pengelolaan prodi program profesi insinyur …fapet.ugm.ac.id/home/files/pengelolaan-psppi.pdf ·...
Post on 31-Jan-2018
319 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN PRODI PROGRAM PROFESI INSINYUR (PSPPI)
Oleh:
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc., IPU
Gurubesar Institut Teknologi Bandung
April 2017
Daftar Isi
• Pendahuluan• Insinyur?• Pendidikan insinyur?
• Pengelolaan PSPPI• Cara pelaksanaan• Hasil yang diharapkan dan Capaian Pembelajaran• Hal-hal yang harus dilakukan oleh PT Penyelenggara
• Kurikulum PSPPI
• Dosen dan Mahasiswa
• Evaluasi
• Penutup
Pendahuluan
• Insinyur?
• Pendidikan Insinyur?
SAINS vs. KEINSINYURAN
SAINS
• Analisis: mengajukan pertanyaan, mencari pola, mengembangkanpengetahuan
• Menghasilkan pengetahuan
• Kegiatan khas: Riset
• Mempelajari: What is
KEINSINYURAN
• Sintesis: integrasi pengetahuanuntuk membuat sesuatu yang baru
• Menghasilkan: Proses dan benda(part of technology)
• Kegiatan khas: Desain kreatif
• Mempelajari: What never was
Engineering: How is it related to Science ,Technology, Math, and Society?Dr. Alexander Flueck,. Illinois Institute of Technology
INSINYUR didefinisikan oleh PII
Adalah seseorang yang dalam melaksanakan profesinyamempergunakan pengetahuan matematika dan pengetahuan alam,
yang diperoleh dari pendidikan; pengalaman dan pelatihan,
untuk secara ekonomis mengubah dan mengembangkan suatubahan; energi dan berbagai sumber daya yang berasal dari alam,
menjadi produk lain
demi kepentingan kesejahteraan; kenyamanan; kesehatandan keselamatan umat manusia.
Scientists discover the world that exists; Engineers create the world that never was."
Theodore Von Karman aerospace engineering
Landasan Hukum dalamMenjalankan PendidikanTinggi & Pendidikan Profesi Insinyur
UU Sisdiknas
20/2003
UU Keperawatan
38/2014
UU Nakes
36/2014
UU PraktekKedokteran
29/2004
UU Guru dan Dosen
14/2005
UU Keinsinyuran
11/2014
UU Dikti
12/2012
UU Dikdok
13/2013
PP Peny. Dikti &
Pengel. PT
4/2014
SNDIKTIPermenRistek-
Dikti44/2015
RPP Pelak.UU
Keinsinyuran
PermenRistekdikti
35/2016 PSPPI
RPerpresDII
SKDirjenPedoman
PPI
DALAM PROSES
PermenRistekdikti
PPI ?
S1: SarjanaTeknik
Secondary School
S2: Magister Teknik
S3:
Doktor
Magister (S2) Terapan
Teknik
Doktor(S3) Terapan
Diploma 1 (D1)
Diploma 2 (D2)
Diploma 3 (D3)
Diploma 4 (D4)
RPL System
Entry by matriculation
Shifting type and level of education
ACADEMIC PROFESSION VOCASION
Catatan:(-): sedangdidiskusikan
(IPP)
INSINYUR DI BEBERAPA NEGARA
Jepang keselamatan dan keamanan masyarakat
serta keberlanjutan lingkungan
Yang dilakukan oleh insinyuradalah menjamin
Engineer in Training
Engineering Higher Education
USA
2–
3 T
hn
Engineer in Training
4 –
7 T
ahu
n
INSINYUR DI BEBERAPA NEGARA
keselamatan dan keamanan masyarakat
serta keberlanjutan lingkungan
2THN
B.Tech/B.Eng.
Member
Engineering Higher Education (Bach.)
Registration
3 yrwork
Australia
Engineer in Training
INSINYUR DI BEBERAPA NEGARA (INDONESIA SESUAI PERMENRISTEKDIKTI 35/2016)
keselamatan dan keamanan masyarakat
serta keberlanjutan lingkungan
2THN
ST
Ir
Pendidikan TinggiTeknik
Program ProfesiInsinyur
2 thnKerja
PerMen Ristek Dikti
No 35/2016
Pasal7,(1)
Pasal7, (2)
Undang Undang
Keinsinyuran
2THN
B.Tech/B.Eng.
Member
Engineering Higher Education (Bach.)
Registration
3 yrwork
IndonesiaAustralia
Engineer in Training Engineer in Training
keselamatan dan keamanan masyarakat
serta keberlanjutan lingkungan
2THN
ST
Ir
Pendidikan TinggiTeknik
Program ProfesiInsinyur: (Pengalaman kerja: 1 th ??) Pasal
7,(1)
Pasal7, (2)
Undang Undang
Keinsinyuran
2THN
B.Tech/B.Eng.
Member
Engineering Higher Education (Bach.)
Registration
3 yrwork
IndonesiaAustralia
Engineer in Training Engineer in Training
INSINYUR DI BEBERAPA NEGARA (INDONESIA: ALTENATIF LAIN JIKA ST/STr langsung ke Profesi Ir)
Registrasi
Tercatat (PII)
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ)
Message from the Executive Committee for Overseas Business Promotions
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ) since it’s inception 57 years ago, many
experienced engineers visited various countries and helped local people in the areas of transfer of
technology, technical guidance, etc. covering various technological fields such as machinery,
electricity, communication, construction, agriculture, information, management, and so on, and
made contributions to the people, businesses, educational organizations, and so on.
