pedoman leger jalan
Post on 24-Oct-2015
1.495 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEDOMANKonstruksi dan Bangunan
No. 01 1- 4 I BM / 2008
PEDOMAN LEGER JALAN
BUKU .4PEDOMAN PENYIAPAN GAMBAR
TERLAKSANA JALAN (AS BUILD DRAWING)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PRAKATA
Buku Pedoman Pengadaan Leger Jalan in i d i terbi tkan dalam rangka
melaksanakan amanat Peraturan Menteri Pekeriaan Umum Nomor
78IPRT/M 12005 tentang Leger Jalan.
Dengan di terbi tkannya buku Pedoman Leger Jalan in i , d iharapkan pelaksanaan
pengadaan leger jalan khususnya leger jalan nasional dapat segera terwujud dan
leger ja lan dapat dimanfaatkan sesuai kegunaannya.
Buku Pedoman Leger Jalan ini terdiri dari 5 (l ima) buku yang terdiri dari:
Buku 1 : Pedoman Pengadaan Leger Jalan
Buku 2 : Pedoman Pelaksanaan Teknis Leger Jalan
Buku 3 : Pedoman Pengisian Form Kartu Leger Jalan
Buku 4 : Pedoman Penyiapan Gambar Terlaksana Jalan (As Build Drawing)
Buku 5 : Pedoman Penyusunan Laporan Akhir Proyek Pemeliharaan Berkala
Kelima buku ini merupakan satu kesatuan yang saling terkait, dimana buku 1, 2
dan 3 terkait langsung dengan leger jalan, sedangkan buku 4 dan 5 mendukung
kegiatan pengadan leger jalan.
Apabila dalam pelaksanaannya di lapangan terdapat kekurangan atau kekeliruan
dar i pedoman in i , akan di lakukan penyempurnaan dikemudian har i .
Jakarta. Desember 2008
Direktur Jenderal Bina Marga
{r\:t*nct"tA,*4,U1A. Hermanto Dardak
Petunjuk Penyiapan Gambar Terlaksana Jalan
DAFTAR ISI
DESKRrpSr. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1-1
1 .1 MAKSUD DAN TUJUAN. . . . . . . . . . . . . . . . .1 -1
1 .1 .1 Maksud . . . . . . . . . . . . .1 -1
t .L .2 Tu juan . . . . . . . . . . . . . .1 -1
L .2 RUANG LINGKUP . . . . . . . . .1 -1
1.3 BATASAN DAN PENGERTIAN ....,...T-2
PENYIAPAN DAN PENGESAHAN ....... ..............2-1
2.T LEMBAR STANDAR . . . . . . .2-T
2.2 pENyIApAN . . . . . . . . . . . . . . . . .2 -1
2.3 PELAKSANAAN.. . . . , . . . . . . .2-2
2 .4 PENGESAHAN. . . . . , . . . . . . . .2 -2
PERSYARATAN PELAKSANAAN ........3.1
3.1 GAMBAR TERLAKSANA JALAN .......3-1
3.1.1 Alinyemen Horizontal (Situasi) ...".. ' .....3-1
3 . 1 . 1 . (1 ) Data Gambar Yang D icantumkan . . . . ' . . . . ' . . . . . . . . . . . . . . ' 3 -1
3 .1 .1 . (2 ) Ska la . . " . ' . " . . . . . . . . .3 -2
3 .1 .1 . (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -2
3.t .2 Al inyemen Vert ikal (Potongan Memanjang). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3-2
3 . 1 .2 . (1 ) Data Gambar yang D icantumkan. . . . . . . . . ' . . . . . . . ' . . . . . . - -3 -2
3 . r .2 . (2 ) Ska la . . " . . . . . " . . . . , . .3 -3
3 .1 .2 . (3 ) La in - la in . . . . " . ' . . . . .3 -3
3.1.3 Penampang Mel intang . . . . ' . . .3-3
3.1.3.(1) Data lGambaryang Dicantumkan . . . . . . '3-3
3 .1 .3 . (2 ) Ska la . " " . . . . . . . . . . ' . . 3 -4
3 .1 .3 , (3 ) La in - la in " . . " " . . , . ' 3 -4
BAB 1
BAB 2
BAB 3
t l
Petuniuk Penyiapan Gambar Terlaksana Jalan
3.2
3.1.4 Struktur Perkerasan . . . . . . . . . . .3-4
3 . 1 .4 . (1 ) Data Gambar yang D icantumkan. . . . . , . . , . , . . . . . . , . . . . . . . . 3 -4
3 .L4 . (2 ) Ska la . . . . . . . . . . . . . . . , . .3 -5
3 .1 .4 . (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . . , .3 -5
GAMBAR TERLAKSANA JEMBATAN.. . . . . . . . . . . . . . .3-5
3 .2 .1 S i tuas i . . . , . . . . . . . . . . .3 -5
3.2.1.(1) Data / Gambar yang Dicantumkan: . . . . . .3-5
