pengadilan tata usaha negara jakarta · 2015. 5. 30. · analisis akuntabilitas kinerja 19 20-27...
Post on 02-Nov-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
18
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
JAKARTA JL. A. SENTRA PRIMER BARU TIMUR PULO GEBANG
JAKARTA TIMUR 13950
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
TAHUN – 2013
Nomor : W2.TUN1. /KU.01/I/2014 Lamp. : 1 (satu) berkas Perihal : Penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 _________________________
Memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
503/SEK/KU.01/12/2013 tanggal 16 Desember 2013 perihal tersebut pada pokok surat,
bersama ini dengan hormat disampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 dari
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, beserta lampiran berupa hard copy maupun soft
copy.
Demikian disampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya .
KETUA,
HENDRO PUSPITO, SH., M.Hum NIP.196105141986121001
T emb us an d is amp ai kan kep ad a Yt h : 1 . K ep al a B i r o P er enc an a an d an Or g an is as i Mah kamah A gu n g R ep u b l i k I nd on es i a
D i – J akar t a ; 2. Arsip
Jakarta, Januari 2014
Kepada
Yth. KETUA PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA JAKARTA Gedung Sekretariat MARI Lt. 11-12, Jl. Jenderal A. Yani Kav. 58, Jakarta Pusat
Di – J A K A R T A
______________
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA JL. A. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur 13950
Telp. (021) 4805256 Fax. (021) 4803856 Website : www.ptun-jakarta.go.id Email : admin@ptun-jakarta.go.id
KATA PENGANTAR
Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja
sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja.
Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta Tahun 2013 untuk Kementerian/Lembaga (LAKIP di
lingkungan Pemerintah Pusat), yang berisi tentang informasi
pertanggungjawaban kinerja tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian
visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta tahun 2013 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tahun 2013.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di
tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Peradilan Tata Usaha Negara, serta berguna bagi
semua pihak terkait.
Jakarta, Januari 2014
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,
HENDRO PUSPITO, SH.M.Hum
NIP.196105141986121002
i
EKSEKUTIF SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
Pengadilan Tata Usaha Negara sebagai salah satu Kekuasaan
Kehakiman sudah tidak dapat diragukan keberadaannya sebagaimana
tercantum dalam pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen.
Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Tata Usaha
Negara harus selalu berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan
prinsip-prinsip peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
Prinsip Pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu
prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci
lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan
(transparansi), hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas
tersebut disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta.
Seluruh Program Kerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
disusun berdasarkan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan
mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru 2010-2035 Mahkamah
Agung Republik Indonesia.
Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja
padaPengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
ii
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
URAIAN
TARGET
REALISASI %
.1. Peningkatan Penyelesaian Perkara
a. Jumlah perkara yang diterima dan diselesaikan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan (maksimal 4 bulan)
100%
76,8%
76,8
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
100% 100% 100
2. Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
a. Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
100% 100% 100
b. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 61,7% 61,7
c. Jumlah Penyampaian Pemberitahuan Pemang gilan Sidang Tepat Waktu
100% 100% 100
d. Jumlah Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan / Penetapan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
100% 100% 100
e. Jumlah eksekus itepat waktu
100% 100% 100
3. Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice)
Jumlah penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
100% 82,4% 82,4
4. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
a. Tersajinya kualitas Lapo- ran keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah
100% 90% 90
b. Optimalnya penyerapan anggaran
100% 94% 94
5. Program Peningkatan Sarana Dan Pra-SaranaAparatur
Tersedianya sarana dan Prasarana aparatur pengadilan
100% 96% 96
6. Program Peningkatan ManagemanPeradilanMiliter Dan TUN
- Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan Peradilan TUN
- Pemberkasan / ATK perkara in aktif
- Pengamanan Sidang
3 Perkara 260 Perkara 25 Perkara
1 Perkara
250 Perkara
25 Perkara
33
96
100
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
i ii-iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B.
C. D E.
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA VISI DAN MISI
2-5 5 6 8
F. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 9 G. INDIKATOR KINERJA UTAMA 10 H. SISTEMATIKA PENYAJIAN 13-14
BAB I I PENETAPAN DAN RENCANA KINERJA 15 A. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 15 B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 16-18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 19 A.
B. PENGUKURAN KINERJA ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
19 20-27
BAB IV PENUTUP 28 A. KESIMPULAN 28 B. SARAN-SARAN 30 C. PENUTUP 31 LAMPIRAN 1. STRUKTUR ORGANISASI 2. INDIKATOR KINERJA UTAMA 3. RENCANA KINERJA 2014 4. MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2010-2014 5. SK TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH ( LAKIP ).
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pentingnya dukungan tata kelola lembaga peradilan yang baik dalam rangka
turut menjaga dan mengawal independensi lembaga peradilan yang disertai
dengan pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntablilitas menjadi sangat
penting di era sekarang yang ditandai oleh demokratisasi dalam berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip transparansi dan
akuntabilitas merupakan suatu keharusan bagi lembaga peradilan untuk
menjaga wibawa, kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
peradilan, sebab tanpa transparansi dan akuntabilitas akan berdampak
terhadap adanya ketidakpercayaan masyarakan terhadap peradilan.
Selain diarahkan agar lembaga peradilan dapat dengan baik menjalankan
tugas-tugas pokok sebagai lembaga peradilan yaitu Menerima, Memeriksa,
Memutus dan Menyelesaikan perkara, juga diperlukan adanya dukungan tata
kelola lembaga peradilan yang baik yang memungkinkan masyarakat secara
mudah menjangkau lembaga peradilan, termasuk membuat masyarakat
mengerti dan memahami arti keberadaan lembaga peradilan. Untuk itulah
layanan-layanan prima yang diberikan dalam kerangka tata kelola lembaga
peradilan yang baik mutlak dilakukan oleh lembaga peradilan
Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
Pengadilan yang berada di bawahnya dalam Lingkungan Pengadilan
Umum,Lingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara, Lingkungan Pengadilan
Militer, Lingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi”.
1
Dengan dicantumkannya Pengadilan Tata Usaha Negara dalam konstitusi
tersebut sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Tata Usaha
Negara di Republik Indonesia sebagai salah satu Badan Kekuasaan
Kehakiman.
Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar
tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut
dinyatakan bahwa orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan
Pengadilan di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan
sejak saat itu Pengadilan Tata Usaha Negara berada dalam satu atap dalam
lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung.
Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Pengadilan Tata
Usaha Negara yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang
Pengadilan Tata Usaha Negara ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis
Pengadilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan Tata Usaha
Negara dilakukan oleh Mahkamah Agung.
Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu
prinsip pokok dalam sistem Pengadilan di dunia.Keterbukaan merupakan kunci
lahirnya akuntabilitas (pertanggung jawaban). Melalui keterbukaan
(transparansi), hakim dan pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja
pada setiap instansi pemerintah.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI
1. KEDUDUKAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
2
Pengadilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman bagi rakyat pencari keadilan mengenai Sengketa Tata Usaha
Negara sebagimana dimaksud Undang Undang Nomor 51 tahun 2009
perubahan kedua Undang Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara . Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Pengadilan
Tata Usaha Negara dilaksanakan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang berpuncak pada Mahkamah
Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta merupakan Yurisdiksi dari
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta.
2. TUGAS POKOK
Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara
orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha
negara, baik di pusat maupun didaerah sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. FUNGSI
Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut, Pengadilan
Tata Usaha Negara mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan
bagi perkara tingkat pertama.
b. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi
dan paninjauan kembali serta administrasi Pengadilan lainnya.
c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di
lingkungan Pengadilan TUN (umum, kepegawaian dan keuangan
kecuali biaya perkara).
Disamping itu dalam rangka terwujudnya pelayanan yang prima kepada para
pencari keadilan, di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam
3
melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standart Operasional
Prosedur(SOP), yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta sebagai implementasi dari Undang-Undang
No.25/2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai
berikut :
1. Kejelasan proses kerja untuk setiap proses kerja .
2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target dan pengukuran terhadap hasil
kerja dari setiap posisi .
3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi
untuk mengambil keputusan .
4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tangung
jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya .
5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi .
6. Profesionalisme personel Pengadilan dalam melaksanakan tugas dan
tangung jawab utama harus memiliki keterampilan menggunakan sistem-
sistem yang dibangun .
Kondisi-kondisi tersebut diatas secara bertahap akan membawa organisasi
menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang
menjadi salah satu tujuan Reformasi Birokrasi.
Dalam Standar Operasional (SOP) tersebut, telah diatur Standar Operasional
Prosedur tentang :
1. Penerimaan Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama .
2. Pencatatan/Registrasi perkara masuk, PMH dan PHS .
3. Pendaftaran perkara dengan pembayaran cuma-cuma (Prodeo) .
4. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli .
5. Pemanggilan para pihak berperkara, saksi/saksi ahli,.
6. Tata persidangan .
7. Penyelesaian perkara oleh Majelis Hakim .
8. Penyampaian Salinan Putusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
4
tetap.
9. Pengambilan Salinan Putusan, Penetapan oleh pihak yang berperkara.
10. Pengembalian Sisa Panjar Biaya Perkara .
11. Proses pemberkasan perkara dan minutasi .
12. Publikasi putusan (Direktori Putusan).
13. Pengarsipan berkas perkara .
14. Pengawasan Eksekusi.
15. Permohonan Banding .
16. Permohonan Perkara Kasasi .
17. Permohonan Perkara Peninjauan Kembali .
18. Penanganan Pengaduan Masyarakat.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Pengadilan Tata Usaha Negara yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama
bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di
tingkat pertama antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau
pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun didaerah sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur Organisasi /Susunan Pengadilan Tata Usaha Negara terdiri atas
Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.
1. Pimpinan Pengadilan terdiri atas seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua.
2. Hakim Anggota adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan
kehakiman.
3. Pada setiap Pengadilan Tata Usaha Negara ditetapkan adanya
Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera.
4. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara
dibantu oleh seorang Wakil Panitera dan 2 (orang) Panitera Muda yaitu
5
Panitera Muda Hukum, dan Panitera Muda Perkara. Disamping itu
Panitera dibantu oleh bebrapa orang Panitera Pengganti dan Beberapa
orang Juru Sita Pengganti.
5. Pada setiap Pengadilan Tata Usaha Negara ditetapkan adanya Sekretariat
yang dipimpin oleh oleh seorang Sekretaris.
6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil
Sekretaris dan 3 (orang) Kasubag. Yaitu Kasubag Kepegawaian, Kasubag.
Keuangan, dan Kasubag. Umum.
7. Jabatan Sekretaris Pengadilan Tata Usaha Negara dirangkap oleh
Panitera.
D. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia adalah sumber daya terpenting dalam organisasi
karena manusialah yang mampu menggerakan sumber daya lainnya sehingga
dapat berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.Untuk dapat menyelenggarakan tata kelola lembaga
peradilan yang yang baik.Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
membutuhkan sumber daya manusia yang handal.Dalam hal ini, sebagai
lembaga pemerintahan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta didukung oleh
sumber daya manusia dari Unsur Pegawai Negeri Sipil dan Honorer.
Sampai dengan 31 Desember 2013, jumlah pegawai sebanyak 94 orang dan
tenaga honorer sebanyak 9 orang yang terdiri dari 4 orang pramu caraka,
5orang satpam.
Dari keseluruhan jumlah pegawai tersebut, dapat dilihat berdasarkan golongan
/ ruang, eselonisasi, dan jenjang pendidikan. Berdasarkan komposisi
golongan, pegawai sebanyak 94orang terdiri dari atas golongan I sebanyak 1
orang, golongan II sebanyak 12 orang, golongan III sebanyak 72orang, dan
golongn IV sebanyak 9 orang.
6
Grafik 1
Jumlah PNS Berdasarkan Golongan
Sebaran pegawai berdasarkan eselonisasi ialah pejabat eselon III sebanyak 3
Orang yaitu Panitera/Sekretaris, Wakil Sekretaris, Wakil Panitera,eselon IV
sebanyak 5 orang, setingkat eselon IV 2 orang, Fungsional 25 Orang, Juru
Sita Pengganti 4 orang .
Grafik 2
Berdasarkan jenjang pendidikan, pegawai yang berpendidikan S2 sebanyak
21 orang, yang berpendidikan strata I (SI) berjumlah 54 orang, berpendidikan
D3 sebanyak4 Orang, berpendidikan sekolah menengah atas14orang, dan
yang berpendidikan Sekolah Dasar 1 orang.
7
E. VISI DAN MISI
Visi Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mengacu pada visi Mahkamah
Agung Republik Indonesia sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara
Indonesia, yaitu “ Mewujudkan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Yang Agung ”.
Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta menetapkan misi-misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan
transparansi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat.
3. Melaksanakan Pengawasan dan Pembinaan yang efektif dan efisien.
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif
dan efisien.
5. Mengupayakan tersediannya sarana dan prasarana peradilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Atas dasar Cetak Biru Pembaharuan Peradilan Tahun 2010 – 2035
dan Reformasi Birokrasiyang dicanangkan Mahkamah Agung RI,
8
maka ada 10 Karakter untuk mencapai Badan Peradi lan Yang
Agung yai tu :
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara efekti f.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara
mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN.
