pengering padi
Post on 29-Dec-2015
142 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS PENGANTAR TECHNOPREUNERSHIP
MESIN PENGERING PADI BERBASIS SISTEM OTOMASI
CLUSTER 1 TUGAS 1
Oleh :
Mabrurotul Uyun (2411100027)
Rendy Krisnanta P. (2411100035)
Yori Milzam Alqoshmal (2411100043)
Khusnul Khotimah (2411100703)
JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2014
BAB I
ISU TERKINI
Akhir-akhir ini cuaca di daerah Surabaya dan sekitarnya sedang mengalami musim hujan,
tentunya hal ini membuat masyarakat sekitar harus lebih waspada. Kondisi seperti ini membuat
para petani yang berada di perbatasan Surabaya dan Gresik harus waspada dikarenakan bulan
february dan maret diprediksikan akan terjadi panen padi. Pada musim hujan pengeringan padi
secara konvensional tidak dapat dilakukan secara optimal karena kurangnya sinar matahari
sehingga dapat menyebabkan pembusukan dan penurunan kuantitas beras yang berkualitas.
Proses pengeringan padi secara konvensional dengan sinar matahari banyak terdapat
kekurangan seperti: keadaan cuaca di daerah Surabaya dan sekitarnya yang tidak menentu,
membutuhkan waktu penjemuran padi yang relatif lebih lama, kadar air dari padi yang dihasilkan
tidak seragam, kebutuhan area dan dan biaya operasional yang besar (Atthajariyakul dan
Leephakpreeda, 2005).
Dari segi produktivitas, pengeringan padi secara konvensional membutuhkan waktu
lama, yaitu dua hingga tiga hari untuk cuaca cerah atau empat hingga lima hari untuk cuaca
mendung. Hal ini berdampak pada biaya operasional yang tinggi mencapai lima ratus ribu rupiah
per ton.
Dari segi kualitas, ketika cuaca mendung kadar air dari padi kering yang dihasilkan
>14%, sedangkan Relative Humidity (RH) atau kelembaban standar padi kering siap giling
menurut PUSLITBANG Departemen Pertanian Indonesia adalah 14%.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah mesin pengering padi untuk membantu para petani
sehingga para petani tidak perlu merasa kawatir terhadap musim hujan yang sedang melanda
daerah Surabaya dan sekitarnya, serta diharapkan dengan adanya mesin ini dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas padi yang dihasilkan sehingga dapat menambah produktivitas para petani.
BAB II
TEORI PENUNJANG
1. Pengeringan Padi Tipe Rotary Dryer
Pengeringan padi adalah usaha penurunan kadar air dari dalam padi setelah dipanen
sehingga mencapai kadar air yang diharapkan padi tidak rusak. Jumlah kandungan air pada padi
disebut kadar air dan dinyatakan dengan persen (%). Karena tingginya kandungan air padi maka
perlulah dilakukan pengeringan, dimana pada umumnya kadar air padi mencapai 20 % - 26 %,
hal ini bergantung cuaca pada saat pemanenan tentunya. Padi hasil panen secara biologis masih
hidup, sehingga terus melaksanakan respirasi yang menghasilkan uap air, gas CO2, dan kalori
berupa panas. Timbulnya panas dalam timbunan padi akan mempercepat proses biokimia yang
menghasilkan beras berwarna kuning (Setyono,2006). Oleh karena itu padi perlu dikeringkan
terlebih dahulu sebelum diolah menjadi beras atau disimpan. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air yang ada, agar tidak membusuk dan terhindar dari kutu. Pada umumnya
padi pasca panen harus dikeringkan hingga mencapai kelembaban 14 % (Suhanan dan
Sutrisno,2005).
Metode pengeringan buatan, metode tipe rotary dryer, pada penelitian sebelumnya tipe
rotary dryer menggunakan sumber listrik sebagai penyuplai suhu maupun penggerak tabung
rotary dryer. Menurut (Adhim dkk,2013), pengeringan menggunakan tipe rotary dryer sangat
potensial untuk dikembangkan, namun kendalanya saat ini adalah tingkat efisiensi dari segi
energi yang digunakan untuk mengeringkan padi.
2. Thermocontrol
Thermocontrol merupakan alat untuk menentukan dan mengendalikan suhu sesuai otomatis.