The Executive Committee for Overseas Business Promotions, as an arm of organizations of IPEJ,
makes great efforts to promote and develop overseas business, as well as to provide necessary study
and training so that professional engineers can achieve their goals in foreign countries. Along with
such efforts, we continue to publicize our Institution and engineers to various organizations
concerned in Japan as well as overseas.
To meet diversified demands from all over the world for technical collaboration and support by
professional engineers, we try to satisfy the needs expected of us by sending qualified engineers
recognized under the law of Japan with knowledge, experience, creativity, capability in application
and high ethical standards.
April 7, 2008
Atsushi Sugiyama,
Chairman
Executive Committee for Overseas Business Promotions, IPEJ
Introduction of the Institution of Professional Engineers,
Japan (IPEJ) and it’s overseas business
Professional Engineers - people who will help you open up a bright
future, and make contributions to the world communities!
Eng. and PE in Japan
Example: Engineeringdisiplin in Japan
Example: Engineeringdisiplin in Japan
Keinsinyuran mencakup
disiplin teknik
• Kebumian dan energi;;
• Rekayasa sipil dan lingkungan terbangun;;
• Rndustri;;
• Konservasi dan pengelolaan sumber daya alam;;
• Pertanian dan hasil pertanian;;
• Teknologi kelautan dan perkapalan;; dan
• Aeronotika dan astronotika.
Example: Geoscience (Geology & Geophysics) as a professional together with Engineers and Land Surveyor
Do I qualify to Apply for the Professional Geologist Examination?
Begin Here
Do I have a qualifying geology degree?
Yes
Can I document 36 months of qualifying work experience (after date of qualifying degree) or 24 months of qualifying experience
after graduation with a BS and MS in geology?
Yes
Complete Application
No
Not Qualified
No
Not Qualified
CLOSING
GRADUATE GEOSCIENCE IN
- ENGINEERING,
- SCIENCE &
TECHNICAL EDUCATION
(special requirements)
ENGINEERS ENGINEERING PROJECTS
ENGINEERING CONTRACTS OR
ENGINEERING WORKS
PREOFESSIONAL
ENGINEERS
-EXPERIENCEAND
-SPECIAL PROGRAM (PSPPI)
COMPETENCE EXAMINATION
CONTINUOUS PROFESSIONAL DEVELOPMENT
-SPECIAL PROGRAM (EXPERIENCE IS DESIGNED
INCLUDE IN PSPPI)
OR
LALU? Program Profesi Insinyur itu pendidikan apa?
• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI YANG INSINYUR MENGANGGUR
• DESAIN PEMBELAJARAN BERBEDA DENGAN PENDIDIKAN AKADEMIK ATAU VOKASI
• BAGAIMANA?
• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR
Pengelolaan PSPPI
• Cara pelaksanaan
• Hasil yang diharapkan dan Capaian Pembelajaran
• Hal-hal yang harus dilakukan oleh PT Penyelenggara
Pola fikir pendidikan profesi insinyur (UU 20/2003, UU 12/2012 dan UU 11/2014, PERMENRISTEKDIKTI
35/2016)Lulusan sarjana teknik
(atau yang telahdisetarakan)
Bekerja dibidang keinsinyuran0,5-1 tahun mengikutiPSPPI & tetap bekerja
SelanjutnyaBekerja sebagai Ir/IIP
2 tahun pengalamanbekerja
PendidikanAkademik/Vokasi
hingga ST/STr
Pendidikan Profesiuntuk
berprofesi/bekerja
Pengakuan ataspekerjaan/profesi &
diberi gelar profesi (Ir)
Pola fikir pendidikan profesi insinyur (UU 20/2003, UU 12/2012 dan UU 11/2014, PERMENRISTEKDIKTI
35/2016)Lulusan sarjana teknik
(atau yang telahdisetarakan)
Bekerja dibidang keinsinyuran0,5 tahun mengikuti
PSPPI & tetap bekerjaSelanjutnya
Bekerja sebagai Ir/IIP > 4 tahun pengalaman
bekerja
PendidikanAkademik/Vokasi
hingga ST/STr
Pendidikan Profesiuntuk
berprofesi/bekerja
Pengakuan ataspekerjaan/profesi &
diberi gelar profesi (Ir)
Pola fikir pendidikan profesi insinyur (UU 20/2003, UU 12/2012 dan UU 11/2014, Alternatif lain jika ST
dan STTr langsung ke PSPPI)Lulusan sarjana teknik
(atau yang telahdisetarakan)
Bekerja dibidang keinsinyuranSelanjutnya
Bekerja sebagai Ir/IIP 1,5-3 tahun mengikuti PSPPI termasuk 1-2 tahunmagang/bekerja dan tetap bekerja selama PSPPI
PendidikanAkademik/Vokasi
hingga ST/STr
Pendidikan Profesiuntuk
berprofesi/bekerja
Pengakuan ataspekerjaan/profesi &
diberi gelar profesi (Ir)
CARA PELAKSANAAN (Permenristekdikti 35/2016)• Secara reguler
• Untuk para lulusan Sarjana Teknik atau Sarjana Terapan Teknik yang telah memilikipengalaman praktik keinsinyuran mencukupi (2 TAHUN).
