perda kab manggarai 8 2009 retribusi izin usaha angkutan & izin trayek
Post on 02-Mar-2016
35 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 1/31
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI
NOMOR 8 TAHUN 2009
TENTANG
RETRIBUSI IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MANGGARAI
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah maka
membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin Usaha
Angkutan dan Izin Trayek;b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 6
Tahun 2005 tentang Retribusi Izin Trayek sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan saat ini, sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Retribusi Izin Usaha Angkutan dan Izin Trayek;
Mengingat : 1. Undang –Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah –daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah –daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang –Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3209);
3. Undang –Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 8851);
4. Undang –
Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang –Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang
Perubahan Atas Undang –Undang Nomor 18 Tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 2/31
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 44, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685);
5. Undang –Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
6. Undang –Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1268);
7. Undang –Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang –undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
8. Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Repulik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah
beberapa kali. Terakhir dengan Undang –Undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang –Undang
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Peraturan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9. Undang –Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
10. Undang –Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4444);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3527);
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 3/31
12. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang
Pemeriksaaan Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3528);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3529);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang
Kendaran dan Pengemudi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3530);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4139);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor …);
17. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor … Tahun … Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Barang;
18. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor ….Tahun 2003
tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan
Kendaraan Umum;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 4 Tahun
2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Manggarai (Lembaran Daerah Kabupaten
Manggarai Tahun 2008 Nomor 1 Seri D Nomor ….)
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 4/31
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN MANGGARAI
dan
BUPATI MANGGARAI
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA
ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Manggarai.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Manggarai.
3. Bupati adalah Bupati Manggarai.
4. Dinas adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Manggarai.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Hubkominfo Kabupaten Manggarai.
6. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan
peraturan perundangan –undangan yang berlaku.
7. Kendaraan adalah kendaraan bermotor yang digerakan oleh peralatan teknik yang
ada pada kendaraan itu.
8. Angkutan Penumpang Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan
untuk mengangkut orang atau barang yang dipergunakan oleh umum dan dipungut
bayaran.
9. Izin Usaha Angkutan adalah izin yang diberikan untuk menyediakan pelayanan
angkutan yang diberikan kepada orang pribadi atau badan.
10. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan barang
dengan mobil bus,yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap,lintasan
tetap,jadwal tetap maupun tidak berjadwal.
11. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baikyang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara atau
daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma kongsi, koperasi, Dana
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 5/31
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masyarakat, politik atau
organisasi yang sejenis lembaga, bentuk usaha dan Badan Usaha lainnya.
12. Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak –
banyaknya 8 (delapan) tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi
baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
13. Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8(delapan)
tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi baik dengan maupun tanpa
perlengkapan pengangkutan bagasi.
14. Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor selain sepeda motor, mobil
penumpang, mobil bus dan kendaraan khusus.
15. Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat laindalam satu daerah
kota atau wilayah ibukota kabupaten dengan menggunakan mobil bus umum atau
mobil penumpang yang dalam trayek.
16. Angkutan Pedesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu
daerah kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota yang berada pada
wilayah ibukota kabupaten dengan menggunakan mobil bus atau mobil penumpang
umum yang terikat dalam trayek.
17. Angkutan Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum
yang diberikan tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani
angkutan dari pintu ke pintu yang beroperasi dalam wilayah Daerah.
18. Angkutan Sewa adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum
yang melayani dari pintu ke pintu dengan atau tanpa pengemudi dalam wilayah
yang tidak terbatas.
19. Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan bus yang dilengkapi
tanda –tanda khusus untuk keperluan pariwisata atau keperluan lain diluar
pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk angkutan keluarga dan sosial
lainnya.
20. Retribusi Izin Usaha Angkutan adalah pembayaran atas pemberian izin kepada
orang pribadi atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutan.
21. Retribusi Perijinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah
Daerah dalam pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan
untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, sarana prasarana
atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum serta menjagakelestarian lingkungan.
22. Retribusi Izin Trayek adalah pembayaran atas pemberian izin kepada orang pribadi
atau Badan untuk menyediakan pelayanan angkutan umum pada satu atau
beberapa trayek tertentu dalam wilayah daerah.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 6/31
23. Pengusaha Angkutan adalah pengusaha yang menyediakan jasa angkutan orang
dan/atau barang dengan kendaraan.
24. Jalan adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.
25. Pengguna Jasa adalah setiap orang atau badan hokum yang menggunakan jasa
angkutan baik dengan angkutan orang maupun barang.
26. Izin Usaha Angkutan adalah izin yang diperuntukkan bagi orang pribadi atau badan
untuk menyediakan pelayanan angkutan.
