pemicu 3 dhea (biomed2)

Post on 21-Oct-2015

60 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

pemicu 3 biomedik 2

TRANSCRIPT

Pemicu 3 (Asi eksklusif)

Dhea Anindya Puteri405130195

Jum’at, 6 Desember 2013Anggota: Tutor:

• Riza Pablessi• Pritha Savitri Dhafa P.• Nicole Nastassja K.• Julius Crismanta• Tjeng Audrey Raissa W.• Claudia Kristanti Ranciu• Sri Sinta• Brama Anggono• Ignatius Jasen Hutomo• Patricia Gonardy• Dhea Anindya Puteri• Ratu Hendriani

• dr. Siufui

Mata Kuliah Penunjang Modul

• Sistem Transduksi Sinyal• Fisiologi Endokrin• Histologi Kelenjar Mammae

ASI EKSKLUSIFSeorang perempuan, berusia 28 tahun baru saja melahirkan seorang bayi yang sehat 1 bulan yang lalu dan masih menyusui. Setiap kali bayinya menangis, perempuan tersebut selalu merasa air susunya keluar. Mengapa hal tersebut terjadi?

Learning Objective1. Sistem Transduksi Sinyal (Definisi, komponen

yang terlibat, macam-macam messenger)2. Mekanisme kerja STS (mekanisme kerja hormon,

klasifikasi, reseptor)3. Faal hipofisis & Hipotalamus4. Histologi hipofisis & hipotalamus5. Histologi mammae

1. Sistem Transduksi Sinyal (Definisi, komponen yang terlibat, macam-

macam messenger)

Transduksi sinyal• Transduksi sinyal adalah suatu proses

penyampaian pesan, melalui membran reseptor menyebabkan reaksi – reaksi eksternal, dimana ligan mengikat ke membran reseptor, dan reaksi – reaksi internal, dimana respon atau tanggapan intraseluler dipicu.

stimulus dari luar sel berupa ligand. kemudian terjadi ikatan antara ligan tersebut dengan reseptor yg ada di membran sel. Kemudian terjadi suatu mekanisme penyampaian pesan yg akan menyebabkan perubahan ekspresi gen.

Tahapan transduksi sinyal

1. Sintesis2. Pelepasan molekul signaling (ligand) oleh sel signaling3. Transport signaling ke sel target4. Terjadi ikatan antara signaling tadi dengan reseptor membentuk kompleks ligand-reseptor.5. Reseptor yg teraktivasi akan menyebabkan 1 / lebih transduksi sinyal intraselular6. Perubahan spesifik pada fungsi, metabolisme dan perkembangan sel7. Removal of the signal

Ligand• ligand atau molekul signaling dapat berupa:1. hormon, growth factor, neuro transmitter, feromon2. stimulus fisik: cahaya, panas, sentuhan

Transduksi sinyal (berdasarkan sifat ligand):

1. Reseptor IntraselularLigandnya merupakan senyawa yg dapat larut dalam lipid (lipofilik) karenanya ia bisa langsung menembus membran sel kemudian masuk ke dalam sel menuju reseptornya yg ada di dalam sel. Contoh: hormon kortikoid, progesteron, dan estrogen.

2. Reseptor di Membran selLigand tidak bisa larut dalam lipid, sehingga tidak bisa menembus membran sel. Reseptornya terdapat di membran sel. jadi ligand tersebut hanya perlu menempel di reseptor di membran sel tersebut. Kemudian dari reseptor melalui second messenger ke dalam sel

• -Second messenger-1. cAMP (Cyclic AMP) : mengaktifkan protein kinase A2. cGMP   : mengaktifkan protein kinase G3. IP3 (Inositol tri Fosfat)   : membuka kanal Ca2+ di retikulum endoplasma4. DAG (Diasil gliserol)  : mengaktifkan protein kinase C5. ion calcium

• Reseptor yang melibatkan second messenger1. G Protein Couple Receptors (GPCRs)2. Cytokine Receptors and JAK-STAT Pathway3. Receptor Tyrosine Kinase4. MAP Kinase pathway

2, Mekanisme kerja STS (mekanisme kerja

hormon, klasifikasi, reseptor)

• Reseptor yang melibatkan second messenger1. G Protein Couple Receptors (GPCRs)2. Cytokine Receptors and JAK-STAT Pathway3. Receptor Tyrosine Kinase4. MAP Kinase pathway

1. G Protein Couple Receptors (GPCRs)

• GPCR merupakan salah satu reseptor yang terdapat di membran sel. kerusakan pada reseptor ini dapat mengakibatkan diabetes melitus, alergi, penyakit kardiovaskuler, kebutaan, dan kanker.

• GPCR terdiri dari 3 sub unit: alpha (α), beta (β), and gamma (γ)

• Ligan:Epinephrine, glucagon, serotonin, vasopressin, ACTH, adenosine

• Mekanisme: (contoh pada hormon epinefrin (adrenal)

0. Resting  StateTidak ada ikatan ligan di reseptor. kompleks protein G masih belum dapat berikatan dengan reseptor

1. Ligan berikatan dengan reseptorAkibat ikatan tersebut, akan terjadi perubahan konformasi di reseptor (tampak ada lubang kecil di pojok kanan)

2. subunit protein G berikatan dengan reseptor (β adrenergic receptor)karena konformasi reseptor telah berubah, maka protein G dapat berikatan dengan reseptor tersebut.

