penggunaan huruf kapital dalam teks narasi …
Post on 20-Apr-2022
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM
TEKS NARASI BERJUDUL “MENONTON TELEVISI”
PADA KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS V
SD ISLAM AL-BARKAH, LEBAK BULUS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Amelya Razak
NIM. 11150183000076
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H/ 2020 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ILMIAH
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DALAM
TEKS NARASI BERJUDUL “MENONTON TELEVISI”
PADA KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS V
SD ISLAM AL-BARKAH, LEBAK BULUS
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan untuk Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Amelya Razak
NIM. 11150183000076
Mengetahui,
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H/ 2020 M
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi Berjudul “Menonton Televisi” pada
Keterampilan Menulis Siswa Kelas V SD Islam Al-Barkah, Lebak Bulus disusun
oleh Amelya Razak 11150183000076, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji
kebenarannya oleh dosen pembimbing.
Jakarta, 17 September 2020
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Amelya Razak
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 12 Maret 1997
NIM : 11150183000076
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi Berjudul
“Menonton Televisi” pada Keterampilan Menulis Siswa
Kelas V SD Islam Al-Barkah, Lebak Bulus
Dosen Pembimbing 1 : Drs. Ja’far Sanusi, MA.
Dosen Pembimbing 2 : Dindin Ridwanudin, M. Pd.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya betanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat Ujian Munaqasah.
Jakarta, 17 September 2020
Yang membuat pernyataan,
i
ABSTRAK
Amelya Razak (11150183000076). Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks
Narasi Berjudul “Menonton Televisi” pada Keterampilan Menulis Siswa
Kelas V SD Islam Al-Barkah, Lebak Bulus. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penggunaan Huruf Kapital dalam
Teks Narasi Berjudul “Menonton Televisi” pada Keterampilan Menulis Siswa
Kelas V SD Islam Al-Barkah, Lebak Bulus. Peneliti menemukan bahwa
kebanyakan siswa menggunakan huruf kapital pada nama seseorang dan huruf
pertama pada kalimat. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik
non test, yakni dokumentasi dan wawancara. Didapatkan hasil berupa kejelasan
tentang problematika tersebut bahwa siswa menulis hanya karena ditugaskan oleh
guru dan penggunaan huruf kapital sering kali diabaikan oleh siswa.
Kata Kunci : Huruf Kapital, Teks Narasi, dan Keterampilan Menulis
ii
ABSTRACT
Amelya Razak (11150183000076). The Use of Capital Letters in the Narrative
Text entitled "Watching Television" in the Writing Skills of Al-Barkah Islamic
Elementary School Students, Lebak Bulus. Skripsi. Madrasah Ibtidaiyah
Teacher Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2020.
This study aims to describe the use of capital letters in the narrative text entitled
"Watching Television" on the Writing Skills of Al-Barkah Islamic Elementary
School Students, Lebak Bulus. Researchers found that most students capitalized
someone's name and the first letter in a sentence. The data collection techniques
in this study were non-test techniques, namely documentation and interviews. The
results obtained were in the form of clarity about the problematic that students
wrote only because they were assigned by the teacher and the use of capital
letters was often ignored by students.
Keywords: Capital letters, Narrative Text, and Writing Skills
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbilalamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat,
karunia serta kasih sayang-Nya skripsi ini yang berjudul Penggunaan Huruf
Kapital dalam Teks Narasi Berjudul “Menonton Televisi” pada Keterampilan
Menulis Siswa Kelas V SD Islam Al-Barkah, Lebak Bulus dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam tak lupa senantiasa penulis curahkan kepada Nabi
Muhammad Saw.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
mencapai gelar sarjana pendidikan Strata 1 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Proses penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
lancar tanpa adanya doa, usaha dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Sururin, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Asep Ediana Latip., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah yang dengan baiknya merangkul seluruh mahasiswa
dalam menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan perkuliahan.
3. Rohmat Widianto, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
4. Takiddin, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan nasehat, bimbingan, serta apresiasinya.
5. Drs. Ja’far Sanusi, M.A dan Dindin Ridwanudin, M.Pd. sebagai dosen
pembimbing skripsi yang senantiasa mengingatkan dan mengarahkan dalam
proses pembuatan skripsi ini.
6. Dr. Hindun, M.Pd. dan Nafia Wafiqni, M.Pd., selaku dosen penguji sidang
munaqasah.
iv
7. Segenap dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
memberikan nasehat, motivasi, apresiasi, dan semangatnya hingga dapat
menginspirasi saya melalui banyak hal.
8. Orang tua tersayang, Ayah Abdul Rojak dan Ibu Nurhayati sebagai orang
yang paling berjasa dalam hidup saya. Kesabarannya, perhatiannya, dan
doa-doanya yang tidak akan pernah bisa terbalaskan.
9. Adelya Razak dan Shaddam Abdul Razak, terimakasih telah menjadi
saudara yang kompak dan saling menginspirasi.
10. Imam Ashari yang telah menyemangati dari awal perkuliahan sampai skripsi
ini selesai.
11. Teman-teman Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 2015, terkhusus
Mamisya Yunia Sari, Siti Nur Aftika, Ayu Fauzha, Resty Jelita Chintya,
Rimma Rahma dan Firda Aulia yang telah menyemangati dalam menjalani
kuliah dan skripsi ini.
12. Teman-teman putih abu-abu, Nurridha, Nurfadhylah, Nur Azizah, Nanda
Rahmayanti, Filzha Nabila, dan Rahmania, yang telah memberikan
semangat dan teman bercerita sampai akhirnya dapat selesainya skripsi ini.
13. Ulfa Fauziah terimakasih telah memberikan semangat dan motivasi kepada
peneliti.
Semoga segala kebaikan dan doa yang diberikan kepada penulis dalam
membuat skripsi dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat positif dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.