27. Izin Trayek adalah izin untuk melakukan kegitan pelayanan angkutan penumpang
umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu yang menjadi kewenangan
Daerah.
28. Izin Insidentil adalah izin penyimpangan dari trayek untuk satu kali perjalanan.
29. Izin Operasi Angkutan adalah pembayaran atas pemberian izin kepada orang
pribadi atau Badan untuk menyediakan pelayanan angkutan orang tidak dalam
trayek.
30. Masa Berlaku Izin adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu
bagi pemegang izin untuk memanfaatkan izin usaha angkutan.
31. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan
perundang –undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,
termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.
32. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu
bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan izin trayek.
33. Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SPORD
adalah surat yang digunakan oleh wajib retribusiuntuk melaporkan data obyek
retribusi dan wajib retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi
yang terhutang menurut [eraturan perundang –undangan retribusi daerah.
34. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat
ketetapan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.
35. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya dapat
disingkat SKRDKBTadalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah
retribusi yang terutang.
36. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB
adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi
karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari retribusi yang terutang atau tidak
seharusnya terutang.37. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat
untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi besarnya biaya
dan/atau denda.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 7/31
38. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD
atau Dokumen lain yang dipersamakan SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh
wajib retribusi.
39. Surat Keputusan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya
disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas
jumlah retribusi yang telah ditetapkan.
40. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan
mengolah data dan atau keterangan dalam rangka pengawasan kebutuhan
pemenuhan kewajiban retribusi daerah berdasarkan peraturan Perundang –
undangan retribusi Daerah.
41. Penyidikan Tindak Pidana di bidang retribusi daerah adalah serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapat disebut
Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan
tersangkanya.
BAB II
NAMA, SUBYEK DAN OBYEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Izin Usaha Angkutan dan Izin Trayek dipungut retribusi sebagai
pembayaran atas Izin Usaha Angkutan dan Izin Trayek kepada orang pribadi atau
Badan yang menyediakan pelayanan angkutan penumpang dan/atau angkutan barang
serta pemanfaatan prasarana lalu lintas.
Pasal 3
Subyek Retribusi adalah Orang atau Badan yang mendapat Izin Usaha Angkutan dan
Izin Trayek.
Pasal 4
(1) Obyek Retribusi adalah Pemberian Izin Usaha Angkutan dan Izin Trayek untuk
menyediakan angkutan penumpang umum dan/atau angkutan barang sertapemanfaatan prasarana lalu lintas.
(2) Izin Usaha Angkutan dan Izin Trayek sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terdiri
atas :
a. Izin Usaha Angkutan;
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 8/31
b. Izin Trayek;
c. Izin Insidentil;
d. Izin Operasi dan;
e. Izin Penutupan Jalan.
BAB III
PERIZINAN ANGKUTAN UMUM
Bagian Kesatu
Izin Usaha Angkutan
Pasal 5
Penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan umum dan angkutan barang
dapat dilakukan oleh :
a. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah;
b. Badan Usaha Milik Swasta Nasional;
c. Koperasi;
d. Perorangan Warga Negara Indonesia.
Pasal 6
(1) Setiap Orang atau Badan melakukan Usaha Angkutan wajib memiliki Izin Usaha
Angkutan;
(2) Izin Usaha Angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan untuk
mengusahakan :
a. Angkutan orang dalam trayek;
b. Angkutan orang tidak dalam trayek;
c. Angkutan barang.
Pasal 7
(1) Untuk memperoleh Izin Usaha Angkutan, wajib memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
b. Memilki akta pendirian perusahaan bagi pemohon yang berbentuk Badan
usaha, Akte Pendirian Koperasi bagi pemohon yang berbentuk koperasi dan
tanda identitas diri bagi pemohon perorangan;
c. Memiliki Rekomendasi Plat Kuning bagi Angkutan Penumpang Umum dan
Angkutan Barang Umum;
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 9/31
d. Memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU);
e. Memiliki Surat Keterangan Domisili Perusahaan;
f. Pernyataan kesanggupan untuk menyediakan fasilitas penyimpanan
kendaraan.
(2) Untuk memiliki izin usaha angkutan pemohon wajib mengajukan permohonan
tertulis kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.
Pasal 8
Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberikan Izin Usaha Angkutan.
Pasal 9
(1) Pemberian atau penolakan Izin Usaha Angkutan diberikan oleh Bupati atau
pejabat yang ditunjuk selambat –lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah
permohonan diterima secara lengkap;
(2) Penolakan atas permohonan Izin Usaha Angkutan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan secara tertulis dengan disertai alasan penolakan.