• Untuk para lulusan Sarjana Sains dan Sarjana Pendidikan Teknik setelah memenuhipersyaratan penyetaraan dan pengalaman praktik keinsinyuran yang mencukupi (5 TAHUN).
• Secara RPL• Untuk para lulusan Sarjana Teknik yang dianggap telah memiliki pengalaman praktik
keinsinyuran lebih dari cukup.• Untuk para Sarjana Sains dan Sarjana Pendidikan Teknik setelah memenuhi
persyaratan penyetaraan dan pengalaman praktik keinsinyuran lebih dari cukup.• RPL berupa pengakuan jumlah kredit yang dapat berkisar dari > 0 hingga 24 sks.
• Catatan: Jika secara RPL telah diperoleh sejumlah kredit, maka sisa kredityang harus dipenuhi ditempuh secara reguler.
CARA PELAKSANAAN (Permenristekdikti ……….)• Secara reguler
• Untuk para lulusan Sarjana Teknik atau Sarjana Terapan Teknik.• Untuk para lulusan Sarjana Sains dan Sarjana Pendidikan Teknik setelah memenuhi
persyaratan penyetaraan dan pengalaman praktik keinsinyuran yang mencukupi ( 3 TAHUN?).
• Secara RPL • Untuk para lulusan Sarjana Teknik yang dianggap telah memiliki pengalaman praktik
keinsinyuran lebih dari cukup (4 tahun).• Untuk para Sarjana Sains dan Sarjana Pendidikan Teknik setelah memenuhi
persyaratan penyetaraan dan pengalaman praktik keinsinyuran lebih dari cukup.• RPL berupa pengakuan jumlah kredit yang dapat berkisar dari > 0 hingga 24 sks.
• Catatan: Jika secara RPL telah diperoleh sejumlah kredit, maka sisa kredityang harus dipenuhi ditempuh secara reguler.
CARA PELAKSANAAN• Dilaksanakan secara penuh untuk para lulusan Sarjana Teknik
atau Sarjana Terapan Teknik yang baru lulus atau dianggap belum mencukupi pengalaman praktik keinsinyuran.
• Dilaksanakan secara penuh untuk para lulusan Sarjana Sains atau Sarjana Pendidikan Teknik yang telah mengikuti program penyetaraan.
• Dilaksanakan sebagian setelah lulusan Sarjana Teknik atau Sarjana Terapan Teknik, atau Sarjana Sains dan Sarjana Pendidikan Teknik dinilai bahwa sebagian kredit telah dipenuhi berdasarkan penilaian pengalaman praktik keinsinyuran (RPL sebagaian”).
• Dilaksanakan melalui RPL (“penuh”), dimana setelah di nilai dari portofolio melalui riwayat hidup bahwa yang bersangkutan dianggap telah memenuhi seluruh persyaratan untuk dinyatakan sebagai Insinyur lulusan PPI
HASIL YANG DIHARAPKANPemegang Sertifikat Profesi Insinyur diharapkan memiliki kemampuan level 7 KKNI:
(a) Kemampuan merencanakan dan mengelola sumberdayaketeknikan yang berada di bawah tanggung jawabnya, danmengevaluasi secara komprehensif dengan memanfaatkanIPTEK untuk menghasilkan langkah-langkah teknis untukpengembangan strategis organisasi bidang kerjanya;
(b) Kemampuan memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan nilai tambah danmanfaat untuk masyarakat, di dalam bidang keinsinyurannyamelalui pendekatan monodisiplin dan multidisiplin; dan
(c) Kemampuan melakukan riset dan mengambil keputusanstrategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuhatas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawabbidang keahliannya.
CP untuk PSPPI
• Mampu melakukan perencanaan keinsinyuran denganmemanfaatkan sumberdaya dan melakukan evaluasikeinsinyuran secara komprehensif denganmemanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Mampu memecahkan permasalahan keinsinyuranmelalui pendekatan monodisiplin dan multidisiplin.
• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusankeinsinyuran sesuai etika profesi dan standarkeinsinyuran secara strategis dan akuntabel.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh PT Penyelenggara(Acuan: pesyaratan) Umum:
• Menyiapkan kelembagaan yang akan mengelola Program Studi Program Profesi Insinyur;
• Mengelola dosen sesuai ketentuan; • Memanfaatkan kerjasama dengan PII atau himpunan keahlian keinsinyuran
yang telah terakreditasi oleh PII;• Memanfaatkan perjanjian kerjasama dengan kalangan industri;• Memanfaatkan penjanjian kerjasama dengan kementerian terkait;• Menyusun kurikulum Program profesi insinyur bersama dengan PII dan/atau
himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi; • Menyiapkan sistem untuk pelaksanaan Program Studi Program Profesi
Insinyur dengan membuka program studi baru; • MHal-hal yang harus dilakukan oleh PT Penyelenggara• Menyiapkan perencanaan sistem keuangan;
Hal-hal yang harus dilakukan oleh PT PenyelenggaraTUGAS KELEMBAGAAN DI PT:
• Menyusun dan mengembangkan rencana PS PPI sesuai denganperundangan;
• Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistempenjaminan mutu internal PS PPI;
• Memfasilitasi pelaksanaan PS PPI;
• Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PS PPI;
• Melaporkan kegiatan PS PPI yang dikelolanya kepada pemimpinperguruan tinggi setiap tahun.
