penerapan strategi belajar aktif tipe index...
Post on 05-Feb-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
2
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH
(ICM) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SISWA KELAS VII SMPN 2 BATANG ANAI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
Gelar sarjana pendidikan
ADE SAFITRI
86144/2007
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
3
4
5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131, Telp. (0751) 57420
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ade Safitri
NIM/TM : 86144/2007
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
Fakultas : MIPA Universitas Negeri Padang
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:
Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) dalam
Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun
Pelajaran 2011/2012 adalah benar merupakan hasil karya saya dan bukan plagiat
dari karya orang lain. Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan plagiat
maka saya bersedia diproses dan menerima sanksi akademis maupun hukum
sesuai dengan hukum negara yang berlaku, baik di Universitas Negeri Padang
maupun di masyarakat dan negara.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung
jawab sebagai anggota masyarakat ilmiah.
Saya yang menyatakan,
Ade Safitri
NIM. 86144
6
Tertatih ku melangkah… Dengan segenap jiwa dan raga
Dengan semua cinta... kasih sayang... derita dan cobaan Dengan canda dan tawa...
Dengan tetesan keringat dan deraian air mata Ku lalui episode demi episode hidupku yang penuh dengan kejutan
Alhamdulillah ...
Sujud syukurku untukMu ya Allah ... Akhirnya hari yang dinanti datang juga
Penantian panjang yang ku tunggu-tunggu berakhir sudah Telah ku raih cita...
Namun ini semua bukanlah akhir dari semuanya Tapi awal dari sebuah perjuangan
Ya Allah…
Inilah salah satu karyaku yang membuat senyumku manis Jadikanlah Ia bermanfaat bagi saudara-saudaraku… yang gemar menuntut ilmu
Seiring rasa syukurku dengan segala kerendahan hati dan mengharapkan ridho-Mu
Kupersembahkan rasa terima kasih yang terbesar untuk orang-orang yang berjasa dalam hidupku
Amak……
tiada yang dapat aku berikan padamu Pengorbananmu tak mampu aku membalasnya dan tak dapat aku hitung satu persatu jerih
payahmu sampai saat ini… Tempat aku berbagi, jika aku bahagia engkau tunjukkan sinar wajahmu dengan senyuman
manismu. Jika aku menangis, engkau yang menghapus air mataku. Aku bangga mempunyai ibu sepertimu Mak, yang selalu berjuang dan berkorban demi anak-
anakmu… Amak…… inilah selentingan jerih payahku selama ini yang dapat aku persembahkan
padamu, mungkin ini belum sebanding dengan apa yang telah Mak berikan Tapi semoga Amak bangga memiliki anak seperti Adek…
Adek Sayang Amak
7
Uni Leni……
akhirnya adikmu ini wisuda juga, dan secepatnya akan menyusul Uni… Makasih yo Uni…!!! Uni tampek dek berbagi
Klw dek lagi galau Uni yg slalu berusaha menyenangkan hati Dek Topit……
Adiak Dek yg slalu maraso Abg Dek (mentang2 badannyo gadang pado dek) Capeklah salasaian TA tu, boleh wisuda pulo sabanta lai…
capek nyambuang, capek pulo dapek karajo Semangat…!!! Dek yakin Pit pasti bisa…
Alyf… kemenakan Ante yang paling gagah,
yg suko nyayang Ante, Ado juo penghibur Ante klw Nte lg suntuak, jd bersemangat mangarajoan skripsi baliak,
mksh yo synk…!!! Ciek lai… jan jaek2 Alyf sm Baim ndak nak!!!
Tp Alyf lah sekolah, klw alah skul tu ndak blh jaek2 do Uwo, Tek Linda, Apak, Angga, Ilham… Dek jadi wisuda juni, harus pai dich…!!!
Bg Ilham…
Mksh support-nya…!!! Walaupun jauh, tp abg sllu berusaha menemani & memberikan yg terbaik untuk Dek
Dari awal sampai akhir pembuatan skripsi ini… Dan makasih skali lagi krn abg udah meluangkan waktu
jadi fotografer penelitian Dek Dan Alhamdulillah mendapat pujian dari pembimbing dan penguji
Bahwa dokumentasinya bagus…(Tantu lah iyo Bapak & Ibu dosen…abg dek gitu loh…hehehe)
Tak lupa pula trima kasih yang sebesar-besarnya untuk orang tua dek di kampus,
Pak Subhan dan Pak Irwan, pembimbing terbaik…(trima kasih atas semua waktu dan bimbingan yang tlah Bapak berikan)
Pak Yarman, Buk Sri, dan Buk Minora…(trima kasih atas kritik dan sarannya yg sangat membangun)
Bapak & Ibu Dosen yang gak bisa Dek sebut satu persatu…
THANK YOU VERY MUCH…
Stevi, Whela, Dina, Chia… Akhirnyo awak alah wisuda sadonyo, alhamdulilah ya…!!!
Kapan awak ngumpua2 liak…???Kangen maso2 SMA
Winda, Tai, Ocha, Tya Masih ingek khan pertamo kali awak kenal jadi dakek, dan sampe kini menjadi Sahabat...!!!
N mudah2an menjadi Sahabat tuk selama2nya. dari kalian lah adek banyak baraja, baraja sadonyo…
katiko waktu kosong, di Kos Ocha awak mahabisan waktu,
8
gaya awak baraja, buek tugas, tp kalau alah d kost pasti karajo awak maota, galak2, golek2, dan paling acok nonton. Apolagi ado film baru
Saat basamo kalian lah, saat-saat yang paling Indah… Tai… tetap semangat,
Ocha… tetap fokus sm skripsi tu dich…!!! Winda... jan acok2 bana manelpon sm Haliem, beko ndak konsentrasi lo buek skrispi…he
Capeklah olah data, blh capek lo ujian Tya…jan acok2 paniang Ty, jalani dengan santai…jan sorang2 taruih se klw kama2 ndak
Ty, beko Tya hilang…he
Buat kawan2 NR B yang masih berjuang (Ike, Echa, Wulan, Iil, Mery, Fanny, Iwan, Aulia, Noris, Sony, Whelda, Sri, Adel, Marta,
Ratih, Feby, Nilam) Terus berjuang dan tetap Semangat…!!! Dek yakin kalian Bisa
Semua kawan2 NR B, mudah2an kita bisa bertemu kembali dan berkumpul seperti dulu
Wisudawati…
Else…(Kawan senasib seperjuangan dr awal sampe akhir pembuatan skripsi) Rani, Reni, Susi, Niki, Ria, Desi, Dj, Yeni, Dia, Kiki…(Para penghuni lobi jurusan…he)
9 Juni menunggu kita…
“ DIMANA ADA KEMAUAN PASTI ADA JALAN”
Ade Safitri, S.Pd
9
ABSTRAK
Ade Safitri (86144) : Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card
Match (ICM) dalam Pembelajaran Matematika Siswa
Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun Pelajaran
2011/2012
Aktivitas dan hasil belajar siswa yang belum memuaskan masih menjadi
permasalahan dalam pembelajaran matematika. Hal ini diantaranya disebabkan
oleh pembelajaran matematika yang dilakukan guru kurang bervariasi dan siswa
kurang dilibatkan secara aktif. Akibatnya siswa menjadi pasif dalam mengikuti
pelajaran, sehingga mereka mudah lupa dengan materi yang baru saja dipelajari.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa adalah melalui penerapan strategi belajar aktif tipe index card match
(ICM). Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah aktivitas belajar
siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai selama diterapkan strategi belajar aktif tipe
index card match dan apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2
Batang Anai setelah menggunakan strategi belajar aktif tipe index card match
lebih baik dari hasil belajar matematika siswa menggunakan pembelajaran
konvensional.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian
Randomized Control Group Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai tahun pelajaran 2011/2012. Sampel yang
terpilih adalah kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas
kontrol. Untuk mengambil data, digunakan tes hasil belajar berupa soal essay dan
lembar observasi aktivitas siswa. Pengujian hipotesis digunakan uji-t satu pihak
dengan bantuan software MINITAB. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
P-Value = 0,026. Jika dibandingkan dengan α = 0,05, jelas bahwa nilai P < α. Ini
berarti bahwa hipotesis yang diajukan diterima pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil analisis terhadap lembar observasi menunjukkan bahwa tidak semua
akivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, tetapi tidak ada
aktivitas siswa yang cenderung menurun. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan
strategi belajar aktif tipe index card match lebih baik dari hasil belajar matematika
siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
i
10
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan petunjuk, rahmat, karunia dan izin Allah SWT,
penulis telah dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi
Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) dalam Pembelajaran Matematika
Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penulisan
skripsi ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas
Negeri Padang.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan semangat dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Irwan, M.Si sebagai pembimbing I dan Bapak Muhammad Subhan,
S.Si, M.Si sebagai pembimbing II yang telah membimbing penulis dari awal
sampai akhir penulisan skripsi ini.
2. Bapak Drs. H. Yarman, M.Pd, Ibu Dra. Hj. Sri Elniati, MA, dan Ibu Dra.
Minora L. Nasution, M.Pd, tim penguji.
3. Ibu Dr. Armiati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNP.
4. Bapak Suherman, S.Pd, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika FMIPA UNP.
5. Bapak dan Ibu staf pengajar jurusan Matematika FMIPA UNP
6. Bapak B. Rozaldy, S.Pd, Kepala SMPN 2 Batang Anai.
7. Bapak Azwir, S. Pd, Guru Matematika SMPN 2 Batang Anai.
8. Bapak dan Ibu Staf Pengajar SMPN 2 Batang Anai.
9. Siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012.
10. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri
Padang.
ii
11
11. Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah membalas semua
kebaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kesalahan dan kelemahan. Dengan dasar ini, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Padang, April 2012
Penulis
iii
12
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Asumsi Dasar .................................................................................... 5
F. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 6
G. Hipotesis ........................................................................................... 6
H. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
I. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 8
A. Kajian Teori ...................................................................................... 8
1. Pembelajaran Matematika ........................................................... 8
2. Belajar Aktif ................................................................................ 9
3. Index Card Match (ICM) ............................................................ 11
iv
13
4. Aktivitas Belajar ......................................................................... 14
5. Hasil Belajar ................................................................................ 16
6. Pembelajaran Konvensional ........................................................ 17
B. Penelitian yang Relevan .................................................................... 17
C. Kerangka Konseptual ........................................................................ 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 21
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 21
B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 21
C. Variable dan Data.............................................................................. 24
D. Prosedur Penelitian ........................................................................... 25
E. Instrument Penelitian ........................................................................ 29
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 39
A. Deskripsi Data ................................................................................... 39
B. Analisis Data ..................................................................................... 41
C. Pembahasan ....................................................................................... 47
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 53
A. Kesimpulan ....................................................................................... 53
B. Saran ................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54
LAMPIRAN .................................................................................................... 56
v
14
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Ketuntasan Nilai Ujian Semester 1 Mata Pelajaran Matematika
Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun Pelajaran
2011/2012 ............................................................................................ 2
2 Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only Design ....... 21
3 Data Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun
Pelajaran 2011/2012 ............................................................................. 22
4 Skenario Pembelajaran pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................................................................................. 26
5 Indikator Aktivitas Siswa ..................................................................... 30
6 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................ 32
7 Prosentase Indeks Kesukaran Soal ....................................................... 34
8 Prosentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa ........................................ 39
9 Hasil Analisis Data Tes Akhir ............................................................. 41
10 Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Berdiskusi
dengan Pasangannya ............................................................................ 41
11 Prosentase Jumlah Siswa gang Melakukan Aktivitas Mengajukan
Pertanyaan Kepada Pasangan Lain ...................................................... 43
12 Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Menjawab
Soal yang Diterimanya Dari Pasangan Lain ........................................ 44
13 Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Memberikan
Pendapat atau Pertanyaan Atas Jawaban Teman ................................. 45
vi
15
14 Hasil Uji Hipotesis Pada Selang Kepercayaan 95% ............................ 47
vii
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Berdiskusi
dengan Pasangan ............................................................................... 42
2 Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Mengajukan
Pertanyaan Kepada Pasangan Lain ................................................... 43
3 Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Menjawab
Soal yang Diterimya Dari Pasangan Lain ......................................... 44
4 Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Memberikan
Pendapat atau Pertanyaan Atas Jawaban Teman .............................. 45
viii
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I Nilai Ujian Semester 1 Matematika Siswa Kelas VII SMPN 2
Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012 ............................................ 56
II Uji Normalitas Kelas VII.1-VII.6 SMPN 2 Batang Anai .................... 57
III Uji Homogenitas Variansi Kelas VII.1-VII.6 SMPN 2 Batang
Anai ...................................................................................................... 60
IV Uji Kesamaan Rata-Rata Populasi ....................................................... 61
V Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 62
VI Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ......................................... 93
VII Kisi-Kisi Soal Uji Coba Tes Akhir ...................................................... 95
VIII Soal Uji Coba ....................................................................................... 97
IX Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar ................................. 99
X Distribusi Nilai Uji Coba Tes............................................................... 103
XI Distribusi Nilai Uji Coba Kelompok Tinggi dan Kelompok
Rendah ................................................................................................. 105
XII Tabel Indeks Pembeda Butir Soal ........................................................ 106
XIII Perhitungan Indeks Pembeda Soal ....................................................... 108
XIV Perhitungan indeks Kesukaran Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar ......... 117
XV Hasil Analisis Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar .................................. 121
XVI Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar ................... 122
XVII Soal Tes Hasil Belajar .......................................................................... 124
XVIII Nilai Tes Akhir Kelas Sampel ............................................................. 126
ix
18
XIX Uji Normalitas Kelas Sampel .............................................................. 127
XX Uji Homogenitas Variansi Kelas Sampel ............................................ 128
XXI Uji Hipotesis ......................................................................................... 129
XXII Contoh Kartu Indeks ............................................................................ 130
XXIII Dokumentasi ........................................................................................ 131
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan
penting dalam dunia pendidikan. Karena sifatnya yang demikian, maka
matematika dijadikan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari setiap
jenjang pendidikan formal, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah
menengah. Di samping itu Matematika juga memiliki peranan dalam
meningkatkan kemampuan logika berpikir siswa sehingga membekali siswa untuk
berpikir secara logis, kritis, dan kreatif. Menurut Erman (2003 : 60) peranan
matematika di Sekolah adalah:
Peranan matematika di sekolah antara lain untuk memenuhi kebutuhan
praktis siswa dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya dapat berhitung, dapat menghitung isi dan berat, dapat
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menafsirkan data, dapat
menggunakan kalkulator dan komputer. Selain itu, agar siswa mampu
mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut untuk memahami bidang
studi lainnya seperti fisika, kimia, arsitektur, dan sebagainya, dan agar
siswa dapat berfikir logis, kritis, dan praktis, serta bersikap positif dan
berjiwa kreatif.
Mengingat begitu pentingnya peranan matematika, pemerintah melakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika, seperti
melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan pengetahuan guru-guru
melalui penataran, penyempurnaan kurikulum, serta melakukan berbagai
penelitian terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar
matematika. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan dalam meningkatkan mutu
pembelajaran matematika tersebut, namun pada kenyataannya hasil belajar
matematika siswa masih belum memuaskan.
1
2
Upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika juga diterapkan
di SMPN 2 Batang Anai. Namun, usaha yang telah dilakukan tersebut masih
belum memberikan hasil yang belum memuaskan (rendah). Hal ini dapat dilihat
dari ketuntasan hasil belajar matematika ujian semester 1 siswa kelas VII SMPN 2
Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat
pada Tabel l berikut:
Tabel 1: Ketuntasan Nilai Ujian Semester 1 Mata Pelajaran
Matematika Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai
Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas
Ketuntasan
Tuntas (nilai ≥75) Tidak Tuntas (nilai <75)
Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
VII1 8 25,0 24 75,0
VII2 10 33,3 20 66,7
VII3 9 30,0 21 70,0
VII4 8 26,7 22 73,3
VII5 8 25,0 24 75,0
VII6 8 25,8 23 74,2
Sumber : Guru Matematika SMPN 2 Batang Anai
Dari Tabel 1 di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar hasil belajar
matematika siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai masih dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tanggal 19 - 21 September 2011
di SMPN 2 Batang Anai, banyak faktor yang menyebabkan nilai siswa belum
mencapai KKM yang sudah ditetapkan, diantaranya terlihat pada pelaksanaan
pembelajaran, dimana guru hanya menjelaskan materi pelajaran, membahas
contoh soal, dan dilanjutkan memberikan latihan. Karena pembelajaran masih di
dominasi oleh guru, maka aktivitas siswa dalam belajar kurang berkembang. Hal
3
ini terlihat dari kurangnya aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan guru,
mengajukan pertanyaan kepada guru, dan sedikitnya siswa yang mengerjakan
latihan. Siswa hanya mencatat latihan yang telah dicatat temannya di papan tulis.