3 .2 . I . (2 ) Ska la . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -6
3 .2 .1 . (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . . . .3 -6
3 .2 .2 Penampang Memanjang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -6
3.2.2.( l ) Data / Gambar yang Dicantumkan . . . . . . .3-6
3 .2 .2 . (2 ) Ska la . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -7
3 .2 .2 . (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . . . .3 -B
3.2 .3 Penampang Mel in tang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -8
3.2.3.(1) Data / Gambar yang Dicantumkan . . . . . . .3-8
3 .2 .3 . (2 ) Ska la . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -B
3.2 .3 . (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . . . .3 -B
3.2.4 Pandangan dan Potongan Atas . . . . . . . . . . .3-9
3.2.4.( l ) Data / Gambar yang Dicantumkan . . . . . . ,3-9
3.2.4.(2) Skala
3 .2 .4 . (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . . . : . . . . . . . , . . . . . . . .3 -9
3.2.5 Gambar Detaif Konstruksi ...3-9
3.2.5.(1) Data / Gambar yang Dicantumkan . . . . . . .3-9
3 .2 .5 . (2 ) Ska la . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -9
3 .2 .5 . (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . .3 -10
GAMBAR TERLAKSANA BANGUNAN PELENGKAP DAN PERLENGKAPAN
JALAN
3.3 .1 Penampang Memanjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , , . i . . . . . . . . . , .3 -10
3.3.1.(1) Data / Gambar yang Dicantumkan . . . . ,3-10
3 ,3 .1 . (2 ) Ska la . . . . . . , . . . . , , . . .3 -10
3.3 .1 , (3 ) La in - la in . . . . . . . . . . . 3 -10
3.3
Petuniuk Penyiapan Gamhar Terlaksana Jalan
BAB 4
3.3 .2 Penampang Mel in tang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3 -10
3.3.2.(1) Data / Gambar yang Dicantumkan . . . . .3-10
3.3 .2 . (2 ) Ska la . . . . . . . . . . . . . . . .3 -10
3.3 .2 . (3 ) La in - la in . . . . . . , , . . .3 -11
3.4 FOTO DOKUMENTASL.. . . . . , . . . . . . . . .3-11
3.4 . I Bahan, Ukuran dan Peny impanan. . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . .3 -11
3.4.2 Jenis Foto Minimal Yang Harus Dibuat. . . . . . . . . . . . . . .3-11
3.4.2.( l ) Foto Dokumentasi Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3-11
3.4.2.(2) Foto Dokumentasi Jembatan. . . . . . . . . . . . . .3-12
3.4.2.(3) Foto Dokumentasi Bangunan Pelengkap Lainnya Dan
Bangunan Pengaman . . . . . . . .3- I2
3.4.3 Keterangan Foto. . . . . . . . . . . . . .3-12
DrSTRIBUSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4-1
4 . I UMUM . . . . . . . . .4 -L
4 .2 DISTRrBUSI . . . . . . . . . . . . . . . . .4 - t
4 .2 . t Ja lan Nas iona l (Non To l dan To l ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4 -1
4 .2 .2 Ja lan Prov ins i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4 -2
4.2.3 Jalan Kabupaten/Kota ........4-2
4.2.4 Jalan Desa . . . . . . . . .4-2
4 .2 .5 Ja lan Khusus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4 -2
4.3 LAIN-LAIN
DAFTAR TABEL
Tabel 4-1 Penyimpan dan Pemelihara Gambar Terlaksana (As-Built Drawing) Jalan 4-4
TAMPIRAN A (Informatif)
Daftar dan lembaga
IV
Petunjuk Penytqon Gambar Terln*sana Jalan
BAB 1 DESKRIPSI
1,1 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
Petunjuk Penyiapan Gambar Terlaksana lalan atau As Built Drawing
(ABD) dimaksud sebagai petunjuk teknis bagi pelaksana proyek jalan
dan proyek jembatan, tennasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, dalam membuat
gambar terlaksana jalan yang merupakan bagian dari dokumen jalan.
