pengantar teknik kimia sesi 2 pabrik kimia

Post on 23-Feb-2016

162 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia. Ir. Abdul Wahid Surhim , MT. KELOMPOK I. BRALIN DWIRATNA NURIZ ZAMAN HERMAN DINATA S. YOGI PUTRA WIRANDI AGRIAN PEBY. PABRIK PUPUK UREA Unit utilitas Unit amonia Unit urea Unit pengantongan. PENDAHULUAN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Pengantar Teknik KimiaSesi 2 Pabrik Kimia

Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

KELOMPOK I

•BRALIN DWIRATNA•NURIZ ZAMAN•HERMAN DINATA S.•YOGI PUTRA WIRANDI•AGRIAN PEBY

PABRIK PUPUK UREA

Unit utilitasUnit amonia

Unit ureaUnit pengantongan

PENDAHULUAN• Industri petrokimia adalah industri kimia

yang mengolah bahan baku minyak bumi, gas alam ataupun batubara melalui proses kimia fisika, yang menghasilkan berbagai produk kimia,baik produk petrokimia dasar/hulu,produk petrokimia antara maupun produk petrokimia hilir.

• Salah satu produk dari industri petrokimia adalah pupuk urea, yang mana akan kita bahas dalam presentasi kali ini

UNIT UTILITAS

PABRIK UTILITY ADALAH PABRIK YANG MENYEDIAKAN BAHAN BAKU DAN PENUNJANG

UNTUK KEBUTUHAN OPERASI SELURUH PABRIK PUPUK

DIANTARANYA ADALAH AIR MINUM, AIR BERSIH, AIR PENDINGIN,

,AIR PROSES, STEAM , TENAGA LISTRIK, IA/PA, NITROGEN GAS DAN MENGOLAH LIMBAH CAIR.

KEBUTUHAN INI DIHASILKAN OLEH UNIT-UNIT :

8. PENGOLAHAN AIR LIMBAH

2. PENGOLAHAN AIR

3. PEMBANGKIT UAP

4. PEMBANGKIT LISTRIK

5. AIR PENDINGIN

7. PEMISAHAN UDARA

1. WATER INTAKE

6. INSTRUMENT AIR / PLANT AIR ( IA / PA )

PENGOLAHAN AIR

TERDIRI DARI UNIT :

• PRETREATMENT.

• DEMINERALIZATION.

1. WATER TREATMENT

Unit ini mengolah air baku menjadi air bersih dengan proses ; Coagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, dan Filtrasi sehinggamenghasilkan air bersih yang mempunyai PH 7.0 – 7,5 dan kekeruhan maximal 2,0 ppm.

Penggunan Air bersih untuk :ÞAir Proses.ÞAir Pendingin.ÞAir Umpan Ketel.ÞAir Pemadam Kebakaran ( hydrant ).ÞAir minum untuk pabrik dan perumahan.

Demineralizerservice waterHydrant

ALUR PROSES

RAWWATER

PREMIX CLEAR WELL

Sand fiterA~ F

Filter WaterStorage

Potable Water

FLOCTREATER

Coag-aid CausticAlum sulfate

Water Treatment MAIN

PERUMAHANPABRIK

AGITATOR

ANAK PERUSAHAAN

MNK AKZOPIP

SKP KUNISEAL

DEMINERALIZER

UNIT DEMINERALISASI INI MEMPROSES AIR DARI F W S ( FILTER WATER STORAGE) MENJADI AIR BEBAS MINERAL ( DEMINERALIZED WATER ) UNTUK PROSES WATER.

DESIGN FWS UNTUK DI PROSES DI DEMIN ADALAH : TOTAL ANION : 51,0 PPM.TOTAL IRON ( FE +++ ) : < 0,2 PPMCARBON DIOXIDE TOTAL : 3,0 PPM.SILICA : 22,0 PPM TURBIDITY ( MG/L SIO2 ) : < 3,0 PPM.

