perkembangan pembelajaran berbasis it
Post on 07-Jan-2016
16 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ICT
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
OLEH:
ANGGREINI (14175003)
PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
-
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Perkembangan
Pembelajaran Berbasis ICT yang dibimbing oleh Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai teori konsep dasar
pembelajaran berbasis ICT, peranan ICT dalam pembelajaran, perkembangan
pembelajaran berbasis ICT, dan pengembangan perangkat media pembelajaran berbasis
ICT. Penulis menulis makalah ini dengan mengambil dari berbagai sumber baik dari
buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada
tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusunlah makalah yang sampai dihadapan
pembaca pada saat ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang jauh
lebih baik.
Padang, Februari 2015
PENULIS
-
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis ICT ............................................................. 3
B. Peranan ICT dalam Pembelajaran ........................................................................... 4
C. Perkembangan Pembelajaran Berbasis ICT ............................................................ 8
D. Pengembangan Perangkat Media Pembelajaran Berbasis ICT ............................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir berjalan
sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, termasuk jaringan
komputer. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung juga telah dikembangkan sebagai
upaya untuk mendukung dan mempermudah aktivitas kehidupan manusia dan
organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan.
Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan ICT tersebut, para dosen dan guru
dituntut untuk menguasai teknologi (ICT) agar dapat mengembangkan materi-materi
pembelajaran berbasis ICT dan memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran.
Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas
kepada pebelajar dalam belajar.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan sudah
mulai memasyarakat, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai ke
perguruan tinggi, meskipun variasi dan fokus pemanfaatannya berbeda-beda pada
masing-masing institusi. Beberapa sekolah, termasuk sekolah-sekolah rintisan bertaraf
internasional (RSBI), sudah melengkapi diri dengan fasilitas ICT guna mendukung
proses belajar mengajar. Di setiap perguruan tinggi, termasuk perguruan-perguruan
tinggi kependidikan yang mendapat hibah dari DIKTI untuk menyiapkan calon-calon
guru di (R)SBI, ICT sudah menjadi suatu keharusan, meskipun juga variasi dan cakupan
pemanfaatannya berbeda-beda antar perguruan tinggi.
Kehadiran dan kemajuan ICT di era komunikasi global dewasa ini telah
memberikan peluang dan perluasan interaksi antara dosen/guru/pakar dan (maha)siswa,
antar (maha)siswa, antara (maha)siswa dan sumber-sumber belajar dapat terjadi kapan
saja dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, dengan bantuan
ICT proses penyampaian dan penyajian materi pembelajaran maupun gagasan dapat
menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Di sisi lain, kehadiran ICT sebagai teknologi
baru memberikan tantangan kepada para dosen dan guru untuk mampu menguasainya
sehingga dapat memilih dan memanfaatkan ICT secara efektif dan efisien di dalam
-
2
proses belajar mengajar yang dikelolanya. Dalam hal ini, profesionalisme guru tidak
hanya mencakup kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga kemampuan mengelola
informasi dan lingkungan (yang meliputi tempat belajar, metode, media, sistem
penilaian, serta sarana dan prasarana) untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa
sehingga menjadi lebih mudah (I Wayan Santyasa, 2007).
Oleh karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ICT, telah
memperkaya sumber dan media pembelajaran dalam berbagai bentuk seperti buku teks,
modul, transparansi OHP, slide Power Point, gambar/foto, animasi, film/video, siaran
televisi, siaran radio, hiperteks, halaman Web, program pembelajaran berbantuan
komputer, dan software aplikasi pendukung pembelajaran, maka dosen/guru yang
profesional harus mampu memilih, mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis
media pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggian ICT tersebut. Berdasarkan latar
belakang di atas penulis akan membahas lebih mendalam mengenai perkembangan
pembelajaran berbasis ICT.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis ICT?
2. Bagaimana peranan ICT dalam pembelajaran?
3. Bagaimana proses perkembangan pembelajaran berbasis ICT?
4. Apa saja bentuk pengembangan perangkat media pembelajaran berbasis ICT?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui konsep dasar tentang pembelajaran berbasis ICT.
2. Untuk mengetahui peranan ICT dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui proses perkembangan pembelajaran berbasis ICT.
4. Untuk mengetahui bentuk pengembangan perangkat media pembelajaran berbasis
ICT.
-
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis ICT
Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk
mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai
subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media
penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada
peserta didik. Terdapat dua unsur penting dari proses transfer ilmu pengetahuan
tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Unsur
media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan
pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan konten
pembelajaran digital.
