pengelolaan ruang laut -...
Post on 06-Mar-2019
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pengelolaan Ruang Laut
Ir. Agus Dermawan, M.SiSekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
Jakarta, 10 April 2017
MISI KKP
TRISAKTI & NAWA CITA
LAUTADALAH
MASA DEPAN BANGSA
VISI KKPMewujudkan sektor kelautan dan
perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis
kepentingan nasional
1. Kedaulatan
2. Keberlanjutan
3. Kesejahteraan
12%PDB Perikanan
(2019)
Produksi
Ekspor
Konsumsi Ikan
Pendapatan
1. Indonesia merupakan negara kelautan terbesar dengan bentang laut luas dan ribuan pulau besar dan kecil.
2. Posisi Geografis Laut Indonesia terletak di antara persilangan dua benua dan dua samudera sekaligusmemiliki perairan yang menjadisalah satu urat nadi perdaganganinternasional.
3. Laut Indonesia memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang potensial.
3
POTENSI INDONESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM
POTENSI SUMBER DAYA PERIKANAN
• Indonesia dikenal sebagai Marine Mega-Biodiversity terbesar didunia:
- 8.500 species ikan, merupakan 37% dari spesies ikan dunia.
- 555 species rumput laut.- 950 species biota terumbu karang.
• Potensi sumberdaya perikanan tangkap laut Indonesia adalah sekitar 6,5 juta ton/tahun.
• Potensi perikanan budidaya payau mencapai 2,96 jutahektar.
• Potensi budidaya laut yang mencapai luasan 12,55 jutahektar.
4
Lanjutan….
Peta Sebaran Terumbu Karang
Peta Sebaran Lamun
Peta Sebaran Mangrove
Meningkatkanpengawasanpengelolaan
sumberdaya kelautandan perikanan
Mengembangkansistem
perkarantinaan ikan, pengendalian mutu,
keamanan hasilperikanan, dan
keamanan hayati ikan
Mengoptimalkan pengelolaan ruanglaut, konservasi dan keanekaragaman
hayati laut
Meningkatkan keberlanjutan usahaperikanan tangkap dan budidaya
Meningkatkan daya saing dan sistemlogistik hasil kelautan dan perikanan
PILAR PEMBANGUNAN KP
Kedaulatan(Sovereignty)
Keberlanjutan(Sustainabiltiy)
Kesejahteraan(Prosperity)
1
2 3
4
5
Mengembangankapasitas SDM,
danpemberdayaan
masyarakat
Meningkatkaninovasi iptekkelautan dan
perikanan
6
7
Bantuan Kapal Penangkap Ikan
2.990Unit
Alat Tangkap
500.000 Asuransi Nelayan
Perikanan Tangkap
1.048Unit
Penguatan Daya Saing
Perikanan Budidaya
300 Ha Revitalisasi tambak
210 Ha Minapadi
2 unit
2 unit
Pabrik Pakan Ikan
Budidaya Ikan Laut (offshore)
100 juta Produksi Benih Ikan
200 Pkt Sarana pakan mandiri
48 unit Excavator
86 unit Biofloc
710paket
Bantuan Sarana produksi
3.300 HaBantuan Premi Asuransi
250 Pkt Revitalisasi KJA
Pengelolaan Ruang Laut
21 ribu meter Struktur Hybrid &
Sabuk Pantai
8 paket Concrete
Breakwater
900 ribu Batang Mangrove
550 pulau
8 unit Dermaga apung
15 kab/kota PUGAR
6 unit Gudang garam standar SNI
2 kawasan Penyusunan RZ KSN
1 lokasiPusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM)
Pembakuan nama pulau
Pengawasan SDKP
Riset dan SDM
14 paket Inovasi
42 paket Policy Brief
2 unit Pembangunan Pusat Riset Kelautan
5 WPP Stock assesment
3 Kawasan Kajian Stok Sumber daya Perairan Umum Daratan
6.000 orang Pelatihan masyarakat