3. Pengikatan GTPAkibat ikatan protein G terhadap reseptor, protein G jg mengalami perubahan konformasi. GDP diganti dengan GTP <-disebut juga Guanine Nucleotide Exchange Factor (GEF)

4. Gα lepas kemudian berikatan dengan efektor (adenylate cyclase)

5. Pengaktifan adenylate cyclaseAdenylate cyclase akan mengkatalisis perubahan ATP menjadi cAMP

Kemudian..1. cAMP sebagai second messenger akan masuk ke sitosol dan mengaktifkan protein kinase A (PKA). Protein kinase terdiri dari 2 subunit regulatori dan 2 subunit katalitik2. cAMP berikatan dengan bagian regulatorinya sementara bagian katalitiknya akan masuk ke nukleus3. bagian katalitik memfosforilasi Creb transcription factor

4. kemudian faktor transkripsi ini akan menempel di CRE (Cyclic AMP Response Element)5. ditambah koaktivator P300/CBP6. transkripsi berjalan dan melakukan ekspresi gen7. GTP terhidrolisis menjadi GDP + P oleh GTPase sehingga Gα kembali terikat ke Gβ dan Gγ8. Produksi cAMP berhenti9. Fosfatase menghidrolisis gugus fosfat pada protein yg difaktifkan oleh PKA

2. Cytokine Receptors and JAK-STAT

• merupakan reseptor yang mengikat cytokine• LigandInterferons, erythropoietin, growth hormone, beberapa interleukins (IL-2, IL-4), cytokines lain

• cytokine receptor terdiri dari 2 subunit. dimana bagian luar dia memiliki Cytokine binding receptor (untuk gandeng cytokine). sementara bagian yg di sitoplasma gandeng JAK.

• JAK atau kepanjangannya adalah Janus Kinase merupakan golongan tyrosine kinase non reseptor yang berperan dalam JAK-STAT pathway.

• JAK berfungsi untuk memfosforilasi dan mengaktifkan protein yg terlibat dalam transduksi sinyal

• Mekanisme: 1. Cytokine reseptor yang mengikat JAK masih terpisah2. Dengan adanya Cytokine yang terikat di Cytokine Binding Receptor (yg ada di bagian luar) akan menstabilkan kedua subunit tersebut sehingga keduanya gabung. dan JAK akan memfosforilasi ekor dari cytokine receptor yg ada di sitoplasma3. Kemudian STAT (Signal Transduction and Transcription) kemudian akan mendekat karena mengendus fosfor yg ada di cytokine reseptor. kemudian akan melahapnya – berikatan maksudnya – dengan fosfat tersebut. Dan STAT tersebut juga di fosforilasi oleh JAK (jadi STAT ngiket4 gugus fosfat).4. STAT melepaskan ikatannya sambil bawa 2 fosfat5. STAT ke nukleus dan menyebabkan transkripsi

3. Receptor Tyrosine Kinase

• mekanisme tyrosine kinase receptor (TKR) hampir sama ama cytokine receptor.

• LigandInsulin, epidermal growth factor (EGF), fibroblast growth factor (FGF),neurotrophins, other growth factors

• Mekanisme pada kondisi normal1. Tyrose kinase receptor terdiri dari 2 subunit jg.2. Lalu ligand (growth factor) nemepl di bagian binding receptor di bagian luar3. Terjadi dimerisasi dimana kedua subunit tersebut nempel satu sama lain karena distabilkan oleh growth factor4. Pada bagian yang berhubungan dengan sitoplasma difosforilasi5. Sehingga SH2 domains (Src homology 2) dan PTB (Phosphotyrosine Binding) domain6. SH2 domaijn mengalami fosforilasi7. Terjadi pelepasan signal

4. MAP Kinase pathway

• MAP (Mitogen-activated Protein) Kinase Pathway merupakan signal yg umumnya di stimulasi oleh mitogen yg dapat mempengaruhi ekspresi gen sehingga mengubah sifat fisiologi sel.

• SistemDalam MAP kinase minimal harus ada berikut:1. Dimulai dari aktivasi Guanin Nucleotide Exchange Factor (GEF)2. GEF kemudian menstimulasi G protein dengan cara menukar GDP dengan GTP3. G protein yang aktif tersebut kemudian mengaktifkan MAP KINASE KINASE KINASE4. kemudian MAP KINASE KINASE KINASE kemudian memfosforilasi MAP KINASE KINASE5. MAP KINASE KINASE memiliki 2 fungsi: untuk memfosforilasi tyrosine maupun

• Mekanisme transduksi sinyal1. transduksi sinyal dimulai saat ligan menempel pada Receptor Tyrosine Kinase2. terjadi dimerisasi dari 2 subunit Receptor Tyrosine Kinase3. kemudian terjadi fosforilasi di subunti TKR bagian dalam4. kemudian Growth Factor Receptor Bound Protein-2 (GRB2) kemudian nempel dibagian yg terfosforilasi (karena di dalam GRB2 ada SH2)

5. kemudian SON OF SEVENLESS (SOS) nempel di GRB2 dan dapat mengit protein Ras.6. SOS berfungsi sebagai GEF (Guanin Nucleotide Exchange Factor) dengan menukar GDP pada Ras menjadi GTP. sehihngga Ras menjadi aktif7. Kemudian kompleks Ras-GTP akan mengikat B-Raf

8. B-Raf memfosforilasi MEK 1 / 2 atau Map Kinase Kinase9. kemudian MEK 1 / 2 akan memfosforilasi ERK 1 / 2 atau Map Kinase10. ERK 1 / 2 akan mengaktivasi protein yg termasuk famili AP-1 (Activator Protein) yaitu fosdan jun11. kemudian fos dan jun akan masuk ke nukleus menuju DNA.12. Terjadi ekspresi gen

3. Faal hipofisis & Hipotalamus

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Sistem Endokrin berkaitan dg HORMON

Pelepasan Hormon :

Dikontrol oleh …1. Secara kimiawi

Mekanisme feedback - : suatu kondisi kelebihan hormon2. Kontrol Neural - sistem saraf pusat dan otonom - stimulus disampaikan ke bagian hypothalamus ke target organ.