Secara operasional, yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis TIK adalah
aktivitas pembelajaran yang didukung oleh infrastruktur TIK, menggunakan aplikasi
pengelolaan pembelajaran, menggunakan aturan tata kelola yang ditetapkan, dan
menggunakan konten digital (Digital Based Content) yang merupakan bahan
pengayaan pembelajaran tatap muka di dalam kelas.
Infrastruktur TIK yang dimaksud dalam definisi ini meliputi, jaringan komputer
yang dimiliki sekolah, Komputer Server, koneksi internet, area hotspot, dan Komputer
Client untuk pendidik dan peserta didik. Aplikasi pengelolaan pembelajaran (sering
juga disebut sebagai Learning Management System) adalah program komputer yang
dibangun untuk melayani pembelajaran berbasis TIK berdasarkan aturan tata kelola
yang ditetapkan. Program komputer yang dimaksud tidak hanya mengelola konten
pembelajaran tetapi termasuk juga alur kerja (workflow) proses pembelajaran, rekam
jejak (track record) aktivitas belajar peserta didik, dan rekam jejak hasil belajar peserta
didik. Karekteristik yang harus dimiliki oleh aplikasi pengelolaan pembelajaran ini
adalah Student Self Service, Online Learning, Online Assessment, Collaborative
Learning, dan Training Resourcess Management.
Tata kelola yang dimaksud dalam definisi ini adalah standar operasinal dan
prosedur yang disepakati dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK. Tata kelola ini
ditetapkan dan didiseminasikan ke seluruh warga sekolah. Tata kelola ini akan menjadi
acuan pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK sesuai dengan kondisi sekolah masing-
-
4
masing. Konten digital (Digital based content) dapat dibuat sendiri oleh pendidik, atau
diperoleh dari internet dan sumber-sumber sah lainnya.
B. Peranan ICT dalam Pembelajaran
ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk
menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses
komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah:
1. Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software) pendukungnya. Di dalamnya termasuk prosesor (pengolah data), media
penyimpan data/informasi (hard disk, CD, DVD, flash disk, memori, kartu
memori), alat perekam (CD Writer, DVD Writer), alat input (keyboard, mouse,
scanner, kamera), dan alat output (layar monitor, printer, proyektor LCD, speaker).
2. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player suara, player
video.
3. Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail.
4. Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (LAN, Internet, WiFI), maupun
perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web, e-mail, HTML,
Java, PHP, aplikasi basis data.
Di kalangan umum, istilah ICT lebih merujuk pada teknologi komputer. Hal ini
tidaklah mengherankan karena komputer pada saat ini selain berfungsi sebagai alat
pengolah data juga dapat berfungsi untuk komunikasi melalui jaringan komputer
(Internet) serta alat multimedia (hiburan). Hampir semua komponen ICT sekarang ini
dapat dipakai secara bersama-sama dengan komputer. Jadi, untuk saat ini istilah ICT
dan komputer hampir dapat disama artikan jika ditinjau dari fungsinya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan ICT. Selain
fungsinya sebagai alat bantu pemecahan masalah manusia, ICT juga dapat dimanfaatkan
untuk mendukung proses pembelajaran yang dipercaya dapat (Elang Krisnadi, 2009):
meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas akses terhadap pendidikan dan
pembelajaran, mengurangi biaya pendidikan, menjawab keharusan berpartisipasi dalam
ICT, dan mengembangkan keterampilan ICT (ICT skills) yang diperlukan siswa ketika
bekerja dan dalam kehidupannya nanti.
-
5
Strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup: (1) ICT sebagai alat
bantu atau media pembelajaran, (2) ICT sebagai sarana/tempat belajar, (3) ICT sebagai
sumber belajar, dan (4) ICT sebagai sarana peningkatan profesionalisme (Sahid, 2012).
1. ICT sebagai Alat Bantu (Media) Pembelajaran
Pendidikan berbasis ICT telah lama dimulai sejak tahun 1960an dengan
pendidikan berbasis komputer. Seiring dengan perkembangan teori belajar, semula
pemanfaatan komputer dalam pembelajaran menggunakan pendekatan teori
behaviorisme. Komputer lebih banyak digunakan untuk melakukan drill and practice.
Perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh teori belajar konstruktivisme, komputer
dimanfaatkan untuk membantu siswa menemukan dan merumuskan pengetahuannya
melalui interaksi dan eksplorasi sumber-sumber belajar berbasis ICT. Selain itu,
pemanfaatan ICT dalam pembelajaran juga mendukung teori socio-constructivism,
yakni siswa memperoleh pengalaman belajar secara bersama-sama dengan siswa lain
atau melalui interaksi dengan para pakar dengan media komunikasi berbasis ICT.
Perkembangan terkini adalah pemanfaatan ICT secara terpadu di dalam pembelajaran
yang memadukan berbagai keterampilan dan fungsi ICT di dalam proses belajar
mengajar.
Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran dapat berbentuk file slide Power
Point, gambar, animasi, video, audio, program CAI (computer aided instruction),
program simulasi, dan lain-lain. Penggunaan media berbasis ICT memberikan beberapa
keuntungan, antara lain: memvisualisasikan konsep-konsep abstrak, mempermudah
memahami materi-materi yang sulit, mensimulasikan proses yang sulit dilakukan secara
manual, menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format (multimedia)
sehingga menjadi lebih menarik, dan terbaru (up to date) dari berbagai sumber,
memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dan materi pembelajaran,
mengakomodir perbedaan kecepatan dan gaya belajar siswa, mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, dan tenaga, mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif
sebagai fasilitator dan mediator, dari posisi semula sebagai satu-satunya sumber
pengetahuan, meningkatkan keterampilan individu penggunanya.
-
6
2. ICT sebagai Sarana/Tempat Belajar
Di era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, kegiatan belajar tidak
hanya dapat dilakukan di dalam kelas atau perpustakaan. Kemajuan dunia ICT
(khususnya Internet) telah memberikan kemungkinan membuat kelas maya (virtual
class) dalam bentuk e-learning, di mana seorang dosen/guru dapat mengelola proses
pembelajaran dan (maha)siswa dapat melakukan aktivitas belajar sebagaimana yang
dilakukan di dalam kelas. Dengan e-leraning, akativitas belajar seperti membaca materi
pembelajaran, mengerjakan soal-soal dan tugas, berdiskusi dengan sesama teman
maupun dosen/guru, melakukan ekperimen semua dalam bentuk simulasi,dan lain-lain.
Beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah mulai menggunakan e-learning
sebagai komponen pendukung kegiatan belajar mengajar di kelas nyata (blended
learning). Melalui fasilitas e-learning, dosen dapat menyajikan materi-materi
pembelajaran, menyediakan sumber-sumber belajar eksternal untuk memperkaya
khasanah bacaan mahasiswa, memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa secara online,
bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa secara online, memeriksa jawaban
tugas-tugas mahasiswa yang dikirim secara online, maupun memberikan umpan balik,
memeriksa data aktivitas belajar mahasiswa secara online, bahkan memperoleh skor
jawaban mahasiswa secara otomatis untuk soal-soal seperti pilihan ganda, kuis benar
salah.
Sekarang sudah tersedia banyak pilihan software aplikasi e-learning yang dapat
dibeli secara komersial (seperti Blackboard) atau diambil secara gratis dari Internet
(misalnya Moodle, Manhattan Virtual Class, Claroline, Atutor). Selain e-learning yang
dikembangkan menggunakan software aplikasi khusus teresbut, beberapa situs Web
juga menyediakan fasilitas e-learning yang dapat diakses oleh umum. Salah satu contoh
situs di Indonesia yang menyediakan fasilitas e-learning adalah situs Edukasi Net
(http://e-dukasi.net) yang menyediakan materi pelajaran sekolah mulai dari SD sampai
SLTA (SMU dan SMK) secara interaktif, meski dengan fasilitas yang terbatas.
3. ICT sebagai Sumber Belajar
Perkembangan ICT yang pesat tidak hanya dalam bentuk teknologi saja, namun
juga dalam bentuk isi (content). Pada satu sisi para ahli telah mengembangkan teknologi
yang memudahkan para pakar untuk menyajikan dan menyampaikan pengetahuan, di
-
7
sisi lain para pakar dalam berbagai bidang sudah banyak yang menyumbangkan dan
menyebarkan pengetahuannya melalui berbagai media seperti CD, DVD, Internet
(Web), baik secara individu maupun secara kolektif.
Beberapa contoh sumber belajar berbasis ICT adalah ensiklopedi Britanica (dalam
bentuk DVD maupun Web), MicrosoftEncarta (dalam bentuk DVD dan Web), dan
ensiklopedi gratis Wikipedia (www.wikipedia.org) yang berkembang sangat pesat.
