pengaruh komunikasi guru dan kondisi ruang …lib.unnes.ac.id/19052/1/7101408070.pdf · kelas...
Post on 09-Mar-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KOMUNIKASI GURU DAN KONDISI RUANG KELAS
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 9 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Ade Kristi Meideastuti
NIM 7101408070
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada:
Disetujui pada
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Marimin, M.Pd. Ismiyati, S.Pd, M.Pd
NIP. 195202281980031003 NIP.198009022005012002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji
Dra. Nanik Suryani, M.Pd
NIP. 195604211985032001
Anggota I Anggota II
Drs. Marimin, M.Pd. Ismiyati, S.Pd, M.Pd
NIP. 195202281980031003 NIP.198009022005012002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si.
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, November 2012
Ade Kristi M
NIM 7101408070
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Informasi yang tepat berawal dari komunikasi yang baik sedangkan lingkungan
yang baik dan tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan secara
fisik intelektual dan emosional”.
(Ade Kristi Meideastuti)
Persembahan
Kedua Orang Tuaku Tercinta
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus yang
senantiasa melimpahkan kasih karunia dan penyertaan-Nya bagi penulis, sehingga
penulis dapat menyusun skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
dukungan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
kesempatan untuk menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi.
3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
4. Drs. Marimin, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan
mengarahkan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.
5. Ismiyati, S.Pd, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan
mengarahkan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.
6. Dra. Siti Fadhilah, M.Pd, Kepala Sekolah SMK Negeri 9 Semarang yang
telah memberikan ijin untuk melakukan penilitian.
vii
7. Dra. Surtikanti, guru mata pelajaran mengelola sistem kearsipan yang telah
membantu dalam penelitian.
8. Siswa-siswi kelas XI AP 2 dan kelas XI AP 3 yang telah membantu dalam
pengumpulan data penelitian.
9. Sahabat-sahabatku Lala Tri Setyani, Ida Riyanti, Lilis Wulansari, Eko
Kurniawan, Mb Maya, Tutik Endarwati yang selalu memberikan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman–teman Pendidikan Administrasi Perkantoran 2008 atas semangat dan
kebersamaannya selama ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
doa serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyelesain skripsi ini mendapat imbalan dan amalan yang diberkati oleh Tuhan
YME dan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Semarang, 15 November 2012
Penyusun
viii
SARI
Ade Kristi, 2012. “Pengaruh Komunikasi Guru dan Kondisi Ruang Kelas
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem
Kearsipan Pada Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di
SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2011/2012”. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.Pembimbing
I:Drs. Marimin, M.Pd, Pembimbing II : Ismiyati, S.Pd, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Komunikasi Guru, Kondisi Ruang Kelas
Komunikasi guru dan kondisi ruang kelas merupakan faktor penting yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, dengan komunikasi guru yang baik dan kondisi
ruang kelas yang baik pula, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang
kondusif. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh
komunikasi guru terhadap hasil belajar siswa, pengaruh kondisi ruang kelas
terhadap hasil belajar siswa, serta pengaruh komunikasi guru dan kondisi ruang
kelas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan
Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan
Administrasi perkantoran SMK Negeri 9 Semarang yang berjumlah 78 siswa.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi. Variabel yang diteliti yaitu
komunikasi guru dan kondisi ruang kelas sebagai variabel bebas dan hasil belajar
siswa sebagai variabel terikat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda
dengan bantuan program SPSS release 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linear berganda
diperoleh persamaan Y = 4,312 + 0,777X1 + 0,297X2 + e. Uji F diperoleh Fhitung =
38,894 sehingga Ha diterima. Secara parsial (uji t) variabel komunikasi guru (X1)
diperoleh thitung = 7,807 sehingga Ha diterima. Variabel kondisi ruang kelas (X2)
diperoleh thitung = 4,010 sehingga Ha diterima. Secara simultan (R2) komunikasi
guru dan kondisi ruang kelas berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar
50,3%. Simpulan penelitian ini adalah komunikasi guru dan kondisi ruang kelas
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa baik secara simultan maupun parsial .
Saran penelitian ini adalah Guru perlu meningkatkan komunikasi yang
dimilikinya yakni guru menggunakan alat bantu atau sarana dalam proses
pembelajaran sehingga mudah dipahami oleh siswa, misalnya penggunaan media
pembelajaran yang tepat seperti pemakaian LCD, OHP bagi siswa akan
membangkitkan minat dan keinginan untuk belajar.
ix
ABSTRACT
Ade Kristi, 2012. “The Effects of Teacher Communication and Classroom
Condition to Students Learning Results in the Subject of Archival System
Management at IX Grade Students of Office Administration Program
SMK Negeri 9 Semarang in Academic Year of 2011/2012”. Final Project.
Department of Economics Education. Economics Faculty. Semarang State
University. First Advisor: Drs. Marimin, M.Pd., Second Advisor: Ismiyati,
S.Pd, M.Pd.
Key words: learning result, teacher communication, classroom condition
Teacher communication and classroom condition are the important factors
that affect of students learning result. Both good teacher communication and
classroom condition, they can improve students learning results favorably. The
problems in the research are how the influences of teacher communication to
students learning result, the influences of classroom condition to students learning
results and the influences of teacher communication and classroom condition to
students learning results in the subject of archival system management of office
administration program SMK Negeri 9 Semarang.
The population of the study was the IX grade students of office
administration program SMK Negeri 9 Semarang totaled 78 students. The sample
of the study was the entire population. The variables were teacher communication
and classroom condition as independent variables and students learning result as
the dependent variable. Data was the primary data taken using questionnaire and
documentation methods; further data collected were analyzed using multiple
regression analysis with SPSS release 16.
Result The studies showed that multiple linear regression analysis
obtained by the equation: Y = 4,312 + 0,777X1 + 0,297X2 + e. The F obtained
Fhitung = 38,894 so Ha accepted. Partially (t test) variable of teacher communication
(X1) obtained thitung = 7,807 Ha is accepted. Environment variable studied (X2)
obtained thitung = 4,010 so that Ha accepeted. Simultaneously (R2) the teacher
communication and classroom condition affect learning result by 50,3%.
Conclusion: this study is the teacher communication of classroom condition affect
learning result either simultaneously or partially. It is recommended that teacher
need to increase more communication to maximize the use of media/technology
and organizing and learning in the classroom.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii
PERNYATAAN .......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
SARI ............................................................................................................ viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 8
2.1 Tinjauan Tentang Hasil Belajar ................................................... 8
2.1.1 Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 8
xi
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 9
2.1.3 Klasifikasi Hasil Belajar ...................................................... 10
2.2 Tinjauan Tentang Pengertian Komunikasi .................................. 12
2.2.1 Pengertian Komunikasi ........................................................ 12
2.2.2 Unsur-unsur Komunikasi ..................................................... 13
2.2.3 Hambatan dalam Komunikasi .............................................. 15
2.2.4 Pentingnya Komunikasi Guru dalam Proses Pembelajaran . 19
2.3 Kondisi Ruang Kelas ................................................................... 20
2.3.1 Pengertian Kondisi Ruang Kelas ......................................... 20
2.3.2 Kriteria Ruang Kelas ............................................................ 21
2.3.3 Pengaturan Kondisi Ruang Kelas dan Iklim Belajar ........... 23
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................. 30
2.5 Kerangka Berpikir ....................................................................... 31
2.6 Hipotesis ...................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 34
3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian ........................................... 34
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................... 34
3.3 Variabel Penelitian....................................................................... 35
3.3.1 Variabel Bebas (Independent) .............................................. 36
3.3.2 Variabel Terikat (Dependent) .............................................. 36
3.4 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 37
3.4.1 Metode Angket Atau Kuisioner ........................................... 37
3.4.2 Metode Observasi ................................................................ 38
xii
3.4.3 Metode Dokumentasi ........................................................... 39
3.5 Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 39
3.5.1 Validitas ............................................................................... 39
3.5.2 Reliabilitas ........................................................................... 42
3.6 Metode Analisis Data .................................................................. 43
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ............................................. 43
3.6.2 Analisis Regresi Berganda ................................................... 45
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 49
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 49
4.1.1 Gambaran Umum SMK Negeri 9 Semarang ....................... 49
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian .............................................. 49
4.1.2.1 Deskripsi Variabel Bebas (X1) .................................... 50
4.1.2.2 Deskripsi Variabel Bebas (X2) .................................... 55
4.1.2.3 Deskripsi Variabel Terikat (Y) ..................................... 60
4.1.3 Uji Hipotesis ........................................................................ 61
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 61
4.1.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ................................ 65
4.1.3.3 Uji Simultan (Uji F) ..................................................... 67
4.1.3.4 Uji Parsial (Uji t) .......................................................... 68
4.1.3.5 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan (R2) 69
4.1.3.6 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial (r2) .. 70
4.2 Pembahasan ................................................................................. 71
xiii
4.2.1 Komunikasi Guru, Kondisi Ruang Kelas, dan Hasil Belajar 71
4.2.2 Pengaruh Komunikasi Guru terhadap Hasil Belajar ............ 77
4.2.3 Pengaruh Kondisi Ruang Kelas terhadap Hasil Belajar ...... 79
4.2.4 Pengaruh Komunikasi Guru dan Kondisi Ruang Kelas Terhadap
Hasil Belajar ........................................................................ 80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ...................................................................................... 81
5.2 Saran ............................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 86
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Ketuntasan Hasil Nilai Midsemester Sistem Kearsipan .................. 5
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................. 30
3.1 Rincian Jumlah Siswa Kelas XI AP SMK Negeri 9 Semarang ...... 35
3.2 KKM Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan ....................... 37
3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen ..................................... 41
3.4 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen .................................. 42
3.5 Kriteria Analisis Dekriptif Komunikasi Guru dan Kondisi Ruang
Kelas ................................................................................................ 45
4.1 Deskripsi Komunikasi Guru (X1) ................................................... 50
4.2 Daftar Distribusi Jawaban Tentang Indikator Guru ........................ 52
4.3 Daftar Distribusi Jawaban Tentang Indikator Materi Pelajaran ...... 53
4.4 Daftar Distribusi Jawaban Tentang Indikator Media ...................... 54
4.5 Daftar Distribusi Jawaban Tentang Indikator Feedback ................. 55
4.6 Deksripsi Kondisi Ruang Kelas (X2) .............................................. 56
4.7 Daftar Distribusi Jawaban Tentang Tempat/Ruang Belajar ............ 58
4.8 Daftar Distribusi Jawaban Tentang Indikator Penerangan .............. 59
4.9 Daftar Distribusi Jawaban Tentang Indikator Peralatan dan
Perlengkapan .................................................................................. 60
4.10 Daftar Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Hasil
Belajar ............................................................................................. 61
xv
4.11 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 63
4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 65
4.13 Hasil Analisis Uji Simultan (Uji F) ................................................. 67
4.14 Hasil Analisis Uji Parsial (Uji t) ..................................................... 68
4.15 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Simultan (R2) ...................... 69
4.16 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r2) ........................... 70
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Alur Kerangka Berpikir .......................................................... 32
4.1 Diagram Distribusi Jawaban Tentang Variabel Komunikasi Guru (X1)
........................................................................................................... 51
4.2 Diagram Distribusi Jawaban Tentang Variabel Kondisi Ruang Kelas
(X2) .................................................................................................... 56
4.3 Normal Probability Plot .................................................................... 64
4.4 Scatterplot Uji Heterokedastisitas ..................................................... 65
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Nilai Tugas Siswa Kelas XI AP 2 dan XI AP 3.................. 89
2 Kisi-kisi Angket Uji Coba Instrumen ............................................ 91
3 Angket Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................ 92
4 Data Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Penelitian
Komunikasi Guru Terhadap Nilai Siswa ........................................ 95
5 Data Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kondisi
Ruang Kelas Terhadap Nilai Siswa ................................................. 97
6 Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Instrumen ........................... .99
7 Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen ....................... 101
8 Kata Pengantar Penelitian .............................................................. 102
9 Data Responden Penelitian Kelas XI AP 2 dan XI AP 3 ............... 103
10 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 105
11 Angket Instrumen Penelitian .......................................................... 106
12 Tabulasi Data Penilaian ................................................................. 111
13 Deskripsi Persentase Indikator Variabel Komunikasi Guru .......... 115
14 Deskripsi Persentase Indikator Variabel Kondisi Ruang Kelas ..... 117
15 Distribusi Jawaban Responden Komunikasi Guru dan Kondisi
Ruang Kelas ................................................................................... 119
16 Regression ...................................................................................... 120
17 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan syarat mutlak untuk
mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan merupakan usaha
sadar yang sengaja dirancang pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Salah satu tujuan pendidikan itu sendiri untuk meningkatkan
sumberdaya manusia yang berkualitas.
“Salah satu usaha yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam keseluruhan
proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok” (Catharina,2004:1).
Slameto (2010:1) mengemukakan bahwa “berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa
sebagai anak didik”. Suatu tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil
belajar siswa mengalami perkembangan dan peningkatan. Dalam pendidikan
formal selalu diikuti pengukuran dan penilaian, demikian juga dalam proses
kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar dapat diketahui
kedudukan siswa yang pandai, sedang, dan lambat. Laporan hasil belajar siswa
dapat dilihat dari hasil ulangan dan diserahkan dalam periode tertentu yaitu dalam
bentuk rapor. Dalam usaha untuk mencapai suatu hasil belajar yang optimal dari
2
proses belajar mengajar seorang siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal.
“Faktor internal adalah faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri
diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat, dan perhatian, keadaan
emosi serta disiplin, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul
dari luar diri siswa diantaranya guru, teman, orang tua, ruangan kelas, dan
lain-lain”. (Slameto, 2010:68).
Guru merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian hasil
belajar yang optimal. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan
komunikasi guru. Seorang guru yang berkomunikasi dengan baik kepada siswa
dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa. Proses
komunikasi yang terjadi dalam suatu kegiatan belajar mengajar (KBM) bersifat
interaktif edukatif (komunikasi timbal balik), hal itu dapat terjadi diantara guru
dengan siswa atau antar siswa. Penguasaan teknik dan cara berkomunikasi guru
merupakan salah satu untuk yang berperan mencapai tujuan yang diharapkan dari
kegiatan proses belajar mengajar.
Guru yang kurang mampu berkomunikasi dengan baik pada saat
menyampaikan materi pembelajaran, maka berdampak sulitnya siswa menerima
materi yang diajarkan oleh guru. Kemampuan berkomunikasi dalam kelas adalah
kemampuan guru dalam menciptakan iklim komunikatif antara guru dengan siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Komunikasi dalam bentuk diskusi dalam proses
belajar mengajar berlangsung sangat efektif, baik antara guru dengan siswa
maupun di antara para siswa sendiri, sebab siswa terbiasa mengemukakan
pendapat secara argumentatif dan dapat mengkaji dirinya, apakah yang telah
diketahuinya itu benar atau tidak. Komunikasi dalam bentuk diskusi proses belajar
3
siswa bisa menjadi tiga tahap yaitu: persepsi, ideasi, transmisi (Effendy, 2005:
102).
“Ada beberapa unsur komunikasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu: a)
guru dalam pembelajaran disebut komunikator sumber dalam
menyampaikan pesan kepada siswa; b) materi pelajaran dalam proses
pembelajaran merupakan informasi yang sedang dikomunikasikan; c) media
pembelajaran sangat diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada siswa
dalam pembelajaran; d) penerima atau feedback terjadi pada komunikasi
antara guru dengan siswa setelah penerima menerima pesan”. (Lasswell
dalam Mulyana, 2005:63-65)
Selain komunikasi, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa
adalah kondisi ruangan kelas. Ruangan kelas adalah tempat belajar yang
memungkinkan terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Ruangan kelas yang
baik adalah ruangan kelas yang aman dan nyaman tanpa adanya gangguan dalam
melakukan proses belajar mengajar. Kelas merupakan taman belajar bagi siswa
dan menjadi tempat mereka, bertumbuh dan berkembang baik secara fisik,
intelektual maupun emotion (Ahmad, 2008:14). Oleh karena itu kelas harus
dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan taman belajar yang
menyenangkan bagi siswa maupun guru.
“Ruangan kelas yang layak digunakan dalam pembelajaran memiliki
beberapa kriteria, yaitu : a) tempat/ruang belajar harus rapi, bersih, sehat,
tidak lembab; b) cukup cahaya yang meneranginya; c) sirkulasi udara
cukup; d) perabot dalam keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan
rapi” (The Liang Gie, 2000:220),
Ruangan kelas tidak hanya berfungsi sebagai tempat dan sumber belajar.
Namun, lebih dari itu di dalamnya terjadi sebuah sistem sosial yang dibangun oleh
guru dan siswa. Kondisi kelas yang tidak tertata dengan baik mengakibatkan
siswa enggan untuk berlama-lama di dalam kelas, sehingga sistem sosial yang
4
dijalin tidak begitu kuat karena interaksi timbal balik yang di bangun kurang
mendalam. Kondisi kelas turut mempengaruhi hasil belajar siswa.
Menurut Dadang (2009:1), menyatakan bahwa, “di dalam ruang kelas siswa
belajar berbagai mata pelajaran, baik yang berupa hafalan, pemecahan
masalah, maupun keterampilan dengan proses belajar mengajar untuk semua
mata pelajaran teori dan praktek, dianggap sama dan cenderung dilakukan
dengan model belajar klasikal, atau model ceramah, dimana komunikasi
guru relatif lebih aktif dibandingkan dengan siswa, hal ini akan
mengakibatkan tingkat keberhasilan belajar tidak optimal”.
Menurut Artman (2008) dalam artikelnya menyatakan bahwa, “Kondisi
ruangan kelas secara tidak langsung mempengaruhi proses belajar mengajar
kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi dimana siswa sebagai pihak
yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, proses itu sendiri
merupakan mata rantai yang menghubungkan antara guru dan siswa
sehingga terbina komunikasi yang memiliki tujuan pembelajaran”.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 5 Maret 2012 di
kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang, diketahui
jika hasil belajar siswa pada proses pembelajaran mengelola sistem kearsipan
masih belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari hasil midsemester siswa yang
belum optimal. Berikut hasil nilai midsemester mata pelajaran mengelola sistem
kearsipan pada siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9
Semarang.
Tabel 1.1 Ketuntasan Nilai Midsemester Mata Pelajaran Mengelola Sistem
Kearsipan Pada Siswa Kelas XI Jurusan Admnistrasi Perkantoran
SMK Negeri 9 Semarang
Kelas Jumlah
Kriteria
Tuntas Tidak tuntas
Jumlah % Jumlah %
XI AP 2 38 11 14,10% 29 37,18%
XI AP 3 40 9 11,54% 29 37,18%
Jumlah 78 20 25,64% 58 74,36%
Sumber (Data Mid Semester Ganjil SMK Negeri 9 Semarang Tahun Ajaran 2012)
5
Tabel 1.1 diatas menunjukkan 58 orang (74,34%) dalam kriteria tidak tuntas
dan sejumlah 20 orang (25,63%). Perinciannya adalah 1) Kelas XI AP 2 sejumlah
38 siswa dengan kriteria tuntas 11 (14,10%) dan jumlah tidak tuntas 29 (37,17%),
2) Kelas XI AP 3 sejumlah 40 siswa dengan kriteria tuntas 9 (11,53%) dan jumlah
tidak tuntas 29 (37,17%).
Dilihat dari aspek komunikasi guru dalam berkomunikasi terhadap siswa
saat mengajar, guru sudah menguasai materi pelajaran yang diajarkan,
menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan mata pelajaran, mampu
mengelola kelas dengan baik, hanya guru belum mendapat feedback yang baik
dari siswa, sehingga diperlukan komunikasi yang baik antar guru dan siswa, agar
suasana belajar dapat tercipta dengan kondusif dan menyenangkan, untuk aspek
kondisi ruang kelas, di dalam ruang kearsipan tempat ruang belajar sudah baik,
penerangan di dalam kelas juga sudah cukup terang untuk pembelajaran, peralatan
yang digunakan sudah cukup memadai tetapi masih ada sebagian peralatan yang
kurang terawat seperti pelubang kertas sudah tidak tajam lagi dan lemari filling
cabinet yang sudah tidak dapat dipakai lagi sehingga siswa diarahkan untuk
menyimpan surat dan kartu kendali di dalam map dan dibawa pulang siswa.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Komunikasi Guru dan Kondisi Ruang Kelas Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan Pada
Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 9
Semarang”.