7.568 orang Penyelenggaraan Pendidikan
3.000 orang Pelatihan Enumerator
1.750 orang Pelatihan aparatur
2.500 orang Penyuluh Perikanan Bantu
283 orang Beasiswa
5 unit Poltek/AK Baru & Lanjutan
Karantina Ikan
9
5 lokasi Desalinasi air laut
7 PelabuhanPerikanan (di luarSKPT)
6.000 orang Sertifikat Kompetensi
17 unit Gedung layanan ekspor, impor dan antar area di exit, entry point, SKPT dan Perbatasan
2100 Sertifikasi
Sertifikasi HACCP produkHasil Perikanan
885 Unit Unit Usaha Perikanan yangMemenuhi persyaratanEkspor
270 unit Ice flake machine
150 unit Peralatan Sistem Rantai Dingin
130 unitKendaraan
Berpendingin
10 unit Sentra Kuliner
2 unit Pabrik Rumput Laut
1 unit CS 1000 ton
12 unit ICS/UPI 200 ton
2 unit Pasar Ikan Modern
16 unit Pasar Ikan Bersih
1 unit Pabrik Tepung Ikan
520 orang Asuransi Awak Kapal Pengawas
12 bulan Operasional SATGAS 115
136 hari Operasi Pengawasan 95 kasus Penyelesaian Kasus TPKP
140 hari Airborne Surveillance
982 POKMASWAS
KEGIATAN PRIORITAS 2017
15 LOKASI SENTRA KP TERPADU
DI PULAU-PULAU KECIL DAN
KAWASAN PERBATASAN
TAHUN 2015-2016
MOA
800 km 7.500 km
963 km
1.000 km
2.400 km
2.200 km7.800 km
400 km
4.095 km
529 km
871 km
2.048 km
JEPANG
Mulai 20151. Simeulue2. Natuna3. Tahuna4. Saumlaki5. Merauke
Mulai 2016 :1. Mentawai2. Nunukan3. Talaud4. Morotai5. Biak Numfor6. Tual7. Timika8. Sarmi9. Moa10. Rote Ndao
SKPT Prioritas2017:1. Natuna2. Saumlaki3. Merauke4. Mentawai5. Nunukan6. Talaud7. Morotai8. Biak Numfor9. Timika10. Rote Ndao11. Kota Sabang12. Sumba Timur
PENGELOLAAN RUANG LAUT YANG BERDAULAT DAN MENSEJAHTERAKAN SECARA BERKELANJUTAN
Mewujudkanperencanaan
ruang laut pesisir, dan pulau-pulau
kecil yang terpadu
Mendayagunakan, melindungi dan
melestarikansumberdaya laut,
pesisir, dan pulau-pulau kecil
Meningkatkantata kelola danpengendalian
ruang laut, pesisir, dan
pulau-pulau kecil
Mengendalikanpemanfaatan
ruang laut secaraberdaulat untuk
kesejahteraanmasyarakat.
Perencanaan Pengelolaan dan Pemanfaatan Pengendalian
WILAYAH PERAIRAN DAN WILAYAH YURISDIKSI• Wilayah Perairan (Perairan Pedalaman, Perairan Kepulauan dan Laut Teritorial)• Wilayah Yurisdiksi (Zona Tambahan, Zona Ekonomi Ekslusif)LAUT LEPAS• Bagian dari laut yang berada di luar wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi.KAWASAN DASAR LAUT INTERNASIONAL• Dasar laut serta tanah di bawahnya yang terletak di luar batas-batas yurisdiksi nasional.
Malaysia
Malaysia
Philippines
Palau
Australia
India
Thailand
ZEE
ZEE
EEZ
ZEE
Perairan Kepulauan
Singapore
Timor Leste
I Made Andi Arsana | madeandi@ugm.ac.id
Garis pangkal kepulauan
Garis batas unilateral (tidak perlu kesepakatan degan tetangga)Garis batas hasil kesepakatan dengan tetanggaGaris batas klaim Indonesia (masih perlu kesepakatan dengan tetangga)
WILAYAH PERENCANAAN PENGELOLAAN RUANG LAUT INDONESIA
K E B I J A K A N D A N S T R A T E G I
R E N C A N A T A T A R U A N G L A U T W I L A Y A H P E R A I R A N
Kebijakan dan strategi penataan ruang laut wilayah perairan berupa : kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang laut wilayah perairan.
