penelitian bioekologi dan kajian stok ikan di danau...
Post on 22-Mar-2019
266 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ i ~
LAPORAN TEKNIS 2013
PENELITIAN BIOEKOLOGI DAN KAJIAN STOK IKAN DIDANAU KERINCI PROVINSI JAMBI
SAMUEL
NI KOMANG SURYATI
VIPEN ADIANSYAH
DENI PRIBADI
YANU PRASETYO PAMUNGKAS
BUDI IRAWAN
BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUMPUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANANKEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ ii ~
LAPORAN TEKNIS 2013
SAMUEL
NI KOMANG SURYATI
VIPEN ADIANSYAH
DENI PRIBADI
YANU PRASETYO PAMUNGKAS
BUDI IRAWAN
PENELITIAN BIOEKOLOGI DAN KAJIAN STOKIKAN DI DANAU KERINCI PROVINSI JAMBI
BALAI PENELITIAN PERIKANAN PERAIRAN UMUMPUSAT PENELITIAN PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANANKEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ iii ~
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Penelitian Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di DanauKerinci, Jambi
2. Team Penelitian : 1. Ir. Samuel (Penanggung Jawab)2. Ni Komang Suryati, S.Pi. (Anggota)3. Vipen Adiansyah, S.T. (Anggota)4. Deni Pribadi, S.Pi. (Anggota)5. Yanu P. Pamungkas, A.Md. (Anggota)6. Budi Irawan (Anggota)
3. Jangka Waktu : 1 (satu) tahun
4. Sumber Anggaran : APBN – 2013
Mengetahui,
Kepala Balai Peneitian Perikanan Perairan Umum
Palembang, Desember 2013
Penanggung Jawab Kegiatan,
Drs. Budi Iskandar Pri Santoso
NIP. 19580918 198603 1 003
Ir. S a m u e l
NIP. 19580403 198603 1 007
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ iv ~
PENELITIAN BIOEKOLOGI DAN KAJIAN STOK IKAN
DI DANAU KERINCI, PROPINSI JAMBI
Oleh:
Samuel, Ni Komang Suryati, Vipen Adiansyah,
Deni Pribadi, Yanu Prasetyo Pamungkas dan Budi Irawan
ABSTRAK
Danau Kerinci merupakan salah satu tipe danau tektonik, terletak di dalam wilayahKabupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Danau ini berada pada ketinggian ± 783 meter diataspermukaan laut dengan luas perairan ± 4,200 hektar, kedalaman maksimum ± 110 meter.Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus), barau (Hampala macrolepidota) dan medik(Osteochilus waandersii) dari hasil tangkapan nelayan di danau ini kini masih tergolongdominan dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Nilai indeks status trofik perairan DanauKerinci berkisar antara 60,81-62,86 dengan nilai rata-rata 61,75, menggolongkan perairandengan tingkat kesuburan tinggi (eutrofik). Potensi produksi ikan berkisar antara 219-392kg/ha/tahun dengan angka rata-rata 307 kg/ha/tahun (1287 ton/tahun). Jenis-jenis ikan danudang yang tertangkap di Danau Kerinci terdiri dari 16 jenis ikan dan 2 jenis udang. Dari 16jenis ikan, hanya 3 jenis yang dominan yaitu : nila (Oreochromis niloticus), barau (Hampalamacrolepidota) dan medik (Osteochilus waandersii). Pola pertumbuhan untuk jenis ikan nilamenunjukkan pola pertumbuhan yang bersifat isometrik dan alometrik (+), untuk ikan baraubersifat isometrik dan alometrik (-), sedangkan ikan medik, pola pertumbuhannya bersifatalometrik (-). Ukuran pertama kali matang gonad untuk jenis ikan nila adalah 18,29 ± 1,09cm, sedangkan untuk jenis ikan barau ada sebesar 19,38 ± 1,16 cm. Berdasarkankebiasaan makannya, ikan nila dan medik bersifat herbivor dengan makanan utamanyaplankton, sedangkan ikan barau bersifat karnivor dengan makanan utamanya ikan danserangga air. Hasil analisis parameter pertumbuhan, ikan nila, mempunyai panjang infinitif(L∞) = 40,5 cm dengan konstanta percepatan pertumbuhan (K) = 0,43 per tahun, ikan baraumempunyai panjang infinitif (L∞) = 43,0 cm dengan konstanta percepatan pertumbuhan (K)= 0,66 per tahun dan ikan medik mempunyai panjang infinitif (L∞) = 32,5 cm dengankonstanta percepatan pertumbuhan (K) = 0,85 per tahun. Laju eksploitasi pada ikan nila adasebesar E= 0,43, ikan barau E= 0,40 dan ikan medik E= 0,37. Laju eksploitasi ketiga jenisikan nilai E-nya masih dibawah nilai optimum yang berarti penangkapan terhadap 3 jenisikan yang dominan tersebut masih bisa ditingkatkan. Pengelolaan sumberdaya ikan diDanau Kerinci dengan mengacu pada tingkat kesuburan air lebih tepat pada perikanantangkap, dengan tetap aktivitas penebaran jenis ikan-ikan herbivor perlu pula dilakukan.
Kata Kunci : Bioekologi, potensi produksi, biologi ikan, Danau Kerinci Jambi.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ v ~
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya
kami dapat menyelesaikan Laporan Teknis Kegiatan TA 2013 yang berjudul Penelitian
bioekologi dan kajian stok ikan di Danau Kerinci, Jambi. Kegiatan riset ini merupakan
salah satu dari kegiatan riset yang ada di Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum
Palembang untuk tahun anggaran 2013. Pelaksanaan kegiatan riset ini diawali dengan
penyusunan proposal pada awal tahun kegiatan dan pelaksanaan di lapangan mulai bulan
April 2013, Juni 2013, Agustus 2013 dan berakhir pada bulan Oktober 2013. Riset ini
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi terkini tentang karakteristik
lingkungan perairan, biologi ikan, potensi produksi ikan dan pola pengelolaan perikanan di
Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Data dan Informasi tersebut diharapkan
dapat memberikan masukan untuk upaya pengelolaan dan pelestarian ikan di Perairan
Danau Kerinci Propinsi Jambi.
Tim riset tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu terutama kepada Kuasa Pemegang Anggaran (KPA) Balai Penelitian
Perikanan Perairan Umum (BPPPU), peneliti, teknisi dan pejabat struktural lingkup BPPPU
Palembang, sehingga selesainya Laporan Teknis ini. Tim riset juga mengucapkan terima
kasih kepada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kerinci serta Bapak Deni Pribadi
yang telah bersedia memberikan bantuan dan tempat penelitian kepada Team Riset selama
melakukan penelitian di Danau Kerinci. Demkian pula ucapan terima kasih kepada para
enumerator yang telah banyak membantu tim penelitian di lapang sehingga penelitian ini
dapat berjalan dengan lancar. Kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun
diharapkan untuk perbaikan penulisan Laporan Teknis ini pada tahun-tahun mendatang.
Palembang, Desember 2013
TIm Peneliti
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ vi ~
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL : .......................................... i
LEMBAR PENGESAHAN : .......................................... iii
ABSTRAK : .......................................... iv
KATA PENGANTAR : .......................................... v
DAFTAR ISI : .......................................... vi
DAFTAR TABEL : .......................................... viii
DAFTAR GAMBAR : .......................................... x
DAFTAR LAMPIRAN : .......................................... xi
1. PENDAHULUAN : .......................................... 1
1.1. Latar Belakang : .......................................... 1
1.2. Keluaran : .......................................... 2
2. METODOLOGI : .......................................... 2
2.1. Komponen Kegiatan : .......................................... 2
2.2. Parameter dan Metode digunakan : .......................................... 3
2.3. Pengumpulan Data : ……………………………… 3
2.4. Analisis Sampel : .......................................... 5
2.5. Analisa Data : .......................................... 6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN : .......................................... 9
3.1. Karakteristik dan Status trofik perairan : .......................................... 9
3.2. Potensi produksi ikan : .......................................... 21
3.3. Beberapa aspek biologi ikan : .......................................... 22
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ vii ~
3.4. Parameter Populasi Ikan Dominan : .......................................... 30
4. KESIMPULAN DAN SARAN : .......................................... 34
4.1. Kesimpulan : .......................................... 34
4.2. Saran : .......................................... 35
5. DAFTAR PUSTAKA : .......................................... 36
6. LAMPIRAN : .......................................... 40
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ viii ~
DAFTAR TABEL
Tabel Uraian Halaman
1 Parameter perairan yang diukur serta alat / bahan dan metodeyang digunakan
3
2 Kategori Status Trofik perairan berdasarkan Indeks StatusTrofik Carlson
6
3 Beberapa aspek biologi ikan yang dianalisa serta metodeanalisanya
8
4 Hubungan konsentrasi fosfat (orthophosphat) dan kesuburanperairan
15
5 Nilai indeks keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton diDanau Kerinci, tahun-2013
18
6 Jumlah individu dan indeks keanekaragaman organisme dasar(bentos) di Danau Kerinci
19
7 Nilai indeks status trofik rata-rata perairan Danau Kerinci padapenelitian tahun 2013
21
8 Hasil estimasi potensi produksi ikan Danau Kerinci, tahun 2013 22
9 Jenis-jenis ikan dan udang yang tertangkap nelayan di DanauKerinci, tahun 2013
23
10 Pola pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) di DanauKerinci, tahun 2013
24
11 Pola pertumbuhan ikan barau (Hampala macrolepidota) di DanauKerinci, tahun 2013
25
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ ix ~
12 Pola pertumbuhan ikan medik (Osteochilus waandersii) di DanauKerinci, tahun 2013
26
13 Jenis ikan dan pola kebiasaan pakan di Danau Kerinci 29
14 Parameter populasi jenis ikan yang dominan tertangkap oleh
Nelayan di Danau Kerinci
32
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ x ~
DAFTAR GAMBAR
Gambar Uraian Halaman
1 Stasiun penelitian kualitas air di Danau Kerinci, KabupatenKerinci, Propinsi Jambi
4
2 Kurva hubungan panjang–berat ikan nila di Danau Kerinci(2013)
24
3 Kurva hubungan panjang–berat ikan barau di Danau Kerinci(2013)
25
4 Kurva hubungan panjang–berat ikan medik di Danau Kerinci(2013)
26
5 Distribusi ukuran diameter telur ikan nila (A) dan ikan barau (B) 28
6 Frekuensi ukuran panjang dari tiga jenis ikan yang dominan
tertangkap di Danau Kerinci, Jambi, Tahun 2013
33
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ xi ~
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Uraian Halaman
1 Foto lokasi stasiun pemeriksaan kualitas air di Danau Kerinci, Jambi 41
2a Kualitas air Danau Kerinci secara in situ pada April-2013 (survei-1) 42
2b Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ bulan April-2013 (survei-1) 43
2c Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam denganinterval waktu 2 jam pada bulan April-2013 (survei-1)
44
3a Kualitas air Danau Kerinci secara in situ pada Juni-2013 (survei-2) 45
3b Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ bulan Juni-2013 (survei-2) 46
3c Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam denganinterval waktu 2 jam pada bulan Juni-2013 (survei-2)
47
4a Kualitas air Danau Kerinci secara in situ Agustus-2013 (survei-3) 48
4b Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ Agustus-2013 (survei-3) 49
4c Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam denganinterval waktu 2 jam pada bulan Agustus-2013 (survei-3)
50
5a Kualitas air Danau Kerinci secara in situ Oktober-2013 (survei-4) 51
5b Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ Oktober-2013 (survei-4) 52
5c Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam denganinterval waktu 1 jam pada bulan Oktober-2013 (survei-4)
53
6Jenis dan kel Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci pada April- 54
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ xii ~
2013 (survei-1)
7 Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci pada Juni-2013 (survei-2)
55
8 Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci padaAgustus-2013 (survei-3)
56
9 Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci padaOktober-2013 (survei-4)
57
10 Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di DanauKerinci pada bulan April-2013 (survei-1)
58
11 Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di DanauKerinci pada bulan Juni-2013 (survei-2)
59
12 Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di DanauKerinci pada bulan Agustus-2013 (survei-3)
60
13 Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di DanauKerinci pada bulan Oktober-2013 (survei-4)
61
14Status trofik pe Status trofik perairan Danau Kerinci bulan April-2013 (survei-1) 62
15Status trofik pe Status trofik perairan Danau Kerinci bulan Juni-2013 (survei-2) 62
16Status trofik pe Status trofik perairan Danau Kerinci bulan Agustus-2013 (survei-3) 63
17Status trofik pe Status trofik perairan Danau Kerinci bulan Oktober-2013 (survei-4) 63
18Hasil estimasi Hasil estimasi potensi produksi ikan Danau Kerinci Tahun 2013 64
19Foto jenis ikan Foto jenis ikan yang dominan tertangkap di Danau Kerinci, Jambi 65
20 Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci April-2013 (survei-1) 66
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ xiii ~
21 Data panjang-berat ikan barau Danau Kerinci, April-2013 (survei-1) 69
22 Data panjang-berat ikan medik Danau Kerinci April-2013 (survei-1) 71
23 Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci Juni-2013 (survei-2) 74
24 Data panjang-berat ikan barau Danau Kerinci Juni-2013 (survei-2) 77
25 Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci Agustus-2013 (survei-3) 80
26 Data panjang-berat ikan barau D.Kerinci Agustus-2013 (survei-3) 83
27 Data panjang-berat ikan medik D.Kerinci Agustus-2013 (survei-3) 86
28 Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci Oktober-2013 (survei-4) 88
29 Data panjang-berat ikan barau D.Kerinci Oktober-2013 (survei-4) 90
30 Data panjang-berat ikan medik D.Kerinci Oktober-2013 (survei-4) 92
31 Distribusi panjang dan pendugaan ukuran pertama kali matanggonad ikan nila di Danau Kerinci, Tahun 2013
94
32 Distribusi panjang dan pendugaan ukuran pertama kali matanggonad ikan barau di Danau Kerinci, Tahun 2013
95
33 Sebaran diameter telur ikan nila (Oreochromis niloticus) dari hasil
Sampling di Danau Kerinci – 2013
96
34 Sebaran diameter telur ikan barau (Hampala macrolepidota) darihasil Sampling di Danau Kerinci – 2013
97
35 Indeks preponderan makanan yang berasal dari isi usus ikan barau
(Hampala macrolepidota) di Danau Kerinci
98
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
~ xiv ~
36 Indeks preponderan makanan yang berasal dari isi usus ikan niladan ikan medik di Danau Kerinci
99
37 Jenis plankton yang dimakan ikan nila di Danau Kerinci 99
38 Jenis plankton yang dimakan ikan medik di Danau Kerinci 100
39 Data Length frequency ikan nila (Oreochromis niloticus) dari hasil
tangkapan nelayan Danau Kerinci (tahun penelitian 2013)
101
40 Data Length frequency ikan barau (Hampala macrolepidota) darihasil tangkapan nelayan Danau Kerinci (tahun penelitian 2013)
102
41 Data Length frequency ikan medik (Osteochilus waandersii) darihasil tangkapan nelayan Danau Kerinci (tahun penelitian 2013)
103
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
1
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangIndonesia memiliki tidak kurang dari 500 danau dengan luas total ± 5.000 km2 atau
sekitar 0,25% luas daratan. Keseluruhan danau-danau tersebut mengandung sekitar 500
km3 sumber air. Danau-danau di Indonesia kaya dengan keragaman fungsi dan
keanekaragaman hayati, termasuk berbagai jenis ikan yang hidup didalamnya yang dapat
menjadi sumber protein hewani bagi penduduk lokal. Menyadari peran dan fungsi danau,
maka perlu upaya pengelolaan ekosistem lingkungan danau secara arif dan bijaksana
dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkunan serta
berkelanjutan (Kementerian Negara Lingkunan Hidup, 2008). Perairan danau pada
umumnya berfungsi sebagai pemasok air permukaan, daerah penyangga, tangkapan
resapan air, juga sebagai tempat budi daya perikanan, aktivitas olahraga dan objek daya
tarik wisata. Namun dalam perjalanannya, hampir semua danau memiliki masalah. Mulai
dari kondisi berkurangya native species akibat introduksi ikan asing, eutrofikasi,
sedimentasi atau pendangkalan, kerusakan pada ekosistem litoralnya, pencemaran
bahkan terancam kekeringan. Hampir semua danau di Indonesia mengalami berbagai
permasalahan tersebut termasuk Danau Kerinci di Jambi.
Danau Kerinci merupakan salah satu dari tiga wilayah Kabupaten di Indonesia
untuk pengembangan kawasan minapolitan perairan umum daratan. Danau Kerinci
memiliki luas ± 4200 hektar dengan kedalaman 110 m dan terletak pada ketinggian ±783
di atas permukaan laut. Danau ini terletak pada dua kecamatan yaitu Kecamatan Danau
Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau. Ikan Semah (Tor spp) merupakan salah satu jenis
ikan ekonomis penting yang terdapat di danau Kerinci. Selain itu terdapat juga berbagai
jenis ikan air tawar lainnya seperti ikan Medik, Barau, Puyau, Tilan, Sepat dan Belut.
Sebelum tahun 1995 terjadi blooming eceng gondok (Eichornia crassipes) sehingga
hampir menutupi permukaan danau. Hal ini mengakibatkan lalu lintas perahu nelayan
terhambat dengan adanya padang gulma tersebut. Sehingga saat itu masyarakat nelayan
danau kerinci sampai putus asa dan beralih meninggalkan profesinya, membengkalaikan
biduk dan perahu serta alat tangkap seperti pukat, pancing, jala dan peralatan lainnya
hingga lapuk. Dan sejak itu banyak masyarakat desa di sekitar Danau kerinci yang beralih
profesi menjadi tenaga kerja illegal ke Malaysia. Akan tetapi pada tahun 1995 dilakukan
stocking sebanyak 2000 bibit ikan koan (Ctenopharynggodon idella) yang di impor dari
China oleh Dinas Perikanan setempat dan hasilnya setelah lebih dari 10 tahun telah
kembali bersih 100 % dari eceng gondok (Sriwijaya Post “Eceng Gondok di Danau Kerinci
Ludes dimakan Ikan Koan”, 19 Mei 2011).
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
2
Berbagai jenis ikan asli Kerinci sudah mulai hilang dari peredaran atau langka
seperti ikan semah, ikan Sekak, Ikan Rayo, Ikan Puyau, Ikan Sepat ikan Bedik dan jenis
lainnya. Hal tersebut terbukti dengan sulitnya masyarakat mendapatkan dan menemukan
ikan asli tersebut di pasaran. Kondisi tersebut telah dirasakan masyarakat sejak lima
tahun terakhir. Berkurangnya jumlah ikan tersebut juga dikeluhkan oleh sejumlah
masyarakat Kerinci terutama masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Pasalnya
kelangkaan ikan yang terjadi membuat pendapatan mereka menjadi berkurang (Metro
Jambi “ Ikan Asli Kerinci Mulai Langka”, 24 Agustus 2011)
Turunnya produksi ikan serta berkurangnya hasil tangkapan mengindikasikan
adanya faktor luar yang memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi perikanan di
Danau Kerinci. Tujuan dari penelitian ini tidak terlepas dari permasalahan diatas yaitu
untuk mengetahui karakteristik (bioekologi) perairan.dan karakteristik biologi beberapa
jenis ikan yang bernilai ekonomis penting di Danau Kerinci dengan Sasaran yang ingin
dicapai adalah kualitas lingkunan perairan, aspek biologi beberapa jenis ikan dan potensi
produksi ikan dalam kerangka untuk pengelolaan dan pengembangan perikanan di
perairan Danau Kerinci melalui pengumpulan data dan informasi yang akurat.
1.2. Perkiraan Keluaran- Data dan informasi tentang karakteristik dan status trofik perairan Danau Kerinci.
- Data dan informasi mengenai potensi produksi ikan di Danau Kerinci.
- Data dan informasi biologi beberapa jenis ikan ekonomis penting di Danau Kerinci.
2. METODOLOGI2.1. Komponen Kegiatan
Kegiatan penelitian meliputi survei untuk pengambilan data secara langsung di
lapangan, wawancara dengan nelayan dan juga pengumpulan data sekunder.
Pengamatan dan analisa sample air dan ikan dilakukan di Laboratorium. Pelaksanaan
kegiatan riset melibatkan para peneliti BPPPU yang mempunyai bidang keahlian
manajemen sumberdaya perairan, biologi perikanan, limnologi, dinamika populasi ikan
serta termasuk enumerator dan observer selama survei. Penelitian tentang aspek biologi
ikan, karakteristik perairan (habitat) serta partisipasi dari nelayan, Dinas Perikanan
setempat dan pihak lain terkait merupakan objek dari penelitian ini.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
3
2.2. Parameter kualitas air, alat / bahan dan metode digunakan
Tabel 1. Parameter perairan yang diukur serta alat/bahan, metode digunakan
No Parameter Alat / Bahan dan Metode
A Fisika1 Temperatur Termometer air raksa2 Kecerahan seicchi disk3 Kedalaman Depth Sounder4 Substrat dasar Ekman dredge5 Daya Hantar Listrik SCT-Meter
B Kimia1 PH pH-Meter2 Oksigen (O2-terlarut) Titrimetri3 Karbondioksida (CO2) Titrimetri4 Alkalinitas Titrimetri5 Nitrat (NO3-N) Spektrofotometer / Nesler’s6 Ammonia (NH3-N) Spektrofotometer / Phanate7 Phosfat (PO4-P) Spektrofotometer / Vanadate Molybdate8. Total-N (TN) Spektrofotometer / Persulfate Digestion9. Total-P (TP) Spektrofotometer / Vanadate Molybdate
C Biologi1 Plankton Plankton-net2 Benthos Ekman dredge3 Chlorofil-a Spektrofotometer / Kalorimetrik4 Ikan Alat tangkap gillnet / jaring insang
2.3. Pengumpulan DataPenelitian dilakukan dengan metoda surveI di perairan Danau Kerinci Jambi
dengan menetapkan sebanyak 6 stasiun penelitian yang dipilih berdasarkan tata guna
lahan disekitar danau dan satu stasiun di bagian tengah perairan yang diperkirakan
representatif untuk menggambarkan karakteristik perairan Danau Kerinci (Gambar 1) dan
foto lokasi stasiun penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Pengukuran, pengambilan
sampel air serta pengukuran dan pengambilan sampel ikan dilakukan sebanyak 4 kali
survei mewakili musim kemarau (2 kali) dan musim hujan (2 kali). Pengambilan sampel
ikan ditetapkan dengan mempertimbangkan pada lokasi penangkapan ikan, daerah litoral,
keberadaan daerah pemukiman, areal pertanian dan perkebunan, areal hutan lindung,
keberadaan keramba jaring apung dan pada bagian tengah danau. Pengumpulan data
primer dilakukan langsung dilapangan disetiap stasiun, sedangkan data sekunder
diperoleh melalui studi pustaka dan dari instansi terkait.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
4
Keterangan : 1= Tengah Danau S= 02.08.937 E= 101.29.8582= Daerah Inlet S= 02.08.073 E= 101.27.7143= Daerah Persawahan S= 02.09.911 E= 101.28.3084= Daerah Outlet S= 02.07.490 E= 101.31.3985= Daerah Virgin S= 02.10.167 E= 101.31.5936= Daerah Pemukiman S= 02.07.057 E= 101.30.457
Gambar 1. Stasiun penelitian kualitas air di Danau Kerinci, KabupatenKerinci, Propinsi Jambi
6 4
1
2
3
5
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
5
2.4. Analisis SampelPada setiap stasiun, pengambilan sampel air berdasarkan stratifikasi vertikal
didasarkan dari hasil pengukuran pada batas kecerahan air dan kedalaman danau yang
selanjutnya distratifikasi atas beberapa lapisan air. Parameter yang diamati mencakup
beberapa parameter lingkungan perairan meliputi temperatur, kecerahan, kedalaman,
substrat dasar, daya hantar listrik, pH, CO2 serta oksigen terlarut yang diukur secara in
situ, dan Alkalinitas, Nitrat, Ammonia, Fosfat, Total-N,Total P yang di ukur secara eks situ.
Pengamatan dan pegukuran parameter biologi seperti plankton, bentos dan chlorofil-a di
lakukan di laboratorium.
Untuk menganalisis parameter kualitas air menggunakan buku pedoman yang
dikemukakan oleh APHA (1981). Parameter lingkungan perairan seperti temperatur,
kecerahan, kedalaman, substrat dasar, daya hantar listrik, pH, CO2 serta oksigen terlarut
diukur secara in situ, sedangkan untuk parameter seperti Alkalinitas, Nitrat, Ammonia,
Fosfat, Total-N, Total P diukur secara eks situ. Pengamatan, pengukuran dan analisa
sampel plankton, bentos dan ikan dilakukan di laboratorium. Analisis sampel plankton
menggunakan buku Mizuno (1979), Pennak (1978) dan Junk (1961). Kelimpahan
plankton dihitung menggunakan Sedwick Rafter (Welch, 1952; Edmonson, 1971) yaitu :
N = (ns x va) / (vs x vc), dimana : N= jumlah sel plankton per liter air contoh, ns=
jumlah sel plankton pada Sedwick Rafter, va= volume air terkonsentrasi dalam botol vial
(25 ml), vs= volume air dalam preparat Sedwick Rafter (1 ml) dan vc= volume air contoh
yang disaring (liter).
Pengambilan sampel organisme dasar (bentos) dilakukan dengan menggunakan
Ekman dredge ukuran 20x20 cm. Organisme bentos yang diamati adalah kelompok
makrozoobentos yang diperoleh dengan mensortir bentos dalam substrat menggunakan
ayakan yang mempunyai ukuran bukaan (mess-size) secara bertingkat mulai diameter
terkecil sampai terbesar berturut-turut adalah 1,0 mm; 1,5 mm dan 2,0 mm. Sampel
bentos kemudian diawetkan dalam larutan formalin 10 %, untuk selanjutnya diidentifikasi
jenisnya dengan mengacu referensi APHA (1981) dan Pennak (1978).
Sample ikan didapat dari para nelayan dan dari enumerator yang menangkap
ikan dengan menggunakan alat tangkap jaring. Selanjutnya sample ikan diukur panjang
beratnya untuk mengetahui pola pertumbuhan berdasarkan hasil perhitungan hubungan
panjang-berat, selanjutnya beberapa sampel diantaranya dibedah untuk analisa aspek
biologinya yang meliputi pengamatan tentang kebiasaan makan (food habit) dan aspek
biologi reproduksi (TKG, IKG, fekunditas, diameter telur dan ukuran pertama kali ikan
matang gonad). Beberapa jenis ikan yang tertangkap dan diawetkan untuk keperluan
identifikasi dengan menggunakan buku identifikasi dari Weber and de Beaufort (1913),
Weber and de Beaufort (1922) dan Kotellat., et al, (1993).
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
6
2.5. Analisis DataStatus trofik perairan dianalisis dengan metode Carlson (1977) dengan
pengukuran dari 3 parameter yaitu kandungan unsur hara fosfor (P), konsentrasi klorofil-a
organisme fitoplankton dan nilai kecerahan air (secchi disk). Carlson (1977) merumuskan
indeks status trofik perairan yang didasarkan pada kecerahan perairan dari hasil
pembacaan keping secchi (secchi disk), kandungan total fosfor dan kandungan klorofil-a.
Rumus index status trofik dari Carlson's (Carlson's trophic state index, TSI) (Carlson,
1977) adalah sebagai berikut :
TSI = (TSI-SD + TSI-TP + TSI-Chl) / 3
TSI-TP = 14,42 * Ln [TP] + 4,15 dimana TP = total Fosfor dalam μg/lTSI-SD = 60 – 14,41 * Ln [SD] dimana SD = kecerahan air dalam meterTSI-Chl = 30,6 + 9,81 * Ln [Chl] dimana Chl = kadar klorofil-a dalam μg/lRataan-TSI = (TSI-TP+TSI-SD+TSI-Chl)/3TSI-TP = Nilai Trofik Status Indeks untuk Total FosforTSI-SD = Nilai Trofik Status Indeks untuk Kedalaman Secchi DiskTSI-Chl = Nilai Trofik Status Indeks untuk Chlorofil-a
Kriteria status trofik perairan dari Carlson diklasifikasikan dalam tingkat kesuburan sangatrendah, rendah, sedang dan tinggi (Tabel 2).
