perda nomor 23 tahun 2003 ttg penyelenggaraan pengujian ... · memuat berat kosong kendaraan,...
Post on 12-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
TAHUN : 2003 NOMOR : 68
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU
NOMOR 23 TAHUN 2003
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BERAU,
Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan keselamatan lalu
lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Berau perlu
diselenggarakan pengujian kendaraan bermotor agar
sarana angkutan yang beroperasi di jalan senantiasa
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan ;
b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut di atas
perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Berau .
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran
Negara Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan
Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran
Negara Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-
undang ( Memori Penjelasan dalam Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1820 );
- 2 -
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang
Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3186);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3528);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3530);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
- 3 -
11. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 8 Tahun 1991 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 24 Tahun 2002 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Berau ;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Berau.
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
BERAU
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN
BERMOTOR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Berau.
b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta
perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan
Eksekutif Daerah;
c. Kepala Daerah adalah Bupati Berau;
- 4 -
d. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Berau;
e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten
Berau;
f. Penguji adalah Pegawai Dinas yang dinyatakan memenuhi
kualifikasi teknis tertentu berdasarkan peraturan
perundang - undangan yang berlaku, untuk melakukan
pengujian kendaraan bermotor;
g. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian
kegiatan menguji dan / atau memeriksa bagian -
bagian kendaraan bermotor, kereta gandeng, kereta
tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan
terhadap persyaratan teknis dan laik jalan;
h. Pengujian berkala kendaraan bermotor yang selanjutnya
disebut uji berkala adalah pengujian kendaraan
bermotor yang dilakukan secara berkala terhadap
setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta
tempelan dan kendaraan khusus;
i. Uji Ulang adalah Pengujian terhadap Kendaraan yang
tidak lulus uji atau tidak lulus pengujian berkala;
j. Uji ulangan adalah pengujian berkala terhadap kendaraan
yang melakukan suatu pelanggaran kelebihan muatan
atau mengalami kecelakaan lalu lintas fatal berdasarkan
surat perintah dari pemeriksa atau penguji;
k. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan
oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu;
l. Kendaraan wajib uji adalah setiap kendaraan bermotor yang
berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku
wajib diujikan untuk menentukan kelaikan jalan yaitu mobil
penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta
gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus;
- 5 -
m. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor
yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum
dengan dipungut bayaran;
n. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor
yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat
duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi;
o. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang
dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk, tidak
termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan
maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi;
p. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain
dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil
penumpang dan mobil bus;
q. Kereta gandengan adalah suatu alat yang dipergunakan
untuk mengangkat barang yang seluruh bebannya
ditumpu oleh alat itu sendiri dan dirancang untuk
ditarik oleh kendaraan bermotor;
r. Kereta tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan
untuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik
dan sebagaian bebannya ditumpu oleh kendaraan
bermotor penariknya;
s. Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor selain
daripada kendaraan untuk barang, yang penggunaannya
untuk keperluan khusus atau pengangkut barang-
barang khusus;
t. Buku uji berkala adalah tanda bukti lulus uji berkala
berbentuk buku berisi data dan legitimasi hasil
pengujian setiap kendaraan wajib uji;
- 6 -
u. Tanda uji adalah bukti bahwa suatu kendaraan
telah diuji dengan hasil baik, berupa tempelan plat
aluminium atau plat kaleng yang ditempelkan pada
plat nomor atau rangka kendaraan;
v. Tanda samping adalah tanda / tulisan yang dibuat pada
samping kanan dan kiri kendaraan wajib uji yang
memuat berat kosong kendaraan, jumlah beban
kombinasi yang diperbolehkan, jumlah beban yang
diperbolehkan, daya angkut, masa berlaku uji dan kelas
jalan yang boleh dilalui;
w. Laik jalan adalah persyaratan minimun kondisi suatu
kendaraan yang harus dipenuhi agar terjamin keselamatan
dan mencegah terjadinya pencemaran udara dan
kebisingan lingkungan pada waktu dioperasikan dijalan;
x. Jumlah berat yang diperbolehkan atau yang disingkat
JBB adalah berat maksimun kendaraan bermotor berikut
muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya.
