penentuan lokasi pabrik dalam rencana untuk perluasan
Post on 01-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
161TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
Alamat Korespondensi:Dzulfikri, Manufacturing Professional at PT 3M Indonesia Email:fixjoel@hotmail.com
161
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan(studi di PT 3M Indonesia dengan sistem Proses Hirarki Analitik)
DzulfikriManufacturing Professional at PT 3M Indonesia
Abstract: The research aims to analyze the feasibility of the location by considering some criteria such ascost, location and risk from the land purchase project to choose the optimum location for manufacturingfacilities, warehouses, and a research and development that can support the growth of company up to 10years. Object of the research is determining the location of the factory in an industrial park close to thecenter of the automotive industry using the analytical hierarchy process (AHP) and sensitivity analysis.From internal analysis determined three criteria: 1) location, 2) Costs and 3) Risk. An additional 9subcriteria-1 and 35subcriteria-2 are used to make a clear judgment for respondents. After going throughthe initial land selection process then selected nine alternative plant sites in industrial park. From theanalysis using the AHP ” Expert Choice software” found that the Location criteria has a major effect on thedecision making factor compare with Cost and Risk criteria, At the end from the 9 sites listed, AHP selectedthree most important alternative locations. However, after the sensitivity analysis conducted, the sequencesfrom the top 3 location are changed due to the sensitivity of the weighting cost criteria.
Keywords: site selection, Analytic Hierarchy Process, AHP, Industrial Park
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan lokasi dengan mempertimbangkan faktor biaya,lokasi dan resiko dari proyek pembelian lahan dan untuk memilih lokasi yang optimum untuk fasilitas pabrik,gudang, dan tempat penelitian dan pengembangan yang bisa mendukung perkembangan perusahaan sampaidengan 10 tahun ke depan. Obyek penelitian berupa penentuan lokasi pabrik di kawasan industri yang dekatdengan pusat kegiatan pabrik otomotif dengan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) dananalisa sensivitas. Dari analisa internal ditentukan tiga kriteria yaitu 1) Lokasi, 2) Biaya dan 3) Resiko. sembilansub-kriteria-1dan 35 sub-kriteria-2 digunakan untuk menjelaskan kriteria tersebut sehingga mempermudahpenilaian bagi responden. Setelah melalui proses seleksi awal maka dipilih 9 alternatif lokasi pabrik dikawasanindustri. Dari hasil analisa AHP dengan menggunakan ” Expert Choice software” didapat bahwa kriteria lokasiberpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan dibanding kriteria biaya dan resiko, akhirnya dari daftar9 lokasi, dipilih 3 alternatif lokasi yang paling utama. Namun setelah dilakukan analisa sensivitas ternyata 3urutan lokasi teratas tersebut berubah karena bobot faktor sensitivitas terhadap kriteria biaya.
Kata Kunci: pemilihan lahan, Proses Hirarki Analitik (AHP), kawasan industri
Indonesia merupakan perwakilan negara yang per-ekonomiannya berkembang pesat yang diperkirakanakan menjadi salah satu 10 negara dengan perekono-mian yang terbesar di dunia di tahun 2025. Dalam
banyak hal, Indonesia memiliki potensi untuk berkem-bang menjadi sebuah kelompok yang sangat kuat diAsia Tenggara dengan potensi pertumbuhan ekspo-nensial yang di dorong oleh investasi domestik danasing (Frost & Sullivan, November 2011).
Berdasarkan pendapatan dan keuntungan darimasing-masing market bisa di ketahui bahwa bisnisautomotif merupakan salah satu bisnis yang berkem-bang dan menguntungkan di luar minyak dan gas.
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 162
Lembaga konsultan internasional Frost & Sullivan(Desember 2011) memperkirakan total penjualankendaraan di Indonesia naik 8,7% CAGR (2011-2018) mencapai 1,6 juta unit pada 2018, didorong olehstabilnya pertumbuhan ekonomi, sentimen positifkonsumen, rendahnya tingkat bunga serta diluncur-kannya model dan varian baru oleh produsen-produsenotomotif.
PT 3M Indonesia sebagai salah satu perusahaanyang memimpin posisi terkemuka di bidang Industridan transportasi ingin mengembangkan bisnisnyadibidang perlengkapan bisnis otomotif yaitu denganmeningkatkan penjualan 400% sampai dengan tahun2017. Konsekwensi dari program tersebut, 3MIndonesia akan memerlukan tambahan sarana danprasarana berupa pembelian lahan di lokasi kawasanindustri sebesar 10–15 hektar untuk menunjang bisnisperusahaan sampai 10 tahun mendatang.