3. Memil iki struktur organisasi yang tepat dan manajemen
organisasi yang jelas dan terukur.
4. Melaksanakan manajemen dan administrasi yang sederhana,
cepat, tepat waktu, biaya ringan, proporsional, dan adil .
5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung
l ingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusi f bagi
penyelenggaraan peradilan.
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten
dengan kri teria obyekti f, sehingga tercipta aparat peradilan
yang berintegri tas dan profesional.
7. Didukung pengawasan peri laku, administrasi , dan keuangan
yang efekti f.
8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
9. Memil iki manajemen informasi yang menjamin akuntabi l i tas,
kredibi l i tas, dan transparansi .
10. Berbasis teknologi informasi (TI) terpadu untuk mewujudkan
peradilan yang modern.
Memang disadari bahwa untuk pencapaian Visi dan Misi tersebut tidaklah
mudah tanpa ada kemauan dan kerja keras dari para aparat Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta serta ridho dari yang Maha Kuasa.
F. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
9
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sebagai Pengadilan Tingkat Pertama
dalam melaksanakan Visi dan Misi tersebut di atas telah pula menetapkan
tujuan dan sasaran yang akan dicapai secara nyata, specifik dan terukur.
Tujuan tersebut ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta serta didasarkan pada isu-isu dan
analisis stratejik Pengadilan yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun
kedepan.
Bahwa Sasaran (target) Strategis yang dinginkan oleh Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta adalah berupa hasil yang akan dicapai secara nyata dari suatu
kegiatan (Program) yang telah ditetapkan tersebut yaitu :
1. Peningkatan penyelesaian perkara ;
2. Peningkatan tertib administrasi perkara ;
3. Peningkatan Kualitas SDM ;
4. Peningkatan Kualitas pengawasan ;
5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap putusan ;
6. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Mahkamah Agung ;
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung ;
8. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN ;
G. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Bahwa kedelapan Sasaran strategis yang diinginkan oleh Pengadilan Tata
Usaha Negara Jakarta tersebut diatas sudah dapat digambarkan Indikator
Kinerja Utama dari Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta itu sendiri, dan
dapat pula dibuat suatu perkiraan seberapa besar target yang akan dicapai
dengan penjelasan program sebagai berikut ;
1. Peningkatan penyelesaian perkara :
10
Jumlah perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta setiap tahun
mengalami pasang surut, namun hal itu tidak menjadi persoalan oleh
karena seberapa besar pun perkara yang masuk Pengadilan Tata Usaha
Negara Jakarta, maka institusi ini solid akan melaksanakan tugas sesuai
dengan tupoksinya.Dalam peningkatan penyelasaian perkara dalam setiap
tahun, maka ada 2 (dua) hal yang menjadi Indikator Kinerja dan target
yang akan dicapai yaitu :
a. Jumlah perkara yang diterima dengan target 100 % ; dan
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan target 100 % ;
2. Peningkatan tertib administrasi perkara
Indikator bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah
melaksanakan tugasnya adalah dengan melihat :
a. Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
b. Jumlah Penyampaian pemberitahuan Pemanggilan sidang tepat waktu
c. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
d. Jumlah penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu,
tempat dan para pihak
e. Jumlah penyampaian salinan putusan / salinan penetapan kepada
para pihak
f. Jumlah eksekusi tepat waktu
3. Peningkatan Kualitas SDM ;
Sumber daya manusia sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat pencari keadilan dan untuk menjamin adanya
peningkatan kualitas pelayanan dan memahami job masing-masing
pegawai dengan baik maka diperlukan adanya peningkatan SDM dan
sebagai indikatornya adalah :
a. Jumlah Pegawai yang mengikuti bimbingan Tehnis
b. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat non tehnis
11
4. Peningkatan Kualitas pengawasan ;
Pengawasan pada prinsipnya bertujuan agar suatu organisasi selalu
berjalan dengan baik sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku,
namun sekalipun ketatnya pengawasan seringkali masih juga dijumpai
adanya ketidak puasan atas pelayanan.
Adapun indikator adanya peningkatan kualitas pengawasan untuk
mengukur kinerja utama Pengadilan Tata Usaha Negara Jakartaadalah :
a. Prosentase Pengaduan yang ditindak lanjuti
b. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti
5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap putusan ;
Bahwa dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 1-
144/KMA/2010 tentang keterbukaan Informasi pada badan peradilan maka
masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari setiap
Pengadilan dan sebagai indicator pencapaian peningkatan aksebilitas
tersebut dapat diukur melalui Prosentase perkara yang dapat
dipublikasikan.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung ;
Prosentase penyelenggaraan operasional perkantoran yang berbasis
Teknologi Informasi.
6. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Mahkamah Agung ;
Untuk melaksanakan tugas pokok Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
dalam menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata
Usaha Negara perlu adanya daya dukungan managemen peradilan yang
tersedia melalui DIPA.
Untuk mengetahui DIPA tersebut dialokasikan secara benar dan optimal
maka indikator pengukurnya adalah Peningkatan Prosentase Penyerapan
anggaran;
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN
12
Bahwa dengan adanya DIPA 05, maka Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta dipercayakan untuk mementuk Pos Bantuan Hukum (Posbakum)
dan sebagai indicator kinerja bahwa DIPA 05 tersebut telah direalisasikan
secara dioptimalkan maka dapat dilihat dari penyerapan dana yang
tersedia
H. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya laporan akuntabiltas kinerja ini untuk mengkomunikasikan
pencapaian pencapaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam
tahun 2013. Capaian kinerja 2013 tersebut dibandingkan dengan penetapan
kinerja 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organsisasi. Analisa atas
capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan dapat mengindentifikasi
sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Dengan pola pikir sebagaimana tersebut di atas, sistematika Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tata Usaha
Negara jakarta disusun sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Tugas
Pokok dan Fungsi, dan Struktur Organsisasi,
keadaan sumber daya manusia, visi dan misi, tujuan
dan sasaran strategis, serta penjelasan Indikator
Kinerja Utama.
Bab II – Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Tahun 2014,
menjelaskan berbagai Program Prioritas Pengadilan
Tata Usaha Negara untuk periode tahun 2010-2014 .
Perencanaan Kinerja Tahun 2014dan Penetapan
Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
untuk Tahun 2014.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisa pencapaian kinerja
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dikaitkan
13
dengan pertanggungjawaban publik terhadap
pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2013.
Bab IV – Penutup – menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta tahun 2013, dan menguraikan rekomendasi
yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang
akan datang.
