perbedaan tingkat kreativitas -...
Post on 03-Feb-2018
253 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERBEDAAN TINGKAT KREATIVITAS
· BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN
(Penelitian Pada SDN 03 Pagi Jakarta Barat)
Oleh:
FIKRIAWATJ
NIM: 102070025907
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalarn
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H /2007 M
PERBEDAAN TINGKAT KREP1TIVITAS BERDASARKAN
URUTAN KELAHIRAl\I
(Penelitian pada Siswa SDI\! 03 pagi Jal<arta-Barat)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi lllltuk memenuhi syarnt-syarat memperoleh
gelai· Sarjana Psikologi
Pembimbing I,
Oleh:
FIKRIAWATI
NIM : 102070025907
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing ll,
Neneng Tati Surniati S.psi. Psi.
NIP. 150 300 679
Dra. Afidah Mas'ud M.pd
NIP. 150 228 775
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M
PE!'~GESAHAN PANITIA UJIAN
kripsi yang berjudul Perbedaan Tingkat Kreativitas Berdasarkan Urutan
elahiran telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Psikologi
niversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Agustus
l07. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
:irjana Psikologi
tkarta; 29 Agustus 2007
Ora. Net Hartati, M.3i. NIP. 1 215 938
Penguji I
a. adhilah Sura/a a M. '3i NIP. 150 215 283
Pembimbing I
. T {lqs · 1· s. · P · eneng at1 um1a 1 .psi. s1
NIP. 150 300 G79
Sidang Munaqasyah
Anggota
iii
Sekretaris Merangkap Anggota
~.~~' Ora. Zahratitln Ni lfyah,Jv1.Si.
NIP. 150 2· :8 773
Penguji II
Neneng Tali Sumiati S.psi.Psi NIP. 150 300 G79
Pembimbing II
~tfv.~ ---
Ora. Afidah Mas'ud M.Pd NIP. 150 228 775
_Jltau/{gJi. kg.mu mengira 6afzwa kg.mu akg.n masuk.,surga, padafza(
6e[um datang ~padamu (co6aan) seperti (yang dla[ami) orang-orang
terdafzu[u se6e[um kg.mu. 'Jvferekg. dltimpa k§me[aratan, penderitaan
dan dlguncang ( dengan 6er6agai co6aan) sefzingga rasu[ dan orang-
orang yang 6eriman 6ersamanya 6erfo.gta "k.,apankr;ifz datang
perto[ongan _Jl[[afz?" Ingat[afz sesunggufznya pertofongan _Jl[[afz itu
dekg.t.
(QS. )'lf-<Baqarafz,214)
se6uafi fisnangan align serang/igian ujian )'ang mengiringi pem6u,11an sfi_,ripsi im:
'l(upersem6alik,an kg,rya se1ferliana ini untuk,
CBapak,(aCm) 9tla' yano lieliat, j!.as/(, <5!,)'laoc
<Dan orano-ora11g yano k,usayangi
ABSTRAKSI
(C) Fikriawati
(A) Fakultas Psikologi (B) Agustus 2007
(DJ Perbedaan Tingkat Kreativitas Anal< berdasarkan Urutan Kelahiran (E) xiii + 71 halaman (F) Tingkat kreativitas yakni kemampuan kreatif individu yang
didalamnya terkandung kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas serta elaborasi. Hurlock (1980) mengatakan bahwa anak pertama akan lebih kreatif dibanding anak yang lahir berikutnya. Pembuatan skripsi ini dilatarbelakangi ketertarikan peneliti terhadap kreativitas anak jika dilihat berdasarkan urutan kelahiran ( sulung, tengah dan bungsu), karena tingkat kreativitas anak antara :iatu dengan yang lainnya akan berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kreativitas anak berdasarkan urutan kelahiran.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian 1ni adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian kausal komparatif ( penelitian ex post facto) yaitu pencarian empiric yang sisternatik karena ilmuan tidak dapat mengontrol langsung variable bebas karena peristiwanya telah terjadi atau karena menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi.
lnstrumen pengumpul data yang digunakan adalah tes kreativitas figural dan untuk data tambahan digunakan skala pola asuh yang mengacu pada teori Mussen : indikator/aspek .. aspek pola asuh yang dikemukakan adalah : (1) kontrol tingkah laku (penempatan hukuman di rumah). (2) tuntutan perilaku yang matang (interaksi sosial).(3).komunikasi orangtua dan anak. (4) pemeliharaan pendidikan anak (disiplin sekolah).
Tekhnik analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 12.0 for Windows yang meliputi korelasi Product Moment untuk menguji validitas item, Alpha Cronbach untuk menguji reliabilitas instrument pengumpul data dan Analisis varians (anava) untuk pengujian hipotesis penelitian.
Jumlah item valid pada data tambahan untuk skala pola asuh sebanyak 30 item. Adapun reliabilitas skala pola asuh adalah 0,794. Berdasarkan artalisis data dengan menggunakan perhitungan statistik dengan rumus Anava terhadap hipotesis yang diajukan, diperoleh bahwa Probabilitas > 0.05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kreativitas anak berdasarkan urutan kelahiran ~ tingkat kreativitas siswa SD Negeri 03 Pagi Jakarta Barat sebagian besar berkategori sedang, sebagian yang lain berkategori rendah dan tinggi.
Saran bagi para orang tua harus lebih memberikan kesempatan kepada anak agar anak mengeluarkan kemampuan yang tersimpan dalam dirinya, dan tidak membedakan pola pen9asuhan pada anak. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan tes kreativitas verbal dan figural agar memperoleh hasil yang maksimal.
(G) Daftar bacaan: 1 kamus, 24 buku (1977-2006), 10 Skripsi, 4 Website, dan 1 Jurnal
KATA PENGANTAR
.ssalamu'alaikum Wr.Wb
uji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
1hmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
3ng berjudul "Perbedaan Tingkat Kreativitas Berdasarkan Urutan Kelahiran".
halawat serta salam semoga tetap terlimpah atas Nabi Besar Muhammad SAW,
mg telah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat manusia. kepada keluarganya,
3ra sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
enulisan skripsi ini ditujukan sebagai syarat kelulusan mendapatkan gelar
arjana Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa
rselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
1, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
ipada:
lbu Ora. Hj Netty Hartati, M. Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah dan Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
pengarahan dan perhatiannya selama menjalani proses perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini.
lbu neneng Tali Sumiati S.psi. Psi sebagai Pembimbing I yang selalu dapat
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.
vii
3. lbu Ora. Afidah Mas'ud sebagai Pembimbing II yang senantiasa memberikan
bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Para Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif,Hidayatullah yang dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu kepada kami.
5. Untuk bapak (ab12J dan IDa" tercinta yang tak kenal lelah berjuang dan
berkorban untuk memberikan yang terbaik kepada penulis. Setiap untaian doa
yang beliau panjatkan merupakan sumber kekuatan bagi ananda untuk
menjalani hidup dan mencapai masa depan. Tuk' kakanda S~isattfii
SE dan c:W-. Zu:lkzwJtiatiic::D1., terima kasih untuk doa dan bantuan
secara material, semoga cita-cita kaliari bisa tercapai dan selalu mendapatkan
yang terbaik dalam hidup.
3. Teman-teman Psikologi angkatan 2002, alas persahabatan dan dukungan
yang telah kalian berikan.
r. T eruntuk sahabat terbaik, NlttA, Dwl, y tA11tl, J 1110011'.J, llztA, Ria, y1.y1m, MlltA, tc11I,
Mpo, HtA1111y, MlltAll (Orion) dan JtA11ttAIJ/ yang selalu berbagi dalam suka dan
duka, yang setia mendengarkan keluh-kesah penulis, dan yang selalu siap
membantu ketika penulis mengalami kesulitan.
0enulis berharap skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi diri penulis dan para
>embaca.
Jakarta, 20 Agustus 2007
Penulis
viii
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Dedikasi
Abstraksi
Kata Pengantar
Daftar lsi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
DAFTAR !SI
ii
iii
iv
v
vii
ix
xii
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................... ·1 • 15
1.1. La tar belakang masalah . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . .. . .... 1
1.2. ldentifikasi masalah .. . . . .. . . . . .. .. . . . .. . . .. . . . . .. . . .. .. . .. .. . . . ... 9
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah . . . .. ... . . .. .. . . .. .. ... 9
1.3.1. Pembatasan masalah .. . . .. .. . . .. . . . . .. . . .. .. . . . . . . . .. 9
1.3.2. Perumusan masalah . . . . . . . .. . .. . . . . .. .. . .. . .. .. . . . ... 10
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian .. . . . .. .. . .. . . . . . . . .................. 10
1. 5. Sistematika penulisan .. . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . .. 11
BAB 2 KAJIAN PUST AKA 12-37
2. 1. Kreativitas ............................................... ,, . .. . .. . . . . . 12
2.1.1. Definisi kreativitas .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .... 12
2.1.2. Ciri-ciri kreativitas .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ... 15
2.1.3. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. ..... 17
2.1.4. Unsur-unsur Kreativitas ................................ 19
2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas.... ... . .... 21
2.2. Urutan Kelahiran . .. .. .. .. . .. . .. . .. . . .. .. .. . . .. .. . .. .. . . .. . . . . . .. .. .. 23
2.2.1 Anak sulung....... .... .. ............ ... ... .. ..... .. ....... 24
2.2.2 Anak tengah .. ... .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..... 26
2.2.3 Anak bungsu .. .. .. . .. . .. .. . .. .. .. .. . . .. .. .. . .. .. .. .. .... 27
2.3. Anak Usia Sekolah .. ... .. .... .. .. .. ... .. .. . .... ... .. . ... .. .... .. ... 29
2.4. Tipe Pola Asuh Orang Tua ............. ..:......................... 31
2.5. Hubungan Antara Urutan Kelahiran Dengan ~:reativitas... 34
2.6. Hipotesis . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . . . . .. . ... 37
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 38-54
3.1. Jen is penelitian . .. . .. . .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. . .. .. . .. .. .. .... 38
3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian .................. 38
3.1.2.Devinisi Variabel dan Operasional Variabel . . . . . . 39
3.2. Populasi dan Teknik Sampling .. ..... ............ ...... ... .... .. 40
3.2.1. Popu\asi dan Sampel Penelitian .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . 40
3.2.2. Teknik pengambilan Sampel Penelitian .. .. ... ... 40
3.3. Teknik Pengumpulan Data . .. .. .. .. .. .. . ... .. .. .. .. .. .. .. . . . ..... 41
3.4. lnstrumen Pengumpulan Data . ....... ...... .. .... .. .. .... .. ... 41
3.5 .Teknik Pengolahan dan Analisa Data ............... .............. 47
3.5.1. Validitas Tes.................................................... 47
3.5.2. Reliabilitas Tes............................................... 49
3.6. Teknik Analisa Data ......................................................... 51
3.7. Prosedur Penelitian ....................................................... 54
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA 55-69
4.1. Gambaran Umum Responden .......................................... 55
4.2. Presentasi Data ............................................................... 56
4.2.1. Uji Instrument..................................................... 56
4.2.2. Uji Persyaratan ................................................... 58
4.2.3. Uji Hipotesis ........................................................ 64
4.3. Pembahasan Hasil ........................................................... 66
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 67-71
5.1. Kesimpulan ...................................................................... 67
5.2. Diskusi ............................................................................. 67
5.3. Saran ............................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPI RAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Blue Print skala Pola Asuh . ...... .. . .. ... . ..... .. . .. ...... .. .... .. ... ....... 41
Tabel 3.2. Skor skala Pola Asuh .. . .. .. . .. . ... .. ... ... .. ... . ..... .. . .. . ..... .. .. . ..... ... 42
Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin 49
Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden berdasarkan Usia ..... ... .. .. 49
Tabel 4.3. Gambaran Responden Berdasarkan Kelas ... ................... 50
Tabel 4.4. Gambaran Responden Berdasarkan Pola Asuh ............... 50
Tabel 4.5. Skala Pola Asuh .. .. .. ... ......... .. . ... ... .. . .. ...... .. . .. .. ... ... ...... ....... 51 ·
Tabel 4.6. Nilai Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach ... ... .. ... ... ... . 52
Tabel 4. 7. Hasil Uji Normalitas Pola Asuh ........................................ . 53
Tabel 4.~. Hasil Uji Homogenitas .. . . .. . . . . .. .. . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . 55
Tabel 4.9. Klasifikasi Kreativitas Responden ............................. : 56
Tabel 4.1 O. Tingl<at Kreativitas Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran . 57
Tabel 4.11. Perbedaan Tingkat Kreativitas berdasarkan Urutan
Kelahiran... ... ... . .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 58
Tabel 4.12. Perbedaan Tingkat Kreativitas berdasarkan
Jen is Kelamin... ... ... .. . . . . . .. .. . .. . . .. .. . . . . . . . .. . . . . .. . . .. . .. . . . . . 59
Tabel 4.13. Perbedaan Tingkat Kreativitas berdasarkan Pola Asuh.. 59
DAFTAR GAMBAR.
Gambar 1. Gambar Scatterplot Pola Asuh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54
8AB1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam era pembangunan dewasa ini diperlukan manusia yang berkualitas,
atau yang mampu menghadapi tantangan dan memecahkan masalah
masalah yang semakin beragam dan rumit. Menentukan apa yang disebut
sebagai manusia yang berkualitas tidaklah mudah, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa, kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dalam negara
kita bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru dan
penemuan-penemuan baru dari anggota masyarakat. Kreativitas
memungkinkan manusia untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Gani (dalam Munandar, 1985) menjelaskan bahwa kualitas manusia tidak
sama dengan kualitas penduduk, kualitas manusia tdak sama dengan
kualitas penduduk, kualitas perorangan (individual), yakni berkaitan dengan
sifat-sifat yang langsung melekat pada diri manusia. Menllrut Gani (dalam
Munandar, 1985) selanjutnya, ada empat ciri kualitas manusia sebagai
keluaran yaitu kreativitas produktivitas, displin I etika kerja dan kemandirian
I identitas diri.
Melihat tantangan yang dihadapi generasi muda di masa yang akan datang,
maka kreativitas sebagai salah satu cirri kualitas perorangan semakin
panting diperhatikan dan dikembangkan, karena manu:sia-manusia kreatif
umui:nnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Utami Munandar , 1992):
1. mampu mewujudkan dirinya dan menggunakan bakat dan
kemampuannya dalam mengembangkan dan m•9mperkaya hidupnya.
2. mampu melihat berbagai kemungkinan untuk m1~mecahkan masalah.
3. mudah mendapatkan kepuasan, sehingga terhindar dari perasaan
yang l<urang baik seperti frustrasi,dll.
2
4. mempunyai kemungkinan yang besar untuk meningkatkan kualitas
hidupnya, karena mereka tidak hanya mampu menjadi konsumen
pengetahuan dan pencari kerja, akan tetapi juga mampu menciptakan
pekerjaan baru.
Dengan dimilikinya kemampuan-kemampuan ini, tantangan hidup tidak lagi
menjadi sumber kecemasan, tapi sebaliknya dapat meningkatkan semangat
untuk berkarya.
lstilah kreativitas itu sendiri mempunyai beberapa peng•9rtian. Utami
Munandar (1992) mengajukan tiga macam pengertian yaitu pertama,
kreativitas sebagai kemampuan yang memungkinkan individu untuk
membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur
yang ada, kedua kreativitas sebagai kemampuan yang memungkinkan
individu membuat kombinasi baru bardasarkan data atau informasi yang
tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap masalah,
dimana penekanannya adalah pada kuantit.as, ketepatgunaan jawaban dan
keragaman jawaban. Sedangkan yang ketiga, ialah kreativitas sebagai
kemampuan yang mer:icerminkan kelancaran, kelenturan (fleksibilitas), dan
orisinalitas da!am berpikir, serta kemampuan untuk meni;Jelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasa1n.
Rumusan yang terakhir melandasi Tes Kreativitas-Verbal yang disusun oleh
Utami Munandar pada tahun 1977.
3
Setelah mengetahui pentingnya menjadi seorang yang kreatif guna
menjawab tantangan hidup, muncul pertanyaan lain. Apakah setiap anak
sejak lahir sudah kreatif? Lowenfeld dan Brittain (1987) berpendapat bahwa
kreativitas merupakan suatu proses sehingga kreativitas itu harus
dikembangkan. Tokoh kreativitas Indonesia yaitu Utami Munandar (1992)
juga memiliki pandangan yang sama. Adanya dua panda1ngan yang berbeda
dimana di satu pihak dikatakan setiap anak memiliki bakat kreatif dan di
pihak lain dikatakan kreativitas perlu dikembangkan, mendorong
dilakukannya penelitian kreativitas yang komprehensif pada masa remaja,
sehingga faktor bawaan maupun pengaruh lingkungan d1apat dicakup
sekaligus.
Kreativitas telah menarik perhatian ilmuwan psikolog dan sosiolog, namun
penelitian dibidang ini dianggap relatif tertinggal. Sehingga menarik untuk
mengutip komentar Hurlock (1980) mengenai apa yang menyebabkan hal ini
yaitu antara lain adanya:
1. konsep yang mengatakan bahwa kreativitas diturunkan.
2. anggapan hanya sedikit orang yang kreatif, maks1 penyelidikan lebih
diarahkan ke bidang yang mengenai mayoritas manusia.
3. anggapan bahwa orang-orang yang cerdas dan berprestasi tetap
lebih berhasil dari orang-orang yang kreatif.
4
4. kepercayaan lama bahwa mereka yang kreatif secara seksual tidak
normal, seperti kelaki-lakian pada war.ita dan kewanita-wanitaan pada
laki-laki.
5. anggapan dan mungkin ini yang paling benar, iali;1h bahwa studi
kreativitas sulit dilakukan.
Men urut Taba ( dalam Munandar, 1992), potensi kreatif te,rdapat pad a semua
individu, perpedaannya terletak pada derajat atau tingkat kreativitas yang
dimiliki masing-,masing individu. Apakah potensi kreatifyang telah ada
dalam diri individu akan menetap begitu saja?. Menurut Coleman (dalam
Oscarini,1999), kreativitas dapat berkembang. Perkembangan kreativitas
diartikan sebagai peningkatan fungsi kreatifyang tidak disebabkan oleh
adanya proses pertambahan, namun sebagai akibat dari adanya usaha yang
terorganisir untuk mengembangkannya. Berdasarkan delinisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa perkembangan kreativitas sebagai hctsil dari interaksi
dengan lingkungan (nurture).