Kebijakan pengembangan struktur ruang laut wilayah perairan meliputi:1. Peningkatan akses pelayanan pusat pengembangan ekonomi kelautan yang
efisien dan berdaya saing;2. Penetapan dan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan Alur Laut berupa
Alur-Pelayaran dan pipa/kabel bawah laut yang terpadu dan merata; dan3. Peningkatan jangkauan pelayanan sosial yang merata dan berkualitas.
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang laut wilayah perairan meliputi :1. Kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Konservasi;2. Kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Pemanfaatan Umum;3. Kebijakan dan strategi pengembangan KSN; dan4. Kebijakan dan strategi pengembangan KSNT.
1
2
Pasal 6
Pasal 8 s/d Pasal 12
Pasal 7
RENCANA TATA RUANG
Rencana Umum(Wilayah)
Rencana Rinci(Kawasan/Fungsional)
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
RTRW Kabupaten
RTRW Kota
RTR Pulau
RTR KSN
RTR Kawasan Strategis Provinsi
RDTR Kabupaten
RTR Kws Strategis Kab.
RDTR Kota
RTR Kws Strategis Kota
RENCANA TATA RUANG LAUT DAN RENCANA ZONASI
Rencana Umum(Wilayah)
Rencana Rinci(Kawasan/Fungsional)
RTRL Nasional
RZWP3K Provinsi(0-12 Mil)
RZ KSN
RZ Antar Wilayah (Teluk, Selat, Laut)
1 : 250K
1 : 1000K
1 : 10K
1 : 10K
RZ-WP3K RZR1 : 50K
RZR
RZ KSNT
RENCANA POLA RUANG
PP tentang RTRLN berada dalam tahap Harmonisasidengan Kemenkumham
*Lampiran PP tentang RTRLN
RENCANA KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
*Lampiran PP tentang RTRLN
*
RENCANA ZONASI KAWASAN ANTAR WILAYAH (TELUK, SELAT, DAN LAUT)
• RZ Kawasan Teluk, Selat dan Laut ditetapkan dalam bentuk Perpres.• Saat ini, RZ Kawasan Laut Jawa dalam tahap Dokumen Antara.
Sementara, RZ Kawasan Selat Makassar dalam tahap Dokumen Awal.
*Lampiran PP tentang RTRLN
PENGELOLAAN PPK TERLUAR
Pertahanan dan KeamananPPKT sebagai pintu gerbang keluar masuknya aliran orang dan barang, rentan terhadap occupation negara lain
Kesejahteraan Masyarakat (Ekonomi), Sebagian besar masyarakat PPK masih hidup dibawah garis kemiskinan,mata pencaharian terbatas dan sangat tergantung pada sumberdaya alamdan ekonomi luar pulau (pulau induk/daratan)
Kelestarian Lingkungan (Ekologi), PPK memiliki daya dukung terbatas dan sangat rentan terhadap kerusakanekosistem, baik akibat ulah manusia, dampak bencana alam dan dampakpemanasan global (perubahan iklim).
TUJUAN :
ISU DAN PERMASALAHAN PEMANFAATAN LAHAN DI PULAU-PULAU KECIL:
1. Pertahanan dan Keamanan negara, khususnya di PPKT;(Semua PPKT)
2. Penjualan tanah di pulau kecil kepada WN Asing;(di P. Maratua-Kab. Berau)
3. Penguasaan pulau kecil secara private oleh WN Asing atau WNI (private island);(P. Nikoi- Tanjung Pinang, P. Bawah -Anambas, P. Manis- Kota Batam)
