pengaruh gaya hidup, citra merek, dan atribut produk
Post on 04-Nov-2021
19 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH GAYA HIDUP, CITRA MEREK, DAN ATRIBUT PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO RABBANI
Aisyah Dewi Puspitasari
aisyahdewi111@gmail.com
Sariyati
sariyati@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAKSI
Indonesia adalah negara dimana mayoritas penduduknya adalah muslim. Oleh
karena itu Indonesia dikenal dengan populasi muslim yang besar. Kebutuhan untuk
busana muslim dapat dilihat sebagai peluang bisnis yang menarik untuk digarap.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup, citra merek, dan atribut
produk terhadap keputusan pembelian produk Rabbani.
Sample penelitian sebanyak 100 responden. Responden dalam penelitian ini
adalah konsumen yang membeli produk Rabbani outlate Rabbani di Ujung Harapan.
Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Normalitas,
Heteroskedastisitas, Multikolinieritas, Uji Koefisien Determinasi, Uji T dan Uji F. Alat
Analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan bantuan SPSS versi 22.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel gaya hidup secara parsial
tidak berpengaruh pada keputusan pembelian produk Rabbani, sedangkan citra merek,
dan atribut produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Rabbani. Gaya hidup, citra merek dan atribut produk berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian produk Rabbani.
Kata Kunci : gaya hidup, citra merek, atribut produk, dan keputusan pembelian
ABSTRACT
Indonesia is a country where the majority of the population is Muslim. Therefore,
Indonesia is known for its large Muslim population. The need for Muslim clothing can be
seen as an attractive business opportunity to work on. This study aims to determine the
effect of lifestyle, brand image and product attributes on purchasing decisions for
Rabbani products.
The research sample was 100 respondents. Respondents in this study were
consumers who bought Rabbani outlate Rabbani products in Ujung Harapan. The data
analysis method used was the Validity Test, Reliability Test, Normality,
Heteroscedasticity, Multicollinearity, Determination Coefficient Test, T Test and F
Test.The analytical tool used was Multiple Linear Regression with the help of SPSS
version 22.
From the research results, it can be seen that the lifestyle variables partially do not
affect the purchasing decisions of Rabbani products, while the brand image and product
attributes influence the purchasing decisions of Rabbani products. Lifestyle, brand image
and product attributes simultaneously influence the purchasing decisions of Rabbani
products
Keywords: product attributes, brand image, lifestyle, and purchase decisions.
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pakaian pada dasarnya adalah
kebutuhan primer yang sangat
dibutuhkan oleh manusia di dunia,
dalam ilmu ekonomi sering
diistilahkan dengan kata “sandang”.
Perkembangan beragam jenis pakaian
dibuktikan dengan munculnya
berbagai model dan bahan yang
sangat bervariasi di seluruh dunia.
Hal itu akibat adanya pengaruh dari
globalisasi yang berimplikasi pada
gaya berpakaian. Selain itu pakaian
juga dapat berkaitan dengan budaya
dan perkembangan masyarakat.
Indonesia adalah negara
dimana mayoritas penduduknya
adalah muslim. Oleh karena itu
Indonesia dikenal dengan populasi
muslim yang besar. Kebutuhan untuk
busana muslim dapat dilihat sebagai
peluang bisnis yang menarik untuk
digarap. Mulai dari hijab, pakaian,
hingga aksesoris pelengkap bergaya
muslim terus berkembang di
Indonesia.
Global Islamic Economy
memprediksi pertumbuhan pasar
fashion muslim dunia pada 2020 akan
mencapai US$327 miliar. Dari 15
subsektor industri kreatif Indonesia,
industri fashion menduduki peringkat
kedua dengan menyumbang 27% nilai
tambah bruto atau sebesar 181 triliun
rupiah, Industri kreatif mengalami
pertumbuhan yang cukup baik
dibanding industri lainnya. Setiap
tahun industri ini terus berkembang
dengan baik, hal ini bisa dilihat dari
nilai Produk Domestik Bruto (PDB)
industri kreatif yang mengalami
pertumbuhan rata-rata sekitar 10%
setiap tahunnya.
Maraknya busana muslimah di
Indonesia, tentu saja menjadi peluang
besar bagi para produsen untuk dapat
mengambil andil dalam
perkembangan tren busana. Hal ini
membuat semakin banyaknya
produsen yang menawarkan beraneka
jenis dan model busana muslimah.
Disisi lain, tren busana muslimah
selain menjadi peluang dalam bisnis,
juga dapat menjadi peluang dalam
berdakwah.
Perkembangan busana
muslimah di Indonesia saat ini
mengalami perubahan yang sangat
signifikan. Kaidah berpakaian
menurut Islam diadaptasi dengan
luwes dan cair di Indonesia,
disesuaikan dengan kultur setempat.
