pengaruh efikasi diri terhadap resiliensi istri prajurit tni-ad … · 2021. 8. 2. · tni-ad yang...
Post on 17-Aug-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP RESILIENSI ISTRI PRAJURIT TNI-AD
YANG TINGGAL DI ASRAMA
SKRIPSI
Oleh:
Wieke Fardiana Yudha Agustin
201710230311321
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP RESILIENSI ISTRI PRAJURIT TNI-AD
YANG TINGGAL DI ASRAMA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
Wieke Fardiana Yudha Agustin
201710230311321
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-NYA sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENGARUH EFIKASI TERHADAP RESILIENSI ISTRI PRAJURIT TNI-AD YANG
TINGGAL DI ASRAMA” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi
di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi., PhD., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang
2. Ibu Alifah Nabilah Masturah, S.Psi., M.A. dan ibu Dian Caesaria Widyasari, S.Psi.,
M.Sc. selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu
dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Diana Savitri Hidayati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku dosen wali yang telah
memberikan dukungan dan arahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Kepada seluruh Responden yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaganya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
5. Kepada papa Misja Pardiansyah yang selalu memberikan do’a terbaik, semangat dan
motivasi pada saya dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi
6. Kepada mama Ika Fajarwati yang turut andil mendo’akan dan memberikan dukungan
pada penulis serta mengajarkan arti kesabaran dalam mengerjakan skripsi
7. Sahabat terbaikku yaitu M. Danang Afifar yang telah membantu dan memberikan
dukungan dalam mengerjakan skripsi. Firman Andi yang selalu memberikan semangat
dan meluangkan waktunya untuk menemani penulis dalam mengerjakan skripsi, dan
teman-teman kapten yang selalu menemani dan memberikan semangat luar biasa pada
penulis untuk menyelesaikan Skripsi.
8. Serta semua pihak terlibat dan memberikan dukungan serta bantuan pada penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi
perbaikan karya ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga ini
dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 26 Mei 2021
Penulis
Wieke Fardiana Yudha Agustin
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iv
Resiliensi ............................................................................................................................................ 4
Efikasi diri ......................................................................................................................................... 6
Resiliensi dan Efikasi diri ................................................................................................................. 8
Kerangka berpikir ............................................................................................................................ 9
Hipotesis ............................................................................................................................................. 9
METODE PENELITIAN ..................................................................................................................... 9
Rancangan penelitian ....................................................................................................................... 9
Subjek Penelitian ............................................................................................................................ 10
Variabel dan Instrumen Penelitian ............................................................................................... 10
Prosedur dan Analisa Data Penelitian .......................................................................................... 12
HASIL PENELITIAN ........................................................................................................................ 13
DISKUSI .............................................................................................................................................. 14
SIMPULAN DAN IMPLIKASI ......................................................................................................... 15
REFERENSI ........................................................................................................................................ 17
LAMPIRAN......................................................................................................................................... 20
1
PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP RESILIENSI ISTRI PRAJURIT TNI-AD
YANG TINGGAL DI ASRAMA
Wieke Fardiana Yudha Agustin
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Yudhawieke@gmail.com
Menjadi istri prajurit TNI-AD dituntut untuk resilien atau mampu menghadapi berbagai
tantangan terutama ketika sedang tinggal di asrama, dan sedang ditinggal oleh suami bertugas
atau berlatih dalam waktu yang lama. Situasi tersebut menyebabkan seluruh tanggung jawab
rumah tangga akan beralih ke istri sehingga bisa menjadi sumber tekanan psikologis tersendiri.
Resiliensi sangat penting dimiliki oleh istri prajurit yang biasanya mereka cenderung menjadi
pribadi yang Tangguh dan memiliki efikasi terhadap kemampuan diri dalam mengatasi segala
perubahan hidup keluarga prajurit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh efikasi diri terhadap resiliensi istri prajurit TNI-AD yang tinggal di asrama. Teknik
sampling yang digunakan pada penelitian ini purposive sampling dengan karakteristik, sampel
yaitu istri prajurit TNI-AD yang ada di asrama militer kota X dan kota Y. Jumlah subjek pada
penelitian ini yaitu 136 orang yang berusia 20 sampai 50 tahun dan sedang di tinggal oleh
suami bertugas maupun yang tidak sedang ditinggal suami bertugas. Penelitian ini
menggunakan dua instrumen berupa skala adaptasi, yaitu General Self-Efficacy (GSE) dan The
Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Berdasarkan uji regresi linier sederhana
menunjukkan pengaruh signifikan antara Efikasi Diri terhadap Resiliensi pada istri prajurit
TNI-AD yang tinggal di asrama.
Kata kunci: asrama, efikasi diri, istri prajurit TNI-AD
Being an army wife (TNI-AD) required stronger resiliency than those who are not. A strong
resiliency is a key attribute for army wives effectively coping with various life challenges
unique to an army family. Furthermore, there would be added challenges when they live in the
army dormitory and have to live by themselves due to their husbands' army duty for a certain
period. This condition is causing the wives to carry all the household responsibilities, which
may add psychological pressures for them. Being a resilient army wive shaped them into a
reliable person with strong efficacy to deal with challenges as an army family. This study aimed
to determine the effect of self-efficacy towards resilience among army wives (TNI-AD) who live
in the dormitory. Based on the purposive sampling with the following required characteristics
of an army wife (TNI-AD) living in a dormitory located in the city of X dan Y. A total of 136
samples age between 20 and 50 live in the dormitory, both left by their husbands for an army
duty or not, participated in this study. This study using two adapted surveys of the General
Self-Efficacy (GSE) to measure self-efficacy and the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-
RISC) to measure resilience. Based on the simple linear regression, the result showed a
significant effect between self-efficacy and resilience among the army wives (TNI-AD) who live
in the dormitory.
Keywords: dormitory, resilience, Self-efficacy, wife of a TNI-AD (Indonesian Army)
2
Setiap individu memiliki kemampuan untuk bertahan ketika dalam situasi sulit, hal itu disebut
dengan Resiliensi, dimana Resiliensi didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk
menghadapi kesulitan dan bangkit dari keterpurukan dengan hasil yang positif (Morgan &
Garmon Bibb, 2011). Resiliensi sebagai kemampuan menghadapi segala tantangan, dan
resiliensi tersebut akan muncul apabila seorang individu sedang menghadapi segala situasi
yang sulit dan mampu menghadapi serta beradaptasi dengan situasi tersebut (Rojas, 2015,
dalam Utami, 2017). Sehingga dapat dikatakan bahwa resiliensi merupakan suatu kemampuan
seseorang untuk menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan atau kesulitan-kesulitan
yang dapat diperkuat atau diubah. Resiliensi dapat terjadi pada seseorang yang merasa tertekan
dengan keadaan lingkungan sekitar salah satunya dapat dirasakan oleh seorang istri.
Tekanan yang dialami oleh seorang istri bermacam-macam dan dapat menyebabkan
terjadinya masalah mental atau psikologis terutama dalam kehidupan keluarga militer yaitu
istri seorang prajurit TNI. Untuk menjadi seorang istri TNI-AD tidaklah mudah, banyak sekali
tahapan dan persyaratan yang harus dilalui sebelum menikah dengan anggota TNI-AD,
diantaranya yaitu pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan litsus, dan pembinaan mental yang
biasanya dilakukan oleh dinas BINTALDAM (Jenni, 2017). Data hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dinas Psikologi Angkatan Darat (dalam Sari & Wulandari, 2015) menunjukkan
bahwa ketika istri yang ditinggal suami bertugas merasa kurang siap dikarenakan nantinya sang
istri harus memiliki peran ganda untuk menjadi seorang ayah dan ibu bagi putra putrinya hal
tersebut yang menjadi faktor utama istri prajurit TNI mengalami stress ketika ditinggal suami
bertugas. Berdasarkan hasil dari rekam medis menunjukkan pada tahun 2003 hingga tahun
2006 dari 250.626 istri tentara yang sedang ditugaskan, sebanyak 31,3% atau hampir sepertiga
memiliki diagnosis kesehatan mental dengan persentase dan jumlah yang terus meningkat
(Damayanti, 2019). Prajurit TNI-AD ditugaskan ke daerah tertentu seperti daerah perbatasan
Indonesia maupun daerah yang rawan atau sedang mengalami konflik dalam kurun waktu yang
lama, sehingga menuntut untuk membawa keluarganya pindah sesuai dengan tempat dimana
ia bertugas. Biasanya di tiap-tiap distrik memiliki batalyon yang terdapat fasilitas seperti
kompleks asrama militer. Kompleks ini dapat digunakan bagi prajurit yang sudah berkeluarga
namun belum memiliki tempat tinggal tetap dan jauh dari tempat tinggal asalnya. Satu
kompleks asrama terdiri dari beberapa keluarga yang berbeda antara suku, bahasa, agama, dan
budaya. Hal tersebut membuat para istri prajurit TNI-AD dituntut untuk dapat beradaptasi
dengan lingkungan sekitar asrama.
Didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan pada hari Selasa, 10 November
2020 kepada dua orang partisipan yaitu istri dari seorang prajurit TNI-AD yang tinggal di
asrama X yang menyatakan bahwa ketika suami sedang bekerja atau tugas di luar daerah istri
dapat melakukan segala pekerjaan dengan mandiri tanpa bantuan suami. ketika sedang
kesepian istri memilih untuk mengunjungi rumah teman, karena istri merasa kesepian dan
butuh teman untuk bersenda gurau. Sering kali para istri prajurit yang tinggal di asrama
mengadakan agenda rutin untuk berkumpul bersama agar dapat mengenal satu sama lainnya
sehingga hubungan kekeluargaan tetap terjalin. Hal lainnya juga disampaikan oleh partisipan
dimana ketika terdapat istri tentara yang baru pindah ke asrama, akan diajak berkumpul
bersama untuk berkenalan dengan istri anggota TNI lainnya yang berada dalam satu komplek
asrama tersebut. Kemudian ia juga menjelaskan apabila ia sedang mengalami permasalahan
tak segan ia akan meminta bantuan dengan teman yang lainnya untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Selain itu ia menceritakan seringkali ia di tinggal suami untuk latihan
gabungan di daerah yang jauh dari asrama kurang lebih tiga bulan lamanya dan ia merasa risau,
terlebih ketika anak sedang sakit ia merasa was was dan khawatir. Namun perasaan tersebut
tak berlangsung lama karena ia tahu bagaimana cara mengatasinya, biasanya ia akan meminta
3
bantuan tetangga atau teman terdekat. Ia juga menjelaskan ketika ia berada di dalam asrama
terdapat aturan yang harus di patuhi, ketika ia ingin bepergian atau cuti untuk pulang ke kota
asalnya, ia harus meminta ijin terlebih dahulu pada komandan kompi dengan menyertakan
alasan dan berapa lama ia akan pergi meninggalkan asrama, karena ia tidak bisa lama untuk
meninggalkan segala kegiatan yang ada di asrama seperti pengajian, senam bersama,
perkumpulan persit, serta pertemuan yang biasanya di agendakan tiap bulannya.
