penda hulu an

11
PENDAHULUAN Latar Belakang Sarana produksi merupakan bahan yang sangat menentukan di dalam budidaya tanaman pada suatu wilayah tertentu. Sarana produksi berperan penting di dalam usaha mencapai produksi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sarana yang ada hubungannya langsung dengan pertumbuhan tanaman di lapangan adalah benih atau bibit, pupuk, bahan kimia pengendali musuh atau perangsang tumbuh tanaman dan alat-alat pertanian. Sarana produksi pertanian atau saprotan terdiri atas bahan yang meliputi benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dan obat-obatan dan peralatan serta sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi pertanian. Sarana-sarama tersebut harus sudah dipersiapkan sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman.(Cahyono, 2000) Benih ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatif sangat rendah dengaan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam keadaan suhu yang relatif rendah. (Rukaman, 1995)

Upload: desy-mutiara-sari

Post on 31-Oct-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penda Hulu An

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sarana produksi merupakan bahan yang sangat menentukan di dalam

budidaya tanaman pada suatu wilayah tertentu. Sarana produksi berperan penting di

dalam usaha mencapai produksi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sarana yang

ada hubungannya langsung dengan pertumbuhan tanaman di lapangan adalah benih

atau bibit, pupuk, bahan kimia pengendali musuh atau perangsang tumbuh tanaman

dan alat-alat pertanian. Sarana produksi pertanian atau saprotan terdiri atas bahan

yang meliputi benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dan obat-obatan dan

peralatan serta sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi

pertanian. Sarana-sarama tersebut harus sudah dipersiapkan sebelum memulai

kegiatan budidaya tanaman.(Cahyono, 2000)

Benih ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatif

sangat rendah dengaan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu

disimpan dalam keadaan suhu yang relatif rendah. (Rukaman, 1995)

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman

untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan

baku yang diperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen

seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.

(Setiamidjaja, 2000)

Hormon adalah suatu zat senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif

dalaam jumlah yang sangat kecil, disintesa pada bagian tertentu tanaman, kemudian

diangkat ke bagian lain dimana zat tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara

biokimia. Semua hormon adalah zat pengatur tumbuh tetapi tidak sebaliknya karena

Page 2: Penda Hulu An

ZPT dapat dibuat atau disintesa oleh manusia tetapi hormon tidak.

(Soedarmadi, 1995)

Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,

memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (hama)

yang diberi akhiran cide (pembasmi). (Setiamidjaja, 2000)

Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembangbiakkan ke

tanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa yang

memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. (Soedarmadi, 1995)

Tujuan penulisan

Adapaun tujuan dari penulisan paper ini adalah agar mahasiswa dapat

mengetahui dan mempelajari tentng sarana produksi pertanian.

Kegunaan penulisan

Adapun kegunaan penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti praktikum dasar agronomi dan sebagai bahan informasi baagi pihak yang

membutuhkan.

Page 3: Penda Hulu An

SARANA PRODUKSI

Benih

Secara teknologi dikenal benih yang bersifat ortodoks dan rekalsitran. Benih

ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatif sangat rendah

dengaan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam

keadaan suhu yang relatif rendah. Contoh benih yang bersifat ortodoks antara lain

adalah benih Akasia (Acacia mangium Wild.), Sonobrit (Dalbergia latifolia Roxb),

Ampupu (Eucalyptus urophylla S.T.), dan Leda (Eucalyptus deglupta Blume). Benih

yang bersifat rekalsitran, akan mati kalau kadar airnya diturunkan sebelum mencapai

kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu rendah. Contoh benih ini adalah

Damar (Agathis lorantifolia Salisb), Eboni (Diosypros celebica Back), dan Kayu

Karet (Hevea brasiliensis Aublet).(Darjadi, 1972)

Pupuk

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman

untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik atau anorganik

(mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang

diperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti

hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian,

kedalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material

suplemen.(Adisarwanto, 2005)

Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut,

agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau

terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan

Page 4: Penda Hulu An

lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah

pupuk kompos. (Suryantini, 1980)

