pembahasan farmakokinetik
Post on 02-Jun-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Pembahasan Farmakokinetik
1/4
Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan penetapan parameter farmakokinetik
obat setelah pemberian dosis tunggal menggunakan data eksresi urin
kumulatif. Tujuan praktikum kali ini adalah menetapkan dan menghitung
parameter farmakokinetik dari paracetamol bermerek sanmol dengan
dosis 1000 mg setelah pemberian dosis tunggal.
Urin mengandung berbagai komponen senyawa dan salah satunya
adalah senyawa eksogen. Senyawa eksogen merupakan senyawa yang
berasal dari luar tubuh dan sengaja dimasukkan dengan tujuan tertentu.
Senyawa eksogennya adalah PCT sanmol! yang digunakan sebagai obat
dengan khasiat analgetik"antipiretik. #bat berkhasiat tersebut tentunya
akan berinteraksi dengan molekul"molekul yang penting secara fungsional
dalam tubuh reseptor! sehingga menghasilkan respon biologis. $ika
proses biofarmasetik berlangsung dengan baik% maka seharusnya jumlah
PCT sanmol! meningkat dalam urin. Proses biofarmasetik sendiri adalah
proses yang menggambarkan obat mulai dari pemberian sampai terjadinya
penyerapan &at aktif kemudian diekskresikan. PCT lah yang akan menjadi
acuan nilai konstanta eliminasi.
'ari percobaan penentuan model kompartemen dan penentuan dosis%
mengikuti model kompartemen 1 terbuka yang terdiri dari dua fase yaitu
fase absorbsi dan fase eliminasi dan dosis yang dapat memberikan
gambaran profil farmakokinetika terbaik. Parameter farmakokinetika
adalah parameter"parameter yang dapat digunakan untuk memlihat
bagaimana nasib obat di dalam tubuh. (odel kompartemen satu terbuka
menganggap bahwa berbagai perubahan kadar obat dalam plasma
mencerminkan perubahan yang sebanding dengan kadar obat dalam
jaringan. )amun% konsentrasi obat dalam tiap jaringan tidak sama padaberbagai waktu.
-
8/10/2019 Pembahasan Farmakokinetik
2/4
Parameter farmakokinetik adalah besaran yang diturunkan secara
sistematis dari model berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh dan
atau metabolitnya di dalam darah% urine atau cairan hayati lainnya.
*eberapa parameter yang digunakan meliputi +el% +a% fa% tmidp% , jumlah
obat yang diabsorbsi dan jumlah obat yang pada akhirnya diabsorbsi.
PCT mengandung gugus amina sekunder% sehingga dapat terbentuk
garam dia&onium dengan -#)#. Struktur kimia PCT adalah
Prosedur
percobaannya dilakukan
pengumpulan urin dengan rentang waktu yang telah ditentukan. -al ini
dilakukan agar jumlah obat yang diekskresikan memiliki kecepatan
eliminasi yang tetap sehingga data urin yang diperoleh menjadi alid. Urin
yang pertama kali ditampung adalah urin blanko dimana urin tersebut
belum mengandung senyawa PCT. Urin blanko digunakan untuk
membandingkan antara urin yang mengandung PCT dengan yang tidak. Urin
blanko juga menandakan tidak ada partikel lain yang akan terukur nantinya
selain pelarut itu sendiri urin!. +emudian% praktikan diberikan obat yang
ekialen dengan dosis 1000 mg PCT. #bat tersebut diminum sekaligus
untuk memaksimalkan proses biofarmasetik dimana obat akan diabsorbsi%
didistribusi% dimetabolisme dan terakhir diekskresi melalui urin. Urin
tersebut tentunya sudah mengandung PCT. Selain itu% pada saat
pengumpulan urin% perlu dilakukan pengukuran olume urin yang
diekskresikan. Pengukuran olume urin tersebut dimaksudkan agar dapat
ditentukan berapa jumlah obat PCT! yang telah diekskresikan.
/armakokinetika obat pada urin hanya dapat memperoleh data berupa
konsentrasi% bukan jumlah obat yang terkandungnya.
-
8/10/2019 Pembahasan Farmakokinetik
3/4
*erdasarkan hasil pengamatan% olume urin ........m. Semakin banyak
olume urin yang dihasilkan% semakin banyak pula senyawa yang terdapat
didalamnya. +emudian urin diukur absorbansinya denagn penambahan
)a)# 10, berfungsi sebagai reagen yang akan membentuk reaksi
dia&otasi dengan PCT. 2sam amido sulfonat 13, berfungsi untuk
mengeluarkan gas yang terbentuk sselama reaksi berlangsung. 4as"gas
tersebut harus dikeluarkan karena dapat mengganggu absorbansi sampel.
-Cl 5) dan )a)# 10, akan membentuk -#)# yang akan bereaksi
dia&otasi dengan PCT dan membentuk garam dia&onium. 4aram ini tidak
stabil pada suhu ruang% maka dilakukan pendinginan pada suhu 6137C. 2sam
amido sulfonat 13, dan )a#- 10, digunakan selain untuk menetralkan
sampel% juga untuk memperkuat warna kuning garam dia&onium yang
terbentuk% sehingga memperkuat absorbansinya.
Setelah didapatkan data absorbansi maka dilakukan perhutungan
untuk menetapkan parameter farmakokinetik yang meliputi tmidmerupakan
waktu pertengahan antara selang waktu yang digunakan. 'ari percobaan
didapat ..........
)ilai /a yaitu menggambarkan fraksi obat yang terabsorbsi secara
sistemik. Untuk sediaan per oral umumnya didapat nilai / sebesar 80,
atau 0.8. Sedangkan pada percobaan didapatkan nilai /a sebesar ....., atau
.... )ilai tersebut jauh lebih kecil dari nilai /a untuk oral sehingga bisa
dikatakan bahwa obat PCT tidak terabsorbsi dengan sempurna.
)ilai +a adalah tetapan yang menggambarkan kecepatan absorpsi
obat % yakni masuknya obat ke dalam sirkulasi sistemik dari absorpsinya
saluran cerna pada pemberian oral!. *ila terjadi hambatan dalam proses
absorpsi% akan didapatkan nilai +a yang lebih kecil. )ilai +a untuk PCT 9
....:jam .
-
8/10/2019 Pembahasan Farmakokinetik
4/4
+ el ini sama dengan kemiringan bagian terminal log alamiah kadar urin
e;ponensial terhadap kura waktu. + el PCT 9 ....:jam. menandakan bahwa
tubuh memiliki kecepatan sebesar .....:jam untuk mengeliminasi PCT dari
tubuh. Semakin besar kecepatan eliminasi% maka semakin besar pula laju
perubahan obat.
'ari percobaan didapatkan bahwa obat PCT tidak terabsorbsi dengan
sempurna.
top related