Jakarta, 17 September 2020
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
C. Batasan Masalah ............................................................................ 4
D. Perumusan Masalah......................................................................... 4
E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian ............................................... 4
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia .......................................... 6
B. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia ........................................... 6
C. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ....................... 7
D. Huruf Kapital ................................................................................. 7
E. Keterampulan Menulis ................................................................... 8
F. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek dan Waktu Penelitian ............................................................ 23
B. Metode Penulisan ............................................................................ 23
C. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................... 23
D. Instrument Penelitian ....................................................................... 24
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah.................................................................................. 26
B. Temuan Hasil Analisis kritis Destiptif ............................................. 28
vi
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 44
B. Saran ............................................................................................... 44
Daftar Pustaka ......................................................................................... 45
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Form Wawancara untuk Guru ........................................................ 24
Tabel 3.2 Form Wawancara untuk Siswa ..................................................... 24
Tabel 3.3 Form Jawaban Narasumber untuk Guru ......................................... 25
Tabel 3.4 Form Jawaban Narasumber untuk Siswa ........................................ 25
Tabel 4.1 Identitas Sekolah .......................................................................... 26
Tabel 4.2 Form Wawancara Guru ................................................................. 28
Tabel 4.3 Data Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi
“Menonton Televisi” Shaddam Abdul Razak ................................ 31
Tabel 4.4 Data Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi
“Menonton Televisi” Alwin Alfarizi ............................................ 34
Tabel 4.5 Data Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi
“Menonton Televisi” Fabyan Akbar Ali ........................................ 36
Tabel 4.6 Data Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi
“Menonton Televisi” Nahdah Adilah Zulfa .................................. 38
Tabel 4.7 Data Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi
“Menonton Televisi” Arini Salsabila ............................................ 40
Tabel 4.8 Data Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi
“Menonton Televisi” Qathrunnada Mahfudz ................................ 43
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Lembar Uji Referensi
Lampiran 4 Teks narasi “Menonton Televisi” yang belum sesuai dengan huruf
kapital
Lampiran 5 Teks narasi “Menonton Televisi” yang sudah sesuai dengan huruf
kapital
Lampiran 6 Form Wawancara Guru
Lampiran 7 Form Jawaban Wawancara Guru
Lampiran 8 Form Wawancara Siswa
Lampiran 9 Form Jawaban Wawancara Siswa
Lampiran 10 Biodata
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat (1), pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.1
Sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa permeratu bagi bangsa
Indonesia dan setiap warga diharuskan mampu mengasai bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Menurut Tarigan, keterampilan berbahasa dalam
kurikulum mencakup empat jenis, yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.2
Keterampilan menulis merupakan keterampilan terakhir yang diperoleh
siswa karena perlunya memberikan kesempatan siswa untuk terlibat
langsung dalam kegiatan menulis.
Kegiatan menulis adalah salah satu dari empat aspek ketrampilan
bahasa yang penting untuk dikuasai karena itu merupakan salah satu
tuntutan pembangunan nasional pada masa yang akan datang.3 Menulis
harus dikuasai oleh siswa karena dengan menulis siswa dapat
mengungkapkan perasaan,pengalaman dan ide-idenya.
Menurut Ridwanudin, dalam bukunya menulis merupakan suatu
proses kreatifitas menuangkan gagasan ataupun ide yang ada di dalam
1 Sisdiknas, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung:
Citra Umbara, 2014), h. 2. 2 Hendry Guntur Tarigan, Menulis: Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 2008), h. 2. 3 Budinuryanta Y, dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008), cet 2, h. 122.
2
pikiran kedalam bentuk tulisan dengan tujuan tertentu.4 Menulis juga tidak
jauh berbeda dari mengarang, keduanya sama-sama pengungkapan ide
dalam bentuk tulisan yang mempunyai tujuan tertentu.5
Allah SWT selain mengajarkan manusia untuk membaca, Allah juga
mengajarkan manusia untuk menulis. Perintah menulis didalam Al-Qur’an
tercantum dalam Q.S Al-Qalam ayat 1 sampai 3, yang artinya sebagai
berikut: “Nuh, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat
Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gia. Dan
sesungguhnya bagi kamu bena-benar pahala yang besar dan tidak putus-
putusnya”. 6
Perintah membaca dan menulis adalah perintah yang paling berharga
yang diberikan kepada umat manusia karena membaca dan menulis adalah
jalan yang akan mengantarkan manusia mencapai derajat kemanusiaan yang
sempurna.7
Kemampuan dalam menuangkan isi hatinya kedalam tulisan sangatlah
berbeda pada setiap orang karena menulis membutuhkan keterampilan dan
ketekunan. Seorang tidak akan pernah menulis dengan baik tanpa mencoba
dan berlatih berulang kali. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis
disebabkan karena siswa kesulitan dalam mengungkapkan perasaannya
melalui tulisan.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, tentunya tidak lepas dari
suatu masalah atau problem. Masalah yang ditemukan dalam proses belajar
mengajar banyak sekali macamnya. Mulai dari siswa yang sulit untuk
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru, sampai permasalahan yang
terjadi pada guru ketika mengajar di dalam kelas. Salah satu permasalahan
siswa dalam belajar di kelas adalah menulis. Menulis merupakan suatu
kebiasaan, apabila siswa jarang menulis maka siswa kesulitan dalam
4 Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN PRESS, 2015), h. 165. 5 Ibid. 6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2013), cet 10, h. 450. 7 Mudrajad Kuncoro, Mahir Menulis, Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan
Resensi Buku, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 3-4.
3
menemukan ide untuk ditulis. Dan menulis harus dijadikan kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari untuk mengajarkan siswa menuangkan ide dalam
tulisan.
Dalam menulis siswa sering kali tidak memperhatikan tulisannya,
salah satunya adalah huruf kapital. Penerapan penulisan huruf kapital
merupakan aturan-aturan yang harus ditaati oleh pemakai bahasa untuk
keteraturan dan keseragaman bentuk dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk
akan berpengaruh pada ketepatan dan kejelasan makna. Pada era sekarang
ini, banyak orang yang tidak memperhatikan huruf kapital.
Berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Indonesia (guru kelas)
siswa kelas V SD Islam Al-Barkah sering kali tidak memperhatikan
penggunaan huruf kapital pada tulisannya, dikarenakan siswa hanya
berfokus pada isi tulisannya saja.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah peneliti papakan di atas,
maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Penggunaan Huruf
Kapital dalam Teks Narasi Berjudul “Menonton Televisi” pada
Keterampilan Menulis Siswa Kelas V SD Islam Al-Barkah, Lebak
Bulus.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka
dapat penulis identifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Pentingnya pengetahuan siswa terhadap Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya pada penggunaan huruf kapital.
2. Kurangnya pengetahuan siswa terhadap penggunaan penulisan huruf
kapital.
3. Kurangnya penekanan pengajaran guru tentang menulis dengan huruf
kapital kepada siswa.
