penda hulu an
Post on 31-Oct-2015
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sarana produksi merupakan bahan yang sangat menentukan di dalam
budidaya tanaman pada suatu wilayah tertentu. Sarana produksi berperan penting di
dalam usaha mencapai produksi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sarana yang
ada hubungannya langsung dengan pertumbuhan tanaman di lapangan adalah benih
atau bibit, pupuk, bahan kimia pengendali musuh atau perangsang tumbuh tanaman
dan alat-alat pertanian. Sarana produksi pertanian atau saprotan terdiri atas bahan
yang meliputi benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dan obat-obatan dan
peralatan serta sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi
pertanian. Sarana-sarama tersebut harus sudah dipersiapkan sebelum memulai
kegiatan budidaya tanaman.(Cahyono, 2000)
Benih ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatif
sangat rendah dengaan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu
disimpan dalam keadaan suhu yang relatif rendah. (Rukaman, 1995)
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan
baku yang diperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen
seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.
(Setiamidjaja, 2000)
Hormon adalah suatu zat senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif
dalaam jumlah yang sangat kecil, disintesa pada bagian tertentu tanaman, kemudian
diangkat ke bagian lain dimana zat tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara
biokimia. Semua hormon adalah zat pengatur tumbuh tetapi tidak sebaliknya karena
ZPT dapat dibuat atau disintesa oleh manusia tetapi hormon tidak.
(Soedarmadi, 1995)
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (hama)
yang diberi akhiran cide (pembasmi). (Setiamidjaja, 2000)
Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembangbiakkan ke
tanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa yang
memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. (Soedarmadi, 1995)
Tujuan penulisan
Adapaun tujuan dari penulisan paper ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui dan mempelajari tentng sarana produksi pertanian.
Kegunaan penulisan
Adapun kegunaan penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti praktikum dasar agronomi dan sebagai bahan informasi baagi pihak yang
membutuhkan.
SARANA PRODUKSI
Benih
Secara teknologi dikenal benih yang bersifat ortodoks dan rekalsitran. Benih
ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatif sangat rendah
dengaan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam
keadaan suhu yang relatif rendah. Contoh benih yang bersifat ortodoks antara lain
adalah benih Akasia (Acacia mangium Wild.), Sonobrit (Dalbergia latifolia Roxb),
Ampupu (Eucalyptus urophylla S.T.), dan Leda (Eucalyptus deglupta Blume). Benih
yang bersifat rekalsitran, akan mati kalau kadar airnya diturunkan sebelum mencapai
kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu rendah. Contoh benih ini adalah
Damar (Agathis lorantifolia Salisb), Eboni (Diosypros celebica Back), dan Kayu
Karet (Hevea brasiliensis Aublet).(Darjadi, 1972)
Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik atau anorganik
(mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang
diperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti
hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian,
kedalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material
suplemen.(Adisarwanto, 2005)
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut,
agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau
terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan
lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah
pupuk kompos. (Suryantini, 1980)
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
Hormon berasal dari bahasa Yunani yaituu hormon yang berarti menigkatkan,
merangsang, membangkitkan timbulnya suatu aktivitas. Hormon adalah suatu zat
senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif dalaam jumlah yang sangat kecil,
disintesa pada bagian tertentu tanaman, kemudian diangkat ke bagian lain dimana zat
tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara biokimia. Yang dimaksud hormon
disini adalah auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan ABA. Sedangkan zat pengatur
tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman yang dalam
jumlah kecil atau konsentrasi rendah akan merangsang dan mengadakan modifikasi
secara kualitatif terhadap pertumbuhan dan perkembangaan tanaman. Dengan
demikian dapatlah dikatakan bahwa semua hormon adalah zat pengatur tumbuh tetapi
tidak sebaliknya karena ZPT dapat dibuat atau disintesa oleh manusia tetapi hormon
tidak. (Hary, 1992)
Pestisida
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (hama)
yang diberi akhiran cide (pembasmi). Sasarannya bermacam-macam, seperti
serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan aatau mikrobia yang dianggap
mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. Dalam bahasa sehari-hari
pestisida seringkali disebut dengan racun. (Siregar, 2000)
Terganntung dari sasarannya pestisida dapat berupa:
Insektisida (serangga)
Fungisida (jamur)
Rodentisida (hewan pengerat/ rodentia)
Herbisida (gulma)
Akarisida (tungau)
Bakterisida (bakteri)
Inokulan
Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembangbiakkan ke
tanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa yang
memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. (Fandely, 1984)
Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan taanaman legume dalam
bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis saling menguntungkan dimana bakteri
menjadi unsur C dari tanaman sebagai sumber energi bakteri, dan tanaman
mendapatkan N dari bakteri, karena bakteri mampu memfiksasi N2 dari udara.
Inokulasi rhizobium digunakan untuk: pemanasan leguminosa ditanah untuk pertama
kalinya, penanamanleguminosa yang baru disuatu areal/ lahan, dan penanaman jenis
leguminosa pada tanah yang populasi rhizobiumnya sangat rendah. Inokulasi dapat
dilakukan dengan menggunakan tanah secara alami, dan menggunakan biakan murni.
(Fandely, 1984)
KESIMPULAN
1. Benih adalah biji yang terpilih yang digunakan untuk perkembangbiakann ataau
untuk produksi biji selanjutnya.
2. Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang diberikan untuk
tanaman dengan dosis tertentu.
3. Zat pengatur tumbuh adalah bahan yang mengandung senyawa kimiaa beracun
yang bisa digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman, misalnya untuk
merangsang pembungaan dalam pembuahan, merangsang pertumbuhan vegetatif,
mematikan cbang yang tidak dikehendaki dan lain sebagainya.
4. Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk pemberantasan hama dan
penyakit.
5. Inokulan adalah bakteri yang membantu mengikat nitrogen dari akar.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. 2005. Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan
Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya: Bogor.
Cahyono, B. 2000. Manggis Budidaya dan Analisis Usahatani. Kanisius. Yogyakarta
Darjadi, L. 1972. Sendi-sendi Silvikultur. Direktorat Kehutanan Salemba Raya.
Jakarta
Fandeli, Ch. 1984. Ilmu Persemaian Jurusan Silvikultur. Fakultas Kehutanan.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Hary, H. 1992. Mekanika Tanah I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Rukmana, R. 1995. Pepaya Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta
Setiaamidjaja, D. 2000. Budidaya dan Pengelolaan Pasca Panen. Kanisius.
Yogyakarta
Siregar, T. 2000. Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya.
Jakarta
Soedarmadi, H. 1995. Tumbuhan Monokotil. Penebar Swadaya. Bogor
Suryantini. 2005. “Serapan N, P dan K Tanaman Petsai dengan Pemberian Lumpur
Laut dan Pupuk Kandang pada Tanah Gambut”. Jurnal Agrosains
top related