Tabel 2. Kategori Status Trofik berdasarkan Indeks Status Trofik Carlson
Skor Status Trofik Keterangan
< 30 Ultraoligotrofik Air jernih, konsentrasi oksigen terlarut tinggi sepanjangtahun dan mencapai zona hypolimnion
30 - 40 Oligotrofik Air jernih, dimungkinkan adanya pembatasan anoksikpada zona hypolimnetik secara periodik (DO= 0)
40 - 50 Mesotrofik Kecerahan air sedang, peningkatan perubahan sifatanoksik di zona hypolimnetik, secara estetika masihmendukung untuk kegiatan olahraga air
50 - 60 Eutrofik ringan Penurunan kecerahan air, zona hypolimnetik bersifatanoksik, terjadi problem tanaman air, hanya ikan-ikanyang mampu hidup di air hangat, mendukung kegiatanolahraga air tetapi perlu penanganan
60 - 70 Eutrofik sedang Didominasi oleh alga hijau-biru, terjadi penggumpalan,problem tanaman air sudah ekstensif
70 - 80 Eutrofik berat Terjadi blooming algae berat, tanaman air membentuklapisan bed seperti kondisi hypereutrophik
> 80 Hypereutrofik Terjadi gumpalan alga, ikan mati, tanaman air sedikitdidominasi oleh alga
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
7
Selanjutnya untuk menduga besaran potensi produksi ikan (kg/ha/tahun) perairan Danau
Kerinci menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Moreau & De Silva (1991)
yaitu : Y = 28,2 + 10,5 x (chl-a), dimana : Y adalah potensi produksi ikan dalam satuan
kg/ha/tahun dan (chl-a) adalah konsentrasi chlorofil-a dalam satuan µg/liter.
Pengamatan aspek biologi ikan yang dominan tertangkap di Danau Kerinci serta
metode yang digunakan untuk menganalisisnya dapat dilihat pada Tabel 3. Selanjutnya
untuk pendugaan parameter pertumbuhan dari Von Bertalanffy yaitu panjang total
asimtotik (L∞) dan koefisien pertumbuhan (K) terhadap jenis ikan yang dominan
tertangkap, dihitung menggunakan program Elefan I dalam paket program komputer
FISAT (Gayanillo et.al., 1995). Pendugaan nilai t0 berdasarkan persamaan Log (-t0)= -
0,3922 – 0,2752 Log (L∞) – 1,038 Log (K) (Pauly, 1984). Indeks performansi
pertumbuhan (Φ’, phi-prime) dihitung menggunakan persamaan Pauly & Munro (1984)
sebagai berikut : Φ’= Log10K + 2 Log10L∞ .
Laju mortalitas alami (M) diduga memakai model empiris dari Pauly (1980) yaitu :
Log (M)= -0,0066 – 0,279*Log (L∞) + 0,6543*Log (K) + 0,4634*Log (T) dimana L∞ =
panjang total asimtotik, K = koefisien pertumbuhan dan T = rataan suhu lingkungan
perairan Danau Kerinci. Koefisien mortalitas total (Z) diperoleh dari kurva hasil tangkapan
berdasarkan panjang (length converted catch curve) (Pauly, 1983) yang perhitungannya
dilakukan secara komputerisasi menggunakan paket program FISAT (Gayanilo et.al.,
1995). Koefisien mortalitas penangkapan (F) dihitung dari persamaan F = (Z–M). Laju
eksploitasi (E) dihitung menggunakan persamaan E= F/Z (Pauly, 1980).
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
8
Tabel 3. Beberapa aspek biologi ikan yang dianalisa serta metode analisanya.
Aspek Biologiyang dianalisa
Metode analisa dan rumus yang digunakan
Hubunganpanjang-berat
Hubungan panjang-berat dihitung dengan persamaan fungsionalW= aLb , dimana W= berat ikan (gram), L= panjang total ikan (cm), adan b = konstanta (Hile, 1936 dalam Effendie, 1979). Untukmengetahui nilai b sama/tidak sama dengan 3 dilakukan uji varianterhadap nilai b (Per Sparre and Venema, 1993)
Kebiasaanmakanan(food habit)
IP = [(Vi*Oi)/∑(Vi*Oi)]*100%, dimana IP= Indeks preponderan, Vi=persentase volume pakan ke-i, Oi= persentase kejadian pakan ke-idan ∑(Vi*Oi)= jumlah (Vi*Oi) dari semua macam makanan (Natarajandan Jhingran, 1961 dalam Effendie, 1979)
TKG= TingkatKematanganGonad
TKG diamati secara visual dengan cara membedah perut ikan dandilihat tingkat perkembangan gonadnya berdasarkan modifikasi dariCassie (Effendie dan Sjafei, 1976)
IKG= IndeksKematanganGonad
IKG dihitung dengan cara mengukur bobot gonad dan bobot tubuhikan termasuk gonad menggunakan timbangan yang mempunyaiketelitian 0,01 gram. Gonad ditimbang dari masing-masing TKG.Nilai IKG dianalisis menggunakan rumus Effendie (1979) yaitupersentase dari bobot gonad terhadap bobot tubuh ikan ((Bg/Bt)x100%), dimana Bg= bobot gonad dan Bt= bobot tubuh ikan
Fekunditas Fekunditas telur (N) dihitung sebagai jumlah telur yang terdapatdalam ovari pada setiap tingkat kematangan gonad N= ((Bg/Bsg)xn),dimana N= fekunditas, Bg= berat gonad ikan, Bsg= berat sampelgonad dan n= jumlah telur dalam Bsg
Diameter telur Diameter telur diukur dengan distribusi frekuensi menggunakanKaidah Sturges (Ritonga, 1987) yaitu data hasil pengukuran diametertelur dibagi kedalam beberapa kelas dengan rumus : K = 1 + 3,322log N, dimana K= jumlah kelompok atau kelas dan N= jumlah sampel.Untuk mencari jarak atau interval kelas digunakan rumus i (interval)= (Ntt-Ntr)/K, dengan Ntt=nilai tertinggi yang terdapat dalam data hasilpengukuran dan Ntr= nilai terendah.
Ukuran pertamakali matanggonad
Ukuran petama kali matang gonad (M) diduga dengan caraSpearman-Karber (Udupa, 1986). Rumus yang digunakan adalahsebagai berikut : (1) m= (Xk + X/2) – (X, Σpi), Kisaran ukuranpanjang diduga dengan persamaan (2) antilog [m ± 1,96 √(var (m))]dan (3) nilai var (m) = (X)2 x Σ [(pixqi) / (ni–1)], dimana : M= ukuranpertama kali matang gonad (anti log dari m), m= log panjang ikanpada kematangan gonad yang pertama, Xk= log nilai tengah kelaspanjang pada ikan 100% matang gonad, X= pertambahan logpanjang nilai tengah kelas, pi= ri/ni = perbandingan jumlah ikan yangmatang gonad pada tiap kelas panjang, ri= jumlah ikan yang matanggonad pada kelas ke-i, ni= jumlah contoh ikan pada kelas ke-i danqi= 1-pi
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
9
3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Karakteristik dan Status trofik Perairan
Danau Kerinci dalam periode pengamatan antara bulan April sampai dengan Juni,
Agustus dan Oktober 2013 mempunyai perbedaan level air ± 1 meter, level permukaan air
pada bulan Juni, Agustus dan Oktober 2013 relatif sama. Dengan demikian selama
periode pengamatan antara April - Oktober 2013 level air Danau Kerinci turun sebesar ± 1
meter. Sebagaimana diketahui pada bulan April merupakan fase transisi dari musim hujan
ke musim kemarau dan sampai di bulan Oktober merupakan fase transisi dari musim
kemarau ke musim hujan. Namun demikian bila dibandingkan dengan fluktuasi
permukaan air pada Danau Towuti, Danau Tempe dan Danau Batur (Samuel et al, 2008 ;
Samuel et al., 2010 ; Samuel et al., 2011), maka fluktuasi permukaan air Danau Kerinci
antara musim hujan dan kemarau relatif kecil.
Karakteristik perairan Danau Kerinci dapat dilihat dari hasil pengukuran beberapa
parameter kualitas airnya, tertera pada Lampiran 2a-5c. Substrat dasar perairan Danau
Kerinci pada 6 (enam) stasiun penelitian, rata-rata didominasi oleh lumpur berpasir dan di
bagian tengah danau (stasiun 1) berbau bahan organik yang kurang sedap, berwarna
hitam kecoklat-coklatan dan diduga sudah lama mengendap di dasar danau. Bagian
teresterial tepian danau didominasi oleh areal persawahan, pemukiman penduduk,
industri, areal pariwisata ditambah pada perairan danau terdapat keramba jaring apung,
kesemuanya itu mempunyai kontribusi terhadap meningkatnya bahan organik di perairan
dan dengan profil danau berbentuk mangkuk, sebagian besar bahan organik tersebut
menumpuk di dasar danau. Indikasi ini terlihat dari semakin rendahnya kandungan
oksigen dengan bertambahnya kedalaman dan semakin tinggi kadar karbondioksida
bebas dan kadar ammoniak dengan bertambahnya kedalaman. Seiring berjalannya
waktu, bahan-bahan yang tertumpuk didasar danau mengalami dekomposisi oleh bakteri
anaerob sehingga bahan-bahan yang mengendap berpotensi menimbulkan bau tidak
sedap bila ter-aduk ke atas permukaan air. Dibandingkan dengan dasar perairan Danau
Batur (Samuel et al., 2011) yang dibagian tengahnya didominasi oleh bau gas belerang
(gas H2S), Danau Kerinci memilki substrat dasar berupa lumpur hitam halus yang juga
bercampur bahan organik berwarna coklat kekuning-kuningan yang diduga berasal dari
limbah penduduk dan limbah pertanian yang banyak ditemukan di tepian danau.
Kecerahan AirKecerahan air Danau Kerinci pada survei-1 (April-2013) berkisar antara 1,0-1,2
meter, survei-2 (Juni-2013) berkisar antara 1,15-1,5 meter, survei-3 (Agustus-2013)
berkisar antara 1,15-1,3 meter dan survei-4 (Oktober-2013) berkisar antara 1,1- 1,4 meter
Kecerahan air berkaitan erat dengan tingkat kekeruhan pada perairan sungai-sungai yang
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
10
masuk mengalir ke perairan danau, disamping itu berhubungan pula dengan segala
aktifitas penggunaan lahan pada daerah tangkapan air danau. Adanya aktifitas
pemanfaatan lahan disekeliling danau (persawahan dan pemukiman) memungkinkan
terjadinya pemasukan partikel-partikel koloid organic ke perairan danau yang
menimbulkan tingkat kekeruhan menjadi tinggi, ini terjadi ketika datangnya musim hujan.
Berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh Likens (1975) dalam Jorgensen (1980),
Danau Kerinci dengan nilai kecerahan air 1,0-1,5 meter selama periode penelitian tahun
2013, mengklasifikaskan tingkat kesuburan air danau termasuk dalam tingkatan eutrofik
(kesuburan tinggi).
Suhu PerairanSuhu perairan, mulai dari permukaan sampai lapisan dasar pada bulan April
berkisar antara 24,05-28,130C, bulan Juni berkisar antara 24-280C, bulan Agustus
berkisar antara 20,5-240C dan pada bulan Oktober berkisar antara 23,47-28,34oC.
Perubahan suhu air pada tiap pengamatan di setiap stasiun tidak besar, pada stasiun 1
(tengah danau), suhu air mulai kedalaman 20 meter kedasar hampir sama, sedangkan
dengan suhu ai dilapisan atasnya perbedaannya kecil.
Perbedaan yang kecil antara suhu air permukaan dengan suhu air di kedalaman
dan dasar perairan mengindikasikan bahwa Danau Kerinci tergolong danau oligomiktis
yaitu danau di daerah tropis yang jarang mengalami sirkulasi air sempurna (Whitten et
al., 1987). Danau dengan tipe tersebut biasanya jarang terjadi upwelling (arus balik). Hal
demikian membuat perairan Danau Kerinci tidak mempunyai stratifikasi yaitu lapisan
epilimnion, metalimnion (lapisan termoklin) dan lapisan hypolimnion tidak terbentuk di
perairan Danau Kerinci.
Pengamatan suhu air selama 24 jam (Lampiran 2c, 3c, 4c dan 5c) menunjukkan
suhu air permukaan Danau Kerinci pada bulan April-2013 berkisar antara 24,00oC (pukul
01.00-07.00 pagi hari) – 27,00oC (pukul 13.00 siang hari), bulan Juni-2013 berkisar antara
23,00oC (pukul 07.00 pagi) – 27.00oC (pukul 13.00-15.00 siang hari), bulan Agustus-2013
berkisar antara 22.00oC (pukul 01.00-03.00 pagi) – 26,50oC (pukul 17.00-19.00 sore hari)
dan pada bulan Oktober-2013, suhu perairan danau berkisar antara 25,89oC (pukul 08.00
pagi) - 28,83oC (pukul 13.00 siang hari). Berdasarkan pengamatan ini, secara integral
suhu air danau pada malam hari lebih rendah dibandingkan pada siang hari,namun tidak
besar perbedaannya. Pada malam hari suhu air dipengaruhi oleh suhu udara yang pada
malam hari lebih rendah dibandingkan dengan siang hari. Perbedaan suhu perairan
Danau Kerinci antara siang dan malam hari dalam pengamatan selama 24 jam berkisar
antara 3-5oC, namun perubahan ini tidak terjadi secara mendadak yang pengaruhnya
tidak begitu nyata terhadap kehidupan organisme perairan termasuk ikan. NTAC (1968)
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
11
dan Pescod (1973) mengatakan, perubahan suhu air yang tiba-tiba dan mencapai 2,8oC
dapat mematikan ikan. Ahmad (1992) mengatakan bahwa suhu air yang optimal bagi
kehidupan ikan terletak antara 28-30oC, dibawah suhu 25oC sampai dengan 18oC untuk
organisme perairan jenis ikan masih bertahan hidup tapi nafsu makannya mulai menurun.
Suhu air antara 12-18oC mulai berbahaya dan pada suhu dibawah 12oC ikan-ikan tropis
dapat mati kedinginan. Berdasarkan literasi tersebut, maka suhu air Danau Kerinci masih
ideal mendukung kehidupan ikan.
Oksigen TerlarutKandungan oksigen terlarut dalam perairan merupakan senyawaan penting dan
menjadi komponen utama untuk pernapasan dan metabolisme organisme air termasuk
ikan. Kebutuhan oksigen oleh organisme air bervariasi tergantung pada jenis, stadia dan
aktivitas organisme tersebut. Pada stadia awal, kebutuhan oksigen relatif lebih tinggi
dibandingkan pada stadia lanjut. Kebutuhan oksigen pada ikan yang diam relatif lebih
rendah dibandingkan dengan ikan yang aktif bergerak dan memijah (Kartamihardja et al.,
1987). Oksigen terlarut dalam air pada konsentrasi tertentu dapat diserap oleh
haemoglobin dalam pembuluh darah lamella insang ikan yang selanjutnya dimanfaatkan
dalam proses metabolisme, baik untuk pembentukan sel-sel baru (pertumbuhan), untuk
gerak maupun untuk pergantian sel-sel yang hilang (Ahmad, 1992). Dikatakan lebih lanjut,
tekanan partial oksigen dalam air diatur oleh tekanan partial oksigen di udara. Bila
tekanan oksigen dalam air lebih rendah dari tekanan oksigen di udara bisa berakibat
tekanan partial oksigen dalam air tidak cukup tinggi untuk memungkinkan penetrasi
oksigen kedalam lamella insang, akibatnya ikan bisa mati lemas. Fitoplankton merupakan
organisme produsen utama di perairan danau karena fitoplankton pada siang hari
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesa dan sebaliknya pada malam hari
merupakan pengguna utama oksigen melalui proses respirasi.
Profil oksigen terlarut perairan Danau Kerinci bulan-bulan April, Juni, Agustus dan
Oktober-2013 di semua stasiun penelitian terlihat cenderung mengalami penurunan
seiring bertambahnya kedalaman (Lampiran 2a, 3a, 4a dan 5a). Pengamatan di bulan
April, kadar oksigen terlarut pada stasiun 1 (tengah danau), angkanya dibawah 2 mg/L
mulai kedalaman 50 meter sampai ke dasar perairan. Pada stasiun 2, 3, 4, 5 dan 6
nilainya diatas 4 mg/L tergolong baik, kecuali di stasiun 5 pada bagian dasar nilainya 1,52
mg/L. Pada stasiun 1 (tengah danau), kadar oksigen terlarut di dasar perairan selama
pengamatan kurang dari 3 mg/liter. Stasiun 1 merupakan lokasi terdalam di Danau Kerinci
dan di dasar perairannya terjadinya akumulasi bahan organik yang sumbernya
diperkirakan berasal dari bahan-bahan organik limbah persawahan dan pemukiman
penduduk yang banyak tersebar di pinggiran Danau Kerinci. Pada daerah tangkapan air
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
12
Danau Kerinci, sebagian merupakan kawasan perkebunan dan inlet danau merupakan
sungai-sungai berukuran kecil dimana sepanjang alirannya terdapat aktivitas pemanfatan
lahan yang intensif. Dari aktivitas pemanfaatan lahan tersebut banyak terjadi erosi dan
adanya komponen-komponen terlarut dan tersuspensi ke sistem perairan, baik bersumber
dari hasil erosi maupun fraksi-fraksi sisa perombakan tumbuhan. Bahan-bahan organik
tersebut untuk selanjutnya terbawa oleh air sungai dengan datangnya musim penghujan
menuju inlet dan selanjutnya terakumulasi di dasar perairan bagian yang dalam. Bahan
organik yang terakumulasi di dasar danau seiring perjalanan waktu mengalami proses
dekomposisi yang dalam proses tersebut mengambil oksigen terlarut di perairan sehingga
kadar oksigen di dasar perairan menjadi rendah, hal inilah yang terjadi di Danau Kerinci.
Berdasarkan hasil pengukuran selama penelitian tahun-2013, secara umum dapat
dikatakan bahwa kadar oksigen terlarut perairan Danau Kerinci sebatas kedalaman 30
meter keatas masih ideal mendukung kehidupan ikan dan organisme air lain sebagai
makanan ikan. Demikian pula pada bagian litoral danau, sampai ke lapisan dasar, kadar
oksigen terlarut masih cukup untuk mendukung kehidupan organisme air termasuk ikan.
Selama empat kali pengamatan, kadar oksigen terlarut disemua stasiun penelitian dan di
lapisan yang telah disebutkan diatas, nilainya masih diatas 3 mg/liter yang menunjukkan
perairan masih baik untuk mendukung kehidupan ikan. Menurut Pescod (1973) Swingle
(1963) dan NTAC (!968), kadar oksigen terlarut dalam perairan minimal 2 mg/liter sudah
cukup mendukung kehidupan organisme perairan secara normal dengan catatan tidak
terdapat senyawa beracun (toxic) dalam perairan tersebut. Berdasarkan peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No, 82 (2001), kriteria mutu air dengan kadar oksigen 6
mg/L keatas termasuk peringkat kelas I dan tergolong sangat baik, antara 4-6 mg/L
tergolong kelas II. Untuk Danau Kerinci, kadar oksigen terlarut diduga disebabkan oleh 2
hal yaitu : 1) proses fotosintesis oleh fitoplankton dan 2) faktor turbulensi pada perairan
pelagisnya disebabkan oleh banyaknya gerakan air / gelombang setelah jam 12 siang.
Hal lain yang mempengaruhi kelarutan oksigen di suatu perairan adalah suhu dan
ketinggian tempat. Semakin tinggi lokasi/letak perairan danau maka daya larut
oksigennya semakin rendah. Kenyataan dilapang, perairan Danau Kerinci pada lapisan
air sebatas kecerahan, kandungan oksigen terlarutnya masuk dalam kriteria kelas I dan
II, dibawah lapisan tersebut, kadar oksigennya mulai menurun. Demikian bila ditinjau dari
kadar oksigen terlarut, maka perairan Danau Kerinci masih layak mendukung kehidupan
ikan terutama jenis-jenis ikan yang bersifat pelagis (bukan jenis ikan demersal).
Kadar oksigen terlarut pada pengamatan 24 jam (Lampiran 2c, 3c, 4c dan 5c)
menunjukkan perbedaan yang kecil. Pengamatan bulan April-2013, kadar oksigen terlarut
terendah terjadi pada pukul 03.00 malam sebesar 4,33 mg/liter dan tertinggi pada pukul
17.00 siang yaitu sebesar 6,17 mg/liter. Bulan Juni, kadar oksigen terendah adalah 4,67
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
13
mg/liter dan tertinggi 6,25 mg/liter. Bulan Agustus variasi oksigen terlarut berkisar antara
3,67-6,84 mg/liter, dan pada bulan Oktober berkisar antara 7,18-7,75 mg/liter. Selama
pengamatan, kadar oksigen terlarut terendah selalu terjadi pada malam hari, namun
nilainya masih diatas 2 mg/liter. Ahmad (1992) mengatakan bahwa pada malam hari laju
respirasi pada ekosistem perairan lebih cepat dari laju fotosintesa, sebagai akibat
konsentrasi oksigen terlarut menurun pada malam hari. Lebih lanjut dikatakannya bahwa
laju penurunan oksigen terlarut pada malam hari, salah satunya disebabkan oleh jumlah
fitoplankton di perairan. Kecilnya perbedaan kadar oksigen terlarut antara siang hari
dengan malam hari mengindikasikan perairan danau mempunyai kesuburan yang rendah.
Namun bisa jadi faktor lain yaitu tiupan angin permukaan yang menimbulkan riak
gelombang pada perairan sehingga terjadi difusi oksigen dari lapisan udara ke dalam
perairan, menyebabkan kadar oksigen dalam perairan tersebar merata, hal ini yang
cendrung terjadi di Danau Kerinci selama penelitian. Jeffries & Mills (1996) mengatakan
bila kadar oksigen terlarut pada perairan berkisar antara 4,5-6,4 mg/liter, status kualitas
airnya termasuk perairan yang tercemar ringan. Karena Danau Kerinci nilai kadar
oksigennya ada yang dibawah 4 mg/Liter maka perairan Danau Kerinci tergolong kedalam
kelompok perairan yang tercemar ringan sampai sedang.
PH PerairanPH perairan Danau Kerinci pada bulan April-2013 berkisar antara 6,95 (bagian
dasar, stasiun 1) sampai 8,65 (bagian permukaan, stasiun 5). Pada bulan Juni, pH
perairan berkisar antara 6,80-7,30, bulan Agustus berkisar antara 6,50-7,60 dan pada
bulan Oktober berkisar antara 7,07-7,43. Fluktuasi pH perairan Danau Kerinci antar
waktu pengambilan sample tidak terlalu berfluktuasi (Lampiran 2a, 3a, 4a dan 5a).
Dengan nilai pH perairan rata-rata diatas angka, mencirikan perairan Danau Kerinci
bersifat alkalis. Menurut Pescod (1973), batas toleransi organisme perairan terhadap pH
bervariasi dan dipengaruhi banyak faktor antara lain suhu, oksigen terlarut, alkalinitas
dan adanya berbagai anion dan kation serta jenis dan stadia organisme. Untuk dapat
mendukung kehidupan ikan secara wajar diperlukan perairan dengan nilai pH berkisar
antara 5,0 sampai 9,0 (Wardoyo, 1979). Namun demikian ada jenis organisme makanan
ikan seperti Daphnia sp, tidak dapat hidup layak bila pH perairan kurang dari 6,0. Oleh
karenanya Swingle (1963) dan NTAC (1968) menyatakan bahwa perairan yang ideal
untuk mendukung kehidupan ikan dan organisme air sebagai makanan ikan adalah
perairan yang mempunyai pH berkisar antara 6,5 sampai 8,5. Berdasarkan keterangan
tersebut diatas, maka perairan Danau Kerinci ditinjau dari parameter pH tergolong
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
14
perairan yang sangat ideal mendukung kehidupan ikan dan organisme perairan lainnya
sebagai makanan ikan.
Daya Hantar Listrik (Konduktivitas)Daya Hantar Listrik (conductivity) berhubungan erat dengan kandungan unsur-
unsur terionisasi dalam air, nilainya dapat memberikan gambaran banyaknya garam-
garam yang terlarut atau terionisasi dalam suatu perairan. APHA (1981) dan Boyd (1979)
mengatakan bahwa batas-batas toleransi ikan terhadap nilai DHL dipengaruhi oleh
kesadahan perairan itu. Dalam perairan lunak (soft waters) untuk kehidupan yang layak,
ikan dapat mentolerir DHL yang berkisar antara 150-500 umhos/cm (Ellis dalam
Sylvester, 1958). Diatas 500 umhos/cm ikan mulai mengalami stres dan bila nilainya
diatas 1000 µmhos/cm, ikan tidak dapat bertahan lagi. Pada perairan tawar yang sadah,
ikan dapat hidup bertahan dalam perairan dengan nilai DHL yang tinggi yaitu sekitar
2000 µmhos/cm.
Hasil pengukuran DHL di perairan Danau Kerinci (Lampiran 2a, 3a, 4a dan 5a)
menunjukan nilai yang semakin tinggi dengan bertambahnya kedalaman, namun
perbedaannya tidak begitu besar. Pada bulan April-2013 nilai DHL berkisar antara 81-114
µmhos/cm, bulan Juni berkisar antara 86-115 µmhos/cm, bulan Agustus berkisar antara
89-115 µmhos/cm dan pada bulan Oktober-2013 berkisar antara 84-97 µmhos/cm. Nilai-
nilai DHL dengan kisaran tersebut diatas menunjukkan nilai yang relatif baik bagi
kehidupan ikan (Kartamihardja et al., 1987). Bila dibandingkan dengan nilai DHL Danau
Batur Bali dengan nilai diatas 2500 µmhos/cm (Samuel et al., 2011), mengindikasikan
bahwa perairan Danau Kerinci mempunyai kandungan garam-garam mineral yang
tergolong rendah.
Unsur Fosfor (Phosphor)Unsur fosfor merupakan salah satu unsur essensiil bagi pembentukan protein,
metabolisme sel organisme dan juga unsur penting bagi pertumbuhan tumbuhan tingkat
tinggi dan alga, sehingga unsur fosfor dapat menjadi faktor pembatas bagi perkembangan
tumbuhan akuatik khususnya fitoplankton yang tumbuh dalam perairan danau. Unsur
fosfor didalam perairan dijumpai dalam bentuk senyawaan fosfat (PO4-P) dan total fosfor
(total-P). Pada Lampiran 2b, 3b, 4b dan 5b, konsentrasi fosfat (PO4-P) yang terlarut dalam
perairan Danau Kerinci pada bulan April-2013 berkisar antara 38-75 mg/m3, bulan Juni-
2013 berkisar antara 42-76 mg/m3, bulan Agustus-2013 berkisar antara 48-72 mg/m3 dan
pengukuran terakhir bulan Oktober-2013 konsentrasi fosfat. berkisar antara 53-60 mg/m3.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Liaw (1969) seperti tertera pada Tabel 4
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
15
yang memberikan gambaran tentang hubungan antara konsentrasi fosfat (PO4-P) dengan
tingkat kesuburan perairan, maka kesuburan perairan Danau Kerinci tergolong dalam
tingkatan sedang sampai baik.
Tabel 4. Hubungan konsentrasi fosfat (orthophosphat) dan kesuburan perairan
No Konsentrasi fosfat (mg/m3) Kesuburan perairan
1 0,000 – 0,020 Rendah
2 0,021 – 0,050 Cukup/sedang
3 0,051 – 0,100 Baik
4 0,101 – 0,200 Baik sekali
5 0,201 + Sangat baik sekali
Konsentrasi fosfat dalam perairan alami biasanya jarang melebihi angka 100 mg/m3,
kecuali perairan yang menerima limbah rumah tangga, limbah industri dan limpasan air
dari areal pertanian/perkebunan yang mendapat pemupukan fosfat (Wardoyo, 1979).
Perairan Danau Kerinci terlihat pada bagian dasar danau nilainya tinggi, disamping itu
pada bagian tepi danau sudah banyak terdapat areal persawahan dan pemukiman
penduduk ditambah dengan keberadaan beberapa keramba jaring apung yang diduga
turut menyumbang terhadap konsentrasi fosfat di perairan danau.
Unsur NitrogenNitogen merupakan elemen penting bagi pertumbuhan organisme dan menjadi
salah satu unsur utama dalam pembentukan protein. Unsur nitrogen dalam perairan
berada dalam bentuk senyawaan nitrit (NO2-N), nitrat (NO3-N), ammonium (NH4-N) dan
ammonia (NH3-N). Hanya bentuk senyawaan nitrat (NO3-N), unsur nitrogen diserap oleh
organisme nabati seperti fitoplankton dan tumbuhan air yang kemudian diproses menjadi
protein dan seterusnya menjadi sumber makanan bagi organisme hewani perairan.