Cara untuk menentukan suhu sebagai set-point adalah dengan memutar potensio ke skala besaran
suhu yang diinginkan oleh pengguna. Proses pengendalian suhu berjalan secara otomatis, yaitu
apabila suhu yang terukur belum mencapai suhu set-point maka elemen pemanas akan tetap on
untuk mencapai suhu set-point. Pada saat elemen pemanas sudah mencapai suhu set-point maka
sistem pengendali suhu ini akan off. Begitu pula seterusnya apabila suhu elemen pemanas sudah
turun dari suhu set-point, maka sistem akan on lagi. (Bambang, 2013)
3. Motor Listrik AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur
pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik, yaitu stator dan
rotor. Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar
untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa
kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap
berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC). (Purnama, 2012)
4. Blower AC Sentrifugal
Gambar 1. Blower AC Sentrifugal
Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga
sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Bila untuk keperluan khusus,
blower kadang-kadang diberi nama lain misalnya untuk keperluan gas dari dalam oven kokas
disebut dengan nama exhouter. Di industri-industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk
mensirkulasikan gas-gas tertentu didalam tahap proses-proses secara kimiawi dikenal dengan
nama booster atau circulator.
Fungsi circulator pada pengeringan tipe rotary dryer adalah digunakan untuk men-sirkulasi-
kan udara dalam tabung, sehingga kadar air yang menguap akibat suhu tinggi akan ditukar
dengan udara luar saat proses pengeringan.
5. LPG (Liquified Petroleum Gas)
LPG merupakan gas hidrokarbon produksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan
komponen utama gas propane (C3H8) dan butane (C4H10). Pada tekanan atmosfir, LPG berbentuk
gas, tetapi untuk kemudahan distribusinya, LPG diubah fasanya menjadi cair dengan memberi
tekanan. Dalam bentuk cair, LPG mudah didistribusikan dalam tabung ataupun tanki.
Di Indonesia, LPG digunakan terutama sebagai bahan bakar untuk memasak. Konsumen
LPG bervariasi, mulai dari rumah tangga, kalangan komersial (restoran, hotel) hingga industri.
Di kalangan industri, LPG digunakan sebagai bahan bakar pada industri makanan, keramik, gelas
serta bahan bakar forklift. Selain itu, LPG juga dapat digunakan sebagai bahan baku pada
industri aerosol serta refrigerant ramah lingkungan.
Dibandingkan dengan bahan bakar lain, penggunaan LPG lebih menguntungkan:
a. Bersih
Hasil pembakaran LPG bersih dengan emisi yang rendah,
b. Stabil
Pembakaran LPG menghasilkan nilai kalori yang tinggi dan stabil,
c. Fleksibel
LPG dapat didistribusikan ke daerah manapun menggunakan skid tank ataupun tongkang,
hingga ke daerah yang jauh dari supply point,
d. Cocok untuk produk yang sensitif dalam hal bauHasil pembakaran LPG tidak meninggalkan
bau, sehingga cocok untuk digunakan sebagai bahan bakar ataupun bahan baku untuk industri
yang produknya sensitif terhadap bau,
e. Ramah lingkungan
Karena hasil pembakaran LPG yang bersih, penggunaan LPG akan ikut menunjang tuntutan
dunia akan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan,
f. Cost reduction
Penggunaan LPG yang hemat serta rendahnya biaya maintenance peralatan dapat mengurangi
biaya yang harus dikeluarkan untuk bahan bakar dan maintenance peralatan.
6. Dasar Sistem Pengendalian
Gambar 2. Diagram Blok Sistem Pengendalian
Pada proses desain sistem pengendalian terdapat dua macam, yaitu open loop dan close
loop. Untuk pengendalian secara otomatis, digunakan menu feedback untuk men-transmisi-kan
hasil proses variabel pada summing point untuk diketahui nilai errornya, sehingga
kontroler/pengendali memberikan input pada aktuator untuk mengurangi atau menambah pulsa
(impuls) yang masuk ke dalam plant
BAB III
ANALISA
3.1. ANALISA SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Analisis SWOT adalah alat perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan
kerangka kerja kekuatan, kelemahan, kesempatan ekternal dan ancaman, alat ini memberikan
cara sederhana untuk memperkirakan hal terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Alat
ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu
diperhatikan oleh mereka.