Wawancara tersebut dapat mengindikasikan ketika istri tentara yang ditinggal ketika
bertugas ketika mengalami tekanan yang merujuk pada psikologisnya. Terutama pada istri
yang hanya tinggal bersama suami di asrama dan tidak memiliki sanak saudara sehingga tidak
menutup kemungkinan istri tersebut akan merasa kesepian karena tidak ada seseorang yang
bisa menemani dikala sang suami pergi bertugas. Mereka dapat mengendalikan dan
menyelesaikannya permasalahan dan tekanan yang dialami dengan cara beragam. Di antaranya
mereka akan meminta pertolongan kepada teman ketika sedang menghadapi suatu
permasalahan, kemudian para istri TNI-AD tersebut sering kali mengadakan agenda rutin
untuk berkumpul bersama agar dapat mengenal satu sama lainnya serta untuk membangun
hubungan kekeluargaan yang baik di antara sesamanya. Kemudian juga terdapat aturan yang
ada di asrama seperti ketika istri ingin bepergian jauh harus meminta ijin pada pihak yang
berwenang dengan waktu yang telah di tentukan.
Resiliensi dapat bermanfaat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dirasakan
agar dapat menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya terutama bagi seorang istri TNI-
AD. Menurut Damayanti (2019) dampak yang dihasilkan dari resiliensi yaitu dapat mencegah
seseorang mendapatkan permasalahan terhadap tekanan psikologis, mencegah terjadinya
penurunan kesehatan baik fisik maupun psikis dan dapat membentuk individu menjadi pribadi
yang lebih kuat. Hasil penelitian Lian dan Tam (2014) (dalam Putri 2018) menyatakan bahwa
seorang istri memiliki kecenderungan untuk mudah mengalami stress yang dapat berdampak
pada penurunan kesehatan terutama psikologisnya. Sehingga perlu dilakukan pembentukan
kondisi kesehatan mental yang dapat menjadi salah satu faktor dalam resiliensi.
Faktor tersebut dapat muncul dari berbagai dimensi yang terdapat pada pribadi dan
sosial suatu individu termasuk bagi istri TNI-AD. Faktor yang ada pada resiliensi dibedakan
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal tersebut terjadi
pada diri individu itu sendiri contohnya seperti kemampuan terkait dengan kognitif, emosi,
komunikasi, serta spiritual. Kemudian juga terdapat faktor eksternal yang terjadi di luar diri
individu tersebut, contohnya seperti dukungan dari lingkungan sekitar termasuk keluarga dan
teman, keadaan finansial yang menunjang, serta memiliki relasi sosial yang baik (Mawarpury
& Mirza, 2017).
Dimensi yang terdapat pada resiliensi di antaranya dapat digambarkan sebagai emosi
positif, hubungan keluarga, harga diri, pengendalian diri, dan Efikasi diri (Aydogdu et al.,
2017). Berdasarkan dimensi tersebut salah satu yang memiliki pengaruh terhadap resiliensi
yaitu Efikasi diri. Efikasi diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
resiliensi seseorang seperti yang diungkapkan oleh Bandura (1997) (dalam Djourova et al.,
2020) bahwa Efikasi diri dapat mempengaruhi kemampuan seorang individu untuk menjadi
pribadi yang kuat dan tangguh. Rutter (1993) (dalam Djourova et al., 2020) juga menyatakan
pendapatnya bahwa resiliensi itu dapat muncul apabila individu memiliki keyakinan terhadap
dirinya sendiri bahwa ia siap untuk menerima dan menghadapi segala perubahan yang ada
dalam hidupnya.
Efikasi diri sendiri merupakan suatu keyakinan seorang individu untuk melakukan
segala sesuatu sehingga hasil yang diperoleh sangat efektif dan sesuai dengan harapannya
(Coşkun & Yiğit, 2020). Efikasi diri meyakini bahwa seorang individu mampu untuk
4
merencanakan serta melakukan segala sesuatu yang berdampak pada hasil positif. Apabila
Efikasi diri yang ada pada diri individu itu rendah dapat menyebabkan emosi negatif muncul
(Resilience, 2019). Banyak peneliti berpendapat bahwa Efikasi diri akan berpengaruh pada
resiliensi seseorang. Biasanya pada individu yang memiliki tingkat Efikasi diri yang tinggi
akan cenderung pada meningkatnya resiliensi sehingga individu tersebut mampu untuk
mengontrol dan mengolah kondisinya (Resilience, 2019). Hal ini sesuai dengan keadaan yang
dialami oleh seorang istri prajurit TNI-AD, dimana ia dapat melakukan sesuatu walaupun ia
dalam kondisi tertekan atau sulit, contohnya seperti ketika ia sedang di tinggal suami latihan
gabungan di luar daerah dan kondisinya pada saat itu ia memiliki anak yang sedang sakit, ia
tetap teguh dan kuat dan tahu bagaimana harus meminta pertolongan untuk mengatasi hal
tersebut. Kemudian dinamika ketika istri prajurit TNI-AD tinggal di asrama juga berbeda
dengan para istri yang tinggal diluar asrama, karena ketika istri yang tinggal di asrama harus
mematuhi aturan yang telah ditentukan seperti ketika istri prajurit TNI-AD ingin bepergian
jauh dalam kurun waktu yang lama ia diharuskan meminta ijin kepada komandan kompi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik mengkaji tentang pengaruh Efikasi
diri terhadap resiliensi terutama di kalangan istri prajurit TNI-AD, karena istri prajurit TNI-
AD yang tinggal di asrama memiliki dinamika permasalahan dan cara yang beragam ketika ia
sedang di tinggal tugas dan yang tidak sedang ditinggal suami bertugas dimana untuk
menyelesaikan serta mengatasi segala permasalahan atau tekanan yang sedang dialami ketika
berada di asrama. Selain itu istri prajurit TNI-AD juga dituntut untuk kuat, sabar, serta memiliki
rasa tanggung jawab. Dimana ketika istri prajurit TNI-AD dapat yakin dan percaya pada
kemampuannya sehingga ia dapat beradaptasi secara positif ketika sedang mendapati dan
menyelesaikan segala permasalahan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui serta mengidentifikasi
pengaruh Efikasi diri terhadap resiliensi pada istri TNI-AD yang tinggal di asrama. Manfaat
dari penelitian ini yaitu menambah wawasan dan pengalaman selama penelitian berlangsung,
selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk diterapkan di
penelitian selanjutnya dengan topik atau variabel yang sama.
Resiliensi
Konsep serta pengertian dari resiliensi sangat beragam, dimana ketahanan didefinisikan
dari bahasa latin yaitu “tangguh”. Dalam kata lain resiliensi merupakan suatu kemampuan pada
seorang individu untuk dapat bertahan dalam kondisi dan situasi yang sulit kemudian dapat
bangkit dari segala keterpurukan. Selain itu dijelaskan pula definisi dari resiliensi mencangkup
berbagai aspek diantaranya yaitu tekad serta kemampuan individu untuk bertahan, beradaptasi,
serta bangkit dari keterpurukan (Taormina, 2015). Pengertian lain juga menjelaskan terkait
resiliensi yaitu merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan keadaan atau
suasana yang dapat berpengaruh negatif terhadap keberlangsungan hidup seseorang tersebut
(Linley & Joseph, 2012).
Menurut Reivich et al., (2002) (dalam Detta & Abdullah 2017) menyatakan bahwa
terdapat tujuh aspek yang dapat membentuk resiliensi pada seorang individu, di antaranya yaitu
regulasi emosi dimana regulasi emosi itu merupakan suatu kondisi individu yang dituntut untuk
tenang dan fokus walaupun dalam kondisi yang sulit, kedua yaitu pengendalian impuls yang
memiliki pengertian suatu kemampuan yang ada dalam diri individu untuk menahan setiap
hasrat serta keinginan yang ada dalam dirinya, ketiga optimis yaitu keyakinan yang pada
individu bahwa dapat menyelesaikan segala sesuatu yang telah dihadapi dan mendapat hasil
positif, keempat empati empati yaitu suatu keadaan individu dimana ia dapat memahami
keadaan orang lain dari segi psikologis, kelima kemampuan analisis masalah yaitu seorang
individu dapat menginterpretasikan suatu masalah baik dari sebab-akibat serta
5
penyelesaiannya, keenam yaitu Efikasi diri yaitu kemampuan serta keyakinan individu dalam
menyelesaikan suatu masalah atau persoalan yang dialami dan mencapai tujuan positif sesuai
dengan yang diharapkan, ketujuh peningkatan aspek positif yaitu suatu kemampuan seseorang
dalam memberikan arti atau makna ketika sedang mengalami suatu permasalahan.
Faktor pembentuk resiliensi menurut Missasi & Izzati (2019) terdapat lima faktor yang
mempengaruhi resiliensi, dimana faktor tersebut terbagi menjadi dua faktor internal dan faktor
eksternal, diantaranya yaitu:
1) Spiritualitas
Spiritual merupakan faktor internal yang menentukan resiliensi pada seorang individu.
Dimana spiritual dan resiliensi sangat mempengaruhi satu dengan lainnya.
2) Efikasi diri
Efikasi diri berkaitan dengan presepsi individu terkait tentang kekuatan dan
kemampuan yang dimiliki. Efikasi diri menyebabkan tingkat resiliensi yang ada pada
tiap individu berbeda.
3) Optimisme
Optimism merupakan cara yang baik untuk meningkatkan resiliensi dengan harapan
mendapatkan hasil yang positif dimasa yang akan datang.
4) Self Esteem
Sel Esteem merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi resiliensi pada
individu.
5) Dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan faktor eksternal terbentuknya resiliensi, dimana dukungan
sosial yang tinggi akan meningkatkan resiliensi pada seorang individu.
Menurut Grotberg (1999) (dalam Detta & Abdullah 2017) terdapat beberapa macam
sumber yang dapat mempengaruhi terbentuknya resiliensi dalam seorang individu, diantaranya
yaitu “I Am” yang berarti suatu kemampuan yang ada dalam diri seseorang, “I Have” yaitu
keyakinan seseorang terkait kepedulian pada kondisi sosial di sekitarnya, dan “I Can” yaitu
kemampuan yang ada pada diri seseorang dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami
dalam keadaan dan kondisi apapun.
