pemanfaatan koleksi di perpustakaan smp negeri...
Post on 09-Mar-2019
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 14 DEPOK
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Putri Novia Hartanti
NIM: 1112025100033
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/2016 M
PEMANFAATAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 14 DEPOK
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Putri Novia Hartanti
NIM: 1112025100033
di bawah bimbingan
Prisinta Wanastri, M.Hum
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/2016
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Oktober 2016
Putri Novia Hartanti
i
ABSTRAK
Putri Novia Hartanti (NIM: 1112025100033). Pemanfaatan Koleksi di
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.Skripsi di bawah bimbingan Prisinta
Wanastri, M.Hum. Program Studi Ilmu PerpustakaanFakultas Adab dan
Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta2016.
Penelitian ini membahas pemanfaatan koleksi di Perpustakaan SMP Negeri 14
Depok. Secara khusus bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan koleksi pada
perpustakaan SMP Negeri 14 Depok oleh siswa, mengetahui peran pustakawan
dalam membantu siswa untuk memanfaatkan koleksi, dan mengetahui kendala
yang dihadapi siswa dalam memanfaatkan koleksi. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini
adalah siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 14 Depok sebanyak 87 siswa
diambil dengan menggunakan rumus alokasi proportional. Teknik dalam
menentukan sampel adalah teknik proportional random sampling. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi pada perpustakaan SMP Negeri 14
Depok telah dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dengan skor 3,88 sebagai
sumber informasi untuk menyelesaikan tugas dari guru maupun sebagai sumber
hiburan untuk mengisi waktu luang. Selain itu, siswa paling banyak
memanfaatkan koleksi di perpustakaan dengan cara membaca koleksi di
perpustakaan dan meminjam koleksi dari perpustakaan. Peran pustakawan dalam
membantu siswa memanfaatkan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
sudah baik dengan skor 3,66. Pustakawan sudah dengan baik membantu dan
mengarahkan siswa dalam memanfaatkan koleksi yang dibutuhkan. Terdapat
beberapa kendala pemanfaatan koleksi terutama pada penempatan koleksi di rak
perpustakaan yang tidak teratur dengan skor 2,05atau tidak baik. Sedangkan
hanya sedikit yang mengalami kendala dalam memanfaatkan koleksi di
perpustakaan SMP Negeri 14 Depok seperti siswa tidak menemukan koleksi yang
dicari di rak perpustakaan, koleksi di perpustakaan tidak lengkap,koleksi di
perpustakaan tidak up to date (terbaru) dan siswa menemukan koleksi
perpustakaan yang rusak.
Kata Kunci: Pemanfaatan Koleksi, Perpustakaan Sekolah
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWTyang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan
mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi
ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya
kepada bapak tercinta Saleh Hartaman, Ibu tercinta Dwi Susanti dan adik tercinta
Fida Yunia Rosanti yang telah memberikan dukungan kepada penulis hingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan
semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu penulis. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
5. Bapak Nuryudi, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
iii
6. Ibu Prisinta Wanastri, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang
membantu, mengarahkan dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.
8. Bapak Sahir, S.Pd, MA selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 14 Depok,
kepada Ibu Ade Masnunah, S.Pd, Ibu Endah Sulistyawati, Ibu Melinda
Fauziah, S.Sos, Ibu Ritaningsih dan seluruh guru SMP Negeri 14 Depok.
9. Terima kasih kepada sahabat tercinta Endorse Sosialita yaitu Nurfitriani
Arfah, Atikah Fajriati Mudrikah, Rahmi Izzati, Maria Tunggal, Pupu Ressy
Lusita, Reza Nawafella Alya Parangu dan Nur Halimah.
10. Terima kasih pula kepada sahabat penulis yaitu Raja Sastra Permana Putra.
11. Terima kasih kepada Lu’luil Aula, Okta Reni, Uluhiyah Mahmudah, Ihsan
Rolis, Panggih Nur Apriyanto, Ari Rama Trihantoro, Indriyansah, Rebecca
S. Safitri, dan teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2012
terutama IPI A yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsi.
12. Terima kasih pula kepada Team 24 yaitu Alyasa Gustiyono, Dimas Tri,
Ilham Kamil, Gustianty Khairunnisa dan Raka Dewo atas kerjasamanya.
13. Terima kasih pula kepada sahabat kecil Putri Nilam Utami dan Siti Turyati
atas dukungannya.
14. Terima kasih pula kepada Putri Milfa, Aida Nur Achsani, Meyla Puspitasari,
Nadia Zein dan Chalimatus Sadiyah selaku teman-teman Griya Aini serta
Mba Ra dan Mba Lis selaku Ibu kost.
iv
15. Terima kasih untuk semua orang yang sudah mendukung dalam
menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat diucapkan satu persatu.
Semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa yang sudah
diberikan kepada penulis. Amin.
Jakarta, 25 Oktober 2016
Putri Novia Hartanti
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................................. 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
D. Definisi Istilah ................................................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah....................................................................................... 8
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah .............................................................. 8
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah .................................................................. 10
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Sekolah ................................................. 12
B. Koleksi Perpustakaan Sekolah ....................................................................... 14
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah ............................................... 14
2. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah ........................................................ 15
3. Fungsi Koleksi Perpustakaan Sekolah ..................................................... 19
C. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ............................................................... 20
1. Pengertian Pemanfaatan ........................................................................... 20
2. Cara Memanfaatkan Koleksi .................................................................... 21
3. Faktor-faktor Pemanfaatan Koleksi ........................................................ 22
D. Bimbingan Pengguna Perpustakaan Sekolah ................................................ 25
E. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................... 29
B. Sumber Data ................................................................................................... 30
1. Data Primer ............................................................................................... 30
2. Data Sekunder ........................................................................................... 30
C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 34
E. Teknik Pengolahan Data ................................................................................ 35
1. TahapPemeriksaan ..................................................................................... 35
2. Tabulasi .................................................................................................... 36
F. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 37
G. Jadwal Penelitian ............................................................................................ 39
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 41
1. Profil Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok ............................................. 41
2. Struktur Organisasi .................................................................................. 42
3. Visi dan Misi Perpustakaan ..................................................................... 42
4. Koleksi Perpustakaan ............................................................................... 43
5. Layanan .................................................................................................... 45
6. Sarana dan Prasarana................................................................................ 46
7. Tata Tertib dan Peraturan Peminjaman .................................................... 47
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................................. 50
1. Analisis Identitas Responden ................................................................... 50
2. Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................. 51
a) Pemanfaatan Koleksi .......................................................................... 51
b) Peran Pustakawan dalam Membantu Siswa untuk Memanfaatkan
Koleksi .............................................................................................. 74
c) Kendala Siswa dalam Memanfaatkan Koleksi ................................... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 92
B. Saran .............................................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 31
2. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Masing-masing Kelas .............................................. 33
3. Tabel 3.3 Skala Pengukuran ............................................................................. 37
4. Tabel 3.4 Waktu Penelitian ............................................................................... 39
5. Tabel 4.1 SDM Perpustakaan SMPN 14 Depok ............................................... 42
6. Tabel 4.2 Jumlah Koleksi Buku Perpustakaan SMPN 14 Depok ..................... 43
7. Tabel 4.3 Jumlah Koleksi Bukan Buku Perpustakaan SMPN 14 Depok.......... 44
8. Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 50
9. Tabel 4.5 Rata-rata Waktu Kunjungan Responden dalam Memanfaatkan
Koleksi .............................................................................................................. 51
10. Tabel 4.6 Jenis Koleksi yang Sering dibaca di Perpustakaan ........................... 52
11. Tabel 4.7 Jenis Koleksi Fiksi yang Sering dibaca ............................................ 54
12. Tabel 4.8 Jenis Koleksi Fiksi yang Sering dipinjam ......................................... 55
13. Tabel 4.9 Koleksi Non Fiksi yang Sering dibaca.............................................. 56
14. Tabel 4.10 Koleksi Terbitan Berkala yang Sering dibaca ................................ 57
15. Tabel 4.11 Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai SumberInformasi
untuk Menambah Pengetahuan ......................................................................... 59
16. Tabel 4.12 Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai SumberInformasi
untuk Menyelesaikan Tugas dari Guru ............................................................. 61
17. Tabel 4.13 Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Literatur
Penulisan Karya Ilmiah ..................................................................................... 62
18. Tabel 4.14 Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Hiburan
untuk Mengisi Waktu Luang ............................................................................ 63
19. Tabel 4.15 Rekapitulasi Skor Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi
Perpustakaan .................................................................................................... 65
20. Tabel 4.16 Siswa Meminjam Koleksi dari Perpustakaan ................................. 66
21. Tabel 4.17 Siswa Membaca Koleksi di Perpustakaan ...................................... 67
22. Tabel 4.18 Siswa Memfotokopi Koleksi yang dipinjam .................................. 68
23. Tabel 4.19 Siswa Mencatat Informasi yang dibutuhkan dari Buku .................. 70
24. Tabel 4.20 Siswa Memfoto Informasi yang dibutuhkan dari Buku .................. 71
25. Tabel 4.21 Rekapitulasi Skor Cara Siswa Memanfaatkan Koleksi
Perpustakaan .................................................................................................... 72
26. Tabel 4.22 Rekapitulasi Skor Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan .................. 73
27. Tabel 4.23 Pustakawan Membantu Siswa dalam Menemukan Koleksi ........... 75
28. Tabel 4.24 Pustakawan Membantu Siswa dalam Memberikan Informasi yang
Dibutuhkan ....................................................................................................... 76
29. Tabel 4.25 Pustakawan Memberi Arahan tentang Prosedur Peminjaman
Koleksi .............................................................................................................. 78
30. Tabel 4.26 Pustakawan Memberikan Arahan Menggunakan Katalog ............. 79
31. Tabel 4.27 Rekapitulasi Skor Peran Pustakawan dalam Membantu Siswa
dalam Memanfaatkan Koleksi ......................................................................... 81
32. Tabel 4.28 Siswa Tidak Menemukan Koleksi yang dicari ............................... 83
33. Tabel 4.29 Penempatan Koleksi di Rak Perpustakaan Tidak Teratur ............... 84
34. Tabel 4.30 Koleksi di Perpustakaan Tidak Lengkap ........................................ 86
viii
35. Tabel 4.31 Koleksi di Perpustakaan Tidak Up to date ..................................... 87
36. Tabel 4.32 Siswa Menemukan Koleksi Perpustakaan yang Rusak .................. 88
37. Tabel 4.33 Rekapitulasi Skor Kendala Siswa dalam Memanfaatkan Koleksi
Perpustakaan .................................................................................................... 90
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan SMPN14 Depok ............................ 42
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Izin Observasi dan Wawancara Permohonan
Lampiran 4 Pengajuan Dosen Pembimbing
Lampiran 5 Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 6 Izin Penelitian
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 8 Surat Penguji Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah
yang memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah,
khususnya bagi para guru dan murid. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu
sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa, memegang peranan penting
dalam tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Dalam Undang-Undang No. 2
tahun 1989 pasal 35 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Indonesia, 1989)
dikemukakan bahwa setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber
belajar. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas
penyelenggaraan pendidikan, sehingga setiap sekolah semestinya memiliki
perpustakaan yang memadai. Oleh sebab itu, tugas pokok perpustakaan adalah
menunjang proses pendidikan dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan
tambahan yang lain, agar proses pendidikan dapat berlangsung lancar dan berhasil
baik.
Perpustakaan sekolah dituntut dapat berperan sebagai pusat pelayanan
informasi yang menyediakan berbagai jenis bahan pustaka. Terutama yang
berhubungan dengan kurikulum sekolah agar siswa dan guru dapat melaksanakan
kegiatan proses belajar mengajar. Terkait dengan hal tersebut, maka perpustakaan
sekolah diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat informasi, pusat belajar dan
mengajar, dan pusat pelestarian ilmu pengetahuan. Selain itu perpustakaan harus
2
Dapat mengembangkan koleksinya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
pengguna. Dengan memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan, siswa dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat memperlancar
kegiatan belajar di sekolah.
Sutarno (2003, 2004) menjelaskan bahwa dalam pemanfaatan koleksi
perpustakaan, koleksi yang disediakan perpustakaan harus dibaca dan
dipergunakan oleh kelompok masyarakat yang memang menjadi target untuk
memakainya. Bentuk nyatanya pemanfaatan koleksi bahan pustaka ialah dibaca,
dipinjam, diteliti, dikaji, dianalisis, dikembangkan untuk berbagai keperluan. Jadi,
perpustakaan sekolah dapat dikatakan baik apabila koleksi perpustakaan tersebut
banyak dimanfaatkan oleh siswa dan guru, baik itu dengan cara meminjam atau
membaca di perpustakaan.
Salah satu contoh perpustakaan sekolah yaitu SMP Negeri 14 Depok yang
berdiri sejak tahun 2003, memiliki ruang sendiri dan terletak di Komplek Arco
Bojongsari, Kota Depok. Sejak berdirinya perpustakaan, koleksinya sangat sedikit
sedangkan tidak setiap tahun mendapatkan dana dari pemerintah tetapi bisa
sampai setiap dua sampai tiga tahun sekali. Dana untuk perpustakaan yang berasal
dari pemerintah jumlahnya sedikit hanya sekitar 20% dari keseluruhan koleksi
hingga tahun 2016 seperti perolehan buku teks pelajaran atau buku paket,
ensiklopedi dan atlas. Maka dari itu, pustakawan memiliki strategi untuk
menambah jumlah koleksi di perpustakaan dengan cara siswa menyumbang buku
setiap awal tahun pelajaran sejak tahun 2003. Jumlah buku yang berasal dari siswa
tersebut sesuai kemampuan siswa, biasanya satu hingga dua buku. Subjek dan
jumlah buku tersebut tidak ditentukan oleh pustakawan melainkan dari siswa
3
sendiri, mulai dari komik, cerita rakyat, novel, al-Qur’an, buku-buku
pengembangan diri, cerita bergambar, dan lain sebagainya. Pada tahun 2013/2014,
siswa diberlakukan wajib menyumbang sebanyak dua buku untuk perpustakaan.
Subjek buku ditentukan oleh pustakawan sendiri yaitu untuk tahun 2013/2014
setiap siswa wajib menyerahkan satu atlas dan satu novel Indonesia, sedangkan
tahun 2015/2016 wajib menyerahkan novel terjemahan sebanyak dua buku. Harga
untuk menyumbang buku ke perpustakaan sesuai dengan kemampuan siswa SMP
Negeri 14 Depok itu sendiri. Selain itu, setiap siswa SMP Negeri 14 Depok wajib
menggunakan buku teks pelajaran yang disediakan oleh perpustakaan untuk
menunjang kegiatan belajarnya.
Jadi, koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok bukan hanya diperoleh
dari sumbangan pemerintah saja tetapi sebagian dari sumbangan siswa. Terlepas
dari koleksi yang disumbangkan oleh siswa, ternyata siswa memanfaatkan koleksi
tersebut dengan baik walaupun tidak ada paksaan untuk jumlah dan harga buku
yang akan disumbangkan. Dengan banyaknya jenis koleksi tersebut, perpustakaan
menjadi sarana aktif yang dikunjungi oleh siswa. Koleksi yang lengkap dan
bervariasi akan memacu siswa dalam memanfaatkan perpustakaan. Oleh karena
itu, dalam hal ini penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan
Koleksi di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang ingin penulis ajukan dalam penulisan skripsi ini adalah
mengenai pemanfaatan koleksi di perpustakaan, peran pustakawan dalam
membantu siswa untuk memanfaatkan koleksi pada perpustakaan dan kendala
4
yang dihadapi dalam memanfaatkan koleksi pada perpustakaan SMP Negeri 14
Depok. Secara khusus penelitian ini hanya difokuskan pada penggunaan atau
pemanfaatan koleksi tercetak. Selain itu, penelitian ini juga hanya ditujukan
kepada siswa yang merupakan anggota perpustakaan sekolah SMP Negeri 14
Depok.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian ini, antara lain:
a. Bagaimana pemanfaatan koleksi pada perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
oleh siswa?
b. Bagaimana peran pustakawan dalam membantu siswa untuk memanfaatkan
koleksi pada perpustakaan SMP Negeri 14 Depok?
c. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan koleksi pada
perpustakaan SMP Negeri 14 Depok?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Menurut rumusan masalah yang telah ditetapkan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui pemanfaatan koleksi pada perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
oleh siswa.
2. Mengetahui peran pustakawan dalam membantu siswa untuk memanfaatkan
koleksi.
3. Mengetahui kendala yang dihadapi siswa dalam memanfaatkan koleksi.
5
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini, yaitu:
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan kebijakan pengembangan koleksi
di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.
2. Memberikan masukan bagi perpustakaan SMP Negeri 14 Depok dalam
bidang pemanfaatan koleksi.
3. Memberikan masukan bagi pustakawan dalam memaksimalkan pemanfaatan
koleksi.
4. Memberikan masukan bagi siswa tentang memanfaatkan koleksidi
perpustakaan dalam membantu pembelajaran sekolah.
D. Definisi Istilah
Definisi istilah sangat penting untuk dicantumkan guna menghindari
perbedaan pengertian makna yang ditimbulkan agar tidak terjadi kesalahpahaman
maksud judul sesuai dengan harapan penulis. Penulis perlu menjelaskan istilah-
istilah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan adalah adalah suatu proses yang dilakukan oleh pemustaka
dalam memanfaatkan informasi yang terdapat pada bahan pustaka.