Kreativitas seseorang dapat ditinjau dari empat aspek, keempat aspek
tersebut adalah; pertama, aspek pribadi,; kedua,aspek pendorong; ketiga,
aspek proses; keempat,aspek produk. Menurut aspel< yang pertama
kreativitas merupakan keunikan pribadi individu, melalui kepribadian yang
unik ini akan memunculkan ide-ide baru dan inovatif. Aspek yang kedua,
menyatakan bahwa untuk memunculkan kreativitas sesEiorang diperlukan
dorongsn dan dukungan dari lingkungan. Aspek ketiga berpendapat bahwa
kreativitas anal< berkembang jika ia diberi kesempatan untuk bersibik diri
secara kreatif, diberikan kebebasan untuk mengekspresikan dirinya secara
kreatif. Sedang menurut aspek keempat kreativitas akan timbul bila ada
perpaduan dari ketiga aspek tadi. (Fachruddin,2002).
Dari perpaduan keempat aspek tadi menimbulkan kreativitas pada
seseorang, tetapi kreativitas itu akan berbeda pada.setiap anal< laki-laki dan
perempuan atau kakak dengan adiknya. Menurut Hurlock (1988) anak
pertama akan lebih kreatif dibandingkan anal< tengah dan bungsu.
5
Karena anal< sulung atau anal< pertama adalah anak yang beruntung karena
ia adalah anak yang memang diharapkan, dilimpahkan kasih sayang dan
dirawat dalam kehati-hatian, karena bagi orang tua ini adalah pengalaman
pertamanya menjadi seorang bapak dan seorang ibu. Pengalaman yang
banyak terjadi dimasyarakat seorang anal< sulung menjadi lebih punya
tanggung jawab untuk menggantikan kedudukan orang tuanya untuk
mengendalikan keluarganya. Jadi anak sulung harus lebih kreatif dalam
memutuskan sesuatu hal untuk berjalannya kehidupan, sehingga tingkat
kreativitasnya cenderung tinggi. (Hadi~roto,dkk,2002).
Dalam pertumbuhannya bila anak sulung diberi tanggung jawab penuh ia
akan menjadi penggerak dan reformis yang amat agresif. Anak suiting yang
tegas ini mempunyai keinginan kuat untuk maju, suka bekerja keras dan
memasang tujuan serta target yang tinggi untuk dicapai.
Anal< tengah, l<edudul<an anal< ini diapit oleh seorang atau beberapa orang
l<al<al< atau beberapa adil<. Dengan l<edudukan ditengah iini, berarti anak
tersebut berada dalam l<edudukan terjepit. Menurut penelitian kebanyakkan
anal< tengah ter!ihat lebih ramah,kadang suka pamer dan sering kali melucu
(Hadibroto,dl<k,2002).
Anak tengah lebih mudah membina relasi dibandingl<an anak sulung atau
anak bungsu. Sebagai contoh anak tengah yang baik aaclalah Donald
Trump, tokoh real estate piawai yang flamboyan dan mahir menggunakan
kemampuan negosiasi dengan baik.
6
Mengenai anak bungsu, dalam masyarakat terdapat penclapat umum bahwa
anak bungsu ini adalah anak manja oleh karena menjadi pusat perhatian
keluarga, baik dari orang tua maupun dari kakak-kakaknya. Dengan
mendapat perhatian yang terus menerus dari l<akak-kakalknya yang lebih
dewasa dan dari orangtuanya mengakibatkan sifat-sifat a:nak bungsu ini
sering terlihat kekanak-kanakan, cepat putus asa dan mudah emosi
(Hadibroto,dkk,2002).
7
Anak bungsu biasanya anak yang lucu dan mudah menarik perhatian orang
lain. Ancik bungsu banyak yang sukses sebagai komedian, diantaranya : Ulfa
Dwiyanti.
Perbedaan ini bisa saja timbul akibat pola asuh orang tua, antara anak
sulung, tengah dan bungsu memang ada perbedaan karakter dan tingkah
laku. Menurut Adler (dalam Alwisol,2004), untuk membirnbing tingkah laku,
setiap orang menciptakan tujuan final yang semu, mem~1kai bahan yang
diperoleh dari keturunan dan lingkungan serta pola asuh dalam keluarga.
Disadari ataupun tidak,selama ini sebagian masyarakat lkita menganggap
bahwa anak sulung Jebih memiliki tingkat kreativitas yan!~ lebih baik
dibandingkan adik-adiknya. Keadaan tersebut menyebabkan anak sulung
harus bisa memberikan penyelesian masalah bagi adik-adiknya secara
kreatif.
Peneliti berasumsi bahwa, jika dilihat dari sudut pandang sebagian
masyarakat kita, terdapat indikasi yang menegaskan bahiwa ada perbedaan
yang mencolok pada anak sulung, anak tengah dan anak bungsu kususnya
dalam hal kreativitas. Anak sulung yang selalu dijadikan •::>bjek contoh bagi
adik-adiknya harus lebih mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi
dibandingkan adik-adiknya.
8
Douvan dan Adelson (1996), mengatakan bahwa anak pertama, baik laki-laki
maupun perempuan memperlihatkan dorongan dan ambisi yang kuat,
mereka berorientasi pada prestasi, juga dari hasil penelitian lain yang
mengataksn anak pertama memperlihatkan kebutuhan yang tinggi untuk
berprestasi. Dari pernyataan tersebut bukan berarti bahwa anak bungsu
prestasinya lebih rendah dari anak
pertama, tetapi bila dibandingkan dengan kakaknya maka kakaknya yang
selalu lebih baik.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah selalu demikian. Apakah tidak
mungkin terjadi kebalikannya, yaitu anak bungsu mempunyai tingkat
kreativitas yang lebih tinggi atau setaraf dengan anak pertama, karena
adanya faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi tingkat kreativitas
seseorang seperti pola asuh, jenis kelarnin, inteligensi atau status ekonomi.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melihat kreativitas
siswa ditinjau dari urutan kelahiran. Hal ini dilandasi karena adanya
perbedaan tingkat kreativitas antara anak sulung, tengah dan bungsu.
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui tingkat kreativitas siswa
berdasarkan urutan kelahiran sulung,tengah,bungsu.
1.2. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas nnaka penulis .telah
mengidentifikasi permasalahan yang ada menjadi:
1. Apakah ada perbedan antara tingkat kreativitas siswa dilihat dari
urutan kelahimn (sulung, tengah, bungsu) ?
2. Apal<ah ada perbedaan tingkat kreativitas anak jika dilihat dari jenis
kelamin?
3. Apakah ada perbedaan tingkat k;eativitas anak jika dilihat dari pola
asuh orang tua?
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan masalah
Untuk menghindari peninjauan yang terlalu luas terhadap masalah-masalah
yang akan diteliti,maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai
berikut:
1. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
asosiasi baru, baik imajinatif maupun abstrak, konkrit bardasarkan
bahan, informasi atau data yang diperoleh dalam interaksi dengan
lingkungan (Utami Munandar).
2. Urutan kelahiran adalah posisi anak dalam keluar"a yaitu; sulung,
tengah atau bungsu.
9
3. Penelitian diiakukan pada anak sulung, anak teng:ah, dan anak
bungsu di SON 03 Pagi Jakarta-Barat dalam kategori akhir kanak
kanak yang berusia dalam rentang 10-12 tahun. (Hurlock,1980).
1.3.2. Perumusan masalah
Apakah ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kreativitas
berdasarkan urutan kelahiran sulung,tengah,bungsu.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan dari Penelitian
10
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
tingkat kreativitas antara anak sulung, anak tengah dan anak bungsu
(urutan kelahiran).
1.4.2. Manfaat dari Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
gambaran tentang tingkat kreativitas antara anak sulung, anak tengah
dan anak bungsu (urutan kelahiran).
Dan dapat memeberikan sumbangan pengetahuan dibidang psikologi,
khususnya psikologi perkembangan.
Secara prak1is, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk
mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kreativitas antara anak
sulung, anak tengah dan anak bungsu (urutan kelahiran). Sehingga
kita dapat mengetahui tingkat kreativitas anak tersebut agar dapat
diterapkan sebaik mungkin dan ditindak lanjuti. Penelitian ini
diharapkan juga dapat berguna bagi pembaca lainnya.
1.5 Sistematika Penulisan
Teknik penulisan pada skripsi ini menggunakan American Psycho/ogyca/
Association (APA). Dengan sistematika penulisan sebanai berikut:
Bab 1 Pendahuluan, melingkupi latar belakang penelitian,
permasalahan penelitian, manfaat dan tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan
11
Bab 2 Kajian Pustaka akan membahas tentang pengertian kreativitas,
karakteristik kreativitas,pengertian masa kanak-kanak akhir, cirri
ciri masa kanak-kanak akhir, tahap perkembangan kanak-kanak
akhir, pengertian urutan kelahiran, anak sulung, anak tengah dan
anak bungsu, kerangka berpikir. Pengertian pola asuh, tipe-tipe
pola asuh dan hipotesisnya.
Bab 3 Metode Penelitian yang meliputi variable penelitian, subyek
penelitian, alat pengumpul data, prosedur penelitian, dan metode
pengolahan data.
Bab 4 Analisis Hasil Penelitian, didalamnya terdiri dari gambaran umum
subjek yang meliputi jenis kelamin, usia, dan skor, juga hasil
utama penelitian.
Bab 5 Penutup, meliputi kesimpulan, diskusi, dan saran.
2.1 KREATIVITAS
BAB2
LANDASAN TEORi
2.1.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah suatu kernarnpuan untuk memecahkan rnasalah
persoalan
yang rnernungkinkan orang tersebut memecahkan ide yang asli atau
menghasilkan suatu yang adaptis yang secara penuh b•~rkembang (Abdul
Rahman&Muhbib Abdul,2004).
Kreativitas disebut berfikir divergen, yaitu aktivitas mental yang asli, murni
dan baru, yang berbeda dari pola pikir sehari-hari dan menghasilkan lebih
dari satu pemecahan persoalan (J.P .Guilford dikutip oleh Abdul
Rahrnan&Muhbib Abdul,2004).
12
Kreativitas berhubungan dengan kecerdasan kreatif, l<ec:erdasan kreatif
menurut Tony Suzan (2003) berarti kernampuan seseonmg untuk
memunculkan ide-ide baru, menyelesaikan masalah dengan cara yang khas,
dan untuk lebih meningkatkan imajinasi, perilaku, dan produktivitas.
Untuk mewujudkan kreativitas, ada ciri-ciri tertentu yang harus
dikembangkan secara bersarna-sama. Ciri-ciri ini dapat dibagi menjadi dua,
13
yaitu ciri-ciri aptitude dan ciri-ciri nonaptitude. Ciri-ciri aptitude ialah ciri-ciri
yang berhubungan dengan kognisi, seperti kelancaran, keluwesan, dan
keaslian dalam pemikiran. Sedangkan ciri-ciri nonaptitude ialah ciri-ciri yang
lebih berkaitan dengan sikap dan perasaan, seperti rasa ingin tahu, senang
mengajukan pertanyaan, dan selalu ingin mencari pengalaman-pangalaman
baru (S.C.U. Munandar, 1985).
Gowan (dalam Oscharini 1999) membuat klasifikasi definisi kreativitas dari
yang rasional sampai irasional. Klasifikasinya sebagai beirikut:
1. Kreativitas sebagai kognitif rasional dan pemecahan masalah,
menempatkan organized intelligence dan pemikiran logis sebagai
sumber tingkah laku baru.
2. Kreativitas sebagai personality trait dan berasal dari keluarga dan
lingkungan, menempatkan aspek kepribadian seperti kemandirian dan
spontanitas ke dalam nurturing environment.
3. Kreativitas sebagai kesehatan mental, keterbukaan psikologis dan
aktualisasi diri, menempatkan total personality dalam evolusi menuju
keterbukaan.
4. Kreativitas sebagai Freudian, oidipa/ dan preconcious. Menempatkan
unconscious sebagai sumber kreativitas di man a k•:>nflik disulut oleh
dilema seksual unutk menjadi kesadaran.
5. Kreativitas sebagai eksistensial psychadelic dan rasional
menempatkan fenomena paranormal sebagai sumber produksi baru.
14
Busse Mansfielq (dalarn Oscharini 1999) membuat klasifikasi kreativitas,
bagairnana kreativitas terefleksikan dalam teori psikologi. Klasifikasi tersebut
sebagai berikut:
1 . Psikoanalisa : pentingnya pembeba:san pikiran
unconscious yang rnemungkinkan rnunculnya perspektif baru,
rnementingkan artistic creativity.
2. Gestalt : renstrukturisasi elem(m bagian dari
kreativitas, mementingkan scientific creativity.
3. Association : ide tampil dalam hubungan hirarkis satu
sama lain dan orang yang kreatif memiliki akses tE~rhadap mereka.
4. Perseptual Kategori : keterbukaan terhadap pandangan yang
berbeda merupakan-central dari proses kreatif.
5. Humanistik : kreativitas bersumber dari dari keunikan
individu dan lingkungan.
6. Perkembangan Kognitif : kreativitas merupakan proses searah
dimana seseorang diarahlan untuk memiliki pemecahan kreatif yang
nyata.
7. Composite : menyatukan teori-teori diatas.
Dari sejumlah definisi mengenai kreativitas, penulis men~1gunakan definisi
yang dikemukakan oleh Utami Munandar yaitu:
Kemampuan untuk membuat kombinasi baru, asosiasi bairu, baik imajinatif
maupun abstrak, konkrit berdasarkan bahan, informasi atau data yang
diperoleh dalam interaksi dengan lingkungan.
15
Dari definisi yang ada, kreativitas tidak hanya berkaitan dengan penciptaan
hal baru yang bersifat konkrit, namun juga berkaitan dengan aspek pikiran
maupun imajinasi. Di dalam konsep kreativitas diperkenalkan konsep berpikir
kreatif yang merupakan kemarnpuan untuk menemukan berbagai jawaban
terhadap suatu
masalah, dengan menggunakan berbagai jawaban terhadap suatu rnasalah,
dengan menggunakan berbagai data atau informasi yang tersedia.
Penekanan pemecahan masalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan
keragaman jawaban (Utami Munandar, 1985).
Berdasarkan uraian yang ada maka penulis mendefinisikan Kreativitas
adalah suatu konsep abstrak, maka untuk mengukur secara operasional,
digunakan konsep kelancaran, keluwesan (fleksibilitas) dan orisinalitas
dalam berpikir, serta elaborasi, yang didapat dengan melakukan uji tes
kreativitas. Masing-masing konsep tersebut mengacu pada kemampuan
individu yang tercermin dalam tingkah laku.
2.1.2 Ciri-ciri Kreativitas
Menurut Stein dalam Zafriel (1991), orang yang kreatif mempunyai
kemampuan untuk mentolelir adanya masalah atau adanya kesenjangan,
16
hingga ditemukannya cara pemecahan yang efektif. Dalarn memecahkan
suatu masalah orang yang kreatif mencoba untuk menegakkan hipotesis
yang dibuatnya itu. Mereka juga pada umumnya memiliki kemampuan unutk
mengkomunikasikan hasil yang diperoleh kepada orang lain, oleh sebab itu
Stein menekankan pentingnya media atau sarana komunikasi bagi seorang
kreatif untuk menyampaikan gagasan atau hasil karyanya1 kepada orang lain.
Ciri-ciri yang mencerminkan kepribadian yang kreatif menurut para ahli
(S.C.U. Munandar, 1977)
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
2. Mempunyai inisiatif
3. Mempunyai minat yang luas
4. Bebas dalam berfikir (tidak kaku atau terhambat)
5. Bersifat ingin tahu
6. Selalu ingin mendapat pengalaman baru
7. Percaya pada diri sendiri
8. Penuh semangat
9. Berani mengambil resiko (tidak takut membuat kesalahan)
10. Berani dalam pendapat dan keyakinan (tidak ragu dalam menyatakan
pendapat meskipun mendapat kritik dan berani mempertahankan
pendapat yang menjadi keyakinannya).
Beberapa ahli tel ah mencoba meneliti sikap kreatlf yang terwujud melalui
sifat-sifat tertentu, antara lain yang dikemukakan oleh Williams (dalam
S.C.U. Munandar, 1985) yaitu:
1 . Rasa ingin tahu
2. Bersifat imajinatif
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan
4. Sifat berani mengambil resiko
5. Sifat menghargai
Selain ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa ciri-ciri
afektif lainnya yang juga penting dalam menentukan prestasi kreatif
17
seseorang, antara lain: tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, dan
mempunyai rasa humor (S.C.U. Munandar, 1985).
2.1.3 Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
Csikzentmihalyi dikutip Utami Munandar mengemukakan :sepuluh pasang
kepribadian kreatif yang seakan-akan paradoksal tetapi saling terpadu
secara dialektis. Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang
memungkinkan mereka bekerja berjam-jam dengan kons1mtrasi penuh,
tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks bergantung pada situasinya (
Fachrudin, 2002 ).
1. Pribadi kreatif cerdas dan cerdik, tetapi pada saat 11ang sama mereka
juga nalf. Disatu pihak mereka memiliki kebijakkan, tetapi juga bisa
seperti anak-anak. Insight yang mendalam dapat tampak bersama-
sama dengan ketidakmatangan emosional dan mental. Mereka
mampu berpikir konvergen dan divergen.
2. Ciri-ciri paradoksal ketiga berkaitan dengan kombinasi antara sikap
bermain dan disiplin. Kreativitas memerlukan kerja keras, keuletan
dan ketekunan untuk menyelesakan suatu ga~1as.an atau karya baru
dengan mengatasi rintangan yang sering dihadapi.
3. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi,
namun tetap bertumpu pada realitas.
4. Pribadi kreatif menunjukkan kecendrungan baik introversi maupun
ekstraversi. Seseorang perlu dapat bekerja sendiri unutk dapat
"berkreasi", menulis, melukis, melakukan eksperimen dalam
laboratorium. Tetapi juga penting baginya unutk bertemu dengan
orang lain, bertukar pikiran dan mengenal karya-karya orang lain.
