pengaruh model pembelajaran aktif tipe terhadap …
Post on 16-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
123
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PLANTET
QUESTION TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 1 NISAM KABUPATEN ACEH UTARA
Desmira Annisa, T. Abdullah, Anwar Yoesoef
Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala
Email: annisadesmira@gmail.com, t.abdullahsakti@gmail.com, anwa@unsyiah.ac.id
ABSTRACT
This reasearch is entitled “Effect of Active Learning Models Type Plantet Question on The
Activeness Learning of Social Studies of Student of Class VIII SMP Negeri 1 Nisam Kabupaten
Aceh Utara”. It aims to analyze the effect of active learning models type plantet question on the
activeness learning of social studies of student of class VIII SMP Negeri 1 Nisam Kabupaten
Aceh Utara. The approach used in this study is a quantitative approach and the type of
experimental research. The population of this study were all students of class VIII SMP Negeri 1
Nisam which numbered 126 students, and the sample is students of class VIIIBas experimental
class and students of class VIIIA as the control class, which consists of 32 students. Data
collection techniques in this reasearch are using questionnaire and documentation. Data
analysis techniques in this reasearch used percentage equation analysis. Based on the results of
the questionnaire analysis that has been conducted that the average value of the questionnaire
percentage obtained by the experimental class there are 51,875% of students mention “very
agree” active learning models type plantet question makes students active and innovative in
learning, as much as 42,03125% of students metion “agree” on active learning models type
plantet question, and only 6,09375% of students mention “disagree” about it. The result
obtained in the control class that who mention “agree” only 44% of students, than who mention
“diagree” until 35,8% of students, while those who mention “very agree” only 19,8% of
students. So that it can be concluded that there is the effect of using active learning models type
plantet question on student learning activeness in the social studies lesson. Based on the results
of the study it can be concluded that the use of active learning models type plantet question has a
signifikan effect on the activeness learning of social studies of student of class VIII SMP Negeri 1
Nisam Kabupaten Aceh Utara.
Keywords: learning model, plantet question, active learning.
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Tipe Plantet Question terhadap
Keaktifan Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh Utara.” ini
bertujuan menganalisis pengaruh model pembelajaran aktif tipe Plantet Question terhadap
keaktifan belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam yang berjumlah 126 siswa.
Sampelnya adalah siswa kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIA sebagai kelas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
124
kontrol yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini yaitu menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini
dengan menggunakan analisis persamaan persentase. Berdasarkan hasil analisis data angket
yang telah dilakukan bahwa nilai rata-rata persentase angket yang diperoleh kelas eksperimen
terdapat sebanyak 51,875% peserta didik menyebutkan “sangat setuju” model pembelajaran
aktif tipe Plantet Question membuat peserta didik aktif dan inovatif dalam pembelajaran,
sebanyak 42,03125% peserta didik menyebutkan “setuju” terhadap model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question, dan hanya 6,09375% yang mengatakan “tidak setuju”. Hasil yang
diperoleh pada kelas kontrol yang memilih “setuju” sebesar 44,4% peserta didik, dan yang
memilih “tidak setuju” mencapai 35,8% peserta didik, sedangkan yang memilih “sangat setuju”
hanya 19,8% peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan
model pembelajaran aktif tipe Plantet Question terhadap keaktifan belajar siswa pada
pembelajaran IPS. Berdasarakan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran aktif tipe Plantet Question memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
keaktifan belajar IPS siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh Utara.
Kata Kunci: model pembelajaran, Plantet Question, keaktifan belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor yang
penting peranannya dalam proses kehidupan
dan perkembangan suatu bangsa, karena
dengan adanya pendidikan maka seseorang
dapat memiliki kecerdasan, akhlak mulia,
kepribadian, yang lebih terampil yang dapat
bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Hal tersebut dapat terlihat dari tujuan
pendidikan nasional yang mana tujuan
Pendidikan Nasional adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab
(Suwarno, 2009: 32).