2. Koleksi adalah sumber daya perpustakaan sekolah yang berbentuk buku
maupun bukan buku yang dikumpulkan, diolah, disimpan dan dimanfaatkan
untuk kepentingan proses belajar mengajar di sekolah dan memenuhi
kebutuhan informasi penggunanya.
3. Perpustakaan sekolah adalah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan
sekolah yang dikelola oleh pihak sekolah dan berfungsi sebagai sarana untuk
belajar siswa guna tercapainya tujuan perpustakaan sekolah yang
6
bersangkutan. Perpustakaan sekolah yang dimaksud adalah perpustakaan
SMP Negeri 14 Depok.
E. Sistematika Penulisan
Dalam melakukan penyusunan penelitian ini, peneliti membagi sistematika
penulisan ke dalam lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat seputar penelitian, yaitu mencakup latar belakang,
perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi
istilah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini penulis akan memberikan gambaran mengenai pengertian
perpustakaan, pengertian perpustakaan sekolah, tujuan perpustakaan sekolah,
fungsi perpustakaan sekolah, pengertian koleksi perpustakaan, jenis koleksi
perpustakaan sekolah, fungsi koleksi perpustakaan sekolah, dan pemanfaatan
pemanfaatan koleksi perpustakaan. Pada bab ini juga menerangkan tentang
penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini diterangkan tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, pengolahan data, teknik
analisis data dan jadwal penelitian.
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab mengenaiprofil perpustakaan, struktur organisasi
perpustakaan dan SDM, visi dan misi perpustakaan, koleksi perpustakaan,
layanan perpustakaan, sarana dan prasarana, dan tata tertib perpustakaan.Pada
bab ini juga menerangkan tentang hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dari
keseluruhan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan
berisi saran yang saling terkait dengan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti.
8
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
Bafadal (2006, h. 3) menjelaskan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja
yang mengelola bahan pustaka berupa buku maupun bukan buku, diatur secara
sistematis menurut aturan tertentu sehingga digunakan sebagai sumber informasi
oleh pemustaka. Sedangkanperpustakaan menurut Darmono (2001, 2007) adalah
unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan
mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai
sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.
Pengertian umum dan luas dari perpustakaan menurut Sutarno (2003, 2004)
adalah ruangan yang berisi buku-buku koleksi, disusun dan diatur sedemikian
rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh pembaca.
Dari uraian-uraian tentang pengertian perpustakaan, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan adalah suatu ruangan yang berisi kumpulan bahan pustaka berupa
buku dan bukan buku yang dikelola secara sistematis agar dapat digunakan oleh
pemustaka sesuai dengan kebutuhan informasinya.
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah tentu berada di sekolah, dikelola oleh sekolah, dan
berfungsi untuk kegiatan sarana kegiatan belajar-mengajar, penelitian sederhana,
menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi
9
yang sehat diselasela kegiatan belajar. Perpustakaan sekolah diselenggarakan oleh
setiap sekolah dan pemanfaatannya tergantung kepada kepala sekolah, para guru,
petugas perpustakaan dan para pelajar. Sedangkan pengembangannya
selainmenjadi tanggung jawab kepala sekolah, juga dapat melibatkan komite
sekolah. Perpustakaan sekolah sangat bermanfaat dalam menunjang
penyelenggaraan dan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, pada prinsipnya
setiap sekolah diwajibkan menyediakan perpustakaan, dan perpustakaan
merupakan bagian dari kegiatan sekolah (Sutarno, 2003, 2004).
Adapun pengertian perpustakaan menurut Rahayuningsih (2007, h. 6) adalah
perpustakaan yang melayani para siswa, guru dan karyawan dari suatu sekolah
tertentu. Perpustakaan sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan
sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum
sekolah. Pendapat lain mengenai pengertian perpustakaan sekolah menurut
Bafadal (2006, h. 5) merupakan kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku
maupun bahan bukan buku yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu
ruangan sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses
belajar mengajar di sekolah.
Dari uraian-uraian tentang pengertian perpustakaan sekolah, dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan sekolah dan dikelola oleh pihak sekolah. Perpustakaan sekolah ini
berfungsi sebagai sarana untuk belajar siswa, guru dan staf sekolah guna
tercapainya tujuan perpustakaan sekolah yang bersangkutan.
10
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan perpustakaan sekolah yaitu dapat membantu murid-murid dan guru
menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Pengadaan bahan
pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah dan selera murid agar
dapat menunjang proses belajar mengajar (Bafadal, 2006, h. 5).
Pendapat lain mengenai tujuan perpustakaan menurut Yusupdan Suhendar
(2005, h. 3) yaitu sebagai berikut:
a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa bagi bimbingan guru dan
pustakawan.
c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca
dan semangat belajar bagi para siswa.
f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa
dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan
dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan.
Selain itu, Hardjoprakoso (1992, h. 10) berpendapat bahwa perpustakaan
sekolah memiliki dua tujuan:
a. Umum
Perpustakaan sekolah diselenggarakan sebagai suatu perangkat kelengkapan
pendidikan untuk bersama dengan kelengkapan-kelengkapan yang lain guna
11
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan
keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan
dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan
yang dapat membangun dirinya sendiri, serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa berdasarkan sistem pendidikan yang berasaskan
Pancasila dan UUD 1945.
b. Khusus
Secara khusus, perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk:
1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca serta
mendayagunakan budaya tulisan dalam sektor kehidupan.
2. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta
memanfaatkan informasi.
3. Mendidik murid agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan
pustaka secara tepat dan berhasilguna.
4. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.
5. Memupuk minat dan bakat.
6. Menumbuhkan aspirasi terhadap pengalaman imajinatif.
7. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri.
Dari beberapa pendapat mengenai tujuan perpustakaan sekolah di atas dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki tujuan untuk meningkatkan
minat baca, mengembangkan kemampuan siswa dalam mengolah dan
memanfaatkan informasi dalam proses pembelajaran.
12
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah menurut Bafadal (2006, h. 6) mempunyai beberapa
fungsi diantaranya sebagai berikut:
a. Fungsi Edukatif
Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-buku fiksi
maupun non fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid-
murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun
berkelompok. Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan ketertarikan
membaca murid-murid. Selain itu, di dalam perpustakaan sekolah disediakan
buku-buku yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah.
b. Fungsi Informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan
pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang
bukan berupa buku (non-book material) seperti majalah, buletin, surat kabar,
pamflet, guntingan artikel, peta, televisi, video tape recorder dan sebagainya.
Semua bahan-bahan bukan buku tersebut akan memberikan informasi atau
keterangan yang diperlukan oleh murid-murid.
c. Fungsi Tanggung Jawab Administratif
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah, dimana
setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh guru
pustakawan.
13
d. Fungsi Riset
Adanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat
melakukan riset yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang
telah tersedia di dalam perpustakaan.
e. Fungsi Rekreasi
Fungsi rekrasi berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai
tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca
buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Sementara itu, Lasa (2007, h. 13) menyebutkan fungsi perpustakaan sebagai
berikut:
a. Pendidikan, dimana bahan informasi yang dikelola perpustakaan yang berupa
buku teks, majalah, buku ajar, buku rujukan, kumpulan soal, CD, film, globe,
dan lainnya dapat dimanfaatkan untuk ativitas sekolah sebagai proses
pendidikan secara mandiri.
b. Sebagai tempat para siswa melakukan kegiatan belajar mandiri atau belajar
kelompok.
c. Sebagai tempat di mana para siswa dan guru dapat menyiapkan dan
melaksanakan penelitian sederhana.
d. Memperlancar proses belajar mengajar melalui pemanfaatan teknologi
informasi.
e. Sebagai ruang kelas alternatif.
14
f. Para sivitas sekolah dapat menemukan informasi tentang orang-orang penting
di dunia, peristiwa, geografi, literatur dan informasi lainnyamelalui koleksi
yang disediakan perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan
sekolah tidak hanya sebagai sumber informasi dan pendidikan melainkan dapat
juga sebagai sarana pengembangan kreativitas dan hiburan.
B. Koleksi Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi menurut Hakim (2006, h. 15) adalah seperangkat sumber daya
(resources) yang disediakan dan dilayankan untuk pemustaka. Istilah koleksi
merupakan suatu entitas fisik termasuk bahan-bahan tercetak, bahan audiovisual,
maupun bahan-bahan elektronik. Koleksi tersebut dapat disajikan dalam berbagai
format atau bentuk yang akan dilayankan oleh perpustakaan sekolah dan dapat
digunakan dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah.
Menurut Yusup (2007, h. 9) koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah
bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku atau bahan bukan buku,
yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang
bersangkutan. Isinya mengandung bahan-bahan yang semuanya dapat menunjang
program kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah, baik program yang bersifat
kurikuler maupun yang ekstra kurikuler. Sedangkan menurut Prastowo (2012, h.
116) koleksi perpustakaan sekolah pada dasarnya adalah sekumpulan bahan
pustaka, baik yang berbentuk buku maupun non buku, yang dikelola sedemikian
15
rupa oleh perpustakaan sekolah untuk turut menjamin kelancaran dan keberhasilan
kegiatan proses pembelajaran di sekolah.
Pendapat lain menurut Rachmananta (2006, h. 37) koleksi perpustakaan
sekolah adalah inti sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan.
Koleksi bukan dilihat dari jumlah eksemplarnya saja, tetapi lebih kepada kualitas
isi, jumlah judul, dan kemutakhirannya (up to date). Koleksi perpustakaan sekolah
adalah sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan masyarakat sekolah,
terutama siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa koleksi
perpustakaan sekolah merupakan keseluruhan bahan pustaka dalam berbagai
bentuk yang dilayankan oleh perpustakaan dan dimanfaatkan untuk proses
kegiatan belajar dan mengajar di sekolah guna memenuhi kebutuhan informasi
penggunanya.
2. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah hendaknya memiliki koleksi untuk keperluan hiburan
seperti novel populer, musik, komputer, kaset video, disk laser video, majalah dan
poster (Rachmananta, 2006). Koleksi yang lengkap dan bervariasi akan memacu
siswa dalam memanfaatkan perpustakaan. Secara rinci menurut Yusup (2007, h.
10) jenis koleksi yang diperlukan untuk suatu perpustakaan sekolah bisa
dikelompokan ke dalam kategori buku dan dan bahan bukan buku.
16
1. Koleksi Buku
a. Buku-buku Nonfiksi
Merupakan buku yang disusun atas dasar hasil pengamatan dan hasil
penelitian mendalam untuk menjaga kebenaran fakta yang ditulis. Berikut
adalah contoh-contoh yang tergolong ke dalam kelompok buku-buku
nonfiksi:
1) Buku pelajaran, atau disebut dengan buku paket, merupakan buku
tentang bidang ilmu tertentu yang ditulis berdasarkan sistematika dan
organisasi tertentu sehingga memudahkan proses pembelajarannya baik
oleh guru maupun murid.
2) Buku teks pelengkap, adalah buku yang berfungsi sebagai penunjang
pelajaran atau penunjang buku-buku teks.
3) Buku penunjang, buku-buku dalam kelompok ini bisa berasal dari
kelompok buku-buku fiksi maupun nonfiksi selain buku teks pelengkap.
4) Buku referens atau rujukan, adalah buku yang memuat informasi secara
khusus sehingga dapat menjawab atau menunjukan secara langsung bagi
pembacanya. Contoh-contoh buku referens antaralain:
a) Kamus, adalah daftar alfabetis kata-kata yang disertai dengan arti,
lafal, dan contoh penggunaannya dalam kalimat.
b) Ensiklopedia, adalah daftar istilah-istilah ilmu pengetahuan dengan
tambahan keterangan ringkas tentang arti dari istilah-istilah tadi.
c) Biografi, adalah buku yang memuat berbagai keterangan tentang
orang (biasanya orang-orang ternama) mengenai riwayat hidup,
pendidikan, keahlian dan karirnya.
17
d) Buku tahunan, adalah buku yang memuat peristiwa-peristiwa selama
satu tahun terakhir (yang sudah lewat) yang berisi masalah statistik
dan kejadian-kejadian penting selama setahun lewat.
e) Buku pedoman, disebut sebagai buku pintar, sebab dengan membaca
buku sejenis ini orang menjadi seolah pintar dan lebih bisa
mengetahui akan sesuatu yang masih samar-samar sebelumnya, serta
dapat memperlancar kegiatan yang akan dijalankannya.
f) Bibliografi, adalah daftar buku-buku yang ada di suatu tempat,
disusun berdasarkan urutan abjad nama pengarang, judul, subjek,
atau keterangan lain tentang buku.
g) Indeks, adalah daftar istilah yang disusun berdasar urutan abjad atau
dengan susunan tertentu dan disertai keterangan yang menunjukan
tempat istilah berbeda.
h) Abstrak, adalah urutan yang dipadatkan dari suatu karangan atau
artikel yang biasanya bersifat ilmiah.
i) Atlas, adalah kumpulan peta dan keterangan lain yang ada
hubungannya dengan peta tadi.
j) Dokumen pemerintah, adalah suatu penerbitan yang dicetak atas
biaya dan tanggung jawab pemerintah. Bentuknya bisa dalam bentuk
majalah, buku, atau bahan pamphlet.
b. Buku-buku Fiksi
Buku-buku fiksi adalah buku-buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta
atau kenyataan tetapi atas dasar kehendak dan hayalan pengarangnya saja.
Buku-buku model fiksi ini biasanya dalam bentuk cerita, baik pendek maupun
18
lengkap. Nama lain untuk buku-buku fiksi ini sering dikaitkan dengan novel,
komik, puisi dan cerita bergambar.
2. Koleksi Bahan Bukan Buku
a. Terbitan berkala, memuat beberapa artikel atau tulisan dari beberapa
pengarang serta sebagai berita dan keterangan lain yang dianggap penting,
dengan kala terbit secara teratur dan dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan kapan terbit terakhirnya. Contoh yang tergolong ke dalam terbitan
berkala antara lain adalah surat kabar, majalah, dan buletin.
b. Pamflet, merupakan bahan cetakan yang terdiri dari beberapa lembar, namun
tidak dijilid, dan berisi tentang berbagai masalah yang masih hangat atau
mutakhir.
c. Brosur, adalah bentuk karya cetak yang biasanya memuat berita atau
keterangan lain yang perlu diketahui oleh masyarakat oleh keadaan atau
kondisi orang atau badan yang menerbitkan selebaran tadi.
d. Kliping, adalahberita atau tulisan dan artikel tertentu dalam surat kabar dan
majalah yang dianggap penting, perlu digunting dan ditempelkan pada
selembar kertas yang disusun secara otomatis untuk memudahkan
penggunanya. Penyusunan guntingan surat kabar ini bisa dijilid dalam satu
bundel setelah diklasifikasikan berdasarkan subjek atau tema tulisannya.
3. Koleksi Bahan Pandang Dengar (Audiovisual)
Koleksi bahan pandang dengar adalah koleksi perpustakaan yang dibuat
atas hasil teknologi elektronik, bukan bahan hasil dari cetakan kertas karena
pemanfaatannya menggunakan unsur pandang dan unsur dengar
19
(audiovisual). Contohnya film suara, kaset video, tape recorder, slide suara,
dan sebagainya.
Pada beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
koleksi perpustakaan sekolah adalah koleksi buku, koleksi bukan buku dan
koleksi bahan pandang dengar (audiovisual).
3. Fungsi Koleksi Perpustakaan Sekolah
Terdapat empat fungsi koleksi perpustakaan sekolah menurut James
Tompshon yang dikutip dari pendapat Randall dan Godrich (Prastowo, 2012, h.
117) antara lain:
a. Fungsi referensi (reference function), maksudnya adalah koleksi perpustakaan
yang dapat memberikan rujukan tentang berbagai informasi secara cepat,
tepat, dan akurat bagi para pemakainya.
b. Fungsi kurikuler (curricular function), maksudnya adalah koleksi bahan-
bahan yang yang mampu mendukung kurikulum.
c. Fungsi umum (general function), maksudnya adalah koleksi perpustakaan
yang bersifat umum ini berhubungan dengan pelestarian bahan pustaka dan
hasil budaya manusia secara keseluruhan.
d. Fungsi penelitian (research function), maksudnya adalah keberadaan koleksi
perpustakaan harus mampu berfungsi memberikan jawaban atas
keingintahuan dari para pemakai perpustakaan.
20
C. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
1. Pengertian Pemanfaatan
Pemanfaatan menurut Salim (2002. h. 928) memiliki makna yang berarti
proses, cara atau perbuatan memanfaatkan. Lasa (2005, 2007) berpendapat bahwa
pemanfaatan koleksi seperti banyaknya pinjaman dan jumlah koleksi yang
dipinjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui
efektifitas suatu perpustakaan. Sedangkan pemanfaatan menurut Sutarno (2003,
2004) bahwa bahan pustaka yang disediakan harus dibaca dan dipergunakan oleh
kelompok masyarakat yang memang menjadi target untuk memakainya dan
bentuk nyatanya pemanfaatan koleksi ialah dibaca, dipinjam, diteliti, dikaji,
dianalisis, dikembangkan untuk berbagai keperluan.
