peran tokoh masyarakat dalam pencegahan perilaku …
Post on 02-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
“PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PERILAKU
MINUM-MINUMAN KERAS TERHADAP REMAJA DI DESA
SUNGAI MERAH KECAMATAN PELAWAN
KABUPATEN SAROLANGUN”
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
Oleh:
NAMA : Mahmud Zainal Syafillah
NIM : UB 160227
PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
Jambi,17 November 2020
Pembimbing I : Dr. Zulqarnin, M.Ag
Pembimbing II : Afriyansyah, M,Si
Alamat : Fakultas Dakwah UIN STS Jambi Kepada Yth.
Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Bapak Dekan
Simp. Sungai Duren Fakultas Dakwah
Muaro Jambi UIN STS Jambi
STS Jambi di-
JAMBI
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan persyaratan yang
berlaku di fakultas Dakwah UIN STS Jambi, maka kami berpendapat bahwa
skripsi saudara Mahmud Zainal Syafillah dengan judul “Peran Tokoh
Masyarakat Dalam Pencegahan Perilaku minum-minuman keras terhadap
remaja Di Desa Sungai Merah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun”.
telah dapat diajukan untuk di munaqasyahkan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan/Progran Studi Bimbingan
Penyuluhan Islam (BPI) di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada bapak/ibu, semoga
bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Nama : Mahmud Zainal Syafillah
NIM : UB 160227
Pembimbing I : Dr. Zulqarnin, M.Ag
Pembimbing II : Afriyansyah, M,Si
Fakultas : Dakwah
Jurusan : Bimbingan Penyuluhan Islam
Judul Skripsi :“ PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM
PENCEGAHAN PERILAKU MINUM-MINUMAN
KERAS TERHADAP REMAJA DI DESA SUNGAI
MERAH KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN
SAROLANGUN”
Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi ini adalah asli bukan plagiasi serta
telah diselesaikan dengan ketentuan ilmiah menurut peraturan yang berlaku.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
apabila dikemudian hari, ternyata telah ditemukan sebuah pelanggaran plagiasi
dalam karya ilmiah/skripsi ini, maka saya siap diproses berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
iv
v
MOTTO
ءايىا ٱس أيها ٱنري ث رعيىا ي ج س تٱنص هى وٱنص ثسي يع ٱنص ٱلل ٣٥١إ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S. Al Baqarah Ayat :
153)1
1 Kementerian Agama Republik Indonesia, AL-Qur‟an dan Terjamahnya, (Bandung: PT
Sygma Examedia Arkanleema, 2007).hlm. 324
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya masyarakat desa Sungai
Merah bahwa mayoritas penduduk disana beragama Islam. Akan tetapi masih
banyak remaja di desa tersebut yang duduk di pinggir jalan setiap malamnya
untuk mengkonsumsi minum-minuman keras dan kebanyakan dari mereka
masih sekolah. Anehnya orang tua meraka pun seakan tidak perduli dangan
hal ini dan membiarkannya dengan alasan mereka sudah sering di nasehati,
namun masih juga meminum-minuman keras.
Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat
deskritif eksploratif untuk menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa
dapat terjadi.
Dengan alasan melalui pendekatan kualitatif menurut penulis baru akan
di lakukan kajian beserta analisis, karena penelitian yang akan di lakukan
berkenaan dengan perilaku menyimpang yaitu “perilau minuman keras dan
peran tokoh masyarakat dalam pencegahan” dan kenapa peneliti
menggunakan metode kualitatif karna kualitatif lebih menekan kan makna
daripada generalisasi
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa : pertama, Bagaimana perilaku
minum-minuman keras di kalangan Masyarakat, yang kedua, Minuman Keras
Ditinjau Dari Ajaran Islam Yang ketiga, Faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan Sebagian Masyarakat mengkomsumsi minuman keras keempat,
Bagaimana pengaruh minuman keras terhadap patologi Masyarakat dan yang
ke lima, Bagai mana peran Tokoh masyarakat dalam mencegah perilaku
minuman keras.
Kata kunci : Perilaku minuman Keras, peran tokoh masyarakat.
vii
PERSEMBAHAN
حيى انس سح تسى الل ان
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas kasih sayang dan karunia-Nya
yang telah memberikanku kekuatan serta membekaliku dengan ilmu pengetahuan
sehingga diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam
selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW semoga kelak kita
mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin..
Teristimewa kupersembahkan karya kecil ini kepada cahaya hidup yang
sangat kusayangi Ayahanda ( M Syaikhu )dan Ibunda ( Siti Musriyatin )
tercinta, terkasih, dan yang tersayang sebagai tanda bakti, hormat dan terima kasih
yang setulusnya. Tiada kata yang bias menggantikan segala sayang, usaha, do‟a,
semangat dan materi yang telah diberikan untuk penyelesaian tugas akhir ini
dibangku kuliah. Semoga ini menjadi awal untuk membuat Ibunda dan Ayahanda
bahagia.
Terimakasih atas do‟a, cinta, kasih saying dan bantuan kalian selama ini.
Serta keponakan-keponakanku tersayang terima kasih untuk senyum dan tawanya.
Hanya karya kecil ini yang dapat kupersembahkan, semoga dapat menjadi
kebanggaan kalian semua.
Buat keluarga besar saya yang selalu menjadi penyemangat . Serta kepada
Teman-teman: Rahmansah Amin, Nur Kholis, Piriyansah, dan Zuhrina S.
Dan terimakasih kepada pembimbing yang tak henti membimbing saya. Terima
kasih tiada tara atas segala support yang telah di berikan selama ini dan semoga
saudaraku tercinta dapat menggapaikan keberhasilan juga di kemudian hari.Tiada
yang bisa kuberikan kepada kalian selain kata terimakasih.
Terkhusus untuk Almamater dan kampus biru tercinta.
Taklupa untuk sahabat dan teman seperjuangan BPI’16. Serta sahabat, kawan-
kawan sehidup, seperjuangan dan sependeritaan dikontrakan, Terima kasih untuk
do‟a, nasehat, hiburan, kerjasama, ide, traktiran, tebengan dan semangat yang
kalian berikan selama ini. Sukses untuk kita semua Aaminn..
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas
berkat rahman dan karunia-Nya yang dilimpahkan tercurahkan kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah menyampaikan syariat islam kepada seluruh umat manusia.
Atas rahmat Allah SWT, akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam
pada Fakultas Dakwah Universitas Isalam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam
menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik yang bersifat moril maupun materi. Pada kesempatan ini peneulis
mengaturkan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag. selaku pembimbing I yang telah membantu
dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Afriyansyah, SKM, M,Si selaku pembimbing II yang telah
membantu dan membimbing dalam penyusunan Skripsi ini.
3. Bapak Dr. A. Yunus, M.Pd.I selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan
Islam (BPI)
4. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag., selaku dekan Fakultas Dakwah UIN STS
Jambi
5. Bapak Dr. D.I.Ansusa Putra, Lc, M.A.Hum selaku wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
6. Bapak Arfan, S.Th.I.,M.Soc,Sc,Ph.D Selaku Wakil Dekan Perencanaan
dan Keuangan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi
7. Bapak Drs. Samin Batubara, M.H.I. selaku bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
8. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, MA., Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi.
9. Ibu Dr.Rofikoh Ferawati, SE.,M sebagai Wakil Rektor I UIN STS Jambi
10. Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd sebagai Wakil Rektor II UIN STS Jambi.
11. Bapak Dr.Bahrul Ulum S.Ag., MA Sebagai Wakil Rektor III UIN STS
Jambi.
ix
12. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan Ilmu pengetahuan kepada
peneliti.
13. Kepada Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan Serta Kepala
Perpustakaan Daerah Jambi.
14. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah
Universitas Islam Ngeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
15. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Prodi Bimbingan Penyuluhan
Islam (BPI).
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis
mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga, semogga Allah SWT
membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Jambi, 17 November 2020
Penulis
Mahmud Zainal Syafillah
UB 160227
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
MOTTO........................................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
E. Kerangka Teori .................................................................. 6
F. Metode Penelitian .............................................................. 30
G. Studi Relevan .................................................................... 38
BAB II GAMBARAN UMUM DESA
A. Geografis Desa .................................................................. 39
B. Struktur Desa ..................................................................... 43
C. Keadaan Kehidupan Agama Di Desa ................................ 44
BAB III PERILAKU MINUM-MINUMAN KERAS DI DESA
SUNGAI MERAH
Perilaku Minum-Minuman Keras Di Desa Sungai Merah ....... 45
A. Dampak Minuman Keras Pada Masyrakat Desa Sungai
Merah ................................................................................... 45
B. Dampak Minuman Keras Pada Remaja Desa Sungai
Merah ................................................................................... 46
xi
BAB IV PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENCEGAH
PRILAKU MINUM-MINUMAN KERAS DI DESA
SUNGAI MERAH
A. Faktor Yang Mempengaruhi dan perilaku sebagian
masyarakat Minum-Minuman Keras ................................... 50
B. peran Tokoh Masyarakat Dalam Mencegah Perilaku
Minum-Minuman Keras Di Desa Sungai Merah ................. 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 58
B. Saran .................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
1.1 : Tabel Nama tokoh masyarakat ................................................................. 10
1.2 : Tabel Nama Tokoh Pemuda ..................................................................... 14
2.1 : Peta ........................................................................................................... 42
2.2 : Struktur ..................................................................................................... 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah seseorang individu yang baru beranjak setengah dewasa
dan baru mengenal mana yang benar dan mana yang salah, mengenal lawan
jenis, memahami peran dalam dunia sosial, menerima jati diri apa yang di
anugerahkan oleh allah subhana wa ta‟ala pada dirinya, dan mampu
mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri individu.2
Pada usia remaja terjadi perubahan hormon, fisik, dan psikis yang
berlangsung secara berangsur-angsur.tahaban perkembangan remaja di bagi
menjadi tiga yaitu remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir.
Masing masing tahapan memiliki karakteristik dan tugas-tugas
perkembangn yang harus dilalui oleh setiap individu agar perkembangan fisik
dan psikis tumbuh dan perkembangan secara matang, jika tugas
perkembangan tidak dilewati dengan baik makaakan terjadi hambatan dan ke
gagalan dalam menjalani fase kehidupan selanjutnya yakni fase dewasa3.
Kematangan fisik dan psikis remaja sangat di pengaruhi oleh lingkungan
keluarga yang sehat dan lingkungan masyarakat yang mendukung tumbuh
kembang remaja ke arah yang positif. Kenakalan remaja merupakan
kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat di terima oleh sosial
hingga terjadi tindak kriminal.
Ulah para remaja yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering kali
mengusik ketenangan orang lain kenakalan-kenakalan ringan yang
mengganggu ketentraman lingkungan sekitarseperti sering keluar malam,
menggunakan obat-obatan terlarang,hura-hura, berkelahi, judi, mencuri, dan
minum-minuman keras.
Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan
(berinteraksi) dengan manusia lain dalam satu kelompok. Kehidupan
2 Sarbito wirawan sarwono,psikologi Remaja(Jakarta:Rajawali,2011)hlm297
3 Syamsul, Yunus, Psikologi Perkembangan anak dan remaja .(Bandung: PT Remaja
Rosdaka, 2009)
2
masyarakat yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang tidak
dapat di hindari. Manusia sebagai mahluk sosial selalu membutuhkan
manusia lainya untuk memenuhi kebutuhannya, sebuah niscaya manusia bisa
hidup individual dalam lingkungannya.4
Minuman keras dalam istilah disebut khamar. Khamar terambil dari
kata khamara artinya “menutup”. Maksudnya adalah menutupi akal. Karena
itu makanan atau minuman yang dapat menutupi akal secara bahasa juga di
sebut khamar.
Pada mulanya khamar adalah minuman keras yang terbuat dari kurma
dan anggur. Tetapi karena di larangnya itu sebab memabukan, maka
minuman yang terbuat dari bahan apa saja (walaupun bukan dari kurma atau
anggur) asal itu memabukkan, maka itu hukumnya sama dengan khamr, yaitu
haram di minum.
Menurut bahasa minuman keras adalah minuman yang memabukan
dan dapat membahayakan kaum remaja dan harus di jauhi oleh remaja-remaja
karna itu akan merusak masa depannya.5
Minuman keras atau minuman berakohol adalah minuman yang di
dalamnya terdapat zat alkohol atau ethanol (baca alkohol dalam islam).