6
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh komunikasi guru terhadap hasil belajar mata pelajaran
mengelola sistem kearsipan pada siswa kelas XI Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang?
2. Adakah pengaruh kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran mengelola sistem kearsipan pada siswa kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang?
3. Seberapa besar pengaruh komunikasi guru dan kondisi ruang kelas terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan pada
siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9
Semarang?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi guru terhadap hasil belajar mata
pelajaran mengelola sistem kearsipan pada siswa kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan pada siswa kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang.
7
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi guru dan kondisi
ruang kelas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengelola
sistem kearsipan pada siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di
SMK Negeri 9 Semarang.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai
komunikasi guru, kondisi ruang kelas, dan hasil belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman.
b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat sebagai kontribusi untuk lebih
memperhatikan komunikasi guru dan kondisi ruang kelas dalam usaha
meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi pembaca dapat menambah wawasan dan bahan informasi yang
dapat dijadikan referensi atau tambahan pengetahuan dalam
mengembangkan ilmu.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Tentang Hasil Belajar
2.1.1 Pengertian Hasil Belajar
“Hasil belajar siswa diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” (Tu’u, 2004:75). “Hasil belajar
diindikatorkan dengan adanya daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan
mencapai prestasi tinggi, baik secara individual atau kelompok serta perubahan
perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa”
(Djamarah dan Aswan, 2010:106).
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi
siswa dan sisi guru. Hasil belajar dilihat dari sisi siswa merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibanding pada saat sebelum
belajar. Hasil belajar dilihat dari sisi guru merupakan saat terselesaikannya
bahan pengajaran.(Slameto, 2010:1)
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah suatu tingkatan keberhasilan siswa dalam mempelajari sesuai dengan daya
serapnya terhadap materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk angka
nilai yang diperoleh dari hasil tes.
9
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Setiap guru pasti menginginkan pencapaian keberhasilan proses belajar
mengajar. Namun pencapaian tersebut tidak hanya ditentukan dari satu faktor saja
melainkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut.
Menurut Slameto (2010:54), “faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa banyak
jenisnya, namun dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern
dan faktor ekstern”.
Faktor intern yang dibicarakan ini dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor
jasmaniah (yang terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis
(yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat motif, kematangan,
kesiapan), dan faktor kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Faktor eksternal yang mempengaruhi terhadap hasil belajar, dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga meliputi cara orang tua
mendidik, relasi antar keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, faktor sekolah meliputi
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah standart pelajaran diatas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. Terakhir adalah faktor
masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul,
bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010:54-70).
Menurut Djamarah (2010:109-112), yang mempengaruhi terhadap hasil
belajar adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan
mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru.
Karena sebagai pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam setiap
kali kegiatan belajar mengajar, maka guru selalu diwajibkan merumuskan
tujuan pembelajarannya.
2. Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang
berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimiliki,
10
guru dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Maka
seorang guru benar-benar dituntut kompetensinya dalam melaksanakan
proses pembelajaran, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
adalah dua aspek yang mempengaruhi kompetensi seorang guru dalam
bidang pendidikan dan pengajaran. Guru yang bukan berlatar belakang
pendidikan keguruan dan ditambahkan tidak berpengalaman mengajar,
akan banyak menemukan masalah dikelas, dan sebaliknya seorang guru
yang sudah berbekal dengan latar belakang pendidikan keguruan dan
berpengalaman akan mudah mengatasi permasalahan yang terjadi dikelas.
3. Anak didik
Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah dan
mengikuti pembelajaran yang terjadi di sekolah. Anak didik yang dalam
jumlah banyak tersebut dengan latar belakang sosial, masyarakat yang
berbeda dan tentunya membawa karakteristik yang bermacam-macam.
Disinilah tugas seorang guru dalam mengetahui karakteristik sorang anak
didik. Karena perbedaan anak didik aspek biologis, intelektual, dan
psikologis ini mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
4. Kegiatan pengajaran
Pola kegiatan pembelajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan
anak didik dengan bahan sebagai perantara. Guru yang mengajar anak
didik yang belajar. Strategi penggunaan metode mengajar sangat
menentukan kualitas hasil belajar mengajar.
5. Bahan dan alat evaluasi
Bahan dan alat evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam
kurikulum yang sudah dipelajari oleh siswa guna kepentingan ulangan.
6. Suasana evaluasi
Suasana evaluasi yang dimaksudkan adalah suasana pelaksanaan ketika
evaluasi belajar berlangsung yaitu dilakukannya sistem silang untuk
memperoleh data yang obyektif, karena sikap mental anak didik belum
semuanya siap untuk jujur.
2.1.3 Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009:22-31), klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom
yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotoris.
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual, ranah kognitif mencangkup kategori berikut:
11
a. Pengetahuan
Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali
informasi (materi pelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Pemahaman
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi
pembelajaran.
c. Aplikasi
Aplikasi mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajar yang
telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit.
d. Analisis
Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material kedalam bagian-
bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hasil belajar ini
mencerminkan tingkat intelektual lebih tinggi dari pada pemahaman dan
penerapan karena memerlukan pemahaman isi dan bentuk struktural materi
pembelajar yang telah dipelajari.
e. Sintetis
Sintetis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagain dalam
rangka membentuk struktur yang baru. Hal ini mencangkup produksi
komunikasi yang unik (tema atau percakapan), perencanaan operasional
(proposal) atau seperangkat hubungan abstrak (skema untuk mengklasifikasi
informasi). Hasil belajar bidang ini menekankan perilaku kreatif, dengan
penekanan dasar pada pembentukan struktur atau pola-pola baru.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, merial, dan
lain-lain.
2. Ranah Afektif
Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Kategori tujuan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
a. Receiving/attending
Menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk
masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.
b. Responding/jawaban
Responding yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang
dating dari luar.
c. Penilaian
Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena
atau perilaku tertentu pada diri siswa.
d. Organisasian
Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan konflik-konflik antar nilai dan mulai menciptakan sistem yang
konsisten secara internal.
12
e. Karakteristik nilai
Individu siswa memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya
dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi
karakteristik gaya hidupnya.
3. Ranah Psikomotorik
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan
bertindak individu.
Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah sebagai berikut:
a. Gerakan refleks (ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar);
b. Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar;
c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan auditif, motoris, dan lain-lain;
d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan;
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada
ketrampilan yang kompleks;
f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan
ekspresif dan interpretatife.
2.2 Tinjauan Tentang Pengertian Komunikasi
2.2.1. Pengertian Komunikasi Guru
“Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari
bahasa latin communis yang berarti “sama”. Artinya komunikasi ditunjukkan untuk
menyamakan suatu pikiran, makna atau suatu pesan yang dianut” (Widjaja, 2000:15)
“Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si
pengirim dengan si penerima pesan untuk merubah tingkah laku” (Muhammad,
2005:4). Pendapat lain menurut Soeharto (2003:11), “komunikasi adalah memberikan
informasi, pesan, gagasan, ide, pikiran, perasaan kepada orang lain dengan maksud
agar orang lain berpartisipasi yang pada akhirnya informasi, pesan, gagasan, ide,
pikiran, perasaan tersebut menjadi milik bersama antar komunikator dan komunikan”.
13
“Menurut Soeharto (2003:22) komunikasi guru adalah kemampuan
komunikasi guru dalam menciptakan iklim komunikatif antara guru dengan siswa
dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran”.
“Communication is the process by which a system is established, maintained, and
altered by means of shared signal that operate according to rules”( Komunikasi
adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara
ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah) Keltner (2006).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi diterima oleh penerima pesan atau komunikan. Guru sebagai
komunikator menyampaikan materi pelajaran sebagai pesan kepada siswanya sebagai
komunikan. Tugas guru sebagai komunikator adalah mendayagunakan potensi-
potensi spesifik dan tanda-tanda atau lambang-lambang visual, menyusun isi
pelajaran, serta memelihara hubungan khusus dengan para siswa dalam artian
menyimak situasi komunikasi pengajaran berikut minat, keinginan, tuntutan, dan
kebutuhannya.
2.2.2. Unsur-unsur Komunikasi
Menurut Lasswell ada lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu
sama lain (Mulyana, 2005:63) yaitu:
1. Pengirim (sender)
Pengirim (sender) atau biasa disebut komunikator sumber yaitu pihak yang
menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain (receiver). Sender
mempunyai tujuan yang beragam dalam memberikan informasinya,
menyampaikan berita atau gagasan, menghibur hingga tujuan untuk mengubah
keyakinan dan mempengaruhi perilaku orang lain. Dalam komunikasi,
komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan dapat menjadi
komunikator.
14
2. Pesan atau message
Pesan atau message yaitu informasi apa yang sedang dikomunikasikan oleh
seorang kepada orang lain. Pesan merupakan seperangkat alat simbol verbal
maupun non verbal yang mewakili perasaan,nilai, gagasan, atau maksud sender
tadi. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar namun perlu diperhatikan dan
diarahkan pada tujuan akhir dari komunikasi.
3. Saluran atau media (channel)
Saluran atau media (channel) yaitu alat atau wahana yang digunakan sender
untuk menyampaikan pesannya kepada receiver. Saluran dapat merujuk pada cara
penyajian pesan, apakah langsung atau lewat media cetak atau elektronik. Dalam
komunikasi baik verbal maupun non verbal, salah satu saluran yang paling
dominan adalah bahasa.
4. Penerima (receiver)
Penerima (receiver), bisa saja disebut atau tujuan (destination), khalayak
(audience), yaitu orang-orang yang menerima pesan dari sender.
5. Efek atau feed back
Penerima atau feed back yaitu apa yang terjadi pada penerima (receiver) setelah ia
menerima pesan tersebut apakah sesuai dengan yang komunikator inginkan.
Pendapat Lasswell diatas dapat diimplementasikan dalam proses
pembelajaran sebagai berikut:
1. Dalam pengajaran dengan metode teacher center pengirim atau komunikator yang
dimaksud adalah guru. Guru mempunyai informasi tertentu dan benar, mampu
mengirimkan informasi tersebut secara tepat pada kecepatan optimal dengan
menggunakan bantuan media dan sampai pada penerima informasi yaitu siswa.
Namun saat ini siswa dapat juga sebagai komunikator di saat siswa mengajukan
pertanyaan dan mengutarakan pengalaman-pengalamannya.
2. Pesan atau message yaitu materi pelajaran yang dapat berupa pesan, berita atau
pernyataan tertentu yang disampaikan oleh guru sebagai komunikator kepada
siswa sebagai komunikan.
3. Saluran atau media, dalam proses pembelajaran media sering disebut sebagai
media pembelajaran. Media akan membantu guru menjelaskan materi pelajaran
kepada siswa agar mudah memahami materi pelajaran.
4. Efek atau feed back, setelah guru menyampaikan materi kepada siswa diharapkan
terjadi perubahan dalam diri siswa, misalnya perubahan sikap, perubahan
keyakinan, perubahan tingkah laku.
15
Dalam kegiatan pembelajaran diperlukan keterampilan guru dalam
berkomunikasi, menurut Joni (1984:2) dalam Soeharto (2003:25-29) mencakup lima
kemampuan pokok:
1. Kemampuan guru mengembangkan sikap positif dalam kegiatan pembelajaran.
Kemampuan ini terdiri dari : (a) Mengenali kelebihan dan kekurangan diri siswa
dalam kegiatan pembelajaran; (b) Membantu siswa menumbuhkan percaya diri
dalam kegiatan pembelajaran; (c) membantu memperjelas pikiran dan perasaan
sehingga dapat dipahami orang lain dan dapat bertukar pikiran dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran.
Kemampuan ini terdiri dari: (a) menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat
siswa; (b) menunjukkan sikap luwes dalam penyesuaian diri; (c) menerima siswa
sebagaimana adanya; (d) menunjukkan sikap sensitif, responsif, dan simpatik
terhadap perasaan kesukaran siswa dalam kegiatan pembelajaran; (e) menunjukkan
sikap ramah, penuh perhatian, dan sabar terhadap siswa.
3. Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam
kegiatan pembelajaran. Keterampilan ini terdiri dari: (a) menunjukan gairah dalam
member materi atau mengajar; (b) merangsang minat siswa untuk belajar; (c)
memberi kesan kepada siswa bahwa guru menguasai bahan materi yang diajarkan
dan menguasai bagaimana cara mengajar (metode).
4. Kemampuan guru untuk mengelola interaksi dalam kegiatan pembelajaran.
Keterampilan ini terdiri dari: (a) mengembangkan hubungan yang sehat dan serasi
dalam kegiatan pembelajaran; (b) memberi tuntunan agar interaksi antara siswa
dan antara guru dan siswa terpelihara dengan baik dalam kegiatan pembelajaran;
(c) menguasai kegiatan yang tidak diinginkan atau menyimpang dalam kegiatan
pembelajaran.
5. Kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran pada siswa, materi ini
terdiri dari: (a) sistematika guru dalam memberikan materi pelajaran pada siswa;
(b) dapat mengatur waktu antara materi dengan waktu habisnya mata pelajaran
tersebut, dan (c) memahami semua materi pelajaran yang disampaikan.
2.2.3 Hambatan dalam Komunikasi
Dalam komunikasi terdapat beberapa hambatan yang dapat mengurangi
keutuhan pesan yang disampaikan (Widjaja, 2000:100-105), hambatan itu antara
lain:
16
1. Kurangnya perencanaan
Pesan yang disampaikan akan lebih mudah diterima dengan apabila
pesan yang dikirim sesuai rencana, namun apabila pesan yang disampaikan
kurang perencanaan maka akan mengurangi keutuhan pesan yang diterima
sipenerima pesan.
2. Perbedaan persepsi
Persepsi adalah berkenaan dengan penerimaan dan
penginterprestasikan informasi. Apabila antara si pengirim dan si penerima pesan
mempunyai perbedaan terhadap arti pesan yang disampaikan, maka akan terjadi
sebuah pandangan yang berbeda dari pesan tersebut.
3. Perbedaan pendapat
Harapan antara si pengirim dan si penerima pesan akan mempengaruhi
proses komunikasi apabila terjadi perbedaan harapan jika pesan yang telah
dilaksanakan mempunyai arti yang tidak sesuai pada harapan si pengirim pesan.
4. Kondisi yang kurang baik
Apabila salah satu dari pengirim atau penerima pesan mengalami
kondisi yang kurang baik (pusing, lemas, lemah, lesu, kurang bersemangat) maka
pesan yang disampaikan menjadi tidak sempurna. Komunikasi yang baik akan
terjadi jika pengirim pesan dan penerima pesan dalam keadaan yang baik.
5. Pesan yang tidak jelas
Pesan yang rancu atau tidak jelas, akan menimbulkan berbagai
pertanyaan dalam proses komunikasi. Pesan yang baik seharusnya diolah terlebih
dahulu agar pesan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami oleh si penerima
pesan.
6. Prasangka yang buruk
Salah satu sifat yang dimiliki manusia adalah berprasangka buruk.
Prasangka buruk harus dihindari oleh diri kita terutama dalam berkomunikasi,
sebab hasil tersebut akan menimbulkan suatu fitnah dan akan menghambat
proses komunikasi.
7. Perbedaan status, pengetahuan dan bahasa
Pesan akan lebih mengena jika pesan mudah dipahami dan
menggunakan bahasa yang umum digunakan dalam menyampaikan pesan. Hal
ini karena adanya perbedaan status, pengetahuan, dan bahasa antara pengirim dan
penerima pesan.
8. Distrosi atau kesalahan pesan
Pesan yang salah sudah barang tentu menjadi hal yang dapat
menghambat kelancaran berkomunikasi. Pesan yang salah dapat terjadi karena
faktor manusia dan mungkin juga faktor dari luar.
17
Namun demikian ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan tersebut,
misalnya:
1. Mengecek arti atau maksud yang dikatakan
Hal ini akan membantu si penerima pesan jika pesan yang kurang jelas
ditanyakan secara langsung maksud dari isi pesan tersebut, atau mengecek arti
kata-kata atau kalimat dalam pesan.
2. Meminta penjelasan lebih lanjut
Hal yang mungkin terjadi untuk mengatasi hambatan yaitu dengan
meminta penjelasan lebih lanjut kepada ahlinya atau si pengirim pesan. Dengan
meminta penjelasan maka pesan akan dapat dimengerti.
3. Mengecek umpan balik atau hasil
Hal yang perlu dilakukan jika komunikasi kurang dapat dimengerti
yaitu antara si pengirim pesan dan si penerima pesan segera mengecek umpan
balik atau hasil dari tindakan yang dilakukan setelah menerima pesan yang telah
diberikan.
4. Mengulang pesan yang disampaikan
Pesan yang kurang jelas dapat mengakibatkan si penerima pesan akan
menjadi kurang paham akan maksud dari si pengirim. Untuk menghindari hal
tersebut yaitu dengan cara mengirim kembali pesan yang telah disampaikan atau
dengan mengulang pesan yang disampaikan agar pesan yang kurang jelas dapat
dimengerti maksud dan tujuannya oleh si penerima pesan.
5. Memperkuat dengan bahasa isyarat
Pesan yang disampaikan dalam bentuk lisan, penerima kadang tidak
paham dengan apa yang dimaksud oleh pengirim pesan. Agar pesan menjadi
sempurna dan dapat dipahami oleh penerima maka pesan harus diperkuat dengan
menggunakan bahasa isyarat seperti gerakan tangan, ekspresi muka, gerakan
mata, suara, dan sikap badan.
6. Mengakrabkan antara pengirim dan penerima pesan
Hal tersebut akan membantu kedua pihak dalam berkomunikasi.
Dengan adanya keakraban antara keduanya maka komunikasi akan lebih
dipahami.
7. Membuat pesan selalu singkat dan jelas
Pesan yang singkat dan jelas akan memudahkan si penerima pesan
memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh si pengirim pesan
sehingga maksud dari pesan yang telah diterima dapat terelialisasi dengan baik.
18
Djamarah (2010:12-13) membagi komunikasi dalam dua bentuk, yaitu:
1. Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi sebagai aksi penempatan, dimana seorang guru atau
pemimpin sebagai pemberi aksi dan siswa atau bawahan sebagai penerima aksi.
Dalam pendidikan misalnya guru aktif dan siswa pasif sehingga mengajar
dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan ajar.
2. Komunikasi dua arah (two way communication)
Komunikasi sebagai interaksi, dimana seorang guru sebagai pemberi
maupun penerima aksi, demikian pula dengan siswa. Dalam dunia pendidikan
baik antara guru dengan siswa dapat bertugas sebagai pemberi atau penerima
aksi sehingga nantinya dapat terjadi sebuah dialog.
Proses komunikasi menurut Effendy (2005:11-17), terdiri atas dua tahap yaitu:
1. Komunikasi primer
Komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol
sebagai media. Lambang disini adalah bahasa, isyarat, warna, gambar, dan
lainnya.
2. Komunikasi sekunder
Komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Media kedua
disini dapat berupa surat, telephone, radio, televisi, dan lain sebagainya.
Komunikasi yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dengan
siswanya selama ini menggunakan komunikasi primer, karena antara guru dengan
siswa komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dalam situasi tatap muka dimana
tanggapan komunikasi akan dapat segera diketahui dan umpan balik yang terjadi
secara langsung, sehingga komunikasi primer lebih efektif dan efisien dibandingkan
proses komunikasi sekunder. Dalam proses komunikasi sekunder seperti yang telah
dijelaskan di atas terjadi dalam situasi antara komunikator dengan komunikan relatif
jauh dan tidak selalu terjadi dalam proses tatap muka.
19
Komunikasi dalam pengajaran dilakukan dengan menggunakan kata-kata
atau kalimat yang bermakna. Seorang guru dengan suara yang dimilikinya
menjelaskan bahan pelajaran sehingga siswa dapat memperhatikannya. Suara yang
digunakan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terasa monoton, dengan gaya dan
sikap yang bervariasi dalam menyajikan pelajaran akan menarik, menghidupkan
suasana dan membuat siswa termotivasi untuk belajar.