Untuk mendapatkan lahan yang optimal makadilakukan analisa mulai dari keadaan lahan di areakawasan industri yang dekat dengan pusat kegiatanpabrik otomotif dan analisa tentang harga dan keter-sediaan lahan tersebut. Berdasarkan laporan dariColliers International Indonesia, jumlah penjualantanah industri di wilayah Jabodetabek tahun 2011melonjak sangat tajam sebesar 228% dibanding totalpenjualan di tahun 2010 Dari total penjualan tanah ditahun 2011 tersebut, lebih dari 50% digunakan olehindustri otomotif dan sebagian besar berada di kawas-an industri Bekasi dan Kawarang. Sedangkan biladilihat dari ketersediaan, kebutuhan dan penerimaanterhadap penawaran, dapat dilihat bahwa di tahun 2011mencapai angka 90% tertinggi sepanjang sejarahpenjualan lahan tanah di kawasan industri.
Dari data ketersediaan, permintaan dan penerima-an terhadap penawaran diatas tidak heran apabilaharga tanah menjadi sangat tinggi, karena banyaknyapermintaan dan terbatasnya ketersediaan dari tanahdi daerah tersebut. Untuk itu diperlukan analisa yangmendalam dan jelas supaya 3M Indoensia dapatmendapatkan lokasi lahan yang optimum.
Salah satu teknik pengambilan keputusan untukmenyederhanakan masalah yang komplex adalahdengan menggunakan metode AHP (AnalyticalHierarcy Process) dan analisa sensivitas. AHPmenyederhanakan permasalahan dengan membuathirarki yang berupa tujuan, kriteria, sub-kriteria untuk
dibandingkan secara berpasangan dengan beberapaalternatif atau pilihan yang ada.
Dari beberapa jurnal yang di telaah, didapat krite-ria yang mempengaruhi pemilhan lokasi yang opti-mum yaitu faktor biaya dan faktor lokasi. Dari diskusiinternal 3M Indonesia dengan melakukan kajianempirik, didapat faktor baru yaitu faktor resiko dimanatujuan dari ditelitinya faktor resiko tersebut adalahuntuk meminimkan resiko tentang penjadwalan, resikoumum, resiko lingkungan, dan resiko operasional.
METODEPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dan kuantitatif yang bertujuan menemukan polahubungan yang bersifat interaktif dengan tahapanpenelitian sebagai berikut: 1) Studi pendahuluan, padatahap awal ini dilakukan dengan tujuan agar mendapat-kan gambaran umum, masalah-maslah yang ada didalam perusahaan sekaligus mendapatkan berbagaiinformasi mengenai kondisi yang terjadi didalamperusahaan. Hal tersebut yang pertama dilakukanadalah melakukan pengamatan langsung dilihat darilingkungan pabrik maupun sistem managemen pabriktersebut, kemudian dilanjutkan dengan kegiatanobservasi didalam perusahaan dengan melakukanwawancara dengan managemen puncak tengtangperihal rencana pengembangan pabrik, gudang, dantempat penelitian dan pengembangan yang ada di PT.3M Indonesia. 2) Identifikasi Masalah, Selanjutnyasetelah melakukan penelitian sebelumnya, ditemukanbeberapa masalah yang dihadapi oleh perusahaan.Salah satunya yang akan dibahas dalam penelitian iniadalah bagaimana memilih lokasi lahan yang optimalyang dilihat dari faktor biaya, lokasi dan resiko untukpengembangan dan antisipasi pertumbuhan PT 3MIndonesia sampai dengan 10 tahun yang akan datang.3) Pengumpulan data AHP, didapat dari wasil wawan-cara dan tanya jawab terhadap pemilik lahan dikawasan industri, pengambil keputusan di PT 3MIndonesia dan 3M korporasi serta perwakilan 3M agenproperti sehingga mendapat informasi awal untukmelanjutkan kegiatan pengumpulan data selanjutnya.Kemudia dari hasil wawancara dan tanya jawab ter-sebut maka dilakukan penyaringan terhadap data-datatersebut dan dilanjutkan dengan pembagian kuestionerterhadap pihak-pihak yang berpengaruh untuk
163TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
mengambil keputusan dalam pemilihan lokasi lahanyang dibutuhkan.
Wawancara dan tanya jawab awal dilakukandengan berdiskusi dahulu mengenai tujuan, katagori,sub-katagori, kriteria seperti apa yang dibutuhkan olehpihak perusahaan sehingga sesuai dengan sistem kerjaperusahaan tersebut, setelah diketahui katagori, sub-katagori dan criteria dan sub-kriteria yang menjadialasan pemilihan lokasi lahan tersebut, maka semuaunsur-unsur tersebut akan dibandingkan tingkatkepentingan yang disusun didalam form kuestionerdan diberi nilai kepentingan bobot antar kriteria dansub-kriteria tersebut serta juga dibandingkan denganpemilihan alternatif setaip lahan yang tersedia, pemilih-an lahan ini berdasarkan diskusi terhadap para peng-ambil keputusan berdasar informasi dan kunjunganlapangan.