BAB II
PELAYANAN PENGUJIAN, PENELITIAN DAN
PENETAPAN LAIK JALAN
Pasal 2
Dalam rangka menjamin keselamatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan serta kelestarian lingkungan,
Pemerintah Daerah memberikan pelayanan pengujian
dan penelitian terhadap persyaratan teknis dan
administrasi serta menetapkan kelaikan jalan kendaraan
bermotor secara berkala sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- 7 -
Pasal 3
Pengujian, penelitian dan penetapan sebagaimana
dimaksud Pasal 2 dilaksanakan oleh Dinas.
Bagian Pertama
Pelayanan Pengujian
Pasal 4
Setiap kendaraan wajib uji yang dioperasikan di jalan wajib
dilaksanakan uji berkala sekali dalam 6 (enam) bulan.
Pasal 5
(1) Kendaraan wajib uji yang dinyatakan lulus uji berkala
diberikan tanda bukti lulus uji berupa buku dan tanda
uji berkala serta dilengkapi tanda samping;
(2) Buku uji dan tanda uji serta tanda samping sebagaimana
dimaksud ayat (1) dibuat dari bahan yang mempunyai
unsur-unsur pengaman sesuai dengan peraturan
perundang - undangan yang berlaku.
Pasal 6
(1) Setiap kendaraan wajib uji berkala yang pertama kali
uji diberi nomor uji kendaraan ;
(2) Nomor uji kendaraan sebagaimana dimaksud ayat (1) :
a. Berisikan kode daerah ;
b. Dibubuhkan secara permanen pada rangka landasan
kendaraan.
- 8 -
(3) Nomor uji kendaraan sebagaimana dimaksud ayat
(1) berlaku selama kendaraan yang bersangkutan
masih dioperasikan dijalan;
(4) Kode Daerah sebagimana dimaksud pad ayat (2) huruf
(a) Pasal ini adalah BRU.
Pasal 7
(1) Setiap Kendaraan wajib Uji yang tipenya telah
memperoleh Sertifikat Uji Tipe, Sertifikat Registrasi Uji Tipe
dan Tanda Lulus Uji Tipe dibebaskan dari kewajiban
uji berkala untuk pertama kali selama 6 (enam)
bulan terhitung sejak diterbitkannya Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor untuk pertama kali;
(2) Kendaraan yang dibebaskan dari kewajiban Uji Berkala
sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, pemilik /
pemegang kendaraan wajib melapor dan mendaftarkan
kepada Dinas untuk dijadwalkan waktu pengujian
berikutnya;
(3) Setiap kendaraan wajib uji selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum berakhir masa uji berkala, pemilik /
pemegang kendaraan melaporkan dan mendaftarkan
kepada Dinas untuk dijadwalkan waktu pengujiannya.
Pasal 8
(1) Permohonan uji berkala pertama kali bagi kendaraan
yang sudah mendapat sertifikat uji tipe, registrasi uji tipe
dan tanda lulus uji tipe, wajib :
- 9 -
a. Mengisi formulir permohonan uji berkala;
b. Memiliki bukti pembayaran biaya uji berkala;
c. Membawa surat tanda nomor kendaraan;
d. Memiliki sertifikat registrasi uji tipe;
e. Menyerahkan foto copy KTP pemilik kendaraan;
f. Membawa kendaraannya ke Unit Pelaksana Pengujian
Berkala.
(2) Permohonan uji berkala selanjutnya, bagi sebagaimana
tersebut pada ayat (1) pasal ini, wajib :
a. Mengisi formulir permohonan uji berkala;
b. Memiliki bukti pembayaran biaya uji berkala;
c. Membawa surat tanda nomor kendaraan;
d. Membawa dan menunjukkan buku uji dan tanda
uji kendaraan bermotor yang lama;
e. Membawa kendaraannya ke Unit Pelaksana
Pengujian Berkala.
(3) Permohonan uji berkala pertama kali bagi kendaraan
yang tipenya tidak memperoleh sertifikat uji, wajib :
a. Mengisi formulir permohonan uji berkala;
b. Memiliki bukti pembayaran biaya uji berkala;
c. Memiliki bukti pemilikan kendaraan yang sah;
d. Memiliki pengesahan rancang bangun dan
rekayasa kendaraan yang bersangkutan serta
surat keterangan hasil pemeriksaan mutu dari
Pejabat yang berwenang;
- 10 -
e. Menyerahkan foto copy KTP pemilik kendaraan
atau menyerahkan surat keterangan petugas /
kuasa dari instansi / lembaga / badan usaha bagi
kendaraan yang bukan atas nama perorangan;
f. Membawa kendaraannya ke Unit Pelaksana
Pengujian Berkala.