14
BAB II
PENETAPAN DAN RENCANA KINERJA
Rencana Strategis Pengadilan Tata Usaha Negara JakartaTahun 2010-2014
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-
tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan
peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang
disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam
Pembangunan Jangka Panjang (2005-2025) dan Pembangunan Jangka
menengah (PJM) tahun 2010-2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja
dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam pencapaian visi dan
misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010-2014.
A. PENETAPAN KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARAJAKARTA TAHUN 2014 Adapun Penetapan kinerja tahun 2014Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,
sebagai berikut:
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1.
Peningkatan Penyelesaian Perkara
a. Jumlah perkara yang diterima dan
diselesaikan sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan
100 %
b. Jumlah sisa perkara yang
diselesaikan 100%
2.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
a. Jumlah berkas yang diregister dan
siap disidangkan ke Majelis
100 %
b. Jumlah berkas yang diajukan 100%
15
banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
c. Jumlah Penyampaian pemberi-
tahuan Pemanggilan Sidang Tepat
Waktu
100 %
d. Jumlah Penyampaian Pemberi-
tahuan Relaas Putusan /
Penetapan Tepat Waktu, Tempat
dan Para Pihak
100%
3.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelak- sanaan Tugas Teknis Lainnya
Prosentase proses penyelesaian
perkara yang dapat dipublikasikan
100 %
4.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
a. Tersajinya kualitas laporan
keuangan yang sesuai dengan
system akuntasi pemerintah
(SAP)
100%
5.
Program Peningkatan Sarana Dan Pra-Sarana Aparatur Mahkamah Agung
Tersedianya sarana dan prasarana
aparatur pengadilan
100%
6.
Program Peningkatan Manageman Peradilan Militer Dan TUN
Pembebasan biaya perkara prodeo di
lingkungan peradilan TUN
100%
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Rencana kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus Rencana kinerja antara lain adalah
untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud
nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
16
tujuan dan sasaran Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, menciptakan tolok
ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Rencana Kinerja Tahun 2015Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, sebagai
berikut:
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1.
Peningkatan Penyelesaian Perkara
a. Jumlah perkara yang diterima dan
diselesaikan sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan
100 %
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
100%
2.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
a. Jumlah berkas yang diregister dan
siap disidangkan ke Majelis
100 %
b.Jumlah berkas yang diajukan
banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
100%
c.Jumlah Penyampaian pemberi-
tahuan Pemanggilan Sidang Tepat
Waktu
100 %
d. Jumlah Penyampaian Pemberi-
tahuan Relaas Putusan / Penetapan
Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
100%
3.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelak- sanaan Tugas Teknis Lainnya
Prosentase proses penyelesaian
perkara yang dapat dipublikasikan
100 %
4.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
b. Tersajinya kualitas laporan
keuangan yang sesuai dengan
system akuntasi pemerintah
(SAP)
100%
17
5.
Program Peningkatan Sarana Dan Pra-Sarana Aparatur Mahkamah Agung
Tersedianya sarana dan prasarana
aparatur pengadilan
100%
6.
Program Peningkatan Manageman Peradilan Militer Dan TUN
Pembebasan biaya perkara prodeo di
lingkungan peradilan TUN
100%
18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-
masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator
kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran
yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2013 ini. Dari 6
(enam) sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan indikator
kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakartatelah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di
masa yang akan datang.
A. PENGUKURAN KINERJA
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN%
.1. Peningkatan Penyelesaian Perkara
c. Jumlah perkara yang diterima dan diselesaikan sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan
(maksimal 4 bulan)
100%
76,8%
76,8
d. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
100% 100% 100
2. Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
f. Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
100% 100% 100
g. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 61,7% 61,7
19
h. Jumlah Penyampaian
PemberitahuanPemang
gilan SidangTepat Waktu
100% 100% 100
i. Jumlah Penyampaian
Pemberitahuan Relaas
Putusan/ Penetapan
Tepat Waktu, Tempat
dan Para Pihak
100% 100% 100
j. Jumlah eksekusi tepat
Waktu
14 Perkara 14 Perkara 100
3. Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice)
Jumlah penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
250 Perkara
206 Perkara
82,4
4. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
c. Tersajinya kualitasLapo-
ran keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah (SAP)
100% 90% 90
d. Optimalnya penyerapan anggaran
100% 94% 94
5. Program Peningkatan Sarana Dan Pra-Sarana Aparatur Mahkamah Agung
Tersedianya sarana danPrasarana aparaturpengadilan
100% 96% 96
6. Program Peningkatan Manageman Peradilan Militer Dan
TUN
- Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkunganPeradilan TUN
- Pemberkasan/ATK perkara in aktif
- Pengamanan Sidang
3 Perkara 260 Perkara 25 Perkara
1 Perkara
250 Perkara
25 Perkara
33
96
100
B. ANALISISAKUNTABILITAS KINERJA
Pada akhir tahun 2013, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakartatelah
melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun
seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat,
sebagai berikut :
20
1. Peningkatan Penyelesaian Perkara
Sasaran Strategis Peningkatan Penyelesaian Perkara merupakan suatu
wujud Pelayanan perkara cepat yang menjadi kebutuhan masyarakat,
dalam hal ini para pencari keadilan mendapatkan access to justice yang
baik. Sasaran strategis ini memiliki 2 (dua) Indikator Kinerja dengan target
dan realisasi yang terlihat pada table di bawah ini :
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah Perkara yang diterima dan diselesaikan sesuai dengan Standar Operasional
100 % 76,8 % 76,8
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100
a. Sesuai dengan SOP, penyelesaian perkara yang masuk/diterima oleh
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta harus di selesaikan (putus) dalam
waktu maksimal 4 bulan. Sisa perkara tahun 2012 sebanyak 91 perkara
dan pada tahun 2013perkara yang masuk/diterima sebanyak 228perkara
sedangkan perkara yang sudah diputus selama tahun 2013sebanyak 246
perkara, sehingga tahun 2013 sisa perkara sebanyak 73 perkara, yang
mana dapat diselesaikan (diputus) tepat waktu sebesar 76,8 %.Tidak
memenuhi target penyelesaian sebanyak 7 perkara atau 9,4 % terdiri dari:
- 1 perkara yang didaftar bulan Juli 2013 belum di putus sampai dengan
31 Desember 2013.
- 6 Perkara yang didaftar bulan Agustus 2013 belum di putus sampai
dengan 31 Desember 2013
b. Tahun 2013Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mempunyai target
penyelesaian sisa perkara tahun 2012sebanyak 92 perkara. Target
tersebut dapat diselesaikan seluruhnya artinya telah sesuai dengan terget
yang ingin dicapai yaitu 100 %.
