pengaruh partisipasi anggaran, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32872...i...
Post on 04-Apr-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, DAN UMPAN BALIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Nopita Helmi
1111082000007
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H /2016 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : Nopita Helmi
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 9 November 1992
3. Alamat : Jl. Pejaten Timur Rt. 003 Rw. 007 No. 30
Pasar Minggu-Jakarta Selatan 12510
4. Telepon : 08990000771
5. E-Mail : nopitahelmi@yahoo.co.id
II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 011 Pejaten Timur Tahun1999-2005
2. SMP Negeri 227 Jakarta Tahun 2005-2008
3. SMA Islam Al Azhar 2 Jakarta Tahun 2008-2011
4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Jakarta Tahun 2011-2016
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Zulhelmi (alm)
2. Ibu : Rosnaini
3. Anak Ke-, dari : 3 dari 3 bersaudara
vii
THE EFFECTS OF BUDGET PARTICIPATION, BUDGET GOAL CLARITY, AND FEEDBACK ON MANAGERIAL PERFORMANCE BUDGET
ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze about the influence of budget participation, budget goal clarity, and feedback on managerial performance budget. This research used primary data by the questionnaires. Questionnaires were distributed to the head master, vice principal, teacher, administrative work in Senior High School public and private in southern Jakarta and Tangerang south. The sampling process was done using convenience sampling. Questionnaire distributed were 120 and only 114 questionnaire returned and were able to be processed. The analyzing method to examine hypothesis was multiple regression with SPSS 22.0 software.
The result of this research showed that the direct effect of budget participation, budget goal clarity,and feedback on managerial performance budget were significantly.
Keyword: participation, budget goal clarity, feedback on managerial performance budget
viii
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, UMPAN BALIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner. Kuesioner disebar kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan bagian tata usaha/adminstrasi yang bekerja di SMA Negeri dan Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Kuesioner yang disebar berjumlah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 114 kuesioner. Metode analisis yang digunakan unutk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran dan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang signifikan.
Kata kunci:partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran dan kinerja manajerial
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Anggaran,
Kejelasan Sasaran Anggaran, dan Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial ”. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis
hanturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkannya. Selain itu,
penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tuaku, ibunda Rosnaini tercinta atas segala kasih sayang, cinta,
perhatian, semangat, dukungan, dan doa yang tiada pernah henti, serta ayahanda
Zulhelmi (alm) tersayang yang merupakan motivator terbesar yang semangatnya
tiada pernah padam di hati penulis sekaligus guru kehidupan penulis, semoga
beliau diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT.
2. Abangku Joko dan Kakakku Riska Helmi tersayang yang telah memberikan
semangat, motivasi, inspirasi, serta doaterabiknya kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita dapat menjadi anak-anak yang
membanggakan bagi kedua orang tua baik di dunia maupun di akhirat kelak.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
6. Ibu Dr. Rini, Ak., CA selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia
menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama
menyusun skripsi. Terima kasih atas segala masukan, motivasi dan nasihat yang
telah diberikan selama ini.
7. Ibu Atiqah,SE., MS.Ak. selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing, berdiskusi, dan memberikan pengaruh
kepada penulis. Terimakasih atas semua saran dan bimbingan yang ibu berikan
selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang kepada
penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi
amal kebaikan bagi kita semua.
9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
10. Akuntansi A 2011 dan teman-teman seperjuangan Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2011,
11. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Mei 2016
( Nopita Helmi )
xi
DAFTAR ISI
Judul ......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .............................................. iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .......................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .......................................... v
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. vi
Abstract ..................................................................................................... vii
Abstrak ..................................................................................................... viii
Kata Pengantar ........................................................................................ ix
Daftar Isi .................................................................................................. xi
Daftar Tabel ............................................................................................. xiv
Daftar Gambar ........................................................................................ xvi
Daftar Lampiran ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................ 16
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 17
D. Manfaat Penelitian................................................................... 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 20
A. Tinjauan Literatur ............................................................... 20
1. Anggaran ..................................................................... 20
2. Partisipasi Anggaran ..................................................... 25
3. Kejelasan Sasaran Anggaran ......................................... 27
4. Umpan Balik Anggaran ................................................. 29
5. Kinerja Manajerial ........................................................ 30
B. Penelitian Sebelumnya......................................................... 34
C. Kerangka Pemikiran ............................................................ 45
xii
D. Hipotesis ............................................................................. 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 53
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 53
B. Metode Penentuan Sampel .................................................. 53
C. Metode Pengumpulan Data ................................................. 54
D. Metode Analisis Data .......................................................... 55
1. Statistik Deskriptif............................................. ............. 55
2. Uji Kualitas Data .......................................................... 55
a. Uji Validitas ........................................................ 56
b. Uji Realibitas ............................................................ 56
3. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 57
a. Uji Normalitas .......................................................... 57
b. Uji Heterokedastisitas ............................................... 58
c. Uji Multikolonieritas................................................. 58
4. Uji Koefisien Determinasi .............................................. 59
5. Uji Hipotesis ................................................................... 60
a. Analisis Regresi Berganda ....................................... 60
b. Uji Statistik F ........................................................... 60
c. Uji Statistik t .......................................................... 61
E. Operasional Variabel Penelitian .......................................... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 69
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ......................... 69
1. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 69
2. Karakteristik Profil Responden ....................................... 71
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................. 74
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................... 74
2. Uji Kualitas Data .......................................................... 75
a. Uji Validitas .............................................................. 75
b. Uji Realibitas ............................................................. 83
xiii
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................ 89
a. Hasil Uji Normalitas ................................................ 89
b. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................... 95
c. Hasil Uji Multikolonieritas ...................................... 101
4. Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Negeri ............... 104
a. Hasil Uji Statistik F SMA Negeri ............................. 106
b. Hasil Uji Statistik t SMA Negeri............................... 107
5. Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Swasta .............. 108
a. Hasil Uji Statistik F SMA Swasta ............................. 109
b. Hasil Uji Statistik t SMA Swasta ............................ 110
6. Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Jakarta Selatan .. 111
a. Hasil Uji Statistik F SMA Jakarta Selatan .............. . 112
b. Hasil Uji Statistik t SMA Jakarta Selatan ............. 113
7. Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Tangerang Selatan 114
a. Hasil Uji Statistik F SMA Tangerang Selatan........... 115
b. Hasil Uji Statistik t SMA Tangerang Selatan ............ 116
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 125
A. Kesimpulan ......................................................................... 125
B. Saran ..................................................................................... 127
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 129
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ 133
xiv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ......................................... 35
3.1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran .......................... 66
4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ....................................... 70
4.2 Data Sampel Penelitian ........................................................ 71
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 71
4.4 Hasil Uji Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur ........ 72
4.5 Hasil Uji Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir ........................................................... 72
4.6 Hasil Uji Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pengalaman Kerja .............................................................. 73
1.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................. 74
1.8 Hasil Uji Validitas Partisipasi Anggaran ............................. . 77
1.9 Hasil Uji Validitas Kejelasan Sasaran Anggaran .................. 79
1.10 Hasil Uji Validitas Umpan Balik Anggaran ......................... 81
1.11 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial ................................ 83
1.12 Hasil Uji Reliabilitas Partisipasi Anggaran ........................ .. 85
1.13 Hasil Uji Reliabilitas Kejelasan Sasaran Anggaran ............. . 86
1.14 Hasil Uji Reliabilitas Umpan Balik Anggaran ..................... 87
1.15 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial ............................ 88
1.16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov Test SMA
Negeri ................................................................................. 93
4.17 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov Test SMA
Swasta .................................................................................. 94
4.18 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov Test SMA
Jakarta Selatan ...................................... ............................... 94
4.19 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov Test SMA
xv
Tangerang Selatan ................................................................ 95
4.20 Hasil Uji Heterokedastisitas SMA Negeri ............................ 99
4.21 Hasil Uji Heterokedastisitas SMA Swasta ............................ 99
4.22 Hasil Uji Heterokedastisitas SMA Jakarta Selatan ............... 100
4.23 Hasil Uji Heterokedastisitas SMA Tangerang Selatan .... ..... 101
4.24 Hasil Uji Multikolonieritas SMA Negeri ............................. 102
4.25 Hasil Uji Multikolonieritas SMA Swasta ............................ 102
4.26 Hasil Uji Multikolonieritas SMA Jakarta Selatan ................. 103
4.27 Hasil Uji Multikolonieritas SMA Tangerang Selatan .......... 103
4.28 Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Negeri ..................... 104
4.29 Hasil Uji Statistik F SMA Negeri ....................................... 106
4.30 Hasil Uji Statistik t SMA Negeri ........................................ 107
4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Swasta .................... 108
4.32 Hasil Uji Statistik F SMA Swasta ....................................... 109
4.33 Hasil Uji Statistik t SMA Swasta ........................................ 110
4.34 Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Jakarta Selatan ....... 111
4.35 Hasil Uji Statistik F SMA Jakarta Selatan ……………... .... 112
4.36 Hasil Uji Statistik t SMA Jakarta Selatan ............................. 113
4.37 Hasil Uji Koefisien Determinasi SMA Tangerang Selatan.. 114
4.38 Hasil Uji Statistik F SMA Tangerang Selatan ............... ....... 115
4.39 Hasil Uji Statistik t SMA Tangerang Selatan .................. ..... 116
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Skema Kerangka Penelitian ................................................. 51
4.1 Hasil Uji Normalitas SMA Negeri ........................................ 90
4.2 Hasil Uji Normalitas SMA Swasta ....................................... 91
4.3 Hasil Uji Normalitas SMA Jakarta Selatan .......................... 91
4.4 Hasil Uji Normalitas SMA Tangerang Selatan ..................... 92
4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot SMA Negeri 95
4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot SMA Swasta 96
4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot SMA Jakarta
Selatan .................................................................................. 97
4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas Grafik Scatterplot SMA
Tangerang Selatan ................................................................. 98
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Surat Penelitian Skripsi ....................................................... 133
2 Kuisioner Penelitian ........................................................... 134
3 Jawaban Responden ............................................................. 142
4 Hasil Output ......................................................................... 160
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Globalisasi telah melanda dunia sebagai konsekuensinya
perdagangan bebas melanda dunia. Produk dan jasa bebas keluar masuk
suatu negara. Adanya globalisasi memicu persaingan antar perusahaan
semakin ketat yang merupakan faktor lingkungan yang sulit untuk
diprediksikan. Dalam kondisi yang tidak menentu, kejadian di masa
mendatang sulit untuk diprediksikan sehingga proses perencanaan untuk
mencapai tujuan organisasi menjadi masalah (Chenhall dan Morris, 1986
dalam Azis, 2011). Para manajer membutuhkan alat untuk
mengkoordinasikan, merencanakan sumber daya terbatas agar mampu
bersaing dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah (Azis, 2011).
Salah satu fungsi manajerial yang dilaksanakan manajemen untuk
menjamin pencapaian tujuan perusahaan adalah fungsi pengendalian,
melalui suatu sistem yang disebut sistem pengendalian manjemen. Untuk
menjalankan fungsi pengendalian tersebut, manajemen memerlukan suatu
alat yang dapat membantunya dalam mengevaluasi kinerja manajer-manajer
pada berbagai tingkat pusat pertanggungjawaban yang lebih rendah. Alat
tersebut dikenal dengan anggaran. Anggaran merupakan elemen sistem
pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan
pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi secara
2
lebih efektif dan efisien. Sebagai alat perencanaan, anggaran merupakan
rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan dicapai oleh
manajer departemen suatu perusahaan dalam melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu pada masa yang akan datang. Fungsi anggaran selain
sebagai alat pengendalian juga sebagai alat untuk mengkoordiansikan,
mengkomunikasikan, memotivasi, dan mengevaluasi prestasi (Sarjana,dkk
2012:64).
Siegel (1989) dalam Indarto dan ayu (2011:11) menyatakan bahwa
anggaran mempunyai dampak langsung terhadap manusia terutama bagi
yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran. Adanya partisipasi
dalam penyusunan anggaran menyebabkan sikap respek bawahan terhadap
pekerjaan dan perusahaan (Milani,1975 dalam Indarto dan Ayu, 2011:11).
Dengan demikian akan mendorong bawahan yang berpartisipasi untuk
membantu atasan dengan memberikan informasi yang dimilikinya sehingga
anggaran yang disusun lebih akurat (Baiman, 1982 dalam Indarto dan Ayu
2011:11). Keakuratan anggaran diharapkan akan mampu meningkatkan
kinerja manajerial (Indarto dan Ayu, 2011:11).
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011) manajer
yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan menginternalisasikan
standar dan tujuan yang ditetapkan dan mendorong kepuasan pribadi dari
pekerjaan pencapaian anggaran sehingga akan mendorong peningkatan
kinerja manajerial.
3
Berdasarkan UU 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Pasal 3
ayat (1) mengenai ketentuan pengelolaan keuangan negara dinyatakan
bahwa pada prinsipnya pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah
(pusat dan/daerah) harus dikelola secara tertib taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Sebelum berlakunya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, sistem pendidikan nasional mengacu pada UU No. 2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana pendanaan tidak
diatur secara khusus. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tersebut Pendanaan
Pendidikan sudah diatur secara khusus dalam Bab XIII, yang substansinya
antara lain:
1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat.
2. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,
kecukupan, dan keberlanjutan.
3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.
4. Pengalokasian dana pendidikan.
Pengelolaan dana baik dari pemerintah maupun dari masyarakat,
harus dilandasi semangat akuntabilitas dan transparansi. Dengan
4
pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat mengetahui kemana
saja dana sekolah itu dibelanjakan.
Selama ini sekolah hanya memilki laporan-laporan dan surat-surat
pertanggungjawaban sebagai bentuk transparansi pengelolaan keuangan
sekolah. Sekolah diharapkan memiliki laporan pertanggungjawaban
termasuk laporan keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, laporan
surplus, defisit, laporan arus kas, serta perhitungan biaya yang dihabiskan
tiap siswa, sehingga pemerintah maupun stakeholders dapat mengetahui
dengan lebih mudah berapa besar kebutuhan tiap murid dalam setiap bulan,
semester atau tahunnya (Bastian 2007 dalam Sutedjo 2009).
Bastian (2007) dalam Sutedjo (2009) mengatakan bahwa dalam
perspektif administrasi publik, tujuan manajemen keuangan pendidikan
adalah membantu pengelolaan sumber keuangan organisasi pendidikan serta
menciptakan mekanisme pengendalian yang tepat, bagi pengambilan
keputusan keuangan dalam pencapaian tujuan organisasi pendidikan yang
transparan, akuntabel dan efektif.
Pengendalian yang baik terhadap administrasi manajemen keuangan
pendidikan akan memberikan pertanggungjawaban sosial yang baik kepada
berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders). Tetapi kenyataan yang
terjadi di lapangan terkait pengelolaan keuangan sekolah, masih ditemukan
adanya hal-hal berikut (Bastian, 2007 dalam Sutedjo 2009) :
5
1. Dalam proses pengambilan kebijakan strategis pengelolaan keuangan
sekolah, kepala sekolah belum melibatkan stakeholders, sehingga masih
terjadi pengalokasian anggaran yang tidak mencerminkan prioritas, sifat
dan kebutuhan siswa.
2. Makin mahalnya pungutan pada masyarakat oleh sekolah negeri,
sehingga akses orang miskin untuk memperoleh pendidikan menengah
yang baik semakin tertutup.
3. Komite sekolah tidak memiliki akses yang memadahi terhadap sumber–
sumber dana yang diperoleh sekolah.
4. Manfaat informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan sekolah belum
maksimal untuk bahan pengambilan keputusan entitas sekolah.
5. Kuatnya dominasi Kepala Sekolah dalam setiap pengambilan keputusan
sekolah, menyebabkan rendahnya keinginan Kepala Sekolah untuk
mempertanggungjawabkan keuangan sekolah dan melemahkan fungsi
pengawasan melalui komite sekolah, sehingga membuka peluang bagi
penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan keuangan sekolah.
6. Masih adanya berbagai macam persepsi diantara stakeholders tentang
pengelolaan keuangan sekolah.
Penelitian yang membahas mengenai partisipasi dalam penyusunan
anggaran terhadap kinerja manajerial telah banyak dilakukan dan
menunjukan hasil yang bertentangan. Saat ini beberapa hasil penelitian
menunjukan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Bass
6
dan Levitt (1963), Schuler dan Kim (1979), Brownell (1982), Brownell dan
Mc Innes (1986), Chenhall dan Brownell (1988), Frucot Shearon (1991),
Erly (1985), Steers (1975), Indiantoro (1993) menunjukan hasil positif dan
signifikan antara partisipasi anggaran terhadap partisipasi anggaran terhadap
kinerja manjerial (Cahyaning, 2000;Suriyono,2004; Indarto dan Ayu,2011).
Penelitian yang dilakukan Latham dan Marshall (1982), Latham dan Yuki
(1976) menunjukan hubungan positif yang tidak signifikan (Supriyono,
2004; Indarto dan Ayu, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Azis (2011) berdasarkan hasil
analisis data bahwa partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan
secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial
melalui dampak positif.
Penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
masih menunjukan hasil yang bertentangan, hal ini dibuktikan melalui hasil
penelitian Anggraeni (2009) dalam Edwin (2014) yang dalam hasil
penelitian mereka menyebutkan bahwa partisipasi anggaran tidak
berpengaruh terhadap kinerja.
Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran
ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut
dapat dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian
sasaran tersebut (Putra, 2013).
7
Permasalahan rendahnya daya serap anggaran setiap tahun menjadi
masalah rutin setiap tahunnya. Dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2011
disebutkan bahwa daya serap anggaran belanja kementerian dan lembaga
dalam lima tahun terakhir rata-rata hanya 90% dari pagu anggaran yang
ditetapkan dalam APBN setiap tahun. Penyerapan dana tidak efektif
tercermin dalam Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang menurut
oleh Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP,
bahwa rata-rata SILPA Pemda secara nasional per tahunnya melebihi Rp 50
Trilyun. Jumlah SILPA yang besar tersebut terjadi bukan karena semata-
mata efisiensi dalam pengelolaan belanja daerah tetapi lebih menunjukkan
bahwa pengelolaan keuangan daerah belum efektif karena didalamnya,
antara lain ada program/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun
anggaran yang bersangkutan. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPR
RI Marzuki Alie, bahwa serapan anggaran yang tidak optimal menunjukkan
adanya permasalahan dalam pengelolaannya, karenanya beberapa aspek
yang perlu dievaluasi. Antara lain, lemahnya perencanaan program dan
kegiatan, lemahnya koordinasi antara unit perencana dan unit pelaksana
kegiatan, dan lemahnya pelaksanaan kegiatan. Dengan kelemahan-
kelemahan tersebut mengakibatkan sering dilakukannya revisi anggaran.
Fakta secara nasional tersebut menjadi salah satu dasar ketertarikan
penulis untuk menganalisis secara khusus anggaran dan realisasi kegiatan
keuangan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, bahwa kinerja
anggaran pemerintah daerah selalu dikaitkan dengan bagaimana sebuah unit
8
kerja pemerintah daerah dapat mencapai tujuan kerja dengan alokasi
anggaran yang tersedia. Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas merupakan
salah satu organ Pemerintahan Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah
yang merupakan satuan organisasi dari Pemerintahan Kabupaten Kapuas,
dengan tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah
dalam bidang pendidikan dengan tujuan terwujudnya proses pendidikan
yang demokratis dengan memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan
peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pendidikan. Dengan tanggung jawab pokok sebagaimana
instansi pemerintah lainnya yaitu menciptakan pelayanan yang memadai
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mencakup fungsi
penyelenggaran pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan.
Pengalaman yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa masih
belum optimalnya pengelolaan keuangan pemerintahan khususnya pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas sehingga terlihat bahwa antara
anggaran dan realisasi yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor sumberdaya manusia merupakan modal dasar dalam
pelaksanaan pembuatan suatu anggaran, namun karena dalam sistem
pemerintahan bahwa pegawai yang menduduki suatu jabatan tidak selalu
orang yang memiliki kemampuan dan pendidikan yang sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaannya maka hasil yang dicapaipun kurang optimal. Hal
yang tidak kalah pentingnya adalah sistem perencanaan anggaran yang
9
dibuat untuk masa satu tahun berjalan menjadi kelemahan dari fungsi
anggaran itu sendiri bahwa dalam masa satu tahun tersebut mungkin saja
banyak hal yang bisa berubah baik itu perubahan harga satuan barang yang
direncanakan awal tahun namun pada saat akan dilakukan realisasi belanja,
harga barang-barang tersebut naik sehingga anggaran yang telah ditetapkan
kurang untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Anggaran dilaksanakan pada periode satu tahun ke depan yang
tentunya mengacu kepada anggaran dan realisasi yang dicapai pada tahun
sebelumnya yang dipergunakan sebagai tolak ukur pembuatan anggaran
berikutnya. Tanpa adanya suatu kejelian dalam menganalisa anggaran yang
akan dibuat maka tidak akan didapat realisasi yang sesuai dalam anggaran
keuangan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas yang tentunya akan
berimbas pada kurang optimalnya hasil pencapaian kinerja (Yudhi dan
Viani, 2012).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putra (2013)
yang menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh
signifikan positif tehadap kinerja manajerial SKPD. Adanya kejelasan
sasaran anggaran mengacu pada anggaran yang telah dibuat dan dapat
dimengerti secara jelas dan spesifik sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya berdampak baik terhadap kinerja atau aktivitas
manajerial dari aparat itu sendiri. Fakta yang ditemukan dilapangan
menunjukan hubungan yang sesuai satu sama lain dimana dengan adanya
kejelasan sasaran anggaran maka aparat dapat menentukan target dalam
10
mencapai anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja yang akan dilakukan
sehingga apa yang telah ditargetkan pada awalnya dapat terealisasi dengan
baik.
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis (2011)
berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang menunjukkan
kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial. Oleh Argyris (1952) serta Hansen dan Mowen (2000)
dalam Azis (2011) Manajemen puncak hanya secara formal menerima
anggaran dari manajer di bawahnya dan tidak mempelajari masukan yang
diberikan, dengan demikian manfaat perilaku yang diharapkan dari
partisipasi tidak akan terwujud. Akibatnya dengan kejelasan sasaran
anggaran pada tingkat manajer fungsional hanyalah pada tingkat
perencanaan.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Dengan demikian, kejelasan
sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah ditolak.
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada para
pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat mendatangkan perasaan
tidak senang, bahkan dapat membuat masalah semakin buruk. Akan tetapi,
untuk tujuan peningkatan prestasi, umpan balik tentang keberhasilan aparat
adalah sangat penting meskipun dalam beberapa hal rasa tanggungjawab
11
yang tinggi dapat berdampak negatif apabila kegagalan diungkapkan
(Arifin, 2010 dalam Nobel, 2015).
Umpan balik terhadap sasaran anggaran merupakan variabel penting
yang memberikan motivasi kepada manajer. Dengan adanya umpan balik
yang diperoleh dari pencapaian sasaran anggaran dan dilakukannya evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan, maka karyawan
akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja untuk meminimalkan
terjadinya penyimpangan terhadap anggaran (Murthi dan Sujana, 2008
dalam Nobel, 2015).
Upaya pemerintah dalam menuntaskan pemenuhan kebutuhan
masyarakat dalam bidang pendidikan dapat dilihat pada UUD RI 1945
dalam perubahan keempatnya tentang pendidikan dan kebudayaan pada
pasal 31 ayat (3) bahwa “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa yang diatur dengan undang-undang” tidak sepenuhnya berjalan
dengan efektif karena masih banyak masyarakat yang kekurangan dalam
mengenyam pendidikan yang lebih baik.
Salah satu program pemerintah yang tertera dalam undang-undang
tersebut adalah program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) terealisasikan mulai tahun 2005 yang
12
menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya
pendidikan bagi seluruh siswa.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ternyata tidak semuanya
berjalan dengan apa yang diharapkan, karena dalam pemanfaatan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masih banyak sekolah-sekolah yang
serba kekurangan dalam melengkapi alat-alat keperluan belajar mengajar.
Dapat dilihat pada contoh kasus penyalahgunaan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) yang terjadi di salah satu daerah Kabupaten Karo misalnya.
Menurut Surbakti (dalam Koran Sinar Indonesia Baru 2012) telah terjadi
penyalahgunaan pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
beasiswa di Kecamatan Laubaleng, Kecamatan Mardinding, Tiganderket
dan umumnya terjadi di setiap kecamatan di Kabupaten Karo. Salah satunya
di SMPN 3 Lau Solu Kecamatan Mardinding, diungkapkan bahwa bantuan
beasiswa kepada siswa yang kurang mampu dipotong oknum kepala sekolah
sekitar Rp 100.000 per siswa dan penyaluran dan pemanfaatan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak dimusyawarahkan dengan komite
sekolah, orang tua siswa ataupun para guru yang bersangkutan. Termasuk
berapa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima pun sama
sekolah tidak diketahui (Surbakti, 2012).
Selain itu dapat dilihat juga kasus yang terjadi penyalahgunaan dana
BOS yang terjadi di sejumlah sekolah di Aceh. Menurut bakri, telah terjadi
penyalahgunaan dana BOS sebesar Rp. 1.569.409.000 dana BOS untuk 133
sekolah di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), telah digunakan untuk membeli
13
mesin absen finger print (sidik jari), komputer jinjing (laptop), dan printer
(Bakri, 2016).
Menurut Bustami Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
(DPRK), sejak direalisasikan dana operasional itu pertengahan tahun 2015
lalu, jasa pengadaan barang kerap menjadi lahan empuk pejabat untuk
mencari keuntungan pribadi, dengan menekan bawahan (kepala sekolah).
Kepala dinas sering mengondisikan agar setiap kepala sekolah menerima
barang yang dibeli pihak Disdik dengan memotong dana Bos masing-
masing sekolah. “Padahal, dalam penggunaan dana BOS ini seharusnya
diputuskan oleh Kepsek bersama komite sekolah (Bakri, 2016).
Selain itu juga terjadi kasus korupsi dana BOS di Bekasi yang
dilalukan oleh mantan Kepsek Sekolah Dasar Mustikajaya 01 Bekasi.
Selama tiga tahun, Kepsek diduga menggunakan uang tersebut untuk
kepentingan pribadi kurang lebih 1 miliar lebih (Carina, 2015).
Menurut Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kota
Bekasi Eri Syarifah menyebutkan jumlah dana bantuan yang diterima
selama tiga tahun adalah Rp. 1.161.361.000. Dari dana tersebut, sebayak
400 juta diduga digunakan untuk keperluan pribadi (Carina, 2015).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa umpan balik anggaran berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
kinerja aparat pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
kinerja aparat pemda dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
14
sebaliknya jika umpan balik anggaran sedikit akan melemahkan kinerja
aparat Pemda juga akan turun.
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
pelaksanaan anggaran pemerintah. Umpan balik anggaran merupakan
variabel motivasi yang menggambarkan informasi mengenai pencapaian
kinerja yang telah dilaksanakan. Umpan balik anggaran merupakan variabel
motivasi yang menggambarkan informasi mengenai pencapaian kinerja
yang telah dilaksanakan.
Menurut Wijayanti (2012), kinerja manajerial merupakan seberapa
jauh seorang manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja
manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
pemilihan staf, negosiasi, dan perwakilan. (Mondy, 2010 dalam Wijayanti
2012).
Berdasarkan uraian di atas, dan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu, maka penulis tertarik untuk membahas
dan melakukan penelitian dengan berusaha menguji pengaruh partisipasi
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran terhadap
kinerja manajerial.
15
Oleh karena itu peneliti membuat ke dalam karya tulis ilmiah yang
berbentuk skripsi dengan judul: “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan
Sasaran Anggaran, Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Noor Azis (2011). Perbedaan antara penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan oleh Noor Azis (2011) adalah Partisipasi
Penyusunan Anggaran, Kejelasan Anggaran dan Umpan Balik
Terhadap Peningkatan Kinerja Manajerial Melalui Kepuasan Kerja
dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating.
Sedangkan sebagai pembeda dari penelitian sebelumnya, peneliti tidak
menggunakan variabel kepuasan kerja dan variabel ketidakpastian
lingkungan sebagai variabel moderating.
2. Obyek Penelitian yang dilakukan oleh oleh Noor Azis (2011) adalah
pada manajer atau kepala bagian setingkat manajer di perusahaan
manufakture sebagai unit analisis yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
(BEJ). Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah kepada kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan bagian tata
usaha/administrasi yang berada di Sekolah Menengah Atas Negeri dan
Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
3. Pengujian hipotesis yang digunakan oleh Noor Azis (2011) adalah
menggunakan analisis model persamaan struktural (Stuctural
16
Equation Modelling, SEM). Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan metode Regresi Berganda.
4. Tahun penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah tahun 2011,
sedangkan tahun penelitian sekarang adalah tahun 2016.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang
penelitian, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Negeri Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan?
2. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Swasta Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan?
3. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Jakarta Selatan?
4. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Tangerang Selatan?
5. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan dan Tangerang
Selatan?
17
6. Apakah kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan dan
Tangerang Selatan?
7. Apakah umpan balik anggaran berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan dan
Tangerang Selatan?
C. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri Jakarta Selatan
dan Tangerang Selatan.
2. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Swasta Jakarta Selatan
dan Tangerang Selatan.
3. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Jakarta Selatan.
4. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Tangerang Selatan.
18
5. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan
dan Tangerang Selatan.
6. Untuk mengetahui bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta
Selatan dan Tangerang Selatan.
7. Untuk mengetahui bahwa umpan balik anggaran berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta,
Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
D. Kegunaan Penelitian atau Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka peneitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan dapat mengetahaui serta
mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan partisipasi
anggaran dalam hubungannya dengan kinerja manajerial yang
melibatkan juga komitmen organisasi dan persepsi inovasi.
2. Bagi pembaca
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan
bagi pembaca dan menyediakan informasi terkait partisipasi angaran
dalam hubungannya dengan kinerja manajerial khususnya pada
organisasi sektor publik.
19
3. Bagi akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan kepustakaan dan
mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama
yang berkaitan dengan akuntansi manajemen dan akuntansi sektor
publik, khususnya untuk memahami partisipasi anggaran dalam proses
penyusunan anggaran.
4. Bagi organisasi sektor publik atau pihak yang terkait
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi praktis untuk
menerapkan sistem anggaran yang efektif sebagai alat bantu
manajemen dalam memotivasi dan mengevaluasi kinerja manajerial.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Anggaran
a. Definisi Anggaran
Menurut Carter (2012:13) “Anggaran adalah pernyataan
yang terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen seluruh
tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam perubahannya”.
Definisi anggaran menurut Bustami dan Nurlela (2009:53):
“Anggaran adalah pernyataan-pernyataan dalam kuantitas yang
dinyatakan secara formal, disusun secara sistematis, dinyatakan
dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang”.
Menurut Institute Biaya dan Akuntansi Manajemen (2014)
secara terminologi: “Anggaran adalah Sebuah pernyataan
keuangan dan / atau kuantitatif disusun dan disetujui sebelum
jangka waktu tertentu dari kebijakan yang akan ditempuh selama
periode untuk memperoleh sasaran. (Maitland, 2000 dalam Abata
2014).
Menurut Hansen dan Mowen (2011:423) Anggaran bisa
menjadi salah satu alat yang paling penting untuk pengambilan
keputusan dalam organisasi. Dalam beberapa organisasi atau
sekolah ditutup karena mereka tidak mampu beroperasi dalam
21
batas anggaran. Beberapa studi telah menekankan bahwa hubungan
antara alokasi dan strategi anggaran harus memadai. Dengan
demikian, jika ada perubahan baik anggaran atau strategi, penilaian
untuk sistem terkait diperlukan agar perubahan tersebut memiliki
efek yang diinginkan mereka.
Menurut Azis (2011) Para manajer membutuhkan alat
untuk mengkoordinasikan, merencanakan sumber daya terbatas
agar mampu bersaing dalam kondisi lingkungan yang selalu
berubah. Salah satu alat yang dapat membantu perencanaan,
koordinasi dan komunikasi antara atasan dengan bawahan adalah
anggaran.
b. Fungsi Anggaran
Mardiasmo (2009) menjelaskan fungsi-fungsi anggaran
dalam 8 aspek:
1) Sebagai alat perencanaan. Anggaran merupakan alat
perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Anggaran sebagai alat Pengendalian (control tool).
3) Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal. Digunakan pemerintah
untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
4) Anggaran sebagai alat politik.
5) Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi.
22
6) Anggaran sebagai alat penilaian kinerja.
7) Anggaran sebagai alat motivasi.
8) Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang politik.
c. Manfaat Anggaran
Hansen dan Mowen (2011:424) mengungkapkan bahwa
sebuah anggaran dapat memberikan beberapa manfaat bagi suatu
organisasi, antara lain:
1) Anggaran mendorong para manajer untuk mengembangkan
arah organisasi secara menyeluruh, mengantisipasi masalah,
dan mengembangkan kebijakan masa depan.
2) Anggaran dapat memperbaiki pengambilan keputusan.
3) Anggaran memberikan standar yang dapat mengendalikan
penggunaan berbagai sumber daya perusahaan dan
memotivasi karyawan. Pengendalian ini dicapai dengan
membandingkan hasil aktual dengan hasil yang dianggarkan
secara periodik.
4) Secara formal, anggaran membantu mengomunikasikan
rencana organisasi pada setiap karyawan. Jadi, setiap
karyawan dapat menyadari peranannya dalam pencapaian
tujuan-tujuan tersebut.
23
5) Penyusunan anggaran juga membantu koordinasi dalam
perusahaan karena penyusunan anggaran mengharuskan kerja
sama antara berbagai area dan aktivitas dalam organisasi
sehingga koordinasi sangat dianjurkan agar anggaran sesuai
dengan tujuan organisasi.
d. Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan
proses penetapan peran, dimana setiap manajer dalam organisasi
diberi peran untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian
sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Proses penyusunan
anggaran dapat dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan
yaitu:
1) Top-Down Approach (pendekatan dari atas ke bawah)
Dalam pendekatan ini, proses penyusunan anggaran dimulai
dari manajer puncak. Anggaran disusun dan ditetapkan oleh
pimpinan dan anggaran harus dilaksanakan bawahan.
Anggaran top-down approach mempunyai kelemahan antara
lain: kurangnya komitmen bawahan, seringkali tidak dapat
dilaksanakan, dan sulit berhasil mencapai tujuan.
2) Bottom-Up Approach (pendekatan dari bawah ke atas)
Dalam pendekatan ini, anggaran disusun berdasarkan hasil
keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan
24
sampai ke atasan. Bawahan diserahkan sepenuhnya untuk
menyusun anggaran yang akan dicapai di masa mendatang.
Metode ini digunakan jika karyawan sudah memiliki
kemampuan menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan
menimbulkan proses yang lama dan berlarut. Meskipun dapat
menciptakan komitmen manajemen bawah, namun anggaran
bottom-up mempunyai kelemahan sebagai berikut: seringkali
tidak mempertimbangkan keselarasan tujuan, kurang
terkendali, tujuan yang ingin dicapai terlalu mudah.
3) Participative Budget (anggaran partisipasi)
Pendekatan penganggaran yang melibatkan manajer level
menengah dalam pembuatan estimasi anggaran disebut
participative budget. Anggaran partisipasi merupakan
anggaran yang dibuat dengan kerjasama penuh dari manajer
pada semua tingkatan. Keberhasilan program anggaran
terutama akan ditentukan oleh cara pembuatan anggaran itu
sendiri. Proses penyusunan anggaran bisa dari atas ke bawah,
bisa juga sebaliknya, dan ada juga yang menggunakan
gabungan dari keduanya. Anggaran yang disusun secara
participative merupakan cara efektif untuk memotivasi kinerja
bawahan (Hofstede, 1968 dalam Prihandini, 2011).
25
2. Partisipasi Anggaran
a. Definisi Partisipasi Anggaran
Bangun (2009) dalam Edwin (2014) mengemukakan
partisipasi sebagai suatu proses pengambilan keputusan bersama
oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan
bagi pembuat dan penerima keputusan dan mengarah pada
seberapa besar tingkat keterlibatan aparat pemerintah daerah dalam
menyusun anggaran daerah serta pelaksanaannya untuk mencapai
target anggaran tersebut.
Milani (1973) dalam Indarto dan Ayu (2011:34)
menyatakan bahwa partisipasi anggaran merupakan tingkat
pengaruh dan keterlibatan yang dirasakan individu dalam proses
perancangan anggaran, serta pengaruh bawahan terhadap
pembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran
merupakan faktor utama yang membedakan antara anggaran
partisipatif dengan non partisipatif, dengan adanya anggaran
partisipatif menyebabkan sikap respektif bawahan terhadap
pekerjaan dan perusahaan, serta terhadap sistem anggaran yang
diberlakukan oleh perusahaan (Collins, 1978 dalam Indarto dan
Ayu, 2011:34).
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
manajer yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
26
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian anggaran
sehingga akan mendorong peningkatan kinerja manajerial.
Partisipasi anggaran merupakan sarana bagi karyawan
untuk dapat lebih mengerti terhadap apa yang mereka kerjakan
(Syafrial, 2009 dalam Sartono dan Heni, 2014). Mediaty (2010)
dalam Sartono dan Heni (2014) menguraikan bahwa Partisipasi
anggaran juga merupakan pendekatan yang secara umum dapatkan
meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
efektivitas organisasi.
b. Keuntungan dari adanya partisipasi
Partisipasi yang baik membawa beberapa keuntungan sebagai
berikut:
1) memberi pengaruh yang sehat terhadap adanya inisiatif,
moralisme dan antusiasme,
2) memberikan suatu hasil yang lebih baik dari sebuah rencana
karena adanya kombinasi pengetahuan dari beberapa
individu,
3) dapat meningkatkan kerja sama antar departemen, dan
4) para karyawan dapat lebih menyadari situasi di masa yang
akan datang yang berkaitan dengan sasaran dan pertimbangan
lain (Irvine 1978 dalam Indriani, 1993 dan Nor, 2007).
27
3. Kejelasan Sasaran Anggaran
a. Pengertian Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Kenis (1979) dalam Putra (2013) kejelasan sasaran
anggaran merupakan sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan
secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut
dapat dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas
pencapaian anggaran tersebut.
Locke (1968) dalam Philipus (2011) dan Nur, dkk (2013)
menyatakan bahwa menentukan sasaran tertentu adalah lebih
produktif dibandingkan tidak menentukan tujuan dan mendesak
pegawai untuk melakukan hal terbaik yang bisa mereka lakukan.
Locke (1968) dalam Kenis 1979 dan Azis (2011) juga menyatakan
bahwa kejelasan sasaran anggaran akan mendorong manajer lebih
produktif dan melakukan yang terbaik dibandingkan dengan
sasaran anggaran yang tidak jelas.
Menurut Putra (2013) dengan adanya kejelasan sasaran
anggaran kinerja suatu unit kerja organisasi dinilai baik secara
finansial. Sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan aparat
untuk menyusun target-target anggaran. Selanjutnya target-target
anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran akan dicapai
oleh pemerintah daerah, sebaliknya apabila tidak adanya kejelasan
sasaran anggaran aparat akan memiliki sedikit informasi mengenai
28
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi untuk
mencapai tujuan dan target-target telah ditetapkan sebelumnya.
b. Pengukuran sasaran yang Efektif
Menurut Locke dan Latham dalam Putra (2013), agar
pengukuran sasaran efektif ada tujuh indikator yang di perlukan,
yaitu :
1) Tujuan, membuat secara terperinci tujuan umum, dan tugas-
tugas yang harus di kerjakan.
2) Kinerja, menetapkan kinerja dalam bentuk pertanyaan yang
dapat di ukur.
3) Standar, menetapkan standar dan target yang di capai.
4) Jangka waktu, menetapkan jangka waktu yang di butuhkan
untuk pengerjaan.
5) Sasaran prioritas, menetapkan sasaran berdasarkan
prioritasnya.
6) Tingkat kesulitan, menetapkan sasaran berdasarkan tingkat
kesulitannya.
7) Koordinasi, menetapkan kebutuhan koordinasi.
Keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran akan
membuatnya lebih memahami sasaran-sasaran yang akan dicapai
oleh anggaran tersebut, serta bagaimana akan mencapainya dengan
menggunakan sumberdaya yang ada pada perusahaan atau pada
29
suatu organisasi sektor publik. Selanjutnya targe-target anggaran
yang di susun akan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai.
4. Umpan Balik Anggaran
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada para
pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat mendatangkan
perasaan tidak senang, bahkan dapat membuat masalah semakin buruk.
Akan tetapi, untuk tujuan peningkatan prestasi, umpan balik tentang
keberhasilan aparat adalah sangat penting meskipun dalam beberapa hal
rasa tanggungjawab yang tinggi dapat berdampak negatif apabila
kegagalan diungkapkan (Arifin, 2010 dalam Nobel 2015).
Umpan balik terhadap sasaran anggaran merupakan variabel
penting yang memberikan motivasi kepada manajer. Dengan adanya
umpan balik yang diperoleh dari pencapaian sasaran anggaran dan
dilakukannya evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
diprogramkan, maka karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan
kinerja untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan terhadap
anggaran (Murthi dan Sujana 2008 dalam Nobel 2015).
Laporan umpan balik (feedback) diperlukan untuk mengukur
aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
kinerja dan akuntabilitas pada pelaksanan suatu rencana atau waktu
mengimplementasikan suat anggaran, sehingga manajeman dapat
mengetahui hasil dari pelaksanaan rencana atau pencapaian sasaran
30
anggaran yang ditetapkan. (Kusumaningrum, 2010 dalam Nuraini dan
Dian, 2012).
