pemeriksaan patologi anatomi ruang bedah, imperium hotel 14 februari

Post on 12-Dec-2015

103 Views

Category:

Documents

25 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

PEMERIKSAAN

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI (PA)

Dr. H. ISMET M NUR , Sp PA (K),MM

Pemeriksaan PA = Pemeriksaan Lab terhadap sel, jaringan dan cairan tubuh , menggunakan metode tertentu untuk menegakkan diagnosis pasti pasien.

Lab PA melayani permintaan pem PA dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik.

Jenis /metode pem PA bergantung pada permintaan dr klinik.

2

3

Ruang Lingkup Pemeriksaan PA

Sitopatologi:a. Sitologi eksfoliatif (apus vagina, serviks, sputum, bilasan /sikatan bronchusb. Sitologi eksfoliatif cairan tubuh (urine, cairan ascites, c. pleura, c. kista dll

Histopatologi : Parafin dan potong beku

Pemeriksaan Histokimia

Pemeriksaan Imunopatologi

10

Jaringan BIopsi Jaringan dari Hapusan Papsmear

Jaringan dari Biopsi FNAB

1111

PERANAN PEMERIKSAAN PA

1

2

Pencegahan Penyakit: * Deteksi dini kanker sitologi & papsmear* Pencegahan penyakit tt

Diagnosis penyakit/kelainan tubuh

3 Pengelolaan penderita: rencana terapi, vc

Tindak lanjut: follow up terapi, registrasi ca.4

Pengambilan jaringan untuk pem PA didapatkan :

Cara biopsi, termasuk FNAB dan pap smearHasil operasi

Biopsi : tindakan mengambil seluruh atau sebagian jaringan untuk mengetahui gambaran PA

Operasi : operasi biasa, operasi dg frozen section/VC/potong beku

BIOPSI

Biopsi yg lazim dilakukan : Biopsi jarum (needle/aspirasi) Biopsi insisi Biopsi eksisi

Biopsi lainnya : misalnya: biopsi tekan, biopsi trophine, biopsi cubit, biopsi kuretase,dll

Pengiriman jaringan

jaringan hasil suatu biopsi atau operasi sebelum dikirim ke PA dilakukakan fiksasi yang sempurna.

Fiksasi adalah tindakan merendam bahan pemeriksaan kedalam cairan fiksasi.

Cairan fiksasi disiapkan botol bermulut lebar/ yang beretiket :

nama penderita,Umurnomor register RSnomor register lab PA ditambahkan di lab PA

Cairan FiksasiYg biasa digunakan larutan buffer formalin.

Bahan operasidikirimkan seluruhnya tidak banyak dipotong-potong rekonstruksi segera dimasukkan dalam larutan formalin 8-10% Bila bahan sangat besar irisan-irisan parsial agar cairan formalin dapat meresap dalam jaringan

19

Prosedur pengiriman Bahan

1. Bahan/jaringan segera fiksasi dg formalin 10% buffer,

sebanyak 10 kali volume jaringan atau cukup terendam.

2. Dokter klinis menulis keterangan klinik dengan lengkap

pada formulir pengiriman bahan.

3. Formulir atau surat berisi nama pasien, jenis kelamin,

umur, suku bangsa, cara/lokasi pengambilan bahan,

diagnosis klinik dan keterangan klinik yang berkaitan dg

diagnosis klinik.

4. Jaringan beserta surat/formulir dikirim ke lab PA

Tata cara pengiriman disertai dengan formulir khusus berisi keterangan Identitas penderita.Identitas pengirim.Jenis tindakan.Lokasi kelainan.Keterangan klinis Pemeriksaan lain (bila ada).Diagnosis klinis.Biopsi sebelumnya (bila ada)

22

23

Prosedur pengolahan Jaringan histopatologi

1. Petugas lab PA : menerima, mencatat data, memberi

nomor pada bahan dan formulir.

2. Dokter SpPA atau asisten memilih dan mengambil bahan

(motong gross).

3. Bahan yang terpilih di proses sesuai dengan prinsip

dehidrasi, clearing , embedding dan membuat blok

parafin.