Busana muslim dan hijab
merupakan salah satu trend fashion
karena sudah semakin banyak wanita
muslim di Indonesia yang
mengenakan pakaian muslim dan
hijab, sebelum menjadi trend fashion
hanya digunakan pada saat lebaran
dengan perkembangan zaman sudah
dapat dipakai untuk aktivitas sehari –
hari. Seiring waktu berjalan dari
aktivitas perusahaan mulai fokus
dalam membidik strategi pemasaran
yang tepat agar dapat membuat
produk menjadi lebih unggul,
dijalankan dengan baik sehingga bisa
mencapai target yang diinginkan
dalam sasaran pasar yang tepat dan
membidik untuk kalangan menengah.
Rabbani merupakan toko
busana muslim yang didirikan oleh
Amry Gunawan bersama istrinya Ibu
Hj. Nia Kurnia yaitu sebuah produsen
yang mendirikan outlet dan
memproduksi hijab atau busana
muslim, outlet tesebut diberi nama
Rabbani yang terkenal di indonesia
selama bertahun-tahun selalu duduk
dibangku pertama Top Brand Index.
Top Brand Index adalah sebuah
penghargaan yang diberikan kepada
merek – merek yang meraih predikat
TOP Rabbani sebagai jawara di
segmen pasar hijab indonesia. Rabbani
salah satu perusahaan kerudung instan
pertama yang mampu bertahan dan
mencapai kesuksesan yang besar hingga
saat ini.
Rabbani berhasil memiliki
website dengan nama
www.rabbani.co.id pada tahun 2005.
Rabbani merubah nama dan Motto-
nya dengan yang nama lebih familiar
dan diterima oleh masyarakat luas,
yaitu "Rabbani Kerudung Instant"
dengan motto "trend Setter Kerudung
Instant". Melalui motto dan spirit di
atas, Rabbani senantiasa
bermetamorfosis kearah yang lebih
baik bidang usaha yang dijalankan
oleh Rabbani dengan
mengembangkan dan menambah
kapasitas produksinya seperti
kerudung, busana muslim seperti
gamis, Tshirt muslimah, koko, kazko,
manset, dan lain-lain. Rabbani
mengembangkan strategi
pemasarannya, selain Pemasaran
langsung ke konsumen, Rabbani
membina network pemasaran yaitu
membuka mitra dealer atau
distributor tunggal per kota/kabupaten
dan mengembangkan network
pengembangan outlet/reSHARE
(retail outlet shariah) Rabbani.
Tampilnya Rabbani sebagai
jawara di segmen pasar hijab
Indonesia tentu didasari beberapa
faktor. Salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen
dalam melakukan pembelian adalah
gaya hidup. Gaya hidup mengacu
pada suatu pola konsumsi yang
mencerminkan pilihan seseorang
terhadap berbagai hal serta bagaimana
menghabiskan waktu dan uangnya.
(Kasali; 2001).
Cara merek adalah bagian dari
merek yang dapat dikenali namun
tidak dapat diucapkan, seperti
lambang, desain huruf atau warna
khusus, atau persepsi pelanggan atas
sebuah produk atau jasa yang diwakili
oleh mereknya. (Surachman:2008).
Citra merek Rabbani memang sudah
dikenal luas. Rabbani sudah banyak
mengeluarkan berbagai model, wanita
yang memakai produk dari Rabbani
memilki rasa bangga tersendiri
dengan adanya logo yang menjadikan
ciri khas pada merek Rabbani. Citra
merek menurut Rangkuti (2008:3),
brand image adalah “Sekumpulan
asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat di benak konsumen.”
Atribut produk adalah unsur-
unsur produk yang dipandang penting
oleh pelanggan dan dijadikan sebagai
dasar pengambilan keputusan. Atribut
produk meliputi merek, kemasan,
jaminan (garansi), pelayanan, dan
sebagainya. (Fandy Tjiptono; 2015).
Atribut produk adalah unsur-unsur
yang menjadi pengembangan atau
pembeda pada suatu produk, sehingga
memberikan nilai tambah, manfaat
serta menjadi bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan
pembelian. Atribut produk dapat
berupa fitur, kualitas, harga, kemasan,
merek, garansi dan pelayanan. Atribut
produk mempunyai pengaruh besar
pada persepsi pembeli terhadap
produk.
Keputusan pembelian adalah
tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembeli dimana konsumen
benar-benar membeli. Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang
ditawarkan. (Kotler dan Keller:
2009). Keputusan pembelian
konsumen mempunyai beberapa
pertimbangan dengan memilih
berbagai produk diantaranya adalah
keputusan tentang jenis produk,
bentuk produk, merek, penjualnya,
jumlah produk, waktu pembelian dan
cara pembayaran. Keputusan
pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau
tidak terhadap produk.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah dijelaskan dan
data yang dikumpulkan dari beberapa
sumber dapat diketahui bahwa
maraknya busana muslimah di
Indonesia, tentu saja menjadi peluang
besar bagi para produsen untuk dapat
berperan dalam perkembangan tren
busana muslim. Kondisi ini
menimbulkan persaingan antar merek
dari berbagai macam busana muslim,
salah satunya Rabbani. Munculnya
berbagai macam merek busana
muslim, membuat konsumen harus
mempertimbangan beberapa hal
terkait keputusanya dalam memilih
busana muslim. Berdasarkan hal
tersebut, maka muncul pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah gaya hidup berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan
pembelian pada Toko Rabbani di
Ujung Harapan?