Untuk mewujudkan tujuan nasional
tersebut guru sangat besar peranannya dalam
proses pembelajaran sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan nasional. Yang
mana guru merupakan sosok tenaga
profesional yang bertugas dalam mengajar,
mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi para
peserta didik sehingga sosok guru
dibutuhkan dalam dunia pendidikan.
Namun, sejalan dengan perkembangan dunia
pendidikan yang semakin pesat menuntut
lembaga pendidikan untuk lebih dapat
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Salah satu masalah yang
dihadapi didunia pendidikan adalah
lemahnya proses pembelajaran. Karena
pembelajaran hanya bersifat satu arah, guru
seakan-akan menjadi sumber ilmu satu-
satunya. Seperti halnya dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah, guru sering
dihadapkan pada kenyataan bahwa
walaupun siswa diberi pelajaran dengan
bahan pelajaran, waktu, tempat dan metode
pembelajaran yang sama, namun hasil yang
diperoleh berbeda-beda. Hal itu disebabkan
karena banyak siswa yang mengalami
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
125
beberapa faktor yang berupa hambatan yang
dapat mempengaruhi belajar, baik dari
dalam individu maupun dari luar individu
(Dalyono, 2005: 55). Dapat terlihat pada
saat proses belajar mengajar yang terjadi di
dalam kelas, siswa lebih banyak diam dan
hanya mendengarkan guru yang
memberikan penjelasan, serta siswa kurang
menanggapi saat proses pembelajaran itu
berlangsung. Siswa sulit diajak bekerjsama
dalam hal untuk memecahkan suatu
permasalahan yang berhubungan dengan
materi yang telah disampaikan.
Hal ini dapat terlihat berdasarkan
observasi awal yang dilakukan pada tanggal
9 Juli 2018 di SMP Negeri 1 Nisam
diketahui bahwa ketika proses pembelajaran
sedang berlangsung masih ada sebagian
siswa yang tidak memperhatikan guru saat
menyampaikan materi pelajaran. Selain itu,
juga masih ada siswa yang bermain atau
bercanda dengan teman sebangkunya, juga
tidak jarang ada siswa yang keluar meminta
izin untuk ke kamar mandi ketika
dimulainya pelajaran, bahkan ada juga yang
mengantuk saat berlangsungnya pelajaran.
Keadaan tersebut membuat proses belajar
mengajar menjadi tidak maksimal. Selain
hal itu guru juga kurang maksimal dalam
mempraktekkan model dan strategi
pembelajaran yang ada, sehingga proses
belajar mengajar jadi membosankan. Hal ini
dapat disebabkan juga karena jam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
yang seringkali terdapat pada jam yang
terakhir. Dengan demikian, mata pelajaran
IPS dianggap termasuk mata pelajaran yang
kurang diminati siswa, karena bahannya
yang terlalu banyak dan materinya diambil
dari lingkungan kehidupan sehari-hari yang
umumnya disajikan oleh guru dengan cara
yang kurang menarik.
Oleh sebab itu, perlunya suatu proses
belajar mengajar yang aktif dimana kegiatan
pembelajaran tidak terfokus pada guru, yang
mana pembelajaran aktif menumbuhkan
dinamika belajar bagi peserta didik,
sehingga peserta didik aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan (Suprijono, 2010: x). Bagi guru
dengan memiliki cara atau model yang
menarik dapat menjadikan peserta didik
menyukai dan senang dengan mata pelajaran
yang diberikan oleh guru. Siswa yang
senang dengan mata pelajarannya secara
tidak langsung akan terdorong dan tertarik
untuk belajar dengan aktif. Dengan
demikian, kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah dapat meningkat.
Dalam hal ini guru memerlukan metode
pembelajaran aktif, yang mana pada
hakikatnya metode pembelajaran aktif
adalah untuk mengarahkan atensi peserta
didik terhadap materi yang dipelajarinya
(Suprijono, 2010: 111).