2.2.4 Pentingnya Komunikasi Guru Dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar tidak akan terlepas dengan interaksi. Menurut
Sukmadinata (2005:48) agar tujuan belajar tercapai maka dalam interaksi tersebut
harus didukung dengan komunikasi yang efektif. Pendidik dapat menggunakan
komunikasi dalam beberapa bentuk meliputi:
1. Penyampaian informasi lisan
Interaksi belajar mengajar bertujuan penyampaian informasi yang
berupa pengetahuan terutama dari guru kepada siswa. Informasi disampaikan
oleh guru dalam bentuk ceramah terhadap kelas atau kelompok.
2. Penyampaian informasi secara tertulis
Para guru kemungkinan juga berkomunikasi dengan siswanya secara
tertulis berupa penyampaian bahan tertulis baik tulisannya sendiri atau karya
orang lain supaya dibaca dan dipelajari oleh siswa.
3. Komunikasi melalui media elektronika
Perkembangan teknologi dewasa ini telah memberikan dampak positif
dalam dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar sudah mulai
memanfaatkan media elektronika. Media elektronika yang sering digunakan
adalah kaset audio, kaset video, televisi, komputer, LCD, dan masih banyak
yang lainnya.
4. Komunikasi dalam aktivitas kelompok
Dalam aktivitas kelompok, kemungkinan mengadakan komunikasi ini
lebih kaya dibandingkan dengan penyampaian informasi baik lisan maupun
tertulis. Baik antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa lain bahkan
antara siswa dengan manusia di luar sekolah dapat terjadi komunikasi dalam
berbagai kegiatan kelompok, seperti diskusi kelompok, simulasi, permainan,
penelitian, pemecahan masalah (Sukmadinata, 2005:105).
20
Tujuan belajar dapat tercapai dalam sebuah interaksi harus didukung
dengan komunikasi yang efektif. Pendidik dapat menggunakan komunikasi
dalam beberapa bentuk meliputi: penyampaian informasi lisan, penyampaian
secara tertulis, komunikasi melalui media elektronika dan komunikasi dalam
aktivitas kelompok.
Adapun indikator pada variabel komunikasi guru dalam penelitian ini
adalah:
a. Guru
b. Materi Pelajaran
c. Media Pembelajaran
d. Feed back
2.3. Kondisi Ruang Kelas
2.3.1. Pengertian Kondisi Ruang Kelas
Menurut Poerwadarminta (2005:849), “kondisi adalah keadaan sedangkan
ruang adalah sela-sela antara dua (deret) tiang / sela-sela antara empat tiang. Kelas
adalah ruang tempat belajar di sekolah”. Menurut Ahmad (2008:15) “kelas
merupakan taman belajar bagi siswa dan menjadi tempat mereka, bertumbuh dan
berkembang baik secara fisik, intelektual maupun emosional”. Menurut Djamarah,
(2010:46) “kondisi ruang kelas merupakan segala sesuatu memudahkan anak didik”.
21
Senada dengan pendapat diatas, menurut Suharsimi (2009:92) menyatakan
bahwa:
“Segala sesuatu yang diperlukan dalam proses belajar mengajar yang bergerak
maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar,
teratur, efektif, dan efisien. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan,
suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan,
menyebabkan siswa kurang semangat dalam belajar, oleh karena itu sudah
menjadi kewajiban sekolah bagaimana menyediakan fasilitas yang akan
tercapai lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa”.
Menurut Ibrahim Bafadal (2004:2) bahwa kondisi kelas didalamnya terdapat
sarana belajar yang secara langsung akan mempengaruhi proses pembelajaran dan
prasarana belajar yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi proses
pembelajaran.
Menurut Gordon, J Walker (2008 : 22) “condition classroom can be formulated
in the educational condition classroom that all things physical and material, which
implementation in teaching and learning”.
(Artinya kondisi kelas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang
bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam
proses belajar mengajar)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka disimpulkan bahwa kondisi
ruang kelas merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa karena proses
belajar mengajar akan berhasil jika ditunjang dengan kondisi ruang kelas yang
memadai. Oleh karena itu kelas harus dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar
merupakan taman belajar yang menyenangkan bagi siswa maupun guru.
22
2.3.2. Kriteria Ruang Kelas
Menurut Mary (2000:52), kondisi fisik ruangan kelas yang layak digunakan
bersama siswa untuk aktivitas belajar memiliki beberapa kriteria, yaitu :
1. Cahaya
2. Suhu udara dan udara segar
3. Akustik
4. Garis pandang
5. Tata letak meja dan kursi
6. Kemungkinan untuk memindahkan meja dan kursi
7. Furniture lain
8. Sarana untuk menempatkan gambar, bagan, dan sebagainya.
Menurut The Liang Gie (2000:33-47), hal yang sangat mempengaruhi efisiensi
ruangan kelas dalam pembelajaran siswa, yaitu :
1. Tempat atau ruang belajar
Menurut The Liang Gie (2000:211),” persyaratan fisik yang harus diusahakan
pada tata ruang pembelajaran meliputi hal-hal berikut: luas merupakan ruang belajar
yang tidak boleh dijejal dengan jumlah siswa yang ada; ventilasi merupakan
peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan dalam
ruang belajar; dan kebersihan merupakan bangunan, perlengkapan, dan perabotan
harus dipelihara dengan bersih”.
2. Penerangan cukup
Menurut The Liang Gie (2000:212-220), “penerangan ruangan kelas dalam
pembelajaran siswa, yaitu: cahaya merupakan pemantulan cahaya alam atau lampu
yang cocok dan cukup harus diusahakan, karena cahaya penerangan yang cukup dan
memancar dengan tepat akan menambah efisiensi siswa dalam proses pembelajaran;
23
warna, dengan memakai warna yang tepat pada dinding dan lantai ruangan akan
mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan; udara
merupakan temperatur yang layak harus dipertahankan dalam ruang belajar
(minimum 160C atau sama dengan ± 61
0F); dan suara merupakan faktor suara
merupakan salah satu faktor mengurangi efisiensi pembelajaran para siswa”.
3. Perlengkapan belajar
Menurut The Liang Gie (2000:221), “perlunya perlengkapan dan peralatan
dalam pembelajaran, yaitu: perbekalan pembelajaran dalam ruang pembelajaran
kearsipan alat tulis dan kertas sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek
kearsipan; perabotan dalam kelas merupakan jenis-jenis perabotan yang ada diruang
kearsipan yaitu: meja, kursi, lemari filling cabinet”.
Ruangan kelas tidak hanya berfungsi sebagai tempat dan sumber belajar.
Namun, lebih dari itu di dalamnya terjadi sebuah sistem sosial yang dibangun oleh
guru dan siswa. Kondisi kelas yang tidak tertata dengan baik mengakibatkan siswa
enggan untuk berlama-lama di dalam kelas, sehingga sistem sosial yang dijalin tidak
begitu kuat karena interaksi timbal balik yang dibangun kurang intens.
2.3.3 Pengaturan Kondisi Ruang Kelas dan Iklim Belajar
Menurut Mary (2000:60), menyatakan bahwa “pengelolaan kelas dalam
pengembangan budaya dan iklim sekolah adalah segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana dan kondisi belajar di dalam kelas agar menjadi kondusif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan
kemampuan”.
24
Menurut Khusnuridlo (2010:51), menyatakan bahwa “pengelolaan kelas
merupakan usaha dalam mengatur segala hal dalam proses pembelajaran,
seperti lingkungan fisik dan sistem pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang
efektif membutuhkan kondisi kelas yang kondusif. Kelas yang kondusif
adalah lingkungan belajar yang mendorong terjadinya proses belajar yang
intensif dan efektif. Strategi belajar apapun yang ditempuh guru akan menjadi
tidak efektif jika tidak didukung dengan iklim dan kondisi kelas yang
kondusif”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa guru perlu menata dan
mengelola lingkungan belajar di kelas sedemikian rupa sehingga menyenangkan,
aman, dan menstimulasi setiap anak agar terlibat secara maksimal dalam proses
pembelajaran.
Pengaturan lingkungan belajar sangat diperlukan agar anak mampu
melakukan kontrol terhadap pemenuhan kebutuhan emosionalnya. Lingkungan
belajar yang memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan pilihan-pilihan akan
mendorong anak untuk terlibat secara fisik, emosional, dan mental dalam proses
belajar, sehingga akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan yang kreatif. ltulah
sebabnya, mengapa setiap anak perlu diberi kebebasan untuk melakukan pilihan-
pilihan sesuai dengan apa yang mampu dan mau dilakukannya.
Menurut Khusnuridlo (2010:56-66), “Pengelolaan kelas yang baik dapat
dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek diantaranya lingkungan fisik kelas dan
tempat duduk siswa”. Lingkungan fisik kelas meliputi pengaturan ruang belajar yang
didesain sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi kelas yang menyenangkan dan
dapat menumbuhkan semangat dan keinginan untuk belajar dengan baik. Ada
25
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik
kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9-22) yaitu:
a. Visibility (Keleluasaan Pandangan)
Visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas
tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat
memandang guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula
guru harus dapat memandang semua siswa kegiatan pembelajaran.
b. Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil
barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak
antar tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat
bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.
c. Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti penataan tempat duduk yang
perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja
kelompok.
d. Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan
kepadatan kelas.
e. Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang
menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah
dan menyenangkan dapat berpengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan siswa
duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu
dan memantau tingkah laku siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang belajar,
hal-hal berikut perlu diperhatikan menurut Conny Semawan, dkk.
(udhiezx.wordpress:3) yaitu:
a. Ukuran bentuk kelas
b. Bentuk serta ukuran bangku dan meja
c. Jumlah siswa dalam kelas
d. Jumlah siswa dalam setiap kelompok
26
e. Jumlah kelompok dalam kelas
f. Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang
pandai, pria dan wanita).
Selain lingkungan fisik kelas, menurut Conny, Semawan
(udhiezx.wordpress:3), “tempat duduk siswa juga mempengaruhi proses
pembelajaran siswa didalam kelas, bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah,
tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh
siswa, maka siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang”. Desain
ruang kelas yang baik dimaksudkan untuk menanamkan menumbuhkan, dan
memperkuat rasa keberagamaan dan perilaku-perilaku spritual siswa, dengan ruang
kelas yang baik, para siswa dapat berkomunikasi secara bebas, saling menghormati
dan menghargai pendapat masing-masing. Ruang kelas yang tertata dengan baik, guru
akan leluasa memberikan perhatian yang maksimal terhadap setiap aktivitas siswa.
Menurut The Liang Gie (2000:45) “Posisi tempat duduk yang dapat digunakan
di dalam kelas seperti berjajar ke belakang, bentuk setengah lingkaran,
berhadapan, dan sebagainya. Biasanya posisi tempat duduk berjajar ke belakang
digunakan dalam kelas dengan metode belajar ceramah. Untuk metode diskusi
dapat menggunakan posisi setengah lingkaran atau berhadapan, sebagai
alternatif penataan tempat duduk dengan metode kerja kelompok atau bahkan
bentuk pembelajaran kooperatif. Pembelajaran yang efektif dapat bermula dari
iklim kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menggairahkan,
untuk itu perlu diperhatikan pengaturan/penataan ruang kelas dan isinya,
selama proses pembelajaran. Lingkungan kelas perlu ditata dengan baik
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif antara siswa dengan
guru, dan antar siswa”.
Menurut The Liang Gie (2000: 70-75), menyatakan bahwa “pengaturan menata
ruangan kelas yang dapat memberikan suasana nyaman bagi para siswa diantaranya
pengaturan meja-kursi, pemajangan gambar dan warna, ventilasi, dan pengaturan
27
cahaya. Susunan meja-kursi hendaknya memungkinkan siswa-siswa dapat saling
berinteraksi dan memberi keluasaan untuk terjadinya mobilitas pergerakan untuk
melakukan aktivitas belajar”.
Meja kursi juga hendaknya dapat digerakkan, dipindahkan, dan disusun secara
fleksibel. Berikut dikemukakan beberapa bentuk penataan meja kursi yang
dapat dipilih oleh guru guna meningkatkan keterlibatan dan interaksi antar
siswa dalam proses pembelajaran antara lain: pengaturan meja-kursi sebaiknya
dapat digerakkan, dipindahkan, dan disusun secara fleksibel; memberikan
keleluasaan siswa mengatur sendiri atau memilih meja-kursinya masing-
masing, walaupun mungkin akan tampak acak-acakan dan tidak beraturan;
susunan meja-kursi yang baik adalah yang memungkinkan siswa dapat saling
berinteraksi dan memberi keluasaan untuk terjadinya mobilitas pergerakan
untuk melakukan aktivitas belajar. Prinsip pokok yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan meja-kursi adalah tatanan mana yang dapat menstimulasi dan
mempertahakan tingkat keterlibatan belajar yang tinggi. Disamping pengaturan
meja kursi, pemajangan gambar dan pemilihan warna perlu mempertimbangkan
saran-saran sebagai berikut: Siswa perlu dilibatkan dalam pengadaan dan
penataan pajangan-pajangan yang dibutuhkan dalam kelas. Siswa, misalnya,
dapat diminta membuat gambar, poster, motto, puisi, atau petikan ayat, hadis,
dan pesan tokoh tertentu, untuk dipilih dan dipajang dalam kelas; Guna
menghindari kejenuhan terhadap gambar dan isi poster animasi yang sama,
guru perlu secara priodik mengganti gambar-gambar atau poster-poster
tersebut; Guna mengoptimalkan penataan ruang, maka hasil-hasil pekerjaan
siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas. karya-karya terpilih
siswa yang dipajang dapat berfungsi sebagai reward dan praise yang dapat
memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi
siswa lain. Selain itu, ventilasi dan pengaturan cahaya juga mempengaruhi
penataan ruang kelas. Suhu, ventilasi dan penerangan (kendati pun guru sulit
mengatur karena sudah ada) adalah aset penting untuk terciptanya suasana
belajar yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin
kesehatan siswa (Conny Semawan, dkk (udhiezx.wordpress:3).
Berdasarkan beberapa teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi
ruang kelas yang baik dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar
siswa dapat belajar dengan nyaman sehingga hasil belajar siswa dapat lebih
maksimal.
28
Adapun indikator pada variabel kondisi ruang kelas dalam penelitian ini adalah:
1. Tempat/ ruang belajar
2. Penerangan
3. Perlengkapan belajar.
2.4 Tinjauan Tentang Kearsipan
2.4.1 Definisi dan Konsep Kearsipan
Menurut The Liang Gie (2000:118), “arsip adalah kumpul warkat yang
disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali
diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali”. Menurut Undang-undang No.7
Tahun 1971 (dalam Tjandra, 2008:280), “arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan
diterima oleh lembaga-lembaga Negara dan badan-badan pemerintah dalam bentuk
corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka
pelaksanaan kehidupan pemerintahan”.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa arsip adalah suatu kumpulan
warkat baik berupa kertas, naskah, foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar
peta, bagan atau dokumen lain yang dibuat maupun diterima dan disusun secara
sistematis menurut sistem untuk mempermudah dalam penyimpanan. Oleh karena
pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya sehingga setiap kali diperlukan,
arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah, cepat, dan tepat.
Menurut Sugiarto (2005:3), “kearsipan merupakan dasar dari pemeliharaan
surat, kearsipan juga mengandung proses penyusunan dan penyimpanan surat-surat
29
secara sistematis sehingga memudahkan dalam penemuan kembali arsip yang
diperlukan”. Menurut Mulyono (2008:3), kearsipan adalah tata cara pengurusan
penyimpan warkat menurut aturan dan prosedur yang berlaku dengan mengingat 3
(tiga) unsur pokok yang meliputi: (1) Penyimpanan (Storing); (2) Penempatan
(Planning); (3) Penemuan kembali (Finding).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kearsipan
adalah suatu proses kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan dari penerimaan,
pencatatan, pemrosesan surat sampai penyimpanan dengan menggunakan prosedur
dan aturan tertentu, sehingga apabila surat atau berkas yang diperlukan dapat
ditemukan kembali dengan mudah, cepat, dan tepat.
2.4.2 Sistem Kearsipan
Menurut Tjandra (2008:287) mengemukakan “sistem penyimpanan
arsip/warkat adalah suatu proses pengaturan mulai dari penerimaan, pencatatan,
penyimpanan dengan menggunakan sistem tertentu, menemukan kembali dengan
cepat dan tepat, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan, pemusnahan arsip”.
Menurut Tjandra (2008:288) , ada beberapa macam sistem penyimpanan arsip
yang dapat dipilih dalam penyimpanan arsip, yaitu:
1. Penyimpanan arsip sistem abjad
Susunan penyimpanan pada sistem ini, berdasarkan urutan abjad.
2. Penyimpanan arsip sistem tanggal
Sistem kronologis adalah sistem penyimpanan arsip didasarkan pada urutan
waktu surat diterima atau surat dikirim ke luar.
30
3. Penyimpanan arsip sistem nomor
Penyimpanan arsip sistem nomor adalah cara penyimpanan menurut urut-urutan
angka dimulai dari satu terus meningkat hingga angka yang lebih besar.
4. Penyimpanan arsip sistem wilayah
Penyimpanan arsip sistem wilayah adalah tata cara penyimpanan arsip menurut
pembagian wilayah.
5. Penyimpanan arsip sistem masalah/subyek
Semua naskah/dokumen disusun dan dikelompokkan berdasarkan pokok
soal/masalah.
31
2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
No. Nama Tahun Hasil Penelitian
1 Dian Ratna Sari 2006 Menyimpulkan bahwa pengaruh kepimpinan dan
kemampuan berkomunikasi guru terhadap motivasi
belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 1 Sragi Kab. Pekalongan tahun
pelajaran 2005/2006. Dalam penelitian ini terbukti
secara parsial bahwa kemampuan berkomunikasi guru
memberikan pengaruh sebesar 17,52% motivasi belajar.
2. Gordon, J. Walker
dengan judul
“Leisure Research
Second Quarter”
2008 Menyimpulkan bahwa kondisi kelas dalam dunia
pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik
maupun material, yang dapat memudahkan
terselenggaranya dalam proses belajar mengajar
3. Artman Ghulam 2008 Menyimpulkan bahwa kondisi ruang kelas secara tidak
langsung mempengaruhi proses belajar mengajar siswa
kelas IV SDN Tarumanegara Tawang Tasikmalaya
sebesar 48,1%
2.5 Kerangka Berpikir
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan
menengah yang akan menghasilkan output yang berkualitas, yang siap bersaing di
dunia kerja. Upaya meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dilakukan
SMK dengan membekali siswanya berbagai macam keahlian yang disesuaikan
dengan kurikulum kejuruan yang ditetapkan.
32
Salah satu program kejuruan yang ada di SMK adalah bisnis dan manajemen,
dimana di dalamnya terdapat beberapa jurusan yang salah satunya adalah Jurusan
Administrasi Perkantoran. Peserta didik diajarkan berbagai macam keahlian baik teori
maupun praktik, salah satunya adalah kompetensi mengelola sistem kearsipan.
Kompetensi ini sangat penting bagi siswa karena mengajarkan para siswa untuk
memahami teori serta mampu menerapkan sistem kearsipan dengan baik dimana hal
tersebut dapat sebagai bekal dan dibutuhkan saat siswa mengikuti praktik lapangan
dan juga saat bekerja nanti.
Tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya kerja keras baik dari guru
maupun siswa. Perlu adanya pembelajaran yang efektif. Guru sebagai bagian dari
lingkungan sekolah berperan besar dalam menumbuhkan niat belajar dalam diri siswa
sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang efektif.
Selain komunikasi, kondisi ruang kelas juga merupakan komponen penting
dalam usaha menciptakan suatu pembelajaran yang efektif. Kondisi kelas yang
memadai dan sesuai kebutuhan akan menjadikan kegiatan pembelajaran berjalan
dengan lebih sempurna. Terutama dalam mendukung kegiatan pembelajaran
menerapkan sistem kearsipan yang di dalamnya membutuhkan banyak praktik.
Kegiatan pembelajaran yang efektif akan mampu terwujud dengan terpenuhinya
kondisi kelas yang memadai dan komunikasi guru yang baik. Siswa akan semakin
bersemangat untuk belajar, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.