21
Tabel penyelesaian Perkara
SATKER
PERKARA
SISA TAHUN 2012
MASUK TAHUN 2013
PUTUS TAHUN 2013
SISA TAHUN 2013
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
91 228 246 73
Sisa perkara berjumlah 73 terdiri dari :
- Perkara yang belum mencapai batas waktu yang ditetapkan SOP (4
bulan) karena perkara-perkara tersebut didaftar antara bulan
September sampai dengan desember 2013 sebanyak 66 perkara.
- Perkara yang memang melebihi batas penyelesaian yang di tetapkan
SOP (4 bulan), seperti yang telah di jelaskan sebelumnya sebanyak 7
Perkara.
2. Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
100% 100% 100
b Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang di sampai kan secara lengkap
100% 61,7% 61,7
22
c Jumlah Penyampaian Pemberitahuan Pemanggilan SidangTepat Waktu
100% 100% 100
d Jumlah PenyampaianPemberitahuan Relaas Putusan/ PenetapanTepat waktu Tempatdan Para Pihak
100% 100% 100
e Jumlah eksekusi tepat waktu 100 % 100 % 100
a. Perkara didaftar oleh pihak Penggugat selanjutnya diregister pada
tahun 2013 yaitu sebanyak 228 perkara telah dapat disidangkan oleh
majelis hakim seluruhnya artinya dari target yang ditetapkan sebesar
100 % seluruhnya dapat di penuhi dengan baik.
b. Tahun 2013 Pengajuan perkara banding, kasasi, dan PK sebanyak
282 perkara telah diadministrasikan secara baik dan disampaikan ke
pengadilan Tinggi (untuk banding) dan Mahkamah Agung (untuk
Kasasi dan Peninjauan Kembali) sebanyak 174 perkara, terdapat sisa
perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang belum di
sampaikan ke Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung sebanyak 82
perkara, atau target terpenuhi sebesar 61,7 % dari target yang
diinginkan yaitu 100 %, maka target yang tidak terpenuhi sebesar 38,3
%, hal tersebut di karenakan masa tenggang waktu belum memenuhi
syarat untuk pengiriman berkas menurut ketentuan Undang-Undang.
c. Perkara yang didaftarkan oleh Penggugat kemudian di register,
selanjutnya setelah siap disidangkan maka dilakukan pemanggilan
sidang melalui surat tercatat, target yang ingin dicapai dalam hal ini
adalah terpenuhinya pemanggilan sidang terhadap perkara yang telah
didaftarkan seluruhnya atau target 100 %, dari perkara yang
didaftarkan sebanyak 228 perkara telah dilakukan pemanggilan sidang
sebesar 100%, indikasinya adalah tidak adanya komplain dari pihak
23
Penggugat maupun Tergugat yang berpekara mengenai pemanggilan
sidang dari awal sidang sampai putusan.
d. Terhadap putusan maupun penetapan terhadap suatu perkara
disampaikan kepada pihak penggugat maupun tergugat dapat
dilaksanakan 100 % dari target yang ditetapkan.
e. Permohonan eksekusi yang dilakukan pihak yang berperkara dapat
selesaikan sebanyak 14 perkara yang mengajukan permohonan
eksekusi dari 14 perkara yang diajukan artinya pencapaian kinerja
adalah sebesar 100 % dari target yang ditetapkan sebesar 100 %.
3. Peningkatan Aksesi bilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To
Justice)
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
250 Perkara
206 Perkara
82,4
Pada tahun 2013 Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mempunyai
target penyelesaian publikasi perkara-perkara yang telah di putus baik
melalu pemberitahuan melalui pos, maupun upload di internet www.ptun-
jakarta.go.id. Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
kemudahan untuk mengakses hasil putusan. Dari target yang ditetapkan
sebanyak 250 perkara yang dapat di realisasikan penyelesaiannya
sebanyak 206 perkara artinya pencapaian kinerja sebesar 82,4 %.
Grafik 5 : Peningkatan Tertib Administrasi Perkara dan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan
24
4. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Tersajinya kualitas Laporan keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah (SAP)
100 % 90 % 90
b. Optimalnya penyerapan anggaran 100% 94% 94
a. Laporan Keuangan selama ini dibuat dengan menggunakan Aplikasi
yang disediakan oleh Departemen Keuangan yaitu program aplikasi
SAKPA (Sistim Akuntansi Pengguna Anggaran). Selama tahun 2013
telah dibuat laporan keuangan yaitu Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Triwulanan, Laporan Semester, terdapat beberapa koreksi
kesalahan dari penerima laporan dalam hal ini KPPN sebagai kantor
binaan dalam hal penyajian laporan keuangan tetapi koreksi kesalahan
tersebut dapat di tindak lanjuti sampai tidak terdapat kesalahan.
Sehingga apabila diukur dengan persentase kinerja maka kira-kira
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah menyelesaikan 90% dari
target 100 % dalam hal penyajian laporan keuangan,10% tidak
25
terpenuhinya target dikarenakan koreksi/kesalahan, dan adanya
keterlambatan pengiriman.
b. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mempunyai target penyerapan
anggaran pada tahun 2013 sebesar Rp. 11.136.378.000,- dan
realisasi yang dicapai adalah sebesar Rp. 10.515.892.162,- atau 94% .
5. Program Peningkatan Sarana Dan PraSarana Aparatur Mahkamah
Agung
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a Tersedianya sarana dan Pra sarana aparatur pengadilan
100% 96% 96
Tersedianya sarana dan prasarana Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta tidak terlepas dari anggaran yang dapat diserap, pada tahun 2013
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mendapat anggaran pengadaan
sarana dan prasarana aparatur sebesar Rp. 2.078.535.000,- dan dapat
terserap sebesar Rp.1.989.241.120,- atau capaian realisasi penyediaan
sarana dan prasarana aparatur pengadilan adalah sebesar 96%.
6. Program Peningkatan Manageman Peradilan Militer Dan TUN
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a
b c
Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan Peradilan TUN Pemberkasan / ATK perkara in aktif Pengamanan sidang
3 Perkara
260 Perkara
25 Perkara
1 Perkara
250 Perkara
25 Perkara
33
96
100
Berdasarkan DIPA Tahun 2013Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
mendapatkan dana prodeo sebesar Rp. 1.000.000 ,-. Anggaran ini baru
terserap sebanyak 1perkara atau anggaran terserap Rp. 350.000,- kinerja
yang telah di laksanakan sebesar 65 % dari target yang diinginkan 100 %.
