perda nomor 23 tahun 2003 ttg penyelenggaraan pengujian ... · memuat berat kosong kendaraan,...

21
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2003 NOMOR : 68 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Berau perlu diselenggarakan pengujian kendaraan bermotor agar sarana angkutan yang beroperasi di jalan senantiasa memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan ; b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Berau . Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang- undang ( Memori Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820 );

Upload: buiminh

Post on 12-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

TAHUN : 2003 NOMOR : 68

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

NOMOR 23 TAHUN 2003

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BERAU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan keselamatan lalu

lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Berau perlu

diselenggarakan pengujian kendaraan bermotor agar

sarana angkutan yang beroperasi di jalan senantiasa

memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan ;

b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut di atas

perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Berau .

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran

Negara Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan

Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran

Negara Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-

undang ( Memori Penjelasan dalam Tambahan Lembaran

Negara Nomor 1820 );

- 2 -

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang

Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3186);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3528);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3530);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

- 3 -

11. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 8 Tahun 1991 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 24 Tahun 2002 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Berau ;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Berau.

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

BERAU

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU TENTANG

PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN

BERMOTOR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Berau.

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta

perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan

Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Berau;

- 4 -

d. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Berau;

e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten

Berau;

f. Penguji adalah Pegawai Dinas yang dinyatakan memenuhi

kualifikasi teknis tertentu berdasarkan peraturan

perundang - undangan yang berlaku, untuk melakukan

pengujian kendaraan bermotor;

g. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian

kegiatan menguji dan / atau memeriksa bagian -

bagian kendaraan bermotor, kereta gandeng, kereta

tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan

terhadap persyaratan teknis dan laik jalan;

h. Pengujian berkala kendaraan bermotor yang selanjutnya

disebut uji berkala adalah pengujian kendaraan

bermotor yang dilakukan secara berkala terhadap

setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta

tempelan dan kendaraan khusus;

i. Uji Ulang adalah Pengujian terhadap Kendaraan yang

tidak lulus uji atau tidak lulus pengujian berkala;

j. Uji ulangan adalah pengujian berkala terhadap kendaraan

yang melakukan suatu pelanggaran kelebihan muatan

atau mengalami kecelakaan lalu lintas fatal berdasarkan

surat perintah dari pemeriksa atau penguji;

k. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan

oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu;

l. Kendaraan wajib uji adalah setiap kendaraan bermotor yang

berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku

wajib diujikan untuk menentukan kelaikan jalan yaitu mobil

penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta

gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus;

- 5 -

m. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor

yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum

dengan dipungut bayaran;

n. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor

yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat

duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik

dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi;

o. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang

dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk, tidak

termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan

maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi;

p. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain

dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil

penumpang dan mobil bus;

q. Kereta gandengan adalah suatu alat yang dipergunakan

untuk mengangkat barang yang seluruh bebannya

ditumpu oleh alat itu sendiri dan dirancang untuk

ditarik oleh kendaraan bermotor;

r. Kereta tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan

untuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik

dan sebagaian bebannya ditumpu oleh kendaraan

bermotor penariknya;

s. Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor selain

daripada kendaraan untuk barang, yang penggunaannya

untuk keperluan khusus atau pengangkut barang-

barang khusus;

t. Buku uji berkala adalah tanda bukti lulus uji berkala

berbentuk buku berisi data dan legitimasi hasil

pengujian setiap kendaraan wajib uji;

- 6 -

u. Tanda uji adalah bukti bahwa suatu kendaraan

telah diuji dengan hasil baik, berupa tempelan plat

aluminium atau plat kaleng yang ditempelkan pada

plat nomor atau rangka kendaraan;

v. Tanda samping adalah tanda / tulisan yang dibuat pada

samping kanan dan kiri kendaraan wajib uji yang

memuat berat kosong kendaraan, jumlah beban

kombinasi yang diperbolehkan, jumlah beban yang

diperbolehkan, daya angkut, masa berlaku uji dan kelas

jalan yang boleh dilalui;

w. Laik jalan adalah persyaratan minimun kondisi suatu

kendaraan yang harus dipenuhi agar terjamin keselamatan

dan mencegah terjadinya pencemaran udara dan

kebisingan lingkungan pada waktu dioperasikan dijalan;

x. Jumlah berat yang diperbolehkan atau yang disingkat

JBB adalah berat maksimun kendaraan bermotor berikut

muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya.