2. Apakah citra merek berpengaruh
secara parsial erhadap
keputusan pembelian pada Toko
Rabbani di Ujung Harapan?
3. Apakah atribut produk
berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian
pada Toko Rabbani di Ujung
Harapan?
4. Apakah gaya hidup, citra merek,
dan atribut produk berpengaruh
secara simultan terhadap
keputusan pembelian pada Toko
Rabbani di Ujung Harapan?
Batasan Masalah
Dalam penelitian ini Penulis
membatasi masalah yaitu pada
variabel pengaruh gaya hidup, citra
merek dan atribut produk dan
pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian produk Rabbani.
Responden dalam penelitian ini
adalah konsumen yang membeli
produk Rabbani outlate Rabbani di
Ujung Harapan-Bekasi. Pengambilan
data penelitian dilakukan pada tgl 27
April sampai 24 Juli 2020, jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah
100 responden.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang
dan rumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, penelitian ini
mempunyai tujuan. Tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh secara
parsial gaya hidup terhadap
keputusan pembelian pada Toko
Rabbani di Ujung Harapan
2. Untuk mengetahui pengaruh secara
parsial citra merek terhadap
keputusan pembelian pada Toko
Rabbani di Ujung Harapan
3. Untuk mengetahui pengaruh secara
parsial atribut produk terhadap
keputusan pembelian pada Toko
Rabbani di Ujung Harapan
4. Untuk mengetahui pengaruh secara
simultan gaya hidup, citra merek,
dan atribut produk terhadap
keputusan pembelian pada Toko
Rabbani di Ujung Harapan
2. LANDASAN TEORI
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah
suatu proses yang dilewati oleh
individu atau kelompok dalam
pencarian, pembelian, penggunaan,
evaluasi serta pembuang produk / jasa
setelah digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan dirinya. Perilaku
konsumen dapat dilihat dan terbagi ke
dalam beberapa proses yaitu tahapan
sebelum membeli, pada saat
pembelian, dan setelah pembelian.
Pada proses sebelum pembelian
seorang konsumen terlebih dulu akan
melakukan suatu pencarian informasi
terkait dengan produk dan jasa yang
akan digunakan.
Menurut Sunyoto (2015:251)
Perilaku konsumen (consumer
behavior) dapat didefinisikan
kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang atau jasa termasuk
didalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dalam
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Perilaku konsumen memiliki
kepentingan khusus bagi orang yang
dengan berbagai alasan berhasrat
untuk mempengaruhi atau mengubah
perilaku tersebut,termasuk orang yang
kepentingan utamanya adalah
pemasaran. Tidak mengherankan jika
studi tentang perilaku konsumen ini
memiliki akar utama dalam bidang
ekonomi terlebih lagi dalam
pemasaran.
Model Perilaku Konsumen
Model adalah penyederhanaan
dari suatu kenyataan. Variabel-
variabel yang mempengaruhi perilaku
konsumen yang sangan komplek,
untuk itu dibutuhkan penyederhanaan.
Penyederhanaan dilakukan dengan
hanya memasukkan variabel-variabel
dalam kenyataan yang menarik :
1. Stimulus-stimulus pemasaran
(marketing stimuli).
2. Respon pasar sasaran (target
audience response) terhadap
pemasaran yang dirancang oleh
perusahaan. Stimulus pemasaran bisa
berupa strategi dan metode pemasaran
yang dikembangkan produsen atau
pemasar untuk memasarkan produk.
Dengan stimulus tersebut diharapkan
konsumen tertarik untuk membeli produk
dan merasa puas.
Gaya Hidup
Menurut Kasali (2001:91)
mengemukakan gaya hidup mengacu
pada suatu pola konsumsi yang
mencerminkan pilihan seseorang
terhadap berbagai hal serta bagaimana
menghabiskan waktu dan uangnya.
Menurut Setiadi (2010:148)
mendefinisikan gaya hidup secara
luas sebagai cara hidup yang
diidentifikasi oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka
(aktifitas), apa yang mereka anggap
penting dalam lingkungannya
(keterkaitan), dan apa yang mereka
perkirakan tentang diri mereka sendiri
serta dunia sekitarnya (pendapat).
Klasifikasi Gaya Hidup
Menurut Kasali (2001:226-
227) mengemukakan bahwa para
peneliti pasar yang menganut
pendekatan gaya hidup cenderung
mengklasifikasikan konsumen
berdasarkan variabel activity
(aktifitas), interest (minat), dan 25
opinion (pandangan-pandangan).
Nilai dan Gaya Hidup
Menurut Setiadi (2010:152-
153) menyatakan gaya hidup yang
berkembang di masyarakat
merefleksikan nilai-nilai yang dianut
oleh masyarakat itu sendiri. Untuk
memahami bagaimana gaya hidup,
sekelompok masyarakat diperlukan
program atau instrumen untuk
mengukur gaya hidup yang
berkembang SRI Internasional telah
mengembangkan program untuk
mengukur gaya hidup ditinjau dari
aspek kultur
Citra Merek
Menurut Surachman
(2008:13) mendefinisikan citra merek
sebagai bagian dari merek yang dapat
dikenali namun tidak dapat
diucapkan, seperti lambang, desain
huruf atau warna khusus, atau
persepsi pelanggan atas sebuah
produk atau jasa yang diwakili oleh
mereknya.