Menurut Lasa (2005, 2007) bahwa pemanfaatan koleksi seperti banyaknya
peminjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui
efektifitas suatu perpustakaan. Untuk itu, menurut Suryosubroto (1997, h. 219)
agar koleksi di sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal perlu
dipertimbangkan dalam pengadaan koleksi perpustakaan sekolah antara lain
mendukung kurikulum; meliputi semua jenis koleksi terdiri dari buku pelajaran,
majalah, buku fiksi, ensiklopedia dan koran dengan perbandingan 60% buku fiksi;
disesuaikan dengan tingkatan usia dan keseragaman siswa; mempunyai hubungan
dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari; tidak bertentangan dengan
pemerintah yang mengakibatkan sikap negatif siswa, koleksi sudah dibakukan
atau direkomendasikan dari Dirjen Dikdasmen.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat diartikan bahwa pemanfaatan
koleksi adalah suatu proses yang dilakukan oleh pemustaka dalam menggunakan
21
informasi yang terdapat pada koleksi di perpustakaan. Pemanfaatan koleksi dapat
berlangsung di dalam perpustakaan dan di luar perpustakaan.
2. Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
Ada banyak cara untuk memanfaatkan koleksi di perpustakaan sekolah yaitu
dengan cara membaca di perpustakaan, meminjam koleksi, mencatat informasi
penting dan memperbanyak dengan menggunakan jasa fotokopi. Menurut
Zulkarnaen yang dikutip Evriza (2010) cara memanfaatkan koleksi buku pada
perpustakaan secara umum dikategorikan sebagai berikut:
a. Meminjam
Biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi
perpustakaan setelah mendapatkan buku yang ia inginkan. Dengan
melakukan peminjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk
membaca buku yang ia pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa
peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi kemeja sirkulasi.
b. Membaca di tempat
Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang
baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca dan
menghabiskan waktunya pada perpustakaan.Pada perpustakaan yang
memiliki ruang baca yang nyaman, akan menambah pengguna yang akan
membaca buku di perpustakaan tanpa harus meminjam. Cara seperti ini
dibatasi oleh jam layanan perpustakaan.
22
c. Mencatat informasi dari buku
Terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat
dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi
ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku berbeda.
d. Memfotokopi koleksi perpustakaan
Dengan memanfaatkan fasilitas mesin fotokopi, pengguna dapat memiliki
sendiri informasi-informasi yang ia inginkan. Cara seperti ini biasanya
dilakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke
perpustakaan. Sedangkan perpustakaan sering menyediakan layanan fotokopi
untuk layanan yang dipinjam oleh pengguna seperti koleksi referensi. Bagi
perpustakaan dan pengguna terkadang seringkali melanggar hak cipta dengan
cara seperti ini.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa pemanfaatan koleksi
perpustakaan merupakan semua kegiatan yang mencakup meminjam koleksi,
membaca koleksi di tempat, mencatat koleksi, dan memfotokopi koleksi.
3. Faktor-faktor Pemanfaatan Koleksi
Menurut Handoko yang dikutip Ilmiyah (2013) segi pengguna pemanfaatan
koleksi di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
a. Faktor internal, meliputi:
1) Kebutuhan
Adapun yang dimaksud kebutuhan di sini adalah kebutuhan akan koleksi
perpustakaan sebagai sumber belajar siswa. Setiap individu memiliki
perbedaan dalam kebutuhan informasinya.
23
2) Motif
Motif adalah sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau
dorongan manusia menyebabkan ia berbuat sesuatu. Jika ditelusuri lebih
dalam, motif timbul bukan hanya karena kebutuhan yang ada, tetapi
ditentukan pula adanya faktor harapan akan dapat dipenuhinya suatu
kebutuhan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu
yang mendasari perbuatan atau tindakan seseorang sehingga menyebabkan ia
berbuat sesuatu.
3) Minat
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan
minat secara istilah merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan
seseorang menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu objek atau aktifitas
tertentu.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan hati untuk melakukan sebuah tindakan tertentu.
a. Faktor eksternal, meliputi:
1) Kelengkapan koleksi
Setiap perpustakaan tentu melakukan kegiatan pengadaan koleksi untuk
menambah kelengkapan koleksi yang dimilikinya. Kegiatan pengadaan
koleksi bisa dilakukan dengan membeli, tukar menukar dan hadiah dari
perorangan maupun lembaga.
2) Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna
Kualitas dan keterampilan mendasar yang diharapkan dari tenaga
perpustakaan sekolah didefinisikan sebagai berikut:
24
a. Kemampuan berpikir secara positif dan terbuka dengan anak dan orang
dewasa.
b. Kemampuan memahami kebutuhan pengguna.
c. Kemampuan bekerjasama dengan perorangan serta kelompok di dalam
dan di luar komunitas sekolah.
d. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman
budaya.
e. Mengenai pengetahuan tentang metodologi pembelajaran dan teori
pendidikan.
f. Memiliki keterampilan informasi serta bagaimana menggunakannya.
g. Memiliki pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang membentuk
koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya.
h. Memiliki pengetahuan mengenai bacaan anak, media dan kebudayaan.
i. Memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang manajemen dan
pemasaran.
j. Memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi informasi.
3) Ketersediaan fasilitas temu kembali informasi
Sistem temu kembali informasi terdapat tiga komponen utama yang saling
mempengaruhi yaitu, 1) kumpulan dokumen, 2) kebutuhan informasi
pengguna, 3) proses pencocokan (matching) antara keduanya. Secara fisik
kumpulan dokumen antara lain dapat disimpan dalam bentuk disket, hard disk
dan CD-ROM.
25
D. Bimbingan Pengguna Perpustakaan Sekolah
Bimbingan pemakai merupakan hal yang terpenting dalam mempermudah
pemanfaatan koleksi bagi pengguna perpustakaan sekolah. Menurut Darmono
(2001, 2007) perpustakaan berkenaan erat dengan adanya proses bimbingan
pemanfaatan perpustakaan yang dikenal sebagai bimbingan pemakai, adapun
kegiatannya meliputi:
1. Pengenalan terhadap denah perpustakaan, maksudnya adalah memberikan
gambaran kepada anggota perpustakaan tentang ruangan-ruangan yang ada di
perpustakaan sampai pada penggunaan ruangan tersebut. Gambaran denah
perlu dijelaskan secara lengkap mulai dari tempat penitipan tas, bagian
layanan peminjaman, bagian katalog, bagian ruang baca, dan bagian referensi.
2. Peraturan perpustakaan, maksudnya adalah setiap peraturan perpustakaan
harus diketahui oleh setiap anggota perpustakaan, serta sanksi bagi yang
melanggar peraturan tersebut. Peraturan umum perpustakaan biasanya terdiri
dari syarat menjadi anggota dan jam layanan perpustakaan. Hak anggota
meliputi hak untuk mendapatkan penjelasan, hak untuk mendapatkan sarana
layanan perpustakaan, hal meminjam bahan pustaka, batasan jumlah
pinjaman, hak membaca di tempat. Kewajiban yang harus dipenuhi anggota
perpustakaan misalnya menjaga ketenangan, mengembalikan tepat waktunya,
tidak merusak, mengotori, mencoret buku dan mematuhi semua peraturan
yang berlaku dilingkungan perpustakaan. Sanksi diberikan kepada anggota
yang melanggar tata tertib atau peraturan perpustakaan.
3. Alat penelusuran informasi yang dimiliki di perpustakaan perlu
diperkenalkan. Biasanya yang harus diperkenalkan adalah katalog kartu,
26
karena alat penelusuran ini merupakan wakil koleksi riil yang ada di
perpustakaan. Pengenalan sampai pada cara-cara penggunaan katalog sebagai
alat penelusuran bahan pustaka atau koleksi yang dimiliki perpustakaan.
Bimbingan penelusuran informasi di perpustakaan dilakukan kepada
pemustaka yang mengalami kesulitan dalam menemukan atau mencari
informasi tertentu. Misalnya dalam pemanfaatan perpustakaan, pemustaka
kadang kala tidak bisa menemukan informasi yang dibutuhkan, mereka sering
kali bertanya dan meminta bantuan kepada pustakawan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
4. Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan sangat penting
dilakukan karena layanan merupakan bagian terdepan dari perpustakaan yang
berhubungan langsung dengan pemustaka. Anggota perpustakaan perlu
mengetahui layanan apa saja yang diberikan oleh perpustakaan, peraturan-
peraturan khusus pada jenis layanan tertentu. Misalnya untuk jenis layanan
referensi, pada bagian ini biasanya koleksi hanya untuk dibaca di tempat,
demikian juga untuk layanan majalah atau serial.
5. Pengenalan terhadap penempatan koleksi, kegiatan ini akan membantu
pemustaka dalam memanfaatkan koleksi yang ada.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama dilakukan oleh Intan Mayasari mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2014 yang berjudul “Pemanfaatan Koleksi Fiksi di
Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang Selatan”. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui pemetaan pemanfaatan terhadap koleksi fiksi, tujuan
27
pemanfaatan koleksi fiksi, dan cara pemanfaatan koleksi fiksi. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Kesimpulan
akhir penelitian ini adalah bahwa koleksi yang dibaca dalam sehari adalah satu
buah buku, koleksi fiksi yang sering dibaca dan dipinjam di perpustakaan adalah
novel, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu cerita fiksi adalah
satu hari. Kemudian mengenai tujuan utama pemanfaatan koleksi fiksi sebagian
yaitu mengisi waktu. Alasan responden memilih mengisi waktu karena responden
hampir setengahnya menyukai cerita fiksi. Adapun cara memanfaatkan cerita fiksi
di perpustakaan yaitu sebagian besar dengan cara meminjam. Alasan responden
memanfaatkan koleksi fiksi dengan cara meminjam dipilih adalah karena lebih
nyaman membaca di rumah daripada di perpustakaan.
Penelitian kedua dilakukan oleh Ika Sukmawati mahasiswi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tahun 2008 yang berjudul “Pemanfaatan Koleksi Buku Teks
Pelajaran pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III sebagai
Sumber Belajar Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2008/2009”. Penelitian in bertujuan
untuk mengetahui bagaimana tingkat pemanfaatan buku teks pada perpustakaan
MAN III Yogyakarta, alasan siswa menggunakan koleksi buku teks dan buku teks
mata pelajaran apa yang sering digunakan siswa berdasarkan jurusannya,
penelitian ini menitik beratkan kepada kebutuhan, motif, minat siswa
menggunakan buku teks pelajaran, selain itu kelengkapan koleksi, keterampilan
pustakawan dan ketersediaan fasilitas. Metode ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Kesimpulan akhir penelitian ini adalah bahwa pada
umumnya pemanfaatan koleksi buku teks pelajaran pada perpustakaan MAN III
Yogyakarta telah dimanfaatkan baik sebagai sumber belajar siswa, baik itu
28
mengerjakan tugas dari guru maupun untuk mengerjakan tugas rumah. Namun
agar siswa lebih memanfaatkan buku teks maka koleksi perpustakaan perlu
ditambah lagi dengan koleksi-koleksi yang baru agar siswa tidak ketinggalan
informasi.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada subjek
penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Sedangkan penelitian yang
dilakukan penulis lebih memfokuskan pada pemanfaatan koleksi di perpustakaan.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Menurut Emzir (2008, h. 28) penelitian kuantitatif adalah salah satu
model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-
wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan sampai dalam jumlah
besar. Pendekatan ini secara primer menggunakan paradigma
postpositivismedalam mengembangkan ilmu pengetahuan, menggunakan strategi
penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik. Menurut
Moleong (2002, h. 2) penelitian kuantitatif didasarkan atas perhitungan
persentase, rata-rata, kuadrat dan perhitungan statistik lainnya.
Sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian tentang fenomena sosial tertentu dengan
menganalisa dan menginterpretasikan data yang ada dan penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti ada adanya (Irawan, 1999,
h. 60). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data mengenai pemanfaatan
koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok yang dijelaskan sesuai dengan
gejala atau keadaan seperti apa adanya.
30
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan atau yang memakai data tersebut (Boediono, 2008, h. 7). Data
primer dari penelitian ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di
lapangan (lokasi penelitian) dengan menyebarkan kuesioner kepada anggota
perpustakaan yang memanfaatkan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. Data sekunder penulis peroleh dari studi kepustakaan yang dapat
mendukung penelitian ini seperti laporan, karya tulis, majalah, jurnal, koran, atau
seseorang yang memdapatkan informasi dari orang lain yang sesuai dengan
keahlian dibidangnya (Irawan, 1999, h. 86). Data diperoleh dari beberapa tinjauan
literatur untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010, h. 173).
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII yang menggunakan
koleksi di perpustakaan, total keseluruhannya berjumlah 688 orang dari 18 kelas.
Peneliti hanya memfokuskan kepada siswa kelas VII dan VIII dikarenakan siswa
kelas IX sudah melaksanakan Ujian Nasional dan sudah tidak mengikuti pelajaran
di sekolah.
31
Tabel 3.1. Populasi Penelitian
No. Kelas Jumlah Siswa
1 VII 348
2 VIII 340
Total 688
Sumber dari Tata Usaha SMP Negeri 14 Depok
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan
sampel digunakan dengan menggunakan teknik proportional random sampling.
Pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subjek dari
setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek
dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2010, h. 182). Strata yang
dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII dan kelas VIII yang
memanfaatkan koleksi di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.
Jumlah anggota sampel total ditentukan melalui rumus Taro Yamane. Hal ini
mengacu pada pendapat Riduwan dan Akdon (2013, h. 249) bahwa teknik
pengambilan sampel menggunakan rumus Taro Yamane apabila populasi sudah
diketahui. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:
1N.d
Nn
2
Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d2
= presisi
32
Presisi yang ditetapkan 10% maka:
1N.d
Nn
2
110% . 688
688 n
2
10,1 . 688
688 n
2
10,01 . 688
688 n
16,88
688n
88,7
688n
87n
Jumlah anggota sampel bertingkat (berstrata) dilakukan dengan cara
pengambilan sampel secara proportional random sampling yaitu menggunakan
rumus alokasi proportional (Riduwan dan Akdon, 2013, h. 250) :
ni =
. n
Dimana:
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
33
Maka jumlah sampel berdasarkan siswa kelas VII dan siswa kelas VIII
adalah:
Kelas VII : ni =
. n
ni =
. 87
ni = 44
Kelas VIII : ni =
. n
ni =
. 87
ni = 42,99
ni = 43
Tabel 3.2. Jumlah sampel masing-masing kelas
No. Kelas Populasi Sampel
1 VII 348 44
2 VIII 340 43
Total 688 87
Setelah dilakukan perhitungan, jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar 87
siswa. Jumlah sampel kelas VII sebanyak 44 siswa dan jumlah sampel kelas VIII
sebanyak 43 siswa.
34
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Studi pustaka, dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari teori-teori
dari buku, artikel dan sumber-sumber lainnya yang terkait dengan topik
penelitian ini.
2. Penelitian lapangan, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data secara
langsung kelapangan melalui:
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya bertumpu
pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian (Irawan, 1999, h.
63). Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari
dan aktivitas-aktivitas yang tengah berlangsung. Kemudian hasil dari
observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap
dengan keterangan tanggal dan waktu. Dalam hal ini penulis melakukan
kunjungan ke lokasi observasi di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh
pewawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
2007, h. 186). Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan adalah
wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan metode
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
35
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono,
2009, h. 140). Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada
pustakawan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti di
perpustakaan dan peneliti juga ingin mengetahui hal-hal responden yang
lebih mendalam.
c. Kuesioner atau angket
Kuesioner atau angket adalah cara pengumpulan data berbentuk
pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pernyataan yang
sudah disiapkan sebelumnya. Dari hasil pernyataan tersebut maka penulis
olah menjadi data-data numerik yang kemudian akan penulis sajikan
dalam bentuk persentase. Data-data dari kuesioner yang disebar oleh
penulis diolah terlebih dahulu lalu dijadikan hasil penelitian (Sudijono,
2007, h. 27). Kuesioner atau angket yang disebar dan dijawab oleh
responden ini akan menghasilkan data mengenai pemanfaatan koleksi,
alasan pemanfaatan koleksi, peran pustakawan dalam pemanfaatan
koleksi dan kendala yang dihadapi siswa dalam memanfaatkan koleksi.
E. Teknik Pengolahan Data
Setelah data diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan
dijawab oleh siswa kelas VII dan siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Depok, maka
langkah selanjutnya yaitu pengolahan data melalui beberapa tahap:
1. Tahap Pemeriksaan
Kuesioner atau angket yang terkumpul diperiksa kembali kelengkapan data
dan jawaban untuk meyakinkan data tersebut tidak mengandung kesalahan.
36
Peneliti melihat dengan cermat apakah ada data kuesioner secara salah yang diisi
oleh responden, ada halaman yang hilang dan poin-poin terlewatkan. Lalu dari
jawaban tersebut dikelompokkan antara pertanyaan yang bersangkutan dengan
pemanfaatan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.
2. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel berisikan data yang telah diberikan kode
sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.Melalui tabulasi ini maka akan dengan
mudah didapatkan informasi mengenai persentase dengan rumus (Sudijono, 2007,
h. 46):
P =
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi (jawaban terpilih)
N = Sampel yang diperoleh (jumlah responden)
Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data pemanfaatan ini
adalah sebagai berikut (Wasito, 1992, h. 10) :
0% = tidak satupun
1 – 25% = sebagian kecil
26 – 49% = hampir setengahnya
50% = setengahnya
51 – 75% = sebagian besar
76 – 99% = hampir seluruhnya
100% = seluruhnya
37
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan
menggunakan skala likert. Pada kuesioner dalam bagian pemanfaatan koleksi
tidak menggunakan skala likert karena pertanyaan tersebut tidak cocok apabila
menggunakan skala likert. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan jenis
koleksi pada kuesioner tersebut tidak dapat dijawab berdasarkan sikap, pendapat
atau persepsi siswa. Sedangkan penggunaan skala likert hanya pada bagian alasan
siswa, cara siswa, peran pustakawan dan kendala siswa saja. Menurut Riduwan
dan Akdon (2013, h. 16) skala likertdigunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi
dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel
dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik
tolak untuk membuat butir instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan
yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk
pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai
berikut:
Tabel 3.3. Skala Pengukuran
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) = 5 Sangat Setuju (SS) = 1
Setuju (S) = 4 Setuju (S) = 2
Netral (N) = 3 Netral (N) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2 Tidak Setuju (TS) = 4
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Sangat Tidak Setuju (STS) = 5
38
Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata yang
merupakan hasil jumlah dari skor pada tiap skala kategori yang kemudian
dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan
tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Penghitungan skor rata-rata
dapat dituliskan sebagai berikut (Bilson, 2004, h. 202):
[( )] [( )] [( )] [( )] [( )]
Keterangan :
X = Skor rata-rata
(S5...S1) = Skor pada skala 5 sampai 1
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala yang digunakan di atas merupakan skala ordinal yang mempunyai
keterbatasan analisa yaitu hanya menyatakan bahwa subjek itu sangat setuju atau
sangat tidak setuju. Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi
selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut ini
adalah rumusan skala interval:
Skala interval = {a(m-n):b}
Keterangan :
a = Jumlah atribut
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan
Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah lima (5), dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval dapat
39
dihitung seperti: {1(5-1):5} = 0,8. Jadi jarak antara setiap titik adalah 0,8 sehingga
diperoleh kriteria penilaian sebagai berikut:
Sangat Baik 4,24 – 5,04
Baik 3,43 – 4,23
Cukup 2,62 – 3,42
Tidak Baik 1,81 – 2,61
Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,80
G. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok yang
terletak di Jl. Kemang Dalam No. 20, Komp. Arco Bojongsari, Kota Depok, Jawa
Barat.
2. Waktu Penelitian
Penelitian di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok ini dilakukan sejak April
2016 – Oktober 2016. Adapun tahap penyusunan proposal skripsi hingga
penyelesaian akhir akan dijelaskan dengan tabel berikut ini:
Tabel 3.4. Waktu Penelitian
No. Kegiatan
Waktu
Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov
1 Penyusunan Proposal √
2 Pengajuan Proposal √
3 Bimbingan Skripsi √ √ √ √ √ √ √
4 Penelitian √ √ √ √ √ √
5 Penyusunan Skripsi √ √ √ √ √ √ √
40
6 Pengajuan Sidang √ √
7 Sidang Skripsi √
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
1. Profil Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok didirikan sejak tahun 2003.Gedung
perpustakaan SMP Negeri 14 Depok berada dalam satu lingkup sekolah yang
beralamat di Jl. Kemang Dalam No. 20, Komplek Arco Bojongsari, Depokdan
mempunyai ruangan tersendiri dengan luas bangunan 72 m2. Letak perpustakaan
sangat strategissehingga dapat memudahkan para siswa untuk berkunjung ke
perpustakaan. Saat ini perpustakaan dikelola oleh dua orang pustakawan dengan
menggunakan sistem layanan terbuka.
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok memiliki jumlah koleksi tercetak yang
beragam. Jumlah koleksi di perpustakaan ini terus dikembangkan dengan
memprediksikan koleksi yang akan digunakan oleh para siswa sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Koleksi yang terdapat di
perpustakaan tersebut digolongkan menurut subjeknya sehingga memudahkan
siswa untuk mencari koleksi yang dibutuhkan. Sistem klasifikasi yang digunakan
di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok adalah sistem Dewey Decimal
Classification (DDC). Dalam perpustakaan tersebut terdapat fasilitas internet dan
tersedia tempat untuk membaca bagi para siswa.
42
2. Struktur Organisasi Perpustakaan dan SDM
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Sumber: Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Koord. Perpustakaan
Rita Ningsih
Pengolahan
Melinda Fauziah, S.Sos
Selain struktur organisasi di atas, di bawah ini merupakan kualifikasi SDM di
perpustakaan SMP Negeri 14 Depok:
Tabel 4.1
SDM Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Sumber: Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
No. Nama Latarbelakang Pendidikan Jabatan
1 Rita Ningsih SMA Koord. Perpustaakan
2 Melinda Fauziah, S.Sos S1 Bimbingan Konseling Pengolahan dan
Layanan Perpustakan
3. Visi dan Misi Perpustakaan
a. Visi
Mewujudkan perpustakaan SMP Negeri 14 Depok sebagai pusat
informasi dan rekreasi serta menjadikan pusat kegiatan pembelajaran di
sekolah.
Layanan
Melinda Fauziah, S.Sos
43
b. Misi
1) Menyediakan informasi yang berkaitan dengan pelajaran sehingga
dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.
2) Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca di
lingkungan sekolah.
3) Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan
pustaka secara tepat guna.
4) Mengembangkan koleksi sebagai sumber informasi guna memenuhi
kebutuhan warga sekolah.
5) Memberikan pelayanan yang ramah, bersahabat, dan tertib.
4. Koleksi
Koleksi perpustakaan SMP Negeri 14 Depok pada tahun 2015/2016 terdiri
dari koleksi tercetak dan koleksi non cetak.
a. Koleksi tercetak
Tabel 4.2
Jumlah Koleksi Buku di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Kode Uraian Judul Eksemplar
000 Karya Umum 42 101
100 Karya Filsafat dan Psikologi 47 125
200 Karya Agama 104 230
300 Karya Ilmu Sosial 92 135
400 Karya Bahasa 64 119
500 Karya Sains dan Matematika 79 123
600 Karya Teknologi 124 376
700 Karya Kesenian dan Rekreasi 86 162
44
800 Karya Sastra 921 2620
900 Karya Sejarah 94 135
R Referensi 55 275
Tabel 4.3
Jumlah Koleksi Bukan Buku Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Koleksi Bukan Buku Judul Eksemplar
Terbitan Berkala 16 137
Sumber: Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Koleksi tercetak yang disediakan di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
antaralain non fiksi, fiksi dan referensi. Koleksi non fiksi yang disediakan di
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok terdiri dari buku teks pelajaran
(Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Sunda, IPA, IPS,
Pendidikan Kewarganegaraan, Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Pendidikan Lingkungan Hidup, Seni Rupa, Seni Musik, dan Pendidikan
Agama Islam), buku penunjang pelajaran dan buku referensi seperti kamus,
ensiklopedi, atlas dan biografi.Sedangkan koleksi fiksi yang disediakan di
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok terdiri dari novel, cerita rakyat, komik
dan puisi. Sementara itu, koleksi terbitan berkala yang disediakan di
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok terdiri dari majalah, tabloid, surat kabar
dan buletin.
b. Koleksi non cetak
Koleksi non cetak yang berada di SMP Negeri 14 Depok yaitu globe.
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok memiliki empat globe yang digunakan
45
sebagai media pendukung pembelajaran siswa misalnya digunakan untuk
mendukung mata pelajaran geografi.
5. Layanan Perpustakaan
a. Jadwal dan Sistem Layanan
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok membuka berbagai jenis dan
pelayanan pada jam dan hari berikut:
Senin – Kamis : Pkl. 07.00 – 14.00
Jum’at : Pkl. 07.00 – 11.00
Sabtu – Minggu : Libur
Perpustakan SMP Negeri 14 Depok memberikan layanan dengan sistem
model terbuka (open access) bagi anggota dan non anggota yang dapat
mengakses langsung ke koleksi yang diinginkan.
b. Keanggotaan
Para guru, siswa dan pegawai SMP Negeri 14 Depok adalah yang berhak
menjadi anggota perpustakaan SMP Negeri 14 Depok dengan persyaratan
khusus.
1. Persyaratan menjadi anggota:
a. Mendaftarkan diri dan mengisi formulir yang telah disediakan.
b. Menyerahkan 2 (dua) buah pas foto terbaru ukuran 2x3 cm dan
membayar administrasinya.
2. Kewajiban anggota adalah menaati segala peraturan, ketentuan dan tata
tertib penggunaan perpustakaan.
3. Hak anggota:
46
a. Menggunakan fasilitas ruang baca.
b. Mendapat pelayanan peminjaman dan pengembalian buku.
c. Memperoleh pelayanan informasi.
d. Memperoleh petunjuk dan bimbingan dalam menggunakan
perpustakaan.
4. Mereka yang bukan anggota perpustakaan dapat menggunakan fasilitas
perpustakaan dengan membaca di tempat.
5. Selain anggota, tidak diperkenankan meminjam koleksi, kecuali untuk
fotokopi dengan ada jaminan (KTP/Kartu OSIS/STNK/dll).
c. Sirkulasi
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok memberikan layanan sirkulasi
perpustakaan yang meliputi peminjaman koleksi dan pengembalian
koleksi. Pelayanan peminjaman hanya diberikan kepada pemustaka yang
memiliki anggota perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.
6. Sarana dan Prasarana
1) Ruang baca
Pemustaka dapat menggunakan ruang baca lesehan untuk menikmati
koleksi perpustakaan yang disediakan oleh Perpustakaan SMP Negeri 14
Depok.
2) Katalog
Pemustaka dapat mencari koleksi buku melalui katalog kartu yang telah
disediakan di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok.
3) Fasilitas internet dan hotspot (wifi)
47
PerpustakaanSMP Negeri 14 Depokmenyediakan fasilitas hotspot (wifi)
bagi pemustaka yang ingin mengakses internet dengan menggunakan
komputernya sendiri.
7. Tata tertib dan Peraturan Peminjaman Perpustakaan
A. Tata Tertib
1. Setiap pengunjung wajib mengisi daftar pengunjung yang telah
disediakan.
2. Pengunjung perpustakaan tidak diperkenankan:
a. Membawa makanan dan minuman
b. Membawa tas, jaket, jas dan barang-barang sejenis lainnya ke
ruang baca, kecuali buku dan alat-alat tulis.
c. Merokok, membuang sampah di ruang perpustakaan demi
kesehatan dan kebersihan lingkungan perpustakaan.
d. Merusak bahan pustaka seperti: merobek, mencorat-coret, dan
mengambil sebagian atau seluruh isi buku.
e. Setiap pengunjung yang menggunakan katalog wajib
mengembalikan ke tempat semula di lemari katalog (sesuai
dengan kode katalog tersebut).
f. Pengunjung yang akan meminjam buku untuk keluar harus
melalui proses pada bagian peminjaman.
B. Sanksi
Bagi pengunjung yang melanggar aturan dan tata tertib perpustakaan
dikenakan sanksi sebagai berikut:
48
1. Setiap peminjaman yang masih mempunyai buku pinjaman dan telah
lewat batas waktu peminjaman tidak dibenarkan meminjam buku lain
sebelum buku pinjaman tersebut dikembalikan.
2. Setiap peminjam yang terlambat mengembalikan buku pinjaman
dikenakan denda sebagai berikut:
a. Sebesar Rp. 200 (Dua Ratus Rupiah) perhari untuk buku koleksi
umum.
b. Sebesar Rp. 200 (Dua Ratus Rupiah) perjam untuk buku yang
difotokopi.
3. Setiap peminjaman yang menghilangkan buku diwajibkan:
a. Mengganti dengan buku yang sama ditambah dengan denda
keterlambatannya.
b. Bahan pustaka yang diganti dengan hasil fotokopi harus dijilid
dengan hard cover dan berbentuk seperti buku aslinya.
4. Setiap anggota yang merusak (merobek, menyilet, mencorat-corat, dan
sebagainya) dikenakan sanksi:
a. Mengganti dua buah buku seperti yang rusak.
b. Dikeluarkan dari anggota perpustakaan.
5. Anggota perpustakaan yang ketahuan mencuri atau menggelapkan buku
koleksi perpustakaan bias dikenakan sanksi akademis yaitu diskors atau
dikeluarkan dari sekolah.
C. Peraturan Peminjaman
1. Koleksi buku teks pelajaran
49
Koleksi buku teks pelajaran hanya boleh dipinjam oleh siswa selama satu
tahun berdasarkan kelasnya. Adapun prosedur peminjamannya adalah salah
satu siswa (perwakilan kelas) meminjam buku paket tersebut kemudian
mencatat nomor buku dan jumlah buku yang dipinjam di daftar peminjaman
koleksi buku. Sedangkan pengembalian buku teks pelajaran pada waktu
kenaikan kelas oleh masing-masing siswa yang meminjam.
2. Koleksi Umum
a. Setiap peminjaman dan pengembalian bahan pustaka harus melalui
proses bagian sirkulasi pelayanan.
b. Bahan pustaka yang dipinjamkan yaitu koleksi umum.
c. Setiap peminjaman dapat meminjam koleksi umum maksimal dua
eksemplar dalam jangka waktu paling lama lima hari.
d. Peminjaman hanya berlaku bagi anggota perpustakaan yang telah
mempunyai kartu anggota.
e. Perpanjangan peminjaman bahan pustaka dapat dilakukan jika bahan
pustaka tersebut dibawa dan tidak dalam pemesanan orang lain.
f. Bahan pustaka yang terlambat dikembalikan tidak dapat
diperpanjang.
g. Peminjaman tidak diperkenankan menggunakan kartu anggota lain.
3. Koleksi Referensi
a. Koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat atau difotokopi
dengan menyerahkan jaminan.
b. Bahan pustaka yang akan difotokopi maksimal tiga eksemplar,
dengan waktu fotokopi selama satu jam.
50
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan oleh penulis mengenai pemanfaatan koleksi di perpustakaan SMP
Negeri 14 Depok. Pada penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data
dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada responden. Pertanyaan di dalam
angket sudah sesuai dengan tujuan dari penelitian yang penulis buat. Penelitian ini
terdiri dari lima tujuan yaitu untuk mengetahui pemanfaatan koleksi oleh siswa,
untuk mengetahui alasan siswa memanfaatkan koleksi, untuk mengetahui cara
siswa memanfaatkan koleksi, untuk mengetahui peran pustakawan dalam
pemanfaatan koleksi, dan untuk mengetahui kendala apa saja dalam pemanfaatan
koleksi. Penyebaran angket (kuesioner) dilakukan pada tanggal 17 – 19 Mei 2016.
1) Identitas Responden
Tabel di bawah ini menunjukkan jenis kelamin responden yang telah
membantu penulis dalam mengisi kuesioner yang telah disediakan penulis:
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 32 38%
Perempuan 55 63%
Jumlah 87 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengah dari responden adalah
responden laki-laki sebanyak 32 orang dengan presentase sekitar 38%. Sebagian
besar responden adalah perempuan sebanyak 55 orang yaitu sekitar 63%.
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa yang membantu pengisian
kuesioner dominan berjenis kelamin perempuan.
51
2) Analisis Hasil Penelitian
a. Pemanfaatan Koleksi
1. Jenis-jenis Koleksi
a) Rata-Rata Waktu Kunjungan Responden dalam Memanfaatan
Koleksi
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan denganrata-rata
waktu kunjungan reponden dalam memanfaatan koleksi:
Tabel 4.5
Rata-rata Waktu Kunjungan Responden dalam Memanfaatan Koleksi
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
1 kali dalam seminggu 33 37,93%
2 kali dalam seminggu 52 59,77%
3 kali dalam seminggu 2 2,3%
> 3 kali dalam seminggu 0 0%
Jumlah 87 100%
Pada tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya memilih
jawaban satu kali dalam seminggu atau sebesar 37,93% (33 responden).
Sebagian besar 52 responden memilih jawaban dua kali dalam seminggu
atau sebesar 59,77%. Sebagian kecil memilih jawaban tiga kali dalam
seminggu atau sebesar 2,3% (dua responden). Kemudian tidak ada
satupun responden yang memilih jawaban > lebih dari tiga kali dalam
seminggu atau sebesar 0%. Berdasarkan data tabel di atas dapat
diketahui bahwa bahwa sebagian besar yaitu 52 siswa dengan persentase
59,77% mengunjungi perpustakaan dua kali dalam seminggu.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa responden memanfaatkan
koleksi perpustakaan dua kali dalam seminggu. Berdasarkan wawancara
yang dilakukan oleh beberapa siswa, alasan siswa berkunjung ke
perpustakaan dua kali dalam seminggu karena jika mereka mendapat
52
tugas dari guru untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan dan untuk
mengisi waktu luang mereka.
b) Jenis Koleksi yang Sering dibaca di Perpustakaan
Jenis koleksi dalam kategori bahan buku yang sering dibaca di
perpustakaan oleh siswa adalah jenis koleksi fiksi, non fiksi dan
berimbang antara fiksi dan non fiksi. Berikut ini adalah jawaban
responden berkaitan dengan jenis koleksi yang sering dipinjam di
perpustakaan:
Tabel 4.6
Jenis Koleksi yang Sering dibaca di Perpustakaan
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Fiksi 53 60,92%
Non Fiksi 12 13,8%
Berimbang antara fiksi dan non fiksi 22 25,28%
Jumlah 87 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar 53 responden
dengan persentase 60,92% menyatakan memilih jenis koleksi fiksi.
