pengaruh time budget pressure dan kompetensi …
Post on 08-Nov-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE DAN KOMPETENSI
TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN INDEPENDENSI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada KAP di Yogyakarta dan Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
MUHAMMAD RESTU AJI ARBIANTO
NIM 3114 27578
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA
2017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh time budget pressure dan kompetensi
terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai variabel intervening pada Kantor
Akuntan Publik Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Surakarta. Pengambilan data
menggunakan metode survei dengan teknik kuesioner. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 60 responden. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah simple random sampling. Data kuesioner diuji dengan analisis statistik deskriptif
dengan Program SPSS versi 15 serta uji path analysis dengan Program WarpPLS versi 4.
Hasil uji path analysis menunjukkan bahwa time budget pressure tidak
berpengaruh negatif terhadap kualitas audit, namun berpengaruh negatif terhadap
independensi. Selanjutnya independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit,
sehingga time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dengan
independensi sebagai variabel intervening. Intervening yang terjadi disebut intevening
penuh. Hasil berikutnya menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit dan independensi. Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit
sehingga kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai
variabel intervening. Intervening yang terjadi disebut intervening parsial.
Kata Kunci: Time Budget Pressure, Kompetensi, Independensi, Kualitas Audit dan
Intervening
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
ABSTRACT
This atudy aims to examine the influence of time budget pressure and competence on audit
Quality with independence as an intervening variable at the Public Accountant Firm of
Yogyakarta Special Region and Surakarta. The data were collected using the survey
method with questionnaire technique. Respondents in this study amounted 60 respondents.
Sampling method used in theis research is simple random sampling. Questionnaire data
were tested with validity test, realibility test and statistical test of descriptive analysis with
SPSS Program version 15 and path analysis test with WarpPLS version 4.
The result of path analysis test shows that time budget pressure does not negatively
affect audit quality but time budget pressure has a negative effect on independence.
Independence has positive effect on audit quality make time budget pressure negatively
affect audit quality with independence as intervening variable. The intervening that occurs
is called a full intervening. The next result shows that the competence has a positive effect
on the quality of audit and the independence has a positive effect on the quality of the
audit. The result make the competence affect the audit quality with independence as the
intervening variable the intervening that occours is called a partial intervening.
Keywords: Time Budget Pressure, Competence, Independence, Audit Quality and
Intervening
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntan 2ariab adalah suatu profesi yang menyediakan jasa kepada masyarakat umum,
terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Laporan
keuangan yang diaudit oleh akuntan 2ariab kewajarannya lebih dapat dipercaya
dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit. Kualitas auditor telah
menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa 2ariab terakhir mulai dari kasus Enron di
Amerika, kasus Kimia Farma di Indonesia, sampai pelanggaran standar pelaksanaan audit
dan standar pelaporan yang dilakukan oleh KAP Petrus Mitra Winanta terhadap laporan
keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku 2004 (HukumOnline.com, 2007).
Dalam melaksanakan audit, auditor seringkali bertugas di bawah tekanan time
budget yang tinggi. Time budget adalah anggaran waktu, yaitu waktu yang diberikan untuk
melaksanakan tugas audit (Dutadasanovan, 2013). Time budget pressure ditetapkan oleh
manajeman audit berdasarkan hasil perikatan antara auditor dengan klien. Untuk
melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan
khusus) dan pengetahuan mengenai bidang auditing, akuntansi, dan 2ariable klien karena
dunia usaha mengakui bahwa tidak ada 2ariable2nal independen lain yang dapat
memahami keadaan usaha klien sebaik auditor (Boynton et al., 2002).
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam standar umum kedua berbunyi:
“Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor”. Untuk diakui oleh pihak lain sebagai orang yang
independen, ia harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya, apakah itu manajeman
perusahaan atau pemilik perusahaan (IAI, 1996).
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Dutadasanovan (2013)
yang berjudul Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit Dengan
Independensi Sebagai Variabel Intervening. Perbedaan penelitian ini dengan
Dutadasanovan (2013) terletak pada objek pengumpulan data. Penelitian terdahulu
mengambil data sampel di BPK RI Perwakilan Jawa Tengah pada tahun 2013, sedangkan
penelitian ini menggunakan sumber pengumpulan data pada beberapa KAP di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Surakarta pada tahun 2017. Penelitian ini juga menambahkan
2ariable kompetensi sebagai 2ariable independen.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005), teori keagenan adalah hubungan atau kontrak
antara prinsipal dan agen. Teori keagenan memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu
semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri, sehingga menimbulkan konflik
kepentingan antara prinsipal dan agen. Dalam teori keagenan, prinsipal ingin mengetahui
segala informasi termasuk aktivitas manajemen yang terkait dengan investasi atau dananya
dalam perusahaan. Hal ini dilakukan dengan meminta laporan pertanggungjawaban kepada
agen. Berdasarkan laporan tersebut, prinsipal menilai kinerja manajemen. Akan tetapi yang
seringkali terjadi adalah kecenderungan manajeman untuk melakukan tindakan yang
membuat laporannya kelihatan baik, sehingga kinerjanya dianggap baik.
Untuk mengurangi atau meminimalkan kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dan membuat laporan keuangan yang dibuat manajemen lebih reliabel (dapat
dipercaya) diperlukan pengujian. Pengujian ini dilakukan oleh pihak yang independen,
yaitu auditor independen. Para pemakai informasi laporan keuangan akan
mempertimbangkan pendapat auditor sebelum menggunakan informasi tersebut sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomis.