KEWAJIBAN KELEMBAGAAN PADA PT PENYELENGGARA PS PPI• Memiliki rencana strategis PS PPI yang merupakan bagian dari rencana strategis
perguruan tinggi;
• Menyusun kriteria dan prosedur penilaian kelulusan peserta pada PS PPI;
• Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi PS PPI dalammenjalankan program studi program promfesi Insinyur secara berkelanjutan;
• Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga PS PPI dan pelaksanaanPS PPI;
• Mendayagunakan sarana dan prasarana PS PPI pada lembaga lain melaluiprogram kerja sama;
• Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasisarana dan prasarana PS PPI; dan
• Menyampaikan laporan kinerja lembaga PS PPI dalam menyelenggarakan PS PPI melalui pangkalan data pendidikan tinggi;
ORGANISASI DI PT PEYELENGGARA PS PPI
• Perguruan Tinggi mempersiapkan bentuk organisasiyang secara bentuk, fungsi maupun kewenanganmampu melaksanakan pokok-pokok fungsikelembagaan sebagaimana tercantum sebagaikewajiban kelembagaannya.
PENYELENGGARAAN PSPPI DI ITB
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan:
“Perkiraan “ukuran” unit yang dibentuk”:
• Jumlah prodi di ITB yang akan menentukan tempat magang keinsinyuran (sub-PS) (untuk peserta yang belum bekerja);
• Jumlah pengampu kuliah;
• Jumlah calon peserta PSPPI;
• Kerjasama dengan Industri, OP dan kementerian terkait;
• Dana yang dikelola?
• Dst.
BEBAN UNIT KERJA
PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN
• Perguruan tinggi wajib menyediakan dana untuk penyelenggaraan PS PPI
• Selain dari anggaran internal perguruan tinggi, pendanaan PS PPI dapatbersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain baik di dalammaupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat (uang perkuliahan) danindustri.
• Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk membiayai: • perencanaan PS PPI;• pelaksanaan PS PPI; • pengendalian PS PPI; • pemantauan dan evaluasi PS PPI; • pelaporan hasil penyelenggraan PS PPI; dan• Keperluan operasional lainnya.
• Mekanisme pendanaan dan pembiayaan PS PPI diatur berdasarkan ketentuanperundangan.
KURIKULUM
• Sifat/karakteristik
• Sks, proses dan durasi
• Materi/Lokasi
• Syarat Kelulusan
SIFAT/KARAKTERISTIK KURIKULUM PSPPIKurikulum Program Studi Program Profesi Insinyur adalah sistem pembelajaran yang:
• Menitikberatkan pada pelaksanaan pekerjaan yaitu kegiatanprofesi keinsinyuran
• Kurikulumnya disusun oleh Perguruan Tinggi secara umumberdasarkan kondisi lapangan untuk dikemas:
• Uraian kewajiban insinyur sesuai UU 11 /2014• Kriteria ABET tentang luaran pembelajaran• Keberpihakan terhadap kepentingan nasional• Wawasan keinsinyuran global • Profesionalisme keinsinyuran• Pemahaman tentang Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan• Kode etik dan etika profesi• Penguasaan praktek perencanaan dan perancangan• Pemahaman pemanfaatan sumberdaya• Pemikiran untuk melakukan evaluasi komprehensif,• Pemecahan masalah pendekatan multidisipliner• Perilaku periset keinsinyuran• Penguasaan dalam melakukan pengambilan keputusan
Sks, Proses dan Durasi PembelajaranSistem Kredit Semester bermuatan 24 SKS yang terdiri dari:
• Lebih dari 70% di lapangan atau tempat kerja dengan pembimbing
• Maksimum 30% tatap muka di kelas rekan dan dengan dosen pembimbing
Proses pembelajaran:
• Tugas mandiri berupa laporan studi kasus keinsinyuran
• Tugas kelompok (Project/Problem based learning, Collaborative Based Learning, dsb)
• Penulisan laporan proyek dan presentasi
• Proposal kegiatan keinsinyuran
• Menghadiri Seminar
• Bentuk-bentuk lain yang susuai.
Durasi: 1-2 semester
• Evaluasi dilakukan untuk memberikan nilai berupa:• Kehadiran/presensi• Partisipasi di kegiatan• Ujian/Evaluasi• Tugas-tugas• Dan bentuk penilaian yang lainnya
MATERI PPI
Pokok-pokok Landasan Materi Program
• Kemampuan penerapan ilmu dasar & keinsinyuran
• Kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian
• Kemampuan rekayasa komponen, sistem atau proses yang memperhatikan ekonomi, lingkungan, sosial, politik, etik, kesehatan, keselamatan, manufaktur dan keberlanjutan
• Kemampuan menangani masalah keinsinyuran
• Kemampuan berkerjasama antar kejuruan
• Ketaatan pada kode etik dan etika profesi insinyur
• Kemampuan interaksi sosial dan komunikasi
• Pemahaman dampak sosial, lingkungan dan global
• Kesadaran dan kemampuan untuk senantiasa belajar bagi peningkatan kemampuan
• Pemahaman akan hal-ihwal mutakhir
• Ketrampilan praktek keinsinyuran
URAIAN MATERI PPI
• Pengetahuan dasar
• Kompetensi dasar keprofesian (Etika profesi (kesehatan, keselamatan, lingkungan & kesejahteran)
• Kemampuan praktek & studi kasus
• Kecakapan perilaku (“softskills”, yang antara lain mencakup: komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, dan manajemen).