Secara sistematis kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan dalam bagan
sebagai berikut :
33
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis Penelitian
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya
(Sugiyono, 2010: 96)”. Menurut Suharsimi (2006: 71), “hipotesis dapat diartikan
sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
Ha1: “Ada pengaruh positif antara komunikasi guru terhadap hasil belajar siswa kelas
XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang”.
Komunikasi Guru (X1):
Indikator:
1. Guru
2. Materi Pelajaran
3. Media pembelajaran
4. Feed back
(Mulyana, 2005:63)
Hasil Belajar Siswa (Y):
Indikator:
Nilai tes atau angka nilai
yang diberikan guru
(Tu’u, 2004:57)
Kondisi Ruang Kelas (X2):
Indikator:
1. Tempat/ruang belajar
2. Penerangan
3. Peralatan dan perlengkapan
belajar
(The Liang Gie, 2000:33-47)
34
Ha2: “Ada pengaruh positif antara kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar siswa
kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang”.
Ha3: “Ada pengaruh positif antara komunikasi guru dan kondisi ruang kelas terhadap
hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9
Semarang”
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian
Metode penelitian mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu
penelitian. Metode penelitian yang tepat dapat memperlancar proses penelitian dan
hasil penelitian yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Lokasi
penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri 9 Semarang.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai
apa yang ingin kita ketahui. Penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda dimana sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu
menurut (Margono, 2005: 105-106).
3.2 Populasi dan Sampel
Data kuantitatif menurut Sugiyono (2010:14), adalah “metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu”. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
deskriptif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Desain penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan analisis regresi berganda
dimana sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik.
36
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AP 2 dan XI AP 3 SMK
Negeri 9 Semarang. Untuk lebih jelas bisa dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Rincian Jumlah Siswa Kelas XI AP SMK Negeri 9 Semarang Tahun
2011/2012
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
XI AP 2 1 37 38
XI AP 3 2 38 40
Jumlah 3 75 78
Sumber: Daftar Absen Kelas XI AP 2 dan XI AP 3 SMK Negeri 9 Semarang
Penelitian ini menggunakan semua responden yang berjumlah 78 untuk
mengambil data, sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi.
3.3 Variabel Penelitian
“Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian” (Suharsimi, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Adapun
variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
37
3.3.1 Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas yaitu variabel yang tidak terpengaruh atau tidak terikat oleh
variabel yang lain. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel bebas, yaitu:
A. Komunikasi Guru (X1) :
1. Guru
2. Materi Pelajaran
3. Media Pembelajaran
4. Feed back
B. Kondisi Ruang Kelas (X2) :
1. Tempat / ruang belajar
2. Penerangan
3. Peralatan dan perlengkapan belajar
3.3.2 Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas XI AP
yang telah dicapai dalam usaha belajar pada mata pelajaran Mengelola sistem
kearsipan di SMK Negeri 9 Semarang. Pengukuran hasil belajar ini dilihat dari hasil
rata-rata nilai midsemester siswa yang telah dilaksanakan di sekolah dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 75.
38
Tabel 3.2 KKM Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan
KKM Kriteria
≥ 75 Tuntas
≤ 75 Tidak Tuntas
Sumber: SMK N 9 Semarang
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh bahan-bahan
keterangan atau kenyataan yang benar untuk mengungkapkan data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini, baik data pokok maupun data penunjang. Untuk
mendapatkan data tersebut, dapat digunakan beberapa metode pengumpulan data,
dimana masing-masing metode tidak berdiri sendiri melainkan saling mendukung dan
melengkapi hasil dari temuan metode lain. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan adalah random sampling.
3.4.1 Metode Angket atau Kuesioner
“Metode angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahui” (Suharsimi Arikunto, 2006:151). Angket
atau kuesioner ini untuk mendapatkan data mengenai pengaruh komunikasi guru dan
kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar siswa kelas XI AP 2 dan XI AP 3 Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang.
39
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa sejumlah pertanyaan
tertulis yang disediakan dengan alternatif jawaban. Bentuk angket yang digunakan
adalah bentuk tertutup dengan 4 (empat) alternatif jawaban, dimana responden tinggal
memilih salah satu jawaban yang menurut responden jawaban tersebut sesuai dengan
kondisi keadaan yang dihadapi atau dialami responden.
Penggunaan angket diharapkan akan memudahkan bagi responden dalam
memberikan jawaban, Menurut Mardapi (2008:121), dalam pengukuran sering terjadi
kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 (tiga) untuk skala likert.
Untuk mengatasi hal tersebut skala likert hanya menggunakan 4 (empat) pilihan, agar
jelas sikap atau minat responden, dengan skor masing-masing sebagai berikut:
1. Kolom 1 dengan kriteria Sangat Baik (SB) dengan skor 4
2. Kolom 2 dengan kriteria Baik (B) dengan skor 3
3. Kolom 3 dengan kriteria Kurang Baik (KB) dengan skor 2
4. Kolom 4 dengan kriteria Tidak Baik (TB) dengan skor 1
3.4.2 Metode Observasi
Observasi adalah pemusatan perhatian terhadap objek tertentu dengan
menggunakan semua alat indra (Suharsimi, 2009: 229). Alasan instrumen observasi
karena ada kecenderungan subjek penelitian untuk menyatakan sarana dan prasarana
dalam ukuran baik, sedangkan dari kenyataan dan teori terjadi perbedaan. Instrumen
ini sebagai pelengkap dari data yang diperoleh dari angket. Objek observasi ini adalah
guru mata pelajaran mengelola sistem kearsipan dan siswa kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang.
40
3.4.3 Metode Dokumentasi
“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya” (Suharsimi, 2006:231). Penelitian ini menggunakan alat
berupa kamera untuk mengabadikan gambar-gambar yang berhubungan dengan
aktivitas peneliti. Selain itu teknik dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui
jumlah, daftar nama, dan daftar nilai siswa kelas XI AP 2 dan XI AP 3 Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang yang menjadi responden dalam
penelitian.
3.5 Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan kepada
responden. Tujuan daripada uji instrumen adalah untuk menghindari pertanyaan-
petanyaan yang kurang jelas, menghilangkan kata-kata yang sulit dipahami,
mempertimbangkan penambah atau pengurangan item.
Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji coba
instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen
sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan dalam
pengambilan data penelitian.
3.5.1 Validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrument” (Suharsimi, 2009:168). Pengukuran validitas instrumen penelitian ini
menggunakan validitas isi atau content validity. Validitas ini menunjuk sejauh mana
41
isi kuesioner mewakili semua aspek dari suatu konsep. “Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner” (Ghozali, 2011:52). Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tujuan dari uji validitas adalah
untuk mengukur apakah pertanyaan dalam koesioner yang sudah kita buat betul-betul
dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.
“Cara menentukan valid atau tidaknya instrumen adalah dengan
mengkonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan tabel nilai koefisien
korelasi pada taraf kesalahan 5% atau taraf signifikansi 95% sebesar 0,349,
apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka soal dinyatakan valid
dan apabila rhitung < rtabel maka soal dinyatakan tidak valid” (Ghozali, 2011:49).
Berdasarkan penghitungan hasil uji validitas angket dengan menggunakan
bantuan program SPSS 16, didapatkan bahwa dari 49 soal yang diuji cobakan kepada
30 responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono ( 2010:177), menyatakan
“pengujian instrumen ditunjukkan pada pengujian validitas dengan jumlah anggota
sampel yang digunakan sekitar 30 orang”. Dalam penelitian ini terdapat 44 soal yang
valid, karena memiliki rhitung > rtabel = 0,349 dan sisanya terdapat 5 soal yang tidak
valid, yaitu soal nomor 6, 11, 17, 47, dan 48. Selanjutnya, 44 soal yang valid
penomorannya diurutkan kembali dan digunakan untuk pengambilan data. Berikut
adalah nilai hasil penghitungan uji validitas untuk variabel komunikasi guru, kondisi
ruang kelas, dan hasil belajar siswa.
42
Table 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Variabel Indikator No. Soal r hitung r tabel Keterangan
Komunikasi
Guru (X1)
Guru 1 0,445 0,349 Valid
2 0,600 0,349 Valid
3 0,655 0,349 Valid
4 0,561 0,349 Valid
5 0,485 0,349 Valid
6 0,269 0,349 Tidak Valid
7 0,382 0,349 Valid
8 0,536 0,349 Valid
Materi pelajaran 9 0,391 0,349 Valid
10 0,362 0,349 Valid
11 0,258 0,349 Tidak Valid
12 0,570 0,349 Valid
Media
pembelajaran
13 0,453 0,349 Valid
14 0,420 0,349 Valid
15 0,565 0,349 Valid
16 0,414 0,349 Valid
17 0,169 0,349 Tidak Valid
18 0,353 0,349 Valid
19 0,548 0,349 Valid
Feedback 20 0,382 0,349 Valid
21 0,427 0,349 Valid
22 0,508 0,349 Valid
23 0,675 0,349 Valid
24 0,371 0,349 Valid
Kondisi Ruang
Kelas (X2)
Tempat /Ruang
Belajar
25 0,360 0,349 Valid
26 0,888 0,349 Valid
27 0,740 0,349 Valid
28 0,768 0,349 Valid
29 0,807 0,349 Valid
30 0,826 0,349 Valid
31 0,687 0,349 Valid
32 0,702 0,349 Valid
Penerangan 33 0,763 0,349 Valid
34 0,532 0,349 Valid
35 0,486 0,349 Valid
36 0,579 0,349 Valid
37 0,747 0,349 Valid
38 0,543 0,349 Valid
39 0,434 0,349 Valid
40 0,606 0,349 Valid
41 0,623 0,349 Valid
42 0,774 0,349 Valid
Perlengkapan
Belajar
43 0,655 0,349 Valid
44 0,589 0,349 Valid
45 0,378 0,349 Valid
46 0,535 0,349 Valid
47 0,255 0,349 Tidak Valid
48 0,136 0,349 Tidak Valid
49 0,436 0,349 Valid
Sumber: Data yang diolah tahun 2012
43
3.5.2 Reliabilitas
“Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu” (Ghozali, 2011:47). Menurut Nunnally (1994) dalam buku Ghozali (2011:48)
menarik simpulan bahwa “uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 16 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 70. Nilai Alpha yang
kurang < 0,70 mengindikasikan ada beberapa responden yang menjawab tidak
konsisten dan harus melihat satu persatu jawaban responden yang tidak konsisten
harus dibuang dari analisis dan Alpha akan meningkat”.
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Realibilitas Instrumen
No
Variabel
Hasil
Cronbach’s
Alpha
Syarat Minimal
Cronbach’s
Alpha
Kriteria
1 Komunikasi Guru (X1) 0,857 0,70 Reliabel
2 Kondisi Ruang Kelas (X2) 0,933 0,70 Reliabel
Sumber: Data yang diolah tahun 2012
Hasil perhitungan yang diperoleh, bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada variabel
komunikasi guru (X1) sebesar 0,857 dan variabel kondisi ruang kelas (X2) sebesar
0,933 sehingga kedua variabel tersebut dikatakan reliabel dan dapat digunakan dalam
penelitian karena nilai “Cronbach’s Alpha > 0,70”.
44
3.6 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan untuk melihat
bagaimana hubungan atau pengaruh pembentukan komunikasi guru dan kondisi
ruang kelas adalah sebagai berikut:
3.6.1 Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara komunikasi guru dan kondisi
ruang kelas terhadap hasil belajar siswa digunakan teknik analisis regresi berganda.
Persamaan regresi berganda menurut Sugiyono (2010:275), sebagai berikut :
Keterangan :
= Konstanta
= Koefisien Regresi
= Komunikasi Guru
= Kondisi Ruang Kelas
= Hasil Belajar
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
“Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui apakah penaksir dalam
regresi kolinear tak bias terbelik” (Ghozali, 2011:95). Oleh karena itu diperlukan
adanya uji asumsi klasik terhadap model, yang mencakup pengujian normalitas,
multikoliniearitas, dan heterokedastisitas.
45
3.6.2.1 Uji Normalitas
“Uji Normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak” (Ghozali,
2011:160). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau
mendekati normal. Selain itu juga bias dengan menggunakan one sample
kolmogorov-smirnov tes (dengan menggunakan SPSS) dengan membandingkan nilai
signifikasi kolmogorov dengan signifikasi alpha pada 0,5.” Apabila nilai signifikasi
kolmogorov > 0,5 maka data distribusi tersebut normal” (Ghozali, 2011:163).
3.6.3.2 Uji Multikolonieritas
“Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel (Independent). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent” (Ghozali, 2011:95).
Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance tidak kurang dari 10% dan
VIF tidak lebih dari 10 maka tidak terjadi multikolonieritas.
3.6.3.4 Uji Heterokedastisitas
“Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
tidak terjadi ketidaksamaan varian dari residul satu pengamatan yang lain. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan cara melihat grafik
sctterplot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan residunya (Sresid)”
(Ghozali, 2011: 139). “Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
46
atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
(bebas) heteroskedastisitas “(Ghozali, 2011:125).
3.7 Pengujian Hipotesis
3.7.1 Uji Simultan (Uji F)
“Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas
mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat yaitu melalui alat bantu
SPSS”(Suharsimi, 2006:124). Cara membandingkan antara nilai signifikan hitung
dengan signifikan α = 5% apabila perhitungan signifikan < dari α (5%) maka Ho
ditolak Ha diterima, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Dalam penelitian ini uji F dapat dihitung dengan menggunakan bantuan
program SPSS for Windows release 16. Dasar keputusan untuk menerima atau
menolak hipotesis (Ghozali, 2011:127), adalah sebagai berikut :
1. Apabila probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Apabila probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.7.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial, dengan
menggunakan alat bantu SPSS membandingkan antar signifikan hitung masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan nilai signifikan hitung α =
5%. (Ghozali,2011:178)
Perhitungan signifikan hitung masing-masing variabel bebas (X1, X2) < α (5%),
maka Ho di tolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap
variabel terikat.
47
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis (uji t) menggunakan bantuan program
SPSS for Windows release 16, yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung
masing-masing variabel bebas terhadap variabel signifikansi (σ) = 5% (Ghozali,
2011:128).
Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan SPSS adalah:
1. Apabila probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Apabila probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.7.3 Koefisien Determinasi (R2)
“Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui besarnya variabel terikat. Koefisien determinasi R2
= 0, berarti variabel
bebas tidak berpengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel terikat”(Ghozali,
2011:177), sebaliknya, bila koefisien determinasi R2
= 1, berarti variabel terikat 100%
dipengaruhi oleh variabel bebas. Letak R2 berada dalam selang atau interval 0-1 (0 ≤
R2
≥ 1).
Cara mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel, maka
perlu dicari koefisien determinasi secara keseluruhan. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS. Hasil perhitungan adjusted R2
keseluruhan mendekati 0
(nol), maka semakin lemah variasi variabel bebas menerangkan variabel terikat.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui adakah
pengaruh komunikasi guru (X1) dan Kondisi ruang kelas (X2) terhadap hasil belajar
(Y). Penelitian ini menggunakan perhitungan computer SPSS for windows release 16.
Tabel 4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.312 8.018 .538 .592
Komunikasi_Guru .777 .100 .636 7.807 .000
Kondisi_Ruang_Kelas .297 .074 .327 4.010 .000
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar
Sumber: Data Diolah Tahun 2012
Berdasarkan tabel analisis regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
49
Y = 4,312 + 0,777X1 + 0,297X2 + e. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna
sebagai berikut:
1. Konstanta = 4,312
Jika variabel komunikasi guru dan kondisi ruang kelas bernilai 0, maka variabel
hasil belajar siswa bernilai = 4,312.
2. Koefisien X1 = 0,777
Setiap variabel komunikasi guru mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara
variabel kondisi ruang kelas tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar
siswa sebesar 0,777.
3. Koefisien X2 = 0,297
Setiap variabel kondisi ruang kelas mengalami kenaikan sebesar satu poin,
sementara variabel komunikasi guru tetap, maka akan menyebabkan kenaikan
hasil belajar siswa sebesar 0,297.
4.1.2 Uji Asumsi Klasik
4.1.2.1. Uji Normalitas
Pengujian data atau uji kenormalan data dilakukan terlebih dahulu
sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik nonparametric Kolmogorov-
Smirnov(K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0: data residual terdistribusi normal
HA: data residual tidak terdistribusi normal
50
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Diolah Tahun 2012
H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) >5%. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov hasil
pengolahan SPSS adalah 1,001 dan nilai signifikan 0,269>0,05 hal ini berarti H0
diterima yang berarti data terdistribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
4.1.2.2. Uji Multikolinearitas
Model regresi antar variabel bebas dapat dikatakan tidak ada
multikolinieritas jika hasil nilai VIF menunjukkan nilai tolerance > 10% dan
nilai VIF < 10. Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat berdasarkan tabel
berikut ini:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 4.76857289
Most Extreme
Differences
Absolute .115
Positive .050
Negative -.115
Kolmogorov-Smirnov Z 1.001
Asymp. Sig. (2-tailed) .269
51
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
Komunikasi_Guru .640 .675 .636 1.000 1.000
Kondisi_Ruang_Kelas .334 .425 .327 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar
Sumber: Data Diolah Tahun 2012
Berdasarkan tabel coefficients menunjukkan setiap variabel bebas mempunyai
nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.
4.1.2.3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik
scatterplots dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu
Y. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat berdasarkan grafik scatterplots
berikut ini:
52
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber: Data Diolah Tahun 2012
Berdasarkan grafik scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar secara baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi
antar variabel bebas tidak terjadi heterokedastisitas.
4.1.3 Uji Hipotesis
4.1.3.1 Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan dalam penelitian ini dihitung menggunakan bantuan program
SPSS 16. Hasil analisis uji simultan dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini:
53
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1817.290 2 908.645 38.894 .000a
Residual 1705.447 73 23.362
Total 3522.737 75
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Ruang_Kelas, Komunikasi_Guru
b. Dependent Variable: Hasil_Belajar
Sumber: Data Diolah Tahun 2012
Berdasarkan tabel anova di atas menunjukkan bahwa Fhitung = 38,894 dengan
signifikan 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukkan Fhitung signifikan, sehingga H0 ditolak
dan menerima Ha. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kerja (Ha) yaitu pada
H1 dalam penelitian yang berbunyi “ Ada pengaruh komunikasi guru dan kondisi
ruang kelas secara bersama terhadap hasil belajar siswa kelas XI program studi
administrasi pekantoran SMK Negeri 9 Semarang pada mata pelajaran mengelola
sistem kearsipan”, diterima.
54
4.1.3.2 Uji Parsial (Uji t)
Hasil analisis uji parsial dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan tabel
Berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Parsial
Sumber: Data Diolah Tahun 2012
Berdasarkan tabel coefficients di atas menunjukkan bahwa hasil uji t untuk
variabel komunikasi guru (X1) diperoleh thitung = 7,807 dengan signifikan 0,000<0,05.
Hasil ini menunjukkan thitung signifikan, sehingga H0 ditolak dan menerima Ha.
Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kerja (Ha) yaitu pada H2 yang berbunyi
“Ada pengaruh komunikasi guru terhadap hasil belajar siswa kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang”, diterima.
Hasil uji t untuk variabel kondisi ruang kelas (X2) diperoleh thitung = 4,010
dengan signifikan 0,002 < 0,05. Hasil ini menunjukkan thitung signifikan, sehingga H0
ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis kerja (Ha) yaitu H3
yang berbunyi “Ada pengaruh kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar siswa kelas
XI Jurusan Administrasi Perkantoran”, diterima.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.312 8.018 .538 .592
Komunikasi_Guru .777 .100 .636 7.807 .000
Kondisi_Ruang_Kelas .297 .074 .327 4.010 .000
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar
55
4.1.3.3 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)
“Koefisien determinasi simultan merupakan besarnya nilai kontribusi
variabel bebas secara keseluruhan yang digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen”
(Ghozali,2011:97).
Hasil perhitungan koefisien determinasi simultan (R2) dapat dilihat
berdasarkan tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .718a .516 .503 4.83345 1.282
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Ruang_Kelas, Komunikasi_Guru
b. Dependent Variable: Hasil_Belajar
Sumber: Data Diolah Tahun 2012
Berdasarkan tabel model summary di atas menunjukkan nilai Adjusted R2 =
0,503=50,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas komunikasi guru dan
kondisi ruang kelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen hasil
belajar siswa sebesar 50,0% dan sisanya 49,7% dipengaruhi oleh sebab lain yang
tidak masuk dalam penelitian ini.