Menurut Aaker (2011), citra
merek dapat diindikasikan oleh hal-
hal sebagai berikut.
1. Pengakuan (recognition), yakni
tingkat dikenalnya suatu merek oleh
konsumen.
2. Reputasi (reputation), yakni
tingginya tingkatan atau status dari
suatu merek karena terbukti memiliki
track record yang lebih baik.
3. Afinitas (affinity), yakni suatu
hubungan emosional yang terbentuk
antara suatu merek dan konsumennya.
Dimensi Citra Merek
Menurut Kotler dan
Armstrong dalam Sondakh (2014:24)
bahwa pengukur citra merek dapat
dilakukan berdasarkan pada aspek
sebuah merek yaitu:
a) Kekuatan (Strengthness)
Strength mengarah pada berbagai
keunggulan-keunggulan yang dimiliki
merek yang bersangkutan yang
bersifat fisik, dan tidak ditemukan
pada merek lainnya. Keunggulan
merek ini mengacu pada atribut-
atribut fisik atas merek lainnya.
Termasuk pada kelompok strength ini
antara lain: penampilan fisik produk,
keberfungsian semua fasilitas dari
produk, harga produk, maupun
penampilan fasilitas pendukung dari
produk bersangkutan.
b) Keunikan (Uniqueness)
Sementara uniqueness adalah
kemampuan untuk membedakan
sebuah merek diantara merek-merek
lainnya. Kesan unik ini muncul dari
atribut produk, kesan unik ini antara
lain: variasi layanan dan harga serta
diferensiasi.
c) Keunggulan (Favourable)
Favourable mengarah pada
kemampuan merek tersebut untuk
mudah diingat oleh pelanggan.
Termasuk dalam kelompok
favourable ini antara lain: kemudahan
merek produk untuk diucapkan,
kemampuan mereka untuk tetap
diingat pelanggan, maupun
kesesuaian antara kesan merek
dibenak pelanggan dengan citra yang
diinginkan perusahaan atas merek
bersangkutan.
Hubungan Citra Merek terhadap
Atribut Produk
Citra Merek dan atribut
produk adalah hal yang
berkesinambungan. Menurut Freddy
Rangkuti (2002:35) atribut perlu
dikelola agar pelanggan mengerti dan
mengetahui dengan pasti atribut-
atribut apa yang terdapat dalam
merek.
Atribut Produk
Atribut produk adalah unsur-
unsur yang menjadi pengembangan
atau pembeda pada suatu produk,
sehingga memberikan nilai tambah,
manfaat serta menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan
keputusan pembelian. Atribut produk
dapat berupa fitur, kualitas, harga,
kemasan, merek, garansi dan
pelayanan. Atribut produk
mempunyai pengaruh besar pada
persepsi pembeli terhadap produk.
Selain membedakan suatu produk
dengan produk lain, atribut produk
juga harus mampu menjadi suatu
daya tarik bagi konsumen. Hal itu
disebabkan karena secara fisik atribut
produk membawa berbagai macam
manfaat yang dibutuhkan dan
diinginkan pembeli.
Unsur – unsur Atribut Produk
Konsumen melihat setiap
produk sebagai kumpulan dari sifat
dan ciri- ciri tertentu dengan
kemampuan yang berbeda dalam
memberikan manfaat yang dicari dan
dapat memuaskan. Konsumen akan
memberikan perhatian yang lebih
pada produk yang dapat memberikan
manfaat yang dicari. Ciri-ciri produk
tersebut tercermin dari berbagai
atribut yang melekat pada sebuah
produk.
Keputusan Pembelian
Menurut Morrisan (2010:111)
keputusan pembelian adalah tahap
selanjutnya setelah adanya niat atau
keinginan membeli, namun keputusan
pembelian adalah tidak sama dengan
pembelian yang sebenarnya (actual
purchase).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang
dilakukan oleh peneliti adalah
penelitian kualitatif. Metode
penelitian kualitatif merupakan
metode yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara obyektif
terhadap fenomena sosial. Dengan
demikian pada penelitian ini
digunakan penelitian kuantitatif
karena peneliti ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh yang ada
antara pengaruh gaya hidup, citra
merek, dan atribut produk terhadap
keputusan pembelian pada toko
rabbani di ujung harapan.
Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Sugiyono (2010:117)
Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dari pengertian
tersebut, maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah para
konsumen yang telah melakukan
pembelian di toko Rabbani
Sampel
Menurut Sugiyono (2010:118)
sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila peneliti
melakukan penelitian terhadap
populasi yang besar, sementara
peneliti ingin meneliti tentang
populasi tersebut dan peneliti
memeiliki keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti
menggunakan teknik pengambilan
sampel, sehingga generalisasi kepada
populasi yang diteliti. Sampel dalam
penelitian ini para konsumen yang
telah melakukan pembelian.