CARBON

FILTER

CATION EXCHAN

GER

ANION EXCHAN

GER

MIX BED POLISH

ER

DEMIN WATER

PROSES DEMIN

DEMINERALIZER

CARBON FILTER

CATIONANION

MIX BED DEMINTANK

CONDENSATE RETURN

ACID CAUSTICTB. CAP. PROD : 2.200 M3 DESIGNMB. CAP. PROD : 32.000 M3 DESIGN

268 cuft: 404 cuft

PROSES YANG TERJADI : DI CATION EXCHANGER UNTUK MENGIKAT ION-ION POSITIP SEPERTI CA++ , NA+ , K+ DAN MG++ , DARI AIR DAN MELEPASION HYDROGEN ( H+ ) .

PROSES YANG TERJADI : DI ANION EXCHANGER MENGIKAT ION-ION NEGATIP SEPERTI : SO4

--, CL-,SIO3-- DAN CO3

--. DIIKAT OLEH RESIN DAN MENGGANTIKAN DENGAN ION HYDROKSIL ( OH- ).

PROSES YANG TERJADI : MIX BED POLISHER UNTUK MENGIKAT ION-ION POSITIP & NEGATIP YANG MASIH LOLOS DARI CATION DAN ANION EXCHANGERDAN JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PENGAMAN BILATERJADI KERACUNAN DARI CATION & ANION.

BFW ke 2003-U 2007-U 2007-UA

DEMIN

CONDENSATE RETURNdari Urea plant

VENT

HYDRAZINE

NH3

STEAM LS

DEAERATORPengolahan Air Umpan Ketel

2003 JT2003 JM

2002 U

2001 JT2001 JM

PEMBANGKIT LISTRIK

Unit Pembangkit Listrik ini berfungsi menghasilkan tenaga listrik adalah salah satu penunjang yang sangat penting untuk proses pembuatan pupuk di

Sumber tenaga listrik yang tersedia adalah dari :

1. Gas turbin generator Hitachi ( 2006 J ) Capasitas Power 18,350 MW Tegangan 13,6 - 13,8 KV / 50 Hz.

4. Emergency generator kapasitas 375 KW, 440 V , 50 Hz. Operasi standby auto.

3. Standby Generator 2 ( dua ) buah, generator diesel masing-masing kapasitas 750 KW.

2. Dan sebagai tenaga listrik cadangan dari PLN (Perusahaan Listrik Negara ) cap. 10 MW.

5. U P S ( Uninterupted Power Supply ).

GAS TURBIN GENERATOR HITACHI ( 2006 J )

GENERATOR STARTING TURBIN

FILTER HOUSE

CONTROL PACKAGEGEN. AUX. CONTROL

COMPRESSORREDUCTION GEAR

GAS BUANGKE WHB

GAS TURBINCOMBUSTION CHAMBER

KOMPRESOR UDARA : 16 TINGKATCOMBUSTION CHAMBER : 10 BUAHTURBIN GAS : 2 TINGKAT

GAS TURBIN HITACHI DIBUAT OLEH : HITACHI LTD. JAPANKAPASITAS DAYA : 14,89 MW. SPEED TURBIN GAS : 5100 RPMSPEED GENERATOR : 3000 RPM.LICENSI GENERAL ELECTRIC . USA. SYSTEM CONTROL MENGGUNAKAN : SPEED TRONIC CONTROL . LICENSI DARI G.E..

DATA-DATA TEHNIKMAIN

P L N ( PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA )

150 KV

13,7 KV

CB52-12

CB52-13 PLN

13,7 KV

SWITCH GEAR

TRAFO STEP DOWN

MAIN

5. AIR PENDINGIN / COOLING TOWER

Unit Air Pendingin ini mengolah air dari proses pendinginan yang suhunya 46°C menjadi 32°C,untuk dapat digunakan lagi sebagai air proses pendinginan pada Cooler-cooler ( pertukaran panas ) pada peralatan yang membutuhkan pendinginan.

Menara pendingin ini terbuat dari kerangka kayu yang kokoh dari jenis kayu Red wood yang telah diproses agar tahan air asam dan basa.