MATERI PERKULIAHAN(MATA KULIAH)1) Kode etik dan etika profesi insinyur (2 sks)
2) Profesionalisme (2 sks)
3) Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan Kerja danLingkungan (2 sks)
4) Praktek Keinsinyuran (12 SKS):a) Filosofi Keinsinyuran di Industrib) Arah perkembangan industri dan Statusc) Sistem Industri (Engineering)d) Permasalahan Keinsinyurane) Tugas mengatasi Masalahf) Penulisan laporan praktik keinsinyuran
5) Studi Kasus (4 sks)
6) Pemateri pada Seminar, Workshop, Diskusi (2 sks)
Dilaksanakanterutamadi kampus
Dilaksanakanterutamadi tempatpraktekKeinsinyuran(tempat kerja)
SYARAT KELULUSAN
• Telah lulus seluruh mata kuliah pada program studi program profesi insinyur
Dosen dan Mahasiswa
Dosen dan Mahasiswa
Dosen Prodi Program Profesi Insinyur adalah seseorang yang:
• Memiliki minimal sertifikat Insinyur Profesional Madya (IPM) yang masih berlaku (secara internal dianggap secara dengan ACPE), dan
• Mendapatkan surat penugasan dari lembaga masing-masing sebagai“homebase” (“satminkal”) terkait, yaitu PII (jika PT meminta bantuan PII dan PII menugaskan praktisi lepas), atau perguruan tinggi yang terkait (jika berasal dari PT), atau industri yang terkait (jika berasal dari industri).
PERSYARATAN PESERTASyarat Umum:
• sehat jasmani, rohani, bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif;
• mendaftar untuk mengikuti pendidikan profesi insinyur
• telah lulus pendidikan akademik sarjana bidang teknik; atau sarjanaterapan bidang teknik;
• atau sarjana pendidikan bidang teknik; atau sarjana sains;
• memenuhi semua persyaratan dan ketentuan lain yang ditetapkan olehperguruan tinggi pelaksana Program profesi insinyur, antara lain: tata carapendaftaran, dan tata cara seleksi.
Syarat Khusus untuk sarjana pendidikan bidang teknik; atau sarjana sains:
• yang telah melakukan program penyetaraan dengan sarjana bidang teknikatau sarjana terapan bidang teknik melalui pendidikan, pelatihan, danberpengalaman kerja di bidang keinsinyuran;
• yang memiliki pengalaman kerja praktik keinsinyuran sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun; dan
• yang memiliki pengalaman kerja di bidang teknik dibuktikan dengan suratpernyataan dari masing-masing institusi tempat yang bersangkutan bekerja;
EVALUASI di ITB dilakukan oleh SPM-ITB (?)
• Sistem Penjaminan Mutu Internal dilaksanakan oleh masing-masing perguruan tinggi.
• Sistem Penjaminan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh lembaga akreditasi yang berwenang.
PENUTUP
Pola fikir pendidikan profesi insinyur (UU 20/2003, UU 12/2012 dan UU 11/2014)
Lulusan sarjana teknik(atau yang telah
disetarakan)
Bekerja dibidang keinsinyuran0,5-1 tahun mengikutiPSPPI & tetap bekerja
SelanjutnyaBekerja sebagai Ir/IIP
2 tahun pengalamanbekerja
PendidikanAkademik/Vokasi
hingga ST/STr
Pendidikan Profesiuntuk
berprofesi/bekerja
Pengakuan ataspekerjaan/profesi &
diberi gelar profesi (Ir)
Pola fikir pendidikan profesi insinyur (UU 20/2003, UU 12/2012 dan UU 11/2014, Alternatif lain jika ST
dan STTr langsung ke PSPPI)Lulusan sarjana teknik
(atau yang telahdisetarakan)
Bekerja dibidang keinsinyuranSelanjutnya
Bekerja sebagai Ir/IIP 1,5-3 tahun mengikuti PSPPI termasuk 1-2 tahunmagang/bekerja dan tetap bekerja selama PSPPI
PendidikanAkademik/Vokasi
hingga ST/STr
Pendidikan Profesiuntuk
berprofesi/bekerja
Pengakuan ataspekerjaan/profesi &
diberi gelar profesi (Ir)
PENUTUP• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI YANG INSINYUR MENGANGGUR
• DESAIN PEMBELAJARAN BERBEDA DENGAN PENDIDIKAN AKADEMIK ATAU VOKASI
• BAGAIMANA?
• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR
• DILAKSANAKAN OLEH PERGURUAN TINGGI (BEKERJAMA DENGAN ……..)