2.1.2 Kualitas Audit
Kualitas audit merupakan kemungkinan auditor menemukan pelanggaran dalam sistem
akuntansi dan pencatatannya pada laporan keuangan yang disajikan oleh pihak
manajemen. Auditor mampu mengungkapkan pelanggaran tersebut dalam laporan
keuangan yang diaudit demi mempertahankan independensinya. Dalam hal ini auditor
berpedoman kepada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.
2.1.3 Independensi
Independensi merupakan suatu bentuk sikap yang tidak mudah dipengaruhi atau ditekan
oleh siapapun dalam memberikan opini audit yang dituangkan dalam laporan audit,
sehingga menghasilkan laporan audit yang berkualitas baik. Independensi juga berarti
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan menyatakan
pendapatnya.
2.1.4 Time Budget Pressure
Time budget pressure merupakan suatu bentuk tekanan waktu yang dapat mengganggu
program kerja seorang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya. Tekanan anggaran
waktu tersebut timbul karena keterbatasan sumber daya yang dialokasikan untuk
melaksanakan audit.
2.1.5 Kompetensi
Kompetensi auditor adalah keterampilan yang dimiliki yang berasal dari pendidikan
formal maupun non formal, baik umum maupun khusus yang bersumber dari pengetahuan
yang didapat saat menempuh pendidikan serta pengalaman atau jam terbang auditor
tersebut selama menjadi akuntan publik.
2.2 Kerangka Berfikir
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh time budget pressure dan kompetensi
terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai variabel intervening. Kerangka
berfikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1
H3
H5
H4
H2
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Uji Pengaruh Langsung
Keterangan Gambar 2.1
= Pengaruh Langsung
= Variabel
Kompetensi (X2)
Independensi (X3) Kualitas Audit (Y)
Time Budget
Pressure (X1)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
H6 H6
H7
H7
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Uji Pengaruh Tidak Langsung
Keterangan Gambar 2.2
= Pengaruh Tidak Langsung
= Variabel
2.2 Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit
Dutadasanovan (2013) menyatakan bahwa time budget pressure yang tinggi menyebabkan
menurunnya tingkat kualitas audit. Anggaran waktu yang terbatas menyebabkan auditor
harus memperketat program-program yang dilaksanakan agar dapat menyesuaikan dengan
waktu yang terbatas, sehingga audit tidak dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena
adanya batasan waktu yang telah ditetapkan tersebut. Time budget pressure yang rendah
dapat membuat kualitas audit yang dihasilkan auditor semakin baik. Simanjuntak (2008)
menemukan bahwa tekanan anggaran waktu merupakan penyebab potensial terjadinya
perilaku penurunan kualitas audit. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit
2.4.2 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Auditor yang berpendidikan dan memiliki pengalaman yang tinggi akan memiliki
pandangan yang lebih luas mengenai berbagai hal. Semakin auditor memiliki pengetahuan
dan pengalaman mengenai bidang yang digelutinya, semakin dapat mengetahui berbagai
masalah secara lebih mendalam. Selain itu dengan jam terbang yang tinggi, auditor akan
Kompetensi (X2)
Independensi (X3) Kualitas Audit (Y)
Time Budget
Pressure (X1)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
lebih mampu menyajikan laporan audit yang lebih berkualitas (Supa, 2012). Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H2: Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
2.4.3 Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Independensi
Independensi auditor dapat terganggu dengan adanya time budget pressure, sehingga
membuat independensi auditor menurun karena adanya tekanan waktu untuk
menyelesaikan tugas audit (Dutadasanovan, 2013). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap independensi.
2.4.4 Pengaruh Kompetensi Terhadap Independensi
Saat auditor memiliki kompetensi yang mumpuni, auditor akan semakin yakin atas segala
tindakan dan prosedur yang dilakukan sehingga tidak akan bergantung pada pihak
manapun saat melaksanakan tugas auditnya (Hayatullah, 2016). Pada saat auditor tidak
memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas, maka akan sangat mudah pihak-pihak
tertentu mempengaruhi independensi auditor (Hayatullah, 2016). Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H4: Kompetensi berpengaruh positif terhadap independensi.
2.4.5 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Auditor sebagai profesional yang bertugas untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan
memiliki kewajiban untuk melakukan tugas dan fungsinya dengan sebaik mungkin sesuai
SPAP. Dutadasanovan (2013) mengatakan bahwa kualitas audit yang baik merupakan
syarat penting dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan suatu perusahaan.
Kualitas audit yang baik dapat tercapai dengan tingginya independensi yang dimiliki oleh
auditor sehingga dalam melakukan tugas auditnya, auditor dapat melakukan tugasnya
dengan baik tanpa terpengaruh oleh tekanan dari pihak luar yang dapat menyebabkan
menurunnya kualitas audit. Independensi yang tinggi dapat membuat kualitas audit
menjadi baik. Hasil penelitian Alim dkk (2007) menunjukkan hasil bahwa independensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H5: Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
2.4.6 Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit Dengan Independensi
Sebagai Variabel Intervening
Time budget pressure dapat mengganggu independensi auditor independen karena dengan
anggaran waktu yang terbatas membuat auditor harus dengan cepat menyelesaikan
tugasnya. Time budget pressure dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Auditor seringkali
bekerja dalam keterbatasan waktu, sehingga dapat mempengaruhi kinerjanya untuk
memperoleh hasil audit yang berkualitas (Tielman, 2012). Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H6: Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dengan
independensi sebagai variabel intervening.