BAB II

PELAYANAN PENGUJIAN, PENELITIAN DAN

PENETAPAN LAIK JALAN

Pasal 2

Dalam rangka menjamin keselamatan Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan serta kelestarian lingkungan,

Pemerintah Daerah memberikan pelayanan pengujian

dan penelitian terhadap persyaratan teknis dan

administrasi serta menetapkan kelaikan jalan kendaraan

bermotor secara berkala sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

- 7 -

Pasal 3

Pengujian, penelitian dan penetapan sebagaimana

dimaksud Pasal 2 dilaksanakan oleh Dinas.

Bagian Pertama

Pelayanan Pengujian

Pasal 4

Setiap kendaraan wajib uji yang dioperasikan di jalan wajib

dilaksanakan uji berkala sekali dalam 6 (enam) bulan.

Pasal 5

(1) Kendaraan wajib uji yang dinyatakan lulus uji berkala

diberikan tanda bukti lulus uji berupa buku dan tanda

uji berkala serta dilengkapi tanda samping;

(2) Buku uji dan tanda uji serta tanda samping sebagaimana

dimaksud ayat (1) dibuat dari bahan yang mempunyai

unsur-unsur pengaman sesuai dengan peraturan

perundang - undangan yang berlaku.

Pasal 6

(1) Setiap kendaraan wajib uji berkala yang pertama kali

uji diberi nomor uji kendaraan ;

(2) Nomor uji kendaraan sebagaimana dimaksud ayat (1) :

a. Berisikan kode daerah ;

b. Dibubuhkan secara permanen pada rangka landasan

kendaraan.

- 8 -

(3) Nomor uji kendaraan sebagaimana dimaksud ayat

(1) berlaku selama kendaraan yang bersangkutan

masih dioperasikan dijalan;

(4) Kode Daerah sebagimana dimaksud pad ayat (2) huruf

(a) Pasal ini adalah BRU.

Pasal 7

(1) Setiap Kendaraan wajib Uji yang tipenya telah

memperoleh Sertifikat Uji Tipe, Sertifikat Registrasi Uji Tipe

dan Tanda Lulus Uji Tipe dibebaskan dari kewajiban

uji berkala untuk pertama kali selama 6 (enam)

bulan terhitung sejak diterbitkannya Surat Tanda Nomor

Kendaraan Bermotor untuk pertama kali;

(2) Kendaraan yang dibebaskan dari kewajiban Uji Berkala

sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, pemilik /

pemegang kendaraan wajib melapor dan mendaftarkan

kepada Dinas untuk dijadwalkan waktu pengujian

berikutnya;

(3) Setiap kendaraan wajib uji selambat-lambatnya 1 (satu)

bulan sebelum berakhir masa uji berkala, pemilik /

pemegang kendaraan melaporkan dan mendaftarkan

kepada Dinas untuk dijadwalkan waktu pengujiannya.

Pasal 8

(1) Permohonan uji berkala pertama kali bagi kendaraan

yang sudah mendapat sertifikat uji tipe, registrasi uji tipe

dan tanda lulus uji tipe, wajib :

- 9 -

a. Mengisi formulir permohonan uji berkala;

b. Memiliki bukti pembayaran biaya uji berkala;

c. Membawa surat tanda nomor kendaraan;

d. Memiliki sertifikat registrasi uji tipe;

e. Menyerahkan foto copy KTP pemilik kendaraan;

f. Membawa kendaraannya ke Unit Pelaksana Pengujian

Berkala.

(2) Permohonan uji berkala selanjutnya, bagi sebagaimana

tersebut pada ayat (1) pasal ini, wajib :

a. Mengisi formulir permohonan uji berkala;

b. Memiliki bukti pembayaran biaya uji berkala;

c. Membawa surat tanda nomor kendaraan;

d. Membawa dan menunjukkan buku uji dan tanda

uji kendaraan bermotor yang lama;

e. Membawa kendaraannya ke Unit Pelaksana

Pengujian Berkala.

