perbandingan pelaksanaan demokrasi dan ham pada masa orde lama, orde baru, dan masa...
Post on 18-Jul-2015
2.001 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PerbandinganPelaksanaan Demokrasi Dan
HAMPada Masa Orde Lama, Orde
Baru, Dan Masa Revolusi
AVANDILIA
MAMOR BURHANUDIN
Dasar Teori Demokrasi Versi Hans KelsenDemokrasi adalah pemerintahan oleh rakyatdan untuk rakyat. Yang melaksanakankekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyatyang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannyaakan diperhatikan di dalam melaksanakankekuasaan Negara.
Lebih lanjut,
Samuel Huntington berpendapat Sistempolitik sebagai demokratis sejauh parapembuat
keputusan kolektif yang paling kuatdalam sistem itu di pilih melauipemilihan umum yang adil, jujur, danberkala dan didalam sistem itu paracalon bebas bersaing untukmemperoleh suara dan hampir semuapenduduk dewasa berhak memberikansuara.
Ada sebuah pegangan dalam memahami sikap Hans Kelsen mengenai negara dengan bercirikan prinsipdemokrasi. Diantaranya yakni
• Adanya kehendak mayoritas dan kehendak minoritas
• Kehendak mayoritas tidak bisa menjadi dominasi
absolute
• Tidak ada pemaksaan dalam beragama dan
berkeyakinan
• Terdapat kebebasan berbicara, kebebasan pers, dan
pendapat untuk mengemukakan pendapat dijamin
keberadaannya, baik melalui konstitusi ataupun
melalui kesepakatan adat yang terjadi di sebuah
negara.
Pengertian HAM menurut pasal 1 ayat 1 UU No 39 Tahun 1999 mengenai HAM menyebutkan bahwaHak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusiasebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa danmerupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demikehormatan serta perlindungan harkat danmartabat manusia.
Orde Lama dalam sejarah politik Indonesiamerujuk kepada masa pemerintahan Soekarno.
Istilah Orde Lama sebenarnya diciptakan olehpemerintahan Suharto yg menamakan diri sebagaiOrde Baru. Saat itu Orde Lama selalu dicitrakankondisi yang kurang baik.
Memang dalam periode sebelum th. 1966, Indonesia adalah negara baru yg sedang mencaribentuk jati dirinya, sehingga sering terjadipergolakan, pemberontakan. Dengan demikianpemerintahan dengan demokrasi terpimpinmerupakan alternatif paling tepat saat itu.
Pengertian Orde Lama, Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru adalah sebutan bagi masa
pemerintahan Presiden Soeharto.Orde Barumenggantikan Orde Lama yang merujuk kepadaera pemerintahan Soekarno.
Masa Orde Baru berlangsung mulai dari 11 Maret1966 sampai dengan 21 Mei. Pada tahun 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untukmasa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan diakemudian dilantik kembali secara berturut-turutpada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan1998.
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun1998 merupakan tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan “Era Reformasi“.
Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masaOrde Baru dijajaran pemerintahan masaReformasi sering membuat beberapa orangmengatakan bahwa Orde Baru belum berakhir.
Oleh karena itu Era Reformasi sering juga disebutsebagai “Era Pasca Orde Baru”.
Pelaksanaan demokrasi pada masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi
ORDE LAMAPada masa ini, demokrasi yg digunakan adalah demokrasiterpimpin. Dasar hukum pelaksanaan demokrasi ini ditetapkandengan Ketetapan MPRS No.VIII/MPRS/1965. Menurut KetetapanMPRS tersebut, prinsip penyelenggaraan demokrasi ini ialahmusyawarah mufakat
Ciri-ciri pemerintahan pada masa ini:
• Peran dominan presiden
• Terbatasnya partai-partai politik
• Berkembangnya pengaruh komunis
• Meluasnya peranan ABRI sebagai unsur-unsur sosial politik.
Selama pelaksanaan demokrasi terpimpin kecenderungan semuakeputusan hanya ada pada Pemimpin Besar Revolusi Ir. Sukarno. Hal ini mengakibatkan rusaknya tatanan kekuasaan negara, misalnya DPR dapat dibubarkan, Ketua MA, MPRS menjadi Menko, pemimpin partai banyak yang ditangkapi.
ORDE BARU, Demokrasi yg berkembang adalah demokrasiPancasila sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alineakeempat. Ciri umum demokrasi Pancasila, antara lain
• Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
• Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada orde baru antara lain sebagai berikut
• Masih belum sesuai dengan jiwa dan semangat ciri-ciriumum. Kekuasaan presiden begitu dominan baik dalamsuprastruktur politik maupun infrastruktur politik.
• Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telahmembudaya. Ini mengakibatkan negara Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis yang berkepanjangan.
MASA REFORMASI
Demokrasi yang dikembangkan adalah demokrasi denganmendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, denganpenyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkanperan lembaga negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsippemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antaralembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai denganterbentuknya DPR – MPR hasil Pemilu 1999 yang telahmemilih presiden dan wakil presiden serta terbentuknyalembaga-lembaga tinggi yang lain.
Gerakan Reformasi telah membawa perubahandalam bidang politik dan usaha penegakankedaulatan rakyat,serta meningkatkan peranserta masyarakat dan mengurangi dominasipemerintah dalam kehidupan politik .
Orde reformasi : pemerintahan tidak punyakebijakan (menuruti alur parpol di DPR), pemerintahan lemah, dan muncul otonomidaerah yang kebablasan, demokrasi Liberal (neoliberaliseme), tidak jelas apa orientasinyadan mau dibawa kemana bangsa ini.
Penegakan HAM pada masa orde lama, orde baru, danmasa reformasi.
ORDE LAMAPada era orde lama situasi negara Indonesia diwarnai oleh berbagaikemelut di tingkat elite pemerintahan sendiri. Situasi kacau danpersaingan di antara elite politik dan militer akhirnya memuncakpada peristiwa pembunuhan enam jenderal pada 1 Oktober 1965 yang kemudian diikuti dengan krisis politik dan kekacauan sosial.
Pada masa ini persoalan HAM tidak memperoleh perhatian berarti, bahkan cenderung semakin jauh dari harapan karena lebihmenitikberatkan pada perjuangan revolusi. Sehingga banyak UU ygdibuat atas nama revolusi yang telah dimanfaatkan oleh kekuasaanpemerintah, seperti contoh UU No. 11/PNPS/1963 tentangpemberantasan kegiatan subversi yang tidak sesuai dengan HAM.
Orde Baru membawa banyak perubahan positif pada penegakan HAM.
perubahan tersebut antara lain menyangkut
a. Politik
Salah satu kebijakan politik yg mendukung persamaan HAM terhadap masyarakatIndonesia di dunia internasional adalah didaftarkannya Indonesia menjadi anggotaPBB lagi pada tanggal 19 September 1966. Ini menjadi langkah yang baik untukmembawa masyarakat Indonesia pada keadilan dan kemakmuran.
b. Ekonomi
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanyaProgram transmigrasi, repelita, dan swasembada pangan mendorong masyarakatuntuk memperoleh kemakmuran dan hak hidup secara layak.
c. Pendidikan
Pemerintah Orde Baru dianggap sukses memerangi buta huruf dengan beberapaprogram unggulan, yaitu gerakan wajib belajar dan gerakan nasional orang tua asuh(GNOTA).
NAMUN
Aparat penegak HAM pada masa tersebut masihdikendalikan sepenuhnya oleh pemerintah (tidakindependen).
Sehingga fungsi aparat yang seharusnya mengawasipelaksanan penegakan HAM dan menyelesaikankasusnya dibatasi oleh pemerintahan yang absolutdan otoriter, serta tidak transparan dalammenyelesaikan suatu kasus (dihalang-halangi olehkepentingan-kepentingan tertentu serta adanyaKKN).
Orde reformasi. Beberapa perubahan positif pada masa reformasi
Kebijakan dalam bidang politik . mengganti lima paket UU masa OrdeBaru dengan tiga UU politik yg lebih demokratis. Berikut ini tiga UU tersebut.
- UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik.
- UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum.
- UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan DPR/MPR.
Kebijakan ini membawa pengaruh pada Hak warga negara untukmendapatkan kedudukan di bidang politik dan pemerintahan menjaditerbuka. DPR dan MPR mulai berfungsi dengan baik sebagai aspirasirakyat untuk memperoleh hak-hak mereka.
• Kebebasan menyampaikan pendapat dan pers
Reformasi dalam pers dilakukan dengan cara menyederhanakanpermohonan Surat Izin Usaha Penerbitan (SIUP). Dengan pers, masyarakat dapat menyerukan aspirasi mereka. Hak masyarakatuntuk mendapatkan informasi secara jelas dan terbuka pun mulaidibuka.