Sebagian kecil 12 responden dengan persentase 13,8% menyatakan
memilih jenis koleksi non fiksi dan sebagian kecil berimbang antara fiksi
dan non fiksi dengan jumlah 22 responden atau sebesar 25,28%.
Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat baca koleksi bila ditinjau
dari segi jenis koleksi yang dibaca oleh siswa ternyata responden
sebagian besar memilih membaca jenis koleksi fiksi dengan jumlah 53
responden atau sebesar 60,92%. Berdasarkan wawancara penulis dengan
siswa, mereka membaca koleksi fiksi di perpustakaan karena isinya yang
menarik dan beragam dibanding jenis koleksi non fiksi. Selain itu,
53
mereka membaca koleksi fiksi untuk mengisi waktu luang pada saat jam
istirahat.
Menurut Yusup (2007, h. 9) koleksi perpustakaan sekolah adalah
sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku atau
bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan
mengajar di sekolah yang bersangkutan. Isinya mengandung bahan-
bahan yang semuanya dapat menunjang program kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah, baik program yang bersifat kurikuler
maupun yang ekstra kurikuler. Jenis koleksi fiksi dan non fiksi termasuk
ke dalam kategori bahan buku. Sedangkan menurut Prastowo (2012,
h.116) koleksi perpustakaan sekolah pada dasarnya adalah sekumpulan
bahan pustaka, baik yang berbentuk buku maupun non buku yang
dikelola sedemikian rupa oleh perpustakaan sekolah untuk turut
menjamin kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pembelajaran di
sekolah. Adanya koleksi tersebut dapat membiasakan murid-murid
belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun
berkelompok dan dapat meningkatkan ketertarikan membaca murid-
murid (Bafadal, 2006, h. 6).
c) Jenis Koleksi Fiksi yang Sering dibaca dan Sering dipinjam
Menurut Yusup (2007, h. 10) buku fiksi adalah buku yang ditulis
bukan berdasarkan fakta atau kenyataan tetapi atas dasar kehendak dan
hayalan pengarangnya saja yang berbentuk dalam cerita pendek atau
cerita lengkap, seperti novel, komik, puisi dan cerita bergambar.
54
Jenis koleksi fiksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 14
Depok yaitu novel, cerita rakyat, puisi dan komik. Berikut ini adalah
jawaban responden berkaitan dengan jenis koleksi yang sering dibaca di
perpustakaan:
Tabel 4.7
Jenis Koleksi Fiksi yang Sering dibaca
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Novel 43 49,42%
Cerita Rakyat 7 8,05%
Puisi 12 13,8%
Komik 25 28,73%
Jumlah 87 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya responden
memilih jawaban novel sebesar 49,42% (43 responden). Sebagian kecil
menyatakan memilih jawaban cerita rakyat dengan persentase 8,05%
(tujuh responden). Sebagian kecil menyatakan memilih jawaban puisi
dengan persentase 13,8% dan hampir setengahnya menyatakan memilih
jawaban komik dengan persentase 28,73% (25 responden).
Maka dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya jenis koleksi
fiksi yang sering dibaca adalah koleksi novel dengan jumlah 43
responden atau sebesar 49,42%. Berdasarkan wawancara penulis dengan
siswa, alasan mereka lebih memilih koleksi novel untuk sering dibaca
karena koleksi novel yang cukup beragam isinya khususnya novel remaja
atau teenlit dan koleksi novel tersebut up to date (terbaru). Peminjam
koleksi, tidak hanya dilakukan dengan cara membaca di ruangan, namun
juga dengan meminjam untuk dibawa pulang.
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan koleksi fiksi
yang sering dipinjam dari perpustakaan:
55
Tabel 4.8
Koleksi Fiksi yang Sering dipinjam
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Novel 44 50,57%
Cerita Rakyat 8 9,20%
Puisi 15 17,24%
Komik 20 22,99%
Jumlah 87 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa setengahnya menyatakan memilih
novel dengan persentase 50,57% (44 responden). Kemudian sebagian
kecil menyatakan memilih cerita rakyat dengan persentase 9,20% (8
responden). Adapun sebagian kecil menyatakan menyatakan memilih
puisi dengan persentase 17,24% (15 responden). Sebagian kecil
menyatakan memilih komik dengan persentase 22,99% (20 responden).
Maka dapat disimpulkan bahwa setengahnya menyatakan memilih jenis
koleksi fiksi yang sering dipinjam ada pada jenis novel dengan jumlah 44
responden dengan persentase 50,57%.
Berdasarkan wawancara penulis dengan pustakawan, koleksi novel
merupakan koleksi fiksi yang sering dipinjam oleh siswa karena
banyaknya koleksi novel mengenai cerita-cerita remaja yang menghibur
dan koleksi yang up to dateserta mereka membaca novel untuk mengisi
waktu luang mereka. Buku-buku fiksi (Yusup, 2007, h. 10)adalah buku-
buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan tetapi atas
dasar kehendak dan hayalan pengarangnya saja. Buku-buku model fiksi
ini biasanya dalam bentuk cerita, baik pendek maupun lengkap. Nama
lain untuk buku-buku fiksi ini sering dikaitkan dengan novel, komik,
puisi dan cerita bergambar.
56
d) Koleksi Non Fiksi yang Sering dibaca
Jenis koleksi non fiksi merupakan buku yang disusun atas dasar hasil
pengamatan dan hasil penelitian mendalam untuk menjaga kebenaran
fakta yang ditulis. Koleksi non fiksi tersebut diantaranya buku teks
pelajaran, buku teks pelengkap, buku penunjang pelajaran dan buku
referensi atau rujukan (Yusup, 2007, h. 10).
Jenis koleksi non fiksi selain buku teks pelajaran yang sering dibaca
di perpustakaan oleh siswa SMP Negeri 14 Depok adalah jenis koleksi
referensi, diantaranya kamus, ensiklopedi, atlas dan biografi. Buku teks
pelajaran tidak dimasukkan ke dalam tabel karena semua siswa di SMP
Negeri 14 Depok waijb membaca dan meminjam buku teks pelajaran
tersebut. Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan koleksi
non fiksi yang sering dibaca:
Tabel 4.9
Koleksi non fiksi yang sering dibaca
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Kamus 38 41,68%
Ensiklopedi 29 33%
Atlas 10 11,49%
Biografi 10 11,49%
Jumlah 87 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya menyatakan
memilih kamus dengan persentase 41,68% (38 responden). Kemudian
hampir setengahnya lagi menyatakan memilih ensiklopedidengan
persentase 33% (29 responden). Adapun sebagian kecil menyatakan
memilih atlas dan biografi dengan persentase 11,49% (10 responden).
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kamus merupakan koleksi
non fiksi yang sering dibaca oleh siswa di ruang perpustakaan sekolah
57
maupun di kelas saat pelajaran berlangsung. Koleksi non fiksi selain
buku teks pelajaran tidak dapat dibawa pulang karena persediaannya
terbatas, sedangkan banyak siswa memanfaatkan koleksi kamus sebagai
kegiatan pembelajaran di kelas. Sehingga koleksi kamus dapat dipinjam
selama pelajaran berlangsung dan dikembalikan setelah pelajaran selesai.
Sedangkan koleksi ensiklopedi, atlas dan biografi kurang diminati oleh
siswa karena koleksi tersebut jarang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
e) Koleksi Terbitan Berkala yang Sering dibaca
Koleksi terbitan berkala merupakan koleksi bahan bukan buku.
Koleksi terbitan berkala memuat beberapa artikel atau tulisan dari
beberapa pengarang serta sebagai berita dan keterangan lain yang
dianggap penting, dengan kala terbit secara teratur dan dalam jangka
waktu yang tidak ditentukan kapan terbit terakhirnya. Contoh yang
tergolong ke dalam terbitan berkala antara lain adalah surat kabar,
majalah, dan buletin (Yusup, 2007, h. 10).
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok memiliki beberapa koleksi
terbitan berkala, diantaranya buletin, majalah, surat kabar dan tabloid.
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan koleksi terbitan
berkala yang sering dibaca:
Tabel 4.10
Koleksi Terbitan Berkala yang Sering dibaca
Jawaban Responden Frekuensi Persentase
Buletin 11 12,66%
Majalah 41 47,1%
Surat kabar 30 34,49%
58
Tabloid 5 5,75%
Jumlah 87 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih buletin dengan persentase 12,66% (11 responden). Kemudian
hampir setengahnya menyatakan memilih majalah dengan persentase
47,1% (41 responden). Adapun hampir setengahnya menyatakan memilih
surat kabar dengan persentase 34,49% (30 responden) dan sebagian kecil
menyatakan memilih tabloid dengan persentase 5,75% (lima responden).
Maka dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya koleksi terbitan
berkala yang sering dibaca yaitu majalah dengan persentase 47,1% (41
responden).Berdasarkan wawancara penulis dengan siswa, koleksi
terbitan berkala tersebut dimanfaatkan siswa karena sifatnya menghibur
dan mendidik. Majalah menjadi koleksi terbitan berkala yang diminati
siswa karena majalah yang disediakan adalah majalah remaja yang
tentunya diminati oleh siswa karena kontennya menarik. Sedangkan
buletin, surat kabar dan tabloid kurang diminati siswa karena kontennya
kurang menarik.
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-
bahan pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-
bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah,
buletin, surat kabar, pamflet, guntingan artikel, peta, televisi, video tape
recorder dan sebagainya. Semua bahan-bahan bukan buku tersebut akan
memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid-
murid (Bafadal, 2006, h. 6).
59
2. Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok memiliki koleksi beragam sehingga
siswa dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan tersebut. Tentunya ada
beberapa alasan siswa memanfaatkan koleksi di perpustakan, diantaranya
siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk menambah
pengetahuan, sebagai sumber informasi untuk menyelesaikan tugas dari
guru,sebagai sumber literatur penulisan karya ilmiah dan sebagaisumber
hiburan untuk mengisi waktu luang.
Dalam pembahasan aspek alasan siswa memanfaatkan koleksi di
perpustakaan tersebut akan dijabarkan secara terperinci berdasarkan data
penelitian yang telah diperoleh sebagai berikut:
a. Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Informasi
untuk Menambah Pengetahuan
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan alasansiswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk menambah
pengetahuan:
Tabel 4.11
Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Informasi
untuk Menambah Pengetahuan
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 27 31,03% 135
Setuju 4 58 66,67% 232
Netral 3 1 1,15% 3
Tidak Setuju 2 1 1,15% 2
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 372
Skor rata-rata X=372/87=4,27
Pada tabel di atas menunjukan bahwa tidak satupun responden yang
memilih jawaban sangat tidak setuju atau sebesar 0%. Hampir
60
setengahnya menyatakan memilih sangat setuju atau sebesar 31,03% (27
responden). Sebagian besar menyatakan memilih setuju atau sebesar
66,67% (58 responden). Sebagian kecil menyatakan memilih netral atau
sebesar 1,15% (satu responden) dan sebagian kecil lagi menyatakan
memilih tidak setuju atau sebesar 1,15% (satu responden). Berdasarkan
data tabel di atas dapat diketahui bahwa alasan siswa memanfaatkan
koleksi sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan adalah
sangat baikdengan skor 4,27%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alasan siswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk menambah
pengetahuan agar siswa memperoleh wawasan dan memperoleh bahan
atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan. Menurut Yusup dan
Suhendar (2005, h. 3) tujuan perpustakaan yaitu memperluas,
memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan
membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan
teknologi yang disediakan oleh perpustakaan. Sedangkan menurut
Bafadal (2006, h. 6) para sivitas sekolah dapat menemukan informasi
tentang orang-orang penting di dunia, peristiwa, geografi, literatur dan
informasi lainnya melalui koleksi yang disediakan perpustakaan.
61
b. Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Informasi
untuk Menyelesaikan Tugas dari Guru
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan alasan siswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk menyelesaikan
tugas dari guru:
Tabel 4.12
Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Informasi
untuk Menyelesaikan Tugas dari Guru
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 58 67% 290
Setuju 4 29 33% 116
Netral 3 0 0% 0
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 406
Skor rata-rata X=406/87=4,66
Pada tabel di atas menunjukan bahwa tidak ada satupun siswa yang
memilih jawaban netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju atau sebesar
0%. Sebagian besar memilih jawaban sangat setuju atau sebesar 67% (58
siswa) dan hampir setengahnya atau 33% (29 siswa) memilih jawaban
setuju. Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa alasan siswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk menyelesaikan
tugas dari guru adalah sangat baik dengan skor 4,66%.
Perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk meletakkan dasar-dasar
kearah belajar mandiri, dan mengembangkan kemampuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas
tanggung jawab dan usaha sendiri (Hardjoprakoso, 1992, h. 10). Siswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk menyelesaikan
tugas dari guru untuk kepentingan kegiatan belajar mengajar di kelas dan
62
untuk menyelesaikan tugas dari guru seperti menyelesaikan tugas PR
(pekerjaan rumah) atau tugas di kelas. Perpustakaan sekolah
menyediakan koleksi yang cukup beragam sehingga dapat menunjang
kegiatan belajar di sekolah. Menurut Bafadal (2006, h. 6) para sivitas
sekolah dapat menemukan informasi tentang orang-orang penting di
dunia, peristiwa, geografi, literatur dan informasi lainnyamelalui koleksi
yang disediakan perpustakaan.
c. Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Literatur
Penulisan Karya Ilmiah
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan alasan siswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber literatur penulisan karya ilmiah:
Tabel 4.13
Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Literatur
Penulisan Karya Ilmiah
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 23 26,45% 115
Setuju 4 50 57,5% 200
Netral 3 13 14,9% 39
Tidak Setuju 2 1 1,15% 2
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 356
Skor rata-rata X=356/87=4,09
Pada tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya
menyatakan memilih sangat setuju atau sebesar 26,45% (23 responden).
Sebagian besar menyatakan memilih setuju atau sebesar 57,5% (50
responden). Sebagian kecil menyatakan memilih netral atau sebesar
14,9% (13 responden) dan tidak setuju sebesar 1,15% (1 responden).
Tidak ada satupun yang memilih sangat tidak setuju atau sebesar 0%.
63
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa alasan siswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber literatur penulisan karya ilmiah
adalah baik dengan skor 4,09%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa memanfaatkan
koleksi sebagai sumber literatur karena guru memberikan tugas penulisan
karya ilmiah seperti tugas membuat makalah maupun kegiatan
perlombaan di sekolah. Sayangnya, hasil penulisan karya ilmiah pun
tidak dimasukan ke dalam koleksi perpustakaan tetapi dibawa oleh
masing-masing siswa dan kegiatan perlombaan di sekolah pun tidak
diikuti oleh semua siswa. Tujuan perpustakaan menurut Yusup dan
Suhendar (2005, h. 3) yaitu membantu menulis kreatif bagi para siswa
bagi bimbingan guru dan pustakawan, mendorong dan mempercepat
proses penguasaan teknik membaca para siswa, dan
menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
d. Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi sebagai Sumber Hiburan
untuk Mengisi Waktu Luang
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan alasan siswa
memanfaatkan koleksi sebagai sumber hiburan untuk mengisi waktu
luang:
Tabel 4.14
Siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber hiburan untuk
mengisi waktu luang
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 45 51,73% 225
Setuju 4 35 40,23% 140
Netral 3 6 6,89% 18
Tidak Setuju 2 1 1,15% 2
64
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 385
Skor rata-rata X=385/87=4,42
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 51,73% (45 responden). Kemudian
hampir setengahnya menyatakan memilih setuju atau sebesar 40,23% (35
responden). Sebagian kecil menyatakan memilih netral atau sebesar
6,89% (enam responden). Sebagian kecil lagi menyatakan memilih tidak
setuju atau sebesar 1,15% (satu responden) dan tidak ada satupun
responden yang memilih sangat tidak setuju atau 0%. Berdasarkan data
tabel di atas dapat diketahui bahwa alasan siswa memanfaatkan koleksi
sebagai sumber hiburan untuk mengisi waktu luang adalah sangat baik
dengan skor 4,42%.
Menurut Bafadal (2006, h. 6) perpustakaan merupakan fungsi
rekreasi, artinya bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai
tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan
membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Sesuai data di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu
alasan siswa memanfaatkan koleksi adalah sebagai sumber hiburan untuk
mengisi waktu luang. Selain mendapat informasi dan pengetahuan
melalui koleksi di perpustakaan dan menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru, mereka juga membutuhkan hiburan melalui bacaan yang
tersedia di perpustakaan agar mereka tidak merasa jenuh. Waktu luang
mereka diisi dengan membaca buku yang mereka minati dari
perpustakaan atau sebagai sarana penyaluran hobi membaca mereka.
65
e. Rekapitulasi skor rata-rata alasan siswa memanfaatkan koleksi
perpustakaan:
Tabel 4.15
Rekapitulasi Skor Alasan Siswa Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
No. Unsur yang dinilai Kategori Rata-rata
1 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
informasi untuk menambah pengetahuan Sangat Baik 4,27
2 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
informasi untuk menyelesaikan tugas dari guru Sangat Baik 4,66
3 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
literatur penulisan karya ilmiah Baik 4,09
4 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
hiburan untuk mengisi waktu luang Sangat Baik 4,42
Jumlah
(Sangat Baik)
Tabel di atas menjelaskan rekapitulasi hasil alasan siswa
memanfaatkan koleksi perpustakaan. Rekapitulasi hasil tertinggi yaitu
pada alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk
menyelesaikan tugas dari guru dengan skor 4,66 atau sangat baik. Skor
terendah terdapat pada alasan siswa memanfaatkan koleksi
sebagaisebagai sumber literatur penulisan karya ilmiah dengan skor 4.09
atau baik.
Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan alasan siswa
memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu sangat baik dengan skor 4,36
karena ada pada titik 4,24 – 5,04. Hal ini sudah memenuhi beberapa
faktor yang mempengaruhi pengguna memanfaatkan koleksi
perpustakaan.MenurutHandoko yang dikutip Ilmiyah (2013)faktor
tersebut yaitu faktor internal yang meliputi kebutuhan akan koleksi, motif
pengguna untuk memanfaatkan koleksi dan minat atau kecenderungan
untuk memanfaatkan koleksi. Serta faktor eksternal yang meliputi
66
kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani
pengguna dan ketersediaan fasilitas temu kembali informasi yang
disediakan di perpustakaan.
3. Cara Siswa Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
a. Siswa Meminjam Koleksi dari Perpustakaan
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan cara siswa
memanfaatkan koleksi yaitu dengan meminjam koleksidari perpustakaan.
Tabel 4.16
Siswa meminjam koleksi dari perpustakaan
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 34 39,08% 170
Setuju 4 46 52,87% 184
Netral 3 7 8,05% 21
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 375
Skor rata-rata X=370/87=4,31
Pada tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya
menyatakan memilih sangat setuju atau sebesar 39,08% (34 responden).
Selanjutnya sebagian besar menyatakan memilih setuju atau sebesar
52,87% (46 responden). Sebagian kecil memilih netral atau sebesar
8,05% (tujuh responden) dan tidak satupun yang menyatakan memilih
tidak setuju dan sangat tidak setuju atau sebesar 0%. Berdasarkan data
tabel di atas dapat diketahui bahwa cara siswa memanfaatkan koleksi
perpustakaan dengan cara meminjam adalah sangat baik dengan skor
4,31.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cara siswa memanfaatkan
koleksi perpustakaan adalah dengan cara meminjam karena dengan cara
67
meminjam koleksi, siswa dapat memiliki lebih banyak waktu untuk
membaca koleksi di rumah atau dimanapun selain di perpustakaan.
Menurut Zulkarnaen yang dikutip Evriza (2010) cara memanfaatkan
koleksi buku pada perpustakaan yaitu dengan cara meminjam. Biasanya
pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi perpustakaan
setelah mendapatkan buku yang ia inginkan. Dengan melakukan
peminjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk membaca
buku yang ia pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa
peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi kemeja sirkulasi.
b. Siswa Membaca Koleksi di Perpustakaan
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan cara siswa
memanfaatkan koleksi yaitu dengan membacadi perpustakaan:
Tabel 4.17
Siswa membaca koleksi di perpustakaan
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 44 50,57% 220
Setuju 4 40 45,98% 160
Netral 3 3 3,45% 9
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 389
Skor rata-rata X=389/87=4,47
Pada tabel di atas menunjukan bahwa setengahnya menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 50,57% (44 responden). Kemudian
hampir setengahnya menyatakan memilih setuju atau sebesar 45,98% (40
responden). Sebagian kecil menyatakan memilih netral atau sebesar
3,45% (tiga responden) dan tidak satupun yang menyatakan memilih
tidak setuju dan sangat tidak setuju atau sebesar 0%. Berdasarkan data
68
tabel di atas dapat diketahui bahwa cara siswa memanfaatkan koleksi
dengan cara membaca adalah sangat baik dengan skor 4,47%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cara siswa memanfaatkan
koleksi adalah dengan cara membaca. Ketika tidak ada jam pelajaran,
siswa dapat memilih dan membaca langsung koleksi perpustakaan untuk
mengisi jam kosong tersebut dan tentunya siswa dapat membaca di
perpustakaan sesuai dengan jadwal layanan di perpustakaan. Menurut
Zulkarnaen yang dikutip Evriza (2010)pengguna yang memiliki waktu
luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat
memilih beberapa buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya pada
perpustakaan.
c. Siswa Memfotokopi Koleksi yang dipinjam
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengancara siswa
memanfaatkan koleksi yaitu dengan memfotokopi koleksi yang dipinjam:
Tabel 4.18
Siswa memfotokopi koleksi yang dipinjam
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 4 4,6% 20
Setuju 4 10 11,49% 40
Netral 3 34 39,08% 68
Tidak Setuju 2 39 44,83% 78
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 206
Skor rata-rata 206/87=2,36
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 4,6% (empat responden). Sebagian
kecil lagi menyatakan memilih setuju atau sebesar 11,49% (10
responden). Hampir setengahnya menyatakan memilih netral atau sebesar
69
39,08% (34 responden). Hampir setengahnya lagi menyatakan memilih
tidak setuju atau sebesar 44,83% (39 responden). Berdasarkan data tabel
di atas dapat diketahui bahwa cara siswa memanfaatkan koleksi dengan
cara memfotokopi koleksi yang dipinjam adalah tidak baik dengan skor
2,36%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang
memanfaatkan koleksi dengan cara memfotokopi koleksi. Kebanyakan
siswa memanfaatkan koleksi dengan cara meminjam, membaca atau
mencatat informasi daripada memfotokopi supaya lebih menghemat
biaya. Tidak ada fasilitas fotokopi yang disediakan di perpustakaan
mengharuskan siswa memfotokopi di luar sekolah dan mengeluarkan
biaya.
Menurut Zulkarnaen yang dikutip Evriza (2010) dengan
memanfaatkan fasilitas mesin fotokopi, pengguna dapat memiliki sendiri
informasi-informasi yang ia inginkan. Cara seperti ini biasanya dilakukan
oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan.
d. Siswa Mencatat Informasi yang Dibutuhkan dari Buku
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan cara siswa
memanfaatkan koleksi dengan cara mencatat informasi yang dibutuhkan
dari buku:
70
Tabel 4.19
Siswa mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 24 27,6% 120
Setuju 4 47 54,01% 188
Netral 3 16 18,39% 48
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 356
Skor rata-rata X=356/87=4,09
Pada tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya
menyatakan memilih sangat setuju atau sebesar 27,6% (24 responden).
Kemudian sebagian besar menyatakan memilih setuju atau sebesar
54,01% (47 responden). Sebagian kecil menyatakan memilih netral atau
sebesar 18,39% (16 responden). Tidak satupun yang menyatakan
memilih tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tabel di
atas dapat diketahui bahwacara siswa memanfaatkan koleksi dengan cara
mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku adalah baik dengan skor
4,09%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa memanfaatkan
koleksi dengan cara mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku. Jika
siswa diberi tugas oleh guru maka siswa dapat mencari dan mencatat
tugas tersebut di perpustakaan dan jika ada siswa yang sudah tidak bisa
meminjam buku lagi di perpustakaan karena sudah mencapai batas
maksimal peminjaman buku, maka siswa dapat mencatat informasi yang
mereka butuhkan di perpustakaan. Menurut Zulkarnaen yang dikutip
Evriza (2010) terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan
informasi yang ia dapat dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna
71
mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai
buku berbeda.
e. Siswa Memfoto Informasi yang dibutuhkan dari Buku
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengancara siswa
memanfaatkan koleksi yaitu dengan memfoto informasi yang dibutuhkan
dari buku:
Tabel 4.20
Siswa memfoto informasi yang dibutuhkan dari buku
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 4 4,6% 20
Setuju 4 18 20,68% 72
Netral 3 0 0% 0
Tidak Setuju 2 42 48,27% 84
Sangat Tidak Setuju 1 23 26,45% 23
Jumlah 87 100% 199
Skor rata-rata X=199/87=2,28
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 4,6% (empat responden). Sebagian
kecil lagi menyatakan memilih setuju atau sebesar 20,68% (18
responden). Hampir setengahnya menyatakan memilih tidak setuju atau
sebesar 48,27% (42 responden). Kemudian hampir setengahnya lagi
menyatakan memilih sangat tidak setuju atau sebesar 26,45% (23
responden). Tidak satupun yang menyatakan memilih netral atau sebesar
0%. Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwacara siswa
memanfaatkan koleksi dengan cara memfoto informasi yang dibutuhkan
dari buku adalah tidak baik dengan skor 2,28%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang
memanfaatkan koleksi dengan cara memfoto informasi yang dibutuhkan
72
dari buku karena umumnya siswa lebih memilih meminjam, membaca,
mencatat atau memfotokopi. Berdasarkan wawancara dari siswa, jika
siswa memfoto informasi di buku melalui ponsel mereka, mereka akan
menyalinnya kembali ke dalam buku. Jadi lebih baik mencatat langsung
di buku daripada memfoto informasi dari buku melalui ponsel mereka.
f. Rekapitulasi skor cara siswa memanfaatkan koleksi perpustakaan
Tabel 4.21
Rekapitulasi Skor Cara Siswa Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
No. Unsur yang dinilai Kategori Rata-rata
1 Siswa meminjam koleksi dari perpustakaan Sangat Baik 4,31
2 Siswa membaca koleksi di perpustakaan Sangat Baik 4,47
3 Siswa memfotokopi koleksi yang dipinjam Tidak Baik 2,36
4 Siswa mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku Baik 4,09
5 Siswa memfoto informasi yang dibutuhkan dari buku Tidak Baik 2,28
Jumlah
(Baik)
Tabel di atas menjelaskan rekapitulasi hasilcara siswa memanfaatkan
koleksi perpustakaan. Rekapitulasi hasil tertinggi yaitu pada siswa
membaca koleksi di perpustakaan dengan skor 4,47 atau sangat baik.
Skor terendah terdapat pada siswa memfoto informasi yang dibutuhkan
dari buku dengan skor 2,28 atau tidak baik.
Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan cara siswa
memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu baik dengan skor 3,50 karena
berada pada titik 3,43 – 4,23. Hal ini sudah memenuhi cara
memanfaatkan koleksi di perpustakaan sekolah menurut Zulkarnaen yang
dikutip Evriza (2010)yaitu dengan cara membaca di perpustakaan,
meminjam koleksi, mencatat informasi penting dan memperbanyak
73
dengan menggunakan jasa fotokopidan memfoto informasi yang
dibutuhkan dari buku karena teknologi sudah semakin canggih dan hal
tersebut memudahkan siswa dalam memanfaatkan koleksi tanpa harus
membayar untuk memfotokopi.
g. Rekapitulasi Pemanfaatan Koleksi di Perpustaakan SMP Negeri 14
Depok
Berikut hasil rekapitulasi pemanfaatan koleksi di perpustakaan SMP
Negeri 14 Depok dari segi cara siswa memanfaatkan koleksi dan alasan
siswa memanfaatkan koleksi di perpustakaan:
Tabel 4.22
Rekapitulasi Skor Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
No. Alasan siswa memanfaatkan koleksi Kategori Rata-rata
1 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
informasi untuk menambah pengetahuan Sangat Baik 4,27
2 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
informasi untuk menyelesaikan tugas dari guru Sangat Baik 4,66
3 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
literatur penulisan karya ilmiah Baik 4,09
4 Alasan siswa memanfaatkan koleksi sebagai sumber
hiburan untuk mengisi waktu luang Sangat Baik 4,42
Cara Siswa Memanfaatkan Koleksi Kategori Rata-rata
5 Siswa meminjam koleksi dari perpustakaan Sangat Baik 4,31
6 Siswa membaca koleksi di perpustakaan Sangat Baik 4,47
7 Siswa memfotokopi koleksi yang dipinjam Tidak Baik 2,36
8 Siswa mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku Baik 4,09
9 Siswa memfoto informasi yang dibutuhkan dari buku Tidak Baik 2,28
Jumlah
(Baik)
Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan pemanfaatan koleksi di
perpustakaan SMP Negeri 14 Depok yaitu baik dengan skor 3,88 karena
berada pada titik 3,43 – 4,23. Pemanfaatan koleksi pada perpustakaan
SMP Negeri 14 Depok telah dimanfaatkan baik oleh siswa sebagai
74
sebagai sumber informasi untuk menyelesaikan tugas dari guru maupun
sebagai sumber hiburan untuk mengisi waktu luang. Selain itu, siswa
paling banyak memanfaatkan koleksi di perpustakaan dengan cara
membaca koleksi di perpustakaan dan meminjam koleksi dari
perpustakaan.Hal tersebut sudah sesuai dengan faktor pemanfaatan
koleksi menurut Handoko yang dikutip Ilmiyah (2013) faktor tersebut
yaitu faktor internal yang meliputi kebutuhan akan koleksi, motif
pengguna untuk memanfaatkan koleksi dan minat atau kecenderungan
untuk memanfaatkan koleksi. Serta faktor eksternal yang meliputi
kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani
pengguna dan ketersediaan fasilitas temu kembali informasi yang
disediakan di perpustakaan. Selain itu, hal ini juga sudah memenuhi cara
memanfaatkan koleksi di perpustakaan sekolah menurut Zulkarnaen yang
dikutip Evriza (2010) yaitu dengan cara membaca di perpustakaan,
meminjam koleksi, mencatat informasi penting dan memperbanyak
dengan menggunakan jasa fotokopidan memfoto informasi yang
dibutuhkan dari buku karena teknologi sudah semakin canggih dan hal
tersebut memudahkan siswa dalam memanfaatkan koleksi tanpa harus
membayar untuk memfotokopi.
b. Peran Pustakawan dalam Membantu Siswa untuk Memanfaatkan
Koleksi
Pustakawan berperan penting dalam memanfaatkan koleksi di
perpustakaan karena pemanfaatan koleksi oleh siswa tidak dapat berjalan
75
tanpa adanya peran dari pustakawan. Siswa akan merasa kesulitan dan
keterbatasan memanfaatkan koleksi jika tidak ada bantuan pustakawan, untuk
itu dibutuhkan peran pustakawan dalam membantu siswa untuk
memanfaatkan koleksi. Dalam pembahasan aspek peran pustakawan daam
membantu siswa memanfaatkan koleksi tersebut akan dijabarkan secara
terperinci berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh sebagai berikut:
1. Pustakawan Membantu Siswa dalam Menemukan Koleksi
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan peran
pustakawan membantu siswa dalam memanfaatkan koleksi:
Tabel 4.23
Pustakawan membantu siswa dalam menemukan koleksi
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 19 21,8% 95
Setuju 4 51 58,7% 204
Netral 3 13 14,9% 39
Tidak Setuju 2 3 3,45% 6
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,15% 1
Jumlah 87 100% 345
Skor rata-rata X=345/87=3,96
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 21,8% (19 responden). Kemudian
sebagian besar menyatakan memilih setuju atau sebesar 58,7% (51
responden). Sebagian kecil menyatakan memilih netral 14,9% (13
responden), tidak setuju 3,45% (tiga responden) dan sangat tidak setuju
1,15% (satu responden). Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui
bahwaperan pustakawan membantu siswa dalam menemukan koleksi
adalah baikdengan skor 3,96%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pustakawan membantu
siswa dalam menemukan koleksi yang dicari dan dibutuhkan siswa. Jadi,
76
jika ada siswa yang kesulitan mencari koleksi yang dibutuhkan, maka
pustakawan membantu mencarikannya dengan menunjukkan letak
koleksi di rak berdasarkan nomor klasifikasi atau berdasarkan warna
yang tertera pada bagian punggung buku sesuai dengan jenis koleksinya.
MenurutHandoko yang dikutip Ilmiyah (2013) kualitas dan
keterampilan mendasar yang diharapkan dari tenaga perpustakaan
sekolah adalah kemampuan memahami kebutuhan pengguna, memiliki
pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman budaya,
memiliki keterampilan informasi serta bagaimana menggunakannya,
memiliki pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang membentuk
koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya, memiliki
pengetahuan mengenai bacaan anak, media dan kebudayaan dan
memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi informasi.
2. Pustakawan Membantu Siswa dalam Memberikan Informasi yang
dibutuhkan
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan peran
pustakawan membantu siswa dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan:
Tabel 4.24
Pustakawan membantu siswa dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 19 21,8% 95
Setuju 4 49 56,4% 196
Netral 3 13 14,9% 39
Tidak Setuju 2 5 5,75% 10
Sangat Tidak Setuju 1 1 1,15% 1
Jumlah 87 100% 341
77
Skor rata-rata X=341/87=3,91
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 21,8% (19 responden). Sebagian besar
menyatakan memilih setuju atau sebesar 56,4% (49 responden). Sebagian
kecil menyatakan memilih netral 14,9% (13 responden), tidak setuju
5,75% (lima responden) dan sangat tidak setuju 1,15% (satu responden).
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwaperan pustakawan
membantu siswa dalam memberikan informasi yang dibutuhkan adalah
baik dengan skor 3,91%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pustakawan membantu
siswa dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Hal tersebut
dilakukan pustakawan apabila ada siswa yang bertanya mengenai buku
yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal tersebut sudah sesuai dengan
kualitas dan keterampilan mendasar yang diharapkan dari tenaga
perpustakaan sekolah. Menurut Handoko yang dikutip Ilmiyah (2013)
kualitas dan keterampilan pustakawan yaitu kemampuan berpikir secara
positif dan terbuka dengan anak dan orang dewasa, kemampuan
memahami kebutuhan pengguna, memiliki pengetahuan dan pemahaman
mengenai keanekaragaman budaya, memiliki keterampilan informasi
serta bagaimana menggunakannya, memiliki pengetahuan mengenai
materi perpustakaan yang membentuk koleksi perpustakaan serta
bagaimana mengaksesnya, memiliki pengetahuan mengenai bacaan anak,
media dan kebudayaan, memiliki pengetahuan dan keterampilan di
78
bidang manajemen dan pemasaran, dan memiliki pengetahuan dan
keterampilan di bidang teknologi informasi.
