percepatan implementasi mp3ei dalam · pdf filedi pelabuhan komersial maupun non komersial...
Post on 30-Jan-2018
247 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Disampaikan Pada Seminar Nasional Diseminasi Produk-produk Perencanaan
Oleh: Menteri PPN/Kepala Bappenas
Hotel Kartika Candra - Jakarta, 22 November 2011
PERCEPATAN IMPLEMENTASI MP3EI PERCEPATAN IMPLEMENTASI MP3EI DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN MODA DAN SISTEM DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN MODA DAN SISTEM
TRANSPORTASI PUBLIK YANG IDEALTRANSPORTASI PUBLIK YANG IDEAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Slide - 2
Overview Ketersediaan Infrastruktur Penguatan Konektivitas Nasional Strategi Percepatan Implementasi
Penguatan Konektivitas Nasional Fase-Fase Implementasi Penguatan
Konektivitas Nasional
Overview Ketersediaan Infrastruktur
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Slide - 3
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Investasi Infrastruktur Indonesia
Sumber : Kemenkeu, Laporan Tahunan BUMN, Pangkalan Data Infrastruktur Pemerintah-Publik Bank Dunia untuk Investasi Swasta
Investasi infrastruktur turun dengan tajam pasca krisis keuangan Asia pada akhir 90-an dan hanya pulih sebagian
Slide - 4
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Indeks Kualitas Infrastruktur, 2010-2011
Keterangan: Pengukuran infrastruktur Indeks Daya Saing Dunia disusun berdasarkan tanggapan survei eksekutif akan kualitas
jalan, rel kereta api, pelabuhan, transportasi udara, pasokan listrik dan data tentang kabel telepon tetap dan
pelanggan telepon selular dan daftar kilometer kursi pesawat udara
…. Indonesia memiliki peringkat rendah dalam pengukuran kualitas infrastruktur …
Sumber : World Economic Forum Global Competitiveness Report 2010-2011
Indeks kualitas infrastruktur(skala 1 - 7 dengan 7 adalah yang terbaik)
1 2 3 4 5 6 7
Slide - 5
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Indeks Kualitas Infrastruktur, 2010-2011
…. dengan kinerja yang rendah untuk berbagai jenis infrastruktur …
Indeks kualitas infrastruktur(skala 1 - 7 dengan 7 adalah yang terbaik)
Sumber : World Economic Forum Global Competitiveness Report 2010-2011
1 2 3 4 5 6 7
Slide - 6
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Keterbatasan Infrastruktur Penghalang Utama bagi Peningkatan Investasi di Indonesia
Bagian dari investor swasta yang menyebutkan keterbatasan infrastruktur sebagai penghalang utama operasi dan investasi (persen)
Sumber : Survei iklim investasi perusahaan Bank Dunia LPEM-UI
Slide - 7
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Indeks Konektivitas Pelayaran Laut
... Makin rendah indeks, makin buruk konektifitas pelayaran laut.
Slide - 8
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Kualitas Infrastruktur Transportasi di Indonesia dan Negara-Negara Tetangga, 2009
Slide - 9
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Logistik Performance Index (LPI):2007: Ranking LPI
Indonesia = 43
2010: Ranking LPI Indonesia = 75
Kondisi logistik nasional masih belum memadai yang tercermin dari menurunnya ranking LPI Indonesia dari 43 ke 75
RANKING LPI 2010
Sumber: LPI, World Bank.
Daya Saing Logistik Indonesia Relatif Rendah (2)
Slide - 10
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Komponen LPI 2010: Indonesia
LPI Indonesia Ranking Menurun2007 2010Overall LPI 43 75Customs 44 72Infrastructure 45 69International shipments 44 80Logistics competence 50 92Tracking & tracing 33 80Timeliness 58 69
Masing-masing komponen LPI Indonesia mengalami penurunan
skor dan ranking
SKOR LPI PER KOMPONEN
Slide - 11
Biaya Logistik terhadap Total Biaya Produksi (%)
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Peringkat Daya Saing Indonesia
Sumber : Kadin
Slide - 12
Penguatan Konektivitas Nasional Dalam MP3EI
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Slide - 13
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
• MENGEMBANGKAN POTENSI EKONOMI MELALUI KORIDOR EKONOMI: Membangun pusat-pusat pertumbuhan di setiap koridor ekonomi (pulau), dengan pengembangan klaster industri berbasis sumber daya unggulan (komoditi dan/atau sektor)
• MEMPERKUAT KONEKTIVITAS NASIONAL: (locally integrated, internationally connected) mengurangi transaction cost, mewujudkan sinergi antar pusat pertumbuhan dan mewujudkan akses pelayanan yang merata, meliputi :
• Konektivitas intra dan inter pusat pertumbuhan. Konektivitas lokal untuk pembangunan inklusif (akses dan kualitas pelayanan dasar yang merata di seluruh Indonesia
• Konektivitas antar koridor ekonomi (pulau)
• Konektivitas international (gate perdagangan dan wisatawan)
• MEMPERKUAT KEMAMPUAN SDM DAN IPTEK NASIONAL: Meningkatkan kemampuan SDM dan IPTEK untuk mendukung pengembangan program utama.