Pasal 10
(1) Izin Usaha Angkutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) berlaku
selama masih menjalankan usahanya;
(2) Izin dimaksud pada ayat (1), wajib didaftar ulang pada setiap 5 (lima) tahun.
Pasal 11
(1) Dalam melaksanakan Izin Usaha Angkutan Dinas wajib melakukan pengawasan
dan pengendalian;
(2) Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan registrasi menggunakan Kartu Pengawasan yang merupakan turunan dari
Izin Usaha Angkutan dan berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal
penetapannya.
Pasal 12
Kewajiban Pemegang Izin Usaha Angkutan adalah sebagai berikut :
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 10/31
a. Melakukan kegiatan usaha selambat –lambatnya 6 (enam) bulan setelah diterbitkan
Izin Usaha Angkutan;
b. Menyediakan tempat penyimpanan kendaraan;
c. Menyediakan alat Pemadam Kebakaran yang setiap waktu dapat dipergunakan jika
timbul kebakaran;
d. Memelihara kebersihan dalam garasi;
e. Mematuhi Peraturan Perundang –undangan yang berlaku yang berkaitan dengan
bidang usaha angkutan;
f. Melampirkan data banyaknya kendaraan berdasarkan Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK) sebagai lampiran Izin Usaha;
g. Meneliti izin usaha setiap tahun sesuai dengan tanggal berlakunya;
h. Melaporkan kegiatan usahanya setiap tahun kepada Dinas.
Bagian Kedua
IZIN TRAYEK
Pasal 13
(1) Untuk melakukan kegiatan usaha angkutan orang dalam trayek sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) huruf a, wajib memiliki izin trayek;
(2) Izin Trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan berdasarkan
permohonan tertulis dari pemohon;
(3) Permohonan Izin Trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa izin
trayek baru, pembaharuan masa berlaku izin dan pindah trayek;
(4) Dalam pengajuan permohonan izin trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk
dan memenuhi :
a. persyaratan administratif;
b. persyaratan teknis.
(5) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a meliputi :
a. Foto copy Surat Izin Usaha Angkutan;
b. Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan;
c. Foto copy Buku Uji;
d. Memiliki atau menguasai fasilitas penyimpanan /pool kendaraan bermotor
yang dibuktikan dengan gambar lokasi dan bangunan serta surat kendaraanmengenai pemilikan atau penguasaan dari Kelurahan / Desa;
e. Memiliki atau bekerja sama dengan pihak lain yang mampu menyediakan
fasilitas pemeliharaan kendaraan bermotor sehingga dapat merawat
kendaraannya untuk tetap dalam kondisi laik jalan.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 11/31
(6) Persyaratan Teknis sebagaimana dimaksud ayat (4) huruf b meliputi :
a. pada trayek yang dimohon masih memungkinkan untuk penambahan jumlah
kendaraan;
b. prioritas diberikan bagi perusahaan angkutan yang mampu memberikan
pelayanan angkutan yang baik.
Pasal 14
(1) Bupati atau pejabat yang ditunjuk wajib memberikan jawaban persetujuan atau
penolakan terhadap permohonan yang diajukan selambat –lambatnya dalam waktu
14 (empat belas) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap;
(2) Penolakan atas permohonan izin trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan secara tertulis dengan disertai alasan penolakan.
Pasal 15
Izin Trayek berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Pasal 16
(1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat menerbitkan Kartu Pengawasan Izin
Trayek demi pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap izin trayek;
(2) Kartu Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 1 (satu)
tahun.
Pasal 17
(1) Dinas wajib melakukan pengawasan dan pengendalian operasional secara rutin;
(2) Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Operasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 18
Pengusaha Angkutan yang telah memperoleh Izin Trayek wajib :a. mengoperasikan kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan;
b. melayani trayek sesuai izin yang diberikan;
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 12/31
c. meminta pengesahan dari Pejabat pemberi izin trayek apabila akan mengalihkan
izin trayek;
d. memelihara kebersihan dan kenyamanan kendaraan yang dioperasikan;
e. membawa Kartu Pengawasan dalam operasinya;
f. memberi pelayanan yang sebaik –baiknya kepada pengguna jasa;
g. melaporkan apabila terjadi perubahan kepemilikan perusahaan ataupun domisili
perusahaan;
h. melaporkan kegiatan operasional angkutan setiap bulan;
i. mengangkut penumpang sesuai dengan kapasitas yang ditetapkan;
j. menaikkan dan menurunkan penumpang pada tempat yang telah ditentukan sesuai
yang tercantum dalam kartu pengawasan;
k. mematuhi waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi.