Minuman ini di hasilkan dari peroses fermentasi atau penambahan zat alkohol
di dalamnya apabila di konsumsi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran
atau memabukan.6
Minuman keras dapat di buat secara alami maupun kimiawi dan
biasanya di buat dari bahan-bahan alami seperti anggur, beras, gandum, dan
bahan-bahan lain yang di fermentasi. Peroses fermentasi itu sendiri adalah
proses perubahan karbohidrat menjadi gula sederhana dan menjadi ethanol
sebagai zat sampingan atau residu. Zat ethanol inilah yang membuat
seseorang menjadi mabuk karena zat ini mampu menekan sistem saraf pusat
dan membuat seorang hilang kendali atau kesadaran.7
4Jurnal Salam, Aprinus, perubahan sosial dan pertanyaan tentangkearifan, 2007
5Sudarto,masailul fiqiyah Al-Haditsah,(yogyakarta:depublis,2018),hlm293
6Juarnal zulvikar, minum-minuman keras, 2008
7Thohari,fuad,hadis ahkam,(yogyakarta:budi utama2018),hlm338
3
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minuman atau
makan yang bisa membuat seseorang kehilangan kendali itu adalah khomar
dan haram hukumnya. Sebagai mana firman Allah SWT dalam surat Al-
Maidah Ayat 90:
يس س هى ن خ سس و ٱن ي ٱن ه فع نهاس وإث ى كثيس وي ا إث ا ويس قم فيه عه ثس ي ف هى ا أك
قم ى ياذا يفقى عف ٱن ن يثي كر د نكى ٱلل ي نعهكى ذرف ٱل سو ٩٣٢ ك
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan".
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir(Q.S. Al Baqarah ayat:219)8
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan
atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.Pengertian perilaku dapat
dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain
sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik
maupun non fisik. Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis
seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan
menjadi dua, yakni bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit) dan
dalam bentuk aktif
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di desa Sungai
Merah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun bahwa mayoritas
penduduk disana beragama Islam. Akan tetapi masih banyak remaja di desa
tersebut yang duduk di pinggir jalan setiap malamnya untuk mengkonsumsi
8 Kementerian Agama Republik Indonesia, AL-Qur‟an dan Terjamahnya, (Bandung: PT
Sygma Examedia Arkanleema, 2007).hlm. 324
4
minum-minuman keras dan kebanyakan dari mereka masih sekolah. Anehnya
orang tua meraka pun seakan tidak perduli dangan hal ini dan membiarkannya
dengan alasan mereka sudah sering di nasehati, namun masih juga meminum-
minuman keras.
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, maka
peneliti tertarik untuk meneliti tentang “peran tokoh masyarakat dalam
pencegahan perilaku minum-minuman keras terhadap remaja di Desa Sungai
Merah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahannya yang
akan di jadikan sebagai rumusan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana perilaku minum-minuman keras di kalangan Masyarakat desa
Sungai merah?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Sebagian Masyarakat
mengkomsumsi minuman keras di desa Sungai merah?
3. Bagai mana peran Tokoh masyarakat dalam mencegah perilaku minuman
keras di desa Sungai merah?
C. Batasan Masalah
Untuk memudahkan peneliti “perilaku minuman keras terhadap
masyarakat” agar lebih efesien, maka peneliti di batasi pada:
1. 4 RT di Dusun Sumber Sari
2. Peneliti membatasi perilaku minuman masyrakat yang bertempat tinggal di
Desa sungai Merah
5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Bardasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Tujuan
a. Mengetahui bagaimana perilaku minum-minuman keras di kalangan
masyarakat di desa Sungai merah.
b. Mengetahui Minuman Keras Ditinjau Dari Ajaran Islam Di Desa
Sungai Merah
c. Mengetahui fakto-faktor apa saja yang menyebabkan masyarakat
menkonsumsi minuman keras di desa Sungai merah.
d. Mengetahui Bagai mana peran Tokoh masyarakat dalam mencegah
perilaku minuman keras di desa Sungai merah
Dari tujuan penelitian tersebut, di harapkan peneliti ini mampu
memberikan manfaat bagi beberapa pihak yakni sebagai berikut:
2. Manfaat
a. Manfaat praktis
1) Menambah wawasan dan pengalaman bagi si penulis dan
pembaca dan supaya dapat menambah pemahaman mengenai
minuman keras
2) Menambah sumberbacaan yang di harapkan dapat menambah
wawasan dan referensi dalam memahami perilaku minuman
keras.
b. Manfaat praktis
1) Menambah pengalaman tentang pengaruh minuman keras
terhadap patalogi remaja
2) Lebih memahami tentang kenakalan remaja yang di sebabkan
oleh minuman keras.
6
E. Kerangka Teori
1. Peran
Menurut Soerjono Soekanto (2002:243) Peran merupakan aspek
dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu
peranan. Sedangkan status merupakan sekumpulan hak dan kewajiban
yang dimiliki seseorang apabila seseorang melakukan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban sesuai kedudukannya, maka ia menjalankan suatu
fungsi. Hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian
perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.
Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana peran itu
harus dijalankan atau diperankan pimpinan tingkat atas, menengah
maupun bawahakan mempunyai peran yang sama. Peran merupakan
tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang yang menempati
suatu posisi di dalam status sosial.
Sedangkan Menurut Veithzal Rivai (2004:148) Peranan di artikan
sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan seseorang dalam posisi
tertentu. Miftha Thoha (2005:10) peranan sebagai suatu rangkaian
perilaku yang timbul karena suatu jabatan. Jadi, peran adalah suatu
rangkaian kegiatan yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecendrungan untuk hidup
berkelompok.
Salam kehidupan berkelompok tadi akan terjadi interaksi antara
anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat lainnya.
Timbulnya interaksi diantar mereka ada saling ketergantungan. Dengan
adanya saling ketergantungan tersebutlah maka suatu peran tersebut akan
terbentuk.
7
2. Masyarakat
a. Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan
(berinteraksi) dengan manusia lain dalam satu kelompok. Kehidupan
masyarakat yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang
tidak dapat di hindari. Manusia sebagai mahluk sosial selalu
membutuhkan manusia lainya untuk memenuhi kebutuhannya, sebuah
niscaya manusia bisa hidup individual dalam lingkungannya.
Adapun definisi lain dari masyarakat adalah golongan besar atau
kecil yang terdiri daribeberapa manusia yang dengan atau sendirinya
bertalian secara golongan yang mempengaruhi satu sama lain. Istilah
lain masyarakat juga terkadang digunakan dalam arti sebagai asosiasi
manusia yang ingin mencapai tujuan-tujuan tertentu yang terbatas
isinya, sehingga di rencanakan pembentukan organisasi-organisasi
tertentu.9
b. Ciri-ciri Masyarakat
Masyarakat merupakan suatu bentuk kehuidupan bersama
manusia, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) manusia yang hidup bersama sekurang kurangnya terdiri dari dua
orang.
2) bergaul dalam waktu cukup lama sebagai hidup bersama itu, timbul
sistem komunikasi dan peraturan-eraturan yang mengatur
hubungan antar manusia.
3) adanya kesadaran bahwa setiap mnusia merupakan dari suatu
kesatuan.
4) menghasilkan kebudayaan yang mengembankan kebudayaan
9Jurnal ayu senja , kajian kesejahteraan, (Jakarta:fkip,2010),hlm,11
8
c. Syarat Fungsi Masyarakat
suatu masyarakat dapat di analisa dari sudut syarat syarat
fungsionalnya, yaitu:
1) fungsi adaptasi yang menyangkut hubungan antara masyarakat
sebagai sistem sosial dengan sub – sistem organisme prilaku dan
dengan dunia fisiko organik. Hal ini menyangkut penyesuaian
terhadap kondisi kondisi dari lingkungan hidupnya.
2) ungsi inegrasi halini mencangkup jaminan terhadap koordinasi
yang di perlukan antara unit unit dari suatu sistem sosia,
khususnya yang berkaitan dengan kontribusi pada organisasi
dan berperannya keseluruhan sistem.
3) fungsi mempertahankan pola halini berkaitan dengan hubungan
antara masyarakat, sebagai sistem sosial dengan sub-sistem
kebudayaan. Halite berarti mempertahankan prinsip-prinsip dari
masyarakat.
4) fungsi pencapaian tujuan.
Hal ini menyangkut hubungan atar masyarakat sebagai sistem
sosial dengan sub-sistem aksi keperibadian. Fungsi ini menyangkut
penentuan tujuan tujuan yang sangat penting bagi masyarakat, dan
mobilisasi masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Pembagian Masyarakat
cara terbentuknya masyarakat mendatangkan bagisn yaitu :
1) masyarakat paksaan, umpamanya negara masyarakat tawanan,
masyarakat pengungsi atau pelarian dan sebagainya kedalam
kelompoknya.
2) masyarakat merdeka yang terbagi 2 yaitu
9
a) masyarakat alam yaitu yang terjadi dengan sendirinya.Suku
golongan atau suku yang berikatan karena darah atau
keturunan umumnya yang masih sederhana sekali
kebudayaannya dalam keadaan terpencil atau mudah
berhubungan dengan dunia luar umumnya.
b) masyarakat budidaya karena kepentingan keduniaan atau
kepercayaan (keagamaan) antara lain kongsi perekonomian,
koperasi, gereja dan sebagainya.
3. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat ialah orang-orang tertentu yang menjadi
tempat bertanya dan tempat meminta nasehat anggota masyarakat lainnya
mengenai urusan-urusan tertentu itulah yang biasa disebut dengan istilah
tokoh masyarakat.
Mereka ini sering kali memiliki kemampuan untuk
memepengaruhi orang lain untuk bertindak dalam cara-cara tertentu.
Mungkin tokoh masyarakat itu menduduki jabatan formal, tetapi
pengaruh itu berpengaruh secara informal, pengaruh itu tumbuh bukan
karena ditunjang oleh kekuatan atau birokrasi formal. Jadi
kepemimpinan mereka itu tidak diperoleh karena jabatan resminya,
melainkan karena kemampuan dan hubungan antar pribadi mereka
dengan anggota masyarakat.
Para tokoh masyarakat ini memegang peran penting dalam proses
penyebaran inovasi. Tetapi kita perlu ingat bahwa ada tokoh masyarakat
yang “hangat” dan ada yang “dingin” terhadap inovasi.
Mereka dapat mempercepat proses difusi, tetapi biasa pula
mereka yang menghalangi dan menghancurkannya. Karena itu agen
pembaru harus menaruh perhatian khusus kepada tokoh masyarakat
dalam sistem sosial yang menjadi kliennya.kalau ia mendapat bantuan
maka boleh diharapkan tugasnya akan berjalan lancar. Tetapi jika agen
pembaru tidak berhati-hati dan terbentur dengan tokoh masyarakat, maka
10
ia harus bersiap menerima kegagalan atau setidak-tidaknya mendapat
kesulitan dalam melaksanakan tugas.
Peran dan partisipasi tokoh sangat dibutuhkan, karena tokoh
masyarakat dapat memberikan perubahan dalam kultur sosial dan
pembangunan.
Keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat dalam pembangunan suatu
daerah berhubungan erat dengan partisipasi masyarakat. Adapun tokoh-
tokoh masyarakat terdiri dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan,
dan tokoh pemuda.
Tabel 1.1
Nama-nama tokoh masyarakat
No Nama Umur
1 Kartam 53
2 Supryadi 52
3 Suratno 45
4 Kanang 51
5 Eko 55
6 Endrik 45
7 Tri wahyudi 48
8 Defri 38
9 Rahmat 40
10 Zainal 45
a. Tokoh Agama
Dari segi agama peran tokoh agama yang berhubungan dengan
perencanaan pembangunan daerah dimanatokoh mempunyai
kompetensi untuk menyadarkan masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan ibadah secara rutin. Adapun pendekatannya dilakukan secara
akrab dan bersahabat, memberikan ceramah agama tentang kebaikan
dan keburukan, dan memotivasi dari segi amalan serta perilaku
11
tentang pahala jika seseorang ikut serta dalam kegiatan pembangunan
daerah.
Dalam pelaksanaannya tokoh agama dapat mengajak masyarakat
untuk menjaga rumah ibadah baik dari keamanan, kebersihan dan
kenyamanan. Ajakan untuk memanfaatkan rumah ibadah baik secara
pribadi maupun berjamaah secara rutin.Dapat juga tokoh agama untuk
memberikan manfaat kepada pemuda atau warga yang belum bekerja
untuk mendapatkan penghasilan dengan bekerja dan menjaga rumah
ibadah.
Tokoh agama dapat ikut andil dalam pelaksanaan pembangunan
yaitu menilai hasil pelaksanaan pembangunan yang telah
dijalankan.Tokoh agama dapat memberikan saran, usul dan solusi
kepada pemerintah apabila terdapat kekurangan atau kendala dalam
pembangunan.
b. Tokoh Adat
Peran dan partisipasi tokoh adat memberikan pengaruh dalam
perilaku seseorang di masyarakat, termasuk merubah kebiasaan
masyarakat. Dengan merubah kebiasaan masyarakat yang tidak baik
memberikan dampak yang besar kepada pelaksanaan pembangunan.
Dampak tersebut tidak hanya dalam lingkup atau satu bidang saja,
tetapi keseluruhan bidang. Karena kebiasaan yang baik itu dapat
meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Sikap partisipatiftokoh adat pada pemanfaatan hasil pembangunan
yaitu menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya yang baik di
masyarakat. Ide yang baik dan bermanfaat diperlukan dari tokoh adat
untuk mengikuti perkembangan zaman dalam pelestarian budaya.
