perbedaan struktur pendanaan perusahan multinasional dan perusahaan domestik
Post on 30-Jun-2015
282 Views
Preview:
TRANSCRIPT
VeraRudolf L. Tobing
Akromul Ibad
• Kegiatan ekonomi setiap negara ditopang oleh perusahaan multinasional (MNC) dan perusahaan domestik (DC).
• Sampai saat ini, penelitian mengenai struktur perusahaan multinasional dan domestik masih sangat sedikit.
• Sangat menarik untuk diteliti mengenai perbedaan struktur pendanaan perusahaan multinasional dan domestic di Indonesia dengan berdasarkan penelitian empiris yang pernah dilajukan oleh Lee dan Kwok (1988) di Amerika Serikat dan Sumi Akhtar (2002) di Australia.
“Apakah ada perbedaan antara struktur pendanaan perusahaan multinasional dan perusahaan domestic di Indonesia dilihat
dari determinan utama struktur pendanaan perusahaan”.
1. Teori Keagenan dan Biaya Keagenan2. Biaya kebangkrutan (Bankcruptcy Cost)3. Profitabilitas4. Ukuran perusahaan5. Tingkat pertumbuhan6. Teori Struktur Pendanaan
MNC DC
Ho :Biaya keagenan MNC tidak berpengaruh
pada tingkat leverage perusahaanBiaya keagenan DC tidak berpengaruh
pada tingkat leverage perusahaan
H1 :Biaya keagenan MNC berpengaruh
negatif pada tingkat leverage perusahaanBiaya keagenan DC berpengaruh negatif
pada tingkt leverage perusahaan
1.Pengujian Biaya Keagenan
• Pengujian Biaya Kebangkrutan
MNC DC
Ho :Biaya kebangkrutan MNC tidak
berpengaruh pada tingkat leverage perusahaan
Biaya kebangkrutan DC tidak berpengaruh pada tingkat leverage
perusahaan
H1 :Biaya kebangkrutan MNC berpengaruh negatif pada tingkat leverage perusahaan
Biaya kebangkrutan DC berpengaruh negatif pada tingkat leverage perusahaan
• Pengujian Tingkat Profitabilitas
MNC DC
Ho :Tingkat profitabilitas MNC tidak
berpengaruh pada tingkat leverage perusahaan
Tingkat profitabilitas DC tidak berpengaruh pada tingkat leverage
perusahaan
H1 :Tingkat profitabilitas MNC berpengaruh negatif pada tingkat leverage perusahaan
Tingkat profitabilitas DC berpengaruh negatif pada tingkat leverage perusahaan
• Pengujian Ukuran Perusahaan
MNC DC
Ho :Ukuran perusahaan MNC tidak
berpengaruh pada tingkat leverage perusahaan
Ukuran perusahaan DC tidak berpengaruh pada tingkat leverage
perusahaan
H1 :Ukuran perusahaan MNC berpengaruh negatif pada tingkat leverage perusahaan
Ukuran perusahaan DC berpengaruh negatif pada tingkat leverage perusahaan
• Pengujian Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
MNC DC
Ho :Tingkat pertumbuhan MNC tidak berpengaruh pada tingkat leverage
perusahaan
Tingkat pertumbuhan DC tidak berpengaruh pada tingkat leverage
perusahaan
H1 :Tingkat pertumbuhan MNC berpengaruh negatif pada tingkat leverage perusahaan
Tingkat pertumbuhan DC berpengaruh negatid pada tingkat leverage perusahaan
Pengujian Perbedaan Dua Determinan Utama Struktur Pendanaan
• Ho : Biaya kebangkrutan dan biaya keagenan MNC sama dengan DC
• H1 : Biaya kebangkrutan dan biaya keagenan MNC tidak sama dengan DC
Pengujian Perbedaan Tingkat Leverage Perusahaan
• Ho : MNC memiliki tingkat leverage yang sama dengan DC
• H1 : MNC memiliki tingkat leverage yang tidak sama dengan DC
Variabel Terikat: Tingkat Leverage Perusahaan
Variabel Bebas : Biaya Keagenan (AG) Biaya Kebangkrutan (BC), Ukuran perusahaan (SIZE), Tingkat pertumbuhan (GR), dan Profitabilitas Perusahaan (PROF).