Berbagai permasalahan di atas
memerlukan solusi yang tepat agar target
pembelajaran dapat tercapai. Salah satu
bentuk model pembelajaran yang dapat
dijadikan solusi untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa yang belum
pernah diterapkan di SMP Negeri 1 Nisam
adalah model pembelajaran aktif tipe Plantet
Question. Model ini merupakan salah satu
model pembelajaran aktif yang baik
digunakan oleh guru dalam pembelajaran di
kelas. Model ini juga dapat membantu guru
dalam mempresentasikan informasi dalam
bentuk respon terhadap pertanyaan yang
telah diberikan sebelumnya kepada siswa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
126
tertentu. Sekalipun proses pembelajaran
berlangsung seperti biasa, namun model ini
dapat membantu siswa yang tidak pernah
bertanya atau bahkan tidak pernah berbicara
pada jam-jam pelajaran untuk meningkatkan
kepercayaan diri dengan diminta menjadi
penanya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
berkeinginan untuk melaksanakan penelitian
dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran
Aktif Tipe Plantet Question terhadap
Keaktifan Belajar IPS Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh
Utara. Berdasarkan latar belakang masalah
di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengaruh
model pembelajaran aktif tipe Plantet
Question terhadap keaktifan belajar IPS
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam,
Kabupaten Aceh Utara.
Hipotesis adalah jawaban yang
bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Arikunto (2006: 71)
mengemukakan hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap penelitian yang
kebenarannya masih perlu diuji secara
empiris atau merupakan jawaban terhadap
masalah penelitian secara teoretis dianggap
paling mungkin dan paling tinggi
kebenarannya. Adapun yang menjadi
hipotesis dalam penelitian ini adalah jika
model pembelajaran aktif tipe Plantet
Question digunakan maka akan
mempengaruhi keaktifan belajar pada mata
pelajaran IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Nisam, Kabupaten Aceh Utara.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif
adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui, yang
bertujuan untuk menjelaskan fenomena-
fenomena dari permasalahan yang diteliti
berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Menurut Margono (2010: 107), metode
kuantitatif bertumpu sangat kuat pada
pengumpulan data yang berupa angka hasil
pengukuran, yang mana data yang
terkumpul diolah secara statistik agar dapat
ditafsirkan dengan baik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 107),
metode penelitian eksperimen merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. Penelitian eksperimen
menggunakan suatu percobaan yang
dirancang secara khusus untuk mendapatkan
data penelitian. Maka yang menjadi bagian
dalam penelitian ini adalah penelitian yang
membandingkan dua kelompok sasaran
penelitian. Satu kelompok diberi perlakuan
khusus tertentu dan satu kelompok lagi
dikendalikan pada suatu keadaan yang
pengaruhnya dijadikan sebagai pembanding
(Margono, 2010: 110). Maka dapat
disimpulkan dalam penelitian ini adalah
membandingkan kelompok eksperimen yang
diberikan perlakuan khusus dengan
kelompok yang tidak menerima perlakuan.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
127
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Studi atau penelitiannya
juga disebut studi populasi atau studi sensus
(Arikunto, 2006: 130). Berdasarkan
pengertian di atas, maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Nisam
yang berjumlah 126 siswa.
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian
sampel apabila kita bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel
(Arikunto, 2006: 131). Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik
Random Sampling, yaitu pemilihan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak.