Strategi Utama Pelaksanaan MP3EI
Slide - 14
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Konsep Pengembangan Koridor Ekonomi “Mengintegrasikan dan Memperkuat Wilayah di Sepanjang Koridor”
Slide - 15
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Maksud dan Tujuan Penguatan Konektivitas Nasional
• Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman, melalui inter-modal supply chains systems.
• Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke wilayah belakangnya (hinterland).
• Menyebarkan manfaat pembangunan secara luas (pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan) melalui peningkatan konektivitas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan dalam rangka pemerataan pembangunan.
Slide - 16
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Visi Konektivitas Nasional
Slide - 17
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Komponen Konektivitas
Slide - 18
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Kerangka Kerja Konektivitas Nasional
Slide - 19
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Konektivitas Intra Koridor Ekonomi•Meningkatkan dan membangun jalan/pelayaran lintas di dalam koridor.•Meningkatkan dan membangun sarana dan prasarana perkeretaapian penumpang dan barang•Meningkatkan jalan akses lokal antara pusat-pusat pertumbuhan dengan fasilitas pendukung (pelabuhan, energi) dan dengan wilayah belakangnya, termasuk wilayah-wilayah non koridor ekonomi.•Meningkatkan pelayanan angkutan udara dan penerbangan perintis•Pembangunan jaringan ekstension backbone hingga ke pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan utamaKonektivitas Antar Koridor Ekonomi•Memperlancar arus pengiriman barang dan jasa secara efisien dan efektif dan menurunkan biaya logistik dan ekonomi biaya tinggi pengiriman barang dan jasa antar koridor ekonomi•Pengembangan interkoneksi antara pelabuhan utama (pusat koleksi dan distribusi) dengan pelabuhan lokal dan pelabuhan ‘hub’ internasional•Penguatan infrastruktur backbone serat optik: pembangunan di Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi dan Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku, dan pengintegrasian dengan pelayanan di koridor ekonomi wilayah baratKonektivitas Internasional•Optimalisasi pengoperasian sistem National Single Window (NSW) di pelabuhan dan bandara yang berfungsi sebagai ‘hub’ internasional dan penerapan Customs Advance Trade System (CATS) dan NSW serta terkoneksinya sistem jaringan logistik nasional (national supply chain) dengan sistem jaringan logistik ASEAN (ASEAN supply chain) dan sistem jaringan logistik global (global supply chain) pada pelabuhan dan bandara internasional.•Peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional pelabuhan dan bandara internasional dengan menerapkan sistem manajemen logistik yang terintegrasi.
Sasaran Penguatan Konektivitas Nasional
Slide - 20
Strategi Percepatan ImplementasiPenguatan Konektivitas Nasional
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Slide - 21
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Strategi Implementasi Penguatan Konektivitas Nasional
Slide - 22
Fase-Fase Implementasi Penguatan Konektivitas Nasional
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Slide - 23
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Fase-Fase Implementasi Penguatan Konektivitas Nasional dalam Rangka Percepatan Pelaksanaan MP3EI 2011 - 2025
Slide - 24
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
STRATEGI KEGIATAN/ SUB-KEGIATAN
Pembangunan infrastruktur baru (ASSET CREATION)
Pengembangan Perkeretaapian
1. Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Utara Jawa
2. Pembangunan KA Double-Double Track Jalur Manggarai-Cikarang
3. Pengembangan KA akses ke Bandara Soetta
4. Pengembangan KA akses ke Bandara Juanda Surabaya
5. Pengembangan KA Angkutan Batu Bara di Sumatera Selatan
6. Pengembangan KA Angkutan Batu Bara di Kalimantan Tengah (Puruk Cahu – Bangkuang)
7. Pengembangan Akses KA Tanjung Priok
8. Pembangunan KA jalur Bandar Tinggi – Kuala Tanjung Pengembangan Transportasi Perkotaan Jabodetabek
1. Pengembangan KA Loopline Jabodetabek
2. Pembangunan MRT Jalur Utara-Selatan
3. Pelaksanaan Studi F/S MRT Jalur Timur-Barat
4. Pembangunan Jakarta Monorail
Usulan Kegiatan Prioritas Quick Wins Fase ITransportasi (1)
Slide - 25
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
STRATEGI KEGIATAN/ SUB-KEGIATAN
Optimalisasi dan Pembangunan infrastruktur baru(VALUE CREATION, ASSET CREATION)