08/02/2010 2

1.KELENJAR HIPOFISIS ( PITUITARY )

MASTER OF GLAND

Terdiri atas 3 lobus :

a. Lobus anterior (Adenohypofise)

b. Lobus intermediet

c. Lobus posterior (Neurohypofise)

08/02/2010 4

a.Hipofise Anterior

Melepaskan : GH, TSH, ACTH, Prolactin, Gonadotropin Hormon.

a. GH (Growth Hormon) / Somatotropik

Fungsi Utama : pertumbuhan tulang bertambah panjang

Pengaruhnya dr bayi s.d. pubertas

Defisiensi GH sblm pubertas : Gygantisme

Defisiensi GH setelah pubertas: Akromegali

Sekresi me pd keadaan stres, hyperglikemia dan tidur

08/02/2010 5

a. Hipofise Anterior

b. TSH ( Tiroid Stimulating Hormon)

Jaringan sasarannya : tiroid

Fungsi : merangsang pembentukan kelenjar gondok & kontrol produksi dan sekresi T3 & T 4

c. ACTH (Adeno CorticoTropic Hormon)

Mengontrol adrenal menghasilkan hormonnya

Jaringan sasaran : korteks adrenal6

a. Hipofise Anterior

d. Prolaktin / Mammotropik Hormon

Sasaran : kelenjar mammae

Fungsi : merangsang kelenjar mammae dan sekresi ASI

Jaringan sasaran yg lain : Ovarium untuk memelihara corpus luteum dan sekresi progesteron

Hipersekresi : Wanita : amenore Laki2 : Gynecomastia

7

e. Gonadotropin Hormon

FSH : Follicle Stimulating Hormon - sasaran : ovarium dan testis - fungsi : merangsang per organ sex primer : wanita :

folikel pd ovarium ; pria : spermatogenesis/merangsang testis menghasilkan sperma

LH : Luteinizing Hormon - sasaran : ovarium dan testis - pd wanita : dng estrogen merangsang ovulasi &

pe’bentuk’ progesteron - pd laki-laki : merangsang testis menghasilkan

testoteron.

a. Hipofise Anterior

8

b. Hipofisis Intermediet (tengah)

Jaringan sasaran : sel melanosit pada kulit

Menghasilkan MSH ( pengaturan pigmen kulit )

Merangsang melanosit yang mempengaruhi pigmentasi kulit

9

c. Hipofisis posterior (Belakang)/Neurohypofise

Menghasilkan :

1). Oksitosin - Jaringan sasaran : Uterus dan glandula

mammae - Uterus : merangsang kontraksi uterus saat

persalinan - Glandula mammae : ejeksi ASI2). ADH ( vasopresin ) - Menurunkan volume urine dan meningkatkan

tekanan darah - Jaringan sasaran : ginjal di bagian distal, tubulus

dan duktus seminiferus - ADH me vasokontriksi arteri pe tekanan

darah.10

2. KELENJAR THYROID/GONDOK

Struktur :

Letak di bagian anterior leher Pd org dewasa beratnya + 18 gr Thyroid : - Sel Follicular : Thyroid ( T-4), Triiodothyronin (T-3) - Sel Parafollicular : Hormon Thyrocalcitonin

(Calcitonin)

Menghasilkan tiroksin - Kalsitonin ---- pengaturan kadar kalsium - Hipotyroid ---- kretinisme, kecerdasan kurang dan miksedema - Hipertyroid --- morbus basedowi /hipermetabolisme

11

3. KELENJAR ADRENAL

12

3. KELENJAR ADRENAL

A. Bagian Kortex - Mineralkortikoid --- mengontrol Kadar cairan tubuh dg

mensekresi Aldosteron . - Glukokortikoid ---- mengontrol metabolisme glukosa,

protein, lemak - Androgen ---- mengontrol ciri kelamin sekunder laki-

lakiB. Bagian medula - Adrenalin/Epineprin - Noradrenalin/Norepineprin Untuk: - Mengatur kadar gula dalam darah - Relaksasi otot polos pada tenggorok shg melapangkan

pernafasan - Mengatur aktivitas jantung dan penyempitan pambuluh

darah Sekresi di bawah kendali Sistem saraf simpatis Sekresi meningkat pada : stres, emosi, marah, takut, kerja

fisik, suhu lingkungan rendah, hypoglikemia13

4. KELENJAR PANKREAS

Struktur : - Sebelah retroperitoneal lambung - Mempunyai fs eksokrin dan endokrin * Eksokrin: enzim pencernaan * Endokrin : pulau langerhans mempunyai 3 sel : = sekresi glukagon = sekresi insulin = sekresi somatostatin - Insulin & glukagon : metabolisme KH, protein dan lemak - Somatostatin : menghambat sekresi insulin dan glukagon

14

FUNGSI :

4. KELENJAR PANKREAS

1. Glukagon

- fungsi utama : me kadar gula darah

- pengeluaran distimulasi o/ ber < nya kadar glukosa darah

- Organ target utama : hati me glykogenolisis

(glikogen mjd glukosa).

- dlm metabolisme lemak : me lypolisis

2. Insulin

- fungsi utama : me kadar gula darah dg cara : me diffusi glukosa ke dalam sel

- insulin akan disekresi banyak u/ merespon pe kadar gula drh

- kelainan yg dpt ditimbulkan o/ insulin :

a. Hipersekresi insulin hypoglikemia

b. Hiposekresi insulin hyperglikemia

15

5. KELENJAR GONAD

1. Pada Pria

- Testis menghasilkan androgen

- H.androgen (testosteron) diproduksi o/ sel2 interstitial leydig pd tubulus seminiferus

- Mulai dihasilk’ pd saat janin 7 mg & berhenti pd saat bayi 1 bulan

- Pubertas: aktif kembali dan androgen diproduksi kembali.