Selain itu menurut Cannor dan Davidson (2003) (dalam Octaryani & Baidun, 2018)
menjelaskan bahwa terdapat lima aspek dalam resiliensi di antaranya adalah:
1) Personal comperence, high standart and tenacity
Pada aspek ini seorang individu akan merasa mampu untuk mencapai dan meraih
tujuan yang diinginkan walaupun individu tersebut dalam kegagalan. Ketika individu
mengalami kegagalan ia cenderung akan merasa stress dan ragu dalam mencapai atau
meraih tujuan yang diinginkan sehingga individu tersebut membutuhkan keuletan,
dan standar yang baik.
2) Trust in one’s instincts, tolerance of negative effect, strengthening effect of stress
Pada aspek ini individu cenderung tidak tergesa-gesa dalam melakukan segala
sesuatu. Seorang individu tersebut akan sangat teliti dan berhati-hati dalam menyikapi
sesuatu khususnya suatu masalah, dimana individu tersebut akan melakukan berbagai
hal untuk mengatasi permasalahan yang sedang dialami, ia cenderung tetap fokus
pada keinginan dan tujuan walau sedang mengalami penurunan psikologis seperti
sedang mengalami stress, tekanan, atau berbagai macam masalah.
3) Positive acceptance of change and secure relationships
Pada aspek ini seorang individu dapat menerima segala permasalahan yang ada
dengan menyikapi secara positif. Dimana seorang individu ketika mengalami
6
kesulitan atau permasalahan masih bisa menjalin hubungan baik dengan
lingkungannya.
4) Control and factor
Pada aspek ini seorang individu mampu untuk mengontrol dirinya serta ia mampu
untuk mencapai segala sesuatu yang menjadi tujuannya. Dimana seorang individu
dapat menerima dukungan sosial dari lingkungannya ketika sedang mengalami suatu
tekanan atau permasalahan.
5) Spiritual influences
Pada aspek ini berkaitan dengan keyakinan seorang individu pada Tuhan Yang Maha
Esa dan takdir bahwa ia mampu untuk berjuang dan bertahan dalam kondisi apapun.
Apabila seorang individu yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan akan melewati
segala permasalahan dan tekanan yang dialami dengan rasa positif demi mencapai
tujuan yang diinginkan, dan ia cenderung percaya terhadap takdir yang Tuhan
berikan.
Reivich dan Shatte (2002) (dalam Cathlin et al., 2019) menjelaskan terkait fungsi dari
resiliensi yaitu “overcoming” yang berarti tiap individu mampu dalam menghadapi segala
permasalahan yang sedang dialami, “steering through” seorang individu dapat berpikir secara
rasional dan positif pada saat mengalami permasalahan tanpa harus memikirkan dampak yang
diterima dari permasalahan tersebut secara berlebihan, “bounce back” yaitu individu juga harus
dapat bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga ketika sedang menghadapi suatu masalah
ia tidak akan merasa terpuruk, “reaching out” yaitu individu tersebut akan dapat memahami
keadaan atau kondisi dirinya serta ia dapat menemukan tujuan hidup yang baik.
Efikasi diri
Menurut Bandura (2004) (dalam Williams & Rhodes, 2016) pengertiannya Efikasi diri
didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang ada pada individu untuk bertindak atau
melakukan sesuatu sesuai dengan perilaku yang menjadi sasaran pada individu itu sendiri.
Pengertian lain juga disampaikan oleh Ormrod (2008) (dalam Jatisunda, 2017) terkait dengan
Efikasi diri merupakan suatu cara seseorang dalam menilai dirinya sendiri terkait dengan
kemampuannya untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Selain itu Menurut Bandura
(1982) (dalam Keeling et al., 2020) Efikasi diri adalah keyakinan seorang individu pada
kemampuannya dalam melakukan sesuatu untuk mencapai apa yang diinginkan serta
mencerminkan keyakinan dari seorang individu terkait dengan kemampuannya dalam
mengendalikan perilakunya, memotivasi dirinya, serta hubungan dirinya dengan lingkungan
sosialnya. Terkait hal itu Efikasi diri juga memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang,
serta penetapan tujuan terkait masa depannya. Menurut Bandura (1997) menjelaskan terkait
sumber yang didapat dalam Efikasi diri yang pertama merupakan keberhasilan pengalaman
pada diri individu, proses pembelajaran suatu pengalaman dari orang lain, persuasi verbal, dan
kondisi fisiologis dari individu (Williams & Rhodes, 2016). Menurut Bandura (1997)
Seseorang harus mengalami sesuatu yang sulit atau dia pernah mengalami suatu kegagalan
dalam keadaan yang sulit, sehingga ia dapat menyelesaikannya dengan kerja keras dan
semangat (Rustika, 2016). Selain itu efikasi diri yang ada pada seseorang juga dapat ditentukan
dengan kesalahan orang tersebut dalam menilai dirinya sendiri, sebagai contoh ketika dalam
kesehariannya individu tersebut selalu mengingat perilaku serta penampilannya yang kurang
baik, maka ia dapat menyimpulkan bahwa efikasi diri yang dimiliki rendah. Namun apabila ia
sering mengalami suatu kegagalan tetapi ia tetap gigih dan berusaha keras untuk bangkit dari
kegagalan tersebut maka efikasi yang dimiliki akan meningkat (Rustika, 2016).
7
Efikasi diri merupakan suatu penilaian terhadap diri sendiri akan keyakinan atau
kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan yang di harapkan.
Keyakinan seseorang terhadap efikasi diri sangat mempengaruhi perilaku atau tindakan yang
akan dilakukan, serta seberapa besar usaha serta ketahanan diri kita ketika mengalami suatu
permasalahan. Apabila individu tersebut memiliki efikasi diri yang tinggi maka ia akan mencari
cara dan berusaha dengan sungguh-sungguh (Terhadap, 2014). Hal ini yang menunjukkan
bahwa efikasi diri itu penting dimiliki oleh tiap individu, dimana efikasi diri sangat erat
hubungannya dengan kemampuan seseorang dalam melakukan segala sesuatu sesuai
harapannya. Efikasi diri dapat memberikan penilaian terhadap diri sendiri, apakah seseorang
dapat melakukan perbuatan baik dan buruk, benar atau salah (Terhadap, 2014).
Menurut Bandura (1997) (dalam Hasanah et al., 2019) menjelaskan bahwa terdapat
empat aspek dalam Efikasi diri, di antaranya adalah kepercayaan diri terhadap situasi dan
keadaan yang penuh tekanan, kemampuan diri individu dalam menghadapi suatu permasalahan
yang ada, keyakinan individu dalam menyelesaikan permasalahan dan mencapai tujuan yang
ditetapkan, kemampuan individu untuk bangkit serta melakukan segala hal yang menjadikan
motivasi bagi dirinya sendiri sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.
Bandura (1997) (dalam Hasanah et al., 2019) menyatakan bahwa terdapat empat aspek
dalam Efikasi diri diantaranya sebagai berikut:
a. Penuh tekanan merupakan salah satu aspek kepercayaan diri yang berada dalam
situasi tidak menentu. Efikasi diri menentukan komponen yang ada pada kepercayaan
diri seorang individu dalam menghadapi beberapa situasi yang dapat menimbulkan
kekaburan. Keyakinan akan suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu individu dapat
dipengaruhi oleh usaha yang diberikan dalam mewujudkan tercapainya tujuan akhir
yang dimiliki.
b. Aspek lain yang terdapat dalam Efikasi diri, berkaitan dengan suatu kemampuan
dalam mengatasi permasalahan yang ada. Jika suatu individu memiliki tingkat
keyakinan tinggi ketika menghadapi masalah, maka individu tersebut akan
melakukan usaha dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya dengan sangat
baik. Namun sebaliknya, apabila suatu individu tidak memiliki keyakinan terhadap
kemampuan dalam menghadapi permasalahan yang ada dapat memungkikan
kegagalan akan terjadi dalam hidupnya.
c. Keyakinan dalam mencapai target dalam hidup yang telah ditetapkan. Jika suatu
individu memiliki Efikasi diri tinggi, maka akan menetapkan target tinggi dan
konsekuen dalam mencapai target yang ditetapkannya. Sebaliknya jika individu
tersebut memiliki Efikasi diri rendah, maka individu tersebut akan menetapkan target
awal sekaligus dapat membuat perkiraan pencapaian hasil yang rendah dari apa yang
ingin diharapkannya.
d. Aspek lain yaitu memiliki keyakinan untuk dapat menumbuhkan motivasi dan
kemampuan kognitif untuk mencapai hasil dengan melakukan tindakan yang
diperlukan pada keyakinan tersebut. Ketika suatu individu ingin mencapai hasil kerja
yang optimal maka diperlukan dasar yang berupa sebuah motivasi, kemampuan
kognitif dan ketepatan dalam bertindak untuk menghadapi situasi kerja yang
dirasakannya.
Menurut Bandura (1997) (dalam Subaidi, 2016) terdapat empat faktor yang
mempengaruhi efikasi diri individu di antaranya adalah:
1. Pengalaman yang dimiliki oleh individu dalam mencapai suatu keberhasilan ketika
menghadapi persoalan atau permasalahan tertentu. Apabila individu mencapai suatu
keberhasilan di masa terdahulu, maka efikasi dirinya semakin tinggi.
8
2. Pengalaman dari orang lain yang ada di sekitarnya. Apabila individu tersebut melihat
keberhasilan yang dicapai oleh orang lain dalam melakukan tugas yang sama maka
efikasi diri yang ada pada individu tersebut semakin meningkat.
3. Persuasi verbal. Dimana hal ini merupakan suatu penyampaian informasi terkait
dengan kemampuan secara verbal yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
berpengaruh kepada orang lain sehingga yakin dengan kemampuan yang dimiliki
dapat mencapai sesuatu yang diinginkan.
4. Kondisi fisiologis dan kondisi emosional. Keadaan yang dialami oleh individu terkait
dengan fungsi fisiologis atau emosional juga dapat mempengaruhi keyakinan yang
ada dalam individu terkait dengan kemampuannya dalam menghadapi segala
persoalan. Apabila kondisi fisiologis dan emosional memiliki fungsi yang positif
maka efikasi dirinya akan semakin baik, sebaliknya apabila kondisi fisiologis dan
emosional memiliki fungsi yang negatif maka efikasi dirinya akan menurun.
Resiliensi dan Efikasi diri
Efikasi diri menurut Bandura (1982) (dalam Keeling et al., 2020) memiliki pengertian bahwa
keyakinan seorang individu pada kemampuannya dalam melakukan sesuatu untuk mencapai
apa yang diinginkan serta mencerminkan keyakinan dari seorang individu terkait dengan
kemampuannya dalam mengendalikan perilakunya, memotivasi dirinya, serta hubungan
dirinya dengan lingkungan sosialnya. Keyakinan atau kepercayaan pada diri sendiri itu yang
nantinya dapat meregulasi fungsi diri sebagai manusia melalui pemrosesan kognitif,
motivasional, afektif dan proses yang selektif (Utami, 2017). Keyakinan diri yang dimiliki oleh
beberapa individu dapat digunakan untuk mempertahankan sebuah keyakinan bahwa mereka
dapat melakukan kontrol terhadap pikiran yang digunakan dalam usaha yang mereka inginkan.