Tujuan
Tujuan dari adanya petunjuk penyiapan ABD ini adalah untuk
memperoleh satu bentuk standar gambaran otentik mengenai apa yang
telah dikerjakan dan pendistribusian gambar terlaksana (As Built
Drawing) jalan tersebut kepada pihak terkait dan dimanfaatkan sebagai
salah satu sumber data dalam pembuatan atau pemutakhiran leger
Jalan.
Petunjuk ini diharapkan dapat digunakan oleh penyelenggara jalan
provinsi, kabupaten/kota dan desa dalam pembuatan gambar terlaksana
jalan disetiap penanganan jalan dengan dana APBD.
1.1 .1
1,1.2
1.2 RUANG LINGKUP
Petunjuk Penyiapan ABD ini mencakup uraian mengenai:
a. Batasan dan pengertian
b. Penyiapan dan pengesahan gambar terlaksana jalan
c. Persyaratan pelaksanaan gambar terlaksana jalan
d. Persyaratan pelaksanaan gambar terlaksana jembatan
1-1
Petunjak Penyiapan Gambar Terlaksana Jalan
Persyaratan pelalsanaan gambar bangunan pelengkap dan perlengkapan
jalan
Persyaratan pelaksanaan foto dokumentasi
Distribusi gambar ter'laksana jalan
1.3 BATASAN DAN PENGERTIAN
(1) lalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah danlatau air, serta di atas
permukaan air, kecualijalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.
(2) Pengaturan jalan adalah kegiatan perumusan kebijakan perenclnaan,
penyusunan, perencanaan umum dan penyusunan peraturan perundang-
undangan jalan.
(3) Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis,
pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia serta penelitian dan
pengembangan jalan.
(4) Pembangunan jalan adalah kegiatan pemrcgraman dan penganggaran,
perencanaan teknis, pelaksanaan konstruKi sefta pengoperasian dan
pemeliharaan jalan.
(5) Pengawasan jalan adalah kegiatan yang dihkukan untuk mewujudkan
tertib pengaturan, pembinaan dan pembangunan jalan.
(6) Jembatan adalah suatu bangunan pelengkap jalan dengan konstruksi terdiri
dari pondasi, bangunan bawah dan bangunan atas yang menghubungkan
dua ujung jalan yang terputus akibat suatu bentuk rintangan melalui
konstruksi bangunan atas.
f.
9 .
l-2
Petunjuh Penyiapan Gambar Teilakana Jalnn
(7) Bangunan pelengkap jalan adalah bangunan yang menjadi bagian darijalan
yang dibangun sesuai dengan persyaratan teknik antara lain jembatan,
ponton, lintas atas, lintas bawah, tempat parkir, gorong-gorong, tembok
penahan dan saluran tepijalan.
(8) Perlengkapan jalan adalah srana untuk mengatur keselamatan,
kelancaran, keamanan dan ketertiban lalu lintas antara lain perangkat lalu
lintas, pengaman jalan, rambu jalan, jembatan penyeberangan, kotak
komunikasi dan tempat pemberhentian angkutan umum.
(9) Gambar terlaKana (As Built Drawing) adalah gambar hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan dan diterima oleh pengelola proye(
tergambar dalam lembar standar dan skala esuai ketentuan dalam
petunjuk ini dalam bentuk hardcopy dan digital.
(10) Lembar standar adalah lembar yang digunakan sebagai dasar dalam
pembuatan gambar terlaksana dengan bentuk, ukuran dan jenis bahan
yang ditetapkan dalam pedoman ini.
(11) Ruang manfaat jalan (Rumaja) meliputi badan jalan, saluran tepi jalan dan
ambang pengamannya.
(12) Ruang milik jalan (RumUa) terdiri dari ruang manfiaat jalan dan sejalur
tanah tertentu di luar ruang manfaat jalan.
(13) Ruang pengawasan jalan (Ruwasja) merupakan ruang tertentu di luar
ruang milik jalan yang penggunaannya ada di bawah pengawasan
penyelenggara jalan.
(14) Lembar standar menggunakan keftas ukuran A1, terbuat dari bahan kertas
tembus cahaya 80 gram; tidak mudah sobek dan tidak mudah memuai atau
menyusut oleh pengaruh cuaca.
(15) Untuk menyatakan ukuran pada gambar digunakan satuan meter panjang.