(3) Permohonan uji berkala pertama kali bagi kendaraan

yang tipenya tidak memperoleh sertifikat uji, wajib :

a. Mengisi formulir permohonan uji berkala;

b. Memiliki bukti pembayaran biaya uji berkala;

c. Memiliki bukti pemilikan kendaraan yang sah;

d. Memiliki pengesahan rancang bangun dan

rekayasa kendaraan yang bersangkutan serta

surat keterangan hasil pemeriksaan mutu dari

Pejabat yang berwenang;

- 10 -

e. Menyerahkan foto copy KTP pemilik kendaraan

atau menyerahkan surat keterangan petugas /

kuasa dari instansi / lembaga / badan usaha bagi

kendaraan yang bukan atas nama perorangan;

f. Membawa kendaraannya ke Unit Pelaksana

Pengujian Berkala.

Bagian Kedua

Penelitian Pengujian

Pasal 9

(1) Permohonan perpanjangan masa berlaku tanda uji dapat

diberikan setelah memenuhi persyaratan :

a. Memiliki tanda bukti lulus uji yang lama;

b. Melampirkan surat tanda terima laporan bagi

kendaraan yang tidak dapat melaksanakan uji

berkala pada saat masa berlaku uji berakhir;

c. Menyerahkan foto copy KTP pemohon uji kendaraan

atau menyerahkan surat keterangan / tugas / kuasa

dari instansi / lembaga / badan usaha bagi

kendaraan yang bukan atas nama perorangan;

d. Lulus uji berkala.

(2) Permohonan perubahan tanda bukti lulus uji dapat diberikan

setelah memenuhi persyaratan :

a. Memiliki tanda bukti lulus uji yang lama;

b. Menyampaikan keterangan mengenai perubahan-

perubahan spesifikasi teknis dan / atau data pemilik /

wilayah operasi kendaraan;

- 11 -

c. Menyerahkan foto copy KTP pemohon uji atau

menyerahkan surat keterangan / tugas / kuasa

dari instansi / lembaga / badan usaha bagi

kendaraan yang bukan atas nama perorangan;

d. Lulus uji berkala untk kendaraan yang mengalami

perubahan spesifikasi tekniknya.

(3) Permohonan penggantian tanda bukti lulus uji

dapat diberikan setelah memenuhi persyaratan :

a. Membawa surat keterangan kehilangan dari kepolisian

setempat apabila tanda bukti lulus uji hilang;

b. Melampirkan tanda bukti lulus uji yang masih ada;

c. Menyerahkan foto copy KTP pemilik kendaraan

atau menyerahkan surat keterangan / tugas / kuasa

dari instansi / lembaga / badan usaha bagi

kendaraan yang bukan atas nama perorangan;

d. Membawa kendaraan untuk uji kembali apabila

telah habis masa berlakunya dan / atau apabila

pemohon tidak dapat menunjukkan tanda bukti

lulus uji berkala yang sah.

Pasal 10

(1) Dalam hal kendaraan wajib uji dinyatakan tidak

lulus, penguji wajib memberitahukan secara tertulis tentang :

a. Perbaikan - perbaikan yang harus dilakukan;

b. Waktu dan tempat dilakukan pengujian ulang.

(2) Pengujian ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Pasal ini tidak diperlakukan sebagai pemohon baru;

- 12 -

(3) Apabila pengujian ulang sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) Pasal ini ternyata tidak lulus uji, pemilik

atau pemegang kendaraan tidak diberi kesempatan uji

ulang kembali dan untuk pengujian berikutnya

diperlakukan sebagai pemohon baru.

Pasal 11

(1) Apabila pemilik atau pemegang kendaraan tidak

menyetujui Keputusan Penguji sebagaimana dimaksud

pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah ini dapat

mengajukan permohonan keberatan secara tertulis

kepada atasan penguji;

(2) Atasan penguji setelah menerima pengajuan

permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat

(1) pasal ini, segera meminta penjelasan dari penguji

yang bersangkutan dan dalam jangka waktu 2 (dua)

jam memberikan jawaban secara tertulis kepada

pemilik atau pemegang kendaraan, mengenai diterima

atau ditolak permohonan keberatan tersebut;

(3) Apabila permohonan keberatan diterima, atasan

penguji segera memerintahkan kepada penguji lainnya

untuk melakukan uji ulang dan tidak dikenakan biaya

uji lagi;

(4) Apabila permohonan keberatan ditolak atau setelah

dilakukan uji ulang sebagaimana dimaksud ayat (3)

Pasal ini dan tetap dinyatakan tidak lulus uji, pemilik

atau pemegang tidak dapat lagi mengajukan keberatan

dan selanjutnya melakukan perbaikan - perbaikan

sebagaimana yang telah diberitahukan penguji.

