penerapan teori perencanaan dan pembangunan negara berkembang
Post on 16-Apr-2017
892 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN
NEGARA BERKEMBANG
Arief Budiman | Aziza Novia Ma’sum | Destia Setiarini | Febriyanto |
Novia Purbasari |
PERENCANAAN NEGARA MAJU & NEGARA BERKEMBANG |
NEGARA BERKEMBANG |
ISU PERMASALAHAN PROSES PERENCANAAN NEGARA BERKEMBANG |
NEGARA BERKEMBANG_ASIA TENGGARA |
PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA |
PERGESERAN PARADIGMA PERENCANAAN & PEMBANGUNAN DI INDONESIA |
POIN-POIN PENTING |
OU
TLIN
E |
Negara Maju Perencanaan berkembang dari tiga tradisi besar : perencanaan ekonomi, manajemen pembangunan fisik, dan manajemen administrasi publik.
Pada perkembangannya, perencanaan menjadi ilmu metadisiplin dengan bidang kajian yang begitu luas dan memasukkan aspek sosial-ekonomi-budaya. Dengan praktek perencanaan awal yaitu aspek fisik lingkungan berbasis ilmu kemasyarakatan.
Menjadi satu pada kajian yang sama yaitu interaksi sosial (Friedman, 1987) dan sudah banyak diterima di negara maju.
Negara Berkembang
Disiplin perencanaan bergerak dari 2 tradisi: perencanaan fisik dan perencanaan pembangunan ekonomi, yang berkembang sendiri-sendiri.
Perencanaan fisik berkembang mewarisi tradisi perencanaan dari penjajah yang memandang terpisah aspek fisik dan pembangunan ekonomi
Setelah merdeka, kemakmuran ekonomi merupakan impian negara berkembang dan pola perencanaan pembangunan sektoral terpusat model Uni Soviet banyak diadopsi.
Perencanaan negara berkembang dilaksanakan sektoral dan lebih terfokus pada penyediaan dan penataan prasarana yang bersifat fisik ketimbang aspek sosek.
PERE
NCA
NAA
N
NEG
ARA
MAJ
U D
AN N
EGAR
A BE
RKEM
BAN
G |
NEG
ARA
BERK
EMBA
NG
|
NEGARA BERKEMBANG adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan.
Sebagian penduduk bekerja di sektor primer
Jumlah pertumbuhan penduduknya tinggi.
Jumlah lapangan kerja dengan tenaga kerja tidak seimbang.
Produktivitasnya masih rendah.
Kesejahteraan penduduk rendah.
Ketergantungan dengan negara lain tinggi dan mudah terpengaruh.
Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita endah.
Tingkat kemiskinan penduduk tinggi.
Penguasaan teknologi masih rendah
Rendahnya Akumulasi Modal
NEG
ARA
BERK
EMBA
NG
|
ISU
PER
MAS
ALAH
AN P
ROSE
S PE
REN
CAN
AAN
N
EGAR
A BE
RKEM
BAN
G |
INTERNAL
PERTUMBUHAN PENDUDUK •Dengan pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dikendalikan, maka hal ini dapat membuat rendahnya
tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI)
EKONOMI •Dengan jumlah penduduk yang meningkat pesat, maka akibatnya adalah terjadi banyak pengangguran yang
tidak mendapat kesempatan kerja. Maka angka kemiskinan juga meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi di negara berkembang juga terhambat.
PENDIDIKAN •Karena jumlah penduduk yang terlalu banyak, maka pendidikan masih kurang merata. Berakibat banyaknya
yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran dan rendahnya kualitas sumber daya manusia tersebut.
KESEHATAN •Karena di negara berkembang pastilah fasilitas kesehatannya masih kurang merata dan kualitasnya masih
rendah. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan masih kurang.
INFRASTRUKTUR •Negara berkembang pada umumnya memiliki luas wilayah yang cukup luas. Dengan luas wilayah tersebut,
sarana infrastruktur haruslah berkembang dengan baik. Namun karena kurangnya anggaran yang ada, maka banyak infrastruktur yang belum dibangun atau tidak dirawat dengan baik.
ISU
PER
MAS
ALAH
AN P
ROSE
S PE
REN
CAN
AAN
N
EGAR
A BE
RKEM
BAN
G |
INTERNAL
PENEGAKAN HUKUM •Penduduk di negara berkembang umumnya kurang menyadari akan pentingnya mematuhi hukum yang
berlaku di suatu negara. Selain itu, dalam pemerintahanpun masih banyak yang suka melanggar hukum seperti koruptor.
TINGKAT PRODUKSI •Tingkat produksi di negara berkembang masih rendah. Hal ini diakibatkan oleh kualitas sumber daya manusia
yang kurang dan kurangnya inovasi dari masyarakat.