4. Petugas lab memotong blok parafin, memulas sediaan dan

memberi label pada sediaan diperiksa oleh SpPA

24

25

Prosedur Diagnosis

2. SpPA melihat sediaan, menganalisis, mendeskripsi dan mendiagnosis, bila perlu memberi saran pada dr pengirim.

1. Diagnosis PA oleh dr SpPA

2626

Prosedur Pengiriman Jawaban

1

2

Petugas lab. Mengetik jawaban pada formulir jawaban.

Dr SpPA memeriksa hasil ketikan dan menandatangani formulir jawaban

3 Formulir jawaban yang sudah di ttd dr SpPA dimasukkan dalam amplop tertutup dikirim ke dokter pengirim

2727

1

Prosedur Pemeriksaan Histopatologi khusus/VC

Bahan segera dikirim ke lab PA tanpa fiksasi , bersama formulir pengiriman bahan berisi data idnetitas, diagnosis klinis dan keadaan pasien

2 Di Lab PA: dr SpPA memilih bahan (potong gross), kemudian setelah beku bahan yang terpilih dipotong 3-5 mikron menggunakan alat cryocut (pendinginan – 20⁰C) dipulas HE.

3

4

Sediaan yg sudah diwarnai HE diperiksa dr SpPA diagnosis

Jawaban PA langsung diberikan ke Operator (dokumen tertulis dan di ttd SpPA)

28

2929

1

Prosedur Pemeriksaan Sitopatologi Eksfoliatif

Bahan berupa usapan vagina, papsmear, sputum. Sediaan apus pada kaca objek difiksasi dalam alkohol 96% selama 30 menit langsung dikirim atau dikeringkan dulu lalu kirim bersama formulir pengiriman lengkap (data identitas pasien, cara pengambilan bahan, cairan fiksasi, ket diagnosis sebelumnya.

2

3

4

Di Lab PA: sediaan langsung diwarnai papaniculao, di label diperiksa dr SpPA

Diagnosis ditulis dalam formulir pengiriman lalu disalin ke formulir jawaban (diketik) di cek SpPA di ttd kirim ke dr pengirim dalam amplop tertutup.

SERVIKS NORMAL

NORMAL

3939

1

Prosedur Pemeriksaan Eksfoliatif Cairan Tubuh

Bahan berupa cairan tubuh: urin, cairan pleura, c. Kista, c. Asites) tanpa fiksasi segera kirim ke PA bersama formulir pengiriman lengkap.

2

3

Di Lab PA: bahan cairan disentrifugasi buat sediaan apus dari endapan bahan, segera fiksasi dalam alkohol 96% selama 30 menit, lalu diwarnai papaniculao, di label diperiksa dr SpPA

Diagnosis ditulis dalam formulir pengiriman lalu disalin ke formulir jawaban (diketik) di cek SpPA di ttd kirim ke dr pengirim dalam amplop tertutup.

4040

1

Prosedur Pemeriksaan Sitologi Aspirasi (FNAB)

Bahan yang diaspirasi segera dihapuskan pada kaca benda, kemudian dikeringkan atau difiksasi dalam alkohol 96% selama 30 menit. Kirim ke lab PA bersama formulir lengkap.

2

3

Di Lab PA: Sediaan kering diwarnai MGG, sediaan yang difksasi bahan cairan disentrifugasi buat sediaan apus dari endapan bahan, segera fiksasi dalam alkohol 96% selama 30 menit, lalu diwarnai papaniculao, di label diperiksa dr SpPA

Diagnosis ditulis dalam formulir pengiriman lalu disalin ke formulir jawaban (diketik) di cek SpPA di ttd kirim ke dr pengirim dalam amplop tertutup.

46

47

48

Prosedur Pemeriksaan Histokimia

Pemeriksaan histokimia: pemeriksaan untuk mengetahui

jenis zat kimia yang terdapat dalam sel atau sel

jaringan tubuh.

Apabila zat kimia yang ingin ditemukan dapat dilarutkan

dalam zat yang dipakai pada pengolahan

jaringan, maka bahan harus diolah dengan

cara potong beku. Untuk zat kimia yang rusak

oleh zat fiksatif, maka bahan harus dikirim

dalam keadaan segar.

49

Prosedur Pemeriksaan Immunopatologi

Pemeriksaan immunopatologi: pemeriksaan untuk

melihat adanya antigen atau antibody

dalam sel maupun jaringan. Pada sediaan

yg secara morfologi sulit dipastikan jenis

selnya.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada blok parafin

maupun pada jaringan yang masih segar.

top related