pengembangan modul matematika materi …repository.usd.ac.id/35345/2/151414010_full.pdfkualitas...
Post on 08-Feb-2020
24 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA MATERI HUBUNGAN ANTAR
SUDUT PADA DUA GARIS SEJAJAR UNTUK KELAS VII SMP REGINA PACIS
SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Permata Nugrahani
NIM : 151414010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA MATERI HUBUNGAN ANTAR
SUDUT PADA DUA GARIS SEJAJAR UNTUK KELAS VII SMP REGINA PACIS
SURAKARTA
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Permata Nugrahani
NIM : 151414010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”
(Amsal 28:13)
“Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku”
(Filipi 4:13)
“Kau bisa lumpuhkan tanganku, tapi tidak mimpi-mimpiku”
(Tulus – Manusia Kuat, 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur dan terima kasih skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Simplicius atas segala berkat
serta penyertaannya dalam hidupku.
Bapakku tercinta Archadius Kusdiarto dan Ibuku Paulina Sri Dumilah yang
senantiasa memberikan cinta kasih dan bimbingannya kepadaku.
Kedua kakakku Bonifasia Aswindya Kusmilasari dan FX. Boge Permana yang
selalu memberi dorangan semangat dan dukungannya kepadaku.
Dosen pembimbing skripsiku Ibu Maria Suci Apriani atas segala bimbingan dan
dorongan yang telah diberikan selama berdinamika bersamaa.
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Permata Nugrahani, 2019. Pengembangan Modul Matematika Materi
Hubungan Antar Sudut pada Dua Garis Sejajar untuk Kelas VII SMP Regina
Pacis Surakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Perencanaan dalam proses pembelajaran merupakan acuan dalam
membuat target pencapaian pada suatu materi. Salah satunya yaitu dengan
merancang sumber belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui
kualitas modul Matematika Materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar
yang telah dirancang ditinjau dari segi materi dan segi media, (2) mengetahui
respon peserta didik terhadap penggunaan modul Matematika materi hubungan
antar sudut pada dua garis sejajar yang telah dirancang.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D)
yang dikembangkan oleh Sugiyono (2015). Langkah-langkah dalam penelitian ini:
menentukan potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi
desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi 1. Subjek penelitian ini terdiri dari
32 peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surkarta.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) kualitas modul Matematika yang
dirancang baik ditinjau dari segi materi hasilnya sangat baik dengan rata-rata 3,29
dan perlu menambahkan latihan soal dengan mengakomodasi soal-soal tuntutan
kognitif menganalisis atau mencipta. Kualitas dari segi media hasilnya sangat baik
dengan rata-rata 3,33 dan perlu menambahkan latihan soal HOTS. (2) peserta didik
memberikan respon sangat baik terhadap modul Matematika yang dirancang
dengan rata-rata 3,39 dan menerima modul tersebut untuk membantu peserta didik
belajar secara mandiri diluar proses pembelajaran di kelas.
Kata kunci: bahan ajar, modul, kualitas, respon, proses pembelajaran, metode
Research and Development
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Permata Nugrahani, 2019. Development of a Mathematics Module for Angle
Relations on Parallel Lines for Class VII SMP Regina Pacis Surakarta.
Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of
Mathematics and Natural Sciences Education, Teaching and Science Faculty,
Sanata Dharma University, Yogyakarta.
Planning in the learning process is the goal in making one material
targets accomplished. One of them is the learning resources availability. The
objectives of this study were: (1) to find the quality of the Angle Relations
Mathematics module on Parallel Lines that had been designed in terms of material
and media aspects, (2) to find out the responses of students to the use of the
Mathematics Angle Relations module on Parallel Lines has been designed.
The research methodology used is Research and Development (R & D)
methods developed by Sugiyono (2015). There were seven steps taken in this
research. Those are (1) determining potentials and problems, (2) collecting the
data, (3) designing the product, (4) validating design, (5) revising design, (6)
product trial, and (7) revising the product 1. The subject of this research is the 32
students of grade VII F SMP Regina Regina Pacis Surakarta.
The results of this research are: (1) the excellent material in well-
designed Mathematics module quality of material with the average point of 3,29
and need to train more on additional cognitive problem solving questions,
analyzing or inventing exercise. From the quality perspective, the result is very
good with the average point 3,33 and it is necessary to add more HOTS exercises,
(2) the students responded very well to the Mathematics module designed with the
average point of 3,39 and also accepted the module to help them learning
independently while continuing the learning process in the classroom.
Keywords: teaching materials, modules, quality, response, learning process,
Research and Development methods
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, bimbingan,
dan segala kebaikan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi yang berjudul Pengembangan Modul Matematika Materi Hubungan
Antar Sudut pada Dua Garis Sejajar untuk Kelas VII SMP Regina Pacis Surakarta
ini tersusun berkat kerja sama dengan berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menghaturkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M. Si. selaku dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika
4. Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd., M. Sc., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing penulis dengan sabar selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Romo Eko Budi Santoso, S.J., S,Pd., Ph.D., Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., Ibu
Margaretha Madha Melissa, M.Pd., Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., Bapak
Dewa Putu Wiadnyana Putra, S.Pd., M.Sc., Bapak Yosep Dwi Kristanto,
M.Pd., yang telah meluangkan waktu untuk membantu dalam proses evaluasi
penelitian ini.
6. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc., sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan selama perkuliahan.
7. Ibu M.M. Wahyu Utami, M.Pd., selaku Kepala SMP Regina Pacis Surakarta
yang telah memberikan izin melakukan penelitian.
8. Ibu Sunarika Septiawati, S.Pd., selaku pendidik pelajaran Matematika Kelas
VII SMP Regina Pacis Surakarta atas kerjasama dan bimbingannya.
9. Seluruh peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta yang telah
membantu sebagai subjek penelitian.
10. Kedua orang tuaku Bapak Archadius Kusdiarto dan Ibu Paulina Sri Dumilah
yang selalu mendoakan dan memberi dukungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
MOTTO ............................................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................. vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii
BAB I .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
E. Batasan Masalah ..................................................................................................... 6
F. Penjelasan Istilah .................................................................................................... 6
G. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 7
BAB II ................................................................................................................................. 9
A. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) atau R&D ................ 9
B. Bahan Ajar ............................................................................................................ 12
C. Modul .................................................................................................................... 14
E. Respon Peserta Didik ............................................................................................ 27
F. Proses Pembelajaran ............................................................................................. 28
G. Materi Hubungan Antar Sudut pada Dua Garis Sejajar ........................................ 31
H. Kerangka Teoritis .................................................................................................. 37
BAB III ............................................................................................................................. 38
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 38
B. Subjek Penelitian .................................................................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Objek Penelitian .................................................................................................... 39
D. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 40
E. Bentuk Data .......................................................................................................... 40
F. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 41
G. Validitas Instrumen ............................................................................................... 52
H. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 53
BAB IV ............................................................................................................................. 60
A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................................... 60
B. Kajian Produk ....................................................................................................... 64
C. Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 89
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 100
BAB V ............................................................................................................................ 101
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 101
B. Saran ................................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Dua garis sejajar dipotong oleh garis transversal ......................................... 31
Gambar 2.2. Sudut Dalam Berseberangan ........................................................................ 32
Gambar 2.3. Pembuktian Besar Sudut Dalam Berseberangan .......................................... 33
Gambar 2.4. Sudut Luar Berseberangan ........................................................................... 34
Gambar 2.5. Sudut Sehadap .............................................................................................. 35
Gambar 2.6. Sudut Dalam Sepihak ................................................................................... 36
Gambar 2.7. Sudut Luar Sepihak ...................................................................................... 37
Gambar 3.1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ......................................... 38
Gambar 3.2. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan peneliti .. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi Indikator Tes Kemampuan Pertama .................................................. 44
Tabel 3.2. Kisi-kisi Indikator Tes Kemampuan Kedua ..................................................... 44
Tabel 3.3. Pedoman Wawancara Terstruktur Kepada Peserta Didik ................................ 45
Tabel 3.4. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Kepada Peserta. Didik ..................... 45
Tabel 3.5. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Kepada Pendidik Matematika ......... 46
Tabel 3.6. Pedoman Observasi Tidak Terstruktur di Kelas .............................................. 46
Tabel 3.7. Kisi-kisi Kuesioner .......................................................................................... 47
Tabel 3.8. Kisi-kisi Validasi Desain ................................................................................. 48
Tabel 3.9. Kisi-kisi Penilaian Kualitas Modul Ditinjau dari Segi Materi ......................... 49
Tabel 3.10. Kisi-kisi Penilaian Kualitas Modul Ditinjau dari Segi Media ....................... 50
Tabel 3.11. Kisi-kisi Penilaian Respon Modul Matematik dari Peserta Didik ................. 51
Tabel 3.12. Kriteria Penskoran Tes Kemampuan ............................................................. 54
Tabel 3.13. Hasil Konversi Jawaban Kuesioner Evalusi .................................................. 55
Tabel 3.14. Kategori Penilaian .......................................................................................... 56
Tabel 3.15. Kriteria Skor Penilaian ................................................................................... 58
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 60
Tabel 4.2. Jumlah Perolehan Skor Tes Kemampuan Pertama .......................................... 65
Tabel 4.3. Kesimpulan Hasil Tes Kemampuan Pertama................................................... 66
Tabel 4.4. Jumlah Perolehan Skor Tes Kemampuan Kedua ............................................. 67
Tabel 4.5. Kesimpulan Hasil Tes Kemampuan Kedua ..................................................... 68
Tabel 4.6. Potensi dan Masalah ........................................................................................ 73
Tabel 4.7. Desain Modul ................................................................................................... 76
Tabel 4.8. Hasil Validasi Desain ....................................................................................... 79
Tabel 4.9. Hasil Validasi Desain Secara Kualitatif ........................................................... 82
Tabel 4.10. Hasil Revisi Desain ........................................................................................ 84
Tabel 4.11. Pelaksanaan Uji Coba Produk ........................................................................ 85
Tabel 4.12. Hasil Revisi Produk 1 .................................................................................... 87
Tabel 4.13. Penilaian Kualitas Modul Segi Materi ........................................................... 90
Tabel 4.14. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Materi .................................................. 90
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Kualitas Segi Materi Secara Kualitatif .................................. 92
Tabel 4.16 Penilaian Kualitas Modul Segi Media ............................................................ 93
Tabel 4.17. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Media .................................................. 94
Tabel 4.18. Hasil Penilaian Kualitas Segi Media Secara Kualitatif .................................. 96
Tabel 4.19. Penilaian Respon Peserta Didik Terhadap Modul ......................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.20. Hasil Penilaian Respon Peserta Didik Terhadap Modul ................................ 98
Tabel 4.21 Hasil Penilaian Respon Peserta Didik Secara Kualitatif ................................. 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 107
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................................... 108
Lampiran 3a. Hasil Validasi Instrumen Tes 1 ................................................................. 109
Lampiran 3b. Hasil Validasi Instrumen Tes 2 ................................................................ 123
Lampiran 4a. Perbaikan Hasil Validasi Tes 1 ................................................................. 130
Lampiran 4b. Perbaikan Hasil Validasi Tes 2 ................................................................. 133
Lampiran 5a. Soal Tes 1 ................................................................................................. 135
Lampiran 5b. Soal Tes 2 ................................................................................................. 139
Lampiran 6a. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Validator 1 ...................................... 142
Lampiran 6b. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Validator 2 ...................................... 148
Lampiran 6b. Kuesioner yang diisi oleh Peserta didik ................................................... 154
Lampiran 7. Perbaikan Kuesioner. .................................................................................. 160
Lampiran 8. Instrumen Kuesioner .................................................................................. 162
Lampiran 9a. Hasil Validasi Instrumen Wawancara Validator 1.................................... 165
Lampiran 9b. Hasil Validasi Instrumen Wawancara Validator 2 ................................... 170
Lampiran 10. Perbaikan Instrumen Wawancara ............................................................. 175
Lampiran 11. Lembar Instrumen Wawancara ................................................................. 176
Lampiran 12. Hasil Validasi Instrumen Respon Peserta Didik ....................................... 177
Lampiran 13. Perbaikan Instrumen Respon Peserta Didik ............................................. 183
Lampiran 14. Lembar Instrumen Respon Peserta Didik ................................................. 184
Lampiran 15a. Rincian Hasil Tes Kemampuan 1 ........................................................... 185
Lampiran 16a. Hasil Validasi Desain Modul Validator 1 ............................................... 198
Lampiran 16b. Hasil Validasi Desain Modul Validator 2 ............................................... 201
Lampiran 17. Desain Buku Hasil Revisi Produk 1 ......................................................... 204
Lampiran 18. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Materi ............................................ 243
Lampiran 19. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Media ............................................. 252
Lampiran 20. Hasil Respon Peserta Didik ...................................................................... 258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan proses pembelajaran terencana
yang terus berkembang mengikuti zaman untuk meningkatkan kualitas dan
taraf hidup manusia. Selain itu, pendidikan juga dapat melibatkan peserta
didik secara aktif untuk mengembangkan potensi dalam diri. Hal tersebut
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman.
Setiap jenjang pendidikan di Indonesia selalu memunculkan
Matematika dalam kegiatan belajar mengajar serta menjadikan Matematika
sebagai salah satu pelajaran yang digunakan untuk tolak ukur dalam dunia
pendidikan sehingga membuktikan bahwa pendidikan Matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang dianggap penting. Selain itu, sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perkembangan Matematika telah memberikan bukti bahwa Matematika
lahir untuk menjawab berbagai kebutuhan manusia. Dalam hal ini,
Nyikahadzoyi, dkk (2013 : 206) mengatakan bahwa “mathematics
maintains an enviable position and shall continue to remain so in our
everyday life. No wonder it remains as a core subject on the curricular from
kindergarten to the university.”
Terkait proses pembelajaran, dalam Depdiknas (2008 : 12)
dituliskan bahwa terdapat empat hal yang mendasar, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan. Perencanaan dalam proses
pembelajaran merupakan acuan dalam membuat target pencapaian
keberhasilan pembelajaran. Menentukan kompetensi yang akan dicapai
pada suatu materi termasuk dalam perencanaan proses pembelajaran. Untuk
mengukur ketercapaian kompetensi tersebut, selanjutnya dilakukannya
merancang metode, strategi, sumber belajar, dan instrumen penilaian. Oleh
karena itu, setiap pendidik dituntun untuk mampu menyiapkan perencanaan
proses pembelajaran yang sesuai untuk peserta didiknya.
Proses pembelajaran Matematika yang digunakan oleh pendidik di
SMP Regina Pacis Surakarta khususnya untuk kelas VII menggunakan
metode ceramah. Kegiatan belajar mengajar tersebut didukung dengan
adanya buku paket kurikulum 2013 yang telah disusun oleh Dinas
Pendidikan dan menggunakan buku latihan soal yang siap pakai. Belum
pernah ada buku pembelajaran yang dibuat sendiri oleh pendidik di kelas
dengan memperhatikan tingkat kemampuan peserta didiknya. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda sehingga
menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk memahami materi pun
berbeda.
Saat ini, pendidik diharapkan kreatif untuk memenuhi harapan
dalam proses pembelajaran. Pendidik harus dapat memfasilitasi proses
pembelajaran dengan menyediakan metode dan media pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Menurut Ruso (2007 : 1 – 23),
peserta didik tidak menyukai pendidik yang menghabiskan sebagian besar
waktunya mengajar dengan berceramah karena dalam pembelajaran
tersebut, peserta didik menjadi cenderung bersikap pasif di kelas. Peserta
didik menjadi tidak memiliki cukup kesempatan untuk berlatih dan
terbatasnya pemahaman untuk proses pembelajaran.
Berdasarkan informasi dari peserta didik kelas VII F di SMP Regina
Pacis Surakarta, mereka kurang dapat memahami penjelasan dari buku
panduan belajar yang mereka pakai saat ini karena penjabaran materi dirasa
kurang rinci dan terdapat beberapa bahasa yang kurang dikenal olehnya. Isi
dari buku tersebut kurang dilengkapi dengan bagaimana asal-usul
mendapatkan cara untuk menyelesaikan soal tersebut yang menyebabkan
mereka kurang dapat mengasah kemampuannya untuk menyelesaikan soal
yang bervariasi serta contoh soal yang diberikan juga dirasa masih kurang
untuk membantu peserta didik belajar secara mandiri. Peserta didik
cenderung menyukai pembelajaran secara visual yang dapat menarik
minatnya untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Hal tersebut menjadi peluang besar bagi peneliti untuk merancang
bahan ajar berupa modul yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta
didik. Modul dirancang berdasarkan kebutuhan peserta didik serta
dilengkapi dengan latihan soal yang bertujuan untuk memfasilitasi peserta
didik belajar mandiri secara aktif sesuai dengan karakteristik kurikulum
2013 yang menghendaki peserta didik secara aktif dapat mengasah
kemampuannya sendiri.
Materi yang dibahas dalam modul tersebut adalah Garis dan Sudut
karena merupakan materi yang cukup penting. Menurut Ozerem (2012 : 25),
“studying geometry is an important component of learning mathematics
because it allows students to analyse and interpret the world they live in as
well as equip them with tools they can apply in other areas of mathematics.”
Materi Garis dan Sudut tersebut merupakan dasar dari pembelajaran
geometri pada sekolah menengah pertama yang diajarkan pada kelas VII.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
Belum pernah ada pengembangan bahan ajar berupa modul yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di SMP Regina Pacis Surakarta
untuk dapat belajar secara mandiri dan aktif. Selama ini pendidik cenderung
menggunakan bahan ajar berupa buku paket siap pakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, penulis
merumuskan masalah pokok sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas modul Matematika materi hubungan antar sudut
pada dua garis sejajar yang telah dirancang pada uji coba produk di
kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta ditinjau dari segi materi dan
segi media?
2. Bagaimana respon peserta didik terhadap penggunaan modul
Matematika materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar yang
telah dirancang pada uji coba produk di kelas VII F SMP Regina Pacis
Surakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kualitas modul Matematika materi hubungan antar sudut
pada dua garis sejajar yang telah dirancang pada uji coba produk di
kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta ditinjau dari segi materi dan
segi media.
2. Mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan modul
Matematika materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar yang
telah dirancang pada uji coba produk di kelas VII F SMP Regina Pacis
Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar peneliti lebih memfokuskan
penelitian dalam hal-hal berikut:
1. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII F SMP
Regina Pacis Surakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Penelitian ini membahas tentang kualitas modul dari segi materi dan
segi media serta respon peserta didik terhadap modul Matematika
materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar yang telah
dirancang.
F. Penjelasan Istilah
Agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran dan kesalahan
tentang beberapa istilah yang dipakai dalam penelitian, peneliti memberikan
penjelasan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Bahan ajar merupakan segala bentuk material (tertulis maupun tidak
tertulis) yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses
belajar mengajar di kelas.
2. Modul adalah buku tertulis yang bertujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan dari pendidik.
3. Kualitas modul merupakan penilaian mutu suatu modul dari segi
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Namun pada penelitian ini,
kualitas modul hanya ditinjau dari segi kevalidan yang maksudnya
adalah kesesuaian isi modul dengan indikator pencapaian modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Respon merupakan tanggapan terhadap rangsangan atau stimulus dari
suatu hal.
G. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat
bagi:
1. Peserta Didik:
a. Peserta didik dapat belajar Matematika secara mandiri dan aktif
dengan menggunakan modul pembelajaran Matematika terkait
materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar yang telah
dirancang.
b. Peserta didik dapat lebih bersemangat untuk belajar Matematika
menggunakan modul pembelajaran yang telah dirancang.
2. Pendidik:
a. Pendidik dapat terbantu dalam proses pembelajaran Matematika
dan menambah ketersediaan modul pembelajaran terkait materi
hubungan antar sudut pada dua garis sejajar untuk peserta didik
kelas VII SMP Regina Pacis Surakarta.
b. Pendidik dapat lebih termotivasi untuk berkreasi dan aktif dalam
mengembangkan bahan ajar Matematika.
3. Peneliti:
a. Peneliti menjadi bertambah pengetahuan mengenai pengembangan
bahan ajar Matematika, khususnya pengembangan modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Matematika terkait materi hubungan antar sudut pada dua garis
sejajar untuk kelas VII SMP Regina Pacis Surakarta.
b. Peneliti menjadi semakin termotivasi untuk berkreasi dalam
mengembangkan bahan ajar Matematika sebagai pengalaman awal
sebelum menjadi pendidik di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) atau R&D
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan teori
penelitian dan pengembangan (research and development) atau R & D oleh
Sugiyono. Menurut Sugiyono (2016 : 28), menyatakan bahwa penelitian dan
pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk. Produk tidak hanya suatu yang
berupa benda seperti buku teks, film untuk pembelajaran, dan software
(perangkat lunak) komputer, tetapi juga metode seperti metode mengajar
dan program seperti program pendidikan untuk mengatasi penyakit anak
yang minum-minuman keras dan program pengembangan staf.
Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan (R & D) yang dikemukakan dalam Sugiyono (2015 : 408).
Terdapat sepuluh langkah metode penelitian dan pengembangan (R & D),
yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk 1,
(8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk 2, dan (10) produksi masal. Setiap
langkah dijelaskan sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Langkah potensi dan masalah ini merupakan langkah awal pada
penelitian dan pengembangan. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah merupakan
penyimpangan antara apa yang terjadi dengan apa yang diharapkan.
Potensi dan masalah ini dilakukan untuk menemukan suatu sistem,
model, ataupun pola yang dapat digunakan secara efektif dan dapat
mengatasi masalah yang ditemui.
2. Pengumpulan Data
Tujuan dari tahap kedua dari penelitian dan pengembangan ini
yaitu untuk mengumpulkan data berupa informasi yang berguna untuk
mengembangkan produk. Peneliti mengumpulkan informasi terhadap
teori terkait dengan melakukan tinjauan literatur. Tujuan dari tinjauan
literatur yaitu untuk mencari berbagai sumber yang relevan yang dapat
digunakan sebagai acuan penyusunan produk.
3. Desain Produk
Langkah selanjutnya dari penelitian dan pengembangan yaitu
menyusun desain produk. Dalam mengembangkan produk awal, peneliti
memilih isi yang sesuai dengan subjek dan membuat desain pendahuluan
yang merujuk pada kebutuhan.
4. Validasi Desain
Tujuan dari langkah validasi desain pada penelitian dan
pengembangan yaitu untuk mendapatkan penilaian sejauh mana
rancangan desain dapat diterapkan dan dapat menghasilkan produk yang
lebih baik. Validasi desain dilakukan oleh beberapa pakar atau ahli pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bidangnya yang berpengalaman untuk menilai desain yang sedang
dirancang.
5. Revisi Desain
Langkah selanjutnya setelah dilakukannya validasi desain yaitu
dilakukannya revisi desain dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh
beberapa pakar/ahli. Pada langkah ini dilakukan untuk meningkatkan
hasil desain dari rancangan sebelumnya.
6. Uji Coba Produk
Langkah uji coba produk ini merupakan langkah pengujian
terhadap desain yang telah diperbaiki. Desain yang sudah diperbaiki
kemudian dilakukan pengujian di lapangan dengan tujuan untuk
menentukan apakah produk pendidikan yang sedang dikembangkan
memenuhi tujuan kinerjanya. Selain itu, langkah uji coba produk juga
dapat digunakan untuk meningkatkan produk di revisi berikutnya dengan
meninjau hasil dari uji coba produk.
7. Revisi Produk 1
Langkah revisi produk 1 merupakan langkah penyempurnaan
produk dari uji coba produk sebelumnya. Peneliti melakukan analisis dan
evaluasi terhadap hasil uji coba produk. Desain produk yang sudah diuji
cobakan akan terlihat kelemahan dan kekurangannya. Kelemahan
tersebut kemudian diperbaiki untuk menyempurnakan produk. Revisi
produk ini bertujuan agar aspek yang terdapat dalam produk semakin
maksimal untuk diuji cobakan kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah dilakukan revisi dan penyempurnaan produk dari hasil
evaluasi, selanjutnya produk kembali dilakukan uji coba pemakaian di
lapangan yang lebih luas. Melalui uji coba pemakaian ini diperoleh hasil
yang dapat digunakan untuk menentukan kelayakan produk pendidikan,
9. Revisi Produk 2
Langkah ini merupakan lanjutan dari uji coba pemakaian di
lapangan luas, dimana langkah sebelumnya masih perlu diperbaiki dan
disempurnakan agar dapat digunakan dengan lebih baik sebelum di-
produksi masal. Melalui revisi ini diperoleh produk yang lebih sempurna
dan layak untuk diimplementasikan lebih luas.
10. Produksi Masal
Setelah dilakukannya langkah revisi produk yang kedua, langkah
selanjutnya yaitu produksi masal. Produksi masal ini dilakukan jika
produk sudah diuji cobakan dan dinyatakan efektif serta layak untuk di
produksi.
B. Bahan Ajar
Dalam Depdiknas (2006 : 4), bahan ajar adalah segala bentuk bahan
atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu
pendidik atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar. Kemudian Sudira (2006 : 60) menyatakan bahwa bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara
sistematis yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya disambung oleh Khoirot (2015 : 7) yang
menyatakan bahwa bahan ajar adalah bahan atau materi yang tersusun
secara sistematis dalam kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi
tertentu. Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar merupakan seperangkat bahan atau materi yang disusun sesuai
aturan untuk membantu ketercapaian tujuan pembelajaran.
1. Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar
Dalam Depdiknas (2008) yang dikutip oleh Khoirot (2015 : 8)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
dalam menyusun bahan ajar. Prinsip-prinsip tersebut yaitu (1) prinsip
relevansi (keterkaitan) artinya materi pembelajaran hendaknya terdapat
kaitan atau hubungan dengan pencapaian kompetensi, (2) prinsip
konsistensi (keajegan) dimana bahan ajar harus memiliki konsistensi
antara kompetensi yang akan dicapai dengan bahan ajar yang akan
diajarkan misalnya jika kompetensi dasar yang harus dicapai terdapat
empat macam maka materi yang akan disampaikan juga terdapat empat
macam, (3) prinsip kecukupan (materi memadai) artinya materi yang
diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik
menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Idealnya materi tidak
terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka akan
kurang membantu peserta didik dalam mencapai tujuan kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sebaliknya, jika terlalu banyak maka hanya membuang waktu dan
tenaga yang tidak perlu.
2. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Berdasarkan Khoirot (2015 : 8), bentuk bahan ajar beragam jenis-
nya, dapat berupa tertulis maupun tidak tertulis. Jenis-jenis bahan ajar
sebagai berikut:
a) Bahan cetak/tertulis seperti hand out, buku, modul, lembar kerja
peserta didik, brosur, leaflet, dan wallchart.
b) Tidak tertulis seperti audio visual (video/film, VCD), audio
(rekaman kaset, radio, CD audio), visual (foto, gambar,
model/maket), dan multimedia (computer based dan internet).
C. Modul
Daryanto (2013 : 9) menyatakan bahwa modul merupakan salah satu
bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat
seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk mem-
bantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Selain itu,
Depdiknas (2008 : 3) menyatakan bahwa modul adalah bahan ajar cetak
yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik
dalam pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri
karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya,
pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara
langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
modul diatur sehingga seolah-olah merupakan “bahasa pengajar” atau
bahasa pendidik yang sedang memberikan pengajaran kepada peserta didik-
nya. Oleh karena itu, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri.
Pendidik tidak secara langsung memberi pelajaran atau mengajarkan
sesuatu kepada para peserta didiknya dengan tatap muka, tetapi cukup
dengan modul ini.
1. Karakteristik Modul
Daryanto (2013 : 9) menyatakan untuk menghasilkan modul yang
mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus
memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul.
1) Self Instruction (Kejelasan Komponen Modul)
Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan
karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri
dan tidak tergantung pada pihak lain.
Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul
harus:
a. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat
menggambarkan pencapaian Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
b. Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit
kegiatan yang kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari
secara tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
pemaparan materi pembelajaran.
d. Terdapat soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya yang
memungkinkan untuk mengukur penguasaan peserta didik.
e. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana,
tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik.
f. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h. Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan peserta
didik melakukan penilaian mandiri (self assessment).
i. Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga
peserta didik mengetahui tingkat penguasaan materi.
j. Terdapat informasi tentang rujukan/ pengayaan/ referensi yang
mendukung materi pembelajaran dimaksud.
2) Self Contained (Kelengkapan Materi)
Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pem-
belajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan
dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta didik mem-
pelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar
dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan
pembagian atau pemisahan materi dari satu standar kompetensi/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kompetensi dasar harus dilakukan dengan hati-hati dan mem-
perhatikan keluasan standar kompetensi/kompetensi dasar yang
harus dikuasai oleh peserta didik.
3) Stand Alone (Ketidakbergantungan Modul)
Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik
modul yang tidak tergantung pada bahan ajar/media lain. Dengan
menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar yang lain
untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut.
Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan
ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut
tidak dikategorikan sebagai modul yang berdiri sendiri.
4) Adaptive (Menyesuaikan Perkembangan)
Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika
modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel/ luwes digunakan di ber-
bagai perangkat keras (hardware).
5) User Friendly (Ramah Penggunaan)
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau
bersahabat/ akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan
informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan
pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan
mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang
umum digunakan, merupakan salah satu bentuk user friendly.
2. Fungsi dan Tujuan Penulisan Modul
Fungsi modul pada dasarnya sebagai media belajar mandiri (self
instructional). Peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa ada
ikatan waktu dan tempat. Menurut Depdiknas (2008 : 5), penulisan
modul memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbal.
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta
didik maupun pendidik/instruktur.
3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk
meningkatkan motivasi dan gairah belajar, mengembangkan
kemampuan dan berinteraksi langsung dengan lingkungan dan
sumber belajar lainnya yang memungkinkan peserta didik mandiri
sesuai kemampuan dan minatnya.
4) Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi
sendiri hasil belajarnya.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, modul sebagai bahan ajar
akan sama efektifnya dengan pembelajaran tatap muka. Hal ini
tergantung pada proses penulisan modul. Penulis modul yang baik akan
menulis dengan seolah-olah sedang mengajarkan kepada peserta didik
mengenai suatu topik melalui tulisan. Segala sesuatu yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
disampaikan oleh penulis saat pembelajaran telah dikemukakan dalam
modul yang ditulisnya. Penggunaan modul dapat dikatakan sebagai
kegiatan tutorial secara tertulis.
3. Elemen Mutu Modul Pembelajaran
Menurut Daryanto (2013 : 13), untuk menghasilkan modul pem-
belajaran yang mampu memerankan fungsi dan perannya dalam pem-
belajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan dikembangkan
dengan memperhatikan beberapa elemen yang mensyaratkannya, yaitu:
format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan
konsistensi.
1) Format
a. Gunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proporsional.
Penggunaan kolom tunggal atau multi harus sesuai dengan
bentuk dan ukuran kertas yang digunakan. Jika menggunakan
kolom multi, hendaknya jarak dan perbandingan antar kolom
secara proporsional.
b. Gunakan format kertas (vertikal atau horisontal) yang tepat.
Penggunaan format kertas secara vertikal atau horisontal harus
memperhatikan tata letak dan format pengetikan.
c. Gunakan tanda-tanda (icon) yang mudah ditangkap dan
bertujuan untuk menekankan pada hal-hal yang dianggap
penting atau khusus. Tanda dapat berupa gambar, cetak tebal,
cetak miring atau lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Organisasi
a. Tampilkan peta/bagan yang menggambarkan cakupan materi
yang akan dibahas dalam modul.
b. Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan
susunan yang sistematis, sehingga memudahkan peserta didik
memahami materi pembelajaran.
c. Susun dan tempatkan naskah, gambar, dan ilustrasi sedemikian
rupa sehingga informasi mudah dimengerti oleh peserta didik.
d. Organisasikan antar bab, antar unit dan antar paragraf dengan
susunan dan alur yang memudahkan peserta didik memahami-
nya.
e. Organisasikan antar judul, sub judul dan uraian yang mudah
diikuti oleh peserta didik.
3) Daya Tarik
Daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian
seperti:
a. Bagian sampul (cover) depan, dengan mengkombinasikan
warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf yang
serasi.
b. Bagian isi modul dengan menempatkan rangsangan-
rangsangan berupa gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf
tebal, miring, garis bawah, atau warna.
c. Tugas dan latihan dikemas sedemikian rupa sehingga menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4) Bentuk dan Ukuran Huruf
a. Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca sesuai
dengan karakteristik umum peserta didik.
b. Gunakan perbandingan huruf yang proporsional antar judul,
sub judul, da nisi naskah.
c. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks, karena
dapat membuat proses membaca menjadi sulit.
5) Ruang (Spasi Kosong)
Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar
untuk menambah kontras penampilan modul. Spasi kosong dapat
berfungsi untuk menambahkan catatan penting dan memberikan
kesempatan jeda kepada peserta didik. Gunakan dan tempatkan
spasi kosong tersebut secara proporsional. Penempatan ruang
kososng dapat dilakukan di beberapa tempat sepert:
a. Ruangan sekitar judul bab dan sub bab.
b. Batas tepi (margin), batas tepi yang luas memaksa perhatian
peserta didik untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
c. Spasi antar kolom, semakin lebar kolomnya semakin luas spasi
diantaranya.
d. Pergantian antar paragraph dimulai dengan huruf kapital.
e. Pergantian antar baba tau bagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
6) Konsistensi
a. Gunakan bentuk dan huruf secara konsisten dari halaman ke
halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan beberapa
cetakan dengan bentuk dan ukuran huruf yang terlalu banyak
variasi.
b. Gunakan jarak spasi konsisten. Jarak antar judul dengan baris
pertama, antar judul dengan teks utama. Jarak baris atau spasi
yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapi.
c. Gunakan tata letak pengetikan yang konsisten, baik pola
pengetikan maupun margin/batas-batas pengetikan.
4. Prinsip Penulisan Modul
Depdiknas (2008 : 9), modul merupakan media pembelajaran
yang dapat berfungsi sama dengan pendidik/instruktur pada pem-
belajaran tatap muka. Oleh karena itu, penulisan modul perlu didasar-
kan pada prinsip-prinsip belajar dan bagaimana pendidik/instruktur
mengajar dan peserta didik menerima pelajaran. Berikut ini dijelaskan
prinsip-prinsip penulisan modul atas dasar prinsip belajar.
Belajar merupakan proses perubahan perilaku yang disebabkan
oleh adanya rangsangan/stimulus dari lingkungan. Terkait hal tersebut,
dalam Depdiknas (2008 : 10) disebutkan penulisan modul dilakukan
menggunakan prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut.
1) Peserta didik perlu diberikan secara jelas hasil belajar yang menjadi
tujuan pembelajaran sehingga mereka dapat menyiapkan harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan dapat menimbang untuk diri sendiri apakah mereka telah
mencapai tujuan tersebut atau belum mencapainya pada saat
melakukan pembelajaran menggunakan modul.
2) Peserta didik perlu diuji untuk dapat menentukan apakah mereka
telah mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu, pada penulisan
modul, tes perlu dipadukan ke dalam pembelajaran supaya dapat
memeriksa ketercapaian tujuan pembelajaran dan memberikan
umpan balik yang sesuai.
3) Bahan ajar perlu diurutkan sedemikian rupa sehingga memudahkan
peserta didik untuk mempelajarinya. Urutan bahan ajar tersebut
dari mudah ke sulit, dari yang diketahui ke yang tidak diketahui,
dari pengetahuan ke penerapan.
4) Peserta didik perlu disediakan umpan balik sehingga mereka dapat
memantau proses belajar dan menempatkan perbaikan bilamana
diperlukan. Misanya dengan memberikan kriteria atas hasil tes
yang dilakukan secara mandiri.
D. Kualitas Hasil Pengembangan
Menurut Rochmad (2012 : 68), dalam penelitian dan pengembangan,
hasil pengembangan dapat berupa model atau perangkat pembelajaran.
Untuk memperoleh hasil pengembangan yang berkualitas diperlukan
adanya penilaian. Penilaian kualitas menurut Nieveen (dalam Akker, 1999
: 127) menyatakan “we have been referring to quality of educational
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
products from the perspective of developing learning materials. However,
we consider the three quality aspects (validity, practically, and
effectiveness) also to be applicable to a much wider array of educational
product.” Untuk menunjukkan kualitas produk-produk pendidikan, perlu
melihat dari sudut pandang pengembangan materi pembelajaran. Namun
perlu juga mempertimbangkan tiga aspek kualitas (kevalidan, kepraktisan,
dan keefektifan) untuk dapat digunakan pada rangkaian produk pendidikan
yang lebih luas. Berikut disajikan indikator untuk menentukan kualitas
penelitian dan pengembangan model pembelajaran yang meliputi tiga
aspek, yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan) sebagai berikut.
1. Kevalidan Modul
Kevalidan dalam suatu penelitian dan pengembangan meliputi
kevalidan isi dan kevalidan konstruksi. Menurut Akker (1999 : 10),
validity refers to the extent that design of the intervention is based on
state-of-the art knowledge (content validity) and that the various
components of the intervention are consistently linked to each other
(construct validity). Artinya, validitas mengacu pada tingkat desain
intervensi, yang didasarkan pada pengetahuan state-of-the-art dan
berbagai macam komponen dari intervensi berkaitan satu dengan yang
lainnya (validitas konstruk).
Modul dapat dikatakan valid oleh para ahli sebagai validator yang
berkompeten untuk menilai modul dan memberi masukan atau saran
untuk menyempurnakan modul yang telah dikembangkan. Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersebut terdiri dari ahli materi dan ahli media. Untuk validitas isi,
penilaian modul menurut BSNP yang ditulis oleh Purwono (dalam
Primadi, 2016 : 29) meliputi aspek berikut:
a. Kelayakan Isi
Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa
sub komponen atau indikator berikut.
1) Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar.
2) Keakuratan materi.
3) Kemutakhiran materi.
4) Mendorong keingintahuan.
b. Kebahasaan
Komponen kelayakan kebahasan ini diuraikan menjadi
beberapa sub komponen atau indikator berikut.
1) Lugas.
2) Komunikatif.
3) Dialogis dan interaktif.
4) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
5) Kesesuaian dengan kaidah bahasa.
6) Penggunaan istilah, simbol, atau icon.
c. Penyajian
Komponen kelayakan penyajian ini diuraikan menjadi
beberapa sub komponen atau indiator berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Teknik penyajian.
2) Pendukung penyajian.
3) Penyajian pembelajaran.
4) Koherensi dan keruntutan alur pikir.
d. Kegrafikan
1) Ukuran buku.
2) Desain sampul buku.
3) Desain isi buku.
2. Kepraktisan Modul
Akker (1999 : 10) menyatakan “practically refers to the extent
that user (or other experts) consider the intervention as appealing and
usable in ‘normal’ conditions.” Artinya, kepraktisan mengacu pada
tingkat bahwa pengguna (pakar-pakar lainnya) empertimbangkan
intervensi dapat digunakan dan disukai dalam kondisi normal. Tingkat
kepraktisan modul diukur dengan melihat apakah pendidik menyatakan
bahwa modul dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik serta
tingkat keterlaksanaanya, pembelajaran menggunakan modul termasuk
kategori baik dengan melihat apakah komponen-komponen modul
untuk pembelajaran dapat dilaksanakan oleh pendidik di kelas.
3. Keefektifan Modul
Terkait dengan keefektifan hasil pengembangan, Akker (1999 :
10) menyatakan “effectiveness refer to the extent that the experiences
and outcomes with the intervention are consistent with the intended
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
aims.” Artinya, keefektifan mengacu pada tingkatan bahwa
pengalaman dan hasil intervensi konsisten dengan tujuan yang
dimaksud. Indikator untuk menyatakan bahwa keterlaksanaan model
dikatakan efektif dilihat dari komponen-konponen: (1) hasil belajar
peserta didik, dan (2) aktivitas peserta didik.
E. Respon Peserta Didik
Hamalik (2011 : 39) menyatakan bahwa respon merupakan gerakan-
gerakan yang terkoordinasi oleh persepsi seseorang terhadap peristiwa-
peristiwa lingkungan sekitar. Dalam hal ini peserta didik merupakan suatu
komponen penting dalam suatu proses pembelajaran. Sehingga sesuai
dengan Hamalik (2011 : 2) dimana dalam pembelajaran peserta didik tidak
hanya berinteraksi dengan salah satu sumber belajar, tetapi mungkin
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Susanto (1988 : 73), respon merupakan reaksi. Artinya
penerimaan atau penolakan, serta sikap acuh tak acuh terhadap apa yang
disampaikan oleh komunikator dalam pesannya. Respon dapat dibedakan
menjadi opini (pendapat) dan sikap, dimana opini berupa jawaban terbuka
terhadap suatu persoalan yang dinyatakan dengan kata-kata yang diucapkan
atau dituliskan. Sedangkan sikap berupa reaksi yang tertutup, yang bersifat
emosional dan pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Menurut Harvey dan Smith dalam Ahmadi (1999 : 164) men-
definikan bahwa respon merupakan bentuk kesiapan dalam menentukan
sikap baik dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi.
Definisi ini menunjukkan adanya pembagian respon sebagai berikut.
a. Respon positif
Sebuah bentuk respon, tindakan, atau sikap yang menunjukkan
atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta
melaksanakan norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada.
b. Respon negatif
Bentuk respon, tindakan, atau sikap yang menunjukkan atau
memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terdapat norma-
norma yang berlaku dimana individu itu berada.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa respon peserta didik merupakan
reaksi sosial yang dilakukan peserta didik dalam menanggapi pengaruh atau
rangsangan dalam dirinya dari adanya suatu objek yang berperan dalam
proses pembelajarannya.
F. Proses Pembelajaran
Menurut Rustaman (2001 : 461), proses pembelajaran adalah proses
yang didalamnya terdapat kegiatan interaksi antara pendidik dengan peserta
didik dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses pembelajaranm pendidik dan
peserta didik merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil
belajar peserta didik dapat tercapai secara optimal.
Disambung oleh pendapat dari Bafadal (2005 : 11), pembelajaran
dapat diartikan sebagai segala sesuatu atau proses belajar mengajar dalam
rangka terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Untuk
memperkuat hal tersebut, Jugiyanto (2007 : 12) mengatakan bahwa
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu
kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi suatu situasi yang dihadapi dan
karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat
dijelaskan berdasarkan kecenderungan-kecenderungan reaksi aksi,
kematangan atau perubahan-perubahan sementara. Rooijakkers (1991 : 114)
juga mengatakan bahwa proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan
belajar mengajar menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta
didik, pola dan proses interaksi tenaga pendidik dan peserta didik serta
sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka
keterlaksanaan program pendidikan.
1. Tujuan Pembelajaran
Menurut Dahar (1996 : 106), tujuan pembelajaran sebenarnya
adalah untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat
melatih kemampuan intelektual para peserta didik dan merangsang
keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka. Sedangakn
menurut Nasution (1998 : 25), tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kategori yaitu (1) kognitif atau kemampuan intelektual, (2) afektif atau
perkembangan moral, dan (3) psikomotorik atau keterampilan.
Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individu
mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual.
Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, nilai-nilai
yang disebut juga perkembangan moral. Sedangkan tujuan
psikomotorik menyangkut perkembangan keterampilan yang
mengandung unsur-unsur motorik sehingga peserta didik mengalami
perkembangan yang maju dan positif. Tujuan pembelajaran di
dalamnya terdapat rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus
dicapai dan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan
belajar dalam proses pengajaran.
2. Komponen-Komponen Pembelajaran
Menurut Zain, dkk (1997 : 48) beberapa komponen yang
mempengaruhi berjalannya suatu proses pembelajaran, yaitu :
a. Pendidik
b. Peserta didik
c. Materi pembelajaran
d. Media pembelajaran
e. Evaluasi pembelajaran.
Sehingga komponen-komponen pembelajaran ini berguna untuk
kelancaran proses pembelajaran karena adanya keterkaitan antara
proses pembelajaran dan komponen pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
G. Materi Hubungan Antar Sudut pada Dua Garis Sejajar
Adinawan (2016 : 90), terdapat dua garis sejajar, yaitu garis 𝑎 dan
garis 𝑏. Kemudian terdapat garis 𝑐 yang memotong garis 𝑎 dan garis
tersebut diperpanjang. Dari kedua langkah tersebut dapat dilihat bahwa
garis 𝑐 juga memotong garis 𝑏. Maka terdapat dua titik potong dengan
delapan daerah sudut yang terbentuk dari gambar tersebut. Selanjutnya
delapan titik sudut tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
𝐴 dan 𝐵, dimana masing-masing kelompok sudut memiliki empat titik
sudut, sehingga diberi nama misalkan sebagai berikut:
∠𝐴1, ∠𝐴2, ∠𝐴3, ∠𝐴4, ∠𝐵5, ∠𝐵6, ∠𝐵7, dan ∠𝐵8. Garis 𝑎 dan garis 𝑏 dipotong
oleh garis 𝑐, maka garis 𝑐 disebut dengan garis transversal.
Gambar 2.1. Dua garis sejajar dipotong oleh garis transversal
Akibat dari dua garis sejajar yang dipotong dengan garis transversal
yaitu akan terbentuknya pasangan-pasangan sudut, antara lain: sudut
berseberangan, sudut sehadap, dan sudut sepihak.
a. Sudut Berseberangan
Sudut berseberangan adalah dua sudut pada garis yang sejajar
tetapi berada di sisi garis potong (garis transversal) yang berbeda. Sudut
7
6
8
5
𝑐
𝑎
𝑏
4 3
2 1
𝑩
𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berseberangan dibedakan menjadi dua, yaitu sudut dalam
berseberangan dan sudut luar berseberangan.
1) Sudut dalam berseberangan
Dikatakan sudut dalam berseberangan karena sudutnya
terletak berseberangan terhadap garis transversal dan berada di
wilayah dalam garis-garis sejajar 𝑎 dan 𝑏. Akan ditunjukkan sudut-
sudut dalam berseberangan yaitu ∠𝐴3 dalam berseberangan dengan
∠𝐵6 dan ∠𝐴4 dalam berseberangan dengan ∠𝐵5 pada gambar 2.3.
Gambar 2.2. Sudut Dalam Berseberangan
Teorema 1: “Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh suatu
garis, maka pasangan sudut-sudut dalam berseberangan yang
terbentuk memiliki sudut yang sama besar.” (Sukino, 2006 : 266)
Hal tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut. Buat titik 𝑃 pada
perpotongan garis 𝑎 dan garis 𝑐, dan buat titik 𝑂 pada perpotongan
garis 𝑏 dan garis 𝑐. Kemudian terdapat titik 𝑄 ditengah garis 𝑃𝑂,
sehingga 𝑃𝑄 = 𝑄𝑂. Selanjutkan buat garis 𝑑 yang tegak lurus
dengan garis 𝑎 dan melewati titik 𝑄, sehingga garis 𝑑 tegak lurus
garis 𝑏. Perpotongan garis 𝑎 dengan garis 𝑑 diberi nama titik 𝑅
7 6
8 5
𝑐
𝑎
𝑏
4 3 2 1
𝑩
𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dan perpotongan garis 𝑏 dengan garis 𝑑 diberi nama titik 𝑆. Dapat
dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.3. Pembuktian Besar Sudut Dalam Berseberangan
Dapat dilihat bahwa perpotongan garis 𝑎 dan garis 𝑑 tegak lurus
membentuk sudut 90° sehingga garis 𝑏 juga tegak lurus dengan
garis 𝑑 dan membentuk sudut 90°. Selanjutnya ∠𝑃𝑄𝑅 bertolak
belakang dengan ∠𝑆𝑄𝑂, dimana kedua sudut tersebut besarnya
sama. Diperoleh dua segitiga, yaitu segitiga 𝑃𝑄𝑅 dan segitiga
𝑆𝑄𝑂. Kedua segitiga tersebut kongruen karena kedua sudut yang
bersesuaian sama besar dan sisi yang bersesuaian (𝑃𝑄 dan 𝑄𝑂)
sama panjang (sudut, sudut, sisi), sehingga 𝑚∠𝐴3 = 𝑚∠𝐵6. Oleh
karena itu terbukti bahwa sudut dalam berseberangan besarnya
sama.
2) Sudut luar berseberangan
Dikatakan sudut dalam berseberangan karena sudutnya
terletak berseberangan terhadap garis transversal dan berada di
wilayah dalam garis-garis sejajar 𝑎 dan 𝑏. Akan ditunjukkan sudut-
7 6
8 5
𝑐
𝑎
𝑏
4 3 2 1
𝑩
𝑨
𝑷
𝑶
𝑸
𝑑
𝑅
𝑆
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sudut luar berseberangan yaitu ∠𝐴1 luar berseberangan dengan
∠𝐵8 dan ∠𝐴2 luar berseberangan dengan ∠𝐵7 pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Sudut Luar Berseberangan
Teorema 2: “Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh suatu
garis, maka pasangan sudut-sudut luar berseberangan yang
terbentuk memiliki sudut yang sama besar.” Sukino (2006 : 267)
Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan langkah yang sama seperti
gambar 2.3. 𝑚∠𝐴1 = 𝑚∠𝐴4 dikarenakan kedua sudut tersebut
bertolak belakang dan 𝑚∠𝐵8 = 𝑚∠𝐵5 dikarenakan kedua sudut
tersebut bertolak belakang. Sedangkan ∠𝐴4 dengan ∠𝐵5
merupakan sudut dalam berseberangan, dimana kedua sudut
tersebut besarnya sama. Oleh karena itu terbukti bahwa sudut luar
seberangan memiliki besar sudut yang sama.
b. Sudut Sehadap
Sudut sehadap merupakan sudut-sudut yang menghadap ke
arah yang sama. Terdapat dua garis, yaitu garis 𝑎 sejajar garis 𝑏 yang
dipotong oleh garis 𝑐, maka terdapat pasangan-pasangan sudut sehadap
yaitu: ∠𝐴1 dan ∠𝐵5, ∠𝐴2 dan ∠𝐵6, ∠𝐴3 dan ∠𝐵7, ∠𝐴4 dan ∠𝐵8.
7 6
8 5
𝑐
𝑎
𝑏
4 3 2 1
𝑩
𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 2.5. Sudut Sehadap
Teorema 3: “Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh suatu
garis, maka sudut-sudut sehadap yang terbentuk sama besar.”
(Sukino, 2006 : 265).
Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan langkah yang sama pada
gambar 2.3. Salah satu contohnya, 𝑚∠𝐴1 = 𝑚∠𝐴4 dikarenakan
kedua sudut tersebut bertolak belakang, sedangkan 𝑚∠𝐴4 =
𝑚∠𝐵5 karena kedua sudut tersebut dalam berseberangan. Oleh
karena itu dapat ditunjukkan bahwa 𝑚∠𝐴1 = 𝑚∠𝐵5.
c. Sudut Sepihak
Sudut sepihak adalah dua sudut yang berada di dua garis sejajar
yang berbeda dan berada di sisi garis potongnya yang sama. Dalam
Sukino dan Simangunsong (2006 : 269), antara dua sudut yang sepihak
jumlahnya adalah 180°. Sudut sepihak dibedakan menjadi dua yaitu
sudut dalam sepihak dan sudut luar sepihak.
1) Sudut dalam sepihak
Dua sudut dikatakan sudut dalam sepihak apabila kedua
sudut tersebut terletak sepihak terhadap garis transversal dan
berada di wilayah dalam garis-garis sejajar 𝑎 dan 𝑏. Akan
7
6 8 5
𝑐
𝑎
𝑏
4 3
2 1
𝑩
𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ditunjukkan sudut-sudut dalam sepihak yaitu ∠𝐴3 dalam sepihak
dengan ∠𝐵5 dan ∠𝐴4 dalam sepihak dengan ∠𝐵6 pada gambar 2.6.
Gambar 2.6. Sudut Dalam Sepihak
Pertama, dapat dilihat bahwa 𝑚∠𝐴3 + 𝑚∠𝐴1 = 180°
karena merupakan sudut berpelurus. Kemudian 𝑚∠𝐴1 = 𝑚∠𝐵5
karena sehadap. Diperoleh 𝑚∠𝐴3 + 𝑚∠𝐵5 = 180°, dimana ∠𝐴3
dan ∠𝐵5 merupakan sudut dalam sepihak.
Selanjutnya, dapat dilihat bahwa 𝑚∠𝐴4 + 𝑚∠𝐴2 = 180°
karena merupakan sudut berpelurus. Kemudian 𝑚∠𝐴2 = 𝑚∠𝐵6
karena sehadap. Diperoleh 𝑚∠𝐴4 + 𝑚∠𝐵6 = 180°, dimana ∠𝐴4
dan ∠𝐵6 merupakan sudut dalam sepihak.
2) Sudut luar sepihak
Dua sudut dikatakan sudut luar sepihak apabila kedua sudut
tersebut sepihak terhadap garis transversal dan berada di wilayah
luar garis-garis sejajar 𝑎 dan 𝑏. Akan ditunjukkan sudut-sudut luar
sepihak yaitu ∠𝐴1 luar sepihak dengan ∠𝐵7 dan ∠𝐴2 luar sepihak
dengan ∠𝐵8 pada gambar 2.7.
7
6
8
5
𝑐
𝑎
𝑏
4 3
2 1
𝑩
𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 2.7. Sudut Luar Sepihak
Pertama, dapat dilihat bahwa 𝑚∠𝐴1 + 𝑚∠𝐴3 = 180°
karena merupakan sudut berpelurus. Kemudian 𝑚∠𝐴3 = 𝑚∠𝐵7
karena sehadap. Diperoleh 𝑚∠𝐴1 + 𝑚∠𝐵7 = 180°, dimana ∠𝐴1
dan ∠𝐵7 merupakan sudut luar sepihak.
Selanjutnya, dapat dilihat bahwa 𝑚∠𝐴2 + 𝑚∠𝐴4 = 180°
karena merupakan sudut berpelurus. Kemudian 𝑚∠𝐴4 = 𝑚∠𝐵8
karena sehadap. Diperoleh 𝑚∠𝐴2 + 𝑚∠𝐵8 = 180°, dimana ∠𝐴2
dan ∠𝐵8 merupakan sudut luar sepihak.
H. Kerangka Teoritis
Tujuan dari pengembangan bahan ajar berupa modul Matematika
ini yaitu untuk memberikan fasilitas tambahan dan membantu
meningkatkan pemahaman peserta didik. Pengembangan modul ini
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sebagai subjek penelitian.
Keberadaan modul Matematika ini diharapkan untuk membantu peserta
didik dalam belajar secara mandiri dan aktif.
Setelah modul Matematika dirancang kemudian diuji cobakan
kepada peserta didik. Dari hasil uji coba tersebut peneliti ingin melihat
respon dari peserta didik terhadap penggunaan modul Matematika yang
7 6 5
𝑐
𝑎
𝑏
4 3 2 1
𝑩
𝑨
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
telah dirancang. Selanjutnya peneliti juga melihat kualitas modul
Matematika yang telah dirancang ditinjau dari segi materi dan segi media.
Penilaian kualitas modul ini dilakukan oleh pada ahli berdasarkan segi
kevalidan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Dalam
Sugiyono (2015 : 407), metode penelitian dan pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan Sugiyono, terdapat
sepuluh langkah penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah penelitian
dan pengembangan menurut Sugiyono dapat dilihat pada bagan di bawah
ini.
Gambar 3.1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data Desain
Produk
Validasi
Desain Revisi Desain
Uji Coba
Produk
Revisi Produk Uji Coba
Pemakaian Revisi Produk
Produksi
Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan seluruh langkah
penelitian yang telah dikemukakan oleh Sugiyono. Langkah-langkah
penelitian yang digunakan oleh peneliti hanya sampai pada langkah revisi
produk pada langkah ketujuh. Untuk membedakan revisi produk pada
langkah ketujuh dan kesembilan, peneliti menyebutkan langkah ketujuh
sebagai revisi produk 1 dan langkah kesembilan sebagai revisi produk 2.
Sehingga langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh
peneliti ditunjukkan sebagai berikut.
Gambar 3.2. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan peneliti
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VII F SMP
Regina Pacis Surakarta tahun ajaran 2018/2019.
C. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah bahan ajar berupa modul
Matematika dengan materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar.
Peneliti merancang dan mengembangkan modul Matematika berdasarkan
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data Desain
Produk
Validasi
Desain Revisi Desain
Uji Coba
Produk
Revisi Produk
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
analisis kebutuhan dari peserta didik. Selain itu peneliti ingin mengetahui
kualitas modul Matematika yang telah dirancang dan mengetahui respon
peserta didik terhadap modul Matematika yang telah dirancang.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dan pengembangan modul Matematika materi
hubungan antar sudut pada dua garis sejajar akan dilaksanakan di kelas VII
F SMP Regina Pacis Surakarta Jl. LU. Adi Sucipto 45 Surakarta.
Penelitian dan pengembangan modul Matematika materi hubungan
antar sudut pada dua garis sejajar ini dilaksanakan mulai dari bulan Maret
2019 sampai dengan bulan Juni 2019. Penelitian ini diawali dengan
menggali informasi melalui tinjauan literatur dan tinjauan lapangan sampai
dengan penyelesaian penulisan skripsi.
E. Bentuk Data
Berikut merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Data Kemampuan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Materi
Garis dan Sudut
Data kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
materi garis dan sudut merupakan data-data yang memberikan
informasi tentang kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
dilihat melalui proses pengerjaan dan langkah penyelesaian yang
digunakan dalam menjawab soal yang diberikan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Data Proses Pembelajaran Matematika di Kelas
Data proses pembelajaran Matematika di kelas merupakan
data-data yang memberikan informasi tentang berlangsungnya proses
pembelajaran Matematika di kelas dilihat dari antusias peserta didik dan
metode pembelajaran yang diberikan oleh pendidik Matematika.
3. Data Kualitas Modul Matematika yang Telah Dirancang dari Kevalidan
Data kualitas modul Matematika yang telah dirancang dari
kevalidan merupakan data-data yang memberikan informasi tentang
kualitas produk pendidikan yang telah dirancang berupa modul
Matematika yang dilihat dari kevalidan oleh beberapa ahli sebagai
evaluator.
4. Data Respon Peserta Didik Terhadap Modul Matematika yang Telah
Dirancang
Data respon peserta didik terhadap modul Matematika yang
telah dirancang merupakan data-data yang memberikan infromasi
tentang respon peserta didik setelah menggunakan produk pendidikan
yang telah dirancang berupa modul.
F. Metode Pengumpulan Data
Pada bagian ini menjelaskan metode pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian dan pengembangan ini. Peneliti menggunakan
berbagai metode-metode yang disajikan sebagai berikut:
1. Tes Kemampuan
Tes kemampuan dilakukan sebanyak dua kali dan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
untuk mengetahui bagaimana kemampuan peserta didik kelas VII F
SMP Regina Pacis Surakarta dalam menyelesaikan soal-soal
Matematika.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara
terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.
a. Wawancara Terstruktur
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara
terstruktur ini digunakan apabila peneliti telah mengetahui
dengan pasti mengenai informasi apa yang akan diperoleh.
Sehingga dalam melakukan wawancara, peneliti telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis. (Sugiyono, 2015 : 94).
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Menurut Sugiyono (2015 :197) menyatakan bahwa
wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
3. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang
akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak
menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-
rambu pengamatan. Sugiyono (2015 : 205).
4. Penyebaran Kuesioner
Menurut Sugiyono (2015 : 199), penyebaran kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk . Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
G. Instrumen Penelitian
Bagian ini menjelaskan instrumen-instrumen yang digunakan pada
penelitian dan pengembangan ini. Peneliti menggunakan berbagai
instrumen yang disajikan sebagai berikut:
1. Soal Tes Kemampuan
Instrumen ini digunakan pada langkah potensi dan masalah.
Berikut ini adalah kisi-kisi tes kemampuan yang diberikan kepada
peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.1. Kisi-kisi Indikator Tes Kemampuan Pertama
No. Indikator Nomor
Butir Soal
1. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian dari
garis. 1
2. Peserta didik dapat menunjukkan kedudukan garis. 2,3,4
3. Peserta didik dapat menentukan unsur-unsur
pembentuk sudut. 5,6
4.
Peserta didik dapat menggambar sudut sesuai dengan
ukuran yang diberikan dan membagi garis menjadi
beberapa bagian sama panjang.
7,8
5. Peserta didik dapat menentukan besar sudut sesuai
dengan ketentuan yang diberikan. 9,10
Tabel 3.2. Kisi-kisi Indikator Tes Kemampuan Kedua
No. Indikator Nomor
Butir Soal
1.
Peserta didik dapat menyelesaikan soal terkait
hubungan dua sudut berpelurus dan menentukan
besar sudut yang diminta dalam soal.
1,2
2.
Peserta didik dapat menyelesaikan soal terkait
hubungan dua sudut berpelurus dan menentukan
besar sudut yang diminta dalam soal.
3,4
3.
Peserta didik dapat menyelesaikan soal terkait
hubungan dua sudut bertolak belakang dan
menentukan besar sudut yang diminta dalam soal.
5,6,7
2. Pedoman Wawancara
Kegiatan wawancara ini ditujukan kepada pendidik
Matematika kelas VII di SMP Regina Pacis dan kepada 6 peserta didik
kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta yang ditinjau dari hasil tes
kemampuan yang terdiri dari 2 peserta didik yang mendapat hasil tes
tinggi, 2 peserta didik yang mendapat hasil tes sedang, dan 2 peserta
didik yang mendapat hasil tes rendah. Kedua kegiatan wawancara ini
dilakukan pada langkah potensi dan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kegiatan wawancara terstruktur ini dilakukan oleh peneliti
kepada 6 peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta
yang sudah dipilih. Pedoman wawancara terstruktur yang di-
gunakan oleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 3.3. Pedoman Wawancara Terstruktur Kepada Peserta Didik
No. Indikator
1. Mengetahui minat belajar peserta didik terhadap Matematika.
2. Mengetahui kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mata
pelajaran Matematika.
3. Mengetahui sumber materi yang digunakan peserta didik.
4. Mengetahui kesan peserta didik terhadap proses pembelajaran
di kelas.
5. Mengetahui sudah ada atau tidaknya pembuatan modul oleh
pendidik di sekolah.
6.
Mengetahui respon peserta didik terhadap tes yang telah
diberikan dan menggali hambatan belajar peserta didik lebih
mendalam.
Kegiatan wawancara tidak terstruktur ini dilakukan oleh
peneliti kepada 6 peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis
Surakarta yang sudah dipilih dan pendidik Matematika kelas VII di
SMP Regina Pacis Surakarta. Pedoman wawancara tidak
terstruktur yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 3.4. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Kepada Peserta.
Didik
No. Indikator
1. Minat belajar peserta didik terhadap Matematika.
2. Kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mata pelajaran
Matematika.
3. Kegiatan pembelajaran Matematika di kelas.
4. Bahan ajar dan media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.5. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Kepada Pendidik
Matematika
No. Indikator
1. Tingkat keterampilan Matematika peserta didik.
2. Buku ajar Matematika yang digunakan.
3. Media dan kegiatan mengajar Matematika.
3. Pedoman Observasi
Observasi ini dilakukan oleh peneliti pada langkah potensi dan
masalah. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti sebanyak dua kali.
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada observasi tidak terstruktur
ini yaitu mengamati proses pembelajaran Matematika kelas VII F SMP
Regina Pacis Surakarta.
Tabel 3.6. Pedoman Observasi Tidak Terstruktur di Kelas
No. Indikator
1. Proses pembelajaran Matematika di kelas oleh pendidik.
2. Respon peserta didik mengikuti pembelajaran Matematika.
3. Media dan kegiatan mengajar Matematika di kelas.
4. Kuesioner
Lembar kuesioner ini digunakan untuk menggali informasi
lebih mendalam kepada peserta didik terkait potensi dan masalah yang
ditemui selama pembelajaran Matematika. Terdapat sepuluh
pertanyaan dalam kuesioner yang diklasifikasikan menjadi pertanyaan
tertutup dan terbuka. Hasil dari kuesioner tersebut dianalisis untuk
memperoleh informasi yang lebih lengkap. Kisi-kisi yang digunakan
peneliti dalam melakukan kuesioner ini ditunjukkan pada Tabel 3.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.7. Kisi-kisi Kuesioner
No. Indikator
1. Mengetahui kesulitan peserta didik terhadap tes yang telah
diberikan.
2. Mengetahui kesulitan peserta didik saat proses belajar materi Garis
dan Sudut.
3. Mengetahui sumber belajar yang digunakan dan media
pembelajaran yang diminati peserta didik.
4. Mengetahui materi yang telah dikuasai peserta didik.
5. Menggali modul yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
5. Lembar Validasi Desain
Dalam kegiatan validasi desain, peneliti menggunakan
kuesioner penilaian kevalidan oleh para ahli (expert judgment) untuk
mengevaluasi desain modul Matematika. Pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner disajikan dalam bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka. Oleh
karena itu, pengumpulan data dalam bentuk data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil penilaian para ahli dalam
pernyataan tertentu. Namun, data kualitatif berupa saran atau komentar
terhadap produk.
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat penilaian dari para ahli
terhadap modul Matematika yang telah dirancang sebelum diuji
cobakan di kelas. Dalam validasi desain ini, peneliti memilih dua ahli
yang berpengalaman untuk memberi penilaian, yaitu satu dosen
Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan
satu pendidik Matematika kelas VII di SMP Regina Pacis Surakarta.
Hasil dari validasi desain ini digunakan peneliti sebagai acuan dan
tambahan ide dalam melakukan revisi desain. Berikut ini adalah kisi-
kisi validasi desain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.8. Kisi-kisi Validasi Desain
No. Indikator
1. Materi yang disajikan sesuai dengan kompetensi dasar dan
indikator yang ingin dicapai.
2. Bahasa yang digunakan sudah cukup jelas.
3. Modul yang dirancang mampu mendorong rasa ingin tahu
peserta didik.
4. Kegiatan peserta didik yang diberikan dapat membantu
dalam pemahaman materi.
5. Tampilan modul cukup menarik.
6. Ketepatan dalam penggunaan istilah Matematika.
7. Ketepatan dalam penggunaan struktur kalimat.
8. Tujuan pembelajaran diklasifikasikan dan dikelompokkan
dengan baik.
9. Modul yang dirancang cocok untuk peserta didik Sekolah
Menengah Pertama.
10. Latihan soal yang disajikan mampu membimbing peserta
didik untuk memahami materi.
11.
Latihan soal yang disajikan mampu melatih peserta didik
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memahami
materi.
12. Materi yang disajikan cukup menarik dan memotivasi peserta
didik.
13. Instruksi yang diberika pada modul cukup jelas dan mudah
dipahami.
14. Secara keseluruhan, modul yang dirancang sudah
dikembangkan dengan baik.
6. Pedoman Evaluasi Kualitas Modul Matematika
Kualitas modul Matematika ini dilakukan pada langkah penelitian
dan pengembangan setelah uji coba produk sebelum revisi produk 1.
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat penilaian dari para ahli terhadap
modul Matematika yang telah dirancang setelah diuji cobakan di kelas.
Berdasarkan pada teori terkait kualitas modul yang telah disampaikan pada
Bab II, terdapat tiga aspek untuk melihat kualitas modul, yaitu kevalidan,
kepraktisan, dan keefektivitas. Namun pada penelitian ini, peneliti hanya
meninjau kualitas modul dari segi aspek kevalidan, karena kevalidan
merupakan aspek pertama yang harus ditinjau sebelum kepraktisan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
keefektifan. Selain itu juga karena untuk meninjau aspek kepraktisan dan
keefektifan diperlukan waktu yang cukup panjang. Kevalidan tersebut
diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh para ahli sebagai evaluator.
Dalam evaluasi ini, peneliti memilih lima ahli yang
berpengalaman untuk memberi penilaian. Para ahli tersebut terbagi
menjadi dua yaitu ahli materi dan ahli media. Evaluator pada ahli materi
memberi penilaian terhadap materi yang telah disusun dalam modul
Matematika. Ahli yang dipilih sebagai evaluator materi yaitu dua orang
dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang
mempunyai keahlian dalam materi terkait dan satu orang pendidik
Matematika kelas VII di SMP Regina Pacis Surakarta. Sedangkan ahli
yang dipilih sebagai evaluator media yaitu dua orang dosen Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma yang mempunyai keahlian
dalam media. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan peneliti sebagai
acuan dan tambahan ide dalam melakukan revisi produk. Berikut ini
adalah kisi-kisi penilaian kualitas modul Matematika yang ditinjau dari
segi materi dan media.
Tabel 3.9. Kisi-kisi Penilaian Kualitas Modul Ditinjau dari Segi Materi
No. Aspek Keterangan
1. Self-Instruction 1. Kesesuaian indikator, materi,
dan kegiatan belajar
berdasarkan kurikulum 2013
2. Tujuan umum yang
disesuaikan dengan indikator
dan tujuan khusus yang
disesuaikan dengan setiap
bagian modul.
3. Relevansi latihan soal evaluasi
dan rangkuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Self-Contained 4. Memuat keseluruhan materi
satu unit kompetensi
berdasarkan kurikulum 2013.
5. Keruntutan materi.
3. Stand Alone 6. Tidak tergantung dengan
media lain.
4. Adaptive 7. Fleksibel terhadap
perkembangan teknologi.
5. User Friendly 8. Instruksi dan paparan
informasi yang disampaikan
dengan mudah dimengerti.
9. Menggunakan Bahasa yang
mudah dipahami.
Tabel 3.10. Kisi-kisi Penilaian Kualitas Modul Ditinjau dari Segi Media
No. Aspek Keterangan
1. Format 1. Format kolom.
2. Format ukuran kertas.
2. Organisasi 3. Kelengkapan komponen
modul.
4. Jelas dan mudah dibaca.
5. Tata letak.
3. Daya tarik 6. Desain sampul modul.
7. Desain isi modul.
8. Tata letak
4. Bentuk dan ukuran
huruf
9. Perbandingan huruf
proporsional.
10. Bentuk huruf jelas dan
proporsional.
11. Penggunaan warna huruf.
5. Ruang (spasi) kosong 12. Ruang kosong.
13. Spasi teks.
6. Konsistensi 14. Konsistensi huruf dari
halaman ke halaman.
15. Konsistensi jarak spasi.
16. Tata letak.
a. Lembar Respon Peserta Didik
Dalam kegiatan untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap modul Matematika yang telah dirancang, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada peserta didik.
Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner berbentuk pertanyaan tertutup
dan terbuka. Oleh karena itu, pengumpulan data dalam bentuk data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil penilaian
tanggapan dari peserta didik dalam pernyataan tertentu. Namun, data
kualitatif berupa saran atau komentar terhadap produk. Berikut ini
adalah kisi-kisi penilaian respon penggunaan modul Matematika dari
peserta didik.
Tabel 3.11. Kisi-kisi Penilaian Respon Modul Matematik dari Peserta
Didik
No. Aspek Pernyataan
1. Penyajian Materi Instruksi pada modul Matematika
yang telah disusun dapat
memudahkan saya untuk
mempelajari Garis dan Sudut.
Materi pada modul Matematika ini
telah disusun secara runtut dan
sistematis.
Melalui modul Matematika ini saya
dapat memahami Garis dan Sudut
dengan mudah.
Modul Matematika yang telah
dirancang dapat membantu saya
dalam mengembangkan
kemampuan untuk belajar Garis
dan Sudut.
Modul Matematika yang telah
dirancang dapat memudahkan saya
belajar sesuai kemampuan saya.
Modul Matematika yang telah
dirancang dapat mendorong saya
untuk belajar mandiri.
Modul Matematika yang telah
dirancang dapat mendorong saya
untuk selalu belajar.
Kalimat dan bahasan dalam modul
Matematika ini jelas dan mudah
saya pahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Latihan soal yang disajikan dalam
modul Matematika ini mampu
menguatkan pemahaman saya
terhadap Garis dan Sudut.
Link video yang disediakan dalam
modul Matematika ini dapat
membantu saya untuk memahami
materi Garis dan Sudut.
Penyajian latar belakang pada
modul Matematika ini cukup jelas.
Penyajian kegiatan pembelajaran
cukup jelas dan sistematis.
Penyajian kegiatan siswa cukup
jelas dan dapat membantu untuk
menguatkan materi Garis dan
Sudut.
Penyajian rangkuman dapat
mendorong saya untuk menguatkan
pemahaman materi Garis dan
Sudut.
Penyajian eksplorasi dan latihan
soal cukup jelas dan membantu
untuk mengukur kemampuan saya.
Daftar pustaka yang tertulis dalam
modul Matematika ini membantu
saya untuk mendapatkan informasi
yang lebih lengkap.
2. Media/Tampilan Tampilan halaman sampul jelas dan
mewakili/menggambarkan isi
modul Matematika yang telah
disusun.
Tulisan pada modul Matematika ini
mudah dibaca.
Pemilihan jenis dan ukuran huruf
pada modul Matematika ini sudah
tepat.
Gambar yang disajikan dalam
modul Matematika ini disajikan
dengan jelas sesuai dengan materi
Garis dan Sudut.
H. Validitas Instrumen
Tujuan validasi dikemukakan oleh Jihad dan Haris (2013 : 179),
yaitu untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar, dengan
tujuan yang ingin diukur dan dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
instrumen tes, kuesioner, wawancara, lembar kualitas, dan respon dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji validitas konstruk (
disusun berdasarkan teori yang relevan). Uji validitas konstruk ini dilakukan
oleh para ahli (expert judgment). Setelah instrumen disusun berdasarkan
aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu maka
selanjutnya instrumen tersebut dikonsultasikan dengan para ahli.
Dari paparan di atas, peneliti mengkonsultasikan instrumen-
instrumen tersebut kepada para ahli yang menguasai konten yang akan
diukur. Peneliti berkonsultasi kepada beberapa dosen Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Instrumen-instrumen
tersebut diperbaiki berdasarkan masukan dari dosen sebagai validator
(expert judgment) sampai instrumen tersebut dinyatakan valid.
I. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan metode yang digunakan
untuk menganalisis data. Berikut teknik analisis data yang digunakan oleh
peneliti.
1. Tes Kemampuan
Hasil tes kemampuan yang diperoleh setiap peserta didik
diberi skor setiap nomor dengan rentang 0 sampai 5, kemudian seluruh
perolehan skor peserta didik pada tiap nomor dijumlahkan dan disajikan
dalam bentuk persentase. Kriteria penskoran dalam tes kemambuan
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.12. Kriteria Penskoran Tes Kemampuan
Skor Keterangan
5 Peserta didik mampu menjawab soal dengan tepat dan
langkah penyelesaian yang lengkap.
4 Peserta didik mampu menjawab soal dengan langkah
penyelesaian yang tepat namun jawaban akhir yang
dihasilkan kurang tepat.
3 Peserta didik mampu menjawab dengan ide penyelesaian
yang benar namun kurang lengkap dan jawaban yang
dihasilkan kurang tepat.
2 Peserta didik menjawab dengan ide penyelesaian yang
kurang lengkap.
1 Peserta didik menjawab dengan ide penyelesaian yang tidak
tepat dan atau proses penyelesaian kurang tepat meskipun
jawaban benar.
0 Peserta didik tidak menuliskan jawaban pada lembar kerja.
Rumus untuk menghitung persentase perolehan skor seluruh
peserta didik pada setiap nomor sebagai berikut.
𝑃 =𝑥𝑛
∑𝑥× 100%
Catatan:
𝑃 = persentase perolehan skor pada setiap nomor.
𝑥𝑛 = jumlah skor yang diperoleh semua peserta didik pada setiap
nomor 𝑛
∑𝑥 = jumlah total skor maksimal yang diperoleh semua peserta didik
pada setiap nomor 𝑛. Dalam hal ini skor maksimal perolehan
peserta didik adalah 5, sehingga untuk memperoleh ∑𝑥 ini
dengan mengalikan 5 dengan jumlah seluruh peserta didik yang
mengikuti tes kemampuan.
2. Wawancara, Observasi, dan Kuesioner
Setelah melakukan wawancara, observasi, dan mendistribusi-
kan kuesioner, peneliti memperoleh data hasil baik wawancara,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
observasi, maupun kuesioner. Data hasil tersebut selanjutnya akan diolah
peneliti secara kualitatif. Kemudian peneliti akan menarik kesimpulan
secara deskriptif terkait hasil tersebut.
3. Validasi Desain
Validasi desain ini merupakan langkah awal pengujian desain
produk yang telah disusun sebelum digunakan untuk uji coba di kelas.
Validasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki desain dan
produk yang telah dirancang berupa modul Matematika dengan penilaian
yang dilakukan oleh para ahli atau validator. Validasi ini diberikan
dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pernyataan terbuka dan
tertutup sehingga menghasilkan data penilaian secara kuantitatif dan
kualitatif.
Hasil penilaian secara kualitatif dituliskan secara deskriptif
sebagai saran dan ide untuk perbaikan. Sedangkan hasil penilaian yang
akan diolah secara kuantitatif dengan cara mengonversi skor yang
diperoleh ke dalam likert skala empat. Peneliti mengadaptasi teori Likert
Skala Empat oleh Riduwan (2014 : 39). Jawaban berupa skor yang
diberikan dalam bentuk penyataan disajikan seperti dibawah ini.
Tabel 3.13. Hasil Konversi Jawaban Kuesioner Evalusi
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Setelah skor jawaban dari para ahli diperoleh, data kuantitatif
tersebut kemudian dianalisis dengan bentuk persentase yang diadopsi
dari teori Purwanto (2012 : 102) sebagai berikut.
𝑃 =∑ �̅�
𝑆𝑀× 100%
Keterangan:
𝑃 : Nilai Persentase
∑ �̅� : Jumlah rata-rata penilaian para ahli setiap pernyataan.
𝑆𝑀 : Rata-rata skor maksimal dari semua para ahli.
Data yang telah diubah kedalam bentuk persentase tersebut,
selanjutnya dikelompokkan dalam beberapa kategori menurut Akbar
(2013) sebagai berikut.
Tabel 3.14. Kategori Penilaian
Persentase Kategori
85,01% − 100,00% Sangat Valid
70,01% − 85,00% Cukup Valid
50,01% − 70,00% Kurang Valid
01,00% − 50,00% Tidak Valid
4. Evaluasi
Evaluasi ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu terkait evaluasi
produk setelah diuji cobakan di kelas untuk melihat kualitas produk yang
dihasilkan dan evaluasi setelah diuji cobakan di kelas untuk melihat
respon peserta didik terhadap penggunaan produk yang berupa modul
Matematika.
a. Kualitas Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kualitas modul merupakan salah satu evaluasi yang
dilakukan setelah produk yang dirancang digunakan untuk uji coba
di kelas. Namun pada penelitian ini hanya ditinjau dari aspek
kevalidan. Oleh karena itu penilaian terkait kualitas modul ini
dilakukan oleh para ahli (expert judgment) untuk melihat bagaimana
kualitas modul yang telah dirancang. Evaluasi ini diberikan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari pernyataan terbuka dan
tertutup sehingga menghasilkan data penilaian secara kuantitatif dan
kualitatif.
Hasil penilaian secara kualitatif dituliskan secara deskriptif
sebagai saran dan ide untuk perbaikan. Sedangkan hasil penilaian
secara kuantitatif diolah dengan cara menentukan nilai rata-ratanya
menggunakan rumus sebagai berikut.
�̅� =∑𝑥
𝑛
Keterangan:
�̅� = rata-rata
∑𝑥 = jumlah perolehan skor setiap aspek
𝑛 = banyak butir pernyataan setiap aspek oleh seluruh evaluator
Peneliti mengadaptasi teori Likert Skala Empat oleh
Riduwan (2014 : 39) pada Tabel 3.13. Setelah nilai rata-rata tersebut
diperoleh kemudian dianalisis untuk dikelompokkan dalam beberapa
kategori. Kategori tersebut dikemukakan oleh Sugiyono (2012 : 93)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dan dikombinasi dengan teknik perolehan interval menurut Nuryadi,
dkk (2017 : 28) dengan rumus sebagai berikut.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛
Keterangan:
Skor tertinggi = 4
Skor terendah = 1
Jumlah pilihan jawaban = 4
Sehingga diperoleh nilai interval sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =4−1
4= 0,75
Kemudian skor penilaian dikategorikan sebagai berikut.
Tabel 3.15. Kriteria Skor Penilaian
Skor Penilaiaan Rerata Skor Kategori
4 4,00 – 3,26 Sangat Baik
3 3,25 – 2,51 Baik
2 2,50 – 1,76 Kurang Baik
1 1,75 – 1,01 Tidak Baik
Setelah didapatkan nilai rata-rata setiap aspek, kemudian
dihitung nilai rata-rata gabungan untuk melihat rata-rata penilaian
keseluruhan dengan rumus sebagai berikut.
�̅�𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =∑𝑥
𝑛
Keterangan:
�̅� 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = rata-rata gabungan
∑𝑥 = jumlah perolehan skor semua aspek
𝑛 = banyak aspek penilaian
Perolehan nilai rata-rata gabungan tersebut kemudian
dikategorikan seperti pada Tabel 3.15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Respon Peserta Didik
Penilaian respon peserta didik merupakan salah satu
evaluasi yang dilakukan setelah produk yang dirancang digunakan
untuk uji coba di kelas. Penilaian respon dilakukan dengan maksud
untuk mengetahui tanggapan dari peserta didik terhadap produk
berupa modul Matematika yang telah dirancang. Penilaian dan
tanggapan yang diberikan oleh peserta didik akan disajikan dalam
bentuk skor dan deskriptif yang akan dijadikan sebagai saran maupun
ide dalam perbaikan produk. Sedangkan hasil penilaian secara
kuantitatif diolah untuk menentukan nilai rata-ratanya setiap aspek
dengan rumus sebagai berikut.
�̿� =∑ �̅�
𝑛
Keterangan:
�̿� = rata-rata keseluruhan dari rata-rata tiap aspek
∑ �̅� = jumlah perolehan rata-rata setiap aspek
𝑛 = banyak butir pernyataan setiap aspek oleh seluruh peserta didik
Peneliti mengadaptasi teori Likert Skala Empat oleh
Riduwan (2014 : 39) pada Tabel 3.13. Setelah nilai rata-rata tersebut
diperoleh kemudian dianalisis dengan dikelompokkan dalam
beberapa kategori pada Tabel 3.15 menurut Sugiyono (2012 : 93)
dengan menggabungkan teknik perolehan interval menurut Nuryadi
(2012) pada Tabel 3.15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Setelah didapatkan nilai rata-rata setiap aspek, kemudian
kembali dihitung nilai rata-rata keseluruhan dengan rumus sebagai
berikut.
�̿�𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =∑ �̅�
𝑛
Keterangan:
�̿� 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = rata-rata dari rata-rata gabungan
∑ �̅� = jumlah perolehan rata-rata semua aspek
𝑛 = banyak aspek penilaian
Perolehan nilai rata-rata gabungan tersebut kemudian
dikategori seperti pada Tabel 3.15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Perijinan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Regina Pacis Surakarta
dengan mengambil subjek peserta didik kelas VII F tahun ajaran
2018/2019. Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu peneliti
membuat surat izin melaksanakan penelitian yang ditujukan kepada
Kepala Sekolah SMP Regina Pacis Surakarta. Setelah itu peneliti
mengantar surat izin melakukan penelitian ke SMP Regina Pacis
Surakarta. Surat izin melakukan penelitian tersebut diterima langsung
oleh Kepala SMP Regina Pacis Surakarta. Kemudian peneliti
menyampaikan maksud dan tujuan dari dilakukannya penelitian di
sekolah tersebut. Kepala SMP Regina Pacis Surakarta menerima
dengan baik penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dan
menghubungkan langsung kepada pendidik Matematika kelas VII di
SMP Regina Pacis Surakarta. Jadwal pelaksanaan penelitian disajikan
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Hari, Tanggal Kegiatan
1. Kamis, 14 Februari
2019
Mengantar surat izin melaksanakan
penelitian di SMP Regina Pacis Surakarta.
2. Jumat, 15 Februari
2019
Menentukan jadwal penelitian dan
menentukan kelas yang akan dijadikan
subjek penelitian bersama pendidik
Matematika kelas VII.
3. Selasa, 19 Februari Melaksanakan wawancara tidak terstruktuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2019 kepada pendidik Matematika kelas VII
untuk menggali informasi awal.
4. Selasa, 5 Maret 2019
Melaksanakan observasi tidak terstruktur
pertama mengenai proses pembelajaran
Matematika di kelas VII F.
5. Kamis,7 Maret 2019
Melaksanakan observasi tidak terstruktur
kedua mengenai proses pembelajaran
Matematika di kelas VII F.
6. Selasa, 26 Maret 2019
Melakukan tes kemampuan pertama di
kelas VII F.
Mendistribusikan kuesioner kepada peserta
didik kelas VII F.
7. Kamis. 28 Maret
2019
Melakukan wawancara terstruktur kepada
beberapa peserta didik kelas VII F.
8. Jumat, 29 Maret 2019
Melakukan wawancara tidak terstruktur
kepada pendidik Matematika kelas VII.
Melakukan wawancara tidak terstruktur
kepada beberapa peserta didik kelas VII F.
9. Selasa, 9 April 2019 Melakukan tes kemampuan kedua di kelas
VII F.
10. Kamis, 11 April 2019 Melakukan uji coba modul Matematika di
kelas VII F.
11. Jumat, 12 April 2019 Melakukan uji coba modul Matematika di
kelas VII F.
12. Selasa, 23 April 2019
Mendistribusikan kuesioner terkait respon
peserta didik terhadap modul Matematika
yang telah dirancang.
Surat izin melaksanakan penelitian dapat dilihat pada
lampiran 1 dan surat keterangan telah melakukan penelitian dapat
dilihat pada lampiran 2.
2. Validasi Instrumen
a) Tes Kemampuan
Peneliti melakukam validasi instrumen soal tes kemampuan
sebanyak dua kali yang terdiri dari instrumen soal tes kemampuan
tes pertama dan instrumen soal tes kemampuan kedua. Validator
dalam instrumen tes kemampuan ini yaitu satu dosen Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai expert
judgment yang telah memiliki keahlian. Hasil validasi instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
soal tes kemampuan pertama dan kedua berdasarkan pendapat dari
dosen dapat dilihat pada lampiran 3.
Berdasarkan validasi instrumen soal tes kemampuan
pertama dan kedua yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
instrumen tes kemampuan pertama yang terdiri dari sepuluh butir
soal uraian masing-masing soal dinyatakan valid dengan beberapa
catatan pada beberapa nomor butir soal. Begitu juga dengan hasil
validasi instrumen tes kemampuan kedua yang terdiri dari tujuh
butir soal uraian dinyatakan valid untuk masing-masing butir soal
dengan beberapa catatan pada beberapa nomor butir soal. Hasil
validasi kedua instrumen soal tes kemampuan berdasarkan
pendapat dari dosen ahli tersebut menjadi pertimbangan bagi
peneliti untuk memperbaiki instrumen soal supaya dapat digunakan
dalam pelaksanaan penelitian secara layak karena sudah teruji.
Perbaikan kedua instrumen soal tes kemampuan dapat dilihat pada
lampiran 4. Sedangkan untuk soal tes kemampuan dapat dilihat
pada lampiran 5.
b) Kuesioner
Validasi instrumen kuesioner ini dilakukan oleh dua orang
dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta sebagai validator/expert judgment. Hasil validasi
instrumen kuesioner berdasarkan pendapat dari para dosen dapat
dilihat pada lampiran 6. Berdasarkan hasil validasi instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
tersebut, terdapat Sepuluh pertanyaan yang dinyatakan valid namun
dengan sedikit catatan. Hasil validasi instrumen kuesioner menurut
para dosen ahli tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk
memperbaiki instrumen kuesioner supaya dapat digunakan dalam
pelaksanaan penelitian secara layak karena sudah teruji. Perbaikan
instrumen kuesioner dapat dilihat pada lampiran 7. Untuk
instrumen kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 8.
c) Wawancara
Peneliti melakukan validasi instrumen wawancara kepada
dua orang dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sebagai expert judgment. Hasil validasi
instrumen wawancara berdasarkan pendapat dari kedua dosen dapat
dilihat pada lampiran 9. Berdasarkan hasil validasi instrumen
wawancara yang telah dilakukan diperoleh bahwa instrumen
wawancara dinyatakan valid dengan sedikit catatan. Hasil validasi
instrumen wawancara berdasarkan pendapat dari kedua dosen
menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen
wawancara supaya dapat digunakan dalam pelaksanaan penelitian
secara layak karena sudah teruji. Perbaikan instrumen wawancara
dapat dilihat pada lampiran 10. Sedangkan instrumen wawancara
yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
d) Respon Peserta Didik
Validasi instrumen kuesioner respon peserta didik ini
dilakukan oleh dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta sebagai validator/ expert judgment. Hasil
validasi instrumen kuesioner berdasarkan pendapat dari para dosen
dapat dilihat pada lampiran 12. Berdasarkan hasil validasi
instrumen tersebut, terdapat dua puluh pernyataan kuesioner
tertutup yang dinyatakan valid namun dengan sedikit catatan. Hasil
validasi instrumen kuesioner menurut dosen ahli tersebut menjadi
pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen kuesioner
supaya dapat digunakan dalam pelaksanaan penelitian secara layak
karena sudah teruji. Perbaikan instrumen kuesioner dapat dilihat
pada lampiran 13 dan untuk lembar instrument respon peserta didik
dapat dilihat pada lampiran 14.
B. Kajian Produk
Penelitian ini menghasilkan produk berupa modul Matematika
terkait materi hubungan antar sudut pada dua garis sejajar yang digunakan
untuk peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta. Tahap-tahap
penyusunan produk yang berupa modul Matematika ini sebagai berikut.
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah merupakan proses awal yang dilakukan
sebelum dilakukannya penelitian dan pengembangan (R&D). Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
bertujuan untuk mengetahui potensi atau kemampuan yang dimiliki
untuk dikembangkan serta mengatasi masalah atau penyimpangan yang
terjadi pada proses pembelajaran Matematika di kelas. Dengan
ditemukannya potensi dan masalah yang terjadi dapat digunakan untuk
menentukan suatu sistem, model, ataupun pola yang dapat digunakan
secara efektif dan dapat mengatasi masalah yang dijumpai.
Dalam penelitian ini, untuk menemukan potensi dan masalah
yang terjadi pada peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta
dilakukan dengan memberikan tes kemampuan terkait materi Garis dan
Sudut yang telah dipelajari dikelas. Selain tes kemampuan, peneliti juga
melakukan observasi, wawancara, dan mendistribusikan kuesioner
pada langkah ini. Dari keempat kegiatan tersebut, peneliti merangkum
menjadi beberapa inti sebagai berikut.
a) Kesulitan Peserta Didik Belajar Matematika
Untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh peserta
didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta, peneliti melakukan
tes kemampuan yang dilakukan sebanyak dua kali. Rincian hasil
tes kemampuan peserta didik dapat dilihat pada lampiran 15.
Perolahan jumlah skor dan persentase hasil tes kemampuan
pertama dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.2. Jumlah Perolehan Skor Tes Kemampuan Pertama
Nomor Butir
Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah 72 117 53 90 94 51 87 77 35 53
% 46% 75% 34% 58% 61% 33% 56% 50% 23% 34%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perolehan skor pada
tes 1 yang diperoleh 31 peserta didik untuk 10 butir soal, persentase
skor terbesar hanya mencapai 75% dan hanya terdapat pada satu
nomor soal saja. Artinya masih banyak peserta didik yang
mengalami kesulitan pada setiap indikator beberapa nomor butir
soal. Pada tes kemampuan pertama ini terdapat lima indikator yang
telah dituliskan pada Tabel 3.1. kemudian dijabarkan menjadi
sepuluh nomor butih soal. Kesimpulan dari hasil tes kemampuan
pertama dituliskan sebagau berikut.
Tabel 4.3. Kesimpulan Hasil Tes Kemampuan Pertama
Indikator Nomor
Butir Soal Kesimpulan
Peserta didik dapat
menyebutkan pengertian
dari garis. 1
Masih banyak peserta didik
yang belum dapat
membedakan antara garis,
ruas garis, dan sinar garis.
Peserta didik dapat
menunjukkan
kedudukan garis. 2,3,4
Peserta didik merasa
bingung untuk menentukan
kedudukan garis apabila
gambar yang disajikan pada
soal sudah berbeda.
Peserta didik dapat
menentukan unsur-unsur
pembentuk sudut. 5,6
Peserta didik mengalami
kebingungan setelah
gambar yang disajikan pada
soal berbeda.
Peserta didik dapat
menggambar sudut
sesuai dengan ukuran
yang diberikan dan
membagi garis menjadi
beberapa bagian sama
panjang.
7,8
Peserta didik masih belum
memahami bagaimana
penulisan dan representasi
dari sudut sehingga mereka
tidak tahu bagaimana cara
menggambar dan membagi
sudut dengan benar setelah
nama dan ukuran sudut
diganti.
Peserta didik dapat
menentukan besar sudut 9,10
Peserta didik merasa
kesulitan untuk
mengerjakan soal pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sesuai dengan ketentuan
yang diberikan.
indikator tersebut karena
tidak diajarkan secara
lengkap oleh pendidik di
kelas. Padahal materi ini
terdapat dalam buku ajar
pokok yang digunakan oleh
peserta didik.
Selanjutnya, perolehan skor pada tes kemampuan kedua
yang diperoleh 31 peserta didik untuk 7 butir soal, persentase skor
yang dihasilkan lebih baik dari pada tes 1. Perolehan jumlah skor
dan persentase hasil tes kemampuan pertama dapat dilihat sebagai
berikut.
Tabel 4.4. Jumlah Perolehan Skor Tes Kemampuan Kedua
Nomor
Butir
Soal
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah 118 112 119 101 116 132 81
% 76% 72% 77% 65% 75% 85% 52%
Interval skor perolehan tiap nomor pun juga tidak terlalu
jauh. Meskipun perolehan skor pertinggi pada satu nomor butir soal
mencapai 85%, namun masih terdapat satu nomor soal yang masih
terbilang rendah dengan persentase 52%. Artinya masih banyak
peserta didik yang mengalami kesulitan pada setiap indikator
beberapa nomor butir soal. Pada soal tes kemampuan kedua ini
terdapat sebanyak tiga indikator yang telah dituliskan pada Tabel
3.2. kemudian dijabarkan menjadi tujuh nomor butih soal.
Kesimpulan dari hasil tes kemampuan kedua dituliskan sebagau
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.5. Kesimpulan Hasil Tes Kemampuan Kedua
Indikator Nomor
Butir Soal Kesimpulan
Peserta didik dapat
menyelesaikan soal
terkait hubungan dua
sudut berpelurus dan
menentukan besar sudut
yang diminta dalam
soal.
1,2
Peserta didik masih merasa
bingung untuk menentukan
besar sudut menggunakan
konsep aljabar.
Peserta didik dapat
menyelesaikan soal
terkait hubungan dua
sudut berpelurus dan
menentukan besar sudut
yang diminta dalam
soal.
3,4
Peserta didik merasa
bingung untuk
membedakan konsep dua
sudut yang saling
berpelurus dan berpenyiku.
Ketika gambar pada soal
yang disajikan berbeda
maka peserta didik juga
merasa kebingungan untuk
menyelesaikannya.
Peserta didik dapat
menyelesaikan soal
terkait hubungan dua
sudut bertolak belakang
dan menentukan besar
sudut yang diminta
dalam soal. 5,6,7
Peserta didik kurang dapat
membedakan konsep dua
sudut yang berpelurus dan
berpenyiku sehingga untuk
konsep sudut bertolak
belakang, menjadi merasa
kesulitan. Hal tersebut
disebabkan karena peserta
didik masih kurang dapat
memahami konsep dasar
dengan baik maka untuk
konsep penggabungan
dengan aljabar pun juga
masih merasa kesulitan.
Selain dari hasil tes kemampuan, peneliti juga memperoleh
data terkait kesulitan peserta didik dari kegiatan wawancara,
observasi, dan kuesioner. Hasil dari ketiga tersebut disimpulkan
secara deskriptif. Beberapa peserta didik yang mengatakan bahwa
ia mengalami kesulitan dalam belajar Matematika. Kesulitan yang
mereka hadapi yaitu mengenai pemahaman konsep Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
yang belum kuat. Hal tersebut menyebabkan peserta didik mulai
merasa malas untuk belajar jika menjumpai soal Matematika dalam
bentuk soal cerita, perhitungan yang panjang, dan rumus yang sulit
untuk dihafal. Selain itu juga disebabkan karena peserta didik
kurang mengasah kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal
Matematika. Sejauh ini, mereka hanya mengerjakan soal yang
diberikan oleh pendidik di kelas saja. Kurang adanya minat dari
peserta didik untuk mencoba mengerjakan soal-soal Matematika
yang dapat mengasah kemampuannya.
Peserta didik cenderung menghafalkan rumus dan kurang
berlatih secara mandiri. Hal tersebut terjadi pula pada saat peserta
didik mempelajari materi Garis dan Sudut. Peserta didik
mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam belajar
materi tersebut. Cara peserta didik mengatasi kesulitan dalam
materi Garis dan Sudut yaitu dengan membaca ulang buku catatan
dan mengerjakan latihan soal yang diberikan.
b) Minat Peserta Didik Belajar Matematika
Peserta didik merasa kurang menyukai pelajar Matematika
karena mereka menganggap bahwa Matematika penuh dengan
rumus yang harus dihapalkan serta perhitungan dengan angka yang
besar membuat mereka merasa malas untuk mencoba menghitung.
Namun beberapa peserta didik juga mengatakan bahwa ia
menyukai pelajaran Matematika karena merasa tertantang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
mencoba. Beberapa peserta didik merasa bosan saat belajar
Matematika karena terlalu banyak mengerjakan soal. Tetapi juga
ada beberapa peserta didik yang merasa senang saat belajar
Matematika karena selalu merasa tertantang untuk mencoba
mengerjakan soal yang diberikan.
c) Tingkat Keterampilan Matematika Peserta Didik
Di SMP Regina Pacis Surakarta, terdapat enam kelas
regular dalam satu angkatan dan masing-masing kelas telah dibagi
sama rata tingkat kemampuan peserta didiknya. Sehingga tidak ada
lagi perbedaan kelas yang dominan tingkat kemampuan peserta
didik tinggi. Pada dasarnya, penyamaan rata tingkat kemampuan
peserta didik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik
Harapan dari penyamaan rata pembagian kelas yaitu
supaya peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan tinggi
dapat membantu peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan
rendah dan peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan rendah
dapat terbantu oleh peserta didik yang memiliki tingkat
kemampuan tinggi. Sehingga tingkat kemampuan peserta didik
dapat meningkat. Hal tersebut diharapkan karena dalam proses
pembelajaran di kelas pendidik menggunakan metode dan bahan
ajar yang sama untuk semua peserta didik. Sedangkan beberapa
peserta didik masih memerlukan fasilitas lain untuk membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
meningkatkan pemahamannya. Oleh karena itu, peneliti ingin
membantu memberikan fasilitas bagi peserta didik untuk dapat
belajar secara mandiri dalam meningkatkan pemahamannya.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih fokus dalam merancang
bahan ajar untuk peserta didik di tingkat kelas VII untuk SMP
Regina Pacis Surakarta.
d) Buku Ajar
Buku ajar yang digunakan oleh pendidik Matematika di
SMP Regina Pacis Surakarta adalah buku pelajaran kurikulum
2013 yang dirancang oleh Dinas Pendidikan dan buku latihan soal
siap pakai. Untuk proses pembelajarannya menggunakan panduan
buku pelajaran dari Dinas Pendidikan kemudian untuk
memperkuat pemahaman, pendidik meminta peserta didik untuk
mengerjakan latihan soal yang telah tersedia dari buku kumpulan
latihan soal tersebut. Pendidik belum pernah membuat buku ajar
sendiri yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didiknya.
Selama ini pengajaran di kelas berlangsung dilakukan
pendidik dengan memberikan catatan melalui PPT dan panduan
buku paket Matematika dari Dinas serta latihan soal siap pakai.
Namun terkadang pendidik juga memfasilitasi latihan soal yang
dirancang oleh pendidik sendiri.
Buku ajar yang digunakan peserta didik saat ini memiliki
isi materi yang lengkap dan latihan-latihan soal yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
digunakan peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya.
Namun, buku ini tidak memiliki penjelasan yang singkat untuk
mudah dipahami peserta didik serta kegiatan yang disajikan kurang
mengasah kreativitas peserta didik untuk secara aktif menyelesai-
kan soal Matematika. Dengan menggunakan buku-buku tersebut,
para peserta didik tidak dapat berinteraksi satu sama lain di kelas
meskipun mereka senang untuk berdinamika dalam kerja
kelompok. Oleh karena itu, sebagian besar pembelajaran menjadi
monoton dan membosankan.
e) Media dan Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Pendidik menggabungkan media konvensional dan
modern untuk digunakan selama proses belajar mengajar di kelas.
Terkadang pendidik menggunakan power point dan alat peraga. Di
kelas, setiap peserta didik telah memiliki buku paket Matematika
dan latihan soal siap pakai. Buku tersebut disusun oleh Dinas
Pendidikan yang disesuaikan dengan aturan kurikulum 2013.
Kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh pendidik di kelas
lebih dominan menggunakan proses ceramah yang dilengkapi
dengan kerja kelompok. Respon peserta didik terhadap kegiatan
belajar yang diberikan terkadang jauh dari harapan pendidik karena
peserta didik mudah merasa bosan sehingga mereka cenderung
membuat keributan di kelas. Oleh karena itu, tidak jarang bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pendidik untuk kesulitan dalam memilih metode dan kegiatan yang
sesuai untuk pembelajaran di kelas.
Pendidik juga tampak kesulitan memilih media tambahan
sebagai fasilitas yang berfokus pada pengembangan keterampilan
peserta didik dalam mempelajari Matematika. Selama ini peserta
didik sudah difasilitasi dengan LKS yang dirancang oleh pendidik
yang diselesaikan dengan berdiskusi bersama kelompok. Namun,
kondisi kelas tidak terlalu kondusif karena peserta didik cenderung
menggunakan waktu diskusi untuk berbicara hal-hal yang tidak
penting dengan teman-temannya.
Tabel 4.6. Potensi dan Masalah
Potensi Masalah
Peserta didik memiliki semangat
belajar secara mandiri.
Peserta didik masih belum
memahami secara maksimal terkait
konsep materi Garis dan Sudut.
Pendidik memiliki semangat untuk
meningkatkan proses pembelajaran
dengan media.
Peserta didik menganggap bahwa
Matematika merupakan pelajaran
yang sulit sehingga minat belajar
dari peserta juga kurang maksimal.
Buku ajar yang digunakan peserta
didik tidak memiliki penjelasan
yang singkat untuk mudah dipahami
dan kegiatan pembelajaran yang
disajikan kurang meningkatkan
keaktifan dalam menyelesaikan soal
Matematika.
Respon peserta didik selama
pembelajaran di kelas terkadang
jauh dari harapan pendidik karena
peserta didik mudah merasa bosan
sehingga mereka cenderung
membuat keributan di kelas.
Pendidik tampak kesulitan memilih
media tambahan sebagai fasilitas
pembelajaran yang berfokus pada
pengembangan keterampilan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
didik.
Pendidik belum pernah membuat
bahan ajar yang disesuaikan dengan
tingkat kemampuan peserta didik.
Kegiatan pembelajaran di kelas
lebih dominan menggunakan proses
ceramah yang dilengkapi dengan
kerja kelompok.
Berdasarkan Tabel 4.6, peneliti mendapatkan data terkait
potensi dan masalah yang terjadi. Sehingga peneliti
mengembangkan bahan ajar berupa modul Matematika yang dapat
membantu memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri
dan aktif. Produk pendidikan berupa modul Matematika yang
dikembangkan oleh peneliti disesuaikan dengan tingkat
kemampuan peserta didik dengan harapan agar peserta didik dapat
terbantu untuk belajar dan mendapatkan umpan balik dari
penggunaan modul Matematika yang dirancang.
2. Pengumpulan Data
Pada langkah pengumpulan data ini, peneliti mengumpulkan
data maupun informasi dengan melakukan tes kemampuan, wawancara,
observasi, dan distribusi kuesioner. Kisi-kisi dari kegiatan tersebut telah
dituliskan pada Bab III. Kemudian untuk hasil yang diperoleh dari
keempat kegiatan tersebut telah dituliskan pada kajian produk langkah
potensi dan masalah. Sehingga, pada langkah ini peneliti dapat
memperoleh informasi terkait analisis kebutuhan. Berdasarkan analisis
kebutuhan yang diperoleh pada penelitian ini maka peneliti akan
menyusun produk dengan tujuan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1) Memberikan pembelajaran yang menyenangkan kepada peserta
didik dalam belajar Matematika.
2) Membangun antusias peserta didik untuk terus belajar dan
mengembangkan keterampilan menyelesaikan soal Matematika.
3) Meningkatkan pemahaman peserta didik untuk dapat memahami
Matematika dengan aktif.
Dari hasil penelitian dan pengumpulan data, peneliti
memperoleh informasi mengenai kebutuhan belajar peserta didik.
Peneliti memutuskan untuk merancang beberapa bagian pada modul
yang berdasarkan susunan pengelompokan materi bahasan. Selain itu,
untuk kegiatan pembelajaran, peneliti menyajikan permainan, diskusi,
serta pertanyaan dan jawaban. Selanjutnya, untuk mengatasi kesulitan
peserta didik dalam belajar Matematika, peneliti memberikan latihan
setiap topik bahasan serta menyertakan link video dari youtube untuk
memfasilitasi peserta didik belajar secara mandiri dan lebih mendalam.
3. Desain Produk
Peneliti menetapkan pembagian desain modul menjadi lima
bagian, yaitu: apersepsi, fokus materi, eksplorasi, mari bermain, dan
refleksi. Keenam pembagian tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.7. Desain Modul
Kegiatan Hasil
Apersepsi
Peneliti
memfokuskan untuk
memperkuat
pemahaman peserta
didik mengenai
materi-materi yang
sudah diajarkan
sebelumnya sebagai
prasyarat untuk
mempelajari topik
utama yang
disajikan dalam
modul yang
dirancang. Peneliti
menyusun sub topik
hubungan antar
garis, membagi ruas
garis menjadi
beberapa bagian,
mengenal sudut, dan
hubungan antar
sudut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Fokus Materi
Peneliti menyajikan
penjelasan dan
paparan materi
pokok yang akan
dibahas dalam
modul yang
dirancang.
Penjelasan dan
paparan materi
pokok yang akan
dibahas dalam
modul yang
dirancang sebagai
fokus materi yaitu
hubungan sudut
dengan dua garis
sejajar.
Eksplorasi
Diberikan setelah
peserta didik
memahami materi
prasyarat dan materi
pokok. Tahap ini
membantu peserta
didik untuk
mengasah
pemahaman
mengenai hubungan
sudut dengan dua
garis sejajar. Untuk
membantu peserta
didik untuk
mengasah
pemahaman
mengenai hubungan
sudut dengan dua
garis sejajar, peneliti
menyajikan kegiatan
yang dapat
mengasah
pemahaman peserta
didik melalui latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
soal yang disajikan
dalam bentuk cerita.
Mari Bermain
Tahap keempat yaitu
tahapan mari
bermain, dimana
pada tahap ini
peserta didik diajak
untuk bermain untuk
mengasah
kemampuan dalam
menyelesaikan soal.
Refleksi
Peserta didik diajak
untuk berefleksi
membagikan apa
saja yang sudah
didapatkan setelah
belajar
menggunakan modul
yang telah
dirancang. Hal
tersebut bertujuan
untuk mengetahui
bagaimana respon
peserta didik
terhadap
penggunaan modul
yang telah
dirancang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4. Validasi Desain
Pada langkah ini, peneliti melakukan pengujian awal. Produk
yang telah dirancang dievaluasi dan divalidasi oleh para ahli dalam
pengajaran Matematika yang terkait dengan desain produk. Oleh karena
itu, peneliti memilih dua pengajar sebagai validator, yaitu seorang dosen
pendidikan Matematika dari Universitas Sanata Dharma dan seorang
pendidik Matematika kelas VII di SMP Regina Pacis Surakarta. Tujuan
dari langkah ini yaitu untuk mendapatkan umpan balik dan evaluasi dari
para peserta terhadap produk yang dirancang. Kemudian, hasil-hasil
tersebut dianalisis dan digunakan untuk revisi dalam meningkatkan
produk yang dirancang. Hasil dari evaluasi dan validasi desain oleh
kedua validator disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.8. Hasil Validasi Desain
No. Aspek yang divalidasi Rata-
rata
1. Materi yang disajikan sesuai dengan kompetensi dasar dan
indikator yang ingin dicapai.
4
2. Bahasa yang digunakan sudah cukup jelas. 4
3. Modul yang dirancang mampu mendorong rasa ingin tahu
peserta didik.
3,5
4. Kegiatan peserta didik yang diberikan dapat membantu
dalam pemahaman materi.
4
5. Tampilan modul cukup menarik. 4
6. Ketepatan dalam penggunaan istilah Matematika. 4
7. Ketepatan dalam penggunaan struktur kalimat. 4
8. Tujuan pembelajaran diklasifikasikan dan dikelompokkan
dengan baik.
3,5
9. Modul yang dirancang cocok untuk peserta didik Sekolah
Menengah Pertama.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
10. Latihan soal yang disajikan mampu membimbing peserta
didik untuk memahami materi.
4
11. Latihan soal yang disajikan mampu melatih peserta didik
untuk mengembangkan kemampuannya dalam memahami
materi.
4
12. Materi yang disajikan cukup menarik dan memotivasi
peserta didik.
4
13. Instruksi yang diberika pada modul cukup jelas dan mudah
dipahami.
3,5
14. Secara keseluruhan, modul yang dirancang sudah
dikembangkan dengan baik.
4
Pada Tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa rata-rata yang
diperoleh berkirsar antara 3,5 hingga 4. Oleh karena itu, berdasarkan
teori likert skala empat yang disajikan pada Tabel 3.13, diartikan bahwa
para ahli setuju dengan pernyataan dan bahan yang dirancang
dikembangkan dengan baik dan cocok untuk diterapkan di kelas VII SMP
Regina Pacis Surakarta pada pembelajaran Matematika. Namun, peneliti
masih perlu meningkatkan materi yang dirancang dengan meninjau
beberapa bagian berdasarkan hasil kuesioner validasi produk. Selain itu,
setelah mendapatkan rata-rata untuk setiap pertanyaan, peneliti
menghitung persentase sesuai dengan teori Purwanto (2012 : 102) dan
mengelompokkan bahan yang dirancang berdasarkan rata-rata dari
keseluruhan rata-rata setiap pertanyaan sesuai dengan kategori yang telah
dituliskan pada Tabel 3.14. Persentase bahan yang dirancang sebagai
hasil validasi produk adalah 97,00%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa bahan yang dirancang sangat valid.
Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan hasil pertanyaan
terbuka menjadi beberapa poin utama seperti yang disajikan di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
a. Kelebihan dari Produk yang Dirancang
Berdasarkan hasil validasi dari Validator 1 (V1) dan
Validator 2 (V2), peneliti menyoroti beberapa poin penting
sehubungan dengan kelebihan produk yang dirancang. Yang
pertama V1 menyatakan bahwa produk didesain dengan penuh
warna sehingga menarik dan juga dilengkapi dengan permainan.
Selain itu, V2 juga mengatakan bahwa produk yang dirancang cukup
menarik karena dicetak dengan berwarna dan menyertakan contoh-
contoh nyata untuk mengenalkan istilah-istilah Matematika.
Kemudian adanya kegiatan eksplorasi dan permainan menimbulkan
suasana menyenangkan dalam berlatih soal.
b. Kekurangan dari Produk yang Dirancang
Menurut V1 dan V2, pada produk masih terdapat beberapa
salah dalam pengetikan. Hal tersebut membuat beberapa bagian
cukup fatal karena menyajikan informasi yang kurang tepat. V2
menyatakan bahwa beberapa kalimat sulit untuk dipahami sehingga
dapat menyebabkan kebingungan. Kemudian V1 menyatakan bahwa
perlu disertai dengan desain RPP yang memakai produk tersebut
dalam pembelajaran.
c. Keseluruhan dari Produk yang Dirancang
V1 dan V2 menyatakan bahwa produk yang dirancang
sudah cukup menarik. Selain itu juga cukup memberikan infromasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mengenai materi Garis dan Sudut. Sehingga dapat digunakan
sebagai referensi belajar selain buku paket.
d. Saran untuk Meningkatan Kualitas Produk yang Dirancang
Berdasarkan hasil kuesioner, untuk meningkatkan kualitas
produk yang dirancang maka V1 dan V2 menyatakan bahwa dalam
penyusunan perlu disesuaikan dengan rancangan pembelajaran yang
akan dilakukan.
Hasil valildasi desain secara kualitatif disajikan sebagai
berikut.
Tabel 4.9. Hasil Validasi Desain Secara Kualitatif
Pernyataan Hasil
Kelebihan dari produk - V1 menyatakan bahwa produk
didesain dengan penuh warna
sehingga menarik dan juga
dilengkapi dengan permainan.
- V2 menyatakan bahwa produk
yang dirancang cukup menarik
karena dicetak dengan berwarna
dan menyertakan contoh-contoh
nyata untuk mengenalkan
istilah-istilah Matematika.
Kemudian adanya kegiatan
eksplorasi dan permainan
menimbulkan suasana
menyenangkan dalam berlatih
soal.
Kekurangan dari produk - V1 dan V2 menyatakan bahwa
produk yang dirancang masih
terdapat beberapa salah dalam
pengetikan. Hal tersebut
membuat beberapa bagian cukup
fatal karena menyajikan
informasi yang kurang tepat.
- V2 menyatakan bahwa beberapa
kalimat sulit untuk dipahami
sehingga dapat menyebabkan
kebingungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
- V1 menyatakan bahwa perlu
disertai dengan desain RPP yang
memakai produk tersebut dalam
pembelajaran.
Keseluruhan dari produk - V1 dan V2 menyatakan bahwa
produk yang dirancang sudah
cukup menarik. Selain itu juga
cukup memberikan infromasi
mengenai materi Garis dan
Sudut. Sehingga dapat
digunakan sebagai referensi
belajar selain buku paket.
Saran dari produk - V1 dan V2 menyatakan bahwa
dalam penyusunan perlu
disesuaikan dengan rancangan
pembelajaran yang akan
dilakukan.
Hasil dari validasi modul ini dapat dilihat pada lampiran 16.
5. Revisi Desain
Pada langkah revisi desain ini , peneliti mengumpulkan dan
menganalisis umban balik dan saran yang diperoleh dari langkah validasi
desain. Kemudian, peneliti menggunakan umban balik dan saran dari
para ahli untuk meninjau materi yang dirancang. Revisi ini dilakukan
untuk memperbaiki kelemahan produk yang telah dirancang. Hasil dari
langkah ini berupa produk dari bahan yang dirancang sehingga cocok
untuk peserta didik target sasaran dan siap diimplementasikan di kelas.
Peneliti melakukan revisi terhadap kesalahan pada beberapa
pengetikan dan memperbaiki penyampaian informasi yang kurang tepat.
Selain itu, peneliti juga memerbaiki penggunaan kalimat agar dapat
dengan mudah dipahami. Namun peneliti merancang produk tidak
disesuaikan dengan RPP di kelas tetapi dalam perancangannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
disesuaikan dengan materi pada kurikulum 2013 karena pada dasarkan
produk ini digunakan untuk memfasilitasi peserta didik agar terbantu
dalam belajar Matematika khususnya mengenai materi Garis dan Sudut.
Berikut merupakan beberapa bagian pada modul Matematika
yang telah dirancang untuk diuji cobakan di kelas.
Tabel 4.10. Hasil Revisi Desain
Aspek Penulisan
Revisi
Sebelum Sesudah
Aspek Penambahan bagian rangkuman
Revisi
Sebelum Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
6. Uji Coba Produk
Modul Matematika yang telah direvisi selanjutnya dicetak
dan siap untuk diuji cobakan di kelas. Pelaksanaan uji coba dapat dilihat
sebagai berikut.
Tabel 4.11. Pelaksanaan Uji Coba Produk
Tanggal Jumlah
Responden
Kegiatan yang
Dilakukan Hasil Uji Coba
Kamis, 11
April 2019
32 peserta didik
kelas VII F SMP
Regina Pacis
Surakarta
- Pendidik
membahas
bagian apersepsi
secara singkat.
- Pendidik
membagikan
LKS kepada
peserta didik
dan meminta
peserta didik
pengerjakan soal
dengan panduan
materi pada
modul
Matematika
halaman 35 –
45.
- Peserta didik
mengerjakan
soal secara
berkelompok
dengan
menggunakan
panduan materi
pada modul
Matematika
halaman 35 –
45.
Peserta didik
sangat antusias
untuk
menyelesaikan
soal dan
menggunakan
modul
Matematika
tersebut.
Jumal, 12
April
32 peserta didik
kelas VII F SMP
Regina Pacis
Surakarta
- Pendidik
meminta peserta
didik untuk
berkelompok
dan melakukan
kegiatan mari
bermain 1.
Peserta didik
menjadi lebih
aktif dalam
proses
pembelajaran
dan merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
- Peserta didik
secara
berkelompok
melakukan
kegiatan mari
bermain 1.
- Modul
Matematika
yang digunakan
halaman 52 –
53.
tertarik untuk
belajar
menggunakan
modul
Matematika
tersebut.
7. Revisi Produk 1
Revisi produk merupakan langkah terakhir yang dilakukan
dalam penelitian ini. Dalam langkah ini, peneliti mengumpulkan dan
menganalisis kembali umpan balik dan saran yang diperoleh dari langkah
uji coba produk. Hasil dari revisi produk 1 ini diperoleh dari penilaian
kualitas modul yang digunakan pada uji coba produk oleh para ahli dan
penilaian respon peserta didik saat menggunakan modul pada langkah uji
coba produk
Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki kelemahan produk.
Hasil dari langkah revisi produk ini berupa produk akhir yang nantinya
cocok untuk peserta didik dan diimplementasikan di lapangan yang lebih
luas. Revisi pada langkah ini disajikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.12. Hasil Revisi Produk 1
Aspek Penulisan
Revisi
Sebelum Sesudah
Aspek Penambahan kode QR pada link
youtube
Revisi
Sebelum Sesudah
Belum ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Aspek Penambahan contoh soal dan latihan
soal kontekstual
Revisi
Sebelum Sesudah
Belum ada
Aspek Penambahan umpan balik
penggunaan modul
Revisi
Sebelum Sesudah
Belum ada
Hasil dari revisi produk 1 ini dapat dilihat pada lampiran 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
C. Analisis dan Pembahasan
Data penelitian dan pengembangan ini diperoleh dari penilaian
kualitas modul dan respon peserta didik terhadap penggunaan produk
penelitian dan pengembangan berupa modul Matematika terkait materi
hubungan antar sudut pada dua garis sejajar yang telah digunakan untuk uji
coba produk. Lembar evaluasi kualitas modul dan respon peserta didik
berupa kuesioner penilaian yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan
pertanyaan tertutup seperti yang telah dituliskan pada Bab III.
1. Kualitas Modul
Berdasarkan teori Nieveen (dalam Akker, 1999 : 127)
penilaian kualitas modul ditinjau dari kevalidan, kepraktisan, dan
keefektifan. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat kualitas modul
Matematika yang telah dirancang ditinjau dari kevalidannya. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan nilai kevalidan modul dilakukan
penilaian oleh para ahli (expert judgment). Dalam penilaian kualitas
modul yang ditinjau dari kevalidan ini dibagi menjadi dua yaitu segi
materi dan media.
Berdasarkan teori Daryanto (2013 : 9), terdapat pedoman
penilaian kualitas modul segi materi dengan kisi-kisi yang telah
dituliskan pada Tabel 3.9. Sedangkan pedoman penilaian kualitas
modul segi media tercantum dalam Daryanto (2013 : 13) dengan kisi-
kisi yang telah dituliskan pada Tabel 3.10. Kemudian untuk konversi
skor menggunakan teori likert skala empat oleh Riduwan (2014 : 39).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Selanjutnya dikategorikan berdasarkan hasil persentase sesuai dengan
teori Sugiyono (2012 : 93). Berikut merupakan hasil penilaian kualitas
modul Matematika yang telah dirancang.
Tabel 4.13. Penilaian Kualitas Modul Segi Materi
Aspek Nomor Butir
Pernyataan
Skor
Evaluator 1
Skor
Evaluator 2
Skor
Evaluator 3
Self-
Instruction
1 3 3 3
2 3 4 3
3 4 4 4
4 3 3 3
5 3 4 3
6 4 4 3
7 3 3 3
8 3 3 3
9 4 4 3
10 3 3 3
Self-
Contained
11 4 4 3
12 3 4 3
13 3 4 3
14 3 4 3
Stand Alone 15 3 4 3
16 3 4 3
Adaptive 17 3 3 3
18 3 3 3
User Friendly
19 3 4 2
20 3 4 3
21 4 4 3
22 3 4 3
23 3 3 3
Setelah diperoleh rata-rata skor penilaian, selanjutnya hasil
tersebut dikategorikan sesuai pada Tabel 3.15 sebagai berikut.
Tabel 4.14. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Materi
Aspek Rata-rata Kategori
Self-Instructional 3,3 Sangat Baik
Self-Contained 3,42 Sangat Baik
Stand Alone 3,33 Sangat Baik
Adaptive 3 Baik
User Friendly 3,27 Sangat Baik
Rata-rata kualitas
modul segi materi
𝟑, 𝟐𝟗 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Dari Tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa kualitas modul
yang ditinjau dari segi materi pada aspek Self-Instructional, Self-
Contained, Stand Alone, dan User Friendly dikategorikan sangat baik,
sedangkan pada aspek Adaptive dikategorikan baik. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan dengan melihat rata-rata gabungan kualitas modul
segi materi yaitu dikategorikan sangat baik.
Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan hasil pertanyaan
terbuka dari penilaian segi materi menjadi beberapa poin utama seperti
yang disajikan di bawah ini.
a. Kelebihan dari modul Matematika yang telah dirancang
Berdasarkan hasil penilaian dari evaluator materi 1 (E1),
evaluator materi 2 (E2), dan evaluator materi 3 (E3), peneliti
menyoroti beberapa poin penting sehubungan dengan kelebihan
modul Matematika yang dirancang. Baik E1, E2, maupun E3
menyatakan bahwa modul Matematika yang telah dirancang
menarik. Hal tersebut karena modul disusun dengan penjelasan
materi yang sesuai dengan tingkatan kognitif peserta didik SMP
sehingga dapat mempermudah pemahaman peserta didik. Selain itu
juga karena modul dilengkapi dengan penggunaan teknologi.
b. Kekurangan dari modul Matematika yang telah dirancang
E1 berpendapat bahwa modul Matematika ini masih
terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan simbol Matematika
terkait sudut. Kemudian E2 berpendapat bahwa masih terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
beberapa materi yang kurang sesuai untuk jenjang SMP yaitu garis-
garis bersilangan. Sedangkan E3 berpendapat bahwa modul ini
masih kurang dalam pemberian contoh soal terkait penggunaan
hubungan kedua sudut.
c. Pendapat keseluruhan terhadap modul Matematika yang telah
dirancang
Baik E1, E2, maupun E3 berpendapat bahwa keseluruhan
modul Matematika yang telah dirancang ini sudah cukup baik untuk
digunakan belajar secara mandiri namun ada beberapa bagian yang
masih perlu diperbaiki dan ditambah sesuai dengan poin
sebelumnya.
d. Hal yang perlu ditambah pada modul Matematika yang telah
dirancang
Menurut E1, E2, dan E3, modul Matematika yang telah
dirancang tersebut perlu ditambah latihan soal dengan meng-
akomodasi soal-soal yang tuntutan kognitifnya menganalis atau
mencipta.
Hasil penilaian kualitas modul Matematika yang ditinjau dari
segi materi secara kualitatif disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Kualitas Segi Materi Secara Kualitatif
Pernyataan Hasil
Kelebihan dari modul
Matematika
E1, E2, dan E3 menyatakan bahwa modul
Matematika yang telah dirancang menarik
karena modul disusun dengan penjelasan
materi yang sesuai dengan tingkatan kognitif
peserta didik SMP sehingga dapat
mempermudah pemahaman peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Selain itu juga karena modul dilengkapi
dengan penggunaan teknologi.
Kekurangan dari modul
Matematika
- E1 menyatakan bahwa masih terdapat
beberapa kesalahan dalam penulisan
simbol Matematika terkait sudut.
- E2 berpendapat bahwa masih terdapat
beberapa materi yang kurang sesuai untuk
jenjang SMP yaitu garis-garis bersilangan.
- E3 berpendapat bahwa modul ini masih
kurang dalam pemberian contoh soal
terkait penggunaan hubungan kedua sudut.
Pendapat keseluruhan
tentang modul
Matematika
E1, E2, dan E3 berpendapat bahwa
keseluruhan modul Matematika yang telah
dirancang ini sudah cukup baik untuk
digunakan belajar secara mandiri namun ada
beberapa bagian yang masih perlu diperbaiki
dan ditambah sesuai dengan poin sebelumnya.
Hal yang perlu ditambah
dari modul Matematika
E1, E2, dan E3 modul Matematika yang telah
dirancang tersebut perlu ditambah latihan soal
dengan mengakomodasi soal-soal yang
tuntutan kognitifnya menganalis atau men-
cipta.
Hasil dari penilaian kualitas modul segi materi ini dapat
dilihat pada lampiran 18.
Tabel 4.16 Penilaian Kualitas Modul Segi Media
Aspek Nomor Butir
Pernyataan
Skor
Evaluator 1
Skor
Evaluator 2
Format
1 3 3
2 4 3
3 4 4
4 3 4
Organisasi
5 2 3
6 2 3
7 3 2
8 3 4
9 3 4
10 3 4
Daya Tarik
11 3 4
12 2 4
13 3 4
14 3 3
Bentuk dan Ukuran
Huruf
15 3 4
16 4 4
17 4 4
18 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
19 3 3
20 3 3
21 3 3
Ruang (Spasi)
Kosong
22 3 4
23 3 4
24 3 4
25 3 4
26 3 3
Konsistensi
27 3 4
28 3 3
29 3 4
30 3 4
Setelah diperoleh rata-rata skor penilaian, selanjutnya hasil
tersebut dikategori sesuai pada Tabel 3.15 sebagai berikut.
Tabel 4.17. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Media
Aspek Rata-rata Kategori
Format 3,5 Sangat Baik
Organisasi 3 Baik
Daya Tarik 3,25 Baik
Bentuk dan Ukuran
Huruf 3.5 Sangat Baik
Ruang (Spasi) Kosong 3,4 Sangat Baik
Konsistensi 3,38 Sangat Baik
Rata-rata kualitas
modul segi media
𝟑, 𝟑𝟑 Sangat Baik
Dari Tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa kualitas modul
yang ditinjau dari segi media pada aspek Format, Bentuk dan Ukuran
Huruf, Ruang (Spasi) Kosong, serta Konsistensi dikategorikan sangat
baik, sedangkan pada aspek Organisasi dan Daya Tarik dikategorikan
baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dengan melihat rata-rata
gabungan kualitas modul segi media yaitu dikategorikan sangat baik.
Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan hasil pertanyaan
terbuka dari penilaian segi media menjadi beberapa poin utama seperti
yang disajikan di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
a. Kelebihan dari modul Matematika yang telah dirancang
Berdasarkan hasil penilaian dari evaluator media 1 (Ev1)
dan evaluator media 2 (Ev2), peneliti menyoroti beberapa poin
penting sehubungan dengan kelebihan modul Matematika yang
dirancang. Ev1 dan Ev2 berpendapat bahwa modul Matematika
yang dirancang menarik dan variatif dengan adanya kegiatan
pembelajaran inovatif, memanfaatkan media online sesuai
perkembangan zaman, dan dilengkapi dengan tata letak, kombinasi
huruf, dan pemilihan jenis huruf yang baik.
b. Kekurangan dari modul Matematika yang telah dirancang
Ev1 menyatakan bahwa terdapat kegiatan yang kurang
runtut dan dapat dimaksimalkan dalam penggunaan bahasa yang
komunikatif. Sedangkan Ev2 menyatakan bahwa peletakan label
pada gambar perlu lebih presisi.
c. Pendapat keseluruhan terhadap modul Matematika yang telah
dirancang
Ev1 berpendapat bahwa modul sudah baik namun
dengan beberapa perbaikan. Kemudian Ev2 berpendapat bahwa
modul sudah sesuai dengan target atau sasaran penggunaan.
d. Hal yang perlu ditambah dari modul Matematika yang telah
dirancang
Ev1 berpendapat bahwa perbaikan modul sesuai dengan
poin sebelumnya perlu dilakukan agar modul Matematika yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dirancang semakin baik. Sedangkan Ev2 berpendapat bahwa perlu
ditambahkan soal-soal HOTS dan pemberian tautan dilengkapi
dengan kode QR.
Hasil penilaian kualitas modul Matematika yang ditinjau dari
segi media secara kualitatif disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.18. Hasil Penilaian Kualitas Segi Media Secara Kualitatif
Pernyataan Hasil
Kelebihan dari modul
Matematika
Ev1 dan Ev2 berpendapat bahwa modul
Matematika yang dirancang menarik dan
variatif dengan adanya kegiatan
pembelajaran inovatif, memanfaatkan media
online sesuai perkembangan zaman, dan
dilengkapi dengan tata letak, kombinasi
huruf, dan pemilihan jenis huruf yang baik.
Kekurangan dari modul
Matematika
- Ev1 menyatakan bahwa terdapat kegiatan
yang kurang runtut dan dapat
dimaksimalkan dalam penggunaan bahasa
yang komunikatif.
- Ev2 menyatakan bahwa peletakan label
pada gambar perlu lebih presisi.
Pendapat keseluruhan
tentang modul
Matematika
- Ev1 berpendapat bahwa modul sudah
baik namun dengan beberapa perbaikan.
- Ev2 berpendapat bahwa modul sudah
sesuai dengan target atau sasaran
penggunaan.
Hal yang perlu ditambah
dari modul Matematika
- Ev1 berpendapat bahwa perbaikan modul
sesuai dengan poin sebelumnya perlu
dilakukan agar modul Matematika yang
dirancang semakin baik.
- Ev2 berpendapat bahwa perlu
ditambahkan soal-soal HOTS dan
pemberian tautan dilengkapi dengan kode
QR.
Hasil dari penilaian kualitas modul segi media ini dapat
dilihat pada lampiran 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2. Respon Peserta Didik
Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat respon dari peserta
didik terhadap penggunaan produk penelitian dan pengembangan
berupa modul Matematika yang telah dirancang ditinjau dari aspek
penyajian materi dan media/tampilan. Peserta didik telah menggunakan
modul Matematika ini sebanyak dua kali pada saat uji coba produk.
Peneliti ingin mengetahui respon peserta didik terkait penggunaan
modul Matematika dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada
peserta didik kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta. Selanjutnya
dilakukan analisis hasil kuesioner seperti pada langkah sebelumnya
yaitu menentukan nilai rata-rata dari perolehan skor likert skala empat
sesuai dengan teori Riduwan (2014 : 39). Kemudian dikelompokkan
sesuai kategori pada teori Sugiyono (2012 : 93).
Tabel 4.19. Penilaian Respon Peserta Didik Terhadap Modul
Aspek Nomor Butir
Pernyataan Rata-rata
Penyajian Materi
1 3,31
2 3,31
3 3,41
4 3,19
5 2,88
6 3,22
7 3,31
8 3,19
9 3,16
10 3,19
11 3,28
12 3,41
13 3,22
14 3
15 3,22
16 3,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Media/Tampilan
17 3,5
18 3,63
19 3,56
20 3,56
Setelah diperoleh rata-rata skor penilaian, selanjutnya hasil
tersebut dikategorikan sesuai pada Tabel 3.15 sebagai berikut.
Tabel 4.20. Hasil Penilaian Respon Peserta Didik Terhadap Modul
Aspek Rata-rata Kategori
Penyajian Materi 3,22 Baik
Media/Tampilan 3,56 Sangat Baik
Rata-rata respon
peserta didik
𝟑, 𝟑𝟗 Sangat Baik
Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan hasil pertanyaan
terbuka dari penilaian respon peserta didik menjadi beberapa poin
utama seperti yang disajikan di bawah ini.
a. Hal yang disukai dari modul Matematika yang telah dirancang
Peserta didik menyukai tampilan modul Matematika
yang menarik. Selain itu peserta didik juga merasa terbantu dengan
adanya modul ini untuk memahami materi secara mandiri karena
bahasa yang digunakan dalam modul mudah dipahami.
b. Hal yang kurang disukai dari modul Matematika yang telah
dirancang
Peserta didik merasa kurang menyukai modul ini karena
tidak ada kunci jawaban untuk setiap latihan soal yang diberikan
sehingga mereka tidak dapat mengukur apakah jawaban yang telah
dihasilkan benar atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
c. Saran dan komentar terhadap modul Matematika
Peserta didik berharap agar materi yang disusun dalam
modul lebih lengkap untuk semua materi. Hasil penilaian respon
peserta didik terhadap modul Matematika disajikan sebagai
berikut.
Tabel 4.21 Hasil Penilaian Respon Peserta Didik Secara Kualitatif
Pernyataan Hasil
Hal yang disukai dari
modul Matematika
Peserta didik menyukai tampilan modul
Matematika yang menarik. Selain itu peserta
didik juga merasa terbantu dengan adanya
modul ini untuk memahami materi secara
mandiri karena bahasa yang digunakan dalam
modul mudah dipahami.
Hal yang kurang disukai
dari modul Matematika
Peserta didik merasa kurang menyukai modul
ini karena tidak ada kunci jawaban untuk
setiap latihan soal yang diberikan sehingga
mereka tidak dapat mengukur apakah
jawaban yang telah dihasilkan benar atau
tidak.
Saran dan komentar
terhadap modul
Matematika
Peserta didik berharap agar materi yang
disusun dalam modul lebih lengkap untuk
semua materi.
Hasil dari penilaian respon peserta didik terhadap modul
Matematika ini dapat dilihat pada lampiran 20. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa respon peserta didik terhadap modul Matematika
yang telah dirancang pada aspek penyajian materi baik dan pada aspek
media/tampilan dikategorikan sangat baik. Secara keseluruhan, respon
peserta didik sangat baik terhadap modul Matematika yang telah
dirancang. Peserta didik merasa terbantu dengan adanya fasilitas
tambahan untuk belajar Matematika terkait materi hubungan antar sudut
pada dua garis sejajar secara mandiri dan aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini ditemukan sebagai berikut.
1. Pada saat melakukan penilaian terkait kualitas modul, penelitian ini
hanya ditinjau dari segi kevalidan belum ditinjau dari segi kepraktisan
dan keefektifan. Akibatnya, modul hanya dapat dikatakan berkualitas
dari segi kevalidan.
2. Pada instrumen tes masih terdapat salah penulisan simbol matematika.
Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kebingungan peserta didik
karena adanya cara penulisan yang berbeda dengan buku paket yang
dipakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian, dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Kualitas modul Matematika yang dihasilkan dari penelitian dan
pengembangan ini ditinjau dari segi kevalidan. Penilaian kualitas
modul Matematika ini dibagi menjadi dua tinjauan, yaitu dari segi
materi dan segi media.
a. Kualitas modul Matematika dari segi materi menunjukkan rata-rata
3,29 dengan kategori sangat baik dan perlu ditambahkan latihan
soal dengan mengakomodasi soal-soal tuntutan kognitif
menganalisis atau mencipta.
b. Kualitas modul Matematika dari segi Media menunjukkan rata-rata
3,33 dengan kategori sangat baik dan perlu ditambahkan latihan
soal HOTS.
2. Hasil penelitian respon peserta didik terhadap penggunaan modul
Matematika menunjukkan kategori sangat baik dengan rata-rata 3,39
dan perlu ditambahkan pembahasan pada setiap latihan soal agar
peserta didik dapat mengoreksi pekerjaannya dan mengukur
kemampuannya. Peserta didik merasa terbantu dengan adanya fasilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
tambahan untuk belajar Matematika terkait materi hubungan antar
sudut pada dua garis sejajar secara mandiri dan aktif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah
dilakukan, peneliti memberi saran sebagai berikut.
1. Bagi pendidik di sekolah
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan modul
matematika yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar secara
mandiri dan aktif.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Pada penelitian ini peneliti melakukan langkah penelitian dan
pengembangan menggunakan teori Sugiyono (2015) namun hanya
sampai pada langkah ketujuh yaitu revisi produk 1. Sehingga
peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dan
pengembangan sampai pada langkah akhir.
b. Penelitian ini melihat nilai kualitas produk yang dihasilkan namun
hanya pada segi kevalidan produk yang telah diuji cobakan.
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan uji kelayakan
produk yang dihasilkan ditinjau pada segi kevalidan, kepraktisan,
dan keefektivan berdasarkan hasil evaluasi pada langkah penelitian
dan pengembangan ketujuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M. Cholik. 2016. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2.
Jakarta: Erlangga.
Adinawan, M.C & Sugijono. 2007. Matematika Untuk SMP Kelas VII Semester 2.
Jakarta: Erlangga.
Ahmadi. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya
Akker, J. van den. 1999. Principles and Methods of Development Research. Dalam
Plomp, T; Nieveen, N; Gustafson, K; Branch, R.M; dan van den Akker, J
(eds). Design Approaches and Tools in Education and Training. London:
Kluwer Academic Publisher.
Dahar, R. W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Daryanto. 2013. Menyusun Modul: Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar . Yogyakarta: PT. Gava Media. Arifin
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas.
Depdiknas. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Jihad, A. & Haris, A. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo
Jugiyanto, 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi
Offset
Khoirot, Tafakur. 2015. Pengembangan dan Uji Kelayakan Modul Pembelajaran
Microsoft Access 2010 sebagai Bahan Ajar Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi untuk Kelas XI SMK Negeri Bansari.
http://eprints.uny.ac.id/44273/1/Tafakur%20Khoirot%2016.pdf. (15 April
2019)
Nasution. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nuryadi, dkk. 2017. Dasar-Dasar Statistika Penelitian. Yogyakarta: Gramasurya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Nyikahadzoyi, Mapuwei, dan Chinyoka. 2013. Some cognitive obstacles faced by
‘a’ level mathematics students in understaning inequalities: A case study
of Bindura Urban High Schools. International Journal of Academic
Research in Progressive Education and Development. Vol. 2, No. 2.
Ozerem, A. 2012. Misconception in geometry and suggested solutions for seventh
grade students. International Journal of New Trends in Arts, Sports &
Science Education-2012, volume 1, issue 4.
Primadi, Lukman. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Cetak Berbasis Komunikasi
Visual Bermuaatan Lokal pada Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk SD Kelas IV.
https://eprints.uny.ac.id/44795/. (20 April 2019)
Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2014. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika. Jurnal Kreano, ISSN : 2086-2334
Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar dengan Sukses: Petunjuk Untuk Merencanakan
dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: PT Presindo
Ruso, N. 2007. The influence of task based learning on EFL classrooms. Asian EFL
Journal.
Rustaman, N. 2001. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Inperial Bakti Utama
Sudira, Putu. 2006. Pembelajaran di SMK. Direktorat pendidikan Dasar dan
Menengah. Depdiknas.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and
Development). Bandung: Alfabeta.
Sukino & Simangunsong, Wilson. 2006. Matematika Untuk SMP Kelas VII.
Jakarta: Erlangga.
Susanto, A. 1988. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bina Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Thalia Thamsir. 2016. Modul Matematika: Garis dan Sudut.
https://www.academia.edu/27154632/Modul_Matematika_Garis_dan_Su
dut. (15 Maret 2019)
Tim Penyusun. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Zain, Aswan & Djamarabahri. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3a. Hasil Validasi Instrumen Tes 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 3b. Hasil Validasi Instrumen Tes 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4a. Perbaikan Hasil Validasi Tes 1
No.
Butir
Soal
Sebelum Sesudah
1. Tuliskan pengertian beserta
sketsa dari:
a. Garis
b. Ruas garis
c. Sinar garis
a. Gambarlah sketsa dari:
(ii) Garis
(iii) Ruas garis
(iv) Sinar garis
b. Hubungkan pasangan pernyataan
berikut ini:
(i) Garis □ Kurva lurus yang
mempunyai
pangkal dan
ujung.
(ii) Sinar
garis □ Kurva lurus yang
tidak memiliki
ujung maupun
pangkal namun
dapat
diperpanjang
kedua arah
sampai tak
hingga
panjangnya.
(iii) Ruas
garis □ Kurva lurus yang
mempunyai
pangkal namun
tidak berujung.
3. Perhatikan gambar laying-
layang berikut!
a. Jika 𝑃𝑄̅̅ ̅̅ dan 𝑅𝑄̅̅ ̅̅
diperpanjang maka
Perhatikan gambar layang-layang
berikut!
a. Kedudukan 𝑃𝑄̅̅ ̅̅ dan 𝑅𝑄̅̅ ̅̅ adalah
______
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
kedudukan kedua garis
tersebut _____________
b. Jika 𝑃𝑆̅̅̅̅ dan 𝑅𝑄̅̅ ̅̅
diperpanjang maka
kedudukan kedua garis
tersebut _____________
c. Tuliskan titik potong yang
terdapat dalam gambar
tersebut!
b. Jika 𝑃𝑆̅̅̅̅ dan 𝑅𝑄̅̅ ̅̅ diperpanjang
maka kedudukan kedua garis
tersebut _____________
c. Tuliskan titik-titik potong yang
terdapat dalam gambar tersebut!
5. Tentukan kaki sudut, titik
sudut, dan tulislah nama sudut
yang terbentuk dari gambar
berikut!
Tentukan kaki sudut, titik sudut, dan
tulislah nama sudut yang terbentuk
dari gambar berikut!
6. Perhatikan gambar berikut!
a. Sebutkan jenis sudut yang
terbentuk jika salah satu
kaki sudut diketahui:
(i) 𝑉𝑊
(ii) 𝑇𝑊
(iii) 𝑈𝑊
b. Sebutkan nama sudut
yang terbentuk jika salah
satu kaki sudut
diketahui:
(i) 𝑉𝑊
(ii) 𝑇𝑊
(iii) 𝑈𝑊
Perhatikan gambar berikut!
a. Sebutkan jenis sudut yang
terbentuk jika salah satu kaki
sudutnya adalah
(i) 𝑉𝑊⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗
(ii) 𝑇𝑊⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗
(iii)𝑈𝑊⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗
b. Sebutkan nama sudut yang
terbentuk jika salah satu kaki
sudutnya adalah
(i) 𝑉𝑊⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗
(ii) 𝑇𝑊⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗
(iii) 𝑈𝑊⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
7. Gambarlah ∠𝐺𝐻𝐼 = 1200 pada
ruas garis berikut:
a.
b.
Jika 𝐼 adalah titik yang berada di
luar garis 𝐺𝐻, maka lukislah titik 𝐼
sedemikian sehingga ∠𝐺𝐻𝐼 = 1500
pada ruas garis berikut:
a.
b.
8. a. Dengan menggunakan
jangka dan penggaris,
bagilah sudut 1200 menjadi
4 bagian yang sama besar!
b.
Diketahui 𝐴𝐶 = 20𝑚,
perbandingan 𝐴𝐵: 𝐵𝐶 = 4: 1.
Berapakah panjang 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ dan
𝐵𝐶̅̅ ̅̅ ?
Dengan menggunakan jangka dan
penggaris, bagilah sudut 1200
menjadi 4 bagian yang sama besar!
G H
G H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 4b. Perbaikan Hasil Validasi Tes 2
No.
Butir
Soal
Sebelum
No.
Butir
Soal
Sesudah
3. Perhatikan gambar berikut!
a. Hitunglah nilai 𝑘 dan 𝑝!
b. Tentukan besar ∠𝑃𝑄𝑆 dan
∠𝐴𝐵𝐸!
c. Tentukan penyiku ∠𝐶𝐵𝐷!
3. Perhatikan gambar berikut!
a. Hitunglah nilai 𝑘!
b. Tentukan besar ∠𝑃𝑄𝑆!
4. Perhatikan gambar berikut!
a. Hitunglah nilai 𝑝!
b. Tentukan besar ∠𝐴𝐵𝐸!
c. Tentukan penyiku
∠𝐶𝐵𝐷!
5. a. Salinlah gambar berikut,
kemudian isikan besar
semua sudutnya!
6. Salinlah gambar berikut,
kemudian isikan besar
semua sudutnya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
b. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan nilai 𝑝, 𝑞, 𝑤, 𝑠, dan 𝑡!
7. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan nilai 𝑝, 𝑞, 𝑤, 𝑠, dan 𝑡!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 5a. Soal Tes 1
LEMBAR SOAL TES
GARIS DAN SUDUT
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : II
Bentuk Instrumen : Tertulis
Kelas : VII F SMP Regina Pacis Surakarta
Nama : .........................................
No. Presensi : .........................................
SOAL
Petunjuk Pengerjaan:
Tes dikerjakan secara individu.
Kerjakan semua soal tes pada lembar jawab yang telah disediakan dengan
menggunakan langkah pengerjaan yang lengkap.
Tuliskan nama pada tempat yang telah disediakan pada lembar soal dan
lembar jawab.
Waktu pengerjaan 60 menit.
Pekerjaan dikumpulkan.
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan benar dan tepat, hasil pekerjaan
ditulis pada lembar jawab masing-masing!
1.
d. Gambarlah sketsa dari:
(v) Garis
(vi) Ruas garis
(vii) Sinar garis
e. Tuliskan pasangan pernyataan berikut ini:
Garis (i) Kurva lurus yang mempunyai pangkal
dan ujung.
Sinar garis (ii) Kurva lurus yang tidak memiliki ujung
maupun pangkal namun dapat
diperpanjang kedua arah sampai tak
hingga panjangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Ruas garis (iii) Kurva lurus yang mempunyai pangkal
namun tidak berujung.
2. Perhatikanlah gambar berikut!
a. Tuliskanlah ruas garis yang sejajar dengan 𝐸𝐻̅̅ ̅̅ !
b. Tuliskanlah ruas garis yang sejajar dengan 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ !
c. Tuliskanlah ruas garis yang sejajar dengan 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ !
3. Perhatikan gambar layang-layang berikut!
d. Kedudukan 𝑃𝑄̅̅ ̅̅ dan 𝑅𝑄̅̅ ̅̅ adalah ______
e. Jika 𝑃𝑆̅̅̅̅ dan 𝑅𝑄̅̅ ̅̅ diperpanjang maka kedudukan kedua garis tersebut
_____________
f. Tuliskan titik-titik potong yang terdapat dalam gambar tersebut!
4. Nyatakan benar atau salah pada pernyataan-pernyataan berikut!
a. Jika garis p dan garis q sejajar dan garis r memotong garis p, maka garis
r memotong garis q.
b. Jika garis a dan garis b melalui titik P dan keduanya sejajar dengan
garis g, maka garis a dan b berhimpit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
5. Tentukan kaki sudut, titik sudut, dan tulislah nama sudut yang terbentuk dari
gambar berikut!
6. Perhatikan gambar berikut!
c. Sebutkan jenis sudut yang terbentuk jika salah satu kaki sudutnya
adalah
(ii) 𝑉𝑊̅̅ ̅̅ ̅
(iii) 𝑇𝑊̅̅ ̅̅ ̅
(iv) 𝑈𝑊̅̅ ̅̅ ̅
c. Sebutkan nama sudut yang terbentuk jika salah satu kaki sudutnya
adalah
(iv) 𝑉𝑊̅̅ ̅̅ ̅
(v) 𝑇𝑊̅̅ ̅̅ ̅
(vi) 𝑈𝑊̅̅ ̅̅ ̅
7. Jika 𝐼 adalah titik yang berada di luar garis 𝐺𝐻, maka lukislah titik 𝐼
sedemikian sehingga ∠𝐺𝐻𝐼 = 1500 pada ruas garis berikut:
a.
b.
𝐻 𝐺
𝐺 𝐻
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
8. Dengan menggunakan jangka dan penggaris, bagilah sudut 1200 menjadi 4
bagian yang sama besar!
9. Tentukan besar sudut terkecil yang terbentuk dari:
a. Pukul 13.40
b. Pukul 02.15
c. Pukul 08.05
10. Nyatakan ukuran-ukuran sudut berikut dalam derajat!
a. 1
3 putaran
b. 1
8 putaran
c. 5
12 putaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 5b. Soal Tes 2
LEMBAR SOAL TES
GARIS DAN SUDUT
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : II
Bentuk Instrumen : Tertulis
Kelas : VII F SMP Regina Pacis Surakarta
Nama : .........................................
No. Presensi : .........................................
SOAL
Petunjuk Pengerjaan:
Tes dikerjakan secara individu.
Kerjakan semua soal tes pada lembar jawab yang telah disediakan dengan
menggunakan langkah pengerjaan yang lengkap.
Tuliskan nama pada tempat yang telah disediakan pada lembar soal dan
lembar jawab.
Pekerjaan dikumpulkan.
Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan benar dan tepat, hasil pekerjaan
ditulis pada lembar jawab masing-masing! 1. Perhatikan gambar berikut!
a. Jika besar ∠𝐾𝑂𝑀 = 102°, hitunglah besar ∠𝐿𝑂𝑀!
b. Jika besar ∠𝐿𝑂𝑀 = 78°, hitunglah besar ∠𝐾𝑂𝑀!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
2. Perhatikan gambar berikut!
a. Tentukan nilai 𝑝!
b. Hitunglah besar ∠𝑃𝑄𝑆 dan ∠𝑅𝑄𝑆!
3. Perhatikan gambar berikut!
d. Hitunglah nilai 𝑘!
e. Tentukan besar ∠𝑃𝑄𝑆!
4. Perhatikan gambar berikut!
a. Tentukan nilai 𝑝!
b. Tentukan besar ∠𝐴𝐵𝐸!
c. Tentukan penyiku ∠𝐶𝐵𝐷!
5. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan besar:
a. ∠𝑇𝑂𝑈
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
b. ∠𝑃𝑂𝑄
c. ∠𝑄𝑂𝑅
d. ∠𝑄𝑂𝑆
6. Salinlah gambar berikut, kemudian isikan besar semua sudutnya!
7. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan nilai 𝑝, 𝑞, 𝑤, 𝑠, dan 𝑡!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 6a. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Validator 1
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN KUESIONER
A. Tujuan:
Lembar validasi ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pendapat Bapak/Ibu/Romo terkait aspek-aspek yang
disajikan dalam lembar instrumen kuesioner.
2. Mengukur tingkat kevalidan lembar instrumen kuesioner yang akan
digunakan oleh peneliti.
B. Petunjuk:
Berikut petunjuk yang dapat membantu Bapak/Ibu/Romo dalam
memberikan penilaian lembar instrumen kuesioner:
1. Elemen yang divalidasi:
a. Instrumen kuesioner sudah sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai.
b. Instrumen kuesioner dapat digunakan sebagai pedoman pertanyaan
kepada siswa terkait minat belajar siswa dan terkait pembuatan
modul.
c. Instrumen kuesioner dapat digunakan untuk mengetahui pendapat
siswa terhadap proses pembelajaran di kelas.
d. Menggunakan bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia yang
baku.
e. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif, mudah dipahami, dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
2. Keterangan tingkat kevalidan:
a. Tingkat kevalidan dikatakan sangat tidak valid ketika instrumen
kuesioner tidak memenuhi 5 elemen yang valid.
b. Tingkat kevalidan dikatakan tidak valid ketika instrumen kuesioner
hanya memenuhi 1 atau 2 elemen yang valid.
c. Tingkat kevalidan dikatakan valid ketika instrumen kuesioner
memenuhi 3 atau 4 elemen yang valid.
d. Tingkat kevalidan dikatakan sangat valid ketika instrumen
kuesioner memenuhi 5 elemen yang valid.
3. Bapak/Ibu/Romo dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara
checklist (√) pada kolom elemen yang divalidasi sesuai dengan kriteria.
4. Jika menurut Bapak/Ibu/Romo terdapat kekurangan pada lembar
instrumen kuesioner yang telah disusun, Bapak/ibu/Romo dimohon
memberikan saran/ komentar pada tempat yang telah disediakan.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Romo untuk mengisi lembar validasi ini, diucapkan
terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 6b. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Validator 2
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN KUESIONER
A. Tujuan:
Lembar validasi ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pendapat Bapak/Ibu/Romo terkait aspek-aspek yang
disajikan dalam lembar instrumen kuesioner.
2. Mengukur tingkat kevalidan lembar instrumen kuesioner yang akan
digunakan oleh peneliti.
B. Petunjuk:
Berikut petunjuk yang dapat membantu Bapak/Ibu/Romo dalam
memberikan penilaian lembar instrumen kuesioner:
1. Elemen yang divalidasi:
a. Instrumen kuesioner sudah sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai.
b. Instrumen kuesioner dapat digunakan sebagai pedoman pertanyaan
kepada siswa terkait minat belajar siswa dan terkait pembuatan
modul.
c. Instrumen kuesioner dapat digunakan untuk mengetahui pendapat
siswa terhadap proses pembelajaran di kelas.
d. Menggunakan bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia yang
baku.
e. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif, mudah dipahami, dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
2. Keterangan tingkat kevalidan:
a. Tingkat kevalidan dikatakan sangat tidak valid ketika instrumen
kuesioner tidak memenuhi 5 elemen yang valid.
b. Tingkat kevalidan dikatakan tidak valid ketika instrumen kuesioner
hanya memenuhi 1 atau 2 elemen yang valid.
c. Tingkat kevalidan dikatakan valid ketika instrumen kuesioner
memenuhi 3 atau 4 elemen yang valid.
d. Tingkat kevalidan dikatakan sangat valid ketika instrumen
kuesioner memenuhi 5 elemen yang valid.
3. Bapak/Ibu/Romo dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara
checklist (√) pada kolom elemen yang divalidasi sesuai dengan kriteria.
4. Jika menurut Bapak/Ibu/Romo terdapat kekurangan pada lembar
instrumen kuesioner yang telah disusun, Bapak/ibu/Romo dimohon
memberikan saran/ komentar pada tempat yang telah disediakan.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Romo untuk mengisi lembar validasi ini, diucapkan
terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 6b. Kuesioner yang diisi oleh Peserta didik
P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
P2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 7. Perbaikan Kuesioner.
No. Butir
Pertanyaan
Sebelum Sesudah
3. Selama pembelajaran materi
Garis dan Sudut berlangsung,
apakah anda mengalami
kesulitan saat belajar materi
tersebut di kelas?
□ Ya
□ Tidak
Selama pembelajaran
materi Garis dan Sudut
berlangsung, apakah anda
mengalami kesulitan di
kelas?
□ Ya
□ Tidak
6. a. Sumber apa saja yang
anda gunakan untuk
belajar Matematika?
b. Apa kekurangan dari
sumber belajar yang telah
anda gunakan?
c. Apa kelebihan dari sumber
belajar yang telah anda
gunakan?
a. Buku apa saja yang
anda gunakan untuk
belajar Matematika?
b. Apa kekurangan dari
buku yang telah anda
gunakan?
c. Apa kelebihan dari
buku yang telah anda
gunakan?
7. Media apa saja yang anda
sukai saat belajar Matematika?
(Diperbolehkan memilih lebih
dari satu)
□ Power point
□ Gambar
□ Cerita
□ Film
□ Video
□ Lainnya, sebutkan
_________
Media apa saja yang anda
sukai saat belajar
Matematika?
(Diperbolehkan memilih
lebih dari satu)
□ Power point
□ Gambar
□ Cerita
□ Film
□ Video
□ Lainnya, sebutkan
_________
Mengapa?
9. Bagaimana pendapat anda jika
dalam pembelajaran
Matematika mengenai topik
Garis dan Sudut disediakan
modul yang dapat membantu
anda dalam memahami materi
berisi topik yang akan
diajarkan selanjutnya?
Bagaimana pendapat anda
jika dalam pembelajaran
Matematika mengenai
topik Garis dan Sudut
disediakan modul yang
dapat membantu anda
memahami materi yang
akan diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
selanjutnya?
10. Apa saran anda untuk
rancangan modul yang akan
digunakan untuk pembelajaran
Matematika di kelas?
Modul Matematika seperti
apa yang menurut Anda
mudah digunakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 8. Instrumen Kuesioner
KUESIONER MINAT BELAJAR SISWA DAN RANCANGAN MODUL
MATEMATIKA MATERI GARIS DAN SUDUT
Dengan ini saya mahasiswa semester 8 Pendidikan Matematika Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta memohon kesediaan anda sebagai siswa-siswa
kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta untuk mengisi kuesioner ini dengan
keperluan penyusunan tugas akhir. Informasi yang diberikan adalah untuk
kepentingan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas kesediaan anda untuk meluangkan
waktunya mengisi kuesioner ini
Salam,
Permata Nugrahani
I. Petunjuk Pengisian
1. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan akademis penelitian.
2. Baca dan jawablah semua pertanyaan secara teliti dan jujur.
3. Berilah tanda checklist (√) pada pilihan yang telah disediakan di dalam
pertanyaan daftar kuesioner.
II. Data Diri
1. Nama Lengkap :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :
□ Laki-Laki
□ Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
III. Pertanyaan
1. Bagaimana tingkat kesulitan soal Matematika yang telah diberikan?
□ Mudah.
□ Sedang.
□ Sulit.
2. Kesulitan apa saja yang anda temui ketika mengerjakan soal Matematika
tersebut?
3. Selama pembelajaran materi Garis dan Sudut berlangsung, apakah anda
mengalami kesulitan di kelas?
□ Ya
□ Tidak
4. Jika ya, kesulitan apa saja yang anda temui ketika belajar materi garis dan
sudut di kelas?
5. Apakah anda telah mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum mengikuti
pembelajaran di kelas dengan mempelajari materi akan diajarkan di kelas?
Mengapa?
6.
a. Buku apa saja yang anda gunakan untuk belajar Matematika?
b. Apa kekurangan dari buku yang telah anda gunakan?
c. Apa kelebihan dari buku yang telah anda gunakan?
7. Media apa saja yang anda sukai saat belajar Matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
(Diperbolehkan memilih lebih dari satu)
□ Power point
□ Gambar
□ Cerita
□ Film
□ Video
□ Lainnya, sebutkan _________
Mengapa?
8. Selama pembelajaran materi garis dan sudut ini berlangsung, topik apa saja
yang telah anda kuasai?
(Diperbolehkan memilih lebih dari satu)
□ Kedudukan dua garis.
□ Perbandingan segmen garis.
□ Ukuran sudut.
□ Melukis sudut.
9. Bagaimana pendapat anda jika dalam pembelajaran Matematika mengenai
topik Garis dan Sudut disediakan modul yang dapat membantu anda
memahami materi yang akan diajarkan selanjutnya?
10. Modul Matematika seperti apa yang menurut Anda mudah digunakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 9a. Hasil Validasi Instrumen Wawancara Validator 1.
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN WAWANCARA
A. Tujuan:
Lembar validasi ini bertujuan untuk:
5. Mengetahui pendapat Bapak/Ibu/Romo terkait aspek-aspek yang
disajikan dalam lembar instrumen wawancara.
6. Mengukur tingkat kevalidan lembar instrumen wawancara yang akan
digunakan oleh peneliti.
B. Petunjuk:
Berikut petunjuk yang dapat membantu Bapak/Ibu/Romo dalam
memberikan penilaian lembar instrumen wawancara:
1. Elemen yang divalidasi:
a. Instrumen wawancara sudah sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai.
b. Instrumen wawancara dapat digunakan sebagai pedoman
pertanyaan kepada siswa terkait minat belajar siswa dan
pemahaman tentang materi Garis dan Sudut.
c. Instrumen wawancara dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan
belajar (learning obstacle) yang dialami siswa terkait materi Garis
dan Sudut.
d. Menggunakan bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia yang
baku.
e. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif, mudah dipahami, dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
2. Keterangan tingkat kevalidan:
a. Tingkat kevalidan dikatakan sangat tidak valid ketika instrumen
wawancara tidak memenuhi 5 elemen yang valid.
b. Tingkat kevalidan dikatakan tidak valid ketika instrumen
wawancara hanya memenuhi 1 atau 2 elemen yang valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
c. Tingkat kevalidan dikatakan valid ketika instrumen wawancara
memenuhi 3 atau 4 elemen yang valid.
d. Tingkat kevalidan dikatakan sangat valid ketika instrumen
wawancara memenuhi 5 elemen yang valid.
e. Bapak/Ibu/Romo dimohon untuk memberikan penilaian dengan
cara checklist (√) pada kolom elemen yang divalidasi sesuai
dengan kriteria.
7. Jika menurut Bapak/Ibu/Romo terdapat kekurangan pada lembar
instrumen wawancara yang telah disusun, Bapak/ibu/Romo dimohon
memberikan saran/ komentar pada tempat yang telah disediakan.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Romo untuk mengisi lembar validasi ini, diucapkan
terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 9b. Hasil Validasi Instrumen Wawancara Validator 2
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN WAWANCARA
A. Tujuan:
Lembar validasi ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pendapat Bapak/Ibu/Romo terkait aspek-aspek yang
disajikan dalam lembar instrumen wawancara.
2. Mengukur tingkat kevalidan lembar instrumen wawancara yang akan
digunakan oleh peneliti.
B. Petunjuk:
Berikut petunjuk yang dapat membantu Bapak/Ibu/Romo dalam
memberikan penilaian lembar instrumen wawancara:
1. Elemen yang divalidasi:
a. Instrumen wawancara sudah sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai.
b. Instrumen wawancara dapat digunakan sebagai pedoman
pertanyaan kepada siswa terkait minat belajar siswa dan
pemahaman tentang materi Garis dan Sudut.
c. Instrumen wawancara dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan
belajar (learning obstacle) yang dialami siswa terkait materi Garis
dan Sudut.
d. Menggunakan bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia yang
baku.
e. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif, mudah dipahami, dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
2. Keterangan tingkat kevalidan:
a. Tingkat kevalidan dikatakan sangat tidak valid ketika instrumen
wawancara tidak memenuhi 5 elemen yang valid.
b. Tingkat kevalidan dikatakan tidak valid ketika instrumen
wawancara hanya memenuhi 1 atau 2 elemen yang valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
c. Tingkat kevalidan dikatakan valid ketika instrumen wawancara
memenuhi 3 atau 4 elemen yang valid.
d. Tingkat kevalidan dikatakan sangat valid ketika instrumen
wawancara memenuhi 5 elemen yang valid.
e. Bapak/Ibu/Romo dimohon untuk memberikan penilaian dengan
cara checklist (√) pada kolom elemen yang divalidasi sesuai
dengan kriteria.
3. Jika menurut Bapak/Ibu/Romo terdapat kekurangan pada lembar
instrumen wawancara yang telah disusun, Bapak/ibu/Romo dimohon
memberikan saran/ komentar pada tempat yang telah disediakan.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Romo untuk mengisi lembar validasi ini, diucapkan
terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 10. Perbaikan Instrumen Wawancara
No. Butir
Pertanyaan
Sebelum Sesudah
1. Apakah anda menyukai
mata pelajaran Matematika?
Apakah anda menyukai
mata pelajaran
Matematika? Mengapa?
5. Apakah anda mengalami
kesulitan saat belajar
Matematika?
Apakah selama ini anda
mengalami kesulitan saat
belajar Matematika?
9. Sumber apa saja yang anda
gunakan untuk belajar
Matematika?
Buku apa saja yang anda
gunakan untuk belajar
Matematika?
10. Buku pegangan yang anda
gunakan saat ini milik
sekolah atau milik pribadi?
Buku apa saja yang anda
gunakan untuk belajar?
apakah itu milik sekolah
atau pribadi?
14. Dari 10 nomor soal
tersebut, kira-kira soal
manakah yang menurut
anda mudah?
Berapa soal yang mudah
dan nomor berapa saja?
16. Kesulitan pada bagian apa
saja yang anda alami?
Kesulitan pada bagian apa
saja yang anda alami?
Mengapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 11. Lembar Instrumen Wawancara
1. Apakah anda menyukai mata pelajaran Matematika? Mengapa?
2. Mengapa anda menyukai mata pelajaran Matematika?
3. Mengapa anda tidak menyukai mata pelajaran Matematika?
4. Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran Matematika di
kelas?
5. Apakah selama ini anda mengalami kesulitan saat belajar Matematika?
6. Kesulitan apa yang anda hadapi?
7. Selama pembelajaran materi Garis dan Sudut ini, kesulitan apa saja yang
anda alami pada materi tersebut?
8. Bagaimana cara anda untuk mengatasi kesulitan tersebut?
9. Buku apa saja yang anda gunakan untuk belajar Matematika?
10. Buku apa saja yang anda gunakan untuk belajar? apakah itu milik sekolah
atau pribadi?
11. Menurut anda, apakah pembelajaran di kelas sudah menyenangkan?
12. Apakah di sekolah sudah pernah menggunakan modul yang dibuat sendiri
oleh guru?
13. Bagaimana perasaan anda setelah mengerjakan soal yang telah diberikan
kemarin?
14. Berapa soal yang mudah dan nomor berapa saja?
15. Soal nomor berapakah yang menurut anda sulit?
16. Kesulitan pada bagian apa saja yang anda alami? Mengapa?
17. Mengapa kesulitan itu terjadi?
18. Apakah anda sering berlatih soal Matematika di rumah? Mengapa?
19. Bagaimana cara anda berlatih soal Matematika? Sumber apa saja yang anda
gunakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 12. Hasil Validasi Instrumen Respon Peserta Didik
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN KUESIONER PENDAPAT TENTANG MODUL
A. Tujuan:
Lembar validasi ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pendapat Bapak/Ibu/Romo terkait aspek-aspek yang
disajikan dalam lembar instrumen kuesioner.
2. Mengukur tingkat kevalidan lembar instrumen kuesioner yang akan
digunakan oleh peneliti.
B. Petunjuk:
Berikut petunjuk yang dapat membantu Bapak/Ibu/Romo dalam memberikan
penilaian lembar instrumen kuesioner:
1. Elemen yang divalidasi:
a. Instrumen kuesioner sudah sesuai dengan aspek yang ingin dicapai.
b. Instrumen kuesioner dapat digunakan sebagai pedoman pertanyaan
kepada siswa terkait pendapat/tanggapan evaluasi terhadap modul
Matematika yang telah dirancang.
c. Instrumen kuesioner dapat digunakan untuk mengetahui pendapat
evaluasi siswa terkait modul Matematika yang telah dirancang dan
apa yang masih perlu ditambahkan untuk modul Matematika revisi.
d. Menggunakan bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia yang
baku.
e. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif, mudah dipahami, dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
2. Keterangan tingkat kevalidan:
a. Tingkat kevalidan dikatakan sangat tidak valid ketika instrumen
kuesioner tidak memenuhi 5 elemen yang valid.
b. Tingkat kevalidan dikatakan tidak valid ketika instrumen kuesioner
hanya memenuhi 1 atau 2 elemen yang valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
c. Tingkat kevalidan dikatakan valid ketika instrumen kuesioner
memenuhi 3 atau 4 elemen yang valid.
d. Tingkat kevalidan dikatakan sangat valid ketika instrumen kuesioner
memenuhi 5 elemen yang valid.
3. Bapak/Ibu/Romo dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara
checklist (√) pada kolom elemen yang divalidasi sesuai dengan kriteria.
4. Jika menurut Bapak/Ibu/Romo terdapat kekurangan pada lembar
instrumen kuesioner yang telah disusun, Bapak/ibu/Romo dimohon
memberikan saran/ komentar pada tempat yang telah disediakan.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Romo untuk mengisi lembar validasi ini, diucapkan
terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 13. Perbaikan Instrumen Respon Peserta Didik
No. Butir
Pernyataan
Sebelum Sesudah
6. Modul Matematika yang
telah dirancang dapat
mendorong saya untuk selalu
belajar.
Modul Matematika yang
telah dirancang dapat
mendorong saya untuk
belajar.
9. Link video yang disediakan
dalam modul Matematika ini
dapat membantu saya untuk
memahami materi Garis dan
Sudut.
Link video yang
disediakan dalam modul
Matematika ini dapat
membantu saya untuk
belajar secara visual
materi Garis dan Sudut.
12. Penyajian kegiatan siswa
cukup jelas dan dapat
membantu untuk menguatkan
materi Garis dan Sudut.
Penyajian kegiatan siswa
cukup jelas dan dapat
membantu untuk
menguatkan pemahaman
materi Garis dan Sudut.
15. Penyajian eksplorasi dan
latihan soal cukup jelas dan
membantu untuk mengukur
kemampuan saya.
Penyajian eksplorasi dan
latihan soal cukup jelas.
Penyajian eksplorasi dan
latihan soal dapat
membantu untuk
mengukur kemampuan
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 14. Lembar Instrumen Respon Peserta Didik
LEMBAR EVALUASI MODUL PEMBELAJARAN GARIS DAN SUDUT
Dengan ini saya mahasiswa semester 8 Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memohon kesediaan Anda sebagai
siswa-siswa kelas VII F SMP Regina Pacis Surakarta untuk mengisi kuesioner
ini dengan keperluan penyusunan tugas akhir. Kuesioner ini bertujuan untuk
mengetahui pendapat dan evaluasi dari Anda tentang Modul Matematika Garis
dan Sudut yang telah dirancang. Informasi yang diberikan adalah untuk
kepentingan penelitian dan akan dijaga kerahasiaannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas kesediaan anda untuk
meluangkan waktunya mengisi kuesioner ini
Salam,
Permata Nugrahani
I. Petunjuk Pengisian
1. Kuesioner ini untuk keperluan akademis penelitian.
2. Baca dan jawablah semua pertanyaan secara teliti dan jujur.
3. Pada kuesioner ini terbagi menjadi dua cara pengisian, yaitu dengan
memberikan tanda checklist (√) pada pilihan yang telah disediakan dan
menuliskan pendapat serta saran mengenai modul Matematika yang telah
disusun.
II. Data Diri
1. Nama Lengkap :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :
□ Laki-Laki
□ Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 15a. Rincian Hasil Tes Kemampuan 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S1 1 4 1 3 3 3 1 1 1 2
S2 3 4 1 4 2 1 1 5 1 4
S3 2 4 1 3 4 1 1 1 1 3
S4 2 4 1 3 2 1 1 1 1 1
S5 2 4 1 3 2 1 3 1 4 1
S6 3 4 2 2 1 1 5 3 1 1
S7 4 4 3 3 1 0 5 5 0 1
S8 2 4 2 3 4 2 5 5 1 5
S9 4 4 4 3 4 4 5 5 1 2
S10 2 4 4 4 5 2 5 5 1 1
S11 3 4 1 3 2 1 5 1 1 1
S12 2 4 3 3 5 2 5 1 1 5
S13 2 4 1 3 1 1 5 1 1 1
S14 2 4 3 3 3 1 1 1 1 1
S15 2 4 1 3 5 2 1 1 1 1
S16 4 4 1 5 5 3 1 5 1 1
S17 3 4 1 3 2 2 3 1 1 1
S18 2 4 1 3 4 3 1 1 1 1
S19 2 4 1 3 2 1 1 5 2 1
S20 2 4 2 3 5 1 3 1 1 2
S21 2 4 1 3 3 2 3 1 2 1
S22 3 4 5 3 4 2 5 5 1 2
S23 1 4 2 1 4 1 1 1 1 5
S24 3 4 1 3 1 3 1 1 1 1
S25 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1
S26 2 3 1 3 3 2 5 1 1 1
S27 3 4 1 3 2 2 5 5 1 2
S28 2 4 3 3 5 1 5 5 1 1
S29 2 4 1 1 4 1 1 1 1 1
S30 2 4 1 3 2 1 1 5 1 1
S31 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1
% 46% 75% 34% 58% 61% 33% 56% 50% 23% 34%
P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
P2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 15b. Hasil Tes Kemampuan 2
1 2 3 4 5 6 7
S1 1 5 1 1 0 0 0
S2 1 5 2 5 2 3 3
S3 1 2 1 3 2 5 1
S4 1 1 3 2 5 3 2
S5 1 1 1 1 5 2 0
S6 5 5 5 5 5 5 5
S7 5 2 5 5 5 5 3
S8 5 5 5 5 5 5 4
S9 5 5 5 5 5 5 5
S10 1 1 3 1 2 5 1
S11 5 5 5 5 5 5 4
S12 5 1 1 1 3 5 1
S13 5 5 5 5 3 5 2
S14 5 5 3 2 1 1 2
S15 3 5 5 4 5 5 2
S16 3 3 3 1 5 5 2
S17 5 4 5 5 5 5 3
S18 5 2 5 1 3 5 1
S19 1 1 3 1 2 3 2
S20 5 1 3 1 2 2 1
S21 5 5 5 5 5 5 4
S22 5 5 5 4 5 5 3
S23 5 3 5 1 3 5 2
S24 3 5 5 5 5 5 2
S25 1 1 1 1 1 1 1
S26 5 5 5 3 3 3 1
S27 5 5 1 5 2 5 2
S28 5 5 5 5 5 5 3
S29 5 5 5 2 5 5 4
S30 5 5 5 5 4 3 4
S31 5 2 5 2 3 5 4
% 76% 72% 77% 65% 75% 85% 52%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
P2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 16a. Hasil Validasi Desain Modul Validator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 16b. Hasil Validasi Desain Modul Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 17. Desain Buku Hasil Revisi Produk 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Lampiran 18. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Materi
Evaluator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Evaluator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Evaluator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
Lampiran 19. Hasil Penilaian Kualitas Modul Segi Media
Evaluator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
Evaluator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
Lampiran 20. Hasil Respon Peserta Didik
P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
P2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related