16

EFEK TESTOSTERON :

1. Merangsang diferensiasi & perkembangan alat genital ke arah pria (janin)

2. Mempengaruhi sifat kelamin sekunder dlm perkembangan bentuk tubuh, perkembangan alat genital pria dan distribusi rambut tubuh

* Sifat anabolik : merangsang pertumbuhan dan menutup garis epifisis tulang

5. KELENJAR GONAD

17

Pada wanita :

5. KELENJAR GONAD

Ovarium estrogen & progesteron

Hormon estrogen dibentuk o/ sel2 granulosa folikel dan sel2 lutein kopus luteum

Hormon progesteron dibentuk o/ sel lutein

Estrogen & progesteron mempengaruhi sifat kelamin sekunder wanita/proses laktasi & penyiapan endometrium u/ menerima ovum

18

5. KELENJAR GONAD

19

EFEK ESTROGEN

5. KELENJAR GONAD

1. Pada alat genital a. meningkatkan motilitas tuba b. mempersiapkan endometrium c. memperthnkan keasaman vagina

2. Pd kelenjar mammae merangsang pertumbuhan duktus laktiferus dan

pigmentasi areola mammae

3. Pd perkembangan sifat se sekunder : mempengaruhi bentuk tubuh & distribusi rambut, suara tetap kecil dan tinggi.

20

6. KELENJAR PARATIROID

A. Struktur

- Berisi 4 kelenjar kecil yg saling berdekatan. - Terletak pd permukaan posterior kel. Thyroid - Hormon yg dihasilkan adalah PTH (Parath hormon) - Organ targetnya : tulang, ginjal dan GI tract

B. Fungsi

- Metabolisme kalsium & fosfor - Me pelepasan kalsium dr tulang - Me absorbsi kalsium (Ca) di GI Tract

21

Klasifikasi Hormon

Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel

• Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya 1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol 2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat 3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil →Thyroid,Katekolamin 4.Golongan Polipeptida/Protein →Insulin,Glukagon,GH,TSH

• Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon • 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam

lemak • 2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam

air • Berdasarkan lokasi reseptor hormon • 1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan

reseptor intraseluler • 2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan

sel (plasma membran)

• Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:kelompok

• Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+,

• Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler

Proses Pascareseptor :

Hormon Hidrofilik• Kelenjar hormon mensekresikan hormon non-

steroid• Cairan tubuh membawa hormon ke sel target• Hormon bergabung dengan respetor membran sel

target, mengaktifkan protein G• Di dalam membran sel target molekul Adenylate

cyclase diaktifkan.• Adenylate cyclase mengubah ATP menjadi cAMP• cAMP mengaktifkan protein kinase• Enzim-enzim ini mengaktifkan substrat protein di

dalam sel yang mengubah proses metabolik• Perubahan selular menimbulkan efek dari hormon

Jenis HormonLipofilik HidrofilikTerdiri atas lemak dan protein Tersusun atas protein

Berukuran besar Berukuran kecil

Memerlukan protein plasma untuk transport

Tidak memerlukan protein plasma

Reseptor pada intraselular Reseptor pada membran sel

Tidak memerlukan “second messanger” bekerja langsung

pada inti sel

Memerlukan “second messanger”

Contoh : Hormon steroid dan tiroid

Contoh : -Rh , -SH , Insulin , glukagon , dll

Mekanisme regulasi umum

Pengeluaran ASI

Mekanisme FeedbackHipotalam

us

Hipofisis anterior

Kelenjar endokrin perifer

Sel target

Kerja hormon

Sistem saraf

Kelenjar endokrin

Sel target

Kerja hormon

Perubahan jumlah di dalam

plasma

Kelenjar endokrin

Sel target

Kerja hormon

Organ-organ yang menghasilkan hormon:

organ Hormon Fungsi hormon

Rahim dan kelenjar susu

oksitosin Memacu kontraksi rahim selama melahirkan dan

pengeluaran air susu dari kelenjar susu

GinjalHormon Anti Diuretik (ADH)

Mempertahankan kadar air dalam darah dengan

meningkatkan penyerapan air dari ginjal

Kelenjar Tiroid Hormon Pemacu Tiroid (TSH) Hormon Pemacu Tiroid (TSH)

Kelenjar Adrenal Adrenokortikotropik hormon (ACTH) Memacu pembentukan dan pengeluaran hormon steroid

di korteks adrenal

Organ Reproduksi

Gonadotropin (LH, FSH) Merangsang pembentukkan ovum dan sperma aerta

sejumlah fungsi reproduktif lainnya

Kelenjar susu prolaktin Merangsang pembentukan pengeluaran hormon steroid air susu setelah melahirkan

Tulang dan otot Hormon pertumbuhan (GH) Merangsang pertumbuhan badan

Organ Hormon Fungsi Hormon

Paratiroid

Parathormon Meningkatkan kadar kalsium darah

Tiroid Kalsitonin   Tiroksin

Menurunkan kadar kalsium darah  Meningkatkan metabolisme seldan berperan penting dalam pertumbuhan serta pemasakan sel (tubuh) secara normal

Lambung

Gastrin Mengatur sekresi asam lambung

Medula adrenal

Adrenalin Respons segera terhadap stress, antara lain meningkatkan kadar gula darah dan curah jantung

Korteks adrenal

Glukokortikoid (kortikosteron)Mineralokortikoid(aldosteron)

