penerapan komunikasi terapiutik pada lansia yang …repository.poltekkes-kdi.ac.id/1852/1/literatur...
Post on 26-Aug-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPIUTIK PADA
LANSIA YANG MENGALAMI DEMENSIA
LITERATUR REVIEW
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan
OLEH :
NIAR SUTIARA
NIM. P00320017080
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Niar Sutiara
NIM : P0032001780
Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Judul Literatur Review : Literatur Review : Penerapan Komunikasi Terapiutik Pada
Lansia Yang Mengalami Demensia Terhadap
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Kendari, 29 Juni 2020
Yang Membuat Pernyataan,
Niar Sutiara
v
RIWAYAT HIDUP
I. INDENTITAS
1. Nama Lengkap : Niar Sutiara
2. Tempat/TanggalLahir : Kendari, 28 Februari 1999
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Kebangsaan : Jawa-Tolaki/Indonesia
6. Alamat : BTN. Double B Recidence
7. No.Telp/Hp : 0822-9664-4048
II. PENDIDIKAN
1. SDN 08 Moramo
2. SMPN 04 Konawe Selatan
3. SMAN 05 Konawe Selatan
4. Poltekkes Kemenkes Kendari 2017-2020
vi
MOTTO
“MAN JADDA WA JADDA”
Siapa bersungguh-sunguh pasti berhasil
“MAN SHABARA ZHAFIRA”
Siapa yang bersabarpasti beruntung
“MAN SARA ALA DARBI WASHALA”
Siapa menapaki jalan-nya akan sampai ketujuan
Niar Sutiara
vii
KATA PENGANTAR
Mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Literature Review dengan judul “Literatur Review : Penerapan Komunikasi Terapiutik
Pada Lansia Yang Mengalami Demensia ”. Literature review diselesaikan guna
memenuhi salah satu persyaratan dalam meneyelesaikan pendidikan pada Jurusan
Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari.
Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk orang tua saya Bapak
Supriono dan Ibu Sunartin, karena berkat Doa dan kerja keras mereka penulis dapat
menyelesaikan literature review ini.
Perjalanan yang sangat panjang telah ditempuh oleh penulis dalam rangka
meneyelesaikan studi. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan
ini patutlah kiranya. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Askrening, SKM.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari.
2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep,Ns,M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkkes Kendari.
3. Ibu Reni Devianti Usman, M.Kep.,Sp.KMB selaku Sekreatris Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari.
4. Ibu Dian Yuniar, SKM.,M.Kep selaku pembimbing I dan Ibu Hj. Dali, SKM.,M.Kes
selaku pembimbing II yang telah banyak memberi saya masukan, wawasan, inspirasi,
dan semangat serta membimbing saya dengan sabar.
5. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Nurfantri, S.Kep.,Ns.,M.Sc
selaku penguji I, Ibu Rusna Tahir, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji II, dan Ibu Sitti
Muhsinah, S.Kep.,Ns,.M.Kep.,Sp.KMB selaku penguji III yang telah banyak
memberikan masukan dalam penyusunan literature review ini.
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari yang
telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat.
7. keluarga saya yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada saya. Serta
semua pihak yang telah membantu saya dan tidak bisasaya sebutkan satu persatu.
viii
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ........................................ iv
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II METODE PENELITIAN
A. Strategi Pencarian Literatur ......................................................................... 4
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ....................................................................... 4
C. Seleksi Studi dan penilaian kualitas ............................................................ 5
BAB III HASIL & ANALISIS
A. Hasil ........................................................................................................... 16
B. Analisis ...................................................................................................... 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran .......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
x
LITERATUR REVIEW
PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPIUTIK PADA LANSIA YANG
MENGALAMI DEMENSIA
Niar Sutiara
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kendari, Indoensia
Email: niarsutiara080@gmail.com
Latar belakang : Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan lua rtubuh. Demensia adalah sindrom
penurunan kognitif dan fungsional, biasanya terjadi di kemudian hari sebagai akibat
neurodegenarif dan proses serebrosvaskuler. Tujuan : Tujuan Literatur review ini adalah
untuk mereview artikel tentang penerapan komunikasi terapiutik pada lansia yang
mengalami demensia. Metodologi : Penulusuran dilakukan dengan mengggunakan
Google Search dan Google Scholar dengan kata kunci tiap variable yang telah dipilih
utnuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi kemudian dilakukan review. Hasil :
penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi terapiutik terhadap lansia yang
mengalami demensia memberikan keterbukaan dan membantu mengatasi masalah
memori pasien sehingga dapat mengurangi gangguan memori pasien demensia.