- 13 -

Pasal 12

(1) Setiap kendaraan wajib uji yang beroperasi di jalan

harus dilengkapi dengan buku uji dan tanda uji

berkala serta tanda samping sebagaimana dimaksud

Pasal 5 ayat (1);

(2) Pemilik kendaraan wajib uji yang telah mendapat

buku lulus uji sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat

(1) harus melaporkan secara tertulis kepada Dinas

apabila :

a. Terjadi kehilangan atau kerusakan yang mengakibatkan

tidak dapat terbaca dengan jelas;

b. Mengubah spesifikasi teknik kendaraan bermotor

sehingga tidak sesuai lagi dengan data yang

terdapat dalam bukti lulus uji;

c. Mengalihkan kepemilikan kendaraan bermotor

sehingga tidak sesuai lagi dengan yang tercantum

dalam bukti lulus uji;

d. Pada saat masa berlaku uji kendaraannya berakhir,

tidak dapat melakukan uji berkala tepat pada

waktunya dengan menyebutkan alasan- alasannya.

Pasal 13

(1) Untuk melakukan uji berkala, perpanjangan, perubahan

dan penggantian tanda lulus uji dipungut biaya;

(2) Besarnya biaya sebagaimana dimaksud ayat

(1) ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

- 14 -

Pasal 14

(1) Setiap kendaraan wajib uji yang masa ujinya telah berakhir

dan ternyata tidak melakukan uji berkala tepat pada

waktunya, dikenakan sanksi biaya keterlambatan, kecuali

pemilik atau pemegang kendaraan telah melaporkan

kepada Dinas sebagaimana dimaksud pasal 12 huruf (d);

(2) Besarnya biaya keterlambatan sebagaimana dimaksud

ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Pasal 15

(1) Pemilik kendaraan wajib uji dapat memindahkan pengujian

kendaraannya, baik secara tetap maupun sementara

ke tempat dimana kendaraan itu beroperasi ;

(2) Pemindahan pengujian berkala secara tetap sebagaimana

dimaksud ayat (1) harus dilengkapi :

a. Permohonan bukti lulus uji;

b. Melampirkan copy surat mutasi dari kepolisian;

c. Melampirkan uji berkala yang lama.

(3) Pemindahan pengujian berkala secara sementara

sebagaimana ayat (1) harus dilengkapi dengan :

a. Permohonan secara tertulis;

b. Melampirkan tanda uji yang lama;

c. Melampirkan bukti pembayaran biaya uji.

(4) Pemindahan pengujian berkala sebagaimana dimaksud

ayat (1) dikenakan biaya;

- 15 -

(5) Besarnya biaya pemindahan sebagaimana dimaksud

ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Pasal 16

(1) Dinas memberikan pelayanan terhadap permohonan uji

berkala yang diajukan oleh pemilik atau pemegang

kendaraan wajib uji yang berasal dari luar Daerah;

(2) Pelayanan sebagaimana dimaksud ayat (1) dikenakan

biaya;

(3) Besarnya biaya pelayanan sebagaimana dimaksud

ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Bagian Ketiga

Penetapan Laik Jalan

Pasal 17

(1) Pejabat yang berwenang menandatangani dan /

atau mengesahkan buku uji sebagaimana dimaksud

Pasal 12 adalah Kepala Dinas;

(2) Petugas penguji yang melaksanakan pengujian kendaraan

bermotor harus memiliki kualifikasi teknis sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(3) Jumlah dan tingkat kualifikasi teknis tenaga penguji

sebagaimana dimaksud ayat (2) harus sebanding

dengan banyaknya peralatan uji dan jumlah

kendaraaan wajib uji;

- 16 -

(4) Pemerintah Daerah berkewajiban mengadakan tenaga

penguji, fasilitas dan peralatan pengujian kendaraan

bermotor sesuai dengan peningkatan kebutuhan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 18