4. Rendahnya minat menulis siswa.
4
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis paparkan, maka
dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada kesalahan penggunaan
huruf kapital dalam teks narasi yang berjudul “menonton televisi” pada
keterampilan menulis siswa kelas V SD Islam Al-Barkah Lebak Bulus.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang sudah
dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
bagaimana penggunaan huruf kapital dalam teks narasi berjudul “Menonton
Televisi” pada keterampilan menulis siswa kelas V SD Islam Al-Barkah,
Lebak Bulus?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui
penggunaan huruf kapital dalam teks narasi berjudul “Menonton Televisi”
pada keterampilan menulis siswa kelas V SD Islam Al-Barkah, Lebak
Bulus.
. Dan diharapkan memberikan manfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung bagi dunia pendidikan, adapun manfaat dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan ilmu
pengetahuan baru dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan di
Sekolah Dasar (SD) dan dapat menjadi salah satu landasan untuk
mengurangi kesalahan penggunaan huruf kapital pada keterampilan
menulis siswa.
5
2. Manfaat Praktis
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Sekolah
Dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk penyelenggaraan
proses pembelajaran dan mengurangi mengurangi kesalahan
penggunaan huruf kapital dalam teks narasi pada keterampilan
menulis siswa agar lebih baik lagi dengan mengetahui masalah
yang terjadi.
b. Guru.
Sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan kegiatan
pembelajaran dalam mengurangi kesalahan penggunaan huruf
kapital dalam teks narasi pada keterampilan menulis siswa, serta
mendorong terwujudnya pembelajaran yang berpusat pada siswa.
c. Peneliti.
Sebagai modal utama peneliti untuk mengetahui bagaimana
penggunaan huruf kapital pada keterampilan menulis siswa.
6
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahsa Indonesia yang baik
dan benar, secara lisan dan tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
hasil karya sastra. Dengan demikian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
dijabarkan sebagai berikut:8
1) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa Persatuan dan bahasa Negara.
2) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
3) Berkomunikasi secara efektif dan efensien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan, atau tulisan.
4) Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa intelektual serta
kematangan social dan emosional.
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memfungsi perluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan kemampuan
dan kemampuan berbahasa.
B. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sebagai pelajaran wajib yang terdapat pada jenjang pendidikan,
bahasa Indonesia mempunyai fungsi tersendiri. Fungsi pembelajaran Bahasa
Indonesia dikelompokkan menjadi dua, yaitu:9
1) Fungsi instrinsik merupakan fungsi yang digunakan sebagai proses
pengembangan dan pembinaan bahasa yang digunakan untuk berbagai
keperluan.
8 M. Umar Muslim, KTSP dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, http://www.scribd.com.
Sabtu, 29 Agustus 2020. 9 Ma’mur Saadie dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2008), h. 7.3.
7
2) Fungsi instrumentatif merupakan fungsi yang digunakan sebagai
sarana untuk menumbuh kembangkan sikap toleransi, sikap tanggung
jawab dan sikap menghargai.
C. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Mata pelajaran bahasa Indonesia diberikan disemua jenjang
pendidikan formal. Dan diperlukan standar kompetensi mata pelajaran
bahasa Indonesia yang memadai dan efektif sebagai alat komunikasi,
berinteraksi sosial, media pengembangan ilmu, dan alat pemersatu bangsa.
Pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar berdasarkan kurikulum tahun
2006 atau KTSP yang sekarang sebagian sekolah sudah diganti dengan
kurikulum 2013 bahasa Indonesia mendapatkan proporsi yang lebih, dalam
proses pembelajaran. Mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum
dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
D. Huruf Kapital
Pengertian Huruf Kapital Penggunaan huruf kapital dalam tulisan
ilmiah sering terjadi kesalahan penerapannya. Kesalahan ini disebabkan
beberapa faktor, antara lain disebabkan karena ketidaktahuan, kebiasaan,
maupun karena pengaruh penggunaan bahasa yang tidak resmi (bahasa gaul
dan lain-lain).10 Huruf kapital merupakan huruf besar, digunakan pada huruf
pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama daerah, huruf
pertama gelar serta huruf pertama nama.
Penggunaan dan pemakaian huruf kapital menurut PUEBI adalah
sebagai berikut:
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan.
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
10 Mulyati, Terampil Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), cet.
ke1, h. 22.
8
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama, nama kehormatan,
keturunan, kegamaan, atau akademik yang diikuti nama orang,
termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama, nama kehormatan,
keturunan, kegamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan
yang dipakai sebagai sapaan.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama, nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa dan bahasa.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari
dan hari besar atau hari raya.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama, nama peristiwa sejarah.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geogafi.
E. Keterampilan Menulis
1. Keterampilan Menulis
Pada setiap keterampilan berbahasa saling berhubungan satu
dengan tiga keterampilan yang lain. Awal tahapan pembelajaran
berbahasa, mula-mula kita belajar menyimak kemudian berbicara,
kemudian membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa
tersebut kita pelajari dengan urut dan melalui hubungan yang teratur.
Keterampilan menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum
memasuki usia sekolah, sedangkan membaca dan menulis kita pelajari
saat memasuki sekolah. Keempat keterampilan berbahasa pada
dasarnya adalah satu kesatuan yang tidsk dapat dipisahkan.
Keterampilan merupakan kemampuan untuk menggunakan
akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah
ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga
9
menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.11 Jadi,
keterampilan adalah keterampilan membutuhkan pelatihan dan
kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu
menghasikan sesuatu yang lebih bernilai dengan lebih cepat.
Menulis adalah sesuatu kreatifitas untuk menuangkan ide
yang ada didalam pikiran kedalam bentuk tulisan dengan
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan mudah
dimengerti dengan tujuan tertentu.12 Menulis juga dapat diartikan
sebagai kegiatan untuk menyampaikan informasi secara tertulis
dengan tulisan sebagai medianya.13
Menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan pikiran,
gagasan dan perasaan yang diungkapkan dalam bahasa tulis.