Regulasi metabolisme   

Mengatur kadar elektrolit

Ovarium Esterogen Progesteron

Menginisiasi proliferasi endometrium  Mempertahankan ketebalan endometrium

Testis Androgen (testosteron)

Mempertahankan pembentukan sperma,  Dan terlibat dalam perkembangan ciri seks sekunder

Hormon-hormon hipotalamus

Kelenjar endokrin

Hormon Sel target Kegunaan

Hipotalamus

Mengeluarkan & menghambat hormon (TRH, CRH, GnRH, GHRH, GHIH, PRH, PIH)

Hipofisis anterior

Mengontrol pengeluaran hormon-hormon hipofisis anterior

Hormon-hormon hipotalamus

Hormon Efek pada hipofisis anterior

Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)

Merangsang pengeluaran TSH (tirotropin) dan prolaktin

Corticotropin-Releasing Hormone (CRH)

Merangsang pengeluaran ACTH (kortikotropin)

Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)

Merangsang pengeluaran FSH dan LH (gonadotropin)

Growth Hormone-Releasing Hormone (GHRH)

Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan

Growth Hormone- Inhibiting Hormone (GHIH)

Menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dan TSH

Prolactin-Releasing Hormone (PRH)

Merangsang pelepasan prolaktin

Prolactin-Inhibiting Hormone (PIH)

Menghambat pengeluaran prolaktin

Hormon-hormon kel. hipofisis

Kelenjar Endokrin

Hormon Sel Target Kegunaan

Hipofisis Posterior

Vasopresin (Antidiuretik Hormon ADH)

Tubulus Ginjal

Meningkatkan reabsorpsi H2O

Arteriol Menyebabkan vasokonstriksi

Oksitosin Uterus Meningkatkan konstraktillitas

Kelenjar mamae

Menyebabkan penyemprotan susu

Hormon-hormon kel. Hipofisis

Kelenjar

endokrin

Hormon Sel Target Kegunaan

Hipofisis Anterior

Thyroid stimulating Hormone (TSH)

Sel folikel tiroid Merangsang sekresi T3 & T4

Adenocorticotropic Hormone (ACTH)

Zona fasikulata & zona retikularis korteks adrenal

Merangsang sekresi kortisol

Growth Hormone Tulang : jaringan lunak

Esensial tetapi pertumbuhan tidak hanya bergantung padanya; merangsang pertumbuhan tulang dari jaringan lunak; efek metabolik mencakup anabolisme protein, mobilisasi lemak, dan penghematan glukosa

Hati Merangsang sekresi somatomedin

Follicle stimulating Hormone (FSH)

Wanita : folikel ovarium

Mendorong pertumbuhan & perkembangan folikel, menstimulasi sekresi estrogen

Pria : tubulus seminiferus di testis

Menstimulasi produksi sperma

Hormon-hormon kel. hipofisis

Kelenjar endokrin

Hormon Sel target Kegunaan

Hipofisis anterior

Luteinizing Hormone (LH)(interstitial cell-stimulating hormon, ICSH)

Wanita : folikel ovarium & korpus luteum

Merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum & sekresi esterogen & progesteron

Pria : sel interstisium leydig di testis

Merangsang sekresi testosteron

Prolaktin Wanita : kelenjar mamaria

Mendorong perkembangan payudara, merangsang sekresi susu

Pria Tidak jelas

4. Histologi hipofisis & hipotalamus

• Jenis2 kel. Endokrin:– Kel. Endokrin organ tersendiri.

Misal: hipofisis, tiroid, paratiroid, pineal, adrenal.

– Berupa jaringan endokrin yg terdapat dalam organ lain.Misal: pulau Langerhans di pankreas, sel interstitial Leydig, korpus luteum.

– Kel. Khusus berfungsi sebagai endokrin & eksokrin.Misal: Hepar, Pankreas, Testis.

Sumber:

Putz, R., & Pabst, R. (2006). Sobotta atlas der anatomie des menschen, Band 1 (22 Auflage).

HIPOFISIS

Embriologis:1. Neurohipofisis (bagian saraf).

Berasal dari evaginasi dasar diensefalon & tubuh kearah kaudal sbg tangkai tanpa melepaskan diri dari otak.

2. Adenohipofisis (bagian kelenjar).Berasal dari penonjolan keluar ektoderm atap rongga mulut primitif embrio kearah kranial, membentuk kantung Rathke. Selanjutnya terjadi konstriksi pd dasar kantung, yg memisahkan kantung dr rongga mulut.

Sumber:

Putz, R., & Pabst, R. (2006). Sobotta atlas der anatomie des menschen, Band 1 (22 Auflage).

HIPOFISIS

• Berbentuk spt buah anggur agak gepeng

• P=1 cm; L=1-1,3 cm; T=0,5 cm; W=0,5-0,6 gr.

• Bagian hipofisis:– Adenohipofisis (Bagian kelenjar)

• Pars distal (bagian anterior)• Pars intermedia• Pars tuberalis (mengitari infundibulum)

– Neurohipofisis (bagian nervosa)• Pars nervosa• Infundibulum• Eminensia mediana

Adenohipofisis: 1.Pars distalis

• Meliputi 75% hipofisis• Terbungkus kapsula fibrosa yg padat.• Sel-sel tersusun dalam kelompok2 kecil

beranastomosis yang diikat oleh jaringan ikat retikuler, tdp sinusoid diantaranya.