Unsur nitrogen di perairan Danau Kerinci dalam bentuk senyawaan ammonia,
nitrit, nitrat dan total nitrogen tertera pada Lampiran 2b, 3b, 4b dan 5b. Kadar amonia
(NH3) mulai dari lapisan permukaan sampai ke lapisan dasar pada bulan April-2013
berkisar antara 0,003-0,182 mg/Liter, pada bulan Juni antara 0,084-0,439 mg/Liter, bulan
Agustus-2013 antara 0,019-0,125 mg/Liter, dan bulan Oktober antara 0,043-0,156
mg/Liter. Konsentrasi amonia perairan Danau Kerinci sebagian besar mempunyai nilai
yang tinggi pada bagian dasar perairan, hal ini berkaitan erat dengan pengamatan
substrat dasar danau, terutama dibagian tengah yang sudah terakumulasi bahan organik.
Proses dekomposisi bahan organik pada bagian dasar danau salah satunya
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
16
mengeluarkan zat amonia yang masuk ke sistem perairan. Limbah domestik dan limbah
pertanian (sisa-sisa pupuk yang masuk ke perairan) berpotensi menghasilkan senyawaan
nitrat dan ammona melalui reaksi kimiawi dalam proses nitrifikasi. Pescod (1973)
mengatakan daya racun ammonia meningkat sebanding dengan meningkatnya pH dan
akan menurun apabila pH turun. Dikatakan Lebih lanjut untuk perairan di daerah tropis,
kandungan ammonia perairan jangan lebih dari 1,0 mg/Liter. Menurut Redner (1978)
dalam Arthana (2009) ikan Tilapia aurea relatif peka terhadap amonia dimana pada
konsentrasi ammonia sebesar 0,12 mg/L pertumbuhannya sudah terpengaruh dan bila
mengacu pada Peraturan Pemerintah No.20, tahun 1990 tentang pengendalian
pencemaran air, disarankan konsentrasi amonia bebas dalam perairan tidak boleh lebih
dari 0,02 mg/Liter. Berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka secara umum, perairan
Danau Kerinci termasuk perairan dengan kandungan amonia sedang-tinggi dan pada
lapisan permukaan sampai batas kecerahan kandungan amoniak masih dapat ditoleransi
untuk kehidupan ikan.
Kadar Nitrat (NO3-N) pada bulan April untuk keseluruhan kolom air berkisar antara
0,011-0,050 mg/L, bulan Juni berkisar dari 0,024-0,214 mg/L, bulan Agustus berkisar
0,034-0,236 mg/L, dan bulan Oktober berkisar antara 0,047-0,116 mg/L. Mengacu pada
kriteria kesuburan perairan yang dikemukakan Wetzel (1975), maka perairan Danau
Kerinci dengan kadar nitrat berkisar dari 0,011– 0,236 mg/L tergolong perairan dengan
tingkat kesuburan sedang. Total nitrogen (TN) perairan Danau Kerinci pada bulan April
berkisar antara 0,151-0,721 mg/L, bulan Juni berkisar antara 0,105-0,590 mg/L, bulan
Agustus berkisar antara 0,212-0,543 mg/L dan pada bulan Oktober berkisar antara 0,284-
0,518 mg/L, menggolongkan perairan danau dengan tingkat kesuburan sedang-tinggi
yang mencirikan perairan eutrofik (Jorgensen, 1980).
Alkalinitas dan KesadahanWardoyo (1979) mendefinisikan alkalinitas sebagai kandungan basa yang dapat
dititrasi dengan asam kuat, seperti basa dari kation Ca, Mg, K, Na, NH4 dan Fe yang
umumnya bersenyawa dengan anion karbonat, bikarbonat, asam lemak dan hidroksil,
sedangkan kesadahan adalah gambaran tentang kandungan garam-garam alkali tanah
terdiri dari garam-garam yang dapat dititrasi dengan asam kuat (alkalinitas) dan yang
tidak dapat dititrasinya seperti garam-garam CaCl2 dan MgSO4. Nilai kesadahan yang
diukur dalam perairan tawar menggambarkan keberadaan kation Ca dan Mg, bila terdapat
senyawaan dari garam-garam lain maka pengukuran alkalinitas lebih tepat. Besaran nilai
alkalinitas suatu perairan dapat menunjukkan kapasitas penyangga (buffer capacity)
perairan itu dan bisa digunakan untuk menduga kesuburannya (Swingle, 1968). Nilai
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
17
alkalinitas dan kesadahan perairan Danau Kerinci selama penelitian tertera pada
Lampiran 2b, 3b, 4b dan 5b. Pada bulan April nilai alkalinitas berkisar antara 58-73
mg/Liter CaCO3 eq., bulan Juni nilainya turun berkisar antara 29-35 mg/Liter CaCO3 eq.,
bulan Agustus berkisar antara 57-74 mg/Liter CaCO3 eq., dan pada bulan Oktober
nilainya berkisar antara 52-57 mg/Liter CaCO3 eq..
Berdasarkan hubungan antara alkalinitas dengan kualitas air untuk keperluan
perikanan yang diklasifikasikan oleh Swingle (1968) maka perairan Danau Kerinci
tergolong perairan dengan tingkat kesuburan sedang karena nilainya berada dibawah
kisaran nilai antara 100-250 mg/Liter CaCO3 eq. Nilai kesadahan perairan Danau Kerinci
selama penelitian adalah sebagai berikut : bulan April-2013 nilainya berkisar antara 28-34
mg/Liter CaCO3 eq., bulan Juni berkisar antara 27-33 mg/Liter CaCO3 eq., bulan Agustus
antara 29-32 mg/Liter CaCO3 eq., dan pada bulan Oktober berkisar antara 27-31 mg/Liter
CaCO3 eq.
Swingle (1968) mengklasifikasi perairan menjadi perairan lunak (soft waters)
dengan nilai kesadahan kurang dari 50 mg/l CaCO3 eq, dan perairan sadah (hard waters)
dengan nilai kesadahan lebih dari 50 mg/l CaCO3 eq. Berdasarkan pada kriteria tersebut
maka perairan Danau Kerinci masih tergolong perairan dengan tingkat kesadahan yang
rendah dan mengindikasikan rendahnya kandungan garam-garam yang berasal dari
kation alkali tanah yakni kation kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Rendahnya garam-
garam dari kedua kation tersebut tidak terlepas dari tingginya bahan organik di dasar
perairan danau yang merupakan bahan organik dari daerah tangkapan air danau yang
terakumulasi kedalam danau.
Organisme PlanktonPada perairan danau, keberadaan fitoplankton memegang peranan penting yaitu
sebagai penyedia oksigen terlarut melalui proses fotosintesis maupun sebagai dasar dari
trofik level yang menentukan produktivitas danau secara keseluruhan. Struktur komunitas
fitoplankton dan zooplankton dicirikan oleh indeks biologi antara lain jumlah individu,
jumlah spesies serta indeks keanekaragaman. Jumlah individu dan species plankton di
Danau Kerinci tertera pada Lampiran 6-9, sedangkan nilai indeks keanekaragamannya
dapat dilihat pada Tabel 5.
Plankton yang ditemukan di perairan Danau Kerinci selama penelitian terdiri dari
19 genera fitoplankton dan 10 genera zooplankton. Pada pengamatan bulan April, jumlah
individu fitoplankton berkisar antara 9750-23250 sel/Liter (Lampiran 6) dengan jenis
terbanyak berturut-turut ditempati oleh : Synedra (Bacillariophyceae), Peridinium
(Dinophyceae), Staurastrum (Chlorophyceae), Cosmarium (Chlorophyceae) dan
Oscillatoria (Cyanophyceae). Jumlah individu zooplankton berkisar antara 75-175 sel/Liter
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
18
dengan jenis yang dominan adalah Cyclops (Copepoda), Nauplius (Copepoda),
Paramecium (Ciliata), Polyartha dan Brachionus (Monogononta). Pengamatan di bulan
Juni, jumlah individu fitoplankton berkisar antara 5300-12625 sel/Liter (Lampiran 7)
dengan jenis dominan adalah Synedra, Staurastrum, Peridinium, Staurastrum dan
Cosmarium. Jumlah individu zooplankton berkisar antara 125-325 sel/Liter dengan
dominansi terdiri dari Keratella, Brachionus, Paramecium, Difflugia dan Polyartha. Bulan
Agustus, jumlah individu fitoplankton berkisar antara 3875-9125 sel/Liter (Lampiran 8)
dengan jenis dominan adalah Synedra, Staurastrum dan Peridinium. Jumlah individu
zooplankton berkisar antara 175-400 sel/Liter dengan jenis yang dominan Polyartha,
Keratella dan Cyclops. Bulan Oktober, jumlah individu fitoplankton berkisar antara 3525-
6175 sel/Liter (Lampiran 9) dengan dominansi adalah Synedra, Staurastrum, Cosmarium,
Peridinium dan Oscillatoria. Jumlah individu zooplankton berkisar antara 275-450 sel/Liter
dengan dominansi Cyclops, Keratella, Nauplius dan Paramecium. Dominansi fitoplankton
jenis Synedra (Bacillariophyceae) di perairan Danau Kerinci, mengindikasikan perairan
mempunyai tingkat kesuburan tinggi atau eutrofik (Wetzel, 1975).
Rata-rata nilai indeks keanekaragaman fitoplankton (H’) berkisar antara H'= 1,401-
1,897, sedangkan untuk zooplankton berkisar antara H'= 1,202-1,768 (Tabel 5),
menunjukkan keanekaragaman organisme plankton di perairan danau dalam kategori
sedang (Odum, 1996). Kondisi komunitas yang sedang adalah kondisi komunitas yang
mudah berubah hanya dengan terjadinya pengaruh lingkungan yang relative kecil. Hal ini
juga menjadi indikasi bahwa di perairan Danau Kerinci tidak terjadi tekanan ekologis pada
biota yang ada di habitat tersebut.
Tabel 5. Nilai indeks keanekaragaman fito dan zooplankton Danau Kerinci, Tahun-2013
Bulan Jenis PlanktonIndeks Keanekaragaman (H')
St-1 St-2 St-3 St-4 St-5 St-6 Rata2April Fitoplankton 1.475 1.444 1.487 1.299 1.425 1.277 1.401
Zooplankton 1.748 1.386 1.098 1.243 1.098 0.637 1.202
Juni Fitoplankton 1.746 1.822 1.795 1.584 1.529 1.447 1.654
Zooplankton 1.894 2.019 1.332 1.733 1.523 1.672 1.696
Agustus Fitoplankton 1.68 1.785 1.805 1.559 1.657 1.49 1.663
Zooplankton 1.523 1.471 1.748 1.465 1.733 1.895 1.639
Oktober Fitoplankton 1.953 1.861 2.025 1.758 1.863 1.92 1.897
Zooplankton 1.871 1.525 1.846 1.673 1.631 2.062 1.768
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
19
Keanekaragaman menunjukkan kekayaan jenis dengan melihat jumlah species
dalam suatu komunitas dan kelimpahan relatif. Spesies yang dominan dalam suatu
komunitas memperlihatkan kekuatan spesies itu dibandingkan dengan spesies lain
(Odum, 1996), dengan demikian terdapat jenis-jenis plankton yang mengendalikan
perairan dan akan menimbulkan perubahan-perubahan penting tidak hanya pada
komunitas biotiknya sendiri, tetapi juga dalam lingkungan fisiknya. Perairan Danau Kerinci
dengan kelimpahan fitoplankton yang tinggi, jumlah jenis rendah-sedang dan indeks
keanekaragaman sedang mengindikasikan bahwa perairan Danau Kerinci sudah
tergolong perairan yang tercemar-ringan-sedang, meskipun masuk dalam kategori
perairan subur (Likens,1975 dalam Jorgensen, 1980). Disebutkan pula bila jenis
fitoplankton yang dominan dari Kelas Bacillariophyceae mengindikasikan perairan Danau
Kerinci tergolong perairan yang subur dengan tingkat kesuburan eutrofik.
MakrozoobentosMakrozoobentos memegang peranan penting dalam sistem ekologi di dasar
perairan yaitu sebagai pakan alami bagi ikan. Sebagian besar makrozoobentos
merupakan filter feeder yang memakan plankton dan bahan organik dengan cara
menyaring air, selain itu dapat digunakan sebagai indikator tingkat pencemaran suatu
perairan. Kelimpahan makrozoobentos di Danau Kerinci paling banyak terdapat pada
stasiun-3 (Tabel 6) yaitu daerah dekat areal persawahan dengan daerah litoral luas serta
substrat yang berpasir dan berlumpur dan banyak terdapat tumbuhan air.
Tabel 6. Jumlah individu (ind/m2) dan indeks keanekaragaman bentos di Danau Kerinci
Bulan Stasiun-2 Stasiun-3 Stasiun-4 Stasiun-5 Stasiun-6 Rata-Rata
∑ H' ∑ H' ∑ H' ∑ H' ∑ H' ∑ H'
April 2542 2.068 3751 2.202 2666 2.002 1147 1.695 1240 1.962 2269 1.986
Juni 2294 2.389 3379 2.412 1674 2.161 1426 1.928 1240 2.374 2003 2.253
Agustus 2511 2.392 3007 2.499 2015 2.108 1457 2.072 1674 2.363 2133 2.287
Oktober 2542 2.448 3069 2.543 2294 2.359 1674 2.221 1550 2.428 2226 2.399
Rata-Rata 2472 2.324 3302 2.414 2162 2.158 1426 1.979 1426 2.282 2158 2.231
Hasil pengamatan dan pemeriksaan di laboratorium Hidrobiologi BP3U-Palembang terhadap komposisi makrozoobenthos pada bulan April, Juni, Agustus danOktober 2013 tertera pada Lampiran 10-13. Didapatkan komunitas makrozoobenthosyang terdiri dari 5 suku/ordo (Oligochaeta, Insecta, Hirudinea, Mollusca dan Bivalvia). Dariordo Oligochaeta terdiri atas 2 familia yaitu Tubificidae dan Naididae, ordo Hirudinea 1
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
20
familia yaitu Glossiphonidae, ordo Insecta 1 familia yaitu Chironomidae, ordo Molluscaterdiri atas 2 familia yaitu Thiaridae dan Viviparidae dan ordo Bivalvia ada 1 familia yaituCorbiculidae. Kelimpahan Mollusca khususnya dari genus Thiara serta Oligochaeta untukjenis Varichaetadrilus angustipenis tergolong tinggi dan hampir tidak ada perbedaan antarwaktu penelitian dan antar stasiun. Tingginya organisme dasar dari jenis moluska danoligochaeta diduga karena substrat pada daerah tersebut relatif didominasi oleh dasarberpasir serta bahan organik yang menjadi kesukaan moluska dan hewan darioligochaeta sebagai habitat hidupnya. Dominannya jenis makrozoobentos ini menjadiindikasi bahwa perairan danau sudah tergolong tinggi bahan organiknya.
Nilai indeks keanekaragaman organisme dasar Danau Kerinci sebagaimanatertera pada Tabel 6, termasuk kategori sedang karena menurut Odum (1996), nilaiindeks keanekaragaman jenis antara H' = 1,0-3,0 keanekaragaman jenisnya sedang, jikakurang dari 1,0 keanekaragaman jenis tergolong rendah dan diatas 3,0 makakeanekaragaman jenis tinggi. Jika dibandingkan dengan kriteria pencemaran airberdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dalam Odum (1996), makaperairan Danau Kerinci termasuk dalam kriteria tercemar ringan. Merujuk pada kriteriatersebut maka perairan Danau Kerinci dengan nilai indeks keanekaragamanmakrozoobentos rata-rata selama penelitian sebesar 2,231 menunjukan bahwa ekosistemperairan dalam kondisi baik. Nilai ini mengukur jumlah individu antar spesies dalam suatukomunitas dimana semakin merata penyebaran individu antar spesies makakeseimbangan komunitas akan makin meningkat.
Status Trofik PerairanStatus trofik perairan merupakan gambaran tinggi rendahnya kandungan unsur
hara, seperti unsur nitrogen dan unsur fosfor serta kelimpahan fitoplankton ataukonsentrasi klorofilnya, Carlson (1977) menentukan indeks status trofik perairan yangmerupakan nilai indeks rata-rata dari perjumlahan 3 (tiga) nilai indeks status trofik yaitu 1)berdasarkan kepada kecerahan perairan dari hasil pembacaan keping secchi (secchidisk), 2) berdasarkan kandungan total fosfor dan 3) berdasarkan kandungan klorofil-a,Dari tiga nilai indeks status trofik diatas, dapat terjadi penilaian yang saling menutupiuntuk mendapatkan penilaian akhir.
Indeks status trofik perairan Danau Kerinci berdasarkan perhitungan indeks statustrofik Carlson (1977) dapat dilihat pada Tabel 7 dan lampiran 14-17. Indeks status trofikperairan Danau Kerinci pada bulan April-2013 berkisar antara 60,41-65,59 dan nilai rata-rata 62,86 dengan status eutrofik (tingkat kesuburan perairan tinggi). Bulan Juni-2013 nilaiindeks berkisar antara 59,21-63,47 dan nilai rata-rata 61,59 dengan status eutrofik(tingkat kesuburan perairan tinggi). Bulan Agustus-2013 nilai indek berkisar antara 61,18-62,32 dan nilai rata-rata 61,73 dengan status eutrofik (tingkat kesuburan perairan tinggi).
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
21
Bulan Oktober-2013 nilai indek berkisar antara 60,16-61,28 dan nilai rata-rata 60,81dengan status eutrofik (tingkat kesuburan perairan tinggi).
Tabel 7. Nilai indeks status trofik rata-rata perairan Danau Kerinci, Tahun 2013
No Bulan Penelitian Score Status Trofik
1 April 62.86 Eutrofik sedang2 Juni 61.59 Eutrofik sedang3 Agustus 61.73 Eutrofik sedang4 Oktober 60.81 Eutrofik sedang# Rata-rata 61.75 Eutrofik sedang
Tingginya tingkat kesuburan air Danau Kerinci pada 4 (empat) kali pengamatantersebut diatas diduga disebabkan oleh tingginya unsur fosfor dan konsentrasi khlorofil-ayang juga disebabkan oleh meningkatnya kandungan unsur fosfor yang larut dan bahan-bahan hara yang tersuspensi dalam perairan danau yang ditandai pula rendahnya angkakecerahan air. Secara keseluruhan tingkat kesuburan perairan Danau Kerinci dalampengamatan pada tahun 2013 sudah tergolong tinggi (eutrofik). Kesuburan perairanDanau Kerinci ini diduga disebabkan oleh beberapa hal : 1) adanya beban unsur harayang berasal dari aktifitas pertanian/perkebunan disekitar daerah tangkapan air danauyang limbahnya masuk keperairan melalui inlet –inlet danau, 2) berasal dari arealpemukiman penduduk beserta aktivitasnya disekitar danau yang juga menjadi stimulanterhadap kesuburan perairan danau dan 3) berasal dari limbah pakan terlepas ke perairanpada aktivitas keramba jaring apung (KJA) yang banyak tersebar di sekeliling danau.
3.2. Potensi Produksi Ikan
Hasil perhitungan potensi produksi ikan di Danau Kerinci berdasarkan nilai rata-
rata konsentrasi khlorofil-a untuk semua stasiun dan kedalaman sampai dengan batas
kecerahan dapat dilihat pada Lampiran 18. Nilai rata-rata konsentrasi khlorofil-a perairan
Danau Kerinci pada musim kemarau (bulan April-Agustus 2013) berkisar antara 22-35
µg/liter, sedangkan pada musim hujan (bulan Oktober) konsentrasi khlorofil-a 18 µg/liter.
Demikian, maka potensi produksi ikan Danau Kerinci pada musim kemarau nilainya lebih
tinggi dibandingkan dengan musim penghujan. Dari Tabel 8, rata-rata konsentrasi
khlorofil-a perairan Danau Kerinci adalah 35 µg/liter (April-2013), 31 µg/liter (Juni-2013),
22 µg/liter (Agustus-2013) dan 18 µg/liter (Oktober-2013) dengan nilai rata-rata sebesar
27 µg/liter. Dengan memasukkan nilai konsentrasi khlorofil-a pada Tabel 8 kedalam
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
22
rumus yang dikemukakan Moreau & De Silva (1991) yaitu : Y= 28,2+10,5 x (chl-a),
dimana : Y adalah potensi produksi ikan dalam satuan kg/ha/tahun dan (chl-a) adalah
konsentrasi chlorofil-a dalam satuan ug/liter, maka diperoleh nilai potensi produksi ikan
perairan danau antara 219–392 kg/ha/tahun dengan nilai rata-rata 307 kg/ha/tahun.
Tabel 8. Hasil estimasi potensi produksi ikan perairan Danau Kerinci, Tahun 2013
Bulan Kadar Khlorofil-a Potensi Produksi Ikan Potensi Produksi Ikan
Penelitian (µg/liter) (kg/ha/tahun) (ton/tahun)
April 35 392 1647
Juni 31 356 1493
Agustus 22 259 1089
Oktober 18 219 920
Rata-Rata 27 307 1287
Luas perairan Danau Kerinci ada sebesar ± 4200 hektar, sehingga angka produksi
ikan Danau Kerinci berkisar antara 920-1647 ton/tahun dengan nilai rata-rata 1287
ton/tahun. Dibandingkan dengan angka potensi produksi ikan untuk semua perairan
danau di Indonesia sebesar ± 158.000 ton/tahun (Kartamihardja, 2005), berarti angka
potensi produksi ikan Danau Kerinci ada sebesar ± 0,82%. Danau Kerinci dengan angka
potensi produksi ikan rata-rata sebesar 307 kg/ha/tahun, mengelompokkan perairan
Danau Kerinci kedalam perairan yang mempunyai potensi produksi ikan tinggi. Tingginya
potensi produksi ikan di Danau Kerinci ini berkaitan erat dengan status trofik perairan
yang juga mempunyai tingkat kesuburan tinggi.
3.3. Beberapa Aspek Biologi IkanJumlah Jenis
Jenis-jenis ikan dan udang yang tertangkap di Danau Kerinci berdasarkan
informasi dari para nelayan selama melakukan penelitian tahun 2013 terdapat sebanyak
18 jenis terdiri dari 16 jenis ikan dan 2 jenis udang (Tabel 9). Dari 18 jenis ikan dan
udang tersebut pada Tabel 9, hanya 3 jenis saja yang dominan tertangkap oleh nelayan
yaitu ikkan nila (Oreochromis niloticus), ikan barau (Hampala macrolepidota) dan ikan
medik (Osteochilus waandersii) (Lampiran 19). Jenis ikan lainnya yang juga tertangkap
oleh nelayan dengan frekuensi sangat jarang adalah ikan semah (Tor duoronensis), ikan
tilan (Mastacembelus unicolor), mas (Cyprinus carpio), Lele (Clarias sp.), puyu/betok
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
23
(Anabas testudineus) dan ikan gabus (Channa striata). Ikan koan/grasscarp
(Ctenopharyngodon idella) yang pada tahun 1995 banyak ditebar di danau, sekarang
(2013) tidak pernah tertangkap lagi oleh nelayan.
Tabel 9. Jenis-jenis ikan / udang yang tertangkap di Danau Kerinci, tahun 2013
No Nama Lokal Nama Ilmiah Familia Freq.1 Semah Tor duoronensis Cyprinidae (+)2 Gabus Channa striata Channidae (+)3 Tilan Mastacembelus unicolor Mastacembelidae (+)4 Belut Monopterus albus Synbranchidae (-)5 Sepat Trichogaster pectoralis Belontidae (+)6 Betok/ikan puyu Anabas testudineus Anabantidae (+)7 Mas/ikan rayo Cyprinus carpio Cyprinidae (+)8 Seluang Rasbora sp. Cyprinidae (+)9 Lele Clarias batrachus Clariidae (+)
10 Kulari --------------------- ---------------- (-)11 Bujuk Channa melanopterus Channidae (-)12 Kepreh --------------------- ---------------- (-)13 Koan/Karper Ctenopharyngodon idella Cyprinidae (-)14 Nila Oreochromis niloticus Cichlidae (+++)15 Barau Hampala macrolepidota Cyprinidae (+++)16 Medik Osteochilus waandersii Cyprinidae (++)17 Udang ----------------------- ----------------- (+)18 Lobster air tawar ------------------------- ----------------- (-)
Keterangan : (-) : sangat sedikit/jarang, (+) : sedikit, (++) : sedang, (+++) : dominan
Pola Pertumbuhan IkanPola pertumbuhan dari 3 (tiga) jenis ikan yang dominan tertangkap di Danau
Kerinci, berdasarkan hasil analisa hubungan panjang berat tertera pada Tabel 10-12 dan
Gambar 2-4. Untuk jenis ikan nila (Oreochromis niloticus), hasil uji t (t-test) terhadap nilai
parameter “b” dengan taraf kepercayaan 95% (Steel & Torrie, 1981) memperlihatkan
bahwa nilai parameter b dari persamaan hubungan panjang-berat pada bulan April dan
Oktober-2013 masing-masing mempunyai nilai 2,9598 dan 3,0654 setelah uji-t, nilainya
tidak berbeda dengan 3 yang berarti pola pertumbuhannya adalah isometrik. Pola
pertumbuhan yang bersifat isometrik menunjukkan pertumbuhan panjang sebanding
dengan pertumbuhan berat. Pada bulan Juni dan Agustus-2013, nilai parameter "b" ikan
nila adalah 3,0897 dan 3,0716 dan setelah dilakukan uji-t menunjukkan nilai "b" tersebut
berbeda dengan 3 yang berarti pola pertumbuhan bersifat Alometrik (+). Pola
pertumbuhan yang bersifat alometrik (+) menunjukkan pertumbuhan berat ikan nila yang
diintroduksikan di Danau Kerinci lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan panjangnya.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
24
Tabel 10. Pola pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) Danau Kerinci (2013)
No BulanSampling
N Parameter HubunganPanjang dan berat
Nilait-hitung
Nilait-tabel
PolaPertumbuhan
a b R2
1 April 190 0,0219 2,9598 0,9814 1,262 1,96 Isometrik
2 Juni 204 0,0159 3,0897 0,9783 2,7679 1,96 Alometrik (+)
3 Agustus 198 0,0167 3,0716 0,9866 2,8005 1,96 Alometrik (+)
4 Oktober 133 0,0168 3,0654 0,9847 1,9699 1,9 Isometrik
W = 0,0219 L2,9598
R2 = 0,9814N = 190
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
0 5 10 15 20 25 30
Panjang total (cm)
Bobo
t (gr
am) W = 0,0159 L3,0897
R2 = 0,9783N = 204
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0 5 10 15 20 25 30 35
Panjang total (cm)
Bobo
t (gram
)
Pola pertumbuhan ikan nila padasurvei-1 (April-2013)
Pola pertumbuhan ikan nila padasurvei-2 (Juni-2013)
W = 0,0167 L3,0716
R2 = 0,9866N = 198
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0 5 10 15 20 25 30 35
Panjang total (cm)
Bobo
t (gr
am)
W = 0.0168 L3.0651
R2 = 0.9847N = 133
0
100
200
300
400
500
600
0 10 20 30 40
Pola pertumbuhan ikan nila padasurvei-3 (Agustus-2013)
Pola pertumbuhan ikan nila padasurvei-4 (Oktober-2013)
Gambar 2. Kurva hubungan panjang–berat ikan nila di Danau Kerinci (2013)
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
25
Tabel 11. Pola pertumbuhan ikan barau (Hampala macrolepidota) Danau Kerinci (2013)
No BulanSampling
N Parameter HubunganPanjang dan berat
Nilait-hitung
Nilait-tabel
PolaPertumbuhan
a b R2
1 April 131 0,0129 2,9371 0,9737 1,482 1,96 Isometrik
2 Juni 231 0,0141 2,9103 0,9857 3,8736 1,96 Alometrik (-)
3 Agustus 171 0,0121 2,9489 0,9601 1,088 1,96 Isometrik
4 Oktober 141 0,0137 2,9179 0,9877 2,9714 1,96 Alometrik (-)
W = 0,0129 L2,9371
R2 = 0,9737N = 131
0
100
200
300
400
500
600
700
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Panjang total (cm)
Bob
ot (g
ram
)
W = 0.0141L2.9103
R2 = 0.9857N = 231
0
100
200
300
400
500
600
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Panjang total (cm)
Bob
ot (g
ram
)
Pola pertumbuhan ikan barau padasurvei-1 (April-2013)
Pola pertumbuhan ikan barau padasurvei-2 (Juni-2013)
W = 0.0121 L2.9489
R2 = 0.9601N = 171
0
100
200
300
400
500
600
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Panjang total (cm)
Bobo
t (gr
am) W = 0.0137 L2.9179
R2 = 0.9877N = 141
0
100
200
300
400
500
600
0 10 20 30 40
Pola pertumbuhan ikan barau padasurvei-3 (Agustus-2013)
Pola pertumbuhan ikan barau padasurvei-4 (Oktober-2013)
Gambar 3. Kurva hubungan panjang–berat ikan barau di Danau Kerinci (2013)
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
26
Tabel 12. Pola pertumbuhan ikan medik (Osteochilus waandersii) Danau Kerinci (2013)
No BulanSampling
N Parameter HubunganPanjang dan berat
Nilait-hitung
Nilait-tabel
PolaPertumbuhan
a b R2
1 April 174 0,0174 2,7974 0,9341 3,577 1,96 Alometrik (-)
2 Juni --- ---- ---- ---- ---- --- ----------------
3 Agustus 128 0,0175 2,7989 0,9538 3,665 1,96 Alometrik (-)
4 Oktober 108 0,0319 2,6097 0,9605 7,591 1,98 Alometrik (-)
W = 0,0174 L2,7974
R2 = 0,9341N = 174
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 5 10 15 20 25
Panjang total (cm)
Bo
bo
t (g
ram
)
Pola pertumbuhan ikan medik padasurvei-1 (April-2013)
W = 0,0175 L2,7989
R2 = 0,9538N = 128
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Panjang total (cm)
Bob
ot (g
ram
)
W = 0.0319 L2.6097
R2 = 0.9605N = 108
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 5 10 15 20 25
Pola pertumbuhan ikan medik padasurvei-3 (Agustus-2013)
Pola pertumbuhan ikan medik padasurvei-4 (Oktober-2013)
Gambar 4. Kurva hubungan panjang–berat ikan medik di Danau Kerinci (2013)
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
27
Pola pertumbuhan ikan yang bersifat isometrik dan alometrik (+) menandakan bahwa ikan
nila dimaksud dapat tumbuh dengan baik di perairan danau. Menurut Effendie (2002)
pertumbuhan suatu jenis ikan dapat dipengaruhi oleh keturunan, jenis kelamin , umur,
parasit, penyakit, ketersediaan makanan dan suhu perairan.