Menurut Tarigan, Menulis adalah menunjukkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut.14 Menulis adalah
proses mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda grafis.15
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis
adalah kondisi penulisan, pesan yang dikomunikasikan, kondisi
pembaca, media atau bentuk tulisan.16 Menulis juga merupakan
keterampilan seseorang mengomunikasikan pesan dalam bentuk
tulisan.17
Menulis juga sebagai keterampilan berbahasa seperti
kemampuan seseornag dalam mengemukakan gagasan, perasaan,
pendapat dan pikiran-pikiran lainnya dengan menggunakan media
11 Sudarto, Ketrampilan dan Nilai sebagai Materi Pendidikan dalam Perspektif Islam,
Jurnal Al-Lubab, Vol. 1, 2016, h. 107. 12 Ridwanudin, op.cit., h. 165. 13 Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), cet. 5, h. 3. 14 Tarigan, op.cit., h. 22. 15 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2016), cet.6, h. 292. 16 Ridwanudin, op.cit. 17 Alfin Jauharoti dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Learning
Assistence Program for Islamic School (LAPIS)-PGMI, 2009), Edisi 1, h. 126.
10
tulisan.18 Sedangkan dalam buku Efendi, menulis adalah suatu
keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk
menghasilkan sesuatu yang disebut dengan tulisan.19
Sedangkan menulis menurut McCrimmon dalam buku
Saddhono adalah kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai
suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara
menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan
jelas dan mudah.20
Dapat disimpulkan, bahwa menulis adalah suatu kegiatan
seseorang dalam mengungkapkan ide, gagasan atau buah pikiran
melalui tulisan. Buah pikiran tersebut dapat berupa pendapat,
pengetahuan, pengalaman, keinginan, atau pun perasaan seseorang.
Menulis tidak hanya mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis
melalui media bahasa tulis saja tetapi meramu tulisan tersebut agar
dapat dipahami pembaca.
2. Jenis-jenis Keterampilan
Menurut Robbins pada dasarnya keterampilan dapat
dikategorikan menjadi empat yaitu:21
a. Keterampilan Dasar (Basic Literacy Skill) merupakan keahlian
seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang
seperti membaca, menulis, mendengar dan lain-lain.
b. Keahlian Teknik (Technical Skill) merupakan keahlian
seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki seperti
menghitung secara cepat, mengoperasikan komputer dan lain-
lain.
18 Hindun, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah
Dasar, (Depok: Nufa Citra Mandiri, 2014), cet. 2, h. 202. 19 Anwar Efendi, Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Perspektif, (Yogjakarta: Tiara
Wacana, 2008), cet. 1, h. 327. 20 Kundharu Saddhono, Teori dan Aplikasi: Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia, (Surakarta: CakraBooks Solo,2015), cet. 1, h. 169-170. 21 Robbins, Keterampilan Dasar, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2000), h. 494.
11
c. Keahlian Interpersonal (Interpersonal Skill) merupakan
kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan
orang lain maupun dengan rekan kerja seperti menjadi
pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan
bekerja sama dalam suatu tim.
d. Menyelesaikan Masalah (Problem Solving) adalah proses
aktivitas untuk menjalankan logika, beragumentasi dalam
penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui
penyebab mengembangkan alter
Dalam keterampilan menulis, menulis memiliki beberapa jenis
tulisan yaitu sebagai berikut:22
a. Eksposisi adalah pemaparan atau karangan yang berusaha
menerangkan, menguraikan atau menganalisissuatu pokok
pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan
seseorang. Penulis biasanya berusaha memaparkan kejadian atau
masalah secara analisis dan terperinci sesuai dengan fakta yang
mendukung.
b. Deskripsi adalah penggambaran melalui kata-kata menganai
suatu benda, tempat, suasana, atau keadaan. Penulis biasanya
mengharapkan pembacanya merasakan, melihat, mendengar
serta kesimpulan sesuai dengan apa yang penulis katakana
dalam tulisannya.
c. Narasi adalah tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian
peristiwa atau pengalaman tokoh berdasarkan dari waktu ke
waktu. Narasi lebih menekankan pada latar dan adanya alur atau
konflik dengan tujuan memberikan informasi atau wawasan dan
memperluas pengetahuan kepada pembaca serta memberikan
pengalaman estetis kepada pembaca.
22 I Ketut Dibia, Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia, (Depok: PT RajaGrafindo
Persada, 2018), cet. 1, h. 147-149.
12
d. Argumentasi adalah tulisan yang berisi wawasan atau paparan
alasan dan pendapat untuk membuat suatu kesimpulan.
e. Persuasi adalah karangan yang berisi paparan untuk mengajak
atau mengimbau yang dapat membangkitkan ketertarikan
pembaca untuk meyakini dan menuruti imbauan yang
dilontarkan penulis.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan
Notoadmodjo mengatakan bahwa keterampilan merupakan
aplikasi dari pengetahuan sehingga tingkat keterampilan seseorang
berkaitan dengan tingkat pengetahuan. Pengetahuan pun dipengaruhi
sebagai berikut:23
a. Tingkat Pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin baik
pengetahuan yang dimiliki. Sehingga, seseorang tersebut akan
lebih mudah dalam menerima dan menyerap hal-hal baru. Selain
itu, dapat membantu mereka dalam menyelesaikan hal-hal baru
tersebut.
b. Umur.
Ketika umur seseorang bertambah maka akan terjadi
perubahan pada fisik dan psikologi seseorang. Semakin cukup
umur seseorang, akan semakin matang dan dewasa dalam
berfikir dan bekerja.
c. Pengalaman.
Pengalaman dapat dijadikan sebagai dasar untuk menjadi
lebih baik dari sebelumnya dan sebagai sumber pengetahuan
untuk memperoleh suatu kebenaran. Pengalaman yang pernah
didapat seseorang akan mempengaruhi kematangan seseorang
dalam berpikir dalam melakukan suatu hal.
23 Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi) (Jakarta : PT.
Rineka Cipta), 2005, h. 50.
13
4. Tujuan Menulis
Tujuan menulis adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan
terjadi dalam diri si pembaca setelah membaca tulisan.24 Sehubungan
dengan “tujuan” penulisan, Hugo Hartig merangkumnya sebagai
berikut:25
a. Tujuan penugasan sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama
sekali, tetapi penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan
atas kemauannya sendiri.
b. Tujuan alturuistik bertujuan untuk menyenangkan para
membaca, menghindarkan kedukaan para membaca, ingin
menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan
penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah
dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
c. Tujuan persuasif bertujuan meyakinkan para pembaca akan
kebenaran gagasan yang diutarakan.
d. Tujuan informasional atau tujuan penerangan bertujuan untuk
memberikan informasi atau keterangan atau penerangan kepada
pembaca.
e. Tujuan pernyataan diri bertujuan untuk memperkenalkan atau
menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.\
f. Tujuan kreatif erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri.