2.4.7 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Independensi Sebagai
Variabel Intervening
Independensi auditor dapat dipengaruhi oleh kompetensi, tingkat kompetensi rendah dapat
menyebabkan kualitas audit rendah. Pada saat auditor memiliki kompetensi yang baik,
auditor akan semakin yakin atas segala tindakan dan prosedur yang dilakukan, sehingga
tidak akan bergantung pada pihak manapun saat melaksanakan tugas auditnya. Sebaliknya,
saat auditor tidak memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas, maka pihak-pihak
tertentu akan mudah mempengaruhi independensi auditor (Hayatullah, 2016). Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H7: Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai
variabel intervening.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Administrasi Penelitian
3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan kuesioner pada penelitian ini bertempat di Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Surakarta. Penyerahan kuesioner dimulai pada
tanggal 27 April 2017 dan pengembalian kuesioner dilakukan pada tanggal 22 Mei 2017.
3.1.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi setiap KAP di wilayah masing-masing
dengan terlebih dahulu mendaftar nama-nama KAP di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Kota Surakarta. Daftar tersebut bersumber dari Sekretariat Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang berkantor di STIE YKPN
Yogyakarta.
Total KAP yang terdaftar adalah 10 KAP yang bertempat di Daerah Iatimewa
Yogyakarta dan 4 KAP yang bertempat di Kota Surakarta. Namun, pada pelaksanaannya
peneliti hanya berhasil mendapatkan ijin menyebar kuesioner di 12 KAP dengan rincian 10
KAP di Daerah Istimewa Yogyakarta dan 2 KAP di Kota Surakarta. Hal ini dikarenakan 2
KAP terdaftar di Kota Surakarta, yaitu KAP Drs. Hanung Triatmoko sudah tidak
bertempat di alamat yang terdaftar dan KAP Rachmad Wahyudi tidak bersedia untuk
menerima kuesioner dengan alasan peraturan kantor.
3.2 Teknik Pengambilan data
Teknik yang digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian ini adalah dengan
metode kuesioner. Kuesioner dibuat dengan mengadaptasi dari penelitian Elfarini (2007)
dan Dutadasanovan (2013) dengan melakukan sedikit perubahan agar lebih sesuai dengan
tujuan penelitian ini.
3.3 Analisis Deskriptif
3.3.1 Analisis Responden
Deskripsi mengenai identitas responden digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
keadaan diri responden yang digunakan dalam penelitian ini. Identitas responden yang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
digunakan dalam penelitian ini mencakup nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
lama bekerja pada KAP, dan jabatan saat ini. Hal tersebut bertujuan untuk menjelaskan
latar belakang responden yang digunakan pada penelitian ini.
3.3.2 Analisis Deskriptif Variabel
Menurut Ghozali (2011), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Penelitian ini menggunakan nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum dalam pengukuran deskriptif
untuk masing-masing variabel penelitian. Analisis deskriptif digunakan untuk
mempermudah memahami pengukuran indikator-indikator dalam setiap variabel yang
diungkap.
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Analisis Outer Model
Analisis Outer Model dilakukan untuk memastikan bahwa measurement yang digunakan
layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan reliabel). Analisis Outer Model dapat dilihat
dari beberapa indikator, yaitu convergent validity, discriminant validity, dan
unidimensionality. Covergent validity, yaitu nilai loading factor pada variabel laten dengan
indikator-indikatornya (nilai yang diharapkan > 0,7). Discriminant validity, yaitu nilai
cross loading factor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki
diskriminan yang memadai, yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada
konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk
lain dan unidimensionality, yaitu konsep yang spesifik (bukan bersifat general) yang hanya
mengandung satu jenis gejala (Chairunisak, 2017).
3.4.2 Analisis Inner Model
Analisis Inner Model atau Analisis Struktural Model dilakukan untuk memastikan bahwa
model struktural yang dibangun robust dan akurat. Evaluasi Inner Model dapat dilihat dari
beberapa indikator, yaitu koefisien determinasi (R2), predictive relevance (Q
2), dan
Goodness of Fit Index (GoF).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHAAN
4.1 Analisis Deskriptif
4.1.1 Deskripsi Data
Bab ini menyajikan hasil penelitian setelah semua data yang diperlukan dalam penelitian
ini terkumpul. Penulis akan menganalisis data yang telah dikumpulkan sesuai dengan
pokok permasalahan dan formulasi hipotesis yang telah digunakan untuk mengetahui dapat
diterima atau tidaknya hipotesis.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dalam
penelitian ini subjek responden adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan publik
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Surakarta.
Tabel 4.1
Kantor Akuntan Publik DIY Yogyakarta
No Nama Kantor Akuntan Publik Jumlah Auditor
1 KAP Bismar, Muntalib & Yunus, Jl. Soka No. 12
Baciro, Yogyakarta 10
2 KAP Drs. Henry & Sugeng Jl. Gajah Mada No.
22, Yogyakarta 29
3 KAP Drs. Kumalahadi Jl. Kranji No. 90 Serang
Baru, Ngaglik Sleman 11
4 KAP Drs. Soeroso Donosapoetro, MM Jl. Beo No.
148, Yogyakarta 10
5 KAP Drs. Hadiono Jl. Kusbini No. 27, Yogyakarta 10
6 KAP Cab. Hadori dan Rekan Jl. Dr. Sardjito No.
9, Yogyakarta 5
7 KAP Indarto Waluyo Jl. Ringroad Timur No. 33
Wonocatur, Yogyakarta 7
8
KAP Moh. Mahsun Ak, M. Si., CPA. Jl. Prof. Dr.