Ukuran populasi dalam penelitian ini
tidak dapat diketahui dengan pasti,
maka besar sampel yang digunakan
menurut Rao Purba (2006) dalam
Kharis (2011:50) menggunakan
rumus sebagai berikut:
n = Z2
4 (Moe)2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
Z = 1,96 score pada tingkat
signifikansi tertentu (derajat
keyakinan ditentukan 95%)
Moe = Margin of error, tingkat
kesalahan maksimum adalah 10%
Dengan menggunakan rumus diatas,
maka diperoleh perhitungan sebagai
berikut:
n = (1,96)2
4 (10%)2
n = 96,04 = 96
minimal sampel adalah 96 responden
dan dibulatkan menjadi 100. Maka
sampel penelitian adalah 100
responden
Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk
mengukur sah atau validnya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan Pearson Correlation
yaitu dengan cara menghitung
korelasi antar skor masing-masing
butir pertanyaan dengan total skor
(Ghozali, 2009:49).
Keterangan :
X = Skor yang diperoleh kualitas
pelayanan & citra perusahaan
Y = Skor total yang diperoleh
dari keputusan pembelian
ΣX = Total Jumlah dari Variabel X
ΣY = Total Jumlah dari Variabel Y
ΣX2 = Kuadrat dari Total Jumlah
Variabel X
ΣY2 = Kuadrat dari Total Jumlah
Variabel Y
ΣXY = Hasil Perkalian dari Total
Jumlah Variabel X dan Variabel Y
N = Banyaknya responden
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu
variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban
pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2011). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60
Rumus :
Keterangan:
α = Koefisien Reliabilitas
k = Banyaknya butir
S^2 x = Varians Skor Total
S^2 j = Varians butir ke-j
N = banyaknya populasi
Uji Normalitas
Uji normalitas adalah
pengujian tentang kenormalan
distribusi variabel terikat dan variabel
bebas dalam model regresi. Menurut
(Ghozali, 2006:148) model regresi
yang baik harus memiliki distribusi
data normal atau penyebaran data
statistik pada sumbu diagonal dan
grafik distribusi normal.
Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain
(Imam Ghozali, 2005). Jika varian
dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas (Imam Ghozali,
2005).
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan
untuk menguji dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar
variabel-variabel bebas (Imam
Ghozali, 2005).
Cara yang digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya
multikorlinieritas a dalah dengan
menggunakan Variance Inflation
Factor (VIF).
Ri2 adalah koefisien determinasi yang
diperoleh dengan meregresikan salah
satu variabel bebas X1 terhadap
variabel bebas lainnya. Sebagai dasar
acuannya dapat disimpulkan:
a. Jika nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
b. Jika nilai VIF > 10, maka dapat
disimpulkan bahwa ada
multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi
Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini
berhubungan dengan pengumpulan
dan peringkasan data. Penggunaan
statistika deskriptif bertujuan agar
data dari hasil kuesioner lebih teratur
dan diringkas dengan baik sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan.
Analisis Regresi linear berganda
Menurut Hasan (2008:23),
analisis linier berganda adalah di
mana variabel terikatnya (Y)
dihubungkan atau dijelaskan lebih
dari satu variabel, mungkin dua, tiga,
dan seterusnya variabel bebas (X1,
X2, X3, ..., Xn) namun masih
menunjukkan diagram hubungan
yang linear. Penambahan variabel
bebas ini diharapkan dapat lebih
menjelaskan karakteristik hubungan
yang ada walaupun masih saja ada
variabel yang terabaikan. Bentuk
umum persamaan regresi linear
berganda dapat dituliskan sebagai
berikut.
Rumus
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
b1, b2, b3, ..., bk = Koefisien Regresi
X1 = Variabel Gaya Hidup
X2 = Variabel Citra Merek
X3 = Variabel Atribut Produk
e = Kesalahan pengangguna
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2)
dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat ketepatan paling baik dalam
analisa regresi dimana hal yang
ditunjukan oleh besarnya koefisien
determinasi (R2) antara 0 (nol) dan I
(satu). Koefisien determinasi (R2) nol
variabel independen sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel
dependen. Apabila koefisien
determinasi semakin mendekati satu,
maka dapat dikatakan bahwa variabel
independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Uji Parsil (Ujit)
Uji t digunakan untuk
mengetahui pengaruh masing -
masing variabel independen terhadap
variabel dependen, apakah variabel
gaya hidup (X1), citra merek (X2),
dan atribut produk (X3) benar – benar
berpengaruh secara parsial (terpisah)
terhadap variabel dependennya yaitu
keputusan pembelian (Y)
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Menurut Kuncoro (2009:12),
uji F digunakan untuk menguji
signifikan tidaknya pengaruh variabel
bebas secara simultan terhadap
variabel terikat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
No Variabel R hitung R tabel Keteranga
n
1. Gaya Hidup
X1.1 0,248
0,196
6
Valid
X1.2 0,764
X1.3 0,773
X1.4 0,811
X1.5 0,803
2. Citra Merek
X2.1 0,707
0,196
6
Valid
X2.2 0,737
X2.3 0,849
X2.4 0,702
X2.5 0,749
4. Atribut Produk
X3.1 0,593
0,1966
Valid X3.2 0,778
X3.3 0,722
0,1966
Valid X3.4 0,619
X3.5 0,544
5.