5. Kinerja Manajerial
a. Pengertian Kinerja Manajerial
Menurut Wijayanti (2012), kinerja manajerial merupakan
seberapa jauh seorang manajer melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen. Kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi,
dan perwakilan. Kinerja seorang manajer berorientasi pada proses
yang diarahkan dan dipastikan untuk memaksimalkan produktivitas
karyawan, tim, dan organisasi (Mondy, 2010 dalam Wijayanti
2012).
b. Pengukuran Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja manajerial ini
diukur dengan mempergunakan indikator (Mahoney et.al, 1963).
Menurut Mahoney et. al (1963) dalam Natalia (2010) dan Putra
(2013) kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota
organisasi dalam kegiatan manajerial, yang diukur dengan
menggunakan indikator :
1) Perencanaan adalah penentuan kebijakan dan sekumpulan
kegiatan untuk selanjutnya dilaksanakan dengan
31
mempertimbangkan kondisi waktu sekarang dan yang akan
datang. Perencanaan bertujuan untuk memberikan pedoman
dan tata cara pelaksanaan tujuan, kebijakan, prosedur,
penganggaran dan program kerja sehingga terlaksana sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan.
2) Investigasi merupakan kegiatan untuk melakukan
pemeriksaan melalui pengumpulan dan penyampaian
informasi sebagai bahan pencatatan, pembuatan laporan,
sehingga mempermudah dilaksanakannya pengukuran hasil
dan analisis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan.
3) Koordinasi, menyelaraskan tindakan yang meliputi
pertukaran informasi dengan orang-orang dalam unit
organisasi lainya, guna dapat berhubungan dan menyesuaikan
program yang akan dijalankan.
4) Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan oleh pimpinan
terhadap rencana yang telah dibuat, dan ditujukan untuk
menilai pegawai dan catatan hasil kerja sehingga dari hasil
penilaian tersebut dapat diambil keputusan yang diperlukan.
5) Pengawasan, yaitu penilaian atas usulan kinerja yang diamati
dan dilaporkan atau kemampuan untuk mengarahkan,
memimpin, membimbing, menjelaskan segala aturan yang
berlaku, memberikan dan menagani keluhan pelaksanaan
tugas bawahan.
32
6) Pemilihan Staff yaitu memelihara dan mempertahankan
bawahan dalam suatu unit kerja, menyeleksi pekerjaan baru,
menempatkan dan mempromosikan pekerjaan tersebut dalam
unitnya atau unit kerja lainnya.
7) Negoisasi, yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam
hal pembelian, penjualan atau kontrak untuk barang-barang
dan jasa.
8) Perwakilan, yaitu menyampaikan informasi tentang visi,
misi, dan kegiatan-kegiatan organisasi dengan menghadiri
pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan kantor-
kantor lain.
Parker (1993:3) dalam Sadjiarto Arja (2000) dan Istiyani
(2009) menyebutkan lima manfaat adanya pengukuran/penilaian
kinerja suatu entitas pemerintahan yaitu:
1) Peningkatan kinerja meningkatkan mutu pengambilan
keputusan. Seringkali keputusan yang diambil pemerintah
dilakukan dalam keterbatasan data dan berbagai
pertimbangan politik serta tekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan. Proses pengembangan pengukuran kinerja
ini akan memungkinkan pemerintah untuk menentukan misi
dan menetapkan tujuan pencapaian hasil tertentu. Di samping
itu dapat juga dipilih metode pengukuran kinerja untuk
melihat kesuksesan program yang ada. Di sisi lain, adanya
33
pengukuran kinerja membuat pihak legislatif dapat
memfokuskan perhatian pada hasil yang didapat, memberikan
evaluasi yang benar tehadap pelaksanaan anggaran serta
melakukan diskusi mengenai usulan-usulan program baru.
2) Pengukuran kinerja meningkatkan akuntabilitas internal.
Dengan adanya pengukuran kinerja ini, secara otomatis akan
tercipta akuntabilitas di seluruh lini pemerintahan, dari lini
terbawah sampai teratas. Lini teratas pun kemudian akan
bertanggungjawab kepada pihak legislatif. Dalam hal ini
disarankan pemakaian sistem pengukuran standar seperti
halnya management by objectives untuk pengukuran outputs
dan outcomes.
3) Pengukuran kinerja meningkatkan akuntabilitas publik.
Meskipun bagi sebagian pihak, pelaporan evaluasi kinerja
pemerintah kepada masyarakat dirasakan cukup menakutkan,
namun publikasi laporan ini sangat penting dalam
keberhasilan sistem pengukuran kinerja yang baik.
Keterlibatan masyarakat terhadap pengambilan kebijakan
pemerintah menjadi semakin besar dan kualitas hasil suatu
program juga semakin diperhatikan.
4) Pengukuran kinerja mendukung perencanaan strategi dan
penetapan tujuan. Proses perencanaan strategi dan tujuan
akan kurang berarti tanpa adanya kemampuan untuk
34
mengukur kinerja dan kemajuan suatu program. Tanpa
ukuran-ukuran ini, kesuksesan suatu program juga tidak
pernah akan dinilai dengan obyektif.
5) Pengukuran kinerja memungkinkan suatu entitas untuk
menentukan penggunaan sumber daya secara efektif.
Masyarakat semakin kritis untuk menilai program-program
pokok pemerintah sehubungan dengan meningkatnya pajak
yang dikenakan kepada mereka. Evaluasi yang dilakukan
cenderung mengarah kepada penilaian apakah pemerintah
memang dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah juga mempunyai
kesempatan untuk menyerahkan sebagian pelayanan publik
kepada sektor swasta dengan tetap bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik.
B. Penelitian Sebelumnya
Adapun hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat di tabel 2.1.
35
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
1.
Noor Azis/
Analisis Pengaruh
Partisipasi Penyusunan
Anggaran,Kejelasan
Anggaran,dan Umpan
Balik Terhadap
Peningkatan Kinerja
Manajerial Melalui
Kepuasan Kerja dan
Ketidakpastian
Lingkungan sebagai
Variabel Moderating/ Analisis Manajemen Vol.
5 No. 1 Juli 2011.
a. Jenis penelitian: kuantitatif
b. Sumber data: kuesioner
c. Sampel: 142 Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar
dalam Bursa Efek Jakarta
d. Tahun data: 2008
e. Metode Analisis: SEM
f. Variabel lainnya: Kepuasan
kerja dan Ketidakpastian
Lingkungan sebagai
Variabel Moderating
v v v v 1) Hasil penelitian menunjukan
bahwa partisipasi penyusunan
anggaran dapat dibuktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja
manajerial melalui dampak
positif dan signifikan dari
kepuasan dan ketidakpastian
lingkungan,
2) Demikian juga untuk umpan
balik anggaran dapat dibuktikan
secara signifikan mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial
Bersambung kehalaman berikutnya
36
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti / Judul /
Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
1
.
v v V v melalui dampak positif dan
signifikan dari ketidakpastian
lingkungan,
3) Sedangkan pengaruh tidak
langsung variabel karakteristik
sistem penganggaran yang lain,
yaitu partisipasi penyusunan
anggaran, kejelasan sasaran
anggaran dan umpan balik
anggaran dari ketiganya hanya
variabel partisipasi penyusunan
anggaran berhasil ditunjukkan
secara signifikan pengaruhnya
terhadap meningkatnya kinerja
manajerial melalui dampak positif
dari variabel kepuasan kerja dan
ketidakpastian lingkungan.
Bersambung kehalaman berikutnya
37
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
2.
Fladimir Edwin Mbon/
Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran,
Kejelasan Sasaran
Anggaran, dan
Akuntabilitas Publik
Terhadap
Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah/
Skripsi Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
a. Sumber data: kuesioner
b. Sampel: seluruh pejabat setingkat
kepala bagian/bidang/sub dinas dan
kepala subbagian/sub bidang/seksi
dari kantor dinas Pemerintah daerah
di Kabupaten Manggarai Barat
c. Tahun data: 2013
d. Metode Analisis: analisis regresi
berganda
e. Variabel lainnya: Akuntabilitas
Publik
v v v Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara
parsial partisipasi
penyusunan anggaran,
kejelasan sasaran anggaran,
berpengaruh positif
terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah.
Bersambung kehalaman berikutnya
38
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
3.
Deki Putra/
Pengaruh Akuntabilitas
Publik dan Kejelasan
Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja
Manajerial
Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Studi Empiris
pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota
Padang)/
Skripsi Univeraitas
Negeri Padang.
a. Jenis penelitian: kausatif
b. Sumber data: kuesioner
c. Sampel: seluruh SKPD
yang ada di kota Padang
yang terdiri dari 45 SKPD. d. Tahun data: 2013
e. Metode Analisis: regresi
berganda
f. Variabel lainnya: Pengaruh
Akuntabilitas Publik
v v Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kejelasan Sasaran Anggaran
berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja manajerial Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Bersambung kehalaman berikutnya
39
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
4.
M. Nobel Darmansyah/
Pengaruh Karakteristik
Tujuan Anggaran
Terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu/
Jom. FEKON Vol 2. No 2
Oktober 2015.
a. Sumber data: kuesioner
b. Sampel: kepala dinas dan
sekretariat dinas yang
terdiri dari Kasubag umum
dan kepegawaian, Kasubag
keuangan dan
perlengkapan, dan Kasubag
perencanaan dan
pengendalian.
c. Tahun data: 2013
d. Metode Analisis: analisis
regresi berganda
e. Variabel lainnya: Evaluasi
Anggaran dan Kesulitan
Tujuan Anggaran
v v v v Dari hasil penelitian yang
dilakukan ada beberapa variabel
yang berpengaruh signifikan dan ada
yang tidak berpengaruh signifikan.
Variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap kinerja aparat
pemerintah adalah partisipasi
anggaran, umpan balik anggaran,
evaluasi anggaran, dan kesulitan
tujuan anggaran. Sedangkan variabel
yang tidak signifikan terhadap
kinerja aparat pemerintah adalah
kejelasan tujuan anggaran.
40
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
5.
Alfons Redemptus
Benedik Suluh/
Pengaruh Karakteristik
Penganggaran Terhadap
Kinerja Pelaksanaan
Anggaran Pemerintah
(Studi Pada Satuan
Kerja Lingkup Wilayah
Kerja KPPN Malang)/
a. Jenis penelitian: kuantitatif
b. Sumber data: sekunder
c. Sampel: sebanyak 62 sampel
penelitian dari populasi yang akan
diteliti sebanyak 160 satuan kerja
yang menggunakan dana APBN
baik instansi vertikal
pemerintah pusat maupun instansi
pemerintah daerah pada KPPN
Malang
d. Tahun data: 2012
e. Metode Analisis: analisis regresi
berganda
f. Variabel lainnya: Evaluasi
Anggaran dan Kesulitan Sasaran
Anggaran
v v V v 1) Penelitian ini gagal untuk
membuktikan bahwa partisipasi
penganggaran memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja
pelaksanaan anggaran
pemerintahan.
2) Penelitian menunjukkan bahwa
kejelasan sasaran anggaran
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran
pemerintah. 3) Penelitian ini gagal membuktikan
bahwa umpan balik anggaran
memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja pelaksanaan
anggaran pemerintahan.
41
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
6.
Stefani Lily Indarto,
Stephana Dyah Ayu/
Pengaruh Partisipasi
dalam Penyusunan
Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial
Perusahaan Melalui
Kecukupan Anggaran,
Komitmen Organisasi,
Komitmen Tujuan
Angggaran, dan Job
Relevant Information
(JRI)/ Seri Kajian
Ilmiah, Volume 14,
Nomor 1, Januari 2011.
a. Sumber data: kuesioner
b. Sampel: para manajer tingkat
menengah atau manajer
fungsional yang bekerja di
perusahaan manufaktur berskala
besar di Jawa Tengah
c. Tahun data: 2007
d. Metode Analisis: path analysis
e. Variabel lainnya: Kecukupan
Anggaran, Komitmen Organisasi,
Komitmen Tujuan Angggaran,
dan Job Relevant Information
(JRI)
v v Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tingkat tinggi partisipasi
anggaran terkait dengan kinerja
manajerial yang tinggi dalam kondisi
kecukupan anggaran yang tinggi,
komitmen organisasi, komitmen
tujuan anggaran, dan job relevant
information. Penelitian ini juga
menemukan bahwa ada hubungan
positif antara partisipasi anggaran
dan kinerja manajerial.
42
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
7.
Istiyani/Pengaruh
Karakteristik tujuan
Anggaran Terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah
Daerah (Studi Empiris
Pada Pemerintah
Kabupaten Temanggung./
Tesis Universitas Sebelas
Maret: Surakarta. (Tidak
dipublikasikan).
a. Sumber data: kuisioner
b. Sampel:Pemerintah
Kabupaten Temanggung
c. Tahun data: 2009
d. Metode Analisis: analisis
regresi berganda
e. Variabel lainnya: Evaluasi
Anggaran dan Kesulitan
Tujuan Anggaran
v v v V 1) Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan variabel
partisipasi anggaran terhadap
variabel kinerja aparat Pemda.
2) Demikian juga terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan variabel
kejelasan tujuan anggaran terhadap
variabel kinerja aparat Pemda.
3) penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel umpan balik
anggaran terhadap variabel kinerja
aparat Pemda
43
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
8.
Matthew A. Abata/
Participative Budgeting and
Managerial Performance in
the Nigerian Food Products
Sector /
Global Journal of
Contemporary Research in
Accounting, Auditing and
Business Ethics (GJCRA)
An Online International
Research Journal (ISSN:
2311-3162) 2014 Vol: 1
Issue 3
a. Sumber data: kuisioner
b. Sampel: tingkat manajer
yang berbeda-beda
c. Tahun data: 2013
d. Metode Analisis: analisis
regresi dan statistik
deskriptif
v V Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya pengaruh signifikan antara
kinerja manajerial dan partisipasi
anggaran
44
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
9.
Osama Mah'd, Husam Al-
Khadash, Mohammed Idris
and Abdulhadi Ramadan /
The Impact of Budgetary
Participation on
Managerial Performance:
Evidence from Jordanian
University Executives /
Journal of Applied Finance
& Banking, vol. 3, no. 3,
2013, 133-156
ISSN: 1792-6580 (print
version), 1792-6599
(online)
Scienpress Ltd, 2013
a. Jenis penelitian: objektif
b. Sumber data: kuisioner,
dokumen arsip,
pengamatan, dan laporan
c. Sampel: 131 university
executives, of whom 77,
in five private universities,
replied.
d. Tahun data: 2013
e. Metode Analisis: analisis
regresi
v V Temuan ini menunjukkan bahwa
indikator kinerja dari responden yang
berpartisipasi dalam anggaran secara
signifikan lebih baik daripada indikator
kinerja dari responden yang tidak
berpartisipasi dalam anggaran.
Penelitian ini menguji perbedaan
menggunakan uji Mann-Whitney.
Analisis lebih lanjut dilakukan dan
temuan itu mendukung hasil
sebelumnya.
45
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini merupakan model konseptual mengenai
teori yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
dapat mempengaruhi kinerja manajerial. Adapun masalah-masalah yang
dianggap penting dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran, kejelasan
sasaran anggaran dan umpan balik anggaran yang mempengaruhi kinerja
manajerial.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka pemikiran pada penelitian ini
digambarkan dalam gambar 2.1
Bersambung ke halaman berikutnya
Pengaruh Parisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran,
Umpan Balik Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Basis Teori: Anggaran
Partisipasi
Anggaran
Kejelasan Sasaran
Anggaran
Umpan Balik
Anggaran
Kinerja Manajerial
46
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Analisis Regresi Berganda
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolonieritas
c. Uji Heterokedastisitas
Koefisien
Determinasi
Uji Hipotesis
a. Uji F
b. Uji t
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, dan Saran
47
D. Hipotesis
1. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran,
Umpan Balik Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Siegel dan Marconi (1989) dalam Indarto dan Ayu (2011:34)
menyatakan bahwa dengan partisipasi, karyawan akan dilibatkan
keberadaannya dan tidak sekedar terlibat dalam tugas yang mereka
kerjakan. Partisipasi anggaran memungkinkan adanya transfer
informasi yang memadai antara atasan dan bawahan sehingga akan
diperoleh tingkat pemahaman yang lebih baik tentang pengetahuan
yang relevan dengan tugas (Indarto dan Ayu, 2011:39).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Azis (2011)
bahwa partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial
demikian juga untuk umpan balik anggaran dapat di buktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel karakteristik sistem
penganggaran yang lain, yaitu partisipasi penyusunan anggaran,
kejelasan sasaran anggaran dan umpan balik anggaran dari ketiganya
hanya variabel partisipasi penyusunan anggaran berhasil ditunjukkan
secara signifikan pengaruhnya terhadap meningkatnya kinerja
manajerial.
48
Menurut Istiyani (2009) lima variabel karakteristik tujuan anggaran
(Partisipasi, kejelasan, evaluasi, umpan balik dan kesulitan)
mempengaruhi kinerja aparat Pemda secara bersama-sama sebesar
62,2 % sedangkan 37,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di
modelkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
: Partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
kinerja manajerial.
2. Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Penelitian mengenai partisipasi anggaran dan pengaruhnya
terhadap kinerja manajerial merupakan suatu bidang penelitian yang
banyak mengalami perdebatan dalam literatur akuntansi perilaku
selama empat dasawarsa terakhir (Slamet Riyadi, 1998 dalam Indarto
dan Ayu 2011:37).
Menurut Chong (2002) dalam Prihandini (2011) dan Edwin (2014),
partisipasi anggaran merupakan sebuah proses dimana
bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat dan
mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran. Beberapa
studi yang berkaitan dengan partisipasi anggaran antara lain Jalaluddin
dan Bahri (2009), Wulandari (2013), Bangun (2009), dan Prihandini
49
(2011) dalam Edwin (2014) yang semuanya menunjukan bahwa
partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah.
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011) manajer
yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian anggaran
sehingga akan mendorong peningkatan kinerja manajerial.
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan,
bahwa partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap
kinerja masih menunjukan hasil yang bertentangan, hal ini dibuktikan
melalui hasil penelitian Anggraeni (2009) dalam Edwin (2014) yang
dalam hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa partisipasi
anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menduga bahwa partisipasi
anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Dari uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
: Partisipasi anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial.
50
3. Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Menurut Kenis (1979) dalam Putra (2013), kejelasan sasaran
anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara
jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat
dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian
sasaran tersebut.
Terdapat penelitian sebelumnya yang terkait dengan pengaruh
kinerja manajerial yaitu dilakukan oleh Putra (2013) yang
membuktikan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja manajerial SKPD. Dari hasil
tersebut dapat diartikan bahwa fakta yang ditemukan dilapangan
menunjukan hubungan yang sesuai satu sama lain dimana dengan
adanya kejelasan sasaran anggaran maka aparat dapat menentukan
target dalam mencapai anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja
yang akan dilakukan sehingga apa yang telah ditargetkan pada
awalnya dapat terealisasi dengan baik.
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis (2011)
berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang menunjukkan
kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan
51
terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Dengan
demikian, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja
aparat pemerintah ditolak. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti
menduga bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap
kinerja manajerial.
Dari uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
: Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja manajerial.
4. Umpan Balik Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada para
pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat mendatangkan
perasaan tidak senang, bahkan dapat membuat masalah semakin
buruk. Akan tetapi, untuk tujuan peningkatan prestasi, umpan balik
tentang keberhasilan aparat adalah sangat penting meskipun dalam
beberapa hal rasa tanggungjawab yang tinggi dapat berdampak negatif
apabila kegagalan diungkapkan (Arifin, 2010 dalam Nobel 2015).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa umpan balik anggaran berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi kinerja aparat pemda dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, sebaliknya jika umpan balik anggaran sedikit
akan melemahkan kinerja aparat Pemda juga akan turun.
52
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran pemerintah. Berdasarkan penjelasan
diatas, peneliti menduga bahwa umpan balik anggaran berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Dari uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
: Umpan balik anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial.
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kausalitas, yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro
dan Supomo, 2002:27), jenis ini digunakan untuk menjelaskan tentang
pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini menguji pengaruh variabel independen, yaitu
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran
terhadap variabel dependen, yaitu kinerja manajerial. Populasi dalam
penelitian ini adalah kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
dan bagian tata usaha/administrasi yang berada di Sekolah Menengah Atas
di Jakarta Selatan (Negeri dan Swasta) dan Tangerang Selatan (Negeri dan
Sawasta).
B. Metodologi Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
convenience sampling atau disebut dengan pemilihan sampel berdasarkan
kemudahan. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau
kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang
dipilih sebagai subyek sampel adalah titik terbatas sehingga peneliti
54
memiliki keterbatasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah
(Indriantoro dan Supomo, 2002:130).
Sampel pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas yang
terdapat di Jakarta Selatan (Negeri dan Swasta) dan Tangerang Selatan
(Negeri dan Swasta). Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan
daftar pertanyaan (kuesioner) yang diantar langsung oleh peneliti ke
Sekolah Menengah Atas yang berada di Jakarta Selatan (Negeri dan
Swasta) dan Tangerang Selatan (Negeri dan Swasta).
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data yang dibutuhkan guna mendukung
penelitian ini, peneliti menggunakan metode survei kuesioner. Survei
kuesioner merupakan metode survei dengan menggunakan kuesioner
penelitian. Kuesioner adalah satu set pertanyaan yang tersusun secara
sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan
kepada setiap responden. Kuesioner merupakan alat pengumpulan data
yang efektif karena dapat diperolehnya data standar yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk keperluan analisis menyeluruh tentang
karakteristik populasi yang diteliti (Supranto, 2000) dalam kunwafiyah
dan Syarifuddin (2010:40).
Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada responden
dengan cara mendatangi langsung atau meminta bantuan salah satu wakil
kepala sekolah atau guru atau bagian tata usaha/administrasi pada masing-
55
masing Sekolah Menengah Atas yang berada di Jakarta Selatan (Negeri
dan Swasta) dan Tangerang Selatan (Negeri dan Swasta).
D. Metode Analisis Data
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:166) analisis data
penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap
penelitian dan pengumpulan data penelitian. Oleh karena itu, setelah
semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya yang
dilakukan adalah menganalisis data, metode analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode analisis statistik yang perhitungannya
dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 yang analisis datanya terdiri
dari:
1. Staistik Deskripstif
Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan
informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan
daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, dan range
(Ghozali, 2013:19).
2. Uji Kualitas Data
Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan
masalah penelitian, dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data
yang meliputi: pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.
Kesimpulan, oleh karena itu, tergantung pada kulaitas data yang
56
dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu: uji
reliabilitas dan uji validitas. Suatu penelitian akan menghasilkan
kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid.
Sedang, kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data (Indriantoro dan Supomo
2002:180).
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013: 52).
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu, dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan (Ghozali, 2013: 54).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur
reliabilitas, yaitu (Ghozali, 2013: 47).
57
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
lihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya
dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan
pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994
dalam Ghozali, 2013:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan
pertimbangan tidak adanyan pelanggaran terhadap asumsi-asumsi
klasik (Damodar,1988 dalam Putra, 2008:22). Asumsi-asumsi klasik
yang harus terpenuhi antara lain adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel independen dan variabel dependen
keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas
menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data
yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-
58
titik data searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2013:163).
Uji normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secra normal.
Residual terditribusi secara normal ketika tingkat signifikansi di
atas 0,05 (Ghozali, 2013:165).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas, jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastistas dapat dilihat
dari ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika
ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
59
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013:105).
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi
adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan
tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah multikolonieritas
jika nilai VIF <10 dan nilai TOL >0,1 (Ghozali,2013: 106).
4. Uji Koefisien determinasi ( )
Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel
independen, yaitu partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran,
umpan balik anggaran dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu
penerapan kinerja manajerial. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independe/n memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Jika nilai
adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya
dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain
yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai semakin
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel
independen untuk dapat menjelaskan variabel dependen (Ghozali,
2013: 97).
60
5. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
model regresi berganda. Model regresi berganda umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran,
kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran. Variabel
dependennya adalah kinerja manajerial. Untuk menguji hipotesis
tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y : Kinerja Manajerial
a : Konstanta
b : Koefisisen regresi
X1 : Partisipasi anggaran
X2 : Kejelasan Sasaran Anggaran
X3 : Umpan Balik Anggaran
e : Error
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model
61
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2013: 98). Untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama mempengaruhi variabel dependen,
maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dengan syarat
pengambilan keputusan sebagai berikut; bila nilai F lebih besar
daripada 0,05 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%.
Dengan kata lain hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
individual terhadap variabel dependen. Apabila signifikan t lebih
besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Demikian pula
sebaliknya jika signifikan t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Bila Ha diterima berarti ada hubungan yang
signifikan antara variabel independen terhadap dependen (Ghozali,
2013: 98).
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel ini diperlukan untuk menentukan jenis dan
indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain
itu, proses ini juga dimaksudkan untuk menentukan skala pengukiran dari
masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan
62
menggunakan alat bantu statistik dapat digunakan secara benar (Satria,
2007:55).
Terdapat empat variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran,
dan kinerja manajerial. Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari
masing-masing variabel yng digunakan berikut dengan operasional dan
cara pengukurannya.
1. Variabel Dependen
Kinerja Manajerial
Menurut Wijayanti (2012:10) Kinerja manajerial merupakan
seberapa jauh seorang manajer melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen. Kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, pengkoordinasian,
evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi, dan perwakilan.
Kinerja seorang manajer berorientasi pada proses yang diarahkan dan
dipastikan untuk memaksimalkan produktivitas karyawan, tim, dan
organisasi (Mondy, 2010 dalam Wijayanti 2012:10).
Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Mahoney (1993) dalam J.Sumarno (2005) terdiri
dari 9 (sembilan) pertanyaan dengan menggunakan skala interval
(likert) 5 poin sangat rendah (1), rendah (2), sedang (3), tinggi(4),
sampai sangat tinggi (5).
2. Varibel Independen
63
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:63) variabel independen
adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
lain. Variabel independen dalam penelitian ini diantaranya adalah:
a. Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran merupakan proses penyusunan
anggaran dimana manajer tingkat bawah ikut berpartisipasi dan
terlibat dalam penetapan target anggaran serta memiliki
pengaruh terhadap pencapaian anggaran (Fibrianti dan Riharjo,
2013:115).
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
manajer yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian
anggaran sehingga akan mendorong peningkatan kinerja
manajerial.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini
adalah diadopsi dari Millani (1975) dalam Triana, dkk (2012)
yang banyak digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Ada
6 (enam) item pertanyaan yang dipakai untuk mengukur
partisipasi dalam penyusunan anggaran. Pengukuran dengan
menggunakan skala likert 5 poin dari sangat rendah (1), rendah
(2), sedang (3), tinggi (4) sampai sangat tinggi (5).
64
b. Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Putra (2013) dengan adanya kejelasan sasaran
anggaran kinerja suatu unit kerja organisasi dinilai baik secara
finansial. Sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan aparat
untuk menyusun target-target anggaran. Selanjutnya target-
target anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran akan
dicapai oleh pemerintah daerah, sebaliknya apabila tidak
adanya kejelasan sasaran anggaran aparat akan memiliki sedikit
informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
organisasi untuk mencapai tujuan dan target-target telah
ditetapkan sebelumnya.
Pada variabel kejelasan sasaran anggaran diukur dengan
menggunakan instrumen atau indikator daftar pertanyaan yang
di susun oleh Putra (2013), daftar pertanyaan tersebut terdiri atas
(7) tujuh butir pertanyaan yang digunakan untuk menilai tingkat
kejelasan sasaran anggaran responden dengan menggunakan
skala interval (likert) 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak
setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
c. Umpan Balik Anggaran
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada
para pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat
mendatangkan perasaan tidak senang, bahkan dapat membuat
masalah semakin buruk. Akan tetapi, untuk tujuan peningkatan
65
prestasi, umpan balik tentang keberhasilan aparat adalah sangat
penting meskipun dalam beberapa hal rasa tanggungjawab yang
tinggi dapat berdampak negatif apabila kegagalan diungkapkan
(Arifin, 2010 dalam Nobel 2015).
Pengukuran variabel ini menggunakan keusioner yang
dikembangkan oleh Yeyen Az (2013) terdiri dari 4 (empat)
pertanyaan dengan menggunakan skala interval (likert) 5 poin
dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3),
setuju (4), sampai sangat setuju (5).
66
Tabel 3.1
Tabel Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala No.Butir
Pertanyaan
1. Kinerja
Manajerial
(Y)
Mahoney
et,al (1963)
dalam
J.Sumarno
(2005)
Kinerja
Manajerial
1. Perencanaan
2. Investigasi
3. Pengkoordin
asian
4. Evaluasi
5. Pengawasan
6. Pemilihan
Staff
7. Negosiasi
8. Perwakilan
9. Kinerja
Keseluruhan
Skala
Interval
1
2
3
4
5
6
7
8
9
67
Tabel 3.1 (Lanjutan)
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala No.Butir
Pertanyaan
2. Partisipasi
Penyusunan
Anggaran
( ) Milani
(1975)
dalam Maya
Triana,
Yuliusman,
dan Wirmie
Eka Putra
(2012)
Partisipasi
Penyusunan
Anggaran
1. Keikutsertaan
dalam Penyusunan
Anggaran,
2. Kepuasan dalam
penyusunan
anggaran
3. Kebutuhan
memberikan
pendapat
4. Kerelaan dalam
memberikan
pendapat
5. Besarnya Pengaruh
terhadap penetapan
anggaran akhir
6. Seringnya atasan
meminta pendapat
atau usulan saat
anggaran sedang
disusun.
Skala
Interval
1
2
3
4
5
6
3. Kejelasan
Sasaran
Anggaran
Putra
(2013)
Kejelasan
Sasaran
Anggaran
1. Tujuan
2. Kinerja
3. Standar
4. Jangka Waku
5. Sasaran Prioritas
6. Tingkat Kesulitan
7. Koordinasi
Skala
Interval
1
2
3
4
5
6
7
(Bersambung pada halaman selanjutnya)
68
Tabel 3.1 (Lanjutan)
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala No.Butir
Pertanyaan
4. Umpan
Balik
Anggaran
(
Yeyen Az
(2013)
Umpan Balik
Anggaran
1. Terealisasi
dengan yang
direncanakan
2. Memperoleh
sejumlah
umpan balik
dan
pengarahan
atas
penyimpanga
n anggaran
3. Arahan
menuju
perbaikan
4. Usaha dalam
mencapai
sasaran
anggaran
Skala
Interval
1
2
3
4
(Bersambung pada halaman selanjutnya
69
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh partisipasi anggaran,
kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran terhadap kinerja
manajerial dan objek pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas
(SMA), yaitu: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan bagian
tata usaha/administrasi pada SMA Negeri dan SMA Swasta di wilayah
Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada SMA
Negeri dan Swasta di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
Penyebaran serta pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 15
Januari 2016 hingga 10 Februari 2016.
Data penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan
dengan mengirimkan langsung kepada responden sebanyak 120 buah
kuesioner, responden terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
guru, dan bagian tata usaha/administrasi di 12 SMA Negeri dan Swasta
di Jakarta Selatan dan 12 SMA Negeri dan Swasta di Tangerang Selatan
dengan peta distribusi sebagai berikut:
70
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
Sumber: data primer yang diperoleh
Dari tabel 4.1 terlihat tabel distribusi kuesioner di 12 SMA di
Jakarta Selatan dan 12 SMA di Tangerang Selatan.
No. Nama Sekolah Kuisioner
Penelitian
Kuisioner
Diterima
1. SMA Negeri 38 Jakarta 5 5
2. SMA Negeri 55 Jakarta 5 5
3. SMA Negeri 60 Jakarta 5 5
4. SMA Negeri 66 Jakarta 5 4
5. SMA Negeri 97 Jakarta 5 5
6. SMAI Al Azhar 3 Jakarta 5 5
7. SMAI Al Azhar Syifa Budi Jakarta 5 5
8. SMAI Al Izhar Jakarta 5 5
9. SMA Bunda Kandung Jakarta 5 4
10. SMA Kharismawita Jakarta 5 5
11. SMA Suluh Jakarta 5 5
12. SMA Sumbangsih Jakarta 5 5
13. SMA Negeri 1 Tangerang Selatan 5 5
14. SMA Negeri 3 Tangerang Selatan 5 5
15. SMA Negeri 4 Tangerang Selatan 5 4
16. SMA Negeri 6 Tangerang Selatan 5 4
17. SMA Negeri 8 Tangerang Selatan 5 4
18. SMA Darussalam Tangerang
Selatan
5 5
19. SMA Dharma Karya Tangerang
Selatan
5 5
20. SMA Dua Mei Tangerang Selatan 5 5
21. SMA Nusantara Tangerang Selatan 5 4
22. SMA PGRI 56 Tangerang Selatan 5 5
23. SMA Taruna Mandiri Tangerang
Selatan
5 5
24. SMA Triguna Utama Tangerang
Selatan
5 5
Jumlah 120 114
71
Adapun gambaran mengenai total pengiriman dan pengambilan
kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 120 100%
Kuesioner yang tidak kembali 6 5%
Sumber: Data primer yang diperoleh
Dari tabel 4.2 menunjukkan total kuesioner disebar kepada
responden sebanyak 120 kuesioner atau dengan persentase sebesar
100%. Sedangkan jumlah kuisioner yang tidak kembali sebanyak 6
kuisioner atau sebesar 5%.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, dan bagian tata usaha/administrasi pada Sekolah
Menengah Atas Negeri dan Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang
Selatan. Adapun deskripsi mengenai karakteristik responden dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid Laki-laki
Perempuan
Total
62
52
114
54,39
45,61
100
54,39
45,61
100
54,39
100
Sumber: Data Primer yang diolah
72
Dari tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 62 orang
atau sebesar 54,39% responden didominasi oleh laki-laki, dan
sisanya sebanyak 52 orang atau 45,61 % responden perempuan. .
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berumur > 45 tahun dengan jumlah 55 responden atau
48,25 %. Sebanyak 30 responden berumur 36-45 tahun atau sekitar
26,31%. Sebanyak 15 responden berumur 29-35 tahun atau sekitar
13,16%. Dan sisanya sebanyak 14 responden berumur <28 tahun
atau sekitar 12,28 %
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid D3
S1
S2
S3
Total
7
83
23 1
114
6,14
72,80
20,18
0,88
100
6,14
72,80
20,18
0,88
100
6,14
78,94
99,12
100
Sumber: Data Primer yang diolah
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid < 28 tahun
29-35 tahun
36-45 tahun
> 45 tahun
Total
14
15
30
55
114
12,28
13,16
26,31
48,25
100
12,28
13,16
26,31
48,25
100
12,28
25,44
51,75
100
73
Dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden pendidikan terakhir dengan jumlah 83 responden atau
72,80 %. Sebanyak 23 responden atau sekitar 20,18%. Sebanyak 7
responden atau sekitar 6,14%. Dan sisanya sebanyak 1 responden
atau sekitar 0,88%.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman
Kerja
S
u
m
b
e
r
:
Data Primer yang diolah
Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden telah memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 16
tahun sebanyak 63 responden atau mempunyai persentase sebesar
55,26%. Sebanyak 23 responden atau sebesar 20,18% telah
memiliki pengalaman kerja 8-15 tahun. Sebanyak 20 responden
atau sebesar 17,54% telah memiliki pengalaman kerja 3-8 tahun.
Sisanya sebanyak 8 responden atau sebesar 7,02% memiliki
pengalaman kerja di bawah 3 tahun.
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid <3 Tahun
3-8 Tahun
8-15 Tahun
>16 Tahun
Total
8
20
23
63
114
7,02
17,54
20,18
55,26
100
7,02
17,54
20,18
55,26
100
7,02
24,56
44,74
100
74
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi partisipasi
anggaran (PA), kejelasan sasaran anggaran (KSA), umpan balik
anggaran (UBA) dan kinerja manajerial (KM) akan diuji secara statistik
deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil uji Statistik Deskriptif
Keterangan Jumlah Minimum Maksimum
PA KSA UBA KM PA KSA UBA KM
SMA Negeri 46 6 22 4 9 29 35 20 45 SMA Swasta 68 6 11 4 9 30 35 20 45 SMA Jakarta
Selatan 58 6 11 4 20 30 35 20 45
SMA Tangerang
Selatan 56 6 22 4 9 29 35 20 45
Keterangan Jumlah Rata-rata Std. Deviasi
PA KSA UBA KM PA KSA UBA KM
SMA Negeri 46 17,52 29,91 15,80 32,57 6,689 2,905 3,117 6,937
SMA Swasta 68 18,34 29,78 15,84 33,62 6,188 3,969 3,098 7,919
SMA Jakarta
Selatan 58 19,26 29,90 16,03 34,47 6,129 4,115 2,534 6,375
SMA Tangerang
Selatan 56 16,71 29,77 15,61 31,87 6,426 2,923 3,591 8,410
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh informasi bahwa variabel
partisipasi anggaran di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang
Selatan memiliki total jawaban minimum responden sebanyak 6 dan
maksimum sebesar 30 pada SMA Swasta dan Jakarta Selatan kecuali
pada SMA Negeri dan Tangerang Selatan sebesar 29. Sedangkan rata-
rata total jawaban partisipasi anggaran berbeda-beda berkisar antara 16-
19 dan standar deviasi 6,129-6,689. Variabel kejelasan sasaran anggaran
75
memiliki total jawaban minimum responden berbeda-beda sebesar 22
pada SMA Negeri dan Tangerang Selatan, sedangkan pada SMA Swasta
dan SMA Jakarta Selatan sebesar 11 dan maksimum pada SMA Negeri,
Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan sebesar 35 dengan rata-rata
total jawaban antara 29-30 dan standar deviasi 2,905-4,115. Variabel
umpan balik anggaran memiliki total jawaban minimum responden pada
SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan sebesar 4 dan
maksimum sebesar 20 dengan rata-rata total jawaban 15-16 dan standar
deviasi 2,534-3,591. Variabel kinerja manajerial memiliki total jawaban
minimum responden pada SMA Negeri, Swasta, Tangerang Selatan
sebesar 9 kecuali pada SMA Jakarta Selatan sebesar 20 dan maksimum
sebesar 45 pada SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang
Selatan dengan rata-rata total jawaban 31-34 dan standar deviasi 6,375-
8,410.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian
validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation
yaitu, dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh
dari pertanyaan-pertanyaan (Ghozali, 2013:54). Berikut ini adalah
76
hasil pengujian validitas dari variabel partisipasi penyusunan
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran
terhadap kinerja manajerial yang ditampilkan dalam tabel berikut :
77
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri)
Sig
(SMA
Swasta)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Keteran
gan
(SMA
Negeri)
Keteran
gan
(SMA
Swasta
Keteran
gan
(SMA
Negeri)
Keteran
gan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,951** 0,923** 0,935**
0,932**
Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,866** 0,851** 0,855**
0,855**
Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,890** 0,879** 0,883** 0,876** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,928** 0,899** 0,921** 0,897** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
5
0,000 0,000 0,000 0,000 0,930** 0,887** 0,894**
0,906**
Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
6
0,000 0,000 0,000 0,000 0,893** 0,929** 0,917** 0,906** Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
78
Dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel partisipasi
anggaran pada SMA Negeri yang terdiri dari 6 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel partisipasi anggaran pada SMA Swasta yang terdiri
dari 6 butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Variabel partisipasi anggaran pada
SMA Jakarta Selatan yang terdiri dari 6 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel partisipasi anggaran pada SMA Tangerang Selatan
yang terdiri dari 6 butir pertanyaan dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel partisipasi anggaran pada SMA Negeri,
SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan, SMA Tangerang Selatan yang
terdiri dari 6 butir pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel
kejelasan sasaran anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.9.
79
Tabel 4.9.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri)
Sig
(SMA
Swasta)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Swasta
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,800** 0,791** 0,895** 0,716** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,844** 0,843** 0,874** 0,782** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,875** 0,859** 0,904** 0,780** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,792** 0,822** 0,887** 0,723** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
5
0,000 0,000 0,000 0,000 0,605** 0,806** 0,800** 0,646** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
6
0,000 0,000 0,000 0,000 0,582** 0,745** 0,829** 0,512** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
7
0,000 0,000 0,000 0,000 0,707** 0,732** 0,762** 0,642** Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
80
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel kejelasan
sasaran anggaran pada SMA Negeri yang terdiri dari 7 butir
pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi
di bawah 0,05. Variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA
Swasta yang terdiri dari 7 butir pertanyaan dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Variabel kejelasan
sasaran anggaran pada SMA Jakarta Selatan yang terdiri dari 7
butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Variabel kejelasan sasaran anggaran
pada SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 7 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kejelasan sasaran
anggaran pada SMA Negeri, SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan,
SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 7 butir pertanyaan
seluruhnya dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi
di bawah 0,05.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel umpan
balik anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.10
81
Tabel 4.10.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri)
Sig
(SMA
Swasta)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Swasta
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,943** 0,881** 0,893** 0,908** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,898** 0,869** 0,837** 0,904** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,955** 0,914** 0,882** 0,954** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,937** 0,906** 0,901** 0,929** Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
82
Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel umpan balik
anggaran pada SMA Negeri yang terdiri dari 4 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel umpan balik anggaran pada SMA Swasta yang
terdiri dari 4 butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai
tingkat signifikansi di bawah 0,05. Variabel umpan balik anggaran
pada SMA Jakarta Selatan yang terdiri dari 4 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel umpan balik anggaran pada SMA Tangerang Selatan
yang terdiri dari 4 butir pertanyaan dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel umpan balik anggaran pada SMA
Negeri, SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan, SMA Tangerang
Selatan yang terdiri dari 4 butir pertanyaan seluruhnya dinyatakan
valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel kinerja
manajerial yang ditunjukkan dalam tabel 4.11.