Untuk jenis ikan barau (Hampala macrolepidota), pola pertumbuhannya bersifat
isometrik pada bulan April dan Agustus-2013 dan alometrik (-) pada bulan Juni dan
Oktober-2013. Pola pertumbuhan yang bersifat alometrik (-) berarti pertumbuhan panjang
lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan berat dan ini mengindikasikan kondisi ikan
kurus-kurus. Dari keterangan tersebut, ikan barau di Danau Kerinci mempunyai pola
pertumbuhan yang baik di bulan April dan Agustus dibandingkan pada bulan Juni dan
Oktober. Untuk jenis ikan medik (Osteochilus waandersii), selama bulan penelitian (April,
Agustus dan Oktober-2013) mempunyai pola pertumbuhan yang bersifat alometrik (-) dan
ini mengindikasikan bahwa habitat perairan danau kurang sesuai untuk hidup ikan medik.
Berdasarkan informasi nelayan, ikan medik lebih banyak hidup di perairan sungai di
bandingkan perairan danau. Ikan medik akan bermigrasi ke perairan danau menjelang
datangnya musim penghujan dengan tujuan untuk bertelur. Ikan medik tinggal di perairan
danau dalam waktu beberapa saat dan kemudian kembali lagi ke perairan sungai.
Aspek Biologi ReproduksiSelama penelitian aspek biologi reproduksi dari tiga jenis ikan dominan yang
tertangkap di Danau Kerinci (April-Oktober 2013), hanya dua jenis ikan yang diperoleh
tingkat kematangan gonad sampai tingkat IV (TKG-IV) yaitu ikan nila (Oreochromis
niloticus) dan ikan barau (Hampala macrolepidota), sedangkan untuk jenis ikan medik
(Osteochilus waandersii) tidak diperoleh tingkat kematangan gonad sampai TKG-IV. Hasil
analisa untuk menduga ukuran pertama kali matang gonad digunakan metode Udupa
(1986) tertera pada Lampiran 31 untuk jenis ikan nila dan Lampiran 32 untuk ikan barau.
Ukuran pertama kali matang gonad untuk jenis ikan nila adalah 18,29 ± 1,09 cm,
sedangkan untuk jenis ikan barau ada sebesar 19,38 ± 1,16 cm.
Untuk nilai indeks kematangan gonad (IKG), Cholik (2005) mengatakan IKG suatu
jenis ikan akan semakin meningkat nilainya dan mencapai maksimum pada saat terjadi
pemijahan dan akan menurun secara bertahap dengan berakhirnya musim pemijahan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sifat pemijahan ikan nila dapat dilihat dari nilai IKG nya yaitu
jika IKG < 20% maka ikan tersebut memijah sepanjang tahun sedangkan jika nilai IKG >
20% maka ikan tersebut memijah per musim. Jenis ikan nila (Oreochromis niloticus) yang
dominan tertangkap oleh nelayan di Danau Kerinci mempunyai indeks kematangan gonad
(IKG) berkisar antara 2,00-4,62 % dengan fekunditas antara 754-1396 butir dengan
ukuran diameter telur berkisar antara 0,9 - 2,69 mm (Gambar 5), diameter rata-rata 1,808
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
28
mm dan nilai modus 2,036 mm (Lampiran 33). Sesuai dengan pernyataan Cholik (2005)
maka ikan nila di Danau Kerinci termasuk ikan yang memijah sepanjang tahun. Menurut
Ghufran (2011), ikan nila memiliki kemampuan untuk melakukan pembuahan yang sangat
tinggi. Jarang sekali ada telur yang gagal terbuahi. Hal inilah yang menyebabkan populasi
ikan Nila di Danau Kerinci sangat mendominasi.
Untuk jenis ikan barau yang juga dominan tertangkap di Danau Kerinci
mempunyai IKG berkisar antara 2,92-6,37 dengan fekunditas antara 9278-48548 butir
dengan ukuran diameter telur antara 0,5-1,89 mm (Gambar 5), diameter rata-rata 1,339
mm dan nilai modusnya lebih kurang 1,506 mm (Lampiran 34). Ikan barau ini sama
halnya dengan ikan nila yang mampu memijah sepanjang tahun.
02468
1012141618
Freku
ensi
(%)
0.9 - 1
.09
1.3 - 1
.49
1.7 - 1
.89
2.1 - 2
.29
2.5 - 2
.69
Kelas Diameter Telur (mm)
(A)
0
5
10
15
20
25
30
Freku
ensi
(%)
0.5 - 0
.69
0.7 - 0
.89
0.9 - 1
.09
1.1 - 1
.29
1.3 - 1
.49
1.5 - 1
.69
1.7 - 1
.89
Kelas Diameter Telur (mm)
(B)
Gambar 5. Distribusi ukuran diameter telur ikan nila (A) dan ikan barau (B)
Makanan Alami (food habit)Berdasarkan pola kebiasaan pakannya, jenis ikan dapat dikelompokkan dalam 3
kelompok (Yanes-Arancibia,1980 dalam Samuel, et al., 2011) yaitu : Konsumen tingkatpertama, termasuk golongan pemakan plankton (fito-dan atau zooplankton), pemakan
detritus dan pemakan vegetasi lainnya serta omnivora (pemakan detritus, vegetasi
lainnya dan organisme kecil); Konsumen tingkat dua, kelompok ini didominasi oleh ikan
karnivora, dimana kelompok ikan ini sedikit mengkonsumsi vegetasi dan detritus,
sedangkan pakan utamanya makro dan mikro benthos dan ikan kecil ; konsumen tingkattiga, merupakan kelompok ikan yang sangat karnivorous dengan pakan utamanya
makrozoobenthos dan ikan. Berdasarkan kriteria ini maka pada tabel 13 disajikan jenis
ikan yang ada di Danau Kerinci serta pola kebiasaan pakannya.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
29
Tabel 13. Jenis ikan dan pola kebiasaan pakan di Danau Kerinci
No Nama Lokal Nama Ilmiah Kebiasaan pakan1 Semah Tor duoronensis Konsumen tingkat I2 Gabus Channa striata Konsumen tingkat III3 Tilan Mastacembelus unicolor Konsumen tingkat II4 Belut Monopterus albus Konsumen tingkat III5 Sepat Trichogaster pectoralis Konsumen tingkat I6 Betok/ikan puyu Anabas testudineus Konsumen tingkat II7 Mas/ikan rayo Cyprinus carpio Konsumen tingkat I8 Seluang Rasbora sp. Konsumen tingkat I9 Lele Clarias batrachus Konsumen tingkat III
10 Kulari --------------------- -------------------------11 Bujuk Channa melanopterus Konsumen tingkat III12 Kepreh --------------------- -------------------------13 Koan/Karper Ctenopharyngodon idella Konsumen tingkat I14 Nila Oreochromis niloticus Konsumen tingkat I15 Barau Hampala macrolepidota Konsumen tingkat III16 Medik Osteochilus waandersii Konsumen tingkat I17 Udang ----------------------- Konsumen tingkat II18 Lobster air tawar ------------------------- Konsumen tingkat III
Berdasarkan strategi pemanfaatan pakan untuk masing-masing jenis dapat
dikelompokkan dalam 2 tipe pemanfaatan (Hyatt,1979), antara lain; Spesialis,
pengembangan spesialisasi dalam pemanfaatan pakan oleh kelompok ikan herbivore,
bentik karnivora, planktivora dan piscivora banyak ditemui di daerah tropis dimana
perairan daerah tersebut relative stabil dengan pola perubahan yang dapat diprediksi.
Sehingga jenis ikan yang ada lebih selektif dalam memanfaatkan pakan yang tersedia.;
Generalis, merupakan kelompok jenis ikan yang memanfaatkan pakan dengan kisaran
(range) yang luas terhadap kualitas pakan. Umumnya kelompok ini banyak ditemui di
perairan yang labil dan pola perubahannya tidak beraturan.
Giller (1984) menyatakan bahwa ikan yang mempunyai luas relung pakan yang
luas atau kebiasaan pakan yang berpola generalis menunjukkan kesuksesan
keberadaannya di suatu perairan, dan terjadi kompetisi intraspesifik, maka organisme
tersebut cederung meningkatkan luas relungnya. Pada Danau Kerinci jenis ikan yang
mempunyai pola generalis adalah ikan Nila (Oreochromis niloticus). Hal ini di dukung
dari hasil tangkapan yang menunjukkan bahwa ikan nila merupakan ikan yang paling
dominan tertangkap di Danau Kerinci.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
30
Jenis pakan alami yang terdapat dalam usus ikan barau (Lampiran 35) yaitu
sebagai berikut : 1) Bulan April-2013, pakan alaminya terdiri dari : ikan (25,3%), udang
(1,8%), kepiting (0,3%), serangga (66,4%), tumbuhan (0,5%) dan material yang tak
teridentifikasi (5,7%). 2) Bulan Juni-2013, pakan alami terdiri dari : ikan (76,1%), udang
(11,3%), kepiting (1,9%), serangga (2,8%), tumbuhan (2,3%) dan material yang tak
teridentifikasi (5,6%). 3) Bulan Agustus-2013, pakan alami terdiri dari : ikan (68,1%),
udang (13,1%), kepiting (4,2%), serangga (9,5%), tumbuhan (1,2%) dan material yang tak
teridentifikasi (3,9%). 4) Bulan Oktober-2013, pakan alami terdiri dari : ikan (72,2%),
udang (11,3%), kepiting (5,4%), serangga (6,9%), tumbuhan (1,6%) dan material yang tak
teridentifikasi (2,6%). Pada bulan April-2013, pakan alami ikan barau di Danau Kerinci
yang dominan adalah serangga karena pada bulan tersebut di Danau Kerinci terjadi
musim serangga dari jenis chironomus sp. bersayap putih dalam jumlah yang sangat
melimpah sekali dan ini menjadi makanan utama ikan barau. Selain bulan April-2013,
makanan utama ikan barau adalah ikan. Berdasarkan jenis pakan yang ada dalam usus
ikan barau tersebut maka ikan barau termasuk dalam jenis ikan karnivora.
Jenis pakan alami yang terdapat pada usus ikan nila dan medik (Lampiran 36) adalah
plankton dan detritus. Komposisi pakan alami yang ada dalam usus ikan nila yaitu terdiri
dari Chlorophyceae (4,38%), Bacillariophyceae (11,17%), Cyanophyceae (0,51%),
Euglanophyceae (0,22%), Pyrophyceae (24,97%) dan Detritus (58,75%). Jenis plankton
yang paling disukai ikan nila sebagai pakan alaminya (Lampiran 37) adalah : Peridinium
(50%), Pinnularia (20,95%), Ceratium (10,53%) dan Ulothrix (5,43%). Untuk ikan medik,
komposisi pakan alaminya adalah : Chlorophyceae (19,95%), Bacillariophyceae (13,93%),
Cyanophyceae (1,88%), Euglenophyceae (0,75%), Pyrophyceae (1,13%) dan Detritus
(62,36%). Jenis plankton yang paling disukai ikan medik sebagai pakan alaminya
(Lampiran 38) adalah : Staurastrum (22,21%), Ulothrix (15,74%), Cymbella (10,63%),
Navicula (9,69%), Tetraedron (7,54%) dan Scenedesmus (6,33%). Berdasarkan
komposisi pakan alami yang ada dalam kedua jenis ikan tersebut diatas, maka ikan nila
dan medik di Danau Krinci termasuk dalam jenis ikan herbivor.
3.4. Parameter Populasi Ikan dominan tertangkap.
Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Hasil analisis terhadap parameter populasi
ikan nila melalui sebaran frekuensi hasil tangkapan bulanan (Lampiran 39) dengan
memakai paket program FISAT (Elefan I) diperoleh nilai panjang infinitive (L∞) sebesar
40,50 cm dan koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,43 per tahun (Tabel 14). Dengan
memasukkan nilai panjang infinitive dan koefisien pertumbuhan dalam persamaan Log(-
t0)= -0,3922– 0,2752 Log(L∞)–1,038 Log(k) (Pauly, 1984) diperoleh nilai (to) sebesar -
0,35, dengan demikian model pertumbuhan ikan nila di Danau Kerinci mengikuti
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
31
persamaan von Bertalanffy sebagai berikut: Lt= 40,5 * (1-exp(-0,43*(t-(-0,35))) atau
Lt=40,5*(1-exp(-0,43*(t+0,35))). Artinya ikan nila di Danau ini mampu tumbuh hingga
mencapai ukuran maksimum rata-rata sebesar 40,5 cm dengan laju pertumbuhan (K)
sebesar 0,43 per tahun. Nilai K adalah suatu kurvatur yang menunjukkan seberapa cepat
jenis ikan tumbuh hingga mencapai panjang infinitifnya (Sparre and Venema, 1999).
Menurut model pertumbuhan ikan nila diatas diperoleh nilai konstanta mortalitas
alami (M) sebesar 0,89 per tahun dan mortalitas total (Z) sebesar 1,54. Mortalitas
penangkapan (F) ada sebesar Z-M yaitu F= 0,65 per tahun dan laju eksploitasi stok ikan
nila (E) yaitu E= F/Z ada sebesar 0,43. Gulland (1983) menyatakan bahwa bila nilai
optimum laju penangkapan (F) dari stok ikan yang dieksploitasi (Fopt) sebanding dengan
mortalitas alaminya (M) maka laju eksploitasi optimum (Eopt) adalah sebesar 0,5.
Berdasarkan dari pernyataan tersebut, nilai laju eksploitasi ikan nila di Danau Kerinci
masih dibawah nilai optimumnya, artinya penagkapan ikan nila di Danau Kerinci belum
melebihi nilai optimal. Ukuran laju eksploitasi atau laju penangkapan terhadap ikan nila di
Danau Kerinci ini, meskipun masih dibawah nilai optimum, namun jumlah populasi jenis
ikan nila di danau ini perlu dilestarikan agar keberlangsungan hidup dan perkembang-
biakannya tetap dapat dipertahankan. Menurut informasi dari Dinas Perikanan dan
masyarakat nelayan setempat, setiap tahun di Danau Kerinci dilakukan penebaran benih
ikan, terutama ikan nila (lainnya adalah ikan mas dan ikan semah).
Ikan Barau (Hampala macrolepidota). Hasil analisis pada parameter populasi
ikan barau melalui sebaran frekuensi hasil tangkapan bulanan (Lampiran 40) dengan
memakai paket program FISAT (Elefan I) diperoleh nilai panjang infinitive (L∞) sebesar
43,00 cm dan koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,66 per tahun (Tabel 14). Dengan
memasukkan nilai panjang infinitive dan koefisien pertumbuhan dalam persamaan Log(-
t0)= -0,3922– 0,2752 Log(L∞)–1,038 Log(k) (Pauly, 1984) diperoleh nilai (to) sebesar -
0,22, dengan demikian model pertumbuhan ikan barau di Danau Kerinci mengikuti
persamaan von Bertalanffy sebagai berikut: Lt= 43,00 * (1-exp(-0,66*(t-(-0,22))) atau Lt =43,00*(1-exp(-0,66*(t+0,22))). Artinya ikan barau di Danau ini mampu tumbuh hingga
mencapai ukuran maksimum rata-rata sebesar 43,00 cm dengan laju pertumbuhan (K)
sebesar 0,66 per tahun. Menurut model pertumbuhan ikan barau diatas diperoleh nilai
konstanta mortalitas alami (M) sebesar 1,15 per tahun dan mortalitas total (Z) sebesar
1,93. Mortalitas penangkapan (F) ada sebesar Z-M yaitu F= 0,78 per tahun dan laju
eksploitasi stok ikan nila (E) yaitu E= F/Z ada sebesar 0,40. Berdasarkan nilai E= 0,40,
berarti laju eksploitasi ikan barau di Danau Kerinci masih dibawah nilai optimumnya,
artinya penagkapan ikan barau di Danau Kerinci belum melebihi nilai optimal. Demikian
aktivitas perikanan tangkap untuk jenis barau di danau Kerinci masih bisa ditingkatkan.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
32
Ikan Medik (Osteochilus waandersii). Hasil analisis terhadap parameter
populasi ikan medik melalui sebaran frekuensi hasil tangkapan bulanan (Lampiran 41)
dengan memakai paket program FISAT (Elefan I) diperoleh nilai panjang infinitive (L∞)
sebesar 32,50 cm dan koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,85 per tahun (Tabel 14).
Dengan memasukkan nilai panjang infinitive dan koefisien pertumbuhan dalam
persamaan Log(-t0)= -0,3922– 0,2752 Log(L∞)–1,038 Log(k) (Pauly, 1984) diperoleh nilai
(to) sebesar -0,18, dengan demikian model pertumbuhan ikan medik di Danau Kerinci
mengikuti persamaan von Bertalanffy sebagai berikut: Lt= 32,5 * (1-exp(-0,85*(t-(-0,18)))
atau Lt = 32,5*(1-exp(-0,85*(t+0,18))). Artinya ikan medik di Danau Kerinci mampu
tumbuh hingga mencapai ukuran maksimum rata-rata sebesar 32,5 cm dengan laju
pertumbuhan (K) sebesar 0,85 per tahun. Menurut model pertumbuhan ikan medik diatas
diperoleh nilai konstanta mortalitas alami (M) sebesar 1,47 per tahun dan mortalitas total
(Z) sebesar 2,34. Mortalitas penangkapan (F) ada sebesar Z-M yaitu F= 0,87 per tahun
dan laju eksploitasi stok ikan nila (E) yaitu E= F/Z ada sebesar 0,37. Berdasarkan nilai E=
0,37, berarti laju eksploitasi ikan medik di Danau Kerinci masih dibawah nilai optimumnya,
artinya penagkapan ikan medik di Danau Kerinci belum melebihi nilai optimal. Demikian
aktivitas perikanan tangkap untuk jenis medik di danau Kerinci masih bisa ditingkatkan.
Tabel 14. Parameter dinamika populasi jenis ikan dominan tertangkap di Danau Kerinci
Jenis Ikandominan
tertangkap diDanau Kerinci
Parametr dinamika populasi ikan
L∞(cm)
K(yr-1)
to Φ' Z(yr-1)
M(yr-1)
F(yr-1)
E
Nila (Oreochromisniloticus) 40,50 0,43 -0,35 2,848 1,54 0,89 0,65 0,43
Barau (Hampalamacrolepidota) 43,00 0,66 -0,22 3,086 1,93 1,15 0,78 0,40
Medik (Osteochiluswaandersii) 32,50 0,85 -0,18 2,953 2,34 1,47 0,87 0,37
Selanjutnya untuk kelas ukuran panjang dari tiga jenis ikan yang dominan
tertangkap oleh nelayan di Danau Kerinci dapat dilihat pada Gambar 6. Ukuran panjang
yang banyak tertangkap untuk jenis ikan nila berkisar antara 16,5-21,5 cm dengan
frekuensi sebesar 27%, ikan barau berkisar antara 22,5-27,5 cm (31%) dan ikan medik
berkisar antara 16,5-20,5 cm dengan frekuensi 40%. Khusus untuk ikan nila dan barau,
kelas ukuran panjang yang banyak tertangkap sudah merupakan ukuran pertama kali
matang gonad dari kedua jenis ikan tersebut, dengan demikian perlu menjadi perhatian
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
33
bagi para pengelola sumberdaya perikanan di Danau Kerinci, terutama terhadap
keberadaan sumberdaya ikan nila dan barau di danau ini.
Ikan Nila Ikan Barau Ikan Medik
Gambar 6. Frekuensi ukuran panjang dari tiga jenis ikan yang dominantertangkap di Danau Kerinci, Jambi, Tahun 2013
4
18
27
21 22
7
1
0
5
10
15
20
25
30
Fre
ku
en
si (
%)
7.5
- 1
1.5
11.5
- 1
6.5
16.5
-21.5
21.5
- 2
6.5
26.5
- 3
1.5
31.5
- 3
6.5
36.5
- 4
1.5
Kelas Ukuran Panjang (cm)
1
8
22
31
24
12
205
101520253035
Fre
ku
en
si (%
)
8.5
- 1
2.5
12.5
- 1
7.5
17.5
- 2
2.5
22.5
- 2
7.5
27.5
- 3
2.5
32.5
- 3
7.5
37.5
- 4
2.5
Kelas Ukuran Panjang (cm)
20
40 36
4
05
10152025303540
Fre
ku
en
si (
%)
11.5
- 1
5.5
15.5
- 2
0.5
20.5
- 2
5.5
25.5
- 3
1.5
Kelas Ukuran Panjang (cm)
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
34
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian bioekologi dan stok ikan di Danau Kerinci,Jambi, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Substrat dasar didominansi oleh kandungan berupa pasir dan lumpur, dibagian tengah danau substrat dasarnya mengandung bahan organikberwarna coklat kekuning-kuningan yang diduga berasal dari aktivitasperkebunan /persawahan dan pemukiman yang masuk ke sistem perairandanau.
2. Nilai kecerahan air berkisar antara 1,00 - 1,40 meter yang diduga adanyapeningkatan zat-zat tersuspensi maupun terlarut kedalam perairan danausehingga meningkatnya kekeruhan air danau.
3. Suhu perairan pada bagian permukaan menunjukkan nilai yang tidakberbeda jauh dibandingkan dengan lapisan di beberapa kedalaman dengannilai kisaran rata-rata antara 24,5oC– 26,5oC, sehingga tidak terlihat adanyastratifikasi.
4. Kadar oksigen terlarut pada lapisan permukaan cukup tinggi, namundemikian terjadi penurunan seiring dengan bertambahnya kedalaman danpada lapisan dekat dasar perairan di bagian tengah danau, kadar oksigenterlarut hampir mendekati nilai nol (0,95 mg/Liter).
5. Nilai konduktivitas (Daya Hantar Listrik) perairan tergolong rendah, untukkeseluruhan kolom air, nilai DHL berkisar antara 80-115 umhos/cm,rendahnya nilai DHL perairan diduga disebabkan oleh sedikitnyakandungan bahan mineral yang larut ke dalam perairan danau.
6. Konsentrasi fosfat (PO4-P) berkisar antara 42-76 mg/m3, termasuk katagoriperairan subur dengan tingkat kesuburan sedang-tinggi (meso-eutrofik).Kadar nitrat berkisar antara 0,011-0,235 mg/Liter, juga mengklasifkasikanperairan Danau Kerinci dengan tingkat kesuburan sedang-tinggi.
7. Nilai alkalinitas berkisar dari 29-74 mg/l CaCO3 eq., mengklasifikasikanperairan dengan tingkat kesuburan rendah sampai sedang.
8. Nilai kesadahan berkisar antara 26-34 mg/l CaCO3 eq., termasuk perairanlunak (soft waters) dan mengindikasikan rendahnya kandungan garam-garam berasal dari kation alkali tanah : kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
35
9. Struktur komunitas fitoplankton di Danau Kerinci berada pada keadaanyang sedang dengan dominansi rendah demikian pula dengan strukturkomunitas zooplankton berada pada kondisi rendah dengan tingkatdominansi rendah. Dari nilai indeks keanekaragaman, perairan temasuktercemar ringan-sedang.
10.Berdasarkan kondisi struktur komunitas makrozoobentos di lapisan dasar,Danau Kerinci termasuk dalam tercemar ringan dan keanekaragamanbiota sedang.
11.Nilai indeks status trofik perairan berkisar antara 60,81-62,86,menggolongkan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi (eutrofik).Potensi produksi ikan di Danau Kerinci berkisar antara 219-392 kg/ha/tahundengan angka rata-rata 307 kg/ha/tahun (1287 ton/tahun).
12.Jenis-jenis ikan dan udang yang terinventarisir / tertangkap di DanauKerinci ± 18 jenis dan dari jumlah tersebut hanya tiga jenis yang dominan(nila/Oreochromis niloticus, barau/Hampala macrolepidota danmedik/Osteochilus waandersii)
13.Pola pertumbuhan untuk jenis ikan nila adalah isometrik dan alometrik (+),barau isometrik dan alometrik (-) dan medik bersifat alometrik (-).
14.Ukuran pertama kali matang gonad untuk jenis ikan nila adalah 18,29 ±1,09 cm, sedangkan untuk jenis ikan barau adalah 19,38 ± 1,16 cm. Ikannila dan ikan barau di Danau Kerinci dapat memijah lebih dari satu kalidalam setahun dan untuk ikan medik memijah pada awal musimpenghujan. Sementara berdasarkan kebiasaan makannya, ikan nila danmedik bersifat herbivor dan barau bersifat karnivor.
15.Hasil analisis parameter pertumbuhan terhadap tiga jenis ikan yangdominan tetangkap, ikan nila mempunyai model pertumbuhan Lt= 40,5*(1-exp(-0,43*(t+0,35))) dengan nilai laju tangkap E=0,43, ikan baraumempunyai model pertumbuhan Lt = 43,00*(1-exp(-0,66*(t+0,22))) dengannilai laju tangkap E=0,40 dan ikan medik mempunyai model pertumbuhanLt = 32,5*(1-exp(-0,85*(t+0,18))) dengan laju tangkap E=0,37.
4.2. SaranDanau Kerinci merupakan tipe danau tektonik yang sebagian besar telah dikelilingi
oleh kawasan pertanian, perkebunan dan pemukiman penduduk. Tingkat kesuburan air
tergolong tinggi (eutrofik) dan pada daerah litoral masih baik dan ideal mendukung
kehidupan ikan. Perairan danau dengan kondisi sebagaimana tersebut diatas, maka jenis
ikan yang sesuai untuk dikembangkan di danau ini adalah jenis-jenis ikan yang dapat
memanfaatkan sumber makanan seperti organisme plankton. Penebaran ikan nila dan
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
36
jenis lain seperti ikan tawes, nilem dan ikan mas masih perlu dilakukan di Danau Kerinci.
Untuk memanfaatkan bahan organik yang mengendap di dasar danau, disarankan perlu
adanya penebaran jenis ikan yang bisa hidup dengan kondisi oksigen rendah seperti jenis
ikan lele. Karena perairan Danau Kerinci sudah tergolong perairan subur, maka untuk
pengembangan perikanan yang berkelanjutan di danau ini adalah perikanan tangkap.
5. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, T. 1992. Pengelolaan mutu air untuk budidaya ikan. Balai Penelitian PerikananBudidaya Pantai. Badan litbang Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta. 41 p.
Alabaster, J.S. & R. Llyoid. 1981. Water quality criteria for freshwater fish. Second Edition.FAO-United Nation, Butterwoth. 361 p.
Anonimous. 2009. Konferensi pengelolaan danau berkelanjutan. http://www.pu.go.id/satminkal/dit_sda/arsip%20Berita/2009-08-21/2/konferensi%20danau%20i.pdf.
Anonimous. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990tentang Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
Anonimous. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001Tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.Jakarta. 38 p.
APHA. 1981. Standart Method for the Examination of Water and Wastewater, 15thEdition.American Public Health Association, Washington, D.C. 1134 p.
Boyd, C.E. 1979. Water Quality in Warmwater fishponds. Auburn University, Depart. OfFisheries and Alied Aquaculture. First Edition, Alabama, USA. 359 p.
Carlson, R.E. 1977. A trophic state index for lakes. Limnol. Oceanogr. V.22 (2).
Canter, I.W. & I.G. Hill. 1979. Handbook of variables environmentalassessment. Ann Arbor Science Publisher, Inc., Michigan. 203 p.
Effendie, M.I. 1979. Metode biologi perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.112 hal.
Golman, C.R. & d A.J. Horne. 1983. Limnologi. Int. Student Ed. Mc-Graw Hill Inc. BookCo, Tokyo. 464 p.
Gayanilo Jr F.C., P. Sparre & D. Pauly. 1995. The FAO-ICLARM stockassessment tools (FISAT) User’s guide. FAO computerized informationseries fisheries. ICLARM Contribution 1048. 126 pp.
Ghufran,M.H.K. 2010. Nikmat rasanya, nikmat untungnya-Pintar Budidaya Ikan diTambak secara Intensif. Lily publisher. Yogyakarta. 262 hal.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
37
Gulland, J.A. 1983. Fish stock assessment. A manual of basic methods.Chichester, U.K. Wiley Interscience. FAO/Wiley series on food andagriculture, Vol. 1 : 223 p.
Hilman, M., A.D. Radiansyah, J. Suzanna, I. Bonela, I. Sutisna, E. Iriani, H.Y.Zuna, G.S. Haryani, Soetopo, Y. Dhahiyat, S. Soekimin & Badrudin. 2008,Pedoman Pengelolaan Ekosistem Danau, Kementerian Negara LingkunganHidup, Deputi Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam danPengendalian Kerusakan Lingkungan, Jakarta, Indonesia, 118 hal,
Ilyas, S., A. Hardjamulia, E. S. Kartamihardja, K. Purnomo, D.W.H. Tjahjo & F.Cholik. 1990. Petunjuk Teknis Pengelolaan Perairan Umum bagiPembangunan Perikanan. Seri Pengembangan Hasil Penelitian PerikananNo. PHP/KAN/09/1990. Badan litbang Pertanian, Jakarta.
Jeffries, M. & D. Mills. 1996. Freshwater ecology. Principles and Applications,John Wiley and Sons, Chicester United Kingdom.
Jorgensen, S. E. 1980. Lake Management. University of Copenhagen, Denmark.Water Development Supply and Management. Vol. 14, Pergamon Press.Oxford. 167 p.
Kartamihardja, E.S. 1987. Potensi produksi dan pengelolaan perikanan di DanauToba, Sumatera Utara. Bulletin Penelitian Perikanan Darat, Vol.6, No.1,Juni 1987, Bogor. :65-77.
Kartamihardja, E.S., A.S. Nastiti, Krismono, K. Purnomo & A. Hardjamulia. 1987.Penelitian limno-biologis Waduk Saguling pada tahap pra-inundasi. BulletinPenelitian Perikanan Darat, Vol.6, No. 3, Desember 1987, Bogor. :32-62.
Kottelat, M., J. A. Whitten, N. Kartikasari & S. Wiryoatmojo. 1993. FreshwaterFishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition and EMDIProject Indonesia, Jakarta. 221 p.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2008. Pedoman Pengelolaan EkosistemDanau. Deputi Bidang Peningkatan Konservasi SDA dan PengendalianKerusakan Lingkungan. 118 hal.
Lee, C. D., S. B. Wang & C. L. Kuo. 1978. Benthic Macroinvertebrate and fish asbiological indicators of water quality with reference community diversity index.International Conference on Water Pollution Control in Development Countries.Bangkok, Thailand.
Liaw, W,K, 1969, Chemical and biological studies of fish ponds and reservoirs inTaiwan, Reprinted from Chinese-American Joint Commission on RuralReconstruction Fish, Series : (7) : 43 p,
Mizuno, T. 1978. Illustration of the Freshwater plankton of Japan. HoikushaPublishing Japan.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
38
Moreau, J. & S. S. De Silva. 1991. Predictive fish yield models for lakes andreservoirs of the Philippines, Sri Lanka and Thailand. FAO FisheriesTechnical Paper (319). Food and Agriculture Organization of The UnitedNations, Rome. 42 p.
NTAC. 1968. Water Quality Criteria, FWPAC. Washington DC. 234 p.
OECD, 1982, Eutrophication of waters, Monitoring, assessment and control,OECD, Paris, 154pp,
Odum, E. P. 1996. Dasar Dasar Ekologi. Samingan,T.dan Srigondono, B(Penterjemah). UGM Press, Yogyakarta, 697 Hal.
Oglesby, R.T. 1977. Relationships of fish yields to lake phytoplankton standingcrop. Production and morphoedaphic factors. J. Fish Res. Board. Can. 34(12) : 2271.
Pescod, M.B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Stream Standard forTropical Countries, AIT Bangkok. 59 p.
Prescott, G. W. 1962. Algae of The Western Great Lakes Area. Dubuque Iowa,USA.
Pauly, D. 1980. A selection of simple methods for the assessment of tropical fishstocks. FAO Fish. Circ. 729, 54 pp.
Pauly, D. 1983. Length-converted catch curves: a powerful tool for fisheriesresearch in the tropics (part l). ICLARM Fishbyte 2, 9-13.
Pauly, D. 1984. Some simple methods for the assessment of tropical fish stocks.FAO Fish. Tech. Pap. (234) : 52 p.
Pauly, D. & J.L. Munro. 1984. Once more on the comparison of growth in fish andinvertebrates. ICLARM Fishbyte 2, 21.
Pescod, M.B. 1973. Investigation of rational and effluent and stream standards fortropical countries. AIT, Bangkok. 59 p.
Purnomo, K. 2011. Pertumbuhan, mortalitas dan preferensi makanan ikan nila(Orechromis niloticus) di Waduk Malahayu. Prosiding Semnaskan ke-VIII.Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan, UGM, Yogyakarta.
Ritonga, A. 1987. Statistika Terapan untuk Penelitian. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi, Universitas Indonesia, Jakarta-Indonesia. 379 hal.
Samuel, D. Wijaya, P.R.P. Masak, M. Jahri, S. Selamet & B. Irawan. 2008. KajianPotensi Sumberdaya Ikan dan Bioekologi Ikan Endemik di Danau TowutiSulawesi Selatan. Laporan Teknis Riset Tahun Anggaran 2008, Balai RisetPerikanan Perairan Umum, Palembang. 79 p.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
39
Samuel & S. Makmur. 2010. Estimasi parameter pertumbuhan serta mortalitasikan tawes dan nila di Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Laporan HasilPenelitian Balai Riset Perikanan Prairan Umum Palembang. 16 p.
Samuel, Subagdja, N.K. Suryati, V. Adiansyah, D. Arisna, T. Hifni & Y.P.Pamungkas. 2011. Karakteristik lingkungan, biologi ikan dan potensipengembangan perikanan di Danau Batur, Bali. Laporan Teknis Penelitian.Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Palembang. 109 hal.
Samuel, S.N. Aida, S. Makmur & Subagdja. 2010. Perikanan dan kualitaslingkungan perairan Danau Ranau dalam upaya pelestarian danmendukung produksi hasil tangkapan nelayan. Laporan Akhir Riset. BalaiRiset Perikanan Perairan Umum, Palembang. 28 p.
Samuel & N. K. Suryati. 2012. Growth, mortality and exploitation rate of nile tilapia(Oreochromis niloticus) at Lake Batur. Makalah dipresentasikan padaConference of Indonesian Inland Water – III (08 November 2012),Palembang. 12 p.
Sparre, P. & S.C. Venema. 1999. Introduksi pengkajian stok ikan tropis. Buku I,Manual. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Jakarta. 438 p.
Steel, R. G. D. & J. H. Torrie. 1981. Principles and Procedure of Statistic. SecondEdition. Mic Graw Hill Book Company, Inc New York. 748 p.
Swingle, H.H. 1968. Standardization of chemical analysis for waters and pond muds. FAOFisheries Report 44(4) : p. 397-406
Sylvester, R.O. 1958. Water Quality Studies in the Columbia River Basin. USDepartement Interior, Washington DC. 133 p.
Trihadiningrum, Y. & Tjondronegoro, I. 1998. Makroinvertebrata Sebagai BioindikatorPencemaran Badan Air Tawar Indonesia : Siapkah Kita?. Jurnal Pusat StudiLingkungan dan Pembangunan, 18, 45-60.
Udupa, K. S. 1986. Statistical methods of estimating the size at first maturity in fishes.Fishbyte 4 (2) : 8-10. ICLARM, Metro Manila.
Wardoyo, S.T.H. 1979. Kriteria kualitas air untuk keperluan pertanian dan perikanan.Pusat Studi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan, IPB, Bogor. 41 p.
Wetzel, R. G. 1975. Limnology. W. B. Sauders Co. Philadelphia, Pennsylvania.743 p.
Whitten, A.J., M. Mustafa & G.S Henderson.1987. Ekologi Sulawesi. Yogyakarta.Universitas Gajah Mada. Hal 708-719.
Bioekologi Dan Kajian Stok Ikan Di Danau Kerinci Provinsi Jambi
40
41
Lampiran 1. Foto lokasi stasiun pemeriksaan kualitas air di Danau Kerinci, Jambi
Stasiun 1. Tengah Danau Stasiun 2. Daerah Inlet
Stasiun 3. Daerah Persawahan Stasiun 4. Daerah Outlet
Stasiun 5. Daerah Virgin Stasiun 6. Daerah Pemukiman
42
Lampiran 2a. Kualitas air Danau Kerinci secara in situ pada April-2013 (survei-1)
Stasiun Substrat Kecerahan(m)
Depth(m)
Temp(oC)
DHL(µS/cm)
PH(unit)
DO(mg/L)
CO2(mg/L)
1 Pasir +Lumpur
1.20 26.95 81 8.45 9.35 0
1.2 26.12 82 8.43 8.84 0
10 25.22 88 8.23 3.55 0
20 24.95 90 8.15 2.85 0
30 24.43 96 7.82 2.47 4.4
40 24.07 96 7.2 2.18 4.4
50 24.03 98 7.18 1.54 4.4
60 24.05 114 6.97 1.05 6.6
70 24.05 114 6.95 0.95 11
2 Pasir +Lumpur
1 0 28 85 8.45 9.19 0
1 27.92 85 8.65 7.97 0
dasar 24.95 87 7.84 6.05 6.6
3 Lumpur 1.05 0 28.05 84 8.5 9.77 01.05 27.77 84 8.34 8.27 0
dasar 27.07 92 8.24 7.84 6.6
4 Pasir +Lumpur
1.1 0 26 87 8.38 9.32 0
1.1 25.88 87 8.37 9.09 0
dasar 25.67 85 8.27 8.17 5.28
5 P 1.2 0 27.7 90 8.65 9.78 0
1.2 27.08 90 8.67 9.72 0
dasar 24.59 109 7.85 1.52 6.6
6 Pasir +Lumpur
1 0 28.13 88 8.36 9.03 0
1 27.94 89 8.15 9.75 0
dasar 26.3 104 7.59 5.48 6.6
43
Lampiran 2b. Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ pada bulan April-2013 (survei-1)
Stasiun KedalamanAlkalinitas Hardness O-PO4 NO2 NO3 TP TN NH3
( mg/L) (mg/l) (mg/m3) (mg/l) (mg/l) (mg/m3) (mg/l) (mg/l)1 Permukaan 64 30 59 0.002 0.024 76 0.542 0.043
BatasKecerahan 65 31 63 0.004 0.026 80 0.341 0.060Dasar 64 32 75 0.004 0.050 84 0.358 0.060
2 Permukaan 67 33 61 0.002 0.026 80 0.492 0.055BatasKecerahan 65 29 60 0.002 0.022 85 0.296 0.094Dasar 65 32 64 0.006 0.019 88 0.453 0.182
3 Permukaan 61 32 50 0.002 0.036 58 0.335 0.056BatasKecerahan 63 34 51 0.001 0.030 62 0.285 0.045Dasar 58 31 51 0.002 0.013 64 0.324 0.020
4 Permukaan 66 30 56 0.009 0.026 68 0.302 0.053BatasKecerahan 63 33 59 0.006 0.050 72 0.302 0.041Dasar 73 28 59 0.008 0.013 74 0.363 0.045
5 Permukaan 59 29 38 0.001 0.011 48 0.246 0.096BatasKecerahan 61 31 45 0.001 0.017 56 0.268 0.017Dasar 62 31 48 0.002 0.019 59 0.363 0.046
6 Permukaan 63 32 42 0.009 0.021 54 0.151 0.003BatasKecerahan 69 32 44 0.011 0.028 54 0.503 0.174Dasar 67 33 52 0.006 0.024 56 0.721 0.023
44
Lampiran 2c. Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam dengan intervalwaktu 2 jam pada bulan April-2013 (survei-1)
No Jam T(udara) T(air) DO (mg/L)
1 09.00 27 25 5.00
2 11.00 27 25.5 5.42
3 13.00 28 27 6.09
4 15.00 27.5 26.5 5.84
5 17.00 27 26 6.17
6 19.00 25.5 25.5 5.25
7 21.00 24.5 25 4.92
8 23.00 23.5 24 4.58
9 01.00 23 24 4.42
10 03.00 23 24 4.33
11 05.00 23 24 4.50
12 07.00 23 24 5.25
45
Lampiran 3a. Kualitas air Danau Kerinci secara in situ pada Juni-2013 (survei-2)
Stasiun Substrat Kec. Depth Temp. DHL PH DO CO21 Pasir +
Lumpur1,25 0 26,5 92 7,25 7,58 3,96
1,25 26,5 95 7,25 6,82 6,610 26 95 7,2 6,72 6,620 25,6 95 7,2 6,43 7,9230 25,3 98 7,2 5,99 7,9240 24,85 98 7,15 5,09 8,850 24,5 105 7,1 3,92 8,860 24 115 6,9 2,4 15,4
dsr 24 115 6,8 2,21 18,92
2 Pasir +Lumpur
1,25 0 24 86 7,15 7,87 6,61,25 24 90 7,1 7,39 6,6
dsr 24 90 7 6,62 8,8
3 Lumpur 1,5 0 28 86 7,3 6,34 6,6
1,5 27,8 90 7,15 6,34 6,82
dsr 27 90 7 4,42 11
4 Pasir +Lumpur
1,15 0 26 89 7,2 6,91 5,281,15 25,8 92 7,05 7,2 6,6dsr 25,5 92 7,1 6,34 6,6
5 Pasir 1,25 0 27,5 92 7,3 7,39 3,52
1,25 27 95 7,2 7,2 4,4
dsr 26,5 95 7,2 6,72 6,6
6 Pasir +Lumpur
1,3 0 27,5 90 7,2 5,95 8,8
1,3 27 90 7,2 6,53 8,8
dsr 26,8 92 7,15 5,66 8,8
46
Lampiran 3b. Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ pada bulan Juni-2013 (survei-2)
Stasiun DepthTotal
Alkalinitas Hardness O-PO4 NO2 NO3 TP TN NH3 Klorofil-a
( mg/L) (mg/l) μg/L (mg/l) (mg/l) μg/L (mg/l) (mg/l) μg/L1 Perm. 34 30 62 0,002 0,052 74 0,471 0,269 43
Bts kec 33 27 60 0,002 0,024 74 0,467 0,245 38Dasar 33 28 64 0,002 0,07 80 0,529 0,275
2 Perm. 35 29 74 0,002 0,195 82 0,421 0,253 31Bts kec 34 29 72 0,002 0,149 78 0,590 0,258 31Dasar 34 28 76 0,003 0,105 84 0,473 0,32
3 Perm. 34 29 48 0,002 0,043 58 0,388 0,275 29Bts kec 29 28 44 0,002 0,122 58 0,105 0,439 39Dasar 33 27 50 0,002 0,148 62 0,396 0,275
4 Perm. 34 30 62 0,002 0,043 72 0,264 0,255 14Bts kec 33 30 60 0,006 0,214 74 0,166 0,25 29Dasar 35 33 63 0,009 0,054 74 0,179 0,126
5 Perm. 33 28 42 0,002 0,027 51 0,394 0,197 43Bts kec 34 32 42 0,012 0,189 51 0,374 0,258 36Dasar 34 32 42 0,014 0,165 52 0,473 0,1
6 Perm. 33 31 43 0,002 0,027 56 0,398 0,143 17Bts kec 33 26 43 0,002 0,043 56 0,415 0,115 19Dasar 33 28 46 0,007 0,198 58 0,417 0,084
47
Lampiran 3c. Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam dengan intervalwaktu 2 jam pada bulan Juni-2013 (survei-2)
No Jam T(udara) T(air) DO (mg/L)
1 09,00 28,5 24,5 4,67
2 11,00 25,5 26 4,83
3 13,00 28 27 5,33
4 15,00 28 27 6,09
5 17,00 27 26 6,25
6 19,00 24 26 5,42
7 21,00 24 25 4,75
8 23,00 23 24 4,75
9 01,00 23 24 4,67
10 03,00 24 24 4,67
11 05,00 23 24 5
12 07,00 22 23 5,3
48
Lampiran 4a. Kualitas air Danau Kerinci secara in situ pada Agustus-2013 (survei-3)
Stasiun Substrat Kec Depth Temp DHL PH DO CO21 Pasir +
lumpur1.2 0 22.5 89 7.6 7.3348 0.88
1.2 22 90 7.6 7.3348 2.210 22 90 7.5 7.0014 2.220 22 92 7.5 6.668 3.5230 22 95 7.5 6.3346 3.5240 21.5 100 7 5.3344 6.650 21.5 110 6.5 4.3342 1160 21 115 6.5 3.6674 16.7270 20.5 115 6.5 1.3336 22.88
2Pasir +lumpur
1.15 0 23 95 7.6 8.1683 1.321.15 22 95 7.6 8.08495 4.4
dsr/8 21.5 95 7 3.8341 11.44
3 Lumpur 1.2 0 24 92 7.6 7.3348 4.41.2 22.5 92 7.5 7.3348 7.92
dsr/7 22 95 6.5 2.75055 12.32
4Pasir +lumpur
1.2 0 24 92 7.6 7.58485 4.41.2 23 92 7.5 6.08455 4.4
dsr/5 23 92 7 5.8345 7.48
5 Pasir 1.3 0 23 90 7.6 7.58485 2.21.3 23 90 7.6 7.58485 2.2
dsr/10 22.5 92 7 5.41775 7.92
6Pasir +lumpur
1.2 0 23.5 90 7.6 7.75155 2.21.2 23 90 7.6 7.08475 2.2
dsr/7 22.5 92 6.8 5.6678 6.6
49
Lampiran 4b. Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ pada bulan Agustus-2013 (survei-3)
Stasiun Kedalaman Alkalinitas Hardness O-PO4 NO2 NO3 TP TN NH3 Khl-a1 Permukaan
62 30 60 0.002 0.048 78 0.516 0.049 26Batas Kecerahan 63 31 63 0.002 0.034 79 0.524 0.073 21Dasar
57 31 65 0.002 0.072 82 0.543 0.0692 Permukaan
64 32 70 0.002 0.235 80 0.431 0.089 26Batas Kecerahan 64 29 68 0.002 0.196 84 0.516 0.089 19Dasar
74 29 72 0.003 0.208 84 0.482 0.0843 Permukaan
62 32 52 0.002 0.143 75 0.438 0.089 18Batas Kecerahan 60 32 52 0.002 0.128 78 0.332 0.041 21Dasar
57 32 54 0.002 0.148 78 0.396 0.0564 Permukaan
61 32 62 0.003 0.086 80 0.268 0.086 21Batas Kecerahan 60 30 64 0.006 0.128 82 0.212 0.044 22Dasar
58 32 64 0.008 0.092 84 0.244 0.0755 Permukaan
62 29 48 0.002 0.082 72 0.382 0.125 23Batas Kecerahan 62 29 50 0.01 0.158 72 0.336 0.094 23Dasar
61 30 52 0.01 0.172 74 0.386 0.0196 Permukaan
62 29 50 0.002 0.063 75 0.386 0.071 23Batas Kecerahan 73 29 50 0.002 0.086 75 0.394 0.073 21Dasar
60 30 52 0.006 0.124 76 0.426 0.123
50
Lampiran 4c. Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam dengan intervalwaktu 2 jam pada bulan Agustus-2013 (survei-3)
No Jam T(udara) T(air) DO (mg/L)
1 09,00 25 24 5.5011
2 11,00 25.5 24 6.1679
3 13,00 25 24.5 6.8347
4 15,00 26.5 25 5.6678
5 17,00 24.5 25.5 4.6676
6 19,00 22 25.5 5.001
7 21,00 22 23 4.8343
8 23,00 21 22.5 4.3342
9 01,00 20 22 3.8341
10 03,00 20 22 3.6674
11 05,00 19 22.5 3.6674
12 07,00 20 23.5 4.8343
51
Lampiran 5a. Kualitas air Danau Kerinci secara in situ pada Oktober-2013 (survei-4)
Stasiun Substrat Kec Depth Temp, DHL PH DO CO2
1 Pasir + 1.2 0 27 87 7.24 6.38 2.2
Lumpur 1.2 26.67 85 7.26 6.89 4.4
10 25.25 85 7.28 4.31 7.92
20 24.77 85 7.29 3.85 12.32
30 24.68 96 7.06 1.9 21.12
40 24.11 95 7.06 1.52 28.16
50 24.09 95 7.14 1.47 28.16
60 24.04 97 7.17 1.28 29.92
70 23.86 95 7.16 1.05 32.12
dsr/80 23.47 96 7.19 0.95 33
2 Pasir + 1.1 0 28.34 92 7.06 7.91 4.4
Lumpur 1.1 27.17 89 7.25 7.88 6.6
dsr/8.3 26.61 93 7.24 5.61 17.6
3 Lumpur 1.25 0 28.06 89 7.07 7.59 4.4
1.25 27.07 89 7.26 7.38 8.36
dsr/ 25.76 86 7.38 5.85 11
4 Pasir + 1.2 0 26.84 83 7.37 8.15 3.08Lumpur 1.2 26.34 87 7.35 7.77 4.4
dsr/6 26.31 87 7.43 7.59 5.28
5 Pasir 1.4 0 26.47 84 7.27 7.71 5.72
1.4 26 86 7.4 7.82 4.4
dsr/12 24.88 86 7.32 3.2 25.52
6 Pasir + 1.2 0 26.86 84 7.38 7.96 3.08
Lumpur 1.2 26.62 89 7.32 7.89 4.4
dsr/5 25.54 89 7.28 6.35 14.52
52
Lampiran 5b. Kualitas air Danau Kerinci secara ex situ pada bulan Oktober-2013 (survei-4)
Stasiun Kedalaman Alkalinitas Hardness O-PO4 NO2 NO3 TP TN NH3 Khl-a
( mg/L) (mg/l) (mg/m3) (mg/l) (mg/l) (mg/m3) (mg/l) (mg/l) (mg/m3)
1Permukaan
54 29 56 0.0069 0.085 72 0.479 0.051 19Batas Kecerahan 53 31 54 0.0068 0.074 74 0,433 0.074 20Dasar
53 31 58 0.0069 0.108 74 0.518 0.156
2Permukaan
52 30 58 0.014 0.074 75 0.426 0.086 17Batas Kecerahan 55 28 60 0.023 0.103 76 0.512 0.112 18Dasar
53 28 60 0.037 0.116 76 0.512 0.126
3Permukaan
54 27 53 0.0069 0.065 69 0.425 0.043 15Batas Kecerahan 52 27 53 0.017 0.053 73 0.386 0.059 20Dasar
52 28 55 0.0069 0.095 74 0.396 0.093
4Permukaan
57 29 57 0.0066 0.052 73 0.318 0.091 18Batas Kecerahan 56 27 58 0.0053 0.063 75 0.304 0.073 17Dasar
55 29 58 0.0053 0.082 75 0.284 0.095
5Permukaan
56 29 54 0.0013 0.047 76 0.324 0.052 18Batas Kecerahan 57 29 53 0.0053 0.056 76 0.338 0.075 17Dasar
57 27 55 0.0066 0.063 77 0.372 0.105
6Permukaan
57 29 53 0.0018 0.052 74 0.336 0.072 21Batas Kecerahan 55 30 53 0.0069 0.071 75 0.359 0.076 18Dasar
53 30 55 0.0069 0.074 74 0.384 0.114
53
Lampiran 5c. Hasil pengukuran kadar oksigen terlarut selama 24 jam dengan intervalwaktu 1 jam pada bulan Oktober-2013 (survei-4)
No Jam T(air) DO (ml) DHL PH
1 12 28.19 7.13 87 7.36
2 13 28.83 7.81 90 7.5
3 14 28.27 8.36 89 7.63
4 15 28.12 8.43 88 7.55
5 16 28.36 8.16 87 7.59
6 17 28 8.26 87 7.53
7 18 27.76 8.4 85 7.63
8 19 27.34 8.1 84 7.55
9 20 27.15 7.37 86 7.57
10 21 26.94 7.55 85 7.47
11 22 26.83 7.43 84 7.44
12 23 26.62 7.79 84 7.47
13 24 26.49 7.11 85 7.4
14 1 26.46 6.57 84 7.4
15 2 26.27 6.48 85 7.39
16 3 26.15 6.48 84 7.37
17 4 25.99 5.49 86 7.27
18 5 26.01 5.39 85 7.24
19 6 25.9 5.4 84 7.25
20 7 26,81 5.37 85 7.18
21 8 25,89 5.31 86 7.19
22 9 26.14 6.02 84 7.29
23 10 26.71 6.79 85 7.41
24 11 27.68 7.51 87 7.75
54
Lampiran 6. Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci pada April-2013 (survei-1)
No. Plankton Kelas Genus Stasiun1 2 3 4 5 6