Adapun yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB
sebagai kelas eksperimen dan VIIIA sebagai
kelas kontrol.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis
menentukan SMP Negeri 1 Nisam,
Kabupaten Aceh Utara. Kelas yang dipilih
yaitu kelas VIII. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan November 2018.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik-teknik pengumpulan
data penelitian yang dapat peneliti
pergunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Angket
Angket adalah suatu alat pengumpulan
informasi yang digunakan untuk mengetahui
respon siswa terhadap perangkap dan
pembelajaran. Angket nantinya akan
dibagikan kepada siswa pada saat proses
pembelajaran selesai, hal ini dilakukan guna
mengetahui pendapat dari masing-masing
siswa.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah
pencatatan untuk menyediakan dokumen-
dokumen dengan menggunakan bukti yang
akurat. Sumber dokumentasi ini memiliki
peran sangat penting dalam proses penulisan
dan perlu diperhatikan oleh para penulis.
Dokumentasi yang diperlukan sebagai
informasi dari sekolah yaitu berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta
kegiatan saat mengajar di SMP Negeri 1
Nisam.
Teknik Analisa Data
Analisis data merupakan kegiatan
yang dilakukan setelah semua data
terkumpul, yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran
aktif tipe Plantet Question terhadap
keaktifan belajar siswa kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui
hasil kedua kelas tersebut, maka penulis
melakukan analisis pada respon peserta
didik terhadap kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran
aktif tipe Plantet Question pada
pembelajaran IPS dianalisis dengan
persamaan persentase. Adapun rumus
persentase ialah sebagai berikut (Sudijono,
2009 : 43).
P =f
N× 100%
Keterangan:
P = persentase respon peserta didik
f = proporsi peserta didik yang memilih
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
128
N = jumlah peserta didik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Respon Siswa Kelas Eksperimen
Berdasarkan respon peserta didik yang
diisi oleh 32 peserta didik pada kelas yang
diajarkan dengan model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question, respon peserta didik
di setiap pernyataan dapat dilihat pada tabel
1.1 berikut.
Tabel 1.1 Hasil Respon Siswa Kelas
Eksperimen
Keterangan:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
(Lihat Lampiran 1).
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa
persentase respon peserta didik di kelas
eksperimen secara keseluruhan terlihat baik,
tampak dari 32 peserta didik yang menjawab
“sangat setuju” mencapai 17 peserta didik,
serta yang menjawab “setuju” mencapai 13
orang peserta didik, sedangkan yang
menjawab “tidak setuju” hanya 2 orang
peserta didik. Jumlah peserta didik yang
menjawab “sangat setuju”, “Setuju”, dan
“tidak setuju” ditulis dalam bentuk persen.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa dalam
persentase tersebut terdapat sebanyak
51,875% peserta didik menyebutkan “sangat
setuju” model pembelajaran aktif tipe
Plantet Question membuat peserta didik
aktif dan inovatif dalam pembelajaran, serta
sebanyak 42,03125% peserta didik
menyebutkan “setuju” terhadap model
pembelajaran aktif tipe Plantet Question,
dan hanya 6,09375% yang mengatakan
sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa
peserta didik pada kelas eksperimen lebih
banyak menjawab “sangat setuju” sehingga
dapat disimpulkan model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question dapat membuat peserta
didik terlibat aktif dalam pembelajaran.
Hasil Respon Siswa Kelas Kontrol
Berdasarkan respon peserta didik yang
diisi oleh 32 peserta didik pada kelas yang
diajarkan dengan metode pembelajaran
konvensional (ceramah), yaitu kelas yang
tidak menggunakan model pembelajaran
aktif tipe Plantet Question. Respon peserta
didik di setiap pernyataan dapat dilihat pada
tabel 1.2 berikut. (Lihat Lampiran 2).