83
Tabel 4.11.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Manajerial
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri
)
Sig
(SMA
Swasta
)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlatio
n
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Swasta
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,855** 0,894** 0,839** 0,903** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,908** 0,804** 0,907** 0,794** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,888** 0,910** 0,897** 0,905** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,873** 0,880** 0,809** 0,916** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
5
0,000 0,000 0,000 0,000 0,812** 0,905** 0,858** 0,873** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
6
0,000 0,000 0,000 0,000 0,802** 0,874** 0,829** 0,851** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
7
0,000 0,000 0,000 0,000 0,784** 0,786** 0,652** 0,853** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
8
0,000 0,000 0,000 0,000 0,809** 0,824** 0,841** 0,801** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
9
0,000 0,000 0,000 0,000 0,880** 0,852** 0,839** 0,870** Valid Valid Valid Valid
83
Dari tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel kinerja
manajerial pada SMA Negeri yang terdiri dari 9 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel kinerja manajerial pada SMA Swasta yang terdiri
dari 9 butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Variabel kinerja manajerial pada SMA
Jakarta Selatan yang terdiri dari 9 butir pertanyaan dinyatakan valid
karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Variabel
kinerja manajerial pada SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 9
butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel kinerja manajerial pada SMA Negeri, SMA Swasta, SMA
Jakarta Selatan, SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 9 butir
pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur
reliabilitas, yaitu (Ghozali, 2013: 47).
85
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda,
dan lihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya
dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan
menggunakan pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48).
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .958 6
SMA Swasta .950 6
SMA Jakarta Selatan .953 6
SMA Tangerang Selatan .950 6
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.12 menujukkan nilai cronbach alpha atas
variabel partisipasi anggaran pada SMA Negeri sebesar 0,958
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari
0,70. Nilai crobach alpha atas variabel partisipasi anggaran pada
SMA Swasta sebesar 0,950 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai cronbach alpha atas
86
variabel partisipasi anggaran pada SMA Jakarta Selatan sebesar
0,953 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Nilai cronbach alpha atas variabel partisipasi
anggaran pada SMA Tangerang Selatan sebesar 0,950 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai cronbach alpha atas variabel
partisipasi anggaran pada SMA Negeri, SMA Swasta, SMA Jakarta
Selatan, SMA Tangerang reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel
kejelasan sasaran anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.13.
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .860 7
SMA Swasta .903 7
SMA Jakarta Selatan .934 7
SMA Tangerang Selatan .803 7
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.13 menujukkan nilai crobach alpha atas
variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA Negeri sebesar
0,860 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
87
besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas variabel kejelasan sasaran
anggaran pada SMA Swasta sebesar 0,903 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai
crobach alpha atas variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA
Jakarta Selatan sebesar 0,934 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas
variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA Tangerang Selatan
sebesar 0,803 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas
variabel umpan balik anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .950 4
SMA Swasta .913 4
SMA Jakarta Selatan .897 4
SMA Tangerang Selatan .942 4
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.14 menujukkan nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Negeri sebesar 0,950
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari
88
0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik anggaran pada
SMA Swasta sebesar 0,913 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Jakarta Selatan sebesar
0,897 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik
anggaran pada SMA Tangerang Selatan sebesar 0,942 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel kinerja
manajerial yang ditunjukkan dalam tabel 4.15.
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .949 9
SMA Swasta .955 9
SMA Jakarta Selatan .944 9
SMA Tangerang Selatan .957 9
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.15 menujukkan nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Negeri sebesar 0,949
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari
89
0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik anggaran pada
SMA Swasta sebesar 0,955 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Jakarta Selatan sebesar
0,944 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik
anggaran pada SMA Tangerang Selatan sebesar 0,957 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Hasil ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh
jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan
pertimbangan tidak adanyan pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik
(Damodar,1988 dalam Putra, 2008:22). Asumsi-asumsi klasik yang
harus terpenuhi antara lain adalah:
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel independen dan variabel dependen
90
keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas
menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2013: 163). Uji
normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk
mengetahui apakah residual terdistribusi secra normal. Residual
terditribusi secara normal ketika tingkat signifikansi di atas 0,05
(Ghozali, 2013: 165).
Gambar 4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Negeri
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Negeri ini memiliki penyebaran data (titik) dan distribusi
yang normal karena data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
91
Gambar 4.2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Swasta
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Swasta ini memiliki penyebaran data (titik) dan distribusi
yang normal karena data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.3
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Jakarta Selatan
92
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Jakarta Sealatan ini memiliki penyebaran data (titik) dan
distribusi yang normal karena data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.4
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Tangerang Selatan
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Tangerang Sealatan ini memiliki penyebaran data (titik) dan
distribusi yang normal karena data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu, peneliti melengkapi uji
93
normalitas grafik dengan uji statistik melalui uji nilai Kolmogorov-
Smirnov. Berikut ini merupakan hasil dari uji statistik
Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Negeri
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,113 dan signifikan pada 0,174 >
0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 46
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 5,05663280
Most Extreme Differences Absolute ,113
Positive ,100
Negative -,113
Test Statistic ,113
Asymp. Sig. (2-tailed) ,174c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
94
Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Swasta
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 68 Normal Parameters
a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,82033003 Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,081 Negative -,048
Test Statistic ,081 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,081 dan signifikan pada 0,200 >
0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi normal.
Tabel 4.18
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Jakarta Selatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 58 Normal Parameters
a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,65241388 Most Extreme Differences Absolute ,080
Positive ,080 Negative -,066
Test Statistic ,080 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah
95
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,080 dan signifikan pada 0,200 >
0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi normal.
Tabel 4.19
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Tangerang Selatan
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,130 dan signifikan pada 0,019 <
0,05. Hal ini berarti H0 ditolak yang berarti data residual
terdistribusi tidak normal.
b. Hasil Uji Heterokedastisitas
Peneliti melakukan uji Grafik Plot untuk mendeteksi ada
tidaknya Heteroskedastisitas. Berikut ini gambar 4.5 merupakan
hasil uji Grafik Plot pada SMA Negeri.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 56 Normal Parameters
a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,30875799 Most Extreme Differences Absolute ,130
Positive ,102 Negative -,130
Test Statistic ,130 Asymp. Sig. (2-tailed) ,019
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
96
Sumber: Data primer yang diolah
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
Berikut ini gambar 4.6 merupakan hasil uji Grafik Plot pada SMA
Swasta.
Sumber: Data primer yang diolah
97
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
Berikut ini gambar 4.7 merupakan hasil uji Grafik Plot pada SMA
Jakarta Selatan.
Sumber: Data primer yang diolah
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
98
Berikut ini gambar 4.8 merupakan hasil uji Grafik Plot pada SMA
Tangerang Selatan.
Sumber: Data primer yang diolah
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
Untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen (Gujarati,2003), peneliti melakukan uji Glejser. Berikut
ini merupakan hasil uji Glejser tersebut.
99
Tabel 4.20
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Negeri
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -13,453 8,130 -1,655 ,106
PARTISIPASI
ANGGARAN ,055 ,128 ,072 ,429 ,670
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN ,370 ,272 ,212 1,357 ,182
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,094 ,280 ,058 ,337 ,738
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.20
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.
Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
Heteroskedastisitas.
Tabel 4.21
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Swasta
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,236 4,819 ,464 ,644
PARTISIPASI ANGGARAN -,139 ,122 -,175 -1,139 ,259
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN ,016 ,167 ,013 ,098 ,922
UMPAN BALIK
ANGGARAN -,004 ,239 -,002 -,016 ,987
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
100
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.21
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka tidak terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya Heteroskedastisitas.
Tabel 4.22
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Jakarta Selatan
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,899 4,953 -,383 ,703
PARTISIPASI ANGGARAN ,183 ,112 ,240 1,638 ,107
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
-,175 ,171 -,155 -1,023 ,311
UMPAN BALIK ANGGARAN
,225 ,287 ,123 ,785 ,436
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.22
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka tidak terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya Heteroskedastisitas.
101
Tabel 4.23
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Tangerang Selatan
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,696 7,480 -,361 ,720
PARTISIPASI ANGGARAN -,192 ,132 -,233 -1,460 ,150
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN ,188 ,255 ,104 ,737 ,465
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,028 ,240 ,019 ,115 ,909
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.23
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka tidak terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya Heteroskedastisitas.
c. Hasil Uji Multikolonieritas
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian multikolonieritas
variabel independen penelitian pada Tabel 4.24 di bawah ini.
102
Tabel 4.24
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Negeri
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.24 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
Tabel 4.25
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Swasta
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.25 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel indepnden memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,807
,932
,761
1,239
1,073
1,314
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,736
,828
,698
1,359
1,208
1,432
103
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
Tabel 4.26
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Jakarta Selatan
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.26 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel indepnden memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
Tabel 4.27
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Tangerang Selatan
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,810
,764
,711
1,234
1,309
1,407
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,734
,934
,699
1,363
1,070
1,430
104
Berdasarkan tabel 4.27 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel indepnden memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
4. Hasil Uji Koefisien determinasi ( )
Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel
independen, yaitu partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran,
umpan balik anggaran dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu
penerapan kinerja manajerial. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. Nilai yang dipakai dalam penelitian ini
adalah Adjusted karena nilai ini dapat naik atau turun apabila satu
variabel bebas ditambahkan ke dalam model yang di uji. Nilai Adjusted
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.28
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Negeri
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,685
a ,469 ,431 5,234 2,175
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
105
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.28 pada SMA Negeri di atas, memperlihatkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,431 atau 43,1 % ini meunjukkan bahwa
variabel dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel
independen partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan
balik anggaran sebesar 43,1%. Sedangkan sisamya sebesar 0,569 atau
56,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian
ini seperti variabel Kepuasan kerja dan Ketidakpastian Lingkungan
sebagai variabel moderating, Akuntabilitas Publik, Evaluasi Anggaran,
Kesulitan Tujuan Anggaran, Kecukupan Anggaran, Komitmen
Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information
(JRI). Angka koefisien (R) sebesar 0,685 menunjukkan bahwa hubungan
antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena
memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0,5.
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel ANOVA
pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
106
Tabel 4.29
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Negeri
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1014,675 3 338,225 12,346 ,000b
Residual 1150,629 42 27,396
Total 2165,304 45
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 12,346 dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05 maka
keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan (simultan)
mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t digunakan unutk mengetahui seberapa jauh
pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0,05. Hasil uji statsitik t dapat dilihat pada tabel berikut:
107
Tabel 4.30
Hasil Uji Statistik t
SMA Negeri
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
10,967
,536
,097
,588
8,310
,130
,278
,287
,517
,041
,264
1,320
4,130
,350
2,048
,194
,000
,728
,047
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.30 di atas, maka dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.30 dapat terlihat bahwa ketiga variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabel
kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk
kejelasan sasaran anggaran sebesar 0,728 yang jauh di atas 0,05.
Sementara variabel partisipasi anggaran dan umpan balik anggaran
berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja manajerial masing-
masing dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,000 dan 0,047
karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
KM = 10,967 + 0,536 PA + 0,097 KSA + 0,588 UBA
108
5. Hasil Uji Koefisien determinasi ( )
Tabel 4.31
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Swasta
S
umber:
Data
primer
yang
diolah
T
abel 4.31 pada SMA Swasta di atas, memperlihatkan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,612 atau 61,2 % ini meunjukkan bahwa variabel
dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel independen
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran
sebesar 61,2%. Sedangkan sisamya sebesar 0,388 atau 38,8% dijelaskan
oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian ini seperti variabel
Kepuasan kerja dan Ketidakpastian Lingkungan sebagai variabel
moderating, Akuntabilitas Publik, Evaluasi Anggaran, Kesulitan Tujuan
Anggaran, Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen
Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information (JRI). Angka koefisien
(R) sebesar 0,793 menunjukkan bahwa hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena memiliki nilai
koefisien korelasi di atas 0,5.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,793a ,630 ,612 4,932 1,305
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
109
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel ANOVA
pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
Tabel 4.32
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Swasta
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2645,275 3 881,758 36,249 ,000b
Residual 1556,784 64 24,325
Total 4202,059 67
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,
PARTISIPASI ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 36,249 dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05 maka
keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan (simultan)
mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Uji Statistik t
110
Tabel 4.33
Hasil Uji Statistik t
SMA Swasta
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
11,119
,176
,727
1,254
4,792
,114
,167
,233
,138
,364
,491
-2,320
1,551
4,358
5,387
,024
,126
,000
,000
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.33 di atas, maka dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.33 dapat terlihat bahwa ketiga variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabel
partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial
hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk partisipasi
anggaran sebesar 0,126 yang jauh di atas 0,05. Sementara variabel
kejelasan sasaran anggaran dan umpan balik anggaran berpengaruh
signifikan terhadap variabel kinerja manajerial masing-masing
dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,000 dan 0,000 karena
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
KM = 11,119 + 0,176 PA + 0,727 KSA + 1,254 UBA
111
6. Hasil Uji Koefisien determinasi ( )
Tabel 4.34
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Jakarta Selatan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,684a ,467 ,438 4,780 1,774
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN,
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Output SPSS
Tabel 4.34 pada SMA Jakarta Selatan di atas, memperlihatkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,438 atau 43,8 % ini meunjukkan bahwa
variabel dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel
independen partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan
balik anggaran sebesar 43,8%. Sedangkan sisamya sebesar 0,562 atau
56,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian
ini seperti variabel Kepuasan kerja dan Ketidakpastian Lingkungan
sebagai variabel moderating, Akuntabilitas Publik, Evaluasi Anggaran,
Kesulitan Tujuan Anggaran, Kecukupan Anggaran, Komitmen
Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information
(JRI). Angka koefisien (R) sebesar 0,684 menunjukkan bahwa hubungan
antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena
memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,5.
112
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel
ANOVA pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
Tabel 4.35
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Jakarta Selatan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1082,669 3 360,890 15,796 ,000b
Residual 1233,762 54 22,847
Total 2316,431 57
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN
SASARAN ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 15,796 dengan
nilai probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05
maka keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan
(simultan) mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Uji Statistik t
113
Tabel 4.36
Hasil Uji Statistik t
SMA Jakarta Selatan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
3,392
,337
,631
,357
5,104
,115
,176
,296
,324
,407
,142
,665
2,939
3,584
1,204
,509
,005
,001
,234
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.36 di atas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.36 dapat terlihat bahwa ketiga
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi,
variabel umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial hal ini dapat dilihat dari probabilitas
signifikansi untuk umpan balik anggaran sebesar 0,234 yang jauh
di atas 0,05. Sementara variabel partisipasi anggaran dan
kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja manajerial masing-masing dengan tingkat
probabilitas signifikansi 0,005 dan 0,001 karena memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
KM = 3,392 + 0,337 PA + 0,631 KSA + 0,357 UBA
114
7. Hasil Uji Koefisien determinasi ( )
Tabel 4.37
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Tangerang Selatan
Sumber: Output SPSS
Tabel 4.37 pada SMA Tangerang Selatan di atas, memperlihatkan
nilai Adjusted Square sebesar 0,579 atau 57,9 % ini meunjukkan bahwa
variabel dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel
independen partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan
balik anggaran sebesar 57,9%. Sedangkan sisamya sebesar 0,421 atau
42,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian
ini seperti variabel Adjusted R Square sebesar 0,438 atau 43,8 % ini
meunjukkan bahwa variabel dependen kinerja manajerial dapat
dijelaskan oleh variabel independen partisipasi anggaran, kejelasan
sasaran anggaran, umpan balik anggaran sebesar 43,8%. Sedangkan
sisamya sebesar 0,562 atau 56,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar model dalam penelitian ini seperti variabel Kepuasan kerja dan
Ketidakpastian Lingkungan sebagai variabel moderating, Akuntabilitas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,776a ,602 ,579 5,460 1,717
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
115
Publik, Evaluasi Anggaran, Kesulitan Tujuan Anggaran, Kecukupan
Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran dan Job
Relevant Information (JRI). Angka koefisien (R) sebesar 0,684
menunjukkan bahwa hubungan antar variabel independen dengan
variabel dependen adalah tidak kuat, karena memiliki nilai koefisien
korelasi di atas 0,5. Angka koefisien (R) sebesar 0,776 menunjukkan
bahwa hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen
adalah kuat, karena memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,5.
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel
ANOVA pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
Tabel 4.38
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Tangerang Selatan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2340,065 3 780,022 26,167 ,000b
Residual 1550,060 52 29,809
Total 3890,125 55
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 26,167 dengan
nilai probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05 maka
116
keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan (simultan)
mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Uji Statistik t
Tabel 4.39
Hasil Uji Statistik t
SMA Tangerang Selatan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
-11,945
,336
,643
1,221
7,652
,134
,261
,245
,257
,224
,522
-1,561
2,511
2,469
4,982
,125
,015
,017
,000
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.39 di atas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.39 dapat terlihat bahwa ketiga variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabel
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan umpan balik
anggaran berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
manajerial masing-masing dengan tingkat probabilitas
KM = -11,945 + 0,336 PA + 0,643 KSA + 1,221
117
signifikansi 0,015; 0,017; dan 000 karena memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
118
Analisis Hasil Pengujian Regresi Berganda
Hipotesis 1: Pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial
Berdasarkan tabel 4.29 (SMA Negeri), 4.32 (SMA Swasta), 4.35
(SMA Jakarta Selatan), 4.38 (SMA Tangerang Selatan) terlihat
bahwa tingkat signifikansi 0,000 karena nilai probabilitas lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05) hal ini berarti H1 diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja manajerial dan model regresi ini layak untuk
digunakan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Noor Azis (2011) yang mengungkapkan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan secara signifikan
mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial demikian
juga untuk umpan balik anggaran dapat di buktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel
karakteristik sistem penganggaran yang lain, yaitu partisipasi
penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan umpan balik
anggaran dari ketiganya hanya variabel partisipasi penyusunan
anggaran berhasil ditunjukkan secara signifikan pengaruhnya
terhadap meningkatnya kinerja manajerial.
119
Menurut Istiyani (2009) lima variabel karakteristik tujuan
anggaran (Partisipasi, kejelasan, evaluasi, umpan balik dan
kesulitan) mempengaruhi kinerja aparat Pemda secara bersama-
sama sebesar 62,2 % sedangan 37,8% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak di modelkan dalam penelitian ini.
Hipotesis 2: Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja
Manajerial
Pada tabel 4.30 (SMA Negeri), 4.36 (SMA Jakarta Selatan),
4.39 (SMA Tangerang Selatan) menunjukkan bahwa H2 terbukti
signifikan pada kinerja manajerial, namun tidak signifikan pada
tabel 4.33 (SMA Swasta). Hasil ini membuktikan bahwa partisipasi
anggaran dijalankan dengan efektif dalam suatu organisasi serta
adanya kecenderungan yang lebih besar dari bawahan untuk
menerima target anggaran bila mereka turut serta memegang
kendali akan meningkat apabila partisipasi penganggaran diberikan
kepada `manajer. Namun apabila partisipasi anggaran tidak
dijalankan dengan baik dan memadai dalam suatu perusahaan, maka
anggaran tersebut ditetapkan secara sepihak saja berimplikasi
terhadap tidak akan wujudnya kinerja manajerial pada perusahaan
tersebut, sehingga partisipasi anggaran yang efektif dibutuhkan
terhadap kinerja manajerial. Partisipasi anggaran harus berperan
aktif dalam membantu jalannya aktiviatas suatu organisasi sehingga
120
dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya terhadap
kinerja manajerial.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
Chong (2002) dalam Prihandini (2011) dan Edwin (2014),
partisipasi anggaran merupakan sebuah proses dimana
bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat
dan mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran.
Beberapa studi yang berkaitan dengan partisipasi anggaran antara
lain Jalaluddin dan Bahri (2009), Wulandari (2013), Bangun (2009),
dan Prihandini (2011) dalam Edwin (2014) yang semuanya
menunjukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap
kinerja pemerintah daerah.
Selain itu penelitian juga konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
manajer yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian anggaran
sehingga akan mendorong peningkatan kinerja manajerial.
Namun berbeda dengan hasil penelitian Anggraeni (2009) dalam
Edwin (2014) juga meneliti mengenai pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah kota Labuhan
Batu di Sumatra Utara. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
secara parsial maupun simultan tidak terdapat pengaruh antara
121
partisipasi anggaran terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah Kota
Labuhan Batu. Hal ini mungkin disebabkan karena dalam
mendapatkan, merencanakan, dan mengelola anggaran di
pemerintahan sudah ditetapkan standar jumlahnya sesuai peraturan
pemerintah daerah sehingga tidak berdasarkan reward atau
pemberian bonus kepada pegawai, sehingga pegawai tidak terpacu
untuk berpartisipasi secara aktif secara sepenuh hati.
Hipotesis 3: Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial
Pada tabel 4.33 (SMA Swasta), 4.36 (SMA Jakarta Selatan),
4.39 (SMA Tangerang Selatan) menunjukkan bahwa H3 terbukti
signifikan pada kinerja manajerial, namun tidak signifikan pada
tabel 4.30 (SMA Negeri). Hasil ini membuktikan bahwa jika
kejelasan sasaran anggaran dijalankan dengan baik dengan
memberikan reaksi yang positif dan secara realtif dalam suatu
organisasi, maka kinerja manajerial dapat menentukan target dalam
mencapai anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja yang akan
dilakukan sehingga apa yang telah ditargetkan pada awalnya dapat
terealisasi dengan baik.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penelitian sebelumnya Putra (2013) yang membuktikan bahwa
kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja manajerial SKPD. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa
122
fakta yang ditemukan dilapangan menunjukan hubungan yang
sesuai satu sama lain dimana dengan adanya kejelasan sasaran
anggaran maka aparat dapat menentukan target dalam mencapai
anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja yang akan dilakukan
sehingga apa yang telah ditargetkan pada awalnya dapat terealisasi
dengan baik.
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis
(2011) berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang
menunjukkan kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja manajerial. Oleh Argyris (1952) serta
Hansen dan Mowen (2000) dalam Azis (2011) Manajemen puncak
hanya secara formal menerima anggaran dari manajer di bawahnya
dan tidak mempelajari masukan yang diberikan, dengan demikian
manfaat perilaku yang diharapkan dari partisipasi tidak akan
terwujud. Akibatnya dengan kejelasan sasaran anggaran pada
tingkat manajer fungsional hanyalah pada tingkat perencanaan.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel
(2015) bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah.
Dengan demikian, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap
kinerja aparat pemerintah ditolak.
123
Hipotesis 4: Umpan balik anggaran terhadap kinerja
manajerial
Pada tabel 4.30 (SMA Negeri), 4.33 (SMA Swasta), 4.39 (SMA
Tangerang Selatan) menunjukkan bahwa H4 terbukti signifikan
pada kinerja manajerial, namun tidak signifikan pada tabel 4.36
(SMA Jakarta Selatan). Hasil ini membuktikan bahwa jika umpan
balik anggaran dijalankan dengan baik dalam suatu organisasi,
maka semakin tinggi kinerja manajerial dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya tersebut. Namun apabila umpan balik
anggaran tidak dijalankan dengan baik dan memadai dalam suatu
perusahaan, maka umpan balik anggaran yang sedikit akan
melemahkan kinerja dan kinerja aparat Pemda juga akan turun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nobel (2015) bahwa umpan balik anggaran berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah.
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kinerja aparat pemda dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sebaliknya jika
umpan balik anggaran sedikit akan melemahkan kinerja aparat
Pemda juga akan turun.
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran pemerintah. Umpan balik anggaran
merupakan variabel motivasi yang menggambarkan informasi
124
mengenai pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan. Umpan
balik anggaran merupakan variabel motivasi yang menggambarkan
informasi mengenai pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan.
125
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari beberapa SMA
Negeri dan SMA Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan melalui
kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda,
hasil penelitian ini dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji statistik f pada SMA Negeri menyatakan bahwa partisipasi
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan
oleh Noor Azis (2011).
2. Hasil uji statistik f pada SMA Swasta menyatakan bahwa partisipasi
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan
oleh Noor Azis (2011).
3. Hasil uji statistik f pada SMA Jakarta Selatan menyatakan bahwa
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
dilakukan oleh Noor Azis (2011).
126
4. Hasil uji statistik f pada SMA Tangerang Selatan menyatakan bahwa
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan
oleh Noor Azis (2011).
5. Hasil uji statistik t menyatakan bahwa partisipasi anggaran pada SMA
Negeri, SMA Jakarta Selatan, dan SMA Tangerang Selatan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial kecuali pada
SMA Swasta yang tidak signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
dan Indarto dan Ayu (2011).
Namun berbeda dengan hasil penelitian Anggraeni (2009) dalam
Edwin (2014) juga meneliti mengenai pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah kota Labuhan Batu di
Sumatra Utara. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa secara parsial
maupun simultan tidak terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran
terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah Kota Labuhan Batu.
6. Hasil uji statistik t menyatakan bahwa kejelasan sasaran anggaran pada
SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan, dan SMA Tangerang Selatan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial kecuali pada
SMA Negeri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putra
(2013).
127
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis
(2011) berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang
menunjukkan kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Dengan
demikian, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja
aparat pemerintah ditolak.
7. Hasil uji statistik t menyatakan bahwa umpan balik anggaran pada
SMA Negeri, SMA Swasta dan SMA Tangerang Selatan berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja manajerial kecuali pada SMA
Jakarta Selatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Nobel (2015).
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran pemerintah.
B. Saran
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan sehingga ada beberapa
saran yang diberikan agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih
berkualitas dimasa yang akan datang khususnya untuk peneliti selanjutnya
yaitu sebagai berikut:
128
1. Penelitian selanjutnya disarankan dapat memperoleh data melalui
sumber lain seperti wawancara dari beberapa responden sehingga
dapat lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan
menghindari pengisian kuesioner yang tidak tepat.
2. Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti judul yang sama, peneliti
menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan
variabel lain seperti komitmen organisasi, transparansi, akuntanbilitas
publik atau menjadikan variabel tersebut sebagai variabel pemoderasi
maupun variabel intervening dalam penelitian yang akan dilakukan.
3. Populasi penelitian tidak hanya diambil pada sekolah SMA Negeri dan
Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan, namun bisa
dikembangkan pada sekolah tingkat SMP, SD dan lainnya, sehingga
memungkinkan adanya perbedaan hasil dan kesimpulan apabila
dilakukan untuk objek yang berbeda.
129
DAFTAR PUSTAKA
A, Matthew Abata.” Global Journal of Contemporary Research in Accounting,
Auditing and Business Ethics (GJCRA) An Online International Research
Journal”. ISSN: 2311-3162, 2014 Vol: 1 Issue 3, 2014
Arifin, Johan. “Pengaruh Karakteristik gaya Penyusunan Anggaran Terhadap
Efisiensi Biaya. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen”. ISSN : 1410-
9018, volume 9 No. 1, hal. 23-35, Januari 2007.
Az, Yeyen. “Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat
Kesulitan, Serta Evaluasi dan Umpan Balik Terhadap Pencapaian
Anggaran yang Efektif (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kota Payakumbuh)”.Skripsi, Universitas Negeri Padang. 2013.
Azis, Noor. “Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran,Kejelasan
Anggaran,dan Umpan Balik Terhadap Peningkatan Kinerja Manajerial
Melalui Kepuasan Kerja dan Ketidakpastian Lingkungan sebagai
Variabel Moderating”.Analisis Manajemen Vol. 5 No. 1, Juli 2011.
Bustami, Bastian dan Nurlela. “Akuntansi Biaya Melalui Pendekatan
Manajerial”, Penerbit Mitra Wacana Media, Edisi pertama. Jakarta,
2009.
Carina, Jessi. “3 Tahun Korupsi Dana BOS, Mantan Kepsek di Bekasi Ditahan” :
Koran Kompas”, Bekasi, 2015.
Carter, William K. “Akuntansi Biaya”. Salemba Empat, Edisi 14. Jakarta, 2012.
Darmansyah, M. Nobel. “Pengaruh Karakterisitik Tujuan Anggaran Terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Iindragiri Hulu”. Jom.
FEKON Vol 2. No 2 , Oktober 2015.
Darwin, Bakri. “Anggota Dewan Minta Kasus Dana BOS Diusut” : Koran
Serambi Indonesia. 2016.
Edwin, Fladimir Mbon. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan
Sasaran Anggaran, dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah”, Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2014.
Fibrianti, Diana dan Ikhsan Budi Riharjo. “Pengaruh Partisipasi Anggaran,
Desentralisasi, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan
terhadap Kinerja Manajerial pada Pemerintahan Kota Surabaya”.
Jurnal Ilmi dan Riset Akuntansi, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21 Update
PLS Regresi”, Edisi 7, Badan Penerbit Univeritas Diponegoro.
Semarang, 2013.
130
Hansen dan Mowen, Management Accounting, 5th Edition, South-Western
College Publishing.
, “Manajemen Biaya: Akuntansi dan Pengendalian”.
Salemba Empat, Edisi Pertama. Jakarta, 2011.
Indarto, Stefany Lily dan Stephana Dyah Ayu. “Pengaruh Partisipasi dalam
Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui
Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan
Anggaran, dan Job Relevant Information (JRI)”, Seri Kajian Ilmiah,
Volume 14, Nomor 1, Semarang, Januari 2011.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.
Indriantoro, Nur, An Empirical Study of Locus of Control and Cultural
Dimensions as Moderating Variables of The Effect of Participative
Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 1, Hal. 97 – 114. 2000.
Istiyani. “Pengaruh Karakteristik tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten
Temanggung”, Tesis Universitas Sebelas Maret: Surakarta. (Tidak
dipublikasikan). 2009.
Mah'd, Osama. Husam Al-Khadash. Mohammed Idris, and Abdulhadi Ramadan.
“The Impact of Budgetary Participation on Managerial Performance:
Evidence from Jordanian University Executives.” Journal of Applied
Finance & Banking, vol. 3, no. 3, 2013.
Mardiasmo. ”Akuntansi Sektor Publik”, Edisi Keempat. Andi, Yogyakarta, 2009.
Murthi, dkk. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja
Manajerial Pada Rumah Sakit Pemerintah di Kota Denpasar”, Tesis
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, 2008.
Mediaty. “Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, dan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja aparatur Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi
Selatan”, Majalah Ekonomi, 3, 299-311. 2010.
Natalia, Dewinda Putri. “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Peran
Manajer Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Manajerial
Satuan Kerja Perangkat Daerah”, Skripsi, Universitas Diponegoro.
2010.
Nuraini dan Dian Indudewi. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,
Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Brebes”. Jurnal Ilmiah USM,
Semarang, 2012.
131
Nurcahyani, Kunwaviyah. “Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial melalui komitmen organisasi dan persepsi sebagai variabel
intervening”, Jurnal, Fakultas Ekonomi, Undip, Semarang, 2010.
Nur, Rahmi Emilia. Willy Abdillah, dan Abdullah. “Pengaruh Partisipasi dalam
Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Serta Peran Manajerial
Pengeloalaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah
(Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi Bengkulu)” Jurnal Fairness
Volume 3, Nomor 3, 42- 53, 2013.
Nobel, M. Darmansyah. “Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu”, Jom.
FEKON Vol 2. No 2 ,Oktober 2015.
Nor, Wahyudin . “Desentralisasi dan Gaya Kepemimpina Sebagai Variabel
Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran
dan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas
Makassar. 2007.
Philipus. “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran, Umpan Balik
Anggaran, Evaluasi Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Kinerja manajerial Aparat Pemerintah”, Simposium Nasional
Akuntansi. 2011.
Prihandini, A.N. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Aparat Pemerintah Daerah dengan Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel Moderating”, Skripsi, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, 2011.
Putra, Deki. “Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah”, Jurnal.
Fakultas Ekonomi Universitas Negri Padang, Sumatra Barat, Padang,
2013.
Redemptus, Alfons Benedik Suluh. “Pengaruh Karakteristik Penganggaran
Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada
Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang)”, Simposium
Nasional Akuntansi Vii. Bali, 2012.
Sadjiarto, Arja. “Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah”, Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol 2,: 138-150, Nopember 2000.
Sarjana, I Made, Luh. Mei Wahyuni, dan I Made Sura Ambarajaya. 2012.
Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajerial pada PT
(PERSERO) Angkasa Pura 1 Bandara Ngurah Rai-Bali. Jurnal Bisnis
dan Kewirausahaan. Volume 8 Nomor 1, Maret 2012.
Sartono, Yulianus dan Ch. Heni Kurniawan. “Pengaruh Karakteristik Tujuan
Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah pada Satuan
132
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai Barat”. Simposium
Nasional Akuntansi IX Padang, 2014.
Sumarno, J. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap
Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”, SNA
VIII Solo, 15-16 September 2005.
Surbakti. “Pengawas Sekolah Temukan Penyalahgunaan Pemanfaatan Dana BOS
dan Beasiswa Di Karo. Medan : Koran Sinar Indonesia Baru, No.
12.386 tahun ke-42, hal 14. 2012.
Sutedjo. “Persepsi Stakeholders Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Sekolah (Studi Kasus di Sekolah Menengah
Pertama Standar Nasional Kabupaten Kendal)”, Tesis Magister
Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Triana, Maya. Yuliusman, dan Wirmie Eka Putra. “Pengaruh Partisipasi
Anggaran, Budget Emphasis, dan Locus of Control terhadap Slack
Anggaran (Survei pada Hotel Berbintang di Kota Jambi)”, e-Jurnal
Binar Akuntansi Volume 1 Nomor 1, September 2012.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wijayanti, Titik. “Pengaruh Budaya dan Komitmen Organisasi Serta
Hubungannya Antara Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial
Perusahan AMDK di Pasuruan,” Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2,
Nomor 01, April 2012.
Wulandari, V.A. “Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja
Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah kota
Pekanbaru)”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Pekanbaru.
(Tidak dipublikasikan), 2009.
Yudhi, Riswan Fahrianta dan Viani Carolina. “Analisis Efisiensi Anggaran
Belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas”, Jurnal Manajemen dan
Akuntansi, Volume 13, Nomor 1, Banjarmasin, April 2012.
133
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 2
Kuesioner Penelitian
147
Jakarta, Januari 2016
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya :
Nama : Nopita Helmi
Nim : 1111082000007
Fak/Jur : Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Umpan
Balik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya
saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai
penelitian kinerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan
saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor
kunci untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dengan
lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor
yang tidak di isi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima
kasih.
Dosen Pembimbing I Hormat saya,
Peneliti
Dr. Rini, Ak., CA Nopita Helmi
148
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ........................
Nama Sekolah : ........................
Jabatan : kepala sekolah wakil kepala sekolah
TU/ Administrasi Guru
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : < 28 th 29-35th 36-45 th >45th
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Pengalaman Kerja : <3 th 3-8 th 8-15 th >16 th
149
1. Partisipasi Anggaran ( )
Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk
menjelaskan peran Bapak/Ibu dalam penyusunan anggaran. Mohon
Bapak/Ibu menjawab pertanyaaan di bawah ini dengan memberi tanda
silang (X) pada pertanyaan di bawah ini sesuai dengan penelitian anda,
dimana:
1= Sangat Rendah (SR) 3= Sedang (S) 5= Sangat Tinggi (ST)
2= Rendah (R) 4= Tinggi (T)
No. Pernyataan SR R S T ST
1. Seberapa jauh keterlibatan saudara
dalam penyusunan anggaran pada
organisasi anda?
2. Seberapa logis/masuk akalnya alasan
yang saudara berikan untuk merevisi
anggaran yang dibuat?
3. Seberapa sering saudara memberikan
pendapat atau opini tentang anggaran
kepada atasan anda?
4. Seberapa penting kontribusi saudara
terhadap proses penyusunan
anggaran?
5. Seberapa jauh pengaruh saudara
terhadap penetapan anggaran akhir
pada organisasi anda?
6. Seberapa sering saudara dimintai
pendapat atau opini saudara ketika
anggaran disusun?
150
2. Kejelasan Sasaran Anggaran ( )
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS)
3= Kurang Setuju (KS) 4= Setuju (S) 5= SangatSetuju (SS)
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya memahami persis apa yang
harus saya lakukan dalam
pekerjaan saya.
2. Saya memahami bagaimana
kinerja saya diukur.
3. Saya memiliki sasaran yang jelas
yang membantu saya dalam
melakukan pekerjaan.
4. Saya mempunyai batas waktu
untuk mencapai sasaran
pekerjaan.
5. Jika saya mempunyai lebih dari
satu sasaran untuk dicapai, saya
mengetahui mana yang paling
penting dan yang kurang
penting.
6. Sasaran dalam pekerjaan saya
cukup menantang, tetapi layak (
tidak terlalu mudah maupun
sulit)
7. Dalam instansi ini, tim bekerja
sama untuk mencapai sasaran
151
3. Umpan Balik Anggaran ( )
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS)
3= Kurang Setuju (KS) 4= Setuju (S) 5=
SangatSetuju
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Anggaran ynag telah terealisasi
selalu dibandingkan dengan
varian yang telah direncanakan
sebelumnya
2. Saya memperoleh sejumlah
umpan balik dan pengarahan atas
penyimpangan anggaran yang
terjadi
3. Atasan akan memberikan arahan
menuju perbaikan jika terjadi
selisih anggaran pada bagian
saya
4. Atasan memberitahu seberapa
baik usaha yang saya lakukan
dalam mencapai sasaran
anggaran
152
4. Kinerja Manajerial (Y)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana :
1= Sangat Rendah (SR) 3= Sedang (S) 5= Sangat Tinggi (ST)
2= Rendah (R) 4= Tinggi (T)
Bersambung ke halaman selajutnya
No. Pernyataan SR R S T ST
1. Perencanaan: Menentukan tujuan,
kebijakan, dan tindakan dan rencana
kegiatan seperti penjadwalan kerja,
penyusunan anggaran dan
pemrograman.
2. Investigasi: Mengumpulkan dan
menyampaikan informasi yang
berguna sebagai catatan, laporan dan
mengukur hasil
3. Pengkoordinasian: Tukar menukar
informasi dalam organisasi untuk
mengkoordinasikan dan
menyesuaikan program dengan
bagian lain
4. Evaluasi: Menilai dan
Mengevaluasi rencana kerja, laporan
kerja maupun kinerja yang diamati
pada unit/ sub unit saudara
5. Pengawasan: Mengarahkan,
memimpin, membimbing dan
mengembangkan bawahan, yang ada
pada unit/sub unit saudara
153
Lanjutan ...