Kesimpulan : dari kelima artikel yang direview dapat disimpulkan bahwa komunikasi
terapiutik memiliki pengaruh terhadap lansia yang mengalami demensia.
Kata Kunci : Komunikasi Terapiutik, Demensia, Lansia, .
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlahsuatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. usia harapan hidup
makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah dan juga
bertambahnya kejadian demensia (Nugroho, 2017).
Demensia adalah sindrom penurunan kognitif dan fungsional, biasanya
terjadi di kemudian hari sebagai akibat neurodegenarif dan proses serebrosvaskuler
(Killin, 2016). Demensia merupakan penyakit degeneratif yang sering menyerang
pada orang yang berusia diatas 60 tahun.
Demensia adalah kondisi dimana hilangnya kemampuan intelektual yang
menghalangi hubungan sosial dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Demensia
bukanmerupakan bagian dari proses penuaan yang normal dan bukan sesuatu yang
pasti akan terjadi dalam kehidupan mendatang, demensia dapat juga di sebabkan pleh
bermacam-macam kelainan otak. Hampir 55% penderita demensia disebabkan oleh
Alzheimer, 35% karena strokedan 10-15% karena penyebab lain, banyak demensia
yang diobati meskipun sangat sedikit darinya yang dapat disembuhkan namun
kejadian demensia dapat diturunkan dengan memberikan berbagai macam terapi,
diantaranya adalah melakukan komunikasi terapiutik pada lansia yyang mengalami
demensia (Asrori dan putri, 2017).
Komunikasi terapiutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Purwanto, 2016).
Sedangkan menurut Stuart (2017) komunikasi terapiutik merupakan cara untuk
membina hubungan yang terapiutik dimana terjadi penyampaian informasi dan
pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain.
Komnikasi terapiutik juga dapat meningkatkan fungsi kognitif pada lansia dengan
masalah demensia.
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penerapan komunikasi terapiutik pada lansia yang
mengalami demensia
C. Tujuan Penelitian
Untuk mereview artikel dan mengetahui pengaruh komunikasi terapiutik
pada lansia yang mengalami demensia
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti menambah pengalaman dalam mengaplikasikan penerapan
komunikasi terapiutik pada lansia yang mengalami demensia.
2. Bagi institusi sebagai ilmu pengetahuan tentang penerapan komunikasi terapiutik
pada lansia yang mengalami demensia.
3. Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan penerapan
komunikasi terapiutik pada lansia yang mengalami demensia.
4
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Strategi Pencarian Literatur
1. Framework yang digunakan
Proses dan cara dalam mendapatkan artikel atau jurnal yang dijadikan
sebagai bahan acuan yang akan dimasukkan kedalam literature review ini dimulai
dari pemilihan topic atau judul dan masalah, kemudian penulis mengakses google
search dan google scholar pada aplikasi dengan memasukkan judul dan kata kunci,
kemudian memilih jurnal yang berkaitan dengan judul atau masalah yang dipilih,
kemudian dianalisis dan memilih jurnal dengan rentang 5 tahun terakhir yang
sesuai dengan kriteria inklusi, sehingga ada 5 jurnal yang dipilih untuk dijadikan
acuan dalam penyusunan literature review ini.
