pelatihan "public relations" pupuk kaltim (pembicara: kanaidi, se., m.si., csap)

Post on 16-Apr-2017

293 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Karyawan PUPUK KALTIM (PKT)

di

Hotel Tebu-Bandung, 20-21 Okt 2015

BANDUNG

http://www.slideshare.net/KenKanaidi/ringkasan-materipelatihan-effective-public-relation-bagi-karyawan-pupuk-kaltim-pkt-di-hotel-tebubandung-20-21-oktober-2015

MIND MAPPING PUBLIC RELATION

• Untuk menetapkan target-target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas segenap hasil yang diperoleh

• Untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan

• Untuk memilih prioritas-prioritas yang paling penting guna menentukan: jumlah program dan waktu yang diperlukan guna melaksanakan segenap program PR yang telah diprioritaskan tersebut.

• Untuk menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu sesuai jumlah dan kualitas: personel yang ada, daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat kantor mesin cetak, kamera, kendaraan serta anggaran dana yang tersedia.

Mengapa perlu menyusun program PR ?

Model Perencanaan

PENGENALAN SITUASI

• Dimana posisi kita sekarang

• Apa yang sudah diketahui dan yang tidak diketahui oleh masyarakat tentang organisasi/perusahaan

• Apakah ada kesalahan dalam pandangan atau sikap mereka

• Apakah ada kesalahpahaman antara organisasi/perusahaan dengan khalayaknya

Model Perencanaan PR

PENETAPAN TUJUAN

• Agar berhasil mencapai tujuan yakni dengan memperbaiki bobot para calon pegawai baru; – dibutuhkan kerjasama yang erat antara manager PR dengan

manager personalia---------Personalia: keterangan rinci mengenai kualifikasi pegawai yang cocok dan dibutuhkan-------PR;

– merancang iklan lowongan kerja sedemikian rupa agar dapat memancing para tenaga terbaik di bursa tenaga kerja untuk melamar. (pola huruf, komposisi tulisan, letak logo perusahaan, rangkaian kalimat menarik, dll)

Model Perencanaan PR

DEFINISIKAN KHALAYAK

• Penting untuk membatasi khalayak

• Menentukan khalayak yang paling sesuai

• Khalayak PR lebih bervariasi dari khalayak iklan

Model Perencanaan PR

PENGATURAN ANGGARAN

• Perlunya menyusun anggaran

– Program PR harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

– Untuk mengetahui berapa besar anggaran yang diperlukan

– Anggaran memaksakan disiplin pengeluaran dana sehingga mencegah terjadinya pemborosan.

• Unsur-unsur anggaran

– Tenaga kerja

– Biaya tetap

– Materi atau peralatan

– Kas kecil

Model Perencanaan PR

• MENGEVALUASI HASIL PR – Exposure

– Kesadaran/pemahaman/perubahan sikap

– Kontribusi penjualan/laba

• PENGUKURAN HASIL KERJA PR – Evaluasi

– Monitoring

MENGIMPLEMENTASIKAN RENCANA

• Perlu kehati-hatian dalam menempatkan cerita dalam media.

• Publisitas membutuhkan perhatian ekstra bila melibatkan tahapan peristiwa spesial : makan malam penghormatan atau kontes nasional.

• PR membutuhkan otak cemerlang untuk hal-hal rinci dan solusi yang tapat jika ada kesalahan.

Management dan PR

Hambatan-hambatan dalam

implementasi program Public Relations

• Tingginya campur tangan manajemen dalam

pengambilan keputusan pelaksanaan program PR,

• Kuantitas dan kompetensi SDM yang tidak memadai

• Keterbatasan anggaran untuk pelaksanaan program PR,

• Implementasi konsep manajemen PR yang tidak

terintegrasi,

• Komunikasi dan koordinasi yang lambat,

• Tidak ada strategi komunikasi kehumasan yang jelas

• Belum dilakukannya evaluasi secara komprehensif

terhadap setiap program PR yang diimplementasikan.

Komunikasi – Public Relations

Peranan PR

Suasana Belajar - Para Peserta “Pelatihan Effective PUBLIC RELATION”

bagi Karyawan PUPUK KALTIM (PKT)

di Hotel TEBU-Bandung, 20 – 21 Oktober 2015

BANDUNG

Crisis Management

Bandung, 21 Oktober 2015 By : Kanaidi, SE., M.Si ., cSAP kanaidi963@gmail.com 08122353284

Pelatihan EFFECTIVE PUBLIC RELATIONS

Pengertian Isu, Krisis, dan Konflik

• Krisis yang menimpa suatu organisasi atau perusahaan bisa disebabkan oleh berkembangnya suatu isu.