Bagian Kedua
Penelitian Pengujian
Pasal 9
(1) Permohonan perpanjangan masa berlaku tanda uji dapat
diberikan setelah memenuhi persyaratan :
a. Memiliki tanda bukti lulus uji yang lama;
b. Melampirkan surat tanda terima laporan bagi
kendaraan yang tidak dapat melaksanakan uji
berkala pada saat masa berlaku uji berakhir;
c. Menyerahkan foto copy KTP pemohon uji kendaraan
atau menyerahkan surat keterangan / tugas / kuasa
dari instansi / lembaga / badan usaha bagi
kendaraan yang bukan atas nama perorangan;
d. Lulus uji berkala.
(2) Permohonan perubahan tanda bukti lulus uji dapat diberikan
setelah memenuhi persyaratan :
a. Memiliki tanda bukti lulus uji yang lama;
b. Menyampaikan keterangan mengenai perubahan-
perubahan spesifikasi teknis dan / atau data pemilik /
wilayah operasi kendaraan;
- 11 -
c. Menyerahkan foto copy KTP pemohon uji atau
menyerahkan surat keterangan / tugas / kuasa
dari instansi / lembaga / badan usaha bagi
kendaraan yang bukan atas nama perorangan;
d. Lulus uji berkala untk kendaraan yang mengalami
perubahan spesifikasi tekniknya.
(3) Permohonan penggantian tanda bukti lulus uji
dapat diberikan setelah memenuhi persyaratan :
a. Membawa surat keterangan kehilangan dari kepolisian
setempat apabila tanda bukti lulus uji hilang;
b. Melampirkan tanda bukti lulus uji yang masih ada;
c. Menyerahkan foto copy KTP pemilik kendaraan
atau menyerahkan surat keterangan / tugas / kuasa
dari instansi / lembaga / badan usaha bagi
kendaraan yang bukan atas nama perorangan;
d. Membawa kendaraan untuk uji kembali apabila
telah habis masa berlakunya dan / atau apabila
pemohon tidak dapat menunjukkan tanda bukti
lulus uji berkala yang sah.
Pasal 10
(1) Dalam hal kendaraan wajib uji dinyatakan tidak
lulus, penguji wajib memberitahukan secara tertulis tentang :
a. Perbaikan - perbaikan yang harus dilakukan;
b. Waktu dan tempat dilakukan pengujian ulang.
(2) Pengujian ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal ini tidak diperlakukan sebagai pemohon baru;
- 12 -
(3) Apabila pengujian ulang sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Pasal ini ternyata tidak lulus uji, pemilik
atau pemegang kendaraan tidak diberi kesempatan uji
ulang kembali dan untuk pengujian berikutnya
diperlakukan sebagai pemohon baru.
Pasal 11
(1) Apabila pemilik atau pemegang kendaraan tidak
menyetujui Keputusan Penguji sebagaimana dimaksud
pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah ini dapat
mengajukan permohonan keberatan secara tertulis
kepada atasan penguji;
(2) Atasan penguji setelah menerima pengajuan
permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat
(1) pasal ini, segera meminta penjelasan dari penguji
yang bersangkutan dan dalam jangka waktu 2 (dua)
jam memberikan jawaban secara tertulis kepada
pemilik atau pemegang kendaraan, mengenai diterima
atau ditolak permohonan keberatan tersebut;
(3) Apabila permohonan keberatan diterima, atasan
penguji segera memerintahkan kepada penguji lainnya
untuk melakukan uji ulang dan tidak dikenakan biaya
uji lagi;
(4) Apabila permohonan keberatan ditolak atau setelah
dilakukan uji ulang sebagaimana dimaksud ayat (3)
Pasal ini dan tetap dinyatakan tidak lulus uji, pemilik
atau pemegang tidak dapat lagi mengajukan keberatan
dan selanjutnya melakukan perbaikan - perbaikan
sebagaimana yang telah diberitahukan penguji.