TERIMAKASIHSELAMAT BERKARYA
LAMPIRAN: BAHAN KULIAH UNTUK DIKEMBANGKAN
KODE ETIK DAN ETIKA PROFESI INSINYUR(Jumlah 2 sks)
Nama dosen pengampu
(Ir. EFGH, IPM)
Universitas ABCD
DAMPAK PEMBELAJARAN
Mahasiswa
• Memahami pengertian profesi, keprofesionalan, kode etik dan kode tata laku insinyur;
• Memahami kompetensi dan “body of knowledge” keinsinyuran;
• Mengenali tanggungjawab etika insinyur, kepekaan dan kepedilian akan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya, serta akuntabel.
• Memahami Kode Etik insinyur Indonesia.
• Mampu mendiskusi dilema pengambilan keputusan terkait etika keinsinyuran
• Mampu meningkatkan kepekaan nurani dalam mengatasi ethical issues in engineering;
• Mampu menyusun rancangan (merumuskan, mempersiapkan data pendukung, pilihan solusi dan rekomendasi) pengambilan keputusan masalah kasus etika keinsinyuran.
METODA PERKULIAHAN
• Terutama: diskusi tentang berbagai kasus
• Tutorial;
• Tugas kelompok (FGD);
• Presentasi tugas individual;
• tugas bacaan/report writing; dan
• role play
• Pre dan Post test
METODA PENILAIAN
• Penilaian dilakukan dengan cara:• Dasar:
(jelaskanlah dasar penilaian yang digunakan, contoh parsisipasi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan);
• Pembobotan penilain:(jelaskanlah cara memperoleh nilai akhir, contoh persentasi dari presensi, tugas-tugas, berbagai diskusi, praktikum, presentasi, nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir semester, dst.).
“DALAM HAL INI YANG PENTING ADALAH PARTISIPASI AKTIF MAHASISWA DENGAN MENGACU KODE ETIK YANG DITENTUKAN”
ISI KULIAH
I. Pendahuluan
II. Pemahaman & Pengertian
III. Etika dan keinsinyuran
IV. Catur karsa – Sapta dharma
V. Studi kasus
VI. Tools & Techniques
VII. Penutup
PROFESIONALISME KEINSINYURAN (2 sks)
Nama dosen pengampu
(Ir. EFGH, IPM)
Universitas ABCD
DAMPAK PEMBELAJARAN
• Mahasiswa memahami cara melaksanakan perencanaan dan perancangan untuk memberi nilai tambah.
• Mahasiswa memahami mengenai kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan
• Mahasiswa memahami pengaruh faktor non teknik dan penerapan etika profesi dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Mahasiswa memahami Standar Keinsinyuran
• Mahasiswa memahami cara melakukan analisa dan evaluasi data
• Mahasiswa mampu menemu kenali kemampuan, kelemahan dan kekuatan tempat kerja
• Mahasiswa mampu mampu bekerja sama dalam tim pada perioda waktu yang terbatas.
• Mahasiswa mampu melakukan seleksi kelayakan dan kepatutan untuk pengambilan keputusan.
• Mahasiswa mampu melakukan komunikasi dan koordinasi
“PENJELASAN”
Judul dibuat menjadi kata benda : untuk dicapai
Dampak Pembelajaran yang direncanakan teramat luas, karena- Profesional Keinsinyuran - adalah hasil akhir yang hendak diraih
Waktu yang amat terbatas menyebabkan lebih dari 50% - dampakpembelajaran - adalah memahami
Oleh karena itu titik berat - metoda perkuliahan - adalah“ KEPEMIMPINAN KEINSINYURAN” (“role play”)
Digunakan cara simulasi (“life cycle”) perencanaan, perancangan danpelaksanaan.Bahan-bahan kuliah ini merupakan tahap persiapan dan simulasipraktek keinsinyuran.
• Kuliah Pendahuluan dengan cara:• Kuliah sebagai pembuka diskusi
• Kuliah dilaksanakan dengan cara:• DILAKSANAKAN DENGAN BERBAGAI DISKUSI:
• Diskusi bahasan Tugas Bacaan
• Simulasi (“Role play”)
• Diskusi umum
• Presentasi untuk diskusi
METODA PERKULIAHAN
METODA PENILAIAN
• Penilaian dilakukan pada:• Parsisipasi aktif
• Tugas Bacaan
• Tes Semester (jika perlu?)
ISI KULIAHI. Pendahuluan
1. Jenjang Profesi2. Tugas Penyelesaian masalah tempat kerja3. Metoda Perkuliahan
II. Perumusan Masalah dan Tujuan Penyelesaian1. Perumusan Masalah2. Perumusan Tujuan Penyelesaian
III. Pengumpulan dan Analisa data1. Mencukupi kebutuhan Data2. Analisa data menuju Penyelesaian Masalah
IV. Kewajiban dan wewenang ditempat kerja1. Kewajiban dan wewenang organisasi2. Kewajiban dan wewenang tim
V. Penyusunan Rencana kerja1. Menemu kenali metoda penyelesaian masalah2. Perencanaan Kerja dan Persetujuan yang berwenang
VI. Pelaksanaan Kerja1. Sosialisasi metoda yang digunakan2. Koordinasi pelaksanaan kerja
VII. Serah Terima Pekerjaan1. Laporan verifikasi hasil2. Keutuhan Dokumen Serah terima
KESELAMATAN KESEHATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN
(2 sks)
Nama dosen pengampu
Ir. EFGH, IPM
Universitas ABCD
DAMPAK PEMBELAJARAN
• Mahasiswa mampu mengenali tujuan dikeluarkannya kebijakan, prosedur mengenai keselamatan,kesehatan, keamanan kerja danlingkungan serta manfaatnya dalam pekerjaan
• Mahasiswa mampu mendemonstrasikan pemahaman merekatentang latar belakang konsep investigasi dan sistem pelaporan dengan metode ICS (Incident Command System)
• Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap behavior industridalam implementasi prosedur investigasi yang telah ditetapkan
• Mahasiswa mampu Memberikan pemahaman tentang “KonsepEmergency Preparedness Process & System, sehingga mampumenyusun Emergency Preparedness System di tempat kerja.