Berdasarkan tabel 1.2 terlihat bahwa
persentase respon peserta didik di kelas
kontrol secara keseluruhan terlihat kurang
baik, tampak dari 32 peserta didik yang
menjawab “sangat setuju” hanya 6 orang
peserta didik, serta yang menjawab “setuju”
mencapai 14 orang peserta didik, sedangkan
yang menjawab “tidak setuju” sebanyak 12
orang peserta didik. Jumlah peserta didik
yang menjawab “sangat setuju”, “setuju”,
dan “tidak setuju” ditulis dalam bentuk
persen. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa
dalam persentase tersebut hanya 19,8%
peserta didik menyebutkan “sangat setuju”
dengan metode pembelajaran konvensional
(ceramah), dari persentase pertama tersebut
sudah terlihat bahwa metode pembelajaran
konvensional (ceramah) membuat peserta
didik kurang aktif dan inovatif dalam
pembelajaran, selanjutnya sebanyak 44,4%
peserta didik menyebutkan “setuju” terhadap
metode pembelajaran konvensional
(ceramah) dan mencapai 35,8% yang
menyatakan “tidak setuju”. Hal ini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
129
menunjukkan bahwa kurangnya keaktifan
peserta didik pada kelas kontrol pada saat
proses pembelajaran IPS menggunakan
metode pembelajaran konvensional
(ceramah). Dan itu ditunjukkan dengan
persentase di atas yang mana hanya 19,8%
yang memilih “sangat setuju” dengan
metode pembelajaran konvensional
(ceramah) pada pelajaran IPS. Sehingga
dapat disimpulkan metode pembelajaran
konvensional (ceramah) dapat membuat
peserta didik kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis data
penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1
Nisam yaitu pada kelas VIIIB sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIIIA sebagai kelas
kontrol, yang mana terdapat perbedaan hasil
di kedua kelas tersebut. Hal ini dapat terlihat
dari hasil angket yang diberikan pada kedua
kelas tersebut. Yang mana peserta didik
yang terdapat di kelas eksperimen yang
diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran aktif tipe Plantet Question dan
terlihat bahwasanya model pembelajaran
aktif tipe Plantet Question berpengaruh
terhadap keaktifan belajar IPS, hal tersebut
ditandai dengan pemilihan angket yang
mereka isi dengan pilihan “Sangat setuju”
dengan model pembelajaran aktif tipe
Plantet Question lebih banyak dari pilihan
lainnya yaitu mencapai 51,875%. Sedangkan
kelas kontrol yang berjumlah 32 siswa, kelas
kontrol diajarkan dengan menggunakan
metode pembelajaran konvensional
(ceramah). Setelah melakukan penelitian,
kelas kontrol terlihat kurang memiliki
keaktifan belajar. Hal tersebut ditandai
dengan hasil penelitian yang telah didapat,
yang mana sebanyak 44,4% siswa dalam
kelas kontrol yang menjawab “Setuju”
dengan metode pembelajaran tersebut.
Sedangkan yang memilih “Sangat setuju”
hanya 19,8%. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa kurang adanya keaktifan belajara
pada siswa yang berada dikelas kontrol yang
menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Dari hasil pengujian, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran aktif tipe Plantet
Question memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap keaktifan belajar IPS
siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Nisam,
Kabupaten Aceh Utara.
SIMPULAN
Model pembelajaran aktif tipe Plantet
Question dapat dilaksanakan pada mata
pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Nisam.
Pelaksanaan model pembelajaran aktif tipe
Plantet Question sangat bagus bagi peserta
didik karena dapat membantu peserta didik
yang tidak pernah bertanya atau bahkan
tidak pernah berbicara pada jam-jam
pelajaran sehingga peserta didik menjadi
lebih aktif serta dapat meningkatkan
kepercayaan diri peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis data yang dilakukan mengenai
pengaruh model pembelajaran aktif tipe
Plantet Question terdapat perbedaan antara
kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran aktif tipe Plantet Question
dengan kelas kontrol yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional
(ceramah). Hal ini dapat dilihat berdasarkan
hasil angket yang telah dikerkjakan oleh
siswa dengan nilai rata-rata persentase yang
telah di analisis. Sebagaimana hasil yang
diperoleh pada kelas eksperimen yaitu yang
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
130
memilih “Sangat setuju” mencapai 51,875%
peserta didik, dan yang memilih “Setuju”
sebesar 42,03125% peserta didik, dan hanya
6,09375% peserta didik yang memilih
“Tidak setuju”. Sedangkan hasil yang
diperoleh pada kelas kontrol yang memilih
“Setuju” sebesar 44,4% peserta didik, dan
yang memilih “Tidak setuju” mencapai
35,8% peserta didik, sedangkan yang
memilih “Sangat setuju” hanya 19,8%
peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran aktif tipe Plantet Question
terhadap keaktifan belajar IPS siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Nisam, Kabupaten Aceh
Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatau Pendekatan Praktik.