Pelanggaran penegakan HAM pada masa orde lama, orde baru, dan masa reformasi
ORDE LAMA. Pelanggaran HAM di era Soekarno antaranya;
Soekarno berjalan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai formatif untuk membentuk kabinet tanpa adanya campur tangan partai politik. Soekarno menutup media yg dianggap sebagai anti revolusioner. Beberapa tokoh politik Islam dipenjarakan dan partai Islam Masyumi dibekukan,dianggap mengancam stabiliti bangsa dan kekuasaan Soekarno
Selama Orde lama kepimpinan dalam masyarakat Indonesia lebih banyak mengandung sifat autoriter (memerintah tidak dengan cara demokrasi, tetapi selalu memaksakan kehendak) daripada demokrasi. Pada saat itu hanya ada tiga kekuatan iaitu PKI (Parti Komunis Indonesia), ABRI (angkatan bersenjata republik Indonesia) dan Soekarno sebagai pengimbang.
ORDE BARU
Banyak terjadi kasus pelanggaran HAM terselubung yang tidak jelas kebenarannyadan konon katanya justru melibatkan aparatitu sendiri. Oleh karena itu fungsi aparatpenegak HAM pada masa ini terkesan hanyaformalitas dan tidak efektif. Contohnya padakasus yang dialami oleh Marsinah.
REFORMASI
Sekalipun terdapat berbagai pembenahan, di masa reformasi masih
terjadi banyak pelanggaran HAM. Dalam beberapa hal, HAM sudah
cukup ditegakkan. Tetapi dalam beberapa hal lain, pelanggaran HAM
justru semakin marak setelah masa reformasi berlangsung.
Berikut ini adalah beberapa kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada
masa reformasi.
Kebijakan Yang Anti Rakyat Miskin. Pemahaman yang lemah
terhadap hak asasi manusia, dan lemahnya komitmen untuk
menjalankan kewajiban menghormati, melindungi, dan memenuhi hak
telah berdampak pada meluasnya pelanggaran HAM, khususnya
terhadap warga yang lemah secara ekonomi, sosial dan politik. Ini
diperparah dengan kebijakan/strategi ekonomi pasar yang pro-modal
kuat
• Meningkatnya Pengangguran dan Masalah Perburuhan.
Alih-alih mengurangi jumlah pengangguran, justru PHK massadilegalkan. Akibat PHK tersebut, ribuan buruh ikut menambahjumlah pengangguran. Seakan pemerintah melestarikan sistemkontrak dan outsorcing dan mempertegas pelegalan PHK.
• Terabaikannya hak-hak dasar rakyat.
Masih tingginya tingkat kelaparan di masyarakat menunjukkanada yg tidak beres dengan kebijakan pembangunan.
Pemenuhan hak dasar rakyat merupakan salah satu komitmen ygtertuang dalam Strategi Pembangunan Nasional 2004-2005. Namun pada kenyataanya, implementasi kebijakan itu hinggasekarang sepertinya belum berubah dimana pembangunanmasih menekankan pada pertumbuhan ekonomi, denganmengabaikan pemerataan dan keadilan.
ORDE LAMA Pada tahun 1960 presiden membubarkan DPR hasil pemilu, dalam penjelasan UUD ditentukan bahwapresiden tidak mempunyai wewenang untuk membubarkanDPR
Dengan ketetapan MPRS No.III/MPRS/1963, Ir.Soekarnodiangkat presiden seumur hidup.
DPRGR yang mengganti DPR hasil pemilu ditonjolkanperannya sebagai pembantu pemerintah sedangkan fungsikontrol ditiadakan
Menetapkan Penetapan Presiden (Penpres) yang memakaiDekrit Presiden 5 Juli 1959 sebagai sumber hukum
Partai politik dan pers yg menyimpang dari rel revolusi tidakdibenarkan
• ORDE BARU
1. Terjadi pemusatan di tangan Presiden, sehingga
pemerintahan dijalankan secara otoriter.
2. Berbagai lembaga kenegaraan hanya melayani
keinginan pemerintah (Presiden).
3. pemilu hanya menjadi sarana untuk mengukuhkan
kekuasaan Presiden, sehingga Presiden terus menerus
dipilih kembali.
4. penafsiran Pancasila, ditafsirkan sesuai keinginan
pemerintah untuk membenarkan tindakan-
tindakannya.
LANJUTAN
Pembatasan hak-hak politik rakyat, seperti hak
berserikat, berkumpul, dan berpendapat.
Terjadi Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang
luar biasa parahnya sehingga bisa merusak
segala aspek kehidupan, dan berakibat pada
terjadinya krisis multidimensi
REFORMASI
a. Sengketa politik berdampak pada ketidaktenangandan ketidakpastian akan stabilitas kehidupanberbangsa dan bernegara,
b. Semakin banyaknya tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat, seperti kasuskorupsi semakin marak,
c. Semakin banyaknya tindakan kekerasan danpelanggaran hak asasi manusia,
d. Kemerosotan moral bangsa Indonesia, dikarenakankebebasan dibuka lebar tanpa mengimbangidengan adanya pengawasan.
top related