No. Pernyataan
SR R S T ST
6. Pemilihan staff : memilih
pegawai baru dan mempertahankan
angkatan kerja pada unit / sub unit
saudara (misalnya: menempatkan
dan mempromosikanbawahan
saudara)
7. Negosiasi : melakukan tawar
menawar dan melakukan kontrak
untuk barang atau jasa yang
dibutuhkan pada unit / sub unit
saudara dengan pihak luar
8. Perwakilan : mempromosikan
visi, misi dan tujuan organisasi
dengan cara berkonsultasi secara
lisan atau berhubungan dengan
pihak lain di luar organisasi
9. Kinerja secara keseluruhan :
mengevaluasi kinerja anda secara
keseluruhan
Terima kasih
154
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 3
Jawaban Responden
155
Jawaban karakteristik responden
No. Jenis
kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
1. 1 4 3 4
2. 1 4 2 4
3. 1 2 2 3
4. 2 2 2 3
5. 1 4 1 4
6. 2 4 2 4
7. 2 4 3 4
8. 1 3 2 3
9. 2 4 3 4
10. 1 3 2 3
11. 1 4 4 4
12. 1 4 2 4
13. 1 4 2 4
14. 2 4 2 4
15. 1 4 2 4
16. 1 4 3 4
17. 1 4 3 4
18. 2 4 2 4
19. 2 4 3 4
20. 2 4 3 4
21. 1 4 3 4
22. 2 3 2 3
23. 2 3 2 3
24. 2 3 1 4
25. 1 4 3 2
26. 1 4 3 4
27. 1 3 2 3
28. 2 4 2 4
29. 2 2 2 2
30. 1 4 3 4
31. 1 4 2 4
32. 2 1 2 2
33. 1 1 2 2
34. 1 1 2 1
35. 2 4 2 4
36. 1 3 2 3
37. 2 3 2 3
156
No. Jenis
kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
38. 1 4 2 4
39. 2 3 2 4
40. 2 4 2 4
41. 2 1 2 1
42. 2 2 2 1
43. 2 1 2 1
44. 1 4 2 4
45. 1 4 2 4
46. 2 4 3 4
47. 2 3 2 3
48. 2 4 2 4
49. 1 4 2 4
50. 1 4 2 4
51. 2 1 3 1
52. 1 1 2 1
53. 1 2 2 4
54. 1 4 2 4
55. 1 4 2 4
56. 1 4 3 4
57. 2 4 2 4
58. 2 4 2 4
59. 1 4 3 4
60. 1 4 2 4
61. 1 4 2 4
62 2 3 1 3
63 1 2 1 2
64. 1 3 3 3
65. 2 3 2 3
66. 2 4 2 4
67. 2 3 2 4
68. 2 3 2 4
69. 1 4 2 4
70. 1 2 2 2
71. 1 3 2 4
72. 2 4 2 4
73. 2 4 3 4
74. 1 3 3 3
75 2 4 2 4
76 1 2 2 3
157
No. Jenis
kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
77. 1 4 2 4
78. 2 4 3 4
79. 2 3 2 3
80. 2 4 2 4
81. 1 3 2 3
82. 1 3 2 3
83. 1 2 2 4
84. 1 3 2 2
85. 2 1 1 1
86. 1 4 2 4
87. 2 3 2 2
88. 2 3 2 3
89. 2 3 2 2
90. 2 3 2 4
91. 1 4 3 4
92. 1 4 3 4
93. 1 1 2 2
94. 1 1 2 2
95. 1 3 2 4
96. 2 3 2 2
97. 1 1 2 2
98. 2 3 2 2
99. 1 1 2 2
100 1 4 2 4
101. 1 4 3 4
102. 2 1 2 1
103. 1 3 2 2
104. 1 4 1 4
105. 2 3 3 3
106. 2 1 2 2
107 1 2 2 3
108. 2 2 2 2
109. 2 2 2 3
110. 1 4 2 4
111. 2 4 2 4
112. 1 2 2 2
113. 1 2 2 2
114. 2 2 1 3
Total 228 354 246 369
158
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PARTISIPASI ANGGARAN (PA) SMA NEGERI, SMA SWASTA, SMA
JAKARTA SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG
SELATAN
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 3 1 1 3 3 2 1
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 2 2
4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 1 1 3 3 1 1
4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 2 2
5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 1 1 2 1 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5
3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
1 2 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 3 2 1 1
5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4
2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1
3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
1 2 1 2 1 1 4 3 4 3 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3
5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3
5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 5 5 4 4 4 4 1 2 1 1 2 1
3 4 3 4 4 3 2 5 4 1 1 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2
3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3
5 4 5 5 5 5 2 3 2 3 2 2 5 4 5 5 5 5 1 5 1 3 2 1
159
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG
SELATAN
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 5 4
2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 4 4 3 3 4
1 1 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 1 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 5 4
1 1 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 4 3 3 3 5 5 5 5 4 5
1 1 2 1 2 2 2 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5
5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 1 4 4 5 4 4 4
3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2 3 4 4 2 2
2 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 1 1
4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 1 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1
4 4 4 3 3 4 1 1 1 1 1 1 3 5 3 4 2 3 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3
1 2 1 1 2 1 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2
3 3 3 2 2 3 5 5 4 4 5 5 2 5 4 1 1 1 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3
4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2
1 5 1 3 2 1 4 4 5 4 4 4 2 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 4 5 4 4 5 4 4 2 2 3 1 1
4 3 3 4 4 4 1 4 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 4 4 3 4 3 3
160
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG
SELATAN
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 4
1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 3 3 5 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 4 3 1 2 3 2 1 2
3 2 3 3 2 2 5 4 5 4 4 5 3 4 4 5 3 3
1 1 1 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 3
4 2 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 5 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 3
3 3 3 3 3 2
3 4 4 3 3 4
4 3 3 5 4 4
5 4 4 4 4 4
1 2 3 2 1 2
3 4 4 5 3 3
3 4 3 3 3 3
161
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEJELASAN SASARAN ANGGARAN (KSA) SMA NEGERI, SMA SWASTA,
SMA JAKARTA SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4
5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 5 4 3
3 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 4 5
4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5
5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
162
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
1 2 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 2
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4
163
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4
5 4 5 4 5 4 4 2 3 2 2 3 2 2 5 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
1 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 5
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4
5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4
5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 3 4
5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5
5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 3 5
4 4 4 4 5 4 4
2 3 4 4 3 3 4
5 4 4 5 5 4 4
4 3 3 3 4 3 4
5 4 5 5 5 4 5
164
4 4 4 4 4 4 4
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL UMPAN BALIK ANGGARAN (UBA) SMA NEGERI, SMA SWASTA, SMA
JAKARTA SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5
5 3 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 1 1 1 1
5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3
2 2 3 2 4 4 5 4 2 2 3 2 5 5 5 5
5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3
5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3
165
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5
5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 4 4 4 5 1 1 1 1 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 2 4 4
4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1
4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4
166
1 1 1 1 4 4 4 4 5 5 4 4 1 1 1 1
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 5 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 1 1 1 1
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5
4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4
4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5
1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 4 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4
167
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4
5 3 5 5
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 5 5
3 4 4 4
4 4 4 4
3 3 3 4
5 5 5 4
4 4 4 4
168
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA MANAJERIAL (KM) SMA NEGERI, SMA SWASTA, SMA JAKARTA
SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 2 1 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 2
5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 3 5
4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 3 3 3 4 4 3 4 5 3 2 2 4 3 2 2 2 3 5 3 3 3 4 4 3 4 5 1 2 4 4 5 1 2 2 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 5 5 2 2 2 3
5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3
3 4 5 5 4 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
169
SMA NEGERI
SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5
2 2 2 2 2 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 2 4 4
2 3 2 3 2 2 1 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 1 1 1 1 3 1 1 5 4
4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
170
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 5 1 1 1 1 1 1 1
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
1 2 4 4 5 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 3 5 5 2 2 2 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 2 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 3 3 5 4 4 5 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4
4 3 4 4 4 3 2 4 4 1 1 1 1 3 1 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4
5 5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4
1 5 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 2 2 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 2 3 2 2 3 2 2 3
171
5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
4 4 5 4 4 5 5 3 4
3 3 4 3 3 3 4 4 4
3 4 4 4 3 2 2 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 3 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 3 2 2 3 2 2 3
5 5 5 4 4 4 4 5 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3
172
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 4
Hasil Output
173
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Negeri Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,827** ,849
** ,824
** ,840
** ,837
** ,951
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA2 Pearson Correlation ,827** 1 ,658
** ,795
** ,735
** ,691
** ,866
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA3 Pearson Correlation ,849** ,658
** 1 ,826
** ,792
** ,759
** ,890
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA4 Pearson Correlation ,824** ,795
** ,826
** 1 ,873
** ,754
** ,928
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA5 Pearson Correlation ,840** ,735
** ,792
** ,873
** 1 ,837
** ,930
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46
46
PA6 Pearson Correlation ,837** ,691
** ,759
** ,754
** ,837
** 1 ,893
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,951** ,866
** ,890
** ,928
** ,930
** ,893
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
174
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Swasta
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,740** ,776
** ,820
** ,793
** ,812
** ,923
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA2 Pearson Correlation ,740** 1 ,806
** ,691
** ,631
** ,706
** ,851
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA3 Pearson Correlation ,776** ,806
** 1 ,706
** ,670
** ,773
** ,879
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA4 Pearson Correlation ,820** ,691
** ,706
** 1 ,790
** ,822
** ,899
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA5 Pearson Correlation ,793** ,631
** ,670
** ,790
** 1 ,876
** ,887
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA6 Pearson Correlation ,812** ,706
** ,773
** ,822
** ,876
** 1 ,929
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,923** ,851
** ,879
** ,899
** ,887
** ,929
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
175
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Jakarta Selatan
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,797** ,832
** ,809
** ,793
** ,807
** ,935
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA2 Pearson Correlation ,797** 1 ,773
** ,744
** ,630
** ,691
** ,855
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA3 Pearson Correlation ,832** ,773
** 1 ,713
** ,708
** ,755
** ,883
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA4 Pearson Correlation ,809** ,744
** ,713
** 1 ,855
** ,864
** ,921
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA5 Pearson Correlation ,793** ,630
** ,708
** ,855
** 1 ,841
** ,894
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA6 Pearson Correlation ,807** ,691
** ,755
** ,864
** ,841
** 1 ,917
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,935** ,855
** ,883
** ,921
** ,894
** ,917
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 58 58 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
176
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,755** ,767
** ,823
** ,816
** ,828
** ,932
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA2 Pearson Correlation ,755** 1 ,709
** ,718
** ,695
** ,695
** ,855
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA3 Pearson Correlation ,767** ,709
** 1 ,781
** ,709
** ,767
** ,876
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA4 Pearson Correlation ,823** ,718
** ,781
** 1 ,783
** ,717
** ,897
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA5 Pearson Correlation ,816** ,695
** ,709
** ,783
** 1 ,868
** ,906
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA6 Pearson Correlation ,828** ,695
** ,767
** ,717
** ,868
** 1 ,906
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,932** ,855
** ,876
** ,897
** ,906
** ,906
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 56 56 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
177
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Negeri
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,853** ,604
** ,408
** ,246 ,183 ,581
** ,800
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,100 ,223 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA2 Pearson Correlation
,853** 1 ,683
** ,499
** ,286 ,436
** ,496
** ,844
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,054 ,002 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA3 Pearson Correlation
,604** ,683
** 1 ,824
** ,483
** ,488
** ,546
** ,875
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA4 Pearson Correlation
,408** ,499
** ,824
** 1 ,701
** ,576
** ,372
* ,792
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,011 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA5 Pearson Correlation
,246 ,286 ,483** ,701
** 1 ,454
** ,255 ,605
**
Sig. (2-tailed) ,100 ,054 ,001 ,000 ,002 ,087 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA6 Pearson Correlation
,183 ,436** ,488
** ,576
** ,454
** 1 ,226 ,582
**
Sig. (2-tailed) ,223 ,002 ,001 ,000 ,002 ,130 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
178
KSA7 Pearson Correlation
,581** ,496
** ,546
** ,372
* ,255 ,226 1 ,707
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,011 ,087 ,130 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,800** ,844
** ,875
** ,792
** ,605
** ,582
** ,707
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 46 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
179
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Swasta
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,681** ,605
** ,456
** ,570
** ,568
** ,447
** ,791
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA2 Pearson Correlation
,681** 1 ,670
** ,624
** ,616
** ,639
** ,491
** ,843
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA3 Pearson Correlation
,605** ,670
** 1 ,696
** ,659
** ,619
** ,574
** ,859
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA4 Pearson Correlation
,456** ,624
** ,696
** 1 ,676
** ,543
** ,637
** ,822
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA5 Pearson Correlation
,570** ,616
** ,659
** ,676
** 1 ,472
** ,545
** ,806
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA6 Pearson Correlation
,568** ,639
** ,619
** ,543
** ,472
** 1 ,396
** ,745
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
180
KSA7 Pearson Correlation
,447** ,491
** ,574
** ,637
** ,545
** ,396
** 1 ,732
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,791** ,843
** ,859
** ,822
** ,806
** ,745
** ,732
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 68 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
181
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Jakarta Selatan
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,840** ,756
** ,728
** ,634
** ,675
** ,652
** ,895
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA2 Pearson Correlation
,840** 1 ,751
** ,737
** ,613
** ,659
** ,579
** ,874
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA3 Pearson Correlation
,756** ,751
** 1 ,805
** ,712
** ,722
** ,631
** ,904
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA4 Pearson Correlation
,728** ,737
** ,805
** 1 ,730
** ,789
** ,544
** ,887
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA5 Pearson Correlation
,634** ,613
** ,712
** ,730
** 1 ,613
** ,497
** ,800
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA6 Pearson Correlation
,675** ,659
** ,722
** ,789
** ,613
** 1 ,557
** ,829
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
182
KSA7 Pearson Correlation
,652** ,579
** ,631
** ,544
** ,497
** ,557
** 1 ,762
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,895** ,874
** ,904
** ,887
** ,800
** ,829
** ,762
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 58 58 58 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
183
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,637** ,452
** ,175 ,312
* ,249 ,330
* ,716
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,197 ,019 ,064 ,013 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA2 Pearson Correlation
,637** 1 ,539
** ,396
** ,318
* ,470
** ,345
** ,782
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,017 ,000 ,009 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA3 Pearson Correlation
,452** ,539
** 1 ,626
** ,400
** ,378
** ,432
** ,780
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,004 ,001 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA4 Pearson Correlation
,175 ,396** ,626
** 1 ,590
** ,270
* ,573
** ,723
**
Sig. (2-tailed) ,197 ,003 ,000 ,000 ,044 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA5 Pearson Correlation
,312* ,318
* ,400
** ,590
** 1 ,233 ,367
** ,646
**
Sig. (2-tailed) ,019 ,017 ,002 ,000 ,084 ,005 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA6 Pearson Correlation
,249 ,470** ,378
** ,270
* ,233 1 ,024 ,512
**
Sig. (2-tailed) ,064 ,000 ,004 ,044 ,084 ,863 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
184
KSA7 Pearson Correlation
,330* ,345
** ,432
** ,573
** ,367
** ,024 1 ,642
**
Sig. (2-tailed) ,013 ,009 ,001 ,000 ,005 ,863 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,716** ,782
** ,780
** ,723
** ,646
** ,512
** ,642
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 56 56 56 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
185
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Negeri
Correlations
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,793** ,872
** ,855
** ,943
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UBA2 Pearson Correlation
,793** 1 ,806
** ,751
** ,898
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UBA3 Pearson Correlation
,872** ,806
** 1 ,893
** ,955
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UBA4 Pearson Correlation
,855** ,751
** ,893
** 1 ,937
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,943** ,898
** ,955
** ,937
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
186
SMA Swasta
Correlations
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,664** ,736
** ,736
** ,881
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UBA2 Pearson Correlation
,664** 1 ,722
** ,693
** ,869
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UBA3 Pearson Correlation
,736** ,722
** 1 ,820
** ,914
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UBA4 Pearson Correlation
,736** ,693
** ,820
** 1 ,906
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,881** ,869
** ,914
** ,906
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Jakarta Selatan
187
Correlations
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,620** ,751
** ,763
** ,893
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UBA2 Pearson Correlation
,620** 1 ,624
** ,653
** ,837
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UBA3 Pearson Correlation
,751** ,624
** 1 ,762
** ,882
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UBA4 Pearson Correlation
,763** ,653
** ,762
** 1 ,901
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,893** ,837
** ,882
** ,901
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Correlations
188
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,757** ,807
** ,788
** ,908
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UBA2 Pearson Correlation
,757** 1 ,824
** ,754
** ,904
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UBA3 Pearson Correlation
,807** ,824
** 1 ,895
** ,954
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UBA4 Pearson Correlation
,788** ,754
** ,895
** 1 ,929
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,908** ,904
** ,954
** ,929
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Negeri
Correlations
189
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
KINERJA
MANAJERIAL
KM1 Pearson Correlation 1 ,843** ,646
** ,722
** ,680
** ,618
** ,593
** ,602
** ,774
** ,855
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM2 Pearson Correlation ,843** 1 ,766
** ,887
** ,777
** ,678
** ,624
** ,631
** ,716
** ,908
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM3 Pearson Correlation ,646** ,766
** 1 ,845
** ,793
** ,609
** ,679
** ,674
** ,765
** ,888
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM4 Pearson Correlation ,722** ,887
** ,845
** 1 ,881
** ,549
** ,499
** ,562
** ,735
** ,873
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM5 Pearson Correlation ,680** ,777
** ,793
** ,881
** 1 ,484
** ,477
** ,443
** ,681
** ,812
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,002 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
46
KM6 Pearson Correlation ,618** ,678
** ,609
** ,549
** ,484
** 1 ,717
** ,788
** ,643
** ,802
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM7 Pearson Correlation ,593** ,624
** ,679
** ,499
** ,477
** ,717
** 1 ,706
** ,643
** ,784
**
190
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM8 Pearson Correlation ,602** ,631
** ,674
** ,562
** ,443
** ,788
** ,706
** 1 ,740
** ,809
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM9 Pearson Correlation ,774** ,716
** ,765
** ,735
** ,681
** ,643
** ,643
** ,740
** 1 ,880
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KINERJA MANAJERIAL Pearson Correlation ,855** ,908
** ,888
** ,873
** ,812
** ,802
** ,784
** ,809
** ,880
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Swasta
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 KINERJA MANAJERIAL
191
KM1 Pearson Correlation
1 ,748** ,795
** ,763
** ,763
** ,751
** ,679
** ,649
** ,757
** ,894
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM2 Pearson Correlation
,748** 1 ,744
** ,680
** ,661
** ,623
** ,569
** ,570
** ,622
** ,804
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM3 Pearson Correlation
,795** ,744
** 1 ,830
** ,758
** ,778
** ,714
** ,694
** ,707
** ,910
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM4 Pearson Correlation
,763** ,680
** ,830
** 1 ,791
** ,724
** ,614
** ,664
** ,715
** ,880
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM5 Pearson Correlation
,763** ,661
** ,758
** ,791
** 1 ,801
** ,692
** ,761
** ,782
** ,905
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM6 Pearson Correlation
,751** ,623
** ,778
** ,724
** ,801
** 1 ,678
** ,675
** ,716
** ,874
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM7 Pearson Correlation
,679** ,569
** ,714
** ,614
** ,692
** ,678
** 1 ,591
** ,539
** ,786
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
192
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM8 Pearson Correlation
,649** ,570
** ,694
** ,664
** ,761
** ,675
** ,591
** 1 ,776
** ,824
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM9 Pearson Correlation
,757** ,622
** ,707
** ,715
** ,782
** ,716
** ,539
** ,776
** 1 ,852
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KINERJA MANAJERIAL
Pearson Correlation
,894** ,804
** ,910
** ,880
** ,905
** ,874
** ,786
** ,824
** ,852
** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
193
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Jakarta Selatan
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 KINERJA MANAJERIAL
KM1 Pearson Correlation
1 ,802** ,710
** ,592
** ,717
** ,585
** ,482
** ,599
** ,799
** ,839
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM2 Pearson Correlation
,802** 1 ,844
** ,730
** ,770
** ,642
** ,533
** ,699
** ,750
** ,907
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM3 Pearson Correlation
,710** ,844
** 1 ,814
** ,743
** ,689
** ,548
** ,692
** ,645
** ,897
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM4 Pearson Correlation
,592** ,730
** ,814
** 1 ,713
** ,586
** ,406
** ,591
** ,589
** ,809
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM5 Pearson Correlation
,717** ,770
** ,743
** ,713
** 1 ,673
** ,490
** ,633
** ,694
** ,858
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
194
KM6 Pearson Correlation
,585** ,642
** ,689
** ,586
** ,673
** 1 ,509
** ,778
** ,741
** ,829
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM7 Pearson Correlation
,482** ,533
** ,548
** ,406
** ,490
** ,509
** 1 ,564
** ,352
** ,652
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM8 Pearson Correlation
,599** ,699
** ,692
** ,591
** ,633
** ,778
** ,564
** 1 ,717
** ,841
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM9 Pearson Correlation
,799** ,750
** ,645
** ,589
** ,694
** ,741
** ,352
** ,717
** 1 ,839
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KINERJA MANAJERIAL
Pearson Correlation
,839** ,907
** ,897
** ,809
** ,858
** ,829
** ,652
** ,841
** ,839
** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
195
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Tangerang Selatan
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 KINERJA MANAJERIA
L
KM1 Pearson Correlation
1 ,775** ,758
** ,834
** ,731
** ,754
** ,728
** ,656
** ,745
** ,903
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM2 Pearson Correlation
,775** 1 ,678
** ,747
** ,644
** ,629
** ,617
** ,499
** ,577
** ,794
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM3 Pearson Correlation
,758** ,678
** 1 ,842
** ,779
** ,732
** ,790
** ,677
** ,776
** ,905
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM4 Pearson Correlation
,834** ,747
** ,842
** 1 ,876
** ,707
** ,663
** ,652
** ,794
** ,916
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM5 Pearson Correlation
,731** ,644
** ,779
** ,876
** 1 ,690
** ,668
** ,645
** ,765
** ,873
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
196
KM6 Pearson Correlation
,754** ,629
** ,732
** ,707
** ,690
** 1 ,780
** ,654
** ,641
** ,851
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM7 Pearson Correlation
,728** ,617
** ,790
** ,663
** ,668
** ,780
** 1 ,667
** ,695
** ,853
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM8 Pearson Correlation
,656** ,499
** ,677
** ,652
** ,645
** ,654
** ,667
** 1 ,787
** ,801
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM9 Pearson Correlation
,745** ,577
** ,776
** ,794
** ,765
** ,641
** ,695
** ,787
** 1 ,870
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KINERJA MANAJERIAL
Pearson Correlation
,903** ,794
** ,905
** ,916
** ,873
** ,851
** ,853
** ,801
** ,870
** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
197
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PA1 2,83 1,387 46
PA2 2,98 1,256 46
PA3 3,00 1,075 46
PA4 2,98 1,202 46
PA5 2,91 1,226 46
PA6 2,83 1,198 46
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,827 ,849 ,824 ,840 ,837
PA2 ,827 1,000 ,658 ,795 ,735 ,691
PA3 ,849 ,658 1,000 ,826 ,792 ,759
PA4 ,824 ,795 ,826 1,000 ,873 ,754
PA5 ,840 ,735 ,792 ,873 1,000 ,837
PA6 ,837 ,691 ,759 ,754 ,837 1,000
198
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 14,70 29,016 ,924 ,881 ,943
PA2 14,54 31,765 ,805 ,760 ,956
PA 14,52 33,100 ,848 ,800 ,952
PA4 14,54 31,276 ,895 ,852 ,946
PA5 14,61 30,999 ,897 ,842 ,946
PA6 14,70 31,861 ,846 ,764 ,952
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation
N of Items
17,52 44,744 6,689 6
199
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Swasta
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
PA1 3,03 1,257 68
PA2 3,19 1,149 68
PA3 3,15 1,096 68
PA4 3,15 1,110 68
PA5 2,91 1,156 68
PA6 2,91 1,143 68
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,740 ,776 ,820 ,793 ,812
PA2 ,740 1,000 ,806 ,691 ,631 ,706
PA3 ,776 ,806 1,000 ,706 ,670 ,773
PA4 ,820 ,691 ,706 1,000 ,790 ,822
PA5 ,793 ,631 ,670 ,790 1,000 ,876
PA6 ,812 ,706 ,773 ,822 ,876 1,000
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
200
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 15,31 25,500 ,882 ,786 ,936
PA2 15,15 27,500 ,785 ,689 ,947
PA3 15,19 27,560 ,827 ,751 ,943
PA4 15,19 27,172 ,854 ,754 ,940
PA5 15,43 26,935 ,835 ,796 ,942
PA6 15,43 26,457 ,895 ,846 ,935
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation
N of Items
18,34 38,287 6,188 6
201
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PA1 3,19 1,277 58
PA2 3,31 1,079 58
PA3 3,28 1,073 58
PA4 3,31 1,079 58
PA5 3,12 1,156 58
PA6 3,05 1,130 58
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,797 ,832 ,809 ,793 ,807
PA2 ,797 1,000 ,773 ,744 ,630 ,691
PA3 ,832 ,773 1,000 ,713 ,708 ,755
PA4 ,809 ,744 ,713 1,000 ,855 ,864
PA5 ,793 ,630 ,708 ,855 1,000 ,841
PA6 ,807 ,691 ,755 ,864 ,841 1,000
202
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 16,07 24,557 ,899 ,820 ,940
PA2 15,95 27,418 ,794 ,717 ,951
PA3 15,98 27,105 ,833 ,747 ,947
PA4 15,95 26,541 ,886 ,838 ,941
PA5 16,14 26,226 ,845 ,796 ,945
PA6 16,21 26,132 ,879 ,810 ,942
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19,26 37,564 6,129 6
203
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
Tangerang Selatan
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,755 ,767 ,823 ,816 ,828
PA2 ,755 1,000 ,709 ,718 ,695 ,695
PA3 ,767 ,709 1,000 ,781 ,709 ,767
PA4 ,823 ,718 ,781 1,000 ,783 ,717
PA5 ,816 ,695 ,709 ,783 1,000 ,868
PA6 ,828 ,695 ,767 ,717 ,868 1,000
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
PA1 2,70 1,306 56
PA2 2,89 1,275 56
PA3 2,89 1,073 56
PA4 2,84 1,172 56
PA5 2,70 1,174 56
PA6 2,70 1,174 56
204
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 14,02 27,363 ,895 ,810 ,934
PA2 13,82 28,913 ,785 ,626 ,948
PA3 13,82 30,368 ,827 ,718 ,943
PA4 13,88 29,166 ,850 ,772 ,940
PA5 14,02 29,000 ,863 ,814 ,938
PA6 14,02 29,000 ,863 ,827 ,938
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16,71 41,299 6,426 6
205
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KSA1 4,37 ,741 46
KSA2 4,30 ,591 46
KSA3 4,33 ,519 46
KSA4 4,28 ,455 46
KSA5 4,24 ,480 46
KSA6 4,09 ,412 46
KSA7 4,30 ,662 46
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,853 ,604 ,408 ,246 ,183 ,581
KSA2 ,853 1,000 ,683 ,499 ,286 ,436 ,496
KSA3 ,604 ,683 1,000 ,824 ,483 ,488 ,546
KSA4 ,408 ,499 ,824 1,000 ,701 ,576 ,372
KSA5 ,246 ,286 ,483 ,701 1,000 ,454 ,255
KSA6 ,183 ,436 ,488 ,576 ,454 1,000 ,226
KSA7 ,581 ,496 ,546 ,372 ,255 ,226 1,000
206
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSA1 25,54 5,543 ,672 ,810 ,839
KSA2 25,61 5,888 ,766 ,828 ,820
KSA3 25,59 6,070 ,821 ,812 ,815
KSA4 25,63 6,549 ,721 ,822 ,832
KSA5 25,67 6,980 ,483 ,533 ,859
KSA6 25,83 7,214 ,475 ,498 ,860
KSA7 25,61 6,155 ,561 ,426 ,854
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,91 8,437 2,905 7
HASIL UJI RELIABILITAS
207
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Swasta
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
KSA1 4,43 ,886 68
KSA2 4,18 ,690 68
KSA3 4,26 ,704 68
KSA4 4,19 ,718 68
KSA5 4,38 ,647 68
KSA6 4,03 ,598 68
KSA7 4,31 ,718 68
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,681 ,605 ,456 ,570 ,568 ,447
KSA2 ,681 1,000 ,670 ,624 ,616 ,639 ,491
KSA3 ,605 ,670 1,000 ,696 ,659 ,619 ,574
KSA4 ,456 ,624 ,696 1,000 ,676 ,543 ,637
KSA5 ,570 ,616 ,659 ,676 1,000 ,472 ,545
KSA6 ,568 ,639 ,619 ,543 ,472 1,000 ,396
KSA7 ,447 ,491 ,574 ,637 ,545 ,396 1,000
Item-Total Statistics
208
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSA1 25,35 10,978 ,680 ,551 ,896
KSA2 25,60 11,616 ,779 ,637 ,881
KSA3 25,51 11,448 ,800 ,649 ,878
KSA4 25,59 11,589 ,747 ,648 ,884
KSA5 25,40 12,034 ,736 ,576 ,886
KSA6 25,75 12,578 ,665 ,500 ,894
KSA7 25,47 12,104 ,628 ,457 ,898
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,78 15,757 3,969 7
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
209
SMA Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KSA1 4,38 ,768 58
KSA2 4,26 ,715 58
KSA3 4,31 ,730 58
KSA4 4,26 ,637 58
KSA5 4,31 ,654 58
KSA6 4,07 ,558 58
KSA7 4,31 ,777 58
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,840 ,756 ,728 ,634 ,675 ,652
KSA2 ,840 1,000 ,751 ,737 ,613 ,659 ,579
KSA3 ,756 ,751 1,000 ,805 ,712 ,722 ,631
KSA4 ,728 ,737 ,805 1,000 ,730 ,789 ,544
KSA5 ,634 ,613 ,712 ,730 1,000 ,613 ,497
KSA6 ,675 ,659 ,722 ,789 ,613 1,000 ,557
KSA7 ,652 ,579 ,631 ,544 ,497 ,557 1,000
Item-Total Statistics
210
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KSA1 25,52 11,868 ,846 ,770 ,918
KSA2 25,64 12,305 ,822 ,748 ,920
KSA3 25,59 12,036 ,862 ,752 ,916
KSA4 25,64 12,691 ,846 ,779 ,918
KSA5 25,59 13,054 ,730 ,582 ,928
KSA6 25,83 13,443 ,778 ,658 ,926
KSA7 25,59 12,668 ,663 ,479 ,937
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,90 16,936 4,115 7
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
211
SMA Tangerang Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KSA1 4,43 ,892 56
KSA2 4,20 ,585 56
KSA3 4,27 ,522 56
KSA4 4,20 ,616 56
KSA5 4,34 ,514 56
KSA6 4,04 ,503 56
KSA7 4,30 ,601 56
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,637 ,452 ,175 ,312 ,249 ,330
KSA2 ,637 1,000 ,539 ,396 ,318 ,470 ,345
KSA3 ,452 ,539 1,000 ,626 ,400 ,378 ,432
KSA4 ,175 ,396 ,626 1,000 ,590 ,270 ,573
KSA5 ,312 ,318 ,400 ,590 1,000 ,233 ,367
KSA6 ,249 ,470 ,378 ,270 ,233 1,000 ,024
KSA7 ,330 ,345 ,432 ,573 ,367 ,024 1,000
Item-Total Statistics
212
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSA1 25,34 5,610 ,507 ,521 ,799
KSA2 25,57 6,213 ,682 ,567 ,751
KSA3 25,50 6,436 ,693 ,543 ,754
KSA4 25,57 6,322 ,596 ,657 ,766
KSA5 25,43 6,868 ,524 ,402 ,780
KSA6 25,73 7,291 ,368 ,302 ,803
KSA7 25,46 6,653 ,494 ,423 ,784
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,77 8,545 2,923 7
213
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 4,04 ,842 46
UBA2 3,76 ,848 46
UBA3 4,09 ,812 46
UBA4 3,91 ,839 46
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,793 ,872 ,855
UBA2 ,793 1,000 ,806 ,751
UBA3 ,872 ,806 1,000 ,893
UBA4 ,855 ,751 ,893 1,000
214
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,76 5,475 ,896 ,807 ,930
UBA2 12,04 5,687 ,818 ,683 ,954
UBA3 11,72 5,541 ,920 ,857 ,923
UBA4 11,89 5,521 ,886 ,821 ,933
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15,80 9,716 3,117 4
215
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Swasta
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 3,93 ,903 68
UBA2 3,87 ,929 68
UBA3 4,07 ,816 68
UBA4 3,97 ,828 68
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,664 ,736 ,736
UBA2 ,664 1,000 ,722 ,693
UBA3 ,736 ,722 1,000 ,820
UBA4 ,736 ,693 ,820 1,000
216
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,91 5,485 ,780 ,614 ,894
UBA2 11,97 5,462 ,754 ,573 ,905
UBA3 11,76 5,645 ,848 ,737 ,872
UBA4 11,87 5,639 ,833 ,720 ,876
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15,84 9,600 3,098 4
HASIL UJI RELIABILITAS
217
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 4,05 ,759 58
UBA2 3,88 ,796 58
UBA3 4,14 ,634 58
UBA4 3,97 ,700 58
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,620 ,751 ,763
UBA2 ,620 1,000 ,624 ,653
UBA3 ,751 ,624 1,000 ,762
UBA4 ,763 ,653 ,762 1,000
Item-Total Statistics
218
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,98 3,561 ,797 ,660 ,857
UBA2 12,16 3,677 ,690 ,479 ,901
UBA3 11,90 3,989 ,801 ,661 ,861
UBA4 12,07 3,714 ,821 ,686 ,849
HASIL UJI RELIABILITAS
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16,03 6,420 2,534 4
219
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 3,89 ,985 56
UBA2 3,77 ,991 56
UBA3 4,02 ,963 56
UBA4 3,93 ,951 56
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,757 ,807 ,788
UBA2 ,757 1,000 ,824 ,754
UBA3 ,807 ,824 1,000 ,895
UBA4 ,788 ,754 ,895 1,000
Item-Total Statistics
220
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,71 7,444 ,834 ,696 ,933
UBA2 11,84 7,446 ,827 ,703 ,936
UBA3 11,59 7,228 ,916 ,860 ,907
UBA4 11,68 7,458 ,873 ,814 ,921
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15,61 12,897 3,591 4
221
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,65 1,037 46
KM2 3,65 ,875 46
KM3 3,72 ,911 46
KM4 3,74 ,855 46
KM5 3,78 ,867 46
KM6 3,52 ,913 46
KM7 3,28 ,958 46
KM8 3,48 ,913 46
KM9 3,74 ,880 46
222
KM1 1,000 ,843 ,646 ,722 ,680 ,618 ,593 ,602 ,774
KM2 ,843 1,000 ,766 ,887 ,777 ,678 ,624 ,631 ,716
KM3 ,646 ,766 1,000 ,845 ,793 ,609 ,679 ,674 ,765
KM4 ,722 ,887 ,845 1,000 ,881 ,549 ,499 ,562 ,735
KM5 ,680 ,777 ,793 ,881 1,000 ,484 ,477 ,443 ,681
KM6 ,618 ,678 ,609 ,549 ,484 1,000 ,717 ,788 ,643
KM7 ,593 ,624 ,679 ,499 ,477 ,717 1,000 ,706 ,643
KM8 ,602 ,631 ,674 ,562 ,443 ,788 ,706 1,000 ,740
KM9 ,774 ,716 ,765 ,735 ,681 ,643 ,643 ,740 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 28,91 36,881 ,806 ,803 ,943
KM2 28,91 37,859 ,882 ,906 ,939
KM3 28,85 37,732 ,854 ,837 ,940
KM4 28,83 38,502 ,838 ,921 ,942
KM5 28,78 39,107 ,762 ,814 ,945
KM6 29,04 38,798 ,747 ,713 ,946
KM7 29,28 38,607 ,722 ,686 ,948
KM8 29,09 38,703 ,756 ,760 ,946
KM9 28,83 38,147 ,846 ,789 ,941
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
32,57 48,118 6,937 9
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Swasta
223
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,88 1,072 68
KM2 3,78 ,990 68
KM3 3,84 1,045 68
KM4 3,88 1,113 68
KM5 3,79 ,955 68
KM6 3,51 1,058 68
KM7 3,41 1,011 68
KM8 3,69 1,040 68
KM9 3,82 ,929 68
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
KM1 1,000 ,748 ,795 ,763 ,763 ,751 ,679 ,649 ,757
KM2 ,748 1,000 ,744 ,680 ,661 ,623 ,569 ,570 ,622
224
KM3 ,795 ,744 1,000 ,830 ,758 ,778 ,714 ,694 ,707
KM4 ,763 ,680 ,830 1,000 ,791 ,724 ,614 ,664 ,715
KM5 ,763 ,661 ,758 ,791 1,000 ,801 ,692 ,761 ,782
KM6 ,751 ,623 ,778 ,724 ,801 1,000 ,678 ,675 ,716
KM7 ,679 ,569 ,714 ,614 ,692 ,678 1,000 ,591 ,539
KM8 ,649 ,570 ,694 ,664 ,761 ,675 ,591 1,000 ,776
KM9 ,757 ,622 ,707 ,715 ,782 ,716 ,539 ,776 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 29,74 48,675 ,862 ,772 ,948
KM2 29,84 51,093 ,752 ,625 ,953
KM3 29,78 48,742 ,883 ,816 ,947
KM4 29,74 48,436 ,841 ,761 ,949
KM5 29,82 49,939 ,879 ,804 ,947
KM6 30,10 49,198 ,836 ,728 ,949
KM7 30,21 51,151 ,729 ,606 ,954
KM8 29,93 50,218 ,774 ,683 ,952
KM9 29,79 51,032 ,815 ,749 ,950
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
33,62 62,717 7,919 9
225
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,90 ,852 58
KM2 3,84 ,875 58
KM3 3,91 ,884 58
KM4 3,97 ,898 58
KM5 3,93 ,792 58
KM6 3,67 ,846 58
KM7 3,53 ,821 58
KM8 3,74 ,909 58
KM9 3,97 ,794 58
226
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
KM1 1,000 ,802 ,710 ,592 ,717 ,585 ,482 ,599 ,799
KM2 ,802 1,000 ,844 ,730 ,770 ,642 ,533 ,699 ,750
KM3 ,710 ,844 1,000 ,814 ,743 ,689 ,548 ,692 ,645
KM4 ,592 ,730 ,814 1,000 ,713 ,586 ,406 ,591 ,589
KM5 ,717 ,770 ,743 ,713 1,000 ,673 ,490 ,633 ,694
KM6 ,585 ,642 ,689 ,586 ,673 1,000 ,509 ,778 ,741
KM7 ,482 ,533 ,548 ,406 ,490 ,509 1,000 ,564 ,352
KM8 ,599 ,699 ,692 ,591 ,633 ,778 ,564 1,000 ,717
KM9 ,799 ,750 ,645 ,589 ,694 ,741 ,352 ,717 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 30,57 32,250 ,792 ,774 ,936
KM2 30,62 31,292 ,877 ,826 ,932
KM3 30,55 31,304 ,864 ,830 ,932
KM4 30,50 32,184 ,751 ,700 ,939
KM5 30,53 32,604 ,819 ,697 ,935
KM6 30,79 32,413 ,780 ,734 ,937
KM7 30,93 34,486 ,568 ,469 ,948
KM8 30,72 31,712 ,791 ,713 ,937
KM9 30,50 32,781 ,795 ,812 ,936
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
34,47 40,639 6,375 9
HASIL UJI RELIABILITAS
227
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Tangerang Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,68 1,237 56
KM2 3,61 1,003 56
KM3 3,66 1,083 56
KM4 3,68 1,114 56
KM5 3,64 1,017 56
KM6 3,36 1,119 56
KM7 3,18 1,114 56
KM8 3,46 1,061 56
KM9 3,61 ,985 56
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
228
KM1 1,000 ,775 ,758 ,834 ,731 ,754 ,728 ,656 ,745
KM2 ,775 1,000 ,678 ,747 ,644 ,629 ,617 ,499 ,577
KM3 ,758 ,678 1,000 ,842 ,779 ,732 ,790 ,677 ,776
KM4 ,834 ,747 ,842 1,000 ,876 ,707 ,663 ,652 ,794
KM5 ,731 ,644 ,779 ,876 1,000 ,690 ,668 ,645 ,765
KM6 ,754 ,629 ,732 ,707 ,690 1,000 ,780 ,654 ,641
KM7 ,728 ,617 ,790 ,663 ,668 ,780 1,000 ,667 ,695
KM8 ,656 ,499 ,677 ,652 ,645 ,654 ,667 1,000 ,787
KM9 ,745 ,577 ,776 ,794 ,765 ,641 ,695 ,787 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 28,20 53,470 ,869 ,806 ,950
KM2 28,27 58,345 ,742 ,653 ,955
KM3 28,21 55,408 ,877 ,812 ,949
KM4 28,20 54,815 ,890 ,891 ,948
KM5 28,23 56,836 ,839 ,795 ,951
KM6 28,52 55,963 ,807 ,710 ,952
KM7 28,70 55,997 ,809 ,752 ,952
KM8 28,41 57,556 ,748 ,664 ,955
KM9 28,27 57,291 ,836 ,785 ,951
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31,88 70,730 8,410 9
HASIL UJI NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Negeri
229
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 46
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation 5,05663280
Most Extreme
Differences
Absolute ,113
Positive ,100
Negative -,113
Test Statistic ,113
Asymp. Sig. (2-tailed) ,174c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
HASIL UJI NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Swasta
HASIL UJI
NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Jakarta Selatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 68
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation 4,82033003
Most Extreme
Differences
Absolute ,081
Positive ,081
Negative -,048
Test Statistic ,081
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
230
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 58
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,65241388
Most Extreme Differences Absolute ,080
Positive ,080
Negative -,066
Test Statistic ,080
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
HASIL UJI NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Tangerang Selatan
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 5,30875799
Most Extreme
Differences
Absolute ,130
Positive ,102
Negative -,130
Test Statistic ,130
Asymp. Sig. (2-tailed) ,019c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
231
SMA Negeri
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
SMA Swasta
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
SMA Jakarta Selatan
232
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
SMA Tangerang Selatan
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Negeri
233
Coefficient Correlationsa
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,241 -,429
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,241 1,000 ,012
PARTISIPASI ANGGARAN -,429 ,012 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,082 -,019 -,016
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,019 ,077 ,000
PARTISIPASI ANGGARAN -,016 ,000 ,017
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10,967 8,310 1,320 ,194
PARTISIPASI
ANGGARAN ,536 ,130 ,517 4,130 ,000 ,807 1,239
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,097 ,278 ,041 ,350 ,728 ,932 1,073
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,588 ,287 ,264 2,048 ,047 ,761 1,314
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Swasta
Coefficient Correlationsa
234
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,276 -,423
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,276 1,000 -,163
PARTISIPASI ANGGARAN -,423 -,163 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,054 -,011 -,011
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,011 ,028 -,003
PARTISIPASI ANGGARAN -,011 -,003 ,013
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -11,119 4,792 -2,320 ,024
PARTISIPASI
ANGGARAN ,176 ,114 ,138 1,551 ,126 ,736 1,359
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,727 ,167 ,364 4,358 ,000 ,828 1,208
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,254 ,233 ,491 5,387 ,000 ,698 1,432
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Jakarta Selatan
Coefficient Correlationsa
235
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,308 -,383
PARTISIPASI ANGGARAN -,308 1,000 -,166
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,383 -,166 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,088 -,010 -,020
PARTISIPASI ANGGARAN -,010 ,013 -,003
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,020 -,003 ,031
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 3,392 5,104 ,665 ,509
PARTISIPASI
ANGGARAN ,337 ,115 ,324 2,939 ,005 ,810 1,234
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,631 ,176 ,407 3,584 ,001 ,764 1,309
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,357 ,296 ,142 1,204 ,234 ,711 1,407
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Tangerang Selatan
Coefficient Correlationsa
236
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,217 -,501
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,217 1,000 -,009
PARTISIPASI ANGGARAN -,501 -,009 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,060 -,014 -,016
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,014 ,068 ,000
PARTISIPASI ANGGARAN -,016 ,000 ,018
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -11,945 7,652 -1,561 ,125
PARTISIPASI
ANGGARAN ,336 ,134 ,257 2,511 ,015 ,734 1,363
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,643 ,261 ,224 2,469 ,017 ,934 1,070
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,221 ,245 ,522 4,982 ,000 ,699 1,430
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Negeri
Model Summaryb
237
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,685a ,469 ,431 5,234 2,175
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,
PARTISIPASI ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Swasta
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,793a ,630 ,612 4,932 1,305
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Jakarta Selatan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,684a ,467 ,438 4,780 1,774
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Tangerang Selatan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,776a ,602 ,579 5,460 1,717
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Negeri
238
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Swasta
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -11,119 4,792 -2,320 ,024
PARTISIPASI
ANGGARAN ,176 ,114 ,138 1,551 ,126 ,736 1,359
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,727 ,167 ,364 4,358 ,000 ,828 1,208
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,254 ,233 ,491 5,387 ,000 ,698 1,432
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Jakarta Selatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 10,967 8,310 1,320 ,194
PARTISIPASI
ANGGARAN ,536 ,130 ,517 4,130 ,000 ,807 1,239
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,097 ,278 ,041 ,350 ,728 ,932 1,073
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,588 ,287 ,264 2,048 ,047 ,761 1,314
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
239
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 3,392 5,104 ,665 ,509
PARTISIPASI
ANGGARAN ,337 ,115 ,324 2,939 ,005 ,810 1,234
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,631 ,176 ,407 3,584 ,001 ,764 1,309
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,357 ,296 ,142 1,204 ,234 ,711 1,407
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Tangerang Selatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -11,945 7,652 -1,561 ,125
PARTISIPASI
ANGGARAN ,336 ,134 ,257 2,511 ,015 ,734 1,363
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,643 ,261 ,224 2,469 ,017 ,934 1,070
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,221 ,245 ,522 4,982 ,000 ,699 1,430
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Negeri
240
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1014,675 3 338,225 12,346 ,000b
Residual 1150,629 42 27,396
Total 2165,304 45
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Swasta
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2645,275 3 881,758 36,249 ,000b
Residual 1556,784 64 24,325
Total 4202,059 67
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
c. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Jakarta Selatan
241
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1082,669 3 360,890 15,796 ,000b
Residual 1233,762 54 22,847
Total 2316,431 57
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
d. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN,
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Tangerang Selatan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2340,065 3 780,022 26,167 ,000b
Residual 1550,060 52 29,809
Total 3890,125 55
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,
PARTISIPASI ANGGARAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Globalisasi telah melanda dunia sebagai konsekuensinya
perdagangan bebas melanda dunia. Produk dan jasa bebas keluar masuk
suatu negara. Adanya globalisasi memicu persaingan antar perusahaan
semakin ketat yang merupakan faktor lingkungan yang sulit untuk
diprediksikan. Dalam kondisi yang tidak menentu, kejadian di masa
mendatang sulit untuk diprediksikan sehingga proses perencanaan untuk
mencapai tujuan organisasi menjadi masalah (Chenhall dan Morris, 1986
dalam Azis, 2011). Para manajer membutuhkan alat untuk
mengkoordinasikan, merencanakan sumber daya terbatas agar mampu
bersaing dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah (Azis, 2011).