2. Kata kunci yang digunakan
Design penelitian yang masuk dalam literatur review ini menggunakan
Literatur review. Metode penelitian ini metode terbaik dalam menjawab pertanyaan
klinis di lapangan.Tipe studi yang direview adalah semua jenis penelitian yang
menggunakan komunikasi terapiutik pada lansia yang mengalami demensia.
Partisipan yang ditentukan untuk review tidak dibatasi. Kata kunci dari literature
review ini adalah komunikasi terapiutik, demensia, lansia.
3. Data Base atau aplikasi yang digunakan
Dalam pencarian data dan artikel yang direview menggunakan Google Search
dan Google Scholar untuk memenuhi materi dan artikel yang akan direview.
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
1. Kriteria Inkluisi
Kriteria inkluisi merupakan kriteria dimana artikel yang mewakili
kriteria yang memenuhi syarat sebagai arikel dalam literature review
(Notoatmodjo, 2016). Kriteria inkluisi dalam literature review ini meliputi :
a. Artikel yang memiliki judul penerapan komunikasi terapiutik pada lansia
yang mengalami demensia.
b. Artikel dengan rentang tahun 5 tahun terakhir.
5
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria eksklusi dimana artikel yang tidak
dapat mewakili artikel karena tidak memenuhi syarat sebagai arikell literature
review, Kriteria eksklusi dalam literature review ini adalah :
a. Artikel dengan judul yang bukan penerapan komunikasi terapiutik pada
lansia yang mengalami demensia.
b. Artikel dengan rentang tahun melebihi 5 tahun.
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi
Bagan 1.1 Penulusuran menggunkan Google scholar
Memasukkan semua kata yang ada dalam
judul literature review
Di spesifikan menggunakan kata kunci sesuai
MESH (Medical Subject Heading)
Di spesifikan dalam 5 tahun terakhir (2015-2020)
Di spesifikasikan dalam 3 tahun terakhir (2018-2020)
Hasil dengan kriteria Inklusi
Hasil artikel literature untuk di analisis
2. Artikel Hasil Penelitian
168
135
87
85
46
5
10
2. Tabel 1. Sintesis / Ekstraksi Data Hasil Penelitian
Studi
Tempat
Penelitian
Jumlah
Sampel
Usia
Intervensi
Metode
Penelitian
Outcomes
Pengaruh
Komunikasi
Therapeutik
Terhadap
Kemampuan
Kognitif
Lansia
Demensia Di
Desa Dasan
Geria
Kecamatan
Lingsar
Kabupaten
Lombok
Barat /
I Made Eka
Santosa
2017
Desa Dasan
Geria
Kecamatan
Lingsar
Kabupaten
Lombok
Barat
Jumlah
sampel
atauu
subjek
dalam
penelitian
ini
sebanyak
20 orang
pasien
Rentan
g usia
60
tahuun
ke atas
Melakukan
komunikasi
terapiutik
ntuk
meningkatk
an
kemampua
n kognitif
lansia yang
mengalami
demensia
Desain
Penelitian
Pra
eksperimen
dengan
rancangan
pra-pasca
test dalam
satu
kelompok
(one-group
pre-test-
posttest
design
Hasil dari
penelitian
ini
menunjukk
an bahwa
pengaruh
komunikasi
terapiutik
terhadap
kemampua
n kognitif
lansia yang
mengalam
demensia
memberika
n
keterbukaan
dan
membantu
mengatasi
masalah
memori
pasien
sehingga
dapatmeng
urangi
gangguan
11
memori
pasien
demensia.
Pengaruh
Komunikasi
Terapeutik
Terhadap
Kecemasan
Lansia
dengan
Demensia
Yang
Tinggal Di
Balai
Rehabilitasi
Sosial
Mandiri
Pucang
Gading
Semarang /
Puji Lestari
& Liya
Novitasari
2019
Balai
Rehabilitasi
Sosial
Mandiri
Pucang
Gading
Semarang
Sampel
studi
kasus ini
mengguna
kan 15
lansia
61
tahun
Melakukan
penerapan
komunikasi
terapiutik
Desain
yang
digunakan
pada
penelitian
ini adalah
Quesi
Experiment
al Design
dengan
rancangan
penelitian
post test
only control
group
design.
