penyakit flu burung

Post on 11-Jul-2015

97 Views

Category:

Social Media

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1

KONSEP MIKROBIOLOGI PADA

PENYAKIT TROPIS-INFEKSI

Flu Burung

SARS

Tetanus

Leptospirosis

Poliomyelitis

Anthrax

Chikungunya

Rabies

DHF

2

AVIAN INFLUENZA PADA

MANUSIA

dr. Made Agus Hendrayana, M.Ked

3

Apa itu Flu Burung ?

4

Flu Burung :

Disebut juga Avian infuenza

Penyakit menular

Disebabkan oleh virus influenza tipe A

Biasanya menyerang unggas/burung

Dapat menular ke hewan lain & manusia

Manusia – manusia ???

5

Kenapa kita khawatir terhadap flu

burung ?

6

MASALAH :

Virus dari hewan yg dapat menyerang

manusia

Bila terkena, gejala cepat memburuk

Tingkat kematian tinggi, 80-90%

Penyebaran SANGAT CEPAT

Dapat menyebar luas global/seluruh

dunia

7

Disebarkan oleh unggas Dekat dgn

kehidupan manusia

Virus dapat bermutasi menjadi lebih

ganas

Obat penaggulangannya masih sedikit

Kemungkinan terjadi resisten thd obat

Sulit untuk dicegah

8

Epidemiologi

Tabel 1. Angka kumulatif kasus confirmed AI yang dilaporkan ke WHO, sampai

tanggal 16 Februari 2007

2003 2004 2005 2006 2007 Total Negara

kss mati kss mati kss mati kss mati kss mati kss mati

Azerbaijan 0 0 0 0 0 0 8 5 0 0 8 5

Kamboja 0 0 0 0 4 4 2 2 0 0 6 6

Cina 1 1 0 0 8 5 13 8 0 0 22 14

Djibouti 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

Yunani 0 0 0 0 0 0 18 10 3 3 21 13

Indonesia 0 0 0 0 19 12 56 46 6 5 81 63

Irak 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 3 2

Nigeria 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

Thailand 0 0 17 12 5 2 3 3 0 0 25 17

Turki 0 0 0 0 0 0 12 4 0 0 12 4

Vietnam 3 3 29 20 61 19 0 0 0 0 93 42

Total 4 4 46 32 97 42 116 80 10 9 273 167

WHO. Cumulative number of confirmed human cases of avian influenza A/(H5N1) reported to WHO.

Epidemic and pandemic alert and response (diakses tanggal 18 Februari 2007). Diunduh dari : URL:

http://www.who.int/entity/csr/disease/avian_influenza/country/en/

9

Seperti apa

virus flu burung itu?

10

Gambar 5. Virus Influenza19

Roche. Factsheet Tamiflu (diakses tanggal 9 Desember 2006). Diunduh dari :

URL : http://www.who.int/mediacentre/factsheet/avian_influenza/en/

Etiologi

11

Etiologi

Virus Influenza tipe A

Hemaglutinin (H) : 16

Neuraminidase (N) : 9

Avian Influenza

Human Influenza :

H1, H2, H3 dan N1, N2

(H1N1, H2N2, H3N2)

Melinda H. Avian influenza A/H5N1 (flu burung). Simposium Nasional IDAI cabang Sulut.

Manado 4-6 Agustus 2006.

WHO. Avian influenza frequently asked questions. Epidemic and pandemic alert and response (diakses

tanggal 9 Desember 2006). Diunduh dari : URL: http://www.who.int/csr/disease/avian_ influenza/en/

12

SIFAT-SIFAT VIRUS

Virus dapat bertahan hidup di air sampai 4

hari pada suhu 220 C dan lebih 30 hari pada

suhu 00 C

13

Virus AI dalam daging ayam akan mati

pada suhu 800 C selama 1 menit atau 600 C

selama 30 menit

14

Virus pada telur ayam akan mati pada

pemanasan suhu 640 C selama 5 menit

15

Virus AI dapat bertahan untuk waktu lama dalam kotoran ayam dan air selama 32 hari

SIFAT-SIFAT VIRUS….