Salah satu fungsi manajerial yang dilaksanakan manajemen untuk
menjamin pencapaian tujuan perusahaan adalah fungsi pengendalian,
melalui suatu sistem yang disebut sistem pengendalian manjemen. Untuk
menjalankan fungsi pengendalian tersebut, manajemen memerlukan suatu
alat yang dapat membantunya dalam mengevaluasi kinerja manajer-manajer
pada berbagai tingkat pusat pertanggungjawaban yang lebih rendah. Alat
tersebut dikenal dengan anggaran. Anggaran merupakan elemen sistem
pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan
pengendalian agar manajer dapat melaksanakan kegiatan organisasi secara
2
lebih efektif dan efisien. Sebagai alat perencanaan, anggaran merupakan
rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target yang akan dicapai oleh
manajer departemen suatu perusahaan dalam melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu pada masa yang akan datang. Fungsi anggaran selain
sebagai alat pengendalian juga sebagai alat untuk mengkoordiansikan,
mengkomunikasikan, memotivasi, dan mengevaluasi prestasi (Sarjana,dkk
2012:64).
Siegel (1989) dalam Indarto dan ayu (2011:11) menyatakan bahwa
anggaran mempunyai dampak langsung terhadap manusia terutama bagi
yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran. Adanya partisipasi
dalam penyusunan anggaran menyebabkan sikap respek bawahan terhadap
pekerjaan dan perusahaan (Milani,1975 dalam Indarto dan Ayu, 2011:11).
Dengan demikian akan mendorong bawahan yang berpartisipasi untuk
membantu atasan dengan memberikan informasi yang dimilikinya sehingga
anggaran yang disusun lebih akurat (Baiman, 1982 dalam Indarto dan Ayu
2011:11). Keakuratan anggaran diharapkan akan mampu meningkatkan
kinerja manajerial (Indarto dan Ayu, 2011:11).
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011) manajer
yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan menginternalisasikan
standar dan tujuan yang ditetapkan dan mendorong kepuasan pribadi dari
pekerjaan pencapaian anggaran sehingga akan mendorong peningkatan
kinerja manajerial.
3
Berdasarkan UU 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Pasal 3
ayat (1) mengenai ketentuan pengelolaan keuangan negara dinyatakan
bahwa pada prinsipnya pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah
(pusat dan/daerah) harus dikelola secara tertib taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Sebelum berlakunya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, sistem pendidikan nasional mengacu pada UU No. 2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana pendanaan tidak
diatur secara khusus. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tersebut Pendanaan
Pendidikan sudah diatur secara khusus dalam Bab XIII, yang substansinya
antara lain:
1. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat.
2. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,
kecukupan, dan keberlanjutan.
3. Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.
4. Pengalokasian dana pendidikan.
Pengelolaan dana baik dari pemerintah maupun dari masyarakat,
harus dilandasi semangat akuntabilitas dan transparansi. Dengan
4
pengelolaan dana yang transparan, masyarakat dapat mengetahui kemana
saja dana sekolah itu dibelanjakan.
Selama ini sekolah hanya memilki laporan-laporan dan surat-surat
pertanggungjawaban sebagai bentuk transparansi pengelolaan keuangan
sekolah. Sekolah diharapkan memiliki laporan pertanggungjawaban
termasuk laporan keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, laporan
surplus, defisit, laporan arus kas, serta perhitungan biaya yang dihabiskan
tiap siswa, sehingga pemerintah maupun stakeholders dapat mengetahui
dengan lebih mudah berapa besar kebutuhan tiap murid dalam setiap bulan,
semester atau tahunnya (Bastian 2007 dalam Sutedjo 2009).
Bastian (2007) dalam Sutedjo (2009) mengatakan bahwa dalam
perspektif administrasi publik, tujuan manajemen keuangan pendidikan
adalah membantu pengelolaan sumber keuangan organisasi pendidikan serta
menciptakan mekanisme pengendalian yang tepat, bagi pengambilan
keputusan keuangan dalam pencapaian tujuan organisasi pendidikan yang
transparan, akuntabel dan efektif.
Pengendalian yang baik terhadap administrasi manajemen keuangan
pendidikan akan memberikan pertanggungjawaban sosial yang baik kepada
berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders). Tetapi kenyataan yang
terjadi di lapangan terkait pengelolaan keuangan sekolah, masih ditemukan
adanya hal-hal berikut (Bastian, 2007 dalam Sutedjo 2009) :
5
1. Dalam proses pengambilan kebijakan strategis pengelolaan keuangan
sekolah, kepala sekolah belum melibatkan stakeholders, sehingga masih
terjadi pengalokasian anggaran yang tidak mencerminkan prioritas, sifat
dan kebutuhan siswa.
2. Makin mahalnya pungutan pada masyarakat oleh sekolah negeri,
sehingga akses orang miskin untuk memperoleh pendidikan menengah
yang baik semakin tertutup.
3. Komite sekolah tidak memiliki akses yang memadahi terhadap sumber–
sumber dana yang diperoleh sekolah.
4. Manfaat informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan sekolah belum
maksimal untuk bahan pengambilan keputusan entitas sekolah.
5. Kuatnya dominasi Kepala Sekolah dalam setiap pengambilan keputusan
sekolah, menyebabkan rendahnya keinginan Kepala Sekolah untuk
mempertanggungjawabkan keuangan sekolah dan melemahkan fungsi
pengawasan melalui komite sekolah, sehingga membuka peluang bagi
penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan keuangan sekolah.
6. Masih adanya berbagai macam persepsi diantara stakeholders tentang
pengelolaan keuangan sekolah.
Penelitian yang membahas mengenai partisipasi dalam penyusunan
anggaran terhadap kinerja manajerial telah banyak dilakukan dan
menunjukan hasil yang bertentangan. Saat ini beberapa hasil penelitian
menunjukan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Bass
6
dan Levitt (1963), Schuler dan Kim (1979), Brownell (1982), Brownell dan
Mc Innes (1986), Chenhall dan Brownell (1988), Frucot Shearon (1991),
Erly (1985), Steers (1975), Indiantoro (1993) menunjukan hasil positif dan
signifikan antara partisipasi anggaran terhadap partisipasi anggaran terhadap
kinerja manjerial (Cahyaning, 2000;Suriyono,2004; Indarto dan Ayu,2011).
Penelitian yang dilakukan Latham dan Marshall (1982), Latham dan Yuki
(1976) menunjukan hubungan positif yang tidak signifikan (Supriyono,
2004; Indarto dan Ayu, 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Azis (2011) berdasarkan hasil
analisis data bahwa partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan
secara signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial
melalui dampak positif.
Penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
masih menunjukan hasil yang bertentangan, hal ini dibuktikan melalui hasil
penelitian Anggraeni (2009) dalam Edwin (2014) yang dalam hasil
penelitian mereka menyebutkan bahwa partisipasi anggaran tidak
berpengaruh terhadap kinerja.
Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran
ditetapkan secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut
dapat dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian
sasaran tersebut (Putra, 2013).
7
Permasalahan rendahnya daya serap anggaran setiap tahun menjadi
masalah rutin setiap tahunnya. Dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2011
disebutkan bahwa daya serap anggaran belanja kementerian dan lembaga
dalam lima tahun terakhir rata-rata hanya 90% dari pagu anggaran yang
ditetapkan dalam APBN setiap tahun. Penyerapan dana tidak efektif
tercermin dalam Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang menurut
oleh Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP,
bahwa rata-rata SILPA Pemda secara nasional per tahunnya melebihi Rp 50
Trilyun. Jumlah SILPA yang besar tersebut terjadi bukan karena semata-
mata efisiensi dalam pengelolaan belanja daerah tetapi lebih menunjukkan
bahwa pengelolaan keuangan daerah belum efektif karena didalamnya,
antara lain ada program/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun
anggaran yang bersangkutan. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua DPR
RI Marzuki Alie, bahwa serapan anggaran yang tidak optimal menunjukkan
adanya permasalahan dalam pengelolaannya, karenanya beberapa aspek
yang perlu dievaluasi. Antara lain, lemahnya perencanaan program dan
kegiatan, lemahnya koordinasi antara unit perencana dan unit pelaksana
kegiatan, dan lemahnya pelaksanaan kegiatan. Dengan kelemahan-
kelemahan tersebut mengakibatkan sering dilakukannya revisi anggaran.
Fakta secara nasional tersebut menjadi salah satu dasar ketertarikan
penulis untuk menganalisis secara khusus anggaran dan realisasi kegiatan
keuangan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, bahwa kinerja
anggaran pemerintah daerah selalu dikaitkan dengan bagaimana sebuah unit
8
kerja pemerintah daerah dapat mencapai tujuan kerja dengan alokasi
anggaran yang tersedia. Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas merupakan
salah satu organ Pemerintahan Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah
yang merupakan satuan organisasi dari Pemerintahan Kabupaten Kapuas,
dengan tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah
dalam bidang pendidikan dengan tujuan terwujudnya proses pendidikan
yang demokratis dengan memperhatikan keragaman kebutuhan daerah dan
peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pendidikan. Dengan tanggung jawab pokok sebagaimana
instansi pemerintah lainnya yaitu menciptakan pelayanan yang memadai
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mencakup fungsi
penyelenggaran pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan.
Pengalaman yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa masih
belum optimalnya pengelolaan keuangan pemerintahan khususnya pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas sehingga terlihat bahwa antara
anggaran dan realisasi yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor sumberdaya manusia merupakan modal dasar dalam
pelaksanaan pembuatan suatu anggaran, namun karena dalam sistem
pemerintahan bahwa pegawai yang menduduki suatu jabatan tidak selalu
orang yang memiliki kemampuan dan pendidikan yang sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaannya maka hasil yang dicapaipun kurang optimal. Hal
yang tidak kalah pentingnya adalah sistem perencanaan anggaran yang
9
dibuat untuk masa satu tahun berjalan menjadi kelemahan dari fungsi
anggaran itu sendiri bahwa dalam masa satu tahun tersebut mungkin saja
banyak hal yang bisa berubah baik itu perubahan harga satuan barang yang
direncanakan awal tahun namun pada saat akan dilakukan realisasi belanja,
harga barang-barang tersebut naik sehingga anggaran yang telah ditetapkan
kurang untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Anggaran dilaksanakan pada periode satu tahun ke depan yang
tentunya mengacu kepada anggaran dan realisasi yang dicapai pada tahun
sebelumnya yang dipergunakan sebagai tolak ukur pembuatan anggaran
berikutnya. Tanpa adanya suatu kejelian dalam menganalisa anggaran yang
akan dibuat maka tidak akan didapat realisasi yang sesuai dalam anggaran
keuangan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas yang tentunya akan
berimbas pada kurang optimalnya hasil pencapaian kinerja (Yudhi dan
Viani, 2012).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putra (2013)
yang menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh
signifikan positif tehadap kinerja manajerial SKPD. Adanya kejelasan
sasaran anggaran mengacu pada anggaran yang telah dibuat dan dapat
dimengerti secara jelas dan spesifik sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya berdampak baik terhadap kinerja atau aktivitas
manajerial dari aparat itu sendiri. Fakta yang ditemukan dilapangan
menunjukan hubungan yang sesuai satu sama lain dimana dengan adanya
kejelasan sasaran anggaran maka aparat dapat menentukan target dalam
10
mencapai anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja yang akan dilakukan
sehingga apa yang telah ditargetkan pada awalnya dapat terealisasi dengan
baik.
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis (2011)
berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang menunjukkan
kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial. Oleh Argyris (1952) serta Hansen dan Mowen (2000)
dalam Azis (2011) Manajemen puncak hanya secara formal menerima
anggaran dari manajer di bawahnya dan tidak mempelajari masukan yang
diberikan, dengan demikian manfaat perilaku yang diharapkan dari
partisipasi tidak akan terwujud. Akibatnya dengan kejelasan sasaran
anggaran pada tingkat manajer fungsional hanyalah pada tingkat
perencanaan.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Dengan demikian, kejelasan
sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah ditolak.
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada para
pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat mendatangkan perasaan
tidak senang, bahkan dapat membuat masalah semakin buruk. Akan tetapi,
untuk tujuan peningkatan prestasi, umpan balik tentang keberhasilan aparat
adalah sangat penting meskipun dalam beberapa hal rasa tanggungjawab
11
yang tinggi dapat berdampak negatif apabila kegagalan diungkapkan
(Arifin, 2010 dalam Nobel, 2015).
Umpan balik terhadap sasaran anggaran merupakan variabel penting
yang memberikan motivasi kepada manajer. Dengan adanya umpan balik
yang diperoleh dari pencapaian sasaran anggaran dan dilakukannya evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan, maka karyawan
akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja untuk meminimalkan
terjadinya penyimpangan terhadap anggaran (Murthi dan Sujana, 2008
dalam Nobel, 2015).
Upaya pemerintah dalam menuntaskan pemenuhan kebutuhan
masyarakat dalam bidang pendidikan dapat dilihat pada UUD RI 1945
dalam perubahan keempatnya tentang pendidikan dan kebudayaan pada
pasal 31 ayat (3) bahwa “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa yang diatur dengan undang-undang” tidak sepenuhnya berjalan
dengan efektif karena masih banyak masyarakat yang kekurangan dalam
mengenyam pendidikan yang lebih baik.
Salah satu program pemerintah yang tertera dalam undang-undang
tersebut adalah program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) terealisasikan mulai tahun 2005 yang
12
menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya
pendidikan bagi seluruh siswa.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ternyata tidak semuanya
berjalan dengan apa yang diharapkan, karena dalam pemanfaatan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masih banyak sekolah-sekolah yang
serba kekurangan dalam melengkapi alat-alat keperluan belajar mengajar.
Dapat dilihat pada contoh kasus penyalahgunaan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) yang terjadi di salah satu daerah Kabupaten Karo misalnya.
Menurut Surbakti (dalam Koran Sinar Indonesia Baru 2012) telah terjadi
penyalahgunaan pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
beasiswa di Kecamatan Laubaleng, Kecamatan Mardinding, Tiganderket
dan umumnya terjadi di setiap kecamatan di Kabupaten Karo. Salah satunya
di SMPN 3 Lau Solu Kecamatan Mardinding, diungkapkan bahwa bantuan
beasiswa kepada siswa yang kurang mampu dipotong oknum kepala sekolah
sekitar Rp 100.000 per siswa dan penyaluran dan pemanfaatan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak dimusyawarahkan dengan komite
sekolah, orang tua siswa ataupun para guru yang bersangkutan. Termasuk
berapa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima pun sama
sekolah tidak diketahui (Surbakti, 2012).
Selain itu dapat dilihat juga kasus yang terjadi penyalahgunaan dana
BOS yang terjadi di sejumlah sekolah di Aceh. Menurut bakri, telah terjadi
penyalahgunaan dana BOS sebesar Rp. 1.569.409.000 dana BOS untuk 133
sekolah di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), telah digunakan untuk membeli
13
mesin absen finger print (sidik jari), komputer jinjing (laptop), dan printer
(Bakri, 2016).
Menurut Bustami Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten
(DPRK), sejak direalisasikan dana operasional itu pertengahan tahun 2015
lalu, jasa pengadaan barang kerap menjadi lahan empuk pejabat untuk
mencari keuntungan pribadi, dengan menekan bawahan (kepala sekolah).
Kepala dinas sering mengondisikan agar setiap kepala sekolah menerima
barang yang dibeli pihak Disdik dengan memotong dana Bos masing-
masing sekolah. “Padahal, dalam penggunaan dana BOS ini seharusnya
diputuskan oleh Kepsek bersama komite sekolah (Bakri, 2016).
Selain itu juga terjadi kasus korupsi dana BOS di Bekasi yang
dilalukan oleh mantan Kepsek Sekolah Dasar Mustikajaya 01 Bekasi.
Selama tiga tahun, Kepsek diduga menggunakan uang tersebut untuk
kepentingan pribadi kurang lebih 1 miliar lebih (Carina, 2015).
Menurut Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kota
Bekasi Eri Syarifah menyebutkan jumlah dana bantuan yang diterima
selama tiga tahun adalah Rp. 1.161.361.000. Dari dana tersebut, sebayak
400 juta diduga digunakan untuk keperluan pribadi (Carina, 2015).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa umpan balik anggaran berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
kinerja aparat pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
kinerja aparat pemda dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
14
sebaliknya jika umpan balik anggaran sedikit akan melemahkan kinerja
aparat Pemda juga akan turun.
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
pelaksanaan anggaran pemerintah. Umpan balik anggaran merupakan
variabel motivasi yang menggambarkan informasi mengenai pencapaian
kinerja yang telah dilaksanakan. Umpan balik anggaran merupakan variabel
motivasi yang menggambarkan informasi mengenai pencapaian kinerja
yang telah dilaksanakan.
Menurut Wijayanti (2012), kinerja manajerial merupakan seberapa
jauh seorang manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja
manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
pemilihan staf, negosiasi, dan perwakilan. (Mondy, 2010 dalam Wijayanti
2012).
Berdasarkan uraian di atas, dan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu, maka penulis tertarik untuk membahas
dan melakukan penelitian dengan berusaha menguji pengaruh partisipasi
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran terhadap
kinerja manajerial.
15
Oleh karena itu peneliti membuat ke dalam karya tulis ilmiah yang
berbentuk skripsi dengan judul: “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan
Sasaran Anggaran, Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Noor Azis (2011). Perbedaan antara penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan oleh Noor Azis (2011) adalah Partisipasi
Penyusunan Anggaran, Kejelasan Anggaran dan Umpan Balik
Terhadap Peningkatan Kinerja Manajerial Melalui Kepuasan Kerja
dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating.
Sedangkan sebagai pembeda dari penelitian sebelumnya, peneliti tidak
menggunakan variabel kepuasan kerja dan variabel ketidakpastian
lingkungan sebagai variabel moderating.
2. Obyek Penelitian yang dilakukan oleh oleh Noor Azis (2011) adalah
pada manajer atau kepala bagian setingkat manajer di perusahaan
manufakture sebagai unit analisis yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
(BEJ). Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah kepada kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan bagian tata
usaha/administrasi yang berada di Sekolah Menengah Atas Negeri dan
Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
3. Pengujian hipotesis yang digunakan oleh Noor Azis (2011) adalah
menggunakan analisis model persamaan struktural (Stuctural
16
Equation Modelling, SEM). Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan metode Regresi Berganda.
4. Tahun penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah tahun 2011,
sedangkan tahun penelitian sekarang adalah tahun 2016.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang
penelitian, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Negeri Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan?
2. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Swasta Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan?
3. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Jakarta Selatan?
4. Apakah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Tangerang Selatan?
5. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan dan Tangerang
Selatan?
17
6. Apakah kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan dan
Tangerang Selatan?
7. Apakah umpan balik anggaran berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan dan
Tangerang Selatan?
C. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri Jakarta Selatan
dan Tangerang Selatan.
2. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Swasta Jakarta Selatan
dan Tangerang Selatan.
3. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Jakarta Selatan.
4. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Tangerang Selatan.
18
5. Untuk mengetahui bahwa partisipasi anggaran, berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan
dan Tangerang Selatan.
6. Untuk mengetahui bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta, Jakarta
Selatan dan Tangerang Selatan.
7. Untuk mengetahui bahwa umpan balik anggaran berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri, Swasta,
Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
D. Kegunaan Penelitian atau Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka peneitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan dapat mengetahaui serta
mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan partisipasi
anggaran dalam hubungannya dengan kinerja manajerial yang
melibatkan juga komitmen organisasi dan persepsi inovasi.
2. Bagi pembaca
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan
bagi pembaca dan menyediakan informasi terkait partisipasi angaran
dalam hubungannya dengan kinerja manajerial khususnya pada
organisasi sektor publik.
19
3. Bagi akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan kepustakaan dan
mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama
yang berkaitan dengan akuntansi manajemen dan akuntansi sektor
publik, khususnya untuk memahami partisipasi anggaran dalam proses
penyusunan anggaran.
4. Bagi organisasi sektor publik atau pihak yang terkait
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi praktis untuk
menerapkan sistem anggaran yang efektif sebagai alat bantu
manajemen dalam memotivasi dan mengevaluasi kinerja manajerial.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Anggaran
a. Definisi Anggaran
Menurut Carter (2012:13) “Anggaran adalah pernyataan
yang terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen seluruh
tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam perubahannya”.
Definisi anggaran menurut Bustami dan Nurlela (2009:53):
“Anggaran adalah pernyataan-pernyataan dalam kuantitas yang
dinyatakan secara formal, disusun secara sistematis, dinyatakan
dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu
dimasa yang akan datang”.
Menurut Institute Biaya dan Akuntansi Manajemen (2014)
secara terminologi: “Anggaran adalah Sebuah pernyataan
keuangan dan / atau kuantitatif disusun dan disetujui sebelum
jangka waktu tertentu dari kebijakan yang akan ditempuh selama
periode untuk memperoleh sasaran. (Maitland, 2000 dalam Abata
2014).
Menurut Hansen dan Mowen (2011:423) Anggaran bisa
menjadi salah satu alat yang paling penting untuk pengambilan
keputusan dalam organisasi. Dalam beberapa organisasi atau
sekolah ditutup karena mereka tidak mampu beroperasi dalam
21
batas anggaran. Beberapa studi telah menekankan bahwa hubungan
antara alokasi dan strategi anggaran harus memadai. Dengan
demikian, jika ada perubahan baik anggaran atau strategi, penilaian
untuk sistem terkait diperlukan agar perubahan tersebut memiliki
efek yang diinginkan mereka.
Menurut Azis (2011) Para manajer membutuhkan alat
untuk mengkoordinasikan, merencanakan sumber daya terbatas
agar mampu bersaing dalam kondisi lingkungan yang selalu
berubah. Salah satu alat yang dapat membantu perencanaan,
koordinasi dan komunikasi antara atasan dengan bawahan adalah
anggaran.
b. Fungsi Anggaran
Mardiasmo (2009) menjelaskan fungsi-fungsi anggaran
dalam 8 aspek:
1) Sebagai alat perencanaan. Anggaran merupakan alat
perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Anggaran sebagai alat Pengendalian (control tool).
3) Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal. Digunakan pemerintah
untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi.
4) Anggaran sebagai alat politik.
5) Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi.
22
6) Anggaran sebagai alat penilaian kinerja.
7) Anggaran sebagai alat motivasi.
8) Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang politik.
c. Manfaat Anggaran
Hansen dan Mowen (2011:424) mengungkapkan bahwa
sebuah anggaran dapat memberikan beberapa manfaat bagi suatu
organisasi, antara lain:
1) Anggaran mendorong para manajer untuk mengembangkan
arah organisasi secara menyeluruh, mengantisipasi masalah,
dan mengembangkan kebijakan masa depan.
2) Anggaran dapat memperbaiki pengambilan keputusan.
3) Anggaran memberikan standar yang dapat mengendalikan
penggunaan berbagai sumber daya perusahaan dan
memotivasi karyawan. Pengendalian ini dicapai dengan
membandingkan hasil aktual dengan hasil yang dianggarkan
secara periodik.
4) Secara formal, anggaran membantu mengomunikasikan
rencana organisasi pada setiap karyawan. Jadi, setiap
karyawan dapat menyadari peranannya dalam pencapaian
tujuan-tujuan tersebut.
23
5) Penyusunan anggaran juga membantu koordinasi dalam
perusahaan karena penyusunan anggaran mengharuskan kerja
sama antara berbagai area dan aktivitas dalam organisasi
sehingga koordinasi sangat dianjurkan agar anggaran sesuai
dengan tujuan organisasi.
d. Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan
proses penetapan peran, dimana setiap manajer dalam organisasi
diberi peran untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian
sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Proses penyusunan
anggaran dapat dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan
yaitu:
1) Top-Down Approach (pendekatan dari atas ke bawah)
Dalam pendekatan ini, proses penyusunan anggaran dimulai
dari manajer puncak. Anggaran disusun dan ditetapkan oleh
pimpinan dan anggaran harus dilaksanakan bawahan.
Anggaran top-down approach mempunyai kelemahan antara
lain: kurangnya komitmen bawahan, seringkali tidak dapat
dilaksanakan, dan sulit berhasil mencapai tujuan.
2) Bottom-Up Approach (pendekatan dari bawah ke atas)
Dalam pendekatan ini, anggaran disusun berdasarkan hasil
keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan
24
sampai ke atasan. Bawahan diserahkan sepenuhnya untuk
menyusun anggaran yang akan dicapai di masa mendatang.
Metode ini digunakan jika karyawan sudah memiliki
kemampuan menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan
menimbulkan proses yang lama dan berlarut. Meskipun dapat
menciptakan komitmen manajemen bawah, namun anggaran
bottom-up mempunyai kelemahan sebagai berikut: seringkali
tidak mempertimbangkan keselarasan tujuan, kurang
terkendali, tujuan yang ingin dicapai terlalu mudah.
3) Participative Budget (anggaran partisipasi)
Pendekatan penganggaran yang melibatkan manajer level
menengah dalam pembuatan estimasi anggaran disebut
participative budget. Anggaran partisipasi merupakan
anggaran yang dibuat dengan kerjasama penuh dari manajer
pada semua tingkatan. Keberhasilan program anggaran
terutama akan ditentukan oleh cara pembuatan anggaran itu
sendiri. Proses penyusunan anggaran bisa dari atas ke bawah,
bisa juga sebaliknya, dan ada juga yang menggunakan
gabungan dari keduanya. Anggaran yang disusun secara
participative merupakan cara efektif untuk memotivasi kinerja
bawahan (Hofstede, 1968 dalam Prihandini, 2011).
25
2. Partisipasi Anggaran
a. Definisi Partisipasi Anggaran
Bangun (2009) dalam Edwin (2014) mengemukakan
partisipasi sebagai suatu proses pengambilan keputusan bersama
oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa depan
bagi pembuat dan penerima keputusan dan mengarah pada
seberapa besar tingkat keterlibatan aparat pemerintah daerah dalam
menyusun anggaran daerah serta pelaksanaannya untuk mencapai
target anggaran tersebut.
Milani (1973) dalam Indarto dan Ayu (2011:34)
menyatakan bahwa partisipasi anggaran merupakan tingkat
pengaruh dan keterlibatan yang dirasakan individu dalam proses
perancangan anggaran, serta pengaruh bawahan terhadap
pembuatan keputusan dalam proses penyusunan anggaran
merupakan faktor utama yang membedakan antara anggaran
partisipatif dengan non partisipatif, dengan adanya anggaran
partisipatif menyebabkan sikap respektif bawahan terhadap
pekerjaan dan perusahaan, serta terhadap sistem anggaran yang
diberlakukan oleh perusahaan (Collins, 1978 dalam Indarto dan
Ayu, 2011:34).
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
manajer yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
26
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian anggaran
sehingga akan mendorong peningkatan kinerja manajerial.
Partisipasi anggaran merupakan sarana bagi karyawan
untuk dapat lebih mengerti terhadap apa yang mereka kerjakan
(Syafrial, 2009 dalam Sartono dan Heni, 2014). Mediaty (2010)
dalam Sartono dan Heni (2014) menguraikan bahwa Partisipasi
anggaran juga merupakan pendekatan yang secara umum dapatkan
meningkatkan kinerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
efektivitas organisasi.
b. Keuntungan dari adanya partisipasi
Partisipasi yang baik membawa beberapa keuntungan sebagai
berikut:
1) memberi pengaruh yang sehat terhadap adanya inisiatif,
moralisme dan antusiasme,
2) memberikan suatu hasil yang lebih baik dari sebuah rencana
karena adanya kombinasi pengetahuan dari beberapa
individu,
3) dapat meningkatkan kerja sama antar departemen, dan
4) para karyawan dapat lebih menyadari situasi di masa yang
akan datang yang berkaitan dengan sasaran dan pertimbangan
lain (Irvine 1978 dalam Indriani, 1993 dan Nor, 2007).
27
3. Kejelasan Sasaran Anggaran
a. Pengertian Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Kenis (1979) dalam Putra (2013) kejelasan sasaran
anggaran merupakan sejauhmana tujuan anggaran ditetapkan
secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut
dapat dimengerti oleh orang yang bertanggungjawab atas
pencapaian anggaran tersebut.
Locke (1968) dalam Philipus (2011) dan Nur, dkk (2013)
menyatakan bahwa menentukan sasaran tertentu adalah lebih
produktif dibandingkan tidak menentukan tujuan dan mendesak
pegawai untuk melakukan hal terbaik yang bisa mereka lakukan.
Locke (1968) dalam Kenis 1979 dan Azis (2011) juga menyatakan
bahwa kejelasan sasaran anggaran akan mendorong manajer lebih
produktif dan melakukan yang terbaik dibandingkan dengan
sasaran anggaran yang tidak jelas.
Menurut Putra (2013) dengan adanya kejelasan sasaran
anggaran kinerja suatu unit kerja organisasi dinilai baik secara
finansial. Sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan aparat
untuk menyusun target-target anggaran. Selanjutnya target-target
anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran akan dicapai
oleh pemerintah daerah, sebaliknya apabila tidak adanya kejelasan
sasaran anggaran aparat akan memiliki sedikit informasi mengenai
28
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi untuk
mencapai tujuan dan target-target telah ditetapkan sebelumnya.
b. Pengukuran sasaran yang Efektif
Menurut Locke dan Latham dalam Putra (2013), agar
pengukuran sasaran efektif ada tujuh indikator yang di perlukan,
yaitu :
1) Tujuan, membuat secara terperinci tujuan umum, dan tugas-
tugas yang harus di kerjakan.
2) Kinerja, menetapkan kinerja dalam bentuk pertanyaan yang
dapat di ukur.
3) Standar, menetapkan standar dan target yang di capai.
4) Jangka waktu, menetapkan jangka waktu yang di butuhkan
untuk pengerjaan.
5) Sasaran prioritas, menetapkan sasaran berdasarkan
prioritasnya.
6) Tingkat kesulitan, menetapkan sasaran berdasarkan tingkat
kesulitannya.
7) Koordinasi, menetapkan kebutuhan koordinasi.
Keterlibatan manajer dalam penyusunan anggaran akan
membuatnya lebih memahami sasaran-sasaran yang akan dicapai
oleh anggaran tersebut, serta bagaimana akan mencapainya dengan
menggunakan sumberdaya yang ada pada perusahaan atau pada
29
suatu organisasi sektor publik. Selanjutnya targe-target anggaran
yang di susun akan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai.
4. Umpan Balik Anggaran
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada para
pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat mendatangkan
perasaan tidak senang, bahkan dapat membuat masalah semakin buruk.
Akan tetapi, untuk tujuan peningkatan prestasi, umpan balik tentang
keberhasilan aparat adalah sangat penting meskipun dalam beberapa hal
rasa tanggungjawab yang tinggi dapat berdampak negatif apabila
kegagalan diungkapkan (Arifin, 2010 dalam Nobel 2015).
Umpan balik terhadap sasaran anggaran merupakan variabel
penting yang memberikan motivasi kepada manajer. Dengan adanya
umpan balik yang diperoleh dari pencapaian sasaran anggaran dan
dilakukannya evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
diprogramkan, maka karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan
kinerja untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan terhadap
anggaran (Murthi dan Sujana 2008 dalam Nobel 2015).
Laporan umpan balik (feedback) diperlukan untuk mengukur
aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
kinerja dan akuntabilitas pada pelaksanan suatu rencana atau waktu
mengimplementasikan suat anggaran, sehingga manajeman dapat
mengetahui hasil dari pelaksanaan rencana atau pencapaian sasaran
30
anggaran yang ditetapkan. (Kusumaningrum, 2010 dalam Nuraini dan
Dian, 2012).
5. Kinerja Manajerial
a. Pengertian Kinerja Manajerial
Menurut Wijayanti (2012), kinerja manajerial merupakan
seberapa jauh seorang manajer melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen. Kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi,
dan perwakilan. Kinerja seorang manajer berorientasi pada proses
yang diarahkan dan dipastikan untuk memaksimalkan produktivitas
karyawan, tim, dan organisasi (Mondy, 2010 dalam Wijayanti
2012).
b. Pengukuran Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja manajerial ini
diukur dengan mempergunakan indikator (Mahoney et.al, 1963).
Menurut Mahoney et. al (1963) dalam Natalia (2010) dan Putra
(2013) kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota
organisasi dalam kegiatan manajerial, yang diukur dengan
menggunakan indikator :
1) Perencanaan adalah penentuan kebijakan dan sekumpulan
kegiatan untuk selanjutnya dilaksanakan dengan
31
mempertimbangkan kondisi waktu sekarang dan yang akan
datang. Perencanaan bertujuan untuk memberikan pedoman
dan tata cara pelaksanaan tujuan, kebijakan, prosedur,
penganggaran dan program kerja sehingga terlaksana sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan.
2) Investigasi merupakan kegiatan untuk melakukan
pemeriksaan melalui pengumpulan dan penyampaian
informasi sebagai bahan pencatatan, pembuatan laporan,
sehingga mempermudah dilaksanakannya pengukuran hasil
dan analisis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan.
3) Koordinasi, menyelaraskan tindakan yang meliputi
pertukaran informasi dengan orang-orang dalam unit
organisasi lainya, guna dapat berhubungan dan menyesuaikan
program yang akan dijalankan.
4) Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan oleh pimpinan
terhadap rencana yang telah dibuat, dan ditujukan untuk
menilai pegawai dan catatan hasil kerja sehingga dari hasil
penilaian tersebut dapat diambil keputusan yang diperlukan.
5) Pengawasan, yaitu penilaian atas usulan kinerja yang diamati
dan dilaporkan atau kemampuan untuk mengarahkan,
memimpin, membimbing, menjelaskan segala aturan yang
berlaku, memberikan dan menagani keluhan pelaksanaan
tugas bawahan.
32
6) Pemilihan Staff yaitu memelihara dan mempertahankan
bawahan dalam suatu unit kerja, menyeleksi pekerjaan baru,
menempatkan dan mempromosikan pekerjaan tersebut dalam
unitnya atau unit kerja lainnya.
7) Negoisasi, yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam
hal pembelian, penjualan atau kontrak untuk barang-barang
dan jasa.
8) Perwakilan, yaitu menyampaikan informasi tentang visi,
misi, dan kegiatan-kegiatan organisasi dengan menghadiri
pertemuan kelompok bisnis dan konsultasi dengan kantor-
kantor lain.
Parker (1993:3) dalam Sadjiarto Arja (2000) dan Istiyani
(2009) menyebutkan lima manfaat adanya pengukuran/penilaian
kinerja suatu entitas pemerintahan yaitu:
1) Peningkatan kinerja meningkatkan mutu pengambilan
keputusan. Seringkali keputusan yang diambil pemerintah
dilakukan dalam keterbatasan data dan berbagai
pertimbangan politik serta tekanan dari pihak-pihak yang
berkepentingan. Proses pengembangan pengukuran kinerja
ini akan memungkinkan pemerintah untuk menentukan misi
dan menetapkan tujuan pencapaian hasil tertentu. Di samping
itu dapat juga dipilih metode pengukuran kinerja untuk
melihat kesuksesan program yang ada. Di sisi lain, adanya
33
pengukuran kinerja membuat pihak legislatif dapat
memfokuskan perhatian pada hasil yang didapat, memberikan
evaluasi yang benar tehadap pelaksanaan anggaran serta
melakukan diskusi mengenai usulan-usulan program baru.
2) Pengukuran kinerja meningkatkan akuntabilitas internal.
Dengan adanya pengukuran kinerja ini, secara otomatis akan
tercipta akuntabilitas di seluruh lini pemerintahan, dari lini
terbawah sampai teratas. Lini teratas pun kemudian akan
bertanggungjawab kepada pihak legislatif. Dalam hal ini
disarankan pemakaian sistem pengukuran standar seperti
halnya management by objectives untuk pengukuran outputs
dan outcomes.
3) Pengukuran kinerja meningkatkan akuntabilitas publik.
Meskipun bagi sebagian pihak, pelaporan evaluasi kinerja
pemerintah kepada masyarakat dirasakan cukup menakutkan,
namun publikasi laporan ini sangat penting dalam
keberhasilan sistem pengukuran kinerja yang baik.
Keterlibatan masyarakat terhadap pengambilan kebijakan
pemerintah menjadi semakin besar dan kualitas hasil suatu
program juga semakin diperhatikan.
4) Pengukuran kinerja mendukung perencanaan strategi dan
penetapan tujuan. Proses perencanaan strategi dan tujuan
akan kurang berarti tanpa adanya kemampuan untuk
34
mengukur kinerja dan kemajuan suatu program. Tanpa
ukuran-ukuran ini, kesuksesan suatu program juga tidak
pernah akan dinilai dengan obyektif.
5) Pengukuran kinerja memungkinkan suatu entitas untuk
menentukan penggunaan sumber daya secara efektif.
Masyarakat semakin kritis untuk menilai program-program
pokok pemerintah sehubungan dengan meningkatnya pajak
yang dikenakan kepada mereka. Evaluasi yang dilakukan
cenderung mengarah kepada penilaian apakah pemerintah
memang dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat. Dalam hal ini pemerintah juga mempunyai
kesempatan untuk menyerahkan sebagian pelayanan publik
kepada sektor swasta dengan tetap bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik.
B. Penelitian Sebelumnya
Adapun hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat di tabel 2.1.
35
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
1.
Noor Azis/
Analisis Pengaruh
Partisipasi Penyusunan
Anggaran,Kejelasan
Anggaran,dan Umpan
Balik Terhadap
Peningkatan Kinerja
Manajerial Melalui
Kepuasan Kerja dan
Ketidakpastian
Lingkungan sebagai
Variabel Moderating/ Analisis Manajemen Vol.
5 No. 1 Juli 2011.
a. Jenis penelitian: kuantitatif
b. Sumber data: kuesioner
c. Sampel: 142 Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar
dalam Bursa Efek Jakarta
d. Tahun data: 2008
e. Metode Analisis: SEM
f. Variabel lainnya: Kepuasan
kerja dan Ketidakpastian
Lingkungan sebagai
Variabel Moderating
v v v v 1) Hasil penelitian menunjukan
bahwa partisipasi penyusunan
anggaran dapat dibuktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja
manajerial melalui dampak
positif dan signifikan dari
kepuasan dan ketidakpastian
lingkungan, 2) Demikian juga untuk umpan
balik anggaran dapat dibuktikan
secara signifikan mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial
Bersambung kehalaman berikutnya
36
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti / Judul /
Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
1
.
v v V v melalui dampak positif dan
signifikan dari ketidakpastian
lingkungan,
3) Sedangkan pengaruh tidak
langsung variabel karakteristik
sistem penganggaran yang lain,
yaitu partisipasi penyusunan
anggaran, kejelasan sasaran
anggaran dan umpan balik
anggaran dari ketiganya hanya
variabel partisipasi penyusunan
anggaran berhasil ditunjukkan
secara signifikan pengaruhnya
terhadap meningkatnya kinerja
manajerial melalui dampak positif
dari variabel kepuasan kerja dan
ketidakpastian lingkungan.
Bersambung kehalaman berikutnya
37
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
2.
Fladimir Edwin Mbon/
Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran,
Kejelasan Sasaran
Anggaran, dan
Akuntabilitas Publik
Terhadap
Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah/
Skripsi Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
a. Sumber data: kuesioner
b. Sampel: seluruh pejabat setingkat
kepala bagian/bidang/sub dinas dan
kepala subbagian/sub bidang/seksi
dari kantor dinas Pemerintah daerah
di Kabupaten Manggarai Barat
c. Tahun data: 2013
d. Metode Analisis: analisis regresi
berganda
e. Variabel lainnya: Akuntabilitas
Publik
v v v Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara
parsial partisipasi
penyusunan anggaran,
kejelasan sasaran anggaran,
berpengaruh positif
terhadap kinerja aparat
pemerintah daerah.