Keputusan Pembelian
Y1.1 0,680
0,1966
Valid
Y1. 2 0,731
Y1.3 0,678
Y1.4 0,771
Y1.5 0,738
Sumber : Data diolah, 2020
Berdasrkan pada hasil uji
menunjukan bahwa nilai r hitung
pada setiap variabel indikator lebih
besar dari pada nilai r tabel dengan
sampel 100 orang pada tingkat
signifikan 0.05 yaitu 0,1966. Dapat
dinyatakan bahwa setiap pernyataan
terbukti valid, karena nilai r hitung
dari masing-masing pernyataan lebih
besar dari r tabel yang bernilai
0,1966.
Hasil Uji Realiabilitas
Variabel Cronb
ach
Alpha
Cut of
Value
Ketera
ngan
Gaya
Hidup
0,739
0,60
RELI
ABEL
Citra
Merek
0,796
Atribut
Produk
0,663
Keputusan
Pembelian
0,759
Sumber : Data diolah, 2020
Berdasarkan pada hasil uji
menunjukan bahwa nilai Cronbach
Alpha dari uji realiabilitas secara
keseluruhan adalah reliabel. Gaya
hidup sebesar 0,739, Citra Merek
sebesar 0,796, Atribut Produk sebesar
0,663, dan Keputusan Pembelian
sebesar 0,759. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh instrumen
dalam penelitian ini reliabel karena
Cronbach Alpha > 0,60
Hasil Uji Normalitas
. Hasil Uji menunjukan
bahwa pola distribusi mengikuti
pola distribusi normal dengan
membentuk pola distribusi normal,
maka hal tersebut menunjukkan
normal tidaknya data tidak hanya
dilihat dari grafik histogram.
Hasil Uji Normalitas Dengan
Grafik Normal Probability Plot
Hasil uji menunjukkan data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal , maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas
Hasil Uji heteroskedastisitas
Hasil Uji menunjukkan tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka
0 pada sumbu Y, maka diidentifikasi
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data primer, diolah 2020
Berdasarkan dari tabel diatas
dinyatakan bahwa tidak ada
multikolinearitas. Karena nilai VIF
sebesar 1,211 karena nilai VIF < 10
maka dapat dinyatakan bahwa tidak
ada multikolinearitas
Berdasarkan dari tabel diatas
dinyatakan bahwa tidak ada
multikolinearitas. Karena nilai VIF
sebesar 1,211 karena nilai VIF < 10
maka dapat dinyatakan bahwa tidak
ada multikolinearitas.
Hasil Uji Analisis Regresi Linier
Berganda
Analisis regresi linier
berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh bauran
pemasaran terhadap variabel
keputusan pembelian dari setiap
peningkatan atau penurunan variabel.
Berikut adalah hasil pengujian dari
regresi linier berganda :
Y = -1,239 + 0,103 X1 + 0,334 X2 +
0,618 X3 + e
Model
Unstandardized
Coefficients
Standard
ized
Coeffici
ents
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toler
ance VIF
1 (Const
an) -1,239 1,666 -,744 ,459
TGH ,103 ,061 ,114 1,703 ,092 ,826 1,211
TCM ,334 ,097 ,305 3,429 ,001 ,467 2,144
TAT ,618 ,116 ,502 5,327 ,000 ,415 2,411
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Const
ant) -1,239 1,666 -,744 ,459
TGH ,103 ,061 ,114 1,703 ,092
TCM ,334 ,097 ,305 3,429 ,001
TAT ,618 ,116 ,502 5,327 ,000
1. Nilai konstanta (a) bernilai
negatif yaitu -1,239 artinya jika
variabel – variabel independent
yaitu gaya hidup (X1), citra
merek (X2), dan atribut produk
(X3), bernilai nol maka besar
nilai keputusan pembelian (Y)
akan sama dengan nilai
konstanta yaitu sebesar -1,239
2. Nilai koefisien variabel Gaya
Hidup (X1) sebesar 0,103
dengan tanda koefisien positif,
artinya jika variabel Gaya Hidup
mengalami peningkatan satu –
satunya maka keputusan
pembelian (Y) akan mengalami
kenaikan sebesar 0,103 dengan
asumsi variabel bebas lain tetap.
3. Nilai koefisien variabel Citra
Merek (X2) sebesar 0,334 dengan
tanda koefisien positif, artinya
jika variabel Citra Merek
mengalami peningkatan satu -
satunya maka keputusan
pembelian (Y) akan mengalami
kenaikan sebesar 0,334 dengan
asumsi variabel bebas lain tetap.