18
5. Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan ban!JQa akan karyanya
pada saat yang sama. Mereka puas dengan prestasi mereka tetapi
biasanya tidak terlalu ingin menonjolkan apa yan!J telah mereka capai,
dan meraka juga mnegakui adanya factor keberuntungan dalam karir
mereka.
6. Pribadi kreatif menunjukkan kecendrungan androgini psikologis, yaitu
mereka dapat melepaskan diri dari steorotip gender (maskulin -
feminim). Lepas dari kedudukan gender, mereka bisa sensiti dan
asertif, dominan dan submissif pada saat yang sama.
7. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka ment~ntang, tetapi di
lain pihak mereka bisa tetap tradisional dan konservatif.
19
8. Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat 9passionate) bila
menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat objektif dalam penilaian
karyanya.
9. Sikap keterbukaan dan sensitivitas orang kreatit' sEiring membuat
menderita jika mendapat banyak kritik dan serangim terhadap hasil
jerih payahnya.
2.1.4 Unsur-unsur Kreativitas
Menurut S.C. utami Munandar (1985) ada empat unsure yang terdapat
dalam kreativitas, yaitu unsure kelancaran,kelenturan, e~aborasi dan
orisinalitas. Berikut ini akan dijelaskan satu-persatu:
1. Unsur Kelancaran
Kelancaran (fluency) dalam berpikir,dimaksud adalah kemampuan
untuk memberikan gagasan pada objek tertentu dengan cepat dan
tepat disini,penekanan pemikiran kreatif adalah dalam wak1.u yang
singkat dapat menghasilkan gagasan atau ide teintang objek tertentu
dalam jumlah yang banyak. lndividu yang mempunyai "ideational
fluency" yang tinggi dapat menghasilkan bayak gagasan atau konsep
konsep yang relevan dengan beberapa masalah dalam waktu singkat.
2. Unsur Kelenturan
Kelenturan (f/eksibilitas) dimaksud afalah kemampuan unutk
memberikan gagasan yang beragam, mereka yang niemiliki tingkat
fleksibilitas yang tinggi dapat mengalihkan arah berpikir unutk
memecahkan masalah, jika masalah atau kondisinya memerlukan
pendekatan baru. Jadi penekanan fleksibilitas adalah pada segi
keragaman gagasan,kaya akan alternatif, dan bukan kekakuan
berpikir yang cenderung otoriter.
3. Unsur Elaborasi
20
Elaborasi dimaksudkan adalah kemampuan untuk mengembangkan,
merinci, dan memperkaya atau memperluas suatu gagasan. Seorang
yang membuat iklan mengenai suatu mobil dengan "andalan masa
kini" tetapi bagi orang
yang kreatif mungkin akan menambah dengan gambar tambahan.
lklan yang dibuat orang yang kreatif tadi, kaya akan gagasan, luas
dan mampu mengembangkan suatu objek sederhana menjadi
beberapa ide yang menarik. Jelas disini bahwa pelukis kedus lebih
kratif dari pelukis pertama dilihat dari unsure elaborasinya.
4. Unsur Orisinalitas
Orisinalitas yang dimaksud adalah kemampuan untuk memberikan
gagasan yang secara statistik unik dan langka untuk populasi tertentu,
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru, atau kombinasi
kombinasi baru antara bermacam-macam unsur atau bagian. Makin
banyak unsur yang digabung menjadi satu gaga~lan atau produk yang
21
kreatif, makin orisinil pemikiran individu. Jadi, mereka memiliki tingkat
kreativitas yang tinggi dilihat dari unsur orisinalita:s. :
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut Hurlock (dalam Mahdalisa, 1988) perkembang<1n kreativitas pada
individu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Jenis kelamin
Pria umumnya lebih kreatif daripada wanita. Hal ini antara lain karena
perbedaan perilaku terhadap mereka, pria biasanya rnempunyai lebih
banyak kesempatan untuk bebas dan mandiri.
2. Status sosial dan ekonomi
lndividu dari kelas sosial ekonomi yang lebih tinggi pada umumnya
menunjukkan kreativitasnya yang lebih tinggi pula. Hal ini disebabkan
karena keluarga dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi pada
umumnya menerapkan pola pendidikan yang lebih d•~mokratis di
rumahnya. Sedangkan keluarga dari status sosial rendah seringkali
menerapkan pola pendidikan otoriter. Pola pendidikan demokratis
memberikan kesempatan pada individu untuk mengungkapkan diri dan
memberi kebebasan pada mereka untuk memilih aktivitas yang
disenanginya. Keadaan keluarga dari status sosial elkonomi tinggi juga
lebih memberi kemungkinan bagi individu untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas.
22
3. Urutan kelahiran
Anak pertama umumnya kurang kreatif dibandingkan anak-anak yang
lahir kemudian dan anak tunggal. Anak pertama biasanya banyak
mendapat tekanan dari orang tua untuk menuruti harapan mereka.
Tuntutan orang tua ini akan mendorong anak pertama menjadi anak yang
penurut dan kurang kreatif. Sedangkan anak tunggal biasanya
mempunyai kesempatan yang besar untuk menunjukkan dirinya
dibandingkan anak dari keluarga besar.
4. Besar-kecilnya keluarga
lndividu dari keluarga kecil pada umumnya lebih kreatif daripada keluarga
besar. lndividu pada keluarga kecil mempunyai banyak kesempatan
untuk mengungkapkan diri, sedangkan individu dari keluarga besar
dengan pendidikan otoriter dan keadaan ekonomi yang kurang baik bisa
menghambat kreativitasnya.
5. Lingkungan kota-desa
lndividu yang tinggal diperkotaan cenderung lebih kmatif dari pada
individu yang tinggal di pedesaan. Di kota kesempatan dan rangsangan
untuk pengembangan kreativitas lebih besar daripada di desa. Pola
pendidikan di desa pada umumnya bersifat otoriter s1~hingga dapat
menghambat kreativitas individu itu sendiri.
6. lnteligensi
Sejalan dengan meningkatnya usia seseorang, tampak bahwa mereka
yang lebih cerdas akan lebih kreatif daripada individu yang kurang_
cerdas. lndividu yang cerdas rnernpunyai lebih banyak ide dalarn
mernecahkan persoalan dan lebih rnarnpu rnerumuskan pernecahan
masalah secara lebih baik.
2.2 URUTAN KELAHIRAN
23
Birth Orderatau konsep urutan l<elahiran bukan didasarkan sernata
mata oleh norner urutan kelahiran rnenurut diagram keluarga, melainkan
yang lebih tepat adalah berdasarkan persepsi psikologis yang terbentuk
dari pengalarnan seseorang di masa kecilnya, terutama sejak ia berusia
dua sarnpai lirna tahun. Urutan kelahiran merupakan faktor nature lain
yang rnernpengaruhi kreativitas. Hurlock (dalam Utami Munandar,1988)
menyatakan bahwa anak tengah, bungsu dan anak tunggal lebih kreatif
dibandingkan anak pertarna. Hal ini disebabkan kar•ena anak pertarna
mengalarni tekanan yang lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan
harapan orang tua dibandingkan anak-anak yang lahir kemudian.
Tekanan ini mengakibatkan anak cenderung rnenjadi conformer
daripada creator.
Awalnya , Alfred Adler menyinggung perihal pengaruh urutan kelahiran
pada pembentukkan sifat dasar seseorang yang akan menentukan
nasibnya kelak. Adler menyimpulkan adanya lima kelompok posisi
urutan kelahiran, yaitu anak tunggal, anak tertua, anak kedua, anak
tengah dan anak bungsu.
2.2.1. Anak Sulung
24
Anak Sulung adalah anak tunggal hingga tiba saat adiknya (anak
kedua) hadir dalam keluarga. la menjadi anak sulung ketika perhatian
ibunya beralih kepada bayi baru yang lebih memerlukan perhatian dan
perawatan. Perhatian dari orang tua itu cenderung membuat anak
memiliki perasaan mendalam untuk menjadi superior atau kuat,
kecemasannya tinggi dan terlalu dilindungi. (dalam Alwisol,2004).
Anak sulung mulai menyadari bahwa ia tidak disayangi lagi dan berpikir
itu terjadi karena kesalahannya sendiri. la menyesali dirinya dan
merasa bersalah. la mengkompensasikan kehilangan tersebut dengan
mencari kasih sayang pengganti dalam bentuk-bentuk lain, misalnya
perasaan dihormati, dikagumi, dan disetujui. la bertindak sangat
berhati-hati untuk tidak
menyinggung perasaan orang di sekelilinginya agar tidak sampai
kehilangan lagi kasih sayang orang tuanya. la berkembang menjadi
sosok yang cenderung mengalah (Hadibroto,2003).
Menurut Adler (dalam Alwisol,2004), kelahiran adik menimbulkan
dampak traumatik kepada anak sulung yang 'turun tahta'. Peristiwa itu
25
mengubah situasi (dari memonopoli perhatian orang tua, menjadi harus
b!;)rbagi dan menjadi orang kedua sesudah adikny<l) dan mengubah
cara pandangnya terhadap dunia.
Anak sulung itu mungkin menjadi pemuda yang be1rtanggung jawab,
melindungi orang lain atau sebaliknya menjadi orang yang merasa tidak
aman dan miskin interaksi socia! (dalam A!wisol,2004).
Karakteristik anak bisa dilihat berdasarkan urutan kelahiran seperti
yang disebutkan Alferd Adler. Anak sulung kerap terbebani dengan
harapan atau keinginan orang tua, anak sulung sangat penting bagi ego
orang tua. ltu sebabnya, anak sulung didorong unutk mencapai standar
sangat tinggi sebagai representasi orang tua, cendE~rung tertekan dan
senang menjadi pusat perhatian. Orang tua cenderung lebih
memperhatikan dalam mendidik anak pertama.
Anak sulung mencapai sukses tinggi dalam bidang yang ditekuninya.
Umumnya memiliki IQ yang sangat tinggi, meraih sukses terbaik dalam
pendidikan akademis. Memiliki motivasi dan keinginan sangat tinggi
untuk mencapai sukses, menunjukkan penguasaan pengetahuan yang
sangat baik.
26
Segi positif dari anak sulung, mereka adalah pemimpin-pemimpin alami
, dan banyak dijumpai dikalangn tokoh-tokoh politik dan figur perusahaan
yang terkemuka. Mereka bersikap superior dan cenderung menuntut
haknya. Ada dua tipe sikap anak sulung. Pertama, l.ipe pekerja keras
dengan kemampuan besar untuk mengadakan perubahan dan
memegang kendali. Kedua, tipe penurut dan mengayomi. Pada
umumnya, anak sulung tergolong orang yang cerewet, sangat
mendetail, tepat waktu, berdisiplin tinggi, dan cakap dalam bidang yang
ditekuninya (Hadibroto, 2003).
Segi negatifnya, mereka sering bersikap murung dan kadang-kadang
kurang berperasaan. Mereka dapat bertindak dengan menggunakan
intimidasi, mendorong orang lain bekerja keras, dan jarang ada yang
berani menolak permintaan atau perintahnya.
2.2.2 Anak Tengah
Anak tengah, yaitu anak kedua, anak ketiga, dan s1~terusnya yang
masih mempuyai adik sebagai pelampiasan kekesalan karena
diremehkan oleh kakaknya.
Menurut Adler (dalam Alwisol, 2004) anak kedua biasanya memulai
hidup dalam situasi yang lebih baik untuk mengembangkan kerjasama
dan minat sosial. Sampai tahap tertentu, keripbadian anka kedua
dibentuk melalui pengamatannya terhadap sikap kal<aknya kepada
dirinya (dalam Alwisol,2004).
27
Anak tengah sangat sulit mengekspresikan kesulitan yang dihadapinya.
Umumnya ramah, tapi sangat tidak rnau terikat. Sukses dalam kegiatan
diluar rurnah, berani rnerintis bidang baru yang orang lain kurang atau
tidak yakin akan keberhasilannya. Sangat berhasil di bidang yang
dilandasi dengan kernarnpuan intelektual.
Segi positif dari anak tengah adalah mereka cenderung senang
bersosialisasi, ingin rnenyenangkan orang lain dan lcurang senang
rnenghadapi konfrontasi. Kebutuhan dasar mereka adalah agar dapat
hidup dengan tenang, lancar dan berupaya menciptakan suasana yang
darnai. Mereka urnurnnya sederhana dan merupakan pendengar yang
baik dan marnpu rnelihat suatu rnasalah dari dua sisi. sehingga sering
berhasil menjadi penengah dalam konflik atau perb(~aan pendapat.
Segi negatifnya, rnereka bukan tipe orang yang bisa membuat
keputusan yang akan rnenyinggung perasaan orann lain. Mereka juga
sering menyalahkan diri sendiri apabila orang lain mengalami
kegagalan dari penerapan saran yang diberikannya (Hadibroto,2003).
28
--------P""~,--~--··;
ptRPUSTAIV\llti. U l ~.Mf\ Ulff S'fARIF HID~'I ~".U \. l I ( l ! ;,L!IHTA
2.2.3 Anak Bungsu L------
Anak bungsu adalah anak yang lahir terakhir dalam keluarga, anak bungsu
merupakan anggota keluarga yang termuda usianya dan biasanya dimanja
dibandingkan dengan saudara-saudaranya (dalam sakul, 1998).
Anak bungsu adalah anak-anak yang kurang dewasa, se1ring menjadi
binggung karena kurang percaya diri, namun dalam keadaan kritis mereka
dapat berubah dan tampil sebagai sosok yang mengejutkan, mereka mampu
menghebohkan kelas dengan humornya, tingkah laku lucunya atau karena
melintir ucapan gurunya.
Anak bungsu biasanya adalah anak yang lucu dan mudah menarik perhatian
orang lain. Mereka sering menjadi mascot keluarga, tidak rumit dan
' cenderurig ramah. Namun, dibalik itu anak bungsu sering1 diremehkan
sehingga menjadi pemberontak yang emosional, ceroboh dan tidak sabaran
dalam banyak hal dikeluarga, mereka selalu menjadi diterakhirkan. Sakul
(1998) menyatakan bahwa, selain keluarga kurang percaya kepada
kemampuannya, keluarga merasa perlu mengawasinya dlalam setiap tugas
yang dipercayakan kepadanya.
Segi positifnya, anak bungsu tergolong ekstrovert yan~1 rnenjadi lebih
bersemangat dengan kehadiran banyak orang disekitarnjla. Mereka tidak
takut berbuat salah dan mengambil resiko. Segi negatifnya anak bungsu
29
mudah cepat menjadi bosan. Mereka sangat takut tidak cliterima dalam suatu
lingkungan dan memiliki rentang perhatian yang singkat (Hadibroto,2003).
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anak bungsu selain
anak yang lahir paling akhir dalam keluarga, juga merupakan anak yang
pandai bergaul. la sering dikatakan sebagai anak manja, selalu menjadi
pusat perhatian dalam keluarga dan terkadang memang ingin selal:.i
diperhatikan atau mencari perhatian. Si bungsu cenderung menganggap
dirinya lemah dan tidak berdaya dalam melaksanakan tugas. la tidak banyak
menuntut dan tidak suka didominasi oleh orang tua (dalam Chusnul 2006).
2.3 Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah atau masa akhir kanal<-kanak adalah anak yang berusia
antara 6-12 tahun. Secara fisik umumnya anak-anak usia ini mengalami
pertumbuhan yang lambat namun tetap. Mereka telah menguasai
kemampuan motorik yang pada masa sebelumnya belum dikuasai.
2.3.1 Masa Perkembangan Masa kanak-kanak Akhir
1. Perkembangan Mental
Peningkatan kemampuan mental serta pengalaman sekolah membuat anak
menguasai kemampuan kognitif baru. Anak usia sekolah telah mampu
membuat penyelesaian masalah secara sederhana. Penguasaan kata-kata
dan simboll meningkat. Anak telah lebih menguasai kemampuan bahasa
sehingga marnpu mengekspresikan diri dengan lebih baik .. Pemahaman
mengenai konsep kecepatan dan jarak telah dikuasai. Anak juga telah
mampu memanipulasi berbagai dimensi
30
lingkungan dan menjelaskan bebarapa gejala lingkungan. Namun, anak usia
sekolah masih memiliki keterbatasan berpikir, mereka belum mampu berpikir
secara abstrak (Turner dan Helmes, 1995).
2. Tahap Perkembangan Kognitif dari Piaget
Anak usia sekolah berada dalam tahap perkembangan kognitif konkrit
operasional pada tahap ini anak dapat berpikir secara konisisten
Perkembangan penting dalam'.tahap ini, anak mampu mernbuat
perencanaan sebelum melakukan tindakan (Gavin dalam Turner 1995).
Kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki anak dalam tahap ini adalah;
a. Konservasi (conservation) dengan kemampuan ini anal memahami
bahwa jumlah suatu benda tetap sama meskipun bentuk fisik
berubah.
b. Klasifikasi kemampuan untuk memahami sub kelas, kelas dan
classinclusion.
c. Seriacion, kemampuan untuk membuat obyek berclasarkan ukuran.
3. Perkembangan Konsep
Konsep yang berkembang dalam periode ini adalah ko~sep bentuk dan
ukuran. Konsep ruang, konsep relasional (kanan/kiri), konsep kuantitas
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian).
4. Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah
31
Pemecahan masalah memerlukan kemampuan monitoring dan evaluasi. Di
samping itu, kemampuan pemecahan masalah merupakan refleksi dari
perkembangan kemampuan memori. Pada tahap ini kemampuan
metakognitif berkembang. Kemampuan ini yaitu kemampuan untuk memilih
tugas kognitif. Dengan adanya perkembangan kemampuan metakognitif
mengakibatkan meningkatnya kemampuan untuk mengemali usaha yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah, dan menilai s'eberapa tepat usaha
yang dilakukan untuk memecahkan masalah (dalam Osc:harini, 1999).
2.4 Tipe Pola asuh orang tua
2.4.1 Pengertian dari pola asuh
Pengasuhan merupakan pengalaman manusia yang penting yang dapat
mengubah emosi, sosial dan intelektual seseorang. Apa yang orang tua
lakukan untuk dan bagi anaknya sudah merupakan pola pengasuhan.