Beberapa orang mungkin dapat menolak pikiran negatif yang sering muncul tentang diri
mereka sendiri Hammil (2003) (dalam Utami, 2017)). Banyak literatur yang menunjukkan
hubungan serta pengaruh antara Efikasi diri dengan Resiliensi. Dimana terdapat hubungan
yang kuat antara Efikasi diri dengan Resiliensi serta saling mempengaruhi. Dapat dikatakan
bahwa Efikasi diri yang tinggi dapat membuat individu yakin untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan serta dapat memberikan motivasi terhadap diri sendiri untuk menjadi pribadi yang
baik, hal itu yang nantinya akan mempengaruhi kemampuan diri dari seseorang untuk
mempertahankan keadaan dan fungsi psikologisnya walaupun dalam keadaan tertekan atau
stress yang biasa disebut dengan Resiliensi.
9
Kerangka berpikir
Hipotesis
Berdasarkan beberapa uraian tersebut maka didapatkan hipotesis dalam penelitian ini bahwa
adanya pengaruh antara Efikasi diri terhadap Resiliensi.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian
Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian kuantitatif, menurut Gunderson (2002)
dalam (Apuke, 2017) menjelaskan penelitian kuantitatif sebagai penelitian yang menjelaskan
suatu fenomena atau masalah tertentu melalui pengumpulan data dalam bentuk analisis hasil
dengan metode statistik. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini korelasional
dengan metode pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu survey, tujuannya
untuk mengumpulkan dan memperoleh data dari sampel atau subjek yang akan diteliti.
Istri prajurit TNI-AD yang memiliki keyakinan
untuk melakukan segala sesuatu aktivitas yang
diingkan dan dapat memotivasi dirinya sendiri
ketika sedang berada di asrama baik yang
sedang di tinggal ataupun yang tidak sedang di
tinggal suami bertugas.
Istri prajurit TNI-AD mampu menghadapi
segala tekanan selama berada di asrama yang
sedang ditinggal ataupun yang tidak sedang
ditinggal suami bertugas, serta mampu untuk
mempertahankan fungsi serta keadaan
psikologisnya
Adanya pengaruh
antara Efikasi diri
terhadap resiliensi
Tidak adanya
pengaruh antara
Efikasi diri
terhadap resiliensi
10
Subjek Penelitian
Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu sampel non probabilitas dengan
menggunakan teknik purposive sampling, dimana sampel yang ada pada penelitian ini melalui
pertimbangan tertentu terkait karakteristiknya yang sudah di tentukan serta diketahui terlebih
dahulu ciri serta sifat dari populasi yang akan diteliti. Karakteristik subjek penelitian ini adalah
istri dari anggota TNI-AD dengan rentang usia 20 sampai 50 tahun yang tinggal di asrama
militer dan sedang di tinggal oleh suami bertugas maupun yang tidak sedang ditinggal suami
bertugas. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 136 orang dengan deskripsi
sebagai berikut:
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian
Kategori Frekuensi Presentase
Rentang usia
20 – 30 Tahun 86 63,2%
31 – 40 Tahun 43 31,6%
41 – 50 Tahun 7 5,2 %
Lokasi Tempat Tinggal
Asrama militer kota X 83 61%
Asrama militer kota Y 53 39%
Kondisi Saat ini di Dalam Asrama
Sedang di tinggal suami bertugas 21 15,4%
Tidak sedang di tinggal suami bertugas 115 84,6%
Pada tabel 1 terkait deskripsi subjek diketahui bahwa subjek terbagi menjadi dua lokasi yaitu
yang bertempat tinggal di asrama militer kota X berjumlah 83 orang dan asrama militer kota Y
berjumlah 53 orang. Kemudian untuk kondisi yang dialami subjek yang ditinggal oleh suami
bertugas berjumlah 21 orang, dan yang tidak sedang ditinggal oleh suami bertugas berjumlah
115 orang. Rentang usia subjek terbagi menjadi tiga yaitu usia 20 sampai 30 tahun berjumlah
86 orang, usia 31 sampai 40 tahun berjumlah 43 orang, dan usia 41 sampai 50 tahun berjumlah
7 orang.
Variabel dan Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel diantaranya yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Dimana untuk variabel bebas (X) yaitu Efikasi diri, sedangkan variabel
terikat (Y) yaitu Resiliensi.
Efikasi diri yang dimaksud yaitu suatu keyakinan terhadap kemampuan individu untuk
melakukan sesuatu hal dan mencapai apa yang diinginkannya, serta mampu untuk memotivasi
diri sendiri, dan berhubungan baik dengan lingkungan sosialnya yang ada pada diri istri prajurit
TNI-AD ketika berada di asrama. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa
adaptasi skala dalam bentuk skala likert dari skala General Self-Efficacy (GSE) yang di
kembangkan oleh Schwarzer dan Jerusalem (1995) yang mengukur Efikasi diri individu secara
umum. Skala GSE terdiri dari 10 butir aitem pernyataan berdasarkan tiga aspek. Pertama
Magnitude (tingkatan) yaitu suatu tingkat rasa keyakinan seseorang terhadap tindakan yang
dilakukan dengan, contoh aitem, yaitu “Saya dapat menyelesaikan permasalahan dengan segala
upaya yang saya miliki”. Kedua Strength (kekuatan) yaitu besarnya keyakinan seseorang
terhadap harapan yang dibuatnya dengan, contoh aitem, yaitu “Saya berpegang teguh pada
11
tujuan saya sehingga tujuan saya dapat tercapa”. Ketiga Generality (Generalitas) berkaitan
dengan cakupan bidang atau perilaku serta sejauh mana individu dapat menguasai bidang atau
tugas tertentu dengan, contoh aitem, yaitu “Ketika saya mendapatkan masalah, saya tahu
bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut”. Di dalam skala tersebut disediakan empat
pilihan jawaban, di antaranya Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS).
Sedangkan resiliensi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu kemampuan yang
ada pada diri seorang istri prajurit TNI-AD untuk menghadapi segala situasi tempat tinggal
yang ada di asrama dan ketika sedang ditinggal suami bertugas ataupun tidak sedang ditinggal
oleh suami dalam bertugas. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini yaitu
berupa skala dalam bentuk skala likert yang diadaptasi dari The Connor-Davidson Resilience
Scale (CD-RISC) yang merupakan skala baku dan di kembangkan oleh Connor dan Davidson
(2003) untuk mengukur resiliensi dari seseorang. Skala tersebut terdiri dari 25 aitem pernyataan
berdasarkan lima aspek, yaitu Personal competence, high standard and tenacity, dengan
contoh aitem pernyataan “Dapat mencapai tujuan yang diinginkan”. Trust in one’s instincts,
tolerance of negative affect, strengthening effect of stress dengan, contoh aitem “Ketika
menghadapi kegagalan tidak mudah putus asa”. Positive acceptance of change and secure
relationships, contoh aitemnya “Memiliki hubungan baik dengan lingkungan sosialnya”.
Control and factor, contoh aitemnya “Dapat mengontrol kehidupan sendiri”. Spiritual
influences, contoh aitemnya “Percaya dan yakin terhadap pertolongan serta takdir tuhan”. Di
dalam skala tersebut nantinya di sediakan empat pilihan jawaban, di antaranya Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Berikut ini merupakan indeks validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Indeks Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Jumlah
Aitem Valid
Indeks
Validitas
Indeks
Reliabilitas
General Self-Efficacy (GSE) 10 aitem 0,7125 – 0,875 0,873
The Connor-Davidson Resilience
Scale (CD-RISC) 25 aitem 0,575 – 0,925 0,909
Berdasarkan tabel 2 di atas menjelaskan terkait hasil uji validitas dan reliabilitas alat ukur skala
General Self-Efficacy (GSE) dan skala The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC),
mendapatkan hasil untuk skala General Self-Efficacy (GSE) terdapat 10 aitem valid, dan skala
tersebut digunakan untuk mengukur tingkat Efikasi Diri subjek penelitian. Dari pengukuran
tersebut didapatkan hasil Indeks Validitas alat ukur skala General Self-Efficacy (GSE) berkisar
pada rentang 0,7125 – 0,875 dan setelah dilakukan uji reliabilitas skala General Self-Efficacy
(GSE) dengan menggunakan metode Alpha Cronbach’s diperoleh koefisien sebesar 0,873.
Sedangkan untuk skala The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) terdapat 25 aitem
valid dan skala tersebut digunakan untuk mengukur tingkat resiliensi pada subjek penelitian.
Dari hasil uji validitas yang dilakukan pada skala The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-
RISC) mendapatkan Indeks Validitas berkisar pada rentang 0,575 – 0,925 dan setelah
dilakukan uji reliabilitas skala The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach’s diperoleh koefisien sebesar 0,909.
12
Prosedur dan Analisa Data Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan ini menggunakan tiga prosedur utama, diantaranya adalah:
Tahap persiapan, pada tahap ini peneliti melakukan pemahaman serta pendalaman terkait
materi melalui kajian pustaka. Kemudian peneliti menyiapkan suatu alat ukur dan instrumen
penelitian dalam bentuk skala. Instrumen penelitian yang didapat akan diterjemahkan dan
disesuaikan isinya dengan konteks yang akan diteliti. Penerjemahan isi skala dilakukan oleh
ahli dari sastra inggris berjumlah 2 orang. Setelah itu peneliti melakukan Expert Judgement
kepada sepuluh alumni Psikologi, dan sepuluh dosen Psikologi, gunanya untuk menelaah dan
memberikan penilaian terhadap skala yang akan digunakan dalam penelitian. Expert
Judgement dilakukan pada tanggal 2 Januari 2021 hingga 4 Februari 2021. Kemudian hasil dari
Expert Judgement dianalisa dengan Validitas isi Aiken V. Kemudian dilanjutkan pada tahap
persiapan administrasi, di tahap ini peneliti menggunakan surat Ijin Penelitian Skripsi yang
dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang sebagai permohonan
ijin penelitian yang ditujukan kepada Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 1 Denma
di Jember dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Yonif 514 Cabang XXII Koorcab Divif 2
PG Kostrad di Bondowoso.