• Mahasiswa memahami tahapan yang harus dilalui dalammelaksanakan investigasi K3L dan apa yang harus dilakukan padamasing-masing tahapan
• Mahasiswa memiliki kesadaran yang diwujudkan dalam bentukperilaku yang bertanggung jawab dalam melaksanakankeselamatan,kesehatan dan lingkungan kerja
METODA PERKULIAHAN
Kuliah dilaksanakan dengan cara:• Diskusi tentang kasus-kasus
• Tutorial
• FGD (Focus Group Discission)
• Studi Kasus
• Praktek lapangan
• Pre Test dan Post Test,
• Dst.
METODA PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan cara:• Dasar:
- Peran aktif mahasiswa dalam diskusi
- Leadership mahasiswa dalam FGD
- Keikutsertaan mahasiswa dalam tugas,test dan ujian
• Pembobotan penilain:Persentasi dari presensi
Tugas-tugas
Pemaparan berbagai diskusi
Praktek lapangan
ISI KULIAHI. Sistem Manajemen K3L ( SMK3L )
II. New Paradigm SHE Management
III. Risk Management
IV. Fire Management
V. Lost Control Management
VI. Behavior Management
VII. Safety Audit dan Inspeksi
VIII. Incidents Investigation
IX. Manajemen Tanggap Darurat
X. Chemical Hazards
XI. Ergonomi dan Fisiologi Kerja
XII. Bahaya Fisik Dalam Industri
XIII. Safety Engineering
XIV. Psikologi Industri
XV. Toksikologi Industri
XVI. Ventilasi Industri
XVII. Industrial Hygiene Basic
Referensi
• International Safety Rating System (ISRS7) Omega Workbook Best Practice Process Assessment, Edisi ketuju @2006, Det Norske Veritas AS.
• Manajemen Pengendalian Kerugian edisi ketiga, Frank E. Bird. Jr., George L. Germain, & M. Douglas Clark
• Risk Reduction and Emergency Preparedness, WHO six year strategy for the health sector and community capacity development.
PRAKTIK KEINSINYURAN (12 sks)
Dosen: Ir. EFGH IPM
Universitas ABCD
DAMPAK PEMBELAJARAN
• Mahasiswa memahami tentang filosofi keinsinyuran, melalui pengalaman yang dilakukannya pada tempat melakukan kerja praktik.
• Mahasiswa memahami tentang arah perkembangan keinsinyuran pada area keinsinyuran dengan pengalamannya yang khusus ditempat kerja praktiknya.
• Mahasiswa mampu memahami tentang sistem industri atau sistem keteknikan (“engineering”) melalui sistem industri atau keteknikan yang digunakan di industri atau perusahaan keteknikan tempat yang bersangkutan melakukan kerja praktik.
• Mahasiswa mampu untuk melakukan pemecahan masalah yang ada di tempatnya melakukan kerja praktik.
• Mahasiswa mampu melakukan penulisan laporan lengkap sebagaimana laporan keinsinyuran yang sesuai dengan “term of reference” yang dikehendaki oleh pengguna jasa keinsinyuran.
• Mahasiswa mampu mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil kerja keinsinyurannya sebagai hasil dari kerja praktik yang dilakukannya.
METODA PERKULIAHAN
• Kuliah dilaksanakan dengan cara:• Perkuliahan berupa diskusi dikelas yang dilakukan sebelum berangkat
ke/merumuskan tempat kerjanya atau praktiknya.
• Kerja keinsinyuran di industri/perusahaan keinsinyuran atau bidang keinsinyuran.
• Penulisan laporan keinsinyuran.
• Presentasi dan komunikasi laporan keinsinyuran.
METODA PENILAIAN
• Penilaian dilakukan dengan cara:• Dasar:
• Penilaian dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap pemahaman filosofi keinsinyuran, arah perkembangan keinsinyuran dan sistem industri/keteknikan secara teoritis, maupun hasil pengalamannya di tempat kerja/praktik kerja.
• Laporan hasil kerja praktik.• Presentasi dan komunikasi hasil kerja praktik.
• Pembobotan penilain:• Penilaian melalui diskusi dan komunikasi tentang pemahaman filosofi keinsinyuran, arah
perkembangan keinsinyuran dan sistem industri/keteknikan diberi bobot;• Laporan hasil kerja praktik diberi bobot;• Presentasi dan komunikasi hasil kerja praktik diberi bobot;• Kinerja lainnya (perilaku, keterampilan atau lainnya).