Sikap siswa yang pasif dalam memberikan umpan balik, membuat guru
tidak mengetahui sejauh mana materi yang sudah disampaikannya terkuasai oleh
siswa. Kondisi seperti ini mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang
disajikan guru. Pemahaman siswa yang kurang terhadap materi pelajaran
menyebabkan mereka mudah lupa dengan materi yang baru saja mereka pelajari.
Dalam pembelajaran matematika diharapkan terjadi interaksi, baik interaksi
antara siswa dengan guru maupun antara sesama siswa. Oleh karena itu guru perlu
menerapkan strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, yaitu strategi
belajar aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
Dengan belajar aktif siswa diikutsertakan dalam pembelajaran, tidak hanya mental
tetapi juga fisik. Sehingga mereka merasakan suasana belajar yang
menyenangkan.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah
strategi belajar aktif tipe Index Card Match (ICM). Menurut Silberman (2006:
250) “tipe ICM merupakan salah satu cara belajar aktif yang menyenangkan untuk
meninjau ulang materi pelajaran, karena tipe ICM dapat membantu siswa
mengingat apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta
keterampilan mereka yang sekarang”. Euis (2009) juga mengatakan bahwa: “
ICM cukup menyenangkan, baik untuk pengulangan materi maupun untuk materi
baru”.
4
Strategi pembelajaran ICM dapat dilakukan guru dengan menuliskan
pertanyaan dan jawaban pada kartu indeks untuk dibagikan kepada siswa yang
mana pertanyaan tersebut berhubungan dengan materi pelajaran yang sudah
diajarkan dikelas. Tipe ICM memungkinkan siswa untuk berfikir dan mengingat
tentang apa yang sudah dipelajari, berkesempatan untuk berdiskusi dengan teman,
dan membagi pengetahuan yang sudah diperoleh kepada siswa lain. Tujuan
pembelajaran bukan hanya materi yang terselesaikan tepat waktu tetapi sejauh
mana materi yang telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Oleh karena itu
dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk
mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka penelitian
yang dilakukan ini diberi judul:“Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index
Card Match (ICM) dalam pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN
2 Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika masih didominasi oleh guru.
2. Aktivitas siswa dalam belajar matematika masih kurang.
3. Hasil belajar matematika siswa rendah.
4. Pemahaman siswa masih rendah terhadap materi pelajaran.
5
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terarah, maka masalah penelitian ini dibatasi
sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam belajar matematika masih kurang.
2. Hasil belajar matematika siswa rendah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai selama
diterapkan strategi belajar aktif tipe index card match..
2. Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai
dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe index card match lebih baik dari
hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional.
E. Asumsi Dasar
Dalam melaksanakan penelitian ini, dapat diasumsikan bahwa:
1. Guru dapat melaksanakan strategi pembelajaran aktif tipe index card match.
2. Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa menggambarkan kemampuan
matematika yang mereka miliki.
3. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam mengikuti
pembelajaran matematika.
6
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana aktivitas belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai
selama diterapkan strategi belajar aktif tipe index card macth”.
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas
VII SMPN 2 Batang Anai dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe index
card match lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran
konvensional.
H. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui:
1. Aktivitas belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai selama
diterapkan strategi belajar aktif tipe index card match.
2. Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai
dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe index card match lebih baik dari
hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional.
I. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan, bekal dan pengalaman bagi peneliti sebagai calon
pendidik.
7
2. Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Membantu para guru matematika dalam memilih dan menggunakan
pendekatan pengajaran serta metode yang tepat untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
8
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matematika
Belajar merupakan suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang lebih
baik, perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak paham menjadi paham
tentang segala sesuatu hal. Siswa yang dapat dikatakan belajar apabila terdapat
perubahan dalam dirinya yang merupakan akhir dari periode yang cukup panjang.
Perubahan ini tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan yang diperoleh
melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian,
penghargaan, minat, dan penyesuaian diri. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Nana (2002: 28) bahwa ”belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan dalam diri seseorang”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan pada diri individu untuk memperoleh pengalaman baru dengan
jalan mengalami dalam jangka waktu yang cukup panjang. Peristiwa belajar
disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada
belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial di
masyarakat.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh pendidik, dan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Menurut Depdiknas (2005: 22) tujuan pembelajaran matematika adalah:
1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan.
2. Mengembangkan aktifitas kreatif dengan melibatkan imajinasi,
intuisi, dan penemuan dengan pengembangan mengembangkan
8
9
pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan
dugaan, serta mencoba-coba.
3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan, antara lain melalui pembicaraan
lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut, dapat dikatakan
bahwa matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur,
menurunkan, dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, matematika juga berfungsi mengembangkan
aktivitas , kemampuan mengkomunikasikan ide, dan pendapat dengan bahasa
melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika,
diagram, grafik atau tabel.
Menurut Erman (2003: 102): “ Dalam pembelajaran matematika di sekolah
guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metoda dan
teknik yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik
maupun sosial”. Pembelajaran matematika yang melibatkan siswa aktif adalah
pembelajaran yang dapat membuat pembelajaran yang dialami siswa lebih
bermakna.
2. Belajar Aktif
Lebih dari 2400 tahun yang lalu Konfusius (Silberman, 2006: 23)
menyatakan: Apa yang saya dengar, saya lupa (What I hear, I forget); apa yang
saya lihat, saya ingat (What I see, I remember); dan apa yang saya kerjakan, saya
pahami (What I do, I understand). Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan
pentingnya cara belajar aktif. Dengan kata lain, pendapat di atas menjelaskan
10
bahwa orang akan cenderung mudah lupa dan kurang paham, apabila hanya
mendengar tanpa praktik atau melakukan secara langsung. John Holt (1967)
dalam Silberman (2006: 26) menyatakan bahwa proses belajar akan meningkat
jika siswa diminta untuk melakukan hal berikut ini:
a. Mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata mereka
sendiri
b. Memberikan contohnya
c. Mengenalinya dalam berbagai bentuk dan situasi
d. Melihat kaitan antara informasi dan fakta
e. Menggunakan dengan berbagai cara
f. Memprediksikan sejumlah konsekuensinya.
g. Menyebutkan lawan atau kebalikannya
Selanjutnya Silberman (2006: 23) memodifikasi dan memperluas pernyataan
tersebut menjadi paham belajar aktif yaitu: ”Yang saya dengar, saya lupa. Yang
saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat dan
pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai paham. Dari yang saya
dengar, lihat, bahas dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan.
Yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasa”. Ada banyak alasan mengapa
orang cenderung lupa terhadap apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang
menarik adalah berkaitan dengan jumlah kata yang diucapkan oleh orang lain dan
kemampuan si pendengar.
Tidak semua materi dari guru dapat diserap siswa dengan baik, apabila
diterapkan pembelajaran dengan metoda ceramah. Hal ini disebabkan karena
siswa kesulitan mendengarkan penjelasan dari guru yang banyak bicara, apalagi
berbicara dengan tempo yang cepat. Jadi, dapat dikatakan bahwa keaktifan
seorang siswa akan dapat terlihat jelas dan tergambar oleh gurunya. Siswa aktif
11
mampu melaksanakan tugas sendiri dan mampu menjelaskan baik dengan lisan
maupun tulisan.
3. Index Card Match (ICM)
ICM adalah salah satu tipe belajar aktif yang merupakan bagian dari
reviewing strategies (strategi pengulangan). Tipe ini membahas cara-cara untuk
membantu siswa mengingat apa yang mereka telah pelajari dan menguji
pengetahuan dan kemampuan terhadap apa yang telah mereka pelajari. Sebagiman
yang dikemukan oleh Silberman (2006: 249) bahwa: “Salah satu yang pasti untuk
membuat pelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan
waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari”.
Pembelajaran dengan menggunakan tipe ICM ini menuntut siswa untuk
saling bekerjasama dan saling membantu dalam pasangannya untuk
menyelesaikan pertanyaan yang diperoleh dan mencocokan dengan jawaban.
Setiap pasangan akan melemparkan pertanyaannya pada pasangan lain dan juga
menjawab pertanyaan dari pasangan lain. Dengan bekerjasama tersebut
diharapkan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan motivasi siswa untuk
belajar dengan cara yang menyenangkan sehingga siswa tidak menjadi takut dan
aktif dalam belajar matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Silberman (2006:
250) “tipe ICM merupakan salah satu cara belajar aktif yang menyenangkan untuk
meninjau ulang materi pelajaran, karena tipe ICM dapat membantu siswa
mengingat apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta
keterampilan mereka yang sekarang”. Euis (2009) juga mengatakan bahwa: “
12
ICM cukup menyenangkan, baik untuk pengulangan materi maupun untuk materi
baru”.
Penerapan strategi belajar aktif tipe ICM ini dapat membantu siswa dalam
belajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi oleh
siswa. Dengan meningkatnya pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa akan
meningkatkan hasil belajar sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat
dicapai.
Prosedur pelaksanaan tipe ICM yang dikemukakan oleh Silberman
(2006:20) adalah:
a) Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang
apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan
jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.
b) Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atas masing-masing
pertanyaan itu.
c) Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali
agar benar-benar tercampur aduk.
d) Berikan satu kartu untuk satu siswa. Jelaskan bahwa merupakan
latihan pencocokkan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan
tinjauan dan sebagian lain mendapatkan kartu jawabannya.
e) Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila
sudah terbentuk pasangan, perintahkan pada pasangan itu untuk
mencari tempat duduk bersama. (katakan pada pasangan mereka
untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada
dikartu mereka).
f) Bila pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap
pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan
membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa
lain untuk memberikan jawabannya.
Dari pernyataan yang dikemukakan di atas peneliti memodifikasi
pelaksanaan belajar aktif tipe ICM yaitu, pada kartu terpisah guru menulis
pertanyaan dan kunci jawaban sebanyak jumlah siswa. Kartu indeks yang berisi
pertanyaan kartunya berwarna kuning dan kartu indeks yang berisi kunci jawaban
13
kartunya berwarna merah muda. Dimana kartu indeks berukuran panjang 9,5 cm
dan lebar 5,5 cm, tulisan pada kartu Comic Sans MS dengan ukuran tulisan pada
kartu adalah 12. Contoh kartu indeks dapat dilihat pada Lampiran XXII.
Kumpulan kartu tersebut dicampur dan dikocok beberapa kali agar benar-benar
tercampur aduk. Setelah mencampurkan dua kumpulan kartu tersebut masing-
masing siswa diberi satu kartu, berarti sebagian siswa mendapat kartu yang berisi
pertanyaan dan sebagian lagi mendapat kartu yang berisi kunci jawaban. Siswa
dipersilahkan untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan mencocokan
gambar yang ada pada kartu yang didapatnya. Agar tidak terjadi keributan
sewaktu mencari pasangan, maka siswa yang mendapat kartu berwarna merah
muda atau kunci jawaban tetap duduk dibangku. Jika jumlah siswa ganjil, maka
ada satu pasangan yang anggotanya 3 orang. Dimana pasangan tersebut
mendapatkan 2 kartu pertanyaan dan 2 kartu kunci jawaban.
Setelah pasangan terbentuk, maka siswa diminta untuk duduk bersama dan
mencari proses untuk mendapatkan kunci jawaban yang telah diperoleh. Guru
memberi peringatan kepada setiap pasangan untuk tidak memberitahukan
pasangan lain isi kartu mereka. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan yang
ada pada kartunya maka diminta kepada setiap pasangan untuk memberikan
pertanyaan kepada pasangan lain, pasangan yang diberi pertanyaan menuliskan
jawaban di papan tulis. Sebelum dibahas diminta kepada pasangan lain untuk
memberikan pendapat atas jawaban temannya. Apabila jawaban tidak sesuai,
maka pasangan yang mengajukan pertanyaan akan bertanggung jawab
menyelesaikannya. Karena semua siswa harus bisa menjawab semua pertanyaan
14
yang ada pada kartu, baik kartu pasangannya maupun kartu pasangan yang lain,
maka mengakibatkan siswa aktif belajar. Semua siswa akan berusaha untuk
menemukan jawaban setiap kartu pertanyaan sehingga konsep materi yang ada
pada siswa dapat tertanam dengan baik. Walaupun tidak semua pertanyaan dapat
ditampilkan, siswa harus tetap menyelesaikan pertanyaan baik pertanyaan yang
ada pada kartu pasangan lain karena akan dikumpul pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa langkah pertama
yang paling penting dalam menerapkan strategi belajar aktif tipe index card match
yaitu menyiapkan beberapa kartu yang sesuai dengan konsep materi yang akan
dipelajari. Strategi pembelajaran ini juga bisa divariasikan seperti langkah-
langkah yang telah diuraikan sebelumnya sehingga dengan menerapkan strategi
pembelajaran index card match diharapkan hasil belajar meningkat.
4. Aktivitas Belajar
Dalam proses pembelajaran, aspek yang perlu diperhatikan agar siswa
terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar adalah aktivitas. Siswa yang
telah memiliki aktivitas dalam belajar dengan sendirinya akan mencurahkan
pikiran dan tenaganya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Sejalan dengan pernyataan diatas, aktivitas siswa merupakan syarat utama
berlangsungnya proses pembelajaran. Tugas guru adalah membimbing dan
memfasilitasi siswa untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya,
sehingga siswa aktif dalam menemukan konsep yang dipelajarinya.
Paul B Diedrich dalam Sardiman (2001: 99) mengemukakan 177 aktivitas
belajar siswa yang secara garis besar dapat dikelompokkan atas 8 kelompok yaitu:
15
a. Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain
b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi, interupsi
c. Listening activities, seperti mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato
d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin
e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta,
diagram
f. Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi,
mereparasi model, bermain, berkebun, beternak
g. Mental activities, seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan
h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup
Berdasarkan kutipan diatas dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam
belajar sangatlah penting, karena tanpa aktifitas dari siswa, belajar tidak mungkin
belajar dengan baik. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini
berpedoman pada pendapat Paul B Diedrich di atas disesuaikan dengan index card
match (ICM) nantinya dalam bentuk lembar observasi. Aktivitas yang diamati
adalah:
a. Oral activities, yang meliputi:
1) Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain.
2) Siswa yang berdiskusi dengan pasangannya.
b. Mental activities, yang meliputi:
1) Siswa yang menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain.
2) Siswa yang memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman.
16
5. Hasil Belajar
Menurut Nana (2002: 22) “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Belajar
membuat seseorang menemukan jati diri dan memiliki keterampilan khusus yang
ia dapatkan serta mendapat pengalaman belajar selama hidupnya.
Seperti kita ketahui bersama bahwa pendidikan mengandung 3 unsur yaitu
unsur afektif, kognitif, dan psikomotorik. Namun tidak semua perubahan
merupakan hasil belajar. Perubahan itu akan merupakan hasil belajar bila
memiliki ciri-ciri berikut:
a. Perubahan terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar akan
menyadari adanya suatu perubahan.
b. Perubahan bersifat berkesinambungan dan fungsional.
c. Perubahan bersifat positif dan aktif.
d. Perubahan yang terjadi bukan bersifat sementara.
e. Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan dan arah tertentu.
Hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai dan memahami pelajaran yang diterimanya. Hasil yang dimaksud
dalam rancangan penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa setelah
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif
tipe ICM. Hasil tes ini kemudian dianalisis dan diberikan penilaian.
17
6. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan suatu istilah dalam pembelajaran
yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari yang hanya memusatkan
pada metode pembelajaran ceramah. Pembelajaran konvensional merupakan
pembelajaran yang hanya terpusat pada guru dan siswa tidak berperan aktif.
Pembelajaran konvensional masih didasarkan atas asumsi bahwa pengetahuan
dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa. Secara umum
ciri-ciri pembelajaran konvensional menurut Doantara (2008) adalah :
a. Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa
menerima pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsikan
sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki
keluaran sesuai dengan standar.
b. Belajar secara individual.
c. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis.
d. Perilaku dibangun atas kebiasaan.
e. Kebenaran bersifat absolute dan pengetahuan bersifat final.
f. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
g. Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik
Dalam pembelajaran biasa guru lebih dominan berceramah, kemudian
setelah dijelaskan diberi contoh soal, dilanjutkan dengan mengerjakan latihan.
Komunikasi satu arah pada pembelajaran membuat aktifitas siswa rendah dan
nantinya akan berakibat pada hasil belajar siswa. Guru sudah berupaya
menciptakan pembelajaran yang baru bagi siswa dan mengurangi ceramah dalam
pembelajaran.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
18
1. Penelitian yang dilakukan oleh Suharni (2008) dengan judul Penerapan
Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas XI IA SMA N 4 Solok Tahun Pelajaran 2007-2008.