Pasal 19
(1) Setiap Perusahaan angkutan umum yang telah mendapatkan izin trayek dapat
menyiapkan kendaraan cadangan paling banyak 10% (sepuluh persen) dari
jumlah seluruh kendaraan bermotor yang diberikan izin trayek;
(2) Kendaraan cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dioperasikan
apabila kendaraan yang melayani angkutan pada trayek sesuai dengan izin yang
diberikan mengalami kerusakan atau tidak dapat melanjutkan perjalanan;
(3) Kendaraan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilengkapi kartu
pengawasan cadangan dan kartu pengawasan kendaraan yang memiliki izin
trayek yang digantikannya.
Bagian Ketiga
Izin Operasi Taksi
Pasal 20
(1) Untuk melakukan kegiatan usaha angkutan orang dengan taksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a, wajib memiliki izin operasi;
(2) Izin Trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan berdasarkan
permohonan tertulis dari pemohon;
(3) Permohonan Izin Trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa izintrayek baru, pembaharuan masa berlaku izin dan pindah trayek;
(4) Dalam pengajuan permohonan Izin Operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk
dan memenuhi :
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 13/31
a. Persyaratan administratif;
b. Persyaratan teknis.
(5) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a meliputi :
a. Foto copy Surat Izin Usaha Angkutan;
b. Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan;
c. Foto copi Buku Uji;
d. Memiliki atau menguasai fasilitas penyimpanan/pool kendaraan bermotor yang
dibuktikan dengan gambar lokasi dan bangunan serta surat keterangan
mengenai pemilikan atau penguasaan dari kelurahan / Desa;
e. Memiliki atau bekerjasama dengan pihak lain yang mampu menyediakan
fasilitas pemeliharaan kendaraan bermotor sehingga dapat merawat
kendaraannya untuk tetap dalam kondisi laik jalan.
(6) Persyaratan teknis sebgaimana dimaksud ayat (4) huruf b meliputi :
a. Pada trayek yang dimohon masih memungkinkan untuk penambahan jumlah
kendaraan;
b. Prioritas diberikan bagi perusahaan angkutan yang mampu memberikan
pelayanan angkutan yang baik;
Pasal 21
(1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk wajib memberikan jawaban persetujuan atau
penolakan terhadap permohonan yang diajukan selambat –lambatnya dalam waktu
14 (empat belas) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap;
(2) Penolakan atas permohonan izin operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan secara tertulis dengan disertai alasan penolakan;
Pasal 22
Izin Operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 berlaku untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang;
Pasal 23
(1) Bupati atau Pejabat yang ditunjuk menerbitkan Kartu Pengawasan Izin Trayek,dalam rangka melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap izin trayek;
(2) Kartu Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 1 (satu)
tahun penetapannya.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 14/31
Pasal 24
(1) Dinas wajib melakukan pengawasan dan pengendalian operasional secara rutin;
(2) Pelaksanaan Pengawasan dan pengendalian operasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati;
Pasal 25
Perusahaan angkutan yang telah memperoleh Izin Operasi diwajibkan untuk :
a. Melaporkan apabila terjadi perubahan kepemilikan perusahaan ataupun domisili
perusahaan;
b. Melaporkan kegiatan operasional angkutan setiap bulan;
c. Mengembalikan dokumen izin opersi setelah terjadi perubahan;
d. Mengoperasikan kendaraan yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan;
e. Mengoperasikan kendaraan yang dilengkapi dengan dokumen perjalanan yang
sah yang terdiri dari Kartu Pengawasan (KP), Surat Tanda Nomor Kendaraan
(STNK), Surat Tanda Uji Kendaraan (STUK);
f. Mematuhi waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi;
g. Mempekerjakan pengemudi yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
Perundang –undangan yang berlaku dan merupakan ……….bersangkutan;
h. Mematuhi ketentuan pelayanan angkutan;
Bagian Keempat
Izin Insidentil
Pasal 26
(1) Izin Insidentil diberikan kepada Perusahaan Angkutan yang telah memiliki Izin
Trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 untuk menyikapi dari izin trayek
yang telah dimiliki;
(2) Izin Insidentil sebgaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk kepentingan
menambah kekurangan armada angkutan pada waktu keadaan tertentu atau
keadaan darurat;
(3) Izin Insidentil hanya diberikan untuk satu kali perjalanan pergi pulang dan berlaku
paling lama 14 (empat belas) hari serta tidak dapat diperpanjang lagi.
Pasal 27
Izin Insidentil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 diberikan oleh Kepala Dinas.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 15/31
Bagian Kelima
Izin Penutupan Jalan
Pasal 28
Izin penutupan jalan diberikan kepada perorangan atau Badan Hukum untuk
menggunakan ruas jalan tertentu dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari.