Ed. Revisi. Cet. 6. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Penerbit Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suwarno, Wiji. 2009. Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
130
Lampiran 1
Tabel 1.1 Hasil Respon Siswa Kelas Eksperimen
Keterangan:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
No Pernyataan SS Persentase
(%) S
Persentase
(%) TS
Persentase
(%)
1
Saya merasa puas
adanya pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
18 56,25 14 43,75 - -
2
Saya tertarik untuk
mengikuti pelajaran dengan
menggunakan
Model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
15 46,875 14 43,75 3 9,375
3
Model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
membuat Saya lebih aktif
18 56,25 13 40,625 1 3,125
4
Dengan menggunakan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
membuat pengetahuan Saya
lebih banyak
17 53,125 11 34,375 4 12,5
No Pernyataan SS Persentase
(%) S
Persentase
(%) TS
Persentase
(%)
5
Dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
membuat saya lebih
mengerti mengenai pokok
bahasan yang sedang
dipelajari
14
43,75 16 50 2 6,25
6
Dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
membuat saya menjadi
sering bekerjasama dengan
teman dalam pembelajaran
16 50 14 43,75 2 6,25
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
132
7
Dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
membuat saya bersungguuh-
sungguh mempelajari pokok
bahasan materi.
16 50 14 43,75 2 6,25
8
Saya setuju
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
diterapkan pada materi
pelajaran lain.
12 37,5 13 40,625 7 21,875
9
Dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
membuat keingintahuan
saya lebih besar terhadap
materi pembelajaran.
18 56,25 11 34,375 3 9,375
10
Saya setuju bahwa
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
adalah model yang efektif
dan inovatif
14 43,75 16 50 2 6,25
11
Dengan model tipe Plantet
Question saya menjadi lebih
banyak bertanya tentang
pelajaran
21 65,625 9 28,125 2 6,25
No Pernyataan SS Persentase
(%) S
Persentase
(%) TS
Persentase
(%)
12
Dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question saya
dapat berbagi pengetahuan
dengan teman pada saat
pembelajaran berlangsung
18 56,25 13 40,625 1 3,125
13
Saya merasa lebih
berkonsentrasi mengikuti
pembelajaran dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question
15 46,875 17 53,125 - -
14
Dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question saya
lebih mudah
18 56,25 13 40,625 1 3,125
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
133
memahami materi
pembelajaran
15
Dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question dapat
meningkatkan keaktifan
belajar saya.
17 53,125 13 40,625 2 6,25
16
Saya senang dapat belajar
memimpin dan menciptakan
hal baru dalam belajar.
20 62,5 11 34,375 1 3,125
17
Belajar dengan
menggunakan model pemb
elajaran aktif tipe Plantet
Question dapat membuat
guru dan siswa lebih
interaktif.
15 46,875 15 46,875 2 6,25
18
Saya bisa menjawab
pertanyaan guru setelah
belajar dengan
model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question.
16 50 15 46,875 1 3,125
19
Saya lebih aktif saat diskusi
dalam menyelesaikan
masalah materi
pembelajaran
17 53,125 14 43,75 1 3,125
No Pernyataan SS Persentase
(%) S
Persentase
(%) TS
Persentase
(%)
20
Model pembelajaran aktif
tipe Plantet Question lebih
menarik dibandingkan
metode ceramah.