4. Isu okupasi/klaim kepemilikan pulau oleh Warga negara lain;(P. Manis – Kota Batam).
5. Kerusakan lingkungan dan pencemaran di PPK;(P. Bangka - Minahasa Utara dan Pulau-pulau kecil di Prov. Babel)
6. Penutupan akses masyarakat dan nelayan lokal oleh investor di PPK;(Gili Gede – Lombok Barat, P. Nikoi – Tj. Pinang, PPK di Kab. Wakatobi)
7. Konflik pemanfaatan tanah dan alih fungsi hutan di pulau antara investor dan masyarakat(P. Romang – Kab MBD, P. Pari – Kep. Seribu, P. Jemaja – Kep Anambas)
8. Aktivitas ilegal di PPK contoh penyelundupan (orang dan barang), perbudakan, illegal fishing, illegal logging, narkoba, dll. (P. Benjina - Kab. Kep Aru, P. Bawah – Kep. Anambas)
9. Pelanggaran Peraturan Pertanahan, Pemberian Hak Atas Tanah (SHM) secara perorangan yang mencapai 20 Ha /orang dalam satu hamparan (P. Maratua – Kab Berau)
10. Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil belum memberikan PNBP secara optimal bagi Negara
SEBARAN 111 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik IndonesiaJl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 | www.kkp.go.id
ISU PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI DAN KELAUTAN
Penangkapan ikan berlebih (overfishing)
Perikanan yang merusak & ilegal (destructive fishing, transboundary IUU fishing),
Pencemaran maupun akibat fenomena perubahaniklim
Degradasi sumber daya pesisir dan PPK
Konflik pemanfaatan dan kewenangan
Ketidakpastian hukum
Kemiskinan masyarakat pesisir
4
UPAYA POKOK KEGIATAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT
KONSERVASI EKOSISTEM
(Laut, padang lamun, terumbu karang, mangrove, estuar, pantai,
rawa, sungai, danau, waduk, embung, perairan ekosistem
buatan)
KONSERVASIGENETIK
KONSERVASIJENIS
(ikan yang terancam punah, langka, endemik, populasi turun, reproduksi
rendah)
- Perlindungan habitat dan keanekaragaman hayati;- Pemanfaatan kawasan konservasi
- Perikanan berkelanjutan- Ekowisata bahari- Penelitian dan pendidikan;
- Pelestarian habitat dan keanekaragaman hayati- Rehabilitasi habitat dan- Restocking jenis biota;
- Pengawasan dan pengendalian;- Monitoring dan evaluasi
- Perlindungan jenis biota- Penggolongan jenis biota(dilindungi dan tidak dilindungi);- Penetapan status perlindungan jenis biota;
- Pemanfaatan Jenis biota- Perdagangan;- Pemeliharaan/sea ranching, Akuarium;- Aquaria;- Pengembangbiakan/breeding (ex. Kima);dan- Penelitian dan Pengembangan
- Pelestarian Jenis biota- Rehabilitasi habitat di luar kawasan konservasi- Restocking jenis biota di luar kawasan konservasi
- Pengawasan dan Pengendalian- Monitoring dan Evaluasi
- Riset
(PP 60/2007 TTG KSDI)
KEWENANGAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI
a. Perairan laut di luar 12 milb. Perairan dalam wilayah kewenangan pengelolaan lintas propinsi;c. Perairan yang memiliki karakteristik tertentud. Kawasan Strategis Nasional
1. Kawasan Konservasi Nasional: Kawasan Konservasi yang dikelola oleh Pusatmeliputi:
2. Kawasan Konservasi Daerah : Dikelola oleh pemerintah propinsi meliputi:
a. Perairan laut paling jauh 12 mil;b. KKP yang berada dalam wilayah kewenangan pengelolaan lintas
kabupaten/kota;c. Perairan Payau dan/atau perairan tawar yang berada dalam
wilayah kewenangannya
Rencana Aksi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut 2015-2019 (IBSAP)
Target Nasional iBSAP Indikator Program PRL
Terwujudnyapemeliharaan yang berkelanjutan danpeningkatan luasankawasan konservasi
Luas kawasan konservasi20 juta Ha
Penambahan luas kawasankonservasi perairan
Jumlah kawasan yang dikelola secaraberkelanjutan
Jumlah Kawasan Konservasi perairan, pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil yang meningkat efektivitas pengelolaannya (kawasan)
Mempertahankan populasispesies yang terancampunah sebagai spesiesprioritas konservasinasional
Jumlah spesies prioritasterancam punah yangdilindungi (20 spesies)
Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya (jenis)
NAMA LOKAL :hiu tutul, hiu bodoh, geger lintang, ..
