perawatan pasien katastropik dengan...

Post on 06-Feb-2018

234 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pendekatan Interprofessional Collaborative Practice dalam Perawatan Pasien KatastropikSugiarsih.,S.Kep.,Ns.,MPH

Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

PERKONAS Poltekkes Kemenkes, Jakarta 22-24 Maret 2017

• Case Manager RS UGM• Komite Mutu dan

Keselamatan Pasien RS UGM

• Komite Keperawatan RS UGM

• Tim Pengajar PSIK FK UGM

• Instruktur Lab Leadership dan Komunikasi IKM, FK UGM

Katastropik

• Penyakit kronis

• Mengancam jiwa

• Membutuhkanperawatan danpemulihan yang panjang

• Membutuhkan banyakbiaya perawatan

Budiarto W, et al, 2013

Fakta tentang katastropik di rumah sakit

Katastropik

High risk

High volume

Kasus komplek

MasalahPsikososial

High cost

Value Chain, Poter

Standar Akreditasi KARS, 2012

Patient Centered Care

Pelayanan Terintegrasi

Kontinuitas Pelayanan

Pengembangan pelayanan

• High risk

• High volume

• High Cost

• Complex case

Katastropik

• Sistem kendali mutu kendali biaya

• Patient centered care

• Interprofessional collaborative practice

Case management System • Patient safety

• Angka readmisi

• Patient’s satisfaction

• Efisiensi

Outcome

Definisi

Case management system:

Proses Kolaboratif dan Fasilitatif secara interpersonal yang merupakan strategi klinis yang apabila berhasil dilaksanakaanakan :

• Mengurangi variasi proses dan pemanfaatan sumber daya

• Pelayanan dan perawatan yang efisien

• Meningkatkan luaran klinis dan finansial

(Stefani Daniels & Marianne Ramey, 2005)

Case management system

Proses Kolaborasi dalam hal Asesmen, Perencanaan (Planning),Fasilitasi, Koordinasi Pelayanan (Care Coordination), Evaluasi,dan Advokasi pilihan pelayanan untuk memenuhi kebutuhanpasien dan keluarga secara komprehensif melalui komunikasi,dan ketersediaan sumber daya yang memadai untuk mencapailuaran yang efektif

(Case Management Society of America, 2010)

Interprofessional Collaborative Practice (IPCP)

• Praktik pelayanan yang dilakukan berbagai profesi seperti dokter, perawat, bidan, apoteker, nutrisionist, case managerdan lain-lain dalam satu tim kerja, bersama pasien dan keluarga untuk mencapai kualitas pelayanan yang bermutu tinggi dan berfokus pada kebutuhan pasien (AACN,2011)

• Hubungan yang terjalin antar profesional pemberi asuhan dan dengan pasien untuk mencapai hasil yang diharapkan mempunyai elemen-elemen yaitu responsibility, koordinasi,komunikasi, kerjasama, asertif dan otonomi (Bridges,2011)

Siapa case manager?

• Dokter umum atau perawat

• Pengalaman dalam pelayanan klinis minimal 5 tahun

• Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik

• Memiliki pemahaman tentang pelayanan bermutu

• Memiliki keterampilan pendukung (soft skill)

• Memiliki jiwa kepemimpinan

• Dapat bekerja dalam tim

Peran dan fungsi case manager

• Melakukan assesmen kebutuhan pasien

• Menyusun perencanaan

• Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi

• Edukasi dan informasi

• Empowering pasien dan keluarga

• Mendorong pelayanan efektif dan efisien

• Pendampingan proses transisi

Care coordination

• Single provider coordination

• Visite Bersama

• Online Interprofessional coordination

• Interprofessional Team Meeting

Case management RS UGM

Single Provider Coordination

Koordinasi antara CM dan PPA

Diskusi kondisi pasien berdasar keilmuan

Visite bersama

• Melibatkan seluruh tim asuhan pasien

• Assesmen bersama dan perencanaan terintegrasi

Online Interprofessional Coordination

• Sebagai alternatif koordinasi interprofesional

• Koordinasi bisa dilakukan sewaktu-waktu

Interprofessional Team Meeting

• Bila kasus sangat komplek dan tidak dapat diselesaikan dengan model care coordination yang lain

