pengertian penologi ?

Post on 22-Feb-2016

181 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pengertian Penologi ?. Penologi diambil dari asal kata “ Penal ” yang artinya Hukuman / pidana dan “Logos” yang artinya Ilmu pengetahuan , jadi Penologi berarti Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perkembangan pidana / pemidanaan atau penghukuman . Sutharland. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Pengertian Penologi ?Penologi diambil dari asal kata “Penal”yang artinya Hukuman/pidana dan “Logos” yang artinya Ilmu pengetahuan, jadi Penologi berarti Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perkembangan pidana/pemidanaan atau penghukuman.

Sutharland

memperluas pengertian penology ini mencakup juga tentang kebijakan penalisasi serta usaha-usaha pengendalian kejahatan baik represif maupun prefentif.

OBYEK STUDI PENOLOGI.Obyek studi Penologi meliputi: Jenis pidana; (peraturan/kebijakan) Tujuan pemidanaan; (pelaku) Efektifitas pemidanaan; (masyarakat) Dampak pemidanaan;(pelaku)

Hukum Pidana

Apa ?

Siapa ?

Bagaimana ?

Perbuatan Apa yang dikatakan Tindak pidana

Siapa Yang dapat dikatakan sebagai Pelaku

Bagaimana Cara Memproses pelaku jika terjadi tindak pidana

Hukum PidanaMateriil

Hukum PidanaFormil

Posisi Penologi dalam Hukum

Pidana.Penologi Masuk Rumpun

Hukum Pidana

Rumpun Hukum Pidana

Hukum Pidana

Kriminologi

Victimologi

Penologi

Kriminologi

Mengapa ?

Bagaimana ?

Mengapa manusia Melakukan Kejahatan/Tindak pidana

Bagaimana Cara Menanggulanginya Melalui Kebijakan Kriminal (Criminal Policy)

Kriminologi IP yang mempelajari tentang seluk beluk kejahatan dan upaya penanggulangannya

Viktimologi

Siapa korban?

Mengapa Korban Perlu di Lindungi

Bagaimana CaranyaMelindungi Korban

Victimologi= IP yangmempelajari tentang korban

Penologi

Apa Tindakan yang tepat Untuk memperlakukan pelaku

Bagaimana Tindakan perlakuan terhadap korban itu dapat berlaku Efektif

IP Tentang Perkembangan

Pemidanaan dan kebijakan pemidanaan

POSISI PENOLOGI DALAM PROSES KEBIJAKAN PUBLIK

Social Policy

Social Defence Policy

Social Welfare Policy

Criminal Policy

GoalSW/SD

Formulasi

Aplikasi

Eksekutif

Penal

Non Penal

Posisi Kriminologi

Posisi Penologi

dan Victimologi

POSISI PENOLOGI DALAM HUKUM PIDANA SANGAT STRATEGIS, KARENA PENOLOGI SANGAT MENENTUKAN BERHASILNYA PEMBERIAN SANKSI KEPADA PELAKU. SANKSI APA YANG TEPAT UNTUK PELAKU ? SERTA BAGAIMANA PELAKSANAANNYA DALAM HUKUM PIDANA MENJADI SASARAN ILMU PENOLOGY.

RESTORATIF JUSTICE MODEL RETRIBUTIF JUSTICE MODEL

1.Kejahatan dirumuskan sebagai pelanggaran seseorang terhadap orang lain, dan diakui sebagai konflik.

Kejahatan dirumuskan sebagai pelanggaran terhadap Negara, hakekat konflik dari kejahatan dikaburkan dan ditekan.

1.Titik perhatian pada pemecahan masalah pertanggungjawaban dan kewajiban pada masa depan.

Perhatian diarahkan pada penentuan kesalahan pada masa lalu (sesuatu yang sudah terjadi)

1.sifat normative dibangun atas dasar dialog negosiasi. Hubungan Para pihak bersifat perlawanan, melalui proses yang teratur dan bersifat normative.

1.Restitusi sebagai sarana perbaikan para pihak, rekonsiliasi dan restorasi sebagai tujuan utam.

Penerapan penderitaan untuk penjeraan dan pencegahan

1.keadilan dirumuskan sebagai hibungan hak, dinilai atas dasar hasil.

Keadilan dirumuskan dengan kesengajaan dan dengan proses.

1.Sasaran perhatian pada perbaikan kerugian social Kerugian social yang satu digantikan oleh yang lain

1.masyarakat merupakan fasilitator didalam proses restorative.

Masyarakat berada pada garis samping dan ditampilkan secara abstrak oleh Negara

1.Peran korban dan pelaku tindak pidana diakui, baik dalam masalah maupun penyelesaian hak-hak dan kebutuhan korban. Pelaku tindak pidana didorong untuk bertanggungjawab.

Aksi diarahkan dari Negara pada pelaku tindak pidana, korban harus pasif

1.Pertanggungjawaban sipelaku dirumuskan sebagai dampak pemahaman terhadap perbuatan dan untuk membantu memutuskan yang terbaik.

Pertanggungjawaban sipelaku tindak pidana dirumuskan dalam rangka pemidanaan.

1.Tindak pidana dipahami dalam konteks menyeluruh, moral, social dan ekonomis

Tindak pidana dirumuskan dalam terminology hukum yang bersifat teoritis dan murni tanpa dimensi moral, social dan ekonomi.

1.stigma dapat dihapus melalui tindakan restoratif Stigma kejahatan tak dapat dihilangkan

top related