Tahap pelaksanaan, setelah peneliti mendapatkan izin dari pihak Persatuan Istri Prajurit
(PERSIT) yang ada di asrama militer kota X dan asrama militer kota Y untuk melakukan
penelitian, kemudian peneliti melakukan pengumpulan data pada tanggal 20 Maret 2021
dengan membagikan skala skala General Self-Efficacy (GSE) scale The Connor-Davidson
Resilience Scale (CD-RISC) pada subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya yaitu istri dari anggota TNI-AD dengan rentang usia 20 sampai 50
tahun yang tinggal di asrama militer kota X dan asrama militer kota Y dan sedang di tinggal
oleh suami bertugas maupun yang tidak sedang ditinggal suami bertugas. Alat ukur skala
dibagikan menggunakan media online yaitu Google Form dengan membagikan Link pada tiap-
tiap grup WhatsApp di masing-masing asrama. Link tersebut di sebar ke 200 orang subjek
namun yang data yang terkumpul hanya 136, hal ini dikarenakan terdapat subjek yang mengisi
Google Form lebih dari satu kali dengan format dan isi yang sama. Sebelumnya pada penelitian
ini peneliti menggunakan try-out terpakai sehingga peneliti hanya melakukan satu kali
penyebaran skala, alasan peneliti menggunakan try-out terpakai dikarenakan keterbatasan
jumlah subjek penelitian.
Tahap analisis, pada tahap ini peneliti melakukan analisa terhadap data yang didapatkan pada
136 subjek. Diawali dengan proses tabulasi data menggunakan Microsoft Excel, kemudian data
tersebut diinput dan diolah ke dalam perhitungan statistik IBM SPSS Statistics 26, dimana hasil
tersebut dianalisis menggunakan analisis parametrik menggunakan analisis regresi linier
sederhana. Tetapi sebelum melakukan analisis regresi pertama-tama peneliti melakukan uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov pada masing-masing variabel untuk melihat apakah data
penelitian tersebut telah berdistribusi normal. Selanjutnya peneliti melakukan uji linieritas pada
masing-masing variabel tujuannya untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linier
secara signifikan atau tidak antara dua variabel penelitian tersebut.
13
HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat kualifikasi subjek yang telah ditentukan yaitu istri dari prajurit
TNI-AD yang bertempat tinggal di asrama militer kota X dan asrama militer kota Y, berusia
20 sampai 50 tahun, dan sedang di tinggal oleh suami bertugas maupun yang tidak sedang
ditinggal suami bertugas. Jumlah keseluruhan subjek yaitu berjumlah 136 orang dengan
kualifikasi dan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Kemudian untuk mengkategorikan skor skala subjek apakah memiliki kategori tinggi, sedang,
atau rendah dilakukan dengan mendeskripsikan data penelitian pada masing-masing variabel
yang diteliti seperti banyak jumlah subjek (n), Mean (M), standar deviasi (SD), skor minimum
(Xmin), dan skor maksimum (Xmax). Untuk mengetahui kategorisasi skor skala penelitian
dipaparkan pada tabel berikut:
Tabel 3. Kategorisasi Efikasi Diri dan Resiliensi
Alat ukur Mean SD Kategori Interval Frekuensi Persentase
Efikasi Diri 25 5
Rendah < 20 1 0,7 %
Sedang 20 – 30 32 23,5 %
Tinggi >30 103 75,7 %
Resiliensi 62,2 12,5
Rendah < 50 1 0,7 %
Sedang 50 – 75 26 19,1 %
Tinggi >75 109 80,1 %
Berdasarkan tabel 3 hasil katagorisasi data di atas rata-rata skor atau mean adalah 25 dengan
standar deviasinya yaitu 5 pada alat ukur atau variabel Efikasi Diri. Kemudian skor yang ada
pada variabel Efikasi Diri dibagi ke dalam tiga kategori, diantaranya yaitu kategori rendah
apabila skor < 20, kategori sedang apabila skor berada pada rentang 20 hingga 30, dan kategori
tinggi skor > 30. Dimana terdapat 1 subjek pada kategori rendah yaitu sekitar 0,7%, 32 orang
subjek pada kategori sedang yaitu sekitar 23,5%, dan 103 orang subjek pada kategori tinggi
yaitu sekitar 75,7%. Sedangkan skor yang ada pada variabel Resiliensi dibagi ke dalam tiga
kategori, diantaranya yaitu kategori rendah apabila skor <50 dengan jumlah subjek 1 orang
yaitu sekitar 0,7 %, kategori sedang apabila skor berada pada rentang 50 hingga 75 dengan
jumlah subjek 26 orang atau sekitar 19,1%, dan terakhir yaitu kategori tinggi apabila skor >75
dengan jumlah subjek 109 orang atau sekitar 80,1%.
Kemudian peneliti melakukan uji linieritas pada masing-masing variabel dengan dasar
pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai signifikansi dan membandingkan nilai
F hitung dengan F tabel didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang linear antara dua
variabel tersebut. Selanjutnya dari Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan dasar
pengambilan keputusan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan data
tersebut normal, mendapatkan hasil bahwa kedua variabel tersebut normal karena nilai
signifikansinya sebesar 0,200 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 (p > 0,05).
14
Tabel 4. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana Efikasi Diri dan Resiliensi
Variabel a B p R2
Efikasi diri dan Resiliensi 30,113 1,607 0.000 0,649
Dari tabel 4. uji analisis regresi linier sederhana efikasi diri dan resiliensi nilai signifikansi
yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai konsistensi dari kedua variabel
yaitu Efikasi Diri dan Resiliensi berpengaruh positif. Diketahui bahwa nilai koefisien
determinasi ( R Square) sebesar 0,649, hal itu menjelaskan bahwa pengaruh antara variabel X
yaitu Efikasi diri terhadap variabel Y yaitu Resiliensi sebesar 64,9%. Selanjutnya untuk
coefficients diketahui nilai Constant (a) atau nilai konsistensi dari variabel Resiliensi adalah
30,113 sedangkan nilai Efikasi Diri (koefisien regresi) adalah 1,607. Selain itu pengambilan
keputusan juga dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai t, dari mana diketahui nilai t hitung
sebesar 15,733 > t tabel 1,97783 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel (X) Efikasi Diri
berpengaruh terhadap variabel (Y) Resiliensi.
DISKUSI
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat memperkuat serta membuktikan hipotesa dari
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif antara Efikasi
Diri dengan Resiliensi, maka hal ini menjadi landasan bahwa hipotesa tersebut dapat diterima.
Menurut hasil uji regresi yang dilakukan didapatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya
Bahwa Efikasi diri berpengaruh terhadap Resiliensi.
Menurut pendapat Reivich et al., (2002) (dalam Detta & Abdullah 2017) menyatakan bahwa
terdapat tujuh aspek yang dapat membentuk resiliensi pada seorang individu salah satunya
yaitu Efikasi diri yaitu kemampuan serta keyakinan individu dalam menyelesaikan suatu
masalah atau persoalan yang dialami dan mencapai tujuan positif sesuai dengan yang
diharapkan, hal tersebut menjadi bukti bahwa adanya keterkaitan antara Resiliensi dengan
Efikasi Diri.
Biasanya pada individu yang memiliki tingkat Efikasi diri yang tinggi akan cenderung pada
meningkatnya resiliensi sehingga individu tersebut mampu untuk mengontrol dan mengolah
kondisinya (Resilience, 2019). Dari penelitian yang dilakukan kepada 136 subjek yaitu seorang
istri TNI-AD yang tinggal di asrama, sebanyak 103 subjek atau sekitar 75,7 % memiliki tingkat
efikasi diri yang tinggi, kemudian 32 subjek atau sekitar 23,5% memiliki efikasi diri sedang,
dan 1 subjek atau 0,7% memiliki efikasi diri yang rendah. Selain itu juga terdapat 109 atau
sekitar 80,1% subjek memiliki resiliensi yang tinggi, 26 subjek atau 19,1% memiliki resiliensi
sedang, serta 1 subjek atau 0,7% memiliki resiliensi yang rendah, dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa Efikasi diri yang baik membuat individu yakin untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan serta dapat memberikan motivasi terhadap diri sendiri untuk menjadi pribadi yang
baik, hal itu yang nantinya akan mempengaruhi kemampuan diri dari seseorang untuk
mempertahankan keadaan dan fungsi psikologisnya walaupun dalam keadaan tertekan atau
stress yang biasa disebut dengan Resiliensi.
15
Hal itu selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Fareed & Naeem (2019) yang
menyatakan bahwa stres akan berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan psikologis dan
resiliensi pada seseorang. Namun apabila seseorang tersebut memiliki tingkat kesejahteraan
psikologis dan resiliensi yang tinggi akan berdampak dan memiliki hubungan yang positif
untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu menghadapi segala kesulitan
yang sedang dialami. Penelitian lain yang dilakukan oleh Morgan & Garmon Bibb (2011) juga
menyebutkan hal serupa bahwa resiliensi merupakan faktor utama yang mempengaruhi
individu untuk dapat meningkatkan atau menurunkan stress, bagaimana cara individu tersebut
mengolah dan mengatasi stresnya dengan baik.
Begitu pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Aydogdu et al., (2017) terkait dengan Efikasi
Diri dengan Resiliensi pada dewasa muda menyebutkan bahwa keyakinan individu untuk
melakukan segala sesuatunya sangat dipengaruhi oleh resiliensi yang dimiliki, dengan
demikian Efikasi Diri yang tinggi dapat menghasilkan Resiliensi yang baik. Selain itu terdapat
penelitian lain yang menyatakan hal serupa yaitu penelitian yang dilakukan oleh Bisht & Pande
(2017) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh signifikan antara kesejahteraan psikologi
dengan resiliensi istri seorang istri perwira TNI. Pada penelitian ini menunjukkan subjek yang
memiliki tingkat resiliensi tinggi yaitu sebanyak 80,1% sehingga menunjukkan bahwa istri
TNI-AD sejahtera secara psikologis karena memiliki tingkat resiliensi tinggi.
Para istri TNI-AD juga dituntut untuk mampu menghadapi segala sesuatu yang ada di
lingkungan asrama dengan melakukan berbagai cara. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan
yang diberikan oleh Fisher (dalam Damayanti, 2019) yang menyatakan bahwa istri tentara
sebenarnya telah melakukan berbagai macam cara untuk membenahi diri dan kebiasaan selama
ada suami. Pernyataan ini merefleksikan upaya yang dilakukan oleh istri TNI-AD di asrama,
yaitu dimana para istri melakukan berbagai macam cara untuk dapat mengendalikan dan
menyelesaikannya permasalahan serta tekanan yang dialami selama berada di asrama atau
ketika sedang ditinggal suami bertugas. Berbagai upaya bersama ini dapat menumbuhkan
efikasi diri pada istri TNI-AD yang pada penelitian ini pun juga menunjukkan peran signifikan
terhadap tingkat resiliensi mereka.