HASIL DAN PEMBAHASANHasil pengumpulan data perusahaan didapat
dengan mencari informasi dari tim real estate 3M di
Amerika supaya didapat model hirarki dari persoalanyang dihadapi sehingga permasalahn yang ada bisalebih di sederhanakan. Penyusunan model hirarkidimulai dengan menentukan tujuan (Goal) yaitu untukmendapatkan lahan yang optimum untuk pengem-bangan 3M Indonesia yang akan digunakan untukpengembangn pabrik, fasilitas litbang dan gudangdistribusi. Langkah selanjutnya adalah menetukankriteria dan subkriteria. Dari analisa internal ditentukantiga kriteria yaitu 1) Lokasi, 2) Biaya dan 3) Resiko.Kemudian dari kriteria tersebut dikembangkan menja-di sembilan sub-kriteria-1 dan tiga puluh lima sub-kriteria-2 dengan perincian sebagai berikut:• Sub-kriteria-1, terdapat 3 sub-kriteria untuk
Lokasi yaitu karakteristik lokasi, lokasi lahan, danfasilitas infrastruktur. 2 sub-kriteria untuk biayayaitu biaya capital dan biaya operasional, sedang-kan untuk kriteria resiko terbagi menjadi 4 sub-kriteria yaitu resiko operasional, resiko lingkung-an, resiko umum, dan resiko penjadwalan.
• Sub-kriteria-2, sub-kritreia-1 ”karakteristiklokasi” dibagi menjadi tiga sub-kriteria-2 yaitu
Gambar 1. Diagram pengolahan data AHP
Penentuan persyaratan pembelian
Pencarian Lokasi Lahan
Penyaringan lokasi awal
Menetukan beberapa pilihan lokasi lahan
Permintaan penawaran ke pemilik lahan
Menentukan Hirarki proses
Penyusunan Kuestioner
Penyebaran kuesioner kepada para pengambil keputusan
Memasukan data dari kuesioner
Menghitung rata-rata geometris
Pembobotan pada sub-kriteria dan alternatif
Pengujian Kosistensi dg standard deviasi
Konsisten?
Analisa Hasil dan analisa sensivitas
Kesimpulan dan Rekomendasi
Y
No Kembali ke proses awal
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 164
ukuran tanah yang tersedia, bentuk lahan tanah,pertimbangan penggunaan lahan, sub-kriteria-1”lokasi lahan” terbagi menjadi 7 sub-kriteria-2yaitu jarak dari jalan tol, lokasi dari pabrik Bekasi,jarak dari fasilitas umum, jarak ke pelangganutama termasuk pusat otomotif, jarak ke pelabuh-an, jarak ke local supplier dan jarak ke bandara.Sub-kriteria-1 ”fasilitas infrastruktur” terbagimenjadi 5 sub-struktur-2 yaitu ketersediaan tena-ga listrik, ketersediaan air bersih, pengolahan airlimbah, ketersediaan gas alam dan ketersediaanalat komunikasi. Sub-kriteria-1 ”biaya capital”dibagi menjadi tiga sub-kriteria-2 yaitu harga jualtanah, kondisi tanah untuk konstruksi danpersiapan lahan tanah beserta infra struktur yangdibutuhkan. Sub-kriteria-1 ”biaya operasi” terba-gi menjadi enam sub-kroteria-2 yaitu biaya ope-rator terampil, biaya listrik, biaya air, biaya pengo-lahan air limbah, biaya telekomunikasi. biayalayanan dari kawasan industri. Sub-kriteria-1”resiko operasional” dibagi menjadi enam sub-kriteria-2 yaitu reputasi managemen pengelolakawasan industri, perusahaan yang ada di ka-wasan industri, ketersediaan alat transportasi kekawasan industri,ketersediaan operator terampil, resiko ketidak
stabilan tenaga kerja, dan resiko ketidakstabilan politik.Sub-kroteria-1 ”resiko lingkungan” dibagi menjadi duasub-kriteria-2 yaitu masalah lingkungan yang berhu-bungan dengan air dan udara dan masalah lingkunganyang menyangkut penggunaan lahan dekat lokasi.Sub-kriteria-1 ”resiko umum dinagi menjadi satubagian sub-kriteria-2 yaitu resiko bencana alam. Sub-kriteria-1” resiko penjadwalan” dibagi menjadi duasub-kriteria-2 yaitu waktu ketersediaan tanah dan danstatus sertifikat tanah dan infra strukturnya.Secaraumum bagan gambar struktur hirarki pemilihan lahanbisa di lihat pada gambar 2. Setelah kuestioner di buatmaka sebelum kuestioner tersebut di sebarkan kepengambil keputusan dan para ahli dibidang masing-masing, langkah selanjutnya adalah mencari informasitentang lokasi kawasan industri yang akan dipakaisebagai alternatif-alternatif atau pilihan.