Soepomo, Gg. Taman Lucida No. 2 Umbulharjo,
Yogyakarta
12
9 KAP Nuraini Jl. Ringin Putih No. 7 Panggan Kota
Gede, Yogyakarta 9
10 KAP Cab. Dra. Suhartati dan Rekan Perum
Nogotirto No. 11 Gamping Sleman 5
Total 108
Sumber: Data primer diolah
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Tabel 4.2
Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta
No Nama Kantor Akuntan Publik Jumlah Auditor
1 KAP Dr. Payamta CPA Jl Ir Soetami No 25,
Surakarta 6
2 KAP Rachmad Wahyudi Jl Dr Cipto
Mangunkusumo No 3A, Surakarta 13
Total 19
Sumber: Data primer diolah
4.1.2 Statistik Deskriptif
Analisis statistik ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang data dilihat
berdasarkan aspek minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi time budget pressure, kompetensi, independensi
dan kualitas audit. Hasil analisis statistik deskriptif ditunjukkan dalam Tabel 4.4 berikut
ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 60 2,00 4,80 3,4433 ,57294
X2 60 2,90 5,00 4,0167 ,59094
X3 60 2,90 5,00 4,0150 ,48427
Y1 60 3,00 5,00 3,9600 ,54686
Valid N (listwise) 60
Sumber: Data primer diolah/output SPSS 2017
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diuraikan hasil statistik deskriptif mengenai variabel-
variabel penelitian sebagai berikut:
1. Time Budget Pressure (X1)
Tabel 4.4 memperlihatkan skala pengukuran variabel time budget pressure dengan sampel
sebanyak 60 responden yang memiliki nilai minimum sebesar 2,00 dan nilai maksimum
4,80. Nilai rata-rata (mean) 3,4433 dan standar deviasi sebesar 0,57294. Nilai standar
deviasi lebih kecil daripada nilai mean, artinya penyebaran data adalah baik atau
penyimpangan data rendah.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
2. Kompetensi (X2)
Skala pengukuran variabel kompetensi memperlihatkan bahwa dengan sampel sebanyak
60 responden memiliki nilai minimum variabel kompetensi sebesar 2,90 dan nilai
maksimum 5,00. Nilai rata-rata (mean) 4,0617 dan standar deviasi sebesar 0,59094. Nilai
standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean, artinya penyebaran data adalah baik atau
penyimpangan data rendah.
3. Independensi (X3)
Berdasarkan Tabel 4.4, skala pengukuran variabel independensi menunjukkan bahwa
dengan sampel sebanyak 60 responden memiliki nilai minimum sebesar 2,90 dan nilai
maksimum 5,00. Nilai rata-rata (mean) 4,0150 dan standar deviasi sebesar 0,48427. Nilai
standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean, artinya penyebaran data adalah baik atau
penyimpangan data rendah.
4. Kualitas Audit (Y1)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dijabarkan hasil statistik deskriptif mengenai variabel kualitas
audit, yaitu dengan sampel sebanyak 60 responden memiliki nilai minimum sebesar 3,00
dan nilai maksimum 5,00. Nilai rata-rata (mean) 3,9600 dan standar deviasi sebesar
0,54686. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai mean, artinya penyebaran data
adalah baik atau penyimpangan data rendah.
4.1.3 Deskripsi Responden
Karakteristik responden penelitian merupakan profil dari 60 responden yang berpartisipasi
dalam pengisian kuesioner penelitian ini. Profil responden menjelaskan mengenai jenis
kelamin, lama bekerja, pendidikan terakhir dan jabatan. Tabel 4.4 menunjukkan profil
responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Tabel 4.4
Profil Responden
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan jenis kelamin, dalam penelitian ini jumlah responden laki-laki adalah
sebanyak 28 responden (46,7%), sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak 32
responden (53,3%). Berdasarkan jenjang pendidikan, responden dengan tingkat pendidikan
D3 adalah sebanyak 5 responden (8,3%), S1 sebanyak 53 responden (88,3%), S2 sebanyak
2 responden (3,3%) dan S3 sebanyak 0 responden (0%). Lama bekerja responden pada
masing-masing KAP adalah sebagai berikut: lama bekerja < 1 tahun sebanyak 15 orang
(25,0%), lama bekerja 1-5 tahun sebanyak 37 responden (61,7%), sedangkan lama bekerja
6-10 tahun sebanyak 6 responden (10,0%) dan untuk responden yang bekerja > 10 tahun
sebanyak 2 responden atau 3,3%. Dalam penelitian ini responden memiliki jabatan yang
bervariasi, diantaranya adalah sebagai partner sebanyak 0 responden (0%), auditor senior
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin
1. Laki-laki 28 46,7%
2. Perempuan 32 53,3%
Pendidikan Terakhir
1. D3 5 8,3%
2. S1 53 88,3%
3. S2 2 3,3%
4. S3 - -
Lama Bekerja
1. <1 tahun 15 25,0%
2. 1-5 tahun 37 61,7%
3. 6-10 tahun 6 10,0%
4. > 10 tahun 2 3,3%
Jabatan
1. Partner - -
2. Auditor Senior 17 28,3%
3. Auditor Junior 41 68,3%
4. Lain-lain 2 3,3%
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
sebanyak 17 responden (28,3%), auditor junior sebanyak 41 responden (68,3%), dan untuk
lain-lain sebanyak 2 responden atau 3,3%.