Keterbatasan dari penelitian yang dilakukan yaitu waktu yang dibutuhkan relatif tidak sebentar
karena subjek berada pada dua asrama yang berbeda. Kemudian di masa pandemic Covid-19
ini adanya peraturan untuk membatasi kegiatan di asrama sehingga peneliti menggunakan
media google form pada saat memberikan skala pada subjek untuk menghindari kontak fisik
yang menyebabkan waktu pengisian skala juga relatif lama. Selain itu banyaknya istri TNI-AD
yang melakukan pengisian skala berulang dengan format dan jawaban yang sama.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa adanya
pengaruh yang positif antara variabel prediktor atau variabel independent yaitu Efikasi Diri
terhadap Resiliensi pada istri TNI-AD yang tinggal di asrama.
Implikasi dari penelitian ini yaitu efikasi diri yang tinggi sangat berpengaruh terhadap resiliensi
terutama dikalangan istri prajurit TNI-AD yang tinggal di asrama. Banyak hal yang dapat
dilakukan untuk mempertahankan efikasi diri yang ada pada istri prajurit TNI-AD yang tinggal
di asrama terutama istri yang ditinggal oleh suami bertugas diantaranya adalah percaya dan
16
yakin akan kemampuan diri sendiri ketika sedang menghadapi suatu tekanan atau
permasalahan yang sulit selama berada di asrama, dapat memotivasi diri sendiri untuk
mencapai target yang telah di tentukan sebelumnya, mempertahankan kesehatan fisik ataupun
emosi, dan dapat menjalin relasi ataupun hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya.
Selain itu untuk istri yang ditinggal suami bertugas pada khususnya harus bisa menjadi
motivator yang baik bagi suami, karena tidak menutup kemungkinan suami yang pergi bertugas
memiliki perasaan cemas karena meninggalkan istri serta anaknya. Selain itu juga harus
menanamkan sikap ikhlas, tegar, tabah, bijaksana, mandiri, dan tanggung jawab. Hal-hal
tersebut dapat membuat istri prajurit TNI-AD yang tinggal di asrama tetap resilien dengan kata
lain ia mampu untuk beradaptasi di lingkungan yang baru dan mampu untuk bangkit setelah
mengalami kesulitan atau masalah selama berada di asrama. Selain itu Instansi terkait yaitu
Batalyon 514 Raider Bondowoso dan Brigade Infanteri 09 Kostrad Jember juga dapat
memberikan dukungan moril terhadap para istri TNI-AD yang tinggal di asrama baik yang
sedang ditinggal atau yang tidak sedang di tinggal suami bertugas. Memberikan bimbingan
konseling pada istri yang sedang ditinggal ataupun yang tidak sedang ditinggal suami bertugas
ke daerah rawan konflik atau daerah perbatasan, karena tak jarang suami yang pergi latihan
atau bertugas gugur di medan pertempuran.
17
REFERENSI
Apuke, O. D. (2017). Quantitative Research Methods : A Synopsis Approach. Kuwait Chapter
of Arabian Journal of Business and Management Review, 6(11), 40–47.
https://doi.org/10.12816/0040336
Aydogdu, B. N., Celik, H., & Eksi, H. (2017). The Predictive Role of Interpersonal Sensitivity
and Emotional Self-Efficacy on Psychological Resilience Among Young Adults.
Eurasian Journal of Educational Research, 17(69), 37–54.
https://doi.org/10.14689/ejer.2017.69.3
Bezdjian, S., Schneider, K. G., Burchett, D., Baker, M. T., & Garb, H. N. (2017). Resilience in
the united states air force: Psychometric properties of the connor-davidson resilience scale
(CD-RISC). Psychological Assessment, 29(5), 479–485.
https://doi.org/10.1037/pas0000370
Bisht, P., & Pande, L. (2017). Psychological well-being of the spouses of deployed and non-
deployed commissioned officers of Indian Armed Forces: A comparative study. Asian
Journal of Home Science, 12(1), 127–130. https://doi.org/10.15740/has/ajhs/12.1/127-
130
Cathlin, C. A., Anggreany, Y., & Dewi, W. P. (2019). Pengaruh Harapan Terhadap Resiliensi
Wanita Dewasa Muda Yang Pernah Mengalami Abortus Spontan. Jurnal Psikologi
Ulayat, 6, 1–13. https://doi.org/10.24854/jpu02019-106
Coşkun, A. B., & Yiğit, R. (2020). Investigation of Relationship Between Levels of Self-
Efficacy and Self-Care in Middle School Adolescents in Turkey. International Journal of
Health and Life Sciences, 6(2), 1–6. https://doi.org/10.5812/ijhls.106130
Damayanti, F. Erna. (2019). Resiliensi Istri Tentara ( TNI-AD ) Yang Tinggal di Asrama
Ketika Suami Bertugas di Daerah Konflik. Profesional Health Journal, 1(1), 9–20.
Damayanti, Fransiska Erna. (2019). Resiliensi Istri Tentara ( TNI-AD ) Yang Tinggal di
Asrama Ketika Suami Bertugas di Daerah Konflik. Profesional Health Journal, 1(1), 9–
20.
Detta, B., & Abdullah, S. M. (2017). Dinamika Resiliensi Remaja Dengan Keluarga Broken
Home. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 19(2), 71.
https://doi.org/10.26486/psikologi.v19i2.600
Djourova, N. P., Rodríguez Molina, I., Tordera Santamatilde, N., & Abate, G. (2020). Self-
Efficacy and Resilience: Mediating Mechanisms in the Relationship Between the
Transformational Leadership Dimensions and Well-Being. Journal of Leadership and
18
Organizational Studies, 27(3), 256–270. https://doi.org/10.1177/1548051819849002
Fareed, H., & Naeem, S. (2019). THE EFFECT OF DEPLOYMENT SEPARATION ON
STRESS , PSYCHOLOGICAL WELL-BEING AND RESILIENCE AMONG ARMY
OFFICERS ’ WIVES. 2(1), 303–312.
Hasanah, U., Dewi, N., & Rosyida, I. (2019). Self-Efficacy Siswa SMP Pada Pembelajaran
Model Learning Cycle 7E ( Elicit , Engange , Explore , Explain , Elaborate , Evaluate ,
and Extend ). PRISMA:Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2, 551–555.
Jatisunda, M. G. (2017). Hubungan Self-Efficacy Siswa SMP dengan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 1(2),
24–30.
Jenni, F. (2017). Fakultas dakwah dan komunikasi universitas islam negeri raden fatah
palembang 2016. 15–16.
Keeling, M., Barr, N., Atuel, H., & Castro, C. A. (2020). Symptom Severity, Self-efficacy and
Treatment-Seeking for Mental Health Among US Iraq/Afghanistan Military Veterans.
Community Mental Health Journal, 56(7), 1239–1247. https://doi.org/10.1007/s10597-
020-00578-8
Linley, P. A., & Joseph, S. (2012). Positive Psychology in Practice. Positive Psychology in
Practice, 1–770. https://doi.org/10.1002/9780470939338
Mawarpury, M., & Mirza, M. (2017). Resiliensi Dalam Keluarga: Perspektif Psikologi.
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi, 2(1), 96.
https://doi.org/10.22373/psikoislamedia.v2i1.1829
Missasi, V., & Izzati, I. D. C. (2019). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Resiliensi.
Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 2019, 433–
441.
Morgan, B. J., & Garmon Bibb, S. C. (2011). Assessment of military population-based
psychological resilience programs. Military Medicine, 176(9), 976–985.
https://doi.org/10.7205/MILMED-D-10-00433
Octaryani, M., & Baidun, A. (2018). Uji Validitas Konstruk Resiliensi. Jurnal Pengukuran
Psikologi Dan Pendidikan Indonesia (JP3I), 6(1), 43–52.
https://doi.org/10.15408/jp3i.v6i1.8150
Putri, A. L. K. (2018). Resiliensi pada Istri Prajurit TNI-AU dalam Menjalai Pernikahan Jarak
Jauh.
Resilience, C. (2019). Mediating Role of Resilience and Self-Efficacy in the Relationship
between Cognitive Emotion Regulation Strategies and Psychological Well-Being of
19
Iranian Students. Health Education and Health Promotion, 7(4), 183–190.
Rustika, I. M. (2016). Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Studi, Program Fakultas, Psikologi
Universitas, Kedokteran. Buletin Psikologi, 20(1–2), 18–25.
Sari, D. A., & Wulandari, D. A. (2015). Resiliensi Diri Dalam Menghadapi Tekanan
Kehidupan ((Studi Pada Pada Istri Anggota Tni Angkatan Darat). Psycho Idea, 13(1), 12–
19.
Subaidi. (2016). Self-Efficacy Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal ∑igma.
Universitas Madura, 1(2), 64–68.
Taormina, R. J. (2015). Adult Personal Resilience: A New Theory, New Measure, and Practical
Implications. Psychological Thought, 8(1), 35–46. https://doi.org/10.5964/psyct.v8i1.126
Terhadap, P. S. (2014). MAHASISWA. 11(1), 44–50.
Utami, C. T. (2017). Self-Efficacy dan Resiliensi: Sebuah Tinjauan Meta-Analisis. Buletin
Psikologi, 25(1), 54–65. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.18419
Williams, D. M., & Rhodes, R. E. (2016). The confounded self-efficacy construct: conceptual
analysis and recommendations for future research. Health Psychology Review, 10(2),
113–128. https://doi.org/10.1080/17437199.2014.941998
20
LAMPIRAN
21
Lampiran 1. Blueprint Skala Efikasi Diri dan Resiliensi (Sebelum Expert Judgement)
Blueprint Skala Efikasi Diri
No Aspek Aitem
Favourabel
Aitem
Unfavorable
Jumlah
Total
Aitem
1.
magnitude (tingkatan) yaitu suatu tingkat rasa
keyakinan seseorang terhadap tindakan yang
dilakukan
1, 4, 6, 7, 9 - 5
2. Strength (kekuatan) yaitu besarnya keyakinan
seseorang terhadap harapan yang dibuatnya. 2, 3, 5 - 3
3.
Generality (Generalitas) yaitu berkaitan
dengan cakupan bidang atau perilaku. Sejauh
mana individu dapat menguasai bidang atau
tugas tertentu
8, 10 - 2
Jumlah 10
Blueprint Skala Resiliensi
No Aspek Aitem
Favourabel
Aitem
Unfavorable
Jumlah
Total
Aitem
1.
Personal competence; high standard and
tenacity yaitu Aspek ini menjelaskan terkait
dengan kompetensi atau kemampuan yang
dimiliki oleh individu dimana ia mampu untuk
mencapai tujuan walaupun dalam kegagalan.
Ketika individu sedang mengalami tekanan atau
stress cenderung merasa ragu akan berhasil
dalam mencapai tujuan sehingga di butuhkan
standart yang tinggi dalam individu itu sendiri.
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
9, 10
- 10
2.