Teknik Pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage sampling with purposive. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Pengelompokan semua perusahaan kedalam perusahaan multinasional (MNC) atau domestik (DC).
Mengelompokkan masing-masing perusahaan ke dalam jenis industrinya
Memilih secara acak perusahaan yang akan dijadikan sampling berdasarkanjumlah asset terbesar.
LEV = β₀ + (AG) + (GROWTH) + (BC) + (SIZE) + (PROF) + ε
H₀ : 0 : Paling sedikit ada βi ≠ 0
Dengan kriteria keputusan : > ATAU < α Tolak
H₀
> ATAU < α Tolak H₀
Pengujian Chow-test
~
~
Dengan kriteria keputusan :
> Tolak H₀
N Minimum Maximum Mean Std.Deviasi
LEVdc1
00 .161866 1.437204 .73512010 .261194801
AG1
00 .000231 1.264249 .16008636 .192749162
GROWTH1
00 -.775674 .859531 .05948884 .196590644
BC1
00 .000929 .374812 .04317015 .058141787
SIZE1
00 26.568308 32.523324 30.11458928 1.308657626
PROF1
00 -.200246 .421645 .03940003 .102106410
Valid N (listwise)1
00
Tabel 1Statistik
Deskriptif DC
N Minimum Maximum Mean Std.Deviasi
LEVmnc100 .027877 2.984702 .61781693 .380504510
AG100 .001579 .857809 .14886204 .187460420
GROWTH100 -2.166905 .553122 -.03650106 .354411127
BC100 .004593 .805292 .06460564 .096925886
PROF100 -.924808 .521164 .06766663 .169731165
SIZE100 25.014939 30.942394 27.86670083 1.292783173
Valid N (liswise)100
LEV mnc AG GROWTHB
C PROF SIZE
Pearson Correlation LEV mnc 1.000-.25
4 -.295.
578 -.186 -.026
AG -.2541.00
0 .150-
.082 .249 -.064
GROWTH -.295 .150 1.000-
.288 .258 .023
BC .578-.08
2 -.2881
.000 .098 -.424
PROF -.186 .249 .258.
098 1.000 -.044
SIZE -.026-.06
4 .023-
.424 -.044 1.000
Sig. (1-tailed) LEV mnc .005 .001.
000 .032 .398
LEV dc AG GROWTH BC SIZE PROF
Pearson Correlation LEV dc 1.000 .061 -.049
.256 .335 -.433
AG .0611.00
0 .197.16
9 .383 .039
GROWTH -.049 .197 1.000.24
0 .149 -.070
BC .256 .169 .2401.000 .173 -.180
SIZE .335 .383 .149.17
3 1.000 -.256
PROF -.433 .039 -.070-.18
0 -.256 1.000
Sig. (1-tailed) LEV dc . .272 .313.00
5 .000 .000
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficient T Sig
Model1 (Constan)
B-1.514
Std.Error.703 Beta -2.153 .034
AG -.257 .160 -.127 -1.610 .111
GROWTH -.03465 .089 -.032 -.388 .699
BC 2.681 .351 .683 7.628 .000
PROF -.453 .183 -.202 -2.476 .015
SIZE .07271 .025 .247 2.935 .004
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .684 .467 .439 .284959968
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficient T Sig
Model B Std.Error Beta
1 (Constan) -.721 .589-
1.225 .224AG -.0292 .132 -.022 -.222 .825GROWT
H -.202 .121 -.152-
1.669 .098
BC .861 .414 .192 2.081 .040SIZE .04885 .020 .245 2.474 .015
PROF -.885 .236 -.346-
3.744 .000
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .536 .287 .249 .226325340
Hasil pengujian Chow-test diperoleh Fhitung = 1.917766048 > F0.1(6.188) = 1.77 yang menunjukkan bahwa koefisien-koefisien variable bebas kedua model regresi tersebut berbeda secara signifikan.