Menurut Harrington dan Whiting (Gibson,dalam Prananti;,1997) pola asuh
adalah interaksi antara pengasuhan dan anak, yang meliputi pemeliharaan
(memberi makan, membesarkan, melindungi) dan melatih sosialisasi,
32
mengajarkan perilaku yang umum dan dapat diterima oleh masyarakat. Pola
asuh juga meliputi berbagai macam cara yang digunqkan oleh pengasuhan
untuk mengkomunikasikan afeksi, agresi, nilai, minat sikap dan keyakinan
mereka terhadap anak-anaknya.
Menurut Brooks (dalam Lazzarini,2000), pengasuhan adalah merupakan
suatu proses yang didalamnya terdapat unsur memelihara, melindungi dan
mengarahkan anak selama masa perkembangannya. Hampir sama dengan
pengertian tersebut. Martin dan Colbert (1997) mendefinisikan pengasuhan
sebagai suatu proses yang biasanya berkaitan dengan 01rang dewasa yang
melahirkan, menjaga, mengasuh dan mengarahl<an anak.
Sementara darling dan Steinberg (1993), m~ndefinisikan pola asuh orang
tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan anak yang meliputi
kegiatan seperti memelihara, memberi makan, membersihkan, melindungi
dan mengarahkan tingkah laku anak selama masa perkembangan anak
tersebut.
Se lain faktor-faktor yang bersifat nature terdapat faktor yang bersifat nurture
yang mempengaruhi kreativitas. Salah satunya pola asuh orang tua. Menurut
pendekatan yang bersifat authoritarian mempunyai dampak negatif bagi
anak. Banyaknya campur tangan orang tua terhadap anak tidak
meningkatkan kreativitas anak.
33
Dalam mengasuh anak, terkadang arang tua memperlakukan anak-anaknya
secara berbeda dipengaruhi oleh urutan kelahiran anak t:ersebut, pola
perlakuan yang khas terhadap anak sulung, tengah atau bungsu
berpengaruh terhadap kreativitas.
Menurut Hurlock (1980) Orang tua sebagai pangkal keluarga tentunya
sangat berperan dalam pembentukkan dasar-dasar kepribadian, karena
orang tua merupakan model identifikasi bagi sang anak, menyatakan bahwa
model atau cara orang tua mengasuh yang terkenal dengan pola asuh,
terdapat 3 macam yaitu:
1. Pola asuh Otoriter, yaitu: pola asuh yang mempunyai ciri-ciri sikap
orang tua yang suka menghukum secara fisik, keras dan kurang
hangat, orang tua selalu menuntut kepatuhan dari anak, orang tua
mengontrol anak dengan disiplin yang keras, interaksi yang terjadi
tidak hangat dan terdapat fantasi negatif. Akibatnya anak menjadi
tidak komunikatif dengan orang tua, submissif dan kurang tanggung
jawab.
2. Pola asuh permisif, yakni; ciri orang tuaa yang serba mengizinkan
keinginan-keinginan anak, orang tua kurang memberikan disiplin
terhadap anak, orang tua kurang memberikan dis:plin terhadap anak,
orang tua memberikan kebebasan penuh (longgar) dan sikapnya tidak
menghukum. Akibatnyaa anak dapat bertindak sEimau mereka, mau
menang sendiri, kurang respek atau hormat terhctdap orang tua,
kurang menghargai apa yang telah orang tuia lakukaan bagi mereka.
G1:RPUS1'A~\IUI !li~~A -·--1 ~!ti SYAR!f Hl!lllYA\~\..iJ.h JAl<P.RTA
34
3. Pola asuh demokratis, yaitu sikap orang tua yang mengarahkan
perilaku anak secara rasional, menimbulkan sikap hangat !)ada
keduaa belah pihak. Sikap orang tua juga mengontrol dan mendorong
secara positif, orang tua mempunyai tanggung jawab dan dapat
mandirri, sehingga disin terjadi hubungan yang harmonis antara anak
dan orang tua.
2.5 Hubungan Antara Urutan Kelahiran Dengan Kreativitas
Dalam kehidupannya setiap anak berdasarkan urutan kelahirannya harus
mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dengan menggunakan
seperangkat keterampilan khusus atau kreativitas. Keterampilan khusus
inilah yang kemudian terbentuk menjadi karakteristik sang anak kelak
dikemudian hari. Konsep urutan kelahiran bukan didasarkan semata-mata
oleh nomor urutan kelahiran menurut diagram keluarga, melainkan yang
lebih cepat adalah berdasarkan persepsi psikologis yang terbentuk dari
pengalaman seseorang di masa kecilnya, terutama sejak ia berusia dua
sampai lima tahun. Kepribadian yang terbentuk menurut kelahiran itu tak
akan berubah lagi dan berdampak pada setiap bidang kehidupan kelak.
Anak pertama atau sulung harus dapat mengatasi situasinya sendiri bila ada
gangguan atau campur tangan dari orang tua, saudara, atau orang dewasa
lain dalam lingkungannya. Anak pertama mengembangkan dua macam
kecepatan untuk mengatasi gangguan yang ditemuinya, ia akan bereaksi
cepat untuk melaksanakan dan menyelesaikan apa yang sedang
dilakukanya sebelum munculnya gangguan tersebut.
35
Anak kedua mengalami gangguan perhatian yang semestinya tertuju pada
dirinya harus diperebutkan dengan kakaknya, apa yang dilakukannya dapat
disaingi oleh anak sulung dengan prestasi lebih baik, terutama untuk
kegiatan diluar rumah. Anak kedua merasa yakin bahwa tidak ada orang
yang memperdulikan perasaannya sehingga ia terbiasa untuk berfikir dan
bertindak realistis, oleh karena itu anak
kedua cenderung menghindar untuk memberi ujian kepada seseorang
karena takut akan melukai perasaan orang lain.
Anak ketiga atau anak bungsu biasanya menjadi sasaran tumpahan segala
sesuatu yang tidak disenangi kakaknya, oleh karena itu analk ketiga atau
anak bungsu tumbuh mrnjadi sosok yang merasa serba tidal< mampu dalam
mengerjakan segala sesuatu dengan baik, anak bungsu berupaya
membentengi dirinya dengan menghadapi sikap kakaknya, bila ia berhasil
mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian tersebut ia akan menjadi
sosok pemberani akan tetapi bila gagaf ia akan menjadi seorang penakut
yang senantiasa perlu perlindungan.
Urutan kelahiran menunjukan tingkat kreativitas yang bebeda, penjelasan
diantara faktor eksternal yang dapat mempengaruhi l<reativitas salah satu
diantaranya adalah sikap orang tua, hal ini sejalan den~1an yang
diungkapkan oleh Amabile (dalam Munandar, 1999) bahwa sikap dan nilai
orang tua berkaitan erat dengan kreativitas anak.
Sikap orang tua ini berkaitan erat dengan cara orang tua mengasuh atau
mendidik anaknya. menurut Hurlock terdapat tiga mac.am cara orang tua
mengasuh yang terkenal dengan pola asuh, yaitu (1) p1,la asuh otoriter; (2)
pola asuh permisif ; (3) pola asuh demokratis. Orang tua yang mengasuh
anaknya dengan pola pengasuhan yang demokratis m<~mungkinkan
kreativitas tumbuh subur. Menurut
36
Amaibile yang dikutip Utami Munandar (1985) mengatakan bahwa orang tua
yang terpercaya untuk memberikan kebebasan kepada anak cenderung
mempunyai anak kreatif. Mereka tidak otoriter tidak selalu mau mengawasi
dan meraka tidak terlalu membatasi kegiatan anak. Meireka juga tidak terlalu
cemas meganai anak mereka sehingga kreativitas dapat tumbuh pada diri
anak.
Karena kreatvitas merupakan apek yang penting untulc dikembangkan dalam
diri individu, sebab kreativitas berperan dalam memecahkan berbagai
macam permasalahan dalam kehidupan, adanya kreativitas dapat
memajukan peradaban manusia. Usaha sejak dini untuk mengembangkan
potensi kreativitas yang ada dalam diri individu perlu dilakukan.
Hipotesa-hipotesa tersebut adalah sebagai berikut:
Ha : Ada perbedaan yang signifikan tingkat kreativitas berdasarkan
urutan kelahiran pada siswa sekolah Dasar.
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat kreativitas
berdasarkan urutan kelahiran pada siswa sekolah dasar
37
3.1 Jenis Penelitian
BAB3
METODE PENELITIAN
38
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian komparatif, karena
berdasarkan judul penelitian yang mencari ada tidaknya perbedaan yang
signifikan antara tingkat kreativitas anal< berdasarl<an urutan kelahiran,
sebagaimana yang telah tertulis pada buku Manajemen Penelitian
(Aril<unto,2002) bahwa yang dimaksud dari penelitian komparatif itu adalah
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk meng•~tahui ada tidal<nya
pcrbedaan.
3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Untuk pendekatan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif
yaitu pendekatan yang menggunakan uji statistik. Pendekatan kuantitatlf
memang dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran data, seperti penampilan dari hasil penelitian (Arikunto, 2002).
Sedangkan metode penelitian yang digunal<an peneliti adalah metode
desl<riptif dengan jenis komparatif
39
.1.2 Definisi Variabel
:erlinger (dalam Sevilfa, 1993) mendefinisikan variabel penelitian sebagai
uatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai, menyangkut segala
esuatu yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat variabel
ebas (independent variable) yang yang dipandang sebagai kemunculan
ariabel terikat, serta variabel terikat (dependent variabel)
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat kreativitas,yang
didapat dari skor tes kreativitas figural.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah urutan kelahiran .
. 1.3 Definisi Operasional
efinisi operasional yang dirnaksud dalam hal ini adalah definisi yang
ersifat empiris yang dapat diukur dan dinilai berdasarkan konsep
Jerasional dari variabel penelitian. Adapun definisi operasional dari variabel
enelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kreativitas yang dimaksud adalah tingkat kreativitas dan
kemampuan kreatif yang didalamnya terkandung
kelancaran,fleksibilitas, orisinalitas, serta elaborasi yang diukur
melalui Tes Kreativitas Vigural.
2. Urutan Kelahiran yang dimaksud adalah posisi anak dalam
keluarga apakah sulung,tengah atau bungsu.
L..-----.2 Populasi dan Tehnik Sampling
.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian
erlinger (dalam Sevilla, 1993) menyalakan bahwa populasi sebagai
3seluruhan anggola, kejadian, alau objek-objek yang lelah dilelapkan
engan baik. Popu!asi dari penelilian ini adalah seluruh siswa kelas 4,5 dan
SDN 03 pagi Jakarta Baral.
imlah sampel yang d1rencanakan berjumlah 90 orang siswa yang lerdiri
iri 30 siswa anak sulung, 30 siswa anak lengah, dan 30 siswa anak
mgsu.
3ng diambil dari 89 siswa kelas 4,87 siswa kelas 5 dan 86 siswa kelas 6
) Negri 03 Pagi Jakarta Baral, menurul Ferguson (dalam Sevil:a, 1993),
1raklerislik sampel dalam penelilian ini adalah :
a. Siswa SD Negeri 03 Pagi Jakarta Baral .
b. Subjek memiliki saudara minimal 3 orang yailu, anak pertama, lengah
dan lerakhir
c. Berusia anlara 10-12 lahun.
:.2 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
knik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelilian ini adalah
rposive Random Sampling. Yang dimaksud dengan purposive adalah
iarikan sampel yang berada dilokasi penelilian dipilih berdasarkan krileria/
aklerislik lertenlu sesuai dengan lujuan penelilian.
41
eknik ini termasuk dalam non probability sampling dimana tidak semua
nggota populasi mendapat kesempatan yang sama untukmenjadi sampel
enelitian. Menurut Sanapiah (2005) purposive sampling adalah sampel
mg ditetapkan secara sengaja oleh penulis berdasarkan atas kriteria atau
ertimbangan tertentu. Karena jumlah subjek yang memenuhi kriteria
asing-masing kategori dari sulung,tengah dan bungsu maka dilakukan
ndomisasi dari mereka sehingga diperoleh masing-masing kategori
~banyak 30 orang.
3 Teknik Pengumpulan Data·
etode penelitian yang dilakukan adalah metode kausal komparatif
enelitian ex post facto). Kerlinger (1973) mendefinisikan ex post facto
bagai " pencarian empirik yang sistematik karena ilmuwan tidak dapat
engontroi Jangsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau
rena menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. (dalam Sevilla, 1993)
!lam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang
akukan dengan cara memberikan tes kreativitas figural dan menyebarkan
ftar penyataan (angket) yang mengacu pada skala likert.
lnstrumen Pengumpulan Data
•trument Pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan Tes
'ativitas figural! dan Kuesioner .
42
3.4.1 Tes Kreativitas Figural
Tes Kreativitas Figural merupakan adaptasi darj circle test yang dibuat oleh
Torrance. TKF digunakan untuk subyek prasekolah sampai dewasa. Tes ini
valid bagi mereka yang memiliki pengalaman menggambar. Tes ini
mengukur kelancaran, keluwesan, orisinalitas serta elabc>rasi. Dalam
penelitian ini, untuk mengukur kreativitas (berfikir anak) digunakan Tes
Kreativitas Figural bentuk lingkaran dari Torrance (1974) yang telah
dibakukan dan diadaptasi untuk murid-murid Indonesia cileh Utami Munandar
(1988).
Cara pengisian dibuat dengan menggunakan alat tulis, anak diminta
menambahkan garis-garis pada lingkaran untuk membentuk suatu gambar.
Garis-garis tambahan dapat ditempatkan di dalam ataupun di luar lingkaran
sesuai dengan apa yang dibuat. Lingkaran tersebut harL1slah merupakan
bagian dari gambar yang dibuat. Waktu yang disediakan selama 10
(sepuluh) menit. Dalam waktu yang disediakan, anak diminta untulc membuat
sebanyak mungkin benda-benda atau gambar-gambar yang khas atau unik
yang kira-kira tidak dibuat oleh anak yang lain, terakhir anak diharuskan
menuliskan nama atau judul dibawah gambar yang dibuat.
Teknik skoring TKF, dilakukan berdasarkan aspek-aspek yang diukur melalui
tes ini yaitu:
a. Fleksibilitas atau keluwesan, skor fleksibilitas dip1eroieh dengan
menghitung jumlah kategori yang berbeda yang diperoleh.
berdasarkan klasifikasi jawaban.
b. Kelancaran, skor ini diperoleh dengan cara meng1hitung banyaknya
respon yang dihasilkan oleh sub.iek.
43
c. Skor orisinalitas diperoleh berdasarkan tabuJasi i•~waban dari 500
subyek usia 10 sampai 18 tahun. Jawaban yang diberikan oleh 10%
atau lebih dari subyek mendapat skor 0. Jawaban yang diberikan oleh
5% sampai 9% subjek mendapat skor 1. Jawaban yang diberikan oleh
2 sampai 4% dari subyek mendapat skor 2. Jawaban yang diberikan
oleh kurang dari 2% subjek mendapat skor 3. Jawaban yang tidak
termasuk dalam daftar mendapat slmr 3.
Pada tes lingkaran skor untuk orisinalitas berdasarkan kelangkaan
jawaban juga diberi skor bomus orisinalitas, yaitu respon yang
mengkombinasikan 2 atau lebih lingkaran, dengatn menggunakan
patokan nilai bonus yang dibuat Torrance (1974).
d. Skor Elaborasi diperoleh dengan melihat jumlah gagasan yang
nampak pada setiap obyek atau respon, di sarnping gagasan pokok
yang minimal. Detil yang esensial untuk menggambarkan suatu
gagasan tidak diberi skor untuk elaborasi, tetapi detil tambahan di luar
gagasan pokok minimal mendapat skor elaborasi.
Raw score pada tes Kreativitas figural (TKF) dikonversiikan ke dalarn nilai
standard score (SS).
Peneliti membuat lndikator Tingkat Kreativitas berdasarkan Tes Lingkaran
yang telah dibakukan oleh Utami Munandar(1988).
44
Tes lingkaran ini mengukur unsur-unsur: (1) Kelancarari; (2) fleksibilitas; (3)
orisina!itas; ( 4) elaborasi.
Penggunaan tes kreativitas figural dalam penelitian ini clengan
pertimbangan:
1. Dapat mengukur keempat aspek kreativitas
2. Sesuai bila digunakan pada usia sekolah dasar
3. Mudah dalam mengadministrasikannya
4. Tidak terpengaruh oleh bakat menggambar
3.4.2. Kuesioner untuk data tambahan
Penelitian ini mengambil data tambahan dengan memb•9rikan skala pola
asuh yang menggunakan skala likert, untuk megukur skala pola asuh orang
tua yang otoriter, demokratis dan permisif dengan ment1acu pada teori
Mussen (1983), yaitu: empat aspek pengasuhan anal<. (1) Aspek Kontrol /
hukuman, (2). Aspek tuntutan ditampilkannya perilaku yang matang/interaksi
sosial. (3). Aspek Kejelasan komunikasi antara orang tua dan anak. (4).
Aspek pemeliharaan terhadap pendidikan anak/disiplin sekolah. Dari skala
ini respon terhadap pernyataan yang mengambarkan pola asuh permisif
45
diberi angka2 dan respon terhadap pernyataan yang menggambarkan pola
asuh demokratis diberi angka 3
Menurut Oppenheim (dalam Sevilla, 1993) angket merupakan alat ukur
ilmiah untuk mengumpulkan sejumlah data tertentu yang berbentuk daftar
sejumlah pertanyaan yang diisi oleh subyek penelitian. Ada beberapa
keuntungan dalam menggunakan angket antara lain, biaya yang diperlukan
cukup kecil, pelaksanaannya cukup mudah karena tidak diperlukan keahlian
khusus, pengolahan data dan analisa data lebih mudah dan mencakup
sampel yang cukup banyak dalam waktu singkat. Sedangkan kelemahan
dari angket adalah sulit untuk diberikan kepada subyek dengan IQ rendah/
latar belakang pendidikan rendah.
Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat langsung dan
tertutup. Bersifat langsung karena angket ini langsung diisi oleh orang tua
responden dan tidak dapat diwakili. Sedangkan bersif'at tertutup karena
pernyataan-pernyataan
yang dibuat oleh penulis mempunyai jawaban yang telah disediakan dan
disusun terlebih dahulu. Sehingga responden tidak mempunyai kebebasan
untuk memberikan jawaban sendiri kecuali memilih jawaban yang sudah ada
dalam angket.
46
Skala pola asuh orang tua
ltem-itsm untuk skala pola asuh ini mengacu pada penclapat Mussen, yaitu
ada empat aspek. Yang mana skala ini diadaptasi dari ~;kala pola asuh
Yuniarti (1998 dalam Saifuddin Azwar,2003) yang terdiri dari 40 item yang
mencakup indikator-indikator tersebut.
Tabel3.1.
Blue Print Skala Pola Asuh
No. ASPEK NO.Item Jumlah
1. Kontrol Tingkah Laku 18,20,21,23,25,26,29,30,31,32 10 (penempatan hukuman dirumah
2. Tuntutan Perilaku 1*,2*,5,7*, 14, 17*,33,35,37,39 10 yang Matang (lnteraksi Sosial)
3. Komunikasi Orang 6* ,9* ,11* ,15,24,27,28,34,36,40 10 Tua danAnak
4. Pemeliharaan 3,4,8, 1O*,12*, 13*, 16;19,22,28 10 pendidikan anak (disiplin sekolah)
Total 40
Keterangan *= item yang tidak valid
47
Tabel 3.2
Skor Skala Pola asuh
Skor PolaAsuh
1 Otoriter
2 Permisif
3 Demokratis
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Sebelum penelitian dilaksanakan, penulis mengadakan ujicoba terpakai.
Ujicoba terpakai ini penulis lakukan untuk melihat dan mengetahui apakah
alat tes yang penulis gunakan dapat mengukur apa yanH hendak diukur dan
dipercaya.
3.5.1' Validitas Tes
Validitas berasal dari arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
1. Tes kreativitas figural yang pertama digunakan di Indonesia ialah
'circle test'dari Torrance(1974), yaitu dalam pene11itian penyusunan
tes kreativitas verbal (utami Munandar, 1977) dengan sample siswa
kelas 6 SD dan siswa kelas 3 SMP di Jakarta. Keidua kelompok siswa
tersebut diberi tes kreativitas verbal dari TorrancE~. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa korelasi antara kedua maca.m ukuran tersebut
40 pada tingkat SD dan 36 pada tingkat SMP atau 47 pada
keseluruhan sample menunjukan hubungan yan1;1 cukup kuat,
signifikan pada taraf 0,01 (Utami Munandar,dkk,'1988).
48
2. Kuesioner pola asuh orang tua, validitas pada peinelitian ini mengacu
pada korelasi aitem total dengan menggunakan taraf signifikansi 5%
dengan nilai sebesar 0,235 (Azwar,1996).
Menggunakan formula koefisien korelasi product-mom<mt Pearson, dengan
rum us:
nI:XY - (I:X) (LY) rxy = ~ [nI:X2
- (ZX)2] [nI:Y2 - (ZY)2
Dimana: r xy = angka indeks korelasi product moment
n = Jumlah subjek keseluruhan
zxy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
= Jumlah skor x
I:Y = Jumlah skor
Hasil analisa korelasi item total dari uji coba terhadap 40 item skala pola
asuh, menunjukkan 30 item yang mempunyai koefisien fcorelasi item total
diatas 0,235. Item-item yang gugur adalah nomor 1,2,6,i7,9,10,11,12,13,dan
17
49
Ke 30 item tersebut melihat aspek masalah keseharian yakni: kontrol tingkah
laku sebanyak 1.0 item, item interaksi sosial sebanyak 6 item, item
komunikasi orang tua dan anak sebanyak 7 item dan disiplin sekolah
sebanyak 7 item.
3.5.2 Reliabilitas Tes
Tujuan pokok reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya, artinya hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh has ii yang relatif sama
(Azwar, 1996). Menggunakan formula koefisien reliabilitas alpha. Dilakukan
pengujian dengan rumus Alpha (;ronbach rumusnya adalah:
a= - 1--~-[ k I '£8" J k-l Sx2
Keterangan:
a : Reliabilitas alpha
k : Jumlah belahan tes
Sj : Varian belahan j; j 1 ,2 ....... k
Sx : Varian skortes
Reliabilitas menunjukkan taraf keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur
(Azwar,2003).
50
1. Reliabilitas TKF, Torrance (1974) menguju "interscorereliabi/ity'dari
baterai tes kreativitas figural (termasuk circle tesf) dan menghitung
koefisien korelasi antara skor penilai yang berpengalaman dengan
yang belum berpengalaman dalam penggunaan ltes tersebut. Dengan
sample 100 orang, tes kreativitas bentuk figural koefisien korelasi
yang diperoleh berkisar antara 86 sampai 99 dengan rata-rata 95.
penelitian Yamamoto (1962) menunjukkan 'test nr:test reliability' dari
circle test, yaitu 76 untuk fluency , 63 untuk flexibility, dan 79 untuk
originality. Dari hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa tes kreativitas
figural mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi.
Tes kreativitas ini telah dibakukan penggunaannya untuk anak Indonesia
oleh Utami Munandar, dkk (1988), yaitu untuk anak usia:
9 tahun 7 bulan sampai dengan 11 tahun 6 bulan
11 tahun 7 bulan sampai dengan 13 tahun 6 bulan
13 tahun 7 bulan sanpai dengan 15 tahun 6 bulan
15 tahun 7 bulan sanpai dengan 17 tahun 6 bulan
17 tahun 7 bulan sanpai dengan 19 tahun 6 bulan
Dengan melihat kualitas tes dan perkembangan penggunaannya di
Indonesia, terutama dalam hal standarisasi, maka penelitian ini tidak perlu
meragukan tingkat keandalan TKF. Karena itu, dalam penelitian ini dipilih
TKF dari Utami Munandar (1988).
51
2. Reliabilitas dan korelasi item skala pola asuh. Adapun analisa data
reliabilitas skala pola asuh orng tua menghasilkan koefisien alpha (a)
sebesar 0,794
3.6 Teknik Analisa Data
Data yang didapat dari instrument penelitian kemudian dianalisis.
Analisa data
Adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang1 telah terkumpul
sehingga mendapat suatu kesimpulan dari penelitiannya,. Metode analisis
yang digunakan adalah Analisis Varians (Anava) satu kl:asifikasi. Anava
digunakan untuk membandingkan varians dalam kelompok yang berasal dari
tiga kategori data atau lebih dan kategori-kategori tersebut baru dapat
dibandingkan secara adil apabila harga-harga varian pada masing-masing
kategori bersifat homogen (Sulistiyono,2006).
52
Menurut kerlinger & Ferguson (dalam Supratiknya, A. Dr. 2000), Anava
artinya metode untuk memifah, mengisofasi dan mengidentifikasikan variasi
yang teramati di dalam suatu variabel tergantung (depencfent variable) akibat
pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable), ke dalam
beberapa bagian. Dalam penelitian ini digunakan rumus anava satu
klasifikasi yang bertujuan untuk menguji perbedaan bebernpa kelompok data
berskala interval atau rasio yang berasal dari satu variabk,1 bebas.
Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis perbedaan tingkat kreativitas
anak berdasarkan urutan kelahiran.
Dengan Rumus:
Dimana :
F
RK ant
RKcta1
RKant F =
RK ctal
= lndeks perbedaan
= Rerata kuadrat antara
= Rerata kuadrat dalam kelompok
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara
yaitu menggunakan probabilitas dan membandingkan uji F hitung dengan f
tabel. Jika pengambilan keputusan menggunakan probabilitas, maka
kesimpulan yang diambil adalah probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
Sedangkan probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
53
Jika pengambilan keputusan menggunal<an perbandin,ian F hitung dan F
tabel, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah F ,hitung < F tabel, maka
Ho diterima, tetapi jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
Sedangkan dasar pengambilan keputusan penelitian b1~rdasarkan
probabilitas :
Jika Probabilitas > 0.05, maka Ho diterima
Jika Probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak
3.7 Prosedur Penelitian
---~-·-~-
F.RPllSTA~;l\i\M UTJ\M,~
YIU!!f M!DA~M liLU\il .!AKARTA '---··--~--~-"'--~·-----·--
54
Prosedur penelitian terbagi menjadi lima tahap:
1. Persiapan, menyiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam
penelitian misalnya pembuatan skala, peri;~inan, try-out ska/a,
dan sebagainya.
2. Tahap pelaksanaan, memberikan tes kreattivitas, memberikan
skala kepada sarnpel penelitian.
3. Tahap pengolahan data, setelah hasil sudah memenuhi
prosedur penelitian maka dilakukan pengolahan data yang
diambil dari subjek sebanyak 30 untuk anak sulung, 30 untuk
anak tengah dan 30 untuk anak bungsu setelah itu melakukan
skoring terhadap hasil tes dan angket penEilitian, menghitung
hasil,dan membuat tabulasi data.,
4. Tahap Analisa, yaitu menganalisa data dan membuat hasil
analisis, membuat kesimpulan dan saran.
5. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.
55
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISA DAT.A
.1. GAMBARAN UMUM RESPONDEN
)ampel dari penelitian ini sebanyak 90 siswa di SON 03 Pagi Jakarta - Barat
rang terdiri dari 89 orang siswa kelas 4, 87 orang siswa kelas 5 dan 86
orang siswa kelas 6.
Tabel 4.1
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kategori Jenis Kelamin
Jumlah Pmsentase % Perempuan Laki-laki
1. Su lung 12 18 30 33,33
2. Tengah 18 12 30 33,33
3. Bungsu 15 15 30 33,33 Jumlah 45 45 90 L 100
Tabel4.2
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Usia Prosentase No Kategorl Jumlah 10Thn 11 Thn 12Thn
%
1. Su lung 6 22 2 30 33,33
2. Tengah 8 15 7 30 33,33
3. Bungsu 4 17 9 30 33,33
Jumlah 18 54 18 90 100
56
Tabel 4.3
Gambaran Responden Berdasarkan Kelas
No. Kategori Ke las
Jumlah Prosentase % Em pat Lima Enam
1. Su lung 10 12 8 30 33,33 2. Tengah 11 10 9 30 33,33 3. Bungsu 10 10 10 30 33,33
31 32 27 90 100
Tabel 4.4
Gambara Responden Berdasarkan Pola Asuh
No. Katergori Jumlah Prosentase%
1. Otoriter 0 0
2. Permisif 5 5,56
3. Demokratis 85 94,44
Jumlah 90 100
1.2 Presentasi Data
4.2.1. Uji instrumen data tambahan
U ji validitas
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu men~1ukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Setelah dilakukan uji validitas terhadap 40 item im;trument tes yaitu
skala pola asuh kepada 90 responden (uji coba terpaka~) di dapatlah 30 item
yang valid dan akan dipergunakan dalam proses anal!sa data penelitian
sesungguhnya. 30 item yang valid.
I
Tabel4.5
Skala Pola Asuh
No. ASPEK NO.Item Jumlah
1. Kontrol Tingkah 18,20,21,23,25,26,29,30,31,32 10 Laku (penempatan hukuman dirumah
2. Tuntutan 5, 14,33,35,37 ,39 6 Perilaku yang Matang (lnteraksi Sosial)
3. Komunikasi 15,24,27 ,28,34,36,40 7 Orang Tua dan Anak
4. Pemeliharaan 3,4,8,16,19,22,28 7 pendidikan anak (disiplin sekolah)
Total 30
Uji reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Saifuddin /l.z.war, (2003), mengemukakan bahwa koefisien reliabilitas yang
angkanya mendekati 1 berarti koefisien tersebut reliabel. Dari hasil
perhitungan uji instrument pada 30 item-item yang valid terhadap 90
responden diperoleh koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0.794
57
58
Tabel 4.6 Nilai Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items .794 .799 40
4.2.2. Uji persyaratan
Sebelum mengolah data penelitian, penulis melakukan uji persyaratan
berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji normalitas
Dalam Darwyan Syah, dkk (2006) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau
tidak
59
Tabel 4.7
Hasil Uji ~ormalitas Pola Asuh
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PolaAsuh -N 90 Normal Parameters•.b Mean 85.7778
Std. Deviation 8.55882 Most Extreme Absolute .276 Differences Positive .276
Negative -.151 Kolmogorov-Smirnov Z 2.614 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 -
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan uji normalitas hasil dari output SPSS 12.0 for windows untuk
skala pola asuh, didapat angka sig, Kolmoqorov-
Smirnov 0,000 Lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu (0,05),
(0,000 <0,05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi data skala pola asuh
tidak normal. Berikut gambar diagram scatterplot dari SPSS versi 12.0
60
Gambar1
Scatterplot Pola Asuh
Normal Q.Q Plot of Pola Asuh
"''~------------~
0
0
0
I I I 00 90 100
Obsorvod Voluo
Uji homogenitas
0
I 110
0
0
'"'
Anava digunakan untuk membandingkan varians dalam kelompok yang
berasal dari tiga kategori data atau lebih dan kategori .. kategori tersebut baru
dapat dibandingkan secara adil apabila harga-harga varian pada masing-
masing kategori bersifat homogen.
Adapun prosedur pengujian homogenitas adalah menghitung harga F yang
merupakan rasio (perbandingan) antara varian terbesar dan varian terkecil.
(Sulistiyono, 2006)
Pada prinsipnya uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
sebuah kelompok data kategori mempunyai varians yan!~ sama diantara
61
anggota kelompok tersebut. Dari tabel output didapat angka signifikansi pola
asuh sebesar 0,627. Oleh karena angka signifikansi (sig) lebih besar dari
0,05, maka dapat dikatakan data homogen (equal variancies Assumed).
Tabel4.8
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Pola Asuh
Levene -
Statistic df1 df2 Sia. -.238 1 88 .627'
Gambaran Klasifikasi Kreativitas Responden
Berdasarkan klasifikasi kreativitas, gambaran responden dapat dilihat pada
tabel dan grafik berikut ini.
62
Tabel 4.9
Klasifikasi Kreativitas Responden Berdasarkan Skor Creativity Quetiont
(CQ)
Skor Klasifikasi Kreativitas Jumlah Prosentase % I 130 Sangat Kreatif Sekali 0 0
120-129 Sangat Kreatif 1 1, 11
110-119 Kreatif 13 14,44
--90-109 Cukup Kreatif 70 77,78
80-89 Kurang Kreatif 6 6,67
< dari 79 Tidak Kreatif 0 0
Total 90 100
Dari tabel tersebut dapat digambarkan bahwa, berdasEirkan klasifikasi
kreativitas, responden penelitian ini tersebar pada tiga klasifikasi yaitu T,S,R,
yang didapatkan dari perhitungan data yang didapat.
Gambaran Urutan Kelahiran dan Kreativitas Responden. Berdasarkan
Urutan kelahiran dan kreativitas yang dimiliki, gambaran responden dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10
Tingkat Kreativitas Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran
No Urutan
Kelahiran SKS
1. Sulung 0
2. Tengah 0
3. Bungsu 0
Total 0
Keterangan:
SKS = Sangat kreatif sekali
SK = Sangat kreatif
K = Kreatif
CK = Cukup kreatif
KK = Kurang kreatif
TK = Tidak Kreatif
Klasifikasi Kreativitas
SK K CK
0 8 19
1 3 25
0 2 25
1 13 69
63
KK TK
3 0
1 0
3 0
7 0
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar tingkat kreatiivitas siswa SD
Negeri 03 Pagi Jakarta - Barat. kelas 4,5 dan kelas 6 yang berstatus sulung,
tengah, dan bungsu adalah berkategori sedang, dan sebagian yang lain
berada pada kategori rendah dan tinggi.
4.2.3. Uji hipotesis
Uji hipotesis disajikan untuk menjawab hipotesis yang telah diaj4kan
Hipotesis alternative (Ha) pada penelitian ini menyatakan : ada perbedaan
yang signifikan tingkat kreativitas anak berdasarl<an urut<ln kelahiran.
Sedangkan hipotesis nol (Ho) pada penelitian ini menyatakan : tidak ada
perbedaan yang signifikan tingkat kreativitas anak berdasarkan urutan
kelahiran.
Hipotesa-hipotesa tersebut adalah sebagai berikut:
64
Ha : Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kreativitas berdasarkan
Ltrutan kelahiran pada siswa sekolah dasar.
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kreativitass
berdasarkan urutan kelahiran pada anak sekolah dasar
Hasil analisa data dengan rnelakukan perhitungan statistik dengan rumus
anava dengan rnenggunakan SPSS 12,0 for window dip•eroleh hasil sebagai
berikut:
65
Tabei 4.11
Perbedaan Tingkat Kreativitas berdasarkan Urutan K:elahiran .
ANOVA
Kreativitas
Sum of Squares df Mean Square F Sia.
Between Groups 313.400 2 156.700 2.798 .066 Within Groups 4873.000 87 56.011 Total 5186.400 89
Berdasarkan tabel tersebut ternyata Probabilitas sebesar 0.66 .
Jadi,Probabilitas >0.05, maka dapat dibuktikan bahwa Ha ditolak dan H0
diterima.
4.3. Hasil Tambahan
Tabel 4.12
Perbedaan Tingkat Kreativitas berdasarkan Jenis Kelamin
Independent Samples Test
evene's Test fo1 ualitv of Vartanc t-test for Eaua\itv of Means
35% Confidence Interval of the
Mean Ptd. Erro Difference F Sia. t df in. (2-tailec Differenc• Differenc Lower Un Mr
Kreatlvit Equal varta .035 .851 -1.731 88 .087 .755556 .591574 '18475 07364 assumed
Equal vartar -1.731 87.999 .087 .755556 .591574 l18476 07365 not assume
Berdasarkan tabel tersebut ternyata Probabilitas = 0.135'1. Jadi Probabilitas >
0.05 maka dapat dibuktikan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima.
66
Tabel 4.13
Perbedaan Tingkat Kreativitas berdasarkan Pola Asuh
AN OVA
KreatiVltas
Sum of sauares df Mean Sauare F Sia.
t>em.,en l:iroups 139.506 1 139.506 2.432 .122
Within Groups 5046.894 88 57.351 Total 5186.400 89
Berdasarkan tabel tersebut ternyata Probabilitas = 0.122
Jadi Probabiiitas > 0.05 maka dapat dibuktikan bahwa Ha ditolak dan Ho
diterima.