Dengan kerja sama dengan 3M Corporate realestate agency maka didapat beberapa data tentanglokasi kawasan industri tersebut beserta data detailyang diperlukan sesuai dengan formulir yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Berikut ini adalah hasil pen-carian lokasi lahan yang nantinya dipakai sebagai alter-natif dalam pengambilan keputusan. (1) LippoCikarang Delta Silicon New Era, (2) Lippo CikarangDelta Silicon VI , (3) Jababeka lot V, (4) Jababekalot VI, (5) Surya Cipta Phase 2, (6) Surya Cipta Phase3, (7) Lahan dari pasar sekunder PT Dia Electro Cir-cuit Systems Indonesia, (8) Lahan dari pasar sekunderGreenland Industrial Park, (9) Lahan dari pasarsekunder PT Southern Cross Textile Industry.
Setelah kuestioner diisi dan dimasukkan kedalamsoftware ”Expert Choice” atau ”EC” maka soft-ware secara otomatis akan melakuakn perbandinganberpasangan dengan membandingkan kriteria dansub-kriteria untuk kepentingan dalam pengambilankeputusan, software juga secara otomatis mensinte-siskan data untuk menentukan alternatif terbaiksekaligus juga melakukan uji validasi dan melakukananalisis sensitivitas terhadap semua alternatif yangada. Dari proses hirarki tersebut, maka software akanmelakuakan perbandingan berpasangan denganmembandingkan Tujuan, Kriteria dan Sub-kriteria dansemua Alternatif yang ada untuk kepentingan dalampengambilan keputusan.
Analisa Perbandingan BerpasanganMelakuakan perbandingan berpasangan dengan
membandingkan Tujuan, kriteria dan sub-kriteria dansemua alternatif yang ada untuk kepentingan dalampengambilan keputusan.
Melakuakan perbandingan berpasangan denganmembandingkan Tujuan, kriteria dan sub-kriteria dansemua alternatif yang ada untuk kepentingan dalampengambilan keputusan.
Hasil Evaluasi KriteriaDari kombinasi perbandingan berpasangan ketiga
responden tentang kriteria yang ada, Nampak bahwaSite atau Lokasi lebih prioritas dibanding biaya danresiko. Hal tersebut dimungkankan karena pada saatbrainstorming tidak mempertimbangkan kendalabiaya. Hal tersebut sesuai dengan teori keseimbanganspesial (August Losch, 1954) dimana lokasi suatuindustri didasarkan pada kemampuan untuk menjaringkonsumen sebanyak-banyaknya, semakin jauh daripusat industri, maka volume penjualan barang akan
165TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
semakin berkurang karena harganya semakin tinggiakibat naiknya ongkos transportasi. Demikian jugayang dilakukan oleh Manajemen 3M Indonesia dimana menginginkan dekat dengan pusat pabrik otomo-tif yang berada di kawasan industri.
Hasil Evaluasi Sub-kriteriaDari hasil kombinasi data didapat bahwa faktor
yang paling dominan dalam pemilihan lokasi lahanadalah harga jual dari tanah. Dimana hal tersebut bisa
Tujuan
Kr iteria
Sub-Kriteria 1Karakteristik
Lokas i Lokasi LahanFas il itas
Infrastruktur Biaya Kapital Biaya OperasiRes iko
OperasionalRes iko
Lin gkun ganResiko Umu m
Res iko Penjadwalan
Ukuran tanah yang tersed ia Jarak d ari jalan tol
K esetersed iaan L istrik/kuali tas Harga jual tanah
Biaya o perator terampil
Reputasi management kawasan in dustri
Masalah lingkungan yang berhubun gan dengan air,udara
Resiko Bencana Alam
Waktu ketersed iaan tanah
Bentu k lahanLokasi dari Pabrik Bekas i
K esetersed iaan A ir/ku al itas
Kon disi tanah untu k ko ntruksi Biaya l is trik
Kuali tas perusahaan yang ad a di kaw asan indu stri
Masalah lingkungan yang menyangkut penggu naan lahan dekat
Status sertifikat tanah dan infrastrukturnya
Pertimb an gan penggunaanlahan
Jarak d ari fasi litas umum (Rumah saki t, restoran, hotel , dll )
P engolahan Air L imbah kap as itas / kemamp uan
Pers iapan lahan tanah b eserta in frastruktur yang dibutuhkan Biaya air
Ketersedi aan alat tran sportas i ke lokasi lahan
Jarak ke pelanggan utama termasuk pusat otomotif
K etersediaan gas alam
Biaya pengolahan air l imbah
Ketersedi aan operator terampi l
Jarak ke pelabuh an
K etersediaan alat komunikasi (telpon, kuali tas)
Biaya telekomun ikas i dan telpon
Resiko ketidak stabilan tenaga kerja
Jarak ke lokal supp lier
Layanan biaya untu k kawasan
Resiko ketidak stabilan po litik
Jarak ke Bandara
Alt ernat if Lo aks i A Loaksi B Loaks i C Loaks i D Loaksi E Loaks i F Lo aks i G
Loka si
Memilih lokasi lahan yang paling optimum
Sub-Kriteria 2
Biaya Resiko
Gambar 2. Model Hirarki Pemilihan Lahan(sumber: Hasil Penelitian)
dimengerti karena akan berpengaruh terhadap totalbiaya investasi yang nanti akan di tanggung.