Bersambung kehalaman berikutnya
38
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
3.
Deki Putra/
Pengaruh Akuntabilitas
Publik dan Kejelasan
Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja
Manajerial
Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Studi Empiris
pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota
Padang)/
Skripsi Univeraitas
Negeri Padang.
a. Jenis penelitian: kausatif
b. Sumber data: kuesioner
c. Sampel: seluruh SKPD
yang ada di kota Padang
yang terdiri dari 45 SKPD. d. Tahun data: 2013
e. Metode Analisis: regresi
berganda
f. Variabel lainnya: Pengaruh
Akuntabilitas Publik
v v Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kejelasan Sasaran Anggaran
berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja manajerial Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Bersambung kehalaman berikutnya
39
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
4.
M. Nobel Darmansyah/
Pengaruh Karakteristik
Tujuan Anggaran
Terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu/
Jom. FEKON Vol 2. No 2
Oktober 2015.
a. Sumber data: kuesioner
b. Sampel: kepala dinas dan
sekretariat dinas yang
terdiri dari Kasubag umum
dan kepegawaian, Kasubag
keuangan dan
perlengkapan, dan Kasubag
perencanaan dan
pengendalian.
c. Tahun data: 2013
d. Metode Analisis: analisis
regresi berganda
e. Variabel lainnya: Evaluasi
Anggaran dan Kesulitan
Tujuan Anggaran
v v v v Dari hasil penelitian yang
dilakukan ada beberapa variabel
yang berpengaruh signifikan dan ada
yang tidak berpengaruh signifikan.
Variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap kinerja aparat
pemerintah adalah partisipasi
anggaran, umpan balik anggaran,
evaluasi anggaran, dan kesulitan
tujuan anggaran. Sedangkan variabel
yang tidak signifikan terhadap
kinerja aparat pemerintah adalah
kejelasan tujuan anggaran.
40
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
5.
Alfons Redemptus
Benedik Suluh/
Pengaruh Karakteristik
Penganggaran Terhadap
Kinerja Pelaksanaan
Anggaran Pemerintah
(Studi Pada Satuan
Kerja Lingkup Wilayah
Kerja KPPN Malang)/
a. Jenis penelitian: kuantitatif
b. Sumber data: sekunder
c. Sampel: sebanyak 62 sampel
penelitian dari populasi yang akan
diteliti sebanyak 160 satuan kerja
yang menggunakan dana APBN
baik instansi vertikal
pemerintah pusat maupun instansi
pemerintah daerah pada KPPN
Malang
d. Tahun data: 2012
e. Metode Analisis: analisis regresi
berganda
f. Variabel lainnya: Evaluasi
Anggaran dan Kesulitan Sasaran
Anggaran
v v V v 1) Penelitian ini gagal untuk
membuktikan bahwa partisipasi
penganggaran memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja
pelaksanaan anggaran
pemerintahan.
2) Penelitian menunjukkan bahwa
kejelasan sasaran anggaran
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran
pemerintah. 3) Penelitian ini gagal membuktikan
bahwa umpan balik anggaran
memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja pelaksanaan
anggaran pemerintahan.
41
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
6.
Stefani Lily Indarto,
Stephana Dyah Ayu/
Pengaruh Partisipasi
dalam Penyusunan
Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial
Perusahaan Melalui
Kecukupan Anggaran,
Komitmen Organisasi,
Komitmen Tujuan
Angggaran, dan Job
Relevant Information
(JRI)/ Seri Kajian
Ilmiah, Volume 14,
Nomor 1, Januari 2011.
a. Sumber data: kuesioner
b. Sampel: para manajer tingkat
menengah atau manajer
fungsional yang bekerja di
perusahaan manufaktur berskala
besar di Jawa Tengah
c. Tahun data: 2007
d. Metode Analisis: path analysis
e. Variabel lainnya: Kecukupan
Anggaran, Komitmen Organisasi,
Komitmen Tujuan Angggaran,
dan Job Relevant Information
(JRI)
v v Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tingkat tinggi partisipasi
anggaran terkait dengan kinerja
manajerial yang tinggi dalam kondisi
kecukupan anggaran yang tinggi,
komitmen organisasi, komitmen
tujuan anggaran, dan job relevant
information. Penelitian ini juga
menemukan bahwa ada hubungan
positif antara partisipasi anggaran
dan kinerja manajerial.
42
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
7.
Istiyani/Pengaruh
Karakteristik tujuan
Anggaran Terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah
Daerah (Studi Empiris
Pada Pemerintah
Kabupaten Temanggung./
Tesis Universitas Sebelas
Maret: Surakarta. (Tidak
dipublikasikan).
a. Sumber data: kuisioner
b. Sampel:Pemerintah
Kabupaten Temanggung
c. Tahun data: 2009
d. Metode Analisis: analisis
regresi berganda
e. Variabel lainnya: Evaluasi
Anggaran dan Kesulitan
Tujuan Anggaran
v v v V 1) Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan variabel
partisipasi anggaran terhadap
variabel kinerja aparat Pemda.
2) Demikian juga terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan variabel
kejelasan tujuan anggaran terhadap
variabel kinerja aparat Pemda.
3) penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan variabel umpan balik
anggaran terhadap variabel kinerja
aparat Pemda
43
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
Bersambung kehalaman berikutnya
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
8.
Matthew A. Abata/
Participative Budgeting and
Managerial Performance in
the Nigerian Food Products
Sector /
Global Journal of
Contemporary Research in
Accounting, Auditing and
Business Ethics (GJCRA)
An Online International
Research Journal (ISSN:
2311-3162) 2014 Vol: 1
Issue 3
a. Sumber data: kuisioner
b. Sampel: tingkat manajer
yang berbeda-beda
c. Tahun data: 2013
d. Metode Analisis: analisis
regresi dan statistik
deskriptif
v V Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya pengaruh signifikan antara
kinerja manajerial dan partisipasi
anggaran
44
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Mengenai Partisipasi Anggaran (X1), Kejelasan Sasaran Anggaran (X2), Umpan Balik Anggaran (X3) terhadap
Kinerja Manajerial (Y)”
No. Peneliti/Judul/Sumber Metode Penelitian
X
1
X
2
X
3
Y
Hasil Penelitian
9.
Osama Mah'd, Husam Al-
Khadash, Mohammed Idris
and Abdulhadi Ramadan /
The Impact of Budgetary
Participation on
Managerial Performance:
Evidence from Jordanian
University Executives /
Journal of Applied Finance
& Banking, vol. 3, no. 3,
2013, 133-156
ISSN: 1792-6580 (print
version), 1792-6599
(online)
Scienpress Ltd, 2013
a. Jenis penelitian: objektif
b. Sumber data: kuisioner,
dokumen arsip,
pengamatan, dan laporan
c. Sampel: 131 university
executives, of whom 77,
in five private universities,
replied.
d. Tahun data: 2013
e. Metode Analisis: analisis
regresi
v V Temuan ini menunjukkan bahwa
indikator kinerja dari responden yang
berpartisipasi dalam anggaran secara
signifikan lebih baik daripada indikator
kinerja dari responden yang tidak
berpartisipasi dalam anggaran.
Penelitian ini menguji perbedaan
menggunakan uji Mann-Whitney.
Analisis lebih lanjut dilakukan dan
temuan itu mendukung hasil
sebelumnya.
45
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini merupakan model konseptual mengenai
teori yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
dapat mempengaruhi kinerja manajerial. Adapun masalah-masalah yang
dianggap penting dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran, kejelasan
sasaran anggaran dan umpan balik anggaran yang mempengaruhi kinerja
manajerial.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka pemikiran pada penelitian ini
digambarkan dalam gambar 2.1
Bersambung ke halaman berikutnya
Pengaruh Parisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran,
Umpan Balik Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Basis Teori: Anggaran
Partisipasi
Anggaran
Kejelasan Sasaran
Anggaran
Umpan Balik
Anggaran
Kinerja Manajerial
46
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Analisis Regresi Berganda
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolonieritas
c. Uji Heterokedastisitas
Koefisien
Determinasi
Uji Hipotesis
a. Uji F
b. Uji t
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, dan Saran
47
D. Hipotesis
1. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran,
Umpan Balik Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Siegel dan Marconi (1989) dalam Indarto dan Ayu (2011:34)
menyatakan bahwa dengan partisipasi, karyawan akan dilibatkan
keberadaannya dan tidak sekedar terlibat dalam tugas yang mereka
kerjakan. Partisipasi anggaran memungkinkan adanya transfer
informasi yang memadai antara atasan dan bawahan sehingga akan
diperoleh tingkat pemahaman yang lebih baik tentang pengetahuan
yang relevan dengan tugas (Indarto dan Ayu, 2011:39).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Azis (2011)
bahwa partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial
demikian juga untuk umpan balik anggaran dapat di buktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel karakteristik sistem
penganggaran yang lain, yaitu partisipasi penyusunan anggaran,
kejelasan sasaran anggaran dan umpan balik anggaran dari ketiganya
hanya variabel partisipasi penyusunan anggaran berhasil ditunjukkan
secara signifikan pengaruhnya terhadap meningkatnya kinerja
manajerial.
48
Menurut Istiyani (2009) lima variabel karakteristik tujuan anggaran
(Partisipasi, kejelasan, evaluasi, umpan balik dan kesulitan)
mempengaruhi kinerja aparat Pemda secara bersama-sama sebesar
62,2 % sedangkan 37,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di
modelkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hal tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
kinerja manajerial.
2. Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Penelitian mengenai partisipasi anggaran dan pengaruhnya
terhadap kinerja manajerial merupakan suatu bidang penelitian yang
banyak mengalami perdebatan dalam literatur akuntansi perilaku
selama empat dasawarsa terakhir (Slamet Riyadi, 1998 dalam Indarto
dan Ayu 2011:37).
Menurut Chong (2002) dalam Prihandini (2011) dan Edwin (2014),
partisipasi anggaran merupakan sebuah proses dimana
bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat dan
mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran. Beberapa
studi yang berkaitan dengan partisipasi anggaran antara lain Jalaluddin
dan Bahri (2009), Wulandari (2013), Bangun (2009), dan Prihandini
49
(2011) dalam Edwin (2014) yang semuanya menunjukan bahwa
partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah.
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011) manajer
yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian anggaran
sehingga akan mendorong peningkatan kinerja manajerial.
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan,
bahwa partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran terhadap
kinerja masih menunjukan hasil yang bertentangan, hal ini dibuktikan
melalui hasil penelitian Anggraeni (2009) dalam Edwin (2014) yang
dalam hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa partisipasi
anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintah.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menduga bahwa partisipasi
anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Dari uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H2 : Partisipasi anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial.
50
3. Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Menurut Kenis (1979) dalam Putra (2013), kejelasan sasaran
anggaran merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara
jelas dan spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat
dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian
sasaran tersebut.
Terdapat penelitian sebelumnya yang terkait dengan pengaruh
kinerja manajerial yaitu dilakukan oleh Putra (2013) yang
membuktikan bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja manajerial SKPD. Dari hasil
tersebut dapat diartikan bahwa fakta yang ditemukan dilapangan
menunjukan hubungan yang sesuai satu sama lain dimana dengan
adanya kejelasan sasaran anggaran maka aparat dapat menentukan
target dalam mencapai anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja
yang akan dilakukan sehingga apa yang telah ditargetkan pada
awalnya dapat terealisasi dengan baik.
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis (2011)
berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang menunjukkan
kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan
51
terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Dengan
demikian, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja
aparat pemerintah ditolak. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti
menduga bahwa kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap
kinerja manajerial.
Dari uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H3 : Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja manajerial.
4. Umpan Balik Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada para
pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat mendatangkan
perasaan tidak senang, bahkan dapat membuat masalah semakin
buruk. Akan tetapi, untuk tujuan peningkatan prestasi, umpan balik
tentang keberhasilan aparat adalah sangat penting meskipun dalam
beberapa hal rasa tanggungjawab yang tinggi dapat berdampak negatif
apabila kegagalan diungkapkan (Arifin, 2010 dalam Nobel 2015).
Terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa umpan balik anggaran berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi kinerja aparat pemda dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya, sebaliknya jika umpan balik anggaran sedikit
akan melemahkan kinerja aparat Pemda juga akan turun.
52
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran pemerintah. Berdasarkan penjelasan
diatas, peneliti menduga bahwa umpan balik anggaran berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Dari uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
H4 : Umpan balik anggaran berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial.
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kausalitas, yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah
berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro
dan Supomo, 2002:27), jenis ini digunakan untuk menjelaskan tentang
pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini menguji pengaruh variabel independen, yaitu
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran
terhadap variabel dependen, yaitu kinerja manajerial. Populasi dalam
penelitian ini adalah kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru
dan bagian tata usaha/administrasi yang berada di Sekolah Menengah Atas
di Jakarta Selatan (Negeri dan Swasta) dan Tangerang Selatan (Negeri dan
Sawasta).
B. Metodologi Penentuan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
convenience sampling atau disebut dengan pemilihan sampel berdasarkan
kemudahan. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau
kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang
dipilih sebagai subyek sampel adalah titik terbatas sehingga peneliti
54
memiliki keterbatasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah
(Indriantoro dan Supomo, 2002:130).
Sampel pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas yang
terdapat di Jakarta Selatan (Negeri dan Swasta) dan Tangerang Selatan
(Negeri dan Swasta). Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan
daftar pertanyaan (kuesioner) yang diantar langsung oleh peneliti ke
Sekolah Menengah Atas yang berada di Jakarta Selatan (Negeri dan
Swasta) dan Tangerang Selatan (Negeri dan Swasta).
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data yang dibutuhkan guna mendukung
penelitian ini, peneliti menggunakan metode survei kuesioner. Survei
kuesioner merupakan metode survei dengan menggunakan kuesioner
penelitian. Kuesioner adalah satu set pertanyaan yang tersusun secara
sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan
kepada setiap responden. Kuesioner merupakan alat pengumpulan data
yang efektif karena dapat diperolehnya data standar yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk keperluan analisis menyeluruh tentang
karakteristik populasi yang diteliti (Supranto, 2000) dalam kunwafiyah
dan Syarifuddin (2010:40).
Kuesioner penelitian ini diserahkan langsung kepada responden
dengan cara mendatangi langsung atau meminta bantuan salah satu wakil
kepala sekolah atau guru atau bagian tata usaha/administrasi pada masing-
55
masing Sekolah Menengah Atas yang berada di Jakarta Selatan (Negeri
dan Swasta) dan Tangerang Selatan (Negeri dan Swasta).
D. Metode Analisis Data
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:166) analisis data
penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap
penelitian dan pengumpulan data penelitian. Oleh karena itu, setelah
semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya yang
dilakukan adalah menganalisis data, metode analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode analisis statistik yang perhitungannya
dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 yang analisis datanya terdiri
dari:
1. Staistik Deskripstif
Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan
informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan
daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, dan range
(Ghozali, 2013:19).
2. Uji Kualitas Data
Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan
masalah penelitian, dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data
yang meliputi: pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.
Kesimpulan, oleh karena itu, tergantung pada kulaitas data yang
56
dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu: uji
reliabilitas dan uji validitas. Suatu penelitian akan menghasilkan
kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid.
Sedang, kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data (Indriantoro dan Supomo
2002:180).
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013: 52).
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu, dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan (Ghozali, 2013: 54).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur
reliabilitas, yaitu (Ghozali, 2013: 47).
57
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
lihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya
dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan
pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994
dalam Ghozali, 2013:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan
pertimbangan tidak adanyan pelanggaran terhadap asumsi-asumsi
klasik (Damodar,1988 dalam Putra, 2008:22). Asumsi-asumsi klasik
yang harus terpenuhi antara lain adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel independen dan variabel dependen
keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas
menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data
yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-
58
titik data searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2013:163).
Uji normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secra normal.
Residual terditribusi secara normal ketika tingkat signifikansi di
atas 0,05 (Ghozali, 2013:165).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas, jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastistas dapat dilihat
dari ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika
ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
59
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013:105).
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi
adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan
tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah multikolonieritas
jika nilai VIF <10 dan nilai TOL >0,1 (Ghozali,2013: 106).
4. Uji Koefisien determinasi (𝐑𝟐)
Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel
independen, yaitu partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran,
umpan balik anggaran dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu
penerapan kinerja manajerial. Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independe/n memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Jika nilai
R2 adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya
dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain
yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 semakin
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel
independen untuk dapat menjelaskan variabel dependen (Ghozali,
2013: 97).
60
5. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan
model regresi berganda. Model regresi berganda umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran,
kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran. Variabel
dependennya adalah kinerja manajerial. Untuk menguji hipotesis
tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y : Kinerja Manajerial
a : Konstanta
b : Koefisisen regresi
X1 : Partisipasi anggaran
X2 : Kejelasan Sasaran Anggaran
X3 : Umpan Balik Anggaran
e : Error
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model
61
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2013: 98). Untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama mempengaruhi variabel dependen,
maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dengan syarat
pengambilan keputusan sebagai berikut; bila nilai F lebih besar
daripada 0,05 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%.
Dengan kata lain hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
individual terhadap variabel dependen. Apabila signifikan t lebih
besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Demikian pula
sebaliknya jika signifikan t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima
dan Ho ditolak. Bila Ha diterima berarti ada hubungan yang
signifikan antara variabel independen terhadap dependen (Ghozali,
2013: 98).
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel ini diperlukan untuk menentukan jenis dan
indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain
itu, proses ini juga dimaksudkan untuk menentukan skala pengukiran dari
masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan
62
menggunakan alat bantu statistik dapat digunakan secara benar (Satria,
2007:55).
Terdapat empat variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran,
dan kinerja manajerial. Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari
masing-masing variabel yng digunakan berikut dengan operasional dan
cara pengukurannya.
1. Variabel Dependen
Kinerja Manajerial
Menurut Wijayanti (2012:10) Kinerja manajerial merupakan
seberapa jauh seorang manajer melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen. Kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi
manajemen yang meliputi perencanaan, investigasi, pengkoordinasian,
evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi, dan perwakilan.
Kinerja seorang manajer berorientasi pada proses yang diarahkan dan
dipastikan untuk memaksimalkan produktivitas karyawan, tim, dan
organisasi (Mondy, 2010 dalam Wijayanti 2012:10).
Pengukuran variabel ini menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Mahoney (1993) dalam J.Sumarno (2005) terdiri
dari 9 (sembilan) pertanyaan dengan menggunakan skala interval
(likert) 5 poin sangat rendah (1), rendah (2), sedang (3), tinggi(4),
sampai sangat tinggi (5).
2. Varibel Independen
63
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:63) variabel independen
adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
lain. Variabel independen dalam penelitian ini diantaranya adalah:
a. Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran merupakan proses penyusunan
anggaran dimana manajer tingkat bawah ikut berpartisipasi dan
terlibat dalam penetapan target anggaran serta memiliki
pengaruh terhadap pencapaian anggaran (Fibrianti dan Riharjo,
2013:115).
Menurut Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
manajer yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian
anggaran sehingga akan mendorong peningkatan kinerja
manajerial.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini
adalah diadopsi dari Millani (1975) dalam Triana, dkk (2012)
yang banyak digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Ada
6 (enam) item pertanyaan yang dipakai untuk mengukur
partisipasi dalam penyusunan anggaran. Pengukuran dengan
menggunakan skala likert 5 poin dari sangat rendah (1), rendah
(2), sedang (3), tinggi (4) sampai sangat tinggi (5).
64
b. Kejelasan Sasaran Anggaran
Menurut Putra (2013) dengan adanya kejelasan sasaran
anggaran kinerja suatu unit kerja organisasi dinilai baik secara
finansial. Sasaran anggaran yang jelas akan memudahkan aparat
untuk menyusun target-target anggaran. Selanjutnya target-
target anggaran yang disusun akan sesuai dengan sasaran akan
dicapai oleh pemerintah daerah, sebaliknya apabila tidak
adanya kejelasan sasaran anggaran aparat akan memiliki sedikit
informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
organisasi untuk mencapai tujuan dan target-target telah
ditetapkan sebelumnya.
Pada variabel kejelasan sasaran anggaran diukur dengan
menggunakan instrumen atau indikator daftar pertanyaan yang
di susun oleh Putra (2013), daftar pertanyaan tersebut terdiri atas
(7) tujuh butir pertanyaan yang digunakan untuk menilai tingkat
kejelasan sasaran anggaran responden dengan menggunakan
skala interval (likert) 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak
setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
c. Umpan Balik Anggaran
Umpan balik pada urnumnya memberikan informasi kepada
para pelaksana anggaran tentang kekurangan yang dapat
mendatangkan perasaan tidak senang, bahkan dapat membuat
masalah semakin buruk. Akan tetapi, untuk tujuan peningkatan
65
prestasi, umpan balik tentang keberhasilan aparat adalah sangat
penting meskipun dalam beberapa hal rasa tanggungjawab yang
tinggi dapat berdampak negatif apabila kegagalan diungkapkan
(Arifin, 2010 dalam Nobel 2015).
Pengukuran variabel ini menggunakan keusioner yang
dikembangkan oleh Yeyen Az (2013) terdiri dari 4 (empat)
pertanyaan dengan menggunakan skala interval (likert) 5 poin
dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3),
setuju (4), sampai sangat setuju (5).
66
Tabel 3.1
Tabel Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala No.Butir
Pertanyaan
1. Kinerja
Manajerial
(Y)
Mahoney
et,al (1963)
dalam
J.Sumarno
(2005)
Kinerja
Manajerial
1. Perencanaan
2. Investigasi
3. Pengkoordin
asian
4. Evaluasi
5. Pengawasan
6. Pemilihan
Staff
7. Negosiasi
8. Perwakilan
9. Kinerja
Keseluruhan
Skala
Interval
1
2
3
4
5
6
7
8
9
67
Tabel 3.1 (Lanjutan)
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala No.Butir
Pertanyaan
2. Partisipasi
Penyusunan
Anggaran
(𝑋1 ) Milani
(1975)
dalam Maya
Triana,
Yuliusman,
dan Wirmie
Eka Putra
(2012)
Partisipasi
Penyusunan
Anggaran
1. Keikutsertaan
dalam Penyusunan
Anggaran,
2. Kepuasan dalam
penyusunan
anggaran
3. Kebutuhan
memberikan
pendapat
4. Kerelaan dalam
memberikan
pendapat
5. Besarnya Pengaruh
terhadap penetapan
anggaran akhir
6. Seringnya atasan
meminta pendapat
atau usulan saat
anggaran sedang
disusun.
Skala
Interval
1
2
3
4
5
6
3. Kejelasan
Sasaran
Anggaran
(X2) Putra
(2013)
Kejelasan
Sasaran
Anggaran
1. Tujuan
2. Kinerja
3. Standar
4. Jangka Waku
5. Sasaran Prioritas
6. Tingkat Kesulitan
7. Koordinasi
Skala
Interval
1
2
3
4
5
6
7
(Bersambung pada halaman selanjutnya)
68
Tabel 3.1 (Lanjutan)
No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala No.Butir
Pertanyaan
4. Umpan
Balik
Anggaran
(X3)
Yeyen Az
(2013)
Umpan Balik
Anggaran
1. Terealisasi
dengan yang
direncanakan
2. Memperoleh
sejumlah
umpan balik
dan
pengarahan
atas
penyimpanga
n anggaran
3. Arahan
menuju
perbaikan
4. Usaha dalam
mencapai
sasaran
anggaran
Skala
Interval
1
2
3
4
(Bersambung pada halaman selanjutnya
69
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh partisipasi anggaran,
kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran terhadap kinerja
manajerial dan objek pada penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas
(SMA), yaitu: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan bagian
tata usaha/administrasi pada SMA Negeri dan SMA Swasta di wilayah
Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada SMA
Negeri dan Swasta di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
Penyebaran serta pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 15
Januari 2016 hingga 10 Februari 2016.
Data penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan
dengan mengirimkan langsung kepada responden sebanyak 120 buah
kuesioner, responden terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
guru, dan bagian tata usaha/administrasi di 12 SMA Negeri dan Swasta
di Jakarta Selatan dan 12 SMA Negeri dan Swasta di Tangerang Selatan
dengan peta distribusi sebagai berikut:
70
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
Sumber: data primer yang diperoleh
Dari tabel 4.1 terlihat tabel distribusi kuesioner di 12 SMA di
Jakarta Selatan dan 12 SMA di Tangerang Selatan.
No. Nama Sekolah Kuisioner
Penelitian
Kuisioner
Diterima
1. SMA Negeri 38 Jakarta 5 5
2. SMA Negeri 55 Jakarta 5 5
3. SMA Negeri 60 Jakarta 5 5
4. SMA Negeri 66 Jakarta 5 4
5. SMA Negeri 97 Jakarta 5 5
6. SMAI Al Azhar 3 Jakarta 5 5
7. SMAI Al Azhar Syifa Budi Jakarta 5 5
8. SMAI Al Izhar Jakarta 5 5
9. SMA Bunda Kandung Jakarta 5 4
10. SMA Kharismawita Jakarta 5 5
11. SMA Suluh Jakarta 5 5
12. SMA Sumbangsih Jakarta 5 5
13. SMA Negeri 1 Tangerang Selatan 5 5
14. SMA Negeri 3 Tangerang Selatan 5 5
15. SMA Negeri 4 Tangerang Selatan 5 4
16. SMA Negeri 6 Tangerang Selatan 5 4
17. SMA Negeri 8 Tangerang Selatan 5 4
18. SMA Darussalam Tangerang
Selatan
5 5
19. SMA Dharma Karya Tangerang
Selatan
5 5
20. SMA Dua Mei Tangerang Selatan 5 5
21. SMA Nusantara Tangerang Selatan 5 4
22. SMA PGRI 56 Tangerang Selatan 5 5
23. SMA Taruna Mandiri Tangerang
Selatan
5 5
24. SMA Triguna Utama Tangerang
Selatan
5 5
Jumlah 120 114
71
Adapun gambaran mengenai total pengiriman dan pengambilan
kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 120 100%
Kuesioner yang tidak kembali 6 5%
Sumber: Data primer yang diperoleh
Dari tabel 4.2 menunjukkan total kuesioner disebar kepada
responden sebanyak 120 kuesioner atau dengan persentase sebesar
100%. Sedangkan jumlah kuisioner yang tidak kembali sebanyak 6
kuisioner atau sebesar 5%.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, dan bagian tata usaha/administrasi pada Sekolah
Menengah Atas Negeri dan Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang
Selatan. Adapun deskripsi mengenai karakteristik responden dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid Laki-laki
Perempuan
Total
62
52
114
54,39
45,61
100
54,39
45,61
100
54,39
100
Sumber: Data Primer yang diolah
72
Dari tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 62 orang
atau sebesar 54,39% responden didominasi oleh laki-laki, dan
sisanya sebanyak 52 orang atau 45,61 % responden perempuan. .
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berumur > 45 tahun dengan jumlah 55 responden atau
48,25 %. Sebanyak 30 responden berumur 36-45 tahun atau sekitar
26,31%. Sebanyak 15 responden berumur 29-35 tahun atau sekitar
13,16%. Dan sisanya sebanyak 14 responden berumur <28 tahun
atau sekitar 12,28 %
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid D3
S1
S2
S3
Total
7
83
23 1
114
6,14
72,80
20,18
0,88
100
6,14
72,80
20,18
0,88
100
6,14
78,94
99,12
100
Sumber: Data Primer yang diolah
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid < 28 tahun
29-35 tahun
36-45 tahun
> 45 tahun
Total
14
15
30
55
114
12,28
13,16
26,31
48,25
100
12,28
13,16
26,31
48,25
100
12,28
25,44
51,75
100
73
Dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden pendidikan terakhir dengan jumlah 83 responden atau
72,80 %. Sebanyak 23 responden atau sekitar 20,18%. Sebanyak 7
responden atau sekitar 6,14%. Dan sisanya sebanyak 1 responden
atau sekitar 0,88%.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman
Kerja
S
u
m
b
e
r
:
Data Primer yang diolah
Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden telah memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 16
tahun sebanyak 63 responden atau mempunyai persentase sebesar
55,26%. Sebanyak 23 responden atau sebesar 20,18% telah
memiliki pengalaman kerja 8-15 tahun. Sebanyak 20 responden
atau sebesar 17,54% telah memiliki pengalaman kerja 3-8 tahun.
Sisanya sebanyak 8 responden atau sebesar 7,02% memiliki
pengalaman kerja di bawah 3 tahun.
Frekuensi Persentase Persentase
Valid
Persentase
Kumulatif
Valid <3 Tahun
3-8 Tahun
8-15 Tahun
>16 Tahun
Total
8
20
23
63
114
7,02
17,54
20,18
55,26
100
7,02
17,54
20,18
55,26
100
7,02
24,56
44,74
100
74
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi partisipasi
anggaran (PA), kejelasan sasaran anggaran (KSA), umpan balik
anggaran (UBA) dan kinerja manajerial (KM) akan diuji secara statistik
deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil uji Statistik Deskriptif
Keterangan Jumlah Minimum Maksimum
PA KSA UBA KM PA KSA UBA KM
SMA Negeri 46 6 22 4 9 29 35 20 45 SMA Swasta 68 6 11 4 9 30 35 20 45 SMA Jakarta
Selatan 58 6 11 4 20 30 35 20 45
SMA Tangerang
Selatan 56 6 22 4 9 29 35 20 45
Keterangan Jumlah Rata-rata Std. Deviasi
PA KSA UBA KM PA KSA UBA KM
SMA Negeri 46 17,52 29,91 15,80 32,57 6,689 2,905 3,117 6,937
SMA Swasta 68 18,34 29,78 15,84 33,62 6,188 3,969 3,098 7,919
SMA Jakarta
Selatan 58 19,26 29,90 16,03 34,47 6,129 4,115 2,534 6,375
SMA Tangerang
Selatan 56 16,71 29,77 15,61 31,87 6,426 2,923 3,591 8,410
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh informasi bahwa variabel
partisipasi anggaran di SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang
Selatan memiliki total jawaban minimum responden sebanyak 6 dan
maksimum sebesar 30 pada SMA Swasta dan Jakarta Selatan kecuali
pada SMA Negeri dan Tangerang Selatan sebesar 29. Sedangkan rata-
rata total jawaban partisipasi anggaran berbeda-beda berkisar antara 16-
19 dan standar deviasi 6,129-6,689. Variabel kejelasan sasaran anggaran
75
memiliki total jawaban minimum responden berbeda-beda sebesar 22
pada SMA Negeri dan Tangerang Selatan, sedangkan pada SMA Swasta
dan SMA Jakarta Selatan sebesar 11 dan maksimum pada SMA Negeri,
Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan sebesar 35 dengan rata-rata
total jawaban antara 29-30 dan standar deviasi 2,905-4,115. Variabel
umpan balik anggaran memiliki total jawaban minimum responden pada
SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan sebesar 4 dan
maksimum sebesar 20 dengan rata-rata total jawaban 15-16 dan standar
deviasi 2,534-3,591. Variabel kinerja manajerial memiliki total jawaban
minimum responden pada SMA Negeri, Swasta, Tangerang Selatan
sebesar 9 kecuali pada SMA Jakarta Selatan sebesar 20 dan maksimum
sebesar 45 pada SMA Negeri, Swasta, Jakarta Selatan, Tangerang
Selatan dengan rata-rata total jawaban 31-34 dan standar deviasi 6,375-
8,410.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian
validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation
yaitu, dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh
dari pertanyaan-pertanyaan (Ghozali, 2013:54). Berikut ini adalah
76
hasil pengujian validitas dari variabel partisipasi penyusunan
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran
terhadap kinerja manajerial yang ditampilkan dalam tabel berikut :
77
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri)
Sig
(SMA
Swasta)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Keteran
gan
(SMA
Negeri)
Keteran
gan
(SMA
Swasta
Keteran
gan
(SMA
Negeri)
Keteran
gan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,951** 0,923** 0,935**
0,932**
Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,866** 0,851** 0,855**
0,855**
Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,890** 0,879** 0,883** 0,876** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,928** 0,899** 0,921** 0,897** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
5
0,000 0,000 0,000 0,000 0,930** 0,887** 0,894**
0,906**
Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
6
0,000 0,000 0,000 0,000 0,893** 0,929** 0,917** 0,906** Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
78
Dari tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel partisipasi
anggaran pada SMA Negeri yang terdiri dari 6 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel partisipasi anggaran pada SMA Swasta yang terdiri
dari 6 butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Variabel partisipasi anggaran pada
SMA Jakarta Selatan yang terdiri dari 6 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel partisipasi anggaran pada SMA Tangerang Selatan
yang terdiri dari 6 butir pertanyaan dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel partisipasi anggaran pada SMA Negeri,
SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan, SMA Tangerang Selatan yang
terdiri dari 6 butir pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel
kejelasan sasaran anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.9.
79
Tabel 4.9.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri)
Sig
(SMA
Swasta)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Swasta
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,800** 0,791** 0,895** 0,716** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,844** 0,843** 0,874** 0,782** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,875** 0,859** 0,904** 0,780** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,792** 0,822** 0,887** 0,723** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
5
0,000 0,000 0,000 0,000 0,605** 0,806** 0,800** 0,646** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
6
0,000 0,000 0,000 0,000 0,582** 0,745** 0,829** 0,512** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
7
0,000 0,000 0,000 0,000 0,707** 0,732** 0,762** 0,642** Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
80
Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel kejelasan
sasaran anggaran pada SMA Negeri yang terdiri dari 7 butir
pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi
di bawah 0,05. Variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA
Swasta yang terdiri dari 7 butir pertanyaan dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Variabel kejelasan
sasaran anggaran pada SMA Jakarta Selatan yang terdiri dari 7
butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Variabel kejelasan sasaran anggaran
pada SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 7 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kejelasan sasaran
anggaran pada SMA Negeri, SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan,
SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 7 butir pertanyaan
seluruhnya dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi
di bawah 0,05.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel umpan
balik anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.10
81
Tabel 4.10.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri)
Sig
(SMA
Swasta)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Swasta
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,943** 0,881** 0,893** 0,908** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,898** 0,869** 0,837** 0,904** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,955** 0,914** 0,882** 0,954** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,937** 0,906** 0,901** 0,929** Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
82
Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel umpan balik
anggaran pada SMA Negeri yang terdiri dari 4 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel umpan balik anggaran pada SMA Swasta yang
terdiri dari 4 butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai
tingkat signifikansi di bawah 0,05. Variabel umpan balik anggaran
pada SMA Jakarta Selatan yang terdiri dari 4 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel umpan balik anggaran pada SMA Tangerang Selatan
yang terdiri dari 4 butir pertanyaan dinyatakan valid karena
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel umpan balik anggaran pada SMA
Negeri, SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan, SMA Tangerang
Selatan yang terdiri dari 4 butir pertanyaan seluruhnya dinyatakan
valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel kinerja
manajerial yang ditunjukkan dalam tabel 4.11.
83
Tabel 4.11.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Manajerial
Butir
Pertanyaan
Sig
(SMA
Negeri
)
Sig
(SMA
Swasta
)
Sig
(SMA
Jakarta
Selatan)
Sig
(SMA
Tangeran
g Selatan)
Pearson
Correlatio
n
(SMA
Negeri)
Pearson
Correlation
(SMA
Swasta)
Pearson
Correlation
(SMA
Jakarta
Selatan)
Pearson
Correlation
(SMA
Tangerang
Selatan)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Swasta
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Ketera
ngan
(SMA
Negeri)
Pertanyaan
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,855** 0,894** 0,839** 0,903** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
2
0,000 0,000 0,000 0,000 0,908** 0,804** 0,907** 0,794** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
3
0,000 0,000 0,000 0,000 0,888** 0,910** 0,897** 0,905** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
4
0,000 0,000 0,000 0,000 0,873** 0,880** 0,809** 0,916** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
5
0,000 0,000 0,000 0,000 0,812** 0,905** 0,858** 0,873** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
6
0,000 0,000 0,000 0,000 0,802** 0,874** 0,829** 0,851** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
7
0,000 0,000 0,000 0,000 0,784** 0,786** 0,652** 0,853** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
8
0,000 0,000 0,000 0,000 0,809** 0,824** 0,841** 0,801** Valid Valid Valid Valid
Pertanyaan
9
0,000 0,000 0,000 0,000 0,880** 0,852** 0,839** 0,870** Valid Valid Valid Valid
83
Dari tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel kinerja
manajerial pada SMA Negeri yang terdiri dari 9 butir pertanyaan
dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Variabel kinerja manajerial pada SMA Swasta yang terdiri
dari 9 butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Variabel kinerja manajerial pada SMA
Jakarta Selatan yang terdiri dari 9 butir pertanyaan dinyatakan valid
karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Variabel
kinerja manajerial pada SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 9
butir pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel kinerja manajerial pada SMA Negeri, SMA Swasta, SMA
Jakarta Selatan, SMA Tangerang Selatan yang terdiri dari 9 butir
pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid karena mempunyai tingkat
signifikansi di bawah 0,05.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur
reliabilitas, yaitu (Ghozali, 2013: 47).
85
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda,
dan lihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya
dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan
menggunakan pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48).
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .958 6
SMA Swasta .950 6
SMA Jakarta Selatan .953 6
SMA Tangerang Selatan .950 6
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.12 menujukkan nilai cronbach alpha atas
variabel partisipasi anggaran pada SMA Negeri sebesar 0,958
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari
0,70. Nilai crobach alpha atas variabel partisipasi anggaran pada
SMA Swasta sebesar 0,950 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai cronbach alpha atas
86
variabel partisipasi anggaran pada SMA Jakarta Selatan sebesar
0,953 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Nilai cronbach alpha atas variabel partisipasi
anggaran pada SMA Tangerang Selatan sebesar 0,950 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai cronbach alpha atas variabel
partisipasi anggaran pada SMA Negeri, SMA Swasta, SMA Jakarta
Selatan, SMA Tangerang reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel
kejelasan sasaran anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.13.
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .860 7
SMA Swasta .903 7
SMA Jakarta Selatan .934 7
SMA Tangerang Selatan .803 7
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.13 menujukkan nilai crobach alpha atas
variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA Negeri sebesar
0,860 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
87
besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas variabel kejelasan sasaran
anggaran pada SMA Swasta sebesar 0,903 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai
crobach alpha atas variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA
Jakarta Selatan sebesar 0,934 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas
variabel kejelasan sasaran anggaran pada SMA Tangerang Selatan
sebesar 0,803 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas
variabel umpan balik anggaran yang ditunjukkan dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .950 4
SMA Swasta .913 4
SMA Jakarta Selatan .897 4
SMA Tangerang Selatan .942 4
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.14 menujukkan nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Negeri sebesar 0,950
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari
88
0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik anggaran pada
SMA Swasta sebesar 0,913 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Jakarta Selatan sebesar
0,897 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik
anggaran pada SMA Tangerang Selatan sebesar 0,942 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel kinerja
manajerial yang ditunjukkan dalam tabel 4.15.
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of Items
SMA Negeri .949 9
SMA Swasta .955 9
SMA Jakarta Selatan .944 9
SMA Tangerang Selatan .957 9
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.15 menujukkan nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Negeri sebesar 0,949
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari
89
0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik anggaran pada
SMA Swasta sebesar 0,955 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach alpha lebih besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas
variabel umpan balik anggaran pada SMA Jakarta Selatan sebesar
0,944 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuisioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,70. Nilai crobach alpha atas variabel umpan balik
anggaran pada SMA Tangerang Selatan sebesar 0,957 sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuisioner ini reliabel
karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.
Hasil ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang
digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang
berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh
jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan
pertimbangan tidak adanyan pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik
(Damodar,1988 dalam Putra, 2008:22). Asumsi-asumsi klasik yang
harus terpenuhi antara lain adalah:
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel independen dan variabel dependen
90
keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas
menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel
dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2013: 163). Uji
normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk
mengetahui apakah residual terdistribusi secra normal. Residual
terditribusi secara normal ketika tingkat signifikansi di atas 0,05
(Ghozali, 2013: 165).
Gambar 4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Negeri
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Negeri ini memiliki penyebaran data (titik) dan distribusi
yang normal karena data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
91
Gambar 4.2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Swasta
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Swasta ini memiliki penyebaran data (titik) dan distribusi
yang normal karena data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.3
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Jakarta Selatan
92
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Jakarta Sealatan ini memiliki penyebaran data (titik) dan
distribusi yang normal karena data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.4
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Kinerja Manajerial (Y)
SMA Tangerang Selatan
Sumber: Data primer yang diolah
Dari gambar 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa penelitian pada
SMA Tangerang Sealatan ini memiliki penyebaran data (titik) dan
distribusi yang normal karena data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu, peneliti melengkapi uji
93
normalitas grafik dengan uji statistik melalui uji nilai Kolmogorov-
Smirnov. Berikut ini merupakan hasil dari uji statistik
Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Negeri
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,113 dan signifikan pada 0,174 >
0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 46
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,05663280
Most Extreme Differences Absolute ,113
Positive ,100
Negative -,113
Test Statistic ,113
Asymp. Sig. (2-tailed) ,174c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
94
Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Swasta
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 68 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,82033003 Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,081 Negative -,048
Test Statistic ,081 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,081 dan signifikan pada 0,200 >
0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi normal.
Tabel 4.18
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Jakarta Selatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 58 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,65241388 Most Extreme Differences Absolute ,080
Positive ,080 Negative -,066
Test Statistic ,080 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah
95
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,080 dan signifikan pada 0,200 >
0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual
terdistribusi normal.