16

Virus AI akan mati sediaan alkohol 70% ammonium kuatener, chlorin, formalin 2-5%, iodoform kompleks (iodines), senyawa fenol dan natrium/kalium hipoklorit

17

Sifat virus sangat labil, mudah berubah bentuk dan tidak ganas menjadi ganas dan sebaliknya

18

CARA PENULARAN

Bahan infeksius : Tinja

Cairan tubuh

Penularan melalui udara

Penularan dari unggas ke unggas, hewan lain dan manusia

Unggas yang terinfeksi menular pada 2 minggu pertama dari ludah sekret hidung dan tinja

Dapat menular dari bahan infeksius yang terdapat pada alat –alat dan pakaian

Penularan dari manusia ke manusia belum terbukti

19

Klinis

Masa inkubasi AI : 3-5 hari.

Masa penularan pd manusia: 1 hari sblm s/d 3-5

hari sth timbul gejala, bisa sampai 14 hari.

Menginfeksi saluran nafas atas & bawah.

Gejala lokal : kerusakan sel epitel (silia & sel

epitel yg mensekresi mukus).

Gejala sistemik : akibat respon limfokin &

interferon terhadap virus.

Murray PR, Rosenthal KS, Kobayashi GS, Pfaller MA. Medical Microbiology.

Edisi ke-4. St. Louis: Mosby, 2002. h. 535-542.

20

SKEMA P ER J ALANAN P ENYAKIT INFLUENZA

A MANUSIA

0 2 4 6 8 10 12 14 28hari

inkubasi

Induksi interferon

Gejala

Pembentukan antibodi

Inf sekunder

Kelainan patologis sal nafas

Respon imun seluler

Gambar 16. Skema perjalanan penyakit AI pada manusia26

Virus di sekret

Sjahrurachman A. Aspek virologik virus influenza A: focus pada H5N1.

Konas PAMKI, Malang, 2006.

Manifestasi klinis

21

Gejala klinis :

Demam tinggi

( suhu > 38oC )

Batuk

Pilek

Nyeri tenggorokan

Sakit kepala

Nyeri otot

Sesak

Gangguan nafas berat

KEMATIAN

22

Bagaimana cara tahu kalau kita

tertular/menderita virus flu

burung?

23

Diagnosis flu burung

Gejala klinik

Sesuaikan dengan definisi kasus

Pemeriksaan Lab.

sampel : usapan tenggorok

: darah

PEMERIKSAAN LAB

24

Pemeriksaan penunjang

Dx/ pasti : biakan virus AI.

PCR,Imunofluoresen menggunakan H5N1 antibodi monoklonal, Imunofluorescence assaay (IFA).

DL : leukopenia, limfopenia, trombositopenia.

Rontgen Thorax :

• serial progresif.

• Tidak khas : infiltrat bilateral, infiltrat difus, multifokal atau patchy atau kolaps lobar.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan flu burung di sarana

pelayanan kesehatan . Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2006.

IDAI. Gambaran umum, deteksi, dan penanganan awal flu burung. Jakarta:

IDAI, 2005.

25

- Apa itu kasus suspek flu burung ?

- Kapan dikatakan penderita pasti

mengidap flu burung ?

Definisi kasus :

- Seseorang dalam penyelidikan

- Kasus suspek

- Kasus probable

- Kasus pasti (Konfirmasi)

26

Departemen Kesehatan RI. DITJEN PP & PL.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2007.

Definisi Kasus AI

1. Seseorang dalam penyelidikan Orang yang dilakukan penyelidikan epidemiologi terhadap infeksi H5N1. [ Orang sehat yang kontak erat dengan kasus (suspek / probabel / konfirmasi) atau orang yang tinggal di daerah terjangkit flu burung pada unggas ].

27

Definisi Kasus 2. Kasus Suspek Demam ≥ 38oC + 1 atau lebih gejala : Batuk, Sakit Tenggorokan, Pilek, Sesak Napas. DAN 1 atau lebih keadaan ini : Dlm 7 hari terakhir sblm muncul gjla klinis, punya riwayat no.1-6 :

1.Kontak erat dgn penderita (merawat, bicara, bersentuhan jarak ≤ 1 mtr).