26
Dengan demikian untuk indiktor kinerja belum mencapai target, apabila
target tersebut didasarkan pada anggaran yang tersedia dalam DIPA,
tetapi apabila target tersebut didasarkan pada apakah seluruh
permohonan perkara prodeo telah dilayani oleh Pengadilan Usaha Negara
Jakarta, ternyata seluruh permohonan perkara prodeo telah dapat dilayani
oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
27
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
1. Laporan Akuntabi l i tas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Pengadi lan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2013 ini
menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai
target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian
strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) maupun anal isis kinerja berdasarkan tujuan dan
sasaran.
2. Secara umum hasi l capaian kinerja sasaran telah dapat
memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah
di tetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target
dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2013.
3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta dilaksanakan dengan tertib sesuai
dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI nomor :
KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola
Bindalmin, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki /
disempurnakan, selain i tu Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta dalam rangka ingin terwujudnya pelayanan prima
kepada para pencari keadilan, dalam melaksanakan tugasnya
juga berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang telah didiskusikan dengan bagian terkai t dengan analisa
beban kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua
28
Pengadi lan Tata Usaha Negara Jakarta sebagai implementasi
dari Undang-Undang No.25/2009 tentang Pelayanan Publ ik ;
4. Penyelesaian perkara pada tahun 2013 pada Pengadi lan Tata
Usaha Negara Jakarta telah memenuhi target dan berhasil
dengan baik, dari jumlah sisa perkara tahun 2012 sebanyak 9 1
perkara, di tambah dengan perkara yang di terima tahun 2013
sebanyak 228 perkara sehingga perkara yang di tangani oleh
Pengadi lan Tata Usaha Negara Jakarta berjumlah 319 perkara,
dari jumlah sebanyak 319perkara tersebut telah berhasil
diselesaikan sebanyak 246perkara sehingga sisa perkara pada
akhir tahun 2013 sebanyak73 perkara Sisa perkara tersebut
bukan berarti kinerja t idak terpenuhi melainkan karena perkara
tersebut belum sampai batas maksimal penyelesaian perkara
sesuai SOP yai tu 4 bulan : seperti perkara-perkara yang
didaftarkan pada bulan September, Oktober Nopember dan
Desember Tahun 2013,seperti dalam grafik 4.
5. Dalam hal pelaksanaan anggaran, secara umum tidak terdapat
hambatan dan kendala, akan tetapi secara khusus ada sediki t
kendala, yaitu mengenai pelaksanaan anggaran untuk operasional
persidangan masih terdapat kendala belum adanya petunjuk pelaksanaan
penggunaannya.
6. Secara umum tujuan, sasaran dan program kerja pelayanan peradilan di
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat dilaksanakan dengan baik,
namun demikian capaian yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan,
guna merespon tuntutan pelayanan publik yang semakin meningkat.
Sangat disadari bahwa peningkatan kualitas pelayanan peradilan belum
mampu memenuhi semua tuntutan berbagai pihak.Namun setidaknya,
29
dengan adanya Standar Pelayanan Peradilan ini merupakan salah satu
perwujudan nyata perbaikan kinerja dan pelayanan yang berkesinambungan
di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
B. SARAN - SARAN
1. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta kelas I.
2. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran
selanjutnya.
3. Meningkatkan alokasi dana anggaran (DIPA) untuk Langganan Daya Dan
Jasa khusus untuk pembayaran tagihan Listrik, sehingga dapat menunjang
kelancaran operasional baik dibidang administrasi perkara maupun
dibidang administrasi umum.
4. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap
seluruh aparat Pengadilan TUN yang berkesimbungan guna meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang Profesional dan berintegritas tinggi, diantaranya
diklat bagi pengelola website pengadilan, diklat keterbukaan informasi publik
bagi petugas dan penanggung jawab informasi publik, sosialisasi-sosialisasi
kebijakan pelayanan publik bagi pimpinan dan unsur pembantu pimpinan
pengadilan, serta diklat-diklat lainnya.
5. Dalam rangka mendukung dan meningkatkan kualitas pelayanan peradilan
dari aspek sarana dan prasarana dibutuhkan ketersidaan sarana dan
prasarana, misalnya : mesin fotocopy, mesin scanner dokumen, penambahan
jaringan internet, buku-buku register khusus untuk pelayanan informasi publik,
pembangunan dan penataan ruang pendaftaran perkara berbasis one stop
services, dan lain sebagainya.
6. Dalam menyongsong visi mewujudkan Peradilan Tata Usaha Negara Jakarta
yang agung, diharapkan kedepan dapat dikembangkan program peradilan
30
berbasis teknologi informasi, misalnya dengan dimungkinkannya pendaftaran
gugatan secara on line, digitalisasi register dan berkas perkara, yang
semuanya bermuara pada system yang terintregrasi secara nasional.
C. PENUTUP
Demikian Laporan Akuntabilitas Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakartasebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2013.
Realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras
dari semua unsur yang terkait, mulai dari Pimpinan, para Hakim, Pejabat
Struktural dan Fungsional serta seluruh staf, yang telah berupaya seoptimal
mungkin untuk mencapai target sesuai program kerja yang telah tersusun;
Kami menyadari masih ada beberapa program kerja yang belum dapat
diselesaikan sesuai dengan target yang diprogramkan. Akan tetapi secara
umum pelaksanaan tugas pokok menunjukkan angka cukup memuaskan,
sebagaimana uraian dalam laporan ini.
Jakarta, Januari 2014
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
HENDRO PUSPITO, SH.M.Hum NIP.19610514 198612 1 002
31
LAMPIRAN - LAMPIRAN
RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA TAHUN 2010 - 2014
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2010 2012 2012 2013 2014
1. Peningkatan Penyelesaian Perkara
a. Jumlah perkara yang diterima dan diselesaikan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
100 % 100% 100% 100% 100%
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan 100 % 100% 100% 100% 100%
2.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
a. Jumlah berkas yang diregister dan siap
disidangkan ke Majelis 100 % 100% 100% 100% 100%
b. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi
dan PK yang disampaikan secara lengkap 100 % 100% 100% 100% 100%
c. Jumlah Penyampaian pemberitahuan
Pemanggilan Sidang Tepat Waktu 100 % 100% 100% 100% 100%
d. Jumlah Penyampaian Pemberitahuan Relaas
Putusan / Penetapan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
100 % 100% 100% 100% 100%
e. Jumlah eksekusi tepat waktu 100 % 100% 100% 100% 100%
3. Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice)
Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 100 % 100% 100% 100% 100%
4.
Program Dukungan ManajemenDan PelaksanaanTugasTeknisLainnya
a. Tersajinya kualitas laporan keuangan yang
sesuai dengan system akuntasi pemerintah (SAP)
100 %
100 % 100%
100 %
100 %
b. Optimalnya penyerapan anggaran
100 %
100 %
100 %
100 % 100%
5.