Hasil Perbandingan berpasangan untuk LokasiSub-kriteria Lokasi lahan menjadi faktor lebih
utama dibanding dengan infra struktur lahan dankarakteristik dari lahan. Hal tersebut dikarenakan letaklokasi lahan yang lebih dekat dengan pusat pabrikotomotif, lokasi yang mudah di capai lebih mempengaruhi
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 166
responden dibandingkan dengan sub-kriteria yang
lainnya. Hal tersebut sesuai dengan strategi perusa-haan yang ingin lebih dekat dengan pelanggannya.
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ”karakteristik tanah” dengan sub-kriteria-2
Bentuk dari lahan sangat mempengaruhi dalampemilihan tanah karena bentuk yang beraturan misalnya
segi empat, akan mudah dalam perencanaan tata letakpabrik nantinya. Karena perusahaan akan melaku-kan pembangunan secara bertahap untuk masasampai 10 tahun, maka diperlukan bentuk tanah yangsimetris sehingga memudahkan untuk perencanaanke depan atau jangka panjang.
167TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ”Lokasi tanah” dengan sub-kriteria-2
Letak lokasi yang lebih mudah dicapai (misalnyalebih dekat dengan jalan tol), akan berdampakterhadap peningkatan produktivitas karena karyawanakan datang tepat pada waktunya. Sehingga sub-kroteria tersebut lebih berpengaruh dalam pemilihanlokasi lahan dibanding sub-kriteria yang lainnya. Haltersebut juga sesuai dengan teori Weber dimanaWeber mengemukakan bahwa lokasi setiap industritergantung pada total biaya transportasi dan biayatenaga kerja, maka apabila lokasi industri tersebutdekat dengan jalan tol, maka biaya transportasi lebihringan dan lebih cepat karena lokasi tersebut dekatdengan pintu tol.
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ” Infrastruktur lahan” dengan sub-kriteria-2
Ketersediaan tenaga listrik dan kualitasnyamerupakan faktor yang sangat penting dibandingfaktor yang lainnya dalam pemilihan lokasi. Dengankualitas dan ketersediaan listrik yang baik, makagangguan terhadap produktifitas akan berkurang.
Hasil Perbandingan berpasangan untuk”biaya” dengan sub-kriteria-1
Total biaya capital yang langsung berhubungandengan harga tanah sangat mempengaruhi kriteriabiaya. Hal tersebut merupakan salah satu tujuan dari
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 168
penelitian ini yaitu untuk mendapatkan lahan yangoptimum baik dari faktor biaya maupun faktor yanglainnya. Setia organisasi menginginkan penghematandi semua area termasuk dalam melakukan investasi.Semakin rendah biaya capital yang dikeluarkan makasemakin leluasa bagi perusahaan untuk mengalokasi-kan kebutuhan-kebutuhan yang lain yang diperlukan.
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ”biaya kapital” dengan sub-kriteria-2
Harga yang ditawarkan dari pengelola tanahmenjadi faktor yang lebih penting dibanding denganfaktor yang lainnya. Hal tersebut karena adanyaketerbatasan biaya atau anggaran dalam pembeliantanah yang harganya semakin mahal, sehinggadiperluakan pemilihan lokasi yang mempunyai hargayang paling bersaing.
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ”biaya operasional” dengan sub-kriteria-2
Biaya listrik dan biaya karyawan yang berpe-ngalaman lebih kuat mempengaruhi biaya operasional.
Salah satu biaya operasional yang membebaniperusahaan setiap bulan adalah biaya listrik, adanyaperbedaan biaya listrik antar penyedia layanan listriksangat mempengaruhi pengambilan keputusan dalampemilihan lokasi lahan.
Hasil Perbandingan berpasangan untuk ”resiko”dengan sub-kriteria-1
Resiko operasional mempengaruhi total resikodibanding sub-kriteria yang lain. Hsl ini dikarenakan
untuk kelangsungan operasional sehari-hari harusdiperhatikan faktor resiko operasional yang mungkinakan berakibat berhentinya kegiatan usaha.