Trust in one’s instincts; tolerance of negative
affect; strengthening effect of stress yaitu
Aspek ini berhubungan dengan ketenangan
dalam bertindak. Individu yang tenang cenderung
berhati-hati dalam mengambil sikap atas masalah
yang dihadapi. Individu juga mampu melakukan
coping terhadap 21ontro dengan cepat serta tetap
fokus pada tujuan walaupun sedang mengalami
tekanan atau masalah.
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20
- 10
22
3.
Positive acceptance of change and secure
relationships yaitu Aspek ini berhubungan
dengan kemampuan menerima kesulitan secara
positif serta jika berada dalam kesulitan mampu
untuk berhubungan aman dengan orang lain.
Individu menunjukkan kemampuan untuk
menerima masalah secara positif sehingga tidak
mempengaruhi kehidupan sosial individu dengan
orang lain.
21 - 1
4.
Control and factor yaitu Aspek ini merupakan
kemampuan untuk mengontrol diri dan mencapai
tujuan. Individu memiliki 22ontrol terhadap
dirinya sendiri dalam mencapai tujuan serta
memiliki kemampuan untuk meminta dan
mendapatkan dukungan sosial dari orang lain
ketika mengalami suatu masalah.
22, 24 23 3
5.
Spiritual influences yaitu Aspek ini
berhubungan dengan kemampuan untuk selalu
berjuang karena keyakinannya pada Tuhan dan
takdir. Individu yang percaya kepada Tuhan akan
menganggap bahwa masalah yang ada
merupakan takdir dari Tuhan dan harus dilalui
dengan perasaan yang positif sehingga individu
harus tetap berjuang dalam mencapai tujuan.
25 - 1
Jumlah 25
23
Lampiran 2. Lembar Expert Judgement
Yth. Rater
Terima kasih /Bapak/Ibu/Saudara yang telah bersedia untuk menjadi rater pada skala yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini
terdiri dari dua skala, yaitu skala Self-efficacy dan skala Resiliensi.
Pada setiap skala di bawah ini akan disediakan tabel yang terdiri dari definisi konseptual variabel, definisi operasional, aspek yang di ukur, serta
tabel untuk memberikan score atau nilai. Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk memberikan penilaian pada setiap aitem skala berdasarkan sejauh mana
aitem-aitem tersebut relevan dengan konstruk ukurnya. Bapak/Ibu/Saudara, dan rekan-rekan sejawat juga dapat memberikan kritik dan saran terkait
aitem-aitem tersebut pada kolom keterangan yang telah disediakan.
Berilah penilaian terhadap aitem skala dengan memberikan nilai 1 sampai 5 pada salah satu alternatif jawaban berikut:
1 = Aitem tidak relevan dengan indikator, aspek, dan konstruk yang diukur
2 = Aitem kurang relevan dengan indikator, aspek, dan konstruk yang diukur
3 = Aitem cukup relevan dengan indikator, aspek, dan konstruk yang diukur
4 = Aitem relevan dengan indikator, aspek, dan konstruk yang diukur
5 = Aitem sangat relevan dengan indikator, aspek, dan konstruk yang diukur
Atas kesediaan dan bantuannya,saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Wieke Fardiana Yudha Agustin
Nama Rater* :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
*Harap mencantumkan gelar akademik
24
Skala Resiliensi
Definisi
konseptual
variabel
Definisi
Operasional Aspek Item Bahasa Inggris
Item Bahasa
Indonesia
F/
UF
Skoring
(1-5) Keterangan
Resiliensi:
Kemampua
n diri dari
seseorang
untuk
mempertaha
nkan
keadaan dan
fungsi
psikologisn
ya
walaupun
dalam
keadaan
tertekan
atau stress
(Bezdjian et
al., 2017).
Kemampuan diri
dari istri prajurit
TNI-AD untuk
menghadapi
situasi tempat
tinggal asrama
dan ketika
ditinggal suami
bertugas
Personal competence;
high standard and
tenacity: Aspek ini
menjelaskan terkait
dengan kompetensi atau
kemampuan yang
dimiliki oleh individu
dimana ia mampu untuk
mencapai tujuan
walaupun dalam
kegagalan. Ketika
individu sedang
mengalami tekanan atau
stress cenderung merasa
ragu akan berhasil
dalam mencapai tujuan
sehingga di butuhkan
standart yang tinggi
dalam individu itu
sendiri.
Able to adapt to change Dapat beradaptasi
dengan lingkungan
baru
F
Can deal with whatever
comes
Dapat menghadapi
segala sesuatu yang
terjadi
F
Tend to bounce back
after illness or hardship
Dapat bangkit kembali
setelah terpuruk
menghadapi
permasalahan
F
Best effort no matter
what
Selalu melakukan yang
terbaik F
When things look
hopeless, I do not give
up
Ketika segala
sesuatunya tampak
tidak ada harapan, saya
tidak menyerah
F
You can achieve your
goals
Dapat mencapai tujuan
yang diinginkan F
Prefer to take the lead
in problem solving
Lebih suka memimpin
dalam pemecahan
suatu masalah
F
Strong sense of purpose Memiliki tujuan serta
tekad yang kuat F
I like challenges Suka dengan tantangan F
25
You work to attain your
goals
Melakukan yang
terbaik untuk
mencapai tujuan
F
Trust in one’s
instincts; tolerance of
negative affect;
strengthening effect of
stress: Aspek ini
berhubungan dengan
ketenangan dalam
bertindak. Individu
yang tenang cenderung
berhati-hati dalam
mengambil sikap atas
masalah yang dihadapi.
Individu juga mampu
melakukan coping
terhadap stres dengan
cepat serta tetap fokus
pada tujuan walaupun
sedang mengalami
tekanan atau masalah.
Coping with stress
strengthens
Dapat mengelola stress
dengan baik F
Past success gives
confidence for new
challenge
Menjadikan
pengalaman masa lalu
sebagai pembelajaran
untuk menyelesaikan
tantangan baru
F
See the humorous side
of things
Melihat sisi positif dari
setiap masalah
F
Things happen for a
reason
Segala sesuatu yang
terjadi memiliki alasan
tertentu
F
Under pressure, focus,
and think clearly
Saat berada di bawah
tekanan, dapat berfikir
jernih dan fokus dalam
menyelesaikan
permasalahan
F
Not easily discouraged
by failure
Ketika menghadapi
kegagalan tidak mudah
putus asa
F
Think of self as strong
person
Percaya dan yakin
bahwa diri orang yang
kuat
F
Can handle unpleasant
feelings
Dapat mengatasi
perasaan yang tidak
menyenangkan
F
Have to act on a hunch Harus melakukan
segala sesuatu F
26
berdasarkan firasat
yang dirasakan
Pride in your
achievements
Bangga atas
pencapaian diri sendiri F
Positive acceptance of
change and secure
relationships: Aspek
ini berhubungan dengan
kemampuan menerima
kesulitan secara positif
serta jika berada dalam
kesulitan mampu untuk
berhubungan aman
dengan orang lain.
Individu menunjukkan
kemampuan untuk
menerima masalah
secara positif sehingga
tidak mempengaruhi
kehidupan sosial
individu dengan orang
lain
Close and secure
relationships
Memiliki hubungan
baik dengan
lingkungan sosialnya
F
Control and factor:
Aspek ini merupakan
kemampuan untuk
mengontrol diri dan
mencapai tujuan.
Individu memiliki
kontrol terhadap dirinya
sendiri dalam mencapai
tujuan serta memiliki
kemampuan untuk
Know where to turn for
help
Tahu harus meminta
tolong ke siapa saat
membutuhkan bantuan
F
Make unpopular or
difficult decisions
Selalu membuat
keputusan yang tidak
biasa dan sulit
UF
In control of your life Dapat mengontrol
kehidupan sendiri F
27
meminta dan
mendapatkan dukungan
sosial dari orang lain
ketika mengalami suatu
masalah.
Spiritual influences:
Aspek ini berhubungan
dengan kemampuan
untuk selalu berjuang
karena keyakinannya
pada Tuhan dan takdir.
Individu yang percaya
kepada Tuhan akan
menganggap bahwa
masalah yang ada
merupakan takdir dari
Tuhan dan harus dilalui
dengan perasaan yang
positif sehingga
individu harus tetap
berjuang dalam
mencapai tujuan.
Sometimes fate or God
can help
Percaya dan yakin
terhadap pertolongan
serta takdir tuhan
F
28
Skala Self-efficacy
Definisi
konseptual
variabel
Definisi
operasional
Aspek dan
Definisi Item Bahasa
Inggris
Item Bahasa
Indonesia F/UF
Skoring
(1-5) keterangan
Self-efficacy:
Menurut Bandura
(1982) dalam
(Keeling et al.,
2020) self-
efficacy adalah
Keyakinan
seorang individu
pada
kemampuannya
dalam melakukan
sesuatu untuk
mencapai apa
yang diinginkan
serta
mencerminkan
keyakinan dari
seorang individu
terkait dengan
kemampuannya
dalam
mengendalikan
perilakunya,
memotivasi
dirinya, serta
Keyakinan yang
ada pada diri
seorang istri
prajurit TNI-AD
untuk mampu
melakukan
sesuatu dan
mencapai apa
yang
diinginkannya,
serta mampu
untuk memotivasi
diri sendiri, dan
berhubungan baik
dengan
lingkungan
sosialnya ketika
berada di asrama.
magnitude
(tingkatan):
yaitu suatu
tingkat rasa
keyakinan
seseorang
terhadap tindakan
yang dilakukan.
I can always
manage to solve
difficult problems
if I try hard
enough
Saya mampu
menyelesaikan
masalah sulit saat
mencoba dengan
usaha yang
cukup keras
F
I am confident that
I could deal
efficiently with
unexpected events
Saya dapat
menyelesaikan
permasalahan
yang terjadi tiba-
tiba dalam hidup
saya
F
I can solve most
problems if I
invest the
necessary effort.
Saya dapat
menyelesaikan
permasalahan
dengan segala
upaya yang saya
miliki
F
I can remain calm
when facing
difficulties because
I can rely on my
coping abilities
Saya tetap tenang
ketika terjadi
suatu masalah
karena saya
yakin mampu
mengatasi
masalah tersebut
F
29
hubungan dirinya
dengan
lingkungan
sosialnya
If I am in trouble, I
can usually think
of a solution.
Saya memikirkan
solusi ketika saya
mendapat
kesulitan
F
Strength
(kekuatan):
yaitu besarnya
keyakinan
seseorang
terhadap harapan
yang dibuatnya.
If someone
opposes me, I can
find the means and
ways to get what I
want
Saya dapat
menemukan
berbagai cara
untuk mencapai
tujuan saya
meskipun
ditentang oleh
orang
F
It easy for me to
stick to my aims
and accomplish
my goals
Saya berpegang
teguh pada tujuan
saya sehingga
tujuan saya dapat
tercapai
F
Thanks to my
resourcefulness, I
know how to
handle unforeseen
situations
Saya dapat
menyelesaikan
segala
permasalahan
karena punya
banyak ide
F
Generality
(Generalitas):
berkaitan dengan
cakupan bidang
atau perilaku.