1 Fitoplankton Chlorophyceae Tetraedron 125 175 325 25 100 502 Oocystis 0 25 25 0 0 253 Gleocystis 0 0 0 0 50 04 Cosmarium 750 1225 1200 800 1775 10255 Staurastrum 1650 2050 2750 2450 4400 24756 Scenedesmus 50 25 100 0 50 07 Asterococcus 50 150 75 0 0 508 Crucigenia 25 0 25 25 25 259 Closterium 0 0 50 0 0 010 Arthrodesmus 50 0 0 0 25 011 Bacillariophyceae Synedra 4800 7475 12450 5975 8600 925012 Navicula 100 100 325 0 25 5013 Meridion 0 50 0 0 0 014 Cyanophyceae Microcystis 0 0 0 0 25 015 Chroococcus 25 0 100 100 25 7516 Mougeotia 100 100 100 175 25 10017 Oscillatoria 100 550 2000 75 450 018 Dinophyceae Peridinium 1925 1750 3700 1575 3250 272519 Euglenophycaea Trachelomonas 0 0 25 0 0 250
9750 13675 23250 11200 18825 161001 Zooplankton Ciliata Paramecium 0 25 0 0 25 502 Sarcodina Euglypha 25 0 0 0 0 03 Difflugia 25 0 25 0 0 04 Monogononta Trichocerca 25 0 0 0 0 05 Polyartha 0 25 0 25 25 06 Notholca 0 25 0 0 0 07 Brachionus 25 0 25 25 0 08 Keratella 0 0 0 25 0 09 Copepoda Nauplius 50 25 25 0 0 010 Cyclops 25 0 0 75 25 100
175 100 75 150 75 150
55
Lampiran 7. Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci pada Juni-2013 (survei-2)
No. Plankton Kelas Genus Stasiun
1 2 3 4 5 6
1 Fitoplankton Chlorophyceae Tetraedron 75 100 275 50 75 25
2 Oocystis 25 50 50 0 0 75
3 Gleocystis 0 25 25 25 25 0
4 Cosmarium 550 900 875 900 1625 1350
5 Staurastrum 1075 1800 2075 1675 2450 2175
6 Scenedesmus 75 50 75 25 75 0
7 Asterococcus 100 200 125 0 0 100
8 Crucigenia 0 0 50 50 50 50
9 Closterium 50 75 25 0 0 0
10 Arthrodesmus 50 0 0 0 25 0
11 Bacillariophyceae Synedra 2350 3175 5100 3850 5675 6300
12 Navicula 125 150 375 175 50 50
13 Meridion 0 75 50 75 0 0
14 Cyanophyceae Microcystis 0 0 0 0 50 0
15 Chroococcus 50 25 125 50 75 50
16 Mougeotia 75 100 75 125 25 125
17 Oscillatoria 125 450 700 125 375 0
18 Dinophyceae Peridinium 1575 1325 1725 1475 1850 2125
19 Euglenophycaea Trachelomonas 0 0 75 0 0 200
6300 8500 11800 8600 12425 12625
1 Zooplankton Ciliata Paramecium 0 25 25 0 50 75
2 Sarcodina Euglypha 50 25 0 50 0 0
3 Difflugia 25 50 25 0 25 25
4 Monogononta Trichocerca 25 0 0 25 0 0
5 Polyartha 0 25 0 25 75 50
6 Notholca 50 50 25 0 0 0
7 Brachionus 25 0 0 50 25 50
8 Keratella 50 50 50 25 0 0
9 Copepoda Nauplius 50 25 0 0 0 25
10 Cyclops 0 25 0 25 50 100
275 275 125 200 225 325
56
Lampiran 8. Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci pada Agustus-2013 (survei-3)
No. Plankton Kelas Genus Stasiun
1 2 3 4 5 6
1 Fitoplankton Chlorophyceae Tetraedron 50 0 175 0 100 50
2 Oocystis 0 125 50 50 0 0
3 Gleocystis 0 25 0 25 50 0
4 Cosmarium 325 625 825 600 1275 1075
5 Staurastrum 675 1300 1800 1575 1675 1775
6 Scenedesmus 25 0 50 0 50 0
7 Asterococcus 75 125 75 0 0 50
8 Crucigenia 0 0 50 50 0 0
9 Closterium 0 75 0 75 0 25
10 Arthrodesmus 25 0 25 0 50 0
11 Bacillariophyceae Synedra 1600 2200 3175 2850 3300 4200
12 Navicula 75 75 225 125 75 25
13 Meridion 0 125 100 50 0 75
14 Cyanophyceae Microcystis 0 0 0 0 25 0
15 Chroococcus 50 0 125 0 75 25
16 Mougeotia 0 75 0 75 50 25
17 Oscillatoria 125 225 425 100 200 50
18 Dinophyceae Peridinium 825 775 600 675 2075 1600
19 Euglenophycaea Trachelomonas 25 0 50 0 25 150
3875 5750 7750 6250 9025 91251 Zooplankton Ciliata Paramecium 0 0 0 25 0 75
2 Sarcodina Euglypha 50 0 25 75 0 50
3 Difflugia 0 100 25 0 0 0
4 Monogononta Trichocerca 0 25 0 25 50 25
5 Polyartha 0 25 25 0 125 75
6 Notholca 25 50 25 0 25 0
7 Brachionus 75 0 0 75 25 0
8 Keratella 50 50 50 0 25 50
9 Copepoda Nauplius 0 0 0 25 25 75
10 Cyclops 25 0 25 0 50 50
225 250 175 225 325 400
57
Lampiran 9. Jenis dan kelimpahan plankton (sel/Liter) Danau Kerinci pada Oktober-2013 (survei-4)
No. Plankton Kelas Genus Stasiun
1 2 3 4 5 6
1 Fitoplankton Chlorophyceae Tetraedron 0 25 0 50 25 0
2 Oocystis 50 75 0 0 100 75
3 Gleocystis 75 0 125 75 0 75
4 Cosmarium 475 425 575 450 800 900
5 Staurastrum 575 950 1425 1025 950 1100
6 Scenedesmus 75 0 0 50 100 0
7 Asterococcus 0 50 125 0 50 75
8 Crucigenia 25 25 75 25 25 50
9 Closterium 75 0 50 25 0 75
10 Arthrodesmus 0 0 0 25 25 50
11 Bacillariophyceae Synedra 1175 1350 1700 1825 1900 1625
12 Navicula 75 50 175 50 50 75
13 Meridion 50 0 825 150 25 25
14 Cyanophyceae Microcystis 0 0 25 0 25 0
15 Chroococcus 0 75 75 50 0 50
16 Mougeotia 75 75 25 0 75 0
17 Oscillatoria 175 275 325 50 225 125
18 Dinophyceae Peridinium 625 675 650 875 1175 950
19 Euglenophycaea Trachelomonas 0 50 0 25 75 125
3525 4100 6175 4750 5625 5375
1 Zooplankton Ciliata Paramecium 50 0 50 0 25 25
2 Sarcodina Euglypha 25 0 75 75 0 75
3 Difflugia 25 50 25 50 0 50
4 Monogononta Trichocerca 0 75 0 25 25 25
5 Polyartha 0 25 0 0 75 50
6 Notholca 0 100 25 0 0 75
7 Brachionus 50 0 25 0 0 0
8 Keratella 75 75 50 75 75 100
9 Copepoda Nauplius 75 0 0 25 25 25
10 Cyclops 50 0 25 25 100 25
350 325 275 275 325 450
58
Lampiran 10. Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di Danau Kerinci pada bulan April-2013 (survei-1)
No Suku Familia Genera Stasiun2 3 4 5 6
1 Oligochaeta Tubificidae Branchiura sworbyi 62 62 62 93 622 Immature tubificids without hair setae 558 651 0 0 03 Limnodrilus sp 217 310 0 0 04 Varichaetadrilus angustipenis 527 713 589 186 1555 Naididae Nais sp 217 341 0 0 06 Insecta Chironomidae Chironomus sp. 248 155 124 279 2177 Hirudinea Glossiphoniidae Placobdella sp.1 0 465 310 0 2178 Placobdella sp.2 0 217 0 0 1559 Mollusca Thiaridae Melanoides sp 248 124 620 310 0
10 Melanoides granifera 0 31 0 0 011 Thiara winteri 341 589 217 0 18612 Thiara lineata 0 0 0 186 013 Brotia sp 0 0 0 93 014 Ampullariidae Pomacea canaliculata 0 0 155 0 015 Pila scutata 0 0 217 0 016 Viviparidae Bellamya sumatrensis 31 93 0 0 3117 Bivalvia Corbiculidae Corbicula sp 93 0 372 0 217
Jumlah 2542 3751 2666 1147 1240
59
Lampiran 11. Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di Danau Kerinci pada bulan Juni-2013 (survei-2)
No Suku Familia Genera Stasiun2 3 4 5 6
1 Oligochaeta Tubificidae Branchiura sworbyi 93 0 31 62 932 Immature tubificids without hair setae 279 403 0 93 1553 Limnodrilus sp 279 372 62 0 314 Varichaetadrilus angustipenis 434 589 279 124 2175 Naididae Nais sp 186 217 0 62 936 Insecta Chironomidae Chironomus sp. 155 248 155 465 1557 Hirudinea Glossiphoniidae Placobdella sp.1 62 341 186 0 938 Placobdella sp.2 62 155 0 0 629 Mollusca Thiaridae Melanoides sp 217 217 403 279 0
10 Melanoides granifera 0 62 0 0 011 Thiara winteri 279 434 155 62 6212 Thiara lineata 62 155 31 186 9313 Brotia sp 0 31 0 93 014 Ampullariidae Pomacea canaliculata 0 0 93 0 015 Pila scutata 31 0 93 0 016 Viviparidae Bellamya sumatrensis 31 93 0 0 6217 Bivalvia Corbiculidae Corbicula sp 124 62 186 0 124
Jumlah 2294 3379 1674 1426 1240
60
Lampiran 12. Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di Danau Kerinci pada bulan Agustus-2013 (survei-3)
No Suku Familia Genera Stasiun2 3 4 5 6
1 Oligochaeta Tubificidae Branchiura sworbyi 155 217 62 31 622 Immature tubificids without hair setae 341 341 0 31 1863 Limnodrilus sp 217 248 31 93 624 Varichaetadrilus angustipenis 527 434 217 155 1865 Naididae Nais sp 124 279 0 93 2176 Insecta Chironomidae Chironomus sp. 248 186 248 341 2797 Hirudinea Glossiphoniidae Placobdella sp.1 31 279 279 0 628 Placobdella sp.2 31 93 0 62 319 Mollusca Thiaridae Melanoides sp 279 310 527 372 248
10 Melanoides granifera 155 31 0 0 011 Thiara winteri 93 341 279 93 9312 Thiara lineata 155 93 62 155 12413 Brotia sp 0 31 0 31 014 Ampullariidae Pomacea canaliculata 0 0 31 0 015 Pila scutata 62 62 124 0 016 Viviparidae Bellamya sumatrensis 0 31 0 0 3117 Bivalvia Corbiculidae Corbicula sp 93 31 155 0 93
Jumlah 2511 3007 2015 1457 1674
61
Lampiran 13. Jenis dan kelimpahan organisme dasar (individu/m2) di Danau Kerinci pada bulan Oktober-2013 (survei-4)
No Suku Familia Genera Stasiun2 3 4 5 6
1 Oligochaeta Tubificidae Branchiura sworbyi 186 279 124 62 932 Immature tubificids without hair setae 403 403 0 62 623 Limnodrilus sp 248 155 155 31 934 Varichaetadrilus angustipenis 434 372 279 124 1555 Naididae Nais sp 93 217 0 155 1866 Insecta Chironomidae Chironomus sp. 279 248 279 403 3417 Hirudinea Glossiphoniidae Placobdella sp.1 62 93 372 62 938 Placobdella sp.2 93 155 186 31 629 Mollusca Thiaridae Melanoides sp 217 403 341 434 12410 Melanoides granifera 186 62 0 0 15511 Thiara winteri 62 279 155 62 012 Thiara lineata 62 155 124 93 013 Brotia sp 0 62 0 62 3114 Ampullariidae Pomacea canaliculata 31 0 62 0 6215 Pila scutata 31 0 93 0 016 Viviparidae Bellamya sumatrensis 0 93 0 31 6217 Bivalvia Corbiculidae Corbicula sp 155 93 124 62 31
Jumlah 2542 3069 2294 1674 1550
62
Lampiran 14. Status trofik perairan Danau Kerinci pada bulan April-2013 (survei-1)
Stasiun SD Total-P Khl-a Ln (SD) Ln (TP) Ln (Khl-a) TSI-SD TSI-TP TSI-Khl Rata2 Status Trofik
(Meter) (ug/L) (ug/L) Perairan Danau
1 1.2 80 45 0.1823 4.3820 3.8204 57.37 67.34 68.08 64.26 eutrofik sedang
2 1 85 48 0 4.4427 3.8709 60 68.21 68.57 65.59 eutrofik sedang
3 1.05 61 28 0.0488 4.1109 3.3379 59.29 63.43 63.35 62.02 eutrofik sedang
4 1.1 71 36 0.0953 4.2627 3.5863 58.63 65.62 65.78 63.34 eutrofik sedang
5 1.2 54 25 0.1823 3.9889 3.2185 57.37 61.67 62.17 60.41 eutrofik sedang
6 1 55 26 0 4.0073 3.2649 60 61.94 62.63 61.52 eutrofik sedang
Rata-rata 62.86 eutrofik sedang
Lampiran 15. Status trofik perairan Danau Kerinci pada bulan Juni-2013 (survei-2)
Stasiun SD Total-P Khl-a Ln (SD) Ln (TP)Ln (Khl-
a) TSI-SD TSI-TP TSI-Khl Rata2 Status Trofik
(Meter) (ug/L) (ug/L) Perairan Danau
1 1.25 76 41 0.2231 4.3307 3.7136 56.79 66.59 67.03 63.47 Eutrofik sedang
2 1.25 81 31 0.2231 4.3945 3.4339 56.79 67.52 64.29 62.86 Eutrofik sedang
3 1.5 59 34 0.4055 4.0775 3.5264 54.16 62.95 65.19 60.77 Eutrofik sedang
4 1.15 73 23 0.1398 4.2905 3.1355 57.99 66.02 61.36 61.79 Eutrofik sedang
5 1.25 51 40 0.2231 3.9318 3.6889 56.79 60.85 66.79 61.47 Eutrofik sedang
6 1.3 57 18 0.2624 4.0431 2.8904 56.22 62.45 58.96 59.21 Eutrofik ringan
Rata-rata 61.59 Eutrofik sedang
63
Lampiran 16. Status trofik perairan Danau Kerinci pada bulan Agustus-2013 (survei-3)
Stas SD Total-P Khl-a Ln (SD) Ln (TP) Ln (Khl-a) TSI-SD TSI-TP TSI-Khl Rata2 Status Trofik
(Meter) (ug/L) (ug/L) Perairan Danau
1 1.2 79.7 23.5 0.1823 4.3783 3.1570 57.37 67.29 61.57 62.08 eutrofik sedang
2 1.15 82.7 22.5 0.1398 4.4152 3.1135 57.99 67.82 61.14 62.32 eutrofik sedang
3 1.2 77 19.5 0.1823 4.3438 2.9704 57.37 66.79 59.74 61.30 eutrofik sedang
4 1.2 82 21.5 0.1823 4.4067 3.0681 57.37 67.69 60.69 61.92 eutrofik sedang
5 1.3 72.7 23 0.2624 4.2863 3.1355 56.22 65.96 61.36 61.18 eutrofik sedang
6 1.2 75.3 22 0.1823 4.3215 3.0910 57.37 66.47 60.92 61.59 eutrofik sedang
Rata-rata 61.73 eutrofik sedang
Lampiran 17. Status trofik perairan Danau Kerinci pada bulan Oktober-2013 (survei-4)
Sta SD Total-P Khl-a Ln (SD) Ln (TP) Ln (Khl-a) TSI-SD TSI-TP TSI-Khl Rata2 Status Trofik
(Meter) (ug/L) (ug/L) Perairan Danau
1 1.2 73.3 19.5 0.1823 4.2946 2.9704 57.37 66.08 59.74 61.06 Eutrofik sedang
2 1.1 75.7 17.5 0.0953 4.3268 2.8622 58.63 66.54 58.68 61.28 Eutrofik sedang
3 1.25 72 17.5 0.2231 4.2767 2.8622 56.79 65.82 58.68 60.43 Eutrofik sedang
4 1.2 74.3 17.5 0.1823 4.3081 2.8622 57.37 66.27 58.68 60.78 Eutrofik sedang
5 1.4 76.3 17.5 0.3365 4.3347 2.8622 55.15 66.66 58.68 60.16 Eutrofik sedang
6 1.2 74.3 19.5 0.1823 4.3081 2.9704 57.37 66.27 59.74 61.13 Eutrofik sedang
Rata-rata 60.81 Eutrofik sedang
64
Lampiran 18. Hasil estimasi potensi produksi ikan Danau Kerinci Tahun kegiatan 2013
Sta-
Riset
AprIL-2013 Juni-2013 Agustus-2013 Oktober-2013
Khl-a PPI PPI Khl-a PPI PPI Khl-a PPI PPI Khl-a PPI PPI
(mg/m3) (kg/ha/th) (ton/th) (mg/m3) (kg/ha/th) (ton/th) (mg/m3) (kg/ha/th) (ton/th) (mg/m3) (kg/ha/th) (ton/th)
1 45 500.7 2102.94 41 458.7 1926.54 23.5 274.95 1154.79 19.5 232.95 978.39
2 48 532.2 2235.24 31 353.7 1485.54 22.5 264.45 1110.69 17.5 211.95 890.19
3 28 322.2 1353.24 34 385.2 1617.84 19.5 232.95 978.39 17.5 211.95 890.19
4 36 406.2 1706.04 23 269.7 1132.74 21.5 253.95 1066.59 17.5 211.95 890.19
5 25 290.7 1220.94 40 448.2 1882.44 23 269.7 1132.74 17.5 211.95 890.19
6 26 301.2 1265.04 18 217.2 912.24 22 259.2 1088.64 19.5 232.95 978.39
Rerata 35 392.2 1647.24 31 355.45 1492.89 22 259.2 1088.64 18 218.95 919.59
65
Lampiran 19. Foto jenis ikan yang dominan tertangkap nelayandi Danau Kerinci, Jambi
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan Barau (Hampala macrolepidota)
Ikan Medik (Osteochilus waandersii)
66
Lampiran 20. Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci bulan April-2013 (survei-1)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 27.1 401 B1 46 15.6 73 B12 20.6 171 J1 47 17.5 97 J23 12.6 50 J1 48 14.1 48 B34 20.1 174 J1 49 15.7 74 J25 19.1 143 B1 50 18 113 B16 19.6 145 B1 51 19.2 126 B17 21.2 189 J1 52 20.3 143 B38 20.2 176 J2 53 16.2 82 B29 27.3 396 J1 54 15.5 71 J210 27.4 398 J1 55 26.6 411 J311 21.1 190 J1 56 12.7 36 J212 19.4 150 B2 57 12 35 J213 12.8 55 B1 58 14.3 59 J114 20.5 186 B2 59 16.2 88 B115 14.6 60 J1 60 12.8 40 B116 13.2 42 J2 61 14.2 51 B117 16.3 88 B2 62 14.5 57 J218 11.9 35 B1 63 14 51 B219 12.8 39 J1 64 13.1 40 J220 15.8 80 B1 65 15.9 83 B121 14.5 65 B2 66 14.4 61 J322 12.5 36 B1 67 20.8 177 B223 19.6 153 B2 68 12 30 J124 12.1 34 J1 69 12.6 37 B125 14.7 71 J1 70 12.7 35 J226 15.1 72 B1 71 22.6 230 B327 16.9 99 B1 72 13.3 41 J228 16.3 79 B1 73 13.8 44 B129 15.9 79 B1 74 9 14 B130 15.4 75 B1 75 21.1 139 J231 16.7 91 B2 76 9.2 15 J132 16.1 80 B2 77 19.5 142 B233 19.4 140 B1 78 16.2 83 B234 17 100 J1 79 16.6 90 J235 15.1 66 J1 80 15.5 75 B136 15.4 70 J1 81 16 80 B137 15.1 67 J2 82 16.4 80 B138 12.4 35 B1 83 17 98 J139 15 62 B1 84 15.2 75 B240 16.7 94 B1 85 14.2 52 B141 14.1 50 B1 86 16.7 93 B142 15.3 73 J1 87 14.9 60 B143 18.1 112 J2 88 12.5 35 J144 15.9 79 J2 89 15.2 68 J145 15.4 78 J2 90 15.4 71 J1
67
Lampiran 20. Lanjutan .....................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 15 65 J1 136 13 55 B192 16.9 95 J2 137 13.2 52 B193 15.2 72 B1 138 12.8 40 J194 18.1 110 B2 139 11.7 30 J195 15.8 80 B2 140 14.3 62 B296 15.3 75 J2 141 12.9 56 B197 15.5 78 B1 142 20.3 178 B198 17.5 96 J1 143 12.8 38 B199 14.2 50 B2 144 16 85 J1100 26.5 408 J2 145 14.5 62 B2101 15.6 75 J2 146 20.9 180 B2102 16.3 84 B2 147 12.1 33 B1103 20.3 145 J3 148 12.7 40 J1104 19.4 128 B2 149 12.7 38 J1105 18 115 B2 150 22.6 232 B3106 15.8 75 J2 151 13.4 45 B2107 13.9 50 B1 152 13.8 45 J2108 14.5 55 J1 153 9.2 18 ?109 14.2 53 B2 154 21.2 140 J3110 16.3 82 J2 155 9.3 17 ?111 12 36 B2 156 14.4 60 B1112 20.8 175 J2 157 16.1 85 B2113 20.7 176 B2 158 12.9 40 J1114 21.3 160 J2 159 14.3 53 J1115 9.5 28 J1 160 14 52 J1116 12.6 38 J2 161 27 410 B2117 13.4 42 J2 162 27.5 390 J3118 12.8 36 ? 163 20.5 182 J3119 12.7 35 ? 164 9.7 25 ?120 12.2 34 B1 165 13 40 B1121 9 16 B1 166 21 182 B2122 19.6 130 J3 167 18.1 102 J2123 16.4 85 B3 168 20 124 J2124 15.9 78 J2 169 18.3 110 B1125 20.2 178 B2 170 18.7 120 B2126 27.4 395 J1 171 19.5 116 B2127 19.5 153 B1 172 17.2 86 J2128 16.2 85 J3 173 16.6 82 J1129 20.4 185 J1 174 19 116 B3130 19.6 158 J2 175 18.3 105 J3131 19.1 145 B2 176 17.5 92 B1132 26.9 398 B2 177 17 84 B1133 27 400 J3 178 20.2 150 J3134 27 405 J2 179 18.9 116 J3135 12.5 50 B1 180 18.5 118 B2
68
Lampiran 20. Lanjutan .........................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg181 15.5 68 J1 186 16 65 B1182 16.3 70 J1 187 17.9 100 B2183 17.6 110 J2 188 15.5 66 J1184 18.6 116 J3 189 17 102 J1185 16.1 70 B2 190 18.1 110 J3
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
t-hitung = (b-3)/sb
a 0.0219 n 190
b 2.9598 r2 0.9814
b2 8.76041604 (sx/sy)
sx 0.241468664 sb2 = 0.001015277
sy 0.721458969 sb = 0.031863416
(sy/sx) 2.987795427 t-hitung = 1.262
(sy/sx)2 8.926921511 t-tab(n-2) 1.96
sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.0625 #
b - # 2.8973 Nilai batas bawah
b+ # 3.0223 Nilai batas atas
nilai parameter "b" tidak berbeda dengan 3
69
Lampiran 21. Data panjang-berat ikan barau Danau Kerinci, April-2013 (survei-1)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 27.1 208 J4 46 21.2 102 B22 37.1 466 B4 47 29.5 275 J33 29.3 255 J4 48 15.5 40 B34 25.6 162 J2 49 28.5 240 J15 16.8 49 B1 50 25.3 160 J16 26.7 281 J4 51 17.3 55 B17 22.3 113 J2 52 17.5 58 B18 15.1 34 J4 53 30.1 280 J29 15.2 35 B2 54 22.5 120 J210 29.2 253 J3 55 20.8 100 B211 26.9 205 J3 56 26.2 265 J112 37.3 470 J1 57 17.8 60 B213 25.5 165 J2 58 21.5 110 J214 16.5 46 B1 59 17.5 60 J215 15.2 38 B3 60 28.9 250 J316 30 260 J2 61 17.2 55 B217 15.3 40 B2 62 17.3 55 B218 14.5 35 B2 63 29.4 260 B219 15.8 48 J1 64 26.5 280 J220 20.5 115 B3 65 22.5 118 J121 22.5 125 J2 66 25.4 159 B122 28.3 202 J2 67 16.5 45 B123 26.8 210 B2 68 16.5 50 J324 21.3 92 B1 69 26.4 282 B325 22.5 104 J1 70 17 55 J226 20.9 91 B1 71 17.2 54 B127 22.3 104 B1 72 26.1 275 B128 21.3 86 J2 73 16.8 60 B329 21.4 107 J2 74 20.1 82 J330 19.8 81 J2 75 21.4 105 J331 21.1 94 J2 76 21.2 98 B232 21.3 100 J2 77 21.4 109 J333 20 81 J3 78 22.2 108 B134 18.6 62 J3 79 22.5 110 J235 30.9 289 J3 80 19.5 80 J136 20.3 82 J2 81 19.5 84 B337 29.8 271 J4 82 20.8 93 B338 21.5 100 J2 83 16.9 63 B139 22.4 115 B3 84 25.5 163 B240 26.5 278 J2 85 22.4 106 B141 17 52 B1 86 20.9 85 J242 25.5 165 J2 87 21.5 108 J243 29 252 J3 88 19.9 85 J244 36.8 458 J2 89 21.3 98 J245 27.2 210 J4 90 21.8 110 J2
70
Lampiran 21. Lanjutan ...................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 20.2 85 J3 112 29.8 276 B292 18.8 65 J3 113 38.4 468 J393 31 285 J3 114 27.6 248 J294 29.7 276 J3 115 16.8 50 B195 20.4 83 J2 116 20 82 J296 38.2 470 B3 117 26.9 205 J397 29.5 260 B3 118 37 465 B298 16.9 52 B1 119 25.4 158 J299 26.3 260 J3 120 16.5 45 B1100 27.2 245 J2 121 26.5 278 J2101 25.2 167 B2 122 22.5 115 J2102 21.9 112 J3 123 29.4 260 B3103 20.8 86 J2 124 16.8 52 B1104 18.7 63 B2 125 16.7 53 B2105 20.5 85 J2 126 14.8 33 J3106 17 55 B2 127 14.9 34 B1107 17 54 B1 128 15.2 36 J3108 29.8 272 J2 129 15.3 40 J3109 21.6 110 B3 130 21.7 105 J2110 20.3 90 J3 131 20.2 85 J2111 27.1 240 B3
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
t-hitung = (b-3)/sb
a 0.0129 r2 0.9737b 2.9371 (sx/sy)b2 8.62655641 sb2 = 0.00180177sx 0.23709876 sb = 0.04244721sy 0.705701836 n 131(sy/sx) 2.976404581 t-hitung = 1.482(sy/sx)2 8.858984232 t-tab(n-2) 1.96
sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.0832 #
b - # 2.8539 Nilai batas bawah
b+ # 3.0203 Nilai batas atas
nilai parameter "b" tidak berbeda dengan 3
71
Lampiran 22. Data panjang-berat ikan medik Danau Kerinci April-2013 (survei-1)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 20.2 77 B3 46 13.9 27 J12 17.2 47 J3 47 14.2 28 B13 15.3 38 J4 48 13.1 27 J24 17.8 51 J1 49 14.2 30 J25 17.1 46 J2 50 15.8 43 J36 20.4 74 B1 51 12.8 22 J17 16.5 31 B1 52 14.1 25 J28 16.7 49 J2 53 13.9 24 J49 15.4 35 J4 54 14.5 30 B1