• Isu adalah suara negatif/miring baik di masy. ataupun di media massa tentang organisasi atau perusahaan kita, tapi belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja organisasi.

• Apabila tidak dikelola dengan baik, suatu isu kemungkinannya akan bisa berpengaruh pada kinerja organisasi atau perusahaan (demonstrasi, mogok kerja, dlsb.).

• Dengan demikian maka isu tersebut telah berubah menjadi krisis

17

Tahapan Krisis

Rhenald Kasali membagi anatomi krisis ke dalam 4 tahap, yaitu:

1.Tahap Prodromal,

dimana krisis baru muncul dan belum mempunyai dampak yang luas

terhadap citra perusahaan.

2. Tahap Akut,

merupakan pola krisis dimana persoalan mulai muncul ke permukaan.

Tahap ini terjadi biasanya karena kelengahan manajemen untuk

menanggapi tahap prodromal. Tidak jarang, pihak-pihak yang memiliki

kepentingan berbeda memanfaatkan krisis ini secara maksimal.

18

3. Tahap Kronik, dimana krisis telah berlalu dan yang tinggal hanyalah

puing-puing masalah akibat krisis. Korban juga sudah

banyak yang berjatuhan akibat krisis ini. Jadi tahap

ini lebih menyoal bagaimana membersihkan

kerusakan-kerusakan akibat krisis.

4. Tahap Resolusi, dimana manajemen harus memulihkan kekuatan agar

kembali seperti sediakala hingga dapat melanjutkan

aktivitas sebelumnya dengan normal kembali.

19

Penanganan Krisis

Ada paling tidak dua tahapan yang perlu dilakukan untuk

penanganan krisis:

• Kalau krisis terjadi karena adanya konflik internal

maupun eksternal, maka penyelesaian konflik akan

menjadi bagian penting dari penanganan krisis.

• Akan tetapi, sekali pun konflik sudah dapat diselesaikan,

citra organisasi atau perusahaan tidak dengan sendirinya

akan membaik kembali atau persoalan penanganan krisis

dengan sendirinya selesai.

• Masih diperlukan kerja keras untuk menjaga agar citra

organisasi atau perusahaan tidak merosot akibat konflik,

atau memulihkan kembali citra yang terlanjur merosot

akibat terjadinya konflik.

20

TINGKATAN KERJASAMA

KERJASAMA SANGAT ERAT TIDAK ADA KERJASAMA

TIN

GKAT K

ETEG

ASAN

KUR

AN

G T

EGA

S SA

NG

AT

TEG

AS

HINDAR

KOMPETISI

AKOMODASI

KOLABORASI

SUMBER: K. THOMAS “ CONFLICT AND CONFLICT MANAGEMENT ”

DIMENSI DARI KONFLIK DAN ORIENTASI PEMECAHANNYA

KOMPROMI

Corporate Image Identity

Pendekatan Holistik Dalam Public Relations

Dian Anggraeni, M.Si Pengantar Public Relations, 2012 Bandung, 21 Oktober 2015 By : Kanaidi, SE., M.Si ., cSAP kanaidi963@gmail.com

Pelatihan EFFECTIVE PUBLIC RELATIONS

Citra • Merupakan kesan atau impresi sesorang terhadap sesuatu.

• Merupakan persepsi yang terbentuk dlm benak manusia

• Dalam ilmu psikologi komunikasi, citra diartikan sebagai penggambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas.

• Menurut Frank Jefkin, citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamanya.

Citra dan Reputasi

Jenis Citra atau image

• Citra Bayangan

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang-orang dalam ( biasanya pimpinan) mengenai pandangan orang luar terhadap organisasi/perusahaannya.

Citra ini cenderung positif dan bersifat fantasi. Namun karena ketiadaan informasi yang lengkap, maka citra yang diperoleh itu belum tentu tepat.

• Citra yang berlaku

Citra yang berlaku adalah citra yang melekat pada orang lain terhadap organisasi/perusahaan. Citra ini sering tidak sesuai kenyataan, karena semata terbentuk karena pengalaman atau pengetahuan orang lain yang belum tentu memadai. Citra ini cenderung negatif.