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Hormon berasal dari bahasa Yunani yaituu hormon yang berarti menigkatkan,

merangsang, membangkitkan timbulnya suatu aktivitas. Hormon adalah suatu zat

senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif dalaam jumlah yang sangat kecil,

disintesa pada bagian tertentu tanaman, kemudian diangkat ke bagian lain dimana zat

tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara biokimia. Yang dimaksud hormon

disini adalah auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan ABA. Sedangkan zat pengatur

tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman yang dalam

jumlah kecil atau konsentrasi rendah akan merangsang dan mengadakan modifikasi

secara kualitatif terhadap pertumbuhan dan perkembangaan tanaman. Dengan

demikian dapatlah dikatakan bahwa semua hormon adalah zat pengatur tumbuh tetapi

tidak sebaliknya karena ZPT dapat dibuat atau disintesa oleh manusia tetapi hormon

tidak. (Hary, 1992)

Pestisida

Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,

memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (hama)

yang diberi akhiran cide (pembasmi). Sasarannya bermacam-macam, seperti

serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan aatau mikrobia yang dianggap

mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. Dalam bahasa sehari-hari

pestisida seringkali disebut dengan racun. (Siregar, 2000)

Terganntung dari sasarannya pestisida dapat berupa:

Insektisida (serangga)

Fungisida (jamur)

Page 5: Penda Hulu An

Rodentisida (hewan pengerat/ rodentia)

Herbisida (gulma)

Akarisida (tungau)

Bakterisida (bakteri)

Inokulan

Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembangbiakkan ke

tanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa yang

memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. (Fandely, 1984)

Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan taanaman legume dalam

bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis saling menguntungkan dimana bakteri

menjadi unsur C dari tanaman sebagai sumber energi bakteri, dan tanaman

mendapatkan N dari bakteri, karena bakteri mampu memfiksasi N2 dari udara.

Inokulasi rhizobium digunakan untuk: pemanasan leguminosa ditanah untuk pertama

kalinya, penanamanleguminosa yang baru disuatu areal/ lahan, dan penanaman jenis

leguminosa pada tanah yang populasi rhizobiumnya sangat rendah. Inokulasi dapat

dilakukan dengan menggunakan tanah secara alami, dan menggunakan biakan murni.

(Fandely, 1984)

KESIMPULAN

Page 6: Penda Hulu An

1. Benih adalah biji yang terpilih yang digunakan untuk perkembangbiakann ataau

untuk produksi biji selanjutnya.

2. Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang diberikan untuk

tanaman dengan dosis tertentu.

3. Zat pengatur tumbuh adalah bahan yang mengandung senyawa kimiaa beracun

yang bisa digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman, misalnya untuk

merangsang pembungaan dalam pembuahan, merangsang pertumbuhan vegetatif,

mematikan cbang yang tidak dikehendaki dan lain sebagainya.

4. Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk pemberantasan hama dan

penyakit.

5. Inokulan adalah bakteri yang membantu mengikat nitrogen dari akar.

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Penda Hulu An

Adisarwanto, T. 2005. Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan

Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya: Bogor.

Cahyono, B. 2000. Manggis Budidaya dan Analisis Usahatani. Kanisius. Yogyakarta

Darjadi, L. 1972. Sendi-sendi Silvikultur. Direktorat Kehutanan Salemba Raya.

Jakarta

Fandeli, Ch. 1984. Ilmu Persemaian Jurusan Silvikultur. Fakultas Kehutanan.

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Hary, H. 1992. Mekanika Tanah I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Rukmana, R. 1995. Pepaya Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta

Setiaamidjaja, D. 2000. Budidaya dan Pengelolaan Pasca Panen. Kanisius.

Yogyakarta

Siregar, T. 2000. Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya.

Jakarta

Soedarmadi, H. 1995. Tumbuhan Monokotil. Penebar Swadaya. Bogor

Suryantini. 2005. “Serapan N, P dan K Tanaman Petsai dengan Pemberian Lumpur

Laut dan Pupuk Kandang pada Tanah Gambut”. Jurnal Agrosains