4.2 Analisis Partial Least Square
Analisis dalam penelitian ini menggunakan WarpPLS 4.0 untuk melihat model fit dan hasil
pengujian hipotesis. Penilaian outer model yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas
dilakukan karena data yang digunakan adalah data kuesioner. Model struktural atau inner
model pada kerangka konseptual yang dibangun berdasarkan referensi konsep dan teori
yang disebut fit apabila didukung oleh data empiris.
4.2.1 Perhitungan Nilai Goodness of Fit Model (Outer Model)
1. Convergent validity
Convergent validity model pengukuran dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator
dengan skor konstruknya (loading factor) dengan kriteria nilai loading factor dari setiap
indikator lebih besar dari 0,70 dapat dikatakan memiliki validitas yang baik (Sarwono,
2014). Sedangkan nilai loading masih dapat ditoleransi hingga 0,50 dan di bawah dari nilai
0,50 dapat didrop dari analisis (Ghozali, 2014). Selanjutnya untuk nilai p-value apabila <
0,05 dikatakan signifikan.
Tabel 4.5
Nilai Convergent Validity
Indikator Nilai Loading P-value Keterangan
X11 0.680 <0.001 Convergent validity dapat ditoleransi
X12 0.638 <0.001 Convergent validity dapat ditoleransi
X13 0.788 <0.001 Convergent validity diterima
X14 0.775 <0.001 Convergent validity diterima
X15 0.742 <0.001 Convergent validity diterima
X21 0.831 <0.001 Convergent validity diterima
X22 0.881 <0.001 Convergent validity diterima
X23 0.708 <0.001 Convergent validity diterima
X24 0.873 <0.001 Convergent validity diterima
X25 0.535 <0.001 Convergent validity dapat ditoleransi
X26 0.715 <0.001 Convergent validity diterima
X27 0.631 <0.001 Convergent validity dapat ditoleransi
X28 0.773 <0.001 Convergent validity diterima
X29 0.773 <0.001 Convergent validity diterima
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
X210 0.702 <0.001 Convergent validity diterima
X31 0.742 <0.001 Convergent validity diterima
X32 0.818 <0.001 Convergent validity diterima
X33 0.610 0.007 Convergent validity dapat ditoleransi
X34 0.787 <0.001 Convergent validity diterima
X35 0.777 <0.001 Convergent validity diterima
X36 0.628 <0.001 Convergent validity dapat ditoleransi
X37 0.813 <0.001 Convergent validity diterima
X38 0.741 <0.001 Convergent validity diterima
Y11 0.694 <0.001 Convergent validity dapat ditoleransi
Y12 0.830 <0.001 Convergent validity diterima
Y13 0.772 <0.001 Convergent validity diterima
Y14 0.756 <0.001 Convergent validity diterima
Y15 0.810 <0.001 Convergent validity diterima
Y16 0.750 <0.001 Convergent validity diterima Sumber: Output WarpPLS 2017
Berdasarkan tabel di atas, yang menunjukkan indikator memenuhi kriteria
convergent validity yang baik yaitu X13, X14, X15, X21, X22 X23, X24, X26, X28, X29,
X210, X31, X32, X34, X35, X37, X38, Y12, Y13, Y14, Y15, dan Y16 karena memiliki
loading > 0,70 dan p-value yang menunjukkan < 0.001. Sedangkan indikator X11, X12,
X25, X27, X33, X36, dan Y11 memiliki nilai loading < 0,70 dan > 0,50 dan p-value yang
menunjukkan < 0.001. Menurut Ghozali (2014), indikator-indikator tersebut dapat
ditoleransi untuk dapat diikutkan dalam model yang masih dalam pengembangan. Oleh
karena itu dalam penelitian ini tidak ada indikator yang didrop karena semua indikator
memenuhi convergent validity.
2. Discriminant validity
Discriminant validity penelitian ini dilihat dari tabel correlations among latent variables.
Kriteria yang dipergunakan adalah akar kuadrat AVE, yaitu kolom diagonal yang diberi
cetak tebal harus lebih tinggi dari korelasi antara variabel laten pada kolom yang sama
(Sholihin dan Ratmono, 2013). Hasilnya dapat dilihat di tabel 4.6 berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Tabel 4.6
Correlations Among Latent Variables
TBP Kompetensi Independensi Kualitas
TBP 0.727 0.084 -0.449 -0.054
Kompetensi 0.084 0.749 0.585 0.559
Independensi -0.449 0.585 0.743 0.696
Kualitas -0.054 0.559 0.696 0.770
Sumber: Output WarpPLS 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa keseluruhan indikator dapat dikatakan memiliki
kriteria discriminant validity. Berdasarkan data di atas dapat dilihat untuk konstruk time
budget pressure sebesar 0,727 lebih besar dari 0,084, -0,449, dan -0,054. Kompetensi juga
telah memenuhi validitas diskriminan karena kompetensi memiliki nilai sebesar 0,749
yang nilainya lebih besar dari 0,084, 0,585, dan 0,559. Independensi memiliki nilai sebesar
0,743 yang nilainya lebih besar dari -0,449, 0,585, dan 0,696. Hal yang sama juga terjadi
untuk kualitas audit yang memiliki nilai 0,770, yang nilainya lebih besar dari -0,054,
0,559, dan 0,696.
3. Uji reliabilitas konstruk
Pengujian selanjutnya adalah uji reliabilitas konstruk yang dapat diukur dengan dua
kriteria yaitu composite reliability dan cronbach’s alpha. Suatu konstruk dinyatakan
reliabel jika nilai composite reliability > 0,07, begitu pula dengan cronbach’s alpha juga
harus bernilai > 0,07 (Ghozali, 2014).