1-3
Petunjah Penyiapan Ganbar Terlahsana Jalan
(16) Foto dokumentasi adalah dokumen rekaman gambar hasil pekerjaan proyek
minimal tentang keadaan sekitar ruang manfaat jalan menggunakan
peralatan eleKronik yang harus dibuat sebagai kelengkapan gambar
terlaksana.
1-4
Paunjuh Petyiqan Ganbar Teilal*ana Jalan
BAB 2 PENYIAPAN DAN PENGESAHAN
2.1 LEMBAR STANDAR
2.1.1 Lembar Standar Jalan digunakan untuk menggambarkan panjang
segmen jalan, terdiri dari:
a. Lembar untuk menggambarkan alinyemen horizontal dan vertikal
jalan.
b. Lembar untuk menggambarkan penampang melintang jalan.
c. Lembar untuk menggambarkan struktur perkerasan jalan.
2.t.2 Lembar Standar Jembatan untuk menggambarkan jembatan, terdiri
dari:
a. Lembar untuk menggambarkan situasi jembatan.
b. Lembar untuk menggambarkan ptongan memanjang, potongan
melintang, tampak dan potongan atas jembatan.
c. Lembar untuk menggambarkan detail konstruksi jembatan.
2.L.3 Lembar Standar Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan,
digunakan untuk menggambarkan bangunan pelengkap lainnya dan
perlengkapan jalan.
2.2 PENYIAPAN
(1) Proyek pmbangunan jalan, proyek peningkatan jalan, proyek
pembangunan jembatan dan proyek penggantian jembatan berkewajiban
membuat gambar terlalaana sesuai petuniuk yang ditetapkan.
2-t
Petunjuh Penyiapan Gatttbu Tslaksana lahn
(2) Proyek-proyek yang dilaksanakan secrra dikontrakkan, gambar terlaksana
disiapkan oleh penyedia jasa pelaksana menyatu dan menjadi bagian dari
dokumen kontrak pelaksanaan proyek yang bersangkutan, melipuU tenaga,
peralatan, bahan, data dan biaya.
2.3 PELAKSANAAN
(1) Pengukuran otentik bangunan hasil pekerjaan dilakukan secara bersama
penyedia jasa Flaksana, penyedia jasa pengawas dan pengawas lapangan
Bina Maga.
(2) Hasil pengukuran bersama ditanda tangani oleh ketiga unsur petugas
lapangan diatas kertas Lapor:an Lembar Standar berdasarkan ukuran
otentik bangunan hasil pekerjaan.
(3) Draf gambar terlaksana harus sudah siap bersamaan dengan penyiapan
laporan penyerahan proyek sementara
(4) Gambar terlaksana harus sudah siap pada waktu penyampaian laporan
penyerahan proyek sementara, selambat{ambatnya L4 (empat belas) hari
sebelum penyampaian laporan penyerahan proyek selesai.
2.4 PENGESAHAN
(1) Gambar terlaksana dibuat berdasadcan
bangunan hasil pekerjaan yang harus
pelaksana, diperiksa oleh penyedia jasa
belsama.
hasil pengukuran atas otentik
dilakukan oleh penyedia jasa
pengawas dan ditanda tangani
(2) Gambar terlaksana yang telah dibuat dan ditanda tangani penyedia jasa
pelaksana dan penyedia jasa pengawas harus diperilaa dan disahkan oleh
Pemimpin Proyek / Bagian Proyek yang hrsangkutan (Kepala Satuan Kerja
/ Pejabat Pembuat Komitmen).
2-2
Paunjuk Penyiqan Gambat Teilahsana.Ialan
BAB 3 PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1 GAMBAR TERLAKSANA JALAN
3.1.1 AlinyemenHorizontal(Situasi)
3.1.1.(1) Data Gambar Yang Dicantumkan
a. Sumbu jalan; (Apabila terjadi perubahan / Frgeseran
alinyemen horizontal, sumbu jalan lama tetap
digambarkan juga bersama sumbu jalan baru sebatas
yang dapat ditampung dalam kolom yang tersedia).
b. Ruang manfaat jalan (Rumaja).
c. Ruang milik jalan (RumUa).
d. Ruang pengawasan jalan (Ruwasja).
e. Garis ketinggian sampai batas ruang pengnwasan jalan
dengan perbedaan ketinggian 1.00 meter.
f. Jari-jari lengkung pada tikungan jalan.
g. Jalan simpang sampai batas ruang pengawasan jalan.
h. Macam dan lokasi bangunan pelengkap yang dikerjakan
oleh proyek maupun yang telah ada sebelumnya.
i. Macam dan lokasi bangunan pengaman jalan yang
dikerjakan proyek sampai batas ruang pengawasan jalan
maupun yang telah ada sebelumnya.
j. Macam dan lokasi bangunan utilitas yang dikerjakan
proyek sampai batas ruang pengawasn jalan maupun
yang telah ada sebelumnya.
k. Macam dan lokasi rambu jalan (patok KM dan HM).
l. Lokasi rambu lalu lintas.
m. Lokasi lampu lalu lintas.