Kerjasama tokoh adat dan pemerintah setempat, dalam penyusunan
rencana dan pelaporan hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.
Kerjasama ini dengan pengurus baik sebagai penasehat ataupun terlibat
dalam kepengurusan untuk menangani pelaksanaan pembangunan
12
daerah, agar pelaporan pelaksanaan pembangunan tersebut dapat
terperinci dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
c. Tokoh Pendidikan
Dari segi pendidikan, peran dan partisipasi tokoh pendidikan, yaitu
dengan memberikan contoh yang baik dalam pendidikan melalui
lembaga pendidikan yang formal dan non formal. Contoh tersebut bisa
berupa prestasi di bidang pendidikan dan motivasi kepada masyarakat
untuk terus melanjutkan dan meningkatkan prestasi pendidikan kepada
anak-anaknya. Selain itu, tokoh pendidikan memberikan pandangan
tentang bagaimana perkembangan teknologi dan pendidikan yang
positif dan mengarah kepada pembentukan karakter anak didik sesuai
dengan tujuan pendidikan.
Partisipasi selaku tokoh Pendidikan memberikan ide dan gagasan
dalam peningkatan mutu pendidikan yang disesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Selain itu juga,
memberikan motivasi kepada para pemuda khususnya agar dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata Satu (S1) sampai S3. Dan
juga, tokoh pendidikan selalu melibatkan para anak-anak, remaja
maupun pemuda untuk mengikuti berbagai perlombaan dalam bidang
ilmu pengetahuan yang terkait dengan dunia pendidikan baik yang
dilaksanakan di daerah maupun di luar daerah.
Tokoh pendidikan dengan kesadaran dan kemampuannya ikut
menilai sejauh mana tingkat keberhasilan dan prestasi yang telah
dicapai warga masyarakat dalam kegiatan pendidikan sesuai dengan
metode-metode yang telah dijalankan. Dan juga mengajak masyarakat
dapat memanfaatkan dan memelihara hasil pembangunan dengan baik
serta melakukan pendekatan-pendekatan dalam upaya untuk mengenali
potensi-potensi yang dimiliki para warga masyarakatnya.
13
d. Tokoh Pemuda
Peran dan partisipasi tokoh pemuda yaitu melakukan suatu dalam
bidang kepemudaan yang dapat mendulang prestasi, ide-ide baru dan
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Pendekatannya
kepada pemuda yaitu dengan mengajak pemuda untuk membentuk
organisasi-organisasi baik yang profitabilitas maupun non profitabilitas.
Sebagai partisipasi tokoh pemuda, dengan sukarela mendampingi
dan mempelopori para pemuda dalam setiap kegiatan keorganisasian
yang diselenggarakan di daerah maupun di luar daerah, baik itu
kegiatanolahraga, sosialataupun kegiatan rekreasi bersama pada setiap
kesempatan.Selain itu, tokoh pemuda memberikan masukan-masukan
yang sesuai dengan kebiasaan dan perkembangan zaman untuk
perkembangan dan peningkatan kegiatan organisasi kepemudaan.
Diperlukan suatu arahan dari tokoh pemuda dalam keikutsertaan
pemuda dalam event-event atau pertandingan-pertandingan olahraga
yang diadakan di daerah atau di luar daerah. Dan mengajak para
pemuda untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan
daerah seperti sarana dan prasarana, pelebaran dan perbaikan jalan dan
pembangunan jembatan, serta ikut menggerakkan pemuda dalam
pelaksanaan kebersihan lingkungan di daerah.
Tokoh pemuda dapat memanfaatkan media informasi baik lewat
media elektronik maupun media cetak tentang beasiswa pendidikan dan
perlombaan-perlombaan yang terkait dengan kegiatan pendidikan
formal maupun nonformal yang dilaksanakan lewat sekolah maupun
organisasi kependidikan lainnya.
Tokoh pemuda, ikut mengarahkan warga masyarakatnya terutama
para remaja dan pemuda untuk selalu mempertahankan semangat
berpartisipasi dalam pembangunan daerah sehingga pemerintah
setempat dapat memperoleh kesempatan untuk melaksanakan
pembangunan baik yang berasal dari bantuan pemerintahan pusat
maupun daerah.
14
Tabel 1.2
Nama-nama Tokoh Pemuda
No NAMA UMUR
1 DIMAS 22
2 AGUS 25
3 INDRA 23
4 KHOIRUL 22
5 SIDIK 25
6 WAWAN 24
7 ADE 23
8 ADI 22
9 RAMA 26
10 EKO 25
4. perilaku
a. Pengertian perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
1) Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi
dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa
perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk
15
menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian
maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu
pula.
2) Robert Y. Kwick, menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau
perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
3) Menurut Skinner, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons,
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –
Organisme – Respon.
b. Bentuk Perilaku
Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan
tindakan, namun demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu
hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja, perilaku dapat
pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan
persepsi.
Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap stimulus,
maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Perilaku tertutup, Perilaku tertutup adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon
atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa
diamati secara jelas oleh orang lain.
2) Perilaku terbuka, Perilaku terbuka adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktek (practice)
c. Proses Pembentukan Perilaku
16
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut
antara lain:
1) Persepsi, Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan
melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
sebagainya.
2) Motivasi, Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak
untuk mencapai sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan
dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku
3) Emosi, Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek
psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan
keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil
keturunan (bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua
aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan
berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena itu
perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan.
4) Belajar, Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku
dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan.
Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu
perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.
Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses yang berurutan.
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
1) Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
2) Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus.
3) Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya).
Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.
17
5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui
proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap
yang positif maka perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau
bersifat langgeng.
Menurut kajian sosiologi penyimpangan bukan sesuatu yang
melekat pada bentuk perilaku tertentu, melainkan diberi ciri
penyimpangan melalui definisi sosial, contoh hidup satu rumah bagi
pasangan yang belum menikah di masyarakat di sebut perilaku
menyimpang.10
5. Perilaku Minuman Keras
Perilaku berisiko terhadap miras oplosan diperkuat oleh
lingkungan sosial. Beberapa remaja minum alkohol karena faktor
pertemanan, kebanggaan, agar menjadi berani, faktor pergaulan, ingin
coba-coba, agar percaya diri, dan melarikan diri dari masalah keluarga
(dalam Lestari dan Sugiharti, 2011)11
. Faisal (2017) menyebutkan salah
satu karakteristik dalam kehidupan sosial remaja kelas menengah ke
bawah adalah melakukan kegiatan apapun secara kolektif. Mereka
merasa hebat ketika menjadi bagian dari keramaian.
Pada kasus ini, kebanyakan dari remaja menjadi pengonsumsi
miras oplosan karena faktor sosial, yaitu tuntutan “nongkrong”
bersama. Dalam beberapa penelusuran yang dilakukan oleh Faisal
(2017), ditemukan bahwa mayoritas remaja menengah ke bawah jarang
berinteraksi dengan orang tuanya karena orang tuanya bekerja. Semakin
buruk tingkat komunikasi antara remaja dengan orang tuanya, semakin
10
Maryati kun,sosiologi jilid satu (Jakarta;PT gelora aksara pratama),hlm 15 11
Lestary, H., & Sugiharti. (2011). “Perilaku Berisiko Remaja di Indonesia Menurut
Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007.” Jurnal Kesehatan
Reproduksi, hal. 136-144.
18
besar kemungkinan remaja melakukan perilaku berisiko,12
Kurang
dekatnya hubungan antara remaja dengan orang tuanya menyebabkan
remaja lebih dekat dengan teman sebayanya.
6. Minuman Keras
a. Pengertian minuman keras
Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol dan
dapat menimbulkan ketagihan, dan bisa berbahaya bagi peminumnya,
karena dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati dan perilaku, serta
menyebabkan kerusakan fungsi-fungsi organ tubuh.
Minuman keras dalam istilah disebut khomar. Khomar terambil
dari kata khomar artinya “menutup”. Maksudnya adalah menutupi
akal. Karena itu makanan atau minuman yang dapat menutupi akal
secara bahasa juga di sebut khomar. pada mulanya khomar adalah
minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur.
Tetapi karena di larangnya itu sebab memabukan, maka minuman
yang terbuat dari bahan apa saja (walaupun bukan dari kurma atau
anggur) asal itu memabukkan, maka itu hukumnya sama dengan khomar,
yaitu haram di minum. Menurut bahasa minuman keras adalah minuman
yang memabukan dan dapat membahayakan kaum remaja dan harus di
jauhi oleh remaja-remaja karna itu akan merusak masa depannya.
Minuman keras atau minuman berakohol adalah minuman yang di
dalamnya terdapat zat alkohol atau ethanol (baca alkohol dalam islam).
Minuman ini di hasilkan dari peroses fermentasi atau penambahan zat
alkohol di dalamnya apabila di konsumsi dapat menyebabkan hilangnya
kesadaran atau memabukan.
Minuman keras / beralkohol adalah minuman yang mengandung
etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Diberbagai daerah banyak jenis miras. Minuman
12
Faisal, Mohammad. “Generasi Phi: Memahami Milenial Pengubah Indonesia”,
Republika, 2017
19
keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol (Nama
kimianya etanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah
dikenal manusia sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Minuman
beralkohol merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai
kebudayaan tertentu. Di Indonesia dikenal minuman keras yaitu tuak, ciu,
sipo, arak dan cap tikus.
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam
jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan Bahan psikoaktif
yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari
proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang
populer: minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus,
balo dll. Alkohol dapat dibuat melalui proses fermentasi (peragian)
berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya buah-buahan
(seperti anggur dan apel), biji-bijian (seperti beras dan gandum), umbi-
umbian (seperti singkong), dan madu.
Melalui proses fermentasi dapat diperoleh alkohol dengan kadar
14%. Alkohol dengan kadar yang lebih tinggi dapat diperoleh melalui
penyulingan. Selain melalui proses fermentasi, alkohol juga dapat dibuat
dari etena, suatu produk dari minyak bumi.
Adapun tipe dalam kandungan Minuman Keras Berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 TAHUN 1997
menetapkan tipe dan standar mutu minuman beralkohol sebagai berikut
(Anonimous, 1997):
a) Minuman beralkohol dengan tipe A adalah minuman beralkohol
dengan kadar ethanol (C2H5OH) 1% (satu persen) sampai dengan
5% (lima persen).
b) Minuman beralkohol dengan tipe B adalah minuman beralkohol
dengan kadar ethanol (C2H5OH) lebih dari 5 % (lima persen)
sampai dengan 20% (dua puluh persen).
20
c) Minuman beralkohol dengan tipe C adalah minuman beralkohol
dengan kadar ethanol (C2H5OH) 20% (dua puluh persen) sampai
dengan 55% (lima puluh persen).
b. Jenis-jenis minuman keras
Adapun jenis-jenis minuman keras adalah sebagai berikut:
1) Bir
Bir adalah minuman berakohol yang dibuat melalui fermentasi
dengan beberapa bahan berpati seperti biji malt, sertadi beri aroma
hop yang menambah rasa pahit khas bir,tetapi tanpa melalui peroses
penyulingan setelah di lakukannya fermentasi. Peroses pembuatan
bir disebut dengan brewing ,karena bahan yang di gunakan untuk
membuat bir berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya,
maka karakteristik bir seperti rasadan warnanya akan sangat berbeda
baik jenis maupun klasifikasinya13
.
2) Tuak
Tuak adalah minuman berakohol yang terbuat dari fermentasi nira
arena tau kelapa yang di fermentasi selama satu minggu atau lebih14
.
3) Arak
Arak adalah minuman berakohol yang terbuat dari fermentasi nira
kelapa, tebu, biji-bijian (misalnya beras, beras merah) atau buah
tergantung pada negara atau wilayah yang membuatnya.
Dari tinjauan islam telah menegaskan bahwa minuman keras adalah
haram hukumnya. Al-Quran secara tegas menilai bahwa minuman keras
adalah sebagian salah satu aktivitas setan yangharus dihindari oleh kaum
muslimin, melalui minuman keras, dapat timbul permusuhan, karna dalam
kondisi mabok peminum tidak dapat mengontrol diri larangan tersebut tidak
hanya ditujukan kepada peminumnya tetapi semua yang terlibat dalam
aktivitas yang berkaitan dengannya. Rasulullah SAW bersabda:
13
Jurnal Kutanews,konsumsi bir, (2012) 14
JurnalIkegami s, Tuak dalam masyarakat batak toba, (2013)
21
الل ىنح نع ح س وشازتها وساقيها وتائعها ويثرانها وناصسها ويعرصسها وحايهها وان انخ
إنيه
Allah mengutuk minuman keras, peminumnya, pemberi minum (orang lain),
penjualnya, pemerasnya, pengantarnya, yang diantar kepadanya, dan yang
memakan harganya. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan Hakim,
melalui sahabat Nabi Ibnu Umar.