Tabel 4.7
Latent Variable Coefficients
TBP Kompetensi Independensi Kualitas
R-squared
0,635 0,525
Composite reliability 0,848 0,926 0,907 0,897
Cronbach's alpha 0,775 0,910 0,882 0,862
Average variances
extracted 0,528 0,561 0,552 0,593
Full collinearity VIF's 1,824 1,989 3,884 2,336
Q-squared
0,629 0,602
Sumber: Output WarpPLS 2017
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Berdasarkan tabel di atas, hasil tersebut menunjukkan composite reliability untuk
masing-masing konstruk, yaitu time budget pressure dengan nilai 0,848, kompetensi
dengan nilai 0,926, indepensensi dengan nilai 0,907, dan kualitas audit dengan nilai 0,897.
Hasil cronbach’s alpha juga menunjukkan bahwa time budget pressure memiliki nilai
0,775, kompetensi dengan nilai 0,910, independensi dengan nilai 0,882, dan kualitas audit
dengan nilai 0,862. Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel telah memenuhi
kriteria composite reliability dan cronbach’s alpha.
4.2.2 Perhitungan Nilai Goodness of Fit (Inner Model)
1. Evaluasi nilai goodness of fit model
Evaluasi nilai goodness of fit model berfungsi untuk mengetahui kecocokan suatu model
yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan variabel eksogen, yaitu time
budget pressure dan kompetensi, serta variabel endogen yaitu kualitas audit dan variabel
intervening yaitu independensi.
Tabel 4.8
Nilai Goodness of Fit Model
Hasil uji Kriteria
APC=0,396, P < 0,001 Good if P < 0,05
ARS=0,580, P < 0,001 Good if P < 0,05
AVIF=1,375 Good if <=5
Sumber: Output WarpPLS 2017
Berdasarkan hasil pengujian, nilai Average R-squared (ARS) diperoleh hasil 0,580
dengan nilai p < 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pada penelitian ini mampu
mempengaruhi variabel eksogen sebesar 58% dan 42% di antaranya dimiliki oleh variabel
lain di luar model. Nilai Average Path Coefficient (APC) sebesar 0,396 dengan p < 0,001.
Hal ini berarti variabel endogen dan eksogen memiliki hubungan sebab dan akibat, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini
terbukti dari nilai Average Variance Inflation Factor (AVIF) sebesar 1,375. Interpretasi
indikator model fit dalam penelitian ini memenuhi kriteria nilai Goodness of Fit Model,
sehingga model penelitian ini dapat digunakan untuk membandingkan beberapa model dan
menguji hipotesis.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
2. Hasil Uji Model Struktural
Hasil uji hipotesis pada penelitian ini dapat dilihat dari uji koefisien jalur (path
coefficients) dan P-value. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi
WarpPLS.
Tabel 4.9
Nilai Pengujian Hipotesis
Hipotesis β P-value Keterangan
H1 Time budget pressure berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit 0,109 0,118
Hipotesis
ditolak
H2 Kompetensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit 0,279 0,002
Hipotesis
diterima
H3 Time budget pressure berpengaruh negatif
terhadap Independensi -0,481 <0,001
Hipotesis
diterima
H4 Kompetensi berpengaruh positif terhadap
independensi 0,598 <0,001
Hipotesis
diterima
H5 Independensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit 0,515 <0,001
Hipotesis
diterima
H6 Time budget pressure berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit dengan independensi
sebagai variabel intervening
-0,248 <0,001
Hipotesis
diterima (penuh/
sempurna)
H7 Kompetensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit dengan independensi sebagai
variabel intervening
0,308 <0,001
Hipotesis
diterima
(parsial) Sumber: Output WarpPLS 2017
Gambar 4.1 Hasil Output Uji Hipotesis
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Koefisien Jalur Tidak Langsung
TBP KOMPET INDEP KUALITA
TBP
KOMPET
INDEP
KUALITA -0.248 0.308 Sumber: Output WarpPLS 2017
Tabel 4.11
Hasil Pengujian P-Value Koefisien Jalur Tidak Langsung
TBP KOMPET INDEP KUALITA
TBP
KOMPET
INDEP
KUALITA <0.001 <0.001 Sumber: Output WarpPLS 2017
3. Pembahasan Hasil Uji Model Struktural
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur adalah sebesar
0,109 dan p-value sebesar 0,118 atau lebih besar dari standar p-value yang ditetapkan (≤
5%). Nilai koefisien (β) bertanda positif menunjukkan sifat hubungan antara time budget
pressure dan kualitas audit adalah searah, namun tidak signifikan. Artinya tekanan
anggaran waktu atau time budget pressure yang tinggi tidak mempengaruhi kualitas audit
yang dihasilkan. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Dutadasanovan (2013), yang
menyimpulkan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.
Perbedaan juga terjadi dalam penelitian Simanjuntak (2008) yang membuktikan bahwa
semakin tinggi tingkat tekanan anggaran waktu berhubungan dengan kualitas audit.
Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sososutiksno (2003) yang
berkesimpulan bahwa tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Sososutiksno (2003) juga menemukan bahwa tekanan anggaran waktu yang diusulkan
pada tingkat tertentu dapat mempengaruhi kualitas audit dan dapat pula tidak
mempengaruhi kualitas audit.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur memiliki
nilai bertanda positif sebesar 0,279 dan p-value 0,002 atau lebih kecil dari standar p-value
yang ditetapkan (≤ 5%). Nilai koefisien (β) bertanda positif menunjukkan sifat hubungan
antara kompetensi dengan kualitas audit adalah searah. Artinya semakin tinggi kompetensi
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
yang dimiliki oleh seorang auditor, maka akan semakin menghasilkan kualitas audit yang
baik. Hasil ini mendukung hasil penelitian Rosalina (2014) yang berkesimpulan bahwa
kompetensi auditor berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Kesimpulan
yang sama juga terjadi dalam penelitian Indah (2010) yang menyatakan bahwa
pengalaman berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan pengetahuan seorang auditor
berpengaruh positif terhadap kualitas audit serta pada penelitian Hayatullah (2016) yang
mengatakan bahwa kompetensi berpengaruh langsung terhadap kualitas audit internal.
Rahmawati (2013) juga berkesimpulan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur memiliki
nilai bertanda negatif sebesar -0,481 dan p-value < 0,001 atau lebih kecil dari standar p-
value yang ditetapkan (≤ 5%). Nilai koefisien (β) bertanda negatif menunjukkan sifat
hubungan antara time budget pressure dengan independensi adalah berlawanan arah.
Artinya semakin tinggi tingkat time budget pressure akan semakin menurunkan tingkat
independensi seorang auditor. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
Dutadasanovan (2013) yang menyatakan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif
terhadap independensi.
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur
memiliki nilai bertanda positif sebesar 0,598 dan p-value < 0,001 atau lebih kecil dari
standar p-value yang ditetapkan (≤ 5%). Nilai koefisien (β) bertanda positif menunjukkan
sifat hubungan antara kompetensi dengan independensi adalah searah. Artinya semakin
tinggi tingkat kompetensi seorang auditor akan membuat auditor tersebut semakin
independen. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hayatullah (2016) yang
menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap independensi auditor.
Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur memiliki
nilai bertanda positif sebesar 0,515 dan p-value < 0,001 atau lebih kecil dari standar p-
value yang ditetapkan (≤ 5%). Nilai koefisien (β) bertanda positif menunjukkan sifat
hubungan antara independensi dengan kualitas audit adalah searah. Artinya semakin
independen seorang auditor, maka akan semakin menghasilkan kualitas audit yang baik.
Hasil ini mendukung hasil penelitian Dutadasanovan (2013) yang berkesimpulan bahwa
independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil yang sama juga terjadi
pada penelitian Rosalina (2014) yang berkesimpulan bahwa secara parsial variabel
independensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur
memiliki nilai bertanda negatif sebesar -0,248 dan p-value < 0,001. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit
dengan independensi sebagai variabel intervening. Intervening yang terjadi adalah
intervening sempurna karena time budget pressure tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit dan menjadi berpengaruh ketika independensi dimasukkan sebagai variabel
intervening. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Dutadasanovan (2013) yang
menyatakan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit
dengan independensi sebagai variabel intervening.
Hasil pengujian hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur
memiliki nilai bertanda positif sebesar 0,308 dan p-value < 0,001. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan
independensi sebagai variabel intervening. Intervening yang terjadi adalah intervening
parsial atau intervening sebagian karena kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit
dan setelah dimasukkan independensi sebagai variabel intervening, kompetensi menjadi
semakin berpengaruh terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai variabel
intervening. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hayatullah (2016) yang
menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan
independensi sebagai variabel intervening.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh time budget
pressure dan kompetensi terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai variabel
intervening, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Time budget pressure tidak berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa time budget pressure pada tingkat tertentu dapat mempengaruhi
kualitas audit dan dapat pula tidak mempengaruhi kualitas audit. Pada saat time budget
pressure rendah, auditor lebih memperhatikan luasnya pedoman selama melaksanakan
prosedur audit dibandingkan pada saat time budget pressure tinggi, sehingga time
budget yang rendah mungkin tidak mempengaruhi keakuratan bukti mengenai frekuansi
salah saji. Sebaliknya, pada tingkat time budget pressure yang tinggi menyebabkan
auditor kurang memperhatikan dan memahami implikasi salah saji dan indikator-
indikator potensi atas kecurangan pelaporan keuangan (Sososutiksno, 2003).
2. Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor, maka akan
menghasilkan kualitas audit yang semakin baik. Sebaliknya, semakin rendah
kompetensi yang dimiliki seorang auditor berdampak pada semakin rendahnya kualitas
audit yang dihasilkan.
3. Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap independensi. Hal ini
menunjukkan bahwa time budget pressure yang tinggi akan dapat menggangu
independensi yang dimiliki oleh auditor dan sebaliknya dengan time budget yang
rendah, independensi yang dimiliki oleh auditor akan dapat terjaga dengan baik.
4. Kompetensi berpengaruh positif terhadap independensi. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat kompetensi seorang auditor akan membuat auditor tersebut
semakin independen, karena dengan tingkat kompetensi yang tinggi auditor akan lebih
percaya diri dengan temuan dan pendapatnya. Sebaliknya, tingkat kompetensi auditor
yang rendah membuat auditor lebih tidak percaya diri atau ragu-ragu untuk
mempertahankan pendapatnya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
5. Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin independen auditor akan dapat meningkatkan kualitas audit dan sebaliknya
dengan rendahnya independensi akan menurunkan kualitas audit.