Tetapi “keinginan kreatif” disini melebihi pernyataan diri, dan
melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic,
seni yang ideal, seni idaman.
g. Tujuan pemecahan masalah menjelaskan menjernihkan,
menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan
gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima
oleh para pembaca.
24 Ridwanudin, op.cit., h. 135. 25 Tarigan, op.cit., h. 25-26.
14
Tujuan menulis lainnya menurut Yunus Abidin dalam bukunya
adalah sebagai berikut:26
a. Menumbuhkan kecintaan menulis pada diri siswa.
b. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menulis.
c. Membina jiwa kreatifitas siswa untuk menulis.
Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus, tujuan yang
ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam yaitu:
a. Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.
b. Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
c. Menjadikan pembaca beropini.
d. Menjadikan pembaca mengerti.
e. Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.
f. Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang
dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai
pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai
estetika.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa tujuan menulis adalah agar pembaca mengetahui, mengerti dan
memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut
berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang berhubungan
dengan isi tulisan.
5. Manfaat Menulis
Menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik, yaitu
sebagai berikut:27
a. Meningkatkan kecerdasan.
b. Mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas.
c. Menumbuhkan keberanian.
26 Yunus Abidin, Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), h. 187. 27 Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), cet. 5, h. 6.
15
d. Mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Dalam buku Budinuryanta, ada beberapa manfaat dari menulis
yaitu sebagai berikut:28
a. Dapat mengenali potensi dan kemampuan diri sendiri.
b. Dapat mengemabangkan berbagai gagasan.
c. Dapat memaksa diri untuk lebih banyak menyerap, mencari serta
menguasai informasi sehubung dengan dengan topic yang ditulis.
d. Dapat mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta
mengungkapkannya secara tersurat.
e. Dapat meninjau dan gagasan diri sendiri secara lebih objektif.
f. Dapat membiasakan diri berpikir serta berbahasa dengan tertib.
6. Prinsip-prinsip Menulis
Prinsip-prinsip yang menunjang dalam keberhasilan menulis
yaitu sebagai berikut:
a. Kalimat rata-rata pendek.
b. Pilih kata dan kalimat sederhana.
c. Pilih kata-kata yang lazim.
d. Hindari kata-kata yang tidak perlu.
e. Beri kata kerja
f. Gunakan gaya bertutur.
g. Gunakan istilah yang biasa.
h. Hubungkan dengan pengalaman pembaca.
i. Gunakan sepenuhnya variasi.
j. Menulis untuk mengatakan, bukan untuk mempengaruhi
pembaca.
k. Agar tujuan menulis dapat tercapai dengan baik.
28 Budinuryanta dkk, op.cit,. h. 12.2-12.3.
16
7. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Tulisan yang baik memiliki ciri khas tersendiri. Rosidi
mengemukakan bahwa tulisan yang baik memiliki ciri-ciri yaitu
sebagai berikut:29
a. Kesesuaian judul dengan isi tulisan.
b. Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca.
c. Ketepatan dalam struktur kalimat.
d. Kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan dalam setiap paragraf.
Tulisan yang baik merupakan tulisan yang mampu menyatakan
sesuatu yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan
bukti terhadap apa yang dikatakan dalam tulisan. Kebermaknaan
tulisan didukung oleh kejelasan tulisan tersebut. Tulisan dapat disebut
sebagai tulisan yang jelas jika pembaca dapat membaca dengan
kecepatan yang tetap dan menangkap makna yang ada dalam tulisan
tersebut.
Selain bermakna dan jelas, tulisan yang baik memiliki kepaduan
dan utuh. Sebuah tulisan dikatakan padu dan utuh jika pembaca dapat
mengikutinya dengan mudah. Hal tersebut karena terdapat
pengorganisasian tulisan dengan jelas sesuai perencanaan dan bagian-
bagiannya dihubungkan dengan yang lain.
Tulisan yang baik juga tidak menggunakan kata yang
berlebihan. Selain itu, tulisan padat dan lurus ke depan. Tulisan yang
baik selalu mengikuti kaidah gramatikal, menggunakan bahasa baku,
yaitu bahasa yang dipakai oleh kebanyakan anggota masyarakat yang
berpendidikan dan mengharapkan orang lain juga menggunakannya
dalam komunikasi formal atau informal.
8. Pembelajaran Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar
Keterampilan menulis seperti halnya keterampilan berbahasa
yang lain perlu dimiliki oleh siswa. Keterampilan menulis sudah mulai
29 Imron Rosidi, Menulis Siapa Takut?, (Yogyakarta: Kanisius, 2009), h. 10-11.
17
dilatihkan di tingkat Sekolah Dasar. Sebelumnya, pada kelas rendah
ditanamkan dasardasar menulis. Jika dasarnya sudah kuat dan dikuasai
dengan benar maka siswa dapat menulis dengan baik dan benar.
Keterampilan menulis sangat kompleks karena menuntut siswa
untuk menguasai komponen-komponen di dalamnya, misalnya
penggunaan ejaan yang benar, pemilihan kosakata yang tepat,
penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang baik.
Membelajarkan menulis harus memperhatikan perkembangan
menulis anak. Perkembangan anak dalam menulis terjadi secara
perlahan-lahan. Anak perlu mendapatkan bimbingan dalam
memahami dan menguasai cara mentransfer pikiran ke dalam tulisan.
Perkembangan tulisan anak meliputi 4 tahap diantaranya sebagai
berikut:
a. Tahap Prafonemik.
Pada tahap ini anak sudah mengenal bentuk dan ukuran
huruf tetapi belum bisa menyusunnya untuk menulis kata. Anak
belum bisa mengetahui prinsip fonetik yakni huruf mewakili
bunyi-bunyi yang membentuk kata.
b. Tahap Fonemik Awal.
Pada tahap ini anak sudah mengenali prinsip fonetik, tahu
cara kerja tulisan tetapi belum bisa mengoperasikan prinsip
tersebut.
c. Tahap Nama Huruf.
Pada tahap ini, anak sudah bisa menggunakan prinsip
fonetik, dia dapat menggunakan huruf-huruf yang mewakili bunyi-
bunyi yang membentuk suatu kata.
d. Tahap Transisi.