3-1
Paunjuk Penyiqar Gambo Tulahsana,Ialn
n. Macam dan lokasi bangunan lain yang ada sampai batas
ruang pengawasan jalan.
Jarak horizontal nominal 100 meter (diukur mulai dari
patok KM terdekat dari awal proyek).
Arah utara magnetis.
3.1.1.(2) Skala
Gambar alinyemen horizontal dibuat dengan skala 1:1000' ,
3.1.1.(3) Lain-lain
SeUap lembar Standar memuat maksimum 750 meter
panjang segmen jalan.
Untuk ruang milik jalan agar disertakan keterangan
mengenai hak kepemilikan, asal-usul, harga, peta milik
sefta copy sertifikat tanah.
Bila anggaran tidak memungkinkan untuk dilakukan
pengukuran khusus untuk garis ketinggian dan penentuan
jari-jari lengkung pada tikungan jalan, cukup diambil dari
gambar rencana. Dan apabila tidak ada dalam gambar
rencana, cukup dengan menuliskan medan di sekitar jalan
(sperti bukit, lembah, terjal, landai, dan sebagainya).
Alinyemen Vertikal (Potongan Memanjang)
3.1.2.(1) Data Gambar yang Dicantumkan
a. Ketinggian sumbu jalan, disertai hsamya prosentase
tanjakan atau penurunan.
b. Macam dan lokasi bangunan pelengkap jalan yang
dikerjakan proyek atau yang telah ada sebelumnya.
p.
a.
c.
3,1.2
3-2
Penjuh Penyiqan Ganbo Tedahsana .ralrn
3.1.2.121 Skala
Gambar alinyemen veftikal dibuat dengan 2 (dua) skala:
a. Skala mendatar 1:1000
b. Skala Vertikal 1:200
3.1.2.(31 Lain-lain
a. Setiap Lembar Standar memuat maksimum 750 meter
panjang segmen jalan.
b. Ketinggian sumbu jalan diusahakan diukur terhadap muka
air laut. Apabila hal ini tidak dapat dilaksanakan,
ketinggian sumbu jalan dapat diukur terhadap suatu titik /patok tetap dengan menunjukkan jenis, macam lokasi titik
/ patok yang dimaksud.
3.1.3 PenampangMelintang
3.1.3.({} Data / Gambar yang Dicantumkan
a. &ntuk penampang melintang dan besarnya prosentase
kemiringan melintang sampai pada batas ruang milik jalan
(RumUa).
Lokasi penampang melintang.
Sumbu jalan.
Bagian-bagian jalan dan ukurannya.
Bangunan pelengkap jalan yang tepat terletak pada irisan
tersebut.
Bangunan Fngaman jalan yang tepat terletak pada irisan
tersebut.
Bangunan utilitas dan bangunan lainnya yang tepat
terletak pada irisan tersebut.
Batas ruang milik jalan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3-3
Paunjuk Peryiqan Gdmbat Teilahsana Jahn
3.1.3.(21 Skala
Gambar penampang melintang dibuat dalam 2 (dua) skala:
a. Skala mendatar 1:100
b. Skala vertikal 1:50
3.1.3.(31 Lain-lain
a. Penampang melintang dibuat:o Setiap jarak 25 meter pada tikungan spiral circle spiral
(SCS); spiral spiral (SS).
. Setiap jarak 50 meter pada tikungan tangent spiral
os).. Setiap jarak 100 meter pada jalan lurus dan datar.
o Setiap jarak 50 meter pada jalan lurus dan naik / turun
dengan prosentase ) 4o/o.
b. Pada gambar penampang melintang digambarkan
penampang jalan lama dan penampang ialan yang baru
dikerjakan proyek. Untuk pembangunan jalan baru agar
digambarkan muka tanah asli.
3.1.4 StrukturPerkerasan
3.1.4.(1) Data Gambar yang Dicantumkan
a. Jenis dan nilai CBR tanah dasar (bihmana ada datanya
dan dijelaskan di bagian mana nilai CBR tersebut
diperiksa).
b. Jenis dan tebal pondasi bawah.
c. Jenis dan tebal pelapisan-pelapisan tambahan lainnya
(pada perkerasan atau pelehran jalan).