4. Nilai koefisien variabel Atribut
Produk (X3) sebesar 0,618 dengan
tanda koefisien positif, artinya
jika variabel Atribut Produk
mengalami peningkatan satu –
satu maka keputusan pembelian
(Y) akan mengalami kenaikan
sebesar 0,618 dengan dengan
asumsi variabel bebas lain tetap
asumsi variabel bebas lain tetap.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2)
pada intinya mengukur seberapa besar
variabel independen dalam
menerangkan variasi variabel
dependen, berikut ini adalah tabel
hasil dari uji koefisien determinasi :
odel R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,804a ,646 ,635 1,681 1,771
a. Predictors: (Constant), TAT, TGH, TCM
b. Dependent Variable: TKP
Sumber : Data primer, diolah 2020
Hasil Uji bahwa nilai Adjusted R
Square sebesar 0,646. Artinya sebesar
64,6% variabel bebas Gaya Hidup,
Citra Merek, dan Atribut Produk,
mempengaruhi Keputusan Pembelian
dan sisanya 35,4% dipengaruhi oleh
variabel lainnya (Partisipan, Proses,
dan Lingkungan Fisik) yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji T
Model
Unstandardized Coefficients
Standard
ized Coefficie
nts
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
-1,239 1,666 -,744 ,459
TGH ,103 ,061 ,114 1,703 ,092
TCM ,334 ,097 ,305 3,429 ,001
TAT ,618 ,116 ,502 5,327 ,000
Dari data tabel hasil uji T dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tidak ada pengaruh Gaya Hidup
terhadap Keputusan Pembelian
pada Toko Rabbani.
Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian sebelum-
nya yang dilakukan oleh Rosnani
(2019) yang mana hasil dalam
penelitian sebelumnya menyata-
kan bahwa variabel gaya hidup
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
2. Ada pengaruh Citra Merek
terhadap Keputusan Pembelian
pada Toko Rabbani.
Hasil penelitian in i mendukung
penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Estu Mahanani
(2018) yang mana hasil dari
penelitian sebelumnya menyata-
kan bahwa variabel citra merek
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
3. Ada pengaruh Atribut Produk
terhadap Keputusan Pembelian
pada Toko Rabbani .
Hasil penelitian in i mendukung
penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nurul Rizka
Arumsari (2018) yang mana hasil
dari penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa variabel
atribut produk berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Hasil Uji Simultan ( Uji F)
Sumber : Data primer, diolah 2020
Hasil uji menunjukan bahwa
nilai signifikan F sebesar
(0,000<0,05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa variabel gaya hidup, citra
merek, dan atribut produk
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Toko
Rabbani.
ANOVAa
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regres
sion 495,446 3 165,149 58,437 ,000b
Residu
al 271,304 96 2,826
Total 766,750 99
a. Dependent Variable: TKP
b. Predictors: (Constant), TAT, TGH, TCM
Simpulan dan Implikasi
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan mengenai pengaruh
gaya hidup, citra merek, atribut
produk terhadap keputusan
pembelian, maka dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Citra Merek berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan
pembelian pada produk Rabbani
2. Variabel Citra Merek
berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian
pada produk Rabbani.
3. Variabel Atribut Produk
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk Rabbani.
4. Variabel gaya hidup, citra merek,
dan tribut produk berpengaruh
secara simultan terhadap
keputusan pembelian produk
Rabbani
Implikasi
1.Bagi pihak manajemen Rabbani,
berdasarkan hasil penelitian ini bahwa
citra merek dan atribut produk
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian akan tetapi gaya hidup
tidak berpengaruh. Dalam hal ini,
diharapkan perusahaan mempertahan-
kan dan senantiasa meningkatkan
keragaman produk terutama pada
ketersediaan produk secara lengkap
baik ukuran, model, kualitas produk
dan kualitas pelayanan yang diberikan
kepada konsumen. Pihak manajemen
Rabbani hendaknya selalu tanggap
dengan segala kebutuhan konsumen
secara cepat dan tepat dalam
memberikan bantuan yang
dibutuhkan konsumen saat berbelanja.
Hal ini karena pelayanan merupakan
elemen dari atribut produk
2. Bagi Peneliti selanjutnya,
sebaiknya menggunakan kuesioner
dengan skala rentang yang
menghasilkan data interval, sebagai
syarat minimal kalau ingin melakukan
uji pengaruh dengan regresi dan
hendaknya memperluas penelitian
dengan menambahkan variabel lain
seperti harga, lokasi, promosi dan
lain-lain, sehingga dapat memberikan
hasil yang lebih komprehensif
mengenai keputusan pembelian
produk Rabbani. Disamping itu
peneliti dapat memperluas wilayah
dalam penyebaran kuesioner dan
menambah jumlah sampelnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. 2011. Manajemen
Ekuitas Merek: Mamanfaatkan Nilai
dari suatu Merek. Jakarta : Penerbit
Mitra Utama.
Amilia, Suri. 2017. “Pengaruh citra
merek, harga, dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian
handphone merek xiaomi di kota
langsa.” Jurnal Manajemen dan
Keuangan Vol.6, No.1.
A.M, Morissan. 2010. Periklanan
komunikasi pemasaran terpadu,
Jakarta : Penerbit Kencana.
Danang, Sunyoto. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Buku Seru.
Defriansyah, D. Islahuddin D, dan
Welly Ns. 2016. “Pengaruh Citra
Merek, Harga, Dan Kualitas Produk
Terhadap Kepuasan Pembelian
Smartphone (Studi Kasus Mahasiswa
Universitas Sriwijaya Indralaya).”