• Melibatkan manajemen dan komite

Kebijakan pelayanan terintegrasi

Standar Pelayanan terintegrasi Clinical Pathway terintegrasi

Rekam Medis Terintegrasi

Komunikasi secara tertulis interprofesi

Dokumentasi dalam form yang sama

Meningkatkan komunikasi efektif

Rekam medis terintegrasi

Asesmen awal terintegrasiRencana penatalaksanaan

terintegrasi

Rekam medis terintegrasiCatatan Perkembangan Pasien

Terintegrasi Discharge Planning Terintegrasi

Interprofessional Education (IPE) pada rotasi klinik

• Dilakukan pada saat mahasiswa rotasi klinik

• Pemilihan kasus yang komplek dan menarik termasuk kasus katastropik

Rumah Sakit UGM

Core Competencies IPCPIECEP, 2011

•Membangun dinamika kerja tim untuk melakukan perawatan yang mempunyai nilai safe, timely, efficien,effective, equitable

•Kemampuan melakukan komunikasi efektif dengan profesi lain, pasien dan keluarga dalam melakukan asuhan pasien bersama

• Menggunakan dasar ilmu profesi masing-masing untuk melakukan asuhan bersama

• Kemampuan bekerjasama dengan profesi lain, saling menghargai nilai dari masing-masing profesi

Ethics/Values for interprofessional

practice

Roles/Responsibilities

TeamworkInterprofessional Communication

Ethics for interprofessional practice• Pasien sebagai pusat pelayanan

• Menghargai harkat dan martabat dari pasien serta selalu menjaga kerahasiaan

• Menghargai perbedaan kebudayaan pasien dan keluarga ataupun tim kesehatan lain

• Menghargai keragaman budaya dan keahlian dari profesi lain

• Bekerja sama dengan provider lain, pasien ataupun suporting professional lain

• Bangun hubungan saling percaya

• Berikan pelayanan sesuai standar pelayanan yang menjamin kualitas pelayanan

• Mengelola dilema etik

• Memberikan pelayanan dengan dengan jujur dan integritas yang tinggi

• Meningkatkan kompetensi dalam melakukan praktik pelayanan

Roles/Responsibility

• Komunikasikan peran dan tanggung jawab profesi

• Identifikasi keterbatasan kemampuan

• Terlibat dalam proses pemenuhan kebutuhan pasien bersama profesi lain

• Mengetahui peran dari profesi lain dan bagaimana bekerjasama

• Gunakan kompetensi untuk memberikan pelayanan yang safe, timely, efficient, effective dan equitable

• Komunikasikan tanggungjawab masing-masing profesi untuk melaksanakan proses pelayanan

• Jalin hubungan yang saling membutuhkan

• Terlibat dalam interprofessional development dan advance learning

• Manfaatkan keunikan masing=masing profesi untuk meningkatkan kualitas pelayanan

Interprofessional Communication

• Komunikasi efektif dengan memanfaatkan teknologi dan sistem informasi

• Gunakan form yang mudah diakses oleh banyak profesi bahkan pasien dan keluarga

• Sampaikan pengetahuan dan pendapat pada profesi lain dengan percaya diri dan jelas

• Berikan umpan balik pada pendapat profesi lain

• Mendengar aktif

• Gunakan bahasa-bahasa yang sesuai dalam berkomunikasi dan menghadapi konflik

• Mengidentifikasi perbedaan kemampuan dan kompetensi dari profesi lain

• Diskusikan secara konsisten tentang konsep patient and community centered dengan tim

Teamwork

• Deskripsikan tentang tim yang efektif• Buat kesepakatan tentang prinsip etika untuk mengatur segala

sesuatu terkait degan pelayanan pasien• Tim melibatkan semua profesional untuk memecahkan masalah

pasien• Integrasikan pengetahuan dan kompetensi semua profesi dalam

memberikan informasi dan edukasi • Gaya kepemimpinan yang mendorong kolaborasi interprofesi dan

tim yang efektif• Keterlibatan profesi secara konstruktif dalam menghadapi

perbedaan masing-masing• Berikan tanggungjawab pada profesi lain untuk mencapai outcome

yang relevan• Gunakan strategi untuk efektifitas tim• Peningkatan fungsi tim berbasis bukti• Berperan secara efketif dalam tim

Enabling Factor

Peran dan Skill

• Tanggung Jawab

• Komitmen tinggi

• Building relationship skill

Desain Sistem

• Target sistem jelas

• Manageable caseload

• Kemudahan penggunaan data dan kemudahan komunikasi

Lingkungan Pendukung

• Stakeholder engagement

• Sesuai visi dan tujuan organisasi

• Komitmen bersama

Barrier

• Kurang menghargai nilai peran profesi lain

• Merasa berkuasa dari salah satu profesi

• “Attitude Virus”

• Merasa paling tahu kondisi pasien

• Kurangnya komunikasi

• Kurang kompeten

top related