- 13 -
Pasal 12
(1) Setiap kendaraan wajib uji yang beroperasi di jalan
harus dilengkapi dengan buku uji dan tanda uji
berkala serta tanda samping sebagaimana dimaksud
Pasal 5 ayat (1);
(2) Pemilik kendaraan wajib uji yang telah mendapat
buku lulus uji sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat
(1) harus melaporkan secara tertulis kepada Dinas
apabila :
a. Terjadi kehilangan atau kerusakan yang mengakibatkan
tidak dapat terbaca dengan jelas;
b. Mengubah spesifikasi teknik kendaraan bermotor
sehingga tidak sesuai lagi dengan data yang
terdapat dalam bukti lulus uji;
c. Mengalihkan kepemilikan kendaraan bermotor
sehingga tidak sesuai lagi dengan yang tercantum
dalam bukti lulus uji;
d. Pada saat masa berlaku uji kendaraannya berakhir,
tidak dapat melakukan uji berkala tepat pada
waktunya dengan menyebutkan alasan- alasannya.
Pasal 13
(1) Untuk melakukan uji berkala, perpanjangan, perubahan
dan penggantian tanda lulus uji dipungut biaya;
(2) Besarnya biaya sebagaimana dimaksud ayat
(1) ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
- 14 -
Pasal 14
(1) Setiap kendaraan wajib uji yang masa ujinya telah berakhir
dan ternyata tidak melakukan uji berkala tepat pada
waktunya, dikenakan sanksi biaya keterlambatan, kecuali
pemilik atau pemegang kendaraan telah melaporkan
kepada Dinas sebagaimana dimaksud pasal 12 huruf (d);
(2) Besarnya biaya keterlambatan sebagaimana dimaksud
ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Pasal 15
(1) Pemilik kendaraan wajib uji dapat memindahkan pengujian
kendaraannya, baik secara tetap maupun sementara
ke tempat dimana kendaraan itu beroperasi ;
(2) Pemindahan pengujian berkala secara tetap sebagaimana
dimaksud ayat (1) harus dilengkapi :
a. Permohonan bukti lulus uji;
b. Melampirkan copy surat mutasi dari kepolisian;
c. Melampirkan uji berkala yang lama.
(3) Pemindahan pengujian berkala secara sementara
sebagaimana ayat (1) harus dilengkapi dengan :
a. Permohonan secara tertulis;
b. Melampirkan tanda uji yang lama;
c. Melampirkan bukti pembayaran biaya uji.
(4) Pemindahan pengujian berkala sebagaimana dimaksud
ayat (1) dikenakan biaya;
- 15 -
(5) Besarnya biaya pemindahan sebagaimana dimaksud
ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Pasal 16
(1) Dinas memberikan pelayanan terhadap permohonan uji
berkala yang diajukan oleh pemilik atau pemegang
kendaraan wajib uji yang berasal dari luar Daerah;
(2) Pelayanan sebagaimana dimaksud ayat (1) dikenakan
biaya;
(3) Besarnya biaya pelayanan sebagaimana dimaksud
ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Bagian Ketiga
Penetapan Laik Jalan
Pasal 17
(1) Pejabat yang berwenang menandatangani dan /
atau mengesahkan buku uji sebagaimana dimaksud
Pasal 12 adalah Kepala Dinas;
(2) Petugas penguji yang melaksanakan pengujian kendaraan
bermotor harus memiliki kualifikasi teknis sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(3) Jumlah dan tingkat kualifikasi teknis tenaga penguji
sebagaimana dimaksud ayat (2) harus sebanding
dengan banyaknya peralatan uji dan jumlah
kendaraaan wajib uji;
- 16 -
(4) Pemerintah Daerah berkewajiban mengadakan tenaga
penguji, fasilitas dan peralatan pengujian kendaraan
bermotor sesuai dengan peningkatan kebutuhan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 18
(1) Peralatan pengujian yang digunakan untuk pelaksanaan
pengujian kendaraan bermotor harus dikalibrasi
secara berkala oleh instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Biaya kalibrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dibebankan
kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pasal 19
(1) Bukti pengujian kendaraan wajib uji sebagaimana
dimaksud Pasal 5, dinyatakan tidak berlaku lagi atau
dicabut apabila :
a. Kendaraan diubah spesifikasi teknisnya sehingga
tidak sesuai lagi dengan data yang ada pada
buku uji kendaraan yang bersangkutan;
b. Sudah habis masa berlakunya dan tidak melaksanakan
pengujian kembali;
c. Melakukan perubahan atau mengganti sebagian atau
seluruhnya atas buku uji dan tanda uji sehingga
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
- 17 -
d. Kendaraan wajib uji menjadi tidak memenuhi
persyaratan teknis dan laik jalan lagi, baik
disebabkan karena dilakukan perubahan teknis
maupun hal - hal lain yang secara obyektif
menyebabkan kendaraan tidak sesuai dengan syarat -
syarat teknis yang ditentukan.