Pasal 29
(1) Bagi Perorangan atau Badan Hukum yang karena kepentingan memerlukan
penutupan ruas jalan tertentu terlebih dahulu mendapat izin tertulis dari Bupati
atau Pejabat yang ditunjuk;
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan berdasarkan
permohonan tertulis dari perorangan atau Badan Hukum;
Pasal 30
Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, dapat diberikan apabila terdapat jalan
alternatif untuk mengalihkan kegiatan arus lalu lintas dari ruas jalan yang dimohon
untuk ditutup.
BAB IV
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 31
Retribusi Izin Usaha Angkutan dan Izin Trayek digolongkan sebagai retribusi perizinan
tertentu.
BAB V
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 32
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis izin yang diberikan dari klasifikasi
jenis angkutan penumpang umum dan angkutan barang.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 16/31
BAB VI
PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN …..
DAN BESARNYA TARIF
Pasal 33
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi Perizinan tertentu didasarkan
pada tujuan untuk menutup sebagian atauseluruh biaya penyelenggaraan
pemberian izin yang bersangkutan;
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi ………………dokumen
perizinan, pengawasan lapangan, penegakan hokum dan atau penatausahaan
pemberian izin.
BAB VII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
Pasal 34
(1) Retribusi Izin Usaha Angkutan dihitung berdasarkan jenis angkutan penumpang
umum, angkutan barang, daya angkut kendaraan bermotor dan atau jenis
perizinan yang diberikan;
(2) Retribusi Izin Trayek ditetapkan berdasarkan kapasitas tempat duduk per
kendaraan per satu tahun;
(3) Struktur dan besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditetapkan sebagai berikut :
A. IZIN USAHA ANGKUTAN PERKENDARAAN PERTAHUN
1. Angkutan orang dalam trayek :
a). Mobil penumpang dengan kapasitas sebanyak –
banyaknya 12 (dua belas) tempat duduk sebesar Rp. 40.000,-
b). Mobil bus dengan kapasitas 13 s/d 16 tempat
duduk sebesarRp. 50.000,-
c). Mobil bus dengan kapasitas 17 s/d 23 tempat
duduk keatas sebesarRp.60.000,-
d). Mobil bus dengan kapasitas 24 tempat duduk
keatas sebesarRp.70.000,-
e). Mobil barang yang diberikan dispensasi untukmenjadi Angkutan Orang (bus tong) dengan
kapasitas 24 tempat duduk keatas sebesar
Rp.70.000,-
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 17/31
2. Angkutan orang tidak dalam trayek :
a). Angkutan taxi sebesar Rp …………..
b). Angkutan Sewa Rp. …………….
c). Angkutan Pariwisata Rp ……………
d). Angkutan antar jemput Rp. ……………
3. Angkutan Barang :
a) Pick up JBB 1 s/d 4 Ton sebesar Rp. ………….
b) Truck :
JBB 4 s/d 8 Ton sebesar Rp. ………….
JBB 8 s/d 12 Ton sebesar Rp. ………….
JBB 12 Ton ke atas sebesar Rp. ………….
B. RETRIBUSI IZIN TRAYEK PERKENDARAAN PERTAHUN
1. Mobil Bus/Penumpang dengan Kapasitas :
a). Mobil penumpang kapasitas 8 (delapan)
tempat duduk sebesar Rp. ………….
b). Mobil bus dengan kapasitas 8 s/d 12
tempat duduk sebesar Rp. ……………
c). Mobil bus dengan kapasitas 13 s/d 17
tempat duduk sebesar Rp. 130.000/tahun
d). Mobil bus dengan kapasitas 18 s/d 23
tempat duduk sebesar Rp. 150.000/tahun
e). Mobil bus dengan kapasitas tempat
duduk 24 orang sebesar Rp. 175.000/tahun
f). Mobil barang yang diberikan dispensasi
untuk menjadi Angkutan Orang (bus
tong) sebesar Rp. …………/tahun
2. Izin Insidentil sekali perjalanan
Ditetapkan berdasarkan kapasitas tempat duduk :
a. Kapasitas 8 s/d 12 tempat duduk : Rp. …………….
b. Kapasitas 13 s/d 17 tempat duduk : Rp. …………….
c. Kapasitas 18 s/d 23 tempat duduk : Rp. …………….
d. Kapasitas 24 s/d 40 tempat duduk : Rp. ……………
e. Mobil barang yang diberikan dispensasi
untuk menjadi Angkutan Orang (bus tong)
dengan kapasitas 24 tempat duduk : Rp. ……………..