Tahap ini ditandai dengan penguasaan anak terhadap tata
tulis yang semakin lengkap, dia juga sudah bisa menggunakan
ejaan dan tanda baca dalam tulisan.
18
Sedangkan pembelajaran menulis di Sekolah Dasar adalah
sebagai berikut:
a. Pembelajaran Menulis Permulaan.
Pembelajaran ini meliputi persiapan menulis dengan
melatih siswa memegang pensil dan menggoreskannya di kertas,
menulis huruf dan merangkainya menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat sederhana.
b. Pembelajaran Menulis Lanjut.
Dalam pembelajaran ini, dapat dikelompokkan menjadi 4
yaitu pengembangan paragraf, menulis surat dan laporan,
pengembangan bermacam -macam karangan dan menulis puisi
dan naskah drama.
9. Mengembangkan Keterampilan Menulis
Setiap guru bertugas untuk membantu siswa mengembangkan
dan meningkatkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki siswa.
Begitu pula dengan keterampilan menulis, guru membantu siswa
untuk mengembangkan keterampilan menulisnya. Hal-hal yang
dilakukan untuk mengembangkan keterampilan menulis siswa yaitu:
a. Banyak membaca.
Untuk mendapatkan ide yang banyak, kita harus sesering
mungkin membiasakan membaca. Karna dengan membaca
semakin banyak pengetahuan yang kita dapatkan.
b. Menulis secara teratur.
Melatih diri untuk menulis secara teratur dijaga dengan
baik meningkatkan dan menjaga kualitas tulisan yang
dihasilkan.
c. Belajar cara menulis yang baik dan benar.
Semakin banyak berlatih dan belajar menulis dengan baik
dan benar, maka semakin banyak juga kemampuan kita dalam
membuat tulisan yang baik dan benar.
19
d. Perhatikan mood.
Tulisan adalah cerminan dari penulisnya, maka dari itu
mood yang baik akan menghasilkan kualitas tulisan yang baik.
e. Kebiasaan melakukan evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap hasil tulisan yang kita buat
sangat penting untuk dilakukan yang bermanfaat ketika kita
mengalami kesalahan dalam menulis baik berupa pengejaan kata
yang salah, penulisan angka dan huruf yang salah, hingga
pembuatan tulisan dengan gaya bahasa yang salah.
f. Meminta pendapat orang lain.
Salah satu cara yang tepat adalah meminta pendapat
seseorang yang sudah mahir dalam menulis. Dengan meminta
pendapat oran lain maka kita dapat mengetahui letak kesalahan
kita dan sesegera mungkin kita memperbaikinya.
10. Indikator Keterampilan Menulis
Tulisan yang dihasilkan dapat dinilai baik, apabila sesuai dengan
aspek dan kriteria yang telah ditentukan. Indicator menulis adalah
sebagai berikut:30
a. Kesesuaian judul dengan isi tulisan.
Dalam membuat sebuah karangan harus memperhatikan
kesesuaian antara judul dengan isi cerita dan judul harus
diperhatikan kemenarikannya agar pembaca penasaran ingin
membaca karangan kita.
b. Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca.
Sebuah karangan dibangun atas paragraf-paragraf dan
paragraf tersebut dibangun atas beberapa kalimat. Penggunaan
ejaan dan tanda baca yang tepat dalam sebuah kalimat dapat
membantu pembaca dalam memahami sebuah tulisan.
30 Rosidi, Op.cit.
20
Penggunaan tanda baca dapat membedakan makna yang ada
dalam sebuah kalimat.
c. Kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan dalam setiap paragraf.
Karangan yang baik adalah karangan yang terdiri dari
paragraf yang memiliki satu kesatuan. Dalam menggabungkan
paragraf satu dengan paragraf lainnya harus memperhatikan
kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan dalam setiap paragraf.
Paragraf yang baik harus memperhatikan unsur koherensi
artinya kalimat satu dengan kalimat lainnya harus berhubungan
dengan padu. Paragraf yang baik juga harus memperhatikan
unsur kelengkapan artinya sebuah paragraf harus mengandung
satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
d. Jelas.
Dalam membuat sebuah karangan penulis harus membuat
sebuah karangan yang jelas dan dapat dengan mudah dipahami
oleh pembaca. Jangan membingungkan pembaca dengan
kalimat-kalimat yang membingungkan.
Selanjutnya, lebih lengkap lagi diungkapkan oleh menurut
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar dalam kaitannya dengan
penilaian karangan. Terdapat beberapa kriteria yang digunakan dalam
menilai keterampilan menulis antara lain:31
a. Kualitas dan ruang lingkup isi.
b. Organisasi dan penyajian isi.
c. Komposisi.
d. Kohesi dan Koherensi.
e. Gaya dan bentuk bahasa.
f. Mekanik; tata bahasa, ejaan, tanda baca.
g. Kerapian tulisan dan kebersihan
31 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 250.
21
F. Hasil Penelitian yang Relavan
Setelah melakukan pencarian informasi sesuai data yang didapatkan,
terdapat penelitian terdahulu yang relevan dengan kajian yang dibahas
antara lain sebagai berikut:
1. Bunga Indah Puspita Sari, yang berjudul “Analisis Kesalahan Huruf
Kapital pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Tanggerang Selatan”. Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan
terbanyak terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat sebanyak 48 kesalahan
atau 80%. Berdasarkan pemaparan tersebut, membuktikan bahwa
tingkat kesalahan penggunaan huruf kapital siswa tergolong tinggi.
Perbedaan penelitian Bunga Indah Puspita Sari dengan skripsi ini adalah
Bunga Indah Puspita Sari meneliti pada tahun 2018, sedangkan skripsi ini
penelitiannya tahun 2021. Penelitian Bunga Indah Puspita Sari dilakukan di kelas
VIII SMP, sedangkan skripsi ini dilaksanakan di kelas V SD. Kemudian,
penelitian Bunga Indah Puspita Sari berfokus pada karangan deskripsi, sedangkan
skripsi ini fokusnya yakni pada teks narasi.
2. Yuni Puspitasari, yang berjudul “Analisis Kesalahan Huruf Kapital
dan Tanda Baca pada Paragraf Deskriptif Siswa Kelas V SD Negeri
Sampay Rumpin Bogor. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif deskripsi. Hasil penelitian ini ditemukan pada penulisan
huruf kapital, kesalahan terbesar yang paling sering dilakukan siswa
yaitu pada penulisan huruf pertama kata awal kalimat dengan
persentase 48 %. Kesalahan tersebut terlihat pada pemulaan kalimat,
baik awal kalimat maupun pergantian kalimat.