Peneliti ini difokuskan pada aktivitas dan hasil belajar siswa pada satu kelas
sebagai subjek penelitian dan setiap akhir pembelajaran diadakan kuis.
Berdasarkan observasi menunjukan bahwa selama proses pembelajaran
aktivitas siswa meningkat dan hasil belajar matematika siswa diatas atau sama
dengan KKM sebanyak 20% meningkat menjadi 40,54%. Hal ini menunjukan
bahwa strategi belajar aktif tipe ICM dapat meningkatkan aktivitas siswa dan
hasil belajar matematika siswa.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah
jenis penelitian dan rancangan penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan
Suharni yaitu deskriptif dengan rancangan penelitian The One-Shot Case
Study. Sedangkan jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah eksperimen
semu dengan rancangan penelitian Randomized Control Group Only Design.
2. Peneliti yang dilakukan oleh Liza Afriani (2006) dengan judul penelitian
“Studi tentang pembelajaran matematika yang menggunakan metode belajar
aktif tipe index card match (ICM) pada siswa kelas VII SMP Negeri Bonjol
tahun pelajaran 2005/2006”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Liza Afriani
adalah hasil belajar matematika siswa menggunakan metode belajar aktif tipe
ICM lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional. Rata-rata hasil tes akhir siswa kelas eksperimen adalah 6,06,
sedangkan rata-rata hasil tes akhir siswa kelas control adalah 5,36.
19
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah di lakukan oleh
Liza Afriani (2006) terlihat pada masalah yang akan diteliti. Penelitian yang
telah dilakukan Liza afriani melihat hasil belajar siswa setelah guru
menerapkan strategi belajar aktif tipe ICM, sedangkan penelitian ini selain
melihat hasil belajar siswa setelah menerapkan strategi belajar aktif tipe ICM,
juga melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan
menerapkan strategi belajar aktif tipe ICM.
C. Kerangka Konseptual
Dalam belajar matematika, siswa harus memahami proses pembelajaran
dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari
dan disesuaikan dengan pengalaman belajar yang dimiliki. Peranan guru dalam
pembelajaran cukup penting yaitu sebagai motivator dan vasilitator. Untuk itu
guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif
dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.
Salah satu strategi belajar aktif adalah strategi belajar aktif tipe ICM yang
merupakan teknik dalam belajar yang termasuk dalam bagian reviewing strategies
(strategi pengulangan). Tipe ICM ini berhubungan dengan cara-cara yang
dilakukan siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari sehingga
dapat diketahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah diperolehnya.
Keaktifan siswa dapat dilihat saat siswa yang mengerjakan soal dengan
pasangannya, memberikan pendapat atas jawaban yang diberikan teman, siswa
yang mendengarkan pendapat temannya, siswa bertanya, dan siswa yang menulis
20
soal dan jawaban di papan tulis. Dengan adanya aktivitas yang dilakukan
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang di teliti, jenis penelitian ini digolongkan
pada penelitian eksperimen semu. Dalam Sumadi (2006 :92) dijelaskan bahwa
tujuan dari penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi dalam keadaan yang tidak memungkinkan
untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan.
Model rancangan penelitian ini menggunakan “Randomized Control Group
Only Design". Dalam Penelitian ini dibutuhkan dua kelas sampel yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Rancangan yang digunakan digambarkan pada
Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only
Design
Kelas Treatment Posttest
Eksperimen X T
Kontrol __ T
(Sumber: Sumadi, 2006: 104)
Keterangan :
X : Perlakuan berupa penerapan strategi belajar aktif tipe index card match
T : Pemberian tes akhir pada kedua kelompok eksperimen.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
21
22
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai
yang terdaftar pada semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas enam
kelas yaitu: VII1,VII
2,VII3,VII
4, VII5, dan VII6 dengan jumlah siswa 185 orang.
Gambaran populasi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3: Data Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai
Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas VII1 VII
2 VII VII
4 VII5 V116
Jumlah
Siswa 32 30 30 30 32 31
(Sumber: Guru Matematika SMPN 2 Batang Anai)
2. Sampel
Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Melakukan uji normalitas data masing-masing kelas dengan menggunakan uji
Anderson-Darling dengan bantuan software Minitab. Uji normalitas bertujuan
untuk melihat apakah data nilai siswa berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang diujikan adalah:
H0 : Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
H0 diterima jika nilai P > α (taraf nyata) yaitu 0,05, dan ditolak jika
sebaliknya. Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan, nilai P yang
diperoleh dari kelas VII1, VII2, VII3, VII4, VII5, VII6 berturut-turut adalah
0,091, 0,304, 0,106, 0,757, 0,481, dan 0,334. Dari hasil tersebut terlihat bahwa
nilai P masing-masing kelas lebih besar dari taraf nyata. Jadi H0 diterima,
3
23
sehingga dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran II.
b. Melakukan uji homogenitas variansi dengan menggunakan uji Bartlett dengan
bantuan software Minitab. Uji homogenitas variansi dilakukan untuk
mengetahui kehomogenan variansi dari data populasi. Rumusan hipotesis
yang diuji adalah:
H0 : 12 = 2
2 = … = 6
2
H1: variansi-variansi tersebut paling kurang sepasang tidak sama
H0 diterima jika nilai P > α (0,05), dan ditolak jika sebaliknya. Berdasarkan
hasil uji homogenitas yang dilakukan, nilai P yang diperoleh yaitu 0,414 lebih
besar dari taraf nyata. Jadi H0 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa
populasi memiliki variansi yang homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Lampiran III.
c. Melakukan Uji kesamaan rata-rata populasi dengan menggunakan teknik
Analisis Variansi (ANAVA) satu arah dengan bantuan software Minitab.
Tujuannya untuk mengetahui apakah populasi memiliki kesamaan rata-rata
atau tidak. Rumusan hipotesisnya adalah:
H0 : 1 = 2 = … = 6
H1 : sekurang-kurangnya ada sepasang yang tidak sama
H0 diterima jika nilai P > α (0,05), dan ditolak jika sebaliknya. Berdasarkan
analisis, nilai P yang diperoleh adalah 0,382 lebih besar dari taraf nyata. Jadi
H0 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa populasi memiliki kesamaan
rata-rata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran IV.
24
d. Karena analisis menunjukan bahwa populasi berdistribusi normal, homogen
dan mempunyai kesamaan rata-rata, maka sampel dapat diambil secara acak
melalui undian. Kelas pertama yang terpilih merupakan kelas eksperimen
yaitu kelas VII3 dan kelas yang terpilih selanjutnya menjadi kelas kontrol
yaitu kelas VII2.
C. Variabel dan Data
1. Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian variable yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah strategi belajar aktif tipe index card match
dalam pembelajaran matematika di kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional dala pembelajaran matematika di kelas kontrol. Sedangkan variabel
terikat adalah aktivitas siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai yang mengikuti
penerapan strategi belajar aktif tipe index card match dan hasil belajar matematika
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder yaitu:
a. Data primer yaitu hasil lembar observasi, dan hasil belajar.
b. Data sekunder yaitu data nilai Ujian semester 1 dan jumlah siswa kelas VII
SMPN 2 Batang Anai.
25
D. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi
belajar aktif tipe index card match. Adapun tahap-tahap dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah:
a. Menetapkan jadwal penelitian.
b. Menetapkan kelas sampel yang tediri dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
b. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
materi yang di ajarkan. RPP dapat dilihat pada Lampiran V.
c. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa. Dapat lilihat pada
Lampiran VI.
d. Mempersiapkan soal latihan (kartu indeks).
e. Menyusun soal tes akhir dan kunci jawabannya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada pelaksanaan dilakukan proses pembelajaran yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pertemuan sebelum penelitian dilaksanakan pada
kelas eksperimen guru bersama siswa membuat suatu kesepakatan yang akan
dilaksanakan selama pembelajaran matematika berlangsung nantinya. Dalam hal
ini dituntut saling keterbukaan antara guru dan siswa untuk memperoleh suatu
kesepakatan bersama demi mencapai tujuan pembelajaran.
26
Untuk tahap pelaksanaan selanjutnya pada kelas eksperimen dapat dilihat
pada tabel dibawah ini yang dibandingkan dengan pelaksanaan kelas kontrol.
Tabel 4: Skenario Pembelajaran pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas eksperimen dengan strategi
belajar aktif tipe index card match
Kelas kontrol dengan pembelajaran
biasa
1. Pendahuluan (5 menit)
Apersepsi:
a. Guru mengecek kehadiran siswa dan
kesiapan siswa untuk belajar
b. Guru mengingatkan kembali materi
pelajaran sebelumnya.
Motivasi:
c. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran yang harus
dicapai siswa setelah mempelajari
materi tersebut.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi (20 menit)
a. Guru memberi siswa pengetahuan
dasar untuk memudahkan siswa
memahami materi pelajaran yang akan
dipelajari.
Elaborasi (15 menit)
1.Pendahuluan (5 menit)
Apersepsi:
a. Guru mengecek kehadiran siswa
dan kesiapan siswa untuk belajar
b. Guru mengingatkan kembali materi
pelajaran sebelumnya
Motivasi:
c. Guru menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran yang harus
dicapai siswa setelah mempelajari
materi tersebut.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi (20 menit)
a. Guru mengatur kondisi kelas,
menjelaskan materi pelajaran
dengan metode ceramah, diskusi
dan tanya jawab.
Elaborasi (15 menit)
27
b.Guru menerapkan strategi belajar aktif
tipe ICM, yaitu membagikan 2 set
kartu indeks kepada siswa, kartu set
yang pertama berisi pertanyaan
tentang materi yang telah dipelajari
pada pertemuan tersebut yang
kartunya berwarna kuning, dan kartu
set yang kedua berisi kunci jawaban
yang kartunya berwarna merah muda.
Sebelum dibagikan kepada siswa kartu
dikocok terlebih dahulu, masing-
masing siswa memperoleh satu kartu
indeks
c. Siswa dipersilahkan untuk mencari
pasangan kartu yang cocok. Agar tidak
terjadi keributan sewaktu mencari
pasangan, maka siswa yang
mendapatkan kartu berwarna merah
atau kartu kunci jawaban tetap duduk
dibangkunya.
d. Jika pasangannya telah terbentuk,
maka siswa diminta untuk duduk
bersama dan menyelesaikan
b. Guru memberikan latihan kepada
siswa dan meminta siswa untuk
melakukan diskusi dalam
kelompok mereka.
28
pertanyaan dan mencocokkan dengan
kunci jawaban yang mereka peroleh.
Guru menginformasikan kepada
setiap pasangan untuk tidak
memberitahukan isi kartunya kepada
pasangan lain
Konfirmasi (30 menit)
e. Setelah siswa selesai menjawab
pertanyaan yang ada pada kartunya,
guru meminta setiap pasangan
memberikan pertanyaan yang ada
pada kartu kepada pasangan lain.
f. Penyelesaian soal yang diberikan
tersebut dibahas dipapan tulis.
Sebelum dibahas diminta kepada
pasangan lain untuk memberikan
pendapat atas jawaban temannya.
Apabila pasangan tersebut tidak dapat
menjawab maka pasangan yang
mengajukan pertanyaan akan
bertanggung jawab
menyelesaikannya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Konfirmasi (30 menit)
c. Setelah siswa selesai mengerjakan
latihan, mereka diminta untuk
mengerjakan di papan tulis.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Memberikan kesempatan bertanya
pada siswa mengenai materi yang
belum dipahami
b. Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan pembelajaran
29
a. Memberikan kesempatan bertanya
pada siswa mengenai materi yang
belum dipahami
b. Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan pembelajaran
c. Guru meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang belum dibahas
sebagai Pekerjaan Rumah (PR), karena
pertanyaan yang ditampilkan terbatas
mengingat keterbatasan waktu
d. Guru menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
c. Memberikan pekerjaan rumah dan
tugas membaca materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya
3. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini yang dilakukan adalah :
a. Mengadakan tes hasil belajar pada kedua kelas sampel setelah penelitian
berakhir, guna mengetahui hasil perlakuan yang diberikan.
b. Mengolah data dari kedua kelas sampel.
c. Menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh sesuai dengan analisis yang
digunakan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:
30
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi terdapat 5 indikator aktivitas
siswa yang diamati, yang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Indikator Aktivitas Siswa
Jenis Aktivitas Indikator
Mental
Activities
Siswa yang menjawab soal yang diterimanya dari
pasangan lain.
Siswa yang memberikan pendapat atau pertanyaan
atas jawaban teman.
Oral activities
Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada pasangan
lain.
Siswa yang berdiskusi dengan pasangannya.
2. Tes Hasil Belajar
Tes yang diberikan berupa soal essay yang disusun sesuai dengan materi
yang diberikan selama perlakuan berlangsung dan dilakukan setelah penelitian
berakhir. Agar instrumen menjadi alat ukur yang baik, maka perlu dilakukan
langkah-langkah berikut:
a. Menyusun kisi-kisi tes uji coba soal. Kisi-kisi soal uji coba dapat dilihat dapa
Lampiran VII.
b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat dan kunci
jawaban. Soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran VIII dan kunci jawaban
dapat dilihat pada Lampiran IX.
c. Tes telah divalidasi oleh tiga orang ahli, yaitu dua orang dosen matematika
dan satu orang guru matematika
d. Uji coba soal.
31
Sebelum soal tes diberikan maka soal itu terlebih dahulu diuji cobakan. Uji
coba dilakukan di kelas VII2 SMPN 1 Batang Anai pada tanggal 9 Februari
2012
e. Analisis soal tes
Dari hasil uji coba soal dilakukan analisis soal yang meliputi daya pembeda,
indeks kesukaran dan reliabilitas.
1) Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar
untuk dapat membedakan (mendeskripsikan) antara testee yang berkemampuan
tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah demikian rupa sehingga
sebagian besar testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir
item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang
kemampuannya rendah untuk menjawab butir item tersebut sebagian besar tidak
dapat menjawab item dengan betul.
Daya pembeda soal ditentukan dengan mencari indeks pembeda soal,
caranya adalah sebagai berikut:
a) Mengambil 27% dari kelompok siswa yang mendapat nilai tinggi yang
dikenal dengan kelompok atas dan 27% dari kelompok siswa yang
mendapat nilai rendah yang dikenal dengan kelompok bawah. Nilai tes
uji coba kelompok tinggi dan kelompok rendah dapat dilihat pada
Lampiran XI.
b) Menghitung degress of freedom (df) dengan rumus:
df = (n1-1) + (n2-1)
32
c) Mencari indeks pembeda soal dengan rumus yang dinyatakan oleh
Pratiknyo (1985: 11) sebagai berikut:
Keterangan:
Ip = Indeks pembeda soal
Mt = Rata-rata skor kelompok tinggi
Mr = Rata-rata skor kelompok rendah
= Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi
= Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah
n = 27% x N
N = Banyak peserta tes
Suatu soal mempunyai daya pembeda yang signifikan jika Ip hitung Ip
tabel pada df yang sudah ditentukan. Pada penelitian ini diperoleh df = 12 dan Ip
tabel = 2,18.
Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba tes hasil belajar dapat dilihat
pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba
Nomor Soal pI Keterangan
1 2 3
1 5,41 Signifikan
2 2,44 Signifikan
3 3,45 Signifikan
4a 2,50 Signifikan
4b 2,65 Signifikan
5 2,83 Signifikan
6a 4,06 Signifikan
33
1 2 3
6b 2,45 Signifikan
7a 4,95 Signifikan
7b 6 Signifikan
7c 4 Signifikan
8a 1,16 Tidak Signifikan
8b 0,81 Tidak Signifikan
Perhitungan Indeks Daya Pembeda Soal dapat dilihat pada Lampiran XIII.
2) Indeks kesukaran Soal
Indeks kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan
apakah suatu soal tergolong kepada kategori soal yang sulit, sedang atau mudah.
Untuk menentukan indeks kesukaran dapat diperoleh dengan rumus (Pratiknyo,
1985: 14), yaitu:
Keterangan:
Ik = Indeks kesukaran
Dt = Jumlah skor dari kelompok tinggi
Dr = Jumlah skor dari kelompok rendah
m = Skor setiap soal jika benar
n = 27% x N
N = Banyak peserta tes
Cara memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap angka indeks kesukaran
(Pratiknyo, 1985: 14) yaitu:
: sukar
: sedang
: mudah
34
Dari hasil analisis, diperoleh indeks kesukaran soal tes sebagai berikut:
Tabel 7. Prosentase Indeks Kesukaran Soal
No. soal Ik Keterangan
1. Sedang
2. Mudah
3. Sedang
4a. Mudah
4b. Mudah
5. Sedang
6a. Sedang
6b. Sedang
7a. Sedang
7b. Sedang
7c. Sedang
8a. Sedang
8b. Sedang
Perhitungan Indeks Kesukaran soal dapat dilihat pada Lampiran XIV.