Perbedaan MNC dan DC untuk selanjutnya diperlihatkan secara grafis berdasarkan substisusi nilai rata-rata setiap variable ke dalam model estimasi regresi perusahaan MNC dan DC. Variabel bebas yang difokuskan adalah variable yang berpengaruh signifikan pada kedua model regresi tersebut.
Dari grafik Lev-BC untuk MNC lebih tinggi dari Lev-BC untuk DC. Semakin besar biaya kebangkrutan, semakin lebar perbedaan tingkat leverage perusahaan MNC dan DC.
Dari grafik Lev-size untuk MNC lebih rendah dari Lev-size untuk DC sepanjang ukuran perusahaan < 15. Semakin positif leverage karena semakin besar ukuran perusahaan maka tingkat leverage MNC lebih tinggi dari tingkat leverage DC.
Dari grafik Lev-Prof untuk MNC lebih tinggi dari Lev-Prof untuk DC. Semakin tinggi profitabilitas, semakin lebar perbedaan tingkat leverage perusahaan MNC dan DC.
Tabel 1 dan table 2 menunjukkan bahwa tingkat leverage MNC lebih kecil daripada tingkat leverage DC. Biaya keagenan MNC juga lebih kecil daripada DC, walaupun perbedaan yang timbul tidak bigitu besar. Tingkat pertumbuhan dan ukuran perusahaan MNC di Indonesia [ada umumnya lebih kecil daripada DC. Biaya kebangkrutan dan tingkat profitabilitas MNC di Indonesia lebih besar daripada DC.
Model estimasi linear berganda yang terbentuk dari tabel 5 dan 6
Model regresi LEVmnc menunjukkan 43.9% keragaman variabel leverage dapat dijelaskan oleh keragaman variabel-variabel bebas AG, GROWTH, BC, PROF, dan SIZE. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti resiko politik, fluktuasi mata uang dan lain-lain. Standart error dari model regresi ini 0.28495. Model regresi LEVdc menunjukkan 28.7% keragaman keragaman variabel leverage dapat dijelaskan oleh keragaman variabel-variabel bebas AG, GROWTH, BC, PROF, dan SIZE. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Standart error dari model regresi ini 0.22632.
Pada model regresi DC, tingkat leverage dipengaruhi oleh variabel bebas GROWTH, BC, SIZE, PROF. Sedangkan variabel BC (biaya keagenan) tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage, karena sig BC 0.825 > 0.1.
Pada model regresi MNC, tingkat leverage dipengaruhi oleh variabel bebas, BC, SIZE, PROF. Sedangkan variabel BC (biaya keagenan) dan GROWTH tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage, karena sig BC 0.111 > 0.1, dan sig GROWTH 0.699 > 0.1.
Struktur pendanaan perusahaan multinasional dan perusahaan domestic berbeda secara signifikan.
Tingkat profitabilas, biaya kebangkrutan dan ukuran perusahaan sama-sama berpengaruh signifikan terhadap leverage.
Biaya keagenan tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage pada perusahaan MNC dan DC.
Tingkat pertumbuhan perusahaan MNC tidak berpengaruh terhadap tingkat leverage, akan tetapi tingkat pertumbuhan perusahaan DC berpengaruh terhadap tingkat leverage.
Biaya keagenan MNC tidak berbeda signifikan dari biaya keagenan DC.
Pengujian Chow Test: terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat leverage perusahaan MNC dan perusahaan DC.
biaya kebangkrutan maka semakin lebar perbedaan tingkat leverage perusahaan MNC dan DC,
profitabilitas maka semakin lebar perbedaan tingkat leverage perusahaan MNC dan DC.
Memaksimumkan nilai perusahaannya. Memperhatikan ukuran perusahaan, tingkat
profitabilitas, dan biaya kebangkrutan yang berpengaruh nyata terhadap struktur pendanaan perusahaan.
Penambahan variabel bebas lain yang relevan ke dalam model dengan meneliti faktor lingkungan eksternal, seperti risiko politik, fluktuasi kurs mata uang, dan sebagainya.
top related