Perbedaan penelitian Yuni Puspitasari dengan skripsi ini Yuni Puspitasari
meneliti pada tahun 2014, sedangkan skripsi ini penelitiannya tahun 2021.
Kemudian, penelitian Bunga Indah Puspita Sari berfokus pada paragraf deskriptif,
sedangkan skripsi ini fokusnya yakni pada teks narasi
22
3. Ririn Rianti, yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf
Kapital pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Negeri Bunar 02. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskripsi.
Hasil penelitian ini ditemukan 68 kesalahan pada pemakaian huruf
kapital yang dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat, 4 kesalahan
pemakaian huruf kapital yang dipakai sebagai nama tahun, bulan, hari,
hari besar atau hari raya, dan 21 kesalahan pemakaian huruf kapital
yang dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Adapun hasil dari
analisis data temuan tersebut, peneliti membuat suatu bahan
pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas III Sekolah Dasar.
Perbedaan penelitian Ririn Rianti dengan skripsi ini adalah Ririn Rianti
meneliti pada tahun 2020, sedangkan skripsi ini penelitiannya tahun 2021.
Penelitian Ririn Rianti dilakukan di kelas III SD, sedangkan skripsi ini
dilaksanakan di kelas V SD. Kemudian, penelitian Ririn Rianti berfokus pada
karangan deskripsi, sedangkan skripsi ini fokusnya yakni pada teks narasi.
Dari beberapa hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa adanya
keterkaitan yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yang
berjudul “Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Narasi Berjudul
“Menonton Televisi” pada Keterampilan Menulis Siswa Kelas V SD Islam
Al Barkah, Lebak Bulus”.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek dan Waktu Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah Penggunaan Huruf Kapital
dalam Teks Narasi Berjudul “Menonton Televisi” pada Keterampilan
Menulis Siswa Kelas V SD Islam Al Barkah, Lebak Bulus. dilaksanakan
pada saat Pandemi Covid-19. Adapun tempat penelitian sesuai dengan yang
dianjurkan oleh pemerintah yakni tetap di rumah saja, dengan merujuk pada
beberapa sumber yaitu wawancara, jurnal, artikel, dan referensi yang
meyakinkan lainnya.
B. Metode Penulisan
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam
penelitian ini berupaya untuk menganalisis isi dari paragraf deskriptif yang
telah dibuat siswa, dimana dilakukan analisis terhadap kesalahan penulisan
huruf kapital. Oleh karena itu, metode deskriptif kualitatif ini dipandang
sesuai untuk mengkaji dan menganalisis data secara objektif berdasarkan
fakta nyata yang ditemukan di lapangan. Kemudian dipaparkan secara
deskriptif, melalui analisis isi dari paragraf deskriptif ini sehingga
ditemukan kesalahan penulisan yang dibuat oleh siswa khususnya kesalahan
dalam penulisan huruf kapital.
C. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu unsur penting dalam
melakukan suatu penelitian. Teknik yang digunakan untuk menghimpun
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara.
Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan guru bahasa
Indonesia, dan siswa kelas V.
24
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang
berupa catatan, buku, makalah atau artikel, jurnal dan lain sebagainya.
Dokumentasi tidak hanya berupa gambar dari beberapa objek, tetapi
juga disebut mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa
catatan, buku, artikel, jurnal dan sebagainya. Dokumentasi yang
diambil dalam penelitian ini berupa identitas sekolah, visi dan misi,
wawancara dan sebagainya.
D. Instrument Penelitian
Wina sanjaya mengatakan bahwa instrument penelitian adalah alat
yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrument yang
digunakan peneliti adalah wawancara. Peneliti mewawancarai kepala
sekolah, guru kelas dan 6 siswa. Sebagaimana form wawancara dan form
jawaban dari narasumber di bawah ini:
Tabel 3.1
Form Wawanacara untuk Guru
No Daftar Pertanyaan Wawancara
1
2
Dst.
Tabel 3.2
Form Wawancara untuk Siswa
No
Daftar Pertanyaan
Wawancara
Jawaban
Sering Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1
25
2
Dst
Tabel 3.3
Form Jawaban Narasumber untuk Guru
No Jawaban Wawancara
1
2
Dst.
Tabel 3.4
Form Jawaban Narasumber untuk Siswa
No
Daftar Pertanyaan
Wawancara
Jawaban
Sering Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1
2
Dst
44
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, maka simpulan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
Penggunaan huruf kapital dalam teks narasi berjudul “Menonton
Televisi” pada keterampilan menulis siswa kelas V SD Islam Al-Barkah,
Lebak Bulus yakni banyak ditemukan siswa yang salah dalam memakai
huruf pertama pada awal kalimat untuk menuliskan karangannya. Demikian
juga banyak dijumpai kesalahan pada penulisan yang memakai huruf kapital
pada petikan langsung.
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang dipaparkan di atas, maka penulis
sampaikan beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran dengan harapan
dan manfaat yang dapat digunakan untuk mengurangi problematika
penggunaan huruf kapital pada keterampilan menulis siswa Kelas V SD
Islam Al-Barkah. Adapun saran yang disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru harus lebih sering memberikan siswa latihan menulis.
2. Guru harus lebih memperhatikan tulisan yang ditulis siswa, tidak
hanya isi tulisannya saja tetapi penulisan yang tepat terutama pada
penggunaan huruf kapital.
45
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:
PT Refika Aditama, 2013.
Andih, Deisy Christina. Peran Media Sosial (Facebook, Instagram Youtube)
dalam Menarik Wisatawan Mengunjungi Objek Wisata Tetempangan Hill
Kab. Minahasa Prov. Sulawesi Utara. Jurnal Undhirabali. Vol. 13, 2018.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2009. Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011.
Budinuryanta dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka. Cet 2, 2008.
Dalman. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cet 5, 2016.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit
Diponegoro. Cet 10, 2013.
Dibia, I Ketut. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Depok: PT RajaGrafindo
Persada. Cet 1, 2018.
Djaali. Psikologi Pendidikan.Jakarta:PT Bumi Aksara, 2011.
Efendi, Anwar. Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Perspektif. Yogjakarta: Tiara
Wacana. Cet 1, 2008.
E, Mulyasa. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006.