Program Peningkatn Sarana Dan Pra-Sarana Aparatur MahkamahAgung
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur pengadilan
100 %
100 %
100 %
100 % 100%
6.
Program Peningkatan Managemen Peradilan Militer Dan TUN
Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan peradilan TUN
5 Perkara
5 Perkara
5 Perkara
5 Perkara
5 Perkara
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
No.
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
1.
Peningkatan Penyelesaian Perkara
a. Jumlah perkara yang diterima dan diselesaikan sesuai dengan SOP yang ditetapkan
Perbandingan antara perkara yang diterima dan jumlah perkara yang diputus
Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
Perbandingan antara jumlah perkara Sisa tahun sebelumnya dengan jumlah perkara yang diputus
Majelis Hakim Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
2.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
a. Jumlah berkas yang deregister dan siap disidangkan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkara yang diterima dengan berkas perkara yang disidangkan
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
b. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang dikembalikan PT dan MARI
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan
c. Jumlah Penyampaian
pemberitahuan Pemanggilan Sidang Tepat Waktu
Perbandingan antara persidangan dengan pemanggilan
Jurusita Pengganti
Laporan Bulanan
d. Jumlah Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan / Pene-tapan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
Perbandingan antara putusan dan pemberitahuan putusan
Jurusita Pengganti Laporan Bulanan
e. Jumlah eksekusi tepat waktu
Perbandingan antara permohonan Eksekusi dengan Eksekusi
Ketua Pengadilan Laporan Bulanan
3.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
Perbandingan prosentase proses putusan perkara yang sudah diminutasi dan dapat didownload di website Pengadilan Tingkat Pertama
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4.
Program dukungan manajemendan Pelaksanaan tugas teknis lainnya
a. Tersajinya kualitas laporan
keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah ( SAP)
Perbadingan penyelesaian laporan pelaksanaan anggaran sesuai standar.
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
b. Optimalisasi penyerapan anggaran
Perbandingan Prosentase Anggaran yang tersedia dengan Realisasi anggaran
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur pengadilan
Prosentase sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan peradilan berbasis teknologi
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
6.
Program Peningkatan Manageman Peradilan Milite rdan TUN
Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan peradilan TUN
Jumlah perkara prodeo yang diterima berdasarkan jumlah dana yang tersedia
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Lampiran IA1/2-2
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, danakuntabelsertaberorientasipadahasil, kami yang bertandatangandibawahini:
Nama : WAHIDIN, SH.MM. Jabatan : Panitera / Sekretaris
Selanjutnya di sebut pihak pertama
Nama : HENDRO PUSPITO, SH.MH. Jabatan : Ketua Selaku atasan langsung pihak pertama
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak Pertama Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervise yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, Januari 2014 KETUA, PANITERA/SEKRETARIS,
HENDRO PUSPITO, SH,MH. W A H I D I N, SH.MM.
Nip. 196105141986121002 NIP. 195808111983031005
DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUN 2014
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1.
Peningkatan Penyelesaian Perkara
a. Jumlahperkara yang diterima dan
diselesaikan sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan
100 %
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan 100%
2.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
a. Jumlah berkas yang deregister dan
siap disidangkan ke Majelis
100 %
b. Jumlah berkas yang diajukan
banding, kasasidan PK yang
disampaikan secara lengkap
100%
c. Jumlah Penyampaian pemberi-
tahuan Pemanggilan Sidang Tepat
Waktu
100 %
d. Jumlah Penyampaian Pemberi-
tahuan Relaas Putusan /
Penetapan Tepat Waktu, Tempat
dan Para Pihak
100%
3.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelak- Sanaan Tugas Teknis Lainnya
Prosentase proses penyelesaian
perkara yang dapat dipublikasikan
100 %
4.
Program Dukungan Manajemen Dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya
c. Tersajinya kualitas laporan
keuangan yang sesuai dengan
system akuntasi pemerintah ( SAP)
100%
5.
Program Peningkatan Sarana Dan Pra-Sarana Aparatur Mahkamah Agung
Tersedianya sarana dan prasarana
aparatur pengadilan
100%
6.
Program Peningkatan Manageman Peradilan Militer Dan TUN
Pembebasan biaya perkara prodeo di
lingkungan peradilan TUN
100%
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA JL. SENTRA PRIMER BARU TIMUR, PULO GEBANG, JAKARTA TIMUR. 13950.
TELP.(021) 4805256.FAX.(021) 4803856. website : www.ptun-jakarta.go.id
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA NOMOR : W2.TUN.1/ /PS.00/XII/2013
TENTANG
PENUNJUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAHDI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA KetuaPengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Menimbang : a. Bahwadalamrangkamengoptimalkanpembuatan, penyusunandanpeyampaianinformasidalamBentukLaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah (LAKIP) tahun 2013, makaperlu di bentuktimpenyusunan LAKIP di PTUN Jakarta ;
b. Bahwanama-nama yang tercantumdalamlampiran-lampiranini di pandangmampuuntukmelaksanakantugastersebut ;
Mengingat : 1. InstruksiPresiden No. 7 tahun 1999 tentangLaporan;
2. InstruksiPresiden No. 5 tahun 2004 tentangPercepatanPemberantasanKorupsi;
3. PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara No. 09/M.PAN/05/2007 tentangPedomanPenyusunanIndikasiKinerjaUtama di lingkunganInstansiPemerintah;
4. PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara No. 20/M.PAN/II/2008 tentangPedomanPenyusuanIndikatorKinerjaUtama ;
5. PeraturanMenteri Negara PendayagunaanAparatur Negara No. 29 tahun 2010 tentangPedomanPenyusunanPenetapanKinerjadanPelaporanAkuntabilitasKinerjaIntsatansiPemerintah ;
M E M U T U S K A N : Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim PenyusunanLaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah (LAKIP) yang namanyatercantumdalamlampirankeputusanini;
Kedua : Melaksanakantugasinidenganpenuhtanggungjawab ;
SALINAN : SalinanKeputusaninidiberikankepada yang bersangkutanuntukdiketahuidandilaksanakansebagaimanamestinya ;
Ditetapkan di : Jakarta PadaTanggal : Desember2013 K e t u a, HENDRO PUSPITO, SH., M.Hum NIP. 19610514 198612 1 001
Tembusandiasmpaikankepadayth : 1. SekretarisMahkamahAgung RI. 2. DirekturJenderalBadanPeradilanMiliterdan Tata Usaha Negara. 3. KetuaPengadilanTinggi Tata Usaha Negara Jakarta. 4. Pertinggal.
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA JL. SENTRA PRIMER BARU TIMUR, PULO GEBANG, JAKARTA TIMUR. 13950.