2.Kontak erat dgn unggas (sembelih, bersihkan bulu, memasak). 3.Kontak dgn unggas, bangkai unggas, kotoran unggas, bahan / produk mentah lainnya di daerah yg sebulan terakhir terjangkit flu burung. 4.Mengkonsumsi produk unggas mentah / ½ matang yg berasal dr daerah yg sebulan terakhir terjangkit flu burung. 5.Kontak erat dengan binatang yang dikonfirmasi terinfeksi H5N1 (babi, kucing). 6.Memegang / menangani sampel yg dicurigai mengandung virus H5N1. 7.Ditemukan leukopenia. 8.Ditemukan titer antibodi terhadap H5 dengan uji HI menggunakan eritrosit kuda / uji ELISA untuk influenza A tanpa subtipe. 9.Foto RÕ toraks menggambarkan pneumonia progresif pada serial foto.

28

Definisi Kasus

3. Kasus Probabel Kriteria kasus suspek + 1 atau lebih keadaan dibawah ini :

1. Ditemukan kenaikan titer antibodi terhadap H5, minimum 4 kali dengan pemeriksaan uji HI menggunakan eritrosit kuda atau uji ELISA.

2. Hasil laboratorium terbatas untuk influenza H5 (terdeteksinya antibodi spesifik H5 dalam spesimen serum tunggal) menggunakan uji netralisasi.

ATAU Orang yang meninggal karena penyakit saluran napas akut yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya & secara epidemiologi berhubungan dengan kasus probabel / konfirmasi.

Departemen Kesehatan RI. DITJEN PP & PL.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2007.

29

Definisi Kasus4. Kasus Konfirmasi Orang yang memenuhi kriteria kasus suspek dan kasus probabel DAN DISERTAI : Hasil positif salah satu hasil pemeriksaan laboratorium berikut :

1. Isolasi virus influenza A/H5N1 positif. 2. PCR influenza A/H5N1 positif. 3. Peningkatan ≥ 4 kali lipat titer antibodi

netralisasi untuk H5N1 dari spesimen konvalesen dibandingkan dengan spesimen akut (diambil ≤ 7 hari setelah gejala timbul), dan titer antibodi netralisasi konvalesen harus pula ≥ 1/ 80.

4. Titer antibodi mikronetralisasi H5N1 ≥ 1/ 80 pada spesimen serum yang diambil pada hari ke 14 atau lebih setelah muncul gejala penyakit (onset), disertai hasil positif uji serologi lain, misalnya titer HI sel darah merah kuda 1/ 160 atau western blot spesifik H5 positif.

Departem

en

Kesehata

n RI.

DITJEN

PP & PL.

Jakarta:

Departem

en

Kesehata

n RI,

30

Penanganan AI

Ruang isolasi

Terapi suportifOksigenasiCairan infus

Terapi antiviral (48 jam pertama)M2 ion channel inhibitors : amantadin

rimantadinNeuraminidase inhibitors : oseltamivir

zanamivir

Departemen Kesehatan RI. Pedoman penanggulangan flu burung

pada manusia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2004.

Stephenson I, Nicholson KG. Influenza: vaccination and treatment.

Eur Respir J 2001; 17:1282-1293.

31

Pencegahan & Proteksi

Proteksi di tempat pemotongan binatang.

Proteksi thd tenaga medis/ paramedis/

keluarga yang merawat penderita AI.

Hien TT, de Jong M, Phil JFD. Avian influenza – A challenge to global health

care strctures. N Engl J Med 2004; 351:2363-2365.

Melinda H. Avian influenza A/H5N1 (flu burung). Simposium Nasional IDAI

cabang Sulut. Manado 4-6 Agustus 2006.

32

Upaya Mencegah Perluasan

Pandemi Influenza

Obat Antiviral

Profilaksis dg obat antiviral selama 10-hari bagi mereka yang kontak dengan kasus

Intervensi Non-Farmasetikal

Menutup peternakan, karantina rumah atau wilayah

Vaksinasi

Meskipun hanya mencapai keampuhan 50%

Longini et al. Science Aug 2005

Ferguson et al. Nature Aug 2005

33

34

top related