4.4. Pembahasan hasil
Dari hasil pengujian hipotesis, ternyata hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan
ditolak, sedangkan hipotesis nol (H0) diterima.
Dengan diterimanya hipotesis nol maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan tingkat kreativitas anak berdasarkan urutan
kelahiran. Pada jenis kelamin pun tidak menunjukkan adanya perbedaan,
artinya perempuan dan laki-laki mempunyai tingkat kreativitas yang sama.
Data tambahan yang didapat melalui angket pola asuh mendapatkan hasil
yang sama bahwa tidak ada perbedaan tingkat kreativitas berdasarkan pola
asuh.
67
BAB5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data, dapat dikemukakan
kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kreativitas anak berdasarkan
urutan kelahiran.
5.2 Diskusi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu apakah terdapat
perbedaan tingkat kreativitas berdasarkan urutan kelahiran. Hasil yang di
dapat adalah tidak adanya perbedaan tingkat kreativitas berdasarkan urutan
kelahiran. Pada hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa kemampuan,
keinginan serta dorongan dan tingkat kreativitas anak dalam keluarga bisa
sama atau berbeda baik anak sulung, anak tengah dan anak bungsu.
Dengan mengatakan bahwa setiap anak sulung mempunyai dorongan yang
kuat untuk berprestasi dan mempunyai kreativitas yang lebih tinggi dan
menjadi pemimpin merupakan tindakan penyamarataan yang sama tidak
bermanfaatnya dengan menyatakan semua anak tengah pasti suka bergaul,
serta mempunyai tingkat kreativitas yang rata-rata serta berperan dalam
keluarga atau semua anak bungsu kurang kreatif dibanding dengan kakak
kakaknya. Dan realistisnya adalah bahwa peranan dan tingkat kreativitas
mereka selalu berubah. Zel (dalam Nancy 2003).
68
berpesan gunakan urutan kelahiran sebagai petunjuk jika memang bisa
f!lembantu, tapi jangan gunakan itu untuk menyederhanakan dan
menentukan steoretip kepribadian atau perilaku anak. Karena kreativitas
tumbuh dengan banyak faktor. Bagaimanapun, penelitian ini memiliki
keterbatasan antara lain dalam penggunaan tes kretivitas yang sudah baku.
Dalam penelitian ditemukan bahwa tingkat kreativitas anak tidak disebabkan
oleh urutan kelahirnn. Kemungkinan perbedaan tingkat kreativitas anak
antara lain disebabkan karena faktor pembawaan dan faktor lingkungan,
serta faktor inteligensi yang ada pada anak. Penelitian ini juga tidak
sependapat dengan pernyataan Hurlock (1988) yang mEmgatakan bahwa
anak pertama kurang kreatif dibandingkan anak-anak yc:1ng lahir kemudian
atau sesudahnya. Dan pandangannya yang mengatakan bahwa pria umunya
lebih kreatif daripada wanita. Tetapi penelitian ini didukung oleh pernyataan
Amal Syarqawi (2003) bahwa "Tidak ada satu po/a asuh pun yang sempuma
yang mampu memuaskan semua pihak karena pada da.sarnya setiap anak
itu unik dan berbeda satu dengan yang /ainnya". Dalam hal ini dapat
dikemukakan bahwa meski para ahli memiliki pandangan tentang pola asuh
demokratis sebagai bentuk pola pengasuhan yang terbaik, namun pada
prakteknya tidak ada satu pola asuh pun yang tidak merniliki kekurangan.
Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, oleh karena itu ke.tika pola
pengasuhan demokratis sangat efektif pada anak sulunu maka belum tentu
efektif pula pada anak bungsu atau anak tengah. Hal tersebut diungkapkan
pula oleh Steinberg (2005) yang mengemukakan bahwa
pengasuhan harus disesuaikan dengan temperamen anak dan
embangan anak.
69
3imanapun penelitian ini tidak terlepas dari adanya keterbatasan antara
hasil kreativitas yang diperoleh tidak menggali kreativitas siswa secara
1 luas karena hanya dilihat dari hasil Tes Kreativitas Figural. Pada skala
asuh sebagai data tambahan juga membuktikan tidak adanya
edaan dikarenakan kemungkinan adanya tumpang tindih kosa kata yang
igu sehingga kurang mampu menggali hal yang hendak diukur,selain itu
asuh yang diterima sampel tidak menyebar pada ketiga jenis pola asuh
1 dikemukakan pada teori sehingga agak sulit untuk membedakan
iaruh masing-rnasing pola asuh.
)a ran
lasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai
lUl;
Bagi para orangtua hendaknya lebih memahami peranan seorang
anak dalam keluarga, karena itu orang tua hendaknya tidak
memperlakukan anak yang dapat memperkuat mitos bahwa anak
bungsu adalah anak yang manja atau anak yang kurang kreatif
dibanding dengan kakak-kakaknya. hasil penelitian ini menemukan
bahwa kreativitas tidak ada hubungannya dengan urutan kelahiran.
Sebaiknya orang tua memberikan banyak kesempatan untuk anak
agar anal< dapat mengeluarl<an l<emampuan yang tersimpan dalam
70
dirinya dengan banyak memberikan aktivitas dialam sehingga mereka
bisa mengeluarkan kemampuan kreatif yang ada pada diri mereka
serta pendidikan yang paling baik pada anak sedini mungkin.
Pola pengasuhan memunculkan saran agar orangtua lebih bersikap
konsisten terhadap anak-anaknya. Konsistensi tersebut digambarkan
adanya kesamaan pola pengasuhan dari ayah maupun ibu terhadap
anak atau konsistensi yang didapat dari sikap orangtua yang
konsisten pada satu pol9 pengasuhan saja. Pola pengasuhan
demokratis yang benar, yaitu demokratis yang tidak cenderung
otoriter atau tidal< cenderung permisif dapat dikategorikan sebagai
pola pengasuhan yang konsisten karena adanya kontrol, tuntutan,
cara merespon, d_l3n penerimaan yang cukup.
2. Bagi anal<, diharapkan agar anak mampu mengolah perubahan
perubahan yang terjadi padanya baik dari segi perkembangan emosi,
sosial, moral, maupun kognisinya dengan baik karena hal tersebut
mempengaruhi cara anal< untuk menyikapi sebuah keadaan.
3. Bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk menggali lebih
dalam tentang variabel-variabel dalam penelitian ini khususnya
kreativitas agar tidak hanya menggunakan Tes Kreativitas Figural
untuk memperoleh data kreativitas. Peneliti selanjutnya diharapkan
untuk menggunakan Tes Kreativitas Verbal agar dapat
membandingkan hasil skor yang didapat dan diharapkan untuk
71
memasukkan variabel lain di luar variabel yang ada pada penelitian ini
sehingga dapat memperkaya pengetahuan tentang kreativitas, urutan
kelahiran serta pola asuh. Sebagai bahan rujukan, selain pola asuh
orangtua dan konstelasi keluarga yang terdiri dari jenis kelamin, usia,
dan urutan ke!ahiran sebenarnya masih ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi kreativitas yaitu faktor pembawaan anak, faktor
lingkungan, faktor inteligensi, status sosial ekonomi dan besar
kecilnya keluarga. Bagi penelitian tentang urutan kelahiran sebaiknya
lebih teliti untuk mengambil sampel pada rentang usia yang
bervariasi. Dan dalam menyusun instrumen penelitian dapat
dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif,
agar memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh atau lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. 2004. Psiko/ogi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: P. T Rineka Cipta.
Azhari.1996. Psikologi Pendidikan. Semarang. Bina Utama
Azwar, S. 2003. Re/iabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pust1aka Pelajar.
Buzan, T. 2003. Sepu/uh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif. Edisi kedua, Alih bahasa Susi Purwoko. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Chaplin.JP 1999. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. R:aja Grafindo Persada.
Chotimah.C.2006. Perbedaan Kemandirian antara anak Sulung dengan anak Bungsu. Jakarta: Fakultas Psikologi. UIN Syarif Hidayatullah.
Diagram. Group. 1990. Tubuh Anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Goleman. D. 1998. Emotional Jnte/igencee: Kecerdasan E.mosiona/ Mengapa El Lebih Penting Daripada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. N
Goleman, D. 2005. The Creative Spirit. Edisi pertama, Alih bahasa Yuliani Uputo. Bandung: Penerbit MLC.
Hadi, Sutrisno, 1994. Statistik I & II. Yogyakarta: Andi Offset
Hadibroto lwan, dkk (2003). Misteri Perilaku, Anak Sulung, Tengah, Bungsu, dan Tunggal. Cet, Ke-2. Jakarta : PT. Sun
Hall,C & lindzey G. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius
Hurlock. E. 1980. Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: PT. Erlangga.
Jannah.R.2006. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua cfengan Peri/aku Agresif anak Pra Sekolah TK Ketilang. Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
Kartini. 1995. Psikologi Perkembangan. Bandung: Mandar Maju.
Kountur.R. 2004. Metode Penelitian untuk Penulissn Skri'psi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM
Kumpulan Artikel Psikologi Anak II. April. 1999. Jakarta: PT. lntisari Mediatama.
Kurniawati.M.1988. Pengaruh Urutan Kelahiran terhsdap Motif Berprestasi. Skripsi. Fakultas Psiklogi. Depok: UI.
Lazzarini. V.2000. Hubungan antara Pola Asuh yang diterapkan oleh Orang Tua dengan Minat Madrasah Aliyah terhsdap Seko/ahnyet. Depok: Lil.
Mahdalisa, 1988. Hubungan Antara "Internal Locus Of Control" Dengan Sikap Kreatif. Skipsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Depok.
Mansuroh. 2005. Hubungan Pola Asuh orang tua dengan l<.ecemasan Menghadapi Berita Kejahatan Seksual. Jakarta. Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
Mulyadi. 2000. Bagai Dua Sisi Mata Uang. Panji Masyarakat.
Munandar, S.C.U. 1985. Mengembangkan Bakst Dan Kn~tivitas Anak Sekolah. Jakarta: PT Gramedia.
Munandar, S.C.U. 1977. Creativity And Education. Disertasi Doctor, Universitas Indonesia.
Nigel.C.Benson dan Simon Grave.2000.Psikologi Beginner. Penterjemah: Medina Khadijah.Jakarta: Mizan
Sakul Y.P (1998). Karakteristik Anak Bungsu dan Peran Anak Bungsu sebagai Suami Dalam Perkawinan, Fakultas Psikologi Depok.
Sarwono, Sarlito W. (2001). Psikologi Remaja. Cet Ke-4. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Sevilla. 1993. Pengantar Metode Pene/itian. Jakarta. UI
Shaleh, A.R dan Wahab,MA.2004. Psikologi Suatu Pengantar ( Da/am Perspektif Islam ).Jakarta: Kencana
Skripsi: Oscarini, 1999. Hubungan antara Kebiasaan membaca Komik dengan Kreativitas. Fak. Psikologi UI.
Sukadji.S dan Prianto.R.1994.Uji Va/iditas dan Re/iabilitas Tes Kreativitas figural. Laporan Penelitian Fakultas Psikologi UI. Depok: UI
\ Sulistiyono, S (2006). Buku Ajar Statistik Psiko/ogi 2. Jakarta : Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah.
Turner. J dan Helrnes.D.1995. Life Span Development. Orlando. Harcourt Brace College Publisher.
Zafriel. M. D. 1991. Ke/uarga dan Kreativitas Suatu siudl kreativitas dikaitkan dengan Jumlah Anak, Urutan Kelahiran & Pola Asuh /bu di SMA 81 Jakarta: Tesis Fakultas Pasca Sarjana Psikologi UI.
Internet dan Media lain
Http://www.e-Psikologi.Corn
Http://clearhouse.Mwsc.Edu/rnanuscripts/14.asp, 1993)
Http://www.kornpas.Corn
Psikologika Jurnal Pernikiran dan penelitian Psikologi (2000). No. 10 tahun V.
Lampiran 1
Tes Kreativitas Figural
Nama Anak ke ..... dari. .... bersaudara
Tanggal Lahir
Kelas
Lingkaran
• Dalam waktu 10 (sepuluh) menit buatlah sebanyak mungkin benda atau
gambar-gambar yang dibentuk dari lingkaran-lingkaran pada halaman ini
dan halaman berikutnya.
" Lingkaran tersebut haruslah merupakan bagian dari gambar yang dibuat.
• Dengan pensil tambahkanlah garis-garis pada lingk:aran tersebut untuk
membentuk suatu gambar. Garis-garis tambahan dapat ditempatkan
didalam ataupun diluar lingkaran sesuai dengan apa yang dibuat.
" Cobalah untuk membuat gambar sesuatu yang k:has atau unik, yang kira
kira tidak dibuat oleh orang lain.
" Buatlah sebanyak mungkin benda atau gambar, dan tulislah nama atau
judul dibawah gambar yang dibuat.
(
c
nnpiran 1
.____...- 0 0 '-
)0 n(J ~/ ~__/
n 00 \___/-
) ( ..._______, '----"
00 ______ ) ( 0 0
..ampiran 2
J
REKAPITULASI HASIL SKOR TES KREATIVITAS VERBAL ANAKSULUNG
Tanggal Pemeriksaan : Pebruari 2007
NAMA FL FLEX OR BO E RS SW RS SW RS SW RS SW RS SW
Hana F Melinda Ferari Ulfa Anqaraini Dimas S.A. Diska Putri J Nurdzikri R Farhan Awaludin Faula Amelia Eka
) Sellv Silvian l Yoqi 1 Amalia Rachma l Elfriana I Abdul Jalil ) Choirunnisa N.H ) M.Azhar Fauzi I Medvta l Rickv Adisatra ) M.Nauvai Fadhil ) Irfan l llni ) WiGli Aoatri
.
I Rizki Rizal. R. f Reza Pratama ) Halimatusvadiah ) Guntur Aditia P 1 Hardaan I Andre Oktami D I Chandra N.O ) Andre F
21 15 15 11 13 14 13 15 13 12 14 12 11 13 12 13 11 9 9 10 10 8 8 8 8 9 7 6 5 3
17 17 20 27 20 13 14 17 27 20 13 12 15 30 20 11 19 20 17 20 15 10 13 27 20 12 11 14 22 20 15 13 16 13 14 13 13 16 20 17 15 11 14 18 16 11 12 15 15 15 12 12 15 18 16 11 11 14 28 20 11 8 11 23 19 12 12 15 13 14 11 9 12 7 16 12 13 16 6 10 11 10 13 7 16 10 9 12 14 14 10 9 12 15 15 10 10 13 10 12 10 7 10 14 14 9 8 11 8 11 9 7 10 7 11 9 8 11 6 10 9 7 10 11 13 10 8 11 6 10 8 7 10 3 8 8 6 9 4 9 7 5 8 7 11 6 3 6 4 9
Jakarta, 23 Pebruari 2007 Psikolog,
~·
2 5 4 0 2 4 4 2 2 7 2 0 2 2 2 2 0 4 0 2 2 5 4 4 0 0 2 0 0 4
Neneng Tati Sumiati, S.Psi., M.Si., Psi.
10 0 4 12 0 4 11 3 6 8 0 4 10 0 4 11 0 4 11 0 4 10 0 4 10 0 4 13 0 4 10 0 4 8 0 4 10 0 4 10 0 4 10 0 4 10 0 4 8 0 4 11 0 4 8 0 4 10 0 4 10 0 4 12 0 4 11 0 4 11 0 4 8 0 4 8 0 4 10 0 5 8 0 4 8 0 4 11 0 4
JUMLAH RS en 67 117 66 116 65 115 63 113 62 112 61 111 60 110 60 110 59 109 58 108 57 107 57 107 55 105 55 105 53 103 52 102 52 102 51 101 49 99 49 99 48 98 47 97 45 95 45 95 44 94 43 93 40 90 38 88 38 88 36 86
wpiran 2
REKAPITULASI HASIL SKOR TES KREATIVITAS VERBAL ANAKTENGAH
Tanggal Pemeriksaan : Pebruari 2007
NAMA FL FLEX OR BO E RS SW RS SW RS SW RS SW RS SW
Clarissa Dini 16 14 16 19 32 20 7 13 0 4 Ananda Destrilia 16 14 11 14 21 18 4 11 0 4 DebiYoanda 13 12 11 14 26 20 2 10 0 4 Suci W.S. 14 12 13 16 22 18 2 10 0 4 M.S')'achruck 11 11 11 14 20 17 2 10 0 4 Amanda F 12 11 12 15 21 18 0 8 0 4 A a no 7 8 7 10 11 13 25 20 0 4 Sari Paliano 10 10 6 9 19 17 7 13 0 4 Amelia Syah P 7 8 7 10 6 10 17 20 0 4 Silviana Pradita 9 10 8 11 12 13 2 10 4 7 Ranooa 11 11 10 13 '3 14 0 8 0 4 Dewi Amalia 11 11 9 12 16 15 0 8 0 4 Kissvazara Fasa 10 10 9 12 17 16 0 8 0 4 Sheli F 9 10 8 11 11 13 2 10 0 4 Fauziah Rizki G 8 9 8 11 12 13 2 10 0 4 Rahmat Hidavat 10 10 8 11 5 10 6 12 0 4 Nurhavati 10 10 10 13 10 12 0 8 0 4 Putri Ermawati 8 9 8 11 14 14 0 8 0 4 Elsa Septiasari 8 9 8 11 11 13 0 8 0 4 Nurul Fadillah 8 9 8 11 11 13 0 8 0 4 Yeremia 9 10 8 11 8- 11 0 8 0 4 Cindy Dwi P. 8 9 8 11 9 12 0 8 I 0 4 Fikrah Abrivah 7 8 7 10 9 12 2 1~ 0 4 Dinda Kartika 8 9 4 7 12 13 2 10 ' 0 4 Satrio R 6 8 6 9 6 10 4 11 0 4 Ricka Amalia 8 9 7 10 6 10 0 8 0 4 Reni Delisa 8 9 7 10 7 11 0 8 I 0 4 Santi Sonia 6 8 6 9 4 9 4 11 2 5 Della 7 8 7 10 6 10 0 8 0 4