__________. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013.
Faizah, Anis Hayuk dan Subrata, Heru. Meningkatkan Keterampilan Menulis
Deskripsi Menggunakan Metode Pembelajaran Peta Pikiran di Kelas V
SDN Klampis Ngasem I/246. Jurnal Penelitian Guru Sekolah Dasar. Vol. 03,
2015.
Fillaili, Catur Endah dan Rukmi, Asri Susetyo. Penggunaan Media Gambar Seri
untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas V SDN
Balong Jeruk Kediri,. Jurnal Penelitian Guru Sekolah Dasar, Vol. 02, 2014.
Hamid, Moh. Sholeh. Metode Edutainment. Jogjakarta: DIVA Press, 2011.
Hamzah. Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Siswa
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Bandung melalui Pendekatan
Pengajuan Masalah. Bandung: Disertasi SPs UPI, 2003.
46
Hindun. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah Ibtidaiyah/
Sekolah Dasar. Depok: Nufa Citra Mandiri. Cet 2, 2014.
Hutabarat, Citra Ferawati. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konstektual pada Pelajaran
Bahasa Indonesia Materi Menulis Laporan Pengamatan Kelas V di MIS
Qoriah Fadillah. Skripsi. PGMI. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan, 2017.
Iskandarwassid dan Sunenda, Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011.
________________________, Dadang. Strategi Pembelajaran Bahasa,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet 6, 2016.
Jauharoti, Alfin dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya: Learning
Assistence Program for Islamic School (LAPIS)-PGMI. Edisi 1, 2009.
Khair, Ummu. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra di SD dan MI. Ar-
Riayah: Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 2, 2018.
Kuncoro, Mudrajad. Mahir Menulis, Kiat Jitu Menulis Artikel, Opini, Kolom dan
Resensi Buku. Jakarta: Erlangga, 2009.
Kusumaningrum, Diyah Suci dan Mulyani. Penggunaan Media Video untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas V SDN Pelem 2
Ngawi. Jurnal Penelitian Guru Sekolah Dasar. Vol. 2, 2017.
Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000.
Muchlisah. Materi-materi Pokok Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Universitas
Terbuka, 1993.
Muslim, M. Umar. KTSP dan Pembelajaran Bahasa Indonesia,
http://www.scribd.com. Sabtu, 29 Agustus 2020.
Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta :
PT. Rineka Cipta. 2005.
Priandhini,Esti Rianti dan Hariani, Sri. Pengaruh teknik Cycle Concept Mapping
pada Tema Ekosistem terhadap Keterampilan Menulis Siswa Kelas V.
Jurnal Penelitian Guru Sekolah Dasar. Vol. 4, 2016.
Ramanda, Riskha dkk, Studi Kepustakaan mengenai Landasan Teori Body Image
Bagi Perkembangan Remaja. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling.
Vol. 5, 2009.
47
Resnani. Penggunaan Teknik Menulis Semi Terpimpin untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 27 Kota
Bengkulu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol. 9, 2016.
Ridwanudin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN PRESS, 2015.
Robbins. Keterampilan Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2000.
Rosidi, Imron. Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kasinus, 2009.
Saadie, Ma’mur dkk. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008.
Saddhono, Kundharu. Teori dan Aplikasi: Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia, (Surakarta: CakraBooks Solo. Cet 1, 2015.
Salinan Lampiran, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018, Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
Septiana, Irinda dan Hariani, Sri. Pengaruh Penggunaan Mega Tiga Dimensi
pada Tema Ekosistem terhadap Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa
Kelas V SDN Dukuh Pakis I Surabaya. Jurnal Penelitian Guru Sekolah
Dasar. Vol. 03, 2015.
Sisdiknas. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.
Bandung: Citra Umbara, 2014.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1995.
Soedarmanto, Totok. Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas V SDK Yohannes Gabriel,
Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 1, 2013.
Soni, Iranda B. Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Mayayap
Dalam Menulis Karangan Narasi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif.
Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 5, 2014.
Sudarto. Ketrampilan dan Nilai sebagai Materi Pendidikan dalam Perspektif
Islam. Jurnal Al-Lubab, Vol. 1, 2016,
Suhartatik. Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V SD Putra Indonesia
Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol. 01, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2006.
48
Suryandi, Andy dan Julianto. Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write
(TTW) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Siswa Kelas V SDN Ketingtang II/410 Surabaya. Jurnal Penelitian Guru
Sekolah Dasar. Vol. 5, 2017.
Tarigan, Hendry Guntur. Menulis: Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa, 2008.
Trisnasari, Dicka Vindy. Pengaruh Penggunaan Media Tirai Kalimat
Bersambung (Tikung) terhadap Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas
5C SDN Kebraon I Surabaya. Jurnal Penelitian Guru Sekolah Dasar. Vol.
05, 2017.
Ulfa, Diyan Maria Ulfa dan Soenarto, Sunaryo. Pengaruh Penggunaan Media
Video dan Gambar terhadap Keterampilan Menulis Kembali Isi Cerita
Kelas V. Jurnal Prima Edukasia. Vol. 05, 2017.
Wahyuni, Sri dkk. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan dengan
Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal
Review Pengajaran dan Pendidikan. Vol. 02, 2019.
Widhiawan, Adhi Eka. Pengaruh Model Accelerated Learning Tipe Master
terhadap Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa Kelas V Sekolah Dasar
NEgeri Gugus V Kecamatan Sawahan Surabaya. Jurnal Penelitian Guru
Sekolah Dasar. Vol. 05, 2017.
Zulela. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
77
BIODATA PENULIS
Amelya Razak, lahir di Jakarta pada tanggal
12 Maret 1997 adalah anak pertama dari
tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Abdul
Rojak dan Ibu Nurhayati yang sekarang
bertempat tinggal di Jalan Karang Tengah 1
RT 003 RW 08 No. 16B Lebak Bulus
Cilandak Jakarta Selatan 12440.
Gadis Jakarta ini mengawali pendidikannya
di TK Pola Asih pada tahun 2002-2003,
melanjutkan pendidikan ke MI Darul Ulum
tahun 2003-2009, dilanjutkan di MTs
Negeri 19 Jakarta tahun 2009-2012.
Kemudian menamatkan pendidikan selanjutnya di MAN 11 Jakarta tahun 2009-
2015. Setelah itu, menyelesaikan pendidikan S-1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah melalui Ujian Mandiri.
top related