perbup rokok 42 2012tg5feb14 - ktr.ppt
Post on 31-Jan-2016
43 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SOSIALISASI
PERBUP SLEMAN NO 42 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK
Oleh:dr.Bambang Suharjana, M.Kes
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kab. SlemanSleman, 5 Maret 2014
KERANGKA PENYAJIAN
FAKTA TENTANG TEMBAKAU HASIL RISET KESEHATAN DASAR (RISKESDAS) KONTEN PERBUP 42 TAHUN 2012
FAKTA TENTANG
TEMBAKAU
Fakta Mengenai Tembakau
Tembakau peringkat utama penyebab kematian yang dapat
dicegah didunia
Tembakau menyebabkan 1 dari 10 kematian orang dewasa di
seluruh dunia.
Tembakau menyebabkan 5,4 juta kematian tahun 2006 (rata-rata 1 kematian setiap 6,5 detik)
Kematian pada 2020 akan mendekati 2 kali jumlah kematian saat
ini, jika kebiasaan konsumsi rokok saat ini terus berlanjut.
900 juta (84%) perokok sedunia hidup di negara2 berkembang/transisi ekonomi termasuk di Indonesia.
Source: Tobacco Free Initiative, World Health Organization, June 2007 (seoanem@who.int; schaeferj@who.int)
MARAKNYA IKLAN / PROMOSI
PRODUK ADIKTIF PLUS…
40004000 bahan kimia beracun, bahan kimia beracun, 6969 penyebab kanker penyebab kanker PADATPADAT: √ : √ TAR (kumpulan partikel padat (ter) penyebab kanker)TAR (kumpulan partikel padat (ter) penyebab kanker)
√√ NIKOTIN (ADIKTIF + Gangguan Pembuluh Darah)) GASGAS: : √√ COCO (mengikat sel darah merah mengganti O2) (mengikat sel darah merah mengganti O2) √√ Gas-gas berbahaya lainGas-gas berbahaya lain
NICOTINE MENYEBABKAN OTAK MELEPASKAN BAHAN KIMIA
Benowitz, 1999
Dopamine
Norepinephrine
Acetylcholine
Vasopressin
Serotonin
Beta-endorphin
Pleasure, appetite suppressionArousal appetite suppression
Arousal cognitive enhancement
Memory improvement
Mood modulation, appetite suppression
Reduction of anxiety and tension
Nicotine
Asap rokok mengandung 4000+ zat toksik, 60 diantaranya KARSINOGENIK
SMOKING-CAUSED DISEASES
Cancers
Paru
LarynxEsophagus
Bladder
Ginjal danUreter
Pancreas
Mulut pharyngStroke
Jantung Koroner
Aortic aneurysm
Atherosclerotic peripheral vascular disease
Patu Obstruktif Kronik (COPD)
Chronic Diseases
EPIDEMI TEMBAKAU DI INDONESIA
Prevalensi Perokok: 65.3 % (laki-laki) & 5.1% (perempuan)
57 juta perokok di Indonesia
97 juta warga Indonesia (non-smoker) terpapar asap rokok orang lain (secondhand smoke)
43 juta anak-anak terpapar asap rokok (secondhand smoke)
>300,000 meninggal setiap tahun akibat penyakit berhubungan dengan rokok
Source: WHO MPOWER strategy 2008,
National Institute of Health Research and Development 2007, MOH Indonesia
BALITA YANG PEROKOK
HASIL RISKESDAS
PROPORSI MULAI MEROKOK BERDASARKAN KELOMPOK USIAINDONESIA-SUSENAS 1995, 2001, 2004
RISKESDAS 2007, 2010
0.60.4 2.8
1.241.7
8.99.5
11.5
10.69
17.5
54.5
58.9
63.9
34.05
43.3
25.8
23.8
17.2
12.7114.6
6.34.8
3.13.74.3
3.8 2.61.54.423.9
0
10
20
30
40
50
60
70
'5-9 '10-14 '15-19 20-24 25-30 30+
1995
2001
2004
2007
2010
Sasaran iklan,
promosi,sponsorship, industri
rokok
Kelompok 10-14 thn meningkat 2 kali lipat
PROPORSI USIA PERTAMA MEROKOK PADA LAKI-LAKI
PROPORSI USIA PERTAMA MEROKOK PADA PEREMPUAN
Prevalence of youth smoking 13-15, 2006-2009
2.3 3.5
24.5
41