Tabel 4.19
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
SMA Tangerang Selatan
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,130 dan signifikan pada 0,019 <
0,05. Hal ini berarti H0 ditolak yang berarti data residual
terdistribusi tidak normal.
b. Hasil Uji Heterokedastisitas
Peneliti melakukan uji Grafik Plot untuk mendeteksi ada
tidaknya Heteroskedastisitas. Berikut ini gambar 4.5 merupakan
hasil uji Grafik Plot pada SMA Negeri.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 56 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,30875799 Most Extreme Differences Absolute ,130
Positive ,102 Negative -,130
Test Statistic ,130 Asymp. Sig. (2-tailed) ,019c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
96
Sumber: Data primer yang diolah
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
Berikut ini gambar 4.6 merupakan hasil uji Grafik Plot pada SMA
Swasta.
Sumber: Data primer yang diolah
97
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
Berikut ini gambar 4.7 merupakan hasil uji Grafik Plot pada SMA
Jakarta Selatan.
Sumber: Data primer yang diolah
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
98
Berikut ini gambar 4.8 merupakan hasil uji Grafik Plot pada SMA
Tangerang Selatan.
Sumber: Data primer yang diolah
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik- titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Manajerial berdasarkan
masukan variabel independen Partisipasi anggaran, Kejelasan
sasaran anggaran, dan Umpan balik anggaran.
Untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen (Gujarati,2003), peneliti melakukan uji Glejser. Berikut
ini merupakan hasil uji Glejser tersebut.
99
Tabel 4.20
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Negeri
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -13,453 8,130 -1,655 ,106
PARTISIPASI
ANGGARAN ,055 ,128 ,072 ,429 ,670
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN ,370 ,272 ,212 1,357 ,182
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,094 ,280 ,058 ,337 ,738
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.20
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.
Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
Heteroskedastisitas.
Tabel 4.21
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Swasta
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,236 4,819 ,464 ,644
PARTISIPASI ANGGARAN -,139 ,122 -,175 -1,139 ,259
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN ,016 ,167 ,013 ,098 ,922
UMPAN BALIK
ANGGARAN -,004 ,239 -,002 -,016 ,987
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
100
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.21
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka tidak terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya Heteroskedastisitas.
Tabel 4.22
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Jakarta Selatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,899 4,953 -,383 ,703
PARTISIPASI ANGGARAN ,183 ,112 ,240 1,638 ,107
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
-,175 ,171 -,155 -1,023 ,311
UMPAN BALIK ANGGARAN
,225 ,287 ,123 ,785 ,436
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.22
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka tidak terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya Heteroskedastisitas.
101
Tabel 4.23
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser
SMA Tangerang Selatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,696 7,480 -,361 ,720
PARTISIPASI ANGGARAN -,192 ,132 -,233 -1,460 ,150
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN ,188 ,255 ,104 ,737 ,465
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,028 ,240 ,019 ,115 ,909
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.23
menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut
(AbsUt), maka tidak terjadi indikasi Heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya Heteroskedastisitas.
c. Hasil Uji Multikolonieritas
Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian multikolonieritas
variabel independen penelitian pada Tabel 4.24 di bawah ini.
102
Tabel 4.24
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Negeri
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.24 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
Tabel 4.25
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Swasta
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.25 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel indepnden memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,807
,932
,761
1,239
1,073
1,314
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,736
,828
,698
1,359
1,208
1,432
103
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
Tabel 4.26
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Jakarta Selatan
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.26 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel indepnden memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
Tabel 4.27
Uji Koefisien Multikolonieritas
SMA Tangerang Selatan
Coefficientsa
a. D
e
pendent Variabel : KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Data primer yang diolah
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,810
,764
,711
1,234
1,309
1,407
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
UMPAN BALIK ANGGARAN
,734
,934
,699
1,363
1,070
1,430
104
Berdasarkan tabel 4.27 di atas terlihat bahwa seluruh
variabel indepnden memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat di
simpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
4. Hasil Uji Koefisien determinasi (𝐑𝟐)
Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel
independen, yaitu partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran,
umpan balik anggaran dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu
penerapan kinerja manajerial. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. Nilai yang dipakai dalam penelitian ini
adalah Adjusted R2 karena nilai ini dapat naik atau turun apabila satu
variabel bebas ditambahkan ke dalam model yang di uji. Nilai Adjusted
R2 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.28
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Negeri
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,685a ,469 ,431 5,234 2,175
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
105
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.28 pada SMA Negeri di atas, memperlihatkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,431 atau 43,1 % ini meunjukkan bahwa
variabel dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel
independen partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan
balik anggaran sebesar 43,1%. Sedangkan sisamya sebesar 0,569 atau
56,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian
ini seperti variabel Kepuasan kerja dan Ketidakpastian Lingkungan
sebagai variabel moderating, Akuntabilitas Publik, Evaluasi Anggaran,
Kesulitan Tujuan Anggaran, Kecukupan Anggaran, Komitmen
Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information
(JRI). Angka koefisien (R) sebesar 0,685 menunjukkan bahwa hubungan
antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena
memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0,5.
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel ANOVA
pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
106
Tabel 4.29
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Negeri
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1014,675 3 338,225 12,346 ,000b
Residual 1150,629 42 27,396
Total 2165,304 45
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 12,346 dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05 maka
keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan (simultan)
mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t digunakan unutk mengetahui seberapa jauh
pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0,05. Hasil uji statsitik t dapat dilihat pada tabel berikut:
107
Tabel 4.30
Hasil Uji Statistik t
SMA Negeri
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
10,967
,536
,097
,588
8,310
,130
,278
,287
,517
,041
,264
1,320
4,130
,350
2,048
,194
,000
,728
,047
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.30 di atas, maka dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.30 dapat terlihat bahwa ketiga variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabel
kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk
kejelasan sasaran anggaran sebesar 0,728 yang jauh di atas 0,05.
Sementara variabel partisipasi anggaran dan umpan balik anggaran
berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja manajerial masing-
masing dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,000 dan 0,047
karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
KM = 10,967 + 0,536 PA + 0,097 KSA + 0,588 UBA
108
5. Hasil Uji Koefisien determinasi (𝐑𝟐)
Tabel 4.31
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Swasta
S
umber:
Data
primer
yang
diolah
T
abel 4.31 pada SMA Swasta di atas, memperlihatkan nilai Adjusted R
Square sebesar 0,612 atau 61,2 % ini meunjukkan bahwa variabel
dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel independen
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran
sebesar 61,2%. Sedangkan sisamya sebesar 0,388 atau 38,8% dijelaskan
oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian ini seperti variabel
Kepuasan kerja dan Ketidakpastian Lingkungan sebagai variabel
moderating, Akuntabilitas Publik, Evaluasi Anggaran, Kesulitan Tujuan
Anggaran, Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen
Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information (JRI). Angka koefisien
(R) sebesar 0,793 menunjukkan bahwa hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena memiliki nilai
koefisien korelasi di atas 0,5.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,793a ,630 ,612 4,932 1,305
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
109
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel ANOVA
pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
Tabel 4.32
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Swasta
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2645,275 3 881,758 36,249 ,000b
Residual 1556,784 64 24,325
Total 4202,059 67
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,
PARTISIPASI ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 36,249 dengan nilai
probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05 maka
keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan (simultan)
mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Uji Statistik t
110
Tabel 4.33
Hasil Uji Statistik t
SMA Swasta
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
11,119
,176
,727
1,254
4,792
,114
,167
,233
,138
,364
,491
-2,320
1,551
4,358
5,387
,024
,126
,000
,000
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.33 di atas, maka dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.33 dapat terlihat bahwa ketiga variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabel
partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial
hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk partisipasi
anggaran sebesar 0,126 yang jauh di atas 0,05. Sementara variabel
kejelasan sasaran anggaran dan umpan balik anggaran berpengaruh
signifikan terhadap variabel kinerja manajerial masing-masing
dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,000 dan 0,000 karena
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
KM = 11,119 + 0,176 PA + 0,727 KSA + 1,254 UBA
111
6. Hasil Uji Koefisien determinasi (𝐑𝟐)
Tabel 4.34
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Jakarta Selatan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,684a ,467 ,438 4,780 1,774
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN,
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Sumber: Output SPSS
Tabel 4.34 pada SMA Jakarta Selatan di atas, memperlihatkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,438 atau 43,8 % ini meunjukkan bahwa
variabel dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel
independen partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan
balik anggaran sebesar 43,8%. Sedangkan sisamya sebesar 0,562 atau
56,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian
ini seperti variabel Kepuasan kerja dan Ketidakpastian Lingkungan
sebagai variabel moderating, Akuntabilitas Publik, Evaluasi Anggaran,
Kesulitan Tujuan Anggaran, Kecukupan Anggaran, Komitmen
Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information
(JRI). Angka koefisien (R) sebesar 0,684 menunjukkan bahwa hubungan
antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena
memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,5.
112
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel
ANOVA pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
Tabel 4.35
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Jakarta Selatan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1082,669 3 360,890 15,796 ,000b
Residual 1233,762 54 22,847
Total 2316,431 57
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN
SASARAN ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 15,796 dengan
nilai probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05
maka keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan
(simultan) mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Uji Statistik t
113
Tabel 4.36
Hasil Uji Statistik t
SMA Jakarta Selatan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
3,392
,337
,631
,357
5,104
,115
,176
,296
,324
,407
,142
,665
2,939
3,584
1,204
,509
,005
,001
,234
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.36 di atas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.36 dapat terlihat bahwa ketiga
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi,
variabel umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial hal ini dapat dilihat dari probabilitas
signifikansi untuk umpan balik anggaran sebesar 0,234 yang jauh
di atas 0,05. Sementara variabel partisipasi anggaran dan
kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja manajerial masing-masing dengan tingkat
probabilitas signifikansi 0,005 dan 0,001 karena memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
KM = 3,392 + 0,337 PA + 0,631 KSA + 0,357 UBA
114
7. Hasil Uji Koefisien determinasi (𝐑𝟐)
Tabel 4.37
Hasil Uji Koefisien Determinasi
SMA Tangerang Selatan
Sumber: Output SPSS
Tabel 4.37 pada SMA Tangerang Selatan di atas, memperlihatkan
nilai Adjusted Square sebesar 0,579 atau 57,9 % ini meunjukkan bahwa
variabel dependen kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel
independen partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan
balik anggaran sebesar 57,9%. Sedangkan sisamya sebesar 0,421 atau
42,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model dalam penelitian
ini seperti variabel Adjusted R Square sebesar 0,438 atau 43,8 % ini
meunjukkan bahwa variabel dependen kinerja manajerial dapat
dijelaskan oleh variabel independen partisipasi anggaran, kejelasan
sasaran anggaran, umpan balik anggaran sebesar 43,8%. Sedangkan
sisamya sebesar 0,562 atau 56,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar model dalam penelitian ini seperti variabel Kepuasan kerja dan
Ketidakpastian Lingkungan sebagai variabel moderating, Akuntabilitas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,776a ,602 ,579 5,460 1,717
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
115
Publik, Evaluasi Anggaran, Kesulitan Tujuan Anggaran, Kecukupan
Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran dan Job
Relevant Information (JRI). Angka koefisien (R) sebesar 0,684
menunjukkan bahwa hubungan antar variabel independen dengan
variabel dependen adalah tidak kuat, karena memiliki nilai koefisien
korelasi di atas 0,5. Angka koefisien (R) sebesar 0,776 menunjukkan
bahwa hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen
adalah kuat, karena memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,5.
a. Hasil Uji Statistik Secara Simultan (F)
Hasil uji statistik secara simultan dapat dilihat pada tabel
ANOVA pada software pengolah data SPSS 22.0 dibawah ini.
Tabel 4.38
Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAa
SMA Tangerang Selatan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2340,065 3 780,022 26,167 ,000b
Residual 1550,060 52 29,809
Total 3890,125 55
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
Sumber: Data primer yang diolah
Dari table ANOVA diperoleh nilai F sebesar 26,167 dengan
nilai probabilitas (sig) sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,05 maka
116
keputusannya adalah menerima H1 diterima. Hal tersebut
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, dan umpan balik anggaran secara bersamaan (simultan)
mempengaruhi kinerja manajerial.
b. Uji Statistik t
Tabel 4.39
Hasil Uji Statistik t
SMA Tangerang Selatan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig. B Std.Error Beta
1 (Constant)
PARTISIPASI ANGGARAN
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
UMPAN BALIK
ANGGARAN
-11,945
,336
,643
1,221
7,652
,134
,261
,245
,257
,224
,522
-1,561
2,511
2,469
4,982
,125
,015
,017
,000
a. Dependent Variabel : Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.39 di atas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut
Selain itu, pada tabel 4.39 dapat terlihat bahwa ketiga variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabel
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan umpan balik
anggaran berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
manajerial masing-masing dengan tingkat probabilitas
KM = -11,945 + 0,336 PA + 0,643 KSA + 1,221
UBA
117
signifikansi 0,015; 0,017; dan 000 karena memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05.
118
Analisis Hasil Pengujian Regresi Berganda
Hipotesis 1: Pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial
Berdasarkan tabel 4.29 (SMA Negeri), 4.32 (SMA Swasta), 4.35
(SMA Jakarta Selatan), 4.38 (SMA Tangerang Selatan) terlihat
bahwa tingkat signifikansi 0,000 karena nilai probabilitas lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05) hal ini berarti H1 diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja manajerial dan model regresi ini layak untuk
digunakan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Noor Azis (2011) yang mengungkapkan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran dapat dibuktikan secara signifikan
mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial demikian
juga untuk umpan balik anggaran dapat di buktikan secara
signifikan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
manajerial. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel
karakteristik sistem penganggaran yang lain, yaitu partisipasi
penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan umpan balik
anggaran dari ketiganya hanya variabel partisipasi penyusunan
anggaran berhasil ditunjukkan secara signifikan pengaruhnya
terhadap meningkatnya kinerja manajerial.
119
Menurut Istiyani (2009) lima variabel karakteristik tujuan
anggaran (Partisipasi, kejelasan, evaluasi, umpan balik dan
kesulitan) mempengaruhi kinerja aparat Pemda secara bersama-
sama sebesar 62,2 % sedangan 37,8% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak di modelkan dalam penelitian ini.
Hipotesis 2: Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja
Manajerial
Pada tabel 4.30 (SMA Negeri), 4.36 (SMA Jakarta Selatan),
4.39 (SMA Tangerang Selatan) menunjukkan bahwa H2 terbukti
signifikan pada kinerja manajerial, namun tidak signifikan pada
tabel 4.33 (SMA Swasta). Hasil ini membuktikan bahwa partisipasi
anggaran dijalankan dengan efektif dalam suatu organisasi serta
adanya kecenderungan yang lebih besar dari bawahan untuk
menerima target anggaran bila mereka turut serta memegang
kendali akan meningkat apabila partisipasi penganggaran diberikan
kepada `manajer. Namun apabila partisipasi anggaran tidak
dijalankan dengan baik dan memadai dalam suatu perusahaan, maka
anggaran tersebut ditetapkan secara sepihak saja berimplikasi
terhadap tidak akan wujudnya kinerja manajerial pada perusahaan
tersebut, sehingga partisipasi anggaran yang efektif dibutuhkan
terhadap kinerja manajerial. Partisipasi anggaran harus berperan
aktif dalam membantu jalannya aktiviatas suatu organisasi sehingga
120
dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya terhadap
kinerja manajerial.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
Chong (2002) dalam Prihandini (2011) dan Edwin (2014),
partisipasi anggaran merupakan sebuah proses dimana
bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat
dan mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran.
Beberapa studi yang berkaitan dengan partisipasi anggaran antara
lain Jalaluddin dan Bahri (2009), Wulandari (2013), Bangun (2009),
dan Prihandini (2011) dalam Edwin (2014) yang semuanya
menunjukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap
kinerja pemerintah daerah.
Selain itu penelitian juga konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
manajer yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan
menginternalisasikan standar dan tujuan yang ditetapkan dan
mendorong kepuasan pribadi dari pekerjaan pencapaian anggaran
sehingga akan mendorong peningkatan kinerja manajerial.
Namun berbeda dengan hasil penelitian Anggraeni (2009) dalam
Edwin (2014) juga meneliti mengenai pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah kota Labuhan
Batu di Sumatra Utara. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
secara parsial maupun simultan tidak terdapat pengaruh antara
121
partisipasi anggaran terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah Kota
Labuhan Batu. Hal ini mungkin disebabkan karena dalam
mendapatkan, merencanakan, dan mengelola anggaran di
pemerintahan sudah ditetapkan standar jumlahnya sesuai peraturan
pemerintah daerah sehingga tidak berdasarkan reward atau
pemberian bonus kepada pegawai, sehingga pegawai tidak terpacu
untuk berpartisipasi secara aktif secara sepenuh hati.
Hipotesis 3: Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial
Pada tabel 4.33 (SMA Swasta), 4.36 (SMA Jakarta Selatan),
4.39 (SMA Tangerang Selatan) menunjukkan bahwa H3 terbukti
signifikan pada kinerja manajerial, namun tidak signifikan pada
tabel 4.30 (SMA Negeri). Hasil ini membuktikan bahwa jika
kejelasan sasaran anggaran dijalankan dengan baik dengan
memberikan reaksi yang positif dan secara realtif dalam suatu
organisasi, maka kinerja manajerial dapat menentukan target dalam
mencapai anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja yang akan
dilakukan sehingga apa yang telah ditargetkan pada awalnya dapat
terealisasi dengan baik.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penelitian sebelumnya Putra (2013) yang membuktikan bahwa
kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja manajerial SKPD. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa
122
fakta yang ditemukan dilapangan menunjukan hubungan yang
sesuai satu sama lain dimana dengan adanya kejelasan sasaran
anggaran maka aparat dapat menentukan target dalam mencapai
anggaran tersebut, dan merumuskan apa saja yang akan dilakukan
sehingga apa yang telah ditargetkan pada awalnya dapat terealisasi
dengan baik.
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis
(2011) berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang
menunjukkan kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja manajerial. Oleh Argyris (1952) serta
Hansen dan Mowen (2000) dalam Azis (2011) Manajemen puncak
hanya secara formal menerima anggaran dari manajer di bawahnya
dan tidak mempelajari masukan yang diberikan, dengan demikian
manfaat perilaku yang diharapkan dari partisipasi tidak akan
terwujud. Akibatnya dengan kejelasan sasaran anggaran pada
tingkat manajer fungsional hanyalah pada tingkat perencanaan.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel
(2015) bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah.
Dengan demikian, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap
kinerja aparat pemerintah ditolak.
123
Hipotesis 4: Umpan balik anggaran terhadap kinerja
manajerial
Pada tabel 4.30 (SMA Negeri), 4.33 (SMA Swasta), 4.39 (SMA
Tangerang Selatan) menunjukkan bahwa H4 terbukti signifikan
pada kinerja manajerial, namun tidak signifikan pada tabel 4.36
(SMA Jakarta Selatan). Hasil ini membuktikan bahwa jika umpan
balik anggaran dijalankan dengan baik dalam suatu organisasi,
maka semakin tinggi kinerja manajerial dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya tersebut. Namun apabila umpan balik
anggaran tidak dijalankan dengan baik dan memadai dalam suatu
perusahaan, maka umpan balik anggaran yang sedikit akan
melemahkan kinerja dan kinerja aparat Pemda juga akan turun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nobel (2015) bahwa umpan balik anggaran berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah.
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kinerja aparat pemda dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sebaliknya jika
umpan balik anggaran sedikit akan melemahkan kinerja aparat
Pemda juga akan turun.
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran pemerintah. Umpan balik anggaran
merupakan variabel motivasi yang menggambarkan informasi
124
mengenai pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan. Umpan
balik anggaran merupakan variabel motivasi yang menggambarkan
informasi mengenai pencapaian kinerja yang telah dilaksanakan.
125
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari beberapa SMA
Negeri dan SMA Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan melalui
kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan metode regresi berganda,
hasil penelitian ini dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji statistik f pada SMA Negeri menyatakan bahwa partisipasi
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan
oleh Noor Azis (2011).
2. Hasil uji statistik f pada SMA Swasta menyatakan bahwa partisipasi
anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan
oleh Noor Azis (2011).
3. Hasil uji statistik f pada SMA Jakarta Selatan menyatakan bahwa
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
dilakukan oleh Noor Azis (2011).
126
4. Hasil uji statistik f pada SMA Tangerang Selatan menyatakan bahwa
partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik
anggaran berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dilakukan
oleh Noor Azis (2011).
5. Hasil uji statistik t menyatakan bahwa partisipasi anggaran pada SMA
Negeri, SMA Jakarta Selatan, dan SMA Tangerang Selatan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial kecuali pada
SMA Swasta yang tidak signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Brownell dan McInnes (1986) dalam Azis (2011)
dan Indarto dan Ayu (2011).
Namun berbeda dengan hasil penelitian Anggraeni (2009) dalam
Edwin (2014) juga meneliti mengenai pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah kota Labuhan Batu di
Sumatra Utara. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa secara parsial
maupun simultan tidak terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran
terhadap kinerja SKPD pemerintah daerah Kota Labuhan Batu.
6. Hasil uji statistik t menyatakan bahwa kejelasan sasaran anggaran pada
SMA Swasta, SMA Jakarta Selatan, dan SMA Tangerang Selatan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial kecuali pada
SMA Negeri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putra
(2013).
127
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Azis
(2011) berdasarkan hasil analisis pengaruh tidak langsung yang
menunjukkan kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nobel (2015)
bahwa kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan kinerja aparat pemerintah daerah. Dengan
demikian, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja
aparat pemerintah ditolak.
7. Hasil uji statistik t menyatakan bahwa umpan balik anggaran pada
SMA Negeri, SMA Swasta dan SMA Tangerang Selatan berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja manajerial kecuali pada SMA
Jakarta Selatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Nobel (2015).
Namun berbeda dengan penelitian Redemptus (2012) yang
menunjukkan umpan balik anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja pelaksanaan anggaran pemerintah.
B. Saran
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan sehingga ada beberapa
saran yang diberikan agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih
berkualitas dimasa yang akan datang khususnya untuk peneliti selanjutnya
yaitu sebagai berikut:
128
1. Penelitian selanjutnya disarankan dapat memperoleh data melalui
sumber lain seperti wawancara dari beberapa responden sehingga
dapat lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan
menghindari pengisian kuesioner yang tidak tepat.
2. Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti judul yang sama, peneliti
menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan
variabel lain seperti komitmen organisasi, transparansi, akuntanbilitas
publik atau menjadikan variabel tersebut sebagai variabel pemoderasi
maupun variabel intervening dalam penelitian yang akan dilakukan.
3. Populasi penelitian tidak hanya diambil pada sekolah SMA Negeri dan
Swasta di Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan, namun bisa
dikembangkan pada sekolah tingkat SMP, SD dan lainnya, sehingga
memungkinkan adanya perbedaan hasil dan kesimpulan apabila
dilakukan untuk objek yang berbeda.
129
DAFTAR PUSTAKA
A, Matthew Abata.” Global Journal of Contemporary Research in Accounting,
Auditing and Business Ethics (GJCRA) An Online International Research
Journal”. ISSN: 2311-3162, 2014 Vol: 1 Issue 3, 2014
Arifin, Johan. “Pengaruh Karakteristik gaya Penyusunan Anggaran Terhadap
Efisiensi Biaya. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen”. ISSN : 1410-
9018, volume 9 No. 1, hal. 23-35, Januari 2007.
Az, Yeyen. “Pengaruh Revisi Anggaran, Partisipasi Anggaran, Tingkat
Kesulitan, Serta Evaluasi dan Umpan Balik Terhadap Pencapaian
Anggaran yang Efektif (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kota Payakumbuh)”.Skripsi, Universitas Negeri Padang. 2013.
Azis, Noor. “Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran,Kejelasan
Anggaran,dan Umpan Balik Terhadap Peningkatan Kinerja Manajerial
Melalui Kepuasan Kerja dan Ketidakpastian Lingkungan sebagai
Variabel Moderating”.Analisis Manajemen Vol. 5 No. 1, Juli 2011.
Bustami, Bastian dan Nurlela. “Akuntansi Biaya Melalui Pendekatan
Manajerial”, Penerbit Mitra Wacana Media, Edisi pertama. Jakarta,
2009.
Carina, Jessi. “3 Tahun Korupsi Dana BOS, Mantan Kepsek di Bekasi Ditahan” :
Koran Kompas”, Bekasi, 2015.
Carter, William K. “Akuntansi Biaya”. Salemba Empat, Edisi 14. Jakarta, 2012.
Darmansyah, M. Nobel. “Pengaruh Karakterisitik Tujuan Anggaran Terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Iindragiri Hulu”. Jom.
FEKON Vol 2. No 2 , Oktober 2015.
Darwin, Bakri. “Anggota Dewan Minta Kasus Dana BOS Diusut” : Koran
Serambi Indonesia. 2016.
Edwin, Fladimir Mbon. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kejelasan
Sasaran Anggaran, dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah”, Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2014.
Fibrianti, Diana dan Ikhsan Budi Riharjo. “Pengaruh Partisipasi Anggaran,
Desentralisasi, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan
terhadap Kinerja Manajerial pada Pemerintahan Kota Surabaya”.
Jurnal Ilmi dan Riset Akuntansi, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21 Update
PLS Regresi”, Edisi 7, Badan Penerbit Univeritas Diponegoro.
Semarang, 2013.
130
Hansen dan Mowen, Management Accounting, 5th Edition, South-Western
College Publishing.
, “Manajemen Biaya: Akuntansi dan Pengendalian”.
Salemba Empat, Edisi Pertama. Jakarta, 2011.
Indarto, Stefany Lily dan Stephana Dyah Ayu. “Pengaruh Partisipasi dalam
Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui
Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan
Anggaran, dan Job Relevant Information (JRI)”, Seri Kajian Ilmiah,
Volume 14, Nomor 1, Semarang, Januari 2011.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.
Indriantoro, Nur, An Empirical Study of Locus of Control and Cultural
Dimensions as Moderating Variables of The Effect of Participative
Budgeting on Job Performance and Job Satisfaction, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 1, Hal. 97 – 114. 2000.
Istiyani. “Pengaruh Karakteristik tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten
Temanggung”, Tesis Universitas Sebelas Maret: Surakarta. (Tidak
dipublikasikan). 2009.
Mah'd, Osama. Husam Al-Khadash. Mohammed Idris, and Abdulhadi Ramadan.
“The Impact of Budgetary Participation on Managerial Performance:
Evidence from Jordanian University Executives.” Journal of Applied
Finance & Banking, vol. 3, no. 3, 2013.
Mardiasmo. ”Akuntansi Sektor Publik”, Edisi Keempat. Andi, Yogyakarta, 2009.
Murthi, dkk. “Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja
Manajerial Pada Rumah Sakit Pemerintah di Kota Denpasar”, Tesis
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, 2008.
Mediaty. “Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, dan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja aparatur Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi
Selatan”, Majalah Ekonomi, 3, 299-311. 2010.
Natalia, Dewinda Putri. “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Peran
Manajer Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Manajerial
Satuan Kerja Perangkat Daerah”, Skripsi, Universitas Diponegoro.
2010.
Nuraini dan Dian Indudewi. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,
Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Brebes”. Jurnal Ilmiah USM,
Semarang, 2012.
131
Nurcahyani, Kunwaviyah. “Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial melalui komitmen organisasi dan persepsi sebagai variabel
intervening”, Jurnal, Fakultas Ekonomi, Undip, Semarang, 2010.
Nur, Rahmi Emilia. Willy Abdillah, dan Abdullah. “Pengaruh Partisipasi dalam
Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Serta Peran Manajerial
Pengeloalaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah
(Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi Bengkulu)” Jurnal Fairness
Volume 3, Nomor 3, 42- 53, 2013.
Nobel, M. Darmansyah. “Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran terhadap
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu”, Jom.
FEKON Vol 2. No 2 ,Oktober 2015.
Nor, Wahyudin . “Desentralisasi dan Gaya Kepemimpina Sebagai Variabel
Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran
dan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi X Unhas
Makassar. 2007.
Philipus. “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran, Umpan Balik
Anggaran, Evaluasi Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Kinerja manajerial Aparat Pemerintah”, Simposium Nasional
Akuntansi. 2011.
Prihandini, A.N. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja
Aparat Pemerintah Daerah dengan Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel Moderating”, Skripsi, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta, 2011.
Putra, Deki. “Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Kejelasan Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah”, Jurnal.
Fakultas Ekonomi Universitas Negri Padang, Sumatra Barat, Padang,
2013.
Redemptus, Alfons Benedik Suluh. “Pengaruh Karakteristik Penganggaran
Terhadap Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pemerintah (Studi Pada
Satuan Kerja Lingkup Wilayah Kerja KPPN Malang)”, Simposium
Nasional Akuntansi Vii. Bali, 2012.
Sadjiarto, Arja. “Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah”, Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol 2,: 138-150, Nopember 2000.
Sarjana, I Made, Luh. Mei Wahyuni, dan I Made Sura Ambarajaya. 2012.
Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajerial pada PT
(PERSERO) Angkasa Pura 1 Bandara Ngurah Rai-Bali. Jurnal Bisnis
dan Kewirausahaan. Volume 8 Nomor 1, Maret 2012.
Sartono, Yulianus dan Ch. Heni Kurniawan. “Pengaruh Karakteristik Tujuan
Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah pada Satuan
132
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai Barat”. Simposium
Nasional Akuntansi IX Padang, 2014.
Sumarno, J. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap
Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial”, SNA
VIII Solo, 15-16 September 2005.
Surbakti. “Pengawas Sekolah Temukan Penyalahgunaan Pemanfaatan Dana BOS
dan Beasiswa Di Karo. Medan : Koran Sinar Indonesia Baru, No.
12.386 tahun ke-42, hal 14. 2012.
Sutedjo. “Persepsi Stakeholders Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Sekolah (Studi Kasus di Sekolah Menengah
Pertama Standar Nasional Kabupaten Kendal)”, Tesis Magister
Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Triana, Maya. Yuliusman, dan Wirmie Eka Putra. “Pengaruh Partisipasi
Anggaran, Budget Emphasis, dan Locus of Control terhadap Slack
Anggaran (Survei pada Hotel Berbintang di Kota Jambi)”, e-Jurnal
Binar Akuntansi Volume 1 Nomor 1, September 2012.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wijayanti, Titik. “Pengaruh Budaya dan Komitmen Organisasi Serta
Hubungannya Antara Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial
Perusahan AMDK di Pasuruan,” Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 2,
Nomor 01, April 2012.
Wulandari, V.A. “Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja
Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah kota
Pekanbaru)”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Pekanbaru.
(Tidak dipublikasikan), 2009.
Yudhi, Riswan Fahrianta dan Viani Carolina. “Analisis Efisiensi Anggaran
Belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas”, Jurnal Manajemen dan
Akuntansi, Volume 13, Nomor 1, Banjarmasin, April 2012.
133
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 2
Kuesioner Penelitian
147
Jakarta, Januari 2016
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya :
Nama : Nopita Helmi
Nim : 1111082000007
Fak/Jur : Ekonomi dan Bisnis / Akuntansi
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Umpan
Balik Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya
saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai
penelitian kinerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan
saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor
kunci untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran
anggaran, umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dengan
lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor
yang tidak di isi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima
kasih.
Dosen Pembimbing I Hormat saya,
Peneliti
Dr. Rini, Ak., CA Nopita Helmi
148
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ........................
Nama Sekolah : ........................
Jabatan : kepala sekolah wakil kepala sekolah
TU/ Administrasi Guru
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : < 28 th 29-35th 36-45 th >45th
Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3
Pengalaman Kerja : <3 th 3-8 th 8-15 th >16 th
149
1. Partisipasi Anggaran (𝐗𝟏)
Jawaban atas pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk
menjelaskan peran Bapak/Ibu dalam penyusunan anggaran. Mohon
Bapak/Ibu menjawab pertanyaaan di bawah ini dengan memberi tanda
silang (X) pada pertanyaan di bawah ini sesuai dengan penelitian anda,
dimana:
1= Sangat Rendah (SR) 3= Sedang (S) 5= Sangat Tinggi (ST)
2= Rendah (R) 4= Tinggi (T)
No. Pernyataan SR R S T ST
1. Seberapa jauh keterlibatan saudara
dalam penyusunan anggaran pada
organisasi anda?
2. Seberapa logis/masuk akalnya alasan
yang saudara berikan untuk merevisi
anggaran yang dibuat?
3. Seberapa sering saudara memberikan
pendapat atau opini tentang anggaran
kepada atasan anda?
4. Seberapa penting kontribusi saudara
terhadap proses penyusunan
anggaran?
5. Seberapa jauh pengaruh saudara
terhadap penetapan anggaran akhir
pada organisasi anda?
6. Seberapa sering saudara dimintai
pendapat atau opini saudara ketika
anggaran disusun?
150
2. Kejelasan Sasaran Anggaran ( 𝐗𝟐)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS)
3= Kurang Setuju (KS) 4= Setuju (S) 5= SangatSetuju (SS)
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya memahami persis apa yang
harus saya lakukan dalam
pekerjaan saya.
2. Saya memahami bagaimana
kinerja saya diukur.
3. Saya memiliki sasaran yang jelas
yang membantu saya dalam
melakukan pekerjaan.
4. Saya mempunyai batas waktu
untuk mencapai sasaran
pekerjaan.
5. Jika saya mempunyai lebih dari
satu sasaran untuk dicapai, saya
mengetahui mana yang paling
penting dan yang kurang
penting.
6. Sasaran dalam pekerjaan saya
cukup menantang, tetapi layak (
tidak terlalu mudah maupun
sulit)
7. Dalam instansi ini, tim bekerja
sama untuk mencapai sasaran
151
3. Umpan Balik Anggaran ( 𝐗𝟑)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana :
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS)
3= Kurang Setuju (KS) 4= Setuju (S) 5=
SangatSetuju
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Anggaran ynag telah terealisasi
selalu dibandingkan dengan
varian yang telah direncanakan
sebelumnya
2. Saya memperoleh sejumlah
umpan balik dan pengarahan atas
penyimpangan anggaran yang
terjadi
3. Atasan akan memberikan arahan
menuju perbaikan jika terjadi
selisih anggaran pada bagian
saya
4. Atasan memberitahu seberapa
baik usaha yang saya lakukan
dalam mencapai sasaran
anggaran
152
4. Kinerja Manajerial (Y)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana :
1= Sangat Rendah (SR) 3= Sedang (S) 5= Sangat Tinggi (ST)
2= Rendah (R) 4= Tinggi (T)
Bersambung ke halaman selajutnya
No. Pernyataan SR R S T ST
1. Perencanaan: Menentukan tujuan,
kebijakan, dan tindakan dan rencana
kegiatan seperti penjadwalan kerja,
penyusunan anggaran dan
pemrograman.
2. Investigasi: Mengumpulkan dan
menyampaikan informasi yang
berguna sebagai catatan, laporan dan
mengukur hasil
3. Pengkoordinasian: Tukar menukar
informasi dalam organisasi untuk
mengkoordinasikan dan
menyesuaikan program dengan
bagian lain
4. Evaluasi: Menilai dan
Mengevaluasi rencana kerja, laporan
kerja maupun kinerja yang diamati
pada unit/ sub unit saudara
5. Pengawasan: Mengarahkan,
memimpin, membimbing dan
mengembangkan bawahan, yang ada
pada unit/sub unit saudara
153
Lanjutan ...