• Berdasarkan afinitasnya terhadap zat warna, terbagi dalam 2 golongan:

1. Kromofil (menyukai zat warna)1. Sel asidofil (sel alfa)2. Sel basofil (sel beta)

2. Kromofob (tdk menyukai zat warna)

Adenohipofisis: 1.Pars distalis

• Pita2 sel dengan kapiler2.• Sel chromophob: warna pucat atau tdk

berwarna, btk bulat hampir tdk bergranula, ukurannya lebih kecil drpd sel kromofil, fungsi tdk diketahui.

• Sel chromofil:o Sel alfa, asidofil, jmlh byk somatotroph &

mammothrops.o Sel beta, basofil thyrotroph, gonadotroph,

corticotroph.

Sel Alfa• Jumlah kira2 35%• Bentuk: bulat, ovoid• Protoplasma: granula merah kasar tdk

rata.• Inti bulat berwarna biru.• Batas sel jelas.• Dgn Malorry azan:

o Orange G orangeofil (sel alfa) fungsi STHo Carmine sel carminofil H.prolaktin.

Sel Beta• Kira2 15%.• Bulat, ovoid, poligonal.• Selnya cenderung lebih besar dari sel alfa.• Protoplasma granula biru kasar.• Dengan Fuchsin aldehide,

o Sel yg suka warna fuchsinbirusel do Sel yg tidak suka warna fuchsinungusel beta

• Umumnya tersusun dalam kelompokan di bagian tengah pars distal.

Sel Beta• Dengan mikroskop elektron & pewarnaan

khusus dapat dibedakan 3 macam sel:• Fungsi menghasilkan:

1. Sel gonadotropik.2. Sel tirotropik.3. Sel kortikotropik

Sel Kromofob (sel gamma)

• Merupakan sel terkecil di pars distalis• Bentuk bulat/poligonal• Sitoplasma sedikit, hampir tidak mengandung

granula sekretoris.• Tidak mengambil zat warna dengan baik batas

sel tdk jelas.• Macam kromofob:

1. Resting cells: bentuk istirahat kromofil.2. Kromofil yg mengalami degranulasi

Adenohipofisis: 2. Pars Tuberalis

• Berbentuk corong yg memeluk infundibulum.• Banyak mengandung pembuluh darah.• Bentuk sel kuboid, sitoplasma basofil lemah,

granula halus.• Fungsi: mensekresi gonadotropin (FSH & LH).

Adenohipofisis: 3. Pars Intermedia

• Kurang berkembang, 2% hipofisis.• Rudimenter pd manusia, berkembang baik

pada mamalia lain, menghasilkan MSH (melanocyt stimulating hormone)

• Berkembang dari bagian dorsal kantung ratkhe.

• Berupa lapisan tipis, terdiri atas sel & vesikel berisi koloid.

• Bentuk sel poligonal, sitoplasma basofil lemah mengandung granula sekretoris kecil.

Neurohipofisis1. Pars nervosa/prosesus

infundibularis bagian paling ujung dari neurohipofisis.

2. Tangkai neural (infundibulum) menghubungkan pars nervosa dgn hipotalamus.

3. Eminensia mediana.

Neurohipofisis• Ujung saraf tidak bermielin.• Sel pituisit (± 25%) bentuk mirip sel glia

astrosit, sitoplasma granula berpigmen.• Badan Hering tampak sbg bercak2 bulat

berwarna merah muda homogen.

Neurohipofisis

• Mensekresi 2 hormon:1. Oksitosin, fungsi:

1. Merangsang kontraksi otot polos dari dinding rahim selama persetubuhan dan kelahiran.

2. Kontraksi sel mioepitel yg mengelilingi alveoli dan saluran keluar kelenjar mammae selama menyusui.

2. Vasopresin/ADH (anti diuretic hormon)• Merangsang kontraksi otot polos

pembuluh darah, menaikkan tekanan darah.

Vaskularisasi Hipofisis

• A. hipofiseal superior kiri dan kanan mensuplai eminensia mediana dan tangkai neural, di bagian bawah.

• A. hipofisealis inferior kiri dan kanan terutama mensuplai neurohipofisis dan sebagian kecil ke tangkai.

KELENJAR TIROID• Keistimewaan: menyimpan hormon dalam

ruang ekstraselruang folikel.• Folikel merupakan unit fungsional

kel.tiroidbangunan bulat, ukuran berbeda-beda, dinding satu lapis sel epitel kelenjar.

• Embriologik: berasal dari pertumbuhan ke bawah jaringan epitel rongga mulut primitif (lap. Endoderm).

• Mikroskopik:– Tiroid diliputi kapsula jaringan ikat.– Di bawah kapsula terdapat fibroelastis tipis &

berseptamembagi kel dalam lobulus2.– P. darah, limf, saraf, masuk kelenjar melalui

septa.

Sherwood, Human Physiology From Cells to Systems, 5th ed

Kel. Tiroid

• Unsur sel tiroid:1. Sel epitel folikel

– Bentuk sel kuboid, inti bulat/lonjong ditengah/dibasal.

– Sitoplasma basofil, di apikal sitoplasma terdapat tetesan koloid,tdp mikrovili.

– Fungsi: menghasilkan tiroksindisimpan sebagai koloid di ruang folikel.Koloidsenyawa glikoprotein yaitu tiroglobulin.

Kelenjar Tiroid2. Sel parafolikuler/Sel C

(clear cell)• Tdp

sendiri/kelompok kecil.

• Terletak diantara sel epitel folikel atau dalam kelompok2 diantara folikel.

• Lebih besar daripada epitel folikel, sitoplasma jernih, pucat.

•Fungsi: menghasilkan kalsitonin menurunkan kadar kalsium plasma.

Kelenjar Tiroid

• Aktifitas kelenjar tiroid:

• AKTIF folikel berukuran kecil, sel2 epitel folikel tinggi, koloid sedikit, kosong, mengandung vakuola2 krn diresorbsi.

