaran pokok arus listrik panjang satuannya ampere dengan lambang A
5. Besaran pokok massa satuannya kilogram dengan lambang kg
6. Besaran pokok intensitas cahaya satuannya candela/kandela dengan lambang cd
7. Besaran pokok jumlah zat satuannya mole dengan lambang mol
Pengencangan Baut
POMPA DAN KOMPRESOR
Di buku ajar
Pengertian dan fungsi pompa
Pompa merupakan peralatan utama maupun sebagai pendukung utama yang sangat
penting dalam dunia industri. Pemakaian pompa yang pada awalnya hanya terbatas
pada penyediaan air untuk keperluan sehari-hari, tetapi seiring dengan
berkembangnya teknologi di industri saat ini, pompa banyak digunakan untuk
kebutuhan di berbagai sektor industri terutama di industri proses, industri kimia,
industri tekstil, industri minyak, industri pembangkitan tenaga listrik, irigasi,
perusahaan air bersih, untuk pelayanan gedung dan lain-lain.
Pompa berfungsi mengkonversikan energi mekanis poros dari penggerak mula
menjadi energi potensial atau tekanan fluida (zat) cair. Pompa digunakan untuk
mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi atau
mengalirkan cairan ke tempat yang menghasilkan tekanan atau ketinggian tertentu,
dimana tidak dimungkinkannya cairan tersebut mengalir secara alami. Pompa juga
dapat digunakan untuk mensirkulasikan cairan, misalnya air pendingin atau pelumas
yang melewati mesin-mesin dan peralatan.
Penggunaan pompa yang demikian luas dengan berbagai macam jenis dan bentuknya,
memerlukan pengetahuan yang cukup tentang berbagai penerapan dan pemilihan jenis
atau tipe pompa yang tepat sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan lingkungan operasi
yang dilayaninya. Pengetahuan yang diperlukan tersebut mulai dari tujuan
penggunaannya, jenis dan sifat zat cair yang dipompakan, keadaan lingkungan,
karakteristik head dan kapasitasnya, pemilihan penggeraknya, bahkan sampai pada
konstruksi, pemasangan/instalasi dan perawatannya.
-
Klasifikasi Pompa
Pompa bekerja karena adanya perbedaan tekanan antara sisi masuk dan sisi keluar
oleh elemen bergerak pada pompa seperti piston, plunyer, lobe, impeler dan lain-lain.
Berdasarkan kepada mekanisme konversi energinya, pompa secara umum
diklasifikasikan menjadi dua kelompok seperti ditunjukkan pada Gambar I.1, yaitu:
1. Pompa tekanan statik atau pompa perpindahan positip (positive displacement pump)
2. Pompa tekanan dinamik atau pompa dinamik (dynamic pump)
Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai jenis pompa. Pompa
sentrifugal biasanya yang paling ekonomis diikuti oleh pompa rotari dan bolak-
balik/resiprok. Meskipun pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada
pompa sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi tersebut cenderung
diimbangi dengan meningkatnya biaya perawatan.
Gambar 0.1 Klasifikasi pompa
Prinsip kerja kompresor
Kompresor adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memampatkan udara atau gas
sehingga menghasilkan udara atau gas yang bertekanan. Udara yang dihisap untuk
dimampatkan umumnya bertekanan atmosfir, namun ada pula kompresor yang
menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir,
kompresor ini sebagai penguat (booster) atau pengkompresi lanjut. Selain itu, ada
pula kompresor yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih rendah dari
tekanan atmosfir, kompresor ini berfungsi sebagai pompa vakum.
Prinsip kerja kompresor secara umum adalah menghisap udara atau gas yang
kemudian dimampatkan dengan cara memperkecil volume ruangan yang
mengurungnya sehingga tekanan menjadi naik. Udara atau gas yang bertekanan ini
-
dapat langsung digunakan, seperti pada turbin gas, atau disimpan dahulu di dalam
tangki yang berfungsi sebagai penyimpan energi.
Ada beberapa cara dalam memampatkan udara atau gas, misalnya gerakan bolak-balik
piston dalam silinder pada kompresor torak untuk menghisap dan mengeluarkan gas
secara berulang-ulang seperti terlihat pada Gambar V.1.
Ketika torak bergerak untuk menghisap, tekanan udara di dalam silinder lebih rendah
daripada tekanan lingkungannya, sehingga katup hisap akan terbuka dengan demikian
udara atau gas dapat masuk ke dalam silinder. Selanjutnya torak akan bergerak untuk
mengkompresikan atau memampatkan, dorongan piston terhadap udara atau gas yang
telah dihisap menyebabkan tekanan menjadi naik, hal ini disebabkan karena volume
udara atau gas yang terkurung dalam silinder menjadi kecil, sementara s aat tersebut
katup hisap t ertutup. Semakin
Gambar 0.2 Unit kompresor torak
besar penyempitan volume yang terjadi, maka tekanannya akan semakin besar,
dengan demikian karena tekanan di dalam silinder tinggi maka udara atau gas
bertekanan ini akan terdorong keluar melalui katup keluaran. Udara bertekanan ini
biasanya disimpan dalam tabung sebagai penyimpan energi atau dikompresi lagi
untuk mendapatkan tekanan yang lebih tinggi.
Cara lain dalam memampatkan udara atau gas yang umum digunakan adalah dengan
putaran roda gigi atau putaran ulir, namun secara prinsip kerjanya sama seperti
kompresor torak, yaitu dengan memampatkan udara atau gas dengan pengecilan
volume udara atau gas yang terkurung dalam silinder. Selain dengan putaran roda gigi
atau ulir ada pula jenis kompresor yang memampatkan udara atau gas dengan putaran
sudu atau impeler. Gambar V.2 memperlihatkan sebuah komprsor jenis ulir/sekrup.
Klasifikasi kompresor
Berdasarkan mekanisme atau cara kerja kompresor dapat diklasifikasikan dalam dua
kelompok utama (Gambar V.3), yaitu:
Jenis perpindahan positif (positive displacement):
Jenis torak bolak-balik/resiprok (reciprocating)
Jenis putar/rotari (rotary): sekrup, sudu luncur/vane, scroll, lobe
-
Jenis turbo/rotadinamik:
- Jenis sentrifugal/radial : kompresor sentrifugal
- Jenis aksial : kompresor aksial
Gambar 0.3 Klasifikasi kompresor
Tekanan Konversi
Gaya Konversi
Listrik Konversi
top related