3) Klasifikasi soal
Setelah dilakukan semua perhitungan, maka akan ditentukan soal yang akan
digunakan sesuai dengan klasifikasi soal seperti yang dikemukakan oleh
Pratiknyo (1985: 16) sebagai berikut:
1. Soal tetap dipakai jika Ip signifikan dan 0 % < Ik 100%
2. Soal diperbaiki jika:
i. Ip signifikan dan Ik = 0% atau Ik = 100%
ii. Ip tidak signifikan dan 0% < Ik<100%
3. Soal diganti jika Ip tidak signifikan dan = 0% atau = 100%.
Berdasarkan analisis tes uji coba, maka 2 item soal diperbaiki yaitu soal
nomor 8a dan 8b. klasifikasi soal data dilihat pada Lampiran XV.
35
4) Reliabilitas tes
Reliabilitas menunjukan bahwa suatu tes cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena tes tersebut adalah baik. Untuk
menentukan reliabilitas tes dipakai rumus alpha yang dinyatakan oleh Suharsimi
(2002: 108) yaitu:
Dengan:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas soal
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
= Jumlah butir soal
= Jumlah kuadrat skor tiap butir soal
= Jumlah skor tiap butir soal
N = Banyak siswa yang mengikuti tes
Dengan kriteria (Slameto, 1988: 215) sebagai berikut:
0,90 : reliabilitas tinggi sekali
0,70 : reliabilitas tinggi
0,40 : reliabilitas sedang
0,20 : reliabilitas rendah
0,00 : reliabilitas sangat rendah
36
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwa maka soal
tersebut termasuk kriteria reliabilitas tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Lampiran XVI.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi
belajar aktif tipe index card match terhadap hasil belajar matematika siswa. Jika
hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol maka
diyakini bahwa hasil ini akibat pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
1. Aktivitas belajar siswa
Untuk menganalisis aktivitas belajar siswa digunakan lembar observasi,
melihat sikap dan kemauan siswa, data hasil observasi dianalisis dengan
menggunakan rumus presentasi yang dikemukakan oleh Sudjana (2002: 125)
yaitu:
P = %100xN
F
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi jawaban masing-masing item/indikator
N = Jumlah skor ideal seluruh item
Kriteria untuk aktivitas positif (Sudjana, 2002: 125) adalah:
75% < P ≤ 100% : Banyak Sekali
50% < P ≤ 75% : Banyak
25% < P ≤ 50% : Sedikit
0% < P ≤ 25% : Sedikit Sekali
37
Kriteria untuk aktivitas negatif adalah kebalikan dari kriteria untuk aktifitas
positif.
2. Hasil belajar siswa
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data kedua sampel yang digunakan adalah uji Anderson-
darling dengan bantuan software Minitab. Hipotesis yang diujikan adalah:
H0 : Sampel berdistribusi normal
H1: Sampel tidak berdistribusi normal
H0 diterima jika nilai P > α (taraf nyata) yaitu 0,05, dan ditolak jika
sebaliknya.
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi bertujuan untuk melihat apakah data kelas sudah
mempunyai variansi sama, homogen, atau tidak. Uji ini menggunakan uji-F
dengan bantuan software Minitab. Dengan hipotesis statistiknya sebagai
berikut:
H0 : 12 = 2
2
H1 : 12 2
2
H0 diterima jika nilai P > α yaitu 0,05, dan ditolak jika sebaliknya.
c. Uji Hipotesis
Untuk menentukan apakah hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari
kelas kontrol. Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan maka dilakukan uji-t
satu pihak dengan hipotesis:
H0 :
38
H1 :
dan adalah rata-rata dari populasi dari hasil belajar matematika
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria pengujian adalah, terima H0 jika
nilai P > α (taraf nyata) yaitu 0,05, dengan df = (n1 + n2 2) untuk harga
lainnya maka H0 ditolak.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil
penelitian yang telah dilaksanakan. Data diperoleh dari instrumen yang digunakan
yaitu lembar observasi, dan tes hasil belajar.
A. Deskripsi Data
Pada bagian ini akan dideskripsikan data yang diperoleh dari lembar
observasi, dan tes hasil belajar. Rincian dari masing-masing data sebagai berikut:
1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Data tentang aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi yang diisi
oleh obsever. Data hasil observasi mengenai aktivitas siswa dapat dilihat pada
Tabel 8 berikut ini:
Tabel 8. Prosentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No Aktivitas Siswa
Pertemuan
I II III IV V
f % f % f % f % f %
1 Siswa yang berdiskusi
dengan pasangannya 22 73,3 27 93,1 26 86,7 30 100 30 100
2
Siswa yang mengajukan
pertanyaan kepada
pasangan lain.
3 10 6 20,6 8 26,6 9 30 10 33,3
3
Siswa yang menjawab
soal yang diterimanya
dari pasangan lain
3 10 5 17,2 7 23,3 9 30 10 33,3
4
Siswa yang memberikan
pendapat atau pertanyaan
atas jawaban teman
3 10 5 17,2 9 30 10 33,3 12 40
Jumlah siswa yang hadir 30 29 30 30 30
Berdasarkan Tabel 8, terlihat bahwa setiap indikator aktivitas siswa memiliki
perkembangan yang berbeda-beda selama lima kali pertemuan. Aktivitas yang
39
40
mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya adalah mengajukan pertanyaan
kepada pasangan lain, menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain, dan
memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman. Sedangkan aktivitas
yang mengalami naik turun pada setiap kali pertemuan adalah siswa yang
berdiskusi dengan pasangannya, pada pertemuan III mengalami penurunan
kemudian pada pertemuan IV sampai pertemuan V mengalami peningkatan. Dari
hasil penelitian tidak ada aktivitas yang mengalami penurunan setiap kali
pertemuan.
Aktivitas yang paling banyak dilakukan adalah siswa yang berdiskusi
dengan pasangannya dengan prosentase berkisar antara 73,3% - 100%. Aktivitas
yang paling sedikit dilakukan adalah siswa yang menjawab soal yang diterimanya
dari pasangan lain dengan prosentase berkisar antara 10% - 33,3%.
2. Hasil Belajar Matematika Siswa
Hasil belajar matematika siswa pada kedua kelas sampel diperoleh setelah
diberikan tes akhir pada materi pokok Himpunan. Soal tes akhir dapat dilihat pada
Lampiran XVII. Pelaksanaan tes akhir ini diikuti oleh 30 orang siswa pada kelas
eksperimen dan 30 orang siswa pada kelas kontrol. Data hasil belajar dapat dilihat
pada lampiran XVIII.
Dari nilai hasil belajar matematika pada lampiran XVIII diperoleh nilai
rata-rata ( x ), standar deviasi (S), variansi (S2), nilai tertinggi ( X maks) dan nilai
terendah (X min). Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 berikut
ini:
41
Tabel 9. Hasil Analisis Data Tes Akhir
Berdasarkan Tabel 9, rata-rata nilai siswa dan prosentase ketuntasan kelas
eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pemahaman siswa kelas eksperimen pada pokok bahasan
Himpunan lebih baik dari kelas kontrol.
B. Analisis Data
1. Aktivitas Belajar Matematika Siswa
a. Siswa yang berdiskusi dengan pasangannya.
Aktivitas ini diamati setelah siswa menemukan pasangannya. Jika siswa
telah menemukan pasangannya mereka duduk bersama mendiskusikan masing-
masing soal yang ada dikartu mereka dan tidak memberitahukannya kepada
pasangan lain.
Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase aktivitas dapat dilihat pada
Tabel 10 berikut:
Tabel 10. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Berdiskusi
Dengan Pasangannya.
Pertemuan
Jumlah siswa
yang melakukan
aktivitas
Jumlah siswa
yang hadir Prosentase Kriteria
I 22 30 73,3% Banyak
II 27 29 93,1% Banyak Sekali
III 26 30 86,1% Banyak Sekali
IV 30 30 100% Banyak Sekali
V 30 30 100% Banyak Sekali
Kelas N x S S2 X
maks
X
min
Prosentase siswa
yang tuntas
Eksperimen 30 73,26 16,23 263,59 97,7 40 60%
Kontrol 30 65,08 15,62 244,23 90,6 41,9 33,3%
42
Dari Tabel 10, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 1. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Berdiskusi
dengan Pasangannya
Berdasarkan Tabel 10 dan Gambar 1 terlihat bahwa prosentase siswa yang
berdiskusi dengan pasangannya mengalami prosentase yang naik turun. Pada
pertemuan pertama merupakan prosentase yang terendah untuk aktivitas ini yaitu
73,3%, meningkat pada pertemuan kedua menjadi 93,1% dan mengalami
penurunan pada pertemuan ketiga menjadi 86,1%. Pada pertemuan keempat
mengalami peningkatan dan stabil di 100% pada pertemuan kelima. Rata-rata
prosentase aktivitas ini 90,5 % yang dikategorikan banyak sekali.
b. Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain.
Aktivitas ini diamati ketika siswa selesai berdiskusi dengan pasangannya
masing-masing. Siswa akan dipilih secara acak untuk megajukan pertanyaan atau
memberikan tantangan kepada pasangan lain.
Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase aktivitas dapat dilihat pada
tabel 11 berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Pro
sen
tase
43
Tabel 11. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Mengajukan
Pertanyaan Kepada Pasangan Lain
Pertemuan
Jumlah siswa
yang
melakukan
aktivitas
Jumlah siswa
yang hadir Prosentase Kriteria
I 3 30 10% Sedikit sekali
II 6 29 20,7% Sedikit sekali
III 8 30 26,7% Sedikit
IV 9 30 30% Sedikit
V 10 30 33,3% Sedikit
Dari Tabel 11, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 2. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Mengajukan
Pertanyaan Kepada Pasangan Lain
Berdasarkan Tabel 11 dan Gambar 2 terlihat bahwa aktivitas siswa
mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain mengalami peningkatan pada setiap
pertemuan. Prosentase pada pertemuan pertama dimulai dari 10% yang
merupakan prosentase terendah untuk aktivitas ini dan kemudian mencapai
presentase tertinggi pada pertemuan kelima dengan 33,3%. Rata-rata prosentase
aktivitas ini 24,14 % yang dikategorikan sedikit sekali.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Pro
sen
tase
44
c. Siswa yang menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain.
Siswa yang ditunjuk secara acak harus menjawab soal yang diterimanya dari
pasangan lain di papan tulis. Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase
aktivitas dapat dilihat pada tabel 12 berikut:
Tabel 12. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Menjawab
Soal yang Diterimanya Dari Pasangan Lain
Pertemuan
Jumlah siswa
yang melakukan
aktivitas
Jumlah
siswa yang
hadir
Prosentase Kriteria
I 3 30 10% Sedikit sekali
II 5 29 17,2% Sedikit sekali
III 7 30 23,3% Sedikit sekali
IV 9 30 30% Sedikit
V 10 30 33,3% sedikit
Dari Tabel 12, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 3. Persentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Menjawab
Soal yang Diterimanya Dari Pasangan Lain
Dari Tabel 12 dan Gambar 3 terlihat bahwa prosentase aktivitas menjawab
soal yang diterimanya dari pasangan lain pada pertemuan pertama hingga
pertemuan kelima mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama merupakan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Pro
sen
tase
45
prosentase yang terendah untuk aktivitas ini yaitu 10%, dan terus meningkat pada
pertemuan kedua, ketiga, keempat, dan pertemuan kelima di 33,3%. Rata-rata
prosentase aktivitas ini 22,78 % yang dikategorikan sedikit sekali.
d. Siswa yang memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman.
Aktivitas ini diamati ketika siswa memberikan pendapat atau pertanyaan
atas jawaban teman. Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase aktivitas
dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Memberikan
Pendapat atau Pertanyaan Atas Jawaban Teman
Pertemuan
Jumlah siswa
yang melakukan
aktivitas
Jumlah siswa
yang hadir Persentase Kriteria
I 3 30 10% Sedikit Sekali
II 5 29 17,2% Sedikit Sekali
III 9 30 30% Sedikit
IV 10 30 33,3% Sedikit
V 12 30 40% Sedikit
Dari Tabel 13, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 4. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Memberikan
Pendapat atau Pertanyaan Atas Jawaban Teman
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Pro
sen
tase
46
Dari Tabel 13 dan Gambar 4 terlihat bahwa prosentase aktivitas memberikan
pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman. Pada pertemuan pertama hingga
pertemuan kelima mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama merupakan
prosentase yang terendah untuk aktivitas ini yaitu 10%, dan terus meningkat pada
pertemuan kedua, ketiga, keempat, dan pertemuan kelima di 33,3%. Rata-rata
prosentase aktivitas ini 26,11 % yang dikategorikan sedikit.
2. Data Hasil Belajar
Untuk menarik kesimpulan tentang data hasil belajar dilakukan analisis secara
statistik yaitu uji-t. Sebelum melakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi
normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Anderson-darling dengan
bantuan software Minitab. Dari hasil uji normalitas diperoleh nilai P = 0,073
untuk kelas eksperimen dan nilai P = 0,070 untuk kelas kontrol. Karena pada
kedua kelas sampel nilai P > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data hasil belajar
kedua kelas berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran
XIX.
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi bertujuan untuk melihat apakah data kelas sudah
mempunyai variansi sama, homogen, atau tidak. Uji ini menggunakan uji-F
dengan bantuan software Minitab. Dari hasil uji homogenitas variansi diperoleh
nilai P = 0,839. Karena nilai P > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
47
matematika kelas sampel tersebut homogen. Untuk lebih dapat dilihat pada
lampiran XX.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi, dapat
dikatakan kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang
homogen. Jadi uji hipotesis yang akan digunakan adalah uji-t dengan bantuan
software Minitab. Hasil uji-t pada kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 14
dibawah ini:
Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Pada Selang Kepercayaan 95%
DF Nilai P taraf nyata (α)
58 0,026 0,05
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terhadap nilai tes akhir belajar pada
selang kepercayaan 95%, diperoleh nilai P = 0,026 dengan df = 58, karena nilai P
< taraf nyata (0,05), maka maka Ho ditolak, sehingga hipotesis penelitian
diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar
matematika siswa kelas eksperimen yang mengikuti strategi belajar aktif tipe
index card match lebih baik dari rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang
mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas VII SMP Negeri 2 Batang Anai
tahun pelajaran 2011/1012.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat dipaparkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Aktivitas Belajar Matematika Siswa
a. Siswa yang berdiskusi dengan pasangannya.
48
Aktivitas siswa yang berdiskusi dengan pasangannya mengalami
prosentase naik turun. Pada pertemuan pertama merupakan prosentase yang
terendah untuk aktivitas ini, karena siswa belum terbiasa untuk berdiskusi
dengan pasangannya. Pada pertemuan pertama ini, siswa mengerjakan soal-
soal kartu indeks secara sendiri-sendiri dan terlihat pula adanya siswa ang
tidak mau berbagi dengan pasangannya. Pada pertemuan kedua mengalami
peningkatan dan terjadi penurunan aktivitas pada pertemuan ketiga. Pada
pertemuan keempat dan kelima mengalami peningkatan, siswa yang lebih
pandai berusaha membantu teman dalam pasangannya. Selama pembelajaran
ini, siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal yang ada di kartu
indeks .
b. Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain.
Pada aktivitas siswa mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain
terlihat peningkatan yang signifikan dimana prosentase peningkatan semakin
bertambah dari pertemuan pertama hingga pertemuan kelima. Hampir semua
siswa ingin mengajukan pertanyaan yang ada pada kartunya kepada pasangan
lain. Karena keterbatasan waktu, hanya beberapa siswa yang bisa mengajukan
pertanyaan.
c. Siswa yang menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain.
Pada aktivitas siswa soal yang diterimanya dari pasangan lain terlihat
peningkatan yang signifikan. Siswa sudah mulai berani untuk menjawab soal
yang diterimanya di papan tulis. Pada pertemuan pertama, pertanyaan yang
dilemparkan ada 3 soal, dan siswa yang mendapatkan soal-soal tersebut berani
49
mengerjakan di papan tulis. Pada pertemuan kedua dan ketiga ada siswa yang
tidak mau menjawab soal yang diterimanya, dengan alasan siswa tidak
mengerti. Setelah diberi sangsi bagi yang tidak mau mengerjakan pertanyaan
yang diterimanya di papan tulis yaitu siswa diminta berdiri di depan kelas
sampai ada temannya yang mengerjakannya, maka pada pertemuan keempat
dan pertemuan kelima mengalami peningkatan. Banyak siswa yang mau
mengerjakan soal yang diterimanya. Aktivitas menjawab soal yang diterima
dari pasangan lain merupakan rata-rata prosentase terendah.
d. Siswa yang memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman.