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 18/31
C. IZIN OPERASI TAXI PERKENDARAAN : Rp. …………….
D. IZIN PENUTUPAN JALAN :
a). Kepentingan pesta dan sejenisnya sebesar : Rp. ………….
b). Untuk kepentingan duka sebesar : Rp. …………..
c). Untuk kepentingan proyek dan kepentingan
umum memanfaatkan jalan sebagai penumpukan
material sebesar
kepentingan komersil : Rp. ……………….
Kepentingan pribadi : Rp. ……………….
E. REKOMENDASI PERSETUJUAN PINDAH TRAYEK
a). Angkutan kota sebesar : Rp. 200.000,-
b). Angkutan pedesaan sebesar : Rp. 250.000,-
c). Angkutan AKDP sebesar : Rp. 350.000,-
BAB VIII
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 35
Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah.
BAB IX
SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 36
(1) Saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan;
(2) Wajib retribusi yang belum melunasi retribusinya diharuskan memberikan jaminan
pelunasan atas retribusi terutang yang nilainya sama dengan retribusi terutang.
BAB X
SURAT PENDAFTARAN
Pasal 37
(1) Wajib Retribusi di Daerah wajib mengisi SPdORD;
(2) SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan jelas dan
lengkap serta ditanda tangani oleh wajib retribusi atau yang diberi kuasa.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 19/31
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk,isi serta tata cara pengisian dan
penyampaian SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Bupati.
BABXI
PENETAPAN RETRIBUSI
Pasal 38
(1) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ditetapkan
……terutang dengan menerbitkan SKRD atau Dokumen lain yang di …….
(2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru atau data yang
semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan …………….terutang,
maka dikeluarkan SKRDKBT.
(3) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan
dan SKRDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat ………………..dengan
keputusan Bupati.
BAB XII
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 39
(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau Dokumen lain yang
dipersamakan dan SKRDKBT.
BAB XIII
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 40
(1) Dalam hal wajib retribusi yang tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen)
setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan
menggunakan STRD.
(2) Setiap orang atau Badan Hukum yang tidak mengindahkan salah satu ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pasal 19, Pasal 24 dan Pasal 26
Peraturan Daerah ini dikenakan denda administratif sebesar Rp. 100.000,- untuk
setiap kali terjadinya pelanggaran.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 20/31
(3) Selain sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), kepada
pengusaha angkutan yang melakukan pelanggaran secara berlanjut dan diberikan
teguran peringatan tertulis dengan patut, sebanyak –banyaknya 3 (tiga) kali
berturut –turut peringatan dikenakan sanksi berupa pencabutan izin.
BAB XIV
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 41
(1) Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.
(2) Retribusi yang terutang, dilunasi selambat –lambatnya 15 (lima belas) hari sejak
diterbitkannya SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan SKRDKBT atau
STRD.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tempat
pembayaran retribusi diatur dengan peraturan Bupati.
BAB XV
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 42
(1) Retribusi terutang dilakukan berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan, SKRDKBT, STRD dan Surat Keputusan Keberatan yang
menyebabkan jumlah Retribusi yang harus dibayar bertambah, yang tidak atau
kurang dibayar oleh wajib retribusi ditagih oleh Dinas.
(2) Segala biaya yang timbul akibat penagihan retribusi ditanggung oleh Dinas.
BAB XVI
KEBERATAN
Pasal 43
(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau Pejabat
yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan oleh SKRDKBT
dan SKRDLB.
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis
kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dengan alasan –alasan yang jelas.(3) Dalam hal wajib retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan retribusi, wajib
retribusi harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusi tersebut.
(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak
tanggal SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 21/31
diterbitkan, kecuali apabila wajib retribusi tertentu dapat ………bahwa jangka
waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.
(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dan pada ayat (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan sehingga tidak
dipertimbangkan.
(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan
pelaksanaan penagihan retribusi.
Pasal 44
(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal surat
keberatan diterima harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.
(2) Keputusan Bupati atas keberatan sebagaimana dimaksud apada ayat (1) dapat
berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah retribusi
yang terutang.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati
tidak memberikan suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap
dikabulkan.
BAB XVII
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 45
(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan
permohonan pengembalian kepada Bupati.
(2) Bupati dalam jangka waktu palin lama 6 (enam) bulan sejak ………permohonan
kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memberikan keputusan.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayt (2) telah dilampaui dan
Bupati tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan
retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus dierbitkan dsalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan.
(4) Apabila wajib retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan pembayaran
retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untukmelunasi terlebih dahulu tentang retribusi tersebut.