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2006 2009
year
perc
en
t yo
uth
sm
okin
g
girl
boy
Source: Global Youth Tobacco Survey 2006, 2009
USIA MULAI MEROKOK (5 TAHUN) BERDASAR PROPINSI
DATA RISKESDAS 2010
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00 Ja
wa Ti
mur
Jawa
Teng
ahJa
wa Ba
rat
DI Yo
gyak
arta
Suma
tra Se
latan
DKI Ja
karta
Bant
enSu
matra
Bara
tBa
ngka
Belit
ung
Sulaw
esi S
elata
nSu
matra
Utar
aKa
liman
tan Ti
mur NA
DLa
mpun
gKe
pulau
an Ri
auNu
sa Te
ngga
ra
…Ka
liman
tan Ba
rat
Kalim
antan
Teng
ahSu
lawes
i Teng
ahRia
uBe
ngku
luNu
sa Te
ngga
ra
…Go
ront
aloIri
an Ja
ya Ba
rat
Papu
a
16
PEROKOK ANAK (10-14 TAHUN) MENINGKAT
• Jumlah Perokok Anak:1995: 71 .126 2007: 426.214
Jumlah perokok anak diperkirakan naik 6x lipat dalam 12 tahun 17
PROPORSI MEROKOK SETIAP HARI BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR
Sumber: Riskesdas 2010
USIA PERTAMA MEROKOK DAN MULAI MEROKOK TIAP HARI(10 TAHUN KE ATAS YANG MEROKOK) DI D.I.Y
Kelompok usia Pertama merokok Merokok tiap hari
5-9 1,9 1,6
10-14 14,0 12,6
15-19 35,6 39,3
20-24 13,1 16,5
25-29 3,8 4,7
> 30 3,6 5,2
Tidak ingat 27,9 20,0
Sumber : Riset Kesehatan dasar 2007
BELANJA RUMAH TANGGA
- Belanja RT rata-rata tiap bulan Rp 894.700- Jenis pengeluaran rokok yaitu 14% atau sekitar Rp 111.000 per bulan- Rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap dalam satu hari per keluarga (perokok) mencapai 5-6 batang.
KELUARGA PEROKOK
Alasan untuk merokok
KAJIAN STUDI BIAYA KESEHATAN BALITBANGKES THN 2008
Total pengeluaran masyarakat untuk membeli tembakau : 153,25 Trilyun
Kerugian ekonomi karena prematur, morbiditas dan disabilitas diperkirakan : 338,75 trilyun, lebih besar dari cukai tembakau : 45 Trillun
Penggunaan tembakau memberikan dampak ekonomi negatif : menghambat upaya pengentasan kemiskinan, mengurangi kemampuan pemerintah untuk menyediakan pelayanan prioritas lain
UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
Pasal 113, ayat (2)
“zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cairan, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan/ atau masyarakat sekelilingnya”.
Pasal 114, “setiap orang yang memproduksi atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan”.
Pasal 115 ayat (2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya
ROKOK, BAGIAN DARI NAPZA. TERMASUK ZAT ADIKTIF :
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika.Ada 3 kelompok:1. Alkohol2. Inhalasi3. Tembakau
TEMBAKAU :Pemakaian tembakau yang
mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
PERINGATAN KESEHATAN DALAM BENTUK GAMBAR
CONTOH ROKOK NASIONAL YANG DIJUAL DI LUAR NEGERI
PARALEL DENGAN PROSES PEMBUATAN PERBUB KTR
Pelatihan konseling berhenti merokok dilaksanakan tahun 2010
Kerja sama Dinkes dengan Quit Tobacco Indonesia (QTI) di F.Kedokteran UGM, UMY
Peserta pelatihan sebanyak 25 Puskesmas, masing-masing Puskesmas 1 orang dokter & 1 orang Promkes/PKM (total 50 orang)
LANJUTAN
Implementasi konseling berhenti merokok dilaksanakan sejak 2010 hingga sekarang
Pukesmas tidak mendirikan klinik khusus berhenti merokok dipadukan dengan ruang konsultasi yang sudah ada (Pusk.Ramah Remaja, Santun Lansia).
