pencernaan dan absorbsi karbohidrat
Post on 30-Jun-2015
582 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kelompok 1
Novita Fuji
Sondang Nababan
Dewi Fitriyanti
Yudhi Adrianto
PENCERNAAN DAN ABSORBSI KARBOHIDRAT
Fisiologi Manusia 2010
LATAR BELAKANG
• Tubuh manusia setiap saat harus melakukan metabolisme yang memerlukan zat gizi, salah satu sumber utamanya adalah karbohidrat.
• Agar zat gizi dalam makanan dapat digunakan tubuh, diperlukan sistem pencernaan (mekanik dan kimia).
• Sistem pencernaan karbohidrat (mulut-usus halus-usus besar)
Mengetahui dan mampu menjelaskan pencernaan dan absorbsi karbohidrat.
• Menjelaskan definisi dan klasifikasi karbohidrat• Mengetahui fungsi karbohidrat• Mengetahui mekanisme pencernaan dan metabolisme karbohidrat• Mengetahui regulasi kadar gula darah setelah makan.
TUJUAN
KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah sakarida, yang tergabung dalam berbagai tingkat kompeksitas untuk membentuk gula sederhana serta unit yang lebih besar seperti ologosakarida dan polisakarida. Fungsi utamanya adalah memberikan sumber energi dalam bentuk glukosa (Marry 2007).
Konsumsi karbohidrat utama Indonesia berasal dari beras.
Tumbuhan merupakan sumber penyimpan karbohidrat dalam bentuk amilum dan amilosa. Selain itu, sumber penyimpan karbohidrat pada hewan terdapat dalam bentuk glikogen.
Kelompok Contoh Hasil Pencernaan
Monosakarida(gula sederhana ta 4-6 atom karbon)
Glukosa, Fruktosa Galaktosa, Fruktosa
Disakarid(gabungan 2 monosakarida)
SukrosaLaktosaMaltosa
Glukosa+FruktosaGlukosa+GalaktosaGlukosa+Glukosa
Polisakarida (>10 unit monosakarida dalam bentuk rantai lurus)
Pati Selulosa (tidak dapat dicerna)
Glukosa
KARBOHIDRAT
FUNGSI KARBOHIDRAT
FUNGSI
Sebagai sumber utama energi
Melancarkan peristaltik dan memberi bentuk pada feses
Memberi bentuk pada makanan
Efisiensi penggunaan protein dan lemak
MEKANISME PENCERNAAN KARBOHIDRAT
MULUT
Makanan masuk
Bercampur saliva>> enzim amilase (ptialin)
Amilum & Dekstrin diurai menjadi maltosa
(glukosa+glukosa)
USUS HALUS
Dilakukan oleh enzim disakarida yang dihasilkan sel mukosa usus halus
Maltosa
Sukrosa
Laktosa
maltose
laktose
sukrose
2 glukosa
Glukosa + fruktosa
Glukosa+galaktosa
Diabsorbsi sel epitel
usus halus & diangkut
melalui vena porta
USUS BESAR
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan
Pati yang tidak dapat dicerna di fermentasi mikroorganisme→karbondioksida, hidrogen,
metan dan a.lemak rantai pendek yang mudah menguap
Sel apikal (puncak)
Glut (protein pengangkut glukosa) berkaitan dengan Na, terjadi difusi terfasilitasi
Ion natrium kemudian diangkut secara aktif dari sel apikal,
molekul glukosa berpindah dari sel apikal menuju aliran darah.
(vena porta)
PENGANGKUTAN GLUKOSA DARI LUMEN USUS HALUS KE HATI (Mary E 2007)
METABOLISME KARBOHIDRAT
Hati & otot = Glikogen, sehingga mempertahankan kadar gula darah normal (80-120 mgdl)
Pengaruh hormon insulin, serta glukoneogenesis.
Maks pembentukan glikogen = 350 g, >350 g akan diubah menjadi lemak dan disimpan di jaringan
adiposa/lapisan bawah kulit
REGULASI KADAR GULA DARAH SETELAH MAKAN
Kadar gula darah akan segera meningkat sesudah makan, dan sebaliknya bila tidak ada asupan makanan pada periode tertentu, kadar
gula darah akan turun sangat rendah. Untuk mencegah terjadinya fluktuasi yang membahayakan ini, tubuh akan meregulasi glukosa darah
dengan menggunakan hormon insulin dan glukagon.
Peninggian kadar gula darah merangsang sekresi insulin dari sel-sel β pulau Langerhans pankreas. Sekresi Insulin ini berlangsung dalam dua rase, pada rase pertama kadar insulin melonjak tinggi seketika. Hal ini terjadi 10 menit
sesudah kenaikan kadar gula darah, Kemudian terjadi rase ke dua yang bersifat lambat, berlangsung selama lebih dari 10 menit sampai 2 jam. Dalam jam pertama sesudah makan, gula darah meningkat sampai 160 mg%, dan kemudian menurun lagi berkat pengaruh insulin, sehingga 2 jam sesudah
makan kadar gula darah normal kembali, yakni 120 mg%.
Sebaliknya bila kadar gula darah rendah, hormon glukagon yang dihasilkan sel-sel α pankreas akan rnenstimulasi sintesa glukosa dari asam amino, menyebabkan terlepasnya glikogen dari hepar, yang akan meninggikan kadar gula darah. Jadi, aktifitas hormon
insulin dan glukagon berlawanan satu sama lain.
Ada juga hormon lain yang dapat mernbantu meninggikan kadar gula darah, salah satu yang paling penting adalah epinefrin
(adrenalin) yang merangsang pembebasan glukosa dari glikogen. Hormon epinefrin ini akan disekresikan pada situasi dimana tubuh
dalam keadaan stress ataupun dalam keadaan bahaya.
KESIMPULAN
Sekian
Terima Kasih
All right reservedCopyright 2010
(fisiologi manusia, kelompok 1 alih jenis ilmu gizi)
top related