i Zikri Al Hamda 6 8 5 8 6 10 0 8 0 4
Jakarta, 23 Pebruari 2007
4 Neneng Tati Sumiati, S.Psi., M.Si., Psi.
JUMLAH RS co 70 120 61 111 60 110 60 110 56 106 56 106 55 105 53 103 52 102 51 101 50 100 50 100 50 100 48 98 47 97 47 97 47 97 46 96 45 95 45 95 44 94 44 94 44 94 43 93 42 92 42 92 42 92 42 92 40 90 38 88
,ampiran 2 UIN : '\ .• '. : ... uki .!P.KMITA I :
REKAPITULASI HASIL SKOR TESKREATIVITA~fVERBAL ..... ·-·' ANAKBUNGSU
Tanggal Pemeriksaan : Pebruari 2007
NAMA FL FLEX OR BO E JUMLAH RS SW RS SW RS SW RS SW RS SW RS co
Panca Warni 11 11 11 14 24 19 2 10 4 7 61 111 Devi 15 13 11 14 18 16 2 10 4 7 60 110 TB. Raafi Adlu 14 12 11 14 25 20 0 8 0 4 58 108 Hilma Yanq Sari 13 15 12 15 13 14 2 10 0 4 58 108 Mena 12 13 11 14 21 18 0 8 0 4 55 105 Hennv Aprillia 12 13 10 13 17 16 2 10 2 5 55 105 Fanv Amri 13 12 11 14 20 17 0 8 0 4 55 105 Rabitha 11 11 11 14 16 15 4 11 0 4 55 105 Ibrahim Aii 12 11 10 13 19 17 2 10 0 4 55 105 Lulu F 9 10 10 13 17 16 2 10 0 4 53 103 --Avasha Dian P 12 11 11 14 14 14 2 10 0 4 53 103 SvamFebradillah 9 10 9 12 16 15 4 11 0 4 52 102 Sylvani Ulfa 11 10 10 11 18 14 7 11 3 5 51 101 Ilham Svaoutra 10 10 10 13 7 11 6 12 2 5 51 101 Abriansvah 10 10 9 12 19 17 0 8 0 4 51 101 Rahmad H 11 11 10 13 14 14 0 8 0 4 50 100 Febrivana 10 10 9 12 12 13 2 10 2 5 50 100 Indri Prastiwi 8 9 8 11 12 13 2 10 0 4 47 97 Raden Rora D.P 9 10 8 11 12 13 0 8 0 4 46 96 Suqi Harti 9 10 8 11 11 13 0 8 0 4 46 96 Arbi Bustami P 9 10 8 11 10 12 0 8 0 4 45 95 Navelia Sukri L 7, 8 7 10 9 12 2 10 0 4 44 94 Heri Santoso s· 9 7 10 10 12 0 8 2 5 44 94 Avu Larasatv 7 8 7 10 7 11 2 10 0 4 43 93 Elsa Lestari 7 8 7 10 11 13 0 8 0 4 43 93 Mei Rahayu 7 8 7 10 6 10 2 10 0 4 42 92 Navasha Deserlv 7 8 7 10 7 11 0 8 0 5 41 91 Yuliana Pardila 6 8 6 9 8 11 0 8 0 4 40 90 Rachel 7 8 5 8 7 11 0 8 0 4 39 89 M.Fadila H 8 8 6 8 6 8 0 8 0 4 36 86 Diki Anda Niko 5 6 5 7 8 9 0 8 0 4 34 84
Jakarta, 23 Pebruari 2007
~· Neneng Tati Sumiati, S.Psi., M.Si., Psi.
.ampiran 2
Keterangan
A. AspekTKV FL : Fleuncy Flex : Fleksibility Or : Orisionalitas Bo : Bonus Orisionalitas: E : Elaborasi
B. Skor CQ: 1. 130 keatas 2. 120-129 3. 110-119 4. 90-109 5. 80-89 6. < dari - 79
: Sangat Kreatif Sekali : Sangat Kreatif : Kreatif : Cukup Kreatif : Kurang Kreatif : Tidak Kreatif
Lampiran 3
SKALA POLA ASUH (Try Out)
1. Dalam hal bergaul :
a. Sayalah yang memilihkan teman untuk anak s1aya
b. Saya yang memberi saran tentang teman-teman yang baik
untuknya.
c. Saya tidak peduli.
2. Bila anak bermain dengan temannya:
a. Anak dan temannya harus bermain dirumah
b. Anak dan temannya boleh bermain kemana saja dengan seijin
saya.
c. Anak dn temannya boleh bermain dimana saj~1.
3. Bila nak saya menemui kesulitan dalam mengerjakan PR dari sekolah
maka saya,
a. Mencemooh, tapi tidak membentu sama sekali.
b. Menanyakan bagian mana yang sulit dan memberi dorongan
kepadanya untuk tetap berusaha.
c. Tidak peduli
4. Tentang keadaan belajar anak disekolah:
a. Saya akan bertanya keadaan belajar anak disekolah bila anak ada
kesulitan.
b. Saya selalu ingin tahu tentang l<eadaan belajar anak disekolah.
c. Saya tidak pernah bertanya tentang keadaan anak disekolah.
5. Bila anak tidak menepati janji dengan temannya, maka:
a. Saya tidak peduli.
b. Saya berusaha memberi peringatan tentang pentingnya menepati
janji.
c. Sinis dan merendahkannya.
6. Mengenai masa depan anak :
a. Saya yang menentukan dan anak tidak boleh merubahnya.
b. Semua terserah anak.
c. Ditentukan bersama antara saya dan anak.
7. Jika anak memberikan uang kepada pengemis:
a. Saya akan memarahinya.
b. Saya akan memujinya.
c. Saya tidak menghiraukannya.
8. Dalam hal prestasi anak, saya :
a. Merendahkan prestasi anak.
b. Menuntut anak berprestasi sebaik mungkin.
c. Tidak peduli.
9. Bila anak sedang bersedih, saya:
a. Tidak mau tahu
b. Menanyakan mengapa anak bersedih dan membantu mengatasi
kesedihannya
c. Memarahinya dan menganggap mengada-ada.
10. Bila anak saya menjadi juara kelas, saya:
a. Merendahkan prestasi yang diraihnya.
b. Bangga dan memberikan dorongan semangat kepadanya.
c. Tidak peduli.
11. terhadap peraturan dirumah;
a. Ditentukan orang tua dan anak tidak boleh mEilanggarnya.
b. Biasanya ditrntukan bersama antara anak dan orang tua sesuai
kebutuhan.
c. Diserahkan sesukanya anak.
12. Jika anak mendapat nilai bagus dakam ulangan hariannya:
a. Saya merendahkan nilai yang didapat anak
b. Saya tidak pernah peduli
c. Saya akan memuji dan memberi dorongan semangat kepadanya.
13. Bila anak sedang menghadapi ujian sekolah:
a. Sa ya mengontrol jam belajar dengan ketat
b. Saya tidak peduli
c. Saya menemani anak belajar
14. Jika dijalan anak menolong binatang yang sakit:
a. Saya menganggapmencari perhatian saja
b. Saya menunjukkan rasa senang dan memujinya
c. Saya akan membiarkan saja.
15. Jika saya menyuruh anak mengerjakan sesuatu, s1~dangkan pada waktu
yang bersamaan anak juga sedang mengerjakannya maka:
a. Saya tidak mau tahu dengan pekerjaan yang sedang ia kerjakan,
biar bagaimana pun anak harus membantu pekerjaan saya.
b. Saya akan mempertimbangkan pekerjaan yang sedang ia kerjakan
c. Saya tidak peduli
16. Bila nilai rapor anak saya jelek, saya:
a. Memarahi, menghukum dan membodoh-bodohkan anak
b. Menanyakan kesulitan yang dialami anak dan bersama-sama
mencari jalan keluar untuk meningl<atkan prestasinya.
c. Tidak peduli
17. Jika anak memperebutkan suatu barang dengan temannya; saya akan:
a. Membela anak dan menyalahkan temannya.
b. Mendarnaikan mereka dan menyuruh bergiliran menggunakan
barang itu
c. Membiarkan saja
18. Bila anak berrnain selama seharian dan mengabaikan waktu belajarnya:
a. Anak oleh bermain kapan saja
b. Saya akan menegur dan menasehatinya agar lain kali tidak
mengulangi perbuatannya
c. Saya marah kepada anak dan memukulnya
19. Dalam hal memilih sekolah:
a. Ditentukan berdasarkan persetujuan antara :saya dan anak
b. Sayalah yang menentukan sel<olah anak.
c. Anak yang menentukan sendiri semaunya
20. Bila anak mengambil suatu barang dan tidak mengt~mbalikan lagi
ketempat semula, saya akan:
a. Langsung memarahi dan menghukum anak
b. Bertanya mengapa ia tidak mengembalikan barang itu ketempat
semula dan menasehatinya
c. Tidak mau tahu apa yang dilakukan anak
21. Bila saya menyuruh anak rnengerjakan sesuatu dan hasilnya tidak sesuai
keinginan saya, maka:
a. Saya akan memarahi anak. rnernbodoh-bodohkan dan membuang
has ii kerjanya.
b. Saya akan menunjukkan kepada anak diman<:1 letak kesalahannya
dan saya menyuruh anak untuk mernbuatnya lagi
c. Diam dan tidak rnemakainya
22. Dalam hal ranking anak dikelas, saya:
a. Menuntut anak untuk menjadi nomor satu dikelas
b. Memberi dorongan kepada anak untuk berupa:va semaksimal
mungkin menjadi yang terbaik dikelas sesuai kemampuarmya
c. Tidak pernah memperdulikannya
23. Bila anak melakukan kesalahan:
a. Saya sering mamukulnya
b. Saya memukulnya jika sesuai dengan kesalahannya
c. Saya tidak pernah mempermasalahkannya
24. Terhadap pendapat yang diajukan anak:
a. selalu memaksakan keinginan kepada anak
b. Tidak peduli
c. Senang bertukar pikiran dengan anak
25. Jika anak berbohong:
a. Saya tidak pernah memarahi anak
b. Saya menanyakan kepada anak mengapa ia s1ampai berbohong
dan menasehati anak untuk tidak mengulanginya lagi
c. · Saya langsung memarahi dan rnenghukum anak
26. Bila anak memecahkan barang dirumah, saya akan :
a. memarahi anak, memukul dan tidak tidak mau menerima alasan
a pa pun
b. menanyakan mengapa hal itu terjadi dan saya1 tidak memarahi
anak, hanya lain kali saya menyuruhnya untulc lebih berhati-hati
c. Diam saja
27. Dalam hal uang jajan :
a. Saya yang menentukan dan anak tidak boleh meminta yang lebih
b. Besarnya uang jajan anak berdasarkan kesepakatan antara
kemampuan orang tua dan keperluan anak
c. Berapapun uang jajan yang anak minta pasti akan saya beri
28. Dalam hal jadwal belajar anak:
a. saya tidak peduli terhadap jadwal belajar anak
b. saya memberikan kepercayaan kepada anak untuk membuat
jadwal belajar sendiri
c. saya tidak pernah memberikan kepercayaan kepada anak untuk
membuat jadwal belajar sendiri
29. Jika anal< lali sholat:
a. Saya akan memukul anak
b. Saya akan menegur dan menasehati anal<
c. Saya akan diam saja
30. Jika anak tidal< mematuhi peraturan dirumah:
a. saya sering memukul anak
b. Saya jarang memukul anal<
c. Saya tidak pernah peduli
31. Bila anak menghilangkan barang orang lain, saya;
a. Tidak peduli
b. Akan berusaha menggantinya, tapi anak tidak lboleh
mengulanginya lagi
c. Akan menghukumnya
32. Jika ar.ak memasuki kamar saya tanpa izin, saya akan:
a. Mendiamkan saja
b. Mengatakan pada anak agar sebaiknya ia mengetuk pintu terlebih
dahulu, dan menyuruh anak untuk tidak mengulanginya lagi
c. Langsung memarahinya
33. Jika anak dan teman-temanya bermain dan membualt rumah berantakan,
saya akan:
a. Menyuruh mereka segera bubar dan menghentikan permainan
b. Menyuruh mereka membereskan kembali setelah bermain
c. Membiarkan saja
34. Pada waktu liburan sekolah, saya:
a. Memberi anak tugas yang tidak ada habisnya
b. Menentukan acara liburan bersama dengan anggota keluarga
c. Tidak peduli
35. Bila anak bertengkar dengan temannya, saya:
a. Tidak mau tahu
b. Menanyakan mengapa hal itu terjadi dan menasehatinya agar tidak
lagi bertengkar dengan temannya
c. Memarahi dan merendahkannya
36. Bila anak mendapatkan suatu kesulitan, saya:
a. memarahi anak dan menganggapnya mengada-ada
b. Membantu mencarikan jalan keluar untuknya
c. Saya tidak menghiraukannya
37. Bila anak mengikuti perlombaan dilingkungan rumah, saya:
a. Tidak akan mengizinkan anak
b. Tidak pernah peduli
c. lkut mempersiapkan keperluan anak
38. Dalam mengurus semua'keperluan anak, saya:
a. Secara penuh mengurus keperluannya tanpa terkecuali
b. Saya dan anak bekerja sama
c. Membiarkan anak mengurus keperiuannya sendiri
39. Jika sampai sore hari anak masih bermain dengan temanya, saya:
a. memaksa anak pulang, memarahi dan memukulnya
b. Menyuruh anak pulang dar. mengatakan padanya bahwa esok hari
ia bisa melanjutkan permainan
c. Membiarkan saja
40. Dalam menyelesaikan masalah anak:
a. anak tidak akan dapat menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan
say a
b. Saya dan anak selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama
c. Saya merasa tidak perlu membantu_anak.
SKALA POLA ASUH TRY OUT
~ ·;:,:·,z,:·:: />,Butfr:J~emyataan<;·· ;:;:;.,'.~ .. l~~•••••mmmaomudaMMjsnnsms~m3Ma•~•n~~nnMuunus~ II 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 118 Demokratis p 10
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114 Demokratis p 10 C';f:;5ti;::3:~i:?l 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114 Demokratis p 11 \:15::£iX41KS\~0 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 113 Demokratis L 12 :;;::++:;\!.SX"7~··t:J>4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 119 Demokrads p 12 ?,~;;s:::sr;;;z:q:;q 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 s 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 92 Permisif L 11 'z;:;-s;;74;px.:<X:. 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 107 Demokratis L 10 '~Y84228A:.0~S1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis P 10 ~Y0f,£:;09t0&201 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 112 Demokratis L 10 0i:itii\01:0:t0ii:: 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 115 Demokratis P 10 ::;;t~S+1lfff'.£,¢:§ 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 113 Demokratis L 11 ??i':S:P'.1-2?';f@_g;_ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis P 11 ??:_G'its-';f,3_~ 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis P 11 cs:zc431~~;; 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 •3· i:-:3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 Demokratis L 11 !:'4$;'!;';15ilf3&1E 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 117 Demokratis P 11 +l>iit'.;11._S5t;§L81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 98 Permisif L 11 l?Nf-iikl1li~-0i!- 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 113 Demokratis P 11 -'.:)ftffi:tt8~~ 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 112 Demokratis L 11 t~1fffS1.9;J(~ 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 109 Demokratis L 11
-
'!if&'i?i$2Qh!#b? 3 3 · 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis L 11 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 115 Demokratis p 11 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 Demokratis L 11
>"'*':-23_87.o-o; 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116 Demokratis L 11 ;jf;Sfr024%lf00JI 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119 Demokrati!:' L 11 B~7f2.SW#,0-?l 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 108 Demokratis P 11 'lf§tit?2S~!S 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 Demokratis L 11 ::;~~7?;?8£S 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 111 Demokratis L 11 :F8i?fr2~1$:fu2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 114 Demokratis L 11 1KZ?i'.':i~9?:~.7;: 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116 Demol<ratis L 11
3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 Demokratis L 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 113 Demokratis • P 10
0Xi%:22-1f:f&J,t_ 3 3 3 3 3 3- 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 q~E!l~rati!:' P 10 IB::4'i®:3~ 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 112 Demokratls L 10 ~$1JJ®W0#i 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 95 Perrnisif P 10 .:oa_S§k+\tB'. 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 112 Demokrat1s L 11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 Demokratis P 11 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 105 Demokratis L 11
%~88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 Demokratis P 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 111 Demokr3tis . L 11 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 112 Demokratis P 11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 Demokratis L 11 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 106 Demokratis P 11
~43~Ji- 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 115 Demokratis L 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119 Oemokratis P 10 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116 Demokra!is P 10
-
0
/46·';,;-,· - 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 I 3 3 3 I 2 3 3 I 114 Oemokrat1s L 10 '47<,·< 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 3 J I 119 Oemokratis p 12
~- ·:.48 .:~\> 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3- 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 I 118 Demokratis L 12 "~'"49Y'/i 3 3 3 3 3 3 3 3 ·1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ;s 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis p 12
~:~_·diSOY?,.!;~- 3 3 3 3 3 3 3 3 '.3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 J 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 J 3 3 3 116 Demokratis L 12
<~:0 51:;>:::: 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 J 117 Demokratiz p 12 (>h""8'52iti8:-~ 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 . 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 J 3 3 3 3 116 DernoKratis p 12
·;,~:-~f'.;SJ}&t.?" 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ·3 3 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 107 Demokratis L 12 -~:;:'1?554·ltf0,{ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 116 Demokratis P 11 '~~5&i55&~%' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :: 3 3 3 3 120 Demokrat1s L 11 -;;~:56'1%.V?L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 119 Demokrali$ P 11 '?-'i:$85Zcf;;;f,F 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 116 Demokratis p 11 't"":t,f5Sh~J:'} 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 105 Oemokratis p 11
\:.;;cJ?f59?&S"-?; 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratts p 11 <.>1'60:?'.;;fS: 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 .117 Demokratis L 11 ''''41.!_61J0jf);? 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 l 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 95 Permisif P 12 ·;\\~62#,°'.;:;z+, 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116 Oemokratis P 11 ~;,;~'.1'63·::;:J1: 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 .) 3 3 3 3 120 Demokratis L 11 <:J'J.64':i?E;i'.:C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 l 3 3 112 Demokratis P 11 ztX@.65±&;:;g 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 · 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis P 11 !Ll01'66'Bti~ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 113 Oemokratis P 11 ~ 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114 Oemokratis L 11
.. ~ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis P 11 ·;;:~G9fil:.2ift; 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 '.3 3 3 3 3. 3 112 Demokrali$ l 11 ic'.:~;'.&'.i70'.~:' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 Demokratis P 11
· ~%f!,711G~t'?: 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Oemok.ratis P 12 S"tf:;J?a~,jfg{:fJ:. 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 111 Demokratis L 11 ':'.'?+7--73·~;:;;: 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 - 3 119 Oemokrat1s p 11 1
!"'1(:it'74l'1%? 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 113 Oemokrat1s L 11 ·:;;;.;;s7sKt:&:;; 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis L 11 ?.Zili7.S:li?+R4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 Demokratis L 11 .tff:[Jjj[J:4[:tt'§i 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 113 Oemokra!is p 11 %Yi'o/ffi:ZS:%t.#:$ 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 3 3 ~ 1 3 3 3 3. S-3.0 '!'3·; ·3, ,3: 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 112 Oemok.ratis L 12 ~;'ii'.i019Jf%~'1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 t"'S 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 98 Permisif P 12 s;;_~80ili*''?::f 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114 Demokratis P 12 &;f;0'.S::ti§0;?; 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 112 Oemokratis L 11 !Jl@jjSZ&WJt: 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 104 Oemokratis P 12 /S.~3'\®f§.0 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 '.3 3 3 3 3 i i3 Oemokratis L 12 ·~;;;:;§t;~J?dk?t 3 3 3 3 3 3 3 2 3 -2- 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 110 Demokratis l 11 ::;;:10;.i'SS]fl;]f 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 102 Demokrati5 P 12 :kf§tj8'6~$(; 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 104 Demokratis l 12 SS~'f81§!?£5* 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 106 Oemokratis P 10 i'.>~".'S:szwi-s 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 106 Demokrat1s L 10 {'2,;;;,:;-sg:3f?l:i 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 __ l 3 3 109 Demok.ratis L 10 :;c'.".~690~f',·/,'.l 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 ~ 3 3 104 Demokratis l 10
Lampiran 5 SKALA POLA ASUH (PENELITIAN)
1. Bila Anak saya menemui kesulitan dalam mengerjakan PR dari sekolah
maka saya,
a. Mencemooh. tapi tidak membentu sama sekali.
b. Menanyakan bagian mana yang sulit dan memberi dorongan
kepadanya untuk tetap berusaha.
c. Tidak peduli
2. Tentang keadaan belajar anak disekolah:
a. Saya akan bertanya keadaan belajar anak disE•kolah bila anak ada
kesulitan.
b. Saya selalu ingin tahu tentang keadaan belajar anak disekolah.
c. Saya tidal< pernah bertanya tentang keadaan anak disekolah.