No. Pernyataan
SR R S T ST
6. Pemilihan staff : memilih
pegawai baru dan mempertahankan
angkatan kerja pada unit / sub unit
saudara (misalnya: menempatkan
dan mempromosikanbawahan
saudara)
7. Negosiasi : melakukan tawar
menawar dan melakukan kontrak
untuk barang atau jasa yang
dibutuhkan pada unit / sub unit
saudara dengan pihak luar
8. Perwakilan : mempromosikan
visi, misi dan tujuan organisasi
dengan cara berkonsultasi secara
lisan atau berhubungan dengan
pihak lain di luar organisasi
9. Kinerja secara keseluruhan :
mengevaluasi kinerja anda secara
keseluruhan
Terima kasih
154
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 3
Jawaban Responden
155
Jawaban karakteristik responden
No. Jenis
kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
1. 1 4 3 4
2. 1 4 2 4
3. 1 2 2 3
4. 2 2 2 3
5. 1 4 1 4
6. 2 4 2 4
7. 2 4 3 4
8. 1 3 2 3
9. 2 4 3 4
10. 1 3 2 3
11. 1 4 4 4
12. 1 4 2 4
13. 1 4 2 4
14. 2 4 2 4
15. 1 4 2 4
16. 1 4 3 4
17. 1 4 3 4
18. 2 4 2 4
19. 2 4 3 4
20. 2 4 3 4
21. 1 4 3 4
22. 2 3 2 3
23. 2 3 2 3
24. 2 3 1 4
25. 1 4 3 2
26. 1 4 3 4
27. 1 3 2 3
28. 2 4 2 4
29. 2 2 2 2
30. 1 4 3 4
31. 1 4 2 4
32. 2 1 2 2
33. 1 1 2 2
34. 1 1 2 1
35. 2 4 2 4
36. 1 3 2 3
37. 2 3 2 3
156
No. Jenis
kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
38. 1 4 2 4
39. 2 3 2 4
40. 2 4 2 4
41. 2 1 2 1
42. 2 2 2 1
43. 2 1 2 1
44. 1 4 2 4
45. 1 4 2 4
46. 2 4 3 4
47. 2 3 2 3
48. 2 4 2 4
49. 1 4 2 4
50. 1 4 2 4
51. 2 1 3 1
52. 1 1 2 1
53. 1 2 2 4
54. 1 4 2 4
55. 1 4 2 4
56. 1 4 3 4
57. 2 4 2 4
58. 2 4 2 4
59. 1 4 3 4
60. 1 4 2 4
61. 1 4 2 4
62 2 3 1 3
63 1 2 1 2
64. 1 3 3 3
65. 2 3 2 3
66. 2 4 2 4
67. 2 3 2 4
68. 2 3 2 4
69. 1 4 2 4
70. 1 2 2 2
71. 1 3 2 4
72. 2 4 2 4
73. 2 4 3 4
74. 1 3 3 3
75 2 4 2 4
76 1 2 2 3
157
No. Jenis
kelamin
Umur Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
77. 1 4 2 4
78. 2 4 3 4
79. 2 3 2 3
80. 2 4 2 4
81. 1 3 2 3
82. 1 3 2 3
83. 1 2 2 4
84. 1 3 2 2
85. 2 1 1 1
86. 1 4 2 4
87. 2 3 2 2
88. 2 3 2 3
89. 2 3 2 2
90. 2 3 2 4
91. 1 4 3 4
92. 1 4 3 4
93. 1 1 2 2
94. 1 1 2 2
95. 1 3 2 4
96. 2 3 2 2
97. 1 1 2 2
98. 2 3 2 2
99. 1 1 2 2
100 1 4 2 4
101. 1 4 3 4
102. 2 1 2 1
103. 1 3 2 2
104. 1 4 1 4
105. 2 3 3 3
106. 2 1 2 2
107 1 2 2 3
108. 2 2 2 2
109. 2 2 2 3
110. 1 4 2 4
111. 2 4 2 4
112. 1 2 2 2
113. 1 2 2 2
114. 2 2 1 3
Total 228 354 246 369
158
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL PARTISIPASI ANGGARAN (PA) SMA NEGERI, SMA SWASTA, SMA
JAKARTA SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG
SELATAN
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 3 1 1 3 3 2 1
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 2 2
4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 1 1 3 3 1 1
4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 2 2
5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 1 1 2 1 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5
3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
1 2 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 3 2 1 1
5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4
2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1
3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
1 2 1 2 1 1 4 3 4 3 3 3 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3
5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3
5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 5 5 4 4 4 4 1 2 1 1 2 1
3 4 3 4 4 3 2 5 4 1 1 1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2
3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3
5 4 5 5 5 5 2 3 2 3 2 2 5 4 5 5 5 5 1 5 1 3 2 1
159
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG
SELATAN
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 5 4
2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 4 4 3 3 4
1 1 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 1 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 5 4
1 1 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 4 3 3 3 5 5 5 5 4 5
1 1 2 1 2 2 2 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5
5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 1 4 4 5 4 4 4
3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2 3 4 4 2 2
2 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 1 1
4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 1 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1
4 4 4 3 3 4 1 1 1 1 1 1 3 5 3 4 2 3 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3
1 2 1 1 2 1 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2
3 3 3 2 2 3 5 5 4 4 5 5 2 5 4 1 1 1 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3
4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2
1 5 1 3 2 1 4 4 5 4 4 4 2 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 4 5 4 4 5 4 4 2 2 3 1 1
4 3 3 4 4 4 1 4 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 4 4 3 4 3 3
160
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG
SELATAN
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
PA
1
PA
2
PA
3
PA
4
PA
5
PA
6
1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 4
1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 3 3 5 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 3 5 4 5 4 4 3 1 2 3 2 1 2
3 2 3 3 2 2 5 4 5 4 4 5 3 4 4 5 3 3
1 1 1 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 3
4 2 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
3 5 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 3
3 3 3 3 3 2
3 4 4 3 3 4
4 3 3 5 4 4
5 4 4 4 4 4
1 2 3 2 1 2
3 4 4 5 3 3
3 4 3 3 3 3
161
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KEJELASAN SASARAN ANGGARAN (KSA) SMA NEGERI, SMA SWASTA,
SMA JAKARTA SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4
5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 5 4 3
3 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 4 5
4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5
5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
162
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
1 2 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 2
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4
163
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
KS
A1
KS
A2
KS
A3
KS
A4
KS
A5
KS
A6
KS
A7
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4
5 4 5 4 5 4 4 2 3 2 2 3 2 2 5 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5
1 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 5
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4
5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4
5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 3 4
5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5
5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 5
5 5 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 3 5
4 4 4 4 5 4 4
2 3 4 4 3 3 4
5 4 4 5 5 4 4
4 3 3 3 4 3 4
5 4 5 5 5 4 5
164
4 4 4 4 4 4 4
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL UMPAN BALIK ANGGARAN (UBA) SMA NEGERI, SMA SWASTA, SMA
JAKARTA SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5
5 3 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 1 1 1 1
5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3
2 2 3 2 4 4 5 4 2 2 3 2 5 5 5 5
5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3
5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3
165
4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5
5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 4 4 4 5 1 1 1 1 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 2 4 4
4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1
4 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4
166
1 1 1 1 4 4 4 4 5 5 4 4 1 1 1 1
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 5 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 1 1 1 1
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5
4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4
4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5
1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 4 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4
167
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA
SELATAN
SMA TANGERANG
SELATAN
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
UBA
1
UBA
2
UBA
3
UBA
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4
5 3 5 5
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 5 5
3 4 4 4
4 4 4 4
3 3 3 4
5 5 5 4
4 4 4 4
168
JAWABAN RESPONDEN VARIABEL KINERJA MANAJERIAL (KM) SMA NEGERI, SMA SWASTA, SMA JAKARTA
SELATAN, SMA TANGERANG SELATAN
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 2 1 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 2
5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 3 5
4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 3 3 3 4 4 3 4 5 3 2 2 4 3 2 2 2 3 5 3 3 3 4 4 3 4 5 1 2 4 4 5 1 2 2 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 5 5 2 2 2 3
5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3
3 4 5 5 4 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
169
SMA NEGERI
SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5
2 2 2 2 2 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 2 4 4
2 3 2 3 2 2 1 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 1 1 1 1 3 1 1 5 4
4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
170
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 5 1 1 1 1 1 1 1
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
1 2 4 4 5 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 3 5 5 2 2 2 3 5 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 2 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 3 3 5 4 4 5 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4
4 3 4 4 4 3 2 4 4 1 1 1 1 3 1 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4
5 5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4
1 5 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 3 2 2 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 5 5 3 3 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 2 3 2 2 3 2 2 3
171
5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4
SMA NEGERI SMA SWASTA SMA JAKARTA SELATAN SMA TANGERANG SELATAN
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
K
M
1
K
M
2
K
M
3
K
M
4
K
M
5
K
M
6
K
M
7
K
M
8
K
M
9
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
4 4 5 4 4 5 5 3 4
3 3 4 3 3 3 4 4 4
3 4 4 4 3 2 2 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 5 3 4 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 3 2 2 3 2 2 3
5 5 5 4 4 4 4 5 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3
172
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LAMPIRAN 4
Hasil Output
173
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Negeri Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,827** ,849** ,824** ,840** ,837** ,951**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA2 Pearson Correlation ,827** 1 ,658** ,795** ,735** ,691** ,866**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA3 Pearson Correlation ,849** ,658** 1 ,826** ,792** ,759** ,890**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA4 Pearson Correlation ,824** ,795** ,826** 1 ,873** ,754** ,928**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PA5 Pearson Correlation ,840** ,735** ,792** ,873** 1 ,837** ,930**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46
46
PA6 Pearson Correlation ,837** ,691** ,759** ,754** ,837** 1 ,893**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,951** ,866** ,890** ,928** ,930** ,893** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
174
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Swasta
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,740** ,776** ,820** ,793** ,812** ,923**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA2 Pearson Correlation ,740** 1 ,806** ,691** ,631** ,706** ,851**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA3 Pearson Correlation ,776** ,806** 1 ,706** ,670** ,773** ,879**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA4 Pearson Correlation ,820** ,691** ,706** 1 ,790** ,822** ,899**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA5 Pearson Correlation ,793** ,631** ,670** ,790** 1 ,876** ,887**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PA6 Pearson Correlation ,812** ,706** ,773** ,822** ,876** 1 ,929**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,923** ,851** ,879** ,899** ,887** ,929** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
175
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Jakarta Selatan
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,797** ,832** ,809** ,793** ,807** ,935**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA2 Pearson Correlation ,797** 1 ,773** ,744** ,630** ,691** ,855**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA3 Pearson Correlation ,832** ,773** 1 ,713** ,708** ,755** ,883**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA4 Pearson Correlation ,809** ,744** ,713** 1 ,855** ,864** ,921**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA5 Pearson Correlation ,793** ,630** ,708** ,855** 1 ,841** ,894**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PA6 Pearson Correlation ,807** ,691** ,755** ,864** ,841** 1 ,917**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,935** ,855** ,883** ,921** ,894** ,917** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 58 58 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
176
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Correlations
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PARTISIPASI ANGGARAN
PA1 Pearson Correlation 1 ,755** ,767** ,823** ,816** ,828** ,932**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA2 Pearson Correlation ,755** 1 ,709** ,718** ,695** ,695** ,855**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA3 Pearson Correlation ,767** ,709** 1 ,781** ,709** ,767** ,876**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA4 Pearson Correlation ,823** ,718** ,781** 1 ,783** ,717** ,897**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA5 Pearson Correlation ,816** ,695** ,709** ,783** 1 ,868** ,906**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PA6 Pearson Correlation ,828** ,695** ,767** ,717** ,868** 1 ,906**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56
PARTISIPASI ANGGARAN Pearson Correlation ,932** ,855** ,876** ,897** ,906** ,906** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 56 56 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
177
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Negeri
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,853** ,604** ,408** ,246 ,183 ,581** ,800**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,005 ,100 ,223 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA2 Pearson Correlation
,853** 1 ,683** ,499** ,286 ,436** ,496** ,844**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,054 ,002 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA3 Pearson Correlation
,604** ,683** 1 ,824** ,483** ,488** ,546** ,875**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA4 Pearson Correlation
,408** ,499** ,824** 1 ,701** ,576** ,372* ,792**
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 ,011 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA5 Pearson Correlation
,246 ,286 ,483** ,701** 1 ,454** ,255 ,605**
Sig. (2-tailed) ,100 ,054 ,001 ,000 ,002 ,087 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KSA6 Pearson Correlation
,183 ,436** ,488** ,576** ,454** 1 ,226 ,582**
Sig. (2-tailed) ,223 ,002 ,001 ,000 ,002 ,130 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
178
KSA7 Pearson Correlation
,581** ,496** ,546** ,372* ,255 ,226 1 ,707**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,011 ,087 ,130 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,800** ,844** ,875** ,792** ,605** ,582** ,707** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 46 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
179
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Swasta
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,681** ,605** ,456** ,570** ,568** ,447** ,791**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA2 Pearson Correlation
,681** 1 ,670** ,624** ,616** ,639** ,491** ,843**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA3 Pearson Correlation
,605** ,670** 1 ,696** ,659** ,619** ,574** ,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA4 Pearson Correlation
,456** ,624** ,696** 1 ,676** ,543** ,637** ,822**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA5 Pearson Correlation
,570** ,616** ,659** ,676** 1 ,472** ,545** ,806**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KSA6 Pearson Correlation
,568** ,639** ,619** ,543** ,472** 1 ,396** ,745**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
180
KSA7 Pearson Correlation
,447** ,491** ,574** ,637** ,545** ,396** 1 ,732**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,791** ,843** ,859** ,822** ,806** ,745** ,732** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 68 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
181
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Jakarta Selatan
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,840** ,756** ,728** ,634** ,675** ,652** ,895**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA2 Pearson Correlation
,840** 1 ,751** ,737** ,613** ,659** ,579** ,874**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA3 Pearson Correlation
,756** ,751** 1 ,805** ,712** ,722** ,631** ,904**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA4 Pearson Correlation
,728** ,737** ,805** 1 ,730** ,789** ,544** ,887**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA5 Pearson Correlation
,634** ,613** ,712** ,730** 1 ,613** ,497** ,800**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KSA6 Pearson Correlation
,675** ,659** ,722** ,789** ,613** 1 ,557** ,829**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
182
KSA7 Pearson Correlation
,652** ,579** ,631** ,544** ,497** ,557** 1 ,762**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,895** ,874** ,904** ,887** ,800** ,829** ,762** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 58 58 58 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
183
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Correlations
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN
KSA1 Pearson Correlation
1 ,637** ,452** ,175 ,312* ,249 ,330* ,716**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,197 ,019 ,064 ,013 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA2 Pearson Correlation
,637** 1 ,539** ,396** ,318* ,470** ,345** ,782**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,017 ,000 ,009 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA3 Pearson Correlation
,452** ,539** 1 ,626** ,400** ,378** ,432** ,780**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,004 ,001 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA4 Pearson Correlation
,175 ,396** ,626** 1 ,590** ,270* ,573** ,723**
Sig. (2-tailed) ,197 ,003 ,000 ,000 ,044 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA5 Pearson Correlation
,312* ,318* ,400** ,590** 1 ,233 ,367** ,646**
Sig. (2-tailed) ,019 ,017 ,002 ,000 ,084 ,005 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KSA6 Pearson Correlation
,249 ,470** ,378** ,270* ,233 1 ,024 ,512**
Sig. (2-tailed) ,064 ,000 ,004 ,044 ,084 ,863 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
184
KSA7 Pearson Correlation
,330* ,345** ,432** ,573** ,367** ,024 1 ,642**
Sig. (2-tailed) ,013 ,009 ,001 ,000 ,005 ,863 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
Pearson Correlation
,716** ,782** ,780** ,723** ,646** ,512** ,642** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 56 56 56 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
185
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Negeri
Correlations
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,793** ,872** ,855** ,943**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UBA2 Pearson Correlation
,793** 1 ,806** ,751** ,898**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UBA3 Pearson Correlation
,872** ,806** 1 ,893** ,955**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UBA4 Pearson Correlation
,855** ,751** ,893** 1 ,937**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,943** ,898** ,955** ,937** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
186
SMA Swasta
Correlations
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,664** ,736** ,736** ,881**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UBA2 Pearson Correlation
,664** 1 ,722** ,693** ,869**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UBA3 Pearson Correlation
,736** ,722** 1 ,820** ,914**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UBA4 Pearson Correlation
,736** ,693** ,820** 1 ,906**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,881** ,869** ,914** ,906** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Jakarta Selatan
187
Correlations
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,620** ,751** ,763** ,893**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UBA2 Pearson Correlation
,620** 1 ,624** ,653** ,837**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UBA3 Pearson Correlation
,751** ,624** 1 ,762** ,882**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UBA4 Pearson Correlation
,763** ,653** ,762** 1 ,901**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,893** ,837** ,882** ,901** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Correlations
188
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4 UMPAN BALIK ANGGARAN
UBA1 Pearson Correlation
1 ,757** ,807** ,788** ,908**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UBA2 Pearson Correlation
,757** 1 ,824** ,754** ,904**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UBA3 Pearson Correlation
,807** ,824** 1 ,895** ,954**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UBA4 Pearson Correlation
,788** ,754** ,895** 1 ,929**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56
UMPAN BALIK ANGGARAN
Pearson Correlation
,908** ,904** ,954** ,929** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Negeri
Correlations
189
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
KINERJA
MANAJERIAL
KM1 Pearson Correlation 1 ,843** ,646** ,722** ,680** ,618** ,593** ,602** ,774** ,855**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM2 Pearson Correlation ,843** 1 ,766** ,887** ,777** ,678** ,624** ,631** ,716** ,908**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM3 Pearson Correlation ,646** ,766** 1 ,845** ,793** ,609** ,679** ,674** ,765** ,888**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM4 Pearson Correlation ,722** ,887** ,845** 1 ,881** ,549** ,499** ,562** ,735** ,873**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM5 Pearson Correlation ,680** ,777** ,793** ,881** 1 ,484** ,477** ,443** ,681** ,812**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,002 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46
46
KM6 Pearson Correlation ,618** ,678** ,609** ,549** ,484** 1 ,717** ,788** ,643** ,802**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM7 Pearson Correlation ,593** ,624** ,679** ,499** ,477** ,717** 1 ,706** ,643** ,784**
190
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM8 Pearson Correlation ,602** ,631** ,674** ,562** ,443** ,788** ,706** 1 ,740** ,809**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KM9 Pearson Correlation ,774** ,716** ,765** ,735** ,681** ,643** ,643** ,740** 1 ,880**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
KINERJA MANAJERIAL Pearson Correlation ,855** ,908** ,888** ,873** ,812** ,802** ,784** ,809** ,880** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Swasta
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 KINERJA MANAJERIAL
191
KM1 Pearson Correlation
1 ,748** ,795** ,763** ,763** ,751** ,679** ,649** ,757** ,894**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM2 Pearson Correlation
,748** 1 ,744** ,680** ,661** ,623** ,569** ,570** ,622** ,804**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM3 Pearson Correlation
,795** ,744** 1 ,830** ,758** ,778** ,714** ,694** ,707** ,910**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM4 Pearson Correlation
,763** ,680** ,830** 1 ,791** ,724** ,614** ,664** ,715** ,880**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM5 Pearson Correlation
,763** ,661** ,758** ,791** 1 ,801** ,692** ,761** ,782** ,905**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM6 Pearson Correlation
,751** ,623** ,778** ,724** ,801** 1 ,678** ,675** ,716** ,874**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM7 Pearson Correlation
,679** ,569** ,714** ,614** ,692** ,678** 1 ,591** ,539** ,786**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
192
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM8 Pearson Correlation
,649** ,570** ,694** ,664** ,761** ,675** ,591** 1 ,776** ,824**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KM9 Pearson Correlation
,757** ,622** ,707** ,715** ,782** ,716** ,539** ,776** 1 ,852**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
KINERJA MANAJERIAL
Pearson Correlation
,894** ,804** ,910** ,880** ,905** ,874** ,786** ,824** ,852** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
193
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Jakarta Selatan
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 KINERJA MANAJERIAL
KM1 Pearson Correlation
1 ,802** ,710** ,592** ,717** ,585** ,482** ,599** ,799** ,839**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM2 Pearson Correlation
,802** 1 ,844** ,730** ,770** ,642** ,533** ,699** ,750** ,907**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM3 Pearson Correlation
,710** ,844** 1 ,814** ,743** ,689** ,548** ,692** ,645** ,897**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM4 Pearson Correlation
,592** ,730** ,814** 1 ,713** ,586** ,406** ,591** ,589** ,809**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM5 Pearson Correlation
,717** ,770** ,743** ,713** 1 ,673** ,490** ,633** ,694** ,858**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
194
KM6 Pearson Correlation
,585** ,642** ,689** ,586** ,673** 1 ,509** ,778** ,741** ,829**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM7 Pearson Correlation
,482** ,533** ,548** ,406** ,490** ,509** 1 ,564** ,352** ,652**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM8 Pearson Correlation
,599** ,699** ,692** ,591** ,633** ,778** ,564** 1 ,717** ,841**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KM9 Pearson Correlation
,799** ,750** ,645** ,589** ,694** ,741** ,352** ,717** 1 ,839**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
KINERJA MANAJERIAL
Pearson Correlation
,839** ,907** ,897** ,809** ,858** ,829** ,652** ,841** ,839** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
195
HASIL UJI VALIDITAS
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Tangerang Selatan
Correlations
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9 KINERJA MANAJERIA
L
KM1 Pearson Correlation
1 ,775** ,758** ,834** ,731** ,754** ,728** ,656** ,745** ,903**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM2 Pearson Correlation
,775** 1 ,678** ,747** ,644** ,629** ,617** ,499** ,577** ,794**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM3 Pearson Correlation
,758** ,678** 1 ,842** ,779** ,732** ,790** ,677** ,776** ,905**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM4 Pearson Correlation
,834** ,747** ,842** 1 ,876** ,707** ,663** ,652** ,794** ,916**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM5 Pearson Correlation
,731** ,644** ,779** ,876** 1 ,690** ,668** ,645** ,765** ,873**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
196
KM6 Pearson Correlation
,754** ,629** ,732** ,707** ,690** 1 ,780** ,654** ,641** ,851**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM7 Pearson Correlation
,728** ,617** ,790** ,663** ,668** ,780** 1 ,667** ,695** ,853**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM8 Pearson Correlation
,656** ,499** ,677** ,652** ,645** ,654** ,667** 1 ,787** ,801**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KM9 Pearson Correlation
,745** ,577** ,776** ,794** ,765** ,641** ,695** ,787** 1 ,870**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
KINERJA MANAJERIAL
Pearson Correlation
,903** ,794** ,905** ,916** ,873** ,851** ,853** ,801** ,870** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
197
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PA1 2,83 1,387 46
PA2 2,98 1,256 46
PA3 3,00 1,075 46
PA4 2,98 1,202 46
PA5 2,91 1,226 46
PA6 2,83 1,198 46
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,827 ,849 ,824 ,840 ,837
PA2 ,827 1,000 ,658 ,795 ,735 ,691
PA3 ,849 ,658 1,000 ,826 ,792 ,759
PA4 ,824 ,795 ,826 1,000 ,873 ,754
PA5 ,840 ,735 ,792 ,873 1,000 ,837
PA6 ,837 ,691 ,759 ,754 ,837 1,000
198
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 14,70 29,016 ,924 ,881 ,943
PA2 14,54 31,765 ,805 ,760 ,956
PA 14,52 33,100 ,848 ,800 ,952
PA4 14,54 31,276 ,895 ,852 ,946
PA5 14,61 30,999 ,897 ,842 ,946
PA6 14,70 31,861 ,846 ,764 ,952
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation
N of Items
17,52 44,744 6,689 6
199
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
SMA Swasta
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
PA1 3,03 1,257 68
PA2 3,19 1,149 68
PA3 3,15 1,096 68
PA4 3,15 1,110 68
PA5 2,91 1,156 68
PA6 2,91 1,143 68
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,740 ,776 ,820 ,793 ,812
PA2 ,740 1,000 ,806 ,691 ,631 ,706
PA3 ,776 ,806 1,000 ,706 ,670 ,773
PA4 ,820 ,691 ,706 1,000 ,790 ,822
PA5 ,793 ,631 ,670 ,790 1,000 ,876
PA6 ,812 ,706 ,773 ,822 ,876 1,000
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
200
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 15,31 25,500 ,882 ,786 ,936
PA2 15,15 27,500 ,785 ,689 ,947
PA3 15,19 27,560 ,827 ,751 ,943
PA4 15,19 27,172 ,854 ,754 ,940
PA5 15,43 26,935 ,835 ,796 ,942
PA6 15,43 26,457 ,895 ,846 ,935
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation
N of Items
18,34 38,287 6,188 6
201
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PA1 3,19 1,277 58
PA2 3,31 1,079 58
PA3 3,28 1,073 58
PA4 3,31 1,079 58
PA5 3,12 1,156 58
PA6 3,05 1,130 58
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,797 ,832 ,809 ,793 ,807
PA2 ,797 1,000 ,773 ,744 ,630 ,691
PA3 ,832 ,773 1,000 ,713 ,708 ,755
PA4 ,809 ,744 ,713 1,000 ,855 ,864
PA5 ,793 ,630 ,708 ,855 1,000 ,841
PA6 ,807 ,691 ,755 ,864 ,841 1,000
202
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 16,07 24,557 ,899 ,820 ,940
PA2 15,95 27,418 ,794 ,717 ,951
PA3 15,98 27,105 ,833 ,747 ,947
PA4 15,95 26,541 ,886 ,838 ,941
PA5 16,14 26,226 ,845 ,796 ,945
PA6 16,21 26,132 ,879 ,810 ,942
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19,26 37,564 6,129 6
203
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Anggaran
Tangerang Selatan
Inter-Item Correlation Matrix
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6
PA1 1,000 ,755 ,767 ,823 ,816 ,828
PA2 ,755 1,000 ,709 ,718 ,695 ,695
PA3 ,767 ,709 1,000 ,781 ,709 ,767
PA4 ,823 ,718 ,781 1,000 ,783 ,717
PA5 ,816 ,695 ,709 ,783 1,000 ,868
PA6 ,828 ,695 ,767 ,717 ,868 1,000
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
PA1 2,70 1,306 56
PA2 2,89 1,275 56
PA3 2,89 1,073 56
PA4 2,84 1,172 56
PA5 2,70 1,174 56
PA6 2,70 1,174 56
204
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 14,02 27,363 ,895 ,810 ,934
PA2 13,82 28,913 ,785 ,626 ,948
PA3 13,82 30,368 ,827 ,718 ,943
PA4 13,88 29,166 ,850 ,772 ,940
PA5 14,02 29,000 ,863 ,814 ,938
PA6 14,02 29,000 ,863 ,827 ,938
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16,71 41,299 6,426 6
205
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KSA1 4,37 ,741 46
KSA2 4,30 ,591 46
KSA3 4,33 ,519 46
KSA4 4,28 ,455 46
KSA5 4,24 ,480 46
KSA6 4,09 ,412 46
KSA7 4,30 ,662 46
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,853 ,604 ,408 ,246 ,183 ,581
KSA2 ,853 1,000 ,683 ,499 ,286 ,436 ,496
KSA3 ,604 ,683 1,000 ,824 ,483 ,488 ,546
KSA4 ,408 ,499 ,824 1,000 ,701 ,576 ,372
KSA5 ,246 ,286 ,483 ,701 1,000 ,454 ,255
KSA6 ,183 ,436 ,488 ,576 ,454 1,000 ,226
KSA7 ,581 ,496 ,546 ,372 ,255 ,226 1,000
206
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSA1 25,54 5,543 ,672 ,810 ,839
KSA2 25,61 5,888 ,766 ,828 ,820
KSA3 25,59 6,070 ,821 ,812 ,815
KSA4 25,63 6,549 ,721 ,822 ,832
KSA5 25,67 6,980 ,483 ,533 ,859
KSA6 25,83 7,214 ,475 ,498 ,860
KSA7 25,61 6,155 ,561 ,426 ,854
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,91 8,437 2,905 7
HASIL UJI RELIABILITAS
207
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
SMA Swasta
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
KSA1 4,43 ,886 68
KSA2 4,18 ,690 68
KSA3 4,26 ,704 68
KSA4 4,19 ,718 68
KSA5 4,38 ,647 68
KSA6 4,03 ,598 68
KSA7 4,31 ,718 68
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,681 ,605 ,456 ,570 ,568 ,447
KSA2 ,681 1,000 ,670 ,624 ,616 ,639 ,491
KSA3 ,605 ,670 1,000 ,696 ,659 ,619 ,574
KSA4 ,456 ,624 ,696 1,000 ,676 ,543 ,637
KSA5 ,570 ,616 ,659 ,676 1,000 ,472 ,545
KSA6 ,568 ,639 ,619 ,543 ,472 1,000 ,396
KSA7 ,447 ,491 ,574 ,637 ,545 ,396 1,000
Item-Total Statistics
208
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSA1 25,35 10,978 ,680 ,551 ,896
KSA2 25,60 11,616 ,779 ,637 ,881
KSA3 25,51 11,448 ,800 ,649 ,878
KSA4 25,59 11,589 ,747 ,648 ,884
KSA5 25,40 12,034 ,736 ,576 ,886
KSA6 25,75 12,578 ,665 ,500 ,894
KSA7 25,47 12,104 ,628 ,457 ,898
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,78 15,757 3,969 7
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
209
SMA Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KSA1 4,38 ,768 58
KSA2 4,26 ,715 58
KSA3 4,31 ,730 58
KSA4 4,26 ,637 58
KSA5 4,31 ,654 58
KSA6 4,07 ,558 58
KSA7 4,31 ,777 58
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,840 ,756 ,728 ,634 ,675 ,652
KSA2 ,840 1,000 ,751 ,737 ,613 ,659 ,579
KSA3 ,756 ,751 1,000 ,805 ,712 ,722 ,631
KSA4 ,728 ,737 ,805 1,000 ,730 ,789 ,544
KSA5 ,634 ,613 ,712 ,730 1,000 ,613 ,497
KSA6 ,675 ,659 ,722 ,789 ,613 1,000 ,557
KSA7 ,652 ,579 ,631 ,544 ,497 ,557 1,000
Item-Total Statistics
210
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KSA1 25,52 11,868 ,846 ,770 ,918
KSA2 25,64 12,305 ,822 ,748 ,920
KSA3 25,59 12,036 ,862 ,752 ,916
KSA4 25,64 12,691 ,846 ,779 ,918
KSA5 25,59 13,054 ,730 ,582 ,928
KSA6 25,83 13,443 ,778 ,658 ,926
KSA7 25,59 12,668 ,663 ,479 ,937
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,90 16,936 4,115 7
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kejelasan Sasaran Anggaran
211
SMA Tangerang Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KSA1 4,43 ,892 56
KSA2 4,20 ,585 56
KSA3 4,27 ,522 56
KSA4 4,20 ,616 56
KSA5 4,34 ,514 56
KSA6 4,04 ,503 56
KSA7 4,30 ,601 56
Inter-Item Correlation Matrix
KSA1 KSA2 KSA3 KSA4 KSA5 KSA6 KSA7
KSA1 1,000 ,637 ,452 ,175 ,312 ,249 ,330
KSA2 ,637 1,000 ,539 ,396 ,318 ,470 ,345
KSA3 ,452 ,539 1,000 ,626 ,400 ,378 ,432
KSA4 ,175 ,396 ,626 1,000 ,590 ,270 ,573
KSA5 ,312 ,318 ,400 ,590 1,000 ,233 ,367
KSA6 ,249 ,470 ,378 ,270 ,233 1,000 ,024
KSA7 ,330 ,345 ,432 ,573 ,367 ,024 1,000
Item-Total Statistics
212
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSA1 25,34 5,610 ,507 ,521 ,799
KSA2 25,57 6,213 ,682 ,567 ,751
KSA3 25,50 6,436 ,693 ,543 ,754
KSA4 25,57 6,322 ,596 ,657 ,766
KSA5 25,43 6,868 ,524 ,402 ,780
KSA6 25,73 7,291 ,368 ,302 ,803
KSA7 25,46 6,653 ,494 ,423 ,784
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29,77 8,545 2,923 7
213
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 4,04 ,842 46
UBA2 3,76 ,848 46
UBA3 4,09 ,812 46
UBA4 3,91 ,839 46
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,793 ,872 ,855
UBA2 ,793 1,000 ,806 ,751
UBA3 ,872 ,806 1,000 ,893
UBA4 ,855 ,751 ,893 1,000
214
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,76 5,475 ,896 ,807 ,930
UBA2 12,04 5,687 ,818 ,683 ,954
UBA3 11,72 5,541 ,920 ,857 ,923
UBA4 11,89 5,521 ,886 ,821 ,933
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15,80 9,716 3,117 4
215
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Swasta
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 3,93 ,903 68
UBA2 3,87 ,929 68
UBA3 4,07 ,816 68
UBA4 3,97 ,828 68
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,664 ,736 ,736
UBA2 ,664 1,000 ,722 ,693
UBA3 ,736 ,722 1,000 ,820
UBA4 ,736 ,693 ,820 1,000
216
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,91 5,485 ,780 ,614 ,894
UBA2 11,97 5,462 ,754 ,573 ,905
UBA3 11,76 5,645 ,848 ,737 ,872
UBA4 11,87 5,639 ,833 ,720 ,876
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15,84 9,600 3,098 4
HASIL UJI RELIABILITAS
217
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 4,05 ,759 58
UBA2 3,88 ,796 58
UBA3 4,14 ,634 58
UBA4 3,97 ,700 58
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,620 ,751 ,763
UBA2 ,620 1,000 ,624 ,653
UBA3 ,751 ,624 1,000 ,762
UBA4 ,763 ,653 ,762 1,000
Item-Total Statistics
218
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,98 3,561 ,797 ,660 ,857
UBA2 12,16 3,677 ,690 ,479 ,901
UBA3 11,90 3,989 ,801 ,661 ,861
UBA4 12,07 3,714 ,821 ,686 ,849
HASIL UJI RELIABILITAS
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16,03 6,420 2,534 4
219
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Umpan Balik Anggaran
SMA Tangerang Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
UBA1 3,89 ,985 56
UBA2 3,77 ,991 56
UBA3 4,02 ,963 56
UBA4 3,93 ,951 56
Inter-Item Correlation Matrix
UBA1 UBA2 UBA3 UBA4
UBA1 1,000 ,757 ,807 ,788
UBA2 ,757 1,000 ,824 ,754
UBA3 ,807 ,824 1,000 ,895
UBA4 ,788 ,754 ,895 1,000
Item-Total Statistics
220
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
UBA1 11,71 7,444 ,834 ,696 ,933
UBA2 11,84 7,446 ,827 ,703 ,936
UBA3 11,59 7,228 ,916 ,860 ,907
UBA4 11,68 7,458 ,873 ,814 ,921
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15,61 12,897 3,591 4
221
SMA Negeri
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 46 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 46 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,65 1,037 46
KM2 3,65 ,875 46
KM3 3,72 ,911 46
KM4 3,74 ,855 46
KM5 3,78 ,867 46
KM6 3,52 ,913 46
KM7 3,28 ,958 46
KM8 3,48 ,913 46
KM9 3,74 ,880 46
222
KM1 1,000 ,843 ,646 ,722 ,680 ,618 ,593 ,602 ,774
KM2 ,843 1,000 ,766 ,887 ,777 ,678 ,624 ,631 ,716
KM3 ,646 ,766 1,000 ,845 ,793 ,609 ,679 ,674 ,765
KM4 ,722 ,887 ,845 1,000 ,881 ,549 ,499 ,562 ,735
KM5 ,680 ,777 ,793 ,881 1,000 ,484 ,477 ,443 ,681
KM6 ,618 ,678 ,609 ,549 ,484 1,000 ,717 ,788 ,643
KM7 ,593 ,624 ,679 ,499 ,477 ,717 1,000 ,706 ,643
KM8 ,602 ,631 ,674 ,562 ,443 ,788 ,706 1,000 ,740
KM9 ,774 ,716 ,765 ,735 ,681 ,643 ,643 ,740 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 28,91 36,881 ,806 ,803 ,943
KM2 28,91 37,859 ,882 ,906 ,939
KM3 28,85 37,732 ,854 ,837 ,940
KM4 28,83 38,502 ,838 ,921 ,942
KM5 28,78 39,107 ,762 ,814 ,945
KM6 29,04 38,798 ,747 ,713 ,946
KM7 29,28 38,607 ,722 ,686 ,948
KM8 29,09 38,703 ,756 ,760 ,946
KM9 28,83 38,147 ,846 ,789 ,941
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
32,57 48,118 6,937 9
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Swasta
223
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,88 1,072 68
KM2 3,78 ,990 68
KM3 3,84 1,045 68
KM4 3,88 1,113 68
KM5 3,79 ,955 68
KM6 3,51 1,058 68
KM7 3,41 1,011 68
KM8 3,69 1,040 68
KM9 3,82 ,929 68
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
KM1 1,000 ,748 ,795 ,763 ,763 ,751 ,679 ,649 ,757
KM2 ,748 1,000 ,744 ,680 ,661 ,623 ,569 ,570 ,622
224
KM3 ,795 ,744 1,000 ,830 ,758 ,778 ,714 ,694 ,707
KM4 ,763 ,680 ,830 1,000 ,791 ,724 ,614 ,664 ,715
KM5 ,763 ,661 ,758 ,791 1,000 ,801 ,692 ,761 ,782
KM6 ,751 ,623 ,778 ,724 ,801 1,000 ,678 ,675 ,716
KM7 ,679 ,569 ,714 ,614 ,692 ,678 1,000 ,591 ,539
KM8 ,649 ,570 ,694 ,664 ,761 ,675 ,591 1,000 ,776
KM9 ,757 ,622 ,707 ,715 ,782 ,716 ,539 ,776 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 29,74 48,675 ,862 ,772 ,948
KM2 29,84 51,093 ,752 ,625 ,953
KM3 29,78 48,742 ,883 ,816 ,947
KM4 29,74 48,436 ,841 ,761 ,949
KM5 29,82 49,939 ,879 ,804 ,947
KM6 30,10 49,198 ,836 ,728 ,949
KM7 30,21 51,151 ,729 ,606 ,954
KM8 29,93 50,218 ,774 ,683 ,952
KM9 29,79 51,032 ,815 ,749 ,950
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
33,62 62,717 7,919 9
225
HASIL UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Jakarta Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 58 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 58 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,90 ,852 58
KM2 3,84 ,875 58
KM3 3,91 ,884 58
KM4 3,97 ,898 58
KM5 3,93 ,792 58
KM6 3,67 ,846 58
KM7 3,53 ,821 58
KM8 3,74 ,909 58
KM9 3,97 ,794 58
226
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
KM1 1,000 ,802 ,710 ,592 ,717 ,585 ,482 ,599 ,799
KM2 ,802 1,000 ,844 ,730 ,770 ,642 ,533 ,699 ,750
KM3 ,710 ,844 1,000 ,814 ,743 ,689 ,548 ,692 ,645
KM4 ,592 ,730 ,814 1,000 ,713 ,586 ,406 ,591 ,589
KM5 ,717 ,770 ,743 ,713 1,000 ,673 ,490 ,633 ,694
KM6 ,585 ,642 ,689 ,586 ,673 1,000 ,509 ,778 ,741
KM7 ,482 ,533 ,548 ,406 ,490 ,509 1,000 ,564 ,352
KM8 ,599 ,699 ,692 ,591 ,633 ,778 ,564 1,000 ,717
KM9 ,799 ,750 ,645 ,589 ,694 ,741 ,352 ,717 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 30,57 32,250 ,792 ,774 ,936
KM2 30,62 31,292 ,877 ,826 ,932
KM3 30,55 31,304 ,864 ,830 ,932
KM4 30,50 32,184 ,751 ,700 ,939
KM5 30,53 32,604 ,819 ,697 ,935
KM6 30,79 32,413 ,780 ,734 ,937
KM7 30,93 34,486 ,568 ,469 ,948
KM8 30,72 31,712 ,791 ,713 ,937
KM9 30,50 32,781 ,795 ,812 ,936
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
34,47 40,639 6,375 9
HASIL UJI RELIABILITAS
227
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial
SMA Tangerang Selatan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 56 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM1 3,68 1,237 56
KM2 3,61 1,003 56
KM3 3,66 1,083 56
KM4 3,68 1,114 56
KM5 3,64 1,017 56
KM6 3,36 1,119 56
KM7 3,18 1,114 56
KM8 3,46 1,061 56
KM9 3,61 ,985 56
Inter-Item Correlation Matrix
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8 KM9
228
KM1 1,000 ,775 ,758 ,834 ,731 ,754 ,728 ,656 ,745
KM2 ,775 1,000 ,678 ,747 ,644 ,629 ,617 ,499 ,577
KM3 ,758 ,678 1,000 ,842 ,779 ,732 ,790 ,677 ,776
KM4 ,834 ,747 ,842 1,000 ,876 ,707 ,663 ,652 ,794
KM5 ,731 ,644 ,779 ,876 1,000 ,690 ,668 ,645 ,765
KM6 ,754 ,629 ,732 ,707 ,690 1,000 ,780 ,654 ,641
KM7 ,728 ,617 ,790 ,663 ,668 ,780 1,000 ,667 ,695
KM8 ,656 ,499 ,677 ,652 ,645 ,654 ,667 1,000 ,787
KM9 ,745 ,577 ,776 ,794 ,765 ,641 ,695 ,787 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KM1 28,20 53,470 ,869 ,806 ,950
KM2 28,27 58,345 ,742 ,653 ,955
KM3 28,21 55,408 ,877 ,812 ,949
KM4 28,20 54,815 ,890 ,891 ,948
KM5 28,23 56,836 ,839 ,795 ,951
KM6 28,52 55,963 ,807 ,710 ,952
KM7 28,70 55,997 ,809 ,752 ,952
KM8 28,41 57,556 ,748 ,664 ,955
KM9 28,27 57,291 ,836 ,785 ,951
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31,88 70,730 8,410 9
HASIL UJI NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Negeri
229
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 46
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation 5,05663280
Most Extreme
Differences
Absolute ,113
Positive ,100
Negative -,113
Test Statistic ,113
Asymp. Sig. (2-tailed) ,174c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
HASIL UJI NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Swasta
HASIL UJI
NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Jakarta Selatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 68
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation 4,82033003
Most Extreme
Differences
Absolute ,081
Positive ,081
Negative -,048
Test Statistic ,081
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
230
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 58
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,65241388
Most Extreme Differences Absolute ,080
Positive ,080
Negative -,066
Test Statistic ,080
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
HASIL UJI NORMALITAS
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
SMA Tangerang Selatan
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,30875799
Most Extreme
Differences
Absolute ,130
Positive ,102
Negative -,130
Test Statistic ,130
Asymp. Sig. (2-tailed) ,019c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
231
SMA Negeri
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
SMA Swasta
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
SMA Jakarta Selatan
232
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Menggunakan Uji Grafik P-Plot
SMA Tangerang Selatan
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Negeri
233
Coefficient Correlationsa
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,241 -,429
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,241 1,000 ,012
PARTISIPASI ANGGARAN -,429 ,012 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,082 -,019 -,016
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,019 ,077 ,000
PARTISIPASI ANGGARAN -,016 ,000 ,017
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10,967 8,310 1,320 ,194
PARTISIPASI
ANGGARAN ,536 ,130 ,517 4,130 ,000 ,807 1,239
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,097 ,278 ,041 ,350 ,728 ,932 1,073
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,588 ,287 ,264 2,048 ,047 ,761 1,314
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Swasta
Coefficient Correlationsa
234
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,276 -,423
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,276 1,000 -,163
PARTISIPASI ANGGARAN -,423 -,163 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,054 -,011 -,011
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,011 ,028 -,003
PARTISIPASI ANGGARAN -,011 -,003 ,013
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -11,119 4,792 -2,320 ,024
PARTISIPASI
ANGGARAN ,176 ,114 ,138 1,551 ,126 ,736 1,359
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,727 ,167 ,364 4,358 ,000 ,828 1,208
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,254 ,233 ,491 5,387 ,000 ,698 1,432
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Jakarta Selatan
Coefficient Correlationsa
235
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,308 -,383
PARTISIPASI ANGGARAN -,308 1,000 -,166
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,383 -,166 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,088 -,010 -,020
PARTISIPASI ANGGARAN -,010 ,013 -,003
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,020 -,003 ,031
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 3,392 5,104 ,665 ,509
PARTISIPASI
ANGGARAN ,337 ,115 ,324 2,939 ,005 ,810 1,234
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,631 ,176 ,407 3,584 ,001 ,764 1,309
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,357 ,296 ,142 1,204 ,234 ,711 1,407
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
SMA Tangerang Selatan
Coefficient Correlationsa
236
Model
UMPAN BALIK
ANGGARAN
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
PARTISIPASI
ANGGARAN
1 Correlations UMPAN BALIK ANGGARAN 1,000 -,217 -,501
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,217 1,000 -,009
PARTISIPASI ANGGARAN -,501 -,009 1,000
Covariances UMPAN BALIK ANGGARAN ,060 -,014 -,016
KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN -,014 ,068 ,000
PARTISIPASI ANGGARAN -,016 ,000 ,018
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -11,945 7,652 -1,561 ,125
PARTISIPASI
ANGGARAN ,336 ,134 ,257 2,511 ,015 ,734 1,363
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,643 ,261 ,224 2,469 ,017 ,934 1,070
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,221 ,245 ,522 4,982 ,000 ,699 1,430
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Negeri
Model Summaryb
237
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,685a ,469 ,431 5,234 2,175
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,
PARTISIPASI ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Swasta
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,793a ,630 ,612 4,932 1,305
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Jakarta Selatan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,684a ,467 ,438 4,780 1,774
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI PADA REGRESI BERGANDA
SMA Tangerang Selatan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,776a ,602 ,579 5,460 1,717
a. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN b. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Negeri
238
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Swasta
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -11,119 4,792 -2,320 ,024
PARTISIPASI
ANGGARAN ,176 ,114 ,138 1,551 ,126 ,736 1,359
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,727 ,167 ,364 4,358 ,000 ,828 1,208
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,254 ,233 ,491 5,387 ,000 ,698 1,432
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Jakarta Selatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 10,967 8,310 1,320 ,194
PARTISIPASI
ANGGARAN ,536 ,130 ,517 4,130 ,000 ,807 1,239
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,097 ,278 ,041 ,350 ,728 ,932 1,073
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,588 ,287 ,264 2,048 ,047 ,761 1,314
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
239
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 3,392 5,104 ,665 ,509
PARTISIPASI
ANGGARAN ,337 ,115 ,324 2,939 ,005 ,810 1,234
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,631 ,176 ,407 3,584 ,001 ,764 1,309
UMPAN BALIK
ANGGARAN ,357 ,296 ,142 1,204 ,234 ,711 1,407
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t) PADA REGRESI BERGANDA
SMA Tangerang Selatan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -11,945 7,652 -1,561 ,125
PARTISIPASI
ANGGARAN ,336 ,134 ,257 2,511 ,015 ,734 1,363
KEJELASAN
SASARAN
ANGGARAN
,643 ,261 ,224 2,469 ,017 ,934 1,070
UMPAN BALIK
ANGGARAN 1,221 ,245 ,522 4,982 ,000 ,699 1,430
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Negeri
240
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1014,675 3 338,225 12,346 ,000b
Residual 1150,629 42 27,396
Total 2165,304 45
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Swasta
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2645,275 3 881,758 36,249 ,000b
Residual 1556,784 64 24,325
Total 4202,059 67
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
c. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN
ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Jakarta Selatan
241
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1082,669 3 360,890 15,796 ,000b
Residual 1233,762 54 22,847
Total 2316,431 57
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
d. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, PARTISIPASI ANGGARAN,
KEJELASAN SASARAN ANGGARAN
HASIL UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI STATISTIK F)
PADA REGRESI BERGANDA
SMA Tangerang Selatan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2340,065 3 780,022 26,167 ,000b
Residual 1550,060 52 29,809
Total 3890,125 55
a. Dependent Variable: KINERJA MANAJERIAL
b. Predictors: (Constant), UMPAN BALIK ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,
PARTISIPASI ANGGARAN
top related