Pada waktu memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman
yang ada di papan tulis, sebagian besar siswa masih terlihat hanya
menyampaikan pendapat dan pertanyaan yang ingin ditanyakan pada
pasangannya tanpa disampaikan pada siswa yang menjawab soal yang
diterimanya.
Secara umum prosentase rata-rata aktivitas siswa setiap pertemuan
cenderung meningkat walaupun ada beberapa aktivitas yang mengalami
penurunan. Perubahan prosentase disebabkan oleh tingkat kesulitan materi serta
kemampuan siswa yang beragam.
Berdasarkan pengamatan selama penelitian, proses pembelajaran matematika
dengan strategi belajar aktif tipe index card match dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Aktivitas siswa tidak hanya duduk, dengar, dan mengerjakan
latihan, akan tetapi sudah mampu berperan serta dalam setiap kesempatan. Siswa
lebih berani untuk mengajukan pertanyaan tentang hal yang tidak mereka pahami
50
kepada siswa lain ataupun guru. Berdasarkan seluruh aktivitas yang terjadi dapat
disimpulkan bahwa siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran aktif tipe
index card match ini.
Kepasifan siswa ketika pembelajaran berlangsung tidak terlihat lagi setelah
penerapan pembelajaran aktif ini. Pada tahap diskusi, siswa dengan aktif bertanya
kepada pasangan mereka mengenai hal-hal yang tidak dipahami. Tidak ada lagi
siswa yang pintar yang tidak membantu teman lainnya ketika mengerjakan soal
yang pada kartu indeks, karena mereka bertanggung jawab kepada pasangannya
masing-masing untuk mendapatkan nilai. Dengan demikian beberapa masalah
yang ada pada latar belakang telah dapat di atasi dengan penerapan pembelajaran
ini.
Diakhir pertemuan peneliti juga memberikan pertanyaan kepada siswa yakni
menanyakan bagaimana tanggapan siswa terhadap strategi pembelajaran aktif tipe
index card match yang sudah dilakukan selama 5 kali pertemuan, dari jawaban
siswa dapat disimpulkan bahawa siswa sangat senang belajar, dengan adanya
kartu indeks mereka merasa belajar sambil bermain.
2. Hasil Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang telah didapatkan, maka terlihat
perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen yang diterapkan
strategi pembelajaran aktif tipe index card match dengan kelas kontrol. Hasil
belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, hasil belajar ini dapat
dilihat dari rata-rata nilai siswa masing-masing kelas. Rata-rata kelas eksperimen
yaitu 73,27 dengan skor tertinggi 97,7 dan terendah 40, sedangkan kelas kontrol
51
nilai rata-ratanya 65,08 dengan skor tertinggi 90,6 dan skor terendah 41,9.Dilihat
dari ketuntasan belajar siswa secara individu maka diperoleh pada kelas
eksperimen nilai siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu
sebanyak 18 siswa. Pada kelas kontrol siswa yang tuntas sebanyak 10 orang.
Strategi belajar aktif tipe index card match dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa, karena dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan langsung
dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Pada
pembelajaran aktif tipe ICM siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Siswa
berdiskusi dengan pasangannya dan berdiskusi lagi dengan siswa lainnya setelah
diminta kepada pasangan lain untuk menjawab pertanyaan yang dilemparkannya
di depan kelas. Melalui diskusi dapat terjalin komunikasi yang baik antar siswa.
Siswa saling berbagi informasi dan mengungkapkan pendapat mereka di kelas.
Aktivitas ini membuat siswa lebih mudah memahami konsep materi yang
dipelajari. Sehingga semakin aktif siswa berbagi informasi maka semakin bagus
pemahaman konsep siswa dan hasil belajar siswa juga akan semakin meningkat.
3. Kendala yang Dihadapi
Selama penelitian berlangsung terdapat beberapa kendala yang ditemui dalam
pelaksanaan proses pembelajaran yaitu pada pertemuan pertama siswa mengalami
kesulitan dalam mencari pasangannya. Diperlukan waktu yang lama untuk
menunggu siswa mencari pasangannya dan mengatur tempat duduknya. Padahal
sudah diberitahu sebelumnya memgenai tata cara mencari pasangannya. Kesulitan
lainnya adalah dalam mengontrol kelas dan menanggapi pertanyaan siswa pada
saat mereka membuat penyelesaian soal yang ada pada kartu indeks. Kendala lain
52
yang ditemui yaitu pada proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada
jam terakhir siswa terlihat kurang bersemangat. Soal yang bisa dibahas pada
pertemuan pertama hanya sedikit.
Agar kendala yang terjadi pada pertemuan pertama tidak terjadi lagi maka
dilakukan beberapa hal antara lain membimbing dan mengamati siswa dalam
membuat penyelesaian soal. Kendala siswa dalam mencari pasangannya diatasi
dengan menjelaskan prosedur pelaksanaan tipe ICM secara rinci agar mereka
tidak kebingungan. Tulisan pada kartu indeks lebih diperjelas dan gambar pada
kartu indeks lebih diperbesar. Sehingga kendala mencari kartu pasangan pada
pertemuan pertama tidak terjadi lagi. Maka pada pertemuan kedua, ketiga,
keempat, dan kelima mereka lebih mudah mencari kartu pasangannya dan hanya
membutuhkan waktu paling banyak 4 menit. Karena kendala mencari kartu
pasangan sudah teratasi, maka soal yang dibahas pada pertemuan kedua sampai
pertemuan kelima menjadi lebih banyak dari pada petemuan pertama.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan:
1. Selama diterapkan strategi belajar aktif tipe index card match aktivitas siswa
dalam pembelajaran Matematika di kelas VII SMPN 2 Batang Anai
menunjukkan bahwa tidak semua aktivitas siswa mengalami peningkatan dari
setiap pertemuan, tetapi tidak ada aktivitas siswa yang cenderung menurun.
2. Hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe
index card match lebih baik dari hasil belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran konvensional.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan peneliti lain yang ingin menerapkan strategi belajar aktif tipe
ICM agar jangan berlama-lama di waktu siswa mencari pasangannya. Karena
akan mengakibatkan waktu untuk membahas soal-soal yang ada pada kartu
menjadi berkurang, sehingga pertanyaan yang ada pada kartu hanya sedikit
yang bisa dibahas.
2. Bagi peneliti lain yang akan membuat kartu indeks agar memperhatikan
tulisan dan gambar pada kartu. Tulisan pada kartu lebih diperjelas dan gambar
pada kartu lebih diperbesar, sehingga siswa lebih mudah dalam mencari kartu
pasangannya.
53
54
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Doantara Yasa. (2008). Pembelajaran Konvensional.
http://ipotes.wordpress.com/2008/05/14/pembelajaran-konvensional. (di
akses tanggal 1 Oktober 2011)
Erman Suherman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Edisi
Revisi. Bandung: JICA. UPI Bandung.
Euis Kurniawati. (2009). Komparasi Strategi Pembelajaran.
http://myaghnee.Blogspot.com/komparasi-strategi-pembelajaran. (Diakses
pada tanggal 30 Maret 2012)
Liza Afriani. (2006). Studi Tentang Pembelajaran Matematika yang
Menggunakan Metode Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Pada
Siswa Kelas VII SMP Negeri Bonjol Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi.
Padang: UNP.
Nana Sudjana. (2002). Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
Pratiknyo Prawironegoro. (1985). Evaluasi Belajar Khusus Analisa Soal untuk
Bidang Studi Matematika. Jakarta: CV. Fortuna.
Sardiman. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Silberman, Melvin L. (2006). Active Learning. 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
(Raisul Muttaqin. Terjemahan. rev. Ed). Bandung: Nusamedia dan Nuansa.
Buku asli diterbitkan tahun 1996.
Slameto. (1988). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
54
55
Suharni. (2008). “Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM)
dalam Pembelajaran Matematika XI IA SMA Negeri 4 Solok Tahun
Pelajaran 2007-2008”. Skripsi. UNP.
Suharsimi Arikunto. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Tim Penulis. 2009. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/ Skripsi Universitas
Negeri Padang. Padang: UNP
56
Lampiran I
Nilai Ujian Semester 1 Matematika
Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012
No Kelas
VII.1 VII.2 VII.3 VII.4 VII.5 VII.6
1 67.5 82.5 80 60 50 85
2 82.5 77.5 55 55 50 60
3 65 52.5 65 55 72.5 87.5
4 70 52.5 47.5 60 65 55
5 75 60 62.5 70 60 50
6 75 70 70 70 90 65
7 85 65 57.5 75 62.5 72.5
8 67.5 60 65 80 60 75
9 65 52.5 45 72.5 85 52.5
10 65 57.5 70 47.5 85 52.5
11 50 70 60 80 70 65
12 55 70 80 75 65 67.5
13 67.5 70 80 72.5 80 60
14 67.5 75 77.5 62.5 45 80
15 87.5 62.5 80 82.5 67.5 85
16 52.5 85 50 85 67.5 60
17 55 75 62.5 62.5 52.5 45
18 62.5 72.5 62.5 67.5 45 55
19 67.5 70 67.5 50 75 77.5
20 72.5 72.5 70 50 70 67.5
21 87.5 80 52.5 67.5 87.5 45
22 62.5 75 77.5 85 47.5 47.5
23 65 67.5 72.5 65 65 50
24 60 77.5 77.5 65 40 60
25 62.5 85 80 42.5 42.5 80
26 62.5 72.5 72.5 60 65 67.2
27 50 67.5 82.5 85 55 75
28 52.5 57.5 47.5 52.5 65 45
29 75 85 67.5 70 70 42.5
30 85 50 72.5 70 50 42.5
31 62.5 80 70
32 60 75
57
Lampiran II
Uji Normalitas Kelas VII.1 –VII.6
SMPN 2 Batang Anai
VII 1
Pe
rce
nt
908070605040
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.091
66.88
StDev 10.57
N 32
AD 0.632
P-Value
Probability Plot of VII 1Normal
Kelas VII 2
Pe
rce
nt
908070605040
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.304
69
StDev 10.23
N 30
AD 0.421
P-Value
Probability Plot of Kelas VII 2Normal
58
Kelas VII 3
Pe
rce
nt
100908070605040
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.106
67
StDev 11.19
N 30
AD 0.604
P-Value
Probability Plot of Kelas VII 3Normal
VII.4
Pe
rce
nt
100908070605040
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.757
66.5
StDev 11.77
N 30
AD 0.240
P-Value
Probability Plot of VII.4Normal
59
VII 5
Pe
rce
nt
10090807060504030
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.481
64.38
StDev 13.84
N 32
AD 0.338
P-Value
Probability Plot of VII 5Normal
VII 6
Pe
rce
nt
10090807060504030
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.334
62.65
StDev 13.69
N 31
AD 0.405
P-Value
Probability Plot of VII 6Normal
60
Lampiran III
Uji Homogenitas Variansi Kelas VII.1-VII.6
SMPN 2 Batang Anai
Su
bscri
pts
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs
VII. 6
VII. 5
VII. 4
VII. 3
VII. 2
VII. 1
2220181614121086
Bartlett's Test
0.251
Test Statistic 5.01
P-Value 0.414
Levene's Test
Test Statistic 1.34
P-Value
Uji Homogenitas Variansi Populasi
61
Lampiran IV
UJI KESAMAAN RATA-RATA POPULASI
One-way ANOVA: C2 versus Subscripts Source DF SS MS F P Subscripts 5 764 153 1.06 0.382 Error 179 25704 144 Total 184 26468 S = 11.98 R-Sq = 2.89% R-Sq(adj) = 0.17% Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev ----+---------+---------+---------+----- VII 1 32 66.87 10.57 (---------*----------) VII 2 30 69.00 10.23 (---------*----------) VII 3 30 67.00 11.19 (----------*---------) VII 4 30 66.50 11.77 (----------*----------) VII 5 32 64.38 13.84 (----------*---------) VII 6 31 62.65 13.69 (----------*---------) ----+---------+---------+---------+----- 60.0 64.0 68.0 72.0 Pooled StDev = 11.98
62
Lampiran V
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 1)
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas/Semester : VII/ 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1. Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta penyajiannya.
C. Indikator
4.1.1 Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata
anggotanya.
4.1.2 Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
4.1.3 Menyatakan notasi himpunan.
4.1.4 Mengenal himpunan kosong dan nol serta notasinya
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan mendata
anggotanya.
2. Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
3. Menyatakan notasi himpunan.
4. Mengenal himpunan kosong dan nol serta notasinya
E. Materi Ajar
63
Fakta:
Suatu himpunan dilambangkan dengan huruf besar (kapital) A, B, …, Z.
Benda atau objek yang termasuk dalam himpunan ditulis dengan
mengggunakan pasangan kurung kurawal {…}.
Anggota atau elemen dari himpunan dinotasikan dengan
Bukan anggota himpunan dinotasikan dengan
Himpunan kosong dinotasikan dengan { } atau Ø.
Konsep:
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan
dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk
himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut.
Setiap benda atau objek yang berada dalam suatu himpunan disebut
anggota atau elemen dari himpunan, adapun benda atau objek yang tidak
termasuk dalam suatu himpunan dikatakan bukan anggota himpunan.
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.
Himpunan nol adalah himpunan yang hanya mempunyai 1 anggota, yaitu
nol (0).
F. Alokasi waktu
2 x 40 menit
G. Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Belajar Aktif Tipe Index Card Match
Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, ceramah, dan pemberian
tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Proses
Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan Apersepsi:
d. Guru mengecek kehadiran
Memperhatikan
5’
64
siswa dan kesiapan siswa
untuk belajar
e. Guru mengingatkan
kembali materi pelajaran
sebelumnya.
Motivasi:
f. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran yang harus
dicapai siswa setelah
mempelajari materi tersebut.
saat dilakukan
absensi
mengingat
kembali materi
sebelumnya.
Mendengarkan
apa yang
disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan Inti Eksplorasi:
a. Guru memberi siswa
pengetahuan dasar tentang
himpunan dan mendata
anggotanya, anggota dan
bukan anggota himpunan,
menyatakan notasi
himpunan, himpunan
kosong, dan himpunan nol
serta notasinya. Untuk
memudahkan siswa
memahami materi pelajaran
yang akan dipelajari.
Elaborasi:
b. Guru mengimformasikan
kepada siswa bahwa dalam
membuat latihan
menggunakan kartu indeks
c. Guru menerapkan strategi
belajar aktif tipe ICM, yaitu
Memperhatikan
penjelasan guru
dan
berpartisipasi
aktif pada
setiap
pertanyaan
yang diajukan
guru.
Menyalin
materi yang
diberikan guru
Mendengar
penjelasan guru
20’
15’
65
membagikan 2 set kartu
indeks kepada siswa, kartu
set yang pertama berisi
pertanyaan yang kartunya
berwarna kuning tentang
materi yang telah dipelajari
pada pertemuan tersebut,
dan kartu set yang kedua
berisi kunci jawaban yang
kartunya berwarna merah
muda. Sebelum dibagikan
kepada siswa kartu dikocok
terlebih dahulu, masing-
masing siswa memperoleh
satu kartu indeks
d.Siswa dipersilahkan untuk
mencari pasangan kartu
yang cocok dengan
mencocokan gambar yang
ada pada kartu yang
didapatnya. Agar tidak
terjadi keributan sewaktu
mencari pasangan, maka
siswa yang mendapatkan
kartu berwarna merah atau
kartu kunci jawaban tetap
duduk dibangkunya.
e. Jika pasangannya telah
terbentuk, maka siswa
diminta untuk duduk
bersama dan
Mengambil kartu
indeks
Mencari
pasangan
Duduk dengan
pasangannya dan
berdiskusi
66
menyelesaikan pertanyaan
dan mencocokkan dengan
kunci jawaban yang
mereka peroleh. Guru
menginformasikan kepada
setiap pasangan untuk tidak
memberitahukan isi
kartunya kepada pasangan
lain
Konfirmasi:
f. Setelah siswa selesai
menjawab pertanyaan yang
ada pada kartunya, guru
meminta setiap pasangan
memberikan pertanyaan
yang ada pada kartunya
kepada pasangan lain
g. Penyelesaian soal yang
diberikan tersebut dibahas
dipapan tulis. Sebelum
dibahas diminta kepada
pasangan lain untuk
memberikan pendapat atas
jawaban temannya. Apabila
jawaban tidak sesuai, maka
pasangan yang mengajukan
pertanyaan akan
bertanggung jawab
menyelesaikannya.
dengan
pasangannya.