DISTRIBUSI UTAMA :TelukCenderawasihKalimantan TimurBarat SumateraKenjeran-Jatim
POTENSI EKONOMI :objek ekowisata
KATEGORI :langka, fekunditas rendah
ANCAMAN :by-catch, perdagangan sirip, terdampar
DILINDUNGI BERDASARKAN KEPMEN KP NO 18/2014HIU PAUS (Rhincodon typus)
DILATANG DIKELUARKAN DARI WILAYAH NRIHIU MARTIL (Sphyrna spp.) dan HIU KOBOI (Carcharhinus longimanus)
STATUS :LARANGAN EKSPORPermenKP No. 59/2014, berlaku sdNop-2015, dirubah dg Permen Kp No. 34 tahun 2015, berlaku sampai 31 Desember 2017
NAMA LOKAL :hiu martil dan hiu koboi
DISTRIBUSI UTAMA :selatan jawa, barat sumatera, laut cinaselata
POTENSI EKONOMI :sirip
KATEGORI :populasi dunia rawan terancam punah
ANCAMAN :over eksploitasi, kerusakan habitat by-catch
Sphyrna lewini
Sphyrna mokarran
Sphyrna zygaena
Carcharhinus longimanus
DIBATASI PERDAGANGAN INTERNASIONALNYA SESUAI
KETENTUAN CITESIKAN NAPOLEON (Cheilunus undulatus)
STATUS :dilindungi terbatas ukuran berdasarkan KepmenKP No. 37/2013CITES Appendik II (2004)
NAMA LOKAL :ikan napoleon, lemak
DISTRIBUSI UTAMA :hampir di semua perairan karang
POTENSI EKONOMI :ikan konsumsi (harga mencapai Rp. 1.300.000,- / kg)
KATEGORI :langka, fekunditas rendah, populasi turun drastis
ANCAMAN :over eksploitasi, perdagangan illegal, penangkapan tidak ramah lingkungan
TARGET KEMENTERIAN KP
Sasaran:Meningkatnya Penataan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan, pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Secara Berkelanjutan dan Mensejahterakan Masyarakat
Jenis Ikan Terget Konservasi: Dugong, Penyu, Napoleon, Terubuk, BCF, Karang Hias, Hiu Paus, Arwana, Labi-labi, Sidat, Bambu Laut, Paus, Kima, Lola, Kuda Laut, teripang, mola-mola, pari manta, Hiu appendix CITES, pari gergaji
Kawasan
Jenis
1. Penambahan Luas 20 Juta Hektar - 2019
2. 35 Kawasan terkelola efektif – 2019(E-KKP3K – Perdirjen No.44/2012 tentang Pedoman
Teknis Evaluasi Efektifitas Pengelolaan KawasanKonservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)
20 jenis ikan endemis, terancampunah dan dilindungi dikelola secaraberkelanjutan
17
28 30 33 35
2015 2016 2017 2018 2019
16.5 17.1 17.9 18.8 20
2015 2016 2017 2018 2019
16 17 18 19 20
2015 2016 2017 2018 2019
PELUANG KERJASAMA DALAM PENGELOLAAN RUANG LAUT
1
2
3
Kerjasama maritim dalam hal pengawasan dan pengangkatanBarang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT)
Pengawasan dan pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Terluar
Pemberdayaan program Bahari Kesehatan TNI AL untukMasyarakat Pulau-pulau Kecil Terluar
4
5 Kerjasama pelatihan pengolahan produk perikanan bagiDharma Wanita lingkup TNI AL.
Upaya perlindungan pantai bagi kawasan pesisir di sekitarKawasan Pos TNI AL
Pengamanan dan pengawasan konservasikeanekaragaman hayati laut6
Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
Gedung Minabahari 3, Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat
Terima Kasih
top related