Wikipedia sekarang juga tersedia dalam bentuk image ISO yang dapat diunduh dari
Internet dan disimpan ke dalam DVD yang dapat dibuka langsung dari DVD tersebut
atau dipasang pada komputer.
Selain ensilklopedi yang berisi berbagai pengetahuan dalam berbagai bidang, di
Internet juga banyak situs Web, baik yang dikembangkan secara individu maupun oleh
organisasi, yang menyajikan sumber-sumber pengetahuan dalam bidang tertentu.
Sebagai contoh, situs Interactive Mathematics Miscellany and Puzzles from Interactive
Mathematics Miscellany and Puzzles (www.cut-the-knot.org) yang dikembangkan oleh
Alexander Bogomolny sejak 1996 menyajikan bahan bacaan dan permainan/teka-teki
matematika yang sangat lengkap. Di Indonesia juga terdapat sekelompok penulis yang
membagi-bagi tulisannya dalam bidang komputer melalui situs Ilmu Komputer
(www.ilmukomputer.com). Situa tersebut memuat bergai tulisan tentang dunia
komputer, baik berupa artikel, tutorial, maupun tips-tips yang terkait dengn dunia
komputer atau ICT.
Dengan tersedianya sumber-sumber informasi yang sangat melimpah di Internet,
untuk mempermudah pencarian informasi tertentu yang diiinginkan, seseorang dapat
menggunakan fasilitas mesin pencari (search engine). Salah satu mesin pencari yang
sangat populer sekarang adalah Google (www.google.com).
Selain mendapatkan pengetahuan melalui sumber-sumber belajar yang siap pakai
di Internet, seseorang juga dapat bertanya kepada orang lain, termasuk para pakar dalam
bidang tertentu, melalui e-mail atau forum-forum diskusi.
4. ICT sebagai Sarana Peningkatan Profesionalisme
Perkembangan ICT yang ada dewasa ini juga memberikan kemudahan bagi para
dosen dan guru untuk meningkatkan profesionalisme. Selain dengan meningkatkan
keterampilannya dalam menggunakan ICT dan memanfaatkanya untuk mendukung dan
-
8
meningkatkan kualitas pembelajaran, para dosen dan guru juga dapat meningkatkan
wawasan dan pengetahuannya, baik pengetahuan bidang ilmunya yang up todate,
pengetahuan tentang teori-teori belajar dan metode pembelajaran terbaru, hasil-hasil
penelitian dalam bidang ilmunya maupun penelitian pendidikan oleh peneliti lain.
Selain itu, dengan memanfaatkan ICT para dosen dan guru dapat berkomunikasi dengan
sejawat maupun pakar untuk berdiskusi tentang permasalahan-permasalahan
pembelajaran yang dihadapinya. Bahkan, melalui komunikasi semacam ini tidak
tertutup kemungkinan terjalin kerja sama lebih lanjut dalam bentuk penelitian bersama,
misalnya, atau mengundang pakar yang bersagkutan untuk menjadi pembicara dalam
seminar atau workshop. Bagi para dosen dan guru yang selalu ingin meningkatkan diri,
ICT telah memberikan peluang dan kemudahan.
C. Perkembangan Pembelajaran Berbasis ICT
Kalau kita lihat perkembanganya, pada mulanya media yang berbasis ICT hanya
digunakan sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids) (Arif S Sadiman, 1986).
Namun dewasa ini perkembangan penggunaan ICT dalam pendidikan semakin pesat
saja. Perkembangan itu sebenarnya bermula dari pertama kali ditemukanya sebuah
konsepsi pengajaran visual ataupun alat bantu visual sekitar tahun 1923.
Yang dimaksud alat bantu visual dalam konsepsi pengajaran visual ini adalah
setiap gambar, model, benda, atau alat yang memberikan pengalaman visual yang nyata
kepada anak. Setelah agak lama, kemudian konsep visual berkembang menjadi audio
visual pembelajaran. Yang disebut juga audio visualeducation atau audio visual aids
yang kira-kira muncul pada tahun 1940. Kemudian kira-kira tahun 1945 beberapa
variasi nama muncul dipergunakan, seperti audio visual material dan audio visual
device.
Perkembangan selanjutnya dapat dikatakan sebagai akibat dari diterapkanya ilmu
komunikasi sangat besar sekali hingga timbul gerakan audio visual communicaton
yang menggeser audio visual education. Gerakan ini lebih menitik beratkan pada
komunikasi. Tahun 1950-an juga kita kenal sebagai periode di mana perkembangan
industri komunikasi khususnya bidang televisi mulai lepas landas, hal ini ditandai
dengan ditemukanya electronoc video recording. Kemudian pada tahun 1959 tegnologi
-
9
ini dengan bantuan ford fondation mulai disediakan untuk keperluan pendidikan.