4.1.3.4 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Besarnya pengaruh koefisien determinasi masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara
parsial (r2) masing-masing variabel. Hasil perhitungan uji koefisien determinasi data
56
secara parsial dengan menggunakan program SPSS For Windows release 16. Hasil
analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Coefficientsa
Model
Correlations
Zero-order Partial Part
1 (Constant)
Komunikasi_Guru .640 .675 .636
Kondisi_Ruang_Kelas .334 .425 .327
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar
Sumber : Data Diolah Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas, diketahui besarnya pengaruh komunikasi guru
terhadap hasil belajar siswa sebesar 45,6%, yang diperoleh dari koefisien korelasi
parsial untuk variabel komunikasi guru dikuadratkan yaitu (0,675)2
x 100%.
Besarnya pengaruh kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar siswa sebesar 18,1%,
yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kondisi ruang kelas
dikuadratkan yaitu (0,425)2 x 100%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kondisi
ruang kelas memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil belajar siswa
dibandingkan dengan variabel komunikasi guru.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 4,312 + 0,777X1 + 0,297X2 + e. Persamaan tersebut menjelaskan bahwa satu
satuan skor hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh komunikasi guru sebesar 0,777
57
dan kondisi ruang kelas sebesar 0,297 pada konstanta 4,312, jika Komunikasi guru
dan kondisi ruang kelas sebesar 0 maka hasil belajar siswa adalah sebesar 4,312.
Berarti bahwa tanpa keberadaan komunikasi guru dan kondisi ruang kelas, hasil
belajar siswa masih rendah.
Nilai koefisien regresi untuk variabel komunikasi guru adalah 0,777. Nilai
koefisien tersebut bertanda positif menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi guru
terhadap hasil belajar siswa adalah positif artinya setiap kenaikan satu satuan skor
komunikasi guru, maka akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa sebesar
0,777. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sukmadinata
(2005:48), agar hasil belajar dapat tercapai maka dalam interaksi harus didukung
dengan komunikasi yang efektif.
Nilai diatas didasarkan atas tabulasi data penelitian didapatkan bahwa siswa
berpendapat komunikasi guru masih ada indikator yang dianggap lemah yaitu siswa
berpendapat bahwa dalam pembelajaraan kesediaan guru dalam memberikan bantuan
masih kurang.
Guru yang sedang melaksanakan proses pembelajaran sistem kearsipan di
SMK Negeri 9 Semarang akan terlihat bahwa di dalam kelas tersebut sedang terjadi
proses komunikasi. Guru yang sedang mengajar berfungsi sebagai sumber pesan,
sedangkan siswanya sebagai penerima pesan. Materi pelajaran yang sedang
disampaikan adalah pesannya yang diambil oleh guru dari kurikulum yang berlaku.
Guru sebagai sumber pesan mengubah isi pesan yang berupa materi pelajaran ke
dalam lambang-lambang yang dapat dimengerti siswa dan menyesuaikannya dengan
58
kondisi siswa dan menyampaikannya secara sistematis. Siswa sebagai penerima
pesan bertugas menafsirkan pesan sesuai yang dimaksud guru. Dalam proses
komunikasi di kelas siswa dapat berubah menjadi sumber pesan, misalnya pada saat
siswa menjawab pertanyaan dari guru, memberi tanggapan, melakukan tugas-tugas
dan mengajukan pertanyaan. Sehingga dalam proses pembelajaran terjadi komunikasi
dua arah yang berakibat pada semakin besar aktivitas belajar siswa semakin baik
belajarnya. Dalam mengajar guru senantiasa berusaha meningkatkan motivasi belajar
siswa sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai sebuah pembelajaran yang
efektif dengan hasil belajar yang optimal.
Di SMK Negeri 9 Semarang dalam proses pembelajaran mengelola sistem
kearsipan Jurusan Administrasi perkantoran guru dalam pembelajaran merupakan
suatu proses komunikasi, komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses
transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari guru kepada siswa,
dimana siswa mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan. Dalam pembelajaran mengelola sistem kearsipan sebagian materi yang
diterangkan guru kearsipan disampaikan secara aplikatif sehingga siswa merasa jenuh
dan bosan dengan cara menyampaikan materi seperti itu.
Kondisi ruang kelas juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi variabel kondisi ruang kelas sebesar 0,297.
Nilai tersebut bertanda positif menunjukkan bahwa kondisi ruang kelas terhadap hasil
belajar siswa adalah positif. Setiap kenaikan satu satuan skor kondisi ruang kelas
akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa sebesar 0,297 satu satuan.
59
Dilihat dari nilai koefisien regresinya, kondisi ruang kelas memiliki pengaruh yang
cukup besar terhadap hasil belajar siswa. Kondisi tersebut dikarenakan dengan
kondisi ruang kelas yang memadai maka akan memungkinkan siswa untuk
termotivasi untuk belajar sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat secara
maksimal.
Hasil tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Marry (2000:60),
yang menyatakan bahwa “pengelolaan kelas dalam pengembangan budaya dan iklim
sekolah adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana dan kondisi
belajar didalam kelas agar menjadi kondusif dan menyenangkan serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan”.
Di SMK Negeri 9 Semarang kondisi ruang kelas pada mata pelajaran
mengelola sistem kearsipan sudah cukup baik, hal tersebut ditunjukkan dengan
keadaan ruang belajar yang baik, penerangan di dalam kelas sudah cukup terang baik
penerangan sinar matahari dan penerangan buatan yaitu penerangan dengan lampu,
ventilasi yang cukup untuk pengaturan suhu dan sirkulasi udara, luas ruang belajar
diruang laboratorium kearsipan sudah cukup luas. Ruangan kelas yang digunakan
terasa nyaman, sesuai dengan daya tampung siswa, ukurannya juga cukup luas
sehingga memudahkan siswa dan guru dalam melakukan aktivitas di dalam kelas dan
pemilihan warna dinding dengan menggunakan warna terang semakin menambah
kesan luas dan terang pada ruang belajar. Ruang kelas menggunakan penerangan
dengan sinar matahari yang masuk melalui pintu dan jendela ruangan, tempat duduk
di tata sedemikian rupa sehingga tidak membuat penerangan dari luar menyilaukan
60
penglihatan siswa. Untuk membantu pada saat hujan dan cuaca mendung, pihak
sekolah menyediakan lampu penerangan yang cukup disetiap ruang belajar. Usaha
pengadaan peralatan yang digunakan dalam praktek kearsipan tidak lepas dari
berbagai hambatan diantaranya ada beberapa peralatan praktek sistem kearsipan
(pelubang kertas, penyekat, map, filling cabinet) yang jumlahnya masih kurang, hal
ini disebabkan beberapa peralatan rusak dan tidak layak pakai jika dibandingkan
dengan jumlah siswa yang mengikuti praktek sistem kearsipan , sehingga pada waktu
akan menggunakan siswa terpaksa bergantian dan hal ini menjadikan suasana dalam
proses pembelajaran kurang kondusif.
Sesuai dengan teori Suharsimi (2009:92), Segala sesuatu yang diperlukan
dalam proses belajar mengajar yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Kondisi
belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja kursi yang
berantakan, perlengkapan dan peralatan yang tidak layak pakai, menyebabkan siswa
kurang semangat dalam belajar, oleh karena itu sudah menjadi kewajiban guru dan
siswa saling membantu dalam merawat dan menjaga kondisi kelas tersebut agar dapat
tercapai lingkungan belajar yang menyenangkan”.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa komunikasi guru dan kondisi ruang kelas
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Komunikasi guru dan kondisi ruang
kelas merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Komunikasi guru
yang baik dan kondisi ruang kelas yang kondusif akan meningkatkan motivasi belajar
61
siswa sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai yakni terbentuknya sebuah
pembelajaran yang efektif dengan hasil belajar yang optimal.
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada
bagian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan komunikasi
guru dan kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar siswa kelas XI
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang pada mata
pelajaran mengelola sistem kearsipan yakni sebesar 50,3%.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial komunikasi guru
terhadap hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK Negeri 9 Semarang pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan
sebesar 45,6%. Berdasarkan hasil tabulasi menunjukkan bahwa
komunikasi guru masih kurang pada indikator feedback.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial kondisi ruang
kelas terhadap hasil belajar siswa kelas XI Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang pada mata pelajaran mengelola
sistem kearsipan sebesar 18,1%. Berdasarkan hasil tabulasi menunjukkan
bahwa kondisi ruang kelas masih kurang pada indikator perlengkapan
belajar.
63
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari simpulan di atas adalah sebagai
berikut:
1. Bagi siswa, perlu ditingkatkan komunikasi guru antara siswa dengan siswa dan
siswa dengan guru di dalam kelas, agar proses pembelajaran berjalan dengan
efektif dan efisien.
2. Kaitannya dengan komunikasi guru, dalam proses pembelajaran mengelola
sistem kearsipan Jurusan Administrasi perkantoran sebagian besar materi yang
disampaikan secara aplikatif. Sebaiknya guru menggunakan alat bantu atau
sarana dalam proses pembelajaran sehingga mudah dipahami oleh siswa,
misalnya penggunaan media pembelajaran yang tepat seperti pemakaian LCD,
OHP bagi siswa akan membangkitkan minat dan keinginan untuk belajar.
3. Kaitannya dengan kondisi ruang kelas, diharapkan perlengkapan peralatan
belajar sistem kearsipan seperti kertas, pelubang kertas, meja kursi, almari filling
cabinet lebih dilengkapi agar dalam proses dapat berjalan dengan baik.
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Fauzy. 2008. Statistik Industri. Jakarta: Erlangga.
Artman, Ghulam. 2008. “Pengaruh kondisi ruang kelas terhadap hasil belajar IPA
di sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 12 No. 1. Hal 95.
Tasikamalaya: Universitas Pendidikan Indonesia.
Chatarina, Anni. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES Press.
Conny Semawan,dkk (udhiezx.wordpress:3). Makalah Kondisi Kelas. Diunduh
tanggal 20/03/2012.
Dadang. 2009. Tata Ruang Kantor. Jakarta: Arcan.
Dian, Ratna Sari. 2006. Pengaruh Kepemimpinan dan Kemampuan
Berkomunikasi Guru terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sragi Kab. Pekalongan Tahun
Pelajaran 2005/2006. Skripsi Semarang: Fakultas Ekonomi. Unnes.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, dan Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Effendy, Uchjana Onong. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Gordon, J. Walker. Journal of Leisure Research. Second Quarter 2008. Vol 40. Iss
2; pg 290. 22 pgs (http://infotrac. Gallegroup. Com/ it web diakses tanggal 28
Jauari 2012).
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ibrahim, Bafadal. 2004. Manajemen perlengkapan Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Keltner, John W. 2006. Interpersonal Speech-Communication Elements and
Structures. California: Wadsworth Publishing Company,Inc. (Email:
Keltner@nku.edu). (02/08/2012).
Khusnuridlo. 2010. Strategi Pemgelolaan Kelas. Jakarta PT. Rineka Cipta.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Jogjakarta: Mitra Cendekia.
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 65
66
65
Marry, Underwood. 2000. Pengelolaan Kelas yang Efektif. Jakarta: Arcan.
Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Studi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyono. 2000. Dasar-dasar Kearsipan. Semarang: Liberty.
Poerwadarminta, W.J.S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Rasdi, Mohammad. 2000. Strategi Pengelolaan Kelas. Jakarta : Arca.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soeharto. 2003. Komunikasi Pembelajaran. Surabaya:SIC.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. 2005. Manajemen Kearsipan Modern Dari
Konvensional Ke Basis Komputer. Yogyakarta: Gava Media.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
----------------------. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Tjandra, Sheddy N dkk. 2008. Kesekretarisan Untuk SMK. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Widjaja. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
67
66
Winataputra.com. 2003. Pengaturan Kondisi Kelas dan Iklim Belajar Murid.
Diunduh tanggal 04/22/2008.
67
Lampiran 1
DAFTAR NILAI TUGAS SISWA
SMK N 9 SEMARANG
MATA PELAJARAN : MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN TAHUN PELAJARAN: 2011 / 2012
NILAI KKM : 75 SEMESTER : GASAL
KELAS : XI AP 2 WALI KELAS : SAMINEM, S.Pd
NO NIS NAMA SISWA
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI
DASAR
Tugas Tersruktur KKM
Kriteria N 1 N 2 N 3 N 4
1 6177 AMBARWATI
MANGGIASIH 80 70 67
2 6178 AN RIKHA NAFAILA
PUTRI 75 67
70
3 6179 ARISSA
SUPRIYANINGRUM 88 70
70
4 6180 ARUM DWI SETYANI 72 74
66
5 6181 AYU JULLY FANANDA 75 72
72
6 6182 BELLA DWI APRILLIANI 65 70
66
7 6183 CITRA MAHARANI 82 78
80
8 6184 DITA YUANITA 78 82
72
9 6185 DUWI RISTANTI 67 72
75
10 6186 ELMA HERDIANA 80 75
76
11 6187 ERMA TRI SETYAWATI 88 78
78
12 6188 FENBRIANA FITRI
ARDIANI 90 82
78
13 6189 HERWINDA HANIN
SALVIRA 67 75
80
14 6190 IKRAR INTAN
HUSADAWATI 78 70
75
15 6191 INDAH WAHYUNINGSIH 65 72
75
16 6192 JUNITA PUTRI
ANGGRAINI 78 80
78
17 6193 KIKI MAYANTI 69 75
62
18 6194 LIA AN INUL KASANAH 80 77
65
19 6195 LUTFIA ALIF RAHAYU 78 80
77
20 6196 MARIA ULFA 77 70
72
21 6197 MELINA LAILA ULYA 67 70
66
22 6198 NAENIN DWI
ANGGRAENI 65 72
65
23 6199 NIA NURUL KHOIRIYAH 80 76
78
24 6200 NINDI SURAIDA 72 82
72
25 6201 NOVITA SETYOWATI 82 78
78
26 6202 NUR KHOLIFAH
ISTIYANI 67 70
75
27 6203 NURUL KHASANAH 75 78
78
28 6204 RARAS KEN UTAMI 82 87
80
29 6205 RENA SELVIANA 82 85
78
30 6206 REZKY ISNAWATI 67 78
72
31 6207 RIDA SONANG ROHA
BORU 82 78
75
68
32 6208 RIKA OKTAVIA
BUDIYATI 84 67
70
33 6209 RISSA ELIZABET 80 78
70
34 6210 RR. NOVENIA CAHYA
DEWATI 67 80
72
35 6211 SANTIKA LENI KUMALA
DEWI 87 82
80
36 6212 SRI ANDARWATI 75 80
70
37 6213 SRI HANDAYANI 67 80
70
38 6214 TIA LESTARI 78 72 69
39 6215 ULFA ANNISA 88 75 72
40 6216 USWATUN KHASANAH 90 88 78
Semarang, April 2012
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Dra. Surtikanti NIP 196610142006042004
69
DAFTAR NILAI TUGAS SISWA
SMK N 9 SEMARANG
MATA PELAJARAN : MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN TAHUN PELAJARAN: 2011 / 2012
NILAI KKM : 75 SEMESTER : GASAL
KELAS : XI AP 3 WALI KELAS : Drs. IGN HARI SUTANTO
NO NIS NAMA SISWA
STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI
DASAR
Tugas Tersruktur
KKM
Kriteria N 1 N 2 N 3 N 4
1 6217 ALFIDANOOR ALIF 77 66 78
2 6218 AYU NUR FITRIYANI 65 76
75
3 6219 DANY SAPUTRI 68 70
75
4 6220 DESTIANA INTANIA
PUTRI 75 70
70
5 6221 DEVI ERNANDA 56 65
70
6 6222 DEWI WULAN SARI 72 75
75
7 6223 DIAH WULANDARI 70 67
78
8 6224 DIAN NUR ANISA 80 85
80
9 6225 DWI SETYO
NINGRUM 67 72
75
10 6226 DWI WIJATININGSIH 85 80
78
11 6227 EKA WAHYU
ANDRIANI 75 75
75
12 6228 EVI RAHMAWATI 88 80
80
13 6229 IKA HARNUM
PRAMITASARI 78 75
75
14 6230 IKA PITRI LESTARI 67 70
70
15 6231 ITA LESTARI 56 70
72
16 6232 JATI RAHAYU 88 80
78
17 6234 LATIFA ARFIANI 54 70
70
18 6235 MEIYA WINDASARI 65 67
75
19 6236 MERTHA BARUS 60 65
70
20 6237 MILLATI AZKAH 78 75
80
21 6238 NINDYA AJI
RESTYANI 82 78
78
22 6239 NORMA YUNITA 78 75
74
23 6240 NOVITA ANJARSARI 84 80
84
24 6241 NUR HIDAYAH 65 70
70
25 6242 PRATIWI PUJI
LESTARI 66 68
75
26 6243 PUTERI RIZKI
NARENDA 76 78
70
27 6244 PUTRI MAHANANI 72 75
72
28 6245 RATNA SARI 78 80
76
29 6246 RIYANTO 71 70
78
30 6247 RIZKY ROSALLENA 70 75
72
31 6248 SELLA VIDYA
ANGGREANI 65 70
70
32 6249 SELVIA YULIANA 78 80
76
33 6250 SENDI BELA 66 75
78
70
FRISCILA
34 6251 SEPTA ANITA SARI 71 72
70
35 6252 SITI NUR KHONIAH 70 75
70
36 6253 UMI TRI HAYATI 80 75
75
37 6254 WAHYU ADE
RUSMIATI 67 56
78
38 6255 WINDA RISKI
SURYANINGSIH 65 60 80
Semarang, April 2012
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Dra. Surtikanti
NIP 196610142006042004
71
Lampiran 3
ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN
Pengaruh Komunikasi Guru dan Kondisi Ruang kelas Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem
Kearsipan Pada Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran
di SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2011/2012
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SB B KB TB
KOMUNIKASI GURU
A. Guru
1. Penguasaan materi pelajaran oleh guru kearsipan
2. Kemampuan guru menjawab pertanyaan dari siswa
3. Kemampuan menyampaikan materi pelajaran
4. Suara guru kearsipan dalam menyampaikan materi
pelajaran
5. Kemampuan berbahasa Indonesia guru kearsipan
dalam mengajar
6. Kejelasan pengucapan dalam menyampaikan materi
pelajaran
7. Penampilan guru kearsipan saat proses pembelajaran
8. Sikap sungguh-sungguh dan semangat dalam proses
pembelajaran
B. Materi Pelajaran
9. Sistematika (tata urutan) dalam penyampaian materi
pelajaran
10. Kesesuaian materi dengan pokok bahasan
11. Pemanfaatan waktu dalam menyampaikan materi
12. Guru mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang
ditentukan
C. Media Pembelajaran
13. Penggunaan metode ceramah dan media elektronik
(LCD, OHP)
14. Penggunaan media cetak (buku)
15. Kemampuan guru menggunakan media elektronik
16. Frekuensi penggunaan media pembelajaran
17. Kesesuaian media terhadap materi pelajaran
18. Variasi metode pengajaran guru dalam memberikan
materi pelajaran
19. Situasi pada saat proses belajar mengajar
D. Feed back
20. Respon siswa dalam mengerjakan tugas
72
21. Respon guru dalam menjawab pertanyaan
22. Respon siswa dalam mengajukan pertanyaan
23. Kesediaan guru dalam memberikan bantuan
24. Respon guru dalam melaksanakan penguatan
pertanyaan yang diajukan dari siswa
KONDISI RUANG KELAS
A. Tempat/Ruang Belajar
25. Luas ruang kelas sangat memadai untuk menampung
siswa dalam praktek kearsipan
26. Jarak antara meja yang satu dengan yang lainnya
27. Penataan meja siswa dan guru sehingga komunikasi
lancar
28. Pengaturan kursi siswa dalam ruang kelas
29. Penempatan almari filling cabinet
30. Letak ruang kelas yang strategis
31. Keadaan ruang kelas pada saat hujan
32. Kebersihan ruang kelas
B. Penerangan
33. Pencahayaan listrik didalam ruangan sesuai dengan
kebutuhan
34.