(2) Pemilik kendaraan yang buku ujinya dicabut sebagaimana
dimaksud ayat (1) dapat diberi buku dan tanda uji
baru setelah yang bersangkutan melakukan uji berkala
kembali dengan ketentuan yang berlaku.
BAB III
PENILAIAN TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR
Pasal 20
(1) Untuk keperluan tertentu, Dinas dapat melakukan
penilaian teknis terhadap kendaraan bermotor;
(2) Penilaian teknis sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal
ini dilaksanakan oleh penguji;
(3) Sebagai bukti hasil penilaian teknis diberikan Surat
Keterangan Hasil Penilaian Teknis / Berita Acara yang
disahkan oleh Kepala Dinas;
(4) Pemberian Surat Keterangan Hasil Penilaian Teknis /
Berita Acara kendaraan bermotor dikenakan biaya;
(5) Besarnya biaya sebagaimana dimaksud ayat (4)
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
- 18 -
BAB IV
PENGAWASAN OPERASIONAL
Pasal 21
(1) Untuk menjamin kendaraan wajib uji agar tetap memenuhi
persyaratan teknis dan laik jalan, Dinas mengadakan
pengawasan operasional;
(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat
(1) Pasal ini dapat dilakukan di jalan, terminal,
jembatan timbang, pool kendaraan atau tempat - tempat
lain yang dianggap perlu;
BAB V
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 22
(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil bertugas dan berwenang
untuk melakukan penyidikan terhadap siapapun yang
melakukan tindak pidana pelanggaran atas ketentuan -
ketentuan dalam wilayah hukum di tempat Penyidik
ditempatkan;
(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini berwenang :
a. Menerima laporan atau pengaduan dari
seseorang tentang adanya tindak pidana;
b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu
ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan;
- 19 -
c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dari
kegiatannya dan memeriksa tanda pengenal diri
tersangka;
d. Melakukan penyitaan benda dan / atau surat;
e. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka;
f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa
sebagai tersangka atau saksi;
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam
hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
h. Mengadakan penghentian penyidikan, setelah
mendapat petunjuk dari Kepolisian Republik
Indonesia bahwa tidak terdapat cukup bukti atau
peristiwa tersebut tidak merupakan tindak pidana
dan selanjutnya melalui Kepolisian Republik
Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada
Kejaksaan Negeri, kepada tersangka atau keluarganya;
i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang
dapat dipertanggung jawabkan.
(3) Hasil Penyidikan dilaporkan kepada Penuntut Umum.
BAB VI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 23
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4 Peraturan
Daerah ini, dincam pidana kurungan paling lama 6
(enam) bulan atau denda sebanyak - banyaknya
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
- 20 -
(2) Tindak pidana sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
(1) Ketentuan - ketentuan tentang pengujian kendaraan
bermotor yang telah ada dan tidak bertentangan dengan
Peraturan Daerah ini tetap berlaku;
(2) Hasil pengujian yang dikeluarkan berdasarkan
peraturan yang ada sebelum berlakunya Peraturan
Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhir
masa berlakunya.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah
ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah;
Pasal 27
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 21 -
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Berau.
Ditetapkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 28 Juni 2003
BUPATI BERAU,
ttd
Drs. H. MASDJUNI.
Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 08 Juli 2003
SEKRETARIS DAERAH,
ttd
DRS. H. SYARWANI SYUKUR. PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 010 055 469
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
TAHUN 2003 NOMOR 68
top related