(1) Peralatan pengujian yang digunakan untuk pelaksanaan

pengujian kendaraan bermotor harus dikalibrasi

secara berkala oleh instansi yang berwenang sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(2) Biaya kalibrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dibebankan

kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pasal 19

(1) Bukti pengujian kendaraan wajib uji sebagaimana

dimaksud Pasal 5, dinyatakan tidak berlaku lagi atau

dicabut apabila :

a. Kendaraan diubah spesifikasi teknisnya sehingga

tidak sesuai lagi dengan data yang ada pada

buku uji kendaraan yang bersangkutan;

b. Sudah habis masa berlakunya dan tidak melaksanakan

pengujian kembali;

c. Melakukan perubahan atau mengganti sebagian atau

seluruhnya atas buku uji dan tanda uji sehingga

tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

- 17 -

d. Kendaraan wajib uji menjadi tidak memenuhi

persyaratan teknis dan laik jalan lagi, baik

disebabkan karena dilakukan perubahan teknis

maupun hal - hal lain yang secara obyektif

menyebabkan kendaraan tidak sesuai dengan syarat -

syarat teknis yang ditentukan.

(2) Pemilik kendaraan yang buku ujinya dicabut sebagaimana

dimaksud ayat (1) dapat diberi buku dan tanda uji

baru setelah yang bersangkutan melakukan uji berkala

kembali dengan ketentuan yang berlaku.

BAB III

PENILAIAN TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR

Pasal 20

(1) Untuk keperluan tertentu, Dinas dapat melakukan

penilaian teknis terhadap kendaraan bermotor;

(2) Penilaian teknis sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal

ini dilaksanakan oleh penguji;

(3) Sebagai bukti hasil penilaian teknis diberikan Surat

Keterangan Hasil Penilaian Teknis / Berita Acara yang

disahkan oleh Kepala Dinas;

(4) Pemberian Surat Keterangan Hasil Penilaian Teknis /

Berita Acara kendaraan bermotor dikenakan biaya;

(5) Besarnya biaya sebagaimana dimaksud ayat (4)

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

- 18 -

BAB IV

PENGAWASAN OPERASIONAL

Pasal 21

(1) Untuk menjamin kendaraan wajib uji agar tetap memenuhi

persyaratan teknis dan laik jalan, Dinas mengadakan

pengawasan operasional;

(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat

(1) Pasal ini dapat dilakukan di jalan, terminal,

jembatan timbang, pool kendaraan atau tempat - tempat

lain yang dianggap perlu;

BAB V

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 22

(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil bertugas dan berwenang

untuk melakukan penyidikan terhadap siapapun yang

melakukan tindak pidana pelanggaran atas ketentuan -

ketentuan dalam wilayah hukum di tempat Penyidik

ditempatkan;

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini berwenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari

seseorang tentang adanya tindak pidana;

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu

ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan;

- 19 -

c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dari

kegiatannya dan memeriksa tanda pengenal diri

tersangka;

d. Melakukan penyitaan benda dan / atau surat;

e. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka;

f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa

sebagai tersangka atau saksi;

g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam

hubungannya dengan pemeriksaan perkara;

h. Mengadakan penghentian penyidikan, setelah

mendapat petunjuk dari Kepolisian Republik

Indonesia bahwa tidak terdapat cukup bukti atau

peristiwa tersebut tidak merupakan tindak pidana

dan selanjutnya melalui Kepolisian Republik

Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada

Kejaksaan Negeri, kepada tersangka atau keluarganya;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang

dapat dipertanggung jawabkan.

(3) Hasil Penyidikan dilaporkan kepada Penuntut Umum.

BAB VI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 23

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4 Peraturan

Daerah ini, dincam pidana kurungan paling lama 6

(enam) bulan atau denda sebanyak - banyaknya

Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);

- 20 -

(2) Tindak pidana sebagaimana yang dimaksud pada

ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24

(1) Ketentuan - ketentuan tentang pengujian kendaraan

bermotor yang telah ada dan tidak bertentangan dengan

Peraturan Daerah ini tetap berlaku;

(2) Hasil pengujian yang dikeluarkan berdasarkan

peraturan yang ada sebelum berlakunya Peraturan

Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhir

masa berlakunya.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah

ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya diatur lebih

lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah;

Pasal 27

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 21 -

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya

dalam Lembaran Daerah Kabupaten Berau.

Ditetapkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 28 Juni 2003

BUPATI BERAU,

ttd

Drs. H. MASDJUNI.

Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 08 Juli 2003

SEKRETARIS DAERAH,

ttd

DRS. H. SYARWANI SYUKUR. PEMBINA UTAMA MUDA

NIP. 010 055 469

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

TAHUN 2003 NOMOR 68