• INAKTIF ukuran folikel besar2, sel epitel kuboid rendah-gepeng, lumen folikel penuh berisi koloid.

KELENJAR PARATIROID

• Merupakan kelenjar2 kecil, kecoklatan, btk lonjong/oval.

• Diliputi oleh kapsula jar.ikat tipis, tdp septa2 halus yg membawa p.darah, limf, saraf ke dalam jar retikular halus.

• 2 macam sel kelenjar:1. Sel Prinsipal/Chief cell.2. Sel Oksifil.

Paratiroid: 1. Sel Prinsipal

• Fungsi: menghasilkan parathormon• Tersusun dalam massa padat diantara

kapiler darah.• Jumlahnya banyak.• Ada 2 jenis:

o Berwarna gelap: inti jelas, bulat, sitplasma relatif sedikit, mengandung granula sekretorik halus, basofilaktif mensekresi hormon.

o Berwarna terang: inti besar, vesikuler, sitoplasma jernih, pucat, bentuk inaktif

Paratiroid: 2. Sel Oksifil

• Fungsi belum jelas.• Sel lebih besar daripada sel prinsipal, jumlah

lebih sedikit.• Terdapat sendiri/berkelompok diantara sel

prinsipal.• Bentuk sel oval/poligonal.• Sitoplasma asidofil, granula halus.

KELENJAR SUPRARENAL• Sepasang (2 buah) organ berbentuk piramida

gepeng.• P=5 cm; L=3 cm; T=-1 cm, B=+7 gr.• Terdiri dari 2 bagian: korteks dan medula.• Di sebelah luar diliputi oleh kapsula fibrosa, ada

P.darah, saraf, bercabang ke dalamtrabekula.• Pd korteks tdp 3 zona: Zona glomerulosa,

fasikulata & retikularis.

Zona Glomerulosa• Sel-sel dalam kelompok

berbentuk bola/lengkungan tdk teratur, dipisahkan oleh jaringan ikat trabekular halus, ada sinusoid.

• Inti bulat, gepeng, sitoplasma relatif homogen, sedikit asidofil, mengandung droplet lemak.

• Fungsi: mensekresi hormon mineralokortikoiduntuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Zona Fasikulata• Lapisan yang lebih tebal.• Terdiri dari sel2 lebih besar, inti

agak gelap.• Sel tersusun dalam deretan

berjalan radier, sejajar dengan sinusoid2 yg lurus & tegak lurus.

• Dalam sel kadang tdp inti, sitoplasma pucat.

• Pada 2/3 luar z.fasikulata sel2 dengan tetesan lemak larut pd pembuatan sediaan spt busa/spons disebut Spongiosit.

• Pada 1/3 dalam, bebas lemak, lebih basofil.

• Fungsi: mensekresi glukokortikoiduntuk metabolisme KH, protein, lemak.

Zona Retikularis• Sel2 tersusun tidak teratur

membentuk anyaman beranastomosis.

• Inti gelap.• Pd bagian dekat medula,

sitoplasma mengandung granula pigmen lipofuchsin yg besar & banyak.

• Fungsi: mensekresi androgen & estrogen dalam jumlah kecil.

Sel2 korteks tidak menyimpan produk sekresinya dalam granula, membuat dan mensekresi hanya bila diperlukan

Medula Suprarenal• Batas korteks & medula tidak jelas.• Sel sekretorik tersusun dalam

kelompok rapat, ada kepiler yg lebar2, venula2.

• Tampak lebih basofil dibanding korteks.

• Sel utamanya disebut sel kromafin (btk polihedral/oval, inti besar, vesikuler, sitoplasma basofil kuat, ada granula sekret).

• Tampak vena medularis yg besar dan sel2 ganglion ss parasimpatis.

• Fungsi: mensekresi adrenalin & noradrenalin di bawah kontrol ss.simpatis.

• Hormon disimpan dalam granula sitoplasma dan dilepaskan hanya sebagai respon terhadap rangsangan saraf seperti neurotransmiter dari ujung saraf.

PANKREAS• Pulau Langerhans: diameter 100-200 um, lbh dari

1 juta pulau.• Sel2 korda dipisahkan oleh kapiler2.• Serat2 retikuler & beberapa fibroblas dari kapsula

tipis mengitari pulau.• 4 tipe sel pulau Langerhans, tdk dapat

didiferensiasi masing2 sel dengan pewarnaan rutin

Pulau Langerhans• Pulau Langerhans tersebar diseluruh

Pankreas.• Dgn MC tampak berupa massa bundar tdk

teratur.• Selnya tampak

o Tersusun membentuk korda tdk teratur.o Poligonal tdk teratur, inti bundar di tengah.o Sitoplasma dengan HE tampak bergranula.

• Diantara selnya terdapato Banyak pembuluh darah kapiler.o Jaringan ikat dengan sedikit serat retikulin.

4 tipe sel Pulau Langerhans

• Sel Beta: terpulas biru, 60-80%, menghasilkan insulin.

• Sel Alfa: kemerahan, lbh besar, diperifer pulau, -20%, byk terdapat di tepi, menghasilkan glukagon (meningkatkan gula darah melalui glukoneogenesis selama puasa)

• Sel Delta/gamma: bbrp, menghasilkan somatostatin (menurunkan glukagon & melepaskan polipeptida pankreatik)

• Sel F/clear cell: bbrp, menghasilkan polipeptida pankreatik (menurunkan sekresi eksokrin pankreas & sekresi empedu)

Kelenjar Pineal 1• Btk kerucut, ukuran 8x5 mm• Pd atap ventrikel III.• Diliputi kapsula fibrosa-trabekula/septa.• Terdiri dari 2 macam sel:

1. Pinealosit/sel prinsipal.2. Neuroglia.Tersebar diantara jala pleksus vaskular+serat saraf simpatis.

Kelenjar Pineal 21. Pinealosit• Inti besar tidak teratur.• Poligonal.• Menghasilkan melatonin & serotonin.• Peran:

o Mempengaruhi hipotalamus & hipofisis serta khususnya hormon kelamin.

o Mengatur/mengubah aktifitas hipofisis pars nervosa, sel Leydig, kel paratiroid, kel adrenal.