10 13.1 20 B1 55 14.7 28 J211 16.4 44 J1 56 12.2 30 J412 16.8 49 J1 57 15.7 37 J313 15.4 34 J4 58 13.6 23 J414 15.3 34 B2 59 13.8 27 J215 17.5 52 J1 60 12.8 21 J216 19.1 55 B3 61 13.1 31 J217 16.2 44 J2 62 12.7 20 B118 17.3 45 J3 63 13 25 J319 15.8 37 J4 64 12.2 17 J320 14.5 31 J4 65 12.8 22 J221 13.9 25 J3 66 13.7 27 J122 14.3 26 J3 67 13.9 29 J323 14.1 34 J2 68 12.5 21 J324 11.8 15 J1 69 12.3 22 J325 12.7 18 J1 70 12.9 22 B126 12.3 16 J3 71 12.6 22 J227 14.3 29 J4 72 13.7 24 J328 11.1 13 B1 73 12.1 21 J429 11.8 16 B1 74 12 18 J330 13.7 21 J2 75 13.1 25 J231 12 16 J2 76 15.2 32 J232 12.7 18 J4 77 13.4 21 B133 11.3 13 J2 78 10.8 13 B134 14.9 33 J4 79 11.7 18 B135 11.5 14 J1 80 10.2 13 J236 13.4 23 J1 81 13 25 J237 10.6 11 B1 82 12.2 21 B138 11.1 13 B1 83 14.2 32 B139 11.2 13 B1 84 13.1 28 J140 10.6 11 B1 85 14.1 29 J141 9.7 8 J1 86 14 28 J142 10.6 11 B1 87 14.1 30 J243 11.3 13 B1 88 14.6 32 B244 11 11 J1 89 13.8 26 J345 14.1 27 B1 90 14.1 27 J2
72
Lampiran 22. Lanjutan .....................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 12.9 23 J1 136 15.3 40 J392 15.7 44 B1 137 13.4 28 B293 13.9 29 J2 138 12.2 24 B194 13.6 24 J3 139 16.4 48 J195 15.7 38 J3 140 16.8 53 J196 12.1 30 J3 141 15.4 37 J497 14.6 33 B2 142 15.3 36 B298 13 26 B1 143 17.5 56 J199 15.3 35 J3 144 19.1 60 B3
100 13.4 26 B2 145 16.2 45 J2101 12.2 22 B1 146 17.3 48 J3102 11.1 18 B1 147 15.8 38 J4103 10.5 12 B1 148 14.5 34 J4104 10.2 12 B1 149 20.2 80 B3105 15.5 45 B3 150 17.2 50 J3106 10.6 13 B1 151 15.3 40 J4107 9.7 10 J1 152 17.1 46 B2108 10.6 15 B1 153 20.3 75 J2109 11.4 15 B1 154 16.4 50 J1110 10.9 13 J1 155 16.6 50 J2111 14.2 30 B1 156 15.3 36 B1112 13.9 29 J1 157 13 20 B1113 14.2 32 B1 158 17.5 55 B2114 13.1 26 J2 159 19 60 J2115 14.2 34 J2 160 16.3 45 J3116 15.8 42 J3 161 17.2 48 B2117 12.8 23 J1 162 15.9 40 B1118 14.1 26 J2 163 14.5 30 B1119 16.3 44 J2 164 13.8 25 B1120 16.7 49 J2 165 12.1 18 B1121 15.3 34 J3 166 12.7 20 B1122 15.2 34 B1 167 15.8 45 J1123 17.4 52 J1 168 14 30 J1124 19 55 B2 169 12.2 28 J1125 16.1 44 J3 170 10.5 15 B1126 17.2 45 J2 171 20.4 78 J2127 15.7 37 J3 172 16.1 52 J2128 14.4 31 J2 173 17.2 54 B2129 13.8 25 B2 174 19.2 68 B3130 14.3 26 B3131 14 34 J2132 11.8 15 J1133 14.1 29 J2134 13.9 28 J4135 14.5 34 B1
73
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0174 rb 2.7974 r2 0.9341
b2 7.8254468 (sx/sy)sx 0.1630768 sb2 = 0.003208611sy 0.4720031 sb = 0.056644603
n 174(sy/sx) 2.8943614 t-hitung = 3.577
(sy/sx)2 8.3773279 t-tab(n-2) 1.96
t-hitung = (b-3)/sb
r = b*(sx/sy)
# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.111023421 0.111
b - # 2.6864 Nilai batas bawahb+ # 2.9084 Nilai batas atas
nilai parameter "b" berbeda dengan 3
74
Lampiran 23. Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci bulan Juni-2013 (survei-2)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 17.4 122 J1 46 23.4 250 J12 18.9 140 J1 47 23.5 262 J23 9.4 14 B1 48 24.4 300 J14 18.4 145 B1 49 21.6 186 J15 19.2 139 J2 50 25.4 362 B16 24.2 318 J3 51 20.5 172 J27 18.5 133 J2 52 23.5 275 B28 23.2 210 B1 53 25.1 304 J39 18.6 132 B1 54 22.4 232 J110 21.8 210 B1 55 22.2 250 B211 24.1 305 J4 56 23.8 281 B112 21 175 J3 57 23.5 276 J413 21.8 223 B2 58 20.5 191 J214 21.7 180 B1 59 22.3 240 B115 18.7 142 J1 60 22.7 256 B216 23.3 218 J1 61 24.8 400 B217 21.7 205 J1 62 26.3 426 J318 20.8 169 B2 63 22.7 255 J419 18.3 128 B1 64 26.7 420 J320 21.7 185 J2 65 19.7 145 J121 21.6 175 J2 66 19.5 138 J122 27.8 415 J1 67 19.8 172 J123 23.2 210 J1 68 17.4 119 B124 19.1 126 J1 69 13.4 54 J125 20.7 189 J2 70 19.5 142 J126 21.9 235 J1 71 13.8 149 B127 19.5 174 B2 72 19.8 150 J128 23.5 274 B1 73 16.6 93 J129 22.4 265 J2 74 14.7 59 J130 21 201 J1 75 11.8 32 B131 18.3 131 J1 76 12.3 34 J132 23.7 298 J1 77 14.5 59 J133 24 319 B1 78 23.2 265 J134 20.1 195 B1 79 13.5 50 J135 23 258 J1 80 14.9 65 B136 25.1 341 J2 81 16.9 95 J137 23.7 291 J2 82 14.6 67 J138 20.8 192 B1 83 11.1 31 J139 23 271 B2 84 16.4 90 B240 24.3 357 J2 85 9.3 16 J141 23.9 282 J1 86 10 20 B242 21.3 221 J1 87 9.5 16 J243 22 227 B1 88 16.6 91 J144 22.3 212 J2 89 19.2 164 J245 20.1 182 J2 90 19.4 153 B2
75
Lampiran 23. Lanjutan ...................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 12.2 30 J1 136 25.1 345 B192 12.1 35 J1 137 17.2 120 J193 19.5 138 J2 138 21.7 178 J294 12.5 39 J1 139 19.2 150 J195 13.3 45 J1 140 19.1 152 J196 16.5 92 J1 141 22.9 240 B297 15.6 78 B2 142 24.2 310 J498 12.7 39 B1 143 21.6 180 J299 16.4 80 B2 144 24.3 312 J4
100 18.8 137 J2 145 22.3 215 J3101 17.4 156 J2 146 13.9 50 J1102 12.8 42 B2 147 13.8 50 J1103 14.5 62 B1 148 26.8 425 J4104 12.8 43 J1 149 26.5 420 B2105 18.1 137 B2 150 10.2 20 J1106 15.1 66 B1 151 17.3 115 J2107 13 46 B1 152 23 242 J2108 11.7 30 B1 153 21.5 190 J1109 22.1 228 J2 154 17.3 112 J1110 20.9 176 J1 155 19.4 155 J1111 22 215 B2 156 19.3 150 J1112 22.9 247 B2 157 23 228 B1113 26.7 415 J4 158 25.2 350 B2114 21.1 265 J2 159 21.6 175 J1115 29.1 545 B3 160 19 150 J1116 22.3 230 J1 161 17.4 118 J1117 20.4 182 B1 162 21.5 180 B1118 22.3 242 B2 163 10.5 20 J1119 19.8 193 B1 164 10.3 20 J1120 24.5 305 J3 165 26.7 410 B3121 23 245 J2 166 10.5 20 J1122 20.5 180 J1 167 22.4 220 J1123 20.4 167 J1 168 25.1 345 J2124 27.5 430 J4 169 19.3 158 J1125 24 280 B2 170 14 60 B1126 22.4 245 J2 171 24.1 300 B2127 19.6 160 J1 172 19.3 155 J1128 12.3 30 J1 173 25.1 348 B2129 12.2 30 B1 174 23 242 B1130 19.5 145 B1 175 22.8 240 B1131 12.6 40 J2 176 21.6 190 J1132 13.3 42 J1 177 17.3 115 J1133 18.9 141 J1 178 17.3 120 J2134 23.3 220 J2 179 22.8 235 J1135 24.2 308 J1 180 22.9 240 J1
76
Lampiran 23. Lanjutan ...................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg181 22.1 225 B2 193 22.2 250 J1182 20.9 168 B1 194 23.7 280 B1183 22 210 J2 195 23.5 275 B2184 22.8 235 J2 196 20.5 188 B1185 26.7 398 J1 197 22.3 237 J1186 21.1 245 B1 198 22.7 255 J1187 32.2 635 J4 199 24.8 410 J4188 30.6 575 J4 200 26.3 430 J4189 29.1 540 J3 201 22.7 250 B3190 23.5 272 B2 202 22.3 225 B2191 25 300 J3 203 20.4 185 J1192 22.4 232 J1 204 22.3 240 J1
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0159 r2 0.9783
b 3.0897 sb2 = 0.001050211
b2 9.54624609 sb = 0.032406964
sx 0.253285862 n 204
sy 0.791225013 t-hitung = 2.767923556
t-tab(n-2) 1.96
(sy/sx) 3.12384199
(sy/sx)2 9.75838878
t-hitung = (b-3)/sb# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.06351765 0.0635
b - # 3.0262 Nilai batas bawahb+ # 3.1532 Nilai batas atas
nilai parameter "b" berbeda dengan 3
77
Lampiran 24. Data panjang-berat ikan barau Danau Kerinci Juni-2013 (survei-2)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 30.2 324 B2 46 24.9 155 J12 25.2 170 J4 47 13 25 B13 27.1 225 J4 48 12.8 20 J14 26.4 198 J4 49 12.9 20 J15 23.4 130 J2 50 13.1 25 B16 25.4 169 J2 51 28.6 240 B27 24.3 151 J2 52 19.3 72 J18 22.6 121 B1 53 34.7 430 B19 20.1 84 J1 54 30 328 J210 23.8 136 J2 55 29.2 246 J211 24.8 149 J2 56 25.6 172 J112 26.9 180 J3 57 26.3 195 J113 26.2 197 J4 58 20.4 90 B114 22.1 107 B1 59 21.9 105 B215 25 166 J3 60 23.5 130 B216 12.8 20 J1 61 25.2 178 J117 28.5 243 J2 62 24.7 165 J118 27.4 215 J1 63 29 240 J319 27.7 226 J1 64 29.3 258 B220 29 237 B2 65 25.4 180 B121 27.3 198 B1 66 22.1 100 J122 25.2 175 B1 67 26.7 185 J223 25.5 165 J1 68 30.5 324 J224 30.2 255 J2 69 34.5 420 J425 25.6 209 J2 70 26 188 J126 34.5 439 J4 71 26.2 192 J127 19.2 68 J1 72 24.3 160 J128 25.4 170 J1 73 22.4 110 B129 25 160 J2 74 24.2 158 B230 25.3 174 J4 75 25.6 180 J231 26.1 173 B1 76 30.8 320 J132 26.3 181 B1 77 25.8 192 J133 24.4 158 J3 78 12 20 J134 22.4 136 J1 79 12.9 25 J135 24.3 158 J2 80 24.8 174 J136 25.7 178 J2 81 22 96 J137 30.9 262 J2 82 26.1 193 B138 25.7 185 J2 83 26.8 198 J239 11.9 18 J1 84 24.7 163 J140 27.2 220 J1 85 23.7 135 B141 26.3 194 J2 86 20 86 B142 26.8 186 B2 87 22.5 105 J143 30.3 328 B1 88 26.9 215 J244 30.5 330 B2 89 36.8 458 J445 22.2 105 J2 90 29.2 260 J4
78
Lampiran 24. Lanjutan ...................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 25.5 190 J3 136 21.6 100 J392 16.7 50 J1 137 29.7 275 B293 26.8 218 B1 138 20.3 83 J194 28.2 232 B2 139 30.8 290 B295 22.4 125 B1 140 18.5 64 B396 20.5 102 J1 141 19.9 83 J297 15.7 50 J1 142 21.2 100 J298 14.6 38 J1 143 21 95 B199 15.2 42 J1 144 19.8 82 J2
100 29.7 266 J1 145 21.3 108 B2101 15.1 40 J1 146 21.3 87 B1102 16.4 48 B1 147 22.2 105 B1103 25.4 170 J2 148 20.8 92 J1104 37.2 474 J3 149 22.4 109 J1105 26.8 220 J4 150 21.2 95 J2106 29.1 260 J1 151 17.4 56 J2107 22.4 130 J1 152 17.7 60 J2108 26.6 218 B2 153 30.3 284 B1109 16.8 52 B1 154 22.6 122 B2110 25.8 183 J1 155 21 100 J1111 29.2 256 B2 156 26.4 269 J2112 26.9 220 B2 157 17.8 64 B1113 28.2 235 B2 158 21.5 112 B2114 22.4 130 J1 159 17.5 64 J1115 20.6 115 J3 160 20.8 90 J1116 15.9 50 B1 161 18.6 65 J2117 14.4 40 J2 162 20.5 86 J1118 15.2 42 J2 163 16.9 58 J1119 30.1 275 B2 164 17 54 B1120 15.1 38 J3 165 29.8 275 B2121 16.4 48 J1 166 22.3 105 J2122 25.4 170 B2 167 20.9 88 B1123 37.2 472 B1 168 21.4 110 B2124 26.8 218 B2 169 19.8 92 J1125 29.1 256 B2 170 38 472 J3126 15.3 38 J2 171 29.5 255 J3127 15.2 35 J1 172 17 58 B1128 22.4 112 J2 173 26.3 263 B2129 26.8 284 J1 174 27.1 242 J2130 16.9 53 J2 175 25.2 165 J2131 25.7 172 B1 176 22 115 J1132 29.4 265 J2 177 20.2 86 J1133 37.2 468 J3 178 21.8 108 J2134 27.1 210 B2 179 15.4 45 B1135 26.7 215 B1 180 15.2 38 B1
79
Lampiran 24. Lanjutan ...................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg181 14.9 35 B1 207 20.5 85 B1182 14.8 35 J1 208 28.5 245 J1183 16.7 52 J1 209 25.2 163 J1184 27.5 245 J3 210 17.4 58 B1185 16.8 52 J1 211 17.6 62 B1186 20.1 85 J1 212 30.2 296 J2187 26.8 205 J2 213 22.5 120 J2188 37 468 J3 214 21 110 B2189 25.3 160 B2 215 21.5 110 J2190 16.5 47 J1 216 17.8 70 J2191 29.5 268 J2 217 28.8 258 J3192 17.6 60 B1 218 22.5 118 J2193 30.2 289 B2 219 19.6 83 J1194 29 264 J3 220 19.5 80 J1195 15.6 40 B1 221 20.8 95 B2196 36.5 448 J2 222 25.7 165 B2197 17 55 J1 223 31.2 328 J3198 20 82 J1 224 37.9 460 J3199 22.3 110 B2 225 18.7 65 B2200 19.6 86 B1 226 29.5 286 J2201 25.6 165 J2 227 21.8 112 B1202 26.3 260 J3 228 20.2 87 J3203 18.9 72 B1 229 16.5 50 J3204 22.5 112 J2 230 17 58 J2205 21 94 J2 231 26.3 264 B2206 21.8 112 B1
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0141 r2 0.9857
b 2.9103 sb2 = 0.000536239
b2 8.46984609 sb = 0.023156824
sx 0.245932051 n 231
sy 0.720905867 t-hitung = 3.8736
(sy/sx) 2.931321325 t-tab(n-2) 1.96
(sy/sx)2 8.59264471 t-hitung = (b-3)/sb
# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.045387376 0.0454
b - # 2.8649 Nilai batas bawah
b+ # 2.9557 Nilai batas atas
nilai parameter "b" berbeda dengan 3
80
Lampiran 25. Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci Agustus-2013 (survei-3)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 24 310 j2 46 11.8 30 j12 22.9 258 j2 47 11.5 23 j13 21.9 218 b2 48 21 208 b14 24.4 330 j2 49 32.9 722 b25 20.2 171 b1 50 25.1 277 j26 18.9 154 j1 51 29.6 468 b27 17.2 91 b1 52 22.6 228 b18 23.9 310 b2 53 15.8 80 j19 21.8 220 b1 54 11.5 21 j2
10 23.2 262 b2 55 25.3 295 b211 27.7 410 j1 56 15.9 82 b112 21.5 175 j2 57 22.4 220 b213 21.7 190 j1 58 19.5 143 b114 18.4 130 b1 59 19.8 151 b115 20.8 172 b1 60 14.7 60 j216 21.8 215 j1 61 12.3 35 j217 23.3 245 b1 62 14.5 60 b218 24.1 320 b2 63 23.2 270 j119 22.5 275 j2 64 14.9 67 j120 21.2 215 j1 65 14.6 68 b121 18.4 140 j1 66 16.4 92 b122 24 320 j2 67 10.5 24 b223 20 195 b1 68 9.6 18 j324 23 264 b1 69 16.5 90 j125 19.6 145 b1 70 19.2 168 j126 26.7 415 b2 71 17.4 120 b227 22.6 250 b2 72 13.5 55 b128 26.3 420 j3 73 14.6 64 j229 24.7 395 j2 74 12.9 45 b130 22.7 258 j1 75 18.2 139 b131 22.3 240 j1 76 15.2 70 b232 21 200 j1 77 13.1 48 b133 23.4 275 b2 78 11.8 32 b134 23.8 285 b1 79 19.5 155 b135 22.2 252 b1 80 12.3 32 j236 25 308 b2 81 12.2 35 j137 23.5 289 b1 82 19.6 140 j238 24.3 304 b1 83 12.6 40 b239 16.5 90 j1 84 13.4 47 b240 29.7 470 j3 85 16.7 95 j241 16.4 90 b1 86 15.6 80 j142 17.5 122 b1 87 12.8 41 b143 13.5 55 j1 88 16.5 82 j244 19.3 170 j1 89 18.9 140 j145 12 35 j1 90 17.5 160 j1
81
Lampiran 25. Lanjutan ......................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 12.8 40 b1 136 16.7 95 j192 14.5 61 b1 137 27.8 418 j293 18.2 140 b2 138 21.5 176 j194 15.1 65 j1 139 21.7 180 b195 13 47 b2 140 18.2 125 b196 11.8 31 b1 141 20.9 170 b297 21.7 181 b1 142 21.7 210 j198 21.9 227 b2 143 23.3 225 j299 21 175 j3 144 18.7 140 b2
100 24.1 306 j3 145 21.6 183 j2101 21.8 212 b1 146 21.8 225 b1102 18.6 135 b1 147 21.2 180 j3103 23.2 213 b1 148 24.1 310 j2104 18.5 135 j2 149 21.8 212 j3105 24.2 320 j3 150 18.5 135 j1106 19.2 140 j2 151 23.8 290 j2107 18.4 145 b1 152 20.9 196 b1108 9.5 15 b1 153 23.1 278 b1109 19 140 j1 154 24.4 360 b2110 17.5 125 j1 155 24 285 j2111 29.4 457 j2 156 21.3 220 j3112 25.2 280 j2 157 22 229 b2113 25.1 283 j3 158 22.4 215 b1114 21.6 215 j1 159 22.2 220 b1115 24.3 305 b1 160 23.5 265 b2116 18.4 140 b1 161 22.3 242 b1117 19.3 142 b2 162 22.8 260 b2118 21.5 210 b2 163 24.7 400 b1119 21.5 218 b1 164 26.4 430 j2120 29.3 455 b1 165 22.9 260 j1121 16.9 90 j1 166 26.7 432 b1122 9.5 18 j2 167 19.8 150 b2123 9.6 20 b2 168 24.4 305 j2124 9.2 16 j1 169 21.6 185 b1125 16.5 92 b2 170 25.5 365 j1126 11.2 32 j1 171 20.5 175 b2127 14.6 68 b1 172 23.6 275 j1128 17 98 j1 173 25.2 310 j1129 15 70 j1 174 22.4 235 j2130 13.5 48 b1 175 19.5 140 j2131 23.3 265 b2 176 19.8 175 j1132 14.5 60 j1 177 17.4 120 b1133 12.3 35 j1 178 13.3 55 b2134 11.9 30 b1 179 13.4 56 b1135 14.8 58 j1 180 19.5 145 j1
82
Lampiran 25. Lanjutan ......................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg181 16.6 95 j2 190 24.6 308 b2182 14.7 60 j1 191 23.1 246 b2183 11.9 30 b1 192 20.2 183 b1184 12.3 35 j1 193 20.5 170 j2185 29.2 548 j3 194 27.6 430 j3186 22.3 232 j1 195 24.1 280 j2187 20.4 185 j1 196 22.5 245 b1188 22.4 240 j1 197 19.7 162 b1189 19.7 195 j2 198 12.4 32 j1
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0167 r2
b 3.0716 sb2 = 0.00065366
b2 9.43472656 sb = 0.02556669
sx 0.268059354 n 198
sy 0.828942645 t-hitung = 2.8005186
t-tab(n-2) 1.96
(sy/sx) 3.092384694
(sy/sx)2 9.562843098
t-hitung = (b-3)/sb
# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.05011072
b - # 3.0214893 Nilai batas bawah
b+ # 3.1217107 Nilai batas atas
nilai parameter "b" berbeda dengan 3
83
Lampiran 26. Data panjang-berat ikan barau Danau Kerinci Agustus-2013 (survei-3)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 18.2 68 b1 46 12.5 19 j12 20 82 j2 47 10.6 15 j13 16.4 43 j1 48 10.6 16 j14 10.4 15 j1 49 27.6 207 j45 12.3 16 b1 50 26.1 196 j46 14.3 26 j1 51 28.2 209 j37 17.9 60 j2 52 27.1 207 j48 16.4 43 j1 53 28.5 254 j49 20.6 90 j1 54 27.5 222 j3
10 18.7 70 j1 55 28.7 244 j411 19.7 80 j2 56 17.9 59 b112 16.1 41 b1 57 11.4 21 b313 16.3 49 j1 58 11.1 12 j214 11.7 16 b1 59 16.4 25 b115 12.3 21 j1 60 11.4 16 b216 11.7 17 b1 61 14 31 j117 14.6 30 b1 62 15.6 37 j118 14.7 30 b1 63 16.8 50 b119 11.3 16 j1 64 12 18 b220 11.5 15 j1 65 12.8 25 b121 12.9 21 j1 66 12.4 21 b322 11.7 21 j1 67 10.9 14 b323 10.6 16 b1 68 27.2 212 b124 15 39 j2 69 26.9 205 b225 13 21 j1 70 27.5 210 j226 12.4 18 b1 71 17.8 62 j127 14.7 31 b1 72 28.5 260 b228 16.1 51 j1 73 25.1 168 b129 12.9 20 j2 74 22.2 110 j330 13.2 22 j2 75 12.9 23 j331 10.5 14 j1 76 26.3 198 j132 10.5 13 j1 77 27 195 j233 10.1 9 b1 78 24.9 150 b134 11.4 12 j1 79 23.8 140 b235 11.1 17 j1 80 20.2 88 b136 12.7 17 b1 81 22.7 125 j237 11.6 10 j1 82 24.4 155 j138 10.8 15 b1 83 25.5 175 j239 10.5 10 b1 84 23.4 131 b140 9.7 6 b1 85 26.4 195 b241 11.4 14 j1 86 27.1 228 b242 11.2 11 j1 87 30.1 325 j343 9.8 10 j1 88 19.3 70 j144 9.7 10 j1 89 34.2 425 j345 16.2 53 b1 90 25.6 210 b2
84
Lampiran 26. Lanjutan ...............................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 30.1 258 j1 136 16.7 52 j192 25.2 180 j2 137 15.4 43 j193 27.2 196 j1 138 25.4 190 b294 29.1 236 b2 139 36.7 455 b295 27.6 228 b2 140 26.8 214 b296 28.4 245 j3 141 24.1 156 j297 12 20 b1 142 25.5 182 j398 25.8 190 j1 143 30.7 315 b299 30.8 265 b 144 25.8 195 b2
100 31 262 j1 145 12.2 25 j1101 24.3 160 b1 146 13 30 j1102 22.5 138 j1 147 24.9 180 b2103 26.2 183 j1 148 26.1 195 j1104 25.3 176 b1 149 24.6 165 b1105 24.9 159 b1 150 22.4 110 b1106 13 20 j2 151 37.4 470 j3107 28.9 260 j1 152 26.8 220 b1108 19.3 78 b1 153 15.9 50 j1109 34.8 432 b1 154 27.2 195 j1110 35.1 447 b2 155 25.1 178 j1111 29.3 248 j3 156 25.6 170 b1112 26.4 197 j2 157 30.3 260 b2113 22 110 j1 158 25.6 193 b2114 25.2 180 b1 159 34.4 430 j3115 28.8 236 b2 160 28.4 240 j4116 20.5 92 b1 161 27.5 218 b2117 29.1 255 j1 162 22.5 140 b1118 25.7 182 j3 163 24.3 155 j1119 16.7 52 j2 164 26.2 185 b2120 26.5 218 j3 165 31.1 270 b2121 22.3 130 b1 166 12 20 j1122 29 260 b2 167 12.3 25 j1123 26.7 220 b1 168 28.6 255 b1124 37.1 470 b1 169 25.5 185 b1125 25.3 170 j1 170 25.5 192 b2126 16.3 45 j2 171 25.1 174 b2127 15.1 40 b1128 29.6 268 b2129 15.1 42 j2130 14.5 38 j1131 15.6 50 b2132 20.4 103 b2133 22.3 125 j1134 28.1 230 j3135 26.7 220 b2
85
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0121 r2
b 2.9489 sb2 = 0.002206
b2 8.69601121 sb = 0.046966
sx 0.380174461 n 171
sy 1.144873806 t-hitung = 1.088
t-tab(n-2) 1.96
(sy/sx) 3.011443226
(sy/sx)2 9.068790304
t-hitung = (b-3)/sb
r = b*(sx/sy)# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.092053
b - # 2.856846884 Nilai batas bawah
b+ # 3.040953116 Nilai batas atasnilai parameter "b" tidak berbeda dengan 3
86
Lampiran 27. Data panjang-berat ikan medik Danau Kerinci Agustus-2013 (survei-3)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 15.8 45 j2 46 15.8 44 b22 14.2 30 b1 47 16.3 50 j33 13.4 24 j1 48 16.7 52 j34 14.9 35 j1 49 17.8 53 j25 12.7 20 b1 50 17.2 49 j16 13.7 23 b1 51 20.5 78 b27 12.7 18 b1 52 16.4 32 j18 14.3 28 j2 53 16.8 50 b19 13.9 25 j1 54 15.3 35 j1
10 14.5 32 j2 55 15.2 34 j111 15.8 39 b1 56 14 27 b112 17.3 48 b2 57 14.4 30 b113 16.2 45 b2 58 12.8 20 j114 19.1 57 b2 59 13.5 26 j115 17.5 54 j2 60 14.1 28 j116 15.3 35 j2 61 13.9 28 b117 15.3 36 j1 62 14.2 29 b118 16.8 52 b1 63 13.2 27 b119 16.4 48 b1 64 14.2 31 j120 13.1 21 j1 65 15.8 44 b221 16.5 38 j1 66 18.9 55 b222 20.4 76 b2 67 14.4 32 j223 17.2 50 b2 68 20.3 82 j324 17.8 55 j2 69 20.3 78 j325 20.2 80 b3 70 16.7 51 b226 17.3 50 b2 71 15.3 38 j127 14.1 27 j1 72 17.4 53 b128 13.4 26 j1 73 13.9 29 j129 15.3 36 b1 74 15.6 41 b230 13.9 25 b1 75 20.2 76 b231 14.6 34 j2 76 17.5 52 j332 15.7 39 j1 77 20.6 82 j333 13.6 24 j1 78 16.9 53 b234 13.9 30 b1 79 14.5 35 j135 14.1 29 b1 80 14.3 31 j136 13.8 28 j1 81 19.2 60 b237 14.6 34 b2 82 19.3 58 b338 14 30 b1 83 17.3 52 j239 13.1 29 b1 84 15.9 46 j240 15.5 46 j2 85 14 31 b141 10.6 14 j1 86 19 54 j342 13.9 30 j2 87 14.2 30 j143 14.2 33 j1 88 16.5 34 b144 13.1 26 j1 89 15.3 36 j145 14.2 35 b1 90 13.3 29 j1
87
Lampiran 27. Lanjutan .....................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 19.2 69 b3 110 11.2 14 j192 17.1 54 b2 111 10.7 12 j193 16.2 52 b2 112 11 12 j194 20.4 80 j3 113 11.7 17 b195 12.3 28 j1 114 10.2 12 b196 14 30 j1 115 12.9 24 b197 15.9 48 b2 116 11.1 17 j198 12.8 20 b1 117 10.5 12 b199 12.1 18 b1 118 10.5 14 j1