Hasil yang
didapatkan
dari studi
kasus ini
bahwa
Kecemasan
lansia
dengan
Demensia
di Balai
Rehabilitasi
Sosial
Mandiri
Pucang
Gading
Semarang
sesudah
diberikan
komunikasi
terapeutik
pada
kelompok
intervensi
sebagian
besar dalam
kategori
cemas
ringan,
yaitu
sejumlah 10
orang
12
(66,7%),
dari 15
responden
lansia
Hubungan
Tingkat
Pengetahuan
Keluarga
Tentang
Komunikasi
Dengan
Penerapan
Komunikasi
Pada
LansiaDenga
n Demensia/
Benediktus
Boly, Joko
Wiyono
Kelurahan
Merjosari
Kecamatan
Lowokwar
u Malang
Subjek
studi
kasus 39
keluarga
dengan
lansia
yang
mengalam
i
demensia
60
Tahun
keatas
Melakukan
identifikasi
dan
penerapan
komunikasi
terapiutik
Metode
penelitian
menggunaa
kan metode
penelitian
kuantitatif
model
observation
al analitik,
dengan
menggunak
an
pendekatan
crsos
sectional
study.
Dari hasil
penelitian
yang
dilakukan
didapatkan
hasil
identifikasi
Tingkat
Pengetahua
n Keluarga
tentang
Komunikas
i di RT 02
RW 05
Kelurahan
Merjosari
13
&Novita
Dewi
2017
Penelitian
kuantitatif
observation
al analitik,
Kecamatan
Lowokwaru
Malang,
setelah
dilakukan
penerapan
komunikasi
terapiutik
hasil
tabulasi dan
diagaram
data
menunjukk
an bahwa
sebagian
besar
sebagian
besar 26 (67
%) keluarga
memiliki
tingkat
pengetahua
n
komunikasi
cukup.
Hubungan
Pola
Komunikasi
Keluarga
Dengan
Tingkat
Desa
Pabelan
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Kartasura II
Subjek
penelitian
mengguna
kan 10
orang
responden
65
Tahun
keatas
Melakukan
pola
komunikasi
terapiutik
keluarga
Metode
penelitian
yang
diguunakan
adalah
metode
Berdasarka
n hasil
penelitian
dapat
disimpulka
n bahwa ada
14
Depresi Pada
Lanjut Usia
yang
mengalami
demensia Di
Desa
Pabelan
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Kartasura
II/Sarwito
Rachmad
Barmawi
2018
penelitian
deskriptif
perubahan
terhadap
fungsi
kognitif
yang terjadi
setelahdilak
ukan pola
komunikasi
terapiutik
keluarga
Penerapan
Model
Komunikasi
Shannon
Weaver
dalam
Menurunkan
Kecemasan
Pada Lansia
yang
mengalami
demensia di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Parempuan
Kabupaten
Lombok
Barat
Puskesmas
Parempuan
Kabupaten
Lombok
Barat
Sampel
yang
digunakan
adalah 98
orang
responden
Rentan
g usia
60
tahun
ke atas
Melakukan
penerapan
modek
komunikasi
Sahannon
weaver
Desain
dalam
penelitian
ini adalah
penelitian
quasi
eksperimen
dengan
rancangan
pra-pasca
test dalam
satu
kelompok
(one-group
pra-test-
posttest
design)
dengan
menggunak
Hasil
penelitian
menunjuka
n bahwa
sebelum
diberikan
model
komunikasi
Shannon
Weaver
responden
pada pasien
lansia
dengan
demensia
yang
mengalami
kecemasan
ringan
15
/Sukardin &
Nova Aprilia
Azamti
2019
an uji
statistik
Paired t-
test.
sebanyak
52 orang
(53,1%) dan
kecemasan
sedang
sebanyak
46
responden
(46,9%).