Konseling berhenti merokok terpadu dengan layanan pemeriksaan di BP Umum
Sistem pencatatan dan pelaporan juga tidak dipisah secara khusus
SOSIALISASI BAHAYA ROKOK DI PUSKESMAS
UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
Pasal 115 ayat (1) kawasan tanpa rokok antara lain:a.fasilitas pelayanan kesehatanb.tmpat proses belajar mengajarc.tempat anak bermaind.tempat ibadahe.angkutan umumf.tempat kerjag.tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan
Pasal 115 ayat (2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya
PERBUB SLEMAN NO. 42 TH 2012TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK
Sebagai dasar regulasi
Dalam implementasinya, ada hambatan dan masalah
BAB IKETENTUAN UMUM
LANJUTAN :...........
BAGIAN KEDUA : Tujuan Pasal 2KTR Bertujuan :a. Memberikan perlindungan yg efektif dari bahaya
rokokb. Memberikan ruang dan lingkungan yg bersih dan
sehat bagi masyarakat.c. Melindungi kesehatan masyarakat secara umum
dari dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak langsung.
BAB IIKAWASAN TANPA ROKOKBAGIAN KESATU : KTR Pasal 31.KTR : a. Fasilitas pelayanan Kesehatan b. Tempat proses belajar mengajar c. Tempat anak bermain d. Tempat Ibadah e. Angkutan Umum f. Tempat Kerja g. Tempat Umum
2. Pimpinan atau penanggungjawab tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menetapkan dan menerapkan KTR
PASAL 4
1. KTR sebagaimana dlm pasal 3 ayat (1) huruf a, b, c, d, dan e dilarang menyediakan tempat khusus merokok
2. KTR sebagaimana dlm pasal 3 ayat (1) huruf f dan g dapat menyediakan tempat khusus merokok
3. KTR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan fasilitas/tempat yg bebas dari asap rokok hingga batas terluar bangunan
PASAL 5 Setiap orang yang berada di KTR dilarang
melakukan kegiatan :a. Menggunakan / mengkonsumsi rokokb. Memproduksi atau membuat rokokc. Menjual rokokd. Menyelenggarakan iklan rokok dan/ataue. Mempromosikan rokok.
BAGIAN KE DUA : TEMPAT KHUSUS MEROKOK
Pasal 61.Tempat khusus merokok diselenggarakan dg persyaratan sebagai berikut :a.Berupa ruang terbuka atau ruang yg berhubungan langsung dg udara luar shg udara dpt bersirkulasi dg baikb.Terpisah dari gedung / tempat/ruang utama dan / atau ruang lain yg digunakan untuk beraktifitas.c.Jauh dari pintu masuk dan / atau pintu keluar.
LANJUTAN....
d. Jauh dari tempat orang berlalu lalange. Memiliki sistem sirkulasi udara yang baik dan/ atau tidak tertutupf. Memiliki atap dan/atau tanpa atapg. Dilengkapi dengan asbak atau tempat pembuangan abu dan puntung rokokh. Dilengkapi dengan data dan informasi bahaya merokok bagi kesehatani. Di beri tanda / simbol tempat merokok.
2. Tempat Khusus merokok terlarang bagi : a. Ibu Hamil b. Anak-anak dibawah usia 18 tahun c. Anak-anak yang mengenakan seragam sekolah
Pasal 71.Tanda / simbol tempat merokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf i memuat gambar batang rokok yang dinyalakan di dalam lingkaran merah2.Tanda/simbol sebagaimana dimaksud ayat (1) dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan tidak mengganggu keindahan tempat.
BAB IIIPENGAWASAN DAN PEMBINAAN
BAGIAN KESATU : Pengawasan, Pemantauan, Pembinaan dan Evaluasi
Pasal 81.Pengawasan, pemantauan, pembinaan dan evaluasi pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilaksanakan oleh Dinas2.Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh tim yg terdiri dari instansi terkait.