6. Time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas audit dengan independensi
sebagai variabel intervening. Dengan tidak berpengaruhnya time budget pressure
terhadap kualitas audit dan time budget pressure berpengaruh negatif terhadap
independensi serta independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit, maka
dapat disimpulkan bahwa time budget pressure berpengaruh negatif terhadap kualitas
audit dengan independensi sebagai variabel intervening. Intervening yang terjadi adalah
intervening sempurna atau inverveing penuh. Kesimpulan ini membuktikan bahwa time
budget pressure yang tinggi akan menurunkan independensi auditor dan berdampak
pada menurunnya kualitas audit yang dihasilkan.
7. Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai
variabel intervening. Oleh karena kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas
audit dan kompetensi berpengaruh positif terhadap independensi serta independensi
berpengaruh positif terhadap kualitas audit, maka dapat disimpulkan kompetensi
perpengaruh positif terhadap kualitas audit dengan independensi sebagai variabel
intervening. Intervening yang terjadi adalah intervening parsial atau intervening
sebagian. Kesimpulan ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kompetensi
seorang auditor akan membuat auditor tersebut semakin independen dan dengan
independensi yang tinggi auditor akan dapat meningkatkan kualitas audit.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan yang diharapkan dapat diperbaiki dalam
penelitian-penelitian di masa yang akan datang:
1. Instrumen pengukuran variabel penelitian ini semuanya menggunakan instrumen dari
peneliti sebelumnya yang diedit beberapa kata atau kalimat berbeda dari aslinya,
sehingga kemungkinan ada kelemahan dalam penyusunan kalimat yang menyebabkan
terjadinya perubahan makna yang sebenarnya ingin dicapai.
2. Data penelitian ini diperoleh dari instrumen yang berdasarkan pada jawaban atas dasar
persepsi responden. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika persepsi responden
berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini hanya manggunakan metode
survei melalui kuesioner, sehingga kesimpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
data yang terkumpul melalui penggunaan instrumen secara tertulis. Walaupun
instrumen penelitian telah melalui review oleh para akademisi, namun kesalahan
mungkin masih ada.
3. Total sampel yang digunakan hanya sebesar 47,24% dari total populasi, sehingga
hasilnya mungkin tidak seakurat apabila tingkat jumlah sampel yang digunakan lebih
banyak.
5.3 Saran
Oleh karena penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, maka peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen, seperti
manajemen audit dan fee audit yang diperkirakan dapat mempengaruhi independensi
dan kualitas audit.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel penelitian dengan menambah
objek penelitian di daerah lain.
5.4 Implikasi
Terlepas dari keterbatasan yang ada, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan auditing, terutama untuk mengetahui
pengaruh time budget pressure dan kompetensi terhadap kualitas audit dengan
independensi sebagai variabel intervening.
Beberapa implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi praktis bagi para praktisi
auditing, khususnya manajemen KAP agar dapat mempertimbangkan keputusan dalam
menetapkan waktu penugasan audit sehingga tidak mengganggu independensi auditor
serta tercapai kualitas audit yang baik.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap auditor untuk terus
meningkatkan kompetensinya agar independensi terus terjaga serta semakin
menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
DAFTAR PUSTAKA
Alim, M. Nizarul., Trisni Hapsari., Liliek Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System. 11th
edition. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.
Boynton, William C, Raymond N Johnson dan Walter G Kell. 2002 Modern Auditing. 7th
edition. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Chaerunisak, Uum Helmina. 2017. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Strategi
Bisnis Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dengan Total Quality
Management sebagai Variabel Intervening. Tesis. STIE YKPN Yogyakarta.
Dutadasanovan, Yoga. 2013. Pengaruh Time budget Pressure terhadap Kualitas Audit
Dengan Independensi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan partial
Least Squares (PLS). Edisi 4. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hayatullah, Mardiastuti. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Kompetensi Auditor, dan
Soft Skills Auditor Terhadap Kualitas Audit Internal Inspektorat Dengan
Independensi Auditor sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Surabaya: Universitas
Airlangga
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). 1996. Standar Profrsional Akuntan Publik (SPAP) Per 1
Agustus 1994. Yogyakarta: STIE YKPN
Indah, Siti Nur Mawar. 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Lungan, R. 2006. Aplikasi Statistika dan hitung Peluang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Marzuki. 2002. Metedologi Riset. Yogyakarta: Ekonisia.
Rahmawati, Januar Dwi Widya. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap
Kualitas Audit. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.
Rosalina, Amalia Dewi. 2014. Pengaruh kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit. Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
Sarwono, Jonathan. 2014. 12 Jurus Ampuh SPSS Untuk Riset Skripsi. Jakarta: Elexmedia
Komputindo.
Sholihin, Mahfud dan Dwi Ratmono. 2013. Analisis SEM-PLS dengan Warp-PLS 3.0
Untuk Hubungan Nonlinier dalam Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Andi
OFFSET.
Simanjuntak, Piter. 2008. Pengaruh Time Budget pressure dan Resiko Kesalahan
Terhadap Penurunan Kualitas Audit (Reduced Audit Qualitay). Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Sososutiksno, Christina. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku
Disfungsional Serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit. Tesis. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supa, Veronika DH. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap kualitas
Auditor. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Janabadra.
Tielman, Elisabeth Mariana Andita. 2012. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Tekanan
Anggaran waktu, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Pengalaman Auditor
Terhadap Audit Judgment. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
www.HukumOnline.com. 2007. Akuntan Publik Pertus Mitra Winanta Dibekukan.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol16423/akuntan-publik-petrus-mitra-
winata-dibekukan 16/3/2017 19.06 WIB.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
top related