(Yusufhadi Miarso, 1984).
Perkembangan selanjutnya terjadi sekitar tahun 1960. Perubahan konsepsi in
idimungkinkan dengan diaplikasikanya pendekatan sistem (system aproach) dan konsep
perkembangan pembelajaran pada kegiatan pendidikan. Selain itu juga semakin besar
pengaruh psikologi dan ilmu tingkah laku terhadap konsep perkembangan tegnologi
pendidikan. Perkembangan ini terus berlanjut hingga sampai pada tahap yang sangat
modern seperti sekarang ini. Tegnologi ICT terus mengalami perubahan ke arah yang
lebih baik.
Bahkan pemanfaatan media ICT dalam dunia pendidikan sekarang sudah sangat
berbeda dengan ilustrasi di atas seperti pada masa permulaan. Kini pemanfaatan media
ICT tidak selayaknya lagi hanya dimaknai sebagai alat bantu dalam penyampaian materi
pendidika, namun sebagai suatu kebutuhan agar penyampaian materi lebih teliti dan
menarik. Sehingga proses pembelajaran akan berjalan tidak monoton dan mampu
memberi stimulus kepada peserta didik untuk menyerap materi.
Di era globalisasi ini, pemanfaatan media ICT justru semakin pesat. Terutama
dengan munculnya komputer dan semakin menjamurnya laptop mempunyai andil besar
dalam pengembangan ini. Di tambah dengan adanya jaringan internet memudahka
untuk mengacces internet. Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran sekarang bisa
dikatakan tidak bisa lepas dari ICT. Misalnya dalam pencarian materi pelajaran yang
melalui internet, proses diskusi yang menggunakan power point bahkan komunikasi
juga memakai ICT, yaitu memakai e-mail, twitter, facebook dan lain sebagainya.
Namun perkembangan ICT yang begitu pesat harus mampu diimbangi dengan
pengembangan SDM agar mampu mengimbanginya. Apalagi dalam pemanfaatanya,
media ICT juga perlu adanya keahlian khusus. Disamping itu pemanfaatan ICT juga
perlu di barengi strategi yang jitu agar mampu mendapatkan hasil secara optimal.
Disamping itu dengan pemanfaatan media ICT yang baik akan lebih mengena dari
hakikat pendidikan yang sebenarnya.
D. Pengembangan Perangkat Media Pembelajaran Berbasis ICT
Secara umum, perangkat yang diperlukan untuk mengembangkan media
pembelajaran berbasis ICT meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
-
10
(software). Perangkat keras dapat berupa: komputer, scanner, speaker, microfon,
CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video, dan
sebagainya. Pada saat ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk mengembangkan media pembel-ajaran berbasis ICT. Software pengembangan
media pembelajaran sangat beragam, mulai dari software umum sampai software
khusus pengembangan media. Berikut adalah beberapa contoh software dan
kegunaannya.
1. MS Word: dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan)
maupun gambar.
2. MS Power Point: dapat digunakan untuk membuat slide presentasi, mempunyai
kemampuan menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat media
interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.
3. MS Excel: software pengolah lembar data, dapat digunakan untuk membuat media
yang berupa grafik, maupun untuk membuat simulasi.
4. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti MS Paint, Correl Draw.
5. Software pengolah video seperti MS Movie Maker, VideoLiead.
6. Software pengolah suara seperti MS Sound Recorder.
7. Software untuk membuat animasi flash seperti Macromedia Flash.
8. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dan lain-
lain.
9. Software-software aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes (Graphics
Presentastion and Experiment), CaR (Compass and Ruler), GeoGebra (Geometry
and Algebra), Cabri Geometry, Geometer Sketspad.
Beberapa software tersebut dapat diperoleh secara gratis dengan mengunduh dari
Internet. Kemampuan software gratis terkadang tidak kalah dengan kemampuan
software-software komersial yang harus dibeli, sehingga dapat menjadi alternatif
apabila terdapat kendala biaya pembelian software.