BAGIAN KEDUA : PEMBINAAN.Pasal 9
1.Dinas melakukan pembinaan melalui keg :a.Perlindungan terhdp warga masyarakat dari bahaya asap rokokb.Terwujudnya KTR di Kab. Sleman.2.Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :a.Penyebarluasan informasi dan sosialisasi melalui media cetak dan elektronikb.Koord. Dg seluruh instansi, elemen organisasi masyarakat, kalangan pendidikan, tokoh2 masyarakat dan Tokoh agama.
LANJUTAN................
c. Memotivasi dan membangun partisipasi, prakarsa masyarakat untuk hidup sehat tanpa asap rokok dengan melakukan kampanye kawasan dilarang merokok.
d. Merumuskan kebijakan terkait perlindungan masyarakat dari paparan asap rokok.
e. Bekerjasama dengan badan atau lembaga nasional maupun internasional dalam upaya melindungi masyarakat dari paparan asap rokok
d. Mendirikan layanan konseling berhenti merokok.
BAB IVPERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 101.Masyarakat dapat berperan serta dalam mewujudkan KTR sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1)2.Peran serta Masyarakat dapat dilaksanakan melalui :a.Saran, pendapat dan pemikiran, usulan dan pertimbangan berkenaan dg pemantauan dan pelaksanaan kebijakan KTR
b. Memberikan bimbingan dan penyuluhan dan penyebarluasan informasi tentang KTR
c. Saling mengingatkan atau ,menegur bagi siapapun yg merokok di KTR
d. Memberikan laporan tentang adanya pelanggaran terhadap Peraturan Bupati ini ke Kepala Dinas,
e. Mewujudkan rumah hunian sebagai lingkungan bebas asap rokok
f. Memanfaatkan layanan konseling berhenti merokok yg tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.
BAB VSANKSI ADMINISTRASI
Pasal 111.Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 diberikan sanksi berupa :
a. Teguran lisanb. Teguran tertulis.
2. Pemberian sanksi sebagaimana pada ayat (1) huruf a dpt dilakukan oleh pimpinan dan / atau penanggung jawab tempat sebagaimana dimaksud pasal 3 ayat (2)
3. Pemberian sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh Dinas.
BAB VIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 12Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan (28 September 2012), agar setiap orang mengetahuinya.
SEBAGIAN HASIL KEGIATAN PRR (PUSKESMAS RAMAH REMAJA) TH 2010-2012
TUJUAN : Umum : Menurunkan AKI dan AKB melalui peningkatan pelayanan kes. pada remaja Khusus :
1. Tingkatkan penjaringan kes. SLTP-SLTA secara berkala2. Terlaks. Sos & Dik Kespro Remaja3. Terlatih kader sebaya remaja4. Pelay. Konseling dan pendampingan psikolog di Puskesmas5. Jaring dan pemecahan status Gizi Remaja (KEK & Anemia) 6. Penggunaan tablet besi pada nakerwan7.Jaring Imunisasi TT5 anak luar sekolah8. Tingkatkan cakupan ANC9. Turunkan KTD10. Tekan kasus aborsi
Konsultasi Psikolog dll, di Puskesmas (pria)
Kasus 2010 2011 2012 Ket
Anemia 72 82 65
IMS 1 - 4 Infeksi menular seksual
Merokok 17 108 27 Konsultasi
NAPZA (termsk alkohol)
59 16 14
Kunj.remaja 1006 2658 2985
CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA PER INDIKATOR (2012)
0102030405060708090
100
PHBS RT
88.499.7
84.1
99.4
87.6 91.1 90.283.6
92.9
49.5
Linakes
ASI Eks
Timbang Balita
Air Bersih
CTPS
Jamban
Brantas Jentik
Sayur&Buah
Aktivitas Fisik
Tdk Merokok
INDIKATOR 10 PHBS (TIDAK MEROKOK DI DALAM RUMAH) TH 2012-2013
MmmmMatur nuwun,…MmmmMatur nuwun,…Sukron,Sukron,
Created by: cahya
top related