a) Analisa Strength (Kekuatan)
Berdasarkan isu atau topic yang diangkat, didapatkan analisa strength sebagai
berikut :
Alat pengering pada ini sangat mempengaruhi hasil perekonomian oleh
para petani dibandingkan dengan pengering konvensional
Estimasi waktu yang dimiliki oleh alat pengering pada ini lebih cepat
dibandingkan dengan alat pengering buatan
Alat ini tidak memerlukan banyak tenaga kerja untuk menebarkan,
membalik dan mengumpulkan kembali padi seperti yang dikeringkan
secara konvensional atau dijemur
Tidak bergantung pada cuaca, sehingga padi dapat dikeringkan apabila
cuaca buruk terlebih-lebih apabila hujan datang pada saat sedang
menjemur
Tidak memerlukan lahan yang luas untuk jumlah padi padi yang besar
Padi yang djemur lebih bersih dan terlindung dari debu dan hujan
b) Analisa Weakness (Kelemahan)
Tingkat efisiensi dari segi energi yang digunakan untuk mengeringkan
padi masih kurang
c) Analisa Opportunity (Kesempatan)
Dari hasil survei menyatakan bahwa seluruh komponen produsen beras
merasa bahwa pengeringan padi secara konvensional lebih efektif
Dukungan dari masyrakat setempat yang wilayahnya digunakan sebagai
tempat pengaplikasian alat ini karena jika musim hujan mereka akan sulit
untuk mengeringkan padinya
Terdapat beberapa program kreatifitas maupun dana hibah yang
diselenggrakan oleh pemerintah sehingga alat ini dapat menjadi sebuah
inovasi baru yang cukup bisa dipertimbangkan eksistensinya
d) Analisa Threat (Ancaman)
Pemanasan yang dilakukan pada pengering buatan ini harus benar-benar
terkontrol, jika tidak dapat merusak struktur gabah
3.2. ANALISA COST
Analisis yang dilakukan dengan lebih cenderung kepada perbandingan dari biaya-biaya
daripada hal-hal lain. Seperti sebuah perbandingan yang biasa terjadi ketika tidak ada
keuntungan yang pasti yang dapat diidentifikasi. Permasalahan yang ada disini adalah lebih
efektif mana mengeringkan padi dengan pengering konvensional atau pnegreing buatan ini
dari segi biayanya.
Jika dianalisa, alat pengering padi konvensional memang dalam pembuatannya tidak
memerlukan biaya yang sangat mahal untuk pembuatan alatnya, namun jika dilihat pada saat
musim hujan dan bertepatan dengan kondisi panen padi oleh petani yang masih
menggunakan pengering konvensional sebagai alat untuk mengeringkan padi, maka petani
tersebut akan terancam untuk gagal panen. Karena kadar air yang terkandung dalam padi
masih terlalu tinggi akibat dari tidak adanya panas pada saat pengeringan konvensional,
sehingga padi tersebut akan rusak, membusuk dan terdapat kutu, sehingga tidak dapat diolah
menjadi beras dan akan sulit untuk dijual. Sehingga menimbulkan kerugian bagi petani.
Jika kondisi demikian terjadi tidak hanya pada petani, maka bisa dibayangkan berapa
banyak kerugian yang idtanggung akibat gagal panen. Berbeda jika menggunakan alat
pengering buatan. Mungkin biaya untuk alat pengering buatan agak lebih mahal
dibandingkan alat pengering konvensional karena alat pengering buatan membutuhkan
beberapa komponen mekanika dan elektronika untuk pembuatan alatnya. Namun alat
tersebut bisa digunakan oleh semua petani dalam suatu desa atau wilayah tertentu. Sehingga
petani bias panen tepat waktu meskipun pada musim hujan dan tidak ada Kendala dalam
proses penjualannya. Kemungkinan mereka akan mendapatkan untung yang lebih Karena
kualitas padi yang dihasilkan juga baik. Sehingga nilai jualnya tinggi. Pada unit desa (UD)
yang dijadikan objek untuk pengaplikasian alat ini, didapatkan nilai produktivitas sebesar
lima kali lipat ditinjau dari jumlah produksi padi kering. Penggunaannya juga menghemat
biaya operasional sebesar Rp. 308.500,- per ton.