Mengajukan
pertanyaan
kepada pasangan
lain.
Pasangan yang
diberi soal
menjawab soal
yang
diterimanya.
Memberikan
pendapat atas
jawaban
temannya
30’
3. Penutup e. Memberikan kesempatan
bertanya pada siswa
Mengajukan
10’
67
mengenai materi yang
belum dipahami
f. Siswa dengan bimbingan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran
g. Meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang
belum dibahas sebagai
Pekerjaan Rumah (PR),
karena pertanyaan yang
ditampilkan terbatas
mengingat keterbatasan
waktu
h. Menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang
akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
tentang himpunan
berhingga, himpunan tak
berhingga, dan himpunan
semesta.
pertanyaan
kepada guru
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Kognitif
Jenis Penilaian : Tugas individu dan tugas kelompok (berpasangan)
(keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
pada kartu indeks dengan pasangannya).
Istrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Contoh Instrument :
68
1) Sebutkan kumpulan objek yang merupakan himpunan yang ada
di kelasmu!
2) Di dalam kelasmu, ada siswa yang mempunyai 1 kakak.
Sebutkan anggota-anggotanya dan sebutkan pula yang bukan
merupakan anggotanya!
3) A adalah himpunan bilangan asli antara 2 dan 11, nyatakan
himpunan A dalam notasi himpunan!
4) Manakah yang merupakan himpunan kosong, 0 atau {0} atau {
Ø } atau Ø ?
2. Aspek Afektif : Menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
J. Sumber Belajar
1. Atik Winiarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika
Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2. Buku Matematika untuk SMP dan MTs kelas VII karangan Tatag Yuli
Eko Siswono dan Netti Lastiningsih. Penerbit : Erlangga.
3. Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi untuk Kelas VII
SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 2)
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas/Semester : VII/ 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan
masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.1. Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta penyajiannya.
C. Indikator
4.1.5 Mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga.
4.1.6 Menjelaskan pengertian himpunan semesta, serta dapat menyebutkan
anggotanya.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Mengenal himpunan berhingga dan tak berhingga.
2. Menjelaskan pengertian himpunan semesta, serta dapat menyebutkan
anggotanya.
E. Materi Ajar
Fakta:
Himpunan semesta dilambangkan dengan S.
Konsep:
70
Himpunan semesta atau semesta pembicara adalah himpunan yang
memuat semua anggota atau objek himpunan yang dibicarakan.
Himpunan yang memiliki banyak anggota berhingga disebut himpunan
berhingga. Himpunan yang memiliki banyak anggota tak berhingga
disebut himpunan tak berhingga.
Prinsip:
Banyaknya anggota himpunan A dinyatakan dengan n(A)
F. Alokasi waktu
2 x 40 menit
G. Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Belajar Aktif Tipe Index Card Match
Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, ceramah, dan pemberian
tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
No.
Proses
Pembelajar
an
Aktivitas guru Aktivitas Siswa Alokasi
Waktu
1. Pendahulu
an
Apersepsi:
g. Guru mengecek kehadiran
siswa dan kesiapan siswa
untuk belajar
h. Guru mengingatkan
kembali materi pelajaran
sebelumnya.
Motivasi:
i. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran yang harus
dicapai siswa setelah
mempelajari materi tersebut
Memperhatik
an saat
dilakukan
absensi
Diharapkan
siswa dapat
mengingat
kembali
materi
sebelumnya.
Mendengarka
n apa yang
5’
71
disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi:
a. Guru memberi siswa
pengetahuan dasar tentang
himpunan berhingga,
himpunan tak berhingga,
dan himpunan semesta.
Untuk memudahkan siswa
memahami materi pelajaran
yang akan dipelajari.
Elaborasi:
b.Guru menerapkan strategi
belajar aktif tipe ICM, yaitu
membagikan 2 set kartu
indeks kepada siswa, kartu
set yang pertama berisi
pertanyaan yang kartunya
berwarna kuning tentang
materi yang telah dipelajari
pada pertemuan tersebut,
dan kartu set yang kedua
berisi kunci jawaban yang
kartunya berwarna merah
muda. Sebelum dibagikan
kepada siswa kartu dikocok
terlebih dahulu, masing-
masing siswa memperoleh
Memperhatik
an penjelasan
guru dan
berpartisipasi
aktif pada
setiap
pertanyaan
yang
diajukan
guru.
Menyalin
materi yang
diberikan
guru
Mengambil
kartu indeks
20’
15’
72
satu kartu indeks
c. Siswa dipersilahkan untuk
mencari pasangan kartu
yang cocok dengan
mencocokan gambar yang
ada pada kartu yang
didapatnya. Agar tidak
terjadi keributan sewaktu
mencari pasangan, maka
siswa yang mendapatkan
kartu berwarna merah atau
kartu kunci jawaban tetap
duduk dibangkunya.
d. Jika pasangannya telah
terbentuk, maka siswa
diminta untuk duduk
bersama dan
menyelesaikan pertanyaan
dan mencocokkan dengan
kunci jawaban yang mereka
peroleh. Guru
menginformasikan kepada
setiap pasangan untuk tidak
memberitahukan isi
kartunya kepada pasangan
lain
Konfirmasi:
e. Setelah siswa selesai
menjawab pertanyaan yang
ada pada kartunya, guru
Mencari
pasangan
Duduk
dengan
pasangannya
dan
berdiskusi
dengan
pasangannya
30’
73
meminta setiap pasangan
memberikan pertanyaan
yang ada pada kartunya
kepada pasangan lain
f. Penyelesaian soal yang
diberikan tersebut dibahas
dipapan tulis. Sebelum
dibahas diminta kepada
pasangan lain untuk
memberikan pendapat atas
jawaban temannya. Apabila
jawaban tidak sesuai, maka
pasangan yang mengajukan
pertanyaan akan
bertanggung jawab
menyelesaikannya.
Mengajukan
pertanyaan
kepada
pasangan
lain.
Pasangan
yang diberi
soal
menjawab
soal yang
diterimanya.
Memberikan
pendapat atas
jawaban
temanya
3. Penutup i. Memberikan kesempatan
bertanya pada siswa
mengenai materi yang
belum dipahami
j. Siswa dengan bimbingan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran
k. Meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang
belum dibahas sebagai
Pekerjaan Rumah (PR),
karena pertanyaan yang
ditampilkan terbatas
mengingat keterbatasan
Mengajukan
pertanyaan
kepada guru
Menyimpulk
an materi
pembelajaran
10’
74
waktu
l. Menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang
akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
tentang himpunan bagian.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Kognitif
Jenis Penilaian : Tugas individu dan tugas kelompok (berpasangan)
(keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
pada kartu indeks dengan pasangannya).
Istrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Contoh Instrument :
1) Diketahui B = {2, 3, 5, 7, 11}.
a. Apakah B merupakan himpunan berhingga?berikan alasanmu?
b. Sebutkan 2 himpunan semesta yang mungkin dari himpunan B?
2. Aspek Afektif : Menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
J. Sumber Belajar
1. Atik Winiarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika
Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2. Buku Matematika untuk SMP dan MTs kelas VII karangan Tatag Yuli
Eko Siswono dan Netti Lastiningsih. Penerbit : Erlangga.
3. Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi untuk Kelas VII
SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 3)
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas/Semester : VII/ 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.2. Menentukan himpunan bagian.
C. Indikator
4.2.1 Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan.
4.2.2 Menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat:
1. Menentukan himpunan bagian dari suatu himpunan.
2. Menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan.
E. Materi Ajar
Fakta
Setiap himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan A sendiri,
ditulis
Konsep:
Himpunan A merupakan himpunan bagian B, jika setiap anggota A juga
menjadi anggota B dan dinotasikan A atau B .
Himpunan A bukan merupakan himpunan bagian B, jika terdapat anggota
A yang bukan anggota B, dan dinotasikan A .
76
Prinsip:
Banyaknya semua himpunan bagian dari suatu himpunan adalah ,
dengan n banyaknya anggota himpunan tersebut.
F. Alokasi waktu
2 x 40 menit
G. Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Belajar Aktif Tipe Index Card Match
Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, ceramah, dan pemberian
tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
No.
Proses
Pembelajar
an
Aktivitas guru Aktivitas Siswa Alokasi
Waktu
1. Pendahulu
an
Apersepsi:
j. Guru mengecek kehadiran
siswa dan kesiapan siswa
untuk belajar
k. Guru mengingatkan
kembali materi pelajaran
sebelumnya.
Motivasi:
l. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran yang harus
dicapai siswa setelah
mempelajari materi tersebut
Memperhatikan
saat dilakukan
absensi
Diharapkan
siswa dapat
mengingat
kembali materi
sebelumnya.
Mendengarkan
apa yang
disampaikan
oleh guru
5’
77
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi:
a. Guru memberi siswa
pengetahuan dasar tentang
himpunan bagian untuk
memudahkan siswa
memahami materi pelajaran
yang akan dipelajari.
Elaborasi:
b.Guru menerapkan strategi
belajar aktif tipe ICM, yaitu
membagikan 2 set kartu
indeks kepada siswa, kartu
set yang pertama berisi
pertanyaan yang kartunya
berwarna kuning tentang
materi yang telah dipelajari
pada pertemuan tersebut,
dan kartu set yang kedua
berisi kunci jawaban yang
kartunya berwarna merah
muda. Sebelum dibagikan
kepada siswa kartu dikocok
terlebih dahulu, masing-
masing siswa memperoleh
satu kartu indeks
c. Siswa dipersilahkan untuk
mencari pasangan kartu
yang cocok dengan
mencocokan gambar yang
Memperhatikan
penjelasan guru
dan
berpartisipasi
aktif pada
setiap
pertanyaan
yang diajukan
guru.
Menyalin
materi yang
diberikan guru
Mengambil kartu
indeks
20’
15’
78
ada pada kartu yang
didapatnya. Agar tidak
terjadi keributan sewaktu
mencari pasangan, maka
siswa yang mendapatkan
kartu berwarna merah atau
kartu kunci jawaban tetap
duduk dibangkunya.
d. Jika pasangannya telah
terbentuk, maka siswa
diminta untuk duduk
bersama dan
menyelesaikan pertanyaan
dan mencocokkan dengan
kunci jawaban yang mereka
peroleh. Guru
menginformasikan kepada
setiap pasangan untuk tidak
memberitahukan isi
kartunya kepada pasangan
lain
Konfirmasi:
e. Setelah siswa selesai
menjawab pertanyaan yang
ada pada kartunya, guru
meminta setiap pasangan
memberikan pertanyaan
yang ada pada kartunya
kepada pasangan lain
f. Penyelesaian soal yang
Mencari
pasangan
Duduk dengan
pasangannya dan
berdiskusi
dengan
pasangannya.
mengajukan
pertanyaan
30’
79
diberikan tersebut dibahas
dipapan tulis. Sebelum
dibahas diminta kepada
pasangan lain untuk
memberikan pendapat atas
jawaban temannya. Apabila
jawaban tidak sesuai, maka
pasangan yang mengajukan
pertanyaan akan
bertanggung jawab
menyelesaikannya.
kepada pasangan
lain.
Pasangan yang
diberi soal
menjawab soal
yang
diterimanya.
Memberikan
pendapat atas
jawaban temanya
3. Penutup m. Memberikan
kesempatan bertanya pada
siswa mengenai materi yang
belum dipahami
n. Siswa dengan bimbingan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran
o. Meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang
belum dibahas sebagai
Pekerjaan Rumah (PR),
karena pertanyaan yang
ditampilkan terbatas
mengingat keterbatasan
waktu
p. Menugaskan siswa untuk
mempelajari materi yang
akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Mengajukan
pertanyaan
kepada guru
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
10’
80
tentang irisan dan gabungan
dua himpunan serta
banyaknya anggota dari
gabungan dua himpunan.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Kognitif
Jenis Penilaian : Tugas individu dan tugas kelompok (berpasangan)
(keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
pada kartu indeks dengan pasangannya).
Istrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Contoh Instrument :
1) Diketahui K = {a, b, c, d},
a. Tentukan himpunan bagian K yang mempunyai 2 anggota!
b. Tentukan banyaknya himpunan bagian dari K!
2. Aspek Afektif : Menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
J. Sumber Belajar
1. Atik Winiarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika
Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2. Buku Matematika untuk SMP dan MTs kelas VII karangan Tatag Yuli
Eko Siswono dan Netti Lastiningsih. Penerbit : Erlangga.
3. Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi untuk Kelas VII
SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 4)
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas/Semester : VII/ 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.3. Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (difference), dan komplemen
pada himpunan.
C. Indikator
4.3.1 Menentukan irisan dan gabunngan dua himpunan.
4.3.2 Menentukan banyaknya anggota dari gabungan dua himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat:
3. Menentukan irisan dan gabungan dua himpunan.
4. Menentukan banyaknya anggota dari gabungan dua himpunan.
E. Materi Ajar
Konsep:
Irisan (interseksi) dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggotanya
merupakan anggota persekutuan dari dua himpunan tersebut.
Irisan A dan B dinotasikan sebagai berikut:
Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya terdiri
atas anggota-anggota A atau anggota-anggota B.
82
Dengan notasi pembentuk himpunan, gabungan A dan B dituliskan
sebagai berikut:
Prinsip:
Jika
Jika
Jika
Jika
Banyaknya anggota dari gabungan dua himpunan dirumuskan sebagai
berikut:
F. Alokasi waktu
2 x 40 menit
G. Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Belajar Aktif Tipe Index Card Match
Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, ceramah, dan pemberian
tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Proses
Pembelajaran Aktivitas guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
1. Pendahulu
an
Apersepsi:
m. Guru mengecek
kehadiran siswa dan
kesiapan siswa untuk belajar
n. Guru mengingatkan kembali
materi pelajaran
sebelumnya.
Motivasi:
o. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan
Memperhatikan
saat dilakukan
absensi
Diharapkan
siswa dapat
mengingat
kembali materi
sebelumnya.
Mendengarkan
5’
83
pembelajaran yang harus
dicapai siswa setelah
mempelajari materi tersebut
apa yang
disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi:
a. Guru memberi siswa
pengetahuan dasar tentang
irisan dan gabungan dua
himpunan, banyaknya
anggota dari gabungan dua
himpunan. Untuk
memudahkan siswa
memahami materi pelajaran
yang akan dipelajari.
Elaborasi:
b.Guru menerapkan strategi
belajar aktif tipe ICM, yaitu
membagikan 2 set kartu
indeks kepada siswa, kartu
set yang pertama berisi
pertanyaan yang kartunya
berwarna kuning tentang
materi yang telah dipelajari
pada pertemuan tersebut,
dan kartu set yang kedua
berisi kunci jawaban yang
kartunya berwarna merah
muda. Sebelum dibagikan
kepada siswa kartu dikocok
terlebih dahulu, masing-
masing siswa memperoleh
satu kartu indeks
Memperhatika
n penjelasan
guru dan
berpartisipasi
aktif pada
setiap
pertanyaan
yang diajukan
guru.
Menyalin
materi yang
diberikan guru
Mengambil
kartu indeks
20’
15’
84
c. Siswa dipersilahkan untuk
mencari pasangan kartu
yang cocok dengan
mencocokan gambar yang
ada pada kartu yang
didapatnya. Agar tidak
terjadi keributan sewaktu
mencari pasangan, maka
siswa yang mendapatkan
kartu berwarna merah atau
kartu kunci jawaban tetap
duduk dibangkunya.
d. Jika pasangannya telah
terbentuk, maka siswa
diminta untuk duduk
bersama dan
menyelesaikan pertanyaan
dan mencocokkan dengan
kunci jawaban yang mereka
peroleh. Guru
menginformasikan kepada
setiap pasangan untuk tidak
memberitahukan isi
kartunya kepada pasangan
lain
Konfirmasi:
e. Setelah siswa selesai
menjawab pertanyaan yang
ada pada kartunya, guru
meminta setiap pasangan
memberikan pertanyaan
Mencari
pasangan
Duduk dengan
pasangannya
dan Menulis dan
berdiskusi
dengan
pasangannya.
mengajukan
pertanyaan
kepada
pasangan lain.
30’
85
yang ada pada kartunya
kepada pasangan lain
f. Penyelesaian soal yang
diberikan tersebut dibahas
dipapan tulis. Sebelum
dibahas diminta kepada
pasangan lain untuk
memberikan pendapat atas
jawaban temannya. Apabila
jawaban tidak sesuai, maka
pasangan yang mengajukan
pertanyaan akan
bertanggung jawab
menyelesaikannya.
Pasangan yang
diberi soal
menjawab soal
yang
diterimanya.