TELP. 4805256. FAX. 4803856. website : www.ptun-jakarta.go.id
LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA NOMOR : W2.TUN.1/ /PS.00/XII/2013 TANGGAL : Desember 2013.
DAFTAR NAMA TIM
Ditetapkan di : Jakarta PadaTanggal : Desember2013. K e t u a, HENDRO PUSPITO, SH.,MHum. NIP. 19610514 198612 1 001
NO NAMA JABATAN
KETERANGAN DINAS TIM
1. HENDRO PUSPITO, SH., MH Ketua Pembina
2. H. UJANG ABDULLAH, SH., M.Si Wakil Ketua Penasehat
3.
WAHIDIN, SH., MM
Pansek Penanggung Jawab
4. DIDI SUNARDI, SH., MH Wapan Ketua
5. ONO HARYONO, SE Wasek Wk. Ketua
6. Dra. DIANA Panmud Hukum Sekretaris I
7. EMY KUSUMAWATI, SH Panumud Perkara Sekretaris II
8. MURWANTI, SH Ka.Sub.Bag.Keu Anggota
9. SUPARNO, SH Ka.Sub.Bag.Um Anggota
10. MILATUL KHANIFAH, SH Ka.Sub.Bag. Kepegawaian
Anggota
11. HERI SUSANTO, SH Staf Kepan. Perkara Anggota
12. SRI MUKAROMAH, SH Juru Sita Pengganti Anggota
13. TRI BHAKTI ADI, SH. Juru Sita Pengganti Anggota
14. SUPRAPTI, SH Staf. Kepan. Perkara Anggota
15 SALOMO F. SIMANDJUNTAK, ST Staf.Sub.Bag.Um Anggota
16. SUMAJA, SH Staf. Sub.Bag.Kepeg Anggota
17. TRIE ENDAH DAHLIA, A.Md Staf. Kepan. Hukum Anggota
18. BAGUS NURHADI WIDJOYO Staf. Kepan. Hukum Anggota
1. INDARYADI, SH., MH2. NUR AKTI, SH, MH.3. I NYOMAN HARNANTA, SH, MH4. AMIR FAUZI, SH.MH.5. HUSBAN,SH, MH6. ANDRY ASANI, SH.MH.7. HARYATI, SH.MH.8. ELISABETH I.E.H.L TOBING, SH.M.Hum9. FEBRU WARTATI, SH.MH10. TRI CAHYA INDRA PERMANA, SH., MH11. TEGUH SATYA BHAKTI, SH., MH
KA.SUB.BAG.KEPEGAWAIANMILATUL KHANIFAH, SH.
STAF SUB BAG UMUM1. DIANA LAILA, SH. 1. SLAMET SUGIARTO.
2. HARRY MARANGKUP TUA, S.Sos.3. FRANZISKA JUNITA HARJIMAN
4. BAGUS NURHADI WIDJOYO 4. GENDRO WISNUBROTO.5. LUDDIMIN, SH.6. M. SALOMO F SIMANJUNDTAK, ST.7. MOLANA YUSUF.8. MUSTOPA.
PANITERA PENGGANTI JURU SITA PENGGANTI 9. PURWOYO.1. Hj. YENI YEANIWILDA, SE.SH.MH. 9. YUSUF AMIN, SH. 18. YULIANTI, SH. 1. TRI BHAKTI ADI, SH. 10. SUKARNADI.2. PARDOMUAN SILALAHI, SH. 10. ERINA SORAYA, SH. 19. ANITHA SYAHRINI, SH. 2. SRI MUKAROMAH, SH. 11. SUGENG SISWOYO.3. ROSMANI, SH 11. Hj. SRI SUHARTININGSIH, SH.MH. 20. M. IQBAL AROZA, SH. 3. RISMA HUTAJULU, SH. 12. ABDUL KODIR.4. Dra. ENI NURAENI 12. INDUN NAWANG WULANDARI, SH. 21. KISWONO, SH. 4. ARMENSIUS SIPAYUNG, SH.5. NINIK SULISTYANINGSIH, SH. 13. SRI HARTANTO, SH. 22. MUHAMAD SOLEH, SH.6. AGUS WIDADA, SH. 14. NANANG DAMINI. SH. 23. SALAMUDIN, SH.7. PERJON SIAHAAN, SH. 15. DIAH KUAMALA DEWI, SH. 24. MARIA MAGDHALENA HUTAPEA, SH.8. ROMLAH, SH. 16. JUMARTA, SH. 25. MULYATI, SH.
17. TITIN RUSTINIH, SH.
7. PRASETYO WIBOWO, SH.8. PUTRI PEBRIANTI, SH.9. IVAN PAHLAVIA ISLAMY, SH.10. SEPTIA PUTRI RIKO, SH.
CALON HAKIM1. LUSI HARYMULIANTI, SH.2. ANDHY MARTUARAJA, SH.3. AVERROES, SH.4. ICHSAN EKO WIBOWO, SH.5. MIFTAH SAAD CHANIAGO, SH.6. LIZAMUL UMAM, SH.
KETUAHENDRO PUSPITO, SH.M.Hum.
WAKIL KETUAH. UJANG ABDULLAH, SH.M.Si
PANITERA / SEKRETARIS
STAF KEPANIT ERAAN HUKUM
WAHIDIN, SH.MM.
WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS
6. IKA SALAHUDDIN, SE.
1. SUMAJA, SH.2. METTI SUSANTI3. DEWI AQUA K, SH.4. M. AGAM ALJERNIH.
3. SRIWIDATI, SH.
7. RIEN RAY HANNAH NOOR, SH.
STRUKTUR - ORGANISASIPENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA
MURWANTI, SH.KA.SUB.BAG.UMUM.
SUPARNO, SH.
HAKIM
7. LIA UTAMI NAWANGSIH, SE.
1. NURWITA, AMD.2. DEWI PURYANIH.
4. NANIK SETYORINI.
2. TRIE ENDAH DAHLIA, A.Md.3. SOLIHIN
PANITERA MUDA HUKUMDra. D I A N A
STAF KEPANITERAAN PERKARA
4. SUPRAPTI, SH.
STAF SUB BAG KEPEGAWAIAN STAF SUB BAG KEUANGAN
EMY KUSUMAWATI, SH.
6. JUNITA ANGELIA SIMANUNGKALIT, A.Md.
DIDI SUNARDI, SH, MH ONO HARYONO, SE.
5. AFIKRI, SE.
1. HERI SUSANTO, SH.2. MURTI HANDAYANI PRIBADI, A.Md.3. SUWARNO.
5. EKO HERY SETIAWAN, SH.
PANITERA MUDA PERKARA KA.SUB.BAG.KEUANGAN
top related