Setelah di
berikan
model
komunikasi
Shannon
Weaver
terjadi
penurunan
tingkat
kecemasan
pada lansia,
terdapat 39
responden
(39,8%)
tidak
mengalami
kecemasan,
kecemasan
ringan
sebanyak
35
responden
(35,7%),
dan
responden
yang
16
mengalami
kecemasan
sedang
sebanyak
24 (24,5%).
17
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
A. HASIL
Hasil yang didapatkan dari 5 artikel tentang penerapan komunikasi
terapiutik dalam mengatasi masalah demensia tidak terdapat perbedaan yang
signifikan setelah dilakukan penerapan komunikasi terapiutik.
Artikel pertama dengan menggunakan metode pra eksperimen dengan
rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok (one-group pre-test-posttest design)
dengan hasil penelitian yang didapat adalah Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa pengaruh komunikasi terapiutik terhadap kemampuan kognitif lansia yang
mengalami demensia memberikan keterbukaan dan membantu mengatasi masalah
memori pasien sehingga dapat mengurangi gangguan memori pasien demensia.
Penelitian ini dilakukan Di Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar Kabupaten
Lombok Barat dengan menggunakan sampel sebanyak 20 orang.
artikel ke-2 hasil yang didapat adalah Hasil yang didapatkan dari studi
kasus ini bahwa Kecemasan lansia dengan Demensia di Balai Rehabilitasi Sosial
Mandiri Pucang Gading Semarang sesudah diberikan komunikasi terapeutik pada
kelompok intervensi sebagian besar dalam kategori cemas ringan, yaitu sejumlah
10 orang (66,7%), dari 15 responden lansia’
artikel ke-3 hasil yang didapat adalah Dari hasil penelitian yang dilakukan
didapatkan hasil identifikasi Tingkat Pengetahuan Keluarga tentang Komunikasi di
RT 02 RW 05 Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Malang, setelah
dilakukan penerapan komunikasi terapiutik hasil tabulasi dan diagaram data
menunjukkan bahwa sebagian besar sebagian besar 26 (67 %) keluarga memiliki
tingkat pengetahuan komunikasi cukup.
artikel ke-4 hasil yang didapat adalah Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada perubahan terhadap fungsi kognitif yang terjadi setelah
dilakukan pola komunikasi terapiutik keluarga.
dan artikel ke-5 hasil yang didapat adalah Hasil penelitian menunjukan
bahwa sebelum diberikan model komunikasi Shannon Weaver responden pada
pasien lansia dengan demensia yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 52
orang (53,1%) dan kecemasan sedang sebanyak 46 responden (46,9%). Setelah di
18
berikan model komunikasi Shannon Weaver terjadi penurunan tingkat kecemasan
pada lansia, terdapat 39 responden (39,8%) tidak mengalami kecemasan,
kecemasan ringan sebanyak 35 responden (35,7%), dan responden yang mengalami
kecemasan sedang sebanyak 24 (24,5%).
B. ANALISIS
Penetapan kriteria yang ketat pada metode sangat mempengaruhi jumlah
artikel yang didapat. Penentuan artikel yang diambil awalnya hanya terbatas pada
artikel menggunakan metode penelitian deskriptif, wawancara, gambaran dengan
rentang tahun 2016-2020. Setelah dilihat bahwa jumlah artikel yang didapatkaan
terbatas, kriteria pengambilan artikel selanjutnya diturunkan. Artikel dengan
metode penelitian deskriptif dan tahun penelitian 2017 sampai 2019 akhirnya tetap
dimasukkan selama tetap terkait dengan komunikasi terapiutik yang membantu
mengatasi demensia dan penerapan komunikasi terapiutik terhadap masalah
demensia. Setelah menurunkan kriteria berupa metode penelitian, akhirnya artikel
yang didapatkan berjumlah 5 artikel.Hasil yang sejalan ditunjukkan pada hasil
penelitian diartikel, hasil penelitian secara umum menyebutkan bahwa penerapan
komunikasi terapiutik yang dapat membantu gannguan memori pada demensia
memang terbukti signifkan mambantu mengatasi masalah demensia.
