pengamatan penyakit kelapa sawit. ipb

Post on 05-Jul-2015

387 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pengamatan kelapa sawitPerkebunan Ciomas

Kelompok:Cut Putri Ade Safrina A34080002 Rizki Pradana A34080057

Rado Puji Santoso A34080066Hida Noer Anugrawati A34080073

Dibimbing olehDr.Ir. Kikin Mutaqin Hamzah, M.Si

Dr.Ir. Supramana, M.Si

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMANFAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2011

Sejarah kelapa sawit di Indonesia

• Adrien Hallet (orang Belgia) merupakan perintis usahaperkebunan kelapa sawit di Indonesia, kemudian diikutioleh K.Schadt yang menandai lahirnya perkebunankelapa sawit di Indonesia.• Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai TimurSumatera (Deli) dan Aceh. Kemudian berlanjut di SumateraUtara, Lampung dan sekarang ini sudah tersebar luas di berbagaipropinsi lain termasuk di P. Jawa melalui proyek PIR atauperluasan usaha Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) ataupunPerseoran Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) yangkebanyakan berpusat di Sumatera Utara, dan Riau sertapembukaan lahan baru oleh perusahaan asing maupun swasta.

Bioekologi sawit

• Iklim yang cocok terletak antara 15o LU - 15o LS.• Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. • Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. • Temperatur optimal 24-28oC.• Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl.• Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses

penyerbukan.• Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik

dan subur.

Lanjutan........

• Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu.

• Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit

Penyakit sawit• Busuk Titik Tumbuh, (Erwinia sp). • Busuk Kuncup (Spear rot)• Penyakit Busuk Batang Atas (Fomex noxius)• Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma spp.)• Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang (Ceratocytis paradoxa)• Penyakit Akar (Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp)• Penyakit Antraknosa (Melanconium sp., Botryodiplodia

palmarum, dan Glomerella cingulata)• Penyakit Garis Kuning (Fusarium oxysporum)• Penyakit Busuk Tandan (Marasmius palmivorus)• Penyakit bercak cercospora (Cercospora sp)• Bercak cokelat (Curvularia maculans) • Embun jelaga (Capnodium sp)

Penyakit Kelapa sawit

yang ditemui di lapang

Penyakit Kelapa Sawit

1. Bercak Cercospora

2. Bercak Cokelat

3. Embun Jelaga

Bercak Daun CercosporaCercospora sp.

Konidium berwarna putih bening berbentuk gada terbalik dan bersekat..

Menyukai kondisi lingkungan yang lembab dengan suhu udara antara 20-24oC.

pada musim kemarau penyakit ini jarang dijumpai.

Penyebaran konidia Cercospora sp. dapat dibantu oleh angin, percikan air hujan, dan terbawa oleh serangga.

Gambar makroskopis dan mikroskopis

Gejala serangan • Daunnya berbercak coklat dengan jumlah cukup

banyak, bercak berbentuk bulat dengan diameter antara 1-5 mm dan di sekeliling bercak berwarna kuning.

• Bercak pada permukaan daun bagian bawah berwarna hitam. Pada umumnya, serangan cendawan tersebut banyak terdapat pada daun tua.

• Pada serangan berat daun akan layu dan gugur. Cendawan ini dapat menyerang tangkai daun, biji dan batang.

Pengendalaian

Pengendalian penyakit bercak daun Cercospora

• sanitasi• Penjarangan• penggunaan fungisida sesuai dosis yang• dianjurkan.

Bercak cokelat

Curvularia maculans bercak berwarna cokelat muda, lebih lebar dan kurang

memanjang serta dikelilingi oleh halo kuning jingga yang jelas

Helminthosporium incurvatum bercak cokelat yang lebih memanjang

Faktor yang mempengaruhi penyakit yaitu pertumbuhan tanaman kurang baik karena kekurangan dan kelebihan air atau hara serta varietas kelapa sawit yang rentan.

Gambar Makroskopis dan mikroskopis

Gejala serangan• Daun yang baru membuka terjadi bercak

kecil bulat, berwarna kuning pada daun, Infeksi lanjut bercak melebar dan berwarna cokelat. Bercak dikelilingi warna kuning

• Bercak yang masih muda berwarna coklat gelap berbentuk bulat (berbentuk jorong dan memanjang).,panjang bercak dapat mencapai panjang 1 cm.

• Konidia lebih banyak dihasilkan oleh bercak yang sudah berkembang (besar) kemudian konidia dihembuskan oleh angin.

Pengendalian

• Pengelolaan penyakit dapat dilakukan padatanaman pembibitan yang terjangkit serta daundaun sakit dipotong dan dibakar. Tanaman

• pembibitan juga dilindungi denganpenyemprotan pestisia.

Embun jelaga

Capnodium sp

Miselium cendawan terdapat di permukaan daun dan tidak masuk ke dalam jaringan. Untuk pertumbuhannya cendawan hanya memakan embun madu yang melekat pada daun.

Gambar Makroskopis dan mikroskopis

Gejala serangan

• Terdapat selaput hitam tipis pada permukaan daun.

• terbentuk dari hifa yang menjalin dan menenun.

• Tanaman yang di bawah naungan intensitas serangannya cenderung lebih besar.

• Embun jelaga menutupi permukaan atas daun membentuk lapisan merata yang berwarna kehitam-hitaman.

Pengendalian

• Mengurangi kelembaban kebun dengan mengatur jarak tanam.

• Memangkas daun yang terserang dan memusnahkannyaMengurangi populasi kutu daun penghasil sekresi sebagai media pertumbuhan cendawan.

• Sebelum aplikasi fungisida dilakukan pemantauan OPT, dan aplikasinya apabila diperlukan. Pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian untuk OPT kelapa sawit.

TERIMA KASIH

top related