pengaruh psikotropika dan narkotika pada sistem koordinasi
Post on 21-Jul-2015
985 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Psikotropika merupakan suatu zat atau obatbaik alamiah maupun sintesis bukannarkotika, yang dapat berpengaruh padapikiran dan sistem saraf penggunanya.Psikotropika dapat menurunkan kinerja otakatau merangsang susunan saraf pusatsehingga menimbulkan kelainan perilakuyang disertai dengan timbulnya halusinasi,ilusi, gangguan cara berpikir, danmenyebabkan ketergantungan. Penggunaanpsikotropika secara berlebihan dapatmenyebabkan gangguan kesehatanpenggunanya yang pada akhirnya dapatberujung kepada kematian.
Psikotropika digolongkan menjadi 4 kelompok
yaitu:
• Psikotropika golongan I,
adalah psikotropika dengan daya adiktif yangsangat kuat, belum diketahui manfaatnya untukpengobatan dan digunakan untuk tujuan ilmupengetahuan.
Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi
• Psikotropika golongan II,
adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat sertaberguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh :
Amfetamin, metamfetamin, dan metakualon
• Psikotropika golongan III,
adalah psikotropika dengan daya adiksi sedangserta berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh :
Lumibal, buprenorsina, phenobarbital danfleenitrazepam.
• Psikotropika golongan IV,
adalah psikotropika yang memiliki daya adiktifringan serta berguna untuk pengobatan danpenelitian.
Contoh :
Nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dandiazepam.
Psikotropika apabila dilihat dari pengaruh
penggunaannya terhadap susunan saraf
manusia, maka dikelompokkan sebagai berikut :
1. Stimulan
Jenis psikotropika yang termasuk obat stimulant
dapat memberikan rangsangan kepada saraf
sehingga dapat mengaktifkan kerja susunan
saraf pusat sehingga dapat menghasilkan
sensasi kegirangan yang berlebihan. Banyak
jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan,
misalnya kafein, kokain, dan amfetamin. Zat
amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.
2. Depresan
Depresan adalah obat penghambat fungsineuron dalam sistem saraf pusat. Padaumumnya depresan membuat susunan sarafmenjadi pasif. Depresan berfungsi untukmengurangi kegiatan sistem saraf sehinggamenurunkan aktivitas pemakainya. Dalambidang kedokteran obat tersebut berguna untukmeredakan ketegangan jiwa, membantumengurangi rasa cemas dan gelisah,pengobatan darah tinggi dan epilepsi. misalnyasedatin atau pil BK, Magadon, Valium, danMandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.
3.Halusinogen
Halusinogen merupakan obat yang dapatmenimbulkan halusinasi, yaitu mendengar ataumelihat sesuatu yang tidak nyata. Dalam dosissedang, halusinogen mempunyai pengaruh kuatterhadap persepsi penglihatan dan pendengaransubjek serta peningkatan respons emosional.
Contoh :
Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline mariyuana, STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin,Licercik acid dan PCP (fenseklidin).
Narkotika adalah Zat/ obat yang berasaldari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapatmenimbulkan ketergantungan.
Penggunaan zat-zat tersebut secaraberlebihan dapat menimbulkan adiksi
fisiologis (ketergantungan secara fisik). Selain efek itu, ada beberapa efek dari
penggunaan zat-zat tersebut terhadap sistemsaraf, yakni gangguan pada sistem
koordinasi tubuh dan gangguan pada sarafkarena di dalam tubuh pemakai, kekurangan
dopamin . Dopamin adalah zat kimia yang berfungsi sebagai neurotransmitter di dalam
otak.
Berikut adalah golongan narkotika berdasarkan
akibatnya :
1. Sedatif
Golongan obat yang mengakibatkan menurunnya
aktivitas normal otak. penggunaan sedatif ini berefek
sebagai obat penenang.
Contoh : Valium
2.Halusinogen
Golongan obat yang mengakibatkan timbulnya
penghayalan pada si pemakai.
Contohnya : Ganja
3. Stimulan
Golongan obat yang mengakibatkan mempercepat kerja
otak. Sehingga efek bagi penggunanya adalah perasaan
tidak mengantuk dan tubuh dalam keadaan prima,
sehingga disebut Pil semangat.
Contoh : Kokain
4. Painkiller
Golongan obat yang menekan bagian otak yang
bertanggung jawab sebagai rasa sakit.
Contoh : Morfin dan Heroin
Berikut beberapa pengaruh lain dari adanya obat-
obatan di dalam tubuh manusia terhadap sistem
saraf :
• Timbul rasa takut
• Kurang percaya diri jika tidak menggunakannya
• Gangguan memori
• Hilangnya Kendali Otot gerak dan Denyut jantung
lemah
• Kerusakan pada alat respirasi
• Timbul keram perut dan tubuh gemetar
• Overdosis bisa menyebabkan kematian
Untuk menyembuhkan para pencandudiperlukan terapi yang tepat dengan
mengurangi konsumsi obat-obatan sedikitdemi sedikit di bawah pengawasan dokter
dan diperlukan dukungan moral dari keluargaserta lingkungannya yang diiringi oleh tekadsi pemakai untuk segera sembuh. Hal yang
paling penting adalah ditumbuhkannya nilaiagama dalam diri si pemakai.
top related