Memberikan
pendapat atas
jawaban
temanya
3. Penutup q. Memberikan kesempatan
bertanya pada siswa
mengenai materi yang
belum dipahami
r. Siswa dengan bimbingan
guru menyimpulkan materi
pembelajaran
s. Meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang
belum dibahas sebagai
Pekerjaan Rumah (PR),
karena pertanyaan yang
ditampilkan terbatas
mengingat keterbatasan
waktu
t. Menugaskan siswa untuk
Mengajukan
pertanyaan
kepada guru
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
10’
86
mempelajari materi yang
akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
tentang selisih dua
himpunan dan komplemen
suatu himpunan.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Kognitif
Jenis Penilaian : Tugas individu dan tugas kelompok (berpasangan)
(keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
pada kartu indeks dengan pasangannya).
Istrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Contoh Instrument :
1. Diketahui P = {1, 3, 5, 7, 9} dan Q = {bilangan prima yang
kurang dari 12}. Tentukan:
a. P Q
b. P Q
c. n(P Q )
2. Aspek Afektif : Menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
J. Sumber Belajar
1. Atik Winiarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika
Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2. Buku Matematika untuk SMP dan MTs kelas VII karangan Tatag Yuli
Eko Siswono dan Netti Lastiningsih. Penerbit : Erlangga.
3. Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi untuk Kelas VII
SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 5)
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas/Semester : VII/ 2
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
A. Standar Kompetensi
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
4.3. Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (difference), dan komplemen
pada himpunan.
C. Indikator
4.3.3 Menentukan selisih (difference) dua himpunan.
4.3.4 Menentukan komplemen suatu himpunan.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa diharapkan dapat:
5. Menentukan selisih (difference) dua himpunan.
6. Menentukan komplemen suatu himpunan.
E. Materi Ajar
Konsep:
Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
semua anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.
Dengan notasi pembentuk himpunan dituliskan sebagai berikut:
Komplemen himpunan A yang anggota-anggotanya merupakan anggota
Semesta tetapi bukan anggota A.
88
Dengan notasi pembentuk himpunan A komplemen dituliskan sebagai
berikut:
F. Alokasi waktu
2 x 40 menit
G. Metode Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Belajar Aktif Tipe Index Card Match
Metode pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, ceramah, dan pemberian
tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Proses
Pembelajaran Aktivitas guru Aktivitas Siswa
Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan Apersepsi:
p. Guru mengecek kehadiran
siswa dan kesiapan siswa
untuk belajar
q. Guru mengingatkan kembali
materi pelajaran sebelumnya.
Motivasi:
r. Guru menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa setelah
mempelajari materi tersebut
Memperhatikan
saat dilakukan
absensi
Diharapkan siswa
dapat mengingat
kembali materi
sebelumnya.
Mendengarkan apa
yang disampaikan
oleh guru
5’
2. Kegiatan Inti Eksplorasi:
a. Guru memberi siswa
pengetahuan dasar tentang
selisih dua himpunan dan
komplemen suatu himpunan
Memperhatikan
penjelasan guru
dan berpartisipasi
aktif pada setiap
20’
89
untuk memudahkan siswa
memahami materi pelajaran
yang akan dipelajari.
Elaborasi:
b.Guru menerapkan strategi
belajar aktif tipe ICM, yaitu
membagikan 2 set kartu indeks
kepada siswa, kartu set yang
pertama berisi pertanyaan yang
kartunya berwarna kuning
tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan
tersebut, dan kartu set yang
kedua berisi kunci jawaban
yang kartunya berwarna merah
muda. Sebelum dibagikan
kepada siswa kartu dikocok
terlebih dahulu, masing-
masing siswa memperoleh satu
kartu indeks
c. Siswa dipersilahkan untuk
mencari pasangan kartu yang
cocok dengan mencocokan
gambar yang ada pada kartu
yang didapatnya. Agar tidak
terjadi keributan sewaktu
mencari pasangan, maka siswa
yang mendapatkan kartu
berwarna merah atau kartu
kunci jawaban tetap duduk
dibangkunya.
pertanyaan yang
diajukan guru.
Menyalin materi
yang diberikan
guru
Mengambil kartu
indeks
Mencari pasangan
15’
90
d. Jika pasangannya telah
terbentuk, maka siswa diminta
untuk duduk bersama dan
menyelesaikan pertanyaan
dan mencocokkan dengan
kunci jawaban yang mereka
peroleh. Guru
menginformasikan kepada
setiap pasangan untuk tidak
memberitahukan isi kartunya
kepada pasangan lain
Konfirmasi:
e. Setelah siswa selesai
menjawab pertanyaan yang
ada pada kartunya, guru
meminta setiap pasangan
memberikan pertanyaan yang
ada pada kartunya kepada
pasangan lain
f. Penyelesaian soal yang
diberikan tersebut dibahas
dipapan tulis. Sebelum dibahas
diminta kepada pasangan lain
untuk memberikan pendapat
atas jawaban temannya.
Apabila jawaban tidak sesuai,
maka pasangan yang
mengajukan pertanyaan akan
bertanggung jawab
menyelesaikannya.
Duduk dengan
pasangannya dan
berdiskusi dengan
pasangannya.
mengajukan
pertanyaan kepada
pasangan lain.
Pasangan yang
diberi soal
menjawab soal
yang diterimanya.
Memberikan
pendapat atas
jawaban temanya
30’
91
3. Penutup u. Memberikan kesempatan
bertanya pada siswa mengenai
materi yang belum dipahami
v. Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan materi
pembelajaran
w. Meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang belum
dibahas sebagai Pekerjaan
Rumah (PR), karena
pertanyaan yang ditampilkan
terbatas mengingat
keterbatasan waktu
x. Memberitahukan kepada siswa
bahwa pertemuan berikutnya
akan diadakan ulangan harian.
Mengajukan
pertanyaan kepada
guru
Menyimpulkan
materi
pembelajaran
10’
K. Penilaian Hasil Belajar
1. Aspek Kognitif
Jenis Penilaian : Tugas individu dan tugas kelompok (berpasangan)
(keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
pada kartu indeks dengan pasangannya).
Istrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
Contoh Instrument :
1) Diketahui S = {1, 2, 3,………,10}adalah himpunan semesta. Jika P
= {1, 2, 3, 4, 5} dan Q = {2, 4, 6, 8}. Tentukan:
a. Anggota P – Q
b.
c.
92
5. Aspek Afektif : Menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
I. Sumber Belajar
1. Atik Winiarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika
Sekolah Menengah Pertama Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
2. Buku Matematika untuk SMP dan MTs kelas VII karangan Tatag Yuli
Eko Siswono dan Netti Lastiningsih. Penerbit : Erlangga.
3. Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasi untuk Kelas VII
SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
93
Lampiran VI
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : SMPN 2 Batang Anai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / 2
Pokok Bahasan :
Pertemuan ke- :
Hari/tanggal :
Nama Observer :
Petunjuk:
1. Amati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
2. Berilah tanda (√) pada lembar observasi untuk setiap indikator aktivitas siswa
yang timbul sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
No. Nama Siswa Indikator Penilaian Aktivitas Siswa
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
94
27
28
29
30
31
32
Jumlah
Persentase
Keterangan Indikator:
1. Siswa yang berdiskusi dengan pasangannya.
2. Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain.
3. Siswa yang menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain.
4. Siswa yang memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman.
Batang Anai,........................2012
Observer,
(.........................................)
95
Lampiran VII
KISI-KISI SOAL UJI COBA TES AKHIR
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / II
Materi : Himpunan
Banyak Soal : 8 butir
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Standar Kompetensi:
4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.
Kompetensi
Dasar Indikator
No
soal
Jenjang
Kognitif
4.1. Memahami
pengertian dan
notasi
himpunan, serta
penyajiannya.
4.1.1 Menyatakan masalah
sehari-hari dalam bentuk
himpunan dan mendata
anggotanya.
1
√
4.1.2 Menyebutkan anggota dan
bukan anggota himpunan. 2
√
4.1.3 Menyatakan notasi
himpunan. 3 √
4.1.4 Mengenal himpunan
kosong dan nol serta notasinya 4(a) √
4.1.5 Mengenal himpunan
berhingga dan tak berhingga 4(b) √
4.1.6 Mengenal pengertian
himpunan semesta, serta dapat
menyebutkan anggotanya. 5 √
96
4.2 Menentukan
himpunan
bagian.
4.2.1 Menentukan himpunan
bagian dari suatu himpunan.
6(a) √
4.2.2 Menentukan banyaknya
himpunan bagian dari suatu
himpunan.
6(b) √
4.3 Melakukan
operasi irisan,
gabungan,
kurang
(difference), dan
komplemen pada
himpunan.
4.3.1 Menentukan irisan dan
gabungan dua himpunan
7(a)(b)
√
4.3.2 Menentukan banyaknya
anggota dari gabungan dua
himpunan.
7(c) √
4.3.3 menentukan selisih
(difference) dua himpunan. 8(a) √
4.3.4 Menentukan komplemen
suatu himpunan.
8(b) √
Keterangan :
= Pengetahuan
= Pemahaman
C3 = Penerapan
97
Lampiran VIII
SOAL UJI COBA
Satuan pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Standar Kompetensi : Menggunakan konsep himpunan dan diagram
Venn dalam pemecahan masalah.
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Petunjuk :
1. Mulailah dengan membaca doa.
2. Tulis nama dan kelas ananda.
3. Jawablah soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
4. Kerjakanlah soal dengan cermat dan teliti.
5. Periksa jawaban ananda sebelum diserahkan kepada guru.
Soal :
1. Tuliskan masing-masing 2 contoh yang merupakan himpunan dan bukan
himpunan yang ada di lingkungan tempat tinggalmu?
2. Diketahui A adalah himpunan hewan berkaki 2, sebutkan anggota himpunan
A dan bukan anggota himpunan A?
3. “P adalah himpunan bilangan asli yang lebih kecil dari 7”, nyatakan
himpunan P dengan notasi pembentuk himpunan!
4. Diketahui himpunan-himpunan:
K = {1, 2, 3, 4, …}, L = {2, 3, 5, …, 11}, M = {0}, N = 0, P = { }, R
={ }.
Di antara himpunan-himpunan di atas manakah yang merupakan:
a. Himpunan kosong dan himpunan nol
b. Himpunan berhingga dan tak berhingga
98
5. Diketahui R = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Sebutkan 2 himpunan semesta yang
mungkin dari himpunan R!
6. Diketahui himpunan B = {1, 3, 5, 7}
Tentukan :
a. Himpunan bagian B yang mempunyai 2 anggota?
b. Banyaknya himpunan bagian B?
7. Diketahui himpunan-himpunan berikut:
P = {bilangan prima yang kurang dari 10}
Q = {1, 3, 5, 7, 9, 11}
Tentukan:
a. P Q
b. P Q
c. n(P Q)
8. Diketahui S = {1, 2, 3, …, 10} adalah himpunan semesta.
Jika K = {2, 3, 5, 7} dan L = {1, 3, 5, 7, 9}, Tentukan:
a. L – K
b. dan
99
Lampiran IX
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES HASIL BELAJAR
No.
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Yang merupakan himpunan adalah:
Kumpulan hewan berkaki empat (2,5)
Kumpulan warna lampu lalu lintas (2,5)
Yang bukan merupakan himpunan adalah:
Kumpulan pria tampan (2,5)
Kumpulan mobil mewah (2,5)
10
2. Jawab :
A= (2)
Anggota himpunan A adalah
Ayam A, burung A, bebek A, dan angsa A (4)
Bukan anggota himpunan A adalah
Kambing A, Sapi A, Kucing A, Harimau A (4)
10
3. Dik : P adalah himpunan bilangan asli yag lebih kecil dari 7 (1)
Dit : nyatakan himpunan P dengan notasi pembentuk himpunan!
Jawab :
P =
(4)
5
4. Dik : K = {1, 2, 3, 4, …}, L = {2, 3, 5, …, 11}, M = {0},
N = 0, P = { }, R = { }. (1)
10
100
Dit : Manakah yang merupakan: (1)
a. Himpunan kosong dan himpunan nol
b. Himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga
Jawab:
a. Himpunan kosong = P (2)
Himpunan nol = M (2)
b. Himpunan berhingga = L (2)
Himpunan tak berhingga = K (2)
5. Dik : R = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. (1)
Dit : sebutkan 2 himpunan semesta yang mungkin dari himpunan R!
Jawab:
S = {bilangan asli} (2)
S = {bilangan cacah} (2)
5
6. Dik : B = {1, 3, 5, 7} (1)
Dit : tentukan : (1)
a. Himpunan bagian B yang mempunyai 2 anggota?
b. Banyaknya himpunan bagian B?