(5) Apabila pengembalian pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat jangka waktu
2 (dua) bulan Bupati memberikan imbalan bunga sebesar …% (….persen)
sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan retribusi.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 22/31
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 23/31
BAB XIX
KADALUARSA PENAGIHAN
Pasal 49
(1) Hal untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluarsa setelah melampaui jangka
waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi kecuali apabila wajib
retribusi melakukan tindak pidana bidang retribusi.
(2) Kadaluarsa penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila :
a. Diterbitkan surat teguran, atau;
b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik langsung maupun tidak
langsung;
BAB XX
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 50
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi
wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan Penyidikan tindak pidana di
bidang retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang –Undang Hukum
Acara Pidana yang berlaku;
(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan
berkenaan dengan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah agar keterangan
atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi
atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan
tindak pidana retribusi daerah;
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi dan badan
sehubungan dengan tindak pidana bidang retribusi daerah;
d. Memeriksa buku –buku, catatan –catatan dan dokumen –dokumen lain
berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah;
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapat bahan bukti pembukuan,
pencatatan dan dokumen –dokumen lain, serta melakukan pernyataan
terhadap bahan bukti tersebut;f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
tindak pidana di bidang retribusi dearah;
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 24/31
g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas
orang dan atau dokumen yang di bawa sebagaimana dimaksud pada huruf a;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
j. Menghentikan penyidikan;
k. Melakukan tindakan lain untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang
retribusi daerah menurut hukum yang bertanggung jawab;
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya
penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum melalui
penyidik Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Undang –Undang Hukum Acara Pidana.
BAB XXI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 51
(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajiban sehingga merugikan keuangan
daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling
banyak 4 (empat) kali dari jumlah retribusi terutang;
(2) Tindak pidana sebgaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XXII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 52
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, semua perizinan berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 5 Tahun 2005 tetap berlaku sampai dengan
berakhirnya perizinan.
BAB XXIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten
Manggarai Nomor 5 Tahun 2005 tentang Retribusi Izin Trayek (Lembaran Daerah
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 25/31
Kabupaten Manggarai Tahun 2005 Nomor 5 Seri C Nomor 3 dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi.
Pasal 54
Hal –hal yang belum di atur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan di atur lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 55
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai.
Ditetapkan di Ruteng
Pada tanggal 17 Januari 2009
BUPATI MANGGARAI
CHRISTIAN ROTOK
Diundangkan di Ruteng
Pada tanggal 17 Januari 2009
KEPALA BAGIAN HUKUM
SETDA KABUPATEN MANGGARAI
ANSELMUS ASFAL
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI
TAHUN 2008 NOMOR 3 SERI C NOMOR 4
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI
NOMOR 3 TAHUN 2009
TENTANG
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 26/31
RETRIBUSI IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK
I. UMUM
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap jasa angkutan umum di
Kabupaten Manggarai, perlu dilaksanakan secara terus menerus karena
kebutuhan masyarakat terhadap jasa angkutan terus berkembang, sementara di
sisi lain wilayah yang ada sangat teratas sehingga perlu diimbangi dengan
pengaturan izin penyelengaraan angkutan.
Di samping itu, dalam rangka mendukung perkembangan pelaksanaan otonomi
daerah yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab maka pembiayaan
pembangunan daerah yang bersumber dari pendapatan asli daerah, khususnya
yang berasal dari retribusi daerah perlu di atur, ditingkatkan dan disesuaikan.
Semakin meningkatnya pelaksanaan kegiatan
pembangunan………..penyediaan sarana dan prasarana transportasi
………..pertumbuhan perkembangan Kabupaten Manggarai …………..penyediaan
sumber –sumber pendapatan asli daerah yang …….
Atas dasar itulah maka Peraturan Daerah ini disusun sehingga diharapkan
dapat menjadi landasan hukum bagi pengaturan perizinan angkutan di Kabupaten
Manggarai.Izin Usaha Angkutan diberlakukan untuk seluruh usaha angkutan
dengan kendaraan umum dan ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
angkutan.
Izin Trayek dan Izin Operasi diberlakukan untuk Izin Usaha angkutan
penumpang dengan trayek tetap dan teratur serta tidak dalam ……dengan tujuan
agar usaha angkutan …..diselenggarakan secara….. Izin usaha angkutan
…….ditetapkan agar usaha angkutan……dapat dilaksanakan secara……untuk
menjamin……tertib dan teratur……pengawasan faktor–faktor …. dengan
keselamatan seperti perawatan kendaraan dan……ditingkatkan.