3-4
Pdunj* Panyiqaa Ganbo Telaksana Jalan
3.1.4.(21 $kala
Untuk menggambarkan struKur perkerasan tidak digunakan
skala, ukuran-ukurannya langsung dicantumkan pada
gambar,
3.1.4.(3) Lain-lain
a. Nilal CBR dibuat dalam bentuk daftar dengan diberi
keterangan lokasi pemeriksaan nilai CBR tersebut.
b. Gambar perkerasan dibuat berdasarkan tipe yang ada, dan
sebutkan lokasi tipe tersebut.
3.2 GAMBAR TERLAKSAilIA JEMBATAN
3.2.1 Situasi
3.2.1.(1) Data / Gambar yang Dicantumkan:
a. Lokasijembatan dan situasi daerah sekitiarnya:
. Untuk daerah yang dilintasi jembatan menjangkau
minimum sampai 100 meter di sebelah kiri dan kanan
dihitung dari sumbu jembatan. Bila yang dilintasi
berupa sungai harus digambarkan arah alirannya.
. Untuk daerah sekitarnya disesuaikan dengan keadaan
lingkungan yang dipandang perlu, minimal iarak 100
meter dari ujung-ujung jernbatan.
b. Lokasi, macam dan hasil penyelidikan tanah (bilamana
ada).
c. Lokasi dan macam titik ikat atau titik penting lainnya
(bilamana ada).
Lokasi dan macam bangunan utilitas, bangunan pengaman
dan bangunan lainnya, rambu lalu linhs, rambu jalan,
yang ada di sekitar jembatan.
Ar:ah jalan ke kota atau tempat terdekat yang dikenal.
d.
Pdunjuk Panyiapaa Gambat Terlalrsaaa,Ialan
f . Gambar sumbu jalan.
g. Gambar arah utara magnetis.
3.2.1.(21 Skala
Gambar situasi dibuat di antara skala:
a. Skala 1:500 atau
b. Skala 1:1000 disesuaikan dengan kebutuhan.
3.2.1.(3) Lain-lain
l . Pada gambar situasi digambarkan garis ketinggian. Besarnya
interval garis ketinggian yang dicantumkan disesuaikan
dengan besarnya skala yang digunakan.
Apabila di sekitar jembatan terdapat bangunan pengaman,
maka macam dan lokasi bangunan pengaman harus pula
digambarkan pada gambar situasi.
Istilah kiri dan kanan dipandang sebagai berjalan dari arah
patok kilometer kecil ke arah patok kilometer besar.
Apabila dalam gambar terlaksana jalan tidak ada garis
ketinggian, maka cukup dicatat keadaan medan di sekitar
jembatan (bukit, lembah, terjal, landai, dan sebagainya).
3.
Penampang Memanjang
3.2.2.111 Data / Gambar yang Dicantumkan
a. Penampang memanjang iembatan dilihat dari sebelah kiri
atau kanan jembatan, melipuU antara lain:
r Bangunan atas, lengkap disertai tipe, jenis dan ukuran-
ukurannya.
. Bangunan bawah, lengkap disertai tipe, jenis dan
ukuran-ukurannya.r Pondasi, lengkap diseftai tipe, ienis dan ukuran-
ukurannya.
Pan$uh Penyiapan Ganbo Ta:lahsana,Ialan
b. Ketinggian detail jembatan terhadap titik ikat tertentu
meliputi antara lain:
o Tinggijembatan diukur pada titik pusat lantai.
. Tinggi taraf bangunan bawah sebelah kiri maupun
rebelah kanan.
o linggi taraf landasan sebelah kiri maupun sebelah
kanan.o Tinggi I kedalaman bagian-bagian pokok bangunan
bawah.
r Tinggi / kedalaman bagian-bagian pokok pondasi.
c. Untuk jembatan yang melintasi sungai harus digambarkan
penampang melintang sungai pada sumbu jembatan
termasuk ketinggian muka air terhadap titik ikat tertentu
meliputi:
. Irisan sungai pada penampang tersebut.
. Muka air rendah.
. Muka air normal,
r Muka air banjir tertinggi yang pernah terjadi.
d. Lokasi jembatan yang dinyatakan dengan jarak terhadap
suatu kota tertentu (ibukota propinsi) disertai arah jurusan
jalannya terhadap kota-kota terdekat yang dikenal.
e. Lokasi dