pengembangan model diktat praktikum kimia sma
Post on 12-Jan-2017
278 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM
KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY-
INQUIRY BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS
skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
oleh
Risqiatun Nikmah
4301410022
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 10 Juni 2014
Risqiatun Nikmah
4301410022
iii
iv
MOTTO
Jika kita mendahulukan kepentingan kita terhadap Allah maka Allah akan
mendahulukan kepentingan kita juga.
Jika kita berbuat baik kepada siapapun maka suatu saat siapapun akan berbuat baik
kepada kita.
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesunggunya bersama kesulitan
ada kemudahan. (Q.S Al-Insyirah : 5-6)
Sukses dunia dan akhirat.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta. You are everything and I am nothing without your sacrifices.
2. Adik-adikku tersayang yang membuatku tersenyum dan sebagai motivasiku.
3. Segenap keluarga besarku yang selalu mendukungku.
4. Guru-guruku yang telah berjasa dalam mengajarkan ilmu pengethuan, keterampilan dan
sikap yang baik.
5. Teman-teman PGSBI Pendidikan kimia, teman-teman sejurusan kimia, teman-teman
PPL dan KKN. You make my life more colorful.
6. Teman-teman “KOS BIRU DAN OMAH KOS”. You are not only my friends but also my
relatives here.
7. Dikti yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk kuliah di UNNES dengan
program Bidikmisi.
8. Pembaca yang budiman.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengembangan
Model Diktat Praktikum Berbasis Guided Discovery-Inquiry Bervisi SETS untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains.”
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerja
sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, sebagai dekan FMIPA UNNES yang telah
memberikan izin penelitian.
2. Ibu Dra. Woro Sumarni, M.Si, sebagai ketua jurusan kimia yang telah
memberikan izin penelitian.
3. Bapak Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt., Ph.D, sebagai dosen pembimbing
yang telah tulus dan sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Latifah, M.Si dan Ibu Dr. Sri Susilogati Sumarti, M.Si, sebagai dosen
penguji.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Kepala SMA N 1 Kajen yang telah memberikan ijin penelitian.
vii
7. Ibu Setyorini, S.Pd dan Ibu Malichatun, S.Pd, sebagai guru kimia SMA N I
Kajen yang telah membantu dan memberikan arahan kepada peneliti dalam
melakukan penelitian.
8. Bapak Sumito, S.Pd. yang telah memberikan motivasi.
9. Ibu Linggar sebagai teknisi laboratorium yang telah membantu jalannya
praktikum.
10. Siswa-siswa SMA N 1 Kajen, khususnya kelas XI IPA 1 yang telah membantu
kesuksesan jalannya penelitian.
11. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan masukan-masukan dalam
menyusun skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca demi kebaikan di masa yang akan datang.
Semarang, 10 Juni 2014
Penulis
viii
ABSTRAK
Nikmah, Risqiatun. 2014. Pengembangan Model Diktat Praktikum Kimia SMABerbasis Guided Discovery-Inquiry Bervisi SETS untuk MeningkatkanKeterampilan Proses Sains. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Prof. Drs.Achmad Binadja, Apt., Ph.D.
Kata kunci: diktat praktikum; guided discovery-inquiry; keterampilan proses sains
Kegiatan praktikum sangat diperlukan dalam pembelajaran kimia yanghakikatnya termasuk pembelajaran sains. Komponen yang penting untukdiperhatikan dalam kegiatan praktikum di antaranya adalah diktat praktikum.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas model diktat praktikum kimiaSMA berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi SETS (Science, Environment,Technology and Society), mengetahui pengaruh terhadap peningkatanketerampilan proses sains dan tanggapan siswa terhadap model diktat praktikumtersebut pada materi penyangga dan hidrolisis. Penelitian ini menggunakan desainpenelitian research and development yang diadopsi dari Sugiyono (2010). One-Group Pretest and Posttest Design digunakan pada saat uji coba skala luas danpengambilan sampelnya menggunakan teknik Purposive Sampling. Berdasarkanhasil penelitian, validitas diktat praktikum mencapai skor 202 dengan kategorisangat valid. Penggunaan diktat praktikum berbasis Guided Discovery–Inquirybervisi SETS dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Adanyapeningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil thitung (10,34) lebih dari tkritis (2,04).Hasil tanggapan siswa menunjukkan 7 dari 30 siswa memberi tanggapan dengankriteria sangat layak dan sisanya memberikan tanggapan dengan kriteria layak.Selain itu, didapatkan juga data hasil belajar siswa pada ranah psikomotorik,afektif dan kognitif. Rata-rata hasil belajar pada ranah psikomotorik maupunafektif mencapai kategori baik dan 21 dari 30 siswa mampu mencapai KKMberdasarkan hasil belajar pada ranah kognitif. Jadi hasil penelitian inimenunjukkan model diktat praktikum berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisiSETS sangat valid, dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan mendapattanggapan positif dari siswa. Walaupun hasil penelitian ini sudah sesuai tujuantetapi masih perlu dilakukan perbaikan dan uji coba yang tidak hanya sekalisehingga diharapkan dapat menghasilkan model diktat praktikum yang lebih baiklagi.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
PERNYATAAN............................................................................................. ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iii
MOTTO ......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN.......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xv
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 8
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Kimia di Laboratorium....................................... 10
2.2 Guided Discovery-Inquiry ........................................................ 12
2.3 SETS (Science, Environment, Technologi and Society) ........... 19
x
2.4 Keterampilan Proses Sains........................................................ 21
2.5 Diktat Praktikum Kimia............................................................ 26
2.6 Kompetensi Dasar pada Materi Hidrolisis dan Penyangga ...... 27
2.7 Penelitian yang Mendukung ..................................................... 29
2.8 Diktat berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS ......... 29
2.9 Kerangka Berpikir..................................................................... 31
2.10 Hipotesis ................................................................................... 33
3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Pengembangan.............................................................. 34
3.1.1 Potensi dan Masalah ................................................................. 34
3.1.2 Mengumpulkan Data................................................................. 35
3.1.3 Desain Produk........................................................................... 35
3.1.4 Validasi Desain ......................................................................... 39
3.1.5 Revisi Desain ............................................................................ 39
3.1.6 Uji Coba Produk/Uji Skala Kecil.............................................. 39
3.1.7 Revisi Produk............................................................................ 40
3.1.8 Uji Coba Pemakaian/Uji Skala Luas ........................................ 40
3.1.8.1 Lokasi Penelitian....................................................................... 41
3.1.8.2 Populasi..................................................................................... 41
3.1.8.3 Sampel ...................................................................................... 41
3.1.9 Revisi Produk............................................................................ 41
3.1.10 Pembuatan Produk Masal ......................................................... 41
3.2 Prosedur Pengembangan........................................................... 41
xi
3.3 Metode Pengumpulan Data....................................................... 42
3.3.1 Metode Tes ............................................................................... 42
3.3.2 Dokumentasi ............................................................................. 43
3.3.3 Observasi .................................................................................. 43
3.3.4 Angket atau Kuesioner .............................................................. 43
3.3.5 Portofolio (Penugasan).............................................................. 44
3.4 Instrumen dan Teknik Analisisnya ........................................... 44
3.4.1 Instrumen Tes ............................................................................ 44
3.4.1.1 Tingkat Kesukaran Soal ............................................................ 44
3.4.1.2 Daya Beda Soal ......................................................................... 45
3.4.1.3 Validitas Tes Objektif ............................................................... 46
3.4.1.4 Reliabilitas Tes Objektif............................................................ 47
3.4.2 Instrumen Silabus dan RPP....................................................... 48
3.4.3 Instrumen Lembar Observasi .................................................... 49
3.4.4 Instrumen Lembar Angket ........................................................ 49
3.4.5 Instrumen Portofolio ................................................................. 50
3.5 Metode Analisis Data ................................................................ 50
3.5.1 Data Validasi Ahli Terhadap Model Diktat .............................. 51
3.5.2 Data Hasil Belajar ..................................................................... 52
3.5.2.1 Data Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik dan Afektif........ 52
3.5.2.2 Data Hasil Belajar pada Aspek Kognitif ................................... 53
3.5.3 Uji Signifikansi Peningkatan KPS ............................................ 54
3.5.4 Data Angket Tanggapan Siswa ................................................ 55
xii
3.6 Indikator Pencapaian ................................................................ 56
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 57
4.1.1 Hasil Studi Lapangan ............................................................... 57
4.1.2 Hasil Validitas Model Diktat.................................................... 58
4.1.3 Hasil Uji Coba Skala Kecil ...................................................... 60
4.1.4 Hasil Uji Coba Skala Luas....................................................... 62
4.1.4.1 Hasil Belajar............................................................................ 62
4.1.4.1.1 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .......................................... 62
4.1.4.1.2 Hasil Belajar Ranah Afektif .................................................... 65
4.1.4.1.3 Hasil Belajar Ranah Kognitif .................................................. 67
4.1.4.2 Pengaruh Diktat Praktikum terhadap Peningkatan KPS ........ 67
4.1.4.3 Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas ......................... 68
4.2 Pembahasan ........................................................................... 69
5 PENUTUP
5.1 Simpulan........................................................................................ 87
5.2 Saran ........................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 92
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ................................ 25
Tabel 3.1 Kualifikasi Tingkat Kesukaran ...................................................... 45
Tabel 3.2 Kualifikasi Daya Beda .................................................................. 46
Tabel 3.3 Kualifikasi Reliabilitas Soal .......................................................... 48
Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan Silabus dan RPP ............................................. 49
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Rata-rata Tiap Komponen Diktat...................... 51
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Total Tahap II terhadap Diktat ......................... 51
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Tiap Aspek Psikomotorik dan Afektif .............. 52
Tabel 3.8 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Praktikum................. 52
Tabel 3.9 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Diskusi .................... 53
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Afektif............................................. 53
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Tanggapan Siswa .................................................... 55
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Validitas Tahap I................................................... 58
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Rata-rata Tiap Komponen Diktat.......................... 59
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Skor Total Penilaian Tahap II.............................. 59
Tabel 4.4 Hasil Perolehan Skor Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil ...... 60
Tabel 4.5 Hasil Analisis Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil ................. 61
Tabel 4.6 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Praktikum ........... 63
xiv
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik Praktikum .................. 64
Tabel 4.8 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Diskusi............... 64
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik Diskusi ..................... 65
Tabel 4.10 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Afektif....................................... 66
Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Penilaian Afektif.............................................. 66
Tabel 4.12 Hasil Nilai Akhir Siswa ................................................................. 67
Tabel 4.13 Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas ................................ 68
Tabel 4.14 Catatan dan Saran dari Validator .................................................. 71
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Hubungan Unsur-Unsur dalam SETS .............................. 20
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 22
Gambar 3.1 Langkah-langkah dalam Metode R & D ...................................... 24
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan .............................................................. 42
Gambar 3.3 Desain Eksperimen One-Group Pretest dan Posttest .................. 54
Gambar 4.1 Hasil Peningkatan Tiap Aspek KPS............................................. 68
Gambar 4.2 Hasil Revisi Penambahan Materi Hidrolisis ................................ 72
Gambar 4.3 Hasil Revisi Terkait Aspek Wawasan Kontekstual...................... 73
Gambar 4.4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar............................ 74
Gambar 4.5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajiann....................................... 74
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Validitas Model Diktat Praktikum ............................... 93
Lampiran 2 Deskripsi Butir Instrumen Validasi .......................................... 100
Lampiran 3 Analisis Hasil Validitas Tahap I ................................................ 105
Lampiran 4 Analisis Hasil Validitas Tahap II............................................... 106
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ....................................................... 108
Lampiran 6 Kisi-kisi Spesifikasi KPS pada Tes Uji Coba ........................... 110
Lampiran 7 Soal Uji Coba............................................................................. 111
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 123
Lampiran 9 Analisis Validitas dan Reliabilitas Tes Uji Coba ...................... 124
Lampiran 10 Rubrik Penilaian Psikomotorik Praktikum................................ 128
Lampiran 11 Analisis Reliabilitas Lembar Psikomotorik Praktikum ............. 131
Lampiran 12 Rubrik Penilaian Psikomotorik Diskusi .................................... 133
Lampiran 13 Analisis Reliabilitas Lembar Psikomotorik Diskusi................. 135
Lampiran 14 Rubrik Penilaian Afektif............................................................ 137
Lampiran 15 Analisis Reliabilitas Lembar Afektif ........................................ 139
Lampiran 16 Rubrik Penilaian Laporan Praktikum ........................................ 141
Lampiran 17 Rubrik Penilaian Laporan Diskusi ............................................ 143
Lampiran 18 Angket Tanggapan Siswa .......................................................... 144
Lampiran 19 Analisis Reliabilitas Angket Tanggapan Siswa......................... 147
xvii
Lampiran 20 Silabus ...................................................................................... 148
Lampiran 21 RPP ............................................................................................ 154
Lampiran 22 Daftar Nama Siswa Uji Coba Skala Kecil................................. 180
Lampiran 23 Angket Tanggapan Uji Coba Skala Kecil ................................. 181
Lampiran 24 Analisis Hasil Tanggapan Uji Coba Skala Kecil....................... 183
Lampiran 25 Daftar Nama Uji Coba Skala Luas ............................................ 184
Lampiran 26 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ............................................ 185
Lampiran 27 Kisi-kisi Spesifikasi KPS pada Soal Pretest dan Posttest ......... 187
Lampiran 28 Soal Pretest dan Posttest ........................................................... 188
Lampiran 29 Kunci Jawaban Pretest dan Posttest .......................................... 195
Lampiran 30 Lembar Jawaban Pretest Siswa ................................................ 196
Lampiran 31 Lembar Jawaban Posttest Siswa................................................ 197
Lampiran 32 Hasil Penilaian Psikomotorik Praktikum................................... 198
Lampiran 33 Analisis Hasil Penilaian Psikomotorik Praktikum..................... 202
Lampiran 34 Hasil Penilaian Psikomotorik Diskusi ....................................... 204
Lampiran 35 Analisis Hasil Penilaian Psikomotorik Diskusi ......................... 206
Lampiran 36 Hasil Penilaian Afektif .............................................................. 207
Lampiran 37 Analisis Hasil Penilaian Afektif ............................................... 209
Lampiran 38 Analisis Skor Tiap Aspek Psikomotorik dan Afektif ............... 210
Lampiran 39 Hasil Nilai Akhir Siswa............................................................ 211
Lampiran 40 Contoh Hasil Laporan Praktikum Siswa ................................... 212
xviii
Lampiran 41 Contoh Hasil Laporan Diskusi Siswa........................................ 218
Lampiran 42 Uji Normalitas Data Hasil Pretest ............................................. 221
Lampiran 43 Uji Normalitas Data Hasil Posttest ............................................ 222
Lampiran 44 Uji Signifikansi Peningkatan KPS............................................. 223
Lampiran 45 Analisis Aspek-Aspek KPS ...................................................... 225
Lampiran 46 Tanggapan Siswa pada Uji Coba Skala Luas ........................... 227
Lampiran 47 Analisis Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas .............. 229
Lampiran 48 Foto-Foto Penelitian .................................................................. 230
Lampiran 49 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 231
Lampiran 50 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 233
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu kimia adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Selain itu, Ilmu
kimia merupakan produk ilmu pengetahuan yang berupa fakta, teori, prinsip,
hukum temuan saintis dan proses kerja ilmiah. Penilaian dan pembelajaran kimia
pun harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai produk dan proses.
Penjelasan mengenai kimia sebagai produk dan proses kerja ilmiah di
antaranya berkaitan dengan adanya kegiatan praktikum di laboratorium. Kegiatan
praktikum sangat diperlukan dalam pembelajaran kimia yang hakekatnya
termasuk pembelajaran sains. Di laboratorium tersedia berbagai macam bahan
kimia yang di antaranya berbahaya bagi manusia dan alat–alat yang rentan pecah.
Hal ini tidak berarti akan membuat siswa menjadi takut untuk mengerjakan
praktikum tetapi siswa harus berhati-hati dan terampil dalam mengerjakannya.
Keterampilan sangat dibutuhkan oleh siswa selama praktikum. Siswa yang
melakukan pembelajaran di laboratorium harus memahami terlebih dahulu
penggunaan alat dan bahan tersebut. Di samping itu, materi yang dipraktikumkan
juga harus dikuasai agar siswa tidak hanya mengikuti prosedur dalam praktikum
tetapi mereka mengerti maksud dan tujuannya.
Selama lebih dari satu abad, “Laboratory Experiences” telah diakui untuk
mempromosikan tujuan utama pendidikan sains, termasuk peningkatan
1
2
pemahaman siswa tentang konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan dan
penerapannya; keterampilan ilmiah praktis dan kemampuan pemecahan masalah;
kebiasaan berpikir ilmiah; pemahaman tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan
pekerjaan ilmuwan, minat dan motivasi (Hofstein & Naaman, 2007:105)
Aktamis dan Argin (2008) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan sains
adalah membiasakan individu menggunakan keterampilan proses sains. Melalui
keterampilan proses sains, siswa dapat menentukan masalah di sekitar mereka,
mengamati, menganalisis, berhipotesis, bereksperimen, menyimpulkan,
menggeneralisasi dan menerapkan informasi yang mereka miliki sesuai dengan
kebutuhan. Menurut Duran et al (2011:467) keterampilan proses sains (KPS)
termasuk keterampilan yang setiap individu dapat menggunakannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan bersikap ilmiah dan meningkatkan kualitas dan
standar hidup melalui pemahaman hakekat ilmu pengetahuan. Tanpa
mengembangkan keterampilan ini, sulit bagi orang untuk membangun informasi
baru. Dengan demikian, keterampilan proses sains meletakkan dasar penyelidikan
sains (Inquiry) dan berpikir ilmiah.
Keberhasilan pembelajaran kimia di laboratorium, selain membutuhkan
keterampilan proses sains juga membutuhkan komponen lain. Salah satu
komponen yang penting untuk diperhatikan dalam pembelajaran di laboratorium
yakni diktat praktikum. Menurut Rustaman sebagaimana yang dikutip oleh
Trisnawati (2011:110), petunjuk praktikum atau diktat praktikum merupakan
sebagian sarana yang diperlukan agar kegiatan di laboratorium berjalan dengan
lancar, agar tujuan utama pembelajaran dapat tercapai, memperkecil resiko
3
kecelakaan yang mungkin terjadi dan lain–lain. Manfaat dari diktat praktikum
antara lain; (1) dapat membantu mencapai ketuntasan belajar siswa, (2)
menumbuhkan kebiasaan bekerja ilmiah, dan (3) untuk memberikan umpan balik
pada guru dalam menyususun rancangan pembelajaran yang lebih bervariasi dan
bermakna. Menurut Aka et al (2010) panduan belajar sains untuk siswa harus
mencakup pengalaman yang meningkatkan keterampilan proses, seperti
mengamati, mengukur, mengklasifikasi dan memprediksi. Oleh karena itu, diktat
praktikum yang digunakan sebaiknya yang berbasis metode pembelajaran yang
inovatif sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains.
Dewasa ini banyak model pembelajaran di kelas yang telah dikembangkan
oleh para ahli, termasuk juga pembelajaran di laboratorium. Guru harus
menggunakan strategi inovatif dalam pembelajaran di laboratorium agar tujuan
pembelajaran tercapai. Saptorini (2008) mengatakan bahwa pembelajaran kimia
dikelola oleh guru kimia, karena itu guru kimia perlu memiliki kemampuan
merancang kegiatan laboratorium inkuiri dan menerapkannya pada proses
pembelajaran. Hal ini diperjelas lagi dengan pendapat dari Sunyono, dkk (2009)
yang menjelaskan bahwa kesempatan untuk melakukan penemuan (inkuiri) dan
menyimpulkan sendiri hasil pengamatannya dapat diperoleh siswa antara lain
melalui metode eksperimen. Selain itu, menurut Prasetyo (2011:24), pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran sains harus berorientasi pada peserta didik.
Peran pendidik bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke
“bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik”.
Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi
4
lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan narasumber
lain. Ada 5 pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran sains, yaitu:
(1) Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat,
belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya
sendiri),
(2) Inkuiri,
(3) Konstruktivisme,
(4) Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat atau SETS, dan
(5) Penyelesaian Masalah.
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 ini pada dasarnya mengamanatkan
terjadinya pergeseran paradigma proses pendidikan, dari pengajaran ke
pembelajaran. Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran adalah
pendekatan yang berpusat pada siswa (Students Centre Oriented) dengan strategi
Discovery-Inquiry. Hal itu didukung oleh Bruner & Lee et al sebagaimana yang
dikutip oleh Balim (2008:2). Kutipan tersebut sebagai berikut:
“The basis of science teaching is understanding that natural phenomenaand the nature of science requires inquiring and discovering. Inquiry in scienceconsists of experiments and inquiring natural phenomena by discovery learning.Bruner points out that any individual has the will to learn and this will should beused in such activities that it should raise curiosity and direct students to studyingand discovering knowledge.”
Kegiatan praktikum siswa akan lebih bermakna apabila siswa diberi
kesempatan untuk berperan lebih banyak dalam praktikum, tidak hanya
melakukan praktikum saja tetapi juga mengemukakan hipotesis, merancang
percobaan, menganalisis data yang diperoleh dari percobaan, dan menarik
5
kesimpulan (Mukaromah, 2008). Oleh karena itu, salah satu upaya agar siswa
lebih mudah menerapkan metode ilmiah tersebut adalah menggunakan diktat
praktikum. Diktat praktikum mempunyai peranan yang sangat penting karena
sebagai acuan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Penggunaan diktat
praktikum ini diharapkan memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan
keterampilan proses sains siswa. Jadi, secara tidak langsung diktat praktikum
dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran di laboratorium. Akan tetapi, tidak
semua sekolah memerhatikan keberadaan diktat praktikum tersebut.
Berdasarkan observasi di SMA 1 Kajen pada 24 April 2013, siswa tidak
mempunyai buku khusus yang berisi panduan praktikum kimia atau diktat.
Panduan praktikumnya tertera pada LKS yang hanya berisi penjelasan secara
singkat dan bersisi prosedur-prosedur. Bahkan, terkadang diberi petunjuk
praktikum langsung dari guru apabila kegiatan praktikumnya tidak tercantum
dalam LKS. Sering kali siswa hanya menfokuskan pada prosedurnya saja selama
proses praktikum, bukan pada ide atau konsep dasarnya. Selain itu, metode
praktikum yang digunakan juga masih konvensional. Guru masih memberikan
arahan-arahan yang harus dilaksanakan dalam praktikum tanpa memberi
kesempatan terlebih dahulu kepada siswa untuk mencari informasinya sehingga
aktivitas pembelajaran di laboratorium masih berpusat pada guru (Teacher–
Centered Learning). Selama ini kegiatan praktikum juga kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpikir independen atau membangun
pengetahuannya sendiri dan kurang memahami penerapannya dalam teknologi,
pengaruhnya terhadap lingkungan dan masyarakat.
6
Pentingnya kompetensi dalam memahami sains dan kaitannya dengan
aspek lain seperti lingkungan, teknologi, dan masyarakat menuntut suatu
pembelajaran yang mengarah ke hal tersebut. Di antara cara mencapai
kompetensi itu, diperlukan suatu visi pembelajaran SETS atau salingtemas.
Menurut Binadja (2005a) dianjurkannya visi dan pendekatan SETS karena
sejumlah kelebihan berikut :
(1) Visi dan pendekatan SETS memberi peluang pada peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan sekaligus kemampuan berpikir dan bertindak
berdasarkan hasil analisis dan sintesis yang bersifat komprehensif dengan
memperhitungkan aspek sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
sebagai satu kesatuan tidak terpisah.
(2) Visi dan pendekatan SETS memberi wadah secara mencukupi kepada para
pendidik dan peserta didik untuk menuangkan kemampuan berkreasi dan
berinovasi di bidang minatnya dengan landasan SETS secara kuat.
(3) Visi dan pendekatan SETS memberi kesempatan pendidik dan pesertadidik
untuk mengaktualisasikan diri dengan keistimewaan atau kelebihan
SETS.
Merujuk pada permasalahan di atas, penulis tertarik untuk
mengembangkan diktat atau buku panduan praktikum dengan metode
pembelajaran nonkonvensional supaya pembelajaran lebih inovatif dan bermakna
sehingga keterampilan proses sains dapat ditingkatkan. Penelitian ini
memfokuskan pengembangan diktat praktikum kimia melalui desain pembelajaran
dengan berbasis Guided Diccovery –Inquiry dan bervisi SETS. Penggunaan
7
metode Guided Diccovery–Inquiry bertujuan supaya siswa terbiasa bekerja secara
ilmiah dengan penyelidikan untuk menemukan konsep sendiri. Tujuan dari
pendekatan SETS supaya siswa dapat mengkonstruksikan materi-materi dalam
pelajaran kimia dengan kehidupan nyata. Jadi, konsekuensi dari pengembangan
ini adalah dikembangkannya model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Diccovery–Inquiry bervisi SETS. Penelitian ini terangkum dalam judul
“PENGEMBANGAN MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA
BERBASIS GUIDED DISCOVERY-INQUIRY BERVISI SETS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS.
1.2 Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang masalah tersebut, dalam penelitian
ini dirumuskan masalah sebagai berikut:
(1) Seberapa valid model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Diccovery-Inquiry bervisi SETS ?
(2) Apakah model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-
Inquiry bervisi SETS efektif terhadap peningkatan keterampilan proses sains
siswa?
(3) Bagimanakah tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Diccover -Inquiry bervisi SETS?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model diktat praktikum
kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS untuk
meningkatkan keterampilan proses sains. Dengan demikian, secara operasional
tujuan penelitian ini adalah:
8
(1) Mengembangkan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
(2) Mengetahui efektivitas penggunaan model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS terhadap peningkatan
keterampilan proses sains siswa.
(3) Mengetahui tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman dalam mengembangkan model
diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
1.4.2 Bagi Guru
Memberikan alternatif kepada guru untuk menggunakan model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery–Inquiry bervisi SETS
sehingga menciptakan pembelajaran praktikum yang inovatif.
1.4.3 Bagi Siswa
(1) Membantu meningkatkan motivasi siswa dalam melakukan kegiatan
praktikum melalui penggunaan model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Diccovery–Inquiry bervisi SETS .
(2) Membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan proses sains mereka
dalam pebelajaran di laboratorium sehingga kegiatan praktikum menjadi
bermakna.
9
1.4.4 Bagi Sekolah
Menambah koleksi bahan ajar dan sebagai bahan referensi yang dapat
dipergunakan dalam pembelajaran praktikum yang inovatif sehingga dapat
meningkatkan prestasi sekolah.
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Kimia di Laboratorium
Belajar adalah suatu aktivitas untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan perubahan dari semula yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
tidak bisa menjadi bisa. Menurut Anni (2009:82) belajar merupakan proses
penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar mencakup segala sesuatu
yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang. Banyak faktor yang mempengaruhi
belajar. Faktor – faktor yang memengaruhi belajar digolongkan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dalam diri siswa seperti
faktor psikologis, emosi, motivasi dan bakat. Faktor eksternal meliputi segala
sesuatu yang berasal dari luar individu, kondisi siswa, tujuan pembelajaran dan
pemberian umpan baik (Saptorini, 2011).
Dalam proses pembelajaran sains, siswa dituntut untuk aktif dari awal
pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Siswa tidak hanya diam
menerima materi secara teoritis, tetapi mereka melakukan penyelidikan dan
menyimpulkan segala sesuatu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran
sains.
Hakikat sains meliputi empat unsur utama yaitu:
(1) Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar; sains bersifat open ended.
10
11
(2) Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,
evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
(3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.
(4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep sains dalam kehidupan sehari-
hari.
Keempat unsur itu merupakan ciri sains yang utuh yang sebenarnya tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, untuk mencapai produk
pembelajaran sains yang optimal peserta didik perlu melakukan kegiatan
praktikum. Kegiatan praktikum dapat membawa siswa mengalami proses berpikir
karena dari kegiatan praktikum siswa berhadapan langsung dengan suatu masalah
yang berkaitan dengan materi dan diberi kesempatan untuk menemukan
jawabannya dengan membuktikan secara langsung.
Menurut Surianto (2012:14) tujuan adanya praktikum di laboratorium
adalah:
(1) Meningkatkan keterampilan kognitif seperti:
a) Melatih agar teori dapat dimengerti.
b) Agar segi – segi teori yang berlainan dapat diintegrasikan.
c) Agar teori dapat diterapkan kepada problem yang nyata.
(2) Meningkatkan keterampilan afektif seperti:
a) Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
b) Belajar bekerjasama.
c) Belajar mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya.
12
(3) Meningkatkan keterampilan psikomotorik seperti:
a) Belajar memasang peralatan sehingga benar- benar berjalan.
b) Belajar mamakai peralatan dan instrumen tertentu.
Salah satu sasaran praktikum kimia adalah menuntun dan melatih siswa
untuk berpikir dari abstrak ke konkret. Dalam hal ini, kegiatan dalam laboratorium
merupakan mata rantai untuk menghubungkan beberapa aspek di antaranya ialah
apresiasi aspek estetika dari ilmu kimia, membangkitkan keingintahuan terhadap
kimia, mengenal baik zat- zat kimia yang umum dan bagaimana reaksinya, dan
siswa dapat berpartisipasi aktif.
2.2 Guided Discovery- Inquiry
Menurut Ilahi (2012:213) pembelajaran Discovery adalah pembelajaran
yang melibatkan anak didik yang aktif untuk mengikuti kegiatan belajar
berdasarkan penemuan. Pembelajaran dengan Discovery menitik beratkan pada
proses mental dan fisik dalam melaksanakan stategi tersebut, sehingga dituntut
untuk mendayagunakan segenap potensi dalam bentuk karya nyata. Dalam
Discovery strategi, para anak didik harus mampu menggunakan proses mental
dan fisik dalam menemukan sesuatu yang baru dan berkenaan dengan uji
kompetensi bagi mereka yang menghadapi persoalan. Dalam prosesnya, mereka
akan dihadapkan pada satu tahapan penting untuk mampu mencari dan
menemukan sendiri sauatu konsep atau prinsip yang berkaitan dengan potensi.
Ilmu kimia sebagai produk dan proses menuntut siswa untuk terbiasa dengan
proses penemuan sehingga metode Discovery sangat cocok.
13
Balim (2009:1) menyatakan bahwa mengajar siswa dengan menemukan
gagasan, berpikir kritis, bertanya, dan keterampilan memecahkan masalah adalah
salah satu prinsip utama pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
demikian, kurikulum pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dikembangkan sesuai terhadap pengajaran siswa melek sains yang mampu untuk
memecahkan masalah yang mereka hadapi. Saat ini diyakini bahwa metode yang
sesuai dengan pendekatan konstruktivisme (siswa belajar lebih efektif dengan
membangun pengetahuan mereka sendiri) adalah Discovery. Pendapat itu
diperkuat oleh Oloyede (2010:1) yang mengatakan:
“Chemistry is a very important subject as its knowledge is required for thesuccessful study in very many important professions.Therefore chemistry teachershould adopt methods that would enable the students to understand whateverconcepts, topics or principles that are being taught. Guided discovery (GD) hasbeen recommended for teaching the contents of senior secondary school chemistrycurriculum.”
Menurut Ilahi (2012:93) bentuk kegiatan Discovery adalah sebagai berikut:
(1) Berdiskusi,
(2) Bertanya,
(3) Melakukan pengamatan,
(4) Mengadakan percobaan,
(5) Menstimulasi, dan
(6) Melakukan penelitian (Inquiry Approach).
Sund, sebagaimana yang dikutip oleh Trianto (2009:166) menyatakan
bahwa Discovery merupakan bagian dari Inquiry, atau Inquiry merupakan
perluasan proses Discovery yang digunakan lebih mendalam. Pengertian startegi
Inquiry menurut Sanjaya (2006:201) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
14
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan dan
secara umum langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi Inquiry
sebagai berikut:
(1) Orientasi
Langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif.
(2) Merumuskan masalah
Langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa
untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
(3) Merumuskan hipotesis
Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan untuk mengira-ngira
(berhipotesis) dari suatu permasalahan. Jika siswa mampu membuktikan
hipotesisnya maka bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut.
(4) Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
(5) Menguji hipotesis
Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Dalam menguji hipotesis ini yang terpenting adalah mencari tingkat
keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.
(6) Merumuskan kesimpulan.
15
Inkuiri dimulai ketika siswa mengalami kebingunan tentang situasi atau
fenomena, ketika merencanakan dan melaksanakan eksperimen untuk menguji
hipotesis mereka. Proses tersebut melibatkan seluruh aktivitas saintis untuk
memperoleh informasi seperti berhipotesis, meramalkan, membaca,
merencanakan dan melaksanakan eksperimen serta bekerjasama dengan saintis
lainnya. Informasi dipelajari melalui penyelidikan yang memungkinkan siswa
mengkomunikasikan data dan memberikan alasannya. Pemberian alasan
dimaksudkan untuk memperoleh umpan balik dari koleganya dan instruktur agar
mengubah konklusi mereka. Inkuiri berlangsung ketika siswa menemukan
jawaban terhadap pertanyaan mereka (Rustaman, 2005:11).
Adapun model pembelajaran yang menggabungkan proses penemuan dan
penyelidikan atau model pembelajaran Diccovery-Inquiry. Sebagaimana yang
telah dijelaskan Bruner dalam kutipan Ilahi (2012:30) pembelajaran Discovery-
Inquiry adalah strategi pembelajaran menitik beratkan pada kemampuan siswa
dalam menemukan sesuatu melalui proses inquiry (penelitian/penyelidikan) secara
terstruktur dan terorganisir dengan baik.
Menurut Utomo (2004), beberapa keuntungan mengajar dengan
menggunakan metode “ Discovery-Inquiry” antara lain:
(1) Siswa akan memahami konsep–konsep dasar dan ide–ide lebih baik.
(2) Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi – situasi
proses belajar yang baru.
(3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
(4) Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesis sendiri.
16
(5) Memberikan kepuasan yang bersifat instrinsik.
(6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
(7) Pengajaran menjadi “ Student-Centered”.
(8) Proses belajar melalui kegiatan “Inquiry” dapat membentuk dan
mengembangkan konsep sendiri.
(9) Tingkat pengharapan bertambah.
(10) “Inquiry Learning” dapat mengembangkan bakat kemampuan individu.
(11)“Inquiry Learning” dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar
tradisional.
(12)“Inquiry Learning” memberikan waktu bagi siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi.
Proses pembelajaran pada siswa untuk menemukan dan menyelidiki suatu
fenomena atau peristiwa–peristiwa kimia perlu dibimbing oleh guru agar tidak
terjadi suatu kesalahan. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat untuk
proses penemuan dan penyelidikan dengan bimbingan atau arahan dari guru
adalah model “Guided Discovery-Inquiry”. Menurut Makmun dalam Nufus
(2009:13) pada pembelajaran Guided Discovery-Inquiry, guru menyajikan bahan
pelajaran tidak dalam bentuk final, siswalah yang diberikan kesempatan untuk
mencari serta menemukan konsep sendiri dengan bimbingan seluas-luasnya dari
guru.
Menurut Makmun secara garis besar prosedur pembelajaran Guided
Discovery-Inquiry sebagai berikut:
17
(1) Stimulasi
Pada kegiatan ini siswa disajikan permasalahan melalui beberapa
pertanyaan – pertanyaan. Contoh:
“Pernahkah kalian mangamati petani yang sedang menggarap ladangnya?
Mengapa petani perlu pupuk ZA? Apa yang terkandung dalam pupuk ZA?”.
(2) Perumusan Masalah
Siswa diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan
yang relevan sebanyak mungkin. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis. Contohnya adalah
sebagai berikut:
“Siswa diberikan suatu permasalahan tentang penurunan hasil panen yang
disebabkan adanya kenaikan pH tanah sehingga tidak sesuai lagi untuk
menanam tanaman kentang. Hal tersebut membuat petani harus berpikir
bagaimana cara menyelesaikannya masalah yang dihadapi tersebut. Menurut
tetangganya petani itu harus mencoba menggunakan pupuk ZA”.
Berdasarkan kasus di atas, siswa diarahkan untuk membuat rumusan
masalah. Rumusan masalahnya adalah “Apakah pemberian pupuk ZA dapat
mengubah pH tanah?”. Kemudian dari rumusan masalah dilanjutkan dengan
perumusan hipotesis. Hipotesisnya adalah, “Ada pengaruh pemberian pupuk
ZA terhadap perubahan pH tanah”.
(3) Pengumpulan Data
Siswa melakukan kegiatan investigasi untuk menjawab pertanyaan
atau membuktikan benar-tidaknya hipotesis. Siswa diberi kesempatan untuk
18
menelaah literatur, mengamati objeknya, ataupun experimen serta dibimbing
melatih kemampuan penemuan dan bersikap ilmiah. Contoh:
Dari rumusan masalah kemudian dibuat suatu rancangan percobaan oleh
siswa dengan menyiapkan tanah, pupuk ZA, pH meter,dan air. Tanah
dilarutkan dalam air kemudian diukur pH awalnya setelah itu diberi pupuk
ZA dan diukur pH-nya lagi. Hasil pengukuran pH-nya dicatat oleh siswa.
Ternyata pH akhir lebih kecil dari pada pH awal.
(4) Analisis Data
Pada tahap ini siswa mengolah dan menafsirkan semua informasi yang
berupa hasil bacaan, data observasi, data eksperimen, dan sebagainya. Siswa
dibimbing untuk mengungkap pengetahuan yang mereka miliki dan
mensintesis pengetahuan baru melalui proses Discovery-Inquiry. Contoh:
Dari data pH yang diperoleh kemudian dianalisis mengapa terjadi
penurunan pH tanah setelah diberi pupuk ZA. Dalam analisis data, siswa
harus mencari informasi dari berbagai sumber yang mendukung tentang
kandungan pupuk. Siswa mencoba mengkaitkan antara teori dan fakta yang
terjadi. Informasi yang diperoleh dari studi pustaka ternyata pupuk ZA
mengandung garam amonium sulfat yang dapat terhidrolisis sebagian dan
bersifat asam.
(5) Verifikasi
Berdasarkan hasil pengolahan data dan tafsirannya atas informasi
yang ada tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu
19
itu kemudian dicek apakah terbukti atau tidak. Verifikasi ini dapat dilakukan
antarsiswa atau antarkelompok dalam pengawasan guru. Contoh :
Setelah menganalisis data kemudian kembali pada pokok
permasalahan dan hipotesisnya apakah terbukti atau tidak. Berdasarkan
analisis data di atas maka hipotesis terbukti yaitu ada pengaruh pemberian
pupuk ZA terhadap perubahan pH tanah.
(6) Generalisasi
Siswa dibimbing menghubungkan setiap variabel yang ada sehingga
dapat menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu. Contoh :
Kesimpulan dari penyelidikan di atas, Pupuk ZA mengandung garam
amonium sulfat yang bersifat asam sehingga dapat menurunkan pH tanah.
Dari kesimpulan tersebut, siswa dapat mencari contoh garam-garam lainnya
yang bersifat sama seperti sifat garam dari pupuk ZA.
2.3 SETS
Menurut Binadja (1999:1) akronim SETS (Science, Environment,
Technology and Society) bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan
memiliki kepanjangan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat. SETS
diturunkan dengan landasan filosofi yang mencerminkan kesatuan unsur SETS
dengan mengingat urutan unsur-unsur SETS dalam susunan akronim tersebut.
Fokus pengajaran SETS haruslah mengenai tentang cara membuat siswa agar
dapat melakukan penyelidikan untuk mendapatkan pengetahuan yang berkaitan
dengan sains, lingkungan, teknologi dan masayarakat yang saling berkaitan.
Meminta siswa melakukan penyelidikan, berarti memberi kesempatan kepada
20
siswa untuk mengembangkan lebih jauh pengetahuan yang telah mereka peroleh
agar mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diperkirakan akan
timbul di sekitar kehidupannya.
Skema hungungan di antara unsur-unsur dalam pendekatan SET
ditunjukkan pada gambar 2.1.
Menurut Binadja (1999a:24) karakteristik daripada pendekatan SETS adalah
sebagai berikut:
(1) Tetap memberikan pembelajaran sains
(2) Siswa dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk
teknologi untuk kepentingan masyarakat.
(3) Siswa diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang
terjadi dalam proses pentransferan sains tersebut ke bentuk teknologi.
(4) Siswa diminta untuk menjelaskan keterkaitan antara unsur sains yang
dibincangkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi
berbagai keterkaitan antar unsur tersebut.
(5) Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian daripada
menggunaan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi.
21
(6) Dalam konteks kontruktivisme, siswa dapat diajak berbincang tentang SETS
dari berbagai macam cara dan dari berbagai macam titik awal tergantung
pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa bersangkutan.
Dalam pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS, kecakupan bahan
pembelajaran subjek tertentu juga harus dikaitkan dengan kecukupluasan serta
dalamnya bahan pembelajaran subjek tertentu dibahas serta diperlakukan dalam
konteks kesalingterkaitan unsur SETS. Kunci keberhasilan pembelajaran bervisi
SETS dan berpendekatan SETS bukan sekedar pada keberadaan fasilitas ICT atau
TIK yang canggih saja, akan tetapi sangat ditentukan oleh semangat, upaya, dan
kesungguhan para pelaksana pendidikannya untuk melakukan dengan sebaik-
baiknya proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembelajaran itu
(Binadja, 2005b).
2.4 Keterampilan Proses Sains
Perkembangan ilmu kimia sejalan dengan perkembangan sains dan
teknologi serta perubahan kondisi masyarakat yang sangat pesat ini menyaratkan
guru harus mengembangkan keahliannya. Peranan guru kimia dalam
perkembangan IPTEK sangat besar terutama dalam membina kemampuan awal
siswa untuk menghadapi masa industrialisasi di masa sekarang dan masa depan.
Kemampuan awal tersebut dapat berupa kemampuan dasar dan keterampilan
proses sains (Widhy, 2010). Keterampilan proses sains sebagaimana yang
dijelaskan oleh Sheeba (2013:109) proses yang dapat diterapkan pada hampir
setiap sisi kehidupan yang harus dimiliki dan digunakan oleh setiap individu
dalam masyarakat melek sains (Scientific Literate Societies) untuk meningkatkan
22
kualitas dan standar hidup. Keterampilan proses sains memungkinkan siswa untuk
menerapkan konsep-konsep ilmiah, prosedur dan perilaku hidup mereka yang
lebih luas. Hal ini meningkatkan nilai pembelajaran sains siswa karena siswa
mendapatkan pemahaman yang luas dan konsep praktis bagaimana konsep-konsep
ilmiah dan prinsip-prinsip berlaku untuk diri sendiri, kelompok, keluarga dan
bangsa.
Salah satu tujuan diajarkan mata pelajaran kimia di sekolah adalah
membekali siswa agar mampu mengembangkan kemampuan mengobservasi dan
eksperimentasi serta berpikir taat asas. Siswa tidak hanya mengetahui fakta,
konsep atau prinsip, tetapi juga terampil untuk menerapkan pengetahuannya
dalam menghadapi masalah dalam kehidupan dan teknologi. Oleh karena itu,
keterampilan-keterampilan proses sains harus ditumbuhkan dalam diri siswa
SMA sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya (Wardani dkk, 2009).
Menumbuhkan keterampilan proses sains di lingkungan sekolah harus didukung
oleh semua elemen terutama guru dan siswa. Sebuah lingkungan belajar dengan
keterampilan proses sains membutuhkan partisipasi aktif dari siswa (Duran dkk,
2011:467).
Menurut Weztel (2008) sebagaimana yang dikutip oleh Maknun
(2012:144) keterampilan proses terpadu meliputi:
(1) Merumuskan hipotesis, membuat prediksi (tebakan) berdasarkan bukti dari
penelitian sebelumnya atau penyelidikan.
(2) Mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap variabel
independen, dependen, dan variabel kontrol dalam penyelidikan.
23
(3) Membuat defenisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk
menggambarkan apa yang terjadi dalam penyelidikan berdasarkan
karakteristik yang diamati.
(4) Percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data
(5) Interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan.
Menurut Sheeba (2013:109) keterampilan proses sains merupakan refleksi
dari metode yang digunakan oleh para ilmuwan ketika menghasilkan informasi
tentang ilmu pengetahuan. Keterampilan proses sains meliputi keterampilan
intelektual, psikomotor dan afektif yang berkaitan dengan pembelajaran ilmu
pengetahuan dalam segala aspeknya. Keterampilan kognitif mencakup
membandingkan, berkomunikasi, menyimpulkan, meramalkan, menggunaan
sejumlah hubungan-hubungan antar materi, menggunakan hubungan
waktu/ruang/membuat definisi operasional, merumuskan hipotesis,
mengendalikan variabel, menafsirkan data, menggeneralisasikan, membuat
pertanyaan, menerapkan, mengukur, mengevaluasi, merancang penyelidikan,
menemukan hubungan dan pola. Keterampilan psikomotorik meliputi mengamati,
mengklasifikasi, memanipulasi, bereksperimen dan mengukur. Sedangkan
keterampilan afektif meliputi bertanya-tanya ‘mengapa', menikmati proses
penemuan, tekun atau pantang menyerah di tengah-tengah kesulitan dan kesiapan
diri dalam menerima pembuktian hipotesis. Keterampilan proses ini sangat
membantu dalam memajukan pengetahuan siswa dalam sains dan disiplin ilmu
lainnya.
24
Banyak keterampilan proses sains yang harus ditingkatkan oleh siswa
tetapi keterampilan proses sains minimal yang harus dimiliki siswa adalah
keterampilan proses dasar.
Saptorini (2011:54) menyebutkan ada 9 keterampilan keterampilan proses sains
yaitu:
(1) Mengobservasi,
(2) Membuat hipotesis,
(3) Merencanakan penelitian,
(4) Mengendalikan variabel,
(5) Menginterpretasi atau menafsirkan data,
(6) Menyusun kesimpulan sementara (inferensi),
(7) Meramalkan,
(8) Menerapkan,
(9) Mengkomunikasikan,
25
Berikut ini adalah indikator dari masing – masing keterampilan dasar
sebagaimana disebutkan oleh Saptorini (2011:54).
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya
KPS Indikator
Melakukan Pengamatan(Observasi)
Mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang nyata pada objek
atau peristiwa. Membaca alat ukur. Mencocokan gambar dengan uraian tulisan/benda. Menggunakan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap,
dan peraba.
Membuat Hipotesis Menyatakan dugaan sementara tentang pengaruh variabel manipulasi
terhadap variabel respon.
MerencanakanPenelitian/Penyelidikan
Menentukan alat dan bahan. Menentukan variabel atau perubah yang terlibat dalam suatu
percobaan . Menentukan variabel terikat dan variabel bebas. Menentukan apa yang diamati, diukur/ditulis. Menentukan cara dan langkah kerja.
MengendalikanVariabel
Mengidentifikasi variabel bebas. Mengidentifikasi variabel terikat. Mengidentifikasi variabel kontrol.
Menafsirkan Data(Interpretasi)
Mengidentifikasi fakta-fakta berdasarkan hasil pengamatan. Menafsirkan fakta atau data menjadi suatu penjelasan yang logis. Menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan .
Inferensi
Menggunakan informasi dari pengamatan untuk membuatkesimpulan awal.
Menggunakan berbagai sumber-sumber informasidari pengamatan.
Menggunakan kesimpulan awal untuk menentukan pengamatanberikutnya.
Meramalkan (Prediksi) Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi
berdasarkan suatu kecendrungan/pola yang sudah ada.
MenerapkanSubkonsep/prinsip
Menggunakan subkonsep yang telah dipelajari dalam situasi baru,menggunakan subkonsep pada pengalaman baru untuk menjalaskanapa yang sedang terjadi.
Mengkomunikasikan
Mengutarakan suatu gagasan. Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan secara akurat
suatu objek atau kejadian. Mengubah data dalam bentuk tabel kedalam bentuk lainnya
misalnya grafik, peta secara akurat.
26
2.5 Diktat Praktikum Kimia
Diktat praktikum adalah buku penunjang kegiatan praktikum yang berisi
materi dan serangkaian prosedur yang akan dilakukan dalam praktikum dijadikan
pegangan bagi siswa.
Menurut Sawitri, sebagaimana yang dikutip oleh Trisnawati (2011:12)
penyusunan petunjuk praktikum atau diktat memeliki beberapa tujuan;
(1) Mengaktifkan siswa
Tujuan diberikan diktat praktikum, agar siswa tidak hanya menerima
penjelasan–penjelasan yang diberikan guru, melainkan lebih aktif melakukan
kegiatan belajar untuk menemukan atau mengelola sendiri perolehan belajar
(pengetahuan dan keterampilan).
(2) Membantu siswa menemukan/mengelola perolehannya
Siswa yang mendapatkan petunjuk praktikum tidak hanya menerima
pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh guru, melainkan setelah
melakukan kegiatan yang diuraikan dalam petunjuk praktikum dapat
menemukan atau memperoleh sendiri tanpa bantuan guru.
(3) Membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan proses
Siswa dapat melakukan dan mengembangkan keterampilan proses
tertutama dengan disediakan rincian kegiatan dalam petunjuk praktikum.
Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun dalam kelompok.
Menurut Surianto (2012:15) pembelajaran menggunakan percobaan
laboratorium, haruslah diikuti beberapa petunjuk untuk memeperoleh output
pembelajaran optimum yaitu petunjuk – petunjuk yang diberikan dalam percobaan
27
laboratorium harus jelas sehingga siswa melakukan percobaan dengan cara yang
tepat dan sebagai hasilnya mereka bisa memperoleh pengetahuan, pemahaman,
keahlian dan sikap kebenaran ilmiah. Selain itu, petunjuk – petunjuk keamanan
harus diikuti oleh semua partisipan di laboratorium, termasuk penggunaan bahan
kimia, peralatan dan limbah kimia.
Diktat praktikum yang akan dikembangkan dalam peneltian ini mencakup
berbagai komponen diktat pada umumnya. Namun, ada komponen berbeda yang
ingin ditonjolkan dalam pengembangan ini yakni pada pendekatan penulisannya
yang berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS.
Selain itu, dalam pengembangan buku panduan atau diktat ini harus
memenuhi beberapa aspek yaitu aspek didaktif, kontruksi dan teknik. Aspek
didaktif yang berarti harus mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif
salah satunya menekankan pada proses menemukan konsep-konsep, sehingga
dapat memotivasi siswa untuk mencari tahu. Aspek konstruksi yaitu aspek yang
berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat
kesukaran, dan kejelasan yang hakekatnya harus dapat dimengerti oleh siswa.
Aspek teknik yang berhubungan dengan tulisan seperti cetak tebal, cetak miring
dan lain sebagainya.
2.6 Kompetensi Dasar pada Materi Penyangga dan Hidrolisis
Materi yang akan dimuat dalam pengembangan model diktat praktikum
kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS ini menyangkut
beberapa kompetensi dasar yang mengacu pada kurikulum 2013. Kompetensi
dasarnya (KD) adalah sebagai berikut:
28
KD: 3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis
Indikator:
Menentukan ciri-ciri berbagai jenis garam yang dapat terhidrolisis
dalam air melalui percobaan.
Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi
ionisasi.
KD: 4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan
hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami
hidrolisis.
Indikator:
Mengukur pH larutan garam yang mengalami hidrolisis.
Menyimpulkan jenis–jenis garam yang dapat terhidrolisis
berdasarkan percobaan.
Menyimpulkan sifat garam (termasuk netral, asam atau basa)
berdasarkan percobaan.
KD: 3.13 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup.
Indikator :
Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup.
KD: 2.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan
hasil percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga.
Indikator :
Membandingkan pH larutan penyangga dan non-penyangga setelah
penambahan sedikit asam kuat, sedikit basa kuat dan pengenceran.
Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui
percobaan.
29
Selain KD yang tertulis di atas, dikarenakan pengembangan diktat
praktikum ini bervisi SETS maka harus mengikuti pedoman pengembangan
bahan ajar yang bervisi SETS juga termasuk RPP dan silabusnya sehingga ada
beberapa KD tambahan sebagai berikut :
(1) Memberi contoh penerapan larutan penyangga dalam kaitannya dengan
SETS.
(2) Menjelaskan konsep hidrolisis garam pada kehidupan sehari- hari termasuk
keterkaitannya dalam SETS.
2.7 Penelitian yang Mendukung
Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan
dengan penelitian ini yaitu:
(1) Nazillatur Rohmiyati (2010) menyatakan bahwa pembelajaran dengan
Discovery- Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan
presentase ketuntasan belajar siswa 86,84% .
(2) Urwatin (2009) dalam Nufus (2011:15) menyatakan hasil penelitiannya
bahwa rata- rata hasil belajar kimia dengan pembelajaran Guided Discovery-
Inquiry aspek kognitif sebesar 75,52%, aspek afektif sebesar 81,45% dan
aspek psikomotorik sebesr 81,21%.
2.8 Diktat Praktikum Berbasis Guided Discovery-Inquiry Bervisi
SETS
Diktat praktikum berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS
merupakan buku panduan praktikum yang dikembangkan berdasarkan
model pembelajaran Guided Diccovery-Inquiry yang menekankan siswa
30
untuk menemukan konsep sendiri melalui proses penyelidikan dengan
bimbingan guru. Selain berbasis Guided Diccovery-Inquiry, diktat
praktikum ini juga bevisi SETS. Pengusungan visi SETS dalam model diktat
ini dapat membantu siswa memahami perkembangan sains yang dapat
memengaruhi lingkungan, teknologi, dan masyarakat secara timbal balik.
Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan model diktat praktikum ini
adalah membiasakan siswa untuk berpikir independen dan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk membangun pengetahuan
sendiri berdasarkan pengalaman yang mereka peroleh. Jadi siswa tidak
hanya mengfokuskan pada prosedurnya saja selama kegiatan praktikum
tetapi juga pada ide atau konsep dasarnya.
Guru diposisikan sebagai pembimbing siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan model diktat praktikum berbasis Guided
Diccovery-Inquiry. Siswalah yang berperan aktif saat proses pembelajaran
sehingga tercipta pembelajaran yang berpusat pada siswa. Isi dari model
diktat praktikum ini mengarahkan siswa untuk terampil dalam merumuskan
suatu permasalahan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data,
menganalisis data, dan menyimpulkan hasilnya. Selain itu, di dalam model
diktat praktikum ini terdapat bagian yang dapat merangsang rasa ingin tahu
siswa dan melatih siswa untuk terampil dalam berdiskusi. Penggunaan
model diktat praktikum berbasis Guided Diccovery-Inquiry dalam pelajaran
kimia diharapkan sejalan dengan karakteristik dari ilmu kimia sebagai
produk ilmu pengetahuan dan proses kerja ilmiah sehingga siswa tidak
31
hanya paham akan materi kimia saja tetapi keterampilan-keterampilan
proses sainsnya dapat dikembangkan.
2.9 Kerangka Berpikir
Keberadaan diktat praktikum kimia mempunyai peran yang penting
sebagai acuan dalam kegiatan di laboratorium. Namun, tidak semua sekolah
mempunyai diktat praktikum kimia, contohnya di SMA I Kajen yang hanya
mengandalkan petunjuk praktikum dari LKS. Hal itu membuat kegiatan
pembelajaran di laboratorium menjadi kurang inovatif.
Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan model diktat praktikum
SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS. Model diktat praktikum
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS disusun sedemikian rupa
sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam
pembelajaran di laboratorium. Penyusunan diktat praktikum ini melalui beberapa
tahap yaitu mengumpulkan referensi, merancang diktat sampai akhirnya tercipta
produk yang diuji validitasnya oleh tim ahli. Setelah itu model diktat praktikum
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS diujikan pada skala kecil dan
skala luas guna mengetahui efektivitas terhadap peningkatan keterampilan proses
sains siswa dan tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum tersebut.
Adanya pengembangan produk ini diharapkan dapat memberikan nuansa
baru dalam pembelajaran kimia dan untuk kedepannya pembelajaran di
laboratorium yang masih menggunakan metode konvensional dapat digantikan
dengan metode yang lebih inovatif yaitu dengan menggunakan model diktat
paraktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
32
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Hasil Observasi:1. Tidak tersedia bahan ajar khusus
untuk kegiatan praktikum, siswa hanyamenggunakan LKS yang mempunyaibanyak kekurangan apabila dijadikansebagai acuan kegiatan praktikum.
2. Bahan ajar yang digunakan belumdilengkapi dengan aspek keselamatnakerja di laboratorium dan penjelasanmengenai penggunakan alat.
3. Pembelajaran di laboratorium masihkonvensional.
4. Kegiatan pembelajaran belumsepenuhnya terpusat pada siswa.
Produk model diktat praktikum kimiaSMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS layak digunakanuntuk meningkatkan keterampilanproses sains siswa.
Pengembangan modeldiktat praktikum kimiaSMA berbasis GuidedDiccovery-Inquiry bervisiSETS
Perlu dikembangkan bahan ajar yang berupa:Model diktat praktikum yang berbasis model pembelajaran yang inovatif dilengkapi dengan pengenalan tekniklaboratorium kimia serta menekankan siswa untuk aktif dan terampil dalam menyelidiki dan menemukansendiri konsep – konsep yang dipelajarinya.
Uji kelayakan model diktat praktikum kimia kelasSMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisiSETS
Kelebihan :1. Dilengkapi aspek keselamatan
kerja dan cara menggunakanalat yang baik.
2. Terdapat peta konsep dengansubtansi yang dipelajari
3. Disusun berdasarkan metodepembelajaran GuidedDiccovery-Inquiryberpendekatan SETS
4. Terdapat ilustrasi terkaitdengan materi.
5. Terdapat bagian yangmenugasi siswa untukmengobservasi danmenganalisis masalah.
Studi Pustaka:1. Aktamis dan Ergin (2008) menjelaskan bahwa
tujuan pendidikan sains adalah untuk membiasakanindividu untuk menggunakan keterampilan prosessains
2. “The basis of science teaching is understanding thatnatural phenomena and the nature of sciencerequires inquiring and discovering (Balim, 2008:2).
3. Guided discovery (GD) has been recommended forteaching the contents of senior secondary schoolchemistry curriculum” (Oloyede,2010:1).
4. Di antara cara mencapai kompetensi yangdiharapkan, untuk pembelajaran sains para pendidikdianjurkan juga menggunakan pendekatan SETSatau salingtemas sekaligus sebagai visipembelajaran disamping pendekatan (Binadja:2005a).
1. Rata- rata skor validasi pakar mencapai lebih dari143 dengan kategori sangat layak atau layak.2. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS afektifterhadap peningkatan keterampilan proses sains.
3. Rata- rata skor tanggapan siswa lebih dari 37dengan kategori sangat layak atau layak.
33
2.10 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
(1) Validitas model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-
Inquiry bervisi SETS mampu mencapai kategori layak atau sangat layak
(skor lebih dari 143).
(2) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry
bervisi SETS efektif terhadap peningkatan keterampilan proses sains
siswa.
(3) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry
bervisi SETS mendapat tanggapan siswa dengan kategori baik atau sangat
baik (skor lebih dari 37).
34
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Pengembangan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development.
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2010:407). Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model
yang diadopsi dari Sugiyono. Langkah- langkah penelitian dan pengembangan
seperti ditunjukkan oleh gambar 3.1
Gambar 3.1 Langkah–langkah dalam Metode Research and Development
(Sugiyono, 2010:409)
Berdasarkan gambar di atas dapat diberi penjelasan sebagai berikut:
3.1.1 Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang bisa didayagunakan akan memiliki nilai tambahan.
Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Potensi danmasalah
Uji cobapenggunaan
Pengumpulandata
Revisi produk
Revisi produk
Uji cobaproduk
Revisi desain
Desainproduk
Validasidesain
Produksimasal
34
35
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan
dengan data emperik. Untuk mengetahui potensi dan mendapatkan masalah
peneliti melakukan observasi ke SMA N I Kajen.
3.1.2 Mengumpulkan Data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan update,
maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai macam informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan
dapat mengatasi masalah tersebut.
Informasi didapatkan dengan melakukan wawancara kepada guru kimia
SMA I Kajen dan beberapa siswa serta mencatat segala masukan untuk dijadikan
bahan kajian dalam pengembangan model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
3.1.3 Desain Produk
Hasil dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain
produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Setiap desain produk produk
perlu ditunjukkan dalam gambar kerja, bagan, atau uraian ringkas, sehingga akan
memudahkan fihak lain untuk memahaminya.
Secara umum komponen dari model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS adalah sebagai berikut:
(1) Pembuka
a) Halaman Sampul
Di halaman sampul tertulis judul “model diktat praktikum kimia berbasis
Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS”. Selain itu, tercantum nama
36
penyusun dan tulisan kurikulum 2013 dikarenakan pengembangan diktat
disusun berdasarkan kurikulum 2013.
b) Kata Pengantar
Penulis menuliskan tujuan dan harapan disusunnya diktat praktikum kimia
berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS.
c) Daftar Isi
Di dalam daftar isi dicantumkan isi-isi yang ada di dalam diktat praktikum.
d) Tata-Tertib Praktikum
Di dalam tata tertib praktikum berisi aturan-aturan dan larangan yang
harus dipatuhi siswa saat melakukan praktikum.
e) Label atau Simbol Bahaya
Di dalam diktat praktikum dituliskan beberapa simbol bahaya dan
keterangnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa berhati-hati saat
menggunakan zat tertentu yang dipermukaan botolnya tercantum simbol
bahaya.
f) Pengenalan Alat
Di dalam bagian pengenalan alat siswa ditunjukkan beberapa alat-alat
laboratorium beserta kegunaannya yang sering digunakan oleh siswa.
g) Metode Ilmiah
Pada bagian metode ilmiah siswa dijelaskan tentang merumuskan masalah,
menentukan hipotesis, dan penentuan variabel.
h) Pengenalan SETS
37
Pada bagian ini siswa dikenalkan tentang SETS dan contoh menganalisis
keterhubungkaitan antara suatu konsep materi dengan unsur-unsur SETS.
(2) Isi Utama Diktat (Dikemas Berdasarkan Metode Guided Discovery – Inquiry)
a) Penulisan Kompetensi Dasar dan Peta Konsep
Kompetensi dasar ditulis bertujuan untuk menjadi pedoman dalam KBM
sedangkan peta konsep disusun untuk mempermudah siswa dalam
menghubungkan setiap konsep dan memahaminya.
b) Serba-Serbi Kimia
Serba-serbi kimia ini merupakan bentuk pembelajaran yang dikemas
dalam komik singkat sebagai upaya pemberian stimulus kepada siswa
sebelum melakukan praktikum.
c) Judul Praktikum
Judul dituliskan secara singkat, padat dan jelas.
d) Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum dituliskan berdasarkan kompetensi-kompetensi yang
akan dicapai.
e) Dasar Teori
Penjabaran materi yang akan dilakukan oleh siswa dijabarkan pada bagian
dasar teori. Penulisan ini bertujuan sebagai salah satu referensi dengan
memberikan pengetahuan sebelum melakukan praktikum.
f) Studi Kasus
Studi kasus berisi permasalahan-permasalahan yang relevan dengan materi
pembelajaran.
38
g) Alat dan Bahan
Pada bagian ini hanya disediakan kolom alat dan bahan karena siswa yang
akan merancang percobaannya dengan menentukan alat dan bahan sendiri.
h) Langkah Kerja
Pada bagian ini hanya disediakan diagram langkah kerja yang kosong
karena siswa yang akan menyusun rancangan percobaannya dengan
bimbingan guru.
i) Hasil Pengamatan
Pada bagaian ini disediakan tabel sebagai tempat penulisan hasil
pengamatan siswa.
j) Evaluasi /Pertanyaan
Terdapat beberapa pertanyaan terkait dengan percobaan guna membantu
siswa untuk menganalisis hasil percobaan serta sebagai tolak ukur
pemahaman siswa setelah melakukan percobaan.
k) Lembar Diskusi
Lembar diskusi ini berisikan diagaram keterkaitan SETS dan tugas untuk
menganalisisnya.
(3) Bagian Penutup
a) Daftar pustaka,
b) Tabel-tabel,
c) Indeks, dan
d) Format Laporan.
39
Pada bagian ini berisi contoh format laporan dan penjelasan cara
menyusun setiap bagian-bagain laporan yang baik dan benar sebagai acuan siswa
dalam membuat laporan setelah melakukan percobaan.
Hal yang berbeda dalam buku panduan praktikum ini adalah mengenai
isi diktat praktikum yang menerapkan suatu metode nonkonvensional yaitu
Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS. Adanya metode tersebut diharapkan
membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif.
3.1.4 Validasi Desain/Uji Ahli (Expert Judgement)
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan
produk apakah sudah mencapai kriteria tertentu atau belum. Validasi produk dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS diujikan
pada para ahli yaitu 2 dosen FMIPA UNNES dan 2 guru kimia SMA N 1 Kajen.
3.1.5 Revisi Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar, maka akan
dapat diketahui kekurangan-kekurangannya. Kekurangan tersebut selanjutnya
diperbaiki.
3.1.6 Uji Coba Produk/Uji Skala Kecil
Setelah revisi produk, maka desain tersebut diuji cobakan pada lingkup
terbatas (skala kecil), yaitu diterapkan pada 6 siswa di SMA N I Kajen kelas XI
IPA. Siswa tersebut diminta untuk membaca dan melakukan praktikum sesuai
dengan model diktat praktikum yang diberikan, yaitu diktat praktikum kimia
40
SMA berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS. Setelah uji coba, siswa
diminta untuk memberikan tanggapan dengan mengisi angket tanggapan. Hal ini
bertujuan untuk menemukan kekurangan dan kelemahan desain petunjuk
praktikum ini terutama dalam aspek keterbacaan.
3.1.7 Revisi Produk
Peneliti akan memperoleh infomasi setelah tahap pengujian efektivitas
produk pada sampel yang terbatas. Kemudian dari informasi tersebut, jika produk
ternyata belum memenuhi syarat maka produk itu harus direvisi agar lebih baik
lagi dan memenuhi syarat.
3.1.8 Uji Coba Pemakaian/Uji Skala Luas
Setelah pengujian produk dalam skala kecil dan kemungkinan ada revisi
yang perlu dilakukan oleh peneliti, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan
dalam skala luas. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah implementasi
produk yang berupa diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-
Inquiry bervisi SETS dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa atau
tidak.
3.1.8.1. Lokasi Penelitian
Uji coba skala luas dalam penelitian ini akan dilakukan di SMA N 1 Kajen
yang beralamat di Jl. Mandurorejo Kabupaten Pekalongan.
3.1.8.2 Populasi
Populasi dalam penelitian ini (Sugiyono, 2010:61) adalah seluruh siswa
kelas XI IPA SMA N 1 Kajen tahun ajaran 2013/2014. Populasi ini tersebar dalam
5 kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 dan XI IPA 5.
41
3.1.8.3 Sampel
Berdasarkan populasi diatas akan diambil sampel 1 kelas dan
pengambilan sampelnya berdasarkan Purposive Sampling. Sampel dari penelitian
ini adalah kelas XI IPA 1 (Sugiyono, 2010:118).
Pada uji coba skala luas ini, siswa melakukan praktikum menggunakan
diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS
yang dikembangkan oleh peneliti. Pada kegiatan praktikum ini, aktivitas dan
kinerja siswa diukur dengan lembar observasi, penugasan yang berupa laporan.
Pada akhir pelaksanaan uji coba ini siswa diminta mengisi angket tanggapan
terkait penggunaan diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-
Inquiry bervisi SETS.
3.1.9 Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian skala lebih luas
terdapat kekurangan dan kelemahan.
3.1.10 Pembuatan Produk Masal
Bila produk dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka
produk itu dapat diterapkan pada skala luas. Untuk dapat memproduksi masal,
maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan atau pihak lainnya.
3.2 Prosedur Pengembangan
Berdasarkan model penelitian dan pengembangan sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka prosedur penelitian dalam penelitian ini sebagai
berikut:
42
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1. Metode Tes
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data hasil
keterampilan proses sains. Tes yang digunakan adalah tes tertulis tipe objektif
Identifikasi masalah
Kajian pendahuluan dan kajian pustaka
Studi lapangan
Melakukan analisisproduk yang akandikembangkan
Mendesain model diktat praktikum kimia SMA berbasisGuided Discovery-Inquiry bervisi SETS, RPP, alatevaluasi pembelajaran dan instrumen penilaian.
Validasi produk timahli
Revisi desain
uji coba produkskala kecil
Revisi produk
Mengumpulkan data
Uji coba skalaluas
Revisi produk Produk akhir
Draft I
Draft II
Draft III
43
berjumlah 30 butir soal. Dalam 30 butir soal tersebut mencakup indikator
keterampilan proses sains terdiri dari soal C2 (jenjang kemampuan pemahaman),
soal C3 (jenjang kemampuan penerapan), dan soal C4 (jenjang kemampuan
menganalisis). Pengerjaan tes selama 90 menit. Sebelum instrumen tes digunakan
dalam penelitian, instrumen tes harus diujicobakan dahulu untuk mengukur
validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Uji coba dilakukan di
kelas XII IPA 2 SMA N 1 Kajen dengan pertimbangan siswa di kelas tersebut
telah mendapatkan materi kimia kelas XI.
3.3.2 Dokumentasi
Metode ini dilakukan denngan mengambil dokumen atau data–data yang
mendukung penelitian yaitu daftar nama dan daftar nilai ulangan harian siswa
kelas XI IPA SMA N 1 Kajen yang menjadi subjek penelitian.
3.3.3 Observasi
Observasi digunakan untuk merekam sikap siswa ketika pembelajaran
berlangsung. Observasi di lakukan di SMA N 1 Kajen meliputi kegiatan
pembelajaran di dalam kelas dan di laboratorium. Hasil kegitan observasi ditulis
pada lembar observasi yang sebelumnya telah dinyatakan valid dan reliabel.
Lembar observasi dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi aspek
psikomotorik dan aspek afektif.
3.3.4 Angket atau Kuesioner
Angket digunakan untuk mengukur tanggapan responden terhadap standar
kelayakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry
bervisi SETS yang telah dikembangkan oleh peneliti. Responden ahli meliputi
44
dosen dan guru mata pelajaran kimia di tempat penelitian dilaksanakan. Selain itu,
angket berupa sejumlah pertanyaan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi
SETS. Dari lembar tersebut kemudian dijadikan acuan untuk memperbaiki
kekurangan dalam diktat tersebut.
3.3.5 Portofolio (Penugasan)
Setelah melaksanakan praktikum, siswa ditugaskan mengkomunikasikan
hasil percobaannya dalam bentuk laporan. Penugasan yang diberikan oleh guru
kepada siswa adalah laporan hasil praktikum dan laporan hasil diskusi.
3.4 Instrumen Penelitian dan Teknik Analisisnya
3.4.1 Instrumen Tes
Teknik tes dalam penelitian ini berupa soal objektif. Tes dilakukan
sebelum pembelajaran (Pretest) dan di akhir pembelajaran (Posttest). Uji coba
instrumen tes digunakan untuk menentukan soal-soal yang memenuhi syarat
untuk dijadikan instrumen penelitian yang baik. Instrumen dikatakan baik apabila
memenuhi persyaratan antara lain validitas, reliabilitas, daya beda dan kesukaran
yang telah ditetapkan. Analisisnya dijabarkan sebagai berikut:
3.4.1.1.Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang,
artinya soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat
kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus :
JS
JBIK
45
Keterangan :
IK = Indeks kesukaran
JB = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa
Adapun kriteria yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kesukaran
seperti ditunjukkan Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Interval KriteriaIK = 0,00
0,00 < IK ≤ 0,300,30 < IK ≤ 0,700,70 < IK < 1,00
IK = 1,00
Sangat SukarSukarSedangMudahSangat Mudah
3.4.1.2 Daya Beda Soal
Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung daya beda soal yaitu
mengurutkan skor hasil tes uji coba mulai dari skor tertinggi hingga skor terendah,
mengelompokkan siswa menjadi kelompok atas (JA) dan kelompok terbawah (JB),
kemudian menghitung daya pembeda soal menggunakan rumus :
B
B
A
A
J
B
J
BD
Keterangan:
D = Daya pembeda
BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah
46
Soal-soal yang akan dipakai soal-soal yang memiliki daya beda soal
berkategori cukup, baik, dan sangat baik. Kategori daya beda soal disajikan dalam
Tabel 3.2
Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda
Interval Kriteria0,00
0,00< 0,200,20< 0,400,40< 0,700,70< 1,00
Sangat jelek (very poor)Jelek (poor)Cukup (satisfactory)Baik (good)Sangat baik (excellent)
3.4.1.3 Validitas Tes Objective
Sedangkan untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi
poin biserial yaitu sebagai berikut.
q
p
S
XXr
t
tp
pbis
Keterangan :
: Koefisien korelasi biseral
pX : Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
tX : Rata-rata skor total
tS : Standar deviasi skor total
p : Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
( p = Banyaknya siswa yang menjawab benar/ Jumlah seluruh siswa )
q : Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
q = 1 – p
DP DP DP DP DP
47
Hasil kemudian digunakan untuk mencari signifikasi ( ) dengan
rumus :
21
2
pbis
pbis
r
nrt
Keterangan:
t = t (hitung) atau nilai t yang diperoleh melalui perhitungan
pbi = Koefisien korelasi point biserial
n = Jumlah siswa
Menurut Sudjana (2005), kriteria : jika thitung lebih dari ttabel(1- α) dengan dk (n-2)
dan n jumlah siswa, maka butir soal tersebut valid.
3.4.1.4 Reliabilitas Tes Objective
Reliabilitas dalam penelitian ini dicari dengan rumus Kuder Richardson,
yaitu KR-21.
11r
tkV
XkX
k
k )(1
1
keterangan :
11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan
k = Jumlah butir soal
tV = Varians total
X = Rata-rata skor total
Setelah 11r diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel. Apabila 11r
lebih dari tabelr maka instrumen tersebut reliabel.
pbisr hitungt
48
Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Soal
Interval Reliabilitas Kriteria0,000 ≤ r ≤ 0,200 Sangat rendah0,200 ≤ r ≤ 0,400 Rendah0,400 ≤ r ≤ 0,600 Cukup0,600 ≤ r ≤ 0,800 Tinggi0,800 ≤ r ≤ 1,000 Sangat tinggi
3.4.2 Instrumen Silabus dan RPP
Instrumen dalam kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
ini adalah diktat praktikum kimia yang dikembangkan peneliti, silabus dan
rancana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Validitas silabus dan RPP dilakukan
oleh ahli (Expert Judgement).
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung skor penilaian dari masing – masing komponen
Data angket mengenai peniliaian validitas oleh pakar terkait kualitas petunjuk
praktikum dianalisis dengan kriteria:
Skor 4 = Baik
Skor 3 = Cukup baik
Skor 2 = Kurang baik
Skor 1 = Tidak baik
(2) Menghitung nilai keseluruhan dengan rumus;
NA =
Keterangan :
NA = Nilai persen yang dicari
R = Skor mentah yang diperoleh
49
SM = Skor maksimum yang diharapkan
(3) Menghitung rata-rata nilai dari keseluruhan responden.
(4) Menentukan kriteria kelayakan silabus dan RPP berdasarkan Tabel. 3.4
Tabel 3.4 Kriterian Kelayakan Silabus dan RPP
Rata- rata skor Kritera
3< ≤ 4 Sangat layak2< ≤ 3 layak
1< ≤ 2 Cukup layak= 1 Kurang layak
3.4.3 Instrumen Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk menilai segala aktivitas siswa saat
proses pembelajaran. Data yang diperoleh dari lembar observasi merupakan hasil
belajar pada aspek psikomotorik dan afektif siswa. Kriteria instrumen lembar
observasi adalah valid dan reliabel. Validitas lembar observasi adalah validitas
isi, maka penentuanv alid tidaknya divalidasi oleh pembimbing atau ahlinya
(Expert Judgement), tidak dihitung, dilakukan sebelum uji coba. Reliabilitas
lembar observasi dilakukan sesudah uji coba, penentuan reliabilitas menggunakan
reliabilitas antar penilai atau observer (Inter Raters Reliability).
3.4.4 Instrumen Lembar Angket
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
diktat yang dikembangkan oleh peneliti yaitu diktat praktikum berbasis Guided
Discovery – Inquiry bervisi SETS.
Kriteria instrumen bentuk angket adalah valid dan reliabel. Validitas
lembar angket adalah validitas isi, maka penentuan valid tidaknya divalidasi oleh
50
pembimbing atau ahlinya (Expert Judgement). Reliabilitas lembar angket
ditentukan dengan Cronbach–alpha.
= 1 − ∑Rumus untuk mencari varian total adalah:
= ∑ − (∑ ).Rumus untuk mencari varians tiap butir adalah:
= ∑ − (∑ ).Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
= Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varians butir
= Varians total
= Jumlah keseluruhan nilai responden
= Jumlah nilai suatu aspek
= Banyaknya responden
Hasil analisis diperoleh dibandingkan dengan nilai ( %: ). Butir angket
dinyatakan reliabel jika > ( %: ).3.4.5 Instrumen Portofolio
Lembar portofolio berupa laporan praktikum secara individu setelah
melaksanakan praktikum dan laporan hasil diskusi siswa secara kelompok.
Kriteria instrumen portofolio adalah valid dan reliabel. Validitas instrumen
portofolio adalah validitas isi, maka penentuan valid tidaknya divalidasi oleh
pembimbing atau ahlinya (Expert Judgement).
51
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Data Validasi Ahli terhadap Diktat Praktikum SMA Berbasis Guided
Diccovery -Inquiry Bervisi SETS
Data angket mengenai penilaian validitas oleh pakar terkait kualitas
petunjuk praktikum dianalisis dengan kriteria:
Skor 4 = Sangat baik
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup baik
Skor 1 = Kurang baik
Kemudian data yang telah diberi skor kemudian dianalisis dengan
menghitung rerata masing-masing komponennya. Kriteria penilaian setiap
komponennya disajikan dalam tabel 3.5 berikuti ini.
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Setiap Komponen Diktat
Rata- rata skor Kritera3 < ≤ 4 Sangat baik2< ≤ 3 Baik
1< ≤ 2 Cukup baik= 1 Kurang baik
Sedangkan untuk menentukan seberapa valid model diktat praktikum maka
digunakan kriteria penilaian skor total seperti pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Total Penilaian Tahap II terhadap Diktat
Rata- rata nilai kelas Kritera186 < ≤ 228 Sangat layak143< ≤ 186 Layak
100< ≤ 143 Cukup layak
57< ≤ 100 Kurang layak
52
3.5.2 Data Hasil Belajar
3.5.2.1. Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik dan Afektif
Kriteria penilaian aspek melakukan pengamatan/observasi adalah:
Skor 4 = Sangat baik
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup baik
Skor 1= Kurang baik
Kemudian data yang telah diberi skor kemudian dianalisis dengan
menghitung rerata masing-masing aspeknya. Kriteria penilaian setiap aspeknya
disajikan dalam tabel 3.7 berikuti ini.
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Tiap Aspek Psikomotorik dan Afektif
Rata- rata skor Kritera3 < ≤ 4 Sangat Tinggi2< ≤ 3 Tinggi
1< ≤ 2 Cukup Tinggi= 1 Rendah
Sedangkan untuk mengetahui nilai psikomotorik dan afektif siswa setelah
menggunakan model diktat praktikum maka digunakan kriteria penilaian skor
total seperti pada tabel 3.8, 3.9 dan 3.10.
Tabel 3.8 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Praktikum
Rata- rata nilai kelas Kritera35 < ≤ 44 Sangat baik27 < ≤ 35 Baik
19< ≤ 27 Cukup baik
11< ≤ 19 Kurang baik
53
Tabel 3.9 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Psikomotorik Diskusi
Rata- rata nilai kelas Kritera26 < ≤ 32 Sangat baik20 < ≤ 26 Baik
14< ≤ 20 Cukup baik
8< ≤ 14 Kurang baik
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Rata-rata Nilai Afektif
Rata- rata nilai kelas Kritera22 < ≤ 48 Sangat baik17 < ≤ 22 Baik
12< ≤ 17 Cukup baik
7< ≤ 12 Kurang baik
3.5.2.2 Hasil Belajar pada Aspek Kognitif
Hasil belajar pada aspek kognitif yaitu portofolio/penugasan berupa
laporan praktikum, laporan diskusi dan hasil posttest.
Cara untuk menghitung nilai akhir dari hasil belajar aspek kognitif yaitu dengan
rumus:
NA=
Keterangan:
NA= Nilai akhir
A = Nilai postest
B = Nilai laporan 1
C = Nilai laporan 2
D = Nilai laporan diskusi
Hasil belajar siswa dikatakan telah memenuhi nilai ketuntasan individu apabila
nilai akhir lebih atau sama dengan 75 sesuai dengan kriteria KKM. Ketuntasan
54
klasikal dikatakan telah tercapai jika minimal 23 dari 30 siswa memenuhi kriteria
belajar individu sesuai dengan KKM.
3.5.3 Uji Signifikansi Peningkatan Keterampilan Proses Sains (KPS)
Uji signifikansi digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum
perlakuan dan sesudah perlakuan yaitu ada atau tidaknya peningkatan
keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah menggunakan model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi SETS. Desain
eksperimen yang dilakukan adalah One-Group Pretest dan Posttest Design
dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai
model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi
SETS (before-after). Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.
X
Gambar 3.3 Desain Eksperimen One-Group Pretest dan Posttest
Keterangan :
= Nilai pretest (sebelum diberi diktat)
X = Perlakuan dengan memberikan diktat
= Nilai posttest (sebelum diberi diktat)
Analisis data hasil implementasinya menggunakan rumus t-test (Suharsimi:
2010). = ∑( − 1)Keterangan :
Md = mean dari perbedaan antara pre test dan post test (posttest- pretest)
55
xd = deviasi masing-masing subjek∑ = jumlah kuadrat deviasi
N = banyaknya subyek
Tes signifikansinya adalah nilai t dari perhitungan di atas dikonsultasikan
dengan tabel nilai t dengan db= N-1 dan taraf kesalahan sebesar 5%. Jika nilai t
hitung lebih dari t tabel, maka dikatakan terdapat peningkatan keterampilan proses
sains siswa secara signifikan.
3.5.4 Data Angket Tanggapan Siswa
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung skor penilaian dari masing – masing komponen
Data angket mengenai tanggapan siswa terkait kualitas petunjuk
praktikum dianalisis dengan kriteria:
Skor 4 = Sangat setuju
Skor 3 = Setuju
Skor 2 = Kurang setuju
Skor 1 = Tidak setuju.
(2) Menghitung rata-rata skor dari keseluruhan responden.
(3) Menentukan kategori tanggapan siswa berdasarkan kriteria pada tabel
3.11.
Tabel 3.11 Kriteria Hasil Tanggapan Siswa
Rata- rata skor Kritera48 < ≤ 60 Sangat layak37< ≤ 48 Layak
26< ≤ 37 Cukup layak
15< ≤ 36 Kurang layak
56
3.6 Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian dalam pengembangan model diktat praktikum kimia
SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS adalah:
(1) Rata-rata skor validasi para ahli terhadap model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS lebih besar dari 143
(kategori layak atau sangat layak).
(2) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry
bervisi SETS dikatakan efektif jika terdapat peningkatan yang signifikan
katerampilan proses sains siswa dengan menggunakan model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
(3) Minimal 23 dari 30 siswa mampu mencapai nilai akhir ≥ 75 sesuai dengan
kriteria KKM.
(4) Minimal 23 dari 30 siswa mampu mencapai hasil belajar aspek psikomotorik
dan afektif dengan kategori minimal baik.
(5) Rata-rata skor tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS lebih besar dari 37 (kategori
baik atau sangat baik).
57
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian dan pengembangan model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS dilaksanakan menggunakan
metode Research and Development (R&D). Hasil penelitian pengembangan
model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi
SETS meliputi hasil studi lapangan, validitas oleh ahli, hasil belajar, data
pengaruh penggunaan model diktat praktikum terhadap peningkatan KPS dan
hasil tanggapan siswa.
4.1.1 Hasil Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi awal tentang
permasalahan dalam pembelajaran di laboratorium. Pengambilan data awal pada
studi lapangan ini melalui wawancara dengan 2 guru kimia SMA N 1 Kajen,
observasi kegiatan pembelajaran siswa, dan penyebaran angket kepada siswa.
Berdasarkan hasil studi lapangan di SMA N 1 Kajen didapatkan informasi bahwa
siswa tidak mempunyai buku khusus yang berisi panduan praktikum kimia atau
diktat, model pembelajaran di laboratorium masih konvensional yang hanya
menekankan pada prosedur-prosedur atau cara kerja bukan pada konsep dasarnya,
siswa kurang diberi kesempatan untuk berpikir independen atau membangun
pengetahuannya sendiri, pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru
sehingga siswa kadang merasa bosan, siswa kurang memahami tentang penerapan
57
58
kimia yang dihubungkan dengan SETS dan keterampilan proses sains siswa yang
masih tergolong rendah. Informasi yang diperoleh dalam studi lapangan tersebut
menjadi latar belakang dikembangkannya model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
4.1.2 Hasil Validitas Model Diktat
Penilaian kelayakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Diccovery-Inquiry bervisi SETS dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian bahan ajar tahap I dan tahap II dari BSNP. Metode penilaiannya adalah
metode Expert Judgement. Tim validator dalam uji kelayakan ini adalah (1) Dr.
Sri Susilogati Sumantri, M.Si sebagai validator I, (2) Prof. Drs. A.Binadja, Apt,
Ph.D sebagai validator II, (3) Setyorini, S.Pd sebagai validator III, (4) Malichatun,
S.Pd sebagai validator IV.
Tahap I dari penilaian model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Diccovery-Inquiry bervisi SETS fokus pada penilaian kelengkapan komponen-
komponen yang meliputi aspek kelayakan isi dan aspek penyajian. Total skor dari
kedua aspek tersebut dirata-rata untuk mengetahui hasil penilaian tahap I. Hasil
penilaian tahap I disajikan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Tahap I
Validator Perolehan Skor Skor MaksimalValidator I 9 9Validator II 9 9Validator III 9 9Validator IV 9 9
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, hasil penilaian pakar terhadap model diktat
praktikum menunjukkan bahwa penilaian tahap I dari pakar secara keseluran
memberikan skor maksimal. Hal itu berarti penyusunan komponen model diktat
59
praktikum sudah memenuhi semua aspek pada penilaian tahap I sehingga
penilaian tahap I dapat dikatakan lolos dan berlanjut pada penilaian tahap II.
Penilaian tahap II meliputi 3 komponen, yaitu komponen kelayakan isi, komponen
kebahasaan, dan komponen penyajian. Hasil penilaian tahap II disajikan pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Rerata Penilaian Tiap Komponen Diktat
Komponen Penilaian Validator Rerata KriteriaI II III IV
Kelayakan isi 3,7 3,9 2,8 3,3 3,4 Sangat baikKebahasaan 3,9 4 2,5 3,8 3,6 Sangat baikPenyajian 3,7 4 3,4 3,6 3,7 Sangat baik
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata penilaian
tiap komponen mencapai kriteria sangat baik. Hal ini berarti validator
menganggap bahwa komponen kelayakan isi, kebahasaan dan penyajian dari
model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi
SETS sudah sangat baik sesuai dengan instrumen penilaian bahan ajar tahap II
dari BSNP. Selanjutnya untuk perolehan skor total pada penilaian tahap II model
diktat praktikum disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Skor Total Penilaian Tahap II
Validator Perolehan skor Skor maksimal Kriteria
Validator I 214 228 Sangat validValidator II 225 228 Sangat validValidator III 167 228 ValidValidator IV 201 228 Sangat valid
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa 3 dari 4 validator
memberikan penilaian terhadap model diktat praktikum dengan kriteria sangat
60
valid dan 1 validator memberikan penilaian dengan kriteria valid. Rata-rata skor
hasil penilaian dari ke-4 validator tersebut terhadap model diktat praktikum
sebesar 202 dengan kriteria “sangat valid”, artinya model diktat praktikum sudah
valid dan sangat layak digunakan sebagai sumber belajar.
4.1.3 Hasil Uji Coba Skala Kecil.
Tahap uji coba skala kecil dilaksanakan di SMA N 1 Kajen terhadap 6
siswa kelas XI IPA yaitu 2 siswa kelas XI IPA 2, 2 siswa XI IPA 4, dan 2 siswa
XI IPA 5. Data yang diperoleh dari uji coba skala kecil adalah data berupa
anggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
Pada uji coba ini siswa diminta untuk mengisi angket tanggapan yang
meliputi tampilan model diktat praktikum, kejelasan bahasa yang digunakan,
ketertarikan siswa, dan keterpahaman serta kesan siswa setelah menggunakan
model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi
SETS. Tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum pada uji skala kecil
disajikan pada Tabel 4.4 dan 4.5.
Tabel 4.4 Hasil Perolehan Skor Anggapan Siswa pada Uji Skala Kecil
Responden Perolehan skor Skor maksimal Kriteria
S-01 48 60 LayakS-02 48 60 LayakS-03 45 60 LayakS-04 51 60 Sangat layakS-05 43 60 LayakS-06 48 60 Layak
61
Tabel 4.5 Hasil Analisis Tanggapan Siswa pada Uji Skala Kecil.
No. Pernyataan Jumlah SiswaSS S KS TS
1. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS mudah dipahami dan dilaksanakan.
2 4 - -
2. Tampilan dari model diktat praktikum kimia SMA berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS menarik minat Saudara untukmembacanya.
3 3 - -
3. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS sangat membantu kegiatan praktikum Saudara.
1 5 - -
4. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS membangkitkan rasa ingin tahu Saudara terkait materiyang dipraktikumkan.
1 5 - -
5. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS memberikan pengalaman untuk bekerjasama dalamkelompok.
2 4 - -
6. Penyusunan konten/isi model diktat praktikum kimia SMA berbasisguided discovery-inquiry bervisi SETS menarik.
3 3 - -
7. Tata bahasa yang digunakan dalam model diktat praktikum kimia SMAberbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS mudah dipahami.
- 6 - -
8. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS dapat menjadi referensi utama untuk melakukanpraktikum.
- 5 1 -
9. Pemilihan jenis/ukuran huruf pada model diktat praktikum kimia SMAberbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS dapat terbaca denganjelas.
2 3 1 -
10. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS mampu memberikan pengalaman cara belajar yang barubagi Saudara.
- 6 - -
11. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS mampu mengarahkan Saudara untuk belajar mandiri.
1 5 - -
12. Instruksi – instruksi dalam model diktat praktikum kimia SMAberbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS sudah jelas.
- 5 1 -
13. Penggunaan gambar dan icon dalam model diktat praktikum kimiaSMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS dapatmemudahkan Saudara dalam belajar.
1 5 - -
14. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-inquirybervisi SETS dapat mengembangkan kemampuan Saudara dalammemahami keterkaitan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
1 5 - -
15. Pemakaian model diktat praktikum kimia SMA berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS praktis.
1 5 - -
62
Berdasarkan Table 4.4 rata-rata tanggapan secara klasikal pada uji coba
skala kecil sebesar 47. Sedangkan berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui dari uji
coba skala kecil bahwa siswa yang memberikan tanggapan setuju lebih banyak
pada setiap aspeknya. Perolehan skor tanggapan tersebut lebih besar daripada
skor minimal yang ditetapkan yaitu lebih besar dari 37. Hal itu berarti siswa
memberikan tanggapan positif bahwa model diktat praktikum layak diterapkan
dalam pembelajaran.
4.1.4 Hasil Uji Coba Skala Luas
Tahap uji coba skala luas dilaksanakan di SMA N 1 Kajen. Jumlah sampel
yang diambil yaitu 30 siswa kelas XI IPA. Uji coba skala luas ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas penggunaan diktat praktikum terhadap peningkatkan
keterampilan proses sains siswa. Data yang diperoleh dari uji coba skala luas
adalah data hasil belajar, data pengaruh model diktat praktikum terhadap
peningkatan proses sains dan data tanggapan siswa terhadap model diktat
praktikum.
4.1.4.1 Hasil Belajar
Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar pada ranah
psikomotorik, afektif dan kognitif.
4.1.4.1.1 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
Hasil belajar ranah psikomotorik didapatkan dari aktivitas siswa dalam
praktikum di laboratorium dan diskusi. Kegiatan praktikum yang dilakukan adalah
kegiatan praktikum bab penyangga dan praktikum bab hidrolisis dengan
menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-
63
Inquiry bervisi SETS. Penilaian ranah psikomotorik siswa meliputi 11 aspek.
Tabel 4.6 berikut ini menyajikan aspek-aspek tersebut beserta rata-rata skor setiap
aspeknya.
Tabel 4.6 Hasil Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik Praktikum
Aspek SkorPraktikumPenyangga
Kriteria PraktikumHidrolisis
Kriteria
Persiapan siswa dalammelakukan praktikum
3,6 Sangat tinggi 3,6 Sangat tinggi
Persiapan alat dan bahan 3 Tinggi 3 TinggiKelengkapan alat danbahan praktikum
3,9 Sangat tinggi 3,9 Sangat tinggi
Kemampuan siswa dalambekerja
2,9 Tinggi 3 tinggi
Penguasaan prosedur yangdigunakan dalampraktikum
3,3 Sangat tinggi 3,4 Sangat tinggi
Keterampilanmenggunakan alat.
3,5 Sangat tinggi 3,6 Sangat tinggi
Keterampilan melakukanpengukuran
3,4 Sangat tinggi 3,3 Sangat tinggi
Keterampilan melakukanpengamatan objek
3,6 Sangat tinggi 3,2 Sangat tinggi
Kebersihan alat dan tempatpraktikum
3,2 Sangat tinggi 3,3 Sangat tinggi
Kecakapan bekerjasamadalam kelompok
3,4 Sangat tinggi 3,5 Sangat tinggi
Pelaporan hasil praktikum 3 tinggi 2,9 Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa dalam kegiatan
praktikum penyangga ataupun hidrolisis aspek yang mendapatkan skor paling
banyak adalah aspek kelengkapan alat dan bahan praktikum, sedangkan aspek
yang mendapatkan skor paling sedikit adalah aspek penguasaan prosedur yang
digunakan dalam praktikum.
Rekapitulasi hasil penilaian psikomotorik setiap siswa disajikan pada
Tabel 4.7 berikut ini.
64
Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik
Rata-rata NilaiPsikomotorik
Kritera Jumlah SiswaPraktikumPenyangga
PraktikumHidrolisis
35 < ≤ 44 Sangat baik 20 2427< ≤ 35 Baik 10 6
19< ≤ 27 Cukup baik 0 0
11< ≤19 Kurang baik 0 0
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, pada kegiatan praktikum penyangga
diketahui terdapat 20 dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik dengan kategori
sangat baik dan 10 siswa mendapat nilai dengan kategori baik. Pada kegiatan
praktikum hidrolisis diketahui 24 dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik
dengan kategori sangat baik dan 6 siswa mendapat nilai dengan kategori baik.
Selain melakukan kegiatan prakikum, kegiatan diskusi juga dilakukan dalam
pembelajaran menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Discovery-Inquiry bervisi SETS. Penilaian diskusi meliputi 8 aspek. Tabel 4.8
berikut ini menyajikan aspek-aspek tersebut beserta rata-rata skor setiap aspeknya.
Tabel 4.8 Rata-Rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik (Diskusi)
Aspek Skor KriteriaKecakapan bertanya 3,1 Sangat tinggiKecakapan berpendapat 3 TinggiToleransi 3,3 Sangat tinggiKepercayaan diri dalam berkomunikasi di hadapanteman dan guru.
3,4 Sangat tinggi
Kemampuan merumuskan masalah 3 TinggiKemampuan menentukan variabel 3 TinggiKemampuan merumuskan hipotesis 3 TinggiKemampuan memecahkan masalah 3 Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa aspek yang
mendapatkan skor paling banyak dalam kegiatan berdiskusi adalah aspek
65
kepercayaan diri dalam berkomunikasi di hadapan guru dan teman. Sedangkan
aspek yang mendapatkan skor paling sedikit adalah aspek kecakapan berpendapat
dan kemampuan merumuskan hipotesis. Rekapitulasi hasil penilaian diskusi siswa
disajikan pada Tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik (Diskusi)
Skor Nilai Psikomotorik Kritera Jumlah Siswa26 < ≤ 32 Sangat baik 820< ≤ 26 Baik 22
14< ≤ 20 Cukup baik 0
8 < ≤ 14 Kurang baik 0
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, pada kegiatan diskusi diketahui terdapat 8
dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik dengan kategori sangat baik dan 22
siswa mendapat nilai dengan kategori baik. Jadi hasil belajar siswa kelas XI IPA
1 pada ranah psikomotorik dengan menggunakan model diktat praktikum kimia
SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS mampu mencapai hasil
belajar dengan nilai terendahnya berkategori baik. Hasil ini telah memenuhi
indikator pencapaian yang menyatakan minimal 23 dari 30 siswa dapat mencapai
hasil belajar pada ranah psikomotorik dengan minimal berkategori baik.
4.1.4.1.2 Hasil Belajar Afektif
Penilaian ranah afektif dianalisis secara deskriptif, tujuannya untuk
mengetahui aspek afektif yang sudah dimiliki siswa dan aspek afektif yang perlu
dikembangkan lagi.
Penilaian ranah afektif meliputi 7 aspek. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan
aspek-aspek tersebut beserta rata-rata skor setiap aspeknya.
66
Tabel 4.10 Hasil Rata-Rata Skor Tiap Aspek Afektif
Aspek Skor Kriteria
Disiplin dalam kehadiran di kelas 3,7 Sangat tinggiKerjasama dalam kelompok 3,3 Sangat tinggiKejujuran 3 TinggiBertanggung jawab 3,4 Sangat tinggiKeaktifan siswa berpertanyaan (rasa ingin tahu) 3,1 Sangat tinggiKecakapan berkomunikasi lisan 3,3 Sangat tinggiKeberanian siswa dalam mengerjakan soal didepan kelas
3 Tinggi
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa aspek yang
mendapatkan skor paling banyak dalam penilaian ranah afektif adalah aspek
disiplin dalam kehadiran di kelas. Sedangkan aspek yang mendapatkan skor
terendah adalah aspek keberanian siswa dalam mengerjakan soal di depan kelas.
Rekapitulasi penilaian ranah afektif siswa terangkum dalam tabel 4.11 berikut ini.
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Afektif
Skor nilai afektif Kritera Jumlah siswa22 < ≤ 28 Sangat baik 817 < ≤ 22 Baik 22
12< ≤ 17 Cukup baik 0
7< ≤ 12 Kurang baik 0
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, pada kegiatan diskusi diketahui terdapat 8
dari 30 siswa mendapat nilai psikomotorik (diskusi) dengan kategori sangat baik
dan 22 siswa mendapat nilai dengan kategori baik. Jadi pada hasil belajar siswa
kelas XI IPA 1 pada ranah afektif dengan menggunakan model diktat praktikum
kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS mampu mencapai
hasil belajar dengan nilai terendahnya berkategori baik. Hasil ini telah memenuhi
indikator pencapaian yang menyatakan minimal 23 dari 30 siswa dapat mencapai
hasil belajar ranah afektif dengan kategori baik.
67
4.3.1.1.3 Hasil Belajar Kognitif
Data hasil belajar kognitif didapatkan dari nilai akhir. Siswa dikatakan
tuntas belajar jika telah mencapai nilai akhir ≥ 75. Nilai akhir merupakan rata-rata
dari nilai portofolio (laporan dan diskusi) dan post-test dengan bobot dari post test
2 kali dari bobot portofolio. Tabel 4.12 berikut ini adalah rekapitulasi perolehan
hasil belajar siswa pada ranah kognitif.
Tabel 4.12 Hasil Nilai Akhir Siswa.
Rata- rata nilai kelas Jumlah siswa Keterangan
75 ≤ ≤ 100 21 Tuntas50 ≤ < 75 9 Tidak tuntas25≤ < 50 0 Tidak tuntas0≤ < 25 0 Tidak tuntas
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa 21 dari 30 siswa
tuntas atau memenuhi kriteria KKM dan 9 mendapatkan nilai dibawah kriteria
KKM pembelajaran pada pembelajaran menggunakan model diktat praktikum
kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS. Hasil belajar ini
belum memenuhi indikator pencapaian yang menargetkan minimal 23 dari 30
siswa mencapai nilai akhir ≥ 75.
4.1.4.2 Pengaruh Model Diktat Praktikum terhadap Peningkatan KPS
Data yang digunakan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh
penggunaan model diktat praktikum terhadap peningkatan KPS (Keterampilan
Proses Sains) adalah data pretest dan post test. Data pretest diambil sebelum
menggunakan model diktat praktikum dan data posttest diambil sesudah
menggunakan model diktat praktikum.
68
Gambar 4.1 Hasil Peningkatan Tiap Aspek KPS
Aspek-aspek KPS (Keterampilan Proses Sains) tersebut adalah (1)
observasi, (2) membuat hipotesis, (3) merencanakan penelitian, (4)
mengendalikan variabel, (5) interpretasi, (6) inferensi, (7) prediksi, (8) penerapan
konsep, dan (9) mengkomunikasikan.
Analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penggunaan model diktat praktikum terhadap peningkatan KPS digunakan uji t.
Berdasarkan analisis pada Lampiran 45 diperoleh thitung (10,34) lebih dari t tabel
(2,04) sehingga dapat disimpulkan terdapat peningkatan keterampilan proses sains
secara signifikan setelah menggunakan model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS.
4.1.4.3 Hasil Tanggapan Siswa pada Uji Skala Luas.
Hasil tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum diambil melalui
pemberian angket. Angket diberikan setelah proses pembelajaran dengan
menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-
Inquiry bervisi SETS. Tabel 4.13 berikut ini adalah rekapitulasi hasil tanggapan
siswa.
6
108 9
18
811
6
1922
19
15
2427
18 18 19
27
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9Aspek KPS
Skor
SebelumPerlakuan
SesudahPerlakuan
69
Tabel 4.13 Hasil Tangapan Siswa pada Uji Skala Luas
Jumlah Skor Tanggapan Kritera Jumlah Siswa48 < ≤ 60 Sangat layak 737< ≤ 48 Layak 23
26< ≤ 37 Cukup layak 0
15< ≤ 26 Kurang layak 0
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa pada uji coba lebih
luas didapatkan 7 dari 30 siswa memberi tanggapan dengan kriteria sangat layak
dan 23 siswa memberikan tanggapan dengan kriteria layak. Rata-rata skor
tanggapan secara kalasikal yang diberikan oleh siswa adalah 46 dengan kategori
layak. Hasil tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS tersebut telah memenuhi
indikator pencapaian yaitu rata-rata tanggapan lebih besar dari 37.
4.2 Pembahasan
Pengembangan model dikat praktikum kimia SMA berbasis Guided
discovery-Inquiry bervisi SETS diawali dengan mengidentifikasi potensi dan
masalah. Tahapan ini peneliti melakukan observasi awal di SMA N I Kajen.
Berdasarkan hasil observasi awal didapatkan informasi bahwa di SMA N 1 Kajen
tidak mempunyai model diktat praktikum sebagai sumber belajar dan model
pembelajaran praktikumnya pun masih konvensional, maka peneliti
mengembangkan model dikat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-
Inquiry bervisi SETS.
Penyusunan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Discovery-Inquiry bervisi SETS mengacu pada butir-butir penyusunan bahan ajar
70
menurut BSNP sehingga sesuai dengan syarat kelayakan bahan ajar menurut
BSNP. Penilaian kelayakan model diktat praktikum dilakukan dengan
menggunakan instrumen tahap 1 dan tahap II bahan ajar menurut BSNP yang
telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil penilaian tahap I (Tabel 4.1) terhadap model
diktat praktikum oleh masing-masing validator, dapat diketahui bahwa semua
validator memberikan nilai maksimal. Hal ini berarti penyusunan model diktat
praktikum sudah sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
dalam kurikulum 2013 serta aspek penyajian lainnya seperti daftar isi, tujuan
setiap bab, peta konsep, kata kunci, latihan dan daftar pustaka dinyatakan sudah
ada. Setelah uji kelayakan tahap I dinyatakan lolos karena semua validator
memberikan nilai maksimal maka dilanjutkan uji tahap II walaupun ada sedikit
revisi mengenai peta konsep dan daftar isi agar menjadi lebih baik lagi.
Penilaian yang dilakukan pada tahap II lebih rinci, dan harus sesuai dengan
indikator yang ditentukan BSNP. Hasil penilaian tersebut yang kemudian menjadi
bahan pertimbangan apakah model diktat praktikum layak diterapkan dalam
pembelajaran kimia menurut syarat kelayakan bahan ajar dari BSNP atau tidak
layak. Berdasarkan hasil uji kelayakan tahap II (Tabel 4.2), dapat diketahui bahwa
rata-rata penilaian setiap komponen yaitu komponen kelayakan isi, kebahasan dan
penyajian mendapatkan skor penilaian dengan kategori sangat baik. Jadi para
validator sudah menganggap semua komponen dalam penyusunan model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS sudah
sesuai dengan kriteria penilaian tahap II dari BSNP. Adapun jumlah skor dari
masing-masing validator terhadap model diktat praktikum adalah validator I
71
memberikan skor 214, validator II memberikan skor 225, validator III
memberikan skor 167 dan, validator IV memberikan skor 201. Rata-rata skor hasil
penilaian dari keempat validator tersebut sebesar 202 dengan kriteria “sangat
valid” sehingga validitas model diktat praktikum melebihi standar yang diajukan
yaitu lebih dari 143 artinya model diktat sudah sangat valid dan sangat layak
digunakan sebagai sumber belajar. Walaupun secara keseluruhan sudah dikatakan
sangat valid dan sangat layak, tahap revisi masih dilakukan oleh peneliti guna
memperbaiki model diktat agar lebih baik lagi karena masih ada kekurangan pada
aspek-aspek tertentu. Adapun revisi yang dilakukan berdasarkan atas saran dari
validator. Saran dari validator terangkum dalam Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Catatan dan saran dari validator
Validator Catatan dan SaranI Model diktat layak untuk diujicobakan, kalau mungkin tambahkan
indeks pengarang. Gambar tabung reaksi terlalu besar dibandingkan yang lain.
II Bedakan peta konsep dan struktur konsep. Ada beberapa kata yang masih salah salah satunya seperti kata
“hidroskopis” yang benar adalah “higroskopis”. Lebih dijelaskan ke hal yang bersifat ilmiah.
III Penyajian untuk reaksi hidrolisisnya perlu diperjelas perbahasan. Layout antar hidrolisis garam sebaiknya dipisahkan. Contoh hidrolisis bisa disajikan dalam bentuk tabel, agar lebih jelas Contoh soal perhitungan hidrolisis belum ada. Indikator menganalisis prinsip kerja larutan penyangga belum
dijabarkan, bagaimana cara kerja larutan penyangga ketika ditambahkansedikit asam, basa atau penngenceran.
Contoh soal perhitungan pH penyangga belum ada. Contoh soal perhitungan pH penyangga jika ditambah sedikit asam,
basa atau pengenceran belum ada.
IV Daftar isi disesuaikan dengan hal yang dibahas.
72
Setelah dilakukan penilaian oleh validator, peneliti melakukan perbaikan
atau revisi berdasarkan catatan dan saran dari para validator sebelum berlanjut
pada tahap pengembangan berikutnya.
Pada komponen kelayakan isi dapat diketahui bahwa cakupan materi yang
disajikan sudah cukup luas dan dalam dengan ditambahkannya penjelasan reaksi
hidrolisis, contoh hidrolisis yang disajikan dalam bentuk tabel, contoh soal
perhitungan hidrolisis, prinsip kerja larutan penyangga, dan contoh soal
perhitungan pH penyangga jika ditambah sedikit asam, basa atau pengenceran.
Gambar di bawah ini salah satu contoh hasil revisi penambahan materi tersebut.
Gambar 4.2 Hasil Revisi Terkait Penambahan Materi Hidrolisis
Selain cakupan materi yang sesuai dengan KI dan KD dalam kurikulum
2013, model diktat praktikum juga mengandung aspek wawasan kontekstual yang
menyajikan contoh-contoh penerapan penyangga dan hidrolisis dalam lingkungan.
Hal ini terlihat dari penilaian validator yang tinggi terhadap aspek tersebut.
Adapun saran dari validator agar contoh-contoh dalam lingkungan lebih
dijelaskan ke hal yang bersifat ilmiah. Atas dasar saran tersebut, model diktat
praktikum direvisi kembali. Gambar 4.3 berikut ini adalah hasil revisinya.
73
Pada komponen kebahasaan, menurut penilaian validator ada beberapa
kata-kata yang masih tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia. Hal ini
dikarenakan salah dalam pengetikan dan ketidaktelitian peneliti pada saat
mereview kembali hasil pengetikannya. Masalah tersebut dapat diatasi dengan
segera oleh peneliti dengan mencermati setiap kalimat dan membenahinya.
Pada komponen penyajian, para validator memberikan penilaian tertinggi
(skor 4) pada aspek (1) penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran disertai dengan
rujukan/sumber acuan, (2) identitas tabel, gambar dan lampiran, (3) ketepatan
penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiran, dan (4) daftar pustaka.
Adapun sedikit masukan dari validator mengenai gambar tabung reaksi yang
terlalu besar. Gambar 4.4 berikut ini menunjukan hasil revisi yang telah dilakukan
oleh peneliti.
Gambar 4. 3 Hasil Revisi Terkait Aspek Wawasan Kontekstual
74
Revisi lainnya pada aspek penyajian adalah mengenai layout antar contoh
hidrolisis garam yang sebaiknya dipisahkan. Revisi tersebut ditunjukkan pada
gambar 4.5 berikut ini.
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Gambar 4. 4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar
Gambar 4. 5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian
Gambar
74
Revisi lainnya pada aspek penyajian adalah mengenai layout antar contoh
hidrolisis garam yang sebaiknya dipisahkan. Revisi tersebut ditunjukkan pada
gambar 4.5 berikut ini.
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Gambar 4. 4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar
Gambar 4. 5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian
Gambar
74
Revisi lainnya pada aspek penyajian adalah mengenai layout antar contoh
hidrolisis garam yang sebaiknya dipisahkan. Revisi tersebut ditunjukkan pada
gambar 4.5 berikut ini.
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Gambar 4. 4 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian Gambar
Gambar 4. 5 Hasil Revisi Terkait Aspek Penyajian
Gambar
75
Setelah dilakukan validasi model diktat praktikum dengan sedikit revisi
kemudian dilakukan uji coba skala kecil atau uji skala terbatas. Penelitian uji coba
skala kecil ini bertujuan untuk mengukur keterbacaan, keterlaksanaan dan
keterpahaman siswa terhadap instruksi-instruksi dalam diktat praktikum. Uji coba
skala kecil dilakukan di luar jam pelajaran dan dilakukan 2 kali pertemuan karena
keterbatasan waktu. Pertemuan pertama guru menjelaskan tentang SETS
kemudian siswa diberikan kesempatan untuk membaca diktat praktikum dan
melakukan percobaan uji buffer pada minuman bersoda. Pada pertemuan kedua
siswa diberi kesempatan untuk membaca dan melakukan penyelidikan sifat garam
yang terhidrolisis dengan bimbingan guru. Pada akhir pertemuan uji coba skala
kecil siswa diminta mengisi angket tanggapan.
Berdasarkan hasil penelitian uji skala kecil (Tabel 4.4) dari 6 responden,
rata-rata memberikan penilaian setuju terhadap setiap pernyataan. Pernyataan
yang mendapatkan nilai tertinggi adalah pernyataan nomer 2 dan 6. Pada
pernyatan nomer 2 dan 6, sebanyak 3 dari 6 responden memberikan tanggapan
sangat setuju bahwa tampilan dari model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS menarik minat siswa untuk membacanya
dan penyusunan konten/isinya menarik, sedangkan sisanya yaitu 3 responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Semua siswa setuju bahwa tata
bahasa yang digunakan dalam diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Discovery-Inquiry bervisi SETS mudah dipahami dan jelas serta memberikan
pengalaman cara belajar yang baru bagi mereka. Rata-rata skor tanggapan dari
ke-6 responden pada uji coba skala kecil adalah 47 dengan kriteria layak (Tabel
76
4.5). Hal ini berarti menurut responden pada uji coba skal kecil model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS telah
memenuhi indikator kelayakan. Hasil uji coba ini telah memenuhi ketentuan
sebagaimana yang dinyatakan oleh Surianto (2012:15) bahwa petunjuk-petunjuk
yang diberikan dalam pembelajaran di laboratorium harus jelas sehingga siswa
melakukan percobaan dengan cara yang tepat dan sebagai hasilnya mereka bisa
memperoleh pengetahuan, pemahaman, keahlian dan sikap kebenaran ilmiah.
Karena respon dari responden pada uji coba skala kecil adalah positif, maka
tahapan revisi terhadap model diktat praktikum pada uji coba skala kecil tidak
dilakukan. Setelah dilakukan uji coba skala kecil maka dilakukan uji coba skala
luas.
Data yang didapatkan dalam uji coba skala luas adalah (1) data hasil
belajar pada ranah psikomotorik, afektif dan kognitif, (2) data pengaruh model
diktat terhadap peningkatan keterampilan proses sains, dan (3) data tanggapan
siswa terhadap model diktat praktikum.
Data penilaian ranah psikomotorik diambil dari praktikum penyangga dan
hidrolisis. Walaupun susunan bab yang pertama dalam diktat praktikum adalah
hidrolisis tetapi dalam pelaksanaannya praktikum yang dilakukan terlebih dahulu
adalah penyangga. Penyusunan model diktat berdasarkan silabus pada kurikulum
2013 yang menempatkan bab hidrolisis lebih dahulu dari pada penyangga,
sedangkan saat di lapangan bab penyangga didahulukan karena akan dijadikan
materi UTS. Namun demikian, hal tersebut tidak menjadi penghambat dalam
penelitian.
77
Pada analisis deskriptif hasil belajar pada ranah psikomotorik, didapatkan
rata-rata skor siswa secara klasikal dan rata-rata skor untuk tiap aspek
psikomotorik. Rata-rata skor siswa pada praktikum penyangga secara klasikal
adalah 36 dengan kategori sangat baik. Sedangkan rata-rata skor siswa pada
praktikum hidrolisis secara klasikal adalah 37 dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan dari kedua skor rata-rata tersebut ternyata ada peningkatan nilai
psikomotorik dari praktikum penyangga ke praktikum hidrolisis. Hal ini
menunjukkan pembelajaran menggunakan model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS menuntut siswa untuk aktif
dalam kegiatan praktikum sehingga hasil belajar psikomotorik siswa meningkat.
Aktivitas psikomotorik siswa dalam praktikum diukur dengan 11 aspek
penilaian (Tabel 4.6). Dari ke-11 aspek psikomotorik tersebut, aspek yang
memperoleh skor tertinggi adalah aspek kelengkapan alat dan bahan praktikum.
Aspek ini sangat tinggi dikarenakan dalam proses pembelajaran menggunakan
model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi
SETS memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk merancang dan
mempersiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan mereka sendiri. Hal ini sesuai
dengan pendapat Utomo (2004) yang menjelaskan bahwa keuntungan mengajar
menggunakan metode “Discovery-Inquiry” dapat mendorong siswa untuk berpikir
dan bekerja atas inisiatif sendiri.
Diktat praktikum yang telah dikembangkan dilengkapi dengan teknik-
teknik laboratorium seperti pembacaan skala pada alat ukur dan pengenalan alat-
alat laboratorium serta fungsinya. Adanya komponen tersebut dapat membantu
78
siswa untuk mengenal alat-alat apa saja yang akan digunakan dalam praktikum
dan ditambah bimbingan dari guru bagaimana cara menggunakannya sehingga
keterampilan siswa menggunakan alat dan keterampilan melakukan pengukuran
dalam kegiatan praktikum tergolong sangat tinggi. Model diktat praktikum ini
dapat membantu siswa berinteraksi dengan siswa yang lain maupun dengan guru.
Siswa secara berkelompok saling membantu dalam pelaksanaan praktikum. Akan
tetapi kebanyakan siswa dalam menjalankan prosedur praktikum masih melihat
diagram cara kerja dan bertanya kepada guru karena mereka kurang persiapan
dalam melakukan praktikum. Oleh karena itu, aspek yang mendapatkan skor
paling sedikit adalah aspek penguasaan prosedur yang digunakan dalam
praktikum.
Selain kegiatan praktikum, kegiatan lainnya adalah diskusi. Diskusi
digunakan dalam pembelajaran ini guna menggali pengetahuan siswa terhadap
materi yang telah dipelajari. Rata-rata skor psikomotorik diskusi siswa secara
klasikal adalah 25 dengan kategori baik. Dalam pelaksanaannya, guru
memberikan terlebih dahulu penjelasan mengenai SETS. Kemudian siswa
mendiskusikan tentang penerapan penyangga dan hidrolisis dalam kehidupan
sehari-hari dan dikaitkan dengan aspek sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat sebagai suatu kesatuan serta saling mempengaruhi secara timbal-balik.
Aktivitas siswa dalam diskusi diukur dengan 8 aspek penilaian (Tabel
4.8). Dari ke-8 aspek psikomotorik tersebut, aspek yang memperoleh skor
tertinggi adalah aspek kepercayaan diri dalam berkomunikasi di hadapan guru dan
teman. Sedangkan aspek yang mendapatkan skor paling sedikit adalah aspek
79
kecakapan berpendapat dan kemampuan merumuskan hipotesis. Banyak siswa
yang masih bingung dalam menganalisis konsep penyangga dan hidrolisis dalam
konteks SETS saat proses diskusi dan hanya beberapa siswa yang paham
kemudian mencoba menjelaskan kepada teman sekelompoknya. Kurang lancarnya
proses diskusi tersebut kemudian diatasi oleh guru dengan menjelaskan kembali
tentang unsur-unsur SETS dan membimbing setiap kelompok secara intensif
karena pada pembelajaran “Guided Discovery-Inquiry ”, guru menyajikan bahan
pelajaran tidak dalam bentuk final, siswalah yang diberi kesempatan untuk
mencari serta menemukan konsep sendiri dengan bimbingan seluas-luasnya dari
guru. Pembelajaran menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS ini memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyelidiki dan menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya.
Melalui diskusi tersebut keterampilan berpendapat, bertanya serta berkomunikasi
dapat dikembangkan.
Secara keseluruhan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 pada ranah
psikomotorik baik dalam praktikum maupun diskusi dengan menggunakan model
diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS
kelas XI IPA 1 mampu memenuhi indikator pencapaian dengan nilai terendah
yang didapatkan siswa adalah kategori baik.
Pada analisis deskriptif hasil belajar ranah afektif, didapatkan rata-rata
skor pada ranah afektif secara klasikal dan rata-rata skor untuk tiap aspek afektif.
Rata-rata skor afektif siswa selama peroses pembelajaran secara klasikal adalah
23 dengan kategori baik.
80
Aktivitas siswa dalam pembelajaran diukur dengan 7 aspek penilaian
(Tabel 4.10). Dari ke-7 aspek afektif tersebut, aspek yang memperoleh skor
tertinggi adalah disiplin dalam kehadiran di kelas. Sedangkan aspek yang
memperoleh skor paling rendah adalah aspek keberanian siswa dalam
mengerjakan soal di depan kelas. Hal ini disebabkan kebanyakan siswa merasa
kurang percaya diri dengan jawaban mereka dan takut salah dengan jawaban yang
mereka kerjakan. Untuk membangkitkan keberanian siswa terkadang guru
menunjuk dan membimbing siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Secara
keseluruhan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 pada ranah afektif dengan
menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-
Inquiry bervisi SETS mampu memenuhi indikator pencapaian dengan nilai
terendah yang didapatkan siswa adalah kategori baik.
Pada analisis deskriptif hasil belajar kognitif, didapatkan rata-rata skor
nilai akhir siswa secara klasikal. Rata-rata skor nilai akhir siswa secara klasikal
yang didapatkan adalah 77 (Lampiran 39). Berdasarkan hasil belajar pada tabel
4.10, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif hanya 21 dari 30
siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) padahal pada indikator
keberhasilan yang ditargetkan minimal 23 dari 30 siswa harus memenuhi kriteria
ketuntasan belajar. Dasar dari penargetan ini adalah untuk melihat seberapa tinggi
keberhasilan siswa pada ranah kognitif setelah menggunakan model diktat
praktikum selain melihat pengaruhnya terhadap peningkatan keterampilan proses
sains siswa. Dari jumlah 30 siswa kelas XI IPA 1, ada 9 siswa yang tidak tuntas.
Nilai hasil belajar kognitif diambil dari nilai post test dan nilai fortofolio (laporan
81
praktikum dan diskusi) dengan bobot post test adalah 2 kali dari bobot nilai
portofolio. Nilai portofolio dari kesembilan siswa tersebut sudah di atas KKM
tetapi nilai post testnya masih jauh di bawah KKM sehingga nilai akhirnya
menjadi rendah. Namun, dilihat dari penilaian ranah psikomotorik dan afektif
kesembilan siswa tersebut mampu mencapai indikator dengan kategori baik.
Ketidaktuntasan siswa disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor yang
memengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi faktor internal dan faktor
eksternal (Saptorini,2011).
Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar disebabkan siswa belum
siap dalam mengerjakan post-test yang diberikan pada akhir pembelajaran.
Penggunaan metode Guided Discovery-Inquiry menempatkan siswa sebagai pusat
pembelajaran, siswa diposisikan sebagai pemeran utama dalam proses
pembelajaran yaitu sebagai pencari informasi sehingga memberikan kesempatan
siswa untuk menyelidiki dan menemukan konsepnya sendiri dengan dibimbing
oleh guru. Siswa yang turut aktif dalam melakukan penyelidikan dan menemukan
konsep sendiri tentang materi yang dipelajari akan lebih mudah paham dan
mengerti dibandingkan dengan siswa yang hanya sekedar menerima materi
dengan mendengarkan penjelasan guru. Akan tetapi tidak semua siswa dapat
menemukan konsepnya sendiri dengan mudah dan malahan siswa dapat
menemukan kesulitan dalam proses pembelajaran tersebut. Penyebab kesulitannya
adalah tidak semua siswa dapat menyesuaikan metode pembelajaran
menggunakan model diktat praktikum ini dengan baik dan cepat sehingga kurang
menunjukkan hasil belajar yang maksimal dalam waktu yang singkat. Selain itu,
82
motivasi juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa (Rafiqah dkk, 2013).
Walaupun pada awal pembelajaran guru telah berusaha memberikan motivasi dan
membimbing siswa setiap kali pertemuan dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika masih ada yang kurang paham. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Marsita dkk (2010) yang menyatakan penyebab kesulitan siswa
dalam memahami materi penyangga antara lain kurangnya minat dan perhatian
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, kurangnya kesiapan siswa
dalam menerima konsep baru dan penanaman konsep yang kurang mendalam.
Faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar dalam uji skala luas ini
adalah adanya kendala-kendala yang ditemukan saat proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS menjadikan suasana pembelajaran
menjadi ramai tetapi masih dalam kondisi yang diinginkan oleh guru. Hal ini
terjadi karena proses pembelajaran yang berpusat pada kegiatan siswa dalam
melakukan pengamatan maupun diskusi menjadikan siswa menjadi lebih aktif.
Penyusunan RPP dan silabus dalam pembelajaran menggunakan model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS
berdasarkan kurikulum 2013. Terdapat ketidaksiapan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 sehingga guru terkadang
kesulitan untuk mengarahkan siswa untuk mengikuti langkah-langkah
pembelajarannya. Jadi penerapan kurikulum 2013 dalam uji coba skala luas ini
kurang maksimal dalam penerapannya. Faktor lainnya adalah kurang tegasnya
guru dalam menyuruh siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Terkadang ada
83
instruksi guru yang kurang diperhatikan siswa dan pada akhirnya ada siswa yang
tidak menyelesaikan tugasnya dengan baik seperti tugas mengerjakan soal-soal.
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh dalam uji skala luas, rata-rata
skor hasil belajar pada ranah afektif dan psikomotorik lebih besar dari pada hasil
belajar pada ranah kognitif. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Urwatin (2009)
dalam Nufus (2011:15) yang menyatakan rata-rata hasil belajar kimia dengan
pembelajaran Guided Discovery-Inquiry pada aspek kognitif memperoleh hasil
yang lebih kecil (75,25%) dibandingkan dengan hasil belajar aspek afektif
(81,45%) dan aspek psikomotorik (81,25%). Meskipun rata-rata nilai pada ranah
kognitif kurang maksimal tetapi keterampilan-keterampilan siswa lainnya dapat
dikembangkan dan ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan
model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi
SETS.
Selain melihat hasil belajar dan perkembangan keterampilan proses sains
siswa melalui pengamatan langsung saat uji skala luas, dilakukan juga uji
signifikansi melalui instrumen tes. Setiap butir pertanyaannya mampu mengukur
keterampilan proses sains siswa yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Instrumen tersebut merujuk dari instrumen tes yang telah dikembangkan oleh Tek
et al (2011) untuk mengukur keterampilan proses siswa di Malaysia. Uji
signifikansi digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan yaitu ada atau tidaknya peningkatan keterampilan proses sains
siswa sebelum dan sesudah menggunakan model diktat praktikum kimia SMA
berbasis Guided Discovery–Inquiry bervisi SETS. Desain eksperimen yang
84
dilakukan adalah One-Group Pretest-Posttest Design dan cara untuk menguji
signifikansi peningkatan keterampilan proses sainsnya dengan uji t-test
(Suharsimi 2010). Berdasarkan analisis data pada lampiran 44, diketahui nilai
thitung adalah 10,34 sedangkan ttabel adalah 2,04, artinya thitung lebih dari ttabel
sehingga HO ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan ketermpilan
proses sains siswa secara signifikan setelah menggunakan model diktat praktikum
kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS. Hasil penelitian ini
menambah bukti bahawa keterampilan proses sains dapat dikembangkan dalam
kegiatan praktikum. Penelitian yang sebelumnya sudah membuktikan tentang
peningkatan keterampilan proses sains melalui kegiatan praktikum adalah
penelitian yang pernah dilakukan oleh Siska dkk (2013). Hasilnya menyatakan
bahwa terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa secara signifikan
dalam pembelajaran kimia materi laju reaksi melalui pembelajaran praktikum
berbasis inquiry.
Berdasarkan Gambar 4.1, dapat diketahui bahwa rata-rata keterampilan
proses sains siswa mengalami peningkatan pada tiap aspeknya setelah melakukan
pembelajaran dengan menggunakan model diktat praktikum kimia SMA berbasis
Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS . Hal ini berarti sesuai dengan pendapat
Sawitri dalam Trisnawati (2011:12) yang menyatakan bahwa tujuan penyusunan
diktat praktikum salah satunya adalah untuk mengaktifkan siswa dan membantu
siswa dalam mengembangkan keterampilan proses sains. Aspek KPS yang
mencapai skor tertinggi adalah aspek interpretasi dan mengkomunikasikan hasil
penyelidikan dan penemuan. Keterampilan KPS pada aspek interpretasi dan
85
berkomunikasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran terutama saat
kegiatan praktikum. Duran et al (2011) menyatakan keterampilan proses sains
termasuk keterampilan yang setiap individu dapat menggunakannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan bersikap ilmiah dan meningkatkan kualitas dan
standar hidup melalui pemahaman hakekat ilmu pengetahuan.
Penggunaan model diktat ini dimaksudkan untuk menarik minat siswa
untuk membaca dan membantu dalam belajar agar lebih mudah serta siswa dapat
memahami mengenahi konteks SETS dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian
terhadap model diktat sangat diperlukan guna mengetahui ketertarikan siswa,
kualitas diktat, dan kebermanfaatan bagi siswa. Oleh karena itu, di akhir
pertemuan pada uji skala luas siswa diminta tanggapannya mengenai model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS.
Penilaian tanggapan siswa menggunakan angket dengan 15 pernyataan (Lampiran
46). Berdasarkan hasil pengisian angket tanggapan siswa mengenai model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS yang
telah berlangsung dalam proses pembelajaran menunjukkan 7 dari 30 siswa
memberi tanggapan dengan kriteria sangat layak dan 23 siswa memberikan
tanggapan dengan kriteria layak. Rata-rata skor tanggapan secara kalasikal yang
diberikan oleh siswa adalah 46 dengan kategori layak. Selain itu, skor setiap
itemnya juga menunjukkan sebagian besar siswa menyatakan setuju pada setiap
pernyataan (Lampiran 47). Hal ini berarti secara klasikal siswa beranggapan
setuju bahwa model diktat praktikum sangat membantu dalam kegiatan
praktikum, mudah dilaksanakan, penyusunan kontennya menarik, tata bahasanya
86
mudah dipahami, menarik minat untuk membacanya, membangkitkan rasa ingin
tahu, dapat dijadikan referensi, dapat terbaca dengan jelas, memberikan
pengalaman cara belajar baru, mengarahkan belajar mandiri, tersedianya gambar
yang memudahkan dalam belajar, model diktat praktikum dapat mengembangkan
kemampuan siswa dalam memahami keterkaitan SETS dan pemakainnya praktis.
Berdasarkan hasil tanggapan tersebut dapat dikatakan bahwa model diktat
layak diterapkan dalam proses pembelajaran materi penyangga dan hidrolisis.
Setelah dilakukan uji coba skala luas adapun pembenahan yang perlu dilakukan
berdasarkan kekurangan-kekurangan yang didapatkan dalam uji coba skala luas.
Pembenahan atau revisi yang dilakukan pada tahap akhir adalah penambahan
intruksi yang lebih jelas pada penyelidikan membuat larutan penyangga asam dan
basa. Hal ini dikarenakan pada penyelidikan tersebut siswa merasa kebingungan
dan solusinya pada saat itu guru harus menjelaskan kembali kepada setiap
kelompok.
87
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengembangan model diktat
praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS materi
penyangga dan hidrolisis garam dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
(1) Validitas model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-
Inquiry bervisi SETS mampu mencapai skor 202 dari 228 dengan kategori
sangat valid berdasarkan penilaian menggunakan instrumen tahap II BSNP.
Hal ini berarti model diktat yang dikembangkan sesuai dengan standar
kelayakan bahan ajar menurut BSNP dan dapat diterapkan sebagai sumber
belajar.
(2) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry
bervisi SETS dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas XI
IPA 1 SMA N 1 Kajen secara signifikan. Sedangkan hasil belajar siswa pada
ranah kognitif baru 21 dari 30 siswa yang memenuhi KKM dan hasil belajar
siswa pada ranah psikomotorik maupun afektif semua siswa mencapai
indikator pencapaian dengan kategori minimal baik.
(3) Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry
bervisi SETS mendapatkan tanggapan positif dari siswa. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata skor tanggapan siswa secara klasikal mencapai skor 46 dari 60
dengan kategori layak.
88
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran-saran yang dapat disampaikan
adalah:
(1) Guru sebaiknya mempersiapkan siswa mengikuti proses pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 sehingga penggunaan model diktat praktikum
kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS yang
berbasis kurikulum 2013 dapat maksimal.
(2) Guru perlu memperhatikan kendala-kendala yang dialami setiap siswa
selama proses pembelajaran sehingga semua siswa dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal di atas KKM.
(3) Dikarenakan keterbatasan waktu dalam penelitian ini maka
direkomendasikan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu model
diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi
SETS diujicobakan pada skala lebih luas kembali setelah belajar dari
kendala-kendala atau kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelaksanan
penelitian ini. Diharapkan dengan dilakukannya perbaikan dan uji coba
yang tidak hanya sekali dapat menghasilkan model diktat yang jauh lebih
baik.
89
DAFTAR PUSTAKA
Aka, I.E et al (2010). Effect of Problem Solving Method on Science Process Skillsand Academic Achievement. Journal of TURKISH SCIENCEEDUCATION Volume 7, Issue 4, December 2010. Tersedia dihttp://www.tused.org/internet/tused/archive/v7/i4/text/tusedv7i4s2.pdf.[diakses 12 Juli 2013].
Aktamis, H & O. Ergin (2008). The Effect of Scientific Process Skills Education onStudent’s Scientific Creativity, Science Attitudes and AcademicAchievements. Asia –Pasific Forum on Science Learning and Teaching,Volume 9, Isue1, Article 4.p l (Jun 2008).Tersedia dihttp://www.ied.edu.hk/apfslt/download/v9_issue1_files/aktamis.pdf.[ diakses 12 Juli 2013].
Anni, Chatarina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.Balım, A.G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and
Inquiry Learning Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal ofEducational Research, 35, 1-20. Tersedia dihttp://wiki.astrowish.net/images/e/e1/QCY520_Desmond_J1.pdf.[ diakses 13 juli 2013].
Binadja, Achmad. 1999a. Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS. MakalahDisajikan pada Seminar Lokakarya Nasional Pendidikan SETS UnnesSemarang.
.1999b. Pendidikan SETS Penerapannya pada Pengajar. MakalahDisajikan pada Seminar Lokakarya Nasional Pendidikan SETS UnnesSemarang.
.2005a. Pedoman Praktis Pengembangan Silabus PembelajaranBerdasarkan Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS.Semarang : Laboratorium SETS UNNES.
.2005b. Pedoman Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Berdasarkan Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS.Semarang : Laboratorium SETS UNNES.
.2005c. Pedoman Pengembangan Bahan Pembelajaran BerdasarkanKurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS. Semarang :Laboratorium SETS UNNES.
.2005d. Model Pengevaluasian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum2004 Bevisi dan Berpendekatan SETS. Semarang : Laboratorium SETSUNNES.
Duran,M et al (2011). The Relationship Between The Pre-service Scince Teacher’sScientific Proses Skills and Learning Styles. Western Anatolia Journal ofEducational Sciences (WAJES), Dokuz Eylul University Institute, Izmir,Turkey ISSN 1308-8971. Tersedia dihttp://web.deu.edu.tr/baed/giris/baed/ozel_sayi/467-476.pdf. [diakses 7Juli 2013].
90
Hofstein & R. Mamlok- Naaman. 2007. The Laboratory in Science education: TheState of the Art. Journal Chemistry Education Research and Practice105- 107. Tersedia dihttp://www.rsc.org/images/Hofstein%20intro%20final_tcm18-85027.pdf.[ diakses 16 Juli 2013].
Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & MentalVocational Skill. Jogjakarta : Diva Press.
Maknun, Djohar dkk (2012). Keterampilan Esensial dan Kompetensi MotorikLaboratorium Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Kegiatan PraktikumEkologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 1 (2) (2012) 141-148.Tersedia di http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii. [diakses 9 Juli 2013].
Marsita, A.R dkk (2010). Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa SMA dalamMemahami Materi Larutan Penyangga dengan menggunakan Two-TierMultiple Choice Diacnostic Instrument. Jurnal Inovasi Kimia, Vol 4, No. 1(2010). Tersedia dihttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1308. [ diakses5 Mei 2014].
Mukaromah, Primasari. 2008. Pengembangan buku petunjuk praktikum kimia SMA.kelas X berbasis pendekatan inkuiri terbimbing. Skripsi. Malang:Universitas Negeri Malang.Tersedia di http://library.um.ac.id/free-contents/download/pub/pub.php/34482.pdf. [ diakses 1Juli 2013].
Nufus, Hayatun. 2011. Komparasi hasil belajar kimia materi larutan penyanggadan hidrolisis menggunakan pembeajaran guided discovery-inquiry (GDI)dan cooperative integrated reading dan composition ( CIRC) di SMAN 4Semarang. Skripsi. Semarang : FMIPA UNNES.
Oloyede, Olunfunmilayo I. (2010). Comparative Effect of the Guided Discoveryand Concept Mapping Teaching Stategies on Sss Students’ChemistryAchivement. Humanity and Social Journal 5 (1): 01-06,2010. Tersedia dihttp://www.idosi.org/hssj/hssj5(1)10/1.pdf. [diakses 8 Juli 2013].
Prasetyo, Zuhdan Kun. 2011. Laporan Penelitian Pengembangan PerangkatKognitif, Keterampian Proses, Kreativitas serta Menerapkan KonsepIlmiah Peserta Didik SMP. Yogyakarta: UNY. Tersedia dihttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/LAPORAN%20PENELITIAN%20PAYUNG%20Pengembangan%20Perangkat%20Pembelajaran%20Sains%20Terpadu%20untuk%20Meningkatkan%20Kognitif,%20Keterampilan%20Proses,%20Kreativitas%20serta%20Menerapkan%20Konsep%20Ilmiah%20Peserta%20Didik%20SMP_0.pdf. [ diakses 14 Juli 2013].
Rafiqah dkk, (2013). Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa.ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), vol 2, no.2 (2013). Tersedia dihttp://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article/view/1661. [ diakses 3Mei 2014].
Rohmiyanti, Nazillatur .2010. pengaruh pembelajaran discoveri-inquiry terhadaphasil belajar siswa kelas X semester 2 pada materi reaksi reduksi-oksidasidi SMA N 1 BERGAS tahun ajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang:UNNES.
91
Rustaman. N. Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiridalam Pendidikan Sains. Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional IIHimpunan Ikatan dan pemerhati pendidikan IPA Indonesia Bekerjasamadengan FPMIPA UPI Bandung. Tersedia dihttp://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf. [diakses 9Desember 2013].
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar pendidikan.Bandung : prenada media group.
Saptorini (2008). Peningkatan Keterampilan Generik sains bagi MahasiswaMelalui Perkuliahan Praktikum Kimia Analisis Instrumen Berbasis Inkuiri.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 190-198.Tersedia dihttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1218/1175.[ diakses 8 Juli 2013].
_______, 2011. Stategi Pembelajaran Kimia. Semarang : UNNES.Sheeba, M. N ( 2013). An Anatomy of Science Process Skills In The Light Of The
Challenges to Realize Science Instruction Leading To Global Excellencein Education. Educationia Confab . Vol. 2, No. 4, April 2013. ISSN: 2320-009 . Tersedia dihttp://www.confabjournals.com/confabjournals/images/6520138281213.pdf. [diakses 9 Desember 2013]
Siska B, M dkk (2013). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMAMelalui Pembelajaran Praktikum Berbasis Inquiry pada Materi LajuReaksi. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia. Vol. 1, No.1, Mei2013. Tersedia dihttp://journal.fpmipa.upi.edu/index.php/jrppk/article/download/216/131[ diakses 9 Mei 2014].
Sudjana. 2002. Metode statistika. Bandung: PT Transito Bandung.Sugiyono. 2010. Metode Penellitian Kuantitatif Kalitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT rineka ciptaSunyono, Wirya, I.W., Suyanto, E., & Suyadi, G. 2009. Identifikasi Masalah
Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Provinsi Lampung.Jurnal Pendidikan MIPA – FKIP Universitas Lampung. Tersedia dihttp://sunyonoms.files.wordpress.com/2012/12/jurnal-sunyono-pmipa_1.pdf. [diakses 1 Juli 2013].
Surianto. 2012. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA kelas XISemester Ganjil berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP). Thesis. Medan: Unimed. Tersedia dihttp://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Master-1314-081188410031%20Bab%20II.pdf.[ diakses 19 November 2013].
Tek, Ong E. et al (2011). The Development and Validation of an All EncompassingMalaysian-Based Science Process Skills Test for Secondary Schools.Journal of science and Mathematics Education in Southeast Asia 2011,Vol. 34 No. 2, 203-263. Tersedia di
92
http://www.recsam.edu.my/R&D_Journals/YEAR2011/dec2011vol2/ong(203-236).pdf. [diakses 9 Desember 2013]
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya :Kencana Prenada Media Grup.
Trisnawati, Eka. 2011. Pengembangan Petunjuk Praktikum Biologi Materi StrukturSel dan Jaringan Berbasis Empat Pilar Pendidikan. Skripsi. Semarang ;UNNES
Utomo, Pristiadi. 2004. “ Discovery-Inquiry” dalam Pembelajaran fisika. Makalah.Tinjauan Ilmiah Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan PembelajaranFisika. Tersedia dihttp://pristiadiutomo.blog.plasa.com/2009/03/19discovery%E%80%93inquiry-dalam-pembelajaran-fisika.
Wardani,Sri dkk (2009). Peningkatan Hasil Belajar siwa melalui pendekatanketerampilan proses sains berorientasi problem- based instruction. JurnalInovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.1, 2009, hlm 391-399. Tersedia dihttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1271/1322. [diakses 8 juli 2013].
Widhy, Purwanti. 2010. Pembelajaran Kimia Berbasis Laboratorium. PelatihanPembelajaran MIPA Berbasis Laboratorium MA Mualimin yogyakarta.Tersedia di http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/purwanti-widhy-hastuti-spd-mpd/plthn-pemb-mipa-basis-lab.pdf. [diakses 9Desember 2013].
93
Lampiran 1
94
95
96
97
98
99
100
DESKRIPSI BUTIR LEMBAR VALIDITAS1. KOMPONEN KELAYAKAN ISI
A. CAKUPAN MATERIButir 1 Keluasan MeteriDeskripsi Materi yang disajikan minimal mencerminkan jabaran substansi materi
yang terkandung dalam KI dan KD.Butir 2 Kedalaman materiDeskripsi Materi mencakup mulai dari pengenalan konsep sampai dengan interaksi
antarkonsep dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan yangdiamanatkan KI dan KD.
B. AKURASI MATERIButir 1 Akurasi faktaDeskripsi Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efisien untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik.Butir 2 Kebenaran konsepDeskripsi Konsep yang disajikan tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai
dengan konsep dan definisi yang berlaku dalam bidang kimiaButir 3 Akurasi teoriDeskripsi Akurasi teori yang disajikan sesuai dengan yang berlaku dalam kimiaButir 4 Kebenaran prinsip/ hukumDeskripsi Prosedur / metode yang disajikan dapat diterapkan dengan runtut dan
benar.C. KEMUTAKHIRANButir 1 Kesesuaiaan dengan perkembangan ilmuDeskripsi materi yang disajikan up to date, sesuai dengan perkembangan keilmuan
kimia.Butir 2 Keterkinian / ketermasaan fiturDeskripsi Uraian, contoh dan latihan yg disajiakan relevan dan menarik, serta
mencerminkan peristiwa, kejadian atau kondisi termasa ( up to date).Butir 3 Rujukan termasa (up to date)Deskripsi Rujukan yang digunakan relevan, valid dan mencerminkan
keterkemasaan.D. MENGANDUNG WAWASAN PRODUKTIVITASButir 1 Menumbuhkan etos kerjaDeskripsi Prosedur/metode yang disajikan dapat membangkitkan minat peserta
didik untuk melakukan aktivitas yang produktif baik secara individumaupun kelompok dengan penuh tanggung jawab dan semangat yangtinggi.
Butir 2 Menumbuhkan semangat inovatif / kreativitasDeskripsi Latihan atau contoh – contoh yang disajikan dapat merangsang berpikir
kreatif dan inovatif. Materi yang disajikan dapat memotivasi pesertadidik untuk menghasilkan karya- karya baru dan gagasan – gagasan baru.
Lampiran 2
101
Butir 3 Menumbuhkan daya saingDeskripsi Latihan atau tugas yang disajikan memotivasi peserta didik untuk
menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih.D. KESESUAIAN DIKTAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDEDDISCOVERY- INQUIRYButir 1 Stimulasi (Kemampuan merangsang berpikir kritis)Deskripsi Metari yang disajikan dapat merangsang berpikir kritis, kreatif, dan
inovatif termasuk melalui metode inquiry/ eksperimanButir 2 Bertanya (Menumbuhkan rasa ingin tahu)Deskripsi Uraian , contoh dan latihan (soal, kasus atau fenomena alam) yang
disajikan mendorong peserta didik untuk berpikir lebih jauh.Butir 3 Perumusan masalah (Menuntun peserta didik bekerja sama dan
berdiskusi untuk merumuskan masalah)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk
mengidentifikasi dan merumuskan masalah.Butir 4 Perumusan Hipotesis (Memberikan gambaran/ acuan untuk membuat
hipotesis )Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk berpikir ke
depan apa yang akan terjadi/ menduga- duga.Butir 5 Pengumpulan data ( Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk memperoleh
informasi dari berbagai sumber.Butir 6 Analisis Data (Mendorong peserta didik untuk manafsirkan semua
informasi)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk menafsirkan
semua informasi yang telah diperoleh.Butir 7 Verifikasi (Membimbing peserta didik untuk membuktikan dugaan
sementaranya)Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untuk membuktikan
dugaan yang tertuang dalam hipotesis sehingga rasa keingintahuanmereka dapat terjawab.
Butir 8 Generalisasi (Membimbing peserta didik menghubungkan setiapvariabel)
Deskripsi Uraian, contoh dan latihan mendorong peserta didik untukmenyimpulkan dan menghubungkan segala sesuatu yang ada disekitarmereka dari apa yang diamati dengan teori yang ada.
F. MENGEMBANGKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)Butir 1 Mengembangkan kecakapan personalDeskripsi Uraian, contoh dan latihan yang disajikan memotivasi peserta didik
untuk mengenal kelebihan dan kekurangan serta mengembangkan dirisendiri .
Butir 2 Mengembangkan kecakapan sosialDeskripsi Uraian, contoh dan latihan yang disajikan memotivasi peserta didik
untuk berkomunikasi, berienteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.Butir 3 Mengembangkan kecakapan akademik
102
Deskripsi Uraian, contoh dan latihan yang disajikan memotivasi peserta didikuntuk menggali informasi dan memanfaatkan untuk menyelesaikanmasalah dan membuat keputusan dalam kerja ilmiah.
G. MENGANDUNG WAWASAN KONTEKSTUALButir 1 Menyajikan contoh-contoh konkret dari lingkunganDeskripsi Uraian, contoh dan latihan dapat berasal dari lingkungan terdekat peserta
didik/indonesia/ asia tenggara/dunia.Butir 2 Kemampuan menekankan keterkaitan SETS ( Sains, Environment,
Technologi, society) atau sains, lingkungan, teknologi, danmasyarakat.
Deskripsi Materi yang disajikan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didiktentang keterkaitan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
2. KOMPONEN KEBAHASAAN
A. SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKButir 1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didikDeskripsi Bahasa yang digunakan baik untuk menjelaskan konsep maupun ilustrasi
aplikasi konsep, menggambarkan contoh konkret (yang dapat dijumpaioleh peserta didik) sampai dengan contoh abstrak (yang secara imajinatifdapat dibayangkan peserta didik).
Butir 2 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional pesertadidik
Deskripsi Bahasa yang digunakan sesuai dengan kematangan emosional pesertadidik dengan ilustrasi yang menggambarkan konsep- konsep darilingkungan terdekat sampai dengan lingkungan global.
B. KOMUNIKATIFButir 1 Keterpahaman peserta didik terhadap pesanDeskripsi Pesan (dapat berupa materi ajar) disajikan dengan bahasa yang menarik
dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa indonesia.Butir 2 Kesesuaian ilustrasi dengan subtansi pesanDeskripsi Ilustrasi yang digunakan untuk menjelaskan materi dalam setiap bab atau
pun subbab relevan dengan pesan yang disampaikan dalam wacana.C. DIALOGIS DAN INTERAKTIFButir 1 Kemampuan memotivasi peserta didik untuk merespons pesanDeskripsi Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa senang ketika peserta didik
membacanya dan mendorong mereka untuk mempelajari buku tersebutsecara tuntas.
Butir 2 Menciptakan komunikasi interaktifDeskripsi Penyajian materi bersifat dialogis yang memungkinkan peserta didik
seolah – olah berkomunikasi dengan penulis buku.D. LUGASButir 1 Ketepatan struktur kalimatDeskripsi Kaimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi yang ingin
disampaikan dengan tetap mengikuti tata kalimat yang benar dalambahasa indonesia.
103
Butir 2 Kebakuan istilahDeskripsi Istilah-istilah yang digunakan baku.E. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIRButir 1 Keutuhan makna dalam bab/subbab / aleniaDeskripsi Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab harus mencerminkan
kesatuan tema, kesatuan subtema dalam subbab, dan kesatuan pokokpikiran dalam satu alenia.
Butir 2 Ketertautan antarbab subbab/alenia/kalimatDeskripsi Penyampaian pesan antara subbab dengan bab lain, antar bab dengan
subbab dalam bab lain, antar kalimat dalam satu alenia yang berdekatanmencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.
F. KESESUAIAN DENGAN KAIDAH BAHASAButir 1 Ketepatan tata bahasaDeskripsi Tata kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengacu
kepada kaidah tata bahasa indonesia yang baik dan benar
Butir 2 Ketepatan ejaanDeskripsi Ejaan yang digunakan mengacu kepada pedoman ejaan yang
disempurnakan .G. PENGGUNAAN ISTILAH DAN SIMBOL LAMBANGButir 1 Konsistensi penggunaan istilahDeskripsi Penggunaan istilah yang menggambarkan suatu konsep , prinsip, asas
atau sejenisnya harus konsisten antarbagian dalam diktat.Butir 2 Konsistensi penggunaan simbol/lambangDeskripsi Penggunaan simbol/lambang yang menggambarkan suatu konsep,
prinsip, atau asa atau sejenisnya harus konsisten antarbagian dalamdiktat.
3. KOMPONEN PENYAJIAN
A. TEKNIK PENYAJIANButir 1 Konsistensi sistematika sajian dalam babDeskripsi Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas dan runtut memiliki
pendahuluan, isi dan penutup.Butir 2 Kelogisan dalam penyajianDeskripsi Penyajian sesuai dengan alur berpikir deduktif ( umum ke khusus) atau
induktif ( khusus ke umum).Butir 3 Keruntutan konsepDeskripsi Penyajian konsep dari yang mudah ke sukar dari yang konkret ke abstrak
dan dari yang sederhana ke kompleks dari yang dikenal sampai yangbelum dikenal.
Butir 4 Keseimbangan substansi anatarbab/subbabDeskripsi Keseimbangan substansi antarbab (tercermin dalam jumlah halaman)
proporsional dengan mempertimbangkan KI dan KD . Uraian substansiantar subbab dalam bab (tercermin dalam jumlah halaman ) proporsionaldengan mempertimbangkan KD.
104
B. PENDUKUNG PENYAJIAN MATERIButir 1 Kesesuaian / ketepatan ilustrasi dengan materiDeskripsi Kesesuaian/ketepatan penggunaan ilustrasi sesuai dengan materi
sehingga mempermudah pemahaman.Butir 2 Penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran disertai dengan rujukan
/sumber acuan.Deskripsi Teks, tabel, gambar dan lampiran yang diambil dari sumber lain harus
disertai dengan rujukan /sumber acuan.Butir 3 Identitas tabel, gambar dan lampiranDeskripsi Setiap tabel, gambar, lampiran diberi nomor, nama dan judul sesuai
dengan teksButir 4 Ketepatan penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiranDeskripsi Penomoran dan penamaan tabel, gambar dan lampiran urut dan sesuai
dengan yang tertulis dalam teks.Butir 5 Advance organizer ( pembangkit motivasi belajar) pada awal babDeskripsi Penjelasan singkat sebelum memuai bab baru diberikan untuk
membangkitkan motivasi belajar peserta didik.Butir 6 Indeks ( Subyek dan pengarang)Deskripsi Indeks merupakan daftar kata penting yang diikuti dengan nomor
halaman kemunculan.Butir 7 Daftar PustakaDeskripsi Daftar buku yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan
buku tersebut.C. PENYAJIAN PEMBELAJARANButir 1 Keterlibatan peserta didikDeskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipasif yang memotivasi
peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaianKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Butir 2 Berpusat pada peserta didikDeskripsi Penyajian materi menepatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran.Butir 3 Kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaranDeskripsi Metode dan pendekatan penyajian sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran.Butir 4 Menyajikan umpan balik untuk evaluasi diriDeskripsi Setiap bab menyajikan rangkuman / kesimpulan dan atau soal latihan
untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yangdisampaikan.
Butir 5 Kemampuan merangsang kedalaman berpikir peserta didik melaluiilustrasi, analisis kasus dan latihan soal.
Deskripsi Penyajian materi dapat merangsang kedalaman berpikir peserta didikmelalui ilustrasi, analisis kasus, inkuiri atau eksperimen, dan latihansoal.
Butir 6 Kemampuan merangsang peserta didik untuk menemukan sendirikonsep yang baru.
Deskripsi Penyajian materi dapat merangsang peserta didik untuk mencari
105
informasi sehingga peserta didik dapat menemukan konsep danmengkaitkan dengan fakta yang terjadi belajar secara mandiri dengan
ANALISIS HASIL PENILAIAN TAHAP I
MODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED
DISCOVERY- INQUIRY BERVISI SETS
Penilaian dianalisis dengan kriteria:Jawaban iya/ ada = skor 1Jawaban tidak = skor 0
No. Butir Penilaian NilaiValidator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4
Komponen Kelayakan Isi1. Kompetensi Inti (KI)
tercantum secaraimplisit.
1 1 1 1
2. Kompetensi Dasar(KD) tercantumsecara implisit.
1 1 1 1
3. Kesesuaian isi diktatdengan KI dan KD.
1 1 1 1
Komponen Penyajian1. Daftar isi 1 1 1 12. Tujuan setiap bab 1 1 1 13. Peta konsep 1 1 1 14. Kata kunci 1 1 1 15. Pertanyaan/ soal
latihan1 1 1 1
6. Daftar Pustaka 1 1 1 1
Jumlah 9 9 9 9Skor Maksimal 9 9 9 9
*Instrumen penilaian diadaptasi dan dimodifikasi dari instrumen tahap I Buku Teks menurut BSNP.
Keterangan : Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS lolos penilaian tahap 1 karena semua butir dalaminstrumen penilaian mendapat nilai maksimal atau semuanya menjawabiya/ada.
Lampiran 3
106
ANALISIS HASIL PENILAIAN TAHAP IIMODEL DIKTAT PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY-
INQUIRY BERVISI SETSNo. Butir Validator
IValidatorII
ValidatorIII
ValidatorIV
KOMPONEN KELAYAKAN ISIA. CAKUPAN MATERI1. Keluasan materi 4 4 3 42. Kedalaman materi 4 4 3 4B. AKURASI MATERI1. Akurasi fakta 4 4 4 42. Kebenaran konsep 4 4 4 43. Akurasi teori 4 4 4 44. Kebenaran prinsip/ hukum 4 4 4 4C. KEMUTAKHIRAN1. Kesesuaian dengan perkembangan ilmu 4 4 3 22. Keterkinian/ keterkemasan fitur 3 4 3 23. Rujukan termasa( up to date) 3 3 3 2D. MENGANDUNG WAWASAN PRODUKTIVITAS1. Menumbuhkan etos kerja 3 4 2 32. Menumbuhkan semangat inovatif / kreativitas 4 4 2 33. Menumbuhkan daya saing 3 3 2 3E. KESESUAIAN DIKTAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY- INQUIRY1. Stimulasi (Kemampuan merangsang berpikir kritis) 3 4 3 32. Bertanya (Menumbuhkan rasa ingin tahu) 4 4 3 33. Perumusan masalah (Menuntun siswa bekerja sama
dan berdiskusi merumuskan masalah)4 3 3 3
4. Perumusan Hipotesis (Memberikan gambaran/ acuanuntuk membuat hipotesis )
4 4 2 3
5. Pengumpulan data ( Mendorong untuk mencariinformasi lebih jauh)
4 4 3 3
6. Analis Data ( Mendorong siswa untuk manafsirkansemua informasi)
3 4 3 3
7. Verifikasi (Membimbing siswa untuk membuktikandugaan sementaranya)
4 4 3 3
8. Generalisasi (Membimbing siswa menghubungkansetiap variabel)
3 4 2 3
F. MENGEMBANGKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)1. Mengembangkan kecakapan personal 4 4 2 42. Mengembangkan kecakapan sosial 4 4 2 43. Mengembangkan kecakapan akademik 3 4 2 4G. MENGANDUNG WAWASAN KONTEKSTUAL1. Menyajikan contoh-contoh konkret dari lingkungan 4 4 3 42. Kemampuan
menekankan Keterkaitan SETS SETS ( Sains,Environment, Technologi, society) atausains, lingkungan,teknologi, danmasyarakat
4 4 3 4
JUMLAH SKOR KOMPONEN KELAYAKAN ISI 92 97 71 83SKOR MAKSIMUM 100 100 100 100
KOMPONEN KEBAHASAANA. SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK1. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir
peserta didik4 4 3 3
2. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan sosial-emosional peserta didik
4 4 3 3
Lampiran 4
107
B. KOMUNIKATIF1. Keterpahaman peserta didik terhadap pesan 3 4 3 42. Kesesuaian ilustrasi dengan subtansi pesan 4 4 3 43. Kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan 4 4 2 4C. DIALOGIS DAN INTERAKTIF1. Kemampuan memotivasi peserta didik untuk
merespons pesan4 4 2 4
2. Menciptakan komunikasi interaktif 4 4 2 3D. LUGAS1. Ketepatan struktur kalimat 4 4 3 42. Kebakuan istilah 4 4 3 4E. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR1. Keutuhan makna dalam bab/subbab / alenia 4 4 2 42. Ketertautan antar bab subbab/alenia/kalimat 4 4 2 4F. KESESUAIAN DENGAN KAIDAH BAHASA1. Ketepatan tata bahasa 4 4 2 42. Ketepatan ejaan 4 4 2 4G. PENGGUNAAN ISTILAH DAN SIMBOL LAMBANG1. Konsistensi penggunaan istilah 4 4 3 42. Konsistensi penggunaan simbol/lambang 4 4 3 4JUMLAH SKOR KOMPONEN KEBAHASAAN 59 60 38 57SKOR MAKSIMUM 60 60 60 60
KOMPONEN PENYAJIANA. TEKNIK PENYAJIAN1. Konsistensi sistematika sajian dalam bab 4 4 2 42. Kelogisan dalam penyajian 4 4 2 43. Keruntutan konsep 4 4 2 34. Keseimbangan substansi anatarbab/subbab 3 4 3 3B. PENDUKUNG PENYAJIAN MATERI1. Kesesuaian / ketepatan ilustrasi dengan materi 4 4 3 42. Penyajian teks, tabel, gambar dan lampiran disertai
dengan rujukan /sumber acuan4 4 4 4
3. Identitas tabel, gambar dan lampiran 4 4 4 44. Ketepatan penomoran dan penamaan tabel, gambar dan
lampiran4 4 4 4
5. Advance organizer ( pembangkit motivasi belajar) padaawal bab
3 4 4 4
6. Indeks ( Subyek dan pengarang) 3 4 3 37. Daftar Pustaka 4 4 4 4C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN1. Keterlibatan peserta didik 4 4 4 32. Berpusat pada peserta didik 4 4 4 33. Kesesuaian dengan karakteristik mata pelajaran 4 4 4 34. Menyajikan umpan balik untuk evaluasi diri 3 4 4 45. Kemampuan merangsang kedalaman berpikir peserta
didik melalui ilustrasi, analisis kasus dan latihan soal.4 4 4 4
6. Kemampuan merangsang siswa untuk menemukansendiri konsep yang baru.
3 4 3 3
RATA-RATA SEMUA KOMPONEN PENYAJIAN 93 100 85 90
*Instrumen penilaian diadaptasi dan dimodifikasi dari instrumen tahap II Buku Teks menurut BSNP.
108
Kisi – Kisi Soal Uji CobaKompetensi Dasar Indikator Jenjang soal Jumlah
C1 C2 C3 C4Menganalisis garam-garam yang mengalamihidrolisis.
Menentukan sifat garamyang terhidrolisis daripersamaan ionisasi
36, 40 32,42,46 5
Merancang,melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan jenisgaram yang mengalamihidrolisis.
Menentukan ciri- cirigaram yang terhidrolisismelalui percobaan.
30,33,34
3
Mengukur danmenghitung pH larutangaram yang terhidrolisis.
35,37
38 29,45 5
Menjelaskan konsephidrolisis garam padakehidupan sehari- haritermasuk danketerkaitannya dalamSETS.
Menguraikan keterkaitanunsur SETS dalam topikhidrolisis.
39,47 2
Memberikan contoh danimplikasi konsephidrolisis dalamlingkungan, teknologi danmasyarakat.
31,43,44,
41, 4
Menganalisis peranlarutan penyanggadalam tubuh makhlukhidup.
Menjelaskan fungsipenyangga dalam tubuhmakhluk hidup.
19,20,24,25
4
Merancang,melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan sifatlarutan penyangga.
Menganalisis larutanpenyangga dan bukanpenyangga melaluipercobaan.
15,50
3, 4, 11,12,13,14,27,
9
Membuat larutanpenyangga asam danlarutan penyangga basa.
5,6,10
7,8,9, 6
Menentukan danmenghitung pH dan pOHlarutan penyangga.
16 1,2,17,26 5
Menghitung pH larutanpenyangga denganmenambahkan sedikitasam,sedikit basa danpengenceran.
18,23
2
Memberi contohpenerapan larutan
Menjelaskanketerhubungkaitan antara
21,22 2
Lampiran 5
109
penyangga dalamkaitanya dengan SETS
konsep penyangga yangtelah dipelajari denganunsur-unsur SETS yangsaling mempengaruhiketerkaitan antar unsurtersebut.
Memberi contohpenerapan larutanpenyangga dalamkehidupan sehari-hari.
48 28,49 3
Presentase 0% 22%
30% 48% 50
110
Kisi-kisi Spesifikasi Tes untuk Keterampilan Proses Sains pada SoalUji Coba
KPS IndikatorNomorSoal
JumlahSoal
Melakukan Pengamatan(Observasi)
Mengidentifikasi ciri-ciri suatubenda.
Mengidentifikasi persamaan danperbedaan yang nyata pada objekatau peristiwa.
Menggunakan indera penglihatan.
1, 2, 29,32,40
5
Membuat Hipotesis Menyatakan dugaan sementara
tentang pengaruh variabel manipulasiterhadap variabel respon.
3,30 2
Merencanakan Penelitian/Penyelidikan
Menentukan alat dan bahan. Menentukan cara dan langkah kerja.
5,6,7,8,9,10,35,36,
8
Mengendalikan Variabel Mengidentifikasi variabel bebas. Mengidentifikasi variabel terikat. Mengidentifikasi variabel kontrol.
4,31 2
Menafsirkan Data(Interpretasi)
Mengidentifikasi fakta-faktaberdasarkan hasil pengamatan.
Menafsirkan fakta atau data menjadisuatu penjelasan yang logis.
Menemukan pola atau keteraturandari suatu seri pengamatan .
11,14,33,37,38,
5
Inferensi
Menggunakan informasi daripengamatan untuk membuatkesimpulan awal.
Menggunakan berbagai sumber-sumber informasi dari pengamatan.
Menggunakan kesimpulan awaluntuk menentukan pengamatanberikutnya.
12, 13,15,42
4
Meramalkan (Prediksi)
Mengajukan perkiraan tentangsesuatu yang belum terjadiberdasarkan suatu kecendrungan/polayang sudah ada.
16,17,18,23,34,45,46
7
MenerapkanSubkonsep/prinsip
Menggunakan subkonsep yang telahdipelajari dalam situasi baru,menggunakan subkonsep padapengalaman baru untuk menjalaskanapa yang sedang terjadi.
19,20,21,22,24,25,26,28,39,41,43,44,47,49
14
Mengkomunikasikan
Mengutarakan suatu gagasan. Menjelaskan penggunaan data hasil
penginderaan secara akurat suatuobjek atau kejadian.
Mengubah data dalam bentuk tabelkedalam bentuk lainnya misalnya
27, 48, 50 3
Lampiran 6
111
grafik, peta secara akurat.
SOAL UJI COBAMata pelajaran : KimiaPokok bahasan : Larutan penyangga dan hidrolisis garamKelas : XISemester : IIWaktu : 90 menitPetunjuk mengerjakan soal
Tulislah terlebih dahulu, nama, nomor absen dan kelas di dalam lembar jawaban yangtelah tersedia.
Bacalah soal yang Anda terima dengan baik dan kerjakan dengan teliti. Berikan tanda silang (X) pada huruf jawaban yang anda anggap benar. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan pada pengawas beserta lembar
soalnya. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan. Selamat mengerjakan!
1. Suatu larutan terdiri dari 50 ml NH3 0,2 M dan 50 ml HCl 0,1 M dengan harga (Kb = 1,8 x 10-5).Berikut adalah analisanya:(1) Larutan terdiri dari basa lemah dan asam lemah(2) Larutan bersifat buffer(3) Mol basa : mol asam = 2 : 1(4) pH larutan 9 + log 1,8(5) jika ke dalam larutan ditambahkan 50 mL aquades, pH tidak berubah
Dari analisis di atas pernyataan yang benar adalah....a. hanya pernyataan (1)b. hanya pernyataan (1) dan (2)c.hanya pernyataan (1),(2), (3) dan (4)d. hanya pernyataan (2), (3) ,(4) dan (5)e. semua pernyataan benar
2. Di bawah ini merupakan beberapa pernyataan berkaitan dengan larutan penyangga asam.(1) Larutan penyangga dengan pH= 5 dapat dibuat dengan mencampurkan 10 mL CH3COOH
0,5 M dengan 20 mL CH3COONa 0,25 M ( Ka CH3COOH= 10-5)(2) Campuran HCOOH berlebih dengan larutan NaOH merupakan larutan penyangga asam(3) Campuran larutan 1 L CH3COOH 0,5 M dengan 1 L NaOH 0,25 M menghasilkan konsentrasi
basa konjugasi 0,75 M(4) Campuran larutan CH3COOH 0,1 M ( Ka = 10-5) dengan larutan CH3COONa 0,01M dengan
perbandingan volum 10 : 1 menghasilkan penyangga dengan pH = 6.Pernyataan-pernyataan yang benar yaitu:a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 1, 2 dan 3d. 1,2 dan 4e. 1,2,3 dan 4
Lampiran 7
112
3. Seorang siswa ingin membuktikan tentang fungsi buffer yang dapat mempertahankan pHsaat ditambah aquades atau pengenceran. Siswa tersebut menyelidiki pengaruhpengenceran terhadap pH larutan penyangga dengan menyediakan berbagai variasi volumeaquades dan larutan penyangga yang terbuat dari asam lemah dan garamnya.Perumusan hipotesis yang tepat dari penyelidikan di atas adalah:a. Ada pengaruh pemberian volume aquades terhadap perubahan pH larutan penyanggab. Pengaruh aquades terhadap larutan penyanggac. Ada pengaruh volume terhadap pH larutan penyanggad. Ada pengaruh pH larutan penyangga terhadap variasi volume akuadese. Pengaruh pH larutan penyangga terhadap pemberian volume aquades
4. Seorang siswa akan melakukan praktikum membuat larutan penyangga dari asam asetatdan natrium hidroksida. Berdasarkan studi pustaka yang dia baca untuk membuat larutanpenyangga asetat tersebut dibutuhkan jumlah mol asam asetat yang berlebih daripadajumlah mol natrium hidroksida. Kemudian dia ingin melakukan penyelidikan terlebih dahulutentang pengaruh konsentrasi asam asetat yang dinaikkan terhadap perubahan pHcampuran.Identifikasi variabel dari penyelidikan di atas adalah..a. Variabel bebas: pH campuran, variabel terikat : konsentrasi asam asetatb. Variabel terikat: pengaruh, variabel bebas : perubahanc. Variabel bebas: konsentrasi asam asetat, variabel terikat : pH campurand. Variabel terikat: asam asetat, variabel bebas : campurane. Variabel terikat: asam asetat , variabel bebas : pH
5. Ketika di laboratorium seorang siswa akan melakukan praktikum membuat larutanpenyangga. Diantara bahan-bahan dibawah ini, manakah yang akan digunakan........a. KNO 3 dan NaNO3
b. Na2SO4 dan H2SO4
c. CH3COONa dan NaOH6. Ani ditugaskan oleh gurunya untuk membuat larutan penyangga asam. Jika larutan yang telah
tersedia adalah KHCOO, maka larutan yang perlu ditambahkan adalah....a. NaOHb. CH3COOHc. NH4OH
7. Bejo ingin membuat larutan penyangga pH=5. Dia sudah menyiapkan 100 mL larutan NaOH0,2 M yang akan dimasukkan ke dalam larutan asam asetat ( Ka= 2x10-5). Di dalam lemariterdapat banyak larutan asam asetat dengan molaritas tertentu. Maka Bejo sebaiknyamengambil 100 mL larutan asam asetat dengan molaritas...........a. 0,1 Mb. 0,05 Mc. 0,02 M
8. Rina membuat larutan buffer pH=10 dengan mencampurkan x gram NH4Cl dan 1 L larutanNH4OH 0,1 M. Jika Kb NH4OH = 10-5, maka banyaknya garam NH4Cl yang dibutuhkan (Ar dariH=1, N=14, Cl= 35,5) adalah.......a. 535 gb. 53,5 gc. 5, 35 gd. 0,535 ge. 5350 g
9. Dalam sebuah bejana, 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampur dengan larutan CH3COOH 0,1M. Ternyata pH campurannya adalah 5. Jika harga Ka asam asetat 10-5, maka volume larutanCH3COOH 0,1 M yang telah ditambahkan adalah....a. 100 mLb. 200 mL
d. KOH dan KCle. NH4Cl dan NH3
d. NH3
e. HCOOH
d. 0,3 Me. 0,01 M
113
c. 250 mLd. 300 mLe. 400 mL
10. Berikut ini disediakan beberapa alat:(1.)
Alat yang diperlukan untuk membuat larutan penyangga adalah..a. Semua alat digunakanb. (1), (2), (3) dan (4)c. (2), (3), (4) dan (5)d. (3), (4) dan (5)e. (4), (5) dan (1)
11. Perhatikan data percobaan berikut:Larutan A B C
pH awal 6 5 8Ditambah sedikit asam 4 4,99 7,98Ditambah sedikit basa 10 5,01 8,01Ditambah air ( diencerkan) 7 5 8
Analisis dari data di atas adalah ......(1) Larutan A, B, C adalah larutan buffer karena dapat mempertahankan pH larutan.(2) Pengenceran tidak akan mengubah pH larutan A yang merupakan larutan penyangga asam
.(3) Penambahan sedikit basa hanya menambah sedikit harga pH larutan C yang merupakan
larutan penyangga basa .(4) Penambahan sedikit asam akan mengurangi sedikit harga pH larutan B yang merupakan
larutan penyangga asam.Analisis yang tepat dari data di atas adalah..a. 1 dan 2b. 1,2, dan 3c. 2,3, dan 4d. 3 dan 4e. Tepat semuanya
12. Seorang siswa telah melakukan praktikum uji larutan penyangga dan memperoleh datasebagai berikut.
Larutan pH awal pH akhir setelah ditambahAsam Basa Air
A 7,45 6,24 8,50 5,14B 7,35 7,15 7,50 7,35C 5,32 4,12 8,34 5,75D 8,25 5,11 8,21 7,05E 3,23 2,12 9,20 6,43
Berdasarkan data perubahan harga pH pada tabel di atas, dapat disimpulkan manakah yangtermasuk larutan penyangga?a. Larutan Ab. Larutan Bc. Larutan C
(2.) (3.) (4.)
(5.)
c. Larutan Dd. Larutan E
114
13. Berdasarkan tabel pada soal no.12 .Penambahan sedikit basa pada larutan penyangga yangterbentuk dari asam lemah dan basa konjugasinya, maka akan menyebabkan keadaanberikut:
1. pHnya sedikit berubah2. Konsentrasi asam lemah berkurang3. Konsentrasi basa konjugasi bertambah4. Konsentrasi asam lemah bertambah5. Konsentrasi basa konjugasi berkurangPernyataan yang tepat adalah...a. 1,3,4b. 1,4,5c. 1,2,5
14.
Analisis yang tepat adalah..a. 1 dan 3b. 1 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1 dan 5
15. Gambar dibawah ini adalah reaksi pembentukan larutan penyangga dari campuran asamlemah/basa lemah dengan basa/asam kuat.
Berdasarkan reaksi pembentukan di atas maka komponen larutan penyangga yang terbentukjika larutan H3PO4 ditambahkan dengan larutan NaOH adalah....a. H3PO4 dan NaOHb. H2PO4
- dan NaOHc. H2PO4
- dan H2O16. Campuran penyangga yang mempunyai pH terkecil adalah yang terdiri atas.....
a. 10 mL CH3COOH 0,15 M + 10 mL NaOH 0,1 Mb. 10 mL CH3COOH 0,2 M + 10 mL NaOH 0,08 Mc. 10 mL CH3COOH 0,25 M + 10 mL NaOH 0,15 Md. 10 mL CH3COOH 0,3 M + 10 mL NaOH 0,15 Me. 10 mL CH3COOH 0,35 M + 10 mL NaOH 0,25 M
17. Diketahui reaksi sebagai berikut:CH3COO-
(aq) + H+ CH3COOH(aq)
d. 1,2,3e. 1
Perhatikan grafik titrasi di samping.
(1) Grafik di samping adalah titrasi asam lemah dan basa kuat.(2) Grafik disamping adalah titrasi asam kuat dan basa lemah.(3) Pada titik P – Q terjadi sistem bufer.(4) Pada titik Q – T terjadi sistem buffer.(5) Pada titik T- R terjadi sistem bufer
1. Q-S
d. H3PO4 dan H2Oe. H3PO4 dan H2PO4
-
115
Bila mula-mula larutan bufer tersebut terbuat dari 9 mol CH3COONa dan 9 mol CH3COOH,setelah itu ditambahkan dengan HCl sebanyak 4 mol, maka pernyataan yang benar mengenaireaksi di atas adalah...a. Penambahan HCl tidak menyebabkan perubahan jumlah mol, baik CH3COOH maupun
CH3COO-
b. Penambahan HCl menyebabkan mol CH3COO- bertambah menjadi 13 mol dan jumlahCH3COOH berkurang menjadi 5 mol
c. Penambahan HCl menyebabkan jumlah mol CH3COO- berkurang menjadi 5 mol danjumlah CH3COOH bertambah menjadi 13 mol.
d. Penambahan HCl menyebabkan jumlah mol CH3COOH bertambah menjadi 13 mole. Penambahan HCl menyebabkan jumlah mol CH3COO- berkurang menjadi 5 mol.
18. Seandainya kalian ada di laboratorium melakukan percobaan seperti gambar di bawahini,
19. Fungsi penyangga dalam tubuh manusia yaitu ....(1) Menjaga kesetimbangan cairan yang ada di luar dan di dalam sel(2) Menjaga pecahnya pembuluh darah(3) Menjaga pH darah agar relatif konstan(4) Menjaga tekanan darah tetap stabil(5) Menjaga kesetimbangan pH kelenjar ludah
Dari pernyataan di atas yang benar fungsi larutan penyangga bagi tubuh adalah...a. 1 dan 3b. 2 dan 4c. 1,2 dan 5d. 1,3 dan 5e. Semua jawaban benar.
20. Salah satu keadaan yang disebabkan oleh gangguan/kegagagalan sistem penyangga dalamtubuh (darah) adalah asidosis. Asidosis merupakan suatu keadaan dimana pH darah turun dibawah 7,0 (darah terlalu banyak mengandung asam) sehingga dapat menyebabkankerusakan permanen pada organ tubuh bahkan kematian. Di bawah ini adalah beberapapernyataan tentang hal-hal yang dapat mencegah/menghentikan serangan asidosis:
(1) Setelah berolahraga dalam waktu yang lama, sebaiknya segera minum minumanberisotonik yang mengandung asam sitrat-natrium sitrat.
(2) Bagi orang yang dalam keadaan cemas berlebih, sebaiknya diminta untukmenghembuskan nafasnya dalam kantong plastik kemudian menghirupnyakembali.
(3) Bagi orang yang tinggal di pegunungan sebaiknya selalu mengkonsumsi masakanberbumbu sangat pedas agar tubuhnya dapat berkeringat lebih banyak sehinggatidak kedinginan.
Yang terjadi pada larutan penyangga jika kalian mencampurkansemua aquades dengan larutan penyangga tersebut adalah....
a. pH akan naik sedikitb. pH akan turun sedikitc. pH tidak berubah
d. pH turun drastise. pH naik drastis
116
(4) Tidak mengkonsumsi daging sapi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yanglama.
Pernyataan yang benar yaitu...a. 1b. 1 dan 2c. 2 dan 3d. 1 dan 4e. 1,2,3 dan 4
21. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:I. Teknologi pengawetan ikan dengan penggaramanII. Teknologi pembuatan sabun mandiIII. Teknologi pembuatan minuman peningkat performa olahraga/minuman berkarbonasi.Diantara pernyataan-pernyataan di atas, manakah teknologi yang menerapkan konsep sainsdalam larutan penyangga...
A. IB. IIC. IIID. II dan IIIE. I, II dan III
22.
Obat tetes mata sangat berguna bagi masyarakat ( Society) untuk mengobati penyakit matakering atau iritasi. Dalam obat tetes mata ternyata juga menggunakan sistem buffer.Manakah pernyataan di bawah ini yang kurang tepat mengenahi teknologi pembuatan obattetes mata..a. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH pada mata
manusia.b. Sediaan obat tetes mata dibuat tidak harus mendekati isotonis.c. Untuk menaikkan viskositas diperlukan suatu zat pengental pada pembuatan obat tetes
mata.d. Proses pembuatan obat tetes mata harus sterile. Obat tetes mata harus jernih dan bebas dari partikel asing.
23.
117
Bila pH larutan penyangga mula-mula 8,31, maka prediksi pH akhir yang tepat jika larutanyang di dalamnya adalah larutan penyangga....a. 7b. 8,35c. 8,15d. 9e. 8,40
24. Sistem penyangga yang utama dalam dalam cairan intrasel adalah pasangan dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat. Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa, manakah dari reaksi berikutyang menunjukkan cairan intrasel tersebut bereaksi dengan asam dan basa…
a. H2PO4-(aq) + H+
(aq)H3PO4(aq)
HPO42-
(aq) + H+(aq) HPO4
2-(aq) + H2O(l)
b. HPO42-
(aq) + H+(aq) H2PO4
-(aq)
H2PO4-(aq) + OH-
(aq)HPO42-
(aq) + H2O(l)
c. H2PO4-(aq) + OH-
(aq)HPO42-
(aq) + H2O(l)
HPO42-
(aq) + H+(aq) HPO4
2-(aq) + H2O(l)
d. H2PO4-(aq) + H+
(aq)H3PO4(aq)
HPO42-
(aq) + H+(aq) H2PO4
-(aq)
e. H2PO4-(aq) + OH-
(aq)HPO42-
(aq) + H2O(l)
HPO42-
(aq) + OH-(aq) PO4
3-(aq) + H2O(l)
25. Dari pernyataan berikut ini :(1) pH darah dalam tubuh manusia selalu konstan(2) Adanya proton (H+) dalam darah menyebabkan peningkatan keasaman darah(3) Paru-paru dan ginjal adalah organ utama yang mempunyai peran dalam menjaga pH
darah.Manakah dari pernyataan di atas yang tepat ….a. Hanya no. 1yang benarb. Hanya no.2 yang benarc. Hanya no. 1 dan 2 yang benard. Benar semuae. Tidak ada yang benar
26. Zat pengatur asam adalah suatu jenis zat aditif makanan yang bekerja sebagai penyangga.Salah satu diantara yang sering digunakan adalah campuran asam sitrat dengan natrium sitrat.Asam sitrat adalah adalah asam yang mengion sebagai berikut :C5H7O4CO2H(aq)C5H7O4
-(aq) + H+(aq) Ka = 7,4 x 10-4
Zat aditif yang biasanya dicampurkan adalah kedua larutan di atas, maka berapakah pH darilarutan yang mengandung asam sitrat 0,22 M dan larutan natrium sitrat 0,3 M!a. 4 – log 4,256b. 4 – log 5,426c. 4 – log 5,264d. 4 – log 5,624e. 4 – log 4,526
27. Seorang siswa melakukan percobaan membuat larutan penyangga dari asam lemah danbasa kuat melalui titasi asam basa. Grafik manakah yang menunjukkan hasil percobaantersebut.
a. c. e.
118
28.
a. Asam sitrat dengan natrium benzoat.b. Asam benzoat dengan natrium benzoatc. Asam asetat dengan asam benzoat
29. Larutan NaCN 0,2 M sebanyak 50 mL diencerkan menjadi 100 mL. Ka HCN = 10-9, Kw = 10-14 .Pernyataan yang benar tentang larutan ini adalah...
(1) Konsentrasi larutan NaCN menjadi 0,1 M.(2) Larutan terhidrolisis dengan reaksi : CN- + H2O HCN + OH-
(3) Konstanta ionisasinya = [HCN][OH-]/[CN- ](4) pH = 11
a. 1,2 dan 3b. 1 dan 2c. 2 dan 4d. 4 sajae. Semua benar.
30. Seorang petani menanam kentang pada ladangnya. Setelah dilakukan beberapa kalipenanaman ternyata hasilnya tidak maksimal sehingga petani mengalami kerugian.Berdasarkan informasi yang petani dapatkan tanaman kentang akan tumbuh baik pada pHtanah 5. Berdasarkan informasi tersebut petani mengecek lahannya ternyata pHnyamendekati 7. Cara mengatasi permasalaahan tersebut petani akan melakukan percobaandengan menggunakan pupuk ZA untuk ditebar di ladangnya. Perumusan hipotesis daripercobaan yang akan dilakukan oleh petani yang tepat adalah.a. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap perubahan pH tanahb. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap tanaman kentangc. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap kerugian petanid. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap pupuk ZAe. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap kerugian petani
31. Seorang siswa sedang meneliti bagaimana caranya mentralkan lahan yang bersifat asamagar bisa ditumbuhi tanaman tertentu. Berdasarkan studi pustaka siswa akan mencobamenetralkan tanah dengan batu kapur (CaCO3). Dugaan sementaranya jika tanah yangbersifat asam ditambah batu kapur maka pH tanahnya akan naik.Variabel terikat dalam penelitian tersebut adalah..a. Penambahan batu kapurb. pH tanahc. tanamand. pertumbuhan tanamane. siswa
32. Berikut beberapa alasan yang mungkin bila suatu garam dilarutkan dalam air
Adanya larutan penyangga dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hariseperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit, makanan dan zat warna.Buffer yang biasanya terdapat dalam makanan olahan dalam kalenngadalah......
d. Asam sitrat dengan natrium benzoate. Asam asetat dan asam sitrat.
b. d.
119
1. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa lemah sehingga terhidrolisissebagian.
2. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa kuat sehingga terhidrolisissebagian.
3. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa kuat sehingga tidak terhidrolisis.4. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga terhidrolisis
total.5. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga tidak
terhidrolisis.Manakah pernyataan yang mungkin untuk K2SO4 dalam air...a. (1)b. (2)c. (3)d. (4)e. (5)
33. Perhatikan tabel berikut:No. Jenis larutan warna
lakmus merah Lakmus biru1. NaCl merah biru2. NH4Cl merah merah3. KCN biru biru4. CH3COONa biru biru
Dari data percobaan di atas garam yang bersifat basa adalah....a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 dan 4
34. Perhatikan beberapa larutan garam berikut ini1. Na2CO 3
2. KNO 3
3. HCOONa4. NaCl
Larutan di atas yang dapat membirukan kertas lakmus merah adalah......a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 3 dan 4d. 1 dan 3e. 2 dan 4
35. Jika seorang siswa ingin melakukan praktikum membuat garam yang bersifat asam, makacampuran manakah yang diperlukan...a. 100 ml larutan HF 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Mb. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 ml larutan NH3 0,2 Mc. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 mL larutan KOH 0,2 Md. 100 ml larutan HCN 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Me. 100 ml larutan HCOOH 0,2 M + 100 ml larutan KOH 0,2 M
36. Ani akan membuat larutan garam dengan pH di bawah pH normal, bahan manakah yangakan digunakan....a. KBrb. NH4Clc. Na2CO3
d. CH3COOK
d. 3 dan 4e. 4
120
e. NaCl37. Jika larutan 50 mL asam lemah monoprotik 0,2 M direaksikan dengan 50 mL larutan basa
kuat monoprotik 0,2 M , Ka= 10-5, pH larutan yang akan terjadi....a. 3b. 6c. 7
38. Perhatikan gambar di bawah ini39. Berikut ini adalah pernyataan mengenai amonium nitrat dalam konteks SETS (Sains, Environment,
Technologi and Society)(1) Amonium nitrat merupakan garam yang bersifat asam dan mengalami hidrolisis parsial(2) Ammonium nitrat digunakan sebagai pupuk oleh para petani(3) Amonium nitrat dapat sebagai oksidator bahan peledak(4) Amonium nitrat dapat digunakan sebagai salah satu bahan cold pack yang menghasilkan reaksi
endoterm.Manakah pernyataan tersebut yang benar..
a. 1 dan 2b. 2 dan 3c. 3 dan 4d. 1, 2 dan 4e. Benar semua
40. Perhatikan garam-garam berikut !1. Natrium asetat2. Ammonium asetat3. Ammonium klorida4. Natrium klorida5. Kalium kloridaManakah di antara garam-garam di atas jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis parsialadalah …a. 1, 2, dan 3b. 2 dan 4c. 1 dan 3d. 1, 3, dan 5e. Benar semua
41. Di bawah ini garam-garam dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang sering digunakan olehmasyarakat.(1) Penggunaan amonium sulfat sebagai pupuk, mengalami hidrolisis sebagian.(2) Penggunaan natrium benzoat sebagai pengawet mengalami hidrolisis total.(3) Penggunaan natrium hipoklorit sebagai pemutih pakaian,mengalami hidrolisis sebagian.(4) Penggunaan natrium klorida sebagai perasa asin pada makanan merupakan garam yang tidak
mengalami hidrolisis.Manakah pernyataan yang benar:......a. 1,2 dan 3b. 2,3 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1,3 dan 4
42. Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion garam yang berasal dari asam lemah/basa lemah.Spesi yang bereaksi dengan air adalah anion dari asam lemah dan kation dari basa lemah. Ion berikutyang mengalami hidrolisis dalam air adalah.....a. Na+
b. NH4+
c. Cl-
d. NO3-
e. SO42-
d. 8e. 9
Bila diketahui pH larutan ditabung 1 adalah 11 maka pH ditabung 2 adalah..
a. 3b. 5c. 7
d. 9
e. 11
121
43. Pernahkah kalian makan manisan buah dalam kaleng? Biasanya ke dalam produk tersebutditambahkan garam natrium benzoat sebagai bahan pengawet. Di antara pernyataan di bawah iniyang sesuai tentang sifat – sifat garam tersebut adalah...a. Garam natrium benzoat berasal dari basa lemah dan asam kuat .b. Ion Na+ mengalami hidrolisis dalam air.c. pH larutan garamnya di bawah 7d. larutan garam zat pengawet tersebut dapat memerahkan kertas lakmus birue. garam tersebut terhidrolisis sebagian dalam air
44. Produk pemutih pakaian mengandung garam NaOCl yang sangat reaktif. Garam ini digunakan untukmenghilangkan noda pada pakaian. Dalam air garam tersebut akan terhidrolisis sebagian, ion yangterhidrolisis adalah...a. Na+
b. OCl-
c. HOCl-
d. OH-
e. H+
45. Jika 50 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi dengan 50 mL NaOH 0,1 M diketahui Ka= 10-5
(1) Garam yang terbentuk dapat memerahkan lakmus biru(2) pH larutan 3 – log 5(3) konsentrasi CH3COONa = 0,005 M(4) CH3COONa mengalami hidrolisis sebagianDari pernyataan di atas yang benar adalaha. 1, 2 dan 3b. 2 dan 3c. 1 sajad. 4 sajae. 1,3 dan 4
46. Kemungkinan reaksi yang terjadi jika larutan HCN dan Fe(OH)2 dicampur adalah..(1) Fe2+
(aq) + 2H2O (l) Fe(OH)2(aq) + 2H+(aq)
(2) Fe2+(aq) + 2H2O (l) Fe(OH)2(aq) + 2H+
(aq)
(3) CN-(aq) + 2H2O (l) HCN(aq) + OH-
(aq)
(4) CN-(aq) + 2H2O (l) HCN(aq) + OH-
(aq)reaksi hidrolisis yang sesuai dengan pencampuran kedua larutan tersebut yaitu...a. Reaksi (2) dan (4)b. Reaksi (1) dan (3)c. Reaaksi (1)d. Reaksi (2)e. Semua reaksi benar
47. Banyak garam yang digunakan sebagai zat aditif pada pengolahan makanan. Zat aditif bisamemberikan dampak positif dari segi ekonomi dan dampak negatif dari segi kesehatan bagimasyarakat (Society). Beberapa pernyataan di bawah ini mengenahi garam-garam sebagaizat aditif yang benar adalah..(1) Garam monosodium glutamat digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan
dan dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.(2) Garam natrium benzoat digunakan sebagai pengawet makanan dan bersifat toksik bagi
tubuh manusia jika dikonsumsi melebihi batas yang dianjurkan.(3) Garam natrium nitrit digunakan sebagai pengawet pada daging sehingga daging tidak
cepat membusuk.
122
(4) Garam kalium sorbat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan jamur sehinggamakanan menjadi awet dan menguntungkan secara ekonomi bagi produsen.a. 1, 2 dan 3b. 2, 3 dan 4c. 3, 4 dan 1d. 1 ,2 dan 4e. Benar semua
48. Suatu data penelitian menunjukkan bahwa semangka akan tumbuh dengan baik dalamkisaran pH antara 4,5 – 5,5. Maka berdasarkan informasi tersebut ,media tanam di bawah iniyang cocok untuk kelangsungan hidup semangka yaitu....
a. Media tanam yang bersifat basa dengan pH antara 7-9b. Media tanam yang bersifat netral dengan pH = 7c. Media tanam yang bersifat asam dengan pH kurang dari 6d. Media tanam yang bersifat asam dengan pH antara 4-6e. Media tanam yang bersifat basa dengan pH lebih dari 7
49. Dalam minuman bersoda mengandung buffer....a. Fosfatb. nitratc. asetatd. klorate. sulfat
50. Seorang siswa melakukan percobaan membandingkan pH larutan buffer dan bukan buffer.Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut;
Perubahan larutan buffer di atas dalam grafik ditunjukkan oleh..a.
b.
c.
d.
e.
123
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. D2. A3. A4. C5. E6. E7. D8. D9. E10. D11. D12. B13. D14. A15. E16. E17. C18. C19. D20. D21. C22. B23. C24. B25. D
26 B27 C28 B29 E30 A31 B32 C33 D34 D35 B36 B37 E38 B39 E40 C41 E42 B43 E44 B45 E46 A47 E48 D49 A50 A
Lampiran 8
124
ANALISIS VALIDITAS, DAYA BEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITES INSTRUMEN TES
No. KODE Nomer Soal1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 UC-1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 UC-2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 UC-3 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14 UC-4 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 UC-5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 16 UC-6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 UC-7 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18 UC-8 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 19 UC-9 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 110 UC-10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 111 UC-11 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 112 UC-12 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 113 UC-13 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 114 UC-14 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 115 UC-15 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 116 UC-16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 117 UC-17 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 118 UC-18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 119 UC-19 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 120 UC-20 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 121 UC-21 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 122 UC-22 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 123 UC-23 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 124 UC-24 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 125 UC-25 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 126 UC-26 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 127 UC-27 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 128 UC-28 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 129 UC-29 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 130 UC-30 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
jumlah 30 5 21 21 15 13 16 12 10 24 23 30
Val
idit
as B
utir
Soa
l
∑XY 749 147 578 561 429 374 476 345 287 641 620 749Xp 24,967 29,400 27,524 26,714 28,600 28,769 29,750 28,750 28,700 26,708 26,957 24,967Xt 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667 24,9667p 1 0,16667 0,7 0,7 0,5 0,43333 0,53333 0,4 0,33333 0,8 0,76667 1q 0 0,83333 0,3 0,3 0,5 0,56667 0,46667 0,6 0,66667 0,2 0,23333 0St 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556 7,68556
rbis #DIV/0! 0,25797 0,50824 0,34734 0,47275 0,43266 0,66535 0,40193 0,34348 0,45323 0,46931 #DIV/0!thitung #DIV/0! 1,41287 3,12273 1,96001 2,8388 2,53942 4,7161 2,3227 1,93529 2,69048 2,81231 #DIV/0!ttabel 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7
kriteria #DIV/0! tdk valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid #DIV/0!
IK
IK 1 0,16667 0,7 0,7 0,5 0,43333 0,53333 0,4 0,33333 0,8 0,76667 1
Kriteriasangatmudah sukar sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang mudah mudah sangat mudah
Day
a B
eda
BA 10 3 9 9 7 6 9 6 5 10 10 10BB 10 0 3 5 2 2 0 3 2 6 4 10JA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10JB 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Daya Beda 0 0,3 0,6 0,4 0,5 0,4 0,9 0,3 0,3 0,4 0,6 0Kriteria sgt jelek cukup baik cukup baik cukup sgt baik cukup cukup cukup baik sgt jelek
Rel
iabi
litas
Keterangan dibuang dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuangk/k-1 1,02041
M 24,9667M(K-M) 624,999
M(K-M)/KVt 0,211621-[M(K-M)/KVt] 0,78838
Reliabilitas 0,80447
Lampiran 9
125
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 270 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 00 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 00 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 01 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 10 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 00 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 00 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 00 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 00 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 10 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 11 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 10 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 11 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 01 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 10 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 10 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 00 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 10 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 00 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 01 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 01 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 01 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
13 24 11 15 7 16 19 5 15 10 14 24 2 18 17285 641 343 419 200 430 483 120 441 292 404 659 58 486 396
21,923 26,708 31,182 27,933 28,571 26,875 25,421 24,000 29,400 29,200 28,857 27,458 29,000 27,000 23,29424,967 24,96667 24,9667 24,96667 24,96667 24,9667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,966670,4333 0,8 0,36667 0,5 0,233333 0,53333 0,633333 0,166667 0,5 0,333333 0,466667 0,8 0,066667 0,6 0,5666670,5667 0,2 0,63333 0,5 0,766667 0,46667 0,366667 0,833333 0,5 0,666667 0,533333 0,2 0,933333 0,4 0,4333337,6856 7,685559 7,68556 7,685559 7,685559 7,68556 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559
-0,346 0,453231 0,61531 0,386005 0,258753 0,26545 0,077702 -0,05625 0,576839 0,389486 0,473512 0,648402 0,140257 0,324025 -0,24886-1,953 2,690477 4,1304 2,214153 1,417469 1,45687 0,412405 -0,29811 3,736695 2,237671 2,844719 4,506806 0,74958 1,81236 -1,35962
1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7tdk valid valid valid valid tdk valid tdk valid tdk valid tdk valid valid valid valid valid tdk valid valid tdk valid
0,4333 0,8 0,36667 0,5 0,233333 0,53333 0,633333 0,166667 0,5 0,333333 0,466667 0,8 0,066667 0,6 0,566667sedang mudah sedang sedang sukar sedang sedang sukar sedang sedang sedang mudah sukar sedang sedang
3 10 7 8 4 6 6 1 7 6 8 10 1 9 36 6 0 4 1 5 7 2 1 2 2 5 1 4 6
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1010 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
-0,3 0,4 0,7 0,4 0,3 0,1 -0,1 -0,1 0,6 0,4 0,6 0,5 0 0,5 -0,3sgt jelek cukup baik cukup cukup jelek sgt jelek sgt jelek baik cukup baik baik sgt jelek baik sgt jelekdibuang dipakai dipakai dipskai dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang
126
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 410 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 11 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 00 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 01 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 00 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 00 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 00 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 00 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 00 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 11 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 00 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 00 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 00 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 00 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 00 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 00 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 00 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 01 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 00 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 01 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 10 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 01 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 00 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
7 3 19 16 19 25 3 28 23 20 3 3 16 7172 81 515 442 556 682 62 717 605 543 94 87 480 215
24,571 27,000 27,105 27,625 29,263 27,280 20,667 25,607 26,304 27,150 31,333 29,000 30,000 30,714
24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,966670,233333 0,1 0,633333 0,533333 0,633333 0,833333 0,1 0,933333 0,766667 0,666667 0,1 0,1 0,533333 0,2333330,766667 0,9 0,366667 0,466667 0,366667 0,166667 0,9 0,066667 0,233333 0,333333 0,9 0,9 0,466667 0,7666677,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559-0,02837 0,088188 0,365707 0,369769 0,734715 0,673051 -0,1865 0,311811 0,315495 0,401753 0,276131 0,174931 0,700126 0,41257-0,15018 0,468475 2,079166 2,105888 5,730962 4,815396 -1,00447 1,736525 1,759293 2,321468 1,520256 0,940146 5,188541 2,396589
1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7tdk valid tdk valid valid valid valid valid tdk valid valid valid valid tdk valid tdk valid valid valid0,233333 0,1 0,633333 0,533333 0,633333 0,833333 0,1 0,933333 0,766667 0,666667 0,1 0,1 0,533333 0,233333
sukar sukar sedang sedang sedang mudah sukar mudah mudah sedang sukar sukar sedang sukar2 1 10 7 10 10 0 10 10 8 2 1 9 53 0 5 2 2 5 2 9 5 5 0 0 1 1
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 1010 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
-0,1 0,1 0,5 0,5 0,8 0,5 -0,2 0,1 0,5 0,3 0,2 0,1 0,8 0,4sgt jelek jelek baik baik sgt baik baik sgt jelek jelek baik cukup jelek jelek sgt baik cukupdibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai
127
42 43 44 45 46 47 48 49 50 Y Y²1 1 1 1 1 1 1 1 1 40 16001 1 1 1 1 1 1 1 1 38 14441 1 0 1 1 1 0 0 1 36 12961 1 1 1 0 1 1 0 1 33 10891 1 0 1 1 1 1 0 1 32 10240 1 1 0 1 0 1 1 0 32 10240 1 1 1 1 1 1 1 0 31 9611 1 0 0 1 0 0 0 0 30 9001 1 1 0 0 0 1 0 1 30 9000 1 1 0 1 0 1 1 0 29 8411 1 0 0 1 0 0 0 0 29 8411 0 0 0 0 0 1 0 0 28 7841 1 1 0 0 0 1 0 1 27 7291 1 0 0 1 0 1 0 1 26 6761 0 0 0 1 0 1 0 0 26 6761 1 0 1 0 0 1 0 0 24 5761 0 0 0 1 0 1 0 0 24 5760 0 0 0 1 0 1 0 1 23 5291 0 0 1 0 1 1 1 1 23 5290 0 1 0 1 0 1 1 0 23 5291 1 0 0 1 0 0 0 0 22 4841 0 0 1 1 0 1 0 0 21 4410 1 1 0 0 0 1 1 0 20 4000 0 0 0 1 1 1 0 1 18 3240 0 0 0 0 1 0 1 0 18 3240 0 0 0 1 0 1 0 0 17 2891 0 0 0 0 0 1 0 0 16 2561 0 0 0 1 0 0 0 0 13 1690 0 0 1 0 0 0 0 1 11 1210 0 0 0 1 0 0 0 0 9 81
19 16 10 10 20 9 22 9 12 749 20413518 479 303 289 519 269 581 254 337
27,263 29,938 30,300 28,900 25,950 29,889 26,409 28,222 28,08324,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,96667 24,966670,633333 0,533333 0,333333 0,333333 0,666667 0,3 0,733333 0,3 0,40,366667 0,466667 0,666667 0,666667 0,333333 0,7 0,266667 0,7 0,67,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559 7,685559
0,392708 0,691432 0,490691 0,361885 0,180942 0,419273 0,311232 0,277307 0,3311082,25954 5,06438 2,979908 2,054138 0,973526 2,443754 1,732952 1,52727 1,856793
1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7valid valid valid valid tdk valid valid valid tdk valid valid
0,633333 0,533333 0,333333 0,333333 0,666667 0,3 0,733333 0,3 0,4sedang sedang sedang sedang sedang sukar mudah sukar sedang
8 10 7 6 8 6 8 5 64 2 1 2 6 2 5 2 2
10 10 10 10 10 10 10 10 1010 10 10 10 10 10 10 10 100,4 0,8 0,6 0,4 0,2 0,4 0,3 0,3 0,4
cukup sgt baik baik cukup jelek cukup cukup cukup cukupdipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dibuang dipakai dibuang dipakai
128
RUBRIK PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK
Kode. Indikator Kriteriapenilaian
Keterangan
A. Persiapan siswa dalammelakukan praktikum.
4 Siswa datang tepat waktu, membawa diktatpraktikum, membawa bahan yangditugaskan, dan membersihkan alatpraktikum .
3 Siswa melaksanakan 3 kriteria di atas.2 Siswa melaksanakan 2 kriteria di atas.1 Siswa hanya melaksanakan 1 kriteria di atas.
B. Persiapan alat dan bahan( Guru hanyamenyediakan berbagaialat dan bahan yangdiperlukan dilaboratorium, siswadalam kelompok secaramandiri menyiapkan alatdan bahan yang sesuaidengan apa yang akandipraktikumkan).
4 Sudah menyiapkan alat dan bahan sebelumhari dilaksanakannya praktikum.
3 Menyiapkan alat dan bahan beberapa saatsebelum praktikum dimulai.
2 Menyiapkan alat dan bahan pada saatpraktikum dimulai.
1 Tidak menyiapkan alat dan bahan pada saatpraktikum dimulai.
C. Kelengkapan alat danbahan praktikum
4 Jika semua alat dan bahan praktikumlengkap.
3 Jika ada satu alat atau bahan yang kurang.2 Jika ada dua alat atau bahan yang kurang.1 Jika ada tiga atau lebih alat atau bahan yang
kurang.D. Kemampuan siswa
dalam bekerja4 Siswa mampu melaksanakan percobaan
dengan benar tanpa bantuan guru,dan tanpamelihat bagan cara kerja.
3 Siswa mampu melakukan percobaan denganbenar tanpa bantuan guru tapi melihat bagancara kerja.
2 Siswa mampu melakukan percobaan denganbenar, dibantu oleh guru dan melihat carakerja.
Lampiran 10
129
1 Siswa tidak mampu melakukan percobaandengan benar.
E. Penguasaan proseduryang digunakan dalampraktikum
4 Jika semua prosedur yang dilakukan sesuaidengan urutan langkah-langkah dalampraktikum.
3 Jika ada 1 prosedur yang dilakukan tidaksesuai/menyimpang dari urutan langkah-langkah dalam praktikum.
2 Jika ada 2 prosedur yang tidaksesuai/menyimpang dari urutan langkah-langkah dalam praktikum.
1 Jika ada 3 prosedur atau lebih yang tidaksesuai atau menyimpang dari urutan langkah-langkah dalam praktikum.
F. Keterampilanmenggunakan alat.
4 Jika siswa mampu menggunakan semua alatdengan tepat.
3 Jika siswa tidak mampu menggunakan 1 alatdengan tepat.
2 Jika siswa tidak mampu menggunakan 2 alatdengan tepat.
1 Jika siswa tidak mampu menggunakan 3 alatatau lebih dengan tepat.
G. Keterampilanmelakukan pengukuran
4 Siswa mampu mengkur zat/bahan dengantepat tanpa bantuan orang lain/ guru.
3 Siswa mampu mengukur zat/bahan dengantepat dengan bantuan guru.
2 Siswa mampu mengukur zat/bahan tanpabantuan guru namun kurang tepat.
1 Siswa tidak mampu mengukur zat/bahansama sekali.
H. Keterampilanmelakukan pengamatanobjek
4 Siswa mampu melakukan pengamatan objekdengan tepat tanpa bantuan guru.
3 Siswa mampu melakukan pengamatan objekdengan tepat dan dibantu oleh guru.
2 Siswa mampu melakukan pengamatan objekkurang tepat.
1 Siswa tidak melakukan pengamatan objek.I. Kebersihan alat dan
tempat praktikuma. Mencuci alat-alat yang telah
digunakan.b. Merapikan kembali alat-alat yang
130
telah digunakan.c. Membersihkan sampah atau larutan
yang tumpah di meja dan sekitarpraktikan.
d. Merapikan meja dan kursi yang telahditempati untuk praktikum.
4 Jika semua indikator dikerjakan3 Jika hanya tiga indikator dikerjakan2 Jika hanya tiga indikator dikerjakan1 Jika hanya satu indikator dikerjakan
J. Kecakapan bekerjasamadalam kelompok
4 Siswa mampu bekerjasama dengan baikantaranggota kelompok.
3 Siswa hanya mampu bekerjasama denganbeberapa anggota kelompok.
2 Siswa tidak mampu bekerjasama dalamanggota kelompok.
1 Siswa tidak mampu bekerjasama dalamanggota kelompok dan di luar kelompok.
K. Pelaporan hasilpraktikum
4 Siswa membuat laporan sementara sesuaidengan hasil praktikum dan disusun rapi,runtut serta tepat waktu.
3 Siswa membuat laporan sementara sesuaidengan hasil praktikum dan tidak rapi, runtutserta tepat waktu.
2 Siswa membuat laporan sementara sesuaidengan hasil praktikum tetapi tidak tepatwaktu.
1 Siswa membuat laporan sementara tidaksesuai dengan hasil praktikum.
131
ANALISIS RELIABILITAS LEMBAR PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM
PENGAMAT 1
No.KODE
NILAI SETIAP ASPEK JUMLAH
A B C D E F G H I J K
1. UC-01 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36
2. UC-02 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 36
3. UC-03 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38
4. UC-04 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36
5. UC-05 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 37
6. UC-06 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
7. UC-07 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 34
8. UC-08 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
9. UC-09 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
10. UC-10 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36
11. UC-11 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 38
12. UC-12 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36
13. UC-13 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36
14. UC-14 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 37
15. UC-15 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 41
PENGAMAT 2
No.
KODE
SKOR SETIAP ASPEK
JUMLAHA B C D E F G H I J K
1.UC-01
3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
2.UC-02
3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36
3.UC-03
3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36
4.UC-04
4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36
5.UC-05
3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36
6.UC-06
3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36
7.UC-07
2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 2 35
8.UC-08
2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 35
9.UC-09
4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 36
10.UC-10
3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
11.UC-11
3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 36
12.UC-12
4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36
13.UC-13
4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 2 33
14.UC-14
3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
15.UC-15
4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 40
Lampiran 11
132
PERHITUNGAN RELIABELITAS INSTUMEN PSIKOMOTORIK
No. Kode JUMLAH(PENGAMAT 1)
JUMLAH(PENGAMAT 2)
RANKING(PENGAMAT 1)
RANKING(pengamat 2) b b2
1.UC-01 36
36 8,5 7 0,5 0,25
2.UC-02 36
36 8,5 7 0,5 0,25
3.UC-03 38
36 2,5 7 3,5 12,25
4.UC-04 36
36 8,9 7 0,5 0,25
5.UC-05 37
36 4,5 7 2,5 6,25
6.UC-06 35
36 13 7 6 36
7.UC-07 34
35 15 13,5 1,5 2,25
8.UC-08 35
35 13 13,5 0,5 0,25
9.UC-09 35
36 13 7 6 36
10.UC-10 36
36 8,5 7 0,5 0,25
11.UC-11 38
36 2,5 7 3,5 12,25
12.UC-12 36
36 8,5 7 0,5 0,25
13.UC-13 36
33 8,5 15 6,5 42,25
14.UC-14 37
36 4,5 7 2,5 6,25
15.UC-15 41
40 1 1 0 0
JUMLAH 155
Rumus mencari koefisien reliabelitas dalam Inter Raters Reliability :
r11 = 1-∑( )
r11 = 1- ( )r11 = 0,7232
Koefisien reliabelitas perhitungan lebih besar dari pada harga minimum koefisien
reliabelitas (0,7232 >0,7) maka instrumen dikatakan reliabel.
133
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)
No. Aspek Kriterianilai
Keterangan
1. Kecakapan bertanya 4 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.
3 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.
2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpertanyaan dengan jelas dan menggunakanbahasa yang baik dan benar.
1 Jika siswa tidak pernah menyampaikanpertanyaan.
2. Kecakapan berpendapat 4 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.
3 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.
2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpendapat dengan jelas dan menggunakan bahasayang baik dan benar.
1 Jika siswa tidak pernah menyampaikanpendapat.
3. Toleransi 4 Jika siswa menghargai pendapat,memperhatikan dan memberi kesempatanteman untuk berpendapat.
3 Jika siswa hanya melakukan 2 dari indikator diatas.
2 Jika siswa hanya melakukan 1dari indikator diatas.
1 Jika siswa tidak melakukan semua indikator diatas
4. Kepercayaan diri dalamberkomunikasi dihadapan teman danguru.
4 Jika siswa mampu berkomunikasi denganlancar, tidak menundukkan kepala sewaktuberbicara dan suaranya jelas
3 Jika siswa mampu berkomunikasi denganlancar, tidak menundukkan kepala sewaktuberbicara tapi suaranya kurang jelas.
2 Jika siswa mampu berkomunikasi denganlancar, tapi menundukkan kepala dan suaranyakurang jelas.
1 Jika siswa tidak mampu berkomunikasi denganlancar, menunddukkan kepala dan suaranya
Lampiran 12
134
kurang jelas.5. Kemampuan
merumuskan masalah4 Jika siswa mampu merumuskan masalah dengan
benar dan sangat tepat menjawab kebutuhanpraktikum
3 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar dan cukup tepat menjawab kebutuhanpraktikum
2 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar tetapi kurang tepat menjawab kebutuhanpraktikum
1 Tidak mampu merumuskan masalah dalampraktikum
6. Kemampuanmenentukan variabel
4 Mampu mengidentifikasi semua variabel (variabelkontrol, bebas dan terikat) dengan tepat
3 Hanya mampu mengidentifikasi dua dari variabeldengan tepat
2 Hanya mampu mengidentifikasi satu dari variabeldengan tepat.
1 Tidak mampu mengidentifikasi semua variabel7. Kemampuan
merumuskan hipotesis4 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan
tepat menjawab kebutuhan praktikum3 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan
cukup tepat menjawab kebutuhan praktikum2 Cukup dalam merumuskan hipotesis dan menjawab
kebutuhan praktikum1 Tidak mampu merumuskan masalah dalam
praktikum8. Kemampuan
memecahkan masalah4 Mampu memecahkan masalah dengan cukup
tepat.3 Mampu memecahkan masalah dengan kurang
tepat .2 Mampu memecahkan masalah dengan tidak
tepat.1 Tidak mampu memecahkan masalah.
135
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)
No. Aspek Kriterianilai
Keterangan
1. Kecakapan bertanya 4 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas dan menggunakan bahasa yang baikdan benar.
3 Jika siswa mampu menyampaikan pertanyaandengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.
2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpertanyaan dengan jelas dan menggunakanbahasa yang baik dan benar.
1 Jika siswa tidak pernah menyampaikanpertanyaan.
2. Kecakapan berpendapat 4 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas dan menggunakan bahasa yang baikdan benar.
3 Jika siswa mampu menyampaikan pendapatdengan jelas tetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.
2 Jika siswa kurang mampu menyampaikanpendapat dengan jelas dan menggunakan bahasayang baik dan benar.
1 Jika siswa tidak pernah menyampaikan pendapat.3. Toleransi 4 Jika siswa menghargai pendapat,
memperhatikan dan memberi kesempatanteman untuk berpendapat.
3 Jika siswa hanya melakukan 2 dari indikator diatas.
2 Jika siswa hanya melakukan 1dari indikator diatas.
1 Jika siswa tidak melakukan semua indikator diatas
4. Kepercayaan diri dalamberkomunikasi dihadapan teman danguru.
4 Jika siswa mampu berkomunikasi dengan lancar,tidak menundukkan kepala sewaktu berbicaradan suaranya jelas
3 Jika siswa mampu berkomunikasi dengan lancar,tidak menundukkan kepala sewaktu berbicaratapi suaranya kurang jelas.
2 Jika siswa mampu berkomunikasi dengan lancar,tapi menundukkan kepala dan suaranya kurangjelas.
1 Jika siswa tidak mampu berkomunikasi dengan
Lampiran 12
136
lancar, menunddukkan kepala dan suaranyakurang jelas.
5. Kemampuanmerumuskan masalah
4 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar dan sangat tepat menjawab kebutuhanpraktikum
3 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar dan cukup tepat menjawab kebutuhanpraktikum
2 Jika siswa mampu merumuskan masalah denganbenar tetapi kurang tepat menjawab kebutuhanpraktikum
1 Tidak mampu merumuskan masalah dalampraktikum
6. Kemampuanmenentukan variabel
4 Mampu mengidentifikasi semua variabel (variabelkontrol, bebas dan terikat) dengan tepat
3 Hanya mampu mengidentifikasi dua dari variabeldengan tepat
2 Hanya mampu mengidentifikasi satu dari variabeldengan tepat.
1 Tidak mampu mengidentifikasi semua variabel7. Kemampuan
merumuskan hipotesis4 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan
tepat menjawab kebutuhan praktikum3 Mampu merumuskan hipotesis dengan benar dan
cukup tepat menjawab kebutuhan praktikum2 Cukup dalam merumuskan hipotesis dan menjawab
kebutuhan praktikum1 Tidak mampu merumuskan masalah dalam
praktikum8. Kemampuan
memecahkan masalah4 Mampu memecahkan masalah dengan cukup
tepat.3 Mampu memecahkan masalah dengan kurang
tepat .2 Mampu memecahkan masalah dengan tidak
tepat.1 Tidak mampu memecahkan masalah.
137
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF
Kode . Aspek Kriterianpenilaian
Keterangan
A. Disiplin dalamKehadiran di kelas
4 Jika siswa tidak pernah terlambathadir mengikuti pelajaran.
3 Jika siswa pernah terlambat hadirmengikuti pelajaran satu kali.
2 Jika siswa pernah terlambat hadirmengikuti pelajaran kimia dua kali.
1 Jika siswa pernah terlambat hadirmengikuti pelajaran kimia tiga kaliatau lebih .
B. Kerjasama dalamkelompok
4 Sangat aktif bekerjasama dalamkelompok dan menyumbangkan idetiga kali atau lebih.
3 Cukup aktif bekerjasama dalamkelompok dan menyumbangkan idedua kali .
2 Kurang aktif bekerjasama dalamkelompok dan menyumbangkan idesatu kali.
1 Tidak aktif bekerjasama dalamkelompok dan tidak pernahmenyumbangkan ide.
C. Kejujuran 4 Jika siswa tidak pernah bertanyakepada teman sewaktu mengerjakantes.
3 Jika siswa pernah satu kali bertanyakepada teman sewaktu mengerjakantes.
2 Jika siswa pernah dua kali bertanyakepada teman sewaktu mengerjakantes.
1 Jika siswa pernah tiga kali atau lebihbertanya kepada teman sewaktumengerjakan tes.
D. Bertanggung jawab 4 Jika siswa melaksanakan semua tugasatau instruksi dari guru.
3 Jika siswa pernah satu kali tidakmengerjakan tugas atau instruksi dariguru.
2 Jika siswa pernah dua kali tidakmengerjakan tugas atau instruksi dariguru.
Lampiran 14
138
1 Jika siswa pernah tiga kali atau lebihtidak mengerjakan tugas atau instruksidari guru.
E. Keaktifan siswadalam mengajukanpertanyaan di kelas(rasa ingin tahu)
4 Jika siswa bertanya tiga kali ataulebih saat KBM.
3 Jika siswa bertanya dua kali saat KBM.
2 Jika siswa bertanya satu kali saatKBM.
1 Tidak pernah bertanya saat KBM.F. Kecakapan
berkomunikasilisan
4 Mampu mengkomunikasikan denganjelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.
3 Mampu berkomunikasi dengan jelastetapi kurang menggunakan bahasayang baik dan benar.
2 Kurang mampu berkomunikasidengan jelas dan menggunakan bahasayang baik dan benar.
1 Tidak mampu berkomunikasi denganjelas dan menggunakan bahasa yangbaik dan benar.
G. Keberanian siswadalam mengerjakansoal di depan kelas
4 Jika siswa berani mengerjakan soal didepan kelas 3 kali atau lebih
3 Jika siswa berani mengerjakan soal didepan kelas 2 kali
2 Jika siswa berani mengerjakan soal didepan kelas 1 kali
1 Jika siswa tidak pernah mengerjakansoal di depan kelas.
139
ANALISIS RELIABILITAS LEMBAR AFEKTIF
PENGAMAT 1
No.KODE
NILAI SETIAP ASPEK JUMLAH
A B C D E F G
1. UC-01 4 3 3 3 3 3 3 22
2. UC-02 4 3 3 3 3 3 3 22
3. UC-03 4 3 3 3 3 3 3 22
4. UC-04 4 3 3 4 3 3 3 23
5. UC-05 4 4 4 4 3 3 3 25
6. UC-06 4 3 3 3 3 3 3 22
7. UC-07 4 4 3 3 3 4 4 25
8. UC-08 4 2 3 3 3 4 4 23
9. UC-09 4 4 3 3 3 3 3 23
10. UC-10 4 3 3 3 3 3 3 22
11. UC-11 4 4 3 4 3 4 4 26
12. UC-12 4 3 3 4 3 3 3 22
13. UC-13 4 3 3 3 3 3 3 22
14. UC-14 4 3 3 3 3 3 3 22
PENGAMAT 2
No.
KODE
SKOR SETIAP ASPEK JUMLAH
A B C D E F G
1.UC-01
3 3 1 4 4 4 2 21
2.UC-02
4 3 4 4 2 3 2 22
3.UC-03
4 3 3 3 3 3 2 21
4.UC-04
4 3 3 4 3 3 3 23
5.UC-05
4 4 2 3 4 3 2 22
6.UC-06
4 3 4 3 2 3 3 22
7.UC-07
3 3 4 4 4 3 4 25
8.UC-08
4 3 3 4 4 3 4 25
9.UC-09
4 4 4 3 2 3 2 22
10.UC-10
4 3 4 4 2 3 2 22
11.UC-11
4 4 4 4 4 4 2 26
12.UC-12
2 3 2 4 2 4 2 19
13.UC-13
4 3 3 3 3 3 3 22
14.UC-14
4 4 2 3 4 2 2 21
Lampiran 15
140
PERHITUNGAN RELIABELITAS INSTUMEN PSIKOMOTORIK
No. Kode JUMLAH(PENGAMAT 1)
JUMLAH(PENGAMAT 2)
RANKING(PENGAMAT 1)
RANKING(pengamat 2) b b2
1.UC-01 22
21 12 10,5 1,5 2,25
2.UC-02 22
22 7,5 10,5 -3 9
3.UC-03 22
21 12 12 12 12
4.UC-04 23
23 4 5 -1 1
5.UC-05 25
22 7,5 2,5 5 25
6.UC-06 22
22 7,5 10,5 -3 9
7.UC-07 25
25 2,5 2,5 0 0
8.UC-08 23
25 2,5 5 -2,5 6,25
9.UC-09 23
22 7,5 5 2,5 6,25
10.UC-10 22
22 7,5 10,5 -3 9
11.UC-11 26
26 1 1 0 0
12.UC-12 22
19 14 10,5 3,5 12,25
13.UC-13 22
22 7,5 10,5 -3 9
14.UC-14 22
21 12 10,5 1,5 2,25
JUMLAH 93,5
Rumus mencari koefisien reliabelitas dalam Inter Raters Reliability :
r11 = 1-∑( )
r11 = 1-,( )
r11 = 0,7945
Koefisien reliabelitas perhitungan lebih besar dari pada harga minimum koefisien
reliabelitas (0,7945 >0,7) maka instrumen dikatakan reliabel.
141
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM
No. Aspek Yang diNilai
Kriteria Skor
1. Judul Judul disajikan dengan benar, singkat sesuairancangan percobaan
4
Judul benar tetapi terlalu panjang, sesuaidengan rancangan percobaan
3
Judul tidak sesuai dengan rancangan percobaan 2Judul tidak dicantumkan 1
2. Tujuan Menyebutkan tujuan sesuai dengan judul danpermasalahan.
4
Menyebutkan tujuan sesuai dengan judul dantidak sesuai permasalahan.
3
Menyebutkan tujuan tidak sesuai dengan juduldan tidak sesuai permasalahan.
2
Tidak menyebutkan tujuan. 13. Dasar Teori Dasar teori ditulis sesuai dengan kebutuhan
dan mencantumkan sumbernya/rujukannya.4
Dasar teori ditulis sesuai dengan kebutuhantetapi tidak mencantumkansumbernya/rujukannya.
3
Dasar teori ditulis kurang sesuai dengankebutuhan dan tidak mencantumkansumbernya.
2
Tidak menuliskan dasar teori . 14. Alat dan Bahan Jika semua alat dan bahan ditulis dengan benar
dan lengkap4
Jika ada 1 alat atau bahan yang tidak ditulis. 3Jika ada 2 alat atau bahan yang tidak ditulis. 2Jika ada ≥3 alat atau bahan yang tidak ditulis. 1
5. Cara Kerja Menyusun cara kerja dengan menggunakandiagram cara kerja dan jelas.
4
Menyusun cara kerja dengan tidakmenggunakan diagram cara kerja tetapi jelas
3
Menyusun cara kerja dengan tidakmenggunakan diagram cara kerja dan kurangjelas.
2
Tidak menyusun cara kerja. 16. Hasil /data Hasil pengamatan ditulis jelas dan diberi
keterangan.4
Hasil pengamatan ditulis jelas dan tidak diberiketerangan.
3
Hasil pengamatan ditulis kurang jelas dan tidakdiberi keterangan.
2
Lampiran 16
142
Hasil pengamatan tidak ditulis. 17. Penafsiran hasil
pengamatan (interpretasi)
Mampu menafsirkan fakta atau data hasilpengamatan menjadi suatu penjelasan yanglogis dengan tepat.
4
Mampu menafsirkan fakta atau data hasilpengamatan menjadi suatu penjelasan yanglogis namun kurang tepat.
3
Mampu menafsirkan fakta atau data hasilpengamatan menjadi suatu penjelasan yanglogis namun tidak tepat.
2
Tidak mampu menafsirkan fakta atau datahasil pengamatan menjadi suatu penjelasanyang logis.
1
8. Kesimpulan Kesimpulan benar sesuai dengan tujuan, jelasdan singkat
4
Kesimpulan benar sesuai dengan tujuan, jelas,tapi tidak singkat
3
Kesimpulan kurang benar, jelas, dan singkat 2Tidak menyantumkan kesimpulan 1
9. Menjawabpertanyaan
Dapat menjawab 76 %- 100% semuapertanyaan dengan benar
4
Dapat menjawab 51 % - 75% pertanyaandengan benar
3
Dapat menjawab 26% - 20% pertanyaandengan benar
2
Dapat menjawab 0% - 25% pertanyaan denganbenar
1
10. Daftar Pustaka Mencantumkan daftar pustaka ≥3 dan sesuaidengan tata tulis penulisan daftar pustaka.
4
Mencantumkan kurang dari 3 dan sesuaidengan tata tulis penulisan daftar pustaka.
3
Mencantumkan daftar pustaka tetapi tidaksesuai tata tulis penulisan daftar pustaka.
2
Tidak mencantumkan daftar pustaka. 1
143
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN DISKUSI
No. Aspek Deskriptor Skor
1. Materi diskusi Menarik
Kurang menarik
Tidak menarik
3
2
1
2. Kesesuaian unsur laporan
(pendahuluan, pembahasan, penutup
dan daftar pustaka)
Sesuai
Kurang sesuai
Tidak sesuai
3
2
1
3. Penggunaan rujukan/referensi Menggunakan 3 referensi atau lebih
Menggunakan 2 referensi
Menggunkan 1 referensi
3
2
1
4. Keruntutan penjelasan Runtut
Kurang runtut
Tidak runtut
3
2
1
5. Pilihan kata Tepat
Kurang tepat 1-3 kata/ kelompok kata
Kurang tepat >3 kata/ kelompok kata
3
2
1
6. Kalimat Komunikatif
Kurang komunikatif
Tidak komunikatif
3
2
1
7. Ejaan Benar
Salah 1—4
Salah >4
3
2
1
Jumlah skor maksimal 21
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.
Perolehan Skor
Nilai Akhir = ------------------ x 100
21
Lampiran 17
144
ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP MODEL DIKTAT PRAKTIKUM
KIMIA SMA BERBASIS GUIDED DISCOVERY- INQUIRY BERVISI SETS
Nama :...................................................
No. :...................................................
Kelas :....................................................
Petunjuk pengisisan
1. Isilah nama, nomer presensi dan kelas Saudara pada tempat yang telah
disediakan.
2. Berilah tanda chek list pada kolom yang disediakan
SS = sangat setuju
S = setuju
KS = kurang setuju
TS = tidak stuju
3. Setelah mengisi semua item angket. Saudara dimohon untuk memberikan
komentar dan saran untuk perbaikan petunjuk praktikum.
No. Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
1. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS mudah dipahami dan
dilaksanakan.
2. Tampilan dari model diktat praktikum kimia SMA
berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS
menarik minat Saudara untuk membacanya.
3. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS sangat membantu
kegiatan praktikum Saudara.
4. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS membangkitkan rasa
Lampiran 18
145
ingin tahu Saudara terkait materi yang
dipraktikumkan.
5. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS memberikan
pengalaman untuk bekerjasama dalam kelompok.
6. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS dapat menjadi
referensi utama untuk melakukan praktikum.
7. Penyusunan konten/isi model diktat praktikum kimia
SMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS
menarik.
8. Tata bahasa yang digunakan dalam model diktat
praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-
inquiry bervisi SETS mudah dipahami.
9. Stuktur kalimat pada model diktat praktikum kimia
SMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS
sederhana dan tidak bermakna ganda.
01. Pemilihan jenis/ukuran huruf pada model diktat
praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-
inquiry bervisi SETS dapat terbaca dengan jelas.
11. Penyajian teks, tabel, dan gambar pada model diktat
praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-
inquiry bervisi SETS jelas.
12. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS mampu memberikan
pengalaman cara belajar yang baru bagi Saudara.
13. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS mampu mengarahkan
Saudara untuk belajar mandiri.
14. Instruksi – instruksi dalam model diktat praktikum
146
kimia SMA berbasis guided discovery-inquiry bervisi
SETS sudah jelas.
15. Penggunaan gambar dan icon dalam model diktat
praktikum kimia SMA berbasis guided discovery-
inquiry bervisi SETS dapat memudahkan Saudara
dalam belajar.
16. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guided
discovery-inquiry bervisi SETS dapat
mengembangkan kemampuan Saudara dalam
memahami keterkaitan sains, lingkungan, teknologi
dan masyarakat.
17. Pemakaian model diktat praktikum kimia SMA
berbasis guided discovery-inquiry bervisi SETS
praktis.
18. Tugas – tugas dan pertanyaan – pertanyaan yang adadalam model diktat praktikum berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS mampu membantuSaudara untuk berpikir lebih dalam lagi dan kritis.
19. Materi larutan penyangga dan hidrolisis dalam diktatpraktikum berbasis guided discovery-inquiry bervisiSETS cukup luas.
20. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis guideddiscovery-inquiry bervisi SETS dapat menciptakankomunikasi interaktif.Komentar dan saran
........................................................................................................................
........................................................................................................................
................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
....................................................
........................................................................................................................
........................................
147
ANALISIS RELIABILITAS ANGKET TANGGAPAN SISWA
No. KODE Skor Setiap Aspek1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah
1 UC-1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 41
2 UC-2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 47
3 UC-3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 35
4 UC-4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43
5 UC-5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 53
6 UC-6 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 34
7 UC-7 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 33
8 UC-8 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 4 49
9 UC-9 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 36
10 UC-10 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 38
11 UC-11 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 4 2 42
12 UC-12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43
13 UC-13 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 4 2 43
14 UC-14 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 34
15 UC-15 2 2 4 4 2 1 3 1 3 3 2 1 3 2 2 35
16 UC-16 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 37
17 UC-17 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41
18 UC-18 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 39
19 UC-19 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 40
20 UC-20 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 39
21 UC-21 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 40
22 UC-22 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 36
23 UC-23 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 50
24 UC-24 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 40
25 UC-25 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 48
26 UC-26 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 41
27 UC-27 2 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 2 3 34
28 UC-28 2 2 3 3 3 2 4 2 4 3 4 2 2 3 3 42
29 UC-29 3 2 4 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 43
30 UC-30 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
jumlah 81 68 95 76 87 67 88 84 90 89 87 70 71 81 85 1219
S 0,651 0,583 0,5921 0,629 0,4807 0,626 0,5208 0,61 0,6948 0,49 0,712 0,711 0,669 0,7497 0,5921 5,1225Varians 0,424 0,34 0,3506 0,395 0,231 0,392 0,2713 0,372 0,4828 0,24 0,507 0,506 0,447 0,5621 0,3506 26,24Rumus mencari koefisien reliabilitas:
= 1 − ∑= 1 − , ,= 0,8030
Koefisien reliabilitas perhitungan lebih besar dari pada harga minimum koefisien
reliabilitas (0,8030 >0,7) maka instrumen dikatakan reliabel.
Lampiran 19
148
SILABUS
Mata Pelajaran : KIMIASatuan Pendidikan : SMAKelas/Semester : XI /2Kelompok Target : Kelompok bervisi SETSKompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denganlingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunyatentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuaidengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk
Pembelajaran1.1 Menyadari keteraturan
sifat hidrolisis garamsebagai wujudkebesaran Tuhan YMEdan pengetahuantentang adanyaketeraturan tersebut
Menyadarikebesaran TuhanYME melaluiciptaanNYa danmanfaatnya bagimanusia.
Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai referensi
tentang hidrolisis garam. Mengamati konsep hidrolisis dalam
kehidupan sehari-hari seperti pupuksabun dan soda kue.
Mencari informasi keterhubungkaitan
Tugas Merancang
percobaanhidrolisisgaram.
Observasi
6 jp x 45menit
Model diktatpraktikumberbasisGuidedDiscovery-Inquiry bervisiSETS.
SumberDayaManusia
- Siswa yangmenyadarikebesaranTuhan YME.
Lampiran 20
149
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk
Pembelajaransebagai hasil pemikirankreatif manusia yangkebenarannya bersifattentatif.
konsep hidrolisis garam dengan unsur-unsur SETS.
Melakukan identifikasi pH garam denganmenggunakan kertas lakmus atauindikator universal.
Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan sifat garam yang berasal dari:- asam kuat dan basa kuat,- asam kuat dan basa lemah,- asam lemah dan basa kuat,- asam lemah dan basa lemah
Mengumpulkan data (Eksperimenting) Merancang percobaan identifikasi sifat
garam. Melakukan percobaan identifikasi sifat
garam. Mengamati dan mencatat hasil
percobaan.
Mengasosiasi (Associating) Mengolah dan menganalisis data hasil
percobaan. Menganalisis sifat suatu garam. Menganalisis keterhubungkaitan konsep
hidrolisis garam dengan unsur-unsurSETS .
Penilaianaspekpsikomorotikdalammelakukanpercobaandan diskusi.
Penilaianafektif siswasaatpembelajaran
Portofolio Laporan
percobaan Laporan hasil
diskusi.Tes tertulis Menjelaskan
pengertianhidrolisis.
Menjelaskankomponenpembentuksuatu garamdan sifatnya.
Menentukantetapanhidrolisis
Buku kimiakelas XI.
- Chang,Raymond.2005. KimiaDasarKonsep-Konsep IntiJilid 2.Jakarta:Erlangga
- Fajar pratana,Cry, Antuni W.2009. MariBelajar Kimiauntuk siswaSMA-MA kelasXI.Jakarta:PusatPerbukuanDepdiknas.
- Johari ,Rahmawati.2004. Kimia SMAuntuk Kelas XI.Jakarta: Esis
- Purba,Michael.2007.
- Siswa yangmemiliki sikapilmiah.
- Siswa yangmemahamipengertianhidrolisisgaram.
- Siswa yangdapatmengukurataumenghitungpH larutansuatu garam.
- Siswa yangterampil dalammelakukanpercobaanuntukmenyelidikisifatgaram:netral,asam, ataubasa.
- Siswa yangmemahamiperanan
2.1 Menunjukkan perilakuilmiah (memiliki rasaingin tahu, disiplin, jujur,objektif, terbuka,mampu membedakanfakta dan opini, ulet,teliti, bertanggung jawab,kritis, kreatif, inovatif,demokratis, komunikatif)dalam merancang danmelakukan percobaanserta berdiskusi yangdiwujudkan dalam sikapsehari-hari.
Menumbuhkan rasaingin tahu
Jujur dalammenggunakan datapercobaan.
Teliti dalammengolah danmenganalisis data.
Ulet dalam mencarisumberpengetahuan.
2.2 Menunjukkan perilakukerjasama, santun,toleran, cinta damai danpeduli lingkungan sertahemat dalammemanfaatkan sumberdaya alam.
Bekerjasama dalamkelompok.
Peduli terhadaplingkungan.
150
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk
Pembelajaran2.3 Menunjukkan perilaku
responsifdan pro-aktifserta bijaksana sebagaiwujud kemampuanmemecahkan masalahdan membuatkeputusan.
Aktif dalammelakukan diskusi.
Tanggap terhadapsuatu masalah danmampu memberikankeputusan yangtepat.
Komponenpenyusunsuatu garam.
Sifat–sifatgaram (asam, basaatau netral).
pH garamyangterhidrolisis.
Konsep
Menganalisis grafik titrasi asam basauntuk menjelaskan sifat garam yangterhidrolisis.
Menenghitung pH larutan garam yangterhidrolisis secara teoritik.
Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan percobaan identifikasi
garam dan mempresentasikannya. Mendiskusikan konsep hidrolisis dalam
konteks SETS dalam kelompok.
(Kh) dan pHlarutangaram yangterhidrolisismelaluiperhitungan
Kimia untukSMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga.
- Zumdahl,Zumdahl &DeCoste.2007.World ofChemistry.Boston:HoughtonMifflinCompany.
- Internet.- Berbagai
sumberlainnya.
hidrolisisgaram dalamkehidupansehari – haridan mampumenganalisisketerkaitankonsephidrolisisdengan unsur-unsur SETS. Non
SumberDayaManusia
- Kumpulanlaporanpraktikumindividu.
- Kumpulanhasil diskusitentangkonsephidrolisis danketerkaitannya denganSETS.
- Kumpulanpengerjaan
3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalamihidrolisis.
Menentukan sifatgaram yangterhidrolisis daripersamaan ionisasi
4.10.a Merancang,melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan jenisgaram yangmengalami hidrolisis.
Menentukan sifatgaram yangterhidrolisis melaluipercobaan.
Mengukur pH larutangaram melaluipercobaan danmenghitung pHlarutan garam secarateoritik.
410.b Menjelaskan konsephidrolisis garam padakehidupan sehari- hari
Menguraikanketerkaitan unsurSETS dalam topik
151
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk
Pembelajarantermasuk danketerkaitannya dalamSETS.
hidrolisis danpenerapan konsephidrolisis garamdalam kehidupansehari-hari.
hidrolisisdalam konteksSETS.
Contohpenerapankonsephirolisisgaram.
tes.
1.1 Menyadari adanyaketeraturan larutanpenyangga sebagaiwujud kebesaran TuhanYME dan pengetahuantentang adanyaketeraturan tersebutsebagai hasil pemikirankreatif manusia yangkebenarannya bersifattentatif.
Menyadarikebesaran TuhanYME melaluiciptaanNya danmanfaatnya bagimanusia.
Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai referensi
tentang komponen dan pH larutanpenyangga serta peranannya dalamtubuh makhluk hidup
Mencari informasi tentang darah yangberhubungan dengan kemampuannyadalam mempertahankan pH terhadappenambahan sedikit asam, basa danpengenceran .
Mencari contoh larutan penyangga dalamindustri maupun lingkungan.
Mencari inforormasi tentang konseplarutan penyangga dalam konteks SETS.
Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan tentang:
- Prinsip kerja larutan penyangga- manfaat larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup
Tugas Merancang
percobaanlarutanpenyangga
Observasi Penilaian
aspekpsikomorotikdalammelakukanpercobaandan diskusi.
Penilaianafektif siswasaatpembelajaran
Portofolio Laporan
8 jp x45 menit
Model diktatpraktikumberbasisGuidedDiscovery-Inquiry bervisiSETS.
Buku kimiakelas XI.
- Chang,Raymond.2005. KimiaDasarKonsep-Konsep IntiJilid 2.Jakarta:Erlangga.
- Fajar pratana,Cry, Antuni W.
SumberDayaManusia
- Siswa yangmenyadarikebesaranTuhan YME.
- Siswa yangmemiliki sikapilmiah.
- Siswa yangmemahamipengertianlarutanpenyangga.
- Siswa yangmampumengidentifi-kasi larutanpenyangga
2.1 Menunjukkan perilakuilmiah (memiliki rasaingin tahu, disiplin, jujur,objektif, terbuka,mampu membedakanfakta dan opini, ulet,teliti, bertanggung jawab,kritis, kreatif, inovatif,demokratis, komunikatif)
Menumbuhkan rasaingin tahu
Jujur dalammenggunakan datapercobaan
Teliti dalammengolah danmenganalisis data
Ulet dalam mencari
152
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk
Pembelajarandalam merancang danmelakukan percobaanserta berdiskusi yangdiwujudkan dalam sikapsehari-hari.
sumber pengetahuan
Perananlarutanpenyanggadalam tubuhmakhluk hidup
Mengumpulkan data (Eksperimenting) Merancang dan melakukan percobaan
identifikasi larutan penyangga atau tidakdengan menggunakan indikator universalatau pH meter.
Merancang dan melakukan pengaruhlarutan penyangga terhadap penambahansedikit asam, basa atau pengenceran.
Merancang dan melakukan percobaanpembuatan larutan penyangga asam danlarutan penyangga basa dengan pHtertentu.
Mengamati dan mencatat data hasilpercobaan.
Mengasosiasi (Associating) Mengolah dan menganalisis data untuk
menyimpulkan larutan yang bersifatpenyangga.
Menganalisis komponen larutanpenyangga dan prinsip kerja larutanpenyangga.
Menghitung pH larutan penyangga .Mengkomunikasikan (Communicating)
percobaan. Laporan hasil
diskusi.
Tes tertulis Menyebutkan
kegunaanlarutanpenyanggadalam tubuhmakhlukhidup.
Menjelaskankomponen-komponenpembentukpenyangga
Menganalisisdata untukmenyimpulkan larutanyang bersifatpenyangga
MenghitungpH larutanpenyangga
2009. MariBelajar Kimiauntuk siswaSMA-MA kelasXI.Jakarta:PusatPerbukuanDepdiknas.
- Johari ,Rahmawati.2004. Kimia SMAuntuk Kelas XI.Jakarta: Esis
- Purba,Michael.2007.Kimia untukSMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga.
- Zumdahl,Zumdahl &DeCoste.2007.World ofChemistry.Boston:
dan bukanpenyangga.
- Siswa yangterampil dalammelakukanpercobaanuntukmenganalisislarutanpenyanggadan bukanpenyangga.
- Siswa yangmampumenganalisisketerkaitankonseppenyanggadengan unsur-unsur SETS.
- Siswa yangdapatmenyebutkanperananlarutanpenyangga
2.2 Menunjukkanperilakukerjasama, santun,toleran, cintadamai danpeduli lingkungan sertahemat dalammemanfaatkan sumberdaya alam.
Bekerjasama dalamkelompok.
Peduli terhadaplingkungan.
2.3 Menunjukkan perilakuresponsifdan pro-aktifserta bijaksana sebagaiwujud kemampuanmemecahkan masalahdan membuat keputusan
Aktif dalammelakukan diskusi
Tanggap terhadapsuatu masalah danmampu memberikankeputusan yang tepat
3.13 Menganalisis peranlarutan penyanggadalam tubuh makhlukhidup.
Menjelaskan fungsipenyangga dalamtubuh makhluk hidup.
153
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk
Pembelajaran4.10 Merancang, melakukan,
dan menyimpulkan sertamenyajikan hasilpercobaan untukmenentukan sifat larutanpenyangga.
Menganalisis larutanpenyangga danbukan penyanggamelalui percobaan.
Membuat larutanpenyangga asamdan larutanpenyangga basa.
Mengukur pH larutanpenyangga melaluipercobaan danmenghitung pHlarutan penyanggadengan adanyapenambahan sedikitasam, basadanpengenceransecara teoritik.
Komponenlarutanpenyangga
Sifat larutanpenyangga
pH larutanpenyangga
Konseplarutanpenyangga
Membuat laporan percobaan penyelidikansifat larutan penyangga dan bukanpenyangga dan mempresentasikanhasilnya dengan komunikatif.
Membuat laporan percobaan pembuatanlarutan penyangga asam dan penyanggabasa dan bukan penyangga danmempresentasikannya dengankomunikatif.
Mengkomunikasikan sifat larutanpenyangga dan manfaat larutanpenyangga dalam tubuh makhluk hidup.
Mendiskusikan konsep larutanpenyangga dalam konteks SETS danketerkaitannya dengan masing-masingunsur SETS serta menuliskan hasildiskusi.
denganadanyapenambahansedikit asam,basa danpengenceran.
HoughtonMifflinCompany.
- Internet- Berbagai
sumber lainnya
dalam tubuhmakhluk hidupdan dalamkehidupansehari-hari Non
SumberDayaManusia
- Kumpulanlaporanpraktikumindividu.
- Kumpulanhasil diskusitentangkonseplarutanpenyanggadanketerkaitannya denganSETS.
- Kumpulanpengerjaantes.
4.17 Memberi contohpenerapan larutanpenyangga dalam kaitanyadengan SETS
Menjelaskanketerhubungkaitanunsur-unsur SETSyang saling
154
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian AlokasiWaktu Sumber Belajar Produk
Pembelajaranmempengaruhidalam topik larutanpenyangga sertamemberikan contohpenggunaan larutanpenyangga dalamkehidupan sehari-hari.
dalamkonteksSETS.
Konseplarutanpenyanggadalamkehidupansehari-hari.
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Subjek pembelajaran : Kimia
Materi pokok : Larutan penyangga
Kelas/semester : XI/2
Kelompok target : Kelompok bervisi SETS
Pertemuan ke- : 1, 2, 3, dan 4 (4 pertemuan)
Alokasi Waktu : 8 jam pertemuan x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukansikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuaidengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait denganpengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secaraefektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikatornya1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat larutan penyangga sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasilpemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator: Menyadari kebesaran Tuhan YME melalui ciptaanNya dan manfaatnya bagi manusia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan sertaberdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Lampiran 21
155
Indikator: Rasa ingin tahu Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan sifat larutan asam
(menggunakan data apa adanya dan hasilnya sesuai dengan data percobaan) Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian konsep asam
basa dan pH larutan secara runut dan konsisten terhadap langkah-langkah sertakebenaran hasil)
Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah(dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkunganserta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.Indikator: Bekerjasama dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah Peduli terhadap lingkungan
2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujudkemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.Indikator: Aktif dalam melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah Tanggap terhadap suatu masalah dan mampu memberikan keputusan yang tepat.
3.12 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Menjelaskan fungsi penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untukmenentukan sifat larutan penyangga. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan. Membuat larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Mengukur pH larutan penyangga melalui percobaan dan menghitung pH larutan
penyangga dengan adanya penambahan sedikit asam, basa dan pengenceran secarateoritik.
410.b Memberi contoh penerapan larutan penyangga dalam kaitanya dengan SETS.
Menjelaskan keterhubungkaitan unsur-unsur SETS yang saling mempengaruhidalam topik larutan penyangga serta memberikan contoh penggunaan larutanpenyangga dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran1. Tujuan Afektif (Sikap)
Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkan siswa:a. Memiliki motivasi untuk belajar dan mengembangkan pengetahuannya.b. Memiliki kemampuan bekerja sama secara kooperatif dan bertanggungjawab.c. Memiliki kemauan menyampaikan ide dan memberikan penjelasan atas ide yang ia
sampaikan secara komunikatif.d. Memiliki sikap ilmiah seperti disiplin, memiliki rasa ingin tahu, jujur, dan teliti.
2. Tujuan Kognitifa. Siswa dapat menjelaskan pengertiaan larutan penyangga.b. Siswa dapat menjelaskan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.c. Siswa dapat menjelaskan komponen larutan penyangga.
156
d. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga.e. Siswa dapat mengidentifikasi larutan penyangga dan bukan penyangga dari hasil
percobaan.f. Siswa dapat menyebutkan cara-cara yang mungkin untuk membuat larutan
penyangga.g. Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga dengan adanya penambahan
sedikit asam, basa dan pengenceran.h. Siswa dapat menjelaskan konsep larutan penyangga dalam konteks SETS.i. Siswa dapat menyebutkan contoh kegunaan larutan penyangga dalam kehidupan
sehari-hari.3. Tujuan Psikomotorik
a. Siswa melaksanakan prosedur percobaan dengan runtut dan benar.b. Siswa terampil dalam menggunakan alat dan bahan dalam percobaan.c. Siswa terampil dalam melakukan pengamatan.
D. Materi Pembelajaran Komponen larutan penyangga Sifat larutan penyangga pH larutan penyangga Peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup Konsep larutan penyangga dalam konteks SETS Konsep larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hariPenjabaran Materi:
Larutan penyangga adalah suatu larutan yang mampu memepertahankan pHpada kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH. Larutanpenyangga terdiri dari (1) asam lemah atau basa lemah (2) garamnya; kedua komponen ituharus ada. Komponen asam mengatasi kenaikan pH sedangkan komponen basa mengatasipenurunan pH sehingga larutan ini mampu melawan perubahan pH ketika terjadipenambahan sedikit asam atau sedikit basa.
Berdasarkan teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuranasam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut akanmembentuk larutan penyangga. Contohnya, NH3COOH dan CH3COONa. Demikian juga jikalarutan mengandung campuran basa lemah dan garam yang kationnya senama dengan basalemah akan membentuk larutan penyangga. Contohnya, NH4OH dan NH4Cl.
Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandungcampuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugat atau basa lemah dan asamkonjugatnya akan membentuk larutan penyangga.
157
Prinsip larutan penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanyauntuk campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya, sedangkanprinsip berdasarkan Bronsted-Lowry lebih umum, selain asam lemah dan garamnya (contoha), juga mencakup campuran garam dan garam (contoh b). Tinjau contoh (b), sistemkesetimbangan asam lemah dan basa konjugatnya dapat berasal dari garam NaH2PO4 danNa2HPO4 . Jika kedua garam ini dicampurkan, akan terbentuk larutan penyangga.
Kita mengenal ada dua larutan penyangga yaitu;
1. Larutan penyangga asamLarutan penyangga asam terdiri dari asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-
), dan dilambangkan HA/A-. Asam lemah HA hanya terionisasi sebagian kecil menjadi H+ danA-.
Kesetimbangan reaksi HA dilambangkan oleh tetapan ionisasinya Ka yangdirumuskan:
Ka=[ ][ ][ ] atau [ ] = Ka
[ ][ ]Persamaan dinyatakan dalam pH:−Log [ ] =− log Ka – log [ ][ ] ;
pH= p Ka– log [ ][ ]2. Larutan penyangga basa
Larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+),dan dilambangkan B/BH+. Asam lemah B hanya terionisasi sebagian kecil menjadi BH+ danOH-.
Kesetimbangan reaksi HA dilambangkan oleh tetapan ionisasinya Ka yangdirumuskan:
Kb= [ ][ ][ ] atau [ ] = Kb[ ][ ]
Persamaan dinyatakan dalam pH:
.−Log [ ] = − log Kb– log [ ][ ] ;
158
pOH= p Kb– log [ ][ ]pH = 14−pOH
Para ahli kimia juga telah mengembangkan penyangga buatan dengan meniruprinsip kerja larutan penyangga alami. Sebagai contoh, produk bio-zyme yang digunakanuntuk mengontrol pH tanaman hidroponik. Ada dua cara membuat larutan penyangga asamdan larutan penyangga basa. Cara tersebut adalah:
1. Membuat Larutan Penyangga Asam CH3COOH/ CH3COO-
Asam lemah CH3COOH hanya terurai sebagian kecil saja sehingga CH3COO- yangterbentuk sedikit sekali. Dengan demikian, konsentrasi CH3COO- harus dinaikkan untukmembentuk larutan penyangga asam CH3COOH/ CH3COO-.Konsentrasi basa konjugasi CH3COO- dapat dinaikkan dengan cara: Menambahkan garam seperti CH3COONa ke dalam asam lemah CH3COOH
CH3COONa (aq) → CH3COO-(aq) + Na+
(aq)
Menambahkan basa kuat seperti NaOH ke dalam asam lemah CH3COOH berlebih. JumlahCH3COOH harus berlebih agar setelah NaOH habis bereaksi masih terdapat cukupCH3COOH sebagai komponen asam larutan penyangga.CH3COOH (aq) + NaOH(aq → CH3COO-
(aq) + Na+(aq) + H2O(l)
2. Membuat Larutan Penyangga Basa NH3/NH4+
Basa lemah NH3 juga terurai sebagian kecil sehingga NH4+ yang terbentuk sedikit
sekali. Dengan demikian, konsentrasi NH4+ harus dinaikkan untuk membentuk larutan
penyangga basa NH3/NH4+.
Konsentrasi basa konjugasi NH4+ dapat dinaikkan dengan cara:
Menambahkan garam seperti NH4Cl ke dalam basa lemah NH3.
NH4Cl(aq) → NH4+
(aq) + Cl-(aq)
Menambahkan asam kuat seperti HCl ke dalam basa lemah NH3 berlebih. Jumlah NH3
awal harus berlebih agar setelah HCl habis bereaksi, masih terdapat cukup NH3 sebagaikomponen basa larutan penyangga.NH3 (aq) + HCl(aq) → NH4
+(aq) + Cl-(aq)
Bufer sangat penting dalam sistem kimia dan biologi. pH manusia sangat beragamdari satu cairan ke cairan berikutnya; misalnya, pH darah adalah sekitar 7,4, sementara pHcairan lambung sekitar 1,5. Reaksi biokimia dalam tubuh kita, terutama reaksi yangmelibatkan enzim berlangsung pada lingkungan pH yang terkontrol agar dicapai hasil yangmaksimal. Enzim sangat sensitif terhadap perubahan pH. Adanya perubahan pH sedikit sajaakan menurunkan aktivitas katalik suatu enzim. Oleh karena itu dibutuhkan suatu larutanpenyangga untuk mempertahankan harga pH dalam proses biokimia.
E. Motode dan pendekatan pembelajaranModel pembelajaran; Guided Discovery- Inquiry.
Metode pembelajaran:
159
Ceramah Diskusi Kelompok Praktikum Pemberian tugas. Latihan soal
Visi: SETS
160
F. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan ke-1 ( 2 jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang kesiapan untuk belajar
kimia dengan menyiapkan buku kimia. Guru memberikan motivasi berupa gambar dan kata-kata bijak
dalam slide dan siswa disuruh menyebutkan motivasi-motivasiyang didapatkannya dari tayangan slide tersebut.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan
sebelumnya seperti di bawah ini.“Apa yang kalian ketahui tentang larutan yang bersifat asamdan larutan yang bersifat basa?”“ Pernahkah kalian melihat orang yang sedang diinfus?“ Pernahkah kalian menggunkan obat tetes mata?
Stimulasi Guru memberikan sedikit penjelasan tentang kegunaan larutan
penyangga dalam industri pertanian (Bio-zyme) dan dalamkesehatan (Penyangga pada cairan intravena) untukmenumbuhkan rasa ingin tahu pada siswa.
15 menit
Inti Observasi Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutan
penyangga, sifat dan prinsip kerja larutan penyangga. Siswa mencari informasi peranan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup contohnya penyangga dalam darah dan air ludah.
Siswa mencari informasi cara menghitung pH larutanpenyangga.
Menanya Mengajukan pertanyaan bagaimana terbentuknya larutan
penyangga. Mengapa larutan penyangga pHnya relatif tidak berubah
dengan penambahan sedikit asam atau basa. Apa manfaat larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data asam lemah/kuat dan basa
lemah/kuat. Siswa mengumpulkan data dari berbagai referensi mengenai
macan larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
70 menit
161
Mengasosiasi Siswa menganalisis sifat larutan penyangga dan bukan
penyangga. Siswa menganalisis prinsip kerja larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup contohnya penyangga dalam darah danair ludah.
Siswa menganalisis soal untuk menghitung pH larutanpenyangga.
Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan hasil analisisnya mengenai sifat dan
prinsip kerja larutan penyangga. Siswa mengkomunikasikan jawaban pada soal (persiapan
teoritik) yang tercantum dalam diktat dan soal – soal darireferensi lainnya.
Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapanterhadap hasil analisis dari siswa.
Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.
Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan larutanpenyangga dan bukan penyangga.
Guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang mampumengkomunikasikan hasil analisis sifat dan prinsip larutanpenyangga serta perhitungan pHnya dihadapan teman-temansekelas.
Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.
5 menit
162
Pertemuan ke-2 ( 2 jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang kesiapan untuk belajar
kimia dengan menyiapkan buku kimia. Guru memberikan motivasi berupa gambar dan kata-kata bijak
dalam slide dan siswa disuruh menyebutkan motivasi-motivasiyang didapatkannya dari tayangan slide tersebut.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan
sebelumnya seperti di bawah ini.“Apa yang kalian ketahui tentang larutan yang bersifat asamdan larutan yang bersifat basa?”“Sebutkan minimal tiga asam kuat, asam lemah, basa kuat danbasa lemah!”
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa.
15 menit
Inti Observasi Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutan
penyangga, sifat dan prinsip kerja larutan penyangga danpenerapan larutan penyangga dalam industri makanan danminuman.
Menanya Siswa menanya tentang cara mengidentifikasi suatu larutan
penyangga.Merumuskan masalah Siswa diberikan suatu permasalahan yang tercantum pada
model diktat. Siswa didorong dan dibimbing oleh guru dalam kerja kelompok
untuk meyelesaikan permasalahan yang ada.Merumuskan hipotesis Siswa dengan dibimbing guru merumuskan hipotesis dari
permasalahan yang disajikan berkaitan dengan konsep larutanpenyangga.
Mengidentifikasi variabel Siswa dengan dibimbing guru menentukan variabel kontrol,
variabel terikat dan variabel bebas berdasarkan perumusanhipotesis yang telah diajukan.
Mengumpulkan data
70 menit
163
Siswa merumuskan tujuan dan mendiskusikan rancanganpercobaan membandingkan pH larutan penyangga dan nonpenyangga setelah penambahan sedikit asam kuat, sedikit basakuat, dan pengenceran sebagaimana yang ditugaskan dalammodel diktat praktikum.
Mengasosiasi Siswa menganalisis suatu permasalahan yang telah diberikan
dan menghubungkan dengan sifat larutan penyangga.Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan rancangan percobaan penyelidikan
larutan penyangga dan bukan penyangga. Siswa mengkomunikasikan rancangan percobaan penyelidikan
buffer fosfat dalam minuman bersoda. Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapan
terhadap rancangan percobaan yang disusun oleh siswa.Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan
melakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.
Guru memberikan tugas untuk mempersiapkan alat dan bahanyang akan dipakai dalam praktikum pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.
5 menit
164
Pertemuan ke-3 ( 2 jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan
siswa untuk melaksanakan praktikum. Guru memberikan kata-kata bijak untuk memotivasi siswa. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi Guru memberikan pertanyaan tentang materi pada pertemuan
sebelumnya seperti di bawah ini.“Jelaskan pengertian larutan penyangga!”“Bagaimana cara kerja larutan penyangga?”“ Jelaskan sifat larutan penyangga!”“Jelaskan komponen larutan penyangga asam dan penyanggabasa!”“Bagaimana cara menghitung pH larutan penyangga?”
15 menit
Inti Observasi Siswa mengukur pH berbagai macam larutan yang telah
disediakan oleh guru (tercantum dalam model diktat) denganmengamati perubahan warna indikator universal ataumenggunakan pH meter.
Siswa mengobservasi minuman bersoda apakah mengandungbuffer fosfat atau tidak.
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutanpenyangga, sifat dan prinsip kerja larutan penyangga.
Siswa mencari informasi mengenai cara membuat larutanpenyangga.
Siswa mengobservasi bahan-bahan dari asam kuat/lemah, basakuat/lemah dan garamnya untuk membuat larutan penyanggaasam/basa dengan pH tertentu.
Menanya Mengapa larutan penyangga pHnya relatif tidak berubah
dengan penambahan sedikit asam atau basa dan pengenceran. Siswa menanya cara menyiapkan komponen bahan membuat
larutan penyangga asam/basa dengan pH tertentu.Mengumpulkan data Siswa mencatat hasil pengukuran pH pada percobaan 1
kemudian membandingkan pH larutan penyangga dan nonpenyangga setelah penambahan sedikit asam kuat, sedikit basakuat, dan pengenceran sebagaimana yang ditugaskan dalammodel diktat praktikum dalam kelompoknya.
70 menit
165
Siswa mencatat hasil penyelidikan buffer fosfat dalamminuman bersoda.
Siswa mengukur pH larutan penyangga asam/basa yang telahdibuat dalam percobaan.
Mengasosiasi Siswa menganalisis hasil percobaan kemudian mengidentifikasi
manakah larutan penyangga dan bukan penyanggaberdasarkan sifat dan prinsip kerja larutan penyangga.
Siswa mengolah dan menganalisis data untuk membuat larutanpenyangga dengan pH tertentu.
Siswa membandingkan hasil pengukuran pH larutan penyanggayang telah dibuat dengan pH larutan penyangga yangdiinginkan.
Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan mengidentifikasi
larutan penyangga dan bukan penyangga. Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan penyelidikan buffer
fosfat dalam minuman bersoda. Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan membuat larutan
penyangga asam dan penyangga basa. Siswa menyerahkan laporan sementara/data hasil pengamatan
kepada guru. Guru mengoreksi hasil laporan sementara siswa.
Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporanpercobaan.
Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi praktikumpembuatan larutan penyangga asam dan penyangga basa.
Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.
5 menit
166
Pertemuan ke-4 ( 2 jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan tugas laporan
percobaan yang telah dilakukan. Guru memberikan motivasi berupa tayangan gambar atau kata-
kata motivasi. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari praktikum yang akan
dilakukan. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur SETS dan
keterhubungkaitannya antara unsur-unsurnya.(Apersepsi) Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuanawal siswa seperti:
. “Bagaiamana sifat larutan penyangga?”“Bagaimana cara membentuk larutan penyangga asam dan
larutan penyangga basa?”“Sebutkan manfaat dari larutan penyangga?”
15 menit
Inti Observasi Mencari informasi keterhubungkaitan konsep larutan penyangga
dengan unsur-unsur SETS.Menanya Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kegunaan
larutan penyangga dan keterhubungkaitannya dengan unsur SETSmelalui diskusi kelompok.
Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data tentang larutan penyangga dalam
konteks SETS.Mengasosiasi Siswa menganalisis keterhubungkaitan antara konsep larutan
penyangga dengan unsur-unsur SETS melaui diskusi kelompok.Mengkomunikasikan (Communicating) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai
konsep larutan penyangga dalam konteks SETS denganmenggunakan tata bahasa yang benar.
Siswa memberikan tanggapan maupun pertanyaanantarkelompok saat presentasi .
Guru membimbing jalannya presentasi dan memberikan koreksijika didapati konsep yang salah pada siswa.
70 menit
Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa dan 5 menit
167
melakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.
Guru memberikan tugas untuk mempelajari bab berikutnya. Guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang melakukan
diskusi dengan baik. Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –
kata motivasi.
G. Media, Alat dan Sumber BelajarMedia : Papan tulis, proyektor dan laptop, slide.Sumber Belajar:
a. Model diktat praktikum berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS.b. Buku kimia yang relevan
Chang, Raymond.2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Fajar pratana, Cry, Antuni W. 2009. Mari Belajar Kimia untuk siswa SMA-MA kelasXI. Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.Johari , Rahmawati.2004. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: EsisPurba, Michael.2007.Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.Zumdahl,Zumdahl & DeCoste. 2007. World of Chemistry. Boston: Houghton Mifflin
Company.c. Internet.
H. Produk PembelajaranSumber Daya Manusia (SDM)- Siswa yang menyadari kebesaran Tuhan YME.- Siswa yang memiliki sikap ilmiah.- Siswa yang memahami pengertian larutan penyangga.- Siswa yang mampu mengidentifikasi larutan penyangga dan bukan penyangga.- Siswa yang terampil dalam melakukan percobaan untuk menganalisis larutan
penyangga dan bukan penyangga.- Siswa yang mampu menganalisis keterkaitan konsep penyangga dengan unsur-
unsur SETS.- Siswa yang dapat menyebutkan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dan dalam kehidupan sehari-hari.Non Sumber Daya Manusia- Kumpulan laporan praktikum individu.- Kumpulan hasil diskusi tentang konsep larutan penyangga dan keterkaitannya
dengan SETS.- Kumpulan pengerjaan soal kognitif.
I. Evaluasi program dan Evaluasi Hasil BelajarEvaluasi Program:Kecukupan dan kesesuaian perencanan , pelaksanan dan evaluasi melalui observasi diri,kelompok serta proses oleh guru dan siswa.
168
Evaluasi Hasil Belajar:
1. Penilaian KognitifPenilaian kognitif berupa tes tertulis/soal-soal tentang hidrolisis garam dan
portofolio berupa laporan percobaan.
a. Prosedur: Tertulisb. Instrumen: lembar soal kognitif dan rubik penilaian portofolio.Soal Evaluasi Kognitif:
1. Jelaskan pengertian larutan penyangga!2. Sebutkan dua peranan larutan penyangga dalam makhluk hidup dan dalam
kehidupan sehari-hari!3. Jelaskan komponen penyangga asam dan penyangga basa!4. Analisislah prinsip kerja larutan penyangga dalam darah!5. Berdasarkan data berikut analisislah manakah yang termasuk larutan
penyangga!Larutan Sampel A Sampel B Sampel C
pH awal 7 4 8Ditambah sedikit asam 5 3,99 7Ditambah sedikit basa 9 4,01 9Ditambah air ( diencerkan) 7 4 8
6. Bagaimanakah cara membuat larutan penyangga asetat dengan pH 5! (KaCH3COOH = 1,8 x 10-5).
7. Jika 100 mL CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan 100 mL CH3COONa 0,1 M,Berapakah pH larutan penyangga tersebut! Ka CH3COOH= 1,8 x 10-5?
8. Analisislah konsep penyangga pada produk minuman bersoda dalamkonteks SETS!
2. Penilaian AfektifMengobservasi perilaku siswa secara langsung ketika proses praktikum berlangsung.
a. Prosedur : Observangsi langsungb. Instrumen: Lembar Observasi
3. Penilaian psikomotorikMengobservasi kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan kegiatanpraktikum.
a. Prosedur : Observangsi langsungb. Instrumen: Lembar Pengamatan.
Mahasiswa Peneliti
Risqiatun Nikmah
NIM 4301410022
Pekalongan, 6 Januari 2014
169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Subjek pembelajaran : Kimia
Materi pokok : Hidrolisis garam
Kelas/semester : XI/2
Kelompok target : Kelompok bervisi SETS
Pertemuan ke- : 1,2,dan 3 ( 3 pertemuan)
Alokasi Waktu : 8 jam pertemuan x 45 menit
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukansikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomenadan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindaksecara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidahkeilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikatornya1.2 Menyadari adanya keteraturan sifat hidrolisis garam sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan sebagai hasil pemikiran kreatifmanusia yang kebenarannya bersifat tentatif.Indikator: Menyadari kebesaran Tuhan YME melalui ciptaanNya dan manfaatnya bagi manusia.
2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
170
inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan sertaberdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.Indikator: Rasa ingin tahu Jujur dalam menggunakan data percobaan untuk membuktikan sifat larutan asam
(menggunakan data apa adanya dan hasilnya sesuai dengan data percobaan) Teliti dalam mengolah dan menganalisis data (melakukan pembuktian konsep asam
basa dan pH larutan secara runut dan konsisten terhadap langkah-langkah sertakebenaran hasil)
Ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian masalah(dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan langkah-langkah yang benar).
2.5 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkunganserta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.Indikator: Bekerjasama dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah Peduli terhadap lingkungan
2.6 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujudkemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.Indikator: Aktif dalam melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah Tanggap terhadap suatu masalah dan mampu memberikan keputusan yang tepat.
3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan ionisasi
4.10a Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untukmenentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Menentukan sifat garam yang terhidrolisis melalui percobaan. Mengukur pH larutan garamm melalui percobaan dan menghitung pH larutan garam
secara teoritik.410.b Menjelaskan konsep hidrolisis garam pada kehidupan sehari- hari termasuk dan
keterkaitannya dalam SETS.
Menguraikan keterkaitan unsur SETS dalam topik hidrolisis dan penerapan konsephidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran1. Tujuan Afektif (Sikap)
Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini diharapkansiswa:a. Memiliki motivasi untuk belajar dan mengembangkan pengetahuannya.b. Memiliki kemampuan bekerja sama secara kooperatif dan
bertanggungjawab.c. Memiliki kemauan menyampaikan ide dan memberikan penjelasan atas ide
yang ia sampaikan secara komunikatif.
171
d. Memiliki sikap ilmiah seperti disiplin, memiliki rasa ingin tahu, jujur, danteliti.
2. Tujuan Kognitifa. Siswa dapat menjelaskan pengertian hidrolisis garam.b. Siswa dapat mengidentifikasi sifat garam yang terhidrolisis melalui
percobaan.c. Siswa dapat menganalisis rumus suatu garam dan memprediksi sifatnya
berdasarkan komponen pembetukannya.d. Siswa dapat menghitung pH suatu larutan garam yang mengalami hidrolisis.e. Siswa dapat menguraikan keterkaitan unsur SETS dalam topik hidrolisis
garam.f. Siswa dapat menyebutkan minimal dua peranan hidrolisis garam dalam
kehidupan sehari-hari.3. Tujuan Psikomotorik
a. Siswa melaksanakan prosedur percobaan dengan runtut dan benar.b. Siswa terampil dalam menggunakan alat dan bahan dalam percobaan.c. Siswa terampil dalam melakukan pengamatan.
D. Materi Pembelajaran Komponen penyusun suatu garam Sifat garam yang terhidrolisis pH garam yang terhidrolisis Konsep hidrolisis garam dalam konteks SETS Contoh penerapan konsep hidrolisis garam
Penjabaran Materi:Larutan garam dalam air dapat bersifat netral, asam, atau basa. Hal ini bergantung
pada jenis komponenen asam dan basa pembentuknya. Lebih tepatnya, ditentukan olehkekuatan asam basa konjugasi dari komponene asam basa pembentuknya. Komponen garamyang berupa asam basa lemah mempunyai basa asam konjugasi yang relatif kuat. Jadi, dapatbereaksi dengan air atau terhidrolisis. Sebaliknya, komponen garam yang berupa asam basakuat mempunyai basa asam konjugasi lemah, sehingga tidak dapat terhidrolisis dan larutangaramnya bersifat netral ( pH = 7, Ka= Kb). Ada 3 macam garam yang akan terhidrolisis yaitu;1. Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam amonium klorida (NH4Cl) berasal dari asam kuat (HCl) dan basa lemah (NH3). Didalam air garam ini akan terionisasi sempurna membentuk NH4
+ dan Cl-. NH4+ bersifat
asam kuat karena berasal dari basa lemah, sedangkan Cl- bersifat lemah karena berasaldari asam kuat. Jadi hanya NH4
+ yang akan terhidrolisis.NH4Cl(aq)→ NH4
+(aq) + Cl-(aq)
(NH4+
(aq) = asam konjugasi kuat, Cl-(aq) = basa konjugasi lemah)
NH4+
(aq) + H2O↔ NH3(aq) + H3O+(aq)
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Ion H3O+ yang terbentukmenunjukkan bahwa larutan garam ini bersifat asam.pH larutan garam dari asam kuat dan basa lemah ini dapat dihitung dengan rumus:
[H+] = [ ]2. Garam dari asam lemah dan basa kuat
172
Garam natrium asetat (CH3COONa) berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat(NaOH). Di dalam air, garam ini akan terhidrolisis sempurna membentuk CH3COO- danNa+. CH3COO- bersifat kuat karena berasal dari asam lemah, sedangkan Na+ bersifatlemah karena berasal dari basa kuat. Jadi, hanya CH3COO- yang dapat terhidrolisis.CH3COONa(aq)→ CH3COO-
(aq) + Na+(aq)
(CH3COO-(aq) ) = basa konjugasi kuat, Na+
(aq) = asam konjugasi lemah)CH3COO-
(aq) + H2O↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Ion OH- yang terbentuk menunjukkanbahwa larutan garam ini bersifat basa.pH larutan garam dari asam kuat dan basa lemah ini dapat dihitung dengan rumus:
[OH-] = [ ]3. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam amonium asetat (NH4CH3COO) berasal dari asam lemah (CH3COOH) dan basalemah (NH3). Di dalam air, garam ini akan terionisasi sempurna membentuk CH3COO-
dan NH4+. CH3COO- dan NH4
+ bersifat kuat karena berasal dari asam dan basa lemah. JadiCH3COO- dan NH4
+ dapat terhidrolisis.NH4 CH3COO(aq)→ CH3COO-
(aq) + NH4+
(aq)
(CH3COO-(aq) ) = basa konjugasi kuat, NH4
+(aq) = asam konjugasi kuat)
CH3COO-(aq) + H2O↔ CH3COOH(aq) + OH-
(aq)
NH4+
(aq) + H2O↔ NH3(aq) + H3O+(aq)
Masing-masing reaksi hidrolisis membentuk ion OH- dan H3O+. pH bergantung padaperbandingan konsentrasi OH- dan H3O+, atau bergantung pada tetapan ionisasi asamlemah (Ka) dan basa lemah (Kb).
[H+] =
E. Motode dan pendekatan pembelajaranModel pembelajaran; Guided Discovery- Inquiry.
Metode pembelajaran:
Ceramah Diskusi Kelompok Praktikum Pemberian tugas.
Visi: SETS
173
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 ( 2 jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang kesiapan untuk belajar
kimia dengan menyiapkan buku kimia. Guru memberikan motivasi berupa gambar dan kata-kata bijak
dalam slide dan siswa disuruh menyebutkan motivasi-motivasiyang didapatkannya dari tayangan slide tersebut.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran.Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalammempelajari topik yang akan dibahas dan menggalipengetahuan awal siswa seperti:
. “Masih ingatkah kalian tentang larutan asam dan basa?”“Bagaimanakah sifat asam dan basa?”“Sebutkan beberapa asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa
lemah!”. “Jelaskan kegunaan hidrolisis garam?” Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-
masing kelompok terdiri dari 4 siswa.Stimulasi Guru menjelaskan tentang contoh penggunaan garam dalam
kehidupan sehari-hari seperti garam yang terkandung dalamproduk pemutih pakaian dan garam pada pupuk ZA.
15 menit
Inti Observasi Siswa mengamati peta konsep hidrolisis garam yang tercantum
pada diktat praktikum. Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait hidrolisis garam
seperti yang tertulis pada soal (persiapan teoritik) dalam diktatmaupun pertanyaan dari referensi lainnya.
Guru memberikan latihan soal menentukan pH suatu garamyang mengalami hidrolisis dan menentukan tetapan hidrolisis(Kh)
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentangpengertian hidrolisis garam dan sifat – sifat garam yangmengalami hidrolisis.
70 menit
174
Menanya Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat
garam yang berasal dari:- asam kuat dan basa kuat,- asam kuat dan basa lemah,- asam lemah dan basa kuat,- asam lemah dan basa lemah
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa bagaimana caramembuktikan sifat suatu garam yang telah kalian analisis padapertemuan kemarin?
Merumuskan masalah Siswa diberikan suatu permasalahan yang tercantum pada
model diktat praktikum. Siswa dengan bimbingan guru bersama-sama merumuskan
masalah.Merumuskan hipotesis Siswa dengan dibimbing guru merumuskan hipotesis dari
permasalahan yang disajikan berkaitan dengan konsephidrolisis garam dalam lingkungan di sekitar kita.
Mengidentifikasi variabel Siswa dengan dibimbing guru menentukan variabel kontrol,
variabel terikat dan variabel bebas berdasarkan perumusanhipotesis yang telah diajukan.
Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data dari berbagai macam referensi
tentang larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basalemah.
Siswa mengumpulkan data melalui studi pustaka berupa daftarnama garam yang nantinya akan diprediksi apakah bersifatasam, basa atau netral.
Siswa merumuskan tujuan dan mendiskusikan rancanganpercobaan menyelidiki sifat-sifat garam yang terhidrolisissebagaimana yang ditugaskan dalam model diktat praktikumdalam kelompoknya.
Siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan untukpertemuan berikutnya.
Mengasosiasi Siswa menganalisis berbagai pertanyaan yang tercantum dalam
model diktat. Siswa menganalisis daftar nama garam dan rumus kimianya
apakah mengalami hidrolisis atau tidak dan memprediksisifatnya ( asam,basa atau netral).
Siswa menentukan grafik hubungan perubahan harga pH padatitrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang
175
terhidrolisis Siswa menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan
garam yang terhidrolisis melalui perhitungan. Siswa menganalisis suatu permasalahan yang telah diberikan
dan mencoba menghubungkan dengan materi sifat hidrolisisgaram yang telah mereka pelajari.
Mengkomunikasikan Siswa mengkomunikasikan hasil analisis dari daftar nama
garam yang mereka peroleh dari studi pustaka. Siswa mengkomunikasikan jawaban pada soal (persiapan
teoritik) yang tercantum dalam diktat dan soal – soal darireferensi lainnya.
Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapanterhadap hasil analisis dari siswa.
Siswa mengkomunikasikan rancangan percobaan penyelidikansifat-sifat garam yang terhidrolisis kepada guru.
Guru membimbing dan memberikan koreksi serta tanggapanterhadap rancangan percobaan penyelidikan sifat – sifat garamyang terhidrolisis yang akan dilakukan oleh siswa.
Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa untukmengungkapkan apa-apa yang telah dipelajari.
Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan konsep hidrolisisgaram yang telah dipelajari.
Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi praktikumtentang penyelidikan sifat – sifat garam.
Guru memberikan tugas untuk membaca materi berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan
motivasi.
5 menit
176
Pertemuan ke-2 ( 2 jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memeriksa kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan
siswa dalam melakukan praktikum. Guru memberikan motivasi berupa tayangan gambar atau kata-
kata motivasi Guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari praktikum yang
akan dilakukan.(Apersepsi) Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan menggalipengetahuan awal siswa seperti:“Jelaskan pengertian dari hidrolisis?”“Jelaskan sifat – sifat garam yang mengalami hidrolisis?”
15 menit
Inti Mengamati ( Observing) Siswa melakukan identifikasi pH garam dengan menggunakan
kertas lakmus, indikator universal atau pH meter.Menanya Siswa bertanya tentang prosedur praktikum yang akan mereka
lakukan dalam percobaan.Mengumpulkan data (Eksperimenting) Siswa melakukan percobaan mengidentifikasi sifat larutan
beberapa garam yang telah tersedia kemudianmengelompokkannya berdasarkan sifatnya ( percobaan 1).
Siswa melaukan percobaan untuk membuktikan hipotesis danmenyelesaikan masalah ( percobaan 2).
Mengasosiasi (Associating) Siswa mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari
percobaan penyelidikan sifat garam pada percobaan 1. Siswa menganalisis data hasil percobaan 2 untuk menjawab
rumusan permasalah dan membuktikan hipotesis. Siswa menyerahkan laporan sementara/data hasil pengamatan
kepada guru.
70 menit
Penutup Guru melakukan review terhadap hasil kerja siswa danmelakukan refleksi dengan meminta siswa mengungkapkanpendapatnya.
Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil percobaanpercobaan 1 dan percobaan 2.
5 menit
177
Guru memberikan tugas untuk membuat laporan praktikumsecara individu.
Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.
Pertemuan ke-3 ( 2 jp x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memerikas kehadiran siswa. Guru memberikan motivasi berupa tayangan gambar atau kata-
kata motivasi. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Guru menjelaskan tentang unsur-unsur SETS dan
keterhubungkaitannya antara unsur-unsurnya.(Apersepsi) Guru mengajukan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam
mempelajari topik yang akan dibahas dan menggali pengetahuanawal siswa seperti:
. “Sebutkan sifat – sifat garam yang terhidrolisis!”
15 menit
Inti Observasi Siswa mengamati label produk pasar yang mengandung garam
seperti yang ditugaskan dalam diktat praktikum. Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang
kandungan garam pada berbagai macam produk pasar. Mencari informasi keterhubungkaitan konsep hidrolisis garam
dengan unsur-unsur SETS.Menanya Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat garam
yang terkandung dalam produk.Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan data daftar garam yang terkandung dalam
produk. Siswa mengumpulkan data dari berbagai macam referensi
tentang sifat garam yang berasal dari:- asam kuat dan basa kuat,- asam kuat dan basa lemah,- asam lemah dan basa kuat,- asam lemah dan basa lemah
Siswa mengumpulkan data tentang konsep hidrolisis garamdalam konteks SETS.
Mengasosiasi Siswa menganalisis daftar nama garam dan rumus kimianya
apakah mengalami hidrolisis atau tidak dan memprediksi
70 menit
178
sifatnya ( asam,basa atau netral) yang terkandung dalamberbagai macam produk.
Siswa menganalisis keterhungkaitan antara unsur-unsur SETSdengan konsep hidrolisis melaui diskusi kelompok.
Mengkomunikasikan (Communicating) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai
konsep hidrolisis dalam konteks SETS dan keterkaitannya denganmasing-masing unsur SETS dan dengan menggunakan tatabahasa yang benar.
Siswa memberikan tanggapan maupun pertanyaanantarkelompok saat presentasi .
Guru membimbing jalannya presentasi dan memberikan koreksijika didapati konsep yang salah pada siswa.
Penutup Siswa dengan dibimbing guru bersama-sama menyimpulkanhasil presentasi.
Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi babselanjutnya.
Guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang melakukandiskusi dengan baik.
Guru menutup pelajaran dengan salam dan meberikan kata –kata motivasi.
5 menit
G. Media, Alat dan Sumber BelajarMedia : Papan tulis, proyektor dan laptop, slide.Sumber Belajar:
a. Model diktat praktikum berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS.b. Buku kimia,
Chang, Raymond.2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Fajar pratana, Cry, Antuni W. 2009. Mari Belajar Kimia untuk siswa SMA-MA kelasXI. Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.Johari , Rahmawati.2004. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: EsisPurba, Michael.2007.Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.Zumdahl,Zumdal & DeCoste. 2007. World of Chemistry. Boston: Houghton Mifflin
Company.c. Internet.
H. Produk PembelajaranSumber Daya Manusia (SDM)- Siswa yang menyadari kebesaran Tuhan YME.- Siswa yang memiliki sikap ilmiah yang baik.- Siswa yang memahami pengertian hidrolisis garam.- Siswa yang mampu mengukur dan menghitung pH larutan garam.- Siswa yang terampil dalam melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat
garam:netral, asam, atau basa.
179
- Siswa yang memahami peranan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari – hari danmampu menganalisis keterkaitan konsep hidrolisis dengan unsur-unsur SETS.
Non Sumber Daya Manusia- Kumpulan laporan praktikum individu.- Kumpulan hasil diskusi tentang konsep hidrolisis dan keterkaitannya dengan SETS.- Kumpulan pengerjaan tes.
I. Evaluasi program dan Evaluasi Hasil BelajarEvaluasi Program:Kecukupan dan kesesuaian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui observasidiri, kelompok serta proses oleh guru dan siswa.Evaluasi Hasil Belajar:1. Penilaian Kognitif
Penilaian kognitif berupa tes tertulis/soal-soal tentang hidrolisis garam danportofolio berupa laporan percobaan.
a. Prosedur: Tertulisb. Instrumen: lembar soal kognitif dan rubik penilaian portofolio.
2. Soal evaluasi kognitif:1. Jelaskan pengertian hidrolisis garam?2. NaCl NH4CN CH3COONa CH3COOK
NH4Cl CH3COONH4 NaHCO3 Na2SO4
NaNO3 FeCl3 NiSO4 HCOONaDari data garam di atas, manakah garam yang terhidrolisis sempurna,terhidrolisis sebagian dan tidak bisa terhidrolisis ?
3. Dari data garam nomor 4, sebutkan sifat garam tersebut apakah termasukgaram asam, garam basa atau netral!
4. Berapakah pH larutan CH3COONa 0,1 M, jika ka = 10-5?5. Jelaskan produk pupuk amonium sulfat dalam konteks SETS!
3. Penilaian AfektifMengobservasi perilaku siswa secara langsung ketika proses praktikum berlangsung.
c. Prosedur : Observangsi langsungd. Instrumen: Lembar Observasi
4. Penilaian psikomotorikMengobservasi kemampuan dan keterampilan siswa dalam melakukan kegiatanpraktikum.
b. Prosedur : Observangsi langsungc. Instrumen: Lembar Pengamatan.
Mahasiswa Peneliti
Risqiatun Nikmah
NIM 4301410022
Pekalongan, 6 januari 2014
180
Lampiran 22
DAFTAR NAMA SISWA DALAM UJI COBA SKALA KECIL
No. NAMA SISWA KELAS KODE
1. AYU RAHMAWATI XI IPA 5 S-012. ELA ATIKA XI IPA 5 S-023. M. MIFTAKHUL HUDA XI IPA 2 S-034. INTAN ALFINA N XI IPA 2 S-045. ANNISA RAHMA F XI IPA 4 S-056. RAHMA DEMY FITRIA IBRATI XI IPA 4 S-06
181
182
Lampiran 23
183
184
ANALISIS HASIL TANGGAPAN SISWA PADA UJI COBA SKALA KECIL
No. KODE NILAI TIAP BUTIR ANGKETjumlah Skor
maksimum
kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 S-01 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48 60 Layak
2 S-02 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 48 60 Layak
3 S-03 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 45 60 Layak
4S-04 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 51 60
Sangatlayak
5 S-05 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 43 60 Layak
6 S-06 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 48 60 Layak
jumlah 20 21 18 19 19 21 18 17 19 18 19 17 19 19 19 283
Rata-rata tiap aspek 3,3 3,5 3 3,2 3,2 3,5 2,9 3,1 3,2 3 3,2 3,1 3,2 3,2 3,2 47
2 3 0 1 2 3 0 0 2 0 1 0 0 1 1
4 3 6 5 3 3 6 5 3 6 5 5 6 5 5
0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah siswa yang menyatakan sangat layak 1
Jumlah siswa yang menyatakan layak 5
Rata-rata penilaian secara klasikal47
(Layak)
Keterangan:Kriteria penilaian48 < ≤ 60 = Sangat layak37 < ≤ 48 = Layak
26< ≤ 37 = Cukup layak
15< ≤ 26 = Kurang layak
Lampiran 24
185
DAFTAR NAMA SISWA PADA UJI COBA SKALA LUAS (SISWA KELAS XI IPA 1)
No. NAMA SISWA KODE
1. ADI ANGGORO R-01
2. ARDIA LINTANG PRAMESTI R-02
3. AULINADIA KHALIFASATI R-03
4. AVID WAHYU PERMADI R-04
5. BHILLA ALIFFITRIA R-05
6. DEWI RAHMAWATI R-06
7. DIANA PRAMESTI AYU N. R-07
8. DITA ARIANI R-08
9. DODI ADI BUDIARTO R-09
10. DWI KOMALASARI R-10
11. GALUH PRIMA SHOLAWATI R-11
12. HADI PRANOTO R-12
13. HILDA PURNAMASARI R-13
14. HISYAM ABDUL KHOLIQ R-14
15. LIANDITYA RIVALDI R-15
16. MANGGAR ARUM ARISTRI R-16
17. MAULIDA CAHYANINGFADHILAH
R-17
18. MOHAMMAD FAIRUZZABAADY R-18
19. NIKTUN NAFILAH R-19
20. NOVY FITRIANI R-20
21. NUR KAMILLAH FITRIANI R-21
22. OKTAFIANI PERMATA DEWI R-22
23. RISKI DWI FASTIANA R-23
24. SITI MAGHFIROH R-24
25. THAFAKI MAFRUDHAAHDIYAKA
R-25
26. TRI APRILINA R-26
27. TRI PUTRI NUR MILATI R-27
28. USWATUN KHASANAH R-28
29. YUNIA LATHIFA R-29
30. ZULFA AYU MALINDA R-30
KELOMPOKPRAKTIKUM
ANGGOTA KODE
1. BHILLA ALIFFITRIA R-05
HILDA PURNAMASARI R-13
MANGGAR ARUM ARISTRI R-16
MAULIDA CAHYANINGFADHILAH
R-17
TRI APRILINA R-26
2. DITA ARIANI R-08
DODI ADI BUDIARTO R-09
MOHAMMADFAIRUZZABAADY
R-18
TRI PUTRI NUR MILATI R-27
3. AULINADIA KHALIFASATI R-03
GALUH PRIMA SHOLAWATI R-11
NIKTUN NAFILAH R-19
RISKI DWI FASTIANA R-23
4. DEWI RAHMAWATI R-06
DWI KOMALASARI R-10
YUNIA LATHIFA R-29
ZULFA AYU MALINDA R-30
5. ADI ANGGORO R-01
HADI PRANOTO R-12
HISYAM ABDUL KHOLIQ R-14
LIANDITYA RIVALDI R-15
6. ARDIA LINTANG PRAMESTI R-02
AVID WAHYU PERMADI R-04
NOVY FITRIANI R-20
OKTAFIANI PERMATA DEWI R-22
USWATUN KHASANAH R-28
7. DIANA PRAMESTI AYU N. R-07
NUR KAMILLAH FITRIANI R-21
SITI MAGHFIROH R-24
THAFAKI MAFRUDHAAHDIYAKA
R-25
Lampiran 25
186
KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST
Kompetensi Dasar Indikator Jenjang soal JumlahC1 C2 C3 C4
Menganalisis garam-garamyang mengalami hidrolisis.
Menentukan sifat garamyang terhidrolisis daripersamaan ionisasi
40(23),
32(19),42(25),
3
Merancang, melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasil percobaanuntuk menentukan jenisgaram yang mengalamihidrolisis.
Menentukan ciri- cirigaram yang terhidrolisismelalui percobaan.
30(17),33(20),
2
Mengukur danmenghitung pH larutangaram yang terhidrolisis.
35(21),37(22),
45(28),
3
Menjelaskan konsephidrolisis garam padakehidupan sehari- haritermasuk dan keterkaitannyadalam SETS.
Menguraikan keterkaitanunsur SETS dalam topikhidrolisis dan penerapankonsep hidrolisis garamdalam kehidupan sehari-hari
31(18),43(26),44(27),
41(24),
4
Menganalisis peran larutanpenyangga dalam tubuhmakhluk hidup.
Menjelaskan fungsipenyangga dalam tubuhmakhluk hidup.
24(15),
1
Merancang, melakukan, danmenyimpulkan sertamenyajikan hasil percobaanuntuk menentukan sifatlarutan penyangga.
Menganalisis larutanpenyangga dan bukanpenyangga melaluipercobaan.
15(10),50(30),
3(1), 4(2)
11(8),14(9),
6
Membuat larutanpenyangga asam danlarutan penyangga basa.
6 (3),10 (7)
7 (4),8(5),9 (6),
5
Menentukan danmenghitung pH dan pOHlarutan penyangga.
16(11),
26(16),
2
Menghitung pH larutanpenyangga denganmenambahkan sedikitasam,sedikit basa danpengenceran.
23(14),
1
Lampiran 26
187
Memberi contoh penerapanlarutan penyangga dalamkaitanya dengan SETS
Menjelaskanketerhubungkaitan unsur-unsur SETS yang salingmempengaruhi dalamtopik larutan penyanggaserta memberikan contohpenerapan larutanpenyangga dalamkehidupan sehari-hari.
48(29),
21(12),22(13),
3
Presentase 0% 27 % 30% 43% 30
188
Spesifikasi Keterampilan Proses Sains pada Soal Pretest danPosttest
KPS IndikatorNomor Soal Jumlah
Soal
Melakukan Pengamatan (Observasi)
Mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda.
Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang nyatapada objek atau peristiwa.
Menggunakan indera penglihatan.
32 (19), 40(23)
2
Membuat Hipotesis Menyatakan dugaan sementara tentang pengaruhvariabel manipulasi terhadap variabel respon.
3 (1), 30 (17) 2
Merencanakan Penelitian/ Penyelidikan Menentukan alat dan bahan.
Menentukan cara dan langkah kerja.
6 (3), 7 (4), 8(5), 9 (6), 10(7),35 (21),
6
Mengendalikan Variabel
Mengidentifikasi variabel bebas.
Mengidentifikasi variabel terikat.
Mengidentifikasi variabel kontrol.
4 (2), 31 (18) 2
Menafsirkan Data (Interpretasi)
Mengidentifikasi fakta-fakta berdasarkan hasilpengamatan.
Menafsirkan fakta atau data menjadi suatu penjelasanyang logis.
Menemukan pola atau keteraturan dari suatu seripengamatan .
11 (8), 14(9), 33 (20),37 (22),
4
Inferensi
Menggunakan informasi dari pengamatan untukmembuat kesimpulan awal.
Menggunakan berbagai sumber-sumber informasi daripengamatan.
Menggunakan kesimpulan awal untuk menentukanpengamatan berikutnya.
15 (10), 42(25)
2
Meramalkan (Prediksi) Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum
terjadi berdasarkan suatu kecendrungan/pola yang sudahada.
16(11), 23(14), 45 (28)
3
Menerapkan Subkonsep/prinsip
Menggunakan subkonsep yang telah dipelajari dalamsituasi baru, menggunakan subkonsep pada pengalamanbaru untuk menjalaskan apa yang sedang terjadi.
21 (12), 22(13), 24 (15),26 (16), 41(24), 43 (26),44 (27),
7
Mengkomunikasikan
Mengutarakan suatu gagasan.
Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan secaraakurat suatu objek atau kejadian.
Mengubah data dalam bentuk tabel kedalam bentuklainnya misalnya grafik, peta secara akurat.
48 (29), 50(30)
2
Lampiran 27
189
SOAL PRETEST DAN POSTTESTMata pelajaran : KimiaPokok bahasan : Larutan penyangga dan hidrolisis garamKelas : XISemester : IIWaktu : 90 menitPetunjuk mengerjakan soal
Tulislah terlebih dahulu, nama, nomor absen dan kelas di dalam lembar jawabanyang telah tersedia.
Bacalah soal yang Anda terima dengan baik dan kerjakan dengan teliti. Berikan tanda silang (X) pada huruf jawaban yang anda anggap benar. Periksa kembali pekerjaan Anda sebelum diserahkan pada pengawas beserta
lembar soalnya. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan. Selamat mengerjakan!
1. Seorang siswa ingin membuktikan tentang fungsi buffer yang dapat mempertahankan pHsaat ditambah aquades atau pengenceran. Siswa tersebut menyelidiki pengaruhpengenceran terhadap pH larutan penyangga dengan menyediakan berbagai variasi volumeaquades dan larutan penyangga yang terbuat dari asam lemah dan garamnya.Perumusan hipotesis yang tepat dari penyelidikan di atas adalah:a. Ada pengaruh pemberian volume aquades terhadap perubahan pH larutan penyanggab. Pengaruh aquades terhadap larutan penyanggac. Ada pengaruh volume terhadap pH larutan penyanggad. Ada pengaruh pH larutan penyangga terhadap variasi volume aquadese. Pengaruh pH larutan penyangga terhadap pemberian volume aquades
2. Seorang siswa akan melakukan praktikum membuat larutan penyangga dari asam asetatdan natrium hidroksida. Berdasarkan studi pustaka yang dia baca untuk membuat larutanpenyangga asetat tersebut dibutuhkan jumlah mol asam asetat yang berlebih daripadajumlah mol natrium hidroksida. Kemudian dia ingin melakukan penyelidikan terlebih dahulutentang pengaruh konsentrasi asam asetat yang dinaikkan terhadap perubahan pHcampuran.Identifikasi variabel dari penyelidikan di atas adalah..a. Variabel bebas: pH campuran, variabel terikat : konsentrasi asam asetatb. Variabel terikat: pengaruh, variabel bebas : perubahanc. Variabel bebas: konsentrasi asam asetat, variabel terikat : pH campurand. Variabel terikat: asam asetat, variabel bebas : campurane. Variabel terikat: asam asetat , variabel bebas : pH
3. Ani ditugaskan oleh gurunya untuk membuat larutan penyangga asam. Jika larutan yang telahtersedia adalah KHCOO, maka larutan yang perlu ditambahkan adalah....
a. NaOHb. CH3COOHc. NH4OH
4. Bejo ingin membuat larutan penyangga pH=5. Dia sudah menyiapkan 100 mL larutan NaOH0,2 M yang akan dimasukkan ke dalam larutan asam asetat ( Ka= 2x10-5). Di dalam lemariterdapat banyak larutan asam asetat dengan molaritas tertentu. Maka Bejo sebaiknyamengambil 100 mL larutan asam asetat dengan molaritas...........a. 0,1 Mb. 0,05 Mc. 0,02 M
d. NH3
e. HCOOH
d. 0,3 Me. 0,01 M
Lampiran 28
190
5. Rina membuat larutan buffer pH=10 dengan mencampurkan x gram NH4Cl dan 1 L larutanNH4OH 0,1 M. Jika Kb NH4OH = 10-5, maka banyaknya garam NH4Cl yang dibutuhkan (Ar dariH=1, N=14, Cl= 35,5) adalah.......a. 535 gb. 53,5 gc. 5, 35 gd. 0,535 ge. 5350 g
6. Dalam sebuah bejana, 100 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M dicampur dengan larutan CH3COOH 0,1M. Ternyata pH campurannya adalah 5. Jika harga Ka asam asetat 10-5, maka volume larutanCH3COOH 0,1 M yang telah ditambahkan adalah....a. 100 mLb. 200 mLc. 250 mLd. 300 mLe. 400 mL
7. Berikut ini disediakan beberapa alat:(1.)
Alat yang diperlukan untuk membuat larutan penyangga adalah..a. Semua alat digunakanb. (1), (2), (3) dan (4)c. (2), (3), (4) dan (5)d. (3), (4) dan (5)e. (4), (5) dan (1)
8. Perhatikan data percobaan berikut:Larutan A B C
pH awal 6 5 8Ditambah sedikit asam 4 4,99 7,98Ditambah sedikit basa 10 5,01 8,01Ditambah air ( diencerkan) 7 5 8
Analisis dari data di atas adalah ......1. Larutan A, B, C adalah larutan buffer karena dapat mempertahankan pH larutan.2. Pengenceran tidak akan mengubah pH larutan A yang merupakan larutan penyangga
asam.3. Penambahan sedikit basa hanya menambah sedikit harga pH larutan C yang merupakan
larutan penyangga basa .4. Penambahan sedikit asam akan mengurangi sedikit harga pH larutan B yang merupakan
larutan penyangga asam.Analisis yang tepat dari data di atas adalah..
a. 1 dan 2b. 1,2, dan 3c. 2,3, dan 4d. 3 dan 4e. Tepat semuanya
(2.) (3.) (4.)
(5.)
191
9.
Analisis yang tepat adalah..a. 1 dan 3b. 1 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1 dan 5
10. Gambar dibawah ini adalah reaksi pembentukan larutan penyangga dari campuran asamlemah/basa lemah dengan basa/asam kuat.
Berdasarkan reaksi pembentukan di atas maka komponen larutan penyangga yang terbentukjika larutan H3PO4 ditambahkan dengan larutan NaOH adalah....a. H3PO4 dan NaOHb. H2PO4
- dan NaOHc. H2PO4
- dan H2O11. Campuran penyangga yang mempunyai pH terkecil adalah yang terdiri atas.....
a. 10 mL CH3COOH 0,15 M + 10 mL NaOH 0,1 Mb. 10 mL CH3COOH 0,2 M + 10 mL NaOH 0,08 Mc. 10 mL CH3COOH 0,25 M + 10 mL NaOH 0,15 Md. 10 mL CH3COOH 0,3 M + 10 mL NaOH 0,15 Me. 10 mL CH3COOH 0,35 M + 10 mL NaOH 0,25 M
12. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini:i. Teknologi pengawetan ikan dengan penggaraman
ii. Teknologi pembuatan sabun mandiiii. Teknologi pembuatan minuman peningkat performa olahraga/minuman berkarbonasi.
Diantara pernyataan-pernyataan di atas, manakah teknologi yang menerapkan konsep sainsdalam larutan penyangga...a. Ib. IIc. IIId. II dan IIIe. I, II dan III
13.
Perhatikan grafik titrasi di samping.
(6) Grafik di samping adalah titrasi asam lemah danbasa kuat.
(7) Grafik disamping adalah titrasi asam kuat dan basalemah.
(8) Pada titik P – Q terjadi sistem bufer.(9) Pada titik Q – T terjadi sistem buffer.(10) Pada titik T- R terjadi sistem bufer
2. Q-S
d. H3PO4 dan H2Oe. H3PO4 dan H2PO4
-
192
Obat tetes mata sangat berguna bagi masyarakat ( Society) untuk mengobati penyakit matakering atau iritasi. Dalam obat tetes mata ternyata juga menggunakan sistem buffer.Manakah pernyataan di bawah ini yang kurang tepat mengenahi teknologi pembuatan obattetes mata..a. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH pada mata
manusia.b. Sediaan obat tetes mata dibuat tidak harus mendekati isotonis.c. Untuk menaikkan viskositas diperlukan suatu zat pengental pada pembuatan obat tetes
mata.d. Proses pembuatan obat tetes mata harus sterile. Obat tetes mata harus jernih dan bebas dari partikel asing.
14.
Bila pH larutan penyangga mula-mula 8,31, maka prediksi pH akhir yang tepat jika larutanyang di dalamnya adalah larutan penyangga....a. 7b. 8,35c. 8,15d. 9e. 8,40
15. Sistem penyangga yang utama dalam dalam cairan intrasel adalah pasangandihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat. Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa, manakahdari reaksi berikut yang menunjukkan cairan intrasel tersebut bereaksi dengan asam danbasa…
a. H2PO4-(aq) + H+
(aq)H3PO4(aq)
HPO42-
(aq) + H+(aq) HPO4
2-(aq) + H2O(l)
b. HPO42-
(aq) + H+(aq) H2PO4
-(aq)
H2PO4-(aq) + OH-
(aq)HPO42-
(aq) + H2O(l)
c. H2PO4-(aq) + OH-
(aq)HPO42-
(aq) + H2O(l)
HPO42-
(aq) + H+(aq) HPO4
2-(aq) + H2O(l)
d. H2PO4-(aq) + H+
(aq)H3PO4(aq)
HPO42-
(aq) + H+(aq) H2PO4
-(aq)
e. H2PO4-(aq) + OH-
(aq)HPO42-
(aq) + H2O(l)
HPO42-
(aq) + OH-(aq) PO4
3-(aq) + H2O(l)
16. Zat pengatur asam adalah suatu jenis zat aditif makanan yang bekerja sebagai penyangga.Salah satu diantara yang sering digunakan adalah campuran asam sitrat dengan natriumsitrat. Asam sitrat adalah adalah asam yang mengion sebagai berikut :C5H7O4CO2H(aq)C5H7O4
-(aq) + H+(aq) Ka = 7,4 x 10-4
Zat aditif yang biasanya dicampurkan adalah kedua larutan di atas, maka berapakah pH darilarutan yang mengandung asam sitrat 0,22 M dan larutan natrium sitrat 0,3 M!a. 4 – log 4,256b. 4 – log 5,426c. 4 – log 5,264d. 4 – log 5,624e. 4 – log 4,526
193
17. Seorang petani menanam kentang pada ladangnya. Setelah dilakukan beberapa kalipenanaman ternyata hasilnya tidak maksimal sehingga petani mengalami kerugian.Berdasarkan informasi yang petani dapatkan tanaman kentang akan tumbuh baik pada pHtanah 5. Berdasarkan informasi tersebut petani mengecek lahannya ternyata pHnyamendekati 7. Cara mengatasi permasalaahan tersebut petani akan melakukan percobaandengan menggunakan pupuk ZA untuk ditebar di ladangnya. Perumusan hipotesis daripercobaan yang akan dilakukan oleh petani yang tepat adalah.
a. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap perubahan pH tanahb. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap tanaman kentangc. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk ZA terhadap kerugian petanid. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap pupuk ZAe. Tidak ada pengaruh kesuburan tanah terhadap kerugian petani
18. Seorang siswa sedang meneliti bagaimana caranya mentralkan lahan yang bersifat asamagar bisa ditumbuhi tanaman tertentu. Berdasarkan studi pustaka siswa akan mencobamenetralkan tanah dengan batu kapur (CaCO3). Dugaan sementaranya jika tanah yangbersifat asam ditambah batu kapur maka pH tanahnya akan naik. Variabel terikat dalampenelitian tersebut adalah..
a. Penambahan batu kapurb. pH tanahc. tanamand. pertumbuhan tanamane. siswa
19. Berikut beberapa alasan yang mungkin bila suatu garam dilarutkan dalam air1. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa lemah sehingga terhidrolisis
sebagian.2. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa kuat sehingga terhidrolisis
sebagian.3. Garam tersebut tersusun dari asam kuat dan basa kuat sehingga tidak terhidrolisis.4. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga terhidrolisis total.5. Garam tersebut tersusun dari asam lemah dan basa lemah sehingga tidak terhidrolisis.
Manakah pernyataan yang mungkin untuk K2SO4 dalam air...a. (1)b. (2)c. (3)d. (4)e. (5)
20. Perhatikan tabel berikut:No. Jenis larutan warna
lakmus merah Lakmus biru1. NaCl merah biru2. NH4Cl merah merah3. KCN biru biru4. CH3COONa biru biru
Dari data percobaan di atas garam yang bersifat basa adalah....a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 dan 4
21. Jika seorang siswa ingin melakukan praktikum membuat garam yang bersifat asam, makacampuran manakah yang diperlukan...a. 100 ml larutan HF 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Mb. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 ml larutan NH3 0,2 Mc. 100 ml larutan HCl 0,2 M + 100 mL larutan KOH 0,2 M
d. 3 dan 4e. 4
194
d. 100 ml larutan HCN 0,2 M + 100 ml larutan NaOH 0,2 Me. 100 ml larutan HCOOH 0,2 M + 100 ml larutan KOH 0,2 M
22. Jika larutan 50 mL asam lemah monoprotik 0,2 M direaksikan dengan 50 mL larutan basakuat monoprotik 0,2 M , Ka= 10-5, pH larutan yang akan terjadi....
a. 3b. 6c. 7
23. Perhatikan garam-garam berikut !1. Natrium asetat2. Ammonium asetat3. Ammonium klorida4. Natrium klorida5. Kalium klorida
Manakah di antara garam-garam di atas jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisisparsial adalah …
a. 1, 2, dan 3b. 2 dan 4c. 1 dan 3d. 1, 3, dan 5e. Benar semua
24. Di bawah ini garam-garam dan manfaatannya dalam kehidupan sehari-hari yang seringdigunakan oleh masyarakat.
1. Penggunaan amonium sulfat sebagai pupuk, mengalami hidrolisis sebagian.2. Penggunaan natrium benzoat sebagai pengawet mengalami hidrolisis total.3. Penggunaan natrium hipoklorit sebagai pemutih pakaian,mengalami hidrolisis sebagian.4. Penggunaan natrium klorida sebagai perasa asin pada makanan merupakan garam yang
tidak mengalami hidrolisis.Manakah pernyataan yang benar:......a. 1,2 dan 3b. 2,3 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 1,3 dan 4
25. Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion garam yang berasal dari asamlemah/basa lemah. Spesi yang bereaksi dengan air adalah anion dari asam lemah dan kationdari basa lemah. Ion berikut yang mengalami hidrolisis dalam air adalah.....a. Na+
b. NH4+
c. Cl-
d. NO3-
e. SO42-
26. Pernahkah kalian makan manisan buah dalam kaleng? Biasanya ke dalam produk tersebutditambahkan garam natrium benzoat sebagai bahan pengawet. Di antara pernyataan dibawah ini yang sesuai tentang sifat – sifat garam tersebut adalah...a. Garam natrium benzoat berasal dari basa lemah dan asam kuat .b. Ion Na+ mengalami hidrolisis dalam air.c. pH larutan garamnya di bawah 7d. larutan garam zat pengawet tersebut dapat memerahkan kertas lakmus birue. garam tersebut terhidrolisis sebagian dalam air
27. Produk pemutih pakaian mengandung garam NaOCl yang sangat reaktif. Garam inidigunakan untuk menghilangkan noda pada pakaian. Dalam air garam tersebut akanterhidrolisis sebagian, ion yang terhidrolisis adalah...
d. 8e. 9
195
a. Na+
b. OCl-
c. HOCl-
d. OH-
e. H+
28. Jika 50 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi dengan 50 mL NaOH 0,1 M diketahui Ka= 10-5
1. Garam yang terbentuk dapat memerahkan lakmus biru2. pH larutan 3 – log 53. konsentrasi CH3COONa = 0,005 M4. CH3COONa mengalami hidrolisis sebagianDari pernyataan di atas yang benar adalah
a. 1, 2 dan 3b. 2 dan 3c. 1 sajad. 4 sajae. 1,3 dan 4
29. Suatu data penelitian menunjukkan bahwa semangka akan tumbuh dengan baik dalamkisaran pH antara 4,5 – 5,5. Maka berdasarkan informasi tersebut ,media tanam di bawahini yang cocok untuk kelangsungan hidup semangka yaitu....a. Media tanam yang bersifat basa dengan pH antara 7-9b. Media tanam yang bersifat netral dengan pH = 7c. Media tanam yang bersifat asam dengan pH kurang dari 6d. Media tanam yang bersifat asam dengan pH antara 4-6e. Media tanam yang bersifat basa dengan pH lebih dari 7
30. Seorang siswa melakukan percobaan membandingkan pH larutan buffer dan bukan buffer.Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut;
Perubahan larutan buffer di atas dalam grafik ditunjukkan oleh..
a.
b.
c.
d.
e.
196
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST
1. A2. C3. E4. D5. D6. E7. D8. D9. A10. E11. E12. C13. B14. C15. B
16. B17. A18. B19. C20. D21. B22. E23. C24. E25. B26. E27. B28. D29. D30. A
Lampiran 29
197
Lampiran 30
198
Lampiran 31
199
HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM PENYANGGA
(PENGAMAT 1)
No. Kode Skor Setiap Aspek
A B C D E F G H I J K Jumlah
1 R-01 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 33
2 R-02 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36
3 R-03 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 35
4 R-04 4 3 4 2 3 3 4 3 2 2 4 34
5 R-05 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 36
6 R-06 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38
7 R-07 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36
8 R-08 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 41
9 R-09 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42
10 R-10 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 37
11 R-11 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 37
12 R-12 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 39
13 R-13 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
14 R-14 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 37
15 R-15 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 34
16 R-16 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
17 R-17 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 38
18 R-18 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
19 R-19 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 37
20 R-20 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36
21 R-21 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
22 R-22 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36
23 R-23 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
24 R-24 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 38
25 R-25 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36
26 R-26 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36
27 R-27 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 39
28 R-28 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 37
29 R-29 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 36
30 R-30 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 41
jumlah 120 90 120 95 97 96 96 100 93 97 98
Rata-rata tiapaspek 4,0 3,0 4,0 3,17 3,23 3,2 3,2 4,0 3,1 3,23 3,27
Lampiran 32
200
DAFTAR HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM PENYANGGA
(PENGAMAT 2)
No. Kode Skor Setiap Aspek
A B C D E F G H I J K Jumlah
1 R-01 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 2 34
2 R-02 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
3 R-03 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
4 R-04 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 36
5 R-05 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36
6 R-06 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36
7 R-07 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 36
8 R-08 4 3 4 2 4 4 3 2 2 4 3 35
9 R-09 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 34
10 R-10 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36
11 R-11 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
12 R-12 2 3 4 2 3 4 4 3 2 2 2 31
13 R-13 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 36
14 R-14 2 3 4 2 3 4 4 3 2 2 2 31
15 R-15 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 2 35
16 R-16 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 35
17 R-17 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 34
18 R-18 4 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 36
19 R-19 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
20 R-20 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
21 R-21 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 34
22 R-22 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
23 R-23 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
24 R-24 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 36
25 R-25 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36
26 R-26 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 2 33
27 R-27 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33
28 R-28 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
29 R-29 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 39
30 R-30 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 40
Jumlah 92 90 112 74 99 114 104 94 99 106 81
Rata-rata tiap aspek 3,1 3,0 3,7 2,5 3,3 3,8 3,5 3,1 3,3 3,5 2,7
201
DAFTAR HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM HIDROLISIS
(PENGAMAT 1)
No. Kode Skor Setiap Aspek
A B C D E F G H I J K Jumlah
1 R-01 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
2 R-02 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 38
3 R-03 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 38
4 R-04 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35
5 R-05 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 37
6 R-06 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 37
7 R-07 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38
8 R-08 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 41
9 R-09 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
10 R-10 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 38
11 R-11 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 37
12 R-12 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 37
13 R-13 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 37
14 R-14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36
15 R-15 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 36
16 R-16 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36
17 R-17 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 37
18 R-18 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 36
19 R-19 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36
20 R-20 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 36
21 R-21 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 39
22 R-22 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36
23 R-23 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 36
24 R-24 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 37
25 R-25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36
26 R-26 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36
27 R-27 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 37
28 R-28 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 36
29 R-29 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 38
30 R-30 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 38
jumlah 120 90 120 102 102 98 97 99 92 100 93
Rata-ratatiap aspek 4,0 3,0 4,0 3,4 3,4 3,3 3,2 3,3 3,1 3,3 3,1
202
DAFTAR HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK PRAKTIKUM HIDROLISIS
(PENGAMAT 2)
No. Kode Skor Setiap Aspek
A B C D E F G H I J K Jumlah
1 R-01 3 2 4 2 3 4 4 2 4 2 2 32
2 R-02 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
3 R-03 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
4 R-04 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 37
5 R-05 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 35
6 R-06 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36
7 R-07 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 38
8 R-08 4 3 4 2 4 4 3 2 2 4 3 35
9 R-09 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 34
10 R-10 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 36
11 R-11 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
12 R-12 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 2 32
13 R-13 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 2 35
14 R-14 3 2 4 3 2 4 2 3 4 4 2 33
15 R-15 3 2 4 3 2 4 2 3 4 4 2 33
16 R-16 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 38
17 R-17 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 35
18 R-18 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 40
19 R-19 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
20 R-20 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
21 R-21 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 34
22 R-22 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
23 R-23 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 37
24 R-24 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 36
25 R-25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 36
26 R-26 3 3 2 4 3 4 4 3 2 4 3 35
27 R-27 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33
28 R-28 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 2 36
29 R-29 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 39
30 R-30 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 40
jumlah 95 88 113 77 101 117 100 93 100 111 79
Rata-rata tiapaspek 3,2 2,9 3,8 2,6 3,4 3,9 3,3 3,1 3,4 3,7 2,6
203
ANALISIS HASIL PENILAIAN PRAKTIKUM PENYANGGA
No. Kode
(pengmat 1)(pengmat 2) Rata-Rata
SkorMaksimum Kategori
1 R-01 33 34 33,5 44 Baik
2 R-02 36 36 36 44 Sangat Baik
3 R-03 35 37 36 44 Sangat Baik
4 R-04 34 36 35 44 Baik
5 R-05 36 36 36 44 Sangat Baik
6 R-06 38 36 37 44 Sangat Baik
7 R-07 36 36 36 44 Sangat Baik
8 R-08 41 35 38 44 Sangat Baik
9 R-09 42 34 38 44 Sangat Baik
10 R-10 37 36 36,5 44 Sangat Baik
11 R-11 37 37 37 44 Sangat Baik
12 R-12 39 31 35 44 Baik
13 R-13 35 36 35,5 44 Baik
14 R-14 37 31 34 44 Baik
15 R-15 34 35 34,5 44 Baik
16 R-16 35 35 35 44 Baik
17 R-17 38 34 36 44 Sangat Baik
18 R-18 35 36 35,5 44 Baik
19 R-19 37 37 37 44 Sangat Baik
20 R-20 36 36 36 44 Sangat Baik
21 R-21 37 34 35,5 44 Baik
22 R-22 36 36 36 44 Sangat Baik
23 R-23 35 37 36 44 Sangat Baik
24 R-24 38 36 37 44 Sangat Baik
25 R-25 36 36 36 44 Sangat Baik
26 R-26 36 33 34,5 44 Baik
27 R-27 39 33 36 44 Sangat Baik
28 R-28 37 36 36,5 44 Sangat Baik
29 R-29 36 39 37,5 44 Sangat Baik
30 R-30 41 40 40,5 44 Sangat Baik
Rata-rata nilai secara klasikal 36(Sangat Baik)
Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 20Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 10Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0
Keterangan:Kriteria penilaian35 < ≤ 44 = Sangat Baik27 < ≤ 35 = Baik
19< ≤ 27 = Cukup Baik
11< ≤ 19 = Kurang Baik
Lampiran 33
204
ANALISIS PENILAIAN PRAKTIKUM HIDROLISIS
No. KodeSkor
(pengmat 1)Skor(pengmat 2)
Rata-ratadari ke-2pengamat
Skormaksimal Kategori
1 R-01 35 32 33,5 44 Baik
2 R-02 38 36 37 44 Sangat baik
3 R-03 38 37 37,5 44 Sangat baik
4 R-04 35 37 36 44 Sangat baik
5 R-05 37 35 36 44 Sangat baik
6 R-06 37 36 36,5 44 Sangat baik
7 R-07 38 38 38 44 Sangat baik
8 R-08 41 35 38 44 Sangat baik
9 R-09 43 34 38,5 44 Sangat baik
10 R-10 38 36 37 44 Sangat baik
11 R-11 37 37 37 44 Sangat baik
12 R-12 37 32 34,5 44 Baik
13 R-13 37 35 36 44 Sangat baik
14 R-14 36 33 34,5 44 Baik
15 R-15 36 33 34,5 44 Baik
16 R-16 36 38 37 44 Sangat baik
17 R-17 37 35 36 44 Sangat baik
18 R-18 36 40 38 44 Sangat baik
19 R-19 36 37 36,5 44 Sangat baik
20 R-20 36 36 36 44 Sangat baik
21 R-21 39 34 36,5 44 Sangat baik
22 R-22 36 36 36 44 Sangat baik
23 R-23 36 37 36,5 44 Sangat baik
24 R-24 37 36 36,5 44 Sangat baik
25 R-25 36 36 36 44 Sangat baik
26 R-26 36 35 35,5 44 Baik
27 R-27 37 33 35 44 Baik
28 R-28 36 36 36 44 Sangat baik
29 R-29 38 39 38,5 44 Sangat baik
30 R-30 38 40 39 44 Sangat baik
Rata-rata nilai secara klasikal37
(Sangat baik)
Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 24
Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 6
Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0
Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0
Keterangan:Kriteria penilaian35 < ≤ 44 = Sangat Baik27 < ≤ 35 = Baik
19< ≤ 27 = Cukup Baik
11< ≤ 19 = Kurang Baik
205
HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)
(PENGAMAT 1)
No. KODE SKOR TIAP ASPEK
A B C D E F G H JUMLAH
1 R-01 3 3 3 4 3 3 3 3 25
2 R-02 3 3 3 3 3 3 3 3 24
3 R-03 3 3 4 3 3 3 3 3 25
4 R-04 4 4 3 4 3 3 3 3 27
5 R-05 3 3 3 3 3 3 3 3 24
6 R-06 3 3 4 3 3 3 3 3 25
7 R-07 4 3 4 4 3 3 3 3 27
8 R-08 3 4 4 3 4 3 3 4 28
9 R-09 4 4 4 4 4 3 3 4 30
10 R-10 3 3 4 3 3 3 3 4 26
11 R-11 4 3 3 4 3 3 3 3 26
12 R-12 3 3 3 4 3 3 3 3 25
13 R-13 3 3 3 3 3 3 3 3 24
14 R-14 3 3 3 4 3 3 3 3 25
15 R-15 3 4 4 4 3 3 3 4 28
16 R-16 3 3 3 3 3 3 3 3 24
17 R-17 3 3 3 3 3 3 3 3 24
18 R-18 3 3 4 4 3 3 3 3 26
19 R-19 3 3 3 3 3 3 3 3 24
20 R-20 3 3 3 3 3 3 3 3 24
21 R-21 3 4 3 4 3 3 3 4 27
22 R-22 3 3 3 3 3 3 3 3 24
23 R-23 3 3 4 3 3 3 3 3 25
24 R-24 4 3 3 3 3 3 3 4 26
25 R-25 3 3 3 3 3 3 3 3 24
26 R-26 3 3 3 4 3 3 3 3 25
27 R-27 3 3 3 3 3 3 3 3 24
28 R-28 3 3 3 3 3 3 3 3 24
29 R-29 3 3 3 3 3 3 3 3 24
30 R-30 4 3 4 4 3 3 3 4 28
Jumlah 96 95 100 102 92 90 90 97
Rata-rata skor tiap aspek 3,2 3,2 3,3 3,4 3,1 3,0 3,0 3,2
Lampiran 34
206
HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK (DISKUSI)
(PENGAMAT 2)
No. KODE SKOR TIAP ASPEK
A B C D E F G H JUMLAH
1 R-01 2 3 3 4 4 2 4 3 25
2 R-02 3 3 4 4 2 3 3 3 25
3 R-03 3 3 3 4 4 3 3 4 27
4 R-04 3 3 4 4 2 2 3 3 24
5 R-05 4 2 2 4 2 4 1 4 23
6 R-06 2 2 4 3 3 3 3 3 23
7 R-07 3 4 3 2 3 4 4 3 26
8 R-08 3 3 3 2 2 2 2 3 20
9 R-09 3 2 2 4 2 2 2 2 19
10 R-10 2 2 4 3 3 3 3 3 23
11 R-11 3 3 3 4 4 3 3 4 27
12 R-12 2 3 4 4 3 3 3 2 24
13 R-13 4 2 2 3 3 3 3 4 24
14 R-14 3 2 2 4 2 2 4 4 23
15 R-15 2 2 3 4 4 4 3 4 26
16 R-16 4 3 2 3 3 3 3 4 25
17 R-17 2 2 3 3 3 2 3 4 22
18 R-18 4 3 2 4 3 3 4 4 27
19 R-19 3 3 3 4 4 3 3 4 27
20 R-20 3 3 4 4 2 3 3 3 25
21 R-21 4 4 4 4 3 3 3 3 28
22 R-22 3 3 4 4 2 3 3 3 25
23 R-23 3 3 3 4 4 3 3 4 27
24 R-24 3 3 4 3 3 4 3 3 26
25 R-25 4 3 4 3 3 3 3 3 26
26 R-26 4 4 2 3 2 4 3 2 24
27 R-27 3 2 2 3 2 2 2 2 18
28 R-28 3 3 4 4 2 3 3 3 25
29 R-29 3 2 4 3 3 3 2 3 23
30 R-30 3 2 4 3 3 3 2 3 23
Jumlah 91 82 95 105 85 88 87 97
Rata-rata skor tiap aspek 3,0 2,7 3,2 3,5 2,8 2,9 2,9 3,2
207
ANALISIS HASIL PENILAIAN PSIKOMOTORIK ( DISKUSI)
No. KodeSkor(pengmat 1)
Skor(pengmat 2)
Rata-Rata
SkorMaksimal
Kategori
1 R-01 25 25 25 32 Baik
2 R-02 24 25 24,5 32 Baik
3 R-03 25 27 26 32 Sangat baik
4 R-04 27 24 25,5 32 Baik
5 R-05 24 23 23,5 32 Baik
6 R-06 25 23 24 32 Baik
7 R-07 27 26 26,5 32 Sangat baik
8 R-08 28 20 24 32 Baik
9 R-09 30 19 24,5 32 Baik
10 R-10 26 23 24,5 32 Baik
11 R-11 26 27 26,5 32 Sangat baik
12 R-12 25 24 24,5 32 Baik
13 R-13 24 24 24 32 Baik
14 R-14 25 23 24 32 Baik
15 R-15 28 26 27 32 Sangat baik
16 R-16 24 25 24,5 32 Baik
17 R-17 24 22 23 32 Baik
18 R-18 26 27 26,5 32 Sangat baik
19 R-19 24 27 25,5 32 Baik
20 R-20 24 25 24,5 32 Baik
21 R-21 27 28 27,5 32 Sangat baik
22 R-22 24 25 24,5 32 Baik
23 R-23 25 27 26 32 Sangat baik
24 R-24 26 26 26 32 Sangat baik
25 R-25 24 26 25 32 Baik
26 R-26 25 24 24,5 32 Baik
27 R-27 24 18 21 32 Baik
28 R-28 24 25 24,5 32 Baik
29 R-29 24 23 23,5 32 Baik
30 R-30 28 23 25,5 32 Baik
Rata-rata nilai secara klasikal25
(Baik)
Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 8
Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 22
Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0
Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0
Keterangan:Kriteria penilaian26 < ≤ 32 = Sangat Baik20 < ≤ 26= Baik
14< ≤ 20 = Cukup Baik
8 < ≤ 14= Kurang Baik
Lampiran 35
208
HASIL PENILAIAN AFEKTIF
(PENGAMAT 1)
No. KODE SKOR TIAP ASPEK
A B C D E F G JUMLAH
1 R-01 4 3 3 3 3 4 3 23
2 R-02 4 4 3 4 3 3 3 24
3 R-03 4 3 3 3 3 3 3 22
4 R-04 4 4 3 3 3 4 3 24
5 R-05 4 3 3 3 3 3 3 22
6 R-06 4 3 3 3 3 3 3 22
7 R-07 4 3 3 4 3 3 3 23
8 R-08 4 4 4 4 3 3 3 25
9 R-09 4 4 4 4 3 4 4 27
10 R-10 4 4 3 4 3 4 4 26
11 R-11 4 3 3 4 3 4 3 24
12 R-12 4 4 3 3 4 4 4 26
13 R-13 4 3 3 3 3 3 3 22
14 R-14 4 4 3 3 3 4 4 25
15 R-15 4 2 3 3 3 4 4 23
16 R-16 4 4 3 3 3 3 3 23
17 R-17 4 3 3 3 3 3 3 22
18 R-18 4 3 3 3 3 3 3 22
19 R-19 4 3 3 4 3 3 3 23
20 R-20 4 3 3 4 3 3 3 23
21 R-21 4 4 3 4 3 4 4 26
22 R-22 4 3 3 4 3 3 3 23
23 R-23 4 3 3 3 3 3 3 22
24 R-24 4 4 4 4 3 4 4 27
25 R-25 4 4 3 4 3 3 3 24
26 R-26 4 3 3 3 3 3 3 22
27 R-27 4 3 3 3 3 3 3 22
28 R-28 4 3 3 4 3 3 3 23
29 R-29 4 3 3 4 3 3 3 23
30 R-30 4 4 4 4 3 4 4 27
Jumlah 120 101 94 105 91 101 98
Rata-rata skor tiapaspek 4,0 3,4 3,1 3,5 3,0 3,4 3,3
Lampiran 36
209
HASIL PENILAIAN AFEKTIF
(PENGAMAT 2)
No. KODE SKOR TIAP ASPEK
A B C D E F G jumlah
1 R-01 2 4 3 2 4 2 4 21
2 R-02 2 2 3 3 3 3 3 19
3 R-03 3 3 1 4 4 4 2 21
4 R-04 2 2 3 4 3 3 3 20
5 R-05 4 3 4 4 2 3 2 22
6 R-06 4 3 3 3 3 3 2 21
7 R-07 4 3 3 4 3 3 3 23
8 R-08 4 4 2 3 4 3 2 22
9 R-09 4 4 2 2 4 3 2 21
10 R-10 4 3 4 4 2 3 2 22
11 R-11 3 3 1 4 4 4 2 21
12 R-12 3 4 3 2 4 2 4 22
13 R-13 4 3 4 3 2 3 3 22
14 R-14 3 3 4 4 4 3 4 25
15 R-15 4 3 3 4 4 3 4 25
16 R-16 4 4 4 3 2 3 2 22
17 R-17 4 3 4 4 2 3 2 22
18 R-18 3 3 4 4 4 4 4 26
19 R-19 2 3 1 4 4 4 2 20
20 R-20 2 2 3 3 3 3 3 19
21 R-21 4 4 4 4 4 4 2 26
22 R-22 2 2 3 3 3 3 3 19
23 R-23 2 3 2 4 2 4 2 19
24 R-24 3 3 2 3 2 3 2 18
25 R-25 4 3 2 1 4 4 2 20
26 R-26 4 3 3 3 3 3 3 22
27 R-27 4 4 2 3 4 2 2 21
28 R-28 2 2 3 3 3 3 3 19
29 R-29 4 3 3 3 2 3 2 20
30 R-30 4 3 3 3 3 3 2 21
jumlah 98 92 86 98 95 94 78
presentase tiapaspek 3,3 3,1 2,9 3,3 3,2 3,1 2,6
210
ANALISIS HASIL PENILAIAN AFEKTIF
No. KodeSkor(pengmat 1)
Skor(pengmat 2)
Rata-Rata Skor maksimal Kategori
1 R-01 23 21 22,5 28 Baik
2 R-02 24 19 21,5 28 Baik
3 R-03 22 21 21,5 28 Baik
4 R-04 24 20 22 28 Baik
5 R-05 22 22 22 28 Baik
6 R-06 22 21 21,5 28 Baik
7 R-07 23 23 23 28 Sangat baik
8 R-08 25 22 23,5 28 Sangat baik
9 R-09 27 21 24 28 Sangat baik
10 R-10 26 22 24 28 Sangat baik
11 R-11 24 21 22,5 28 Baik
12 R-12 26 22 24 28 Baik
13 R-13 22 22 22 28 Baik
14 R-14 25 25 25 28 Sangat baik
15 R-15 23 25 24 28 Sangat baik
16 R-16 23 22 22,5 28 Baik
17 R-17 22 22 22 28 Baik
18 R-18 22 26 24 28 Sangat baik
19 R-19 23 20 21,5 28 Baik
20 R-20 23 19 21 28 Baik
21 R-21 26 26 26 28 Sangat baik
22 R-22 23 19 21 28 Baik
23 R-23 22 19 20,5 28 Baik
24 R-24 27 18 22,5 28 Baik
25 R-25 24 20 22 28 Baik
26 R-26 22 22 22 28 Baik
27 R-27 22 21 21,5 28 Baik
28 R-28 23 19 21 28 Baik
29 R-29 23 20 21,5 28 Baik
30 R-30 27 21 24 28 Baik
Rata-rata nilai secara klasikal 23
Jumlah siswa yang memperoleh kategori sangat baik 8
Jumlah siswa yang memperoleh kategori baik 22
Jumlah siswa yang memperoleh kategori cukup baik 0
Jumlah siswa yang memperoleh kategori kurang baik 0
Keterangan:Kriteria penilaian22 < ≤ 28 = Sangat Baik17 < ≤ 22= Baik
12< ≤ 27 = Cukup Baik
7 < ≤ 12= Kurang Baik
Lampiran 37
211
ANALISIS SKOR TIAP ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF
1. Analisis rata-rata skor tiap aspek psikomotorik praktikum penyanggaPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11I
4,0 3,0 4,0 3,2 3,2 3,2 3,2 4,0 3,1 3,2 3,3II
3,1 3,0 3,7 2,5 3,3 3,8 3,5 3,1 3,3 3,5 2,7Rata-rata 3,6 3,0 3,9 2,9 3,3 3,5 3,4 3,6 3,2 3,4 3,0
Kriteria SangatTinggi
Tinggi SangatTinggi
Tinggi SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
Tinggi
2. Analisis rata-rata skor tiap aspek psikomotorik praktikum hidrolisisPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11I
4,0 3,0 4,0 3,4 3,4 3,3 3,2 3,3 3,1 3,3 3,1II
3,2 2,9 3,8 2,6 3,4 3,9 3,3 3,1 3,4 3,7 2,6Rata-rata 3,6 3,0 3,9 3,0 3,4 3,6 3,3 3,2 3,3 3,5 2,9
Kriteria SangatTinggi
Tinggi SangatTinggi
Tinggi SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
Tinggi
3. Analisis rata-rata skor tiap aspek psikomotorik diskusi siswaPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-8
1 2 3 4 5 6 7 8I
3,2 3,2 3,3 3,4 3,1 3,0 3,0 3,0II
3,0 2,7 3,2 3,5 2,8 3,0 3,0 3,0Rata-rata 3,1 3,0 3,3 3,4 3,0 3,0 3,0 3,0
Kriteria SangatTinggi
Tinggi SangatTinggi
SangatTinggi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
4. Analisis rata-rata skor tiap aspek afektif siswaPengmat Rata- rata nilai tisp aspek ke-1-7
1 2 3 4 5 6 7I
4,0 3,4 3,1 3,5 3,0 3,4 3,3II
3,3 3,1 2,9 3,3 3,2 3,1 2,6Rata-rata 3,7 3,3 3,0 3,4 3,1 3,3 3,0
Kriteria SangatTinggi
SangatTinggi
Tinggi SangatTinggi
SangatTinggi
SangatTinggi
Tinggi
Keterangan:Kriteria penilaian3 < ≤ 4 : Sangat Tinggi2 < ≤ 3 : Tinggi
1< ≤ 2 : Cukup Tinggi= 1 : Rendah
Lampiran 38
212
ANALISIS NILAI AKHIR SISWA
No. Kodepraktikum 1
(A)praktikum 2
(B)Diskusi
(C)post-test
(D) (A+B+C+2D)/5
Keterangan
1 R-01 80 88 86 57 74 Tidak tuntas
2 R-02 88 93 76 40 67 Tidak tuntas
3 R-03 85 85 76 67 76 Tuntas
4 R-04 85 55 76 47 62 Tidak tuntas
5 R-05 83 90 86 80 84 Tuntas
6 R-06 88 95 81 73 82 Tuntas
7 R-07 80 83 81 50 69 Tidak tuntas
8 R-08 88 78 81 67 76 Tuntas
9 R-09 80 78 81 87 83 Tuntas
10 R-10 90 95 81 87 88 Tuntas
11 R-11 90 85 76 80 82 Tuntas
12 R-12 72 83 86 67 75 Tuntas
13 R-13 90 85 86 33 66 Tidak tuntas
14 R-14 70 85 86 87 83 Tuntas
15 R-15 78 88 86 67 77 Tuntas
16 R-16 90 90 86 83 87 Tuntas
17 R-17 85 83 86 73 80 Tuntas
18 R-18 88 78 81 90 85 Tuntas
19 R-19 90 78 76 57 72 Tidak tuntas
20 R-20 90 93 76 70 80 Tuntas
21 R-21 83 88 81 70 78 Tuntas
22 R-22 80 90 76 73 79 Tuntas
23 R-23 90 85 76 53 72 Tidak tuntas
24 R-24 83 78 81 47 67 Tidak tuntas
25 R-25 80 83 81 87 84 Tuntas
26 R-26 85 78 86 33 63 Tidak tuntas
27 R-27 88 78 81 70 77 Tuntas
28 R-28 88 90 76 60 75 Tuntas
29 R-29 90 93 81 70 81 Tuntas
30 R-30 88 93 81 73 82 Tuntas
Rata-rata 85 85 81 67 77
Jumlah siswa yang tuntas 21
Jumlah siswa yang tidak tuntas 9
Lampiran 39
213
Lampiran 40
214
215
216
217
218
219
Lampiran 41
220
221
222
Daerah penolakanHoDaerah penerimaan
UJI NORMALITAS
DATA NILAI PRETEST KELAS XI IPA 1
HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:χ² = ( )Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 53,33 Panjang kelas = 5Nilai minimal = 20,00 Rata-rata(x) = 30,67Rentang = 30,33 s = 8,38Banyak kelas = 7 n = 30
kelas interval Bataskelas
Z untuk batas kelas peluang Z Luas tiap kelasinterval
(Ei) (Oi) (Oi-Ei)2
Ei20-24 19,5 -1,33 0,4082 0,1378 4,134 6 0,5803
25-29 24,5 -0,74 0,2704 0,2147 6,441 3 3,9468
30-34 29,5 -0,14 0,0557 0,2329 6,987 10 0,9078
35-39 34,5 0,457 0,1772 0,1759 5,277 4 0,4077
40-44 39,5 1,054 0,3531 0,0974 2,922 5 0,8636
45-49 44,5 1,65 0,4505 0,0373 1,119 0 0
50-55 49,5 2,247 0,4878 0,0009 0,027 2 1,9464
54,5 2,844 0,4977 χ² = 8,65
Untuk a = 5% dengan dk= 7 – 3 = 4 diperoleh χ²tabel 9,49
8,65 9,49
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi
normal
Lampiran 42
223
Daerah penolakanHoDaerah penerimaan
UJI NORMALITAS
DATA NILAI POSTTEST KELAS XI IPA 1
HipotesisHo : Data berdistribusi normalHa : Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:χ² = ( )Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika χ2 < χ2tabel
Pengujian HipotesisNilai maksimal = 90,00 Panjang kelas = 5,66Nilai minimal = 33,33 Rata-rata(x) = 62,5Rentang = 56,77 s = 16,22Banyak kelas = 7 n = 30
kelas interval Bataskelas
Z untuk batas kelas peluang Z Luas tiap kelasinterval
(Ei) (Oi) (Oi-Ei)2
Ei30-39 29,5 -2,03 0,4783 0,0561 1,683 2 0,0503
40-49 39,5 -1,42 0,4222 0,1341 4,023 3 0,3488
50-59 49,5 -0,8 0,2881 0,2167 6,501 4 1,5638
60-69 59,5 -0,18 0,0714 0,2378 7,134 5 0,9108
70-79 69,5 0,43 0,1664 0,1867 5,601 8 0,7194
80-89 79,5 1,05 0,3531 0,0984 2,952 7 2,3409
90-99 89,5 1,66 0,4515 0,0375 1,125 1 0,0156
99,5 2,28 0,4887 χ² = 5,95
Untuk a = 5% dengan dk= 7 – 3 = 4 diperoleh χ²tabel 9,49
5,95 9,49
Karena χ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi
normal
Lampiran 43
224
UJI SIGNIFIKANSI PENINGKITAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
HipotesisHo = Tidak terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah
menggunakan model diktat praktikum.Ha= Terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah menggunakan
model diktat praktikum.Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:= ∑( − 1)Ho diterima jika –t1-1/2 < t hitung < t1-1/2
Cara menenetukan Md yaitu:∑
= = 34
No. Kode Pre-test Post-test Gain (d) Xd =(d-Md) X2d
1 R-01 33 57 24 -10 100
2 R-02 43 40 -3 -37 1369
3 R-03 37 67 30 -4 16
4 R-04 20 47 27 -7 49
5 R-05 23 80 57 23 529
6 R-06 30 73 43 9 81
7 R-07 30 50 20 -14 196
8 R-08 37 67 30 -4 16
9 R-09 43 87 44 10 100
10 R-10 43 87 44 10 100
11 R-11 23 80 57 23 529
12 R-12 23 67 44 10 100
13 R-13 37 33 -4 -38 1444
14 R-14 27 87 60 26 676
15 R-15 43 67 24 -10 100
16 R-16 30 83 53 19 361
17 R-17 50 73 23 -11 121
18 R-18 43 90 47 13 169
19 R-19 37 57 20 -14 196
20 R-20 53 70 17 -17 289
21 R-21 30 70 40 6 36
22 R-22 20 73 53 19 361
23 R-23 33 53 20 -14 196
24 R-24 33 47 14 -20 400
25 R-25 27 87 60 26 676
26 R-26 27 33 6 -28 748
27 R-27 30 70 40 6 36
28 R-28 30 60 30 -4 16
29 R-29 30 70 40 6, 36
30 R-30 20 73 53 19 361
jumlah 987 1997 1013 9407
Lampiran 44
225
Dari analisis data pre-test dan post-test maka diperoleh:
Sumber variasi NilaiN 30Md 34
9407
Jadi berdasarkan rumus diatas:ℎ = 34940730(30 − 1)ℎ = 10,34Hasil perhitungan t di atas kemudian dikonsultasikan pada t tabel = 5% dengandk = 30-1=29 diperoleh t(0,975)(29) = 2,04.
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwaterdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa secara signifikan setelahmenggunakan model diktat praktikum.
226
KodeObservasi hipotesis Perencanaan pnelitian
Pengendalianvariabel
Interpretasi inferensi prediksi Penerapan konsep komunikasi
19 23 1 17 3 4 5 6 7 21 2 18 8 9 20 22 10 25 11 14 28 12 13 15 16 24 26 27 29 30
1 R-01 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1
2 R-02 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
3 R-03 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
4 R-04 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
5 R-05 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
6 R-06 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
7 R-07 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
8 R-08 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0
9 R-09 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
10 R-10 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
11 R-11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
12 R-12 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
13 R-13 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1
14 R-14 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0
15 R-15 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1
16 R-16 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
17 R-17 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
18 R-18 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
19 R-19 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
20 R-20 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
21 R-21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
22 R-22 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
23 R-23 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
24 R-24 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
25 R-25 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
26 R-26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
27 R-27 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
28 R-28 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
29 R-29 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
30 R-30 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1jumlah 6 6 8 12 3 4 4 0 20 15 7 10 24 11 28 7 7 9 9 15 9 7 9 4 4 5 9 6 23 15
Jumlah tiapaspek 12 20 46 17 70 16 33 44 38
Rata-rata 6 10 8 9 18 8 11 6 19
ANALISIS ASPEK-ASPEK KPSPRE TEST
Lampiran 45
227
No. KodeObservasi hipotesis Perencanaan pnelitian
Pengendalianvariabel
Interpretasi inferensi prediksi Penerapan konsep komunikasi
19 23 1 17 3 4 5 6 7 21 2 18 8 9 20 22 10 25 11 14 28 12 13 15 16 24 26 27 29 30
1 R-01 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
2 R-02 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1
3 R-03 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
4 R-04 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1
5 R-05 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
6 R-06 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
7 R-07 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
8 R-08 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
9 R-09 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
10 R-10 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
11 R-11 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
12 R-12 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
13 R-13 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
14 R-14 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
15 R-15 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
16 R-16 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
17 R-17 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
18 R-18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
19 R-19 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
20 R-20 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
21 R-21 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
22 R-22 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
23 R-23 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1
24 R-24 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1
25 R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
26 R-26 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
27 R-27 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
28 R-28 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
29 R-29 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
30 R-30 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1jumlah 22 21 15 22 7 15 14 1 28 24 23 25 30 26 30 21 14 21 7 29 19 4 15 19 22 24 22 25 29 25
Jumlah tiapaspek 43 37 89 48 107 35 55 131 54Rata-rata tiapaspek 22 19 15 24 27 18 18 19 27
POST TEST
227Lampiran 46
228
229
ANALISIS HASIL TANGGAPAN SISWA PADA UJI COBA SKALA LUASNo.
Kode Skor Setiap Aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15jumlah
Skormaksi-mal
Ketera-gan
1R-01 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 51 60
Sangatlayak
2 R-02 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 42 60 Layak
3 R-03 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44 60 Layak
4 R-04 3 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 44 60 Layak
5 R-05 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 48 60 Layak
6 R-06 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 45 60 Layak
7R-07 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 49 60
Sangatlayak
8 R-08 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 46 60 Layak
9R-09 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 51 60
Sangatlayak
10 R-10 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 3 2 3 4 2 44 60 Layak
11 R-11 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 45 60 Layak
12 R-12 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 47 60 Layak
13R-13 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 56 60
Sangatlayak
14R-14 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 50 60
Sangatlayak
15 R-15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 60 Layak
16 R-16 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 39 60 Layak
17 R-17 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 41 60 Layak
18R-18 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 55 60
Sangatlayak
19R-19 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 50 60
Sangatlayak
20 R-20 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 39 60 Layak
21 R-21 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 38 60 Layak
22 R-22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 45 60 Layak
23 R-23 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 46 60 Layak
24 R-24 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 42 60 Layak
25 R-25 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 43 60 Layak
26 R-26 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 48 60 Layak
27 R-27 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 60 Layak
28 R-28 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 42 60 Layak
29 R-29 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 38 60 Layak
30 R-30 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 45 60 Layak
jumlah 92 83 99 89 104 88 88 87 99 96 88 82 86 99 84 1364
Rata-rata tiapaspek 3,1 2,8 3,3 3 3,5 3 3 2,9 3,3 3,2 3 2,7 2,9 3,3 2,8
6 2 9 3 18 5 3 6 10 7 3 0 3 10 5
20 19 21 21 8 18 22 15 19 22 22 22 10 19 14
4 9 0 4 4 7 5 9 1 1 5 8 7 1 11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah siswa yang menyatakan sangat layak7
Jumlah siswa yang menyatakan layak 23
Rata-rata penilaian secara klasikal46
(Layak)
Kriteria penilaian48 < ≤ 60 = Sangat layak37 < ≤ 48 = Layak
26< ≤ 37 = Cukup layak
15< ≤ 26 = Kurang layak
Lampiran 47
230
Lampiran 48
DOKUMENTASI
Gambar 1. Uji Keterbacaan Diktat Gambar 2. Uji Keterlaksanaan Diktat
Gambar 3. Diskusi di Kelas Gambar 4. Praktikum Penyangga
Gambar 5. Praktikum Hidrolisis Gambar 6. Presentasi
231
Lampiran 49
232
233
Lampiran 50
top related