KUALITAS PENDUDUK •Kualitas penduduk rata-rata di negara berkembang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh pendidikan yang
kurang merata. Ini juga berpengaruh pada pertumbuhan di negara tersebut.
KETIDAKMERATAAN HASIL PEMBANGUNAN • Infrastruktur yang kurang menyebabkan ketidakmerataan pada hasil pembangunan. Sehingga hanya daerah
ibukota saja yang mendapatkan hasil pembangunan yang layak. Hal ini juga disebabkan oleh ketidak merataan pendapatan masyarakat
ISU
PER
MAS
ALAH
AN P
ROSE
S PE
REN
CAN
AAN
N
EGAR
A BE
RKEM
BAN
G |
EKSTERNAL
KETERGANTUNGAN PADA LUAR NEGERI •Negara berkembang umumnya masih belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dan masih mengimpor
barang-barang dari luar negeri. Selain itu, kecintaan terhadap produk dalam negeri masih kurang sehingga masyarakat hanya ingin menggunakan barang impor.
EKONOMI DUNIA •Kondisi ekonomi negara berkembang lebih rentan terpengaruh terhadap perubahan perekonomian dunia.
NEG
ARA
BERK
EMBA
NG
_ASI
A TE
NG
GAR
A |
Periode 1945-1949
• Bentuk Negara: Kesatuan
• Bentuk Pemerintahan: Republik
• Sistem Pemerintahan: Presidensial
• Konstitusi : UUD 1945
Periode 1949-1950
• Bentuk Negara: Serikat (Federasi)
• Bentuk Pemerintahan: Republik
• Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu
• Konstitusi : RIS
Periode 1950-1959
• Bentuk Negara : Kesatuan
• Bentuk Pemerintahan : Republik
• Sistem Pemerintahan : Parlementer
• Konstitusi : UUDS 1950
Periode 1959-1966 (Orde Lama) • Bentuk
Negara : Kesatuan
• Bentuk Pemerintahan : Republik
• Sistem Pemerintahan : Presidensial
• Konstitusi : UUD 1945
Periode 1966-1998 (Orde Baru) • Bentuk
Negara : Kesatuan
• Bentuk Pemerintahan : Republik
• Sistem Pemerintahan : Presidensial
• Konstitusi : UUD 1945
Periode 1998 – sekarang • Bentuk
Negara : Kesatuan
• Bentuk Pemerintahan : Republik
• Sistem Pemerintahan : Presidensial
• Konstitusi : UUD 1945
• Sistem Pemerintahan Sentralisir
• Memperlebar disparitas struktur ekonomi jawa-luar jawa
• Militer sentris (monolitis)
• Daerah otonom administratif.
• Daerah istimewa.
• Bersifat kedaerahan.
• Bersifat otonomi daerah dan desentralisasi
• Menekankan pada membangun partisipasi masyrakat dan keterlibatan publik
• Memberikan ruang yang lebih luas pada daerah
• Sistem Pemerintahan Sentralistik • Memperlebar disparitas struktur ekonomi jawa-luar jawa • Usaha pembangunan politik (mempertahankan kemerdekaan)
PERK
EMBA
NG
AN S
ISTE
M P
EMER
INTA
HAN
INDO
NES
IA |
Pra Reformasi Pasca Reformasi
Paradigma pembangunan nasional
Percepatan pembangunan nasional
Pembangunan ekonomi melalui pemerataan , pertumbuhan dan keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi
Mekanisme Perencanaan Pembangunan
Top Down (policy analysis) Bottom Up (social learning)
Orientasi Pembangunan • Pertumbuhan ekonomi • Mengatasi masalah
kesenjangan • Pemerintah pusat masih
memegang peranan penting dalam pembangunan (aktor utama pembangunan)
• Penekanan pada sektor pertanian dan pedesaan
• Perbesaran pembangunan orientasi kegiatan ekonomi ke arah maritim
• Kekuasaan Pemerintah Pusat dibatasi
• Pembangunan manusia dan pemberdayaan masyarakat PE
RGES
ERAN
PAR
ADIG
MA
PERE
NCA
NAA
N D
AN
PEM
BAN
GU
NAN
DI I
NDO
NES
IA |
Paradigma pembangunan di Indonesia sebelum reformasi lebih cenderung fokus terhadap pembangunan ekonomi dan politik, namun untuk saat ini ( masa pasca reformasi) perencanaan dan pembangunan masyarakat
cenderung fokus terhadap pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan isu sosial lainya
Penerapan perencanaan dan pembangunan di suatu negara berkaitan dengan sistem pemerintahan yang dianut negara tersebut
Perencanaan dan pembangunan negara berkembang juga terpengaruh oleh isu dan permasalahan baik secara internal maupun eksternal
Pola perencanaan negara berkembang masih bersifat sektoral dan terfokus ada penyediaan kebutuhan fisik (infrastruktur)
POIN
-PO
IN P
ENTI
NG
|
DISK
USI
|
top related