Ketika cuaca mendung penerangan lampu di dalam
kelas dapat berfungsi dengan baik sehingga kegiatan
belajar tidak terganggu
35. Pemantulan sinar matahari didalam ruang kelas
36. Warna lantai di ruangan kelas tidak menimbulkan
pantulan cahaya yang dapat mengganggu siswa belajar
37. Pengaturan warna dinding dalam ruangan kelas
38. Pengaturan suhu udara dalam ruang kelas
39. Pengaturan sirkulasi udara dalam ruangan kelas
40. Ruangan kelas dilengkapi dengan jendela dan
berfungsi
41. Ruangan kelas jauh dari kebisingan
42. Suara guru dalam menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa
C. Perlengkapan Belajar
43. Peralatan dalam ruangan praktek kearsipan masih
layak dipakai
44. Jumlah peralatan dibutuhkan dalam praktek
45. Perabotan (meja-kursi) dalam ruangan praktek
kearsipan masih dalam keadaan baik
46. Jumlah perabotan memenuhi jumlah siswa
47. Ketersediaan OHP
48. Ketersediaan lemari filling cabinet
73
I. Identitas Responden
No. Responden :
Kelas :
II. Petunjuk Pengisian
1. Pilihlah jawaban yang ada di setiap butir soal di bawah ini
dengan memberi tanda check list ( √ ) pada jawaban yang anda
anggap tepat.
2. Berilah jawaban sesuai dengan kenyataan dan keadaan yang
sebenarnya.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai
akademik hasil kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
mengelola sistem kearsipan anda di sekolah.
III. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 4 (empat) kemungkinan
dengan skala sebagai berikut :
SB : Sangat Baik
B : Baik
KB : Kurang Baik
TB : Tidak Baik
49. Ketersediaan whiteboard / papan tulis
74
Lampiran 2
KISI-KISI ANGKET UJI COBA INSTRUMEN
PENGARUH KOMUNIKASI GURU DAN KONDISI RUANG KELAS
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI
JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 9
SEMARANG TAHUN 2011/2012
Variabel Indikator Parameter Pengukuran Nomor
Soal
Jmlh
Soal
Komunikasi
Guru (X1)
1. Guru - Pengertian materi
pelajaran
- Penyampaian materi
pelajaran
- Bahasa
- Sikap dan penampilan
1,2
3,4
5,6
7,8
2
2
2
2
2. Materi
Pelajaran
- Sistematika
- Alokasi waktu
9,10
11,12
2
2
3. Media
pembelajaran
- Jenis media
- Kesesuaian media
13,14,15
16,17,18,19
3
4
4. Feed back - Respon siswa
- Sikap terbuka guru
20,21
22,23,24
2
3
Kondisi
Ruang
Kelas (X2)
1. Tempat /
ruang belajar
- Luas
- Ventilasi
- Kebersihan
25,26,27,28
29,30
31,32
4
2
2
2. Penerangan - Cahaya
- Warna
- Udara
- Suara
33,34,35
36,37
38,39,40
41,42
3
2
3
2
3. Perlengkapa
n Belajar
- Peralatan untuk
Belajar
- Perabotan ruang Kelas
43,44
45,46,47,48,
49
2
5
75
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 R-001 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 66
2 R-002 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 72
3 R-003 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 4 68
4 R-004 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 3 4 73
5 R-005 2 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 1 3 2 4 73
6 R-006 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 76
7 R-007 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 80
8 R-008 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 1 3 3 3 72
9 R-009 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 62
10 R-010 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 1 3 3 3 75
11 R-011 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 73
12 R-012 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 74
13 R-013 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 3 81
14 R-014 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 76
15 R-015 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 74
16 R-016 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 4 70
17 R-017 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 4 4 72
18 R-018 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 70
19 R-019 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 72
20 R-020 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 64
21 R-021 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 81
22 R-022 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 69
23 R-023 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 2 66
24 R-024 4 4 3 2 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 81
25 R-025 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 88
26 R-026 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 84
27 R-027 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 2 3 2 2 4 3 4 77
28 R-028 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 83
29 R-029 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 86
30 R-030 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 87
Ʃ x 95 98 99 97 80 97 93 95 104 93 91 84 93 93 98 98 107 93 92 86 74 97 87 101
r xy 0,445 0,600 0,655 0,561 0,485 0,269 0,382 0,536 0,391 0,362 0,258 0,570 0,453 0,420 0,565 0,414 0,169 0,353 0,548 0,382 0,427 0,508 0,675 0,371
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
σ 2b 0,433 0,257 0,214 0,362 0,414 0,490 0,229 0,433 0,262 0,529 0,462 0,529 0,348 0,329 0,233 0,414 0,257 0,362 0,329 0,448 1,148 0,248 0,548 0,348
Ʃσ 2b 0,214
σ21 0,233
k 14,000
r 11 0,198
r tabel 0,100
Kriteria Reliabel
Data Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Penelitian Komunikasi Guru
Terhadap Hasil Siswa Kelas XI AP SMK N 9 Semarang
Komunikasi Guru (X1)
Feed backMedia Pembelajaran ∑ yV
ali
dit
as
Reli
ab
ilit
as
No Kode Resp Guru Materi Pelajaran
76
S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 S45 S46 S47 S48 S49
1 R-1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 71
2 R-2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
3 R-3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 84
4 R-4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 82
5 R-5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 2 3 82
6 R-6 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 72
7 R-7 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 72
8 R-8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 2 72
9 R-9 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 75
10 R-10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 77
11 R-11 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 77
12 R-12 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
13 R-13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 94
14 R-14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 95
15 R-15 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 66
16 R-16 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 85
17 R-17 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 86
18 R-18 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 79
19 R-19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 94
20 R-20 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 77
21 R-21 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 93
22 R-22 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 78
23 R-23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
24 R-24 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 3 1 1 1 58
25 R-25 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 63
26 R-26 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 71
27 R-27 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 65
28 R-28 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 66
29 R-29 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 77
30 R-30 4 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 66
Ʃ x 96 93 93 93 89 87 91 92 97 96 94 91 91 95 94 100 92 95 96 92 91 94 85 88 81
r xy 0,360 0,888 0,740 0,768 0,807 0,826 0,687 0,702 0,763 0,532 0,486 0,579 0,747 0,543 0,434 0,606 0,623 0,774 0,655 0,589 0,378 0,535 0,255 0,136 0,436
r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Invalid Valid
σ 2b 0,514 0,648 0,529 0,390 0,548 0,690 0,448 0,529 0,290 0,314 0,529 0,562 0,548 0,362 0,429 0,233 0,500 0,529 0,329 0,390 0,262 0,290 0,562 0,629 0,833
Ʃσ 2b 0,409
σ21 0,409
k 14,000
r 11 0,200
r tabel 0,100
Kriteria Reliabel
∑ yResponden
Kondisi Ruang Kelas (X2)
Tempat / ruang Belajar Penerangan Perlengkapan Belajar
Va
lid
ita
sR
eli
ab
ilit
as
Data Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kondisi Ruang Kelas
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI AP SMK N 9 Semarang
No
77
Soal
1
Soal
2
Soal
3
Soal
4
Soal
5
Soal
6
Soal
7
Soal
8
Soal
9
Soal
10
Soal
11
Soal
12
Soal
13
Soal
14
Soal
15
Soal
16
Soal
17
Soal
18
Soal
19
Soal
20
Soal
21
Soal
22
Soal
23
Soal
24
Jum
lah
soa1 Pearson
Correlation 1 .369
* .050 -.014 -.025 .125 .287 .154 .152 -.152 .835
** .121 -.114 .190 .274 -.078 .199 .342 .211 -.021 .305 .312 .152 -.069 .445
*
Sig. (2-tailed) .044 .795 .943 .894 .511 .124 .415 .424 .422 .000 .523 .548 .314 .143 .680 .293 .064 .263 .912 .101 .094 .422 .716 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson
Correlation .369
* 1
.583*
*
.326 .162 -.163 .176 .517** .031 .171 .211 .280 .019 .019 .508
** .291 -.063 .019 -.054 .086 .543
** .950
** .374
* .007 .600
**
Sig. (2-tailed) .044 .001 .079 .391 .391 .352 .003 .871 .365 .262 .135 .919 .919 .004 .118 .743 .919 .777 .650 .002 .000 .042 .970 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal3 Pearson
Correlation .050
.583*
*
1 .898
*
*
.244 .098 .386* .400
* .117 .302 -.126 .272 .256 -.110 .428
* .434
* .132 .134 .178 .122 .352 .508
** .380
* .359 .655
**
Sig. (2-tailed) .795 .001 .000 .194 .606 .035 .029 .539 .105 .508 .146 .172 .564 .018 .017 .486 .480 .348 .522 .056 .004 .038 .051 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal4 Pearson
Correlation -.014 .326
.898*
*
1 .333 .122 .497** .265 .207 .264 -.177 .191 .330 -.170 .288 .397
* .004 .130 .264 .161 .225 .253 .296 .375
* .561
**
Sig. (2-tailed) .943 .079 .000 .072 .520 .005 .156 .272 .159 .349 .311 .075 .370 .123 .030 .983 .494 .159 .396 .233 .178 .112 .041 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal5 Pearson
Correlation -.025 .162 .244 .333 1 -.056 .424
* .146 .411
* .375
* -.198 .747
** .187 .281 .337 .193 -.150 -.094 .162 .052 -.019 .033 .674
** .170 .485
**
78
Sig. (2-tailed) .894 .391 .194 .072 .769 .020 .440 .024 .041 .294 .000 .322 .133 .069 .306 .428 .623 .391 .785 .921 .861 .000 .368 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal6 Pearson
Correlation .125 -.163 .098 .122 -.056 1 .290 -.013 -.027 -.047 -.015 .027 .276 .109 .128 -.121 .104 .360 .221 .343 -.013 -.235 .114 .405
* .269
Sig. (2-tailed) .511 .391 .606 .520 .769 .120 .945 .889 .806 .935 .889 .140 .567 .500 .525 .584 .051 .241 .063 .944 .211 .549 .026 .151
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal7 Pearson
Correlation .287 .176 .386
* .497
*
*
.424* .290 1 -.066 .101 .192 -.011 .068 .099 -.183 .419
* -.087 .051 .381
* .117 .164 .136 .045 .034 .139 .382
*
Sig. (2-tailed) .124 .352 .035 .005 .020 .120 .728 .594 .310 .953 .723 .604 .332 .021 .646 .789 .038 .536 .386 .474 .812 .859 .465 .037
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal8 Pearson
Correlation .154
.517*
* .400
* .265 .146 -.013 -.066 1 .385
* .386
* .058 .210 .044 .044 .316 .045 -.194 -.131 .152 .194 .563
** .453
* .316 .303 .536
**
Sig. (2-tailed) .415 .003 .029 .156 .440 .945 .728 .036 .035 .761 .266 .818 .818 .089 .812 .305 .489 .422 .303 .001 .012 .089 .103 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal9 Pearson
Correlation .152 .031 .117 .207 .411
* -.027 .101 .385
* 1 .143 .047 .161 .067 .403
* .191 .110 .009 -.157 .241 .081 .234 -.032 .304 .106 .391
*
Sig. (2-tailed) .424 .871 .539 .272 .024 .889 .594 .036 .450 .804 .396 .725 .027 .311 .564 .962 .408 .200 .672 .214 .867 .102 .577 .033
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
79
Soal
10
Pearson
Correlation -.152 .171 .302 .264 .375
* -.047 .192 .386
* .143 1 -.303 .454
* .202 -.097 .222 -.162 .027 .052 .218 .087 .027 .104 .317 .237 .362
*
Sig. (2-tailed) .422 .365 .105 .159 .041 .806 .310 .035 .450 .104 .012 .284 .609 .238 .392 .887 .783 .247 .647 .887 .585 .087 .207 .049
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
11
Pearson
Correlation
.835*
*
.211 -.126 -.177 -.198 -.015 -.011 .058 .047 -.303 1 .012 -.082 .289 .074 -.015 .307 .215 .227 -.054 .069 .299 .065 -.192 .258
Sig. (2-tailed) .000 .262 .508 .349 .294 .935 .953 .761 .804 .104 .950 .668 .121 .699 .936 .099 .253 .228 .779 .719 .109 .732 .310 .168
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
12
Pearson
Correlation .121 .280 .272 .191 .747
** .027 .068 .210 .161 .454
* .012 1 .194 .418
* .262 .208 .036 .045 .186 -.050 -.054 .191 .860
** .179 .570
**
Sig. (2-tailed) .523 .135 .146 .311 .000 .889 .723 .266 .396 .012 .950 .305 .022 .162 .271 .850 .814 .324 .795 .777 .311 .000 .343 .001
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
13
Pearson
Correlation -.114 .019 .256 .330 .187 .276 .099 .044 .067 .202 -.082 .194 1 .252 .025 .304 -.191 .252 .662
** .420
* .090 .030 .396
* .092 .453
*
Sig. (2-tailed) .548 .919 .172 .075 .322 .140 .604 .818 .725 .284 .668 .305 .179 .895 .103 .311 .179 .000 .021 .636 .875 .030 .629 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
14
Pearson
Correlation .190 .019 -.110 -.170 .281 .109 -.183 .044 .403
* -.097 .289 .418
* .252 1 .025 .376
* .372
* .252 .273 .109 -.023 .030 .396
* .092 .420
*
Sig. (2-tailed) .314 .919 .564 .370 .133 .567 .332 .818 .027 .609 .121 .022 .179 .895 .041 .043 .179 .145 .567 .906 .875 .030 .629 .021
80
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
15
Pearson
Correlation .274
.508*
* .428
* .288 .337 .128 .419
* .316 .191 .222 .074 .262 .025 .025 1 -.013 .223 .025 .061 .217 .325 .423
* .283 .423
* .565
**
Sig. (2-tailed) .143 .004 .018 .123 .069 .500 .021 .089 .311 .238 .699 .162 .895 .895 .946 .236 .895 .747 .249 .080 .020 .130 .020 .001
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
16
Pearson
Correlation -.078 .291 .434
* .397
* .193 -.121 -.087 .045 .110 -.162 -.015 .208 .304 .376
* -.013 1 .215 .159 .261 .064 .142 .320 .278 .084 .414
*
Sig. (2-tailed) .680 .118 .017 .030 .306 .525 .646 .812 .564 .392 .936 .271 .103 .041 .946 .254 .401 .163 .736 .453 .085 .137 .658 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
17
Pearson
Correlation .199 -.063 .132 .004 -.150 .104 .051 -.194 .009 .027 .307 .036 -.191 .372
* .223 .215 1 .259 .102 -.162 -.199 .004 -.117 .217 .169
Sig. (2-tailed) .293 .743 .486 .983 .428 .584 .789 .305 .962 .887 .099 .850 .311 .043 .236 .254 .167 .593 .391 .292 .983 .537 .249 .373
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
18
Pearson
Correlation .342 .019 .134 .130 -.094 .360 .381
* -.131 -.157 .052 .215 .045 .252 .252 .025 .159 .259 1 .370
* .342 -.023 -.070 -.052 .092 .353
Sig. (2-tailed) .064 .919 .480 .494 .623 .051 .038 .489 .408 .783 .253 .814 .179 .179 .895 .401 .167 .044 .064 .906 .714 .783 .629 .056
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
81
Soal
19
Pearson
Correlation .211 -.054 .178 .264 .162 .221 .117 .152 .241 .218 .227 .186 .662
** .273 .061 .261 .102 .370
* 1 .507
** .004 -.049 .327 .241 .548
**
Sig. (2-tailed) .263 .777 .348 .159 .391 .241 .536 .422 .200 .247 .228 .324 .000 .145 .747 .163 .593 .044 .004 .984 .799 .078 .200 .002
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
20
Pearson
Correlation -.021 .086 .122 .161 .052 .343 .164 .194 .081 .087 -.054 -.050 .420
* .109 .217 .064 -.162 .342 .507
** 1 .041 .078 .162 .209 .382
*
Sig. (2-tailed) .912 .650 .522 .396 .785 .063 .386 .303 .672 .647 .779 .795 .021 .567 .249 .736 .391 .064 .004 .831 .684 .393 .267 .037
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
21
Pearson
Correlation .305
.543*
*
.352 .225 -.019 -.013 .136 .563** .234 .027 .069 -.054 .090 -.023 .325 .142 -.199 -.023 .004 .041 1 .465
** .108 -.070 .427
*
Sig. (2-tailed) .101 .002 .056 .233 .921 .944 .474 .001 .214 .887 .719 .777 .636 .906 .080 .453 .292 .906 .984 .831 .010 .569 .714 .019
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
22
Pearson
Correlation .312
.950*
*
.508*
*