Kelenjar Pineal 32. Neuroglia• Spt astrosit-basofilik, lebih kecil drpd pinealosit• Tersebar di antara pinealosit & kapiler

bertingkap.

5. Histologi mammae

Mammae

Mammae• Merupakan kelenjar kulit khusus di subkutan

• Modifikasi kel. Keringat

• Kelenjar apokrin

• Terdapat pada pria dan wanita

• Pertumbuhan hanya sedikit pada anak-anak

• Wanita: tumbuh pesat pada pubertas

• Pria: tumbuh sangat lambat. Pubertas stop.

Mammae• Terdiri atas 15-20 lobus

• Lobus dipisahkan jaringan ikat dan

lemak→lobulus

• Di dalam lobulus terdapat: alveoli/tubulus,

duktus intralobuler, dan jaringan ikat

intralobuler (jaringan ikat jarang/longgar)

• Duktus intralobuler→duktus interlobuler (di

kelilingi jaringan ikat padat)→duktus

laktiferus→sinus laktiferus→Pori

Puting (nipple)• Di lewati duktus laktiferus→Sinus→pori

• Jumlah Pori lebih sedikit karena beberapa

duktus bersatu

• Kulit sangat berpigmen

• Papila dermis tinggi dan otot polos

• Kontraksi otot polos membuat putting

mengeras dan menonjol

Areola• Bagian gelap di sekitar puting

• Terdapat:

oKelenjar areola/ Montgomery:

apokrin bercabang

oKelenjar keringat

oKelenjar sebasea

Kelenjar mammae non laktan

• Duktus merupakan jaringan epitel utama: di lapisi epitel selapis/2 lapis sel kubus

• Alveoli sedikit

• Jaringan ikat interlobuler padat dan tebal dan

mengandung jaringan lemak yang beragam

• Antara epitel dan lamina basal: sel mioepitel

Kelenjar mammae non laktan

Kelenjar mammae laktan

Kehamilan• Duktus intralobuler berproliferasi membentuk

alveoli

• Perluasan lobulus→jaringan ikat & lemak

interlobuler berkurang

• Jaringan ikat intralobuler berkurang, alveolus

bertambah dan mulai bersekresi

• Pada akhir kehamilan →Kolostrum

• Kulit puting dan areola pigmentasi bertambah

Laktasi• Setelah persalinan, kel. Mamae mulai aktif →Susu

(lemak, gula dan protein)

• Alveoli melebar, berepitel rendah dan berisi susu

• Protein dibuat di Retikulum endoplasmik

granuler→dipadatkan vakuol kecil (kompleks

Golgi)→Puncak sel (Merokrin)

• Bintik kecil lemak muncul di dalam sitoplasma→globul

lemak besar→Apokrin

• Sel mioepitel: membantu pengaliran susu dari alveolus ke duktus

• Kolostrum: susu pertama yang dikeluarkan:

oLemak lebih sedikit, protein lebih

banyak

o Imunoglobulin terutama Ig A yang

dibuat oleh sel plasma di jaringan

intralobuler

Regresi• Selesai laktasi, kelenjar mengalami kemunduran

• Alveoli mengecil, beberapa sel mati

• Jaringan ikat dan jaringan lemak bertambah

• Biasanya kelenjar tidak kembali ke keadaan nulipara

(belum pernah melahirkan)

Involusi• Terjadi setelah menopause

• Epitel sekresi atrofi

• Beberapa sistem duktus tertinggal

• Jaringan ikat memadat dan homogen

Pengaruh hormon• Pubertas dipengaruhi estrogen dan progesteron

yang dihasilkan ovarium

• Kehamilan: dipengaruhi estrogen dan progesteron

yang dihasilkan ovarium dan plasenta

• Permulaan sekresi dipicu oleh prolaktin yang

dihasilkan hipofisis pars distalis

• Kontraksi sel mioepitel dipengaruhi oleh oksitosin

yang dihasilkan oleh hipofisis posterior

• Oksitosin dipicu oleh rangsang taktil pd puting

Pembuluh darah, limfe & saraf

• PD masuk kelenjar melalui beberapa sumber→ stroma→jalinan kapiler disekitar duktus dan alveolus

• Pasokan vaskuler makin banyak pada kelenjar yang

aktif

• P. limfe terdapat di dalam areola, sekitar duktus dan

jaringan interlobuler→limfonodus ketiak

• Serat saraf aferen: organ taktil putingSela iga

Kesimpulan1. Berdasarkan pemicu diatas, perempuan/ibu

tersebut selalu merasa air susunya mengalir keluar saat bayinya menangis karena adanya kerja hormon-hormon yg merangsang kelenjar mammae.

2. Mengetahui mekanisme maupun feedbacknya.

Daftar Pustaka• Putz, R., & Pabst, R. (2006). Sobotta atlas der

anatomie des menschen, Band 1 (22 Auflage). Elsevier GmbH: München.

• Fawcett, D. W., & Jensh, R. P. (2002). Bloom & fawcett’s concise histology, 2nd ed. Arnold: London.

• Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC, 2009.

• Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. 27th ed. Jakarta: EGC, 2006.

top related