Demikian juga pengawasan terhadap lebih muatan akan ditingkatkan sehingga
kerusakan –kerusakan jalan akibat lebih muatan dapat dikurangi.
Tata cara pemungutan dan pengelolaan retribusi yang diatur dalam Peraturan
Daerah ini berdasarkan pada ketentuan –ketentuan yang diatur dalam keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tenteng Pedoman Tata Cara
Pemungutan Retribusi Daerah.
Komponen untuk menentukan besarnya tarif adalah berdasarkan pada biayapenyediaan blangko, biaya pelayanan, dampak atau beban lingkungan yang
timbul, biaya perawatan jaringan jalan, biaya operasional pembinaan, pengaturan,
pengawasan dan pengendalian.
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 27/31
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Angka 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Pasal 11
Cukup Jelas
Pasal 12
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan dapat diperpanjang ………..memenuhi
persyaratan administrasi dan persyaratan teknis, tidak terbukti
melakukan pelanggaran lalu lintas dan tidak melakukan kegiatan yangmengakibatkan keamanan dan kepentingan umum terganggu.
Ayat (3)
Cukup Jelas
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 28/31
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4) huruf b
Yang dimaksud dengan mampu memberikan pelayanan angkutan sesuai
standar adalah:
1. Kesederhanaan, dalam arti prosedur tata cara pelayanan umum
dilaksanakan secara mudah, cepat, tidak berbelit –belit;
2. Adanya keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan;
3. Mentaati ketentuan perundang –undangan yang berlaku dalam
penentuan biaya tarif pelayanan;
4. Ketepatan waktu dalam pelayanan;
5. Keramahan dan sopan santun dalam pelayanan.
Pasal 18
Cukup Jelas
Pasal 19
Cukup Jelas
Pasal 20
Cukup Jelas
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 29/31
Pasal 24
Cukup Jelas
Pasal 25
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan pada keadaan tertentu adalah pada saat
perayaan Natal, Paskah, Tahun Baru, Lebaran dan lain –lain.
Ayat (2) huruf b
Yang dimaksud dengan bencana alam adalah bencana tanah longsor,
banjir, angin taufan dan gempa bumi.
Pasal 26
Cukup Jelas
Pasal 27
Cukup Jelas
Pasal 28
Cukup Jelas
Pasal 29
Cukup Jelas
Pasal 30
Cukup Jelas
Pasal 31
Cukup Jelas
Pasal 32
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Cukup Jelas
Ayat (4) huruf a
Yang dimaksud dengan kebutuhan nyata adalah bahwa berdasarkan
analisis survey load factor , pada wilayah yang dimohon pantas diberikan
izin operasi.
Pasal 33
Cukup JelasPasal 34
Cukup Jelas
Pasal 35
Cukup Jelas
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 30/31
Pasal 36
Cukup Jelas
Pasal 37
Cukup Jelas
Pasal 38
Cukup Jelas
Pasal 39
Cukup Jelas
Pasal 40
Cukup Jelas
Pasal 41
Cukup Jelas
Pasal 42
Cukup Jelas
Pasal 43
Cukup Jelas
Pasal 44
Cukup Jelas
Pasal 45
Cukup Jelas
Pasal 46
Cukup Jelas
Pasal 47
Cukup Jelas
Pasal 48
Cukup Jelas
Pasal 49
Cukup Jelas
Pasal 50
Cukup Jelas
Pasal 51
Yang dimaksud dengan dokumen lain yang dipersamakan dalam Pasal ini dan
Pasal selanjutnya adalah semua jenis surat yang berisi penetapan besarnya
retribusi terutang.Pasal 52
Cukup Jelas
Pasal 53
Cukup Jelas
7/18/2019 Perda Kab Manggarai 8 2009 Retribusi Izin Usaha Angkutan & Izin Trayek
http://slidepdf.com/reader/full/perda-kab-manggarai-8-2009-retribusi-izin-usaha-angkutan-izin-trayek 31/31
Pasal 54
Yang dimaksud dengan tidak dapat diborongkan adalah bahwa seluruh proses
kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga
namun dalam pengertian ini tidak berarti bahwa Pemerintah Daerah tidak boleh
bekerja sama dengan pihak ketiga. Dengan sangat selektif dalam proses
pemungutan retribusi, Pemerintah Daerah dapat mengajak bekerja sama
dengan badan –badan tertentu yanga karena profesionalismenya layak
dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian tugas pemungutan jenis retribusi
secara lebih efisien. Kegiatan pemungutan retribusi yang tidak dapat
dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya
retribusi yang terutang, pengawasan penyetoran retribusi.
Pasal 55
Cukup Jelas
top related