.253 .033 -.235 .045 .453* -.032 .104 .299 .191 .030 .030 .423
* .320 .004 -.070 -.049 .078 .465
** 1 .296 -.062 .508
**
Sig. (2-tailed) .094 .000 .004 .178 .861 .211 .812 .012 .867 .585 .109 .311 .875 .875 .020 .085 .983 .714 .799 .684 .010 .112 .745 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal
23
Pearson
Correlation .152 .374
* .380
* .296 .674
** .114 .034 .316 .304 .317 .065 .860
** .396
* .396
* .283 .278 -.117 -.052 .327 .162 .108 .296 1 .090 .675
**
Sig. (2-tailed) .422 .042 .038 .112 .000 .549 .859 .089 .102 .087 .732 .000 .030 .030 .130 .137 .537 .783 .078 .393 .569 .112 .637 .000
82
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Soal 24
Pearson
Correlation -.069 .007 .359 .375
* .170 .405
* .139 .303 .106 .237 -.192 .179 .092 .092 .423
* .084 .217 .092 .241 .209 -.070 -.062 .090 1 .371
*
Sig. (2-tailed) .716 .970 .051 .041 .368 .026 .465 .103 .577 .207 .310 .343 .629 .629 .020 .658 .249 .629 .200 .267 .714 .745 .637 .044
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
jumlah Pearson
Correlation .445
* .600
*
*
.655*
*
.561*
* .485
** .269 .382
* .536
** .391
* .362
* .258 .570
** .453
* .420
* .565
** .414
* .169 .353 .548
** .382
* .427
* .508
** .675
** .371
* 1
Sig. (2-tailed) .014 .000 .000 .001 .007 .151 .037 .002 .033 .049 .168 .001 .012 .021 .001 .023 .373 .056 .002 .037 .019 .004 .000 .044
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
83
Hasil Uji Validitas Variabel Kondisi Ruang Kelas
Soal
25
Soal
26
Soal
27
Soal
28
Soal
29
Soal
30
Soal
31
Soal
32
Soal
33
Soal
34
Soal
35
soal
36
soal
37
soal
38
soal
39
soal
40
soal
41
soal
42
soal
43
soal
44
Soal
45
Soal
46
soal
47
Soal
48
Soal
49
Jum
lah
soal
25
Pearson
Correlation 1 .442
* .254 .199 .367
* .260 .257 .105 .526
** .736
** .013
-
.076 .257 .256 .174 .283 .113 .350 .313 .113 .147 .254 .065 -.343 -.011 .360
Sig. (2-
tailed)
.015 .176 .293 .046 .166 .170 .581 .003 .000 .944 .691 .170 .172 .357 .129 .551 .058 .093 .551 .439 .176 .734 .064 .952 .051
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
26
Pearson
Correlation .442
* 1 .651
** .722
** .719
** .753
** .673
** .578
** .744
** .643
** .440
* .373
* .673
*
*
.471*
*
.207 .569
*
*
.625*
*
.737*
*
.528*
* .412
* .155 .366
* .163 .074 .395
* .888
**
Sig. (2-
tailed) .015
.000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .015 .042 .000 .009 .273 .001 .000 .000 .003 .024 .413 .047 .391 .699 .031 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
27
Pearson
Correlation .254 .651
** 1 .487
** .527
** .587
** .586
** .722
** .430
* .291 .467
** .624
*
*
.501*
* .374
* .258
.474*
*
.248 .570
*
* .453
* .337 .296 .457
* .122 -.061 .422
* .740
**
Sig. (2-
tailed) .176 .000
.006 .003 .001 .001 .000 .018 .119 .009 .000 .005 .042 .168 .008 .185 .001 .012 .068 .112 .011 .521 .747 .020 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
84
soal
28
Pearson
Correlation .199 .722
** .487
** 1 .667
** .651
** .650
** .346 .587
** .417
* .333 .429
* .650
*
* .415
* .286
.525*
*
.472*
* .437
* .503
*
*
.472*
*
.328 .617** .135 -.068 .151 .768
**
Sig. (2-
tailed) .293 .000 .006
.000 .000 .000 .061 .001 .022 .073 .018 .000 .023 .125 .003 .008 .016 .005 .008 .076 .000 .477 .721 .427 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
29
Pearson
Correlation .367
* .719
** .527
** .667
** 1 .837
** .811
** .461
* .574
** .556
** .340 .253
.474*
* .439
* .326 .219
.569*
*
.708*
*
.589*
*
.569*
*
.165 .405* .054 -.065 .323 .807
**
Sig. (2-
tailed) .046 .000 .003 .000
.000 .000 .010 .001 .001 .066 .177 .008 .015 .079 .244 .001 .000 .001 .001 .384 .026 .778 .733 .081 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
30
Pearson
Correlation .260 .753
** .587
** .651
** .837
** 1 .777
** .509
** .657
** .427
* .403
* .365
* .520
*
* .445
* .406
* .179
.483*
*
.630*
*
.748*
*
.483*
*
.085 .331 .092 -.012 .384* .826
**
Sig. (2-
tailed) .166 .000 .001 .000 .000
.000 .004 .000 .019 .027 .048 .003 .014 .026 .344 .007 .000 .000 .007 .655 .074 .628 .951 .036 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
31
Pearson
Correlation .257 .673
** .586
** .650
** .811
** .777
** 1 .517
** .523
** .450
* .293 .285 .383
* .275 .259 .179
.478*
*
.624*
*
.637*
*
.478*
*
-.003 .259 -
.209 -.274 .084 .687
**
Sig. (2-
tailed) .170 .000 .001 .000 .000 .000
.003 .003 .013 .117 .127 .037 .141 .167 .343 .008 .000 .000 .008 .987 .167 .268 .143 .657 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
85
soal
32
Pearson
Correlation .105 .578
** .722
** .346 .461
* .509
** .517
** 1 .486
** .270 .273
.620*
*
.517*
*
.345 .151 .451* .301
.513*
* .416
* .379
* .263 .413
* .238 .144 .289 .702
**
Sig. (2-
tailed) .581 .001 .000 .061 .010 .004 .003
.007 .149 .144 .000 .003 .062 .425 .012 .106 .004 .022 .039 .160 .023 .206 .448 .122 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
33
Pearson
Correlation .526
** .744
** .430
* .587
** .574
** .657
** .523
** .486
** 1 .603
** .095 .234
.705*
*
.324 .326 .464
*
*
.525*
*
.640*
*
.617*
*
.335 .302 .432* .188 .038 .160 .763
**
Sig. (2-
tailed) .003 .000 .018 .001 .001 .000 .003 .007
.000 .618 .214 .000 .081 .079 .010 .003 .000 .000 .070 .105 .017 .320 .841 .397 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
34
Pearson
Correlation .736
** .643
** .291 .417
* .556
** .427
* .450
* .270 .603
** 1 .168 .058 .295 .293 .018 .325 .292 .401
* .358 .292 .168 .291
-
.074 -.253 .118 .532
**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .119 .022 .001 .019 .013 .149 .000
.376 .762 .114 .116 .924 .080 .117 .028 .052 .117 .375 .119 .697 .178 .536 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
35
Pearson
Correlation .013 .440
* .467
** .333 .340 .403
* .293 .273 .095 .168 1
.554*
*
.293 .222 .218 .387* .216 .260 .202 .295 .079 .041 .048 .087 .268 .486
**
Sig. (2-
tailed) .944 .015 .009 .073 .066 .027 .117 .144 .618 .376
.001 .117 .237 .246 .035 .251 .165 .284 .113 .679 .828 .800 .649 .153 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
86
soal
36
Pearson
Correlation -.076 .373
* .624
** .429
* .253 .365
* .285 .620
** .234 .058 .554
** 1
.572*
*
.166 .241 .567
*
*
.070 .210 .244 .445* .515
** .409
* .149 .069 .260 .579
**
Sig. (2-
tailed) .691 .042 .000 .018 .177 .048 .127 .000 .214 .762 .001
.001 .381 .200 .001 .713 .265 .194 .014 .004 .025 .433 .716 .166 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
37
Pearson
Correlation .257 .673
** .501
** .650
** .474
** .520
** .383
* .517
** .705
** .295 .293
.572*
*
1 .373* .349
.609*
* .398
* .464
*
*
.356 .236 .461* .530
** .381
*
.214 .149 .747**
Sig. (2-
tailed) .170 .000 .005 .000 .008 .003 .037 .003 .000 .114 .117 .001
.043 .059 .000 .030 .010 .054 .208 .010 .003 .038 .257 .431 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
38
Pearson
Correlation .256 .471
** .374
* .415
* .439
* .445
* .275 .345 .324 .293 .222 .166 .373
* 1 .379
* .181 .271 .318
.472*
*
.271 .214 .379* .077 .117 .286 .543
**
Sig. (2-
tailed) .172 .009 .042 .023 .015 .014 .141 .062 .081 .116 .237 .381 .043
.039 .339 .148 .087 .008 .148 .256 .039 .684 .538 .125 .002
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
39
Pearson
Correlation .174 .207 .258 .286 .326 .406
* .259 .151 .326 .018 .218 .241 .349 .379
* 1 .336 .164 .217
.570*
*
.164 .311 .261 .058 .103 -.061 .434*
Sig. (2-
tailed) .357 .273 .168 .125 .079 .026 .167 .425 .079 .924 .246 .200 .059 .039
.070 .388 .248 .001 .388 .094 .164 .763 .587 .750 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
87
soal
40
Pearson
Correlation .283 .569
** .474
** .525
** .219 .179 .179 .451
* .464
** .325 .387
* .567
*
*
.609*
*
.181 .336 1 .375* .370
* .261 .262 .474
** .462
* .274 .065 .091 .606
**
Sig. (2-
tailed) .129 .001 .008 .003 .244 .344 .343 .012 .010 .080 .035 .001 .000 .339 .070
.041 .044 .163 .161 .008 .010 .142 .734 .634 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
41
Pearson
Correlation .113 .625
** .248 .472
** .569
** .483
** .478
** .301 .525
** .292 .216 .070 .398
* .271 .164 .375
* 1
.805*
*
.352 .410* .090 .069 .180 .228 .244 .623
**
Sig. (2-
tailed) .551 .000 .185 .008 .001 .007 .008 .106 .003 .117 .251 .713 .030 .148 .388 .041
.000 .056 .024 .634 .716 .341 .225 .193 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
42
Pearson
Correlation .350 .737
** .570
** .437
* .708
** .630
** .624
** .513
** .640
** .401
* .260 .210
.464*
*
.318 .217 .370* .805
*
*
1 .483
*
*
.555*
*
.080 .217 .140 .168 .503** .774
**
Sig. (2-
tailed) .058 .000 .001 .016 .000 .000 .000 .004 .000 .028 .165 .265 .010 .087 .248 .044 .000
.007 .001 .675 .248 .462 .375 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
43
Pearson
Correlation .313 .528
** .453
* .503
** .589
** .748
** .637
** .416
* .617
** .358 .202 .244 .356
.472*
*
.570*
*
.261 .352 .483
*
*
1 .548
*
*
.090 .241 -
.179 -.220 .142 .655
**
Sig. (2-
tailed) .093 .003 .012 .005 .001 .000 .000 .022 .000 .052 .284 .194 .054 .008 .001 .163 .056 .007
.002 .636 .199 .344 .243 .455 .000
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
88
soal
44
Pearson
Correlation .113 .412
* .337 .472
** .569
** .483
** .478
** .379
* .335 .292 .295 .445
* .236 .271 .164 .262 .410
* .555
*
*
.548*
*
1 .187 .164 -
.206 -.063 .448
* .589
**
Sig. (2-
tailed) .551 .024 .068 .008 .001 .007 .008 .039 .070 .117 .113 .014 .208 .148 .388 .161 .024 .001 .002
.321 .388 .276 .740 .013 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
45
Pearson
Correlation .147 .155 .296 .328 .165 .085 -.003 .263 .302 .168 .079
.515*
* .461
* .214 .311
.474*
*
.090 .080 .090 .187 1 .420* .104 .006 .101 .378
*
Sig. (2-
tailed) .439 .413 .112 .076 .384 .655 .987 .160 .105 .375 .679 .004 .010 .256 .094 .008 .634 .675 .636 .321
.021 .586 .977 .594 .040
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
46
Pearson
Correlation .254 .366
* .457
* .617
** .405
* .331 .259 .413
* .432
* .291 .041 .409
* .530
*
* .379
* .261 .462
* .069 .217 .241 .164 .420
* 1
.403
*
-.060 .091 .535**
Sig. (2-
tailed) .176 .047 .011 .000 .026 .074 .167 .023 .017 .119 .828 .025 .003 .039 .164 .010 .716 .248 .199 .388 .021
.027 .753 .632 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
47
Pearson
Correlation .065 .163 .122 .135 .054 .092 -.209 .238 .188 -.074 .048 .149 .381
* .077 .058 .274 .180 .140
-
.179
-
.206 .104 .403
* 1 .511
** .093 .255
Sig. (2-
tailed) .734 .391 .521 .477 .778 .628 .268 .206 .320 .697 .800 .433 .038 .684 .763 .142 .341 .462 .344 .276 .586 .027
.004 .624 .174
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
89
soal
48
Pearson
Correlation -.343 .074 -.061 -.068 -.065 -.012 -.274 .144 .038 -.253 .087 .069 .214 .117 .103 .065 .228 .168
-
.220
-
.063 .006 -.060
.511
**
1 .317 .136
Sig. (2-
tailed) .064 .699 .747 .721 .733 .951 .143 .448 .841 .178 .649 .716 .257 .538 .587 .734 .225 .375 .243 .740 .977 .753 .004
.088 .475
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal
49
Pearson
Correlation -.011 .395
* .422
* .151 .323 .384
* .084 .289 .160 .118 .268 .260 .149 .286
-
.061 .091 .244
.503*
*
.142 .448* .101 .091 .093 .317 1 .436
*
Sig. (2-
tailed) .952 .031 .020 .427 .081 .036 .657 .122 .397 .536 .153 .166 .431 .125 .750 .634 .193 .005 .455 .013 .594 .632 .624 .088
.016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Juml
ah
Pearson
Correlation .360 .888
** .740
** .768
** .807
** .826
** .687
** .702
** .763
** .532
** .486
** .579
*
*
.747*
*
.543*
* .434
* .606
*
*
.623*
*
.774*
*
.655*
*
.589*
*
.378* .535
** .255 .136 .436
* 1
Sig. (2-
tailed) .051 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .007 .001 .000 .002 .017 .000 .000 .000 .000 .001 .040 .002 .174 .475 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is
significant at the
0.05 level (2-
tailed).
90
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
PENGARUH KOMUNIKASI GURU DAN KONDISI RUANG KELAS
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI
Variabel Indikator Parameter Pengukuran Nomor
Soal
Jumlah
Soal
Komunikasi
Guru (X1)
5. Guru - Pengertian materi
pelajaran
- Penyampaian materi
pelajaran
- Bahasa
- Sikap dan penampilan
1,2
3,4
5,6
7
2
2
2
1
6. Materi
Pelajaran
- Sistematika
- Alokasi waktu
8,9
10
2
1
7. Media
pembelajar
an
- Jenis media
- Kesesuaian media
11,12,13
14,15,16
3
3
8. Feed back - Respon siswa
- Sikap terbuka guru
17,18,19
20,21
3
2
Kondisi
Ruang Kelas
(X2)
4. Tempat /
ruang
belajar
- Luas
- Ventilasi
- Kebersihan
22,23,24,25
26,27
28,29
4
2
2
5. Peneranga
n
- Cahaya
- Warna
- Udara
- Suara
30,31,32
33,34
35,36,37
38,39
3
2
3
2
6. Perlengka
pan
Belajar
- Peralatan untuk
Belajar
- Perabotan ruang Kelas
40,41
42,43,44
2
3
91
JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 9
SEMARANG TAHUN 2011/2012
Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Komunikasi Guru (X1)
Reliability Statisticsa
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.725 .857 25
Hasil Perhitungan Uji Coba Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Kondisi Ruang Kelas (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
92
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.754 .933 26
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
93
Lampiran 9
DATA RESPONDEN PENELITIAN
KELAS XI AP 2 SMK NEGERI 9 SEMARANG
No Nama Responden Kelas Kode
1 AMBARWATI MANGGIASIH XI AP 2 R-1
2 AN RIKHA NAFAILA PUTRI XI AP 2 R-2
3 ARISSA SUPRIYANINGRUM XI AP 2 R-3
4 ARUM DWI SETYANI XI AP 2 R-4
5 AYU JULLY FANANDA XI AP 2 R-5
6 BELLA DWI APRILLIANI XI AP 2 R-6
7 CITRA MAHARANI XI AP 2 R-7
8 DITA YUANITA XI AP 2 R-8
9 DUWI RISTANTI XI AP 2 R-9
10 ELMA HERDIANA XI AP 2 R-10
11 ERMA TRI SETYAWATI XI AP 2 R-11
12 FENBRIANA FITRI ARDIANI XI AP 2 R-12
13 HERWINDA HANIN SALVIRA XI AP 2 R-13
14 IKRAR INTAN HUSADAWATI XI AP 2 R-14
15 INDAH WAHYUNINGSIH XI AP 2 R-15
16 JUNITA PUTRI ANGGRAINI XI AP 2 R-16
17 KIKI MAYANTI XI AP 2 R-17
18 LIA AN INUL KASANAH XI AP 2 R-18
19 LUTFIA ALIF RAHAYU XI AP 2 R-19
20 MARIA ULFA XI AP 2 R-20
21 MELINA LAILA ULYA XI AP 2 R-21
22 NAENIN DWI ANGGRAENI XI AP 2 R-22
23 NIA NURUL KHOIRIYAH XI AP 2 R-23
24 NINDI SURAIDA XI AP 2 R-24
25 NOVITA SETYOWATI XI AP 2 R-25
26 NUR KHOLIFAH ISTIYANI XI AP 2 R-26
27 NURUL KHASANAH XI AP 2 R-27
28 RARAS KEN UTAMI XI AP 2 R-28
29 RENA SELVIANA XI AP 2 R-29
30 REZKY ISNAWATI XI AP 2 R-30
31 RIDA SONANG ROHA BORU XI AP 2 R-31
32 RIKA OKTAVIA BUDIYATI XI AP 2 R-32
33 RISSA ELIZABET XI AP 2 R-33
34 RR. NOVENIA CAHYA XI AP 2 R-34
35 SANTIKA LENI KUMALA XI AP 2 R-35
36 SRI ANDARWATI XI AP 2 R-36
37 SRI HANDAYANI XI AP 2 R-37
38 TIA LESTARI XI AP 2 R-38
39 ULFA ANNISA XI AP 2 R-39
40 USWATUN KHASANAH XI AP 2 R-40
94
DATA RESPONDEN PENELITIAN
KELAS X AP 3 SMK NEGERI 9 SEMARANG
No Nama Responden Kelas Kode
1 ALFIDANOOR ALIF XI AP 3 R-41
2 AYU NUR FITRIYANI XI AP 3 R-42
3 DANY SAPUTRI XI AP 3 R-43
4 DESTIANA INTANIA PUTRI XI AP 3 R-44
5 DEVI ERNANDA XI AP 3 R-45
6 DEWI WULAN SARI XI AP 3 R-46
7 DIAH WULANDARI XI AP 3 R-47
8 DIAN NUR ANISA XI AP 3 R-48
9 DWI SETYO NINGRUM XI AP 3 R-49
10 DWI WIJATININGSIH XI AP 3 R-50
11 EKA WAHYU ANDRIANI XI AP 3 R-51
12 EVI RAHMAWATI XI AP 3 R-52
13 IKA HARNUM PRAMITASARI XI AP 3 R-53
14 IKA PITRI LESTARI XI AP 3 R-54
15 ITA LESTARI XI AP 3 R-55
16 JATI RAHAYU XI AP 3 R-56
17 LATIFA ARFIANI XI AP 3 R-57
18 MEIYA WINDASARI XI AP 3 R-58
19 MERTHA BARUS XI AP 3 R-59
20 MILLATI AZKAH XI AP 3 R-60
21 NINDYA AJI RESTYANI XI AP 3 R-61
22 NORMA YUNITA XI AP 3 R-62
23 NOVITA ANJARSARI XI AP 3 R-63
24 NUR HIDAYAH XI AP 3 R-64
25 PRATIWI PUJI LESTARI XI AP 3 R-65
26 PUTERI RIZKI NARENDA XI AP 3 R-66
27 PUTRI MAHANANI XI AP 3 R-67
28 RATNA SARI XI AP 3 R-68
29 RIYANTO XI AP 3 R-69
30 RIZKY ROSALLENA XI AP 3 R-70
31 SELLA VIDYA ANGGREANI XI AP 3 R-71
32 SELVIA YULIANA XI AP 3 R-72
33 SENDI BELA FRISCILA XI AP 3 R-73
34 SEPTA ANITA SARI XI AP 3 R-74
35 SITI NUR KHONIAH XI AP 3 R-75
36 UMI TRI HAYATI XI AP 3 R-76
37 WAHYU ADE RUSMIATI XI AP 3 R-77
38 WINDA RISKI SURYANINGSIH XI AP 3 R-78
95
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