Penggunaan penerapan komunikasi terapiutik yang dapat membantu
masalah demensia dengan frekuensi 2-3 kali sehari yaitu pagi, sore dan malam hari.
Dengan penerapan komunikasi terapiutik yang dilakukan secara rutin akan
memberikan hasil yang signifikan. Sehingga pasien yang mendapatkan intervensi
penerapan komunikasi teraoiutik akan merasa relaks, gangguan memori berkurang,
daya ingat bertambah, dandapat beraktivitas secara mandiri bertambah.
Meskipun jumlah artikel yang melihat pengaruh intervensi penerapan
komunikasi terapiutik yang dapat membantu mengatasi masalah demensia masih
kurang, intervensi penerapan komunikasi terapiutik ini memiliki peluang yang
besar untuk dipraktikkan di tatanan klinis dan komunitas khususnya Di Indonesia.
Kondisi ini didukung oleh banyaknya kelebihan dari teknik ini.Perlu
dilakukan penelitian lanjutan pada sampel manusia yang lebih banyak dengan
karakter yang berbeda.
19
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil literatur review ini menunjukkan bahwa penerapan
komunikasi terapiutik terbukti dapat membantu mengatasi masalah terhadap
pasien demensia dengan masalah gangguan memori.
Dengan sedikitnya hasil penelitian dengan menggunakan metode
penelitian yang terbaik yang dilakukan pada manusia, penelitian selanjutnya
dengan kualitas lebih baik akan sangat membantu proses perkembangan terapi
komplementer khususnya penerapan komunikasi terapiutik untuk dipraktikkan
Di Indonesia.
Jika sudah ditemukan evidence yang terbaru dengan kualitas penelitian
yang lebih baik maka literatur review ini dapat diupgrade sebagai pedoman
dalam memberikan terapi komplementer berupa penerapan komunikasi
terapiutik untuk mengatasi masalah gangguan memori pada pasien demensia.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Peneliti berharap agar hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang penerapan komunikasi terapiutik pada lansia yang
mengalami demensia
2. Bagi Institusi
Peneliti berharap hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu bahan
pembelajaran khususnya penerapan komunikasi terapiutik pada lansia yang
mengalami demensia.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti berharap hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan informasi
untuk penerapan komunikasi terapiutik pada lansia yang mengalami
demensia.
21
DAFTAR PUSTAKA
Barmawi, S. R., Keperawatan, J. and Surakarta, U. M. (2009) ‘ Hubungan Pola Komunikasi
Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Desa Pabelan Wilayah
Kerja Puskesmas Kartasura Ii’ , Jurnal keperawatan komunitas, pp. 1–8.
Boly, B., Wiyono, J. and Dewi, N. (2017) ‘ Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang
Komunikasi Dengan Penerapan Komunikasi Pada Lansia’ , Jurnal Ilmiah
Keperawatan, 2, pp. 571–582
Larasati.(2017). Konsep Asuhan Keperawatan Gerontik.Jakarta : EGC
Lestari, P., Kep, S. and Kes, M. (2013) ‘ Liya Novitasari , S . Kep ., Ns Mahasiswa PSIK
STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran’ ,
Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Kecemasan Lansia Yang Tinggal Di
Balai Rehabilitasi Sosial “Mandiri” Pucang Gading Semarang, 1(1), pp. 88–97.
Nugroho. (2017). Konsep Dasar Lanjut Usia. Jakarta : EGC.
Santosa, Made Ika.(2017). Pengaruh komunikasi therapiutik terhadap kemampuan kognitif
Lansia demensia Di Dasan Geria Kec. Lingsar Kab. Lombok Barat.
Sukardin, B. N. and Azamti, A. (2019) ‘ Penerapan Model Komunikasi Shannon Weaver dalam
Menurunkan Kecemasan Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Parempuan
Kabupaten Lombok Barat’ , Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia, 2(2), pp. 1–15.
22
23
top related