Jawab:
a. {1,3} B (2)
{1,5} B (2)
{1,7} B (2)
{3,5} B (2)
{3,7} B (2)
{5,7} B (2)
b. Banyaknya himpunan bagian B = (2)
= (2)
= 16 (2)
20
101
7. Dik : P = {2, 3, 5, 7} (1)
Q = {1, 3, 5, 7, 9, 11}
Dit : tentukan: (1)
a. P Q
b. P Q
c. n(P Q)
jawab:
a P Q = {2, 3, 5, 7} {1, 3, 5, 7, 9, 11} (2)
= {3, 5, 7} (2)
b P Q = {2, 3, 5} {1, 3, 5, 7, 9, 11} (2)
= {1, 2, 3, 5, 7, 9, 11} (2)
c n(P Q) = n(P) + n(Q) – n(P Q) (2)
= 4 + 6 – 3 (2)
= 7 (2)
16
8. Dik : S = {1, 2, 3, …, 10} (1)
K = {2, 3, 5, 7}
L = {1, 3, 5, 7, 9}
Dit : tentukan : (1)
a. L – K
b. dan
Jawab :
a. L – K = {1, 3, 5, 7, 9}- {2, 3, 5, 7} (2)
= {1, 9} (2)
b. = {2, 4, 6, 8, 10} (2)
10
102
= {1, 4, 6, 8, 9, 10} (2)
Skor (nilai) =
= x 100
Jumlah Skor = 86
103
Lampiran X
104
105
Lampiran XI
106
Lampiran XII
TABEL INDEKS PEMBEDA BUTIR SOAL
Freedon(df) 0,10 0,05 0,02 0,01
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
35
40
45
50
60
70
80
90
100
t = 6,34
2,92
2,35
2,13
2,02
1,94
1,90
1,86
1,83
1,81
1,80
1,78
1,77
1,76
1,75
1,74
1,73
1,73
1,72
1,72
1,72
1,71
1,71
1,71
1,71
1,71
1,70
1,70
1,70
1,69
1,68
1,68
1,68
1,67
1,67
1,66
1,66
1,66
1,66
t = 12,71
4,30
3,18
2,78
2,57
2,45
2,36
2,31
2,26
2,23
2,20
2,18
2,16
2,14
2,13
2,12
2,11
2,10
2,09
2,08
2,07
2,07
2,06
2,06
2,06
2,05
2,05
2,04
2,04
2,03
2,02
2,02
2,01
2,00
2,00
1,99
1,98
1,98
1,98
t = 31,82
6,96
4,54
3,75
3,36
3,14
3,00
2,90
2,82
2,76
2,72
2,68
2,65
2,62
2,60
2,58
2,57
2,54
2,53
2,52
2,51
2,50
2,48
2,48
2,48
2,47
2,47
2,46
2,46
2,44
2,42
2,41
2,40
2,39
2,38
2,38
2,37
2,36
2,36
t = 63,66
9,92
5,48
4,60
4,03
3,71
3,50
3,36
3,25
3,17
3,11
3,06
3,01
2,98
2,95
2,92
2,90
2,90
2,86
2,84
2,83
2,82
2,81
2,78
2,78
2,77
2,76
2,75
2,72
2,71
2,69
2,68
2,66
2,65
2,64
2,63
2,63
2,62
2,61
107
125
150
200
300
400
500
1000
1,66
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,98
1,97
1,97
1,97
1,96
1,96
1,96
2,35
2,35
2,34
2,34
2,33
2,33
2,33
2,60
2,59
2,59
2,59
2,59
2,58
2,58
108
Lampiran XIII
PERHITUNGAN INDEKS PEMBEDA SOAL
1
I22
p
nn
xx
MM
rt
rt
Ip = indeks daya pembeda
Mt = rata-rata skor dari kelompok tinggi
Mr = rata-rata skor dari kelompok rendah
∑ xt2= jumlah kuadrat deviasi kelompok tinggi
∑ xr2= jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah
n = 27% x jumlah N
IP Tabel = 2,18
Item soal nomor 1
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 10 1,0714 1,147959 21 0 -2,1428 4,591836
2 7,5 -1,4285 2,040816 22 5 2,8571 8,163265
3 10 1,0714 1,147959 23 0 -2,1428 4,591836
4 10 1,0714 1,147959 24 0 -2,1428 4,591836
5 5 -3,9285 15,433673 25 5 2,8571 8,163265
6 10 1,0714 1,147959 26 5 2,8571 8,163265
7 10 1,0714 1,147959 27 0 -2,1428 4,591836
62,5 23,214285 15
42,857142
109
= = = 5,41
Item soal nomor 2
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 10 0 0 21 8 3 9
2 10 0 0 22 10 5 25
3 10 0 0 23 6 1 1
4 10 0 0 24 0 -5 25
5 10 0 0 25 6 1 1
6 10 0 0 26 5 0 0
7 10 0 0 27 0 -5 25
70 0 35
86
= = = 2,44
Item soal nomor 3
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 2 -2 4 21 4 2,8571 8,163265
2 5 1 1 22 3 1,8571 3,448979
3 5 1 1 23 0 -1,1428 1,306122
4 4 0 0 24 1 -0,1428 0,020408
5 5 1 1 25 0 -1,1428 1,306122
6 2 -2 4 26 0 -1,1428 1,306122
7 5 1 1 27 0 -1,1428 1,306122
28 12 8
16,857142
110
= = = 3,45
Item soal nomor 4a
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 6 0 0 21 6 2,8571 8,163265
2 6 0 0 22 6 2,8571 8,163265
3 6 0 0 23 0 -3,1428 9,877551
4 6 0 0 24 0 -3,1428 9,877551
5 6 0 0 25 0 -3,1428 9,877551
6 6 0 0 26 6 2,8571 8,163265
7 6 0 0 27 4 0,8571 0,734693
42 0 22
54,857142
= = = 2,50
111
Item soal nomor 4b
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 4 0 0 21 4 2 4
2 4 0 0 22 4 2 4
3 4 0 0 23 0 -2 4
4 4 0 0 24 0 -2 4
5 4 0 0 25 0 -2 4
6 4 0 0 26 4 2 4
7 4 0 0 27 2 0 0
28 0 14
24
= = = 2,65
Item soal nomor 5
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 4 0,8571 0,734693 21 0 -0,4285 0,183673
2 5 1,8571 3,448979 22 0 -0,4285 0,183673
3 5 1,8571 3,448979 23 3 2,5714 6,612244
4 5 1,8571 3,448979 24 0 -0,4285 0,183673
5 3 -0,1428 0,020408 25 0 -0,4285 0,183673
6 0 -3,1428 9,877551 26 0 -0,4285 0,183673
7 0 -3,1428 9,877551 27 0 -0,4285 0,183673
22 30,857142 3
7,714285
112
= = = 2,83
Item soal nomor 6a
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 12 1,1428 1,306122 21 6 1,4285 2,040816
2 14 3,1428 9,877551 22 6 1,4285 2,040816
3 14 3,1428 9,877551 23 6 1,4285 2,040816
4 8 -2,8571 8,163265 24 4 -0,5714 0,326530
5 12 1,1428 1,306122 25 0 -4,5714 20,897959
6 10 0,8571 0,734693 26 2 -2,5714 6,612244
7 6 -4,8571 23,591836 27 8 3,4285 11,755102
76 54,857142 32
45,387755
= = = 4,06
Item soal nomor 6b
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 6 0,8571 0,734693 21 6 4,2857 18,367346
2 6 0,8571 0,734693 22 0 -1,7142 2,938775
3 6 0,8571 0,734693 23 0 -1,7142 2,938775
4 6 0,8571 0,734693 24 6 4,2857 18,367346
5 6 0,8571 0,734693 25 0 -1,7142 2,938775
6 0 -5,1428 26,448979 26 0 -1,7142 2,938775
7 6 0,8571 0,734693 27 0 -1,7142 2,938775
36 30,857142 12
51,428571
113
1,7142
= = = 2,45
Item soal nomor 7a
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 6 0,5714 0,326530 21 0 -1,4285 2,040816
2 6 0,5714 0,326530 22 0 -1,4285 2,040816
3 4 -1,4285 2,040816 23 2 0,5714 0,326530
4 6 0,5714 0,326530 24 4 2,5714 6,612244
5 4 -1,4285 2,040816 25 4 2,5714 6,612244
6 6 0,5714 0,326530 26 0 -1,4285 2,040816
7 6 0,5714 0,326530 27 0 -1,4285 2,040816
38 5,714285 10
21,714285
= = = 4,95
114
Item soal nomor 7b
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 4 0 0 21 0 -0,5714 0,326530
2 4 0 0 22 0 -0,5714 0,326530
3 4 0 0 23 4 3,4285 11,755102
4 4 0 0 24 0 -0,5714 0,326530
5 4 0 0 25 0 -0,5714 0,326530
6 4 0 0 26 0 -0,5714 0,326530
7 4 0 0 27 0 -0,5714 0,326530
28 0 4
13,714285
= = = 6
Item soal nomor 7c
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 6 0,5714 0,326530 21 0 -1,5714 2,469387
2 6 0,5714 0,326530 22 0 -1,5714 2,469387
3 2 -3,4285 11,755102 23 1 -0,5714 0,326530
4 6 0,5714 0,326530 24 6 4,4285 19,612244
5 6 0,5714 0,326530 25 4 2,42857 5,897959
6 6 0,5714 0,326530 26 0 -1,5714 2,469387
7 6 0,5714 0,326530 27 0 -1,5714 2,469387
38 13,714285 11
35,714285
115
= = = 4
Item soal nomor 8a
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 6 2,2857 5,224489 21 0 -2 4
2 6 2,2857 5,224489 22 0 -2 4
3 0 -3,7142 13,795918 23 6 4 16
4 2 -1,7142 2,938775 24 0 -2 4
5 6 2,2857 5,224489 25 4 2 4
6 6 2,2857 5,224489 26 0 -2 4
7 0 -3,7142 13,795918 27 4 2 4
26 51,428571 14
40
3,1742
= = = 1,16
Item soal nomor 8b
No
Skor
kelompok
tinggi (X)
No skor kelompok
rendah (X)
1 4 2 4 21 0 -1,1428 1,306122
2 0 -2 4 22 0 -1,1428 1,306122
3 4 2 4 23 4 2,8571 8,163265
4 0 -2 4 24 4 2,8571 8,163265
5 0 -2 4 25 0 -1,1428 1,306122
6 4 2 4 26 0 -1,1428 1,306122
7 2 0 0 27 0 -1,1428 1,306122
14 24 8
22,857142
116
2
= = = 0,81
117
Lampiran XIV
PERHITUNGAN INDEKS KESUKARAN SOAL UJI COBA TES HASIL
BELAJAR
Keterangan :
Ik = indeks kesukaran soal
Dt = jumlah skor dari kelompok tinggi
Dr = jumlah skor dari kelompok rendah
m = skor setiap soal jika benar
n = 27% x N
N = banyak peserta tes
n = 27 % x N
= 27 % x 27 = 7,29 ≈ 7 orang
Soal no. 1 Soal no. 2
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
1 10 21 0
1 10 21 8
2 7,5 22 5 2 10 22 10
3 10 23 0
3 10 23 6
4 10 24 0
4 10 24 0
5 5 25 5
5 10 25 6
6 10 26 5
6 10 26 5
7 10 27 0
7 10 27 0
62,5
15
70
35
Tingkat kesukaran soal no 1. sedang tingkat kesukaran soal no. 2 mudah
118
Soal no. 3 Soal no. 4a
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
1 2 21 4
1 6 21 6
2 5 22 3 2 6 22 6
3 5 23 0
3 6 23 0
4 4 24 1
4 6 24 0
5 5 25 0
5 6 25 0
6 2 26 0
6 6 26 6
7 5 27 0
7 6 27 4
28
8
42
22
Tingkat kesukaran soal no. 3 sedang tingkat kesukaran soal no. 4a mudah
Soal no. 4b Soal no. 5
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
1 4 21 4
1 4 21 0
2 4 22 4 2 5 22 0
3 4 23 0
3 5 23 3
4 4 24 0
4 5 24 0
5 4 25 0
5 3 25 0
6 4 26 4
6 0 26 0
7 4 27 2
7 0 27 0
28
14
22
3
Tingkat kesukaran soal no. 4b mudah tingkat kesukaran soal no. 5 sedang
119
Soal no. 6a Soal no. 6b
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
1 12 21 6
1 6 21 6
2 14 22 6 2 6 22 0
3 14 23 6
3 6 23 0
4 8 24 4
4 6 24 6
5 12 25 0
5 6 25 0
6 10 26 2
6 0 26 0
7 6 27 8
7 6 27 0
76
32
36
12
Tingkat kesukaran soal no. 6a sedang tingkat kesukaran soal no. 6b sedang
Soal no. 7a Soal no. 7b
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
1 6 21 0
1 4 21 0
2 6 22 0 2 4 22 0
3 4 23 2
3 4 23 4
4 6 24 4
4 4 24 0
5 4 25 4
5 4 25 0
6 6 26 0
6 4 26 0
7 6 27 0
7 4 27 0
38
10
28
4
Tingkat kesukaran soal no. 7a sedang tingkat kesukaran soal no. 7b sedang
120
Soal no. 7c Soal no. 8a
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
1 6 21 0
1 6 21 0
2 6 22 0 2 6 22 0
3 2 23 1
3 0 23 6
4 6 24 6
4 2 24 0
5 6 25 4
5 6 25 4
6 6 26 0
6 6 26 0
7 6 27 0
7 0 27 4
38
11
26
14
Tingkat kesukaran soal no. 7c sedang tingkat kesukaran soal no. 8a sedang
Soal no. 8b
No
Skor
Kelompok
Tinggi
No
Skor
Kelompok
Rendah
1 4 21 0
2 0 22 0
3 4 23 4
4 0 24 4
5 0 25 0
6 4 26 0
7 2 27 0
14
8
Tingkat kesukaran soal no. 8b sedang
121
Lampiran XV
HASIL ANALISIS SOAL UJI COBA TES HASIL BELAJAR
Nomor Soal Ip Keterangan Ik Keterangan Klasifikasi
1. 5,41 Signifikan Sedang Dipakai
2. 2,44 signifikan Mudah Dipakai
3. 3,45 signifikan Sedang Dipakai
4a. 2,50 Signifikan Mudah Dipakai
4b. 2,65 Signifikan Mudah Dipakai
5. 2,83 Signifikan Sedang Dipakai
6a. 4,06 Signifikan Sedang Dipakai
6b. 2,45 Signifikan Sedang Dipakai
7a. 4,95 Signifikan Sedang Dipakai
7b. 6 Signifikan Sedang Dipakai
7c. 4 Signifikan Sedang Dipakai
8a. 1,16 Tidak Signifikan Sedang Diperbaiki
8b. 0,81 Tidak Signifikan Sedang Diperbaiki
122
Lampiran XVI
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA TES HASIL
BELAJAR
Keterangan:
= Reliabilitas soal
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
k = Jumlah butir soal
Soal no. 1
Dengan menggunakan rumus yang sama, dilakukan perhitungan untuk soal nomor
2 sampai soal nomor 8b, dari perhitungan diperoleh:
4,89
123
106,62
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh bahwa maka soal tersebut
termasuk kriteria reliabilitas tinggi.
124
Lampiran XVII
SOAL TES HASIL BELAJAR
Satuan pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
Standar Kompetensi : Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam
pemecahan masalah.
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Petunjuk :
1. Mulailah dengan membaca doa.
2. Tulis nama dan kelas ananda.
3. Jawablah soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
4. Kerjakanlah soal dengan cermat dan teliti.
5. Periksa jawaban ananda sebelum diserahkan kepada guru.
Soal :
1. Tuliskan masing-masing 2 contoh yang merupakan himpunan dan bukan
himpunan yang ada di lingkungan tempat tinggalmu?
2. Diketahui A adalah himpunan hewan berkaki 2, sebutkan anggota-anggota
himpunan A dan bukan anggota himpunan A?
3. “P adalah himpunan bilangan asli yang lebih kecil dari 7”, nyatakan himpunan
P dengan notasi pembentuk himpunan!
4. Diketahui himpunan-himpunan:
K = {1, 2, 3, 4, …}, L = {2, 3, 5, …, 11}, M = {0}, N = 0, P = { }, R =
{ }.
Di antara himpunan-himpunan di atas manakah yang merupakan:
c. Himpunan kosong dan himpunan nol
d. Himpunan berhingga dan tak berhingga
5. Diketahui R = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Sebutkan 2 himpunan semesta yang
mungkin dari himpunan R!
6. Diketahui himpunan B = {1, 3, 5, 7}
125
Tentukan :
c. Himpunan bagian B yang mempunyai 2 anggota?
d. Banyaknya himpunan bagian B?
7. Diketahui himpunan-himpunan berikut:
P = {bilangan prima yang kurang dari 10}
Q = {1, 3, 5, 7, 9, 11}
Tentukan:
d. P Q
e. P Q
f. n(P Q)
8. Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} adalah himpunan semesta.
Jika K = {2, 3, 5, 7} dan L = {1, 3, 5, 7, 9}, Tentukan:
c. K – L
d.
126
Lampiran XVIII
NILAI TES AKHIR KELAS SAMPEL
NO KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
1 90.6 97.7
2 88.4 95.3
3 86 93
4 83.7 90.6
5 81.3 90.6
6 81.3 88.4
7 76.7 86
8 76.7 86
9 76.7 83.7
10 76.7 83.7
11 74.4 81.3
12 74.4 81.3
13 72 79
14 72 79
15 67.4 76.7
16 65.1 76.7
17 65.1 76.7
18 62.8 76.7
19 58.1 74.4
20 58.1 67.4
21 55.8 62.7
22 51.1 62.7
23 51.1 60.4
24 46.5 58.1
25 46.5 55.8
26 44.1 52.3
27 44.1 51.1
28 41.9 46.5
29 41.9 44.2
30 41.9 40
Jumlah 1952.4 2198
Rata-rata 65,08 73,27
127
Lampiran XIX
UJI NORMALITAS KELAS SAMPEL
kls Kontrol
Pe
rce
nt
1101009080706050403020
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.070
65.08
StDev 15.63
N 30
AD 0.675
P-Value
Probability Plot of kls KontrolNormal
kls Eksperimen
Pe
rce
nt
12011010090807060504030
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
Mean
0.073
73.27
StDev 16.24
N 30
AD 0.669
P-Value
Probability Plot of kls EksperimenNormal
128
Lampiran XX
UJI HOMOGENITAS VARIANSI KELAS SAMPEL
Su
bscrip
ts
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs
kls kontrol
k ls eksperimen
24222018161412
Su
bscrip
ts
C2
kls kontrol
k ls eksperimen
100908070605040
F-Test
0.801
Test Statistic 1.08
P-Value 0.839
Levene's Test
Test Statistic 0.06
P-Value
Test for Equal Variances for C2
129
Lampiran XXI
UJI HIPOTESIS
Two-Sample T-Test and CI: C2, Subscripts Two-sample T for C2
Subscripts N Mean StDev SE Mean
kls eksperimen 30 73.3 16.2 3.0
kls kontrol 30 65.1 15.6 2.9
Difference = mu (kls eksperimen) - mu (kls kontrol)
Estimate for difference: 8.18667
95% lower bound for difference: 1.30931
T-Test of difference = 0 (vs >): T-Value = 1.99 P-Value = 0.026 DF = 58
Both use Pooled StDev = 15.9348
130
Lampiran XXII
CONTOH KARTU INDEKS
Diketahui P = {1, 3, 5, 7, 9, 11}.
Tentukan banyaknya himpunan bagian dari
himpunan P.
Kunci jawaban:
64
131
Lampiran XXIII
DOKUMENTASI
Gambar di atas memperlihatkan guru membagikan kartu indeks kepada siswa dan
siswa mengambilnya satu persatu ke depan kelas.
Gambar di atas terlihat bahwa siswa yang mendapatkan kartu berwarna kuning
tetap duduk di bangku dan siswa yang mendapat kartu berwarna merah muda
berdiri di depan kelas.
132
Gambar di atas memperlihatkan siswa yang mencari kartu pasangannya dengan
mencocokkan gambar yang ada pada kartunya.
Gambar di atas memperlihatkan siswa yang berdiskusi dengan pasangan.
Gambar di atas terlihat bahwa hampir seluruh siswa yang ingin mengajukan
pertanyaan yang pada kartunya kepada pasangan lain.
133
Gambar di atas memperlihatkan siswa yang menjawab soal yang diterimanya dari
pasangan lain di papan tulis.
Gambar di atas memperlihatkan siswa yang ingin mengajukan pertanyaan atau
pendapat atas jawaban teman yang ada di papan tulis.
134
135
136
top related