Jurnal Manajemen Bisnis dan
Terapan Tahun XIII, No. 2
Ghozali, Imam 2005. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program
SPSS.
---------------------. 2006. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Program SPSS (Edisi Ke 4).
Semarang:Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
____________.2009. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang : Universitas
Diponegoro
____________.2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19 (edisi kelima). Semarang :
Universitas Diponegoro
Hasan, Ali. 2008. Marketing. Jakarta :
PT. Buku Kita
J. Setiadi, Nugroho, 2010. Perilaku
Konsumen :Perspektif Kontemporer
pada Motif, Tujuan, dan Keinginan
Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada
Media.
Kasali, Rhenaldi. 2001.Membidik
Pasar Indonesia: Segmentation,
Targeting, and Positioning. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum.
Kharis. 2011. “Loyalitas Pelanggan:
Sebuah Kajian Konseptual sebagai
Panduan bagi Penalty”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Kotler, Philip and Gary Armstrong.
2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran.
Edisi 12.
-------------. 2012. Principles Of
Marketing. Edisi 14.
NewJersey:Prentice-Hall Published.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
2008. Manajemen Pemasaran.Jilid
1.Jakarta: Penerbit Erlangga.
-------------. 2009.Manajemen Pemasaran
Jilid 2.Edisi Ketiga Belas, Terjemahan
Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode
Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta : Erlangga.
Mahanani, Estu. 2018. “Pengaruh
Citra, Merek, Kualitas Produk, Harga,
Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Produk
Mataharimall.Com”.Jurnal
HUMANIORA Vol. 2, No. 2
Ningsih, Erlita Prasetya, dan Rina
Astini. 2016. “Pengaruh Citra Merek
Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Tas Branded
Tiruan Pada Wanita Karir Di
Jakarta”.Jurnal Manajemen dan
Bisnis Vol.2, No.2
Pamungkas, Palguno A. dan Guridno
E. 2019. “Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk, Dan Gaya Hidup
Terhadap Loyalitas Pengguna Motor
Vespa Di Jakarta Selatan”. Jurnal
Manajemen Oikonomia Vol.15, No.1
Pratama, Fikri Alvian, dan Rulirianto.
2018. “Pengaruh gaya hidup dan citra
merek terhadap keputusan pembelian
(studi pada pembelian Honda Brio di
Dealer Honda Sukun Malang).”
Jurnal Aplikasi Bisnis Vol.5, No.2.
Prentice Hall. New Jersey.
Terjemahan B. Sabran. 2009.
Manajemen Pemasaran. Edisi 13.
Erlangga. Jakarta
------------.2009. Manajemen
Pemasaran. Jilid 2, Terjemahan
Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Peter, J.P. dan J.C. Olson. 2010.
Consumer Behavior and Marketing
Strategy. 9th Edition. McGraw-Hill.
London. Terjemahan D.T. Dwiandani.
2013. Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Edisi 9. Salemba
Empat. Jakarta.
Purba, Rao. 2006. Measuring
Consumer Perception Throught
Factor Analysis. The Asian Manager
(February-March
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power
of Brand: Teknik Mengelola
BrandEquity dan Strategi
Pengembangan Merek. Jakarta:
Gramedia PustakaUtama.
-----------. 2008. The Power of
Brands. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Rosnani. 2019. “Pengaruh Gaya
Hidup, Citra Merek, Dan Atribut
Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Hijab Zoya (Studi Pada
Store Zoya, Mall Pekanbaru).” Jurnal
FISIP Vol. 6 : Edisi II
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.
2013. Perilaku Konsumen disertai:
Himpunan Jurnal Penelitian.
Yogyakarta. CV. Andri Offset.
Siregar, Syofian. 2010. Statistik
Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta:
Rajagrafindo Persada
Sondakh, Cony. 2014. Kualitas
Layanan, Citra Merek Dan
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan
Nasabah dan Loyalitas Nasabah
Tabungan (Studi Pada Nasabah
Taplus BNI Cabang Manado).Jurnal
Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3
,No.1. Diakses pada 21 April 2017.
Sufian M Khwaldeh, Rand Al-Dmour,
Farah Hammdan, Hani Al-Dmour ,
Ala'aldin Alrowwad. 2017. The Effect
of Lifestyle on Online Purchasing
Decision for Electronic Services: The
Jordanian Flying, Jurnal University of
Jordan Asian Social Science; Vol. 13,
No. 11.
S uki, Norazah Mohd. 2013, “Green
Awareness Effect on Consumers’
Purchasing Desicion: Some Insights
From Malaysia” IJAPS; Vol. 9, No.
2.
Sunarto, Komanto. 2000. Pengantar
Sosiologi. Edisi Kedua. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Sugiyono.2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
-------.2010. MetodePenelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
-------. 2012.Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Surachman. 2008. Dasar-Dasar
Manajemen Merek (Alat Pemasaran
Untuk Memenangkan Persaingan).
Malang: Bayumedia Publishing.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku
Konsumen: Implikasi pada Strategi
Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi
Pemasaran.Yogyakarta: Andi
top related