3. Bila anak tidal< menepati janji dengan temannya, maka:
a. Saya tidak peduli.
b. Saya berusaha memberi peringatan tentang pE!ntingnya menepati
janji.
c. Sinis dan merendahkannya.
4. Dalam ha! prestasi anak, saya :
a. Merendahkan prestasi anak.
b. Menuntut anak berprestasi sebaik mungkin.
c. Tidal< peduli.
5. Jika dijalan anak menolong binatang yang sakit:
a. Saya menganggapmencari perhatian saja
b. Saya menunjukkan rasa senang dan memujinya
c. Saya akan membiarkan saja.
6. Jika saya menyuruh anak mengerjakan sesuatu. sedangkan pada waktu
yang bersamaan anak juga sedang mengerjakannya maka:
a. Saya tidak mau tahu dengan pekerjaan yan~! s1;.dang ia kerjakan.
biar bagaimana pun anak harus membantu pekerjaan saya.
b. Saya akan mempertimbangkan pekerjaan yan~1 sedang ia kerjakan
Lampiran 5
c. Saya tidak peduli
7. Bila nilai rapor anak saya jelek, saya:
a. Memarahi, menghukum dan membodoh-bodohkan anak
b. Menanyakan kesulitan yang dialami anak dan bersama-sama
mencari jalan keluar untuk meningkatl<an prestasinya.
c. Tidak peduli
8. Bila anak bermain selama seharian dan mengabaikan waktu belajarnya:
a. Anak oleh bermain kapan saja
b. Saya akan menegur dan menasehatinya agar lain kali tidak
mengulangi perbuatannya
c. Saya marah kepada anak dan memukulnya
9. Dalam hal memilih sekolah:
a. Ditentukan berdasarkan persetujuan antara saya dan anak
b. Sayalah yang menentukan sekolah anak.
c. Anak yang menentukan sendiri semaunya
10. Bila anak mengambil suatu barang dan tidak mengembalikan lagi
ketempat semula, saya akan:
a. Langsung memarahi dan menghukum anak
b. Bertanya mengapa ia tidak mengembalikan barang itu ketempat
semula dan menasehatinya
c. Tidak mau tahu apa yang dilakukan anak
11. Bila saya menyuruh anak mengerjakan sesuatu dan hasilnya tidak sesuai
keinginan saya, maka:
a. Saya akan memarahi anak, membodoh-bodohkan dan membuang
hasil kerjanya.
b. Saya akan menunjukkan kepada anak dimana letak kesalahannya
dan saya menyuruh anak untuk membuatnya l:agi
c. Diam dan tidak memakainya
Lampiran 5
12. Dalam hal ranking anak dikelas, saya:
a. Menuntut anak untuk menjadi nomor satu dikelas
b. Memberi dorongan kepada anak untuk berupa;ra semaksimal
mungkin menjadi yang terbaik dikelas sesuai kemampuannya
c. Tidal< pernah memperdulikannya
13. Bila anak melakukan kesalahan:
a. Saya sering mamukulnya
b. Saya memukulnya jika sesuai dengan l<esalah:annya
c. Saya tidak pernah mempermasalahkannya
14. Terhadap pendapat yang diajukan anal<:
a. s0lalu memaksakan keinginan kepada anak
b. Tidal< peduli
c. Senang bertukar pikiran dengan anak
15. Jika anal< berbohong:
a. Saya tidak pernah memarahi anak
b. Saya menanyakan kepada anak mengapa ia sampai berbohong
dan menasehati anak untuk tidak mengulanginya lagi
c. Saya langsung memarahi dan menghukum anak
16. Bila-anak memecahkan barang dirumah, saya akan :
a. memarahi anal<. memukul dan tidal< tidal< mau menerima afasan
apapun
b. menanyakan mengapa hal itu terjadi dan saya tidak memarahi
anak, hanya lain kali saya menyuruhnya untuk lebih berhati-hati
c. Diam saja
17. Dalam hal uang jajan :
a. Saya yang menentukan dan anak tidak boleh meminta yang lebih
b. Besarnya uang jajan anal< berdasarkan kesepakatan antara
kemampuan orang tua dan keperluan anak
c. Berapapun uang jajan yang anak minta pasti akan saya beri
ampiran 5
18. Dalam hal jadwal belajar anak:
a. saya tidak ped1Jli terhadap jadwal belajar anak
b. saya memberikan kepercayaan kepada anak untuk membuat
jadwal belajar sendiri
c. saya tidak pernah memberikan kepercayaan kepada anak untuk
membuat jadwal belajar sendiri
19. Jika anak lali sholat:
a. Saya akan memukul anak
b. Saya akan menegur dan menasehati anak
c. Saya akan diam saja
20. Jika anak tidak mematuhi peraturan dirumah:
a. saya sering memukul anak
b. Saya jarang memukul anak
c. Saya tidak pernah peduli
21. Bila anak menghilangkan barang orang lain, saya;
a. Tidak peduli
b. Akan berusaha menggantinya, tapi anak tidal< boleh
mengulanginya lagi
c. Akan menghukumnya
22. ,Jika anak memasuki kamar saya tanpa izin, saya akan:
a. Mendiamkan saja
b. Mengatakan pada anak agar sebaiknya ia men~1etuk pintu terlebih
dahulu, dan menyuruh anak untuk tidak mengulanginya lagi
c. Langsung memarahinya
23. Jika anak dan teman-temanya bermain dan membuat rumah berantakan,
saya akan:
a. Menyuruh mereka segera bubar dan menghentikan permainan
b. Menyuruh mereka membereskan kembali setelah bermain
c. Membiarkan saja
,ampiran 5
24. Pada waktu liburan sekolah, saya:
a. Memberi anak tugas yang tidak ada habisnya
b. Menentukan acara liburan bersama dengan anggota keluarga
c. Tidak peduli
25. Bila anak bertengkar dengan temannya, saya:
a. Tidak mau tahu
b. Menanyakan mengapa hal itu terjadi dan menasehatinya agar tidak
lagi bertengkar dengan temannya
c. Memarahi dan merendahkannya
26. Bila anak mendapatkan suatu kesulitan. saya:
a. memarahi anak dan menganggapnya mengada-ada
b. Membantu mencarikan jalan keluar untuknya
c. Saya tidak menghiraukannya
27. Bila anak mengikuti perlombaan dilingkungan rumah, saya:
a. Tidak akan mengizinkan anak
b. Tidak pernah peduli
c. llwt mempersiapkan keperluan anak
28. Dalam mengurus semua keperluan anak, saya:
a. Secara penuh mengurus keperluannya tanpa terkecuali
b. Saya dan anak bekerja sama
c. Membiarkan anak mengurus keperluannya sendiri
29. Jika sampai sore hari anak masih bermain dengan temanya, saya:
a. memaksa anak pulang, memarahi dan memukulnya
b. Menyuruh anak pulang dan mengatakan padany·a bahwa esok hari
ia bisa melanjutkan permainan
c. Membiarkan saja
30. Dalam menyelesaikan masalah anak:
a. anak tidak akan dapat menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan
saya
b. Saya dan anak selalu mencari jalan keluarnya b•~rsama-sama
c. Saya merasa tidak perlu membantu anak.
~~i~ :ltt~:~taan :;:::: ~= ;o;i;:: •:)1': • ·:•w: ?1n '•'il'it ):tli': )t~: nni::: '•:~ii::: ,,~~:· ::'lit: '::it:• :•:i:r: .. ,,., /1S°' ':•2'1:' ''~t• :'~' • };w 3JI.• ·•~f• :•n': ::;a;i:: •:•M •:®•' gJit :•~r:' '':3$::. :'~W Alf :;J®fiilf: ., fKijt~ii@:) ·: :::~:' ,::11~:: .·.·-·.-. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 88 Oemokratis p 10 ·:::;::· 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 86 Demokratis p 10 ,,,,., 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 J 3 3 3 114 Demol<ratis p 11
3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 Derriokratis L 12 :::; ~; 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 89 Demokldtis p 12
-~ 3 3 1 1 1 1 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 52 Perrmsif L 11 I
3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 81 Demokratis L 10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 87 Demokratis p 10
.;.:.:.:: 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 , _, 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 84. Demokratis L 10 ::::·i: 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 86 Demukratis p 10 ::::=·~= 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 Demokratis L 11 :::::::: 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 De1nokratis p 11
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ~i 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Dcmokratis p 11 ::::::;; 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Dernoieratis L 11 · ·:··-··. 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 87 Demokr-otis p 11 :::::~:
·-:·>· 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 68 Permisif L 11 :::::: ~: 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 84 De1nokratis p 11 .. ,.,, 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 0
·' 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 112 Dem!Jkratis L 11 :::::;: 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 .,
•' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85 Demokratis L 11 ::::::;; 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Demokratis L 11 '''>I 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 .,
•' 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 85 Demokratis p 11 ,,,,,, 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis L 11
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 ~i 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 Demokratis L 11 ,,,,,, 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ., ·' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis L 11
,,,,,,,, 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ., ·' 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 81 Oemokratis p 11
::::::·:; 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ., •' 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Oemof<:ratis L 11
3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 :1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 82 Demokratis L 11 :-:-:-:-: 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 87 Demok:ratis L 11 ·:·:·:-"·
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 ., ·' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Demokratis L 11
2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 -, ·' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82 Oemo!cratis L 11
3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 '.l 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ., 3 "' Demokratis n 10 " "' r
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Oemo!<ratis p 10 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 c 3 3 85 Demllk:ratis L 10 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 I 1 ., , 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 67 Perrmsif p 10
::::::::'. 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 ., ·' 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 85 Demokratis L 11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis p 11 3 2 2 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 79 Demokratis L 11
,, 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 -, 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis p 11 ·' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 82 oe.rTiokratis L 11
:::::: ~: 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ,, ·' 1 3 3 2 2 3 3 .,
·' 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 84 Demokratis p 11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ~I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis L 11
,,,,,, 3. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 78 Demokratis p 11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ., 1 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 Demok'rdtis L 10 •' ·'
SKALA POLA ASUH PENELITIAN
;~~------•unam•MMB~B-•sn ~W-ataan 0::!4 ::$ ':$$' ,:w:; :O:ilf: 0::;w :@r ,:J!mi!iih: 0:: :::°KatE!liiiil:' /: ;:~:: Jilsiif
"' 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis p 10
:.-:· 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :J 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 Demokratis p 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 88 Demokratis L 10
=:~: 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Oemokratis p 12 :· ~: 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokr.Jtis L 12
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis p 12 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 86 Demokrntis L 12
:->:· 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Ocmo!<ratis p 12 ;::~: 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Demokratis p 12 ··-·-: 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 77 Demokratis L 12 :::::: 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 86 Dernokr2tis p 11 ;::~ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 Demokratis L 11 :-::· 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 89 Demokratis p 11 ·:-:.:· 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 86 Demakratis p 11 ·:·::· 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75 Demokratis p 11
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ., ·' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89 Demokratis p 11
::::::: 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 DemoITTtis L 11 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 3 ~i 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 66 Permisif p 12 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 . Dernokr"atis p 11
.:-:;. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 Demokratis L 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 82 Demokratis p 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 .,
" 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Demokratis p 11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 85 Demokratis p 11
i 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 . 3 3 3 ,,
3 2 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 114 Deinokratis L 11 •' 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Demokratis p 11
' 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ·' ~i 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ., " 3 112 Demokratis L 11
3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ~i 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 3 3 88 Demokr::itis p 11 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 0
•' 3 3 3 3 3 '3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Dernokratis p 12 ·• 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 ,,
·' 3 3 3 3 3 3 3 ., ·' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ,.
·' 3 84 Den101<1"mis L 11 3 3 3 3 0 , 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 :1 I 3 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 3 3 89 Demnkratis p 11 " ,
·--~
' 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 :J 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 83 Demokratis L 11 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 SE Demo!<"ratis L 11 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 .,
·' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 Demokratis L 11 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 '.) 3 :j 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 83 Demokratis p 11
1zj ; 3 3 1 I 3 3 3 ::::lf:': :::::s :; .::o;i::::o :':2:':' 3 3 3 3 3 :1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85 Demo!<ratis L 12 3 3 3 2 2 2 2 2
,, 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 68 Perniisif p 12 •
3 3 3 3 I 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 Demokratis p 12 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 ., 3 3 3 3 3 3 :J ~· 3 .....:!__ 3 3 3 3 3 3 2 2 3 84 Deinokrcilis L 11 ·'
G 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3
,, 3 3 3 3 3 1 3 ~i 3 3 3 3 3 I 1 1 1 1 3 74 DemOkratis p ·12 •' 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 ~· 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87 Demokratis L 12 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 ~i 3 3 2 2 2 2 2 ;' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81 Demokratis L 11
,,. 3 3 3 3 2 3 2 3 2 " ,, 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 72 Oemokratis p 12 " •
3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7T Demokratis L 12
ffitil!~ ·@@taan .:::::::::::;:::::: •••••-••m•n••••••••••••• :::~& t~$' :~: '~t: 0l$0: :O'S~'' 0 ~1r Jumtiil>' '' :o:::'l~at~iiaii:::1:t :;:;M: ::~m !1(''''''' 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 l 3 3 3 3 3 79 Demokratis p 10 !!i:i':O:::: 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 l 3 3 2 2 2 78 Demokratis L 10 !l!/}: 3 1 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 81 Oer11okratis L 10 m::Y<' 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 0 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 104 Dernokratis L 10 "
DEPARTEMENAGAMA UNIVERSIT:\.S ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS PSIKOLOGI
1a Mukti No.5 Circndcu Ciputat Jakarta Sclatan 15419 Tclp. (021) 7433060 Fa:<. 74714714
r : Ft. 71/0T.01.71/{(/{ /Il/2007
: Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala SDN 03 Pagi di Jakarta Baiat
Assalamu'aLikum Wr. Wb.
Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :
: Fikriawati : Jakarta, 15 Juni 1982
Jakarta, 14 Februari 2007
Nam a Tempat/Tgl Lahir Alam at : JI Pondok Bandung No. 19 Rt Ol l/03 Jakarta flarat
adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi U!N Syarif Hidnyatullah Jakarta
Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Progran1
X (sepuluhl 102070025907 2006/200'/ Strara i '.,S-l)
Sehubungan c\eng •.. · tugas penyelcsaian .Bkripsi yang berjudul : 'Perbcdaan Tingkat Kreativitas Berdasarkan Urutan Kelahiran" mahasiswa _ tersebut memerlukan izin penelitian di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin. Dleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikian atas perhatiau dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terima kasili.
Wassalamu'alaikum Wr. \\'b.
' ..
Tembusan: Dekan F akultas Psikologi
lAYA
~omor
,ampiran
fa!
PEMERINTAH PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA .IAKARTA
SDN. KOTA BAMBU 03 PAGI JI. KS. Tubun I/14 Kee. Palmerah
Jakarta Barat
Surat Keterangan
Kepada Yth. Dekan Fakultas Psikologi UIN
Di Ciputat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Dengan hon11at, kami sampaikan bahwa, N ama : Fikriawati
Jakarta, 10 September 2007
Tempat/Tgl. Lahir Jakarta, 15 Juni 1982 Alamat Jln. Pondok Bandung No. 19
Rt. 011/03 Jakarta Baral
Adalah benar telah melakukan penelitian pada siswa kami SDN Kola Bambu 03 Pagi pada tanggal 18 Februari 2007 selmbungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul "Perbedaan Tingkal Kreativitas
Berdasarkan Urulan Kelahiran".
Demikian alas perhatiannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Ka (1~b" '."'" Murningsih
NIP. 470026530
top related