Senyawa fosfat, untuk mencegah timbulnya kerak pada pipa exchanger.

Senyawa chlor, untuk menbunuh bakteri dan mencegah timbulnya lumut pada menara pendingin.

Asam sulfate dan caustic, untuk mengatur pH air pendingin.

Dispersant, untuk mencegah penggumpalan dan mengendap kotoran -kotoran yang terdapat pada air pendingin dan mencegah terjadi fouling pada pipa exchanger.

BAHAN KIMIA YANG DI INJEKSIKAN :

46°C HW

32°C CW

EXCHANGER

MENARA PENDINGIN

PROSESIN

PROSES OUT

BASINPOMPA

PROSES COOLING WATER

PERALATAN DI COOLING TOWERID FAN : 5 BUAHPOMPA : 5 BUAHTURBIN : 2 BUAHMOTOR : 3 BUAH

BETZ 25 KBETZ 445

J - 12CL2

COOLING TOWER

2209 JAT / JBT / JCM / JDM / JEM2204 U

6. PEMISAHAN UDARA

ASP ( AIR SEPARATION PLANT)

PLANT INI MENGHASILKAN GAS NITROGEN ( N2 ) DAN OKSIGEN ( O2 )UNIT INI MEMBUTUHKAN BAHAN BAKU UDARA YANG MENGANDUNG 21% O2 ( OKSIGEN ), 78 % N2 ( NITROGEN ) DAN 1% GAS LAINNYA.

PROSES YANG DIGUNAKAN ADALAH CRYOGENIC, DIMANA UDARA DIPISAHKAN PADA COLOUM PADA KONDISI TEMPERATUR DAN TEKANAN TERTENTU, SEHINGGA O2 DAN N2 DAPAT DIPISAHKAN

7. PENGOLAHAN LIMBAH CAIRDI PABRIK PUPUK INI LIMBAH DAPAT DIKELOMPOKAN SEBAGAI BERIKUT :

1) BERACUN2) BERBAU3) BERDEBU4) BERMINYAK.

MENURUT JENISNYA : 1) PADAT 2) CAIR 3) GAS.

DI PABRIK PUPUK INILIMBAH YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SERIUS ADALAH LIMBAH CAIR YANG DIAKIBATKAN DARI BEBERAPA KONDISI : .BOCORAN DARI SUATU PERALATAN BOCORAN DARI TUMPAHAN SAAT PENGISIAN. PENCUCIAN ATAU PERBAIKAN DARI SUATU PERALATAN.

9. PENGOLAHAN AIR LIMBAH

K. BIOLOGIS

MAIN

POND SEWER

KANDUNGAN NH3 : < 50 PPM

RE USE KE W.TREATMENT

BW SAND FILTER

OILY SEPARATOR

BD CLARIFIER

BD C.TOWER UTILITY/ UREA

BD BOILER

UNIT NH 3 REMOVAL

NETRALISASI BASIN

UNIT SANITASI

SEWERPO VII

SUNGAI

PESAWAHAN

K.TAMPUNG/K.IKAN

KANDUNGAN NH3 : < 20 PPM

MAINUNIT OILY SEPARATOR 2403 L

Ammonia Removal

2404 JB2404 JC2404 JD

2404 J - AB/AC

PA

K.BIOLOGIS

BURNING PIT

P-9

MAINUNIT AMMONIA REMOVAL 2202 E

LS

VENT

OILY SEPARATOR

Ke K.Biologis

P.III A/B

UNIT AMONIA

SINTESIS • Reaksi yang terjadi dalam pembuatan ammonia adalah:• CH4(g) + 2H2O (l) 4H2 (g) + CO2 (g) – 60

kkal• ( 4/3 N2 (g) + 1/3 O2 ) + 1/6 CH4 (g) 4/3 N2(g)

+ 1/6 CO2 (g) + 1/3 H2)( g) + 32 kkal• Adsorpsi CO2 sedikit mengandung CO2,CO• Metanator CH4+H2+N2• 4H2(g) + 4/3 N2 (g) 8/3 NH3 (l) + 42 kkal

Flowsheet sederhana dari sintesis amonia

Katalitik konverter

kondenser

sirkulator

kompresorMake up gas

purge

amonia

Variabel – variable penting dalam mendesain dan mengoperasikan proses

sintesis ammonia :• Tekanan• Temperatur konverter• Laju sirkulasi gas• Temperature pengembunan ammonia• Kandungan inert dalan gas• Volume katalis• Aktivitas katalis

Tekanan

• Semakin tinggi tekanan, konversi semakin meningkat.

• Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan

Perbedaan Tekanan tinggi

• Umur katalis rendah• Kontrol temperatur

lebih sulit• Jumlah stage

kompresor lebih banyak

• Energi yang dibutuhkan lebih besar

• Perpipaan lebih kompleks

• Efisiensi kompresor lebih rendah

Tekanan rendah• Volume katalis leibh

besar• Kebutuhan akan

refrigerasi lebih besar• Laju alir gas lebih

besar• Peralatan yang

dibutuhkan lebih besar

Temperatur

• Temperatur yang tinggi akan menurunkan konversi pada kesetimbangan

Laju sirkulasi gas

• Semakin besar laju sirkulasi maka akan meningkatkan produksi karena semakin banyak reaksi yang terjadi

Temperatur pendinginan ammonia

• Temperatur kondensasi ini sangat penting untuk menetukan jumlah amonia dalam gas yang dikembalikan. Ammonia dari condenser biasanya dialirkan ke bagian penyimpanan pada suhu -28F

Kandungan inert

• Efek dari gas inert (biasanya metan dan argon) dalam loop sintesis adalah mengurangi tekanan parsial hydrogen dan nitrogen sehingga semakin besar gas inert, konversi semakin rendah

Katalis • Pada umumnya katalisyang digunakan

mengandung Al2O3 dan MgO sebagai promotor untuk daya tahan terhadap panas dan racun, dan juga CaO atau K2O untuk meningkatkan aktivitas.

• Salah satu katalis yang sering digunakan mengandung 93% Fe2O3, 3.3 % Al2O3, 0.67% MgO, 0.55% SiO2. 3.0 % CaO, dan 0.65% K2O

STATUS PRODUKSI

• Untuk memenuhi permintaan dunia akan ammonia sebagai penyedia utama dari pupuk nitrogen pertumbuhan dalam produksi ammonia sangat diharapkan.

Produksi dan distribusi dari sisi ekonomis

Faktor utama yang mempengaruhi segi ekonomi dari produksi ammonia adalah:

• lokasi pabrik, berhubungan dengan lokasi sumber bahan baku

• jenis umpan, bahan baku diharapkan memiliki biaya murah, kemurnian yang cukup, serta rasio H2:C tinggi

• derajat ekonomi recovery yang didesain di pabrik• faktor desain lainnya, seperti : endapan karbon di reformer kegagalan piping umur katalis yang rendah konsumsi panas dalam CO2 removal single-train vessel dengan ukuran yang besar

Pembuangan limbah • Dibandingkan dengan proses kimia yang lain,

produksi ammonia relative bersih, kecuali jika bahan baku yang digunakan batubara.

UNIT UREA

Pendahuluan

PHYSICAL PROPERTIES• Urea mempunyai rumus molekul

(NH2)2CO• Berat jenis 1.335 kg/m3 pada suhu

20C, titik leleh 132.6C, panas jenis 126 J/molC

• Berat molekul 60.056 gr/mol. • Bentuk fisik dari urea berupa prill,

granular.