100 13.9 26 j1 119 11.9 17 j1101 14.6 32 b1 120 12.2 22 b2102 16 41 j2 121 11.3 13 j1103 15.9 42 j2 122 11 11 j1104 15.8 40 b2 123 11.1 12 j1105 17.1 49 b2 124 12 17 b1106 16.3 44 j2 125 12.7 20 b1107 17.5 54 b2 126 13 25 j2108 11.8 16 j1 127 10.4 12 j1109 12.8 19 b1 128 10.6 13 j1
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0175 r2
b 2.7989 (sx/sy)
b2 7.83384121 sb2 = 0.003011545
sx 0.17155606 sb = 0.054877549
sy 0.49165992 n 128
(sy/sx) 2.86588484 t-hitung = 3.665
(sy/sx)2 8.21329592 t-tab(n-2) 1.96t-hitung = (b-
3)/sb
r = b*(sx/sy)
# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.107559995
b - # 2.691340005 Nilai batas bawah
b+ # 2.906459995 Nilai batas atas
nilai parameter "b" berbeda dengan 3
88
Lampiran 28. Data panjang-berat ikan nila Danau Kerinci Oktober-2013 (survei-4)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 18.9 110 b2 46 22.2 255 j32 19.1 115 b2 47 23.5 280 b43 22.1 220 j2 48 29.5 470 j44 18.1 110 b2 49 25.4 295 b25 15 65 j1 50 25.6 300 b46 18.3 110 b2 51 17.5 120 b37 16.8 85 j2 52 13.5 60 b18 17.6 100 j2 53 19.6 145 b19 16.6 85 j2 54 15.7 80 j2
10 14.6 65 j2 55 16.5 85 j111 13.7 50 b1 56 17.6 155 b212 12.2 35 j1 57 18.3 150 b413 11.4 35 j1 58 21.6 180 b414 10.7 25 j1 59 21.9 225 j215 9.5 20 j1 60 24.2 305 j116 10.4 20 b1 61 24.1 310 j317 10.3 20 b1 62 29.4 455 j418 10.7 20 b1 63 21.5 215 j219 10.8 25 b1 64 29.3 455 b220 10 20 b1 65 16.5 90 b121 8.2 10 j1 66 17.1 95 b122 23.1 260 j2 67 15.2 75 j123 27.5 405 j4 68 14.8 55 j124 21.5 175 b4 69 24.1 300 j225 21.6 190 j3 70 23.4 260 j226 18.5 130 b4 71 22.2 220 b227 20.8 175 b4 72 22.5 225 b128 21.7 215 j3 73 22.1 230 b229 23.2 245 j2 74 18.1 125 j130 24.2 320 b4 75 20.8 170 j231 22.4 275 b1 76 21.6 210 j232 21.2 215 b2 77 23.4 225 b233 18.5 140 j2 78 18.8 140 j134 24 315 j3 79 21.5 180 j135 19.9 190 b4 80 21.8 220 b136 22.8 255 j4 81 21.2 180 j137 21.1 210 b2 82 24.2 310 j338 12 30 b1 83 21.9 215 b239 19.4 175 b1 84 18.6 135 j140 17.6 125 b1 85 23.9 285 j241 16.4 90 j2 86 20.8 195 j142 24.8 315 b4 87 23.2 275 b243 23.5 290 j3 88 24.3 355 b244 19.6 145 j2 89 23.9 280 j345 22.5 245 b2 90 21.4 220 j2
89
Lampiran 28. Lanjutan ...................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 22.2 225 j1 113 24.2 280 j292 23.6 260 j2 114 27.6 425 j493 16.8 95 j1 115 20.4 165 b194 25.5 360 b2 116 20.2 180 j295 20.4 175 j1 117 23.1 240 b296 23.7 275 j2 118 24.5 305 b397 25.1 305 j3 119 19.7 190 j298 22.5 230 b2 120 22.4 235 j299 19.6 140 j1 121 20.5 185 b1
100 19.7 170 j2 122 29.3 540 j3101 17.5 120 j1 123 24.4 355 j3102 13.4 55 b1 124 23.9 290 b2103 13.5 55 j1 125 21.7 210 b2104 19.6 145 b2 126 23.2 220 b1105 16.5 95 j1 127 23.4 265 j2106 14.8 60 j1 128 14.5 65 j1107 12.4 35 j1 129 14.6 60 j1108 24.6 310 j3 130 16.7 90 j1109 23.1 245 b2 131 16.8 85 j1110 12.5 30 j1 132 14.8 55 j1111 19.8 165 b2 133 17 95 j2112 22.6 245 b2
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0168 r2 0.9847
b 3.0654 (sx/sy)
b2 9.39667716 sb2 = 0.001102118
sx 0.260728581 sb = 0.033198166
sy 0.805354023 n 133
(sy/sx) 3.088859765 t-hitung = 1.969988361
(sy/sx)2 9.541054645 t-tab(n-2) 1.98
t-hitung = (b-3)/sb
r = b*(sx/sy)
# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.065732368 0.0657
b - # 2.9997 Nilai batas bawah
b+ # 3.1311 Nilai batas atas
nilai parameter "b" tidak berbeda dengan 3
90
Lampiran 29. Data panjang-berat ikan barau Danau Kerinci Oktober-2013 (survei-4)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 29.1 255 j4 46 27.6 225 b12 29.1 245 j4 47 28.4 240 b43 16.3 40 j1 48 25.7 190 j24 20.9 95 j2 49 16.4 45 j15 15.3 45 b1 50 15.2 40 j26 27.6 225 j3 51 29.5 265 j37 20.4 85 j2 52 15.1 40 j18 17 50 j2 53 14.3 35 j19 20.3 85 tttt 54 15.5 50 b1
10 23.2 120 j2 55 20.5 105 j211 20.9 95 b1 56 22.2 125 j212 16.4 45 tttt 57 28.2 235 b413 18.6 75 b4 58 26.6 220 j314 18.2 65 j1 59 16.7 55 j115 14.4 30 tttt 60 15.4 45 b116 16.3 40 j2 61 25.5 190 b217 17.7 60 b1 62 36.8 450 j318 15.4 35 j2 63 26.8 215 j219 17.2 55 b1 64 16 55 b120 14.9 35 tttt 65 26.7 220 b221 11.1 10 b1 66 37.5 465 j222 15.2 30 j2 67 22.4 110 b223 15.1 35 j2 68 24.5 165 b124 16.3 40 j2 69 26.2 195 b225 13.9 30 b1 70 25 180 j226 20.1 85 j1 71 30.7 320 b427 27.5 210 b4 72 25.6 190 j228 26 195 b4 73 30.9 265 b129 28.3 215 j3 74 30.8 260 b230 27.1 210 j2 75 24.2 160 j231 28.5 250 b2 76 22.7 140 j132 28.7 245 b4 77 26.3 185 j133 27.2 215 j3 78 25.4 175 j134 26.9 205 b2 79 25 160 b135 27.4 210 b1 80 29 255 b236 28.6 260 b4 81 19.5 80 j137 25 165 j2 82 35 435 j338 22.1 110 j3 83 35.5 445 j339 26.3 200 j2 84 29.4 250 j240 27 200 b4 85 26.4 195 b141 24.9 155 b1 86 22.3 115 b242 34.2 420 j3 87 25.6 185 b243 34.5 435 j2 88 28.7 235 j344 30.2 260 j2 89 20.7 95 j145 29.2 235 b2 90 16.4 45 j1
91
Lampiran 29. Lanjutan ..................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 15.5 40 j292 29.7 270 b2 117 29.1 245 j293 15.6 50 j1 118 17.9 60 j194 28.2 230 b3 119 18.7 70 j295 37.5 470 j3 120 18.2 70 j296 37.2 465 j4 121 16.5 45 j197 36.8 430 j3 122 21 95 b198 29.5 300 b4 123 18.7 75 j199 30.5 315 b2 124 19.7 85 b1
100 37.4 465 j3 125 16.2 45 j1101 24.7 165 j3 126 16.2 40 j1102 26.9 225 b4 127 16.3 50 j1103 28.2 230 b2 128 15.3 40 j1104 28.5 230 b2 129 16.4 50 j1105 22.5 130 j2 130 27.3 215 j2106 26.5 220 b3 131 26.8 205 b2107 25.7 185 b4 132 17.7 65 j1108 19.8 90 j1 133 28.4 260 b2109 25.2 180 j2 134 27.5 220 b2110 26.5 195 j2 135 17.8 65 j1111 26.8 200 b2 136 20.8 95 j1112 27 200 b1 137 28.6 225 b2113 23.8 140 b1 138 25.2 180 b2114 25.5 180 j2 139 26.4 195 b2115 30.2 325 j3 140 19.5 80 j1116 34.3 425 j4 141 31 265 b3
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]
a 0.0137 r2 0.9877b 2.9179 (sx/sy)
b2 8.51414041 sb2 = 0.000763398sx 0.270700762 sb = 0.027629661sy 0.794784662 n 141
(sy/sx) 2.936026695 t-hitung = 2.9714(sy/sx)2 8.620252753 t-tab(n-2) 1.96
t-hitung = (b-3)/sbr = b*(sx/sy)
# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.054154135 0.0541b - # 2.8638 Nilai batas bawahb+ # 2.972 Nilai batas atas
nilai parameter "b" berbeda dengan 3
92
Lampiran 30. Data panjang-berat ikan medik Danau Kerinci Oktober-2013 (survei-4)
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg1 19.2 65 B2 46 19.6 75 B22 17.3 50 B2 47 13.8 30 J13 15.8 40 J2 48 14.2 30 J14 15.9 45 J2 49 15.9 45 J15 15 35 J1 50 12.5 25 J16 17.2 50 B1 51 14 30 J17 16.3 45 J2 52 14.9 35 J18 19.1 60 B2 53 17.4 55 B19 17.5 55 J2 54 12.3 20 J1
10 15.4 35 J1 55 12.2 25 J111 17.8 55 J1 56 11.8 20 J112 20.3 85 B2 57 10.8 15 J113 20.1 80 B2 58 10.6 15 J114 15.3 35 J1 59 10.7 15 J115 16.5 40 J1 60 18 55 B216 18.9 55 J2 61 18.5 65 B217 16 45 J1 62 14.9 35 J118 17.3 55 B1 63 15.3 40 J119 19.4 70 B2 64 16.3 45 B120 20.5 85 B2 65 14.1 30 J121 20.6 90 B1 66 20.1 85 B222 16.4 35 J2 67 20.5 85 J323 16.9 55 B1 68 20.7 90 J224 16.5 50 J1 69 15.7 40 J125 16.5 45 J1 70 19.2 60 B226 20.5 80 J2 71 16.8 50 B127 17.5 55 J1 72 16.9 55 B128 17.8 60 B1 73 17.2 60 J229 15.8 45 J1 74 17.2 55 J130 14.5 35 J1 75 17.8 60 B231 14.9 40 B1 76 14 30 J132 14.3 30 J1 77 20.3 85 B233 16.1 40 J1 78 20.6 90 B234 16.1 40 J1 79 19.4 70 B235 16.8 50 B1 80 19.5 70 J236 17 55 B1 81 19.8 75 J237 20.5 85 B2 82 20 80 J138 20.8 85 B2 83 18.2 70 B239 18 65 J1 84 18.1 70 J140 18.1 65 J2 85 13.5 30 J141 20.4 90 B2 86 13.9 35 J142 20.7 90 J3 87 14.2 35 J143 17.4 55 B2 88 14.4 40 J144 19.1 65 B1 89 15.8 45 J145 19.2 70 J1 90 17.2 50 B1
93
Lampiran 30. Lanjutan .........................................
No L-cm W-gram Sex/tkg No L-cm W-gram Sex/tkg91 18 70 B1 100 17.8 60 B192 19.1 75 B2 101 19.2 75 J293 20.3 90 J2 102 20 85 B294 13.9 30 J1 103 20.1 80 B295 16 45 J1 104 14.5 40 J196 16.7 50 J2 105 15.7 45 J197 16.7 50 B1 106 16.9 55 B198 17.1 55 B1 107 16.6 50 B199 18 65 B1 108 14.2 40 J1
Uji-t terhadap parameter "b"
sb2 = (1/n-2) x [(sy/sx)2 - b2]a 0.0319 r2 0.9605b 2.6097 sb2 = 0.002643562
b2 6.81053409 sb = 0.051415579sx 0.155002328 n 108sy 0.41274741
(sy/sx) 2.662846529 t-hitung = 7.591(sy/sx)2 7.090751635 t-tab(n-2) 1.98
t-hitung = (b-3)/sbr = b*(sx/sy)
# sbxt-tabel = sb*t(n-2) 0.101802846 0.1018b - # 2.5079 Nilai batas bawahb+ # 2.7115 Nilai batas atas
nilai parameter "b" berbeda dengan 3
94
Lampiran 31. Distribusi panjang dan pendugaan ukuran pertama kali matang gonad ikan nila di Danau Kerinci, Tahun 2013
(Hasil analisa dengan menggunakan metode Udupa ( 1986). Statistical methods of estimating the size at first maturity in fishes.Fishbyte 4 (2) : 8-10 ICLARM, Metro Manila)
No Length Mid Log (ML) (ni)No.of fishimmature No.of fish mature Proportion of X= qi= (pixqi)/
Class length (Xi) Stage (1,2,3) fish (4,5) mature fish Xii-Xi 1-pi (ni-1)
(cm) (ML) (ri) (pi)
1 10,0 - 12,0 11 1.04139 5 5 0 0
2 12,0 - 14,0 13 1.11394 3 3 0 0
3 14,0 - 16,0 15 1.17609 0 0 0 0
4 16,0 - 18,0 17 1.23045 5 5 0 0 0.048305 1 0
5 18,0 - 20,0 19 1.27875 9 6 3 0.333333333 0.043466 0.666667 0.027778
6 20,0 - 22,0 21 1.32222 5 2 3 0.6 0.039509 0.4 0.06
7 22,0 - 24,0 23 1.36173 3 2 1 0.333333333 0.036212 0.666667 0.111111
8 24,0 - 26,0 25 1.39794 4 1 3 0.75 0.033424 0.25 0.0625
9 26,0 - 28,0 27 1.43136 0 0 0 0 0.031034 1 0
10 28,0 - 30,0 29 1.4624 1 1 0 0 0.028964 1 0
11 30,0 - 32,0 31 1.49136 0 0 0 0
Total 35 25 10 2.016666667 0.261389
Average 0.037273
Keterangan (Remarks) :Hasil analisa, ukuran pertama kali matang gonad ikan nila di Danau Kerinci adalah = 18.29 ± 1.09 cm
95
Lampiran 32. Distribusi panjang dan pendugaan ukuran pertama kali matang gonad ikan barau di Danau Kerinci, Tahun 2013
(Hasil analisa dengan menggunakan metode Udupa ( 1986). Statistical methods of estimating the size at first maturity in fishes.Fishbyte 4 (2) : 8-10 ICLARM, Metro Manila)
No LengthClass(cm)
Midlength(ML)
Log (ML)(Xi)
(ni) No.of fishimmature
Stage (1,2,3)
No.of fish maturefish (4,5)
(ri)
Proportion ofmature fish
(pi)
X=Xii-Xi
qi=1-pi
(pixqi)/(ni-1)
1 9,00 - 11,00 10 12 11,00 - 13,00 12 1.07918125 1 1 03 13,00 - 15,00 14 1.14612804 1 1 04 15,00 - 17,00 16 1.20411998 4 4 0 0.051153 1 05 17,00 - 19,00 18 1.25527251 4 3 1 0.25 0.045757 0.75 0.06256 19,00 - 21,00 20 1.30103 3 3 0 0.041393 1 07 21,00 - 23,00 22 1.34242268 2 2 0 0.037789 1 08 23,00 - 25,00 24 1.38021124 3 3 0 0.034762 1 09 25,00 - 27,00 26 1.41497335 13 10 3 0.230769231 0.032185 0.769231 0.014793
10 27,00 - 29,00 28 1.44715803 16 10 6 0.375 1.477121 0.625 0.01562511 29,00 - 31,00 30 1.47712125 9 6 3 0.333333333 0.028029 0.666667 0.02777812 31,00 - 33,00 32 1.50514998 1 1 0 0.026329 113 33,00 - 35,00 34 1.53147892
Total 57 44 13 1.189102564 0.120696Average 0.197169
Keterangan (Remarks) :Hasil analisa, ukuran pertama kali matang gonad ikan sebarau di Danau Kerinci adalah = 19.38 ± 1.16 cm
96
Lampiran 33. Sebaran diameter telur ikan nila (Oreochromis niloticus) dari hasil sampling di Danau Kerinci, tahun 2013
ASampel ikan
nomor : 3 5 6 9 14 21 26 29 36 37 Rata2B L-ikan (cm) 21.5 18.5 20.8 24.2 19.9 24.8 23.5 25.6 18.3 21.6 21.9C W-ikan (gram) 175 130 175 320 190 315 280 300 150 180 222D BG (gram) 3.5 6 5.5 9.3 5.8 10.6 12 9.8 5.3 6.3 7.41E IKG (%) 2 4.62 3.14 2.9 3.1 3.4 4.3 3.3 3.5 3.5 3.38F Fekunditas 754 1048 916 1374 1018 1396 1336 1186 994 1054 1108
No Diameter (mm) MLFrek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
1 0.5 - 0.69 0.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 0.7 - 0.89 0.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 0.9 - 1.09 1 2.3 1.4 10.3 11.2 0 0 0 2.3 0 0 2.754 1.1 - 1.29 1.2 5.3 12.3 18.5 4 16.3 11.1 14.6 14.4 9.2 2.6 10.835 1.3 - 1.49 1.4 11.3 10.3 13 4.8 13.2 20.9 17.9 9.1 14.6 7 12.216 1.5 - 1.69 1.6 9 15.1 10.3 15.2 21.7 22.2 12.2 12.9 17.7 7.8 14.417 1.7 - 1.89 1.8 20.3 13 15.8 16.8 21.7 17 7.3 17.4 11.5 13.9 15.478 1.9 - 2.09 2 13.5 17.8 18.5 14.4 11.6 11.8 21.9 21.2 10 21.7 16.249 2.1 - 2.29 2.2 16.5 17.1 4.8 20 9.3 9.2 18.7 12.1 17 27.8 15.25
10 2.3 - 2.49 2.4 19.5 10.9 8.9 13.6 6.2 7.8 4.1 6.8 20 19.2 11.711 2.5 - 2.69 2.6 2.3 2.1 0 0 0 0 3.3 3.8 0 0 1.15
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100Rata-Rata 1.915 1.829 1.645 1.827 1.704 1.713 1.786 1.795 1.859 2.011 1.808
Modus 1.825 2.075 1.984 2.193 1.895 1.649 2.274 1.959 2.326 2.183 2.036
97
Lampiran 34. Sebaran diameter telur ikan barau (Hampala macrolepidota) dari hasil sampling di Danau Kerinci, tahun 2013
ASampel ikan
nomor : 13 2 3 7 11 15 22 32 46 4 8 13 2 Rata2B L-ikan (cm) 18.6 27.5 26 28.7 28.6 27 28.4 28.2 30.7 29.5 26.9 25.7 29.1 27.3C W-ikan (gram) 75 210 195 245 260 200 240 235 320 300 225 185 245 226D BG (gram) 2.5 6.4 5.8 8.2 7.6 9.5 13 12.3 14.8 13.8 11.5 6.1 15.6 9.8E IKG (%) 3.3 3.05 2.97 3.35 2.92 4.75 5.42 5.23 4.63 4.6 5.11 3.3 6.37 4.23F Fekunditas 9278 21386 19234 29372 23934 34116 37812 36472 42256 40114 35478 20316 48548 30639
No Diameter (mm) MLFrek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
Frek.(%)
1 0.5 - 0.69 0.6 2.1 8 5.052 0.7 - 0.89 0.8 1.8 10.7 9.6 7.1 9.1 12 2.9 17.6 11.7 9.9 8.8 10.6 13.7 9.63 0.9 - 1.09 1 10.7 9.5 16.6 22.5 13.9 18.3 7.1 26.9 14.9 17.7 18.8 7.1 6.8 14.74 1.1 - 1.29 1.2 16.7 14.3 16.6 18.9 17.1 26.7 23.1 11.1 12.2 14.9 13.5 11.8 10.7 15.95 1.3 - 1.49 1.4 25 25 45.8 27.2 25.1 16.2 24.9 22.1 19.2 19.2 16.5 30.6 19.1 24.36 1.5 - 1.69 1.6 38.7 33.3 11.4 24.3 28.3 16.2 34.3 14.5 25 29.8 31.8 26.5 25.3 26.17 1.7 - 1.89 1.8 7.1 7.2 6.5 8.5 7.7 7.8 17 8.5 10.6 13.4 16.4 10.1
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100Rata-Rata 1.419 1.365 1.266 1.278 1.338 1.251 1.407 1.325 1.364 1.334 1.351 1.391 1.321 1.339
Modus 1.561 1.593 1.392 1.448 1.526 1.386 1.552 1.462 1.538 1.518 1.539 1.544 1.518 1.506
98
Lampiran 35. Indeks preponderan makanan yang berasal dari isi usus ikan barau(Hampala macrolepidota) Danau Kerinci
Bulan April-2013No Kelompok Makanan Vi (%) Oi(%) IP (%)1 Ikan (Teleostei) 29.35 76.67 25.32 Udang (Decapoda) 3.73 43.33 1.83 Kepiting (Crabs) 0.95 26.67 0.34 Serangga (Insekta) 59.07 100 66.45 Tumbuhan (Debris) 1.85 23.33 0.56 Unidentified Objects 5.05 100 5.7
Bulan Juni-2013No Kelompok Makanan Vi (%) Oi(%) IP (%)1 Ikan (Teleostei) 68.72 93.33 76.12 Udang (Decapoda) 16.84 56.67 11.33 Kepiting (Crabs) 4.36 36.67 1.94 Serangga (Insekta) 3.26 73.33 2.85 Tumbuhan (Debris) 2.08 93.33 2.36 Unidentified Objects 4.74 100 5.6
Bulan Agustus-2013No Kelompok Makanan Vi (%) Oi(%) IP (%)1 Ikan (Teleostei) 61.48 100 68.12 Udang (Decapoda) 16.3 72 13.13 Kepiting (Crabs) 8.54 44 4.24 Serangga (Insekta) 8.96 96 9.55 Tumbuhan (Debris) 1.14 96 1.26 Unidentified Objects 3.58 100 3.9
Bulan Oktober-2013No Kelompok Makanan Vi (%) Oi(%) IP (%)1 Ikan (Teleostei) 62.13 100 72.22 Udang (Decapoda) 14.32 68 11.33 Kepiting (Crabs) 10.56 44 5.44 Serangga (Insekta) 9.25 64 6.95 Tumbuhan (Debris) 1.46 96 1.66 Unidentified Objects 2.28 100 2.6
99
Lampiran 36. Indeks preponderan makanan yang berasal dari isi usus ikan nila danikan medik di Danau Kerinci
No Kelompok makanan IP (%)
Nila Medik1 Chlorophyceae 4.38 19.952 Bacillariophyceae 11.17 13.933 Cyanophyceae 0.51 1.884 Euglanophyceae 0.22 0.755 Pyrophyceae 24.97 1.136 Detritus 58.75 62.36
Jumlah 100 100
Lampiran 37. Jenis plankton yang dimakan ikan nila di Danau Kerinci
No Kelompok makanan Jenis plankton Jumlah (%)
1 Chlorophyceae Staurastrum 170 2.76Cosmarium 5 0.08Ulothrix 334 5.43
Scenedesmus 116 1.88Coleastrum 28 0.46
2 Bacillariophyceae Diatoma 176 2.86Asterionella 69 1.12Cocconeis 7 0.11Pinnularia 1289 20.95Surirella 60 0.97Cymbella 2 0.03Aulacoseira 31 0.51Flagilaria 33 0.54
3 Cyanophyceae Oscillatoria 11 0.18
Chroococcus 64 1.044 Euglenophyceae Euglena 13 0.21
Trachelomonas 21 0.345 Pyrrophyceae Ceratium 648 10.53
Peridinium 3077 50
6154 100
100
Lampiran 38. Jenis plankton yang dimakan ikan medik di Danau Kerinci
No Kelompok makanan Jenis plankton Jumlah (%)Chlorophyceae Staurastrum 165 22.21
Cosmarium 23 3.09
Arthrodesmus 17 2.29Ulothrix 117 15.74
Actinastrum 27 3.63
Scenedesmus 47 6.33Bacillariophyceae Tetraedon 56 7.54
Navicula 72 9.69Pinnularia 50 6.73Synedra 24 3.23Cymbella 79 10.63
Cyanophyceae Oscillatoria 24 3.23Chroococcus 12 1.62
Euglenophyceae Trachelomonas 13 1.75Pyrrophyceae Ceratium 7 0.94
Peridinium 10 1.35
743 100
101
Lampiran 39. Data Length frequency ikan nila (Oreochromis niloticus) dari hasiltangkapan nelayan Danau Kerinci (tahun penelitian 2013)
NO ML APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT JUMLAH
1 7.5 4 3 7
2 8.5 3 5 8
3 9.5 2 5 7
4 10.5 14 15 4 33
5 11.5 15 15 2 32
6 12.5 21 14 5 40
7 13.5 36 28 11 75
8 14.5 33 36 11 3 3 86
9 15.5 32 26 25 3 5 3 4 98
10 16.5 37 45 22 7 4 6 5 126
11 17.5 25 30 39 13 4 8 2 121
12 18.5 23 30 33 16 11 2 3 118
13 19.5 15 23 25 16 12 11 4 106
14 20.5 17 22 26 11 15 17 12 120
15 21.5 15 19 18 17 19 17 11 116
16 22.5 3 10 12 20 15 19 8 87
17 23.5 14 15 14 18 15 23 9 108
18 24.5 9 6 6 25 19 21 16 102
19 25.5 7 3 6 34 21 26 19 116
20 26.5 8 2 5 31 23 28 25 122
21 27.5 12 1 27 29 26 28 123
22 28.5 12 0 23 31 34 31 131
23 29.5 3 3 26 27 27 26 112
24 30.5 18 1 20 25 21 22 107
25 31.5 0 12 22 25 20 79
26 32.5 1 3 18 21 16 59
27 33.5 2 4 5 13 9 33
28 34.5 5 2 5 9 11 32
29 35.5 7 2 4 3 4 20
30 36.5 6 1 2 1 5 15
31 37.5 2 5 7
32 38.5 3 3
33 39.5 1 1
399 357 264 334 334 363 299
102
Lampiran 40. Data Length frequency ikan barau (Hampala macrolepidota) dari hasiltangkapan nelayan Danau Kerinci (tahun penelitian 2013)
NO ML APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT JUMLAH
1 8.5 1 1 22 9.5 1 0 1
3 10.5 3 3 64 11.5 2 2 4
5 12.5 20 7 276 13.5 29 10 39
7 14.5 28 8 368 15.5 17 9 2 28
9 16.5 58 9 1 3 4 7510 17.5 74 20 4 5 2 5 11 121
11 18.5 63 28 8 11 9 13 17 14912 19.5 33 17 14 9 12 20 9 114
13 20.5 62 29 11 23 16 18 18 17714 21.5 55 30 9 25 15 14 15 163
15 22.5 48 25 8 22 24 13 25 16516 23.5 53 50 23 25 18 16 13 198
17 24.5 43 66 16 27 23 9 22 20618 25.5 49 47 18 36 29 13 19 211
19 26.5 59 62 31 38 26 17 27 26020 27.5 43 47 29 41 26 20 17 223
21 28.5 56 44 23 38 31 24 25 24122 29.5 32 30 15 31 43 19 43 213
23 30.5 21 15 1 26 35 24 41 16324 31.5 3 2 0 29 22 30 38 124
25 32.5 7 14 1 22 19 32 33 12826 33.5 5 7 3 17 21 26 27 106
27 34.5 16 25 9 15 15 19 26 12528 35.5 7 25 8 7 15 17 13 92
29 36.5 5 16 7 9 10 12 15 7430 37.5 1 6 11 5 20 43
31 38.5 6 7 5 17 3532 39.5 3 7 12 22
33 40.5 1 3 5 934 41.5 1 4 5
35 42.5 5 5893 648 242 471 433 382 521
103
Lampiran 41. Data Length frequency ikan medik (Osteochilus waandersii) dari hasiltangkapan nelayan Danau Kerinci (tahun penelitian 2013)
NO ML APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT JUMLAH
1 11.5 10 7 17
2 12.5 16 9 5 2 5 37
3 13.5 13 7 5 6 9 40
4 14.5 14 11 11 11 7 2 56
5 15.5 13 9 13 13 11 5 3 67
6 16.5 8 6 16 8 11 5 2 56
7 17.5 9 10 16 9 16 12 7 79
8 18.5 9 13 23 18 13 17 15 108
9 19.5 11 8 17 15 17 16 12 96
10 20.5 7 5 12 21 15 19 11 90
11 21.5 9 5 9 16 9 10 15 73
12 22.5 6 8 8 13 12 10 19 76
13 23.5 22 13 9 12 15 9 21 101
14 24.5 19 12 11 9 13 13 13 90
15 25.5 7 6 6 9 12 11 5 56
16 26.5 4 2 9 7 22
17 27.5 2 1 2 4 9
18 28.5 2 5 7
19 29.5 1 1 2
20 30.5 5 5
21 31.5 3 3
173 129 161 168 168 143 148
top related