Ini berarti, walaupun anda tidak meminumnya, tetapi kegiatan tersebut
tetap terlarang. Saya tidak mengetahui ada seorang ulama yang membenarkan
jual-beli minuman keras, walaupun penjualnya tidak meminumnya.
Seluruh ulama sepakatmenyangkut hal ini karna itu merupakan
kewajiban anda untuk segera menghentikan penjual minuman keras.
minuman yang memabukkan itu haram hukumnya dan barang siapa yang
meminum-minuman keras maka tidak akan diterima solatnya selama 40 hari
dan yang telah dijelaskan oleh Hadis Riwayat Muslim yang artinya sebagai
berikut:
Setiap yang memabukkan itu arak, dan setiap yang memabukkan itu
haram. Sesungguhnya allah telah berjanji terhadap orang yang meminum
minuman yang memabukkan bahwa dia akan memberinya minuman perasan
keringat penduduk neraka. (HR.Muslim).
minuman keras adalah sebagai salah satu aktivitas setan yang harus
dihindari oleh kaum muslimin. Melalui minuman keras, dapat timbul
permusuhan, karena dalam keadaan mabuk peminumnya tidak dapat
mengontrol diri.
Larangan tersebut bukan hanya ditujukan kepada yang meminumnya,
tetapi semua yang terlibat dalam aktivitas yang berkaitan dengannya.
Rasulullah SAW bersabda:
س وشازتها وساقيها وتائعها ويثرانها وناصسها ويعرصسها وحايهها وان انخ الل ىنح نع ح
إنيه
22
“Allah mengutuk minuman keras, peminumnya, pemberi minum (orang lain),
penjualnya, pemerasnya, pengantarnya, yang diantar kepadanya, dan yang
memakan harganya. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan Hakim,
melalui sahabat Nabi Ibnu Umar.
Ini berarti, walaupun anda tidak meminumnya, tetapi kegiatan tersebut
tetap terlarang. Saya tidak mengetahui ada seorang ulama yang membenarkan
jual-beli minuman keras, walaupun penjualnya tidak meminumnya.
Seluruh ulama sepakat menyangkut hal ini, mulai dari keempat
Mazhab Sunni yang populer, Syiah, baik Zaidiyah maupun Imamiyah, hingga
Mazhab Ibadhiyah. Karena itu merupakan kewajiban anda untuk segera
menghentikan penjualan minuman keras. Soal rezeki, insya Allah dapat Anda
peroleh dari jalan lain, selama Anda giat berusaha.
Adapun bersedekah dengan hasil penjualan minuman keras, atau dari
segala macam hasil yang haram, para ulama masih berbeda pendapat.
Sebagian menyatakan, tidak sah dan tidak diterima Allah. Pendapat mereka
ini didasarkan pada firman Allah SWT:
طي فقىا ي آيىا أ ثاخ يا كسثرى يا أيها انري “Wahai orang-orang yang beriman,
nafkahkanlah yang baik-baik dari hasil usahamu....” (QS Al-Baqarah [2]:
267) dan sabda Nabi SAW:
الل ذعانى طية لا يقثم إلا طيثا Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima“ إ
kecuali yang baik.”
Namun mayoritas ulama berpendapat bahwa seorang Muslim bila
mendapatkan, dengan cara apapun, harta yang haram, maka menjadi
kewajibannya sang pemilik masih hidup, kepadanyalah harta itu
dikembalikan, dan bila sudah meninggal, maka kepada ahli warisnya. Tetapi
kalau tidak lagi dikenal siapa pemiliknya, maka harta tersebut harus
disedekahkan untuk kepentingan sosial.
Pandangan ini didasarkan pada peristiwa yang dialami Rasulullah
SAW, yaitu ketika Beliau dihadiahi makanan yang terbuat dari kambing yang
''disembelih tanpa izin pemiliknya''. Beliau bersabda: “Berikanlah makanan
23
ini kepada tawanan perang.” untuk mengembalikan harta itu kepada
pemiliknya.
Logika juga dapat membenarkan pandangan ini. Karena kalau tidak,
maka akan diapakan harta/keuntungan yang anda peroleh itu. Imam Ghazaly
membantah ulama yang melarang mensedekahkan harta haram. Tulis beliau
dalam bukunya Al-Ihya': Memang, apabila yang bersedekah mengharapkan
ganjaran, tetapi kebolehan bersedekah di sini adalah untuk menghindar dari
haram yang ada di tangan.
Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke dua puluh delapan, imam As-
Suyuthi (w. 911) menuliskan hadis-hadis tentang akibat dari mengkonsumsi
minuman keras yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut.
Sementara itu, redaksi riwayat imam Al-Bukhari adalah sebagai berikut.
يا، ثى نى س في اند شسب انخ زسىل الل صهى الل نهيه وسهى، قال: ي س، أ ن نثد الل ت يرة ن
ها، حسيها في الآخسج ي
Dari Abdullah bin Umar, bahwasannya Rasulullah saw. bersabda,
“Siapa yang mengkonsumsi minuman keras di dunia, lalu ia tidak bertaubat
darinya, maka diharamkan untuknya di akhirat
سيا أصثح س ي شسب انخ لج وانسلو: }ي شستها يصثحا أيسى يشسكا{.وقال نهيه انص يشسكا وي
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang mengkonsumsi minuman keras di
waktu sore, maka paginya ia akan menjadi orang yang musyrik, dan siapa
yang mengkonsumsinya di pagi hari, maka sorenya ia akan menjadi orang
yang musyrik.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan
periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika
mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya
س أو ان لج وانسلو: }انخ ياخ وهي وقال نهيه انص يىيا، فإ شستها نى ذقثم صلذه أزتعي خثائث ف
في تطه ياخ ييرح جاههيح{.
Nabi saw. bersabda, “Minuman keras itu induk dari hal-hal yang
buruk, siapa yang meminumnya maka shalatnya tidak akan diterima selama
empat puluh hari, jika ia meninggal sedangkan minuman keras berada di
dalam perutnya, maka ia akan meninggal dunia dalam keadaan jahiliyyah.”
24
Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ath-Thabarani dari sahabat Abdullah bin
Amr bin „Ash r.a.
ثى{.وقال اع ال س ج لج وانسلو: }انخ نهيه انص
Nabi saw. bersabda, “Minuman keras adalah kumpulan dari dosa.”
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini.
Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini
tidak menjelaskan periwayatnya.
Hanya saja imam An-Nawawi menerangkan bahwasannya Usman bin
„Affan r.a. pernah bercerita tentang seorang laki-laki ahli ibadah yang diminta
untuk memilih di antara tiga kemaksiatan oleh seorang wanita; meminum
minuman keras, menzinahi dirinya, atau membunuh anak laki-lakinya.
Akhirnya ia pun memilih meminum minuman keras yang dosanya tidak lebih
besar dari pada berzina dan membunuh. Namun, ternyata setelah ia mabuk, ia
pun menzinahi wanita itu dan membunuh anak tersebut.
.} س يهعى لج وانسلو: }شازب انخ وقال نهيه انص
Nabi saw. bersabda, “Pengkomsumsi minuman keras itu terlaknat.”
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini.
Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini
tidak menjelaskan periwayatnya.
Dalam kitab suci Al-Qur‟an secara tegas melarang perbuatan merusak
di muka bumi, perusakan di muka bumi yang di maksud dalam Al-Qur‟an
tidak seperti yang di pahami kebanyakan orang, seperti perusakan hutan,
penebangan liar, atau pembantaian satwa-satwa (walaupun ini juga dilarang
oleh islam).
Kerusakan yang di maksud adalah dalam bentuk kekufuran,
kemunafikan, dan maksiad. Sebab tindakan-tindakan ini melawan dan
bertentangan dengan ajaran islam. Adapun bentuk-bentuk kerusakan tersebut
ialah kufur nifak dan maksiad, akan tetapi akan menimbulkan dampak
kerusakan kepada fisik seseorang. Orang yang meminum-minuman keras
akan mengalami kehilangan akal sehatnya, dan juga minuman keras juga
dapat merusak organ dalam tubuhnya, melemahkan akalnya dan
25
menyebabkan kecanduan sehingga tidak dapat menghentikanya bahkan
hidupnya bisa berakhir dengan kematian.
Dan saat akalnya berada dalam pengaruh minuman keras, ia pun bisa
dengan tanpa perasaan melakukan kekerasan terhadap orang lain dan
menghabisi nyawanya. Orang yang sedang mabuk pun bisa melakukan
kekerasan seksual, merusak fasilitas-fasilitas umum, menabrak pengguna
jalan dan bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Minuman keras bukanlah
minuman yang menyegarkan dan bukan juga obat yang menyembuhkan tetapi
minuman keras adalah minuman yang dapat merusak organ tubuh kita. Maka
dari itu islam mengharamkan minuman keras.
minuman keras ini dilarang dan haram hukumnya dan berdasarkan
hadis yang ada
ال يا نى يشستها فى الآخسج{. س فى اند شسب انخ لو: }ي لج وانس انثي نهيه انص
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang mengkonsumsi minuman keras di
dunia, maka ia tidak akan meminumnya di akhirat.” Hadis ini diriwayatkan
oleh imam Ibnu Majah dari sahabat Abu Hurairah r.a. dan imam Al-Hakim
dari sahabat Ibnu Umar r.a.
Imam Ahmad, imam Muslim, dan imam Al-Baihaqi juga
meriwayatkan hadis sebagai berikut.
صهى الل نهيه وسهى زسىل الل س، أ ن ات يا نى يشستها في الآخسج » قال: ن س في اند شسب انخ ي
يرىب «إلا أ
Dari Ibnu Umar, bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang
mengkonsumsi minuman keras di dunia, maka ia tidak akan
mengkonsumsinya di akhirat kecuali ia bertaubat.
minuman keras itu merugikan dari segala aspek kehidupan entah itu
kesehatan tubuh, akal, sel, dan mengakibatkan setres dan minuman keras bisa
membuat orang mabuk dan kehilangan akal fikiran dan ketika orng tersebut
mabuk bisa mengakibatkan mecuri, memalak, dan pemerkosaan , dan
pembunuhan.
26
c. Pengaruh minuman keras pada masyarakat
pengaruh minuman keras pada umumnya akan menyebabkan
timbulnya keberanian yang mengarah pada perilaku kasar,
pemarah,mudah tersinggung, dan bertindak berutal. Adapun pengaruh
lain yang di timbulkan oleh minuman keras adalah pada kehidupan sosial
seperti ketidak mampuan bersoaialisasi dengan yang tidak menkonsumsi
minuman keras,sering bersengketa dengan orang lain,ketidak mampuan
fungsi sosial, pekerjaan berantakan, dan nilai rapot pun jelek15
. Adapun
dampak diperoleh dari minuman keras adalah :
1. Merusak Syaraf
Minuman keras atau minuman beralkohol mengandung zat aditif
yang jika dikonsumsi walaupun sedikit akan mengakibatkan kecanduan
yang luar biasa. Bila dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan
kerusakan syaraf otak yang menyebabkan manusia yang
mengkonsumsinya mudah hilang akalnya, keseimbangannya dan indra
perabanya akan semakin berkurang kepekaannya.
2. Penyakit Jantung
Akibat dalam jangka dekatnya dapat dirasakan dengan
meningkatnya detak jantung, dan juga keadaan jantung juga akan melemah
sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal. Sebenarnya ini terjadi karena
minuman keras atau minuman beralkohol dapat merusak sel-sel tubuh dan
juga termasuk sel-sel jantung, akibatnya kinerja jantung akan tidak
optimal.
3. Metabolisme Tubuh Terganggu
Bahaya dari akibat minuman keras adalah merusak fungsi hati,
karena hati fungsinya untuk menetralisir racun yang masuk dalam tubuh
maka jika hati sampai rusak akan dapat mengganggu metabolisme tubuh.
4. Gangguan Jiwa
Yang dimaksud gangguan jiwa bukan berarti menjadi gila, walau
tidak menutup kemungkinan bahwa seorang alkoholik bisa saja menjadi
15
Jurnal,peggy lustita, pengaruh minuman keras, (2015).
27
tidak waras. Gangguan kejiwaan pada alkoholik adalah turunnya tingkat
sosialisasi, menjadi lebih pendiam, selalu ketakutan, gelisah, konsentrasi
menurun, emosional dan mudah tersinggung.
5. Kecerdasan Menurun
Ada orang yang tadinya pintar menurun kecerdasannya, ini
dikarenakan suka meminum minuman keras. Minuman keras ini
disamping membahayakan bagi kesehatan tubuh, juga membahayakan
bagi kecerdasan otak manusia. Diantaranya mengurangi daya ingat, suka
pelupa, pikiran menjadi buntu.
6. Paranoid
Karena kecanduan, kadang-kadang peminum sering seperti merasa
kepala dipukuli atau tidak tenang. Sehingga perilakunya menjadi lebih
kasar terhadap orang di sekelilingnya.
7. Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja adalah seseorang individu yang baru beranjak setengah
dewasa dan baru mengenal mana yang benar dan mana yang salah,
mengenal lawan jenis, memahami peran dalam dunia sosial, menerima
jati diri apa yang di anugerahkan oleh allah subhana wa ta‟ala pada
dirinya, dan mampu mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam
diri individu. Pada usia remaja terjadi perubahan hormon, fisik, dan
psikisyang berlangsung secara berangsur-angsur.tahaban perkembangan
remaja di bagi menjadi tiga yaitu remaja awal, remaja tengah, dan
remaja akhir16
.
Masing masing tahapan memiliki karakteristik dan tugas-tugas
perkembangn yang harus dilalui oleh setiap individu agar
perkembangan fisik dan psikis tumbuh dan perkembangan secara
matang, jika tugas perkembangan tidak dilewati dengan baik makaakan
16
Jhon W. Santrock, Adolescence Perkembangan Remaja, (Jakarta: Erlangga, 2002),
hal.221
28
terjadi hambatan dan ke gagalan dalam menjalani fase kehidupan
selanjutnya yakni fase dewasa17
.
b. Kategori Remaja
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19
tahun, menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun
2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan
menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. masa
remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju masa
dewasa. pada masa ini begitu pesat mengalami pertumbuhan dan
Perkembangan baik itu fisik maupun mental. Sehingga dapat
dikelompokkan remaja terbagi dalam tahapan berikut ini18
:
1. Remaja Awal (11 atau 12-13 atau 14 tahun)
Remaja Awal ini mempunyai masa yang sangat pendek,
kurang lebih hanya satu tahun; untuk laki-laki usia 12 atau 13 tahun
– 13 atau 14 tahun. dikatakan juga fase ini adalah fase negatif,
karena terlihat tingkah laku yang cenderung negatif. fase yang
sukar untuk hubungan komunikasi antara anak dengan orang tua.
perkembangan fungsi-fungsi tubuh juga terganggu karena
mengalami perubahan-perubahan termasuk perubahan hormonal
yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tak terduga.
remąja menunjukkan peningkatan reflektivenes tentang diri mereka
yang berubah dan meningkat berkenaan dengan apa yang orang
pikirkan tentang mereka. seperti pertanyaan: Apa yang mereka
pikirkan tentang aku ? mengapa mereka menatapku? bagaimana
tampilan rambut aku? Apakah aku salah Satu anak “keren”? dan
lain lain.
17
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), Hal.71 18
Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah, (Bandung:Penerbit pustaka
Setia,2003),hlm,134.
29
2. Remaja Tengah (13 atau 14 tahun – 17 tahun)
Pada fase ini perubahan-perubahan terjadi sangat pesat dan
mencapai Puncaknya. Ketidak seimbangan emosional dan ketidak
stabilan dalam Banyak hal terdapat pada usia ini. Ia mencari
identitas diri karena masa ini, Statusnya tidak jelas. Pola-pola
hubungan sosial mulai berubah. Menyerupai Orang dewasa muda,
remaja sering merasa berhak untuk membuat Keputusan sendiri.
Pada masa perkembangan ini, pencapaian kemandirian Dan
identitas sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak
danidealistis dan semakin banyak waktu diluangkan diluar
keluarga.19
3. Remaja Lanjut (17-20 atau 21 tahun)
Dirinya ingin menjadi pusat perhatian; ia ingin menonjolkan
dirinya; Caranya lain dengan remaja awal. Ia idealis, mempunyai
cita-cita tinggi, Bersemangat dan mempunyai energi yang besar. Ia
berusaha memantapkana Identitas diri, dan ingin mencapai
ketidaktergantungan emosional. Ada perubahan fisik yang terjadi
pada fase remaja yang begitu cepat, Misalnya perubahan pada
karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, Perkembangan
pinggang untuk anak perempuan sedangkan anak laki-laki
Tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin
dalam. Perubahan Mentalpun mengalami perkembangan. Pada fase
ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin
logis, abstrak, dan idealistis, dan semakinbanyak waktu diluangkan
di luar keluarga.20
19
John W Santrock, Life Span Development,Perkembangan Masa Hidup,(Jakarta:
Erlangga,2002),Ed.5Jilid1,hlm.23. 20
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…hal.206
30
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif yang bersifat deskritif eksploratif untuk
menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa dapat terjadi21
.
Dengan alasan melalui pendekatan kualitatif menurut penulis baru
akan di lakukan kajian beserta analisis, karena penelitian yang akan di
lakukan berkenaan dengan perilaku menyimpang yaitu “pengaruh
minuman keras terhadap patologi remaja” dan kenapa peneliti
menggunakan metode kualitatif karna kualitatif lebih menekan kan
makna daripada generalisasi22
.
Makna adalah data yang sebenarnya, data pasti yang merupakan
suatu nilai di balik data data yang tampak. Oleh karna itu dalam
penelitian kualitatif tidak menekankan genereralisasi, tetapi lebih
menekankan makna dan peroses.
2. Seting dan penelitian
a. Seting penelitian
Seting penelitian adalah Desa Sungai Merah Kecamatan
Pelawan Kabupaten Sarolangun.Pemilihan setting didasarkan atas
pertimbangan perilaku menyimpang sebagai akibat dari faktor
minuman keras yang di alami.
b. Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah remaja di
lingkungan desa Sungai merah.
21
Tim Penyusun, Buku:Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas usuluddin
IAIN STS JAMBI (Jambi: Fak.Usuluddin IAIN STS Jambi. 2016), hal.61
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), h 9
31
3. Sumber Data jenis data
a. sumber data
Sumber data penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi atau
peristiwa, dan dokumentasi. Sumber manusia berbentuk perkataan
orang yang bisa di ajak bicara melalaui wawancara. Sumber data
tersebut merupakan objek yang akan di observasi. Adapun sumber data
dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
1) Peristiwa atau kejadian
Peneliti ini peristiwa dijadikan sumber data adalah pengaruh
minuman keras terhadap patologi remaja
2) Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari informan adalah
menggunakan teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan
mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. Cara
pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip
termasuk juga buku tentang teori, pendapat dan lain-lain yang
berthubungan dengan masalah penelitian disebut dengan teknik
dokumentasi. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,cerita, biografi,
peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar
misalnya foto, sketsa dan lain-lain.
Sumber data yang di ambil dari dokumen ini berupa data dalam
bentuk laporan, catatan peristiwa, keterangan, jumlah permasalahan
serta keuntungan, dan lain sebagainya.
b. Jenis data
Adapun data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif.
32
Kualitatif, yaitu data yang di sajikan dalam bentuk kata varbel bukan
dalam bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini
yaitu gambaran umum obyek penelitian.23
4. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam
penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
wawancara, observasi serta dokumentasi dalam mengumpulkan data
yang peneliti cari, berikut adalah penjelasan tentang ketiga teknik
tersebut:
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik
atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh peneliti.
Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang
ada tergantung masalah yang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
a. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan objek yang
diteliti, Observasi adalah instrumen yang sering di jumpai dalam
penelitian. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat. Observasi juga merupakan kegiatan mengamati
semua objek dengan menggunakan seluruh indera. Dalam observasi
ini peneliti lebih banyak menggunakan indera penglihatan.
Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang
hendak diambil berupa fakta alamiah, tingkah laku, hasil kerja
informan dalam situasi alami. Peneliti menggunakan metode ini
untuk mengamati secara langsung keadaan dilapangan. Intrumen
23
Noeng Muhajirin, Metodologi penelitian kualitatif, (yogyakarta:
Rakesarasin,2010),hlm,2.
33
observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil
berupa fakta alami, tingkah laku, hasil kerja informan dalam situasi
alami. Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati secara
langsung keadaan dilapangan, terutama data tentang : hal ini
dilaksanakan untuk memperoleh data tentang perilaku minum-
minuman keras dan peran tokoh masyarakat dalam pencegahan
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan apabila ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam melakukan
wawancara peneliti berpedoman kepada fokus penelitian yang telah
dibuat.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan wawancara. Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan.
c. Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari informan adalah
menggunakan teknik dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan
mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. Cara
pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip
termasuk juga buku tentang teori, pendapat dan lain-lain yang
berthubungan dengan masalah penelitian disebut dengan teknik
dokumentasi.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,cerita, biografi,
34
peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar
misalnya foto, sketsa dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, pengambilan
data yang diperoleh melalui dokumentasi. Pada pelaksanaannya
data dokumentasi merupakan data sekunder yaitu data informasi
yang terkait dengan masalah penelitian yang diperoleh dari buku,
internet, majalah, surat kabar, dan dokumen-dokumen yang terkait.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data yang digunakan
yaitu untuk menjawab suatu pola data yang dikumpulkan pada setiap
observasi dari pelaksanaan siklus penelitian di analisis serta secara
deskriptif untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran. Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan
menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai
informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti
yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah semua data
terkumpul, maka lengkah berikutnya adalah pengolahan dan analisis
data.
Analisis data itu sendiri adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
kedalam kategori, memilih mana yang dibutuhkan dan akan dipelajari
hingga membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami. Dalam
menganalisis data yang diperoleh dari data, baik primer maupun
sekunder, metode penelitian yang dipergunakan adalah metode analisa
deskriptif kualitatif. Analisis ini menggunakan tiga langkah, yaitu24
24
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,hal.61
35
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang
sering muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Karena
data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak yang
terdiri dari catatan lapanagn, gambar, foto-foto, dokumen, dan
biografi maka, dari itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Data yang di peroleh harus direduksi. Mereduksi data berarti
merangkum dan memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu dengan
demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas25
.
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan,pengabstraksian, dan transformasi
data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
b. Display Data (Penyajian Data)
Setelah dilakukan reduksi data langkah selanjutnya adalah
menyajikan data secara jelas dan singkat. Penyajian data dalam
penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat
dan sejenisnya (Sugiyono, 2016, hlm.341). Melalui penyajian data
tersebut membantu peneliti mengorganisasikan data-data yang ada,
sehingga tersusun dan mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan
bagan, penelitian kualitatif penyajian datanya dengan teks naratif.
Dari data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi
teks naratif sehingga berbentuk rangkaian informasi yang sesuai
dengan masalah penelitian.
25 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: alfabeta.
36
c. Verifikasi Data
Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan dilakukan
perubahan apabila tidak ditemukan bukti yang kuat dan yang
mendukung pada tahapan pengumpulan data berikutnya, tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang valid.26
Kesimpulan dalam penulisan kualiatif merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya kurang
jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti. Verifikasi data adalah
pemeriksaan benar tidaknya hasil laporan penelitian. Kesimpulan
adalah tinjauan ulang pada catatan lapangan atau kesimpulan dapat
ditinjau sebagaimana yang muncul dari data yang harus diuji
kebenarannya, kekokohannya, kecocokannya yaitu yang
merupakan validitas.
d. Kesimpulan Data
Langkah terakhir yang ditempuh setalah menanalisis data adalah
melakukan pengambilan kesimpulan dan verifikasi kesimpulan,
data yang telah terkumpul kesimpulan perlu dibuat dalam bentuk
pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pokok
permasalahan yang akan diteliti, karena merupakan intisari dari
hasil penelitian
Dari hasil reduksi data dan display data maka dapat dijadikan
acuan peneliti untuk mengambil keputusan terkait penelitian.
26
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: alfabeta.
37
6. Pemeriksaan Keabsahan Data
Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan
dapat timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak
informan.Untuk mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut,
peneliti perlu mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum
diproses dalam bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan
nanti tidak mengalami kesalahan. Ada 3 teknik yang dapat dilakukan
dalam pemeriksaan keabsahan data:
a. Memperpanjang masa pengamatan.
Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data
yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat
menguji informasi dari responden, dan untuk membangun
kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus
Dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi.
Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut
sebagai teknik pengujian yang memanfaatkan penggunaan sumber
yaitu membandingkan dan mengecek terhadap data yang diperoleh.
Triangulasi dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau
pengamat lain. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber (wawancara
dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode
kualitatif. Triangulasi ini dilakukan dengan cara:
38
1. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang saling berkaitan.
3. Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk
mencapai pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.
4. Diskusi dengan Teman Sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, penelitiakan
melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa
data yang diterima benar-benar real dan buka semata persepsi
sepihak dari peneliti atau informan. Melaluicara tersebut peneliti
mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran yang
berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.
G. Studi Relevan
Berdasarkan hasil penelusuran penulis, terdapat beberapa karya yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang di teliti oleh penulis di antaranya.