Sejauh mana
individu dapat
menguasai
When I am
confronted with a
problem, I can
usually find
several solutions.
Biasanya saya
dapat menangani
apapun masalah
yang terjadi pada
saya
F
I can usually
handle wharever
comes my way
Ketika saya
mendapatkan
masalah, saya
punya banyak ide
F
30
bidang atau tugas
tertentu
tentang cara
menyelesaikan
masalah tersebut
31
Lampiran 3. Blueprint Skala Efikasi Diri dan Resiliensi (Setelah Expert Judgement)
Blueprint Skala Efikasi Diri
No Aspek Aitem
Favourabel
Aitem
Unfavorable
Jumlah
Total
Aitem
1.
magnitude (tingkatan) yaitu suatu tingkat rasa
keyakinan seseorang terhadap tindakan yang
dilakukan
1, 4, 6, 7, 9 - 5
2. Strength (kekuatan) yaitu besarnya keyakinan
seseorang terhadap harapan yang dibuatnya. 2, 3, 5 - 3
3.
Generality (Generalitas) yaitu berkaitan
dengan cakupan bidang atau perilaku. Sejauh
mana individu dapat menguasai bidang atau
tugas tertentu
8, 10 - 2
Jumlah 10
Blueprint Skala Resiliensi
No Aspek Aitem
Favourabel
Aitem
Unfavorable
Jumlah
Total
Aitem
1.
Personal competence; high standard and
tenacity yaitu Aspek ini menjelaskan terkait
dengan kompetensi atau kemampuan yang
dimiliki oleh individu dimana ia mampu untuk
mencapai tujuan walaupun dalam kegagalan.
Ketika individu sedang mengalami tekanan atau
stress cenderung merasa ragu akan berhasil
dalam mencapai tujuan sehingga di butuhkan
standart yang tinggi dalam individu itu sendiri.
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
9, 10
- 10
2.
Trust in one’s instincts; tolerance of negative
affect; strengthening effect of stress yaitu
Aspek ini berhubungan dengan ketenangan
dalam bertindak. Individu yang tenang cenderung
berhati-hati dalam mengambil sikap atas masalah
yang dihadapi. Individu juga mampu melakukan
coping terhadap 31ontro dengan cepat serta tetap
fokus pada tujuan walaupun sedang mengalami
tekanan atau masalah.
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20
- 10
32
Lampiran 4. Data Kasar Google Form (Efikasi Diri)
No Usia lokasi kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 41 - 50
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4
3 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
5 41 - 50
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1
6 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
7 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 2 4 1 3 3 4 4
8 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4
9 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
10 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
11 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
12 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
13 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
14 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3
33
15 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3
16 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4
17 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
18 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
20 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3
21 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
22 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
23 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3
25 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3
26 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
27 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2
28 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 4 4 3 3 1 2 3 2 1 4
29 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2
30 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4
34
31 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
32 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2
33 41 - 50
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
34 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3
35 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4
36 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 2 4 3 1 4 2 4 2 3
37 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 2 3 3 4 1 3 2 3 3
39 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3
40 41 - 50
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3
41 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
42 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
43 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
44 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
45 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4
46 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3
35
47 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
48 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3
49 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3
50 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
51 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
52 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3
53 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
54 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4
55 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4
58 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3
59 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3
60 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
36
63 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
64 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
65 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
66 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
67 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2
68 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
69 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3
70 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
71 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3
72 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
73 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 3 4 4 2 3 2 2 3
74 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
75 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3
76 41 - 50
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4
77 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3
78 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
37
79 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4
80 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
81 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3
82 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
83 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
84 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
85 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
86 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3
87 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
88 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
89 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3
90 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4
91 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2
92 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
93 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3
94 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
38
95 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
96 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
97 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
98 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
99 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
100 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3
101 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3
102 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
103 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
104 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3
105 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4
106 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
107 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3
108 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
109 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
110 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3
39
111 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2
112 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
113 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
114 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3
115 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2
116 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
117 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3
118 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3
119 41 - 50
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
120 31 - 40
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3
121 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
122 41 - 50
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
123 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
124 20 - 30
tahun Asrama militer kota Y
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
125 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4
126 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 2 1 2 2 3 4 2 2 2
40
127 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
128 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3
129 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
130 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4
131 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
132 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
133 31 - 40
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
134 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
135 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Sedang di tinggal oleh
suami bertugas 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3
136 20 - 30
tahun Asrama militer kota X
Tidak sedang di tinggal
suami bertugas 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4
41
Lampiran 5. Data Kasar Google Form (Resiliensi)
No Usia lokasi kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
41 -
50
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4
2
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4
3
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4
4
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 4 3 4 1 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3
5
41 -
50
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 4 3 2 2 1 2 1 1
42
suami
bertugas
6
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
7
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
8
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3
9
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3
10
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3
43
11
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
12
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
13
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4
14
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 2 3 3
15
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3
44
16
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4
17
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
18
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3
19
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
20
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 1 4 3 4
45
21
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3
22
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3
23
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
24
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
25
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3
46
26
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
27
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2
28
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
2 1 3 2 1 4 3 2 4 1 4 2 1 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2
29
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3
30
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 2 3 4 4
47
31
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 3 4 4 3 1 2 1 3 4 4 4 4 3 2 2 3 1 4 3 4 2 3 4 2
32
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
33
41 -
50
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3
34
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3
35
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2
48
36
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 3 3 2
37
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3
38
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2
39
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3
40
41 -
50
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3
49
41
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3
42
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4
43
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4
44
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
45
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4
50
46
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2
47
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
48
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
49
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 4 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 4 4 3
50
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
51
51
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3
52
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3
53
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
54
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4
55
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4
52
56
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
57
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3
58
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3
59
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3
60
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3
53
61
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4
62
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4
63
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3
64
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3
65
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
54
66
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
67
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3
68
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2
69
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3
70
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
55
71
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
72
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 1 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4
73
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3
74
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
75
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3
56
76
41 -
50
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
77
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 4 3
78
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
79
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4
80
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3
57
81
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
82
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4
83
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3
84
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3
85
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
58
86
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3
87
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4
88
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 4 4 4 4
89
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4
90
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4
59
91
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 3
92
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
93
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3
94
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3
95
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
60
96
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3
97
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3
98
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3
99
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
100
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3
61
101
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
102
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4
103
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3
104
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3
105
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3
62
106
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3
107
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
108
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4
109
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
110
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 2 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3
63
111
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
112
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
113
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2
114
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 4 4 3
115
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 3 2 2 4 3
64
116
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
117
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4
118
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4
119
41 -
50
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
120
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4
65
121
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
122
41 -
50
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
123
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3
124
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota Y
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
125
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
66
126
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
2 2 4 2 4 4 4 4 4 1 2 2 3 1 3 4 2 2 1 3 3 2 1 2 2
127
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3
128
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3
129
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
130
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
67
131
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
132
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3
133
31 -
40
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
134
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
135
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Sedang
di
tinggal
oleh
suami
bertugas
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 3 3 3
68
136
20 -
30
tahun
Asrama
militer
kota X
Tidak
sedang
di
tinggal
suami
bertugas
3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3
69
Lampiran 6. Validitas Aiken V dan Reliabilitas Skala Efikasi Diri
No item Total S n (c-1) V Keterangan
1 68 80 0,85 Direkomendasikan
2 69 80 0,8625 Direkomendasikan
3 70 80 0,875 Direkomendasikan
4 66 80 0,825 Direkomendasikan
5 66 80 0,825 Direkomendasikan
6 57 80 0,7125 Direkomendasikan
7 65 80 0,8125 Direkomendasikan
8 64 80 0,8 Direkomendasikan
9 67 80 0,8375 Direkomendasikan
10 64 80 0,8 Direkomendasikan
Lampiran 7. Validitas Aiken V dan Reliabilitas Skala Resiliensi
No item Total S n (c-1) V Keterangan
1 65 80 0,8125 direkomendasikan
2 68 80 0,85 direkomendasikan
3 73 80 0,9125 direkomendasikan
4 63 80 0,7875 direkomendasikan
5 65 80 0,8125 direkomendasikan
6 67 80 0,8375 direkomendasikan
7 61 80 0,7625 direkomendasikan
8 70 80 0,875 direkomendasikan
9 64 80 0,8 direkomendasikan
10 72 80 0,9 direkomendasikan
11 66 80 0,825 direkomendasikan
12 51 80 0,6375 kurang
direkomendasikan
13 46 80 0,575 kurang
direkomendasikan
14 60 80 0,75 direkomendasikan
15 71 80 0,8875 direkomendasikan
16 67 80 0,8375 direkomendasikan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.873 10
70
17 63 80 0,7875 direkomendasikan
18 69 80 0,8625 direkomendasikan
19 51 80 0,6375 kurang
direkomendasikan
20 59 80 0,7375 direkomendasikan
21 65 80 0,8125 direkomendasikan
22 63 80 0,7875 direkomendasikan
23 57 80 0,7125 direkomendasikan
24 71 80 0,8875 direkomendasikan
25 74 80 0,925 direkomendasikan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.909 25
Lampiran 8. Uji Normalitas Data
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Efikasi_diri 136 100.0% 0 0.0% 136 100.0%
Resiliensi 136 100.0% 0 0.0% 136 100.0%
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 136
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.22856910
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .062
Negative -.038
71
Test Statistic .062
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Efikasi_diri .075 136 .058 .955 136 .000
Resiliensi .089 136 .011 .955 136 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 9. Uji Linieritas Data
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Resiliensi *
Efikasi_diri
Between
Groups
(Combined) 7483.787 16 467.737 18.40
5
.000
Linearity 6817.313 1 6817.313 268.2
61
.000
Deviation from
Linearity
666.474 15 44.432 1.748 .050
Within Groups 3024.147 119 25.413
Total 10507.93
4
135
Distribusi Nilai F Tabel
Df
untuk
penye
but
(N2)
Df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
119 3.9
2
3.0
7
2.6
8
2.4
5
2.2
9
2.1
8
2.0
9
2.0
2
1.9
6
1.9
1
1.8
7
1.8
3
1.8
0
1.7
8
1.7
5
72
Perhitungan Mencari F Tabel
F Tabel= (df Deviation From Linearity ; df Within Groups)
= (15 ; 119)
= 1.75
Lampiran 10. Uji Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .805a .649 .646 5.248
a. Predictors: (Constant), Efikasi_diri
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6817.313 1 6817.313 247.525 .000b
Residual 3690.621 134 27.542
Total 10507.934 135
a. Dependent Variable: Resiliensi
b. Predictors: (Constant), Efikasi_diri
73
SURAT KETERANGAN PLAGIASI
top related