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ”resiko operasional” dengan sub-kriteria-2
Reputasi dari manajemen pengelola kawasanindustri lebih kuat mempengaruhi resiko operasionaldibanding sub-kriteria yang lain. Hal tersebut dikare-nakan 3M Indonesia tidak ingin penyerahan lahantersebut tidak tepat waktu yang dikarenakan reputasidari manajemen pengelola kawasan tersebut tidakbaik.
169TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ”Lingkungan, kesehatan dan Kesela-matan” dengan sub-kriteria-2
Kedua sub-kriteria sama-sama mempengaruhiEHS. 3M Indonesia sangat memperhatikan faktorkesehatan dan keselamatan, sehingga kedua sub-kriteria tersebut menjadi sama besar pengaruhnyadalam penentuan resiko.
Hasil perbandingan berpasangan untuk Sub-kriteria-1 ”resiko penjadwalan” dengan sub-kriteria-2
Waktu ketersediaan dari lahan tersebut lebih kuatmempengaruhi resiko penjadwalan dikarenakankeinginan 3M Indonesia untuk mendapatkan lahantersebut tepat waktu.
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 170
Setelah selesai melakuakan perbandingan berpa-sangan dengan membandingkan kriteria dan sub-kriteria untuk kepentingan dalam pengambilan kepu-tusan, langkah selanjutnya adalah mensintesis semuaalternatif lahan yang ada untuk dibandingkan secaraberpasangan dengan sub-kriteria-sub-kriteria yang adasehingga didapat alternatif terbaik untuk diusulkanatau direkomendasikan menjadi pilihan lahan yangoptimum. Berikut ini hasil analisanya:
Dari hasil analisa maka didapat tiga lokasi lahanteratas yang direkomendasikan sebagai lahan pilihanyaitu Jababeka V, Lippo Cikarang Delta Silicon VIII,and Jababeka VI. Dipilihnya Jababeka V, LippoCikarang dan Jababeka VI. Tiga lokasi teratas terse-but mempunyai kelebihan di mana lokasi tersebut
merupakan pusat pabrik otomotif dan merupakankawasan industri yang mempunyai fasilitas sarana danprasarana yang terbaik dibanding dengan lokasi lain.
Tetapi ketiga lokasi tersebut mempunyaikelemahan yaitu harga penawaran yang lebih tinggidibanding lokasi lain. Dengan mengabaikan faktorketerbatasan biaya pada saat mengisi kusioner makasangat memingkinkan terpilih tiga teratas kawasanindustri sesuai data diatas.
Analisa SensitivitasDengan menggunakan analisis sensitivitas dapat
dilihat komponen atau elemen dari struktur hierarkiyang paling sensitive terhadap perubahan bobotnyasehingga menghasilkan perubahan alternatif.
171TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
Ditingkat operasional Analisis sensitivitas diguna-kan untuk dapat melihat seberapa besar pengaruhkriteria menentukan alternatif prioritas.
Sensitivitas perubahan prioritas alternatif denganberubahnya bobot kriteria dapat dijelaskan denganmenggunakan simulasi terhadap hasil Analisis sensiti-vitas pendapat key person (informan). Berdasarkankebijakan manajemen maka simulasi dilakukan denganmenaikan dan menurunkan bobot masing-masing cri-teria sebesar 10% dan akan dilihat pengaruhnyaterhadap ketiga rekomendasi yang sudah di pilihsebelumnya. Analisis ini dikerjakan dengan mengguna-kan program expert choise versi 11.
Berikut ini hasil analisa sensivitas berdasarkankriteria. Data tanpa dilakuakn simulasi kenaikan bobot.
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa kri-teria yang paling sensitive terhadap perubahan bobotuntuk merubah prioritas alternatif adalah dalamkriteria ”site” atau lokasi dengan bobot 45.4%,sedangkan sebaliknya kriteria yang paling rendahsensitivitasnya adalah kriteria resiko dengan bobot26,6%. Artinya perubahan bobot pada kriteria lokasiakan mempengaruhi pada sembilan alternatif-alter-natif pemilihan lahan yang optimum.
Analisa sensivitas kriteria lokasiJika dilakukan simulasi dengan menurunkan 10%
kriteria ”lokasi” dari 45.4% ke 35.4% maka didapat:
Dengan menurunkan bobot kriteria lokasisebesar 10%, maka urutan 3 teratas berubah menjadiJababeka V, Lippo Cikarang Delta Silicon VIII, danSurya Cipta phase II. Hal tersebut dikarenakandengan menurunkan kriteria lokasi sebesar 10%,maka akan menaikkan kriteria biaya dari 28% menjadi33%, hal ini dikarenakan harga lahan di Jababeka VIjauh lebih mahal dibanding dengan lahan di Surya CiptaKarawang. Sehingga akan mempengaruhi urutan tigaalternatif teratas.