1. Skripsi karya Agnes Siswendi yang berjudul “Perilaku Meminum-
Minuman Keras Di Kalangan Remaja Dikelurahan Sungai Salak
Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir” yang mana skripsi ini
membahas untuk mengetahui apa motif meminum minuman keras di
kalangan remaja, untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang prilaku
meminum minuman keras di kalangan remaja, dan untuk mengetahui
dampak minuman keras bagi remaja dan lingkungan. Skripsi ini memiliki
persamaan tentang dampak minuman keras bagi remaja dan perbedaanya
iyalah skripsi ini tidak menjelaskan tentang faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan remaja mengkonsumsi minuman keras.
2. Skripsi Karya Zainal yang berjudul “Tinjauan Kriminologis terhadap
Penyalahgunaan Minuman Keras oleh Remaja (Study Kasus di Kabupaten
Pinrang Tahun 2015 S/D 2017)” yang mana skripsi ini membahas untuk
mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mendorong kalangan
39
remaja di Kabupaten Pinrang mengkonsumsi minuman keras. untuk
mengetahui upaya mencegah dan menanggulangi peredaran minuman
keras dikalangan remaja. Skripsi ini memiliki persamaan dalam faktor
yang mendorong remaja mengkonsumsi minuman keras dan memiliki
perbedaan dalm bentuk pencegahn dang sedang peneliki selesaikan tentang
kenakalan remaja.
3. Skripsi karya Luki Apriliani yang berjudul “Hubungan Persepsi Tentang
Minuman Keras dangan Perilaku Mengkonsumsi Minuman Keras Pada
Remaja” yangmana skripsi ini membahas untuk mengidentifikasi persepsi
remaja tentang minuman keras dan untuk mengidentifikasi prilaku
konsumsi minuman keras pada remaja. Skripsi ini memiliki persamaan
dalam perilaku mengkonsumsi minuman keras dan memiliki perbedaan di
dalam mengidentifikasi prilaku konsumsi minuman keras dan skripsi yg
peneliti sedang rampungkan ialah tentang pengaruh mengkonsumsi
minuman keras.
Sebagaimana terlihat di studi relevan ini bahwa ada diantara kajian
ini yang membahas tentang Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pencegahan
Perilaku MInum-Minuman Keras Terhadap Remaja di Desa Sungai Merah
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.Karya-karya di atas berbeda
dengan karya yang sedang penulis rampungkan. Karya yang pertama fokus
kepada motif-motif meminum minuman keras di kalangan remaja.
Kemudian yang kedua karya selanjutnya fokus kepada faktor-faktor yang
mendorong kalangan remaja di Kabupaten Pinrang mengkonsumsi
minuman keras.Kemudian yang terakhir karya selanjutnya fokus kepada
persepsi remaja tentang
Minuman keras dan untuk mengidentifikasi prilaku konsumsi
minuman keras pada remaja. Sedangkan karya yang penulis rampungkan
ialah memfokuskan pengaruh minuman keras terhadap patologi remaja dan
biagaimana prilaku remaja yang mengkonsumsi minuman keras serta
faktor apa saja yang menyebabkan remaja mengkonsumsi minuman keras
di desa Sungai Merah Kecamatan Palawan Kabupaten Sarolangun.
40
Sehingga dapat ditegaskan bahwa ada sedikit perbedaan yang terjadi pada
kurun 2020 hingga kini.
41
BAB II
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A. Geografis Desa
Desa Sungai Merah yang memiliki luas wilayah lebih dari 3.600 Hektar,
yang terdiri dari 6 (enam) dusun : Dusun Sumber Jaya, Dusun Sumber Mulya,
Dusun Sumber Sari, Dusun Sugai Merah, Dusun Sumber Baru, Dusun Sumber
Agung, 33 RT, 1117 Kepala Keluarga serta 4025 jiwa dan memiliki batas
wilayah sebagai berikut27
:
a. Batas Wilayah :
1. Sebelah Utara : Desa Lubuk Sayak
2. Sebelah Selatan : Desa Bukit Murau
3. Sebelah Timur : Desa Pelawan Jaya
4. Sebelah Barat : Desa Pulau Pandan
c. Kondisi Geografis
1. Ketinggian tanah dari permukaan air laut : 70 M
2. Banyak curah hujan : 2000 -2500
mm/Th
3. Topografi (dataran, rendah,tinggi,pantai) : Dataran
4. Suhu udara rata-rata : 24 – 32 oC
c. Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan desa)
1. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 11
Km
2. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten : 22
Km
3. Jarak dari Ibu Kota Provinsi : 220
Km
4. Jarak dari Ibu Kota Negara : 1.010
Km
27
Bpk supriyadi,selaku kepala desa pada tanggal 16-07-2020 09:30
42
d. Jumlah penduduk Menurut Agama/Kepercayaan:
1. Islam : 3961
Orang
2. Kristen : 102
Orang
3. Budha : 3
Orang
Gambar 2.1
PETA DESA SUNGAI MERAH
B. Struktur Desa
43
B. Struktur Desa Sungai Merah
Bagan 2.1
STRUKTUR ORGANISASI DESA SUNGAI MERAH KECAMATAN
PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN
RINO ADITYA
SEKRETARIS
KASI PEMERINTAHAN
WAWAN SISWANTO
KAUR KEUANGAN
WIDODO
KAUR UMUM
BASUKI RAHMAD S
SUPRIYADI
KEPALA DESA
MISGIANTO
KASI KESEJAHTERAAN
DAN PELAYANAN UMUM
44
C. keadaan kehidupan agama di desa
keadaan kehidupan agama disana lumayan bagus dan disana juga
memiliki
1. Jumlah Masjid : 13 Buah
2. Jumlah Musholla : 14 Buah
3. Jumlah Gereja : 1 Buah
Dan masyarakat di sana ada yang sebagaian sholat di masjid ada
yang di rumah dan adajuga yang tidak sholat
45
BAB III
Perilaku Minum-Minuman Keras Di Desa Sungai Merah
A. Perilaku minum-minuman keras di kalangan Masyarakat di Desa Sungai
merah
Dalam permasalahan perilaku minum-minuman keras ini ada beberapa
tipe perilaku minum-minuman keras yang peneliti temukan di desa sungai
merah. Ada beberapa orang yang minum-minuman keras dikarenakan
persoalan psikologis atau sosial atau bertujuan untuk lari dari kenyataan,
peneliti juga menemukan ada juga yang melakukan perilaku minum-minuman
keras di saat momentum tertentu.
1. Minuman keras sebagai hiburan
Peneliti menemukan bahwa alasan paling popular bagi orang-
orang yang melakukan perilaku minum-minuman keras adalah
dikarenakan untuk hiburan. Informan yang meminum minuman keras
mengaku menjadikan minuman keras sebagai salah satu pelengkap
hiburan ketika berkumpul dengan kawan-kawan. Berdasarkan dari
pengakuan (IJ) bahwa dia mengkonsumsi minuman keras ketika ada
acara, seperti acara pernikahan, khitanan, tahun baru dan peringatan17
agustus.
2. Minuman keras Untuk Relaksasi
Efek alami yang dirasakan tubuh ketika diasupi minuman keras
dalam jumlah yang normal adalah relaks. Oleh karena itu relaksasi
menjadi salah satu alasan bagi para pecinta minuman keras. Peneliti juga
menemukan bahwa alasan ini dikemukan oleh para pengkonsumsi miras
yang merasa stress setelah sibuk bekerja seharian. Informan yang peneliti
mintai keterangan membenarkan hal tersbut dan mengatakan jika dirinya
memang saya sering mengkonsumsi minum-minuman tetapi semua itu
saya lakukan karna saya sedang keletihan setelah bekerja. (Ae)
menjelaskan dia mengkonsumsi minuman keras kurang lebih seminggu
sekali dan hal tersebut sudah menjadi rutinitas.
46
3. Untuk Sosialisasi
Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup kaum urban di Indonesia
hari ini sudah semakin akrab dengan minuman keras. Kaum sosialita
biasanya menjadikan minuman keras sebagai salah satu instrumen untuk
bersosialisasi dengan sesamanya. Selain kaum urban, banyak masyarakat
tradisional di Indonesia yang menjadikan minuman keras sebagai salah
satu alat perekat kekerabatan. Maka tidak heran jika banyak yang
menganggap bahwa meminum minuman keras bersama-sama adalah
salah satu media sosialisasi yang efektif. Pengakuan informan yang
peneliti temui (IJ) mengatakan bahwa dirinya mengkonsumsi minuman
keras ketika ada teman yang mengajak.28
Informan lain yakni (SK)
mengaku bahwa meraka mengkonsumsi minuman keras ketika ada
kumpul-kumpul dan merayakan sesuatu, misalnya saat ada teman yang
baru dapat uang dari hasil pekerjaan.29
B. Dampak Minuman Keras Pada Remaja Desa Sungai Merah
Perilaku yang timbul akibat minum minuman Keras berakohol
menimbulkan dampak yang buruk bagi si peminum seperti misalnya :
merusak syaraf, mengakibatkan perilaku menyimpang, memicu tindakan
tidak bermoral, mengakibatkan pelanggaran Hukum, menimbulkan
gangguan keamanan ketertiban dan juga mendorong tindak kejahatan.
Tingkat penyalahgunaan minuman beralkohol dalam masyarakat desa
sungai merah pada umumnya, dan lingkungan masyarakat sudah sangat
meresahkan semua pihak.
Adapun akibat dari penyalahgunaan minuman beralkohol tersebut
sangat memprihatinkan dan berdampak membahayakan masa depan
bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Minuman berakohol
merupakan penyakit masyarakat yang tak kunjung bisa diselesaikan sejak
28
Ij selaku peminum di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 16 Juni 2020,
Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara 29
Sk selaku peminum di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 16 Juni 2020,
Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara
47
zaman dahulu. Banyak sudah pemberitaan di media massa, televisi
maupun internet tentang fenomena minuman berakohol.
Aparat kepolisian beserta perangkat desa sungai merah sudah
melakukan upaya penutupan warung warung penjual miras namun sulit
dilakukan karna masih kucing kucingan dengan para aparat, di karenakan
pada umumnya seseorang menjual minuman berakohol untuk mencari
keuntungan, di sisi lain pembuat miras tersebut juga mengakibatkan kematian
orang lain.
Namun para pecandu (peminum) miras ini tidak mengetahui akibat
dari meminum minuman keras, atau mungkin mereka sudah tahu tapi
berlagak tidak mau tahu. Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengaruh minum minuman keras berdamapak buruk pada pekonsumsinya.
Dari Penjelasan diatas yang peneliti temui dilapangan mengenai pengaruh
perilaku remaja minum minuman keras sebagai berikut :
1. Suka Berbohong
Peminum akibat pengaruh minum minuman keras, seperti yang di
di dapat dari wawancara dengan (Ae) bahwa (Ae) suka membohongi orang
tuanya seperti untuk mendapatkan uang lebih dengan cara yang
menyimpang dengan banyak alasan misalnya meminta uang tabahan
dengan alasan untuk memperbaiki kendaraannya, namum kendaraa
tersebut tidak ada yang harus di parbaikkan kemudian uangnya dipakai
untuk membeli minum minuman keras, hal ini di sebabkan oleh gengsi
terhadap rekan-rekan jika tidak berpatungan dalam berkegiatan minum
minuman berakohol. Penjelasan hasil wawancara di atas, dapat di analisis
bahwa perilaku berbohong di sebabkan akibat pengaruh minum minuman
berakohol. Karena tidak memiliki uang untuk mendapatkan minuman
keras maka untuk mendapatkan keinginan harus dengan cara menyimpang
seperti, dengan cara membohongi orang tua dengan berbagai cara, seperti
membeli pulsa hend phone dan lain sebagainya.30
30
Ae selaku peminum di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 17 Juni 2020,
Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara
48
2. Menggadaikan Barang
Dalam penelitian ini dari hasil wawancara peneliti dengan (Wu)
bahwa (Wu) mengatakan sering menggadaikan barang-barang yang
dimilikinya seperti, handphone bahkan ada juga PS (plestesi) untuk di
gadaikan supaya mendapatkan uang yang nantinya akan di pergunakan
untuk membeli minuman keras, maka sering terjadi barang barang dari
peminum jadi sasaran untuk di tukar diwarung dengan minuman
berakohol.31
3. Suka mencuri barang orang lain
Dalam penelitian ini dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala
Desa mengatakan bahwa pengkonsumsi minuman keras pernah kedapatan
melakukan tindak pencurian di desa sungai merah. Mereka mencuri
binatang ternak seperti ayam itik burung kicau dan lain lain. Hal ini
dilakukan karna pecandu miras sudah kehilangan akal sehat nya sehingga
apapun akan di lakukan meski harus melanggar hukum yang nantinya akan
merugikan diri sendiri dan membuat nama baik keluarga menjadi jelek.
Adapun data yang penulis peroleh melalui wawancara dengan para
informan tentang perilaku mereka dan bagaimana mereka terjerumus
dalam penggunaan minuman keras. yaitu suka mencuri dari informan (Wa)
dia mengaku dia sering mencuri karna kekurangan dana dan mereka
mencuri hasil kebun warga karena sudah ada yang tertangkap masa dan
pada waktu ditanya meraka mengaku bahwa mereka mencuri untuk
membeli minuman keras. Dan adapun yang curi ternak warga dari
penjelasan si (Ij) dia mengaku mencuri hewan ternak warga karna dia
kekurangan dana dan untuk membeli minuman dan tidak jarang juga
hewanternah seperti ayam itu untuk di konsumsi sebagai teman minum.