PENGARUH KOMUNIKASI GURU DAN KONDISI RUANG KELAS
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI
JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 9
SEMARANG TAHUN 2011/2012
Variabel Indikator Parameter Pengukuran Nomor
Soal
Jumlah
Soal
Komunikasi
Guru (X1)
9. Guru - Pengertian materi
pelajaran
- Penyampaian materi
pelajaran
- Bahasa
- Sikap dan penampilan
1,2
3,4
5,6
7
2
2
2
1
10. Mater
i Pelajaran
- Sistematika
- Alokasi waktu
8,9
10
2
1
11. Medi
a
pembelajar
an
- Jenis media
- Kesesuaian media
11,12,13
14,15,16
3
3
12. Feed
back
- Respon siswa
- Sikap terbuka guru
17,18,19
20,21
3
2
Kondisi
Ruang Kelas
(X2)
7. Tempat /
ruang
belajar
- Luas
- Ventilasi
- Kebersihan
22,23,24,25
26,27
28,29
4
2
2
8. Peneranga
n
- Cahaya
- Warna
- Udara
- Suara
30,31,32
33,34
35,36,37
38,39
3
2
3
2
9. Perlengka
pan
Belajar
- Peralatan untuk
Belajar
- Perabotan ruang Kelas
40,41
42,43,44
2
3
96
Tabulasi Data Hasil Penelitian
No Kode
Resp
Komunikasi Guru
I-1 ∑
I-2 ∑
I-3 ∑
I-4 ∑
∑
(X1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 R-001 3 3 3 3 2 3 3 20 3 3 4 10 3 2 3 3 3 3 17 3 3 3 3 2 14 61
2 R-002 3 3 3 1 3 3 3 19 4 3 3 10 4 3 4 3 3 2 19 3 4 3 3 3 16 64
3 R-003 4 2 3 3 2 4 3 21 4 4 2 10 3 3 3 4 2 3 18 3 3 2 3 2 13 62
4 R-004 4 2 3 3 3 4 3 22 4 2 3 9 3 4 3 4 4 3 21 3 2 2 3 3 13 65
5 R-005 4 3 3 2 2 4 3 21 3 3 3 9 3 3 3 4 4 4 21 3 4 1 4 2 14 65
6 R-006 4 4 3 3 3 3 3 23 3 4 3 10 4 3 3 3 4 3 20 2 2 2 3 4 13 66
7 R-007 3 3 3 2 3 3 3 20 3 4 3 10 4 3 3 4 4 3 21 4 2 3 3 4 16 67
8 R-008 4 3 2 3 3 2 3 20 4 2 3 9 3 4 3 4 4 3 21 3 2 1 3 3 12 62
9 R-009 3 3 3 3 2 3 3 20 3 2 2 7 2 2 3 3 1 2 13 2 2 2 3 2 11 51
10 R-010 4 3 3 3 3 4 4 24 3 3 4 10 3 3 4 4 2 4 20 3 3 1 3 3 13 67
11 R-011 4 3 3 3 3 4 3 23 4 2 3 9 3 4 3 4 4 3 21 3 2 2 3 3 13 66
12 R-012 3 3 4 4 3 3 3 23 4 4 3 11 3 3 3 3 2 3 17 3 3 3 3 3 15 66
13 R-013 4 3 2 3 3 3 3 21 4 4 4 12 3 4 3 4 3 4 21 4 4 1 4 4 17 71
14 R-014 3 3 3 4 3 3 3 22 4 4 3 11 4 3 3 3 3 3 19 4 3 2 3 3 15 67
15 R-015 4 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 9 3 3 3 4 4 4 21 3 3 3 3 2 14 65
16 R-016 4 3 3 2 2 3 3 20 3 3 3 9 3 3 3 4 3 3 19 3 3 1 3 2 12 60
17 R-017 3 3 3 3 4 3 3 22 3 2 2 7 3 3 3 3 3 2 17 3 3 1 4 4 15 61
18 R-018 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 9 3 3 3 3 4 3 19 3 4 2 3 3 15 64
19 R-019 3 3 3 3 2 3 3 20 3 2 3 8 4 3 3 3 3 4 20 4 3 2 3 2 14 62
20 R-020 4 3 3 3 2 4 3 22 3 3 3 9 2 2 3 4 3 3 17 2 2 3 2 2 11 59
97
21 R-021 4 3 2 2 3 4 3 21 4 3 3 10 3 4 3 4 4 3 21 3 3 4 3 3 16 68
22 R-022 4 3 4 3 2 4 3 23 3 3 2 8 3 3 3 4 3 3 19 3 2 3 3 2 13 63
23 R-023 4 3 4 3 2 4 3 23 3 3 3 9 2 3 3 4 3 3 18 2 2 3 3 2 12 62
24 R-024 4 3 3 3 2 4 2 21 3 3 2 8 3 4 4 4 3 3 21 3 3 3 3 4 16 66
25 R-025 4 4 4 4 3 4 4 27 3 3 3 9 4 3 4 4 3 4 22 4 4 3 3 3 17 75
26 R-026 3 3 3 3 2 3 3 20 4 2 3 9 4 3 3 3 4 3 20 4 4 4 3 4 19 68
27 R-027 4 4 4 4 3 2 4 25 4 4 3 11 2 2 4 1 3 2 14 3 2 2 3 3 13 63
28 R-028 4 4 4 4 3 1 4 24 4 3 3 10 3 4 4 4 3 3 21 3 3 1 1 3 11 66
29 R-029 4 3 3 3 3 2 3 21 4 3 3 10 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 3 15 65
30 R-030 4 3 3 3 4 4 3 24 3 3 4 10 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 4 16 69
31 R-031 3 3 3 3 2 3 3 20 3 3 3 9 3 2 3 3 3 3 17 3 3 3 3 2 14 60
32 R-032 4 3 3 3 3 4 4 24 3 3 3 9 2 3 4 4 3 3 19 2 4 3 4 3 16 68
33 R-033 4 3 4 3 2 4 3 23 3 3 3 9 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 2 14 65
34 R-034 4 3 3 3 2 4 3 22 3 3 3 9 2 2 3 4 3 3 17 2 2 3 2 2 11 59
35 R-035 3 4 3 3 3 3 3 22 2 3 3 8 3 4 3 3 3 3 19 3 3 3 4 3 16 65
36 R-036 3 3 4 3 3 3 3 22 4 4 4 12 3 2 3 3 4 4 19 3 3 4 3 3 16 69
37 R-037 4 3 3 3 4 4 3 24 4 3 3 10 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 4 16 69
38 R-038 4 4 4 3 3 4 3 25 3 3 3 9 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 3 15 68
39 R-039 4 3 3 3 2 4 2 21 3 3 2 8 3 2 2 4 3 3 17 3 4 3 3 2 15 61
40 R-040 3 4 4 4 4 4 3 26 4 4 4 12 4 3 2 4 2 3 18 2 4 2 2 4 14 70
41 R-041 2 2 3 2 4 4 3 20 3 4 4 11 4 4 4 3 3 4 22 3 3 3 4 3 16 69
42 R-042 3 2 4 2 3 3 4 21 3 3 3 9 4 4 4 4 3 3 22 4 4 3 3 3 17 69
43 R-043 3 3 4 3 3 4 3 23 3 1 4 8 3 3 4 1 2 3 16 3 3 3 3 1 13 60
44 R-044 3 2 4 2 3 3 3 20 4 4 4 12 2 3 4 4 4 3 20 3 3 3 3 4 16 68
98
45 R-045 3 4 3 4 4 3 3 24 3 4 3 10 3 3 3 4 3 4 20 3 3 3 3 3 15 69
46 R-046 2 2 3 2 3 3 3 18 3 4 3 10 3 3 3 4 3 4 20 3 3 3 3 3 15 63
47 R-047 3 3 4 3 3 4 4 24 3 3 3 9 3 3 4 3 4 3 20 3 3 3 3 3 15 68
48 R-048 4 4 3 4 4 4 3 26 3 4 4 11 3 3 3 3 3 4 19 3 3 3 4 3 16 72
49 R-049 3 3 4 3 3 3 3 22 3 3 3 9 3 3 4 3 4 3 20 4 3 4 4 4 19 70
50 R-050 3 3 4 3 3 4 4 24 3 3 2 8 3 3 3 4 4 3 20 3 3 4 4 4 18 70
51 R-051 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 3 9 3 3 3 4 3 3 19 3 4 3 4 4 18 68
52 R-052 3 2 4 2 3 3 3 20 4 4 4 12 4 4 3 3 2 3 19 4 2 1 2 2 11 62
53 R-053 4 3 3 3 4 3 4 24 4 4 4 12 3 4 1 1 4 1 14 4 1 2 1 4 12 62
54 R-054 3 2 4 2 3 3 3 20 2 2 3 7 3 3 3 3 4 3 19 4 3 3 3 3 16 62
55 R-055 3 2 4 2 3 3 3 20 3 4 4 11 1 1 3 4 3 3 15 2 1 3 3 3 12 58
56 R-056 3 4 3 4 3 3 3 23 4 3 3 10 4 3 4 1 1 3 16 1 3 2 1 3 10 59
57 R-057 3 3 3 3 3 3 3 21 3 4 4 11 3 3 3 3 4 3 19 4 4 4 3 4 19 70
58 R-058 4 2 3 2 4 3 3 21 4 4 4 12 4 2 4 1 4 4 19 1 3 1 1 3 9 61
59 R-059 2 4 4 4 4 4 3 25 3 3 3 9 3 3 4 4 3 4 21 3 3 3 3 4 16 71
60 R-060 3 3 4 3 3 4 1 21 4 4 4 12 4 4 4 3 1 3 19 1 1 4 1 1 8 60
61 R-061 3 2 2 4 3 3 3 20 3 3 3 9 4 4 3 3 3 3 20 3 4 4 3 4 18 67
62 R-062 2 2 2 2 2 3 3 16 3 3 3 9 4 3 3 3 4 4 21 3 4 4 4 3 18 64
63 R-063 3 2 3 2 3 2 3 18 3 2 4 9 2 4 4 3 3 3 19 4 3 3 3 4 17 63
64 R-064 4 3 3 3 1 3 3 20 3 2 2 7 2 2 3 3 2 1 13 2 1 3 1 3 10 50
65 R-065 2 2 3 2 2 3 1 15 1 3 2 6 1 3 3 1 2 2 12 3 3 3 3 3 15 48
66 R-066 3 3 2 3 3 4 4 22 2 2 2 6 1 3 1 3 3 1 12 2 2 3 3 1 11 51
67 R-067 3 3 3 3 3 2 3 20 3 3 2 8 2 2 1 1 2 1 9 1 3 1 3 1 9 46
68 R-068 3 3 2 3 3 3 2 19 3 3 3 9 4 4 3 3 4 3 21 3 3 4 3 3 16 65
99
69 R-069 3 4 3 4 3 3 3 23 2 2 4 8 3 3 3 4 3 3 19 3 3 3 3 4 16 66
70 R-070 3 4 2 4 3 2 3 21 3 3 3 9 4 4 4 4 3 3 22 3 3 3 3 3 15 67
71 R-071 2 3 3 3 2 3 3 19 3 2 2 7 2 4 4 4 4 4 22 3 3 3 3 4 16 64
72 R-072 3 2 2 2 3 3 3 18 3 2 3 8 4 3 3 2 4 3 19 4 3 4 3 3 17 62
73 R-073 2 2 3 2 4 2 3 18 4 4 3 11 3 3 4 4 3 4 21 3 3 3 4 4 17 67
74 R-074 3 3 2 3 1 2 2 16 3 3 3 9 3 3 3 3 3 3 18 1 1 1 3 3 9 52
75 R-075 3 3 3 3 3 2 4 21 3 2 3 8 3 1 1 2 2 1 10 3 1 2 1 2 9 48
76 R-076 3 4 4 4 3 3 4 25 3 3 3 9 1 1 3 3 3 3 14 3 3 1 1 1 9 57
77 R-077 3 3 4 3 2 3 3 21 4 3 3 10 3 3 4 3 3 3 19 3 3 4 4 4 18 68
78 R-078 3 3 4 4 2 2 3 21 4 4 3 11 3 3 4 3 3 3 19 3 3 3 4 4 17 68
Jumlah 257 232 248 230 220 249 239 1675 253 239 240 732 234 235 247 256 241 235 1448 228 223 209 228 231 1119 4974
100
No
Kode
Resp
Kondisi Ruang Kelas
I-1 ∑
I-2 ∑
I-3 ∑
∑
(X2)
Nilai
(Y) 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 R-001 3 2 3 2 3 2 3 1 19 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27 3 1 3 3 1 11 57 67
2 R-002 3 3 3 3 2 2 2 2 20 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 32 3 3 3 3 3 15 67 70
3 R-003 4 4 3 3 3 3 3 4 27 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 36 4 3 3 3 2 15 78 70
4 R-004 4 4 3 3 4 4 4 3 29 4 4 3 2 3 3 3 2 4 1 29 1 3 3 2 1 10 68 66
5 R-005 4 4 3 4 4 4 4 2 29 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 33 4 4 2 3 3 16 78 72
6 R-006 3 3 3 3 2 3 3 3 23 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 33 3 4 3 4 4 18 74 86
7 R-007 3 4 4 3 4 3 3 4 28 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 3 4 4 4 18 79 80
8 R-008 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 3 2 2 4 2 13 65 72
9 R-009 3 3 3 3 2 2 2 3 21 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 32 3 3 3 3 3 15 68 59
10 R-010 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 14 71 76
11 R-011 3 4 3 3 3 2 3 3 24 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 33 2 3 3 3 3 14 71 78
12 R-012 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 72 78
13 R-013 3 4 4 4 4 4 4 4 31 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 4 3 3 4 2 16 86 90
14 R-014 3 4 4 4 4 4 4 4 31 2 4 3 4 4 4 1 4 1 4 31 1 1 1 1 3 7 69 75
15 R-015 3 2 3 2 2 2 2 3 19 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 27 3 2 3 3 3 14 60 75
16 R-016 4 4 4 3 4 4 4 4 31 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 33 2 4 2 3 1 12 76 78
17 R-017 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 34 3 3 4 4 3 17 80 62
18 R-018 3 3 3 3 4 4 3 3 26 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 72 65
19 R-019 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 37 4 4 4 4 3 19 88 82
20 R-020 3 3 3 3 3 3 3 3 24 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 31 3 3 3 4 3 16 71 72
21 R-021 3 4 4 4 4 4 4 4 31 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 4 4 4 4 3 19 89 90
22 R-022 3 3 3 3 3 3 2 2 22 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32 3 3 4 3 4 17 71 80
101
23 R-023 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 15 72 78
24 R-024 3 2 3 3 2 2 3 2 20 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 24 3 2 3 3 1 12 56 72
25 R-025 2 2 1 3 2 2 2 2 16 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 26 3 3 3 3 3 15 57 78
26 R-026 3 3 3 3 3 2 3 3 23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 2 2 3 3 2 12 64 75
27 R-027 3 2 3 2 2 2 3 3 20 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28 3 3 3 2 2 13 61 78
28 R-028 2 2 2 3 3 2 3 2 19 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 15 62 80
29 R-029 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 30 3 4 3 3 3 16 71 78
30 R-030 2 2 3 2 2 2 2 3 18 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 27 3 3 3 3 3 15 60 72
31 R-031 3 3 3 3 3 3 3 2 23 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 29 4 2 3 3 3 15 67 75
32 R-032 3 2 3 3 2 2 3 2 20 2 2 2 2 3 3 3 3 1 1 22 2 3 2 3 1 11 53 70
33 R-033 3 3 3 3 2 3 2 3 22 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 25 3 3 3 3 3 15 62 70
34 R-034 2 2 3 3 2 3 2 3 20 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 15 63 72
35 R-035 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 33 3 3 3 3 4 16 73 80
36 R-036 3 2 3 3 2 3 3 3 22 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 25 2 3 3 3 3 14 61 70
37 R-037 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 3 3 3 3 4 16 72 70
38 R-038 3 4 3 4 3 3 3 3 26 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 32 3 3 3 3 3 15 73 69
39 R-039 3 4 3 4 3 3 3 3 26 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 30 3 3 3 3 3 15 71 72
40 R-040 3 3 3 2 3 2 2 3 21 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 33 1 3 1 3 1 9 63 78
41 R-041 2 2 2 3 4 3 3 4 23 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 30 3 2 1 3 1 10 63 78
42 R-042 3 4 4 4 4 3 3 4 29 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 29 3 1 2 3 1 10 68 78
43 R-043 4 3 3 4 4 4 4 4 30 4 3 3 4 4 3 4 3 3 1 32 4 1 3 3 3 14 76 75
44 R-044 4 2 2 4 4 4 3 3 26 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 27 3 1 2 1 3 10 63 75
45 R-045 3 3 3 3 3 2 3 2 22 3 4 3 2 3 3 2 1 3 2 26 3 2 2 1 1 9 57 70
46 R-046 3 3 3 3 4 3 2 3 24 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 25 3 1 3 1 2 10 59 70
102
47 R-047 3 3 3 3 4 2 3 3 24 4 1 3 3 3 2 2 1 3 3 25 1 3 3 3 1 11 60 75
48 R-048 2 3 3 3 4 2 2 2 21 3 4 3 3 2 3 3 4 2 1 28 3 3 1 3 2 12 61 78
49 R-049 3 3 3 3 3 3 3 4 25 3 3 3 4 4 4 4 3 2 1 31 3 3 1 3 1 11 67 80
50 R-050 3 3 3 3 3 3 3 2 23 4 4 3 3 3 4 4 3 2 1 31 3 3 2 1 1 10 64 75
51 R-051 3 3 3 3 4 4 3 3 26 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 29 2 1 3 1 1 8 63 78
52 R-052 4 4 4 4 4 3 3 3 29 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 25 3 1 3 1 2 10 64 75
53 R-053 4 4 4 4 4 2 2 4 28 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 27 1 2 3 1 1 8 63 80
54 R-054 4 3 4 4 4 4 4 4 31 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 34 3 3 1 2 1 10 75 75
55 R-055 4 4 4 3 3 2 4 2 26 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 3 3 1 3 1 11 66 70
56 R-056 3 4 4 4 2 2 4 2 25 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 28 3 3 3 1 1 11 64 72
57 R-057 3 3 3 3 3 2 4 2 23 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 29 1 3 1 3 1 9 61 78
58 R-058 4 4 4 4 4 3 4 3 30 4 3 3 3 1 2 3 2 1 3 25 3 3 1 4 1 12 67 70
59 R-059 3 3 3 4 2 2 3 2 22 2 3 4 3 3 2 2 1 1 3 24 3 1 3 3 1 11 57 75
60 R-060 4 4 4 4 3 3 4 3 29 3 4 2 3 1 2 3 3 1 3 25 3 1 1 3 1 9 63 70
61 R-061 2 2 2 3 3 3 4 3 22 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 35 2 1 1 3 2 9 66 80
62 R-062 3 3 3 3 3 3 4 3 25 3 3 4 4 4 2 3 3 3 1 30 3 3 1 1 2 10 65 78
63 R-063 4 3 3 3 3 4 2 1 23 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 26 3 3 3 3 2 14 63 74
64 R-064 4 3 3 4 3 2 3 2 24 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 27 1 3 3 3 1 11 62 54
65 R-065 3 3 3 3 2 3 4 3 24 2 3 3 4 2 3 3 1 4 3 28 2 3 2 2 2 11 63 50
66 R-066 4 2 3 3 3 2 1 2 20 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 25 3 2 3 3 2 13 58 60
67 R-067 3 3 4 3 2 2 4 2 23 2 2 3 3 1 3 3 3 3 1 24 2 3 3 3 2 13 60 58
68 R-068 4 2 3 3 3 3 3 3 24 3 4 2 3 2 3 3 4 1 1 26 2 2 2 2 2 10 60 72
69 R-069 4 2 3 3 3 3 3 3 24 3 2 4 4 3 3 3 3 1 3 29 3 3 1 2 2 11 64 76
70 R-070 3 4 3 3 3 4 4 4 28 3 3 4 2 1 2 3 3 3 3 27 3 1 2 1 3 10 65 78
103
71 R-071 3 3 3 3 4 4 1 3 24 4 1 3 3 3 3 1 3 1 1 23 1 3 3 3 2 12 59 70
72 R-072 3 2 4 3 2 2 3 3 22 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 30 3 4 2 3 3 15 67 70
73 R-073 4 2 2 2 3 3 3 3 22 3 1 2 2 1 2 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 15 60 76
74 R-074 4 3 3 4 2 2 2 3 23 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 3 1 1 3 3 11 65 78
75 R-075 4 2 3 3 2 2 3 3 22 2 2 4 3 3 3 1 1 3 2 24 3 1 3 2 4 13 59 70
76 R-076 1 2 2 1 3 1 3 3 16 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 24 3 2 2 3 3 13 53 70
77 R-077 4 2 3 2 3 3 3 3 23 3 3 3 4 2 2 3 2 1 1 24 3 1 2 3 3 12 59 75
78 R-078 4 3 4 3 2 2 3 3 24 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 25 1 3 1 3 3 11 60 78
Jumlah 249 234 244 245 236 219 235 229 1891 236 234 236 233 219 231 226 235 210 209 2269 213 200 195 214 178 1000 5160
104
Analisis Regresi Berganda
REGRESSION
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .718a .516 .503 4.83345 1.282
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Ruang_Kelas, Komunikasi_Guru
b. Dependent Variable: Hasil_Belajar
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.312 8.018 .538 .592
Komunikasi_Guru .777 .100 .636 7.807 .000
Kondisi_Ruang_Kelas .297 .074 .327 4.010 .000
a. DependentVariable:Hasil_Belajar
105
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 78
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 4.76857289
Most Extreme Differences Absolute .115
Positive .050
Negative -.115
Kolmogorov-Smirnov Z 1.001
Asymp. Sig. (2-tailed) .269
a. Test distributor is normal
106
2. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
Komunikasi_Guru .640 .675 .636 1.000 1.000
Kondisi_Ruang_Kelas .334 .425 .327 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar
33
3. Uji Heterokedastisitas
107
108
Uji Hipotesis 1. Uji Simultan (Uji F)
a.. Dependent Variable: Hasil_Belajar
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1817.290 2 908.645
38.89
4 .000
a
Residual 1705.447 73 23.362
Total 3522.737 75
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Ruang_Kelas, Komunikasi_Guru
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
2. Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.312 8.018 .538 .592
Komunikasi_Guru .777 .100 .636 7.807 .000
Kondisi_Ruang_
Kelas .297 .074 .327 4.010 .000
109
3. Uji Koefisien Determinasi Simultan(R2)
Model Summaryb
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
.503 4.83345 1.282
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Ruang_Kelas, Komunikasi_Guru
b. Dependent Variable: Hasil_Belajar
4. Uji Koefisien Determinasi Partial (r2)
110
Coefficientsa
Model
Correlations
Zero-order Partial Part
1 (Constant)
Komunikasi_Guru .640 .675 .636
Kondisi_Ruang_Kelas .334 .425 .327
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar
top related