3. Pustakawan Memberi Arahan tentang Prosedur Peminjaman
Koleksi
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan peran
pustakawan dalam memberi arahan tentang prosedur peminjaman
koleksi:
Tabel 4.25
Pustakawan memberi arahan tentang prosedur peminjaman koleksi
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 34 39,08% 170
Setuju 4 53 60,92% 212
Netral 3 0 0% 0
Tidak Setuju 2 0 0% 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0% 0
Jumlah 87 100% 382
Skor rata-rata X=382/87=4.39
Pada tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya
menyatakan memilih sangat setuju atau sebesar 39,08% (34 responden).
Kemudian sebagian besar menyatakan memilih setuju atau sebesar
60,92% (53 responden). Tidak satupun yang menyatakan memilih netral,
tidak setuju dan sangat tidak setuju atau sebesar 0%. Berdasarkan data
tabel di atas dapat diketahui bahwaperan pustakawan dalam memberi
arahan tentang prosedur peminjaman koleksi adalah sangat baik dengan
skor 4,39%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pustakawan memberikan
arahan tentang prosedur peminjaman dan pengembalian koleksi kepada
79
siswa yang ingin meminjam koleksi di perpustakaan. Pustakawan
memberitahu tata tertib peminjaman dan pengembalian buku dan sanksi
yang diberikan kepada siswa bila ada yang melanggar tata tertib tersebut.
Peminjaman dan pengembalian tersebut dilakukan pada bagian sirkulasi.
Seperti yang dipaparkan oleh Bafadal (2006, h. 6) bahwa fungsi
tanggung jawab administratif merupakan fungsi dari perpustakaan.
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah,
dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat
oleh guru pustakawan.
4. Pustakawan Memberi Arahan tentang Menggunakan Katalog
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan denganperan
pustakawan dalam memberi arahan tentang menggunakan katalog:
Tabel 4.26
Pustakawan memberi arahan tentang menggunakan katalog
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 5 6 6,89% 30
Setuju 4 10 11,49% 40
Netral 3 16 18,4% 48
Tidak Setuju 2 37 42,54% 74
Sangat Tidak Setuju 1 18 20,68% 18
Jumlah 87 100% 210
Skor rata-rata X=210/87=2,41
Pada tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya
menyatakan memilih tidak setuju atau sebesar 42,54% (37 responden).
Kemudian sebagian kecil menyatakan memilih sangat setuju 6,89%
(enam responden), setuju 11,49% (10 responden), netral 18,4% (16
80
responden), dan sangat tidak setuju 20,68% (18 responden). Berdasarkan
data tabel di atas dapat diketahui bahwaperan pustakawan dalam
memberi arahan tentang menggunakan katalog adalah tidak baik dengan
skor 2,41%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pustakawan kurang
memberi arahan tentang menggunakan katalog. Siswa mencari koleksi
yang dibutuhkan dengan langsung mendatangi rak koleksi atau meminta
bantuan pustakawan untuk mencarikan koleksi. Berdasarkan hasil
wawancara kepada siswa bahwa siswa tidak mengetahui cara
menggunakan katalog kartu untuk mencari koleksi yang dibutuhkan,
sedangkan pustakawan juga tidak memperkenalkan katalog kartu tersebut
kepada siswa dan pustakawan tidak memberitahu cara menggunakan
katalog kepada siswa. Pembuatan katalog kartu pun tidak
diberlangsungkan lagi oleh pustakawan sehingga cara siswa menemukan
koleksi di rak hanya berdasarkan pada nomor klasifikasi yang masing-
masing sudah ditempelkan pada rak sesuai koleksi yang disusun dan
menggunakan warna-warna sesuai dengan jenis koleksi. Cara siswa
mendatangi rak koleksi langsung dilakukan karena menurut siswa lebih
mudah dan cepat mendapatkan koleksi daripada harus mencari dengan
katalog kartu.
Menurut Handoko yang dikutip Ilmiyah (2013) segi pengguna
pemanfaatan koleksi di perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor
internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya: keterampilan
pustakawan dalam melayani pengguna merupakan faktor internal yaitu
81
kemampuan berpikir secara positif dan terbuka dengan anak dan orang
dewasa, kemampuan memahami kebutuhan pengguna, memiliki
keterampilan informasi serta bagaimana menggunakannya dan memiliki
pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang membentuk koleksi
perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya. Sedangkan faktor eksternal
yaitu aktivitas temu kembali informasi yang meliputi pemahaman tentang
penempatan koleksi yang telah dikatalog agar mudah ditemukan kembali
oleh siswa.
5. Rekapitulasi skor peran pustakawan dalam membantu siswa untuk
memanfaatkan koleksi
Tabel 4.27
Rekapitulasi Skor Peran Pustakawan dalam Membantu Siswa untuk
Memanfaatkan Koleksi
No. Unsur yang dinilai Kategori Rata-rata
1 Pustakawan membantu siswa dalam menemukan
koleksi Baik 3,96
2 Pustakawan membantu siswa dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan Baik 3,91
3 Pustakawan memberi arahan tentang prosedur
peminjaman koleksi Sangat Baik 4,39
4 Pustakawan memberi arahan tentang menggunakan
katalog Tidak Baik 2,41
Jumlah
(Baik)
Tabel di atas menjelaskan rekapitulasi hasilperan pustakawan dalam
membantu siswa untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan. Rekapitulasi
hasil tertinggi yaitu pustakawan memberi arahan tentang prosedur
peminjaman koleksi dengan skor 4,39 atau sangat baik. Sedangkan skor
terendah yaitu pustakawan memberi arahan tentang menggunakan
katalog skor 2,41 atau tidak baik. Berdasarkan tabel di atas, secara
82
keseluruhan peran pustakawan dalam membantu siswa untuk
memanfaatkan koleksi yaitu baik dengan skor 3,66 karena berada pada
titik 3,43 – 4,23.
Hal ini sudah memenuhi faktor eksternal yang mempengaruhi
pengguna memanfaatkan koleksi pada keterampilan pustakawan dalam
melayani pengguna. Menurut Handoko yang dikutip Ilmiyah (2013)
faktor eksternal tersebut yaitu:
a. Kemampuan berpikir secara positif dan terbuka dengan anak dan
orang dewasa.
b. Kemampuan memahami kebutuhan pengguna.
c. Kemampuan bekerjasama dengan perorangan serta kelompok di
dalam dan di luar komunitas sekolah.
d. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman
budaya.
e. Mengenai pengetahuan tentang metodologi pembelajaran dan teori
pendidikan.
f. Memiliki keterampilan informasi serta bagaimana menggunakannya.
g. Memiliki pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang
membentuk koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya.
h. Memiliki pengetahuan mengenai bacaan anak, media dan
kebudayaan.
i. Memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang manajemen dan
pemasaran.
83
j. Memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi
informasi.
c. Kendala Siswa dalam Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
Dalam pemanfaatan koleksi di perpustakaan tentunya ada beberapa
kendala yang dapat ditemukan pada koleksi tersebut yaitu siswa menemukan
koleksi yang dicari atau tidak, penempatan koleksi di rak perpustakaan,
koleksi lengkap atau tidak lengkap, koleksi up to date atau belum up to date,
dan koleksi yang ditemukan rusak atau tidak rusak. Beberapa kendala tersebut
nantinya akan menjadi acuan dalam mengatasi kendala agar pemanfaatan
koleksi di perpustakaan sekolah dapat diperbaiki sesuai kebutuhan dan
kepuasan siswa dalam memanfaatkan koleksi.
1. Siswa tidak menemukan koleksi yang dicari
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan kendala
bahwa siswa tidak menemukan koleksi yang dicari:
Tabel 4.28
Siswa tidak menemukan koleksi yang dicari
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 1 9 10,34% 9
Setuju 2 11 12,66% 22
Netral 3 13 14,9% 39
Tidak Setuju 4 31 35,65% 124
Sangat Tidak Setuju 5 23 26,45% 115
Jumlah 87 100% 309
Skor rata-rata X=309/87=3,55
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju 10,34% (sembilan responden), setuju 12,66% (11
responden) dan netral 14,9% (13 responden). Kemudian hampir
84
setengahnya menyatakan memilih tidak setuju 35,65% (31 responden)
dansangat tidak setuju 16,45% (23 responden). Berdasarkan data tabel di
atas dapat diketahui kendala bahwa siswa tidak menemukan koleksi yang
dicari di perpustakaan adalah baik dengan skor 3,55%.
Pengertian umum dan luas dari perpustakaan adalah ruangan yang
berisi buku-buku koleksi, disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga
mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan
oleh pembaca (Sutarno, 2003, 2004). Terhitung 35,65% siswa
menyatakan tidak setuju, artinya siswa jarang yang tidak dapat
menemukan koleksi yang dicari di perpustakaan. Meskipun siswa tidak
mengetahui cara menggunakan katalog kartu, tetapi siswa dapat mencari
koleksi langsung menuju raknya atau bertanya kepada pustakawan bila
siswa tidak bisa menemukan koleksi yang dicari sendiri. Kebutuhan
siswa akan informasi di perpustakaan dapat terpenuhi dengan
disediakannya koleksi yang lengkap di perpustakaan.
2. Penempatan Koleksi di Rak Perpustakaan Tidak Teratur
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan kendala
bahwa penempatan koleksi di rak perpustakaan tidak teratur:
Tabel 4.29
Penempatan koleksi di rak perpustakaan tidak teratur
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 1 21 24,13% 21
Setuju 2 53 60,97% 106
Netral 3 0 0% 0
Tidak Setuju 4 13 14,9% 52
Sangat Tidak Setuju 5 0 0% 0
Jumlah 87 100% 179
Skor rata-rata X=179/87=2,05
85
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 24,13% (21 responden) dan tidak
setuju atau sebesar 14,9% (13 responden). Kemudian sebagian besar
menyatakan memilih setuju 60,97% (53 responden). Tidak satupun yang
menyatakan memilih netral dan sangat tidak setuju atau sebesar 0%.
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui kendala bahwa
penempatan koleksi di rak perpustakaan tidak teratur adalah tidak baik
dengan skor 2,05%.
Pengertian umum dan luas dari perpustakaan adalah ruangan yang
berisi buku-buku koleksi, disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga
mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan
oleh pembaca (Sutarno, 2003, 2004). Menurut Handoko yang dikutip
Ilmiyah (2013) kualitas dan keterampilan mendasar yang diharapkan dari
tenaga perpustakaan sekolah didefinisikan sebagai berikut: memiliki
pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang membentuk koleksi
perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya, kemampuan berpikir
secara positif dan terbuka dengan anak dan orang dewasa, kemampuan
memahami kebutuhan pengguna. memiliki keterampilan informasi serta
bagaimana menggunakannya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penempatan koleksi di rak
perpustakaan tidak teratur karena nomor klasifikasi tidak ditempelkan
pada tiap-tiap rak tetapi hanya ada di punggung buku saja, terdapat
beberapa jenis koleksi yang tidak sesuai dengan penempatan raknya dan
warna-warna pada setiap jenis koleksinya berbeda sehingga terkadang
86
membingungkan siswa untuk menentukan letak koleksi yang dicari.
Banyaknya warna juga menyulitkan siswa membedakan jenis koleksi
satu dengan yang lainnya.
3. Koleksi di Perpustakaan Tidak Lengkap
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan kendala
bahwa koleksi di perpustakaan tidak lengkap:
Tabel 4.30
Koleksi di perpustakaan tidak lengkap
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 1 8 9,20% 8
Setuju 2 10 11,49% 20
Netral 3 18 20,68% 54
Tidak Setuju 4 27 31,03% 108
Sangat Tidak Setuju 5 24 27,6% 120
Jumlah 87 100% 310
Skor rata-rata X=310/87=3,56
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju 9,20% (delapan responden), setuju 11,49% (10
responden) dan netral 20,68% (18 responden). Sedangkan hampir
setengahnya menyatakan memilih tidak setuju atau sebesar 31,03% (27
responden) dan sangat tidak setuju atau sebesar 27,6% (24 responden).
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui kendala bahwa koleksi di
perpustakaan tidak lengkap adalah baik dengan skor 3,56%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa koleksi di perpustakaan
sekolah sudah lengkap karena setiap tahunnya siswa diminta untuk
memberikan sumbangan koleksi di perpustakaan sebagai bentuk
pengembangan koleksi perpustakaan. Umumnya, koleksi fiksi yang
paling banyak jumlahnya maka koleksi fiksi tersebut sering dimanfaatkan
87
oleh siswa terutama koleksi novel dan komik. Namun pengembangan
koleksi tersebut bukan sesuai kebutuhan siswa tetapi pustakawanlah yang
menentukan setiap koleksinya. Hal ini tidak sejalan dengan tujuan
perpustakaan sekolah (Bafadal, 2006, h. 5)yaitu dapat membantu murid-
murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar
mengajar. Pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan
kurikulum sekolah dan selera murid agar dapat menunjang proses belajar
mengajar.
4. Koleksi di perpustakaan tidak up to date (terbaru)
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan kendala
bahwa koleksi di perpustakaan tidak up to date (terbaru):
Tabel 4.31
Koleksi di perpustakaan tidak up to date (terbaru)
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 1 10 11,49% 10
Setuju 2 10 11,49% 20
Netral 3 12 13,8% 36
Tidak Setuju 4 28 32,19% 112
Sangat Tidak Setuju 5 27 31,03% 135
Jumlah 87 100% 313
Skor rata-rata X=313/87=3,59
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju dan setuju atau sebesar 11,49% (10 responden).
Sebagian kecil lagi menyatakan memilih netral atau sebesar 13,8% (12
responden). Kemudian hampir setengahnya menyatakan memilih tidak
setuju sebesar 32,19% (28 responden) dan sangat tidak setuju sebesar
31,03% (27 responden). Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui
88
kendala bahwa koleksi di perpustakaan tidak up to date (terbaru) adalah
baikdengan skor 3,59%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa koleksi di perpustakaan
sekolah sudah up to date (terbaru) karena bertambahnya koleksi
pertahun. Siswa diwajibkan memberi sumbangan koleksi ke
perpustakaan sesuai dengan tahun terbit kurun waktu 10 tahun terakhir.
Menurut wawancara pustakawan, koleksi yang paling up to date
jumlahnya adalah koleksi fiksi terutama novel dan komik maka koleksi
tersebut sangat diminati siswa.
Koleksi perpustakaan sekolah adalah inti sebuah perpustakaan dan
menentukan keberhasilan layanan. Koleksi bukan dilihat dari jumlah
eksemplarnya saja, tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul, dan
kemutakhirannya (up to date). Koleksi perpustakaan sekolah adalah
sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan masyarakat
sekolah, terutama siswa (Rachmananta, 2006, h. 37).
5. Siswa Menemukan Koleksi Perpustakaan yang Rusak
Berikut ini adalah jawaban responden berkaitan dengan kendala
bahwa siswa menemukan koleksi perpustakaan yang rusak:
Tabel 4.32
Siswa menemukan koleksi perpustakaan yang rusak
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat Setuju 1 5 5,75% 5
Setuju 2 6 6,89% 12
Netral 3 18 20,68% 54
Tidak Setuju 4 30 34,49% 120
Sangat Tidak Setuju 5 28 32,19% 140
89
Jumlah 87 100% 331
Skor rata-rata X=331/87=3,80
Pada tabel di atas menunjukan bahwa sebagian kecil menyatakan
memilih sangat setuju atau sebesar 5,75% (enam responden), setuju
sebesar 6,89% (enam responden) dan netral sebesar 20,68% (18
responden). Sedangkan hampir setengahnya menyatakan memilih tidak
setuju atau sebesar 34,49% (30 responden) dan sangat tidak setuju
sebesar 32,19% (28 responden). Berdasarkan data tabel di atas dapat
diketahui kendala bahwa siswa menemukan koleksi perpustakaan yang
rusak adalah baik dengan skor 3,80%.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sedikit sekali ditemukan
koleksi perpustakaan yang rusak. Bilapun ada koleksi yang rusak,
kebanyakan ditemukan pada koleksi buku-buku pelajaran karena sering
digunakan oleh siswa secara bergilir. Misalnya ditemukan sampulnya
robek dan bahkan tidak memiliki sampul. Maka yang dilakukan
pustakawan bila menemukan koleksi yang rusak adalah memperbaiki
sampulnya yang rusak tersebut dengan cara memfotokopi dengan sampul
yang asli. Menurut Hardjoprakoso (1992, h. 10) secara khusus,
perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk mendidik murid agar dapat
memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan
berhasilguna.
90
6. Rekapitulasi skor kendala siswa dalam memanfaatkan koleksi
perpustakaan
Tabel 4.33
Rekapitulasi Skor Kendala Siswa dalam Memanfaatkan Koleksi
Perpustakaan
No. Unsur yang dinilai Kategori Rata-rata
1 Siswa tidak menemukan koleksi yang dicari di
perpustakaan Baik 3,55
2 Penempatan koleksi di rak perpustakaan tidak teratur Tidak Baik 2,05
3 Koleksi di perpustakaan tidak lengkap Baik 3,56
4 Koleksi di perpustakaan tidak up to date (terbaru) Baik 3,59
5 Siswa menemukan koleksi perpustakaan yang rusak Baik 3,80
Jumlah
(Cukup)
Tabel di atas menjelaskan rekapitulasi hasilkendala siswa
memanfaatkan koleksi perpustakaan. Rekapitulasi hasil tertinggi yaitu
siswa menemukan koleksi perpustakaan yang rusak dengan skor 3,80
atau baik. Sedangkan skor terendah yaitupenempatan koleksi di rak
perpustakaan tidak teratur dengan skor 2,05 atau tidak baik. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala pemanfaatan koleksi
terutama pada penempatan koleksi di rak perpustakaan yang tidak teratur
dengan skor 2,05% atau tidak baik. Sedangkan hanya sedikit yang
mengalami kendala seperti siswa yang tidak menemukan koleksi yang
dicari di perpustakaan, koleksi di perpustakaan tidak lengkap, koleksi di
perpustakaan tidak up to date (terbaru) dan siswa menemukan koleksi
perpustakaan yang rusak.
Hal ini memenuhi beberapa faktor yang mempengaruhi pengguna
memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu faktor internal. Menurut
Handoko yang dikutip Ilmiyah (2013) faktor internal tersebut meliputi
91
kebutuhan akan koleksi, motif pengguna untuk memanfaatkan koleksi
dan minat atau kecenderungan untuk memanfaatkan koleksi. Serta faktor
eksternal yang meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan
dalam melayani pengguna dan ketersediaan fasilitas temu kembali
informasi yang disediakan di perpustakaan.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai pemanfaatan
koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pemanfaatan koleksi pada perpustakaan SMP Negeri 14 Depok telah
dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dengan skor 3,88 sebagai sumber
informasi untuk menyelesaikan tugas dari guru maupun sebagai sumber
hiburan untuk mengisi waktu luang. Selain itu, siswa paling banyak
memanfaatkan koleksi di perpustakaan dengan cara membaca koleksi di
perpustakaan dan meminjam koleksi dari perpustakaan.
2. Peran pustakawan dalam membantu siswa dalam memanfaatkan koleksi di
perpustakaan SMP Negeri 14 Depok sudah baik dengan skor 3,66.
Pustakawan sudah dengan baik membantu dan mengarahkan siswa dalam
memanfaatkan koleksi yang dibutuhkan.
3. Terdapat beberapa kendala pemanfaatan koleksi terutama pada penempatan
koleksi di rak perpustakaan yang tidak teratur dengan skor 2,05 atau tidak
baik. Sedangkan hanya sedikit yang mengalami kendala dalam memanfaatkan
koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok seperti siswa tidak
menemukan koleksi yang dicari di perpustakaan karena koleksi tidak terdapat
di rak perpustakan koleksi di perpustakaan tidak lengkap terutama pada
koleksi non fiksi dan siswa menemukan koleksi perpustakaan yang rusak.
93
B. Saran
1. Hasil pemanfaatan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
dinyatakan baik, namun alangkah baiknya pemanfaatan koleksi di
perpustakaan tidak hanya membaca, meminjam, memfotokopi, mencatat
informasi dari buku saja tetapi menganalisis buku, resume, bedah buku,
membuat bibliografi dan tinjauan literatur untuk guru bahasa.
2. Walaupun pustakawan menurut siswa sudah baik dalam membantu
mereka memanfaatkan koleksi, alangkah baiknya pustakawan terus
memberi arahan mengenai cara menggunakan katalog agar siswa lebih
mudah mencari koleksi di rak perpustakaan.
3. Alangkah baiknya bila penempatan buku di rak perpustakaan ditata
dengan rapi dan benar sesuai dengan klasifikasi dari masing-masing
subjek sehingga memudahkan akses temu kembali informasi. Selain itu,
alangkah baiknya koleksi yang rusak segera diperbaiki agar dapat
digunakan kembali kepada generasi siswa selanjutnya.
4. Sebaiknya pustakawan meminta daftar kepada siswa dan kemudian daftar
tersebut diisi oleh siswa mengenai buku-buku pengayaan yang
dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar. Jadi, siswa memberi
masukan melalui daftar tersebut kepada pustakawan. Kemudian dari
daftar kebutuhan buku tersebut dapat digunakan pustakawan untuk
pengadaan koleksi melalui dana BOS.
94
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadal, Ibrahim. (2006). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Cet. 5. Jakarta:
Bumi Aksara.
Bilson, Simamora. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Boediono. (2008). Teori Dan Aplikasi Statistika Dan Probabilitas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Darmono. (2001). Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Grasindo.
Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan
Tata Kerja. Jakarta: PT Grasindo,.
Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan
Kuantitatif.(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Evriza, Eka. (2010). Evaluasi Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik
USU Repository pada Web Perpustakaan USU. Departemen Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Hakim, Sudarnoto Abdul.(2006). Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran
Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Fakultas
Adab dan Humaniora, UIN Jakarta.
Hardjoprakoso, Mastini. (1992). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Ilmiyah, Tatik. (2013). Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content Terhadap
Kegiatan Penelitan Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi/Tugas
Akhir di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya UNDIP. Jurnal Ilmu
Perpustakaan. Vol. 2, No. 2. Diakses dari
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=74963
pada 07 Mei 2016 Pukul 07.45.
Indonesia. (1989). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Diakses dari
http://www.polsri.ac.id/panduan/01.%20umum/02.%20Undang-
Undang%20Republik%20Indonesia%20Nomor%202%20Tahun%201989%
95
20Tanggal%2027%20Maret%201989%20Tentang%20Sistem%20Pendidika
n%20Nasional.pdfpada 09 Mei 2016 Pukul 09.24.
Irawan, Prasetya. (1999). Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan
Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:
STIA-LAN.
Lasa HS. (2005). Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.
Lasa HS. (2007). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
Moleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Prastowo, Andi. (2012). Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional.
Yogyakarta: Diva Press.
Rachmananta, Dady P. (2006). Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO.
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses dari
http://www.ifla.org/files/assets/school-libraries-resource-
centers/publications/school-library-guidelines/school-library-guidelines-
id.pdfpada 07 Mei 2016 Pukul 08.50.
Rachmananta, Dady P. (2006). Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta.
Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Riduwan dan Akdon. (2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika.
Bandung: Alfabeta.
Sudijono, Anas. (2007). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suryosubroto. (2007). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutarno, NS. (2003). Perpustakaan dan Masyarakat.Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Sutarno, NS. (2004). Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Samitra Media Utama.
96
The University of Sidney (2010). Your Guide To APA 6th Style Referencing.
Australia: Sidney.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (2012). Pedoman Akademik Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2012-2013. Jakarta: Biro
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wasito, Hermawan. (1992). Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan
Mahasiswa. Jakarta: Gramedia.
Yusup, Pawit M. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
Jakarta: Kencana.
Yusup, Pawit M. dan Suhendar, Yaya. (2005). Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media Group.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bersama ini saya Putri Novia Hartanti, mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta akan melakukan penelitian skripsi berjudul “Pemanfaatan Koleksi di
Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok”. Oleh karena itu, saya meminta bantuan dan
kerjasama Anda dalam membantu mengisi kuesioner ini untuk keperluan
penelitian skripsi saya. Semua jawaban yang Anda berikan terjamin
kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk penelitian ini. Kerjasama Anda
merupakan bantuan yang sangat berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas
bantuannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Petunjuk pengisian kuesioner:
Berilah tanda ceklis () pada pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai
dengan pilihan Anda.
Isilah kuesioner sesuai dengan apa yang Anda rasakan.
Mohon kesediaannya untuk menjawab semua pertanyaan. Kesungguhan
Anda dalam mengisi kuesioner ini sangat berarti bagi penelitian ini.
Profil Pengguna
Nama (boleh tidak diisi) :
Kelas :
Jenis kelamin :
Pemanfaatan Koleksi
1. Berapa kali dalam seminggu Anda memanfaatkan koleksi di perpustakaan?
( ) 1 kali dalam seminggu ( ) 2 kali dalam seminggu
( ) 3 kali dalam seminggu ( ) ≥ 3 kali dalam seminggu
( ) Lainnya *sebutkan ……………………….
2. Jenis koleksi apa yang sering Anda baca dalam sebulan terakhir?
( ) Fiksi *misal: novel, komik
( ) Non fiksi *misal: biografi, ensiklopedi, kamus
( ) Berimbang antara fiksi dan non fiksi
3. Koleksi fiksi apa yang sering Anda baca di perpustakaan sekolah?
( ) Novel ( ) Cerita rakyat ( ) Puisi ( ) Komik
( ) Lainnya *sebutkan ………………………………….
4. Koleksi fiksi apa yang sering Anda pinjam untuk dibaca di rumah?
( ) Novel ( ) Cerita rakyat ( ) Puisi ( ) Komik
( ) Lainnya *sebutkan ………………………………….
5. Koleksi non fiksi apa yang sering Anda baca di perpustakaan sekolah?
( ) Kamus ( ) Ensiklopedi ( ) Atlas ( ) Biografi
( ) Lainnya *sebutkan …………………………
6. Koleksi terbitan berkala apa yang sering Anda baca di perpustakaan sekolah?
( ) Majalah ( ) Surat Kabar ( ) Tabloid ( ) Buletin
( ) Lainnya *sebutkan……………………
Isi dengan tanda ceklis () pada pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju N : Netral STS : Sangat Tidak Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
Alasan Memanfaatkan Koleksi SS S N TS STS
7 Saya memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk
menambah pengetahuan.
8 Saya memanfaatkan koleksi sebagai sumber informasi untuk
menyelesaikan tugas dari guru.
9 Saya memanfaatkan koleksi sebagai sumber literatur untuk
penulisan karya ilmiah.
10 Saya memanfaatkan koleksi sebagai sumber hiburan untuk
mengisi waktu luang.
Cara Memanfaatkan Koleksi SS S N TS STS
11 Saya meminjam koleksi dari perpustakaan.
12 Saya membaca koleksi di perpustakaan.
13 Saya memfotocopy koleksi yang dipinjam.
14 Saya mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku.
15 Saya memfoto informasi yang dibutuhkan dari buku.
Peran Pustakawan SS S N TS STS
16 Pustakawan membantu saya dalam menemukan koleksi.
17 Pustakawan membantu saya dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan
18 Pustakawan memberi arahan tentang prosedur peminjaman
koleksi.
19 Pustakawan memberi arahan tentang menggunakan katalog.
Kendala Memanfaatkan Koleksi SS S N TS STS
20 Koleksi yang saya cari tidak ditemukan.
21 Penempatan koleksi di rak tidak teratur.
22 Koleksi di perpustakaan tidak lengkap.
23 Koleksi di perpustakaan tidak up to date (terbaru)
24 Koleksi yang saya temukan rusak.
Pedoman Wawancara tentang Pemanfaatan Koleksi
di Perpustakaan SMP Negeri 14 Depok
Wawancara ini dilakukan pada tanggal 14 Juni 2016. Wawancara diajukan
kepada pustakawan SMP Negeri 14 Depok, Ibu Melinda Fauziah, S.Sos.
Berikut hasil dari wawancara (A: untuk penanya dan B: untuk pustakawan) :
A : Sejak kapan perpustakaan SMP Negeri 14 Depok berdiri?
B : Perpustakaannya berdiri sejak sekolah ini ada, tahun 2003.
A : Apakah setiap siswa mempunyai kartu anggota perpustakaan?
B : Iya semua siswa wajib punya.
A : Fasilitas di perpustakaan apa saja?
B : Internet, kalau katalognya masih manual pakai kartu belum ada OPAC
soalnya kemarin kehilangan lima unit komputer.
A : Sejauh mana siswa memanfaatkan perpustakaan?
B : Banyak yang berkunjung tapi namanya juga remaja paling cerita-cerita
komik, novel yang ringan dibaca. Biasanya juga banyak yang datang ke
perpustakaan sekedar baca kalau gurunya lagi ga ngajar, dapat tugas dari
gurunya, ada juga yang kalau ikut lomba suka butuh-butuh informasi apa di
perpustakaan.
A : Apa saja jenis-jenis bahan pustaka di sini?
B : Buku, koran, majalah langganan. Kalau buku fiksi itu komik, novel karena
yang membacanya masih remaja, kalau non fiksi ada buku pelajaran, buku
referensi. Terus koleksinya juga ada yang sumbangan dari siswa setiap
tahunnya. Biasanya sih, yang koleksi di sini kurang aja, tergantung
kebutuhan di sini.
A : Apa jenis buku yang paling diminati?
B : Rata-rata minat ke koleksi fiksi dan banyak yang pinjam.
A : Buku pelajaran apa yang paling diminati?
B : Semuanya, kan setiap awal tahun dibagiin ke siswa sepaket buku pelajaran.
Perwakilan siswa yang ngambil ke sini. Digunakan secara maksimal, semua
rata perkelas harus wajib punya, pinjam ke sini. Kalau setiap naik kelas
dikembaliin bukunya dan ditukar kelas 7 sama kelas 8, kelas 8 sama kelas 9.
Kalau gak dikembaliin ya gak boleh pinjam dulu. Gak disuruh beli tapi
pinjam di sini tiap tahun kan negeri sekolahnya.
A : Apa saja kendala pemanfaatan koleksi di perpustakaan?
Ada siswa yang pernah pakai katalog kartu tapi gak ngerti akhirnya
langsung nyari sendiri, sering ada yang nanya. Ada beberapa buku pelajaran
yang rusak karena kan dipakai terus menerus secara bergilir terus kalau gitu
ya kita sampulin. Kalau siswa biasanya setelah baca-baca bukunya ditaruh
di meja, kadang suka ada yang asal taruh di rak.
B : Sejak kapan diberlakukan wajib menyerahkan 2 buku ke perpustakaan oleh
siswa?
Kalau untuk menyerahkan buku ke perpustakaan itu udah dari tahun 2003.
Buku-bukunya itu bebas, terserah siswa mau ngasih buku apa dan
jumlahnya pun bebas. Tapi untuk yang wajib menyerahkan dua buku yang
subjeknya ditentuin dari perpustakaan dari tahun 2013/2014 atlas sama
novel terjemahan kalau tahun 2015/2016 itu novel Indonesia.
A : Apa alasan dilakukan hal tersebut?
B : Ya untuk menambah koleksi perpustakaan. Itu ide dari pustakawan sendiri
karena nungguin dari pemerintah terbatas dananya.
A : Apakah sejak awal berdirinya perpustakaan mendapatkan dana untuk
pengadaan koleksi? Berapa kali?
B : Ada, dari perpustakaan berdiri tahun 2003. Setiap tahun ngajuin tapi dari
pemerintah gak tentu gak setiap tahun, bisa dua tahun sekali. Terakhir tahun
kemarin dapat atlas sejarah dari Dinas Pendidikan Jawa Barat. Tergantung
dari Kepala Sekolah juga mau diadakan apa di perpustakaan.
A : Berapa persentasi buku yang diadakan oleh perpustakaan?
B : Paling sekitar 20%. Sedikit.
A : Koleksi yang ada di perpustakaan lebih banyak didapatkan dari sumbangan
siswa atau dari anggaran perpustakaan sendiri?
B : Banyakan dari sendiri, swadaya dari anak murid. Dari pemerintah gak tentu.
BIODATA PENULIS
Putri Novia Hartanti (Putri) dilahirkan di Majalengka, 1
November 1994, anak pertama dari 2 bersaudara. Ayahanda
Saleh Hartaman, S.Tyang bekerja sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di Batan Tenaga Nuklir Nasional dan ibunda Dwi
Susanti sebagai Ibu Rumah Tangga. Penulis memiliki saudara
perempuan bernama Fida Yunia Rosanti yang sekarang kuliah
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Agribisnis. Mereka adalah bagian
terpenting dalam kehidupan penulis.
Riwayat pendidikan dimulai dari Raudhatul Athfal Al-Misbah (1999-2000),
SDN Pagedangan 1 (2000-2006), SMPN 1 Bantarbolang (2007-2009) di
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dan SMAN 22 Kab. Tangerang(2010-2012).
Selanjutnya penulis memutuskan mendaftar kuliah di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta melalui jalur SPMB Mandiri tahun 2012. Jurusan Ilmu Perpustakaan
merupakan jurusan pertama yang penulis pilih atas permintaan ayahanda. Namun
tidak ada penyesalan penulis karena telah memilih jurusan Ilmu Perpustakaan,
justru penulis merasa sangat senang dan beruntung. Penulis menyelesaikan studi
dengan judul skripsi “Pemanfaatan Koleksi di Perpustakaan SMP Negeri 14
Depok”.
Pengalaman penulis selama kuliah begitu menyenangkan. Penulis menjadi
mentor untuk salah satu kelompok di Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Orientasi
Pengenalan Akademik angkatan 2013. Penulis juga menjadi panitia dalam acara
Ta’aruf Jipers 2013. Pengalaman di bidang ilmu perpustakaan diterapkan ketika
penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Perpustakaan Lembaga
Administrasi Negara selama kurang lebih satu bulan. Selain itu, bersama teman-
teman KKN Katalis 2015, penulis memperbaharui manajemen di perpustakaan
SDN 02 Dukuh dan SDN 05 Dukuh, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor
agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dan guru.
top related