Tabel 1. Spesifikasi produk urea

KomponenUntuk Pupuk

Untuk pemakaian di pabrik lain

Nitrogen (%wt) 46.3 46.3

water (&wr) max 0.3 0.3

Biuret (%wt) min 0.9 0.4

Ammonia (ppm) maxxx 150 100

Besi (ppm) max 2 1

Debu (ppm) max - 20

Hidrokarbon (ppm) max - 20

pH min - 6.6

KEGUNAAN • urea formaldehyde• perekat• busa• pernis• melanin• campuran makanan untuk sapi dan hewan

pemamah biak lainnya• bahan dasar pada industri farmasi• bir (proses fermentasi)

Tabel 2. Produksi Urea dan Konsumsinya

Negara / Daerah

Eropa Barat USA JepangJumlah penggunaan (%)

Pupuk 85 80 31 Penggunaan di

industri 10 10 34.5

Lain-lain 5 10 34.5Produksi (106 ton

tahun) 5.2 7.15 1.15Kapasitas (106 ton

tahun) 7.4 7.6 1.75Konsumsi (106 ton

tahun) 4.3 7.65 0.85

SINTESIS UREA• REAKSI SINTESIS PERTAMA KALI

NH3 + HCNO (NH2)2CO

• PROSES YANG DIGUNAKAN UNTUK KOMERSIAL2 NH3 (g) + CO2 (g) NH2COONH4 (l) H298 = -151

KJ/mol NH2COONH4 (l) (NH2)2CO (l) + H2O (l) H298 = 32 KJ/mol Reaksi berlangsung pada suhu 150-200C dan tekanan 250 kg/cm2

• Reaksi samping yang terjadi (Biuret)2 NH2CONH2 NH2CONHCONH2 + NH3

• Dapat terjadi karena :– waktu tinggal yang lama dalam reactor– suhu reaksi yang terlalu tinggi

Pembagian Proses

• Berdasarkan perlakukan terhadap bahan yang tidak terkonversi, proses pembuatan urea dibagi atas 3 kelompok, yaitu :– Once through process (Proses sekali lewat).– Partial recycle process (proses daur ulang

sebagian).– Total recycle process (Proses daur ulang

total)

Proses sekali lewat (Once through process)

• Dalam proses ini, karbamat yang keluar dari reaktor yang tidak terkonversi menjadi urea diuraikan menjadi gas amoniak dan karbon dioksida (pada suhu 120-165C) dengan cara melakukan pemanasan karbamat pada tekanan rendah.

• Kemudian gas-gas tersebut dipisahkan dari larutannya dan dipakai untuk menghasilkan garam-garam amonium di dalam unit yang terpisah.

• Proses yang sederhana ini menyebabkan biaya investasi paling murah dibandingkan dengan 2 proses lainnya

Proses daur ulang sebagian (Partial recycle process)

• Amonium karbamat sisa reaksi yang keluar dari reaktor didekomposisikan menjadi gas amoniak dan karbondioksida.

• Kemudian gas-gas tersebut diabsorpsi dengan menggunakan air dan dikembalikan kembali ke dalam reaktor dalam bentuk larutan.

Proses daur ulang total (Total recycle process)

• Pada proses ini, semua amonia dan karbon dioksida yang tidak terkonversi dikembalikan ke reaktor, sehingga konversi total menjadi 98%

• Total recycle process dibagi menjadi 5 bagian, berdasarkan prinsip daur ulangnya, yaitu :– Hot mixture recycle– Separated gas recycle.– Slurry recycle.– Carbamat solution recycle.– Gas Strippingif

Hot mixture recycle

• Campuran CO2, NH3 dan air ditekan dalam beberapa tahap sampai tekanan tertentu (biasanya 120-130 atm), dikondesasikan lalu dikembalikan ke reaktor.

Separated gas recycle

• Gas CO2 dipisahkan dari NH3 dan ditekan secara terpisah, kemudian dikembalikan ke reaktor.

• Keuntungan proses ini adalah konversi tidak berkurang karena air tidak ikut didaur ulang dan masalah korosi yang timbul akibat adanya amonium karbamat dapat dihindari.

Slurry recycle

• NH3 dan CO2 dipisahkan dari larutan urea kemudian dikondesasikan untuk membentuk kristal amonium karbamat.

• Kristal ini dipompakan lagi ke reaktor dalam bentuk suspensi.

Carbamat solution recycle

• Dekomposis karbamat dilakukan pada dua atau tiga tahap penurunan tekanan.

• Pada setiap tahap dilepaskan gas yang akan dikondensasikan atau diabsorpsi oleh larutan hasil kondensasi tahap sebelumnya

• kemudian larutan yang dihasilkan dikembalikan ke dalam reaktor.

Gas Stripping

• Amonium karbamat yang tidak terurai menjadi urea dilucuti dengan menggunakan gas umpan (amoniak atau karbondioksida) pada tekanan yang sama dengan tekanan reaktor sintesis urea.

• Selanjutnya gas-gas yang terambil dikembalikan ke dalam reaktor sintesa urea.

Mitsui Toatsu Process• Proses pembuatan Urea terbagi atas

empat seksi :– Seksi Sintesa– Seksi purifikasi (dekomposisi)– Seksi Recovery– Seksi Kristalisasi dan Pembutiran

Seksi Sintesa• Pada seksi ini urea dibuat dalam reaktor urea

dengan tekanan antara 200-250 atm. Reaksi: 2 NH3 + CO2 NH2COONH4

ammonium karbamatNH2COONH4 NH2CONH2 + H2O

urea

Seksi purifikasi (dekomposisi)

• Pada seksi ini urea dipisahkan dari ekses hasil reaksi reaktor urea yaitu :– urea– air– biuret– ammonium karbamat– ekses ammonia

• Semua ekses amoniak dan amonium karbamat dipisahkan sebagai gas-gas dari larutan urea dalam:– High Pressure Decomposer (HPD) – Low Pressure Decomposer (LPD)– Gas Separator.

• Prinsip proses pada seksi dekomposisi ini adalah menaikkan temperatur dan menurunkan tekanan, sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gas-gas NH3 dan CO2, menurut reaksi sebagi berikut :

NH3COONH4 2NH3 + CO2• Dekomposisi dilakukan pada suhu sekitar 120-165oC.

Selama dekomposisi urea terhidrolisa sesuai reaksi berikut :

H2O + NH2CONH2 2NH3 + CO2• Reaksi pada suhu tinggi (>160oC) menyebabkan

terbentuknya biuret, yang dapat terjadi menurut reaksi:

2NH2CONH2 NH2CONHCONH2 + NH3

Seksi Recovery• Pada seksi ini, gabungan gas NH3 dan CO2 dari

seksi dekomposisi diserap dengan air dan larutan urea, kemudian larutan dikembalikan ke reaktor.

• Peralatan yang digunakan :– High Pressure Absorber = berfungsi memurnikan

Amoniak berlebih – dikembalikan secara terpisah ke reaktor melalui:

• Ammonia Condenser• Ammonia Reservoir• Liquid Ammonia Feed Pump• Ammonia Preheater

Seksi Kristalisasi dan Pembutiran

• Larutan urea setelah dipisahkan dari karbamat di seksi dekomposisi, melalui :– crystalizer = divakumkan– centrifuge = memisahkan kristal urea – Prilling Tower = Kristal urea dikeringkan

dengan udara panas– Melter = melelehkan kristal urea – Distributor = mengalirkan lelehan tetesan

Mitsui Toatsu Process

PROSES STAMIKARBON

• Merupakan proses total recycle gas stripping dengan menggunakan gas umpan CO2.

• Proses Stamikarbon digunakan pada produksi urea di Pupuk Kaltim.

• Terdiri dari 6 tahapan :A. Persiapan bahan baku. D.Evaporasi.B. Sintesis Urea. E. Prilling & FinishingC. Resirkulasi. F. Pengolahan air

Buangan

A. Persiapan Bahan Baku

• Pencampuran gas CO2 dengan udara, dimaksudkan supaya H2 yang terkandung dalam CO2 yang terbawa dari unit amoniak dapat bereaksi dengan O2 yang terkandung dalam udara membentuk H2O di H2 konverter. H2 bersifat eksplosif sehingga berbahaya bagi jalannya proses.