17 53,125 13 40,625 2 6,25
Rata-rata 17 51,875% 13 42,03125% 2 6,09375%
Sumber: Hasil penelitian Tahun 2018
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
134
Lampiran 2
Tabel 1.2 Hasil Respon Siswa Kelas Kontrol
Keterangan:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
No Pernyataan SS Persentase
(%) S
Persentase
(%) TS
Persentase
(%)
1
Saya merasa puas
adanya pembelajaran den
gan metode konvensional
(ceramah).
9 28,125 10 31,25 13 40,625
2
Saya tertarik untuk
mengikuti pelajaran
dengan menggunakan
metode konvensional
(ceramah).
5 15,625 11 34,375 16 50
3
Dengan menggunakan
metode pembelajaran
konvensional (ceramah)
membuat saya lebih
aktif dalam pembelajaran
3 9,375 14 43,75 15 46,875
4
Dengan menggunakan
metode pembelajaran
konvensional (ceramah)
membuat pengetahuan
saya lebih banyak
9 28,125 12 37,5 11 34,375
5
Dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
membuat saya lebih
mengerti mengenai
pokok bahasan yang
sedang dipelajari
10
31,25 13 40,625 9 28,125
6
Dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
membuat saya menjadi
sering bekerjasama
dengan teman dalam
pembelajaran
8 25 13 40,625 11 34,375
7
Dengan metode
pembelajaran
konvensional membuat
saya bersungguuh-
5 15,625 20 62,5 7 21,875
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
135
sungguh mempelajari
pokok bahasan materi.
No Pernyataan SS Persentase
(%) S
Persentase
(%) TS
Persentase
(%)
8
Saya setuju metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
diterapkan pada materi
pelajaran lain.
3 9,375 15 46,875 14 43,75
9
Dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
membuat keingintahuan
saya lebih besar terhadap
materi pembelajaran.
5 15,625 19 59,375 8 25
10
Saya setuju bahwa
metode pembelajaran
konvensional (ceramah)
adalah model yang
efektif dan inovatif
2 6,25 19 59,375 11 34,375
11
Dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
saya menjadi lebih
banyak bertanya
mengenai materi
pelajaran.
3 9,375 17 53,125 12 37,5
12
Dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
saya dapat berbagi
pengetahuan dengan
teman pada saat
pembelajaran
berlangsung
4 12,5 18 56,25 10 31,25
13
Saya merasa lebih
berkonsentrasi mengikuti
pembelajaran dengan
metode pembelajaran
konvensional (ceramah)
7 21,875 13 40,625 12 37,5
14
Dengan metode
pembelajaran
konvensionalsaya lebih
mudah memahami materi
pembelajaran
11 34,375 13 40,625 8 25
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Vol. 4 No. 2 – Juni 2019 [E-ISSN: 2614-3658]
136
No Pernyataan SS Persentase
(%) S
Persentase
(%) TS
Persentase
(%)
15
Dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
dapat meningkatkan
keaktifan belajar saya.
6 18,75 12 37,5 14 43,75
16
Saya senang dapat
belajar memimpin dan
menciptakan hal baru
dalam belajar.
7 21,875 11 34,375 14 43,75
17
Belajar dengan
menggunakan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah)
dapat membuat guru dan
siswa lebih interaktif.
4 12,5 15 46,875 13 40,625
18
Saya bisa menjawab
pertanyaan guru setelah
belajar dengan metode
pembelajaran
konvensional (ceramah).
8 25 8 25 16 50
19
Saya lebih aktif saat
diskusi dalam
menyelesaikan masalah
materi pembelajaran
10 31,25 20 62,5 2 6,25
20
Metode pembelajaran
konvensional (ceramah)
lebih menarik
dibandingkan metode
lainnya.
8 25 11 34,375 13 40,625
Rata-rata 6 19,8% 14 44,4% 12 35,8%
Sumber: Hasil penelitian Tahun 2018
top related