Mencuri merupakan perbuatan yang tak bisa hilang ditengah
masyarakat tak terlepas dari remaja sebagai pelaku, apalagi dengan
31
Wu selaku peminum di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 19 Juni 2020,
Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara
49
perkembangan era globalisasi yang dimana agama dinomor duakan oleh
para remaja berfikir untuk kesenangan saja. Nilai dan norma sudah tidak
tertanan pada diri sebagian remaja suda mulai hilang dimakan zaman di
era serba moderen, kebutuhan dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu
terkadang dengan jalan yang tidak benar karena apa yang menjadi
keinginannya dapat melanggar norma sehingga jalan yang ditempu dengan
jalan sala pula yaitu mencuri.
Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh informan (Sk)
kepada penulis, dia mencuri Ayam untuk bibikan. Dalam menkonsumsi
minuman keras atau dalam bahasa Indonesia campuran.” Dalam tradis
minumam keras yang namanya tuak atau yang sering disebut dengan ballo,
biasanya kalau bersamaan antara minuman tuak dengan ayam, sapi dan
kambing akan lebi nikmat‟‟. Kalau minum tuak tampa bibikan itu
bagaikan sayur tampa garam.32
Berkelahi Selain mencuri perilaku minuman keras yang saya dapat
temukan dalam menkonsumsi minuman keras berkelahi. Dalam minuman
keras terkadang orang mabuk sehingga pemikiran tidak stabil siapa saja
tidak terlalu dikenal biar itu teman sendiri dan mudah marah.
Hal ini diungkapkan dalam wawancara oleh informan (Ar), bahwa
ia berkelahi pada saat ada pesta pernikahan. Hal ini juga diungkapkan oleh
informan Ar bahwa ia sudah minum baru pergi nonton organ tunggal dan
bersenggolan dengan orang lain akhirnya saya marah dan saya bekelahi.33
Informan juga mengaku bahwa pada saat itu dia sedang mabuk,
penlihatannya menjadi tergannggu melihat orang menjadi dua walau hanya
satu orang, saya sudah oleng karena banyak orang menonton saya tabrak
dan saya senggol dan orang yang saya tabrak dan senggol marah ingin
memukul, dan sayapun marah dan terjadi perkelahian.
32 Sk selaku peminum di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 21 Juni 2020,
Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara 33
Ar selaku peminum di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 23 Juni 2020,
Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara
50
BAB IV
Peran Tokoh Masyarakat Dalam Mencegah Perilaku Minum-Minuman
Keras Di Desa Sungai Merah
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi minum minuman keras
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat mengkonsumsi
minum-minuman keras yaitu: seperti faktor lingkungan, pergaulan dan
karakterisrik individu. Masa remaja dalam kehidupan sehari-hari sangat
berkaitan erat dengan aspek psikologi yang menyebabkan remaja sering
mencoba sesuatu dengan alasan untuk mencari jati diri,kadang remaja salah
mengartikan jati diri sehingga terjebak pergaulan bebas seperti
mengkonsumsi minuman keras.selain faktor ingin mencoba faktor lingkungan
juga dapat mempengaruhi keingintahuan remaja minuman keras.
Seperti yang di sampaikan oleh (Ar) pada awalnya saya tidak
mengkonsumsi minuman keras tetapi karena setiap malam saya sering
berkumpul dengan kawan-kawan dan sering saya lihat kebanyakan
masyarakat di sana khususnya remaja mengkonsumsi minuman keras jadi
saya juga mencoba untuk mengkonsumsi minuman keras tersebut. Dan (Wu)
pun menjelaskan awalnya dia menkonsumsi minuman keras karna orang
tuanya adalah peminum dan juga kurang nya pengawasan dari kedua orang
tuanya yang menyebabkan dirinya mengkonsumsi minuman keas. Dan (ij)
menjelaskan bahwa dia menkonsumsi minuman keras karna melihat dari
lingkungan tempat tingalnya yang masih ada yang mengkonsumsi minuman
keras dan dari keluarganya, dan teman nya pada awalnya iya hanya mencoba-
coba dan lama kelamaan iya mulai ketagihan dengan minuman keras tersebut
begitu pun dengan (Sk) dia mengaku bahwa dia mengkonsumsi minuman
keras tersebut karena faktor lingkungan dan teman yang sering mengajak dia
mengkonsumsi minuman keras pada awalnya dia hanya mencoba-coba dan
(Ae) mengaku bahwa dia mengkonsumsi minuman keras karna keluarganya
dan teman.
51
Biasanya remaja muda mencoba hal baru karena ingin membuktikan
keberaniannya pada teman-temannya, ingin melepaskan diri dari masalah
yang ada, ingin menemukan arti hidup, dan solidaritas terhadap kawan.
Rasa ingin tahu adalah kebutuhan setiap individu yang berasal dari
dalam dirinya, terutama bagi generasi muda dimana salah satu sifatnya adalah
ingin mencoba hal-hal yang baru. Rasa ingin tahu terhadap minuman keras
yang oleh mereka dianggap sebagai sesuatu yang baru dan kemudian
mencobanya, akibat ingin tahu itulah akhirnya menjadi pengkonsumsi tetap.
Perasaan ingin tahu biasanya dimiliki oleh generasi muda. Bila
dihadapan sekelompok anak muda ada seseorang yang memperagakan
“nikmatnya” mengkonsumsi minuman keras, maka didorong oleh naluri
alami anak muda, yaitu keingin tahuan, maka salah seorang akan maju
mencobanya.
Selain didorong oleh keingintahuan, keberaniannya juga karena
didesak oleh gejolak dalam jiwanya yang ingin dianggap hebat, pemeberani,
dan pahlawan diantara teman-teman sebayanya.
Beberapa Dampak Negatif, Efek Buruk, Bahaya Minuman Keras Bagi
Kesehatan Manusia :
1. Orang yang minum minuman keras di luar ambang toleransi
tubuh dapat merasa mabuk, mual-mual dan muntah-muntah.
2. Membuat organ lever menjadi bengkak.
3. Tubuh akan menjadi ketagihan / kecanduan minuman keras
karena adanya sindrom putus alkohol.
4. Kemampuan otak menurun.
5. Penurunan kemampuan panca indera.
6. Mudah stress, depresi dan frustasi.
7. Mempercepat menopouse pada wanita.
8. Rasa nyeri maupun gangguan kesehatan lain pada saat haid atau
datang bulan (pada perempuan)
9. Cacat pada janin pada ibu hamil.
10. Lebih mudah terkena stroke.
52
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minum minuman keras
adalah sebagai berikut:
1. Faktor Keluarga
Adapun hasil wawancara dengan (Ar) iya meminum
minuman keras karna keluarganya yang tidak pernah akur dia juga
tidak pernah di perhatikan oleh orangtuanya karna kesibukan orang
tuanya dan dia juga sering melihat ayahnya meminum-minuman
keras merokon dan lain sebagainya.34
Dan yang penulis amati dalam hal ini memang benar adanya
bahwa mereka menkonsumsi minuman keras karna dari adanya
faktor keluarga karna keluarganya yang sering mengkonsumsi
minuman keras dan juga sering membiarkan anaknya terjun ke
pergaulan bebas danpada akhirnya mereka mengkonsumsi minum-
minuman keras.
Kurangnya pengawasan dari kelurga yang membuat remaja
menjadi salah pergaulan dan mengkonsumsi minuman keras dan
seringnya Konflik yang terjadi dalam keluarga dapat membuat
anggota keluarga merasa frustasi sehingga memilih minuman keras
sebagai solusinya. Banyak pengkonsumsi minuman keras yang
berasal dari keluarga yang tidak harmonis.
Keluarga seharusnya menjadi wadah untuk menikmati
kebahagiaan dan kurangnya kasih sayang. Namun pada
kenyataannya, keluarga sering sekali justru menjadi pemicu sang
anak menjadi pengkonsumsi minuman keras, hal tersebut disebabkan
karena keluarga tersebut kacau balau. Hubungan antara anggota
keluarga dingin, bahkan tegang atau bermusuhan.
Komunikasi antara ayah, ibu, dan anak-anak sering sekali
menciptakan suasana konflik yang tidak berkesudahan, dimana
34
Ar selaku peminum di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 23 Juni 2020, Desa
Sungai merah , catatan hasil wawancara
53
bahwa penyebab konflik tersebut sangat beragam. Solusi semua
konflik adalah komunikasi yang baik, penuh pengertian, saling
menghargai dan menyayangi, serta ingin selalu membahagiakan.
Interaksi antara orang tua dengan anak tidak cukup hanya
berdasarkan niat baik. Cara berkomunikasi juga harus baik. Masing-
masing pihak harus memiliki kesabaran untuk menjelaskan isi
hatinya dengan cara tepat. Banyak sekali konflik di dalam rumah
tangga yang terjadi hanya karena salah paham atau kekeliruan
berkomunikasi.
Konflik di dalam keluarga dapat mendorong anggota
keluarga merasa frustasi, sehingga memilih minuman keras sebagai
solusinya. Biasanya yang paling rentan terhadap stress adalah anak.
Beberapa faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yang
dapat mempengaruhi seseorang atau individu tertentu terjun ke
dalam lingkungan yang tidak baik. Dampak negative dari keluarga
a. Keluarga akan kekurangan uang karena uangnya di pakai
membeli miras terus menerus.
b. Keluarga akan berpisan/cerai karena sudah tidak kuat dengan
prilaku si pemabuk.
c. Keluarga akan sedih jika si pemabuk itu meninggal.
d. Keluarga akan malu dengan perbuatan si pemabuk
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga sering membuat remaja mengkonsumsi
minuman keras, karena lingkungan yang kurang baik selalu
memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenal sesuatu yang
buruk seperti minuman keras.
Salah satu bentuk faktor lingkungan yang meyebabkan remaja
mengkonsumsi minuman keras adalah lingkungan tempat bergaul
dengan teman yang selalu memberikan kesempatan pada mereka
untuk mengenal minuman keras ini sehingga motif coba-coba
54
sampai pada taraf ketagihan membuat mereka senantiasa
mengkonsumsi minuman keras.
Adapun hasil wawancara dengan (Ae) bahwa dia
mengkonsumsi minuman keras karna melihat dari lingkungan tempat
tinggalnya dan juaga temannya yang kebanyakan memngkonsumsi
minuman keras kemuadian dia penasaral lalu mencobanya dan
setelah mencoba dan mencoba dan akhirnya dia mulai ketagihan
dengan minuman keras.
Begitu juga yang di jelaskan oleh (Wu) bahwa dia pertama
kali minum-minuman keras kerna melihat orang-orang di sekitar
lingkungannya mengkonsumsi meminum-minuman keras pada saan
pesta pernikahan dan di situlah dia mulai mencoba minuman keras
tersebut dan pada akhirnya dia mulai ketagihan dengan minuman
tersebut.
Perasaan setia kawan sangat kuat dimiliki oleh generasi muda.
Jika tidak mendapatkan penyaluran yang positif, sifat positif
tersebut dapat berbahaya dan menjadi negatif. Bila temannya
mengkonsumsi minuman keras, maka individu tersebut ikut juga
mengkonsumsinya. Bila temannya dimarahi orang tuanya atau
dimusuhi masyarakat, maka remaja tersebebut membela dan ikut
bersimpatik. Sikap seperti itulah yang menyebabkan remaja ikut-
ikutan. Awalnya hanya satu orang yang mengkonsumsi, kemudian
semuanya menjadi pengkonsumsi.
3. Faktor Agama
Kurangnya Pendidikan agama tersebut yang
mengakibatkan remaja menjadi salah dalam memilih pergaulan.
Sedangkan pendidikan yang utama yang sangat dibutuhkan
bagi remaja, dimana hal tersebut secara langsung berpengaruh
terhadap perilaku dan perkembangan remaja.
55
Pendidikan beragama pada remaja merupakan awal
pembentukan kepribadian, baik atau buruk kepribadian remaja
tergantung pada orang tua serta lingkungan yang mengasuhnya.
Oleh karena itu sebagai orang tua mempunyai kewajiban
memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak.
Mengingat pentingnya pendidikan agama, maka orang tua
harus mempunyai pengetahuan yang cukup dalam menegakan
pirihal pendidikan agama dalam lingkungan remaja entah itu
dalam keluarga maupun bermasyarakat.
Jika agama atau iman seseorang kuat maka tidak akan
mudah bagi oranglain uuntuk mempengaruhinya, karena dia
memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhannya, tapi jika
imannya lemah sangat mudah bagi orang untuk
mempengaruhinya.