Analisa sensivitas kriteria biayaJika dibuat simulasi dengan menaikkan bobot
kriteria ” biaya” sebesar 10% dari 28.0% ke 38.0%,maka akan didapat sesuai gambar berikut:
Dengan menaikkan kriteria biaya sebesar 10%,maka urutan tiga teratas menjadi Jababeka V, LippoCikarang Delta Silicon VIII, dan Surya Cipta phaseII. Dengan menaikkan bobot kriteria biaya sebesar10% menajdi 38%, maka akan menurunkan kriterialokasi dari 45% menajadi 39% sehingga Surya ciptakarawang yang mempunyai harga lebih murah akanlebih di rpioritaskan dibanding Jababeka VI.
Jika dibuat simulasi dengan menurunkan bobotkriteria ” biaya” sebesar 10% dari 28.0% ke18.0%.maka akan didapat hasil sebagai berikut:
Dengan menurunkan kriteria biaya sebesar 10%,maka urutan tiga teratas menjadi Jababeka V, Lippo
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 172
Cikarang Delta Silicon VIII, dan Jababeka VI (atausama dengan kondisi awal sebelum dilakukansimulasi).
Analisa sensivitas kriteria resikoJika dibuat simulasi dengan menaikkan bobot
kriteria ”resiko” sebesar 10% dari 26.6% ke 36.6%maka akan didapat hasil sebagai berikut:
Dengan menaikkan bobot kriteria resiko sebesar10%, maka urutan tiga teratas tetap seperti keadaansemula yaitu Jababeka V, Lippo Cikarang Delta Sili-con VIII, dan Jababeka VI.
Dari hasil analisa sensitivitas tersebut diatas,dapat disimpulkan bahwa pengurangan bobot kriterialokasi sangat sensitive terhadap penentuan pemilihanlokasi lahan. Demikian juga dengan penambahan
173TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 174
175TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241
Penentuan Lokasi Pabrik dalam Rencana untuk Perluasan Perusahaan
bobot 10% kriteria biaya akan mempengaruhi penen-tuan pemilihan lokasi lahan. Sedangkan pengurangandan penambahan bobot sebesar 10% terhadap kriteriaresiko tidak sensitive karena tidak merubah urutantiga teratas lahan yang di pilih.
KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan
Penelitian mengenai penentuan lokasi pabrikdengan metode AHP telah menghasilkan sejumlahkesimpulan yang didasarkan pada temuan-temuanempiris sebagaimana tertera dalam pembahasan,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Dengan menggunakan analisa AHP, masalahkomplek dapat disederhanakan menjadi hirarki yangmudah dipahami. Hal yang sama juga bisa dilihat darihasil kesimpulan dari penelitian jurnal-jurnal terdahulu.
Dari hasil temuan penelitian didapat faktor-faktoratau kriteria-kriteria yang mempengaruhi pemilihanlokasi yaitu kriteria lokasi, biaya, dan resiko. Dimanamasing-masing kriteria mempunyai bobot tertentuuntuk mempengaruhi hasil urutan pemilihan lokasisetelah dilakukan perbandingan berpasangan.Berdasarkan hasil penelitian kriteria lokasi mempunyaibobot 0.384 atau bobot tertinggi dibandingkan dengankriteria biaya yang mempunyai bobot 0.35, dan kriteriaresiko mempunyai bobot 0.266. Sedangkan dari 35sub-kriteria yang di analisa, didapat sub-kriteria hargajual dari tanah yang paling mempengaruhi pemilihanlokasi.
Dari telaah penelitian terdahulu dapat dilihatbahwa sebagian besar analisa menggunakan metodeAHP selalu di kombinasikan dengan metode yang lainmisalnya Data Envelopment Analysis (DEA),TOPSIS (technique for order preference by simi-larity to ideal solution, GIS (geographic infor-mation system) dan penggabungan metode yanglainnya, dimana tujuan dari penggabungan tersebutadalah untuk meyakinkan atau melakukan cek ulangterhadap hasil yang didapat dari metode AHP. Dalamtesis ini ditambahkan metode analisa Sensivitas dimana semua bobot kriteria dibandingkan dengansemua alternatif yang ada dengan cara menaikkanatau menurunkan bobot masing-masing kriteriasebesar 10%.
Dengan menggunakan software Expert Choiceversi 11, didapat urutan pembobotan dari alternatif-alternatif yang ada dan pilih tiga lokasi teratas yaituJababeka V, Lippo Cikarang Delta Silicon VIII, danJababeka VI. Untuk meyakinkan bahwa pemilhan tigaalternatif tersebut dapat dilihat kelayakan pendapatresponden untuk dijadikan landasan pengambilankeputusan dengan AHP, maka dilakukan analisasensivitas.