Meningkatkan Pelayanan Penerbangan
1. Pengembangan Bandara Soekarno Hatta
2. Pembangunan Bandara Kuala Namu
3. Pengembangan Bandara Ngurah Rai
4. Persiapan pembangunan Bandara baru di Bali Utara dengan Skema KPS
5. Pengoperasian Bandara Internasional Lombok
6. Persiapan Pembangunan Bandara Kertajati dengan Skema KPS
Merevitalisasi pelayanan angkutan penyeberangan antar pulau/Ro-Ro dan optimaliasi subsidi perintis serta pemberian PSO
1. Pembangunan Dermaga Merak –Bakauheuni
2. Penambahan jumlah kapal yang melayani Merak-Makauheni
3. Revitalisasi angkutan Ro-Ro antar pulau
Usulan Kegiatan Prioritas Quick Wins Fase ITransportasi (2)
Slide - 26
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
STRATEGI KEGIATAN
Optimalisasi dan Pembangunan infrastruktur baru(VALUE CREATION, ASSET CREATION)
Meningkatkan produktivitas terminal kontainer International Tanjung Priok dan Mempercepat Pembangunan Pelabuhan alternatif Tanjung Priok (Deep Water Port) 1. Konstruksi Pembangunan Break Water
2. Konstruksi Dredging dan Perluasan Kolam Pelabuhan Tanjung Priok
3. Proses Pelaksanaan tender KPS Pembangunan Kalibaru Phase I
Pengembangan Pelabuhan Belawan
Optimalisasi (VALUE CREATION)
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional termasuk dalam rangka penentuan pelabuhan hub internasional
Penyelesaian praktek monopoli Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
Restrukturisasi PBM (Seleksi PBM yang memenuhi persyaratan kualitas teknis dan permodalan)
Usulan Kegiatan Prioritas Quick Wins Fase ITransportasi (3)
Slide - 27
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Usulan Kegiatan Prioritas Quick Wins Fase ITransportasi (4)
STRATEGI KEGIATAN/ SUB-KEGIATAN
Pembangunan infrastruktur baru(ASSET CREATION)
Pengembangan Transportasi Perkotaan Jabodetabek
1. Pembangunan JORR Ruas W2
2. Pembangunan JORR 2 (Outer-Outer Ring Road)
Peningkatan pelayanan jalan
1. Penyelesaian Pembangunan Jalan Tol lintas jawa
2. Pembangunan Jalan Tol Ruas Cileunyi, Sumedang Dawuan (Cisumdawu)
3. Pembangunan Jalan Tol Ruas Medan-Kuala Namu
4. Pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok
5. Peningkatan akses jalan menuju industri Sei Mangke
Optimalisasi(VALUE CREATION)
Peningkatan pelayanan jalan
1. Pelaksanaan Dana Preservasi Jalan
2. Penerapan Performance Based Contract (PBC) untuk Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan
3. Penanganan OverloadingSlide - 28
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Usulan Kegiatan Prioritas Quick Wins Fase IICT
STRATEGI KEGIATAN/ SUB-KEGIATAN
Pembangunan infrastruktur baru(ASSET CREATION)
Mempercepat penyelesaian pembangunan jaringan backbone serat optik Palapa Ring wilayah timur Indonesia
Optimalisasi (VALUE CREATION)
Mengintegrasikan sistem komunikasi dan informasi instansi pemerintah
Pengaturan penggunaan ICT Fund
Slide - 29
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Usulan Kegiatan Prioritas Quick Wins Fase ISislognas (1)
STRATEGI KEGIATAN/ SUB-KEGIATAN
Optimalisasi (VALUE CREATION)
Meningkatkan efisiensi sistem logistik nasional
1. Meningkatkan kinerja dan pemanfaatan pelayanan pelabuhan 24 jam /7 hari
2. Mengoptimalkan pemanfaatan dry-port cikarang untuk mengurangi kepadatan jalan dan pelabuhan Tj. priok
Mengembangkan sistem dan penggunaan e-logistik
Penentuan komoditas pokok dan komoditas strategis
Penerapan dan Pengembangan implementasi NSW secara luas dan penerapan implementasinya yang terintegrasi dengan e-logistik
Perumusan kembali tarif bongkar muat yang wajar
Restrukturisasi PBM yang jumlahnya banyak di pelabuhan
Slide - 30
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
Usulan Kegiatan Prioritas Quick Wins Fase ISislognas (2)
STRATEGI KEGIATAN/ SUB-KEGIATAN
Optimalisasi (VALUE CREATION)
Penetapan standar kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan (benchmarking) terutama di Indonesia Timur
Peningkatan produktivitas pelabuhan khususnya di Indonesia Bagian Timur untuk pemasangan “JIB Poeral Crane atau Luffing Portal Crane” di pelabuhan komersial maupun non komersial dan menambah kelengkapan sarana dermaga (crane) untuk pelabuhan yang belum komersial yang dikelola oleh UPP dan menyediakan dana APBN
Pemeliharaan dan pengelolaan alur sesuai tuntutan lalu lintas kapal secara komersial
Pengurangan harga BBM untuk perkapalan
Pembangunan infrastruktur baru (ASSET CREATION)
Pembangunan pusat distribusi di Indonesia Bagian Timur
Slide - 31
KEMENTERIAN PPN/KEMENTERIAN PPN/BAPPENASBAPPENAS
top related