3.3. ANALISA MARKET
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari
berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya
pasar dan karakteristik pasar. Keberhasilan usaha dapat ditentukan oleh ketepatan strategi
pemasaran yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari
analisis pasarnya. Di dalam menganalisis pasar, perlu meninjau jenis pasar produknya, motif
dan perilaku, segment pasar dan penentu sasaran pasarnya.
Barang yang di pasarkan : Alat pengering padi buatan (Spin Dry-Pad) rotary dryer
Jenis dan sifat barang : Mesin putar pengering padi berbasis sistem otomasi
Ukuran dan kapasitas barang : Pengeringan padi dengan kapasitas 100 kg
membutuhkan luas 0,84 m2 untuk penempatan alat.
Letak Pasar : sebuah unit desa (UD) yang didalamnya menaungi petani padi
Sifat dan karakteristik pasar : petani dalam unit desa (UD) yang panen padi namun
terkendala oleh cuaca karena msih menggunakn pengering padi konvensional.
Perkembangan pembelian yang meliputi harga pembelian barang tersebut dan
persediaan barangnya. Harga yang ditawarkan harus sesuai dengan fitur dan
kelebihan dari at yang ditawarkan. Persediaan barang juga dipengaruhi oleh
permintaan dan penawarannya. Jika belum ada permintaan, maka proses persediaan
barang sebaiknya tidak dilakukan terlebih dahulu, agar tidak cenderung mengalami
kerugian, tapi harus dilihat seberapa besar minat pasar terhadap produk yang
ditawarkan
Saingan perusahaan atau produk , Di dalam analisis pasar, perusahaan harus
mengetahui keadaan persainganya, apakah ada melakukan tindakan mengejutkan atau
adakah saingan yang tidak sehat. Karena produk ini merupakan inovasi yang baru,
maka perlu berhati-hati. Karena bias saja dalam prakteknya akan bermunculan
produk-produk dengan fungsi yang sama. Untuk itu tetap diperhatikan kualitas dari
produk yang dibuat. Pada kenyataanya jika hasil produk tidak sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan para konsumen, berarti perusahaan yang bersangkutan
mengalami kegagalan di dalam usahanya. Barang-barang yang di hasilakan oleh
perusahaan, bermanfaat dan berfungsi tidaknya di tentukan dan di putuskan oleh para
konsumen atau para pembeli. Berhasil tidaknya barang yang di buat oleh perusahaan,
di tentukan oleh penilaian para konsumen atau para pembeli yang memebutuhkannya.
Promosi, Suatu barang betapapun bermanfaat atau berguna, ada kemungkinan tidak
akan di beli jika barang tersebut tifak di kenal oleh para konsumen. Oleh Karena itu
perusahaan harus cepat mempromosikan barang-barang yang di buatnya agar dapat
mempengaruhi para konsumen, serta agar dapat menciptakan permintaan. Cara yang
digunakan untuk memperkenalkan barang-barang yang di buat oleh perusahaan
adalah melalui jalur promosi dan pelaksanaanya di mulai melalui pemasangan iklan,
pemasangan iklan dapat di lakukan melalui surat kabar, majalah, TV, radio,
pamerandan lain sebagainya. Dengan menggiatkan penjualan barang melalui promosi,
di harapkan perusahaan yang bersangkutan dapat meningkatkan penjualan harganya,
serta dapat meningkatkan omzet penjualanya.
BAB IV
DESKRIPSI KARYA
4.1 Desain Spin Dry-Pad
Sebelum merealisasikan alat pengering padi ini, dibutuhkan sebuah desain dan
perancangan alat secara detail, baik penempatan komponen mekanik maupun elektrik. Lebih
jelasnya akan ditampilkan desain alat Spin Dry-Pad pada gambar berikut.
Gambar 3. Desain perancangan Spin Dry-Pad
Berikut juga merupakan rangkaian mekanik maupun elektrik alat Spin Dry-Pad:
Gambar 4. Spin Dry-Pad tampak atas
Gambar 5. Spin Dry-Pad tampak belakang
Gambar 6. Spin Dry-Pad tampak depan
Gambar 7. a) Spin Dry-Pad tampak kiri, b) Spin Dry-Pad tampak kanan
Beberapa gambar mengenai mekanika alat Spin Dry-Pad ini diantaranya adalah:
a b
c d
Gambar 8. a) Chassis dan mesin, b) chassis, c) Penampung sekam padi, d) Irisan melintang Spin Dry-Pad
top related