Dari analisa sensivitas tersebut dapat disimpulkanbahwa pengurangan bobot 10% kriteria lokasi sangatsensitive terhadap penentuan pemilihan lokasi lahan,karena dengan mengurangi kriteria lokasi sebesar 10%akan meningkatkan kriteria biaya. Hal tersebut dapatdilihat dengan berubahnya tiga urutan teratasalternatif lahan yang di usulkan. Demikian juga denganpenambahan 10% bobot kriteria biaya akan mempe-ngaruhi urutan tiga teratas alternatif lokasi, karenadengan meningkatkan bobot kriteria biaya sebesar10% akan mengurangi bobot kriteria lokasi. Sedang-kan pengurangan dan penambahan 10% terhadapkriteria resiko tidak sensitive karena tidak merubahurutan tiga teratas lahan yang di pilih. Dalam hal inimeskipun menaikkan bobot kriteria resiko sebesar 10%tidak sensitive terhadap perubahan urutan tiga teratas,tetapi dengan melihat perubahan kriteria lokasi yangberkurang dari 45.4% ke 39.3% dan kriteria biayaberkurang dari 28% ke 24.2% tidak menutup kemung-kinan di kondisi tertentu kriteria resiko akan signifikanmempengaruhi urutan alternatif yang di analisa.
Dengan demikian karena adanya sensivitas darikriteria lokasi dan biaya, rekomendasi lahan yang diusulkan untuk dipilih adalah Jababeka V, LippoCikarang Delta Silicon VIII, Jababeka VI, dan SuryaCipta tahap II.
SaranBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
pembahasan dan kesimpulan pada akhirnyamerekomendasikan beberapa hal yang perlu dicermatipihak yang terkait dengan penelitian ini antara lain:
Bagi Top Manajemen perusahaan:Hasil penelitian dengan metode AHP dan analisa
sensivitas memungkinkan untuk menyederhanakan
Dzulfikri
Nama Orang JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 11 | NOMOR 1 | MARET 2013 176
permasalahan yang komplek, sehingga sangat disa-rankan apabila mempunyai masalah-maslah kompleklainnya dan membutuhkan pengambilan keputusanyang relatif cepat manajemen bisa menggunakanmetode AHP.
Diperlukan analisa yang lebih mendalam lagi untukmemutuskan lokasi mana yang akan di beli yangdisesuaikan dengan startejik dari perusahaan.
Bagi para praktisi:Bagi peneliti bidang Manajemen Operasional
perlu mempertimbangkan hasil penelitian ini untukdiimplementasikan secara nyata pada perusahaan.
Penelitian-penelitian sejenis dapat dikembangkandari hasil penelitian ini, seperti dilakukan pada objeklain yang berhubungan dengan pengambilan keputusandengan permasalahan yang komplek dan melibatkanbanyak alternatif pilihan.
Mempertimbangkan kriteria resiko sebagaikriteria penting untuk pengambilan keputusan, dimanadi situasi yang berbeda akan menghasilkan bobot yangberbeda juga
DAFTAR RUJUKAN3M Indonesia (http://www.3M.com/intl/id)AHP with Expert Choice http://expertchoice.com/ by Saaty
(2011)Colliers International Indonesia Quarterly report 2011.Devendra Choudhary, Ravi Shankar (April 2012) .An
STEEP-fuzzy AHP-TOPSIS framework for evaluation
and selection of thermal power plant location: Acase study from India
Frost, & Sullivan. 2011. Indonesia press centre.Frost, & Sullivan. 2011. Indonesia press centreJiaqin Yang, Huei Lee. 1997. An AHP decision model for
facility location selection.Krajewski, R. 2010. Operations Mangement. Addison-
Wesley.Marimin, Nurul, M. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan
Keputusan dalam manajemen rantai pasok. IPB Press.M. Ataei. 2005. Multicriteria selection for an
aluminacement plant location in East Azerbaijanprovince of Iran.
Nahid, M., Gholam, R. Amin. 2010. Railway station siteselection using analytical hierarchy process anddata envelopment analysis.
R. Tavakkoli-Moghaddam, S.M. Mousavi, and M. Heydar.2011. An Integrated AHP-VIKOR Methodology ForPlant Location Selection.
Semih O ̈nu ,̈ Selin Soner. 2007. Transshipment site selec-tion using the AHP and TOPSIS ((technique for or-der preference by similarity to ideal solution) ap-proaches under fuzzy environment.
Sehnaz, Sener, Erhan Sener, Bilgehan Nas, Remzi Karagüzel.2010. Combining AHP with GIS for landfill site se-lection: Acase study in the Lake Bey sehircatchmentarea (Konya, Turkey).
Tita, D. 2011. Manajemen Operasional Strategi danAnalisa. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Wen Jing-jing. 2010. Research on Site Selection of Logis-tics Park Based on Fuzzy Comprehensive evalua-tion Method.
Zhongmei Guan, Hongwu Niu. 2011. Study on the SiteSelection of Logistics Park Based on the AHPMethod: Take Jiaozuo City for an Example.
top related