ISI KULIAH
I. Pendahuluan (diskusi sebelum dimulai/berangkat ke tempat kerja praktik)
Pembahasan tentang• Filosofi Keinsinyuran di Industri• Arah perkembangan industri dan Status• Sistem Industri (Engineering)• Permasalahan Keinsinyuran• Tugas mengatasi Masalah• Penulisan laporan praktik keinsinyuran
II. Bekerja sebagai “Insinyur” dibawah supervisi insinyur profesional di perusahaan/insustri danberusaha mencatat berbagai hal yang terkait dengan filosofi keinsinyuran, arah dan perkembangankeinsinyuran, dan sistem industri yang diacu oleh perusahaan tersebut.
III. Turut berperan dalam penyelesaian masalah di perusahaan tersebut di bawah supervisi insinyurprofesional di perusahaan tempat bekerja praktik.
IV. Membuat laporan kerja praktik sebagai laporan keinsinyuran yang lengkap.
V. Melakukan presentasi dan komunikasi dari hasil laporan kerja praktik,
DAFTAR PUSTAKA
• Alisyahbana, A.S., 2014, Percepatan Pengembangan Kawasan TimurIndonesia, Arah Kebijakan dan Strategi Percepatan PengembanganKawasan Timur Indonesia, Bapenas.
• Anonim, 2014, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 Tentang keinsinyuran.
• Atsushi Sugiyama, 2008, The Institutions of Professional Engineers Japan (IPEJ).
• Marsen, S, 2013, Professional Writing, Palgrave-Macmillan.
• The Royal Academy of Engineering, 2012, Industrial Systems: capturing value through manufacturing.
• Anonim, Renstra Kementerian PUPR 2015-2019, BPIW-PUPR.
STUDI KASUS (Panduan, Perancangan dan Pengelolaan)
( Jumlah = 4 sks)
Nama dosen pengampu
(Ir. EFGH, IPM)
Universitas ABCD
DAMPAK PEMBELAJARAN
• Mahasiswa didorong untuk menghasilkan kemampuan analisisnya terhadap masalah praktikkeinsinyuran yang timbul,
• Mahasiswa mampu untuk mengembangkan ide-idedan solusinya sendiri, dan praktik menerapkan pengetahuan teoritisnya untuk mengatasi masalah,
• Mahasiswa mampu mempersiapkan diri menghadapisituasi krisis dengan berbagai lingkungan profesional keinsinyuran/industri( sesuai UU-11)
• Mahasiswa mampu memahami komunikasi lintasdisiplin dan mengapresiasi disiplin lainnya.
• Mahasiswa memahami akar dan esensi permasalahandan penyelesaian keinsinyuran.
METODA PERKULIAHAN
• Kuliah dilaksanakan dengan cara:
• Terutama diskusi dalam kasus keinsinyuran yang diangkatdari tempat kerja atau praktek kerja keinsinyuran
• Tugas bacaan sebagai referensi
• Presentasi dan diskusi
• Catatan: Studi kasus diambil secara nyata dari tempatbekerja/kerja praktek.
METODA PENILAIAN
• Sistem penilaian
• Dasar: partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kuliah.
• Pembobotan penilaian: Presensi, tugas-tugas, berbagai diskusi, ujian akhir semester dan laporan akhir.
ISI KULIAH
I. Pendahuluan
II. Pengantar dan definisi studi kasus
III. Metode pemilihan dan penetapan studi kasus
IV. Sistematika penyusunan laporan studi kasus
V. Studi kasus:• Studi kasus I (Kode etik & etika profesi Insinyur)
• Studi kasus II (Profesionalisme bidang keinsinyuran)
• Studi kasus III (K3 L bidang keinsinyuran)
• Studi kasus IV (Praktek kerja lapangan / pemagangan)
VI. Pembahasan akhir hasil-hasil studi kasus.
NAMA MATAKULIAHSEMINAR, WORKSHOP, DISKUSI
Dosen: Ir. KLM, IPM
Universitas XYZ
DAMPAK PEMBELAJARAN
• Mahasiswa memahami kerangka acuan kerja (TOR) sebagai pembicara pada seminar, workshop atau diskusi.
• Mahasiswa memahami tema umum dan sub tema yang diminta.
• Mahasiswa mampu menyusun materi.
• Mahasiswa mampu menyampaikan materi secara runtut dan terstruktur sesuai waktu yang dialokasikan.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjawab pertanyaan.
• Mahasiswa mampu melakukan diskusi dan komunikasi.
METODA PERKULIAHAN
• Kuliah dilaksanakan dengan cara:• Pengantar tentang seminar, workshop, diskusi
• Diskuisi tentang:• teknik berkomunikasi
• penyusunan sistematika struktur berfikir.
• sistematika penulisan
• teknik presentasi dan diskusi
• teknik moderasi
METODA PENILAIAN
• Penilaian dilakukan dengan cara:• Dasar penilaian:
• Bentuk struktur penulisan materi
• Hasil visualisasi materi
• Hasil komunikasi penyampaian materi
• Hasil diskusi
• Pembobotan penilaian:• Struktur
• Visualisasi
• presentasi
• diskusi
ISI KULIAHCatatan: Bahan kuliah untuk di seminarkan diambildari hal riil di tempat kerja/praktek kerja)I. Pendahuluan
II. Teknik Komunikasi
III. Teknik struktur penulisan
IV. Teknik visualisasi
V. Teknik presentasi
VI. Teknik berdiskusi
VII. Teknik Moderasi
top related