Konten digital (Digital based content) dapat dibuat sendiri oleh pendidik, atau
diperoleh dari internet dan sumber-sumber sah lainnya. Konten digital yang dapat
digunakan dalam Learning Management System memiliki banyak format, namun
setidak-tidaknya memiliki lima karakteristik:
-
11
1. Accessibility, artinya konten tersebut dapat diakses dari suatu lokasi dan dikirimkan
ke lokasi lain.
2. Interoperability, artinya konten dapat diambil dari suatu lokasi dan digunakan di
tempat lain dengan tool atau platform yang berbeda.
3. Durability, artinya konten dapat bertahan dari perkembangan dan perubahan
teknologi.
4. Reusability, artinya konten dapat digunakan kembali untuk pengembangan
selanjutnya.
5. Cost Effectiveness, artinya konten dapat meningkatkan efisiensi dan peroduktivitas
dengan mengurangi biaya dan waktu.
Terdapat banyak format konten digital yang harus dikenali oleh sekolah sebelum
melaksanakan pembelajaran berbasis TIK. Pengetahuan ini akan banyak membantu
dalam merumuskan strategi akuisisi kepemilikan konten digital dalam mendukung
pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK.
1. e-book
Salah satu bentuk konten digital, dikenal dengan nama e-book. Format utama e-
book adalah bentuk pdf (portable document format). Format dokumen ini sangat mudah
cara pembuatannya. Beberapa aplikasi perkantoran umum sudah dilengkapi dengan
fitur untuk menyimpan dalam format pdf.
Format ini adalah bentuk konten digital yang paling mudah untuk dibuat oleh
pendidik. Mereka hanya perlu mengetikkan naskah bahan ajarnya di dalam aplikasi
perkantoran biasa, kemudian disimpan dalam format pdf. Format pdf inilah yang
dipublikasi sebagai e-book.
2. e-audio-book
Bentuk lain konten digital dinamakan e-audio-book. Sebuah fungsional buku
disimpan dalam bentuk suara. Pembuatan e-audio-book juga sangat mudah, hanya
membutuhkan perekam digital yang saat ini sudah banyak disediakan oleh program
komputer yang terpasang di komputer maupun laptop. Format ini juga mudah untuk
dibuat oleh pendidik. Mereka hanya perlu merekam suara yang menjelaskan isi suatu
topik matapelajaran dan disimpannya sebagai konten digital audio.
-
12
3. Animasi
Animasi adalah gambar bergerak. Dibuat untuk menggambarkan secara visual
suatu topik matapelajaran. Untuk membuat animasi, diperlukan keahlian khusus
sehingga tidak semua orang dapat membuat animasi topik matapelajaran ini.
4. Video Pembelajaran
Video adalah gambar bergerak hasil tangkapan kamera video. Sebuah kejadian
yang diabadikan menggunakan kamera video dapat dijadikan sebagai video
pembelajaran jika sesuai dengan topik matapelajaran tertentu dalam suatu kurikulum.
Video pembelajaran dapat berbentuk sangat sederhana. Misalnya, video yang
memperkenalkan perangkat microscope dapat dikategorikan sebagai video
pembelajaran. Setiap pendidik dapat membuat berbagai macam jenis video
pembelajaran, dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.
Kadangkala, video pembelajaran yang kompleks diperoleh dari siaran televisi.
Dengan bantuan TV tuner, siaran televisi tersebut dapat direkam kemudian diedit untuk
disesuaikan dengan topik matapelajaran yang sesuai.
-
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk
menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses
komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah: teknologi komputer, teknologi
multimedia, teknologi telekomunikasi, teknologi jaringan komputer. Strategi
pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup: ICT sebagai alat bantu atau media
pembelajaran, ICT sebagai sarana/tempat belajar, ICT sebagai sumber belajar, dan ICT
sebagai sarana peningkatan profesionalisme.
B. Saran
Pemanfaatan pembelajaran berbasis ICT di sekolah merupakan salah satu upaya
pemerintah dalam rangka mendayagunakan media teknologi informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Keberhasilan kegiatan ini sangat tergantung
pada komitmen dari berbagai pihak (kepala sekolah, guru, orang tua murid, siswa). Oleh
karena itu diharapkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait sangat
diperlukan demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.
-
14
DAFTAR PUSTAKA
Elang Krisnadi. 2009. Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT. disajikan dalam
Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di FMIPA UNY
pada tanggal 6 Agustus 2009.
I Wayan Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. disajikan dalam
Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan
pada tanggal 10 Januari 2007 di Banjar Angkan Klungkung.
Sadiman, Arif, S. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.
Sahid. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
Yusufhadi Miarso, dkk. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV
Rajawali.
top related