Frank Jefkins (1996:17-20)

Jenis Citra

• Citra yang diharapkan

Adalah citra yang diinginkan oleh manajemen namun tidak selalu sama dengan citra sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan adalah lebih baik dari citra sebenarnya.

• Citra perusahaan

Citra perusahaan juga sering disebut sebagai citra lembaga yaitu citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya

• Citra majemuk

Citra majemuk adalah citra yang dibentuk oleh masing-masing orang di dalam suatu perusahaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya dan juga tidak sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.

Jenis Citra

Elemen/Faktor Pembentuk Citra

• Identitas fisik • Identitas Non Fisik: norma, budaya, nilai, visi • Manajemen Organisasi • Kualitas output/hasil organisasi • Aktivitas dan Pola Hubungan • Leadership • Great leader dan performa manajemen • Kemampuan finansial • Inovasi • Tanggung jawab sosial • Keunggulan dlm pelayanan • Tanggung jawab kpd lingkungan • Kepribadian dan perilaku pemilik dan eksekutif puncak perusahaan • Kepribadian dan perilaku para front liners

Corporate Reputation

Reputasi, suatu nilai yang diberikan kepada individu, institusi atau negara.

Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait mengenai tindakan-tindakan organisasi yang telah berlalu dan prospek organisasi di masa datang, tentunya dibandingkan dengan organisasi sejenis atau pesaing.

Reputasi tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik (investasi yg memerlukan waktu dan proses)

Reputasi juga baru bertahan dan sustainable apabila konsisten antara perkataan dan perbuatan.

Prasyarat Reputasi

• Identitas organisasi

• Citra organisasi

Indikator Penilaian Tingkat Reputasi

• Daya saing organisasi

• Kesanggupan organisasi merekrut dan mempertahankan pegawai yg berkualitas

• Mendapat rekomendasi positif dari publik

• Keberpihakan publik ketika terjadi masalah atau krisis

Membangun Opini Publik

Bandung, 21 Oktober 2015 By : Kanaidi, SE., M.Si ., cSAP

kanaidi963@gmail.com

Pelatihan EFFECTIVE PUBLIC RELATIONS

Media Society dianggap paling berperan dalam Membangun Opini

Publik

Pendapat

• Opini Publik adalah kumpulan pendapat orang

Peristiwa

• Tentang sesuatu – peristiwa, kasus ataupun masalah

Menarik

• mempengaruhi , melibatkan dan menarik minat khalayak, komunitas maupun masyarakat

Substansi Opini Publik (James Brice)

Kontro

versial

• Mulai dengan pemuatan dan penyiaran berita yang bersifat kontroversial melalui media massa.

Intensitas

• Berita dimuat berkali-kali dengan ulasan menarik perhatian

Sikap

• Dikembangkan sebuah topik bahasan yang mendorong daya tarik khalayak menyikapi sejumah isu

Proses Pembentukan

Proses Pembentukan

Problem Bersama

• Sejumlah orang melihat peristiwa, tindakan ataupun kejadian sebagai problem dan memutuskan untuk memecahkan masalah

Solusi • Muncul alternatif untuk memecahkan

masalah yang diperdebatkan diantara publik

Sikap • Solusi disepakati mendorong partisipasi

untuk aksi bersama

Cakupan Opini Publik

Kepercayaan terhadap nilai yang dikemukakan secara individual.

Kebijakan pemerintah yang berupaya untuk mengatur masyarakat.

Strategi Membangun Opini

• Menyangkut kepentingan khalayak.

• Menggunakan jargon, simbol yang menarik perhatian

Strategi Membangun Opini

• Perhatikan yang sedang berkembang di masyarakat tentang sosial, ekonomi dan politik

• Perilaku elite, pemerintah, kebijakan publik, kesejahteraan, keadilan, adalah hal yang menarik perhatian

Karakter Media Sosial (McQuail, 2010)

• Interaktivity

• Menjembatani Perbedaan

• Autonomy

• Playfuness

• Privacy

• Personalization

Penyerahan Sertifikat kepada Peserta “Pelatihan Effective PUBLIC RELATION”

bagi Karyawan PUPUK KALTIM (PKT)

di Hotel TEBU-Bandung, 20 – 21 Oktober 2015

BANDUNG

top related