• Pemisahan antara gas CO2 dengan cairan yang terbawa dari unit amoniak dengan menggunakan KO Drum.

B. Sintesa Urea• Proses stripping yaitu pelucutan hasil keluaran reaktor yang

berupa urea, amonium karbamat serta gas-gas yang tidak bereaksi, dengan CO2 umpan di HP Stripper. Pada proses stripping ini terjadi 2 hal :1. Penguraian yang hampir sempurna dari karbamat menjadi CO2 dan amoniak akibat pergeseran kesetimbangan reaksi.

2. Desorpsi serta penguapan CO2 dan amoniak hasil penguraian dan air dari larutan.

• Proses bercampurnya gas CO2 dengan amoniak untuk membentuk karbamat yang berlangsung di HP Carbamate Condenser dengan reaksi : 2 NH3 (g) + CO2 (g) NH2COONH4(l) H298 = -151 KJ/mol

• Karbamat yang terbentuk diuraikan menjadi urea dan air di reaktor, dengan reaksi :NH2COONH4 (l) (NH2)2CO (l) + H2O (l) H298 = 32 KJ/mol

C. Resirkulasi• Larutan urea karbamat yang mengalir dari bagian

bawah HP Stripper mengandung 56 % urea dan 26 % air ditambah karbamat yang tidak dapat dipisahkan. Larutan tersebut diturunkan tekananya dengan melewati exspansion valve, karena penurunan tekanan ini, sebagian karbamat terurai kembali menjadi amoniak dan CO2.

• Campuran uap dan cairan ini kemudian disemprotkan ke dalam kolom rectifying sehingga uap akan keluar dari bagian atas kolom, sementara cairan mengalir ke bawah kolom.

D. Pemekatan Urea Larutan urea selanjutnya dipekatkan sampai

konsentrasi 99,7 % dengan cara evaporasi pada unit evaporasi yang terdiri 2 evaporator.

• Di evaporator pertama larutan urea dipekatkan dari 75 % menjadi 95 %.

• Di evaporator kedua konsentrasi urea dipekatkan sehingga kadarnya 99,7 %. Setelah itu, larutan urea yang berupa lelehan dipompa keatas prilling tower.

E. PembutiranPembentukan urea prill dari larutan urea pekat. Proses ini berlangsung di menara prilling.

• Untuk menjaga kekerasan prill, maka sebelum memasuki menara prilling ini larutan urea pekat diinjeksikan dengan UFC (Urea Formaldehyde Concentrate).

• Prilling bucket menyebarkan lelehan urea ke seluruh penampang bagian atas menara. Selama tetesan jatuh dari bucket akan terjadi proses pembekuan karena dari bawah dihembuskan udara yang dihisap oleh 4 buah fan. Butiran urea padat (prill) yang ada dibagian bawah digaruk oleh scrapper, memasuki celah dan jatuh ke belt conveyor dan selanjutnya akan menuju ke gudang.

F. Pengolahan Air Buangan

• Untuk memperoleh kembali zat-zat yang terkandung dalam air buangan sehingga zat-zat tersebut dapat dikembalikan ke reaktor.

• Pengolahan air buangan menggunakan hidrolizer dan kolom desorpsi.

• Kandungan urea : N2 = 46,6 % berat minimum H2O = 0,3 % berat maxBiuret = 0,9 % berat maxFe = 2 ppm maxNH3 = 200 ppm max

UNITPENGANTONGAN

UNIT PENGANTONGAN• Seksi Pengantongan merupakan unit terakhir dari seluruh

rangkaian proses pembuatan urea. Tugas unit ini adalah memuat butiran urea ke dalam kemasan karung plastik, kemudian mendistribusikan ke sarana transportasi, dan mengatur penyimpanannya ke dalam gudang (storage). Sistem pengolahan urea di seksi pengantongan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1 Sistem pengolahan urea curah (Bulk Handling System)2 Sistem pengantongan urea (Bagging System)3 Sistem pengolahan urea kantong (Bag Handling System)

TERIMA KASIH

top related