Adapun dampak yang ditimbulkan dari minum-minuman
keras yaitu meningkatnya kasus pencurian, perkelahian sehingga
meresahkan warga sekitar, menimbulkan ketidak sesuaian antara
peminum tua dan peminum remaja atau antara peminum daerah
satu dengan yang lain. Kebiasaan minum-minuman keras juga
tentunya berdampak pada kesehatan masyarakat di daerah
tersebut.
B. Peran Tokoh masyarakat dalam mencegah perilaku minuman keras di
desa Sungai merah
Hasil dari wawancara bapak (Sp) bahwa beliau menjelaskan bahwa
upaya yang dilakukan untuk pencegahan dari minuman keras itu sendiri yaitu
dengan melakukan pemberantasan penjualan minuman keras namun masih
saja ada yang menjual minuman keras tersebut dengan cara sembunyi-
sembunyi. Selain melakukan pemberantasan terhadap penjual tokoh
56
masyarakat juga bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk memberantas
minuman keras tersebut.35
Begitu juga yang di sampaikan oleh bapak bapak (Yt) yaitu beliau
menjelaskan bahwa upaya yang di tempuh untuk mengatasi minuman keras
tersebut yaitu dengan sitem keluarga yaitu dengan memberikan wawasan
kepada orang tu remaja tersbut tentang bahanyanya minuman keras dan juga
untuk menjaga anaknya supaya tidak terjerumus kedalamminuman keras
selain itu juga adanya pengajian bulanan dan juaga adanya pengawasan
terhadap pesta pernikahan supaya tidak adanya perbuatan mengkonsumsi
minuman keras.36
Dan adapun hasil wawan cara kepada (Kr) memberikan pemahaman
tentang bahayanya minum-minuman keras, memberikan ceramah singkat di
setiap yasian mingguan dan mengadakan pengajian.
(Wn) beliau sudah memberikan pengarahan kepada peminum namun
masih tidak di hiraukan dan juga beliu sudah membentuk organisasi
kepemudaan dan di dalam kepemudaan tersebut untuk membuat kegiatan
positif seperti mengaji dan yasinan.37
Adapun yang penulis amati yaitu memang adanya penutupan dalam
minuman keras namun toko atau warung tersebut melakukan dengan
sembunyi-sembunyi jika dan memang adanya organisasi kepemudaan itupun
hanya sebentar dan tidak aktif lagi pengajian pun seperti itu banyak yang
tidak hadir dalam pengajiaan tersebut.
Peran dan partisipasi tokoh sangat dibutuhkan, karena tokoh
masyarakat dapat memberikan perubahan dalam kultur sosial dan
pembangunan.
Keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat dalam pembangunan suatu
daerah berhubungan erat dengan partisipasi masyarakat. Adapun tokoh-tokoh
35
Bapak sp selaku Kepala Desa di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti 24
Juni 2020, Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara 36
Bapak Yanto selaku Kepala Dusun di desa sungai merah, wawancara dengan peneliti
25 Juni 2020, Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara 37
Bapak Wawan selaku tokoh Masyarakat di desa sungai merah, wawancara dengan
peneliti 25 Juni 2020, Desa Sungai merah , catatan hasil wawancara
57
masyarakat terdiri dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan, dan tokoh
pemuda
58
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Perilaku minuman keras terhadap
masyarakat di Desa Sungai Merah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perilaku minum-minuman keras di kalangan Masyarakat di desa Sungai
merah
Adapun perilaku yang timbul akibat minum minuman Keras
berakohol menimbulkan dampak yang buruk bagi si peminum seperti
misalnya : merusak syaraf, mengakibatkan perilaku menyimpang, memicu
tindakan tidak bermoral, mengakibatkan pelanggaran Hukum,
menimbulkan gangguan keamanan ketertiban dan juga mendorong tindak
kejahatan. Tingkat penyalahgunaan minuman beralkohol dalam
masyarakat desa sungai merah pada umumnya, dan lingkungan remaja
sudah sangat meresahkan semua pihak.
2. Minuman Keras ditinjau dari Ajaran Islam di Desa Sungai Merah
Minum minuman keras sangat dilarang dalam ajaran islam karena
berdampak terhadap moral dan perilaku seseorang sehingga menimbulkan
perilaku buruk terhadap lingkungan tempat tinggal sehingga
mengakibatkan timbulnya pelanggaran hukum.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minum minuman keras di Desa Sungai
Merah
a. Faktor Individu
b. Faktor Keluarga
c. Faktor Lingkungan
d. Faktor Agama
59
4. Pengaruh Minuman Keras Terhadap Patologi Masyarakat di Desa Sungai
Merah
Adanya warung-warung penjual minuman keras dan mudahnya
akses untuk membeli, tersedianya sarana seperti lapangan dan rumah
teman yang dapat dijadikan tempat untuk minum, adanya budaya
konsumsi minuman keras, sulitnya mereka menolak ajakan teman untuk
minum dan yang terakhir karena meraka sudah kecanduan sehingga
perilaku tersebut sulit untuk di tinggalkan.
5. Bagaimana peran Tokoh masyarakat dalam mencegah perilaku minuman
keras di desa Sungai merah
Upaya yang dilakukan untuk pencegahan dari minuman keras itu
sendiri yaitu dengan melakukan pemberantasan penjualan minuman keras
namun masih saja ada yang menjual minuman keras tersebut dengan cara
sembunyi-sembunyi. Selain melakukan pemberantasan terhadap penjual
tokoh masyarakat juga bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk
memberantas minuman keras tersebut.
B. Saran
Berdasarkan skripsi yang penulis susun diatas dengan judul
Perilaku minuman keras terhadap masyarakat di Desa Sungai Merah
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun. Maka dari itu penulis
membutuhkan saran-saran guna untuk meningkatkan mutu dalam
penanganan perilaku minuman keras terhadap remaja yang ada di desa
sungai merah, karena minuman yang memabukan dan dapat
membahayakan kaum remaja dan harus di jauhi oleh remaja-remaja karna
itu akan merusak masa depannya.
60
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
AL-Qur‟an dan Terjamahnya Kementerian Agama Republik Indonesia, (Bandung:
PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007). Faisal, Mohammad. (2017). “Generasi Phi: Memahami Milenial Pengubah
Indonesia”, Republika,
Lestary, H., & Sugiharti. (2011). “Perilaku Berisiko Remaja di Indonesia Menurut
Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun
2007.”
Muslim, hadits Shahih bukori muslim, Elex Media komputindo,207
Noeng Muhajirin, Metodologi penelitian kualitatif, (yogyakarta:
Rakesarasin,2010),
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017),
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: alfabeta.
Tim Penyusun, Buku:Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
usuluddin IAIN STS JAMBI (Jambi: Fak.Usuluddin IAIN STS Jambi.
2016),
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
B. JURNAL
Aprinus, Salam, Jurnal perubahan sosial dan pertanyaan tentangkearifan, 2007
Asti nurlaela, Jurnal prilaku lingkungan sebagai sumber pembelajaran , volume 14
nomor 1, april 2014
ayu senja , Jurnal kajian kesejahteraan, (Jakarta:fkip,2010),
Jurnal Kutanews,konsumsi bir, Jakarta (2012)
JurnalI kegami s, Tuak dalam masyarakat batak toba, (2013)
61
Maryati kun,sosiologi jilid satu (Jakarta;PT gelora aksara pratama),
,peggy lustita, Jurnal pengaruh minuman keras, (2015).
Sudarto,masailul fiqiyah Al-Haditsah,(yogyakarta:depublis,2018),
Thohari,fuad,hadis ahkam,(yogyakarta:budi utama2018),
62
INTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PENGARUH MINUMAN KERAS TERHADAP PATOLOGI REMAJA DI
DESA SUNGAI MERAH KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN
SAROLANGUN
No Jenis Data Metode Sumber Data
1 Letak Geografis Desa Sungai Merah Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Kapala Desa
Arsip Sekretaris Kelurahan
2 Sejarah Desa Sungai Merah Wawancara
Dokumentasi
Kapala Desa
Arsip Sekretaris Desa
3 Visi-Misi Desa Sungai Merah Dokumentasi Kapala Desa
Arsip Sekretaris Desa
4 Struktur Organisasi dan Kepengurusan di
Desa Sungai Merah
Dokumentasi Bagan Struktur Organisasi
Desa Sungai Merah
5 Sarana/Fasilitas di Desa Sungai Merah Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Keadaan Fasilitas
Doumentasi fasilitas
6 Keadaan Sosial di Desa Sungai Merah Wawancara
Dokumentasi
Kapala Desa
Arsip Sekretaris Desa
63
7 Keadaan Ekonomi Masyarakat Desa
Sungai Merah
Wawancara
Dokumentasi
Kapala Desa
Arsip Sekretaris Desa
8 Kehidupan Masyarakat di Desa Sungai
merah
Wawancara
Observasi
Masyarkat di Desa Sungai
Merah
9 Faktor dan penyebab minuman keras di
Desa Sungai merah
Observasi
Wawan cara
Dokumentasi
Masyarakat yang
mengkonsumsi minum-
minuman keras
10 Pengaruh minuman keras di Desa Sungai
merah
Observasi
Wawan cara
Dokumentasi
Masyarakat yang
mengkonsumsi minum-
minuman keras
11 Peran Masyarakat di Desa Sungai merah Observasi
Wawan cara
Dokumentasi
Masyarakat yang
mengkonsumsi minum-
minuman keras
64
INTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PENGARUH MINUMAN KERAS TERHADAP PATOLOGI REMAJA DI
DESA SUNGAI MERAH KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN
SAROLANGUN
A. Panduan Observasi
No Jenis Data Objek Observasi
1 Letak geografis di Desa Sungai Merah - Keadaan dan letak geografis
Didesa Sungai Merah
2 Sarana/fasilitas di Desa Sungai Merah - Sarana dan prasarana yang
tersedia di Desa Sungai
Merah
3 Masyarakat - Melihat/mengamati
bagaimana kenakalan
masyarakat di Desa Sungai
Merah
4 Pengaruh Minuman Keras - Melihat Pengaruh Minuman
Keras di kalangan masyarakat
di Desa Sungai Merah
65
B. Butir-Butir Wawancara
No Objek Wawancara Intrumen
1 Letak geografi Desa
Sungai Merah
Kepala Desa, Desa Sungai Merah
- Bisa bapak jelaskan letak geografi Desa Sungai Merah?
2 Sejarah Desa Sungai
Merah
Kepala Desa, Desa Sungai Merah
- Bagaimana sejarah awal Desa Sungai Merah?
3 Sarana /fasilitas di Desa
Sungai Merah
Kepala Desa, Desa Sungai Merah
- Apa saja sarana/Fasilitas yang ada di Desa Sungai Merah?
4 Keadaan Sosial di Desa
Sungai Merah
Kepala Desa, Desa Sungai Merah
- Bagaimana sumber daya manusia di Desa Sungai Merah?
5 Keadaan Ekonomi
Masyarakat Desa
Sungai Merah
Kepala Desa, Desa Sungai Merah
- Bagaimana pertumbuhan ekonomi di Desa Sungai Merah?
6 Masyarakat Masyarakat
- Bagai mana menurut anda tentang persepsi minuman
keras itu
- Bagaimana anda dapat mengkonsumsi minuman keras
- Bagai mana dampak dari minuman keras di desa sungai
merah
- Apa saja faktor penyebab remaja mengkonsumsi
minuman keras
- Bagaimana periaku remaja yang teah mengkonsumsi
minuman keras
- Berapa sering saudara mengkonsumsi minuman keras
66
C. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Objek Observasi
1 Letak geografis Desa Sungai Merah - Data dokumentasi tentang
letak dan luas Desa Sungai
Merah
2 Sejarah Desa Sungai Merah - Data dokumentasi tentang
sejarah awal mula Desa Sungai
Merah
3 Visi-Misi Desa Sungai Merah - Data dokumentasi tentang
Visi-Misi
4 Struktur Organisasi dan Kepengurusan di Desa Sungai
Merah
- Data dokumentasi tentang
struktur organisasi dan
kepengurusan Desa Sungai
Merah
5 Sarana/fasilitas di Desa Sungai Merah - Data dokumentasi tentang
sarana/fasilitas yang ada di
Desa Sungai Merah
6 Keadaan sosial di Desa Sungai Merah - Data dokumentasi tentang
sumber daya manusia,
pendidika setiap warga,
kesehatan, kehidupan
beragama, serta politik
7 Keadaan ekonomi di Desa Sungai Merah - Data dokumentasi tentang
pertumbuhan ekonomi
masyarakat di Desa Sungai
Merah
67
68
69
70
71
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : MahmudZainalSyafillah
Tempat & Tgl. Lahir : Sungai Merah,18 mei 1998
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Singkut IV Blok C Rt 17 Rw 003
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun
B. Riwayat Pendidikan
S1 : UIN STS Jambi
SMK : Miftahul‟ullum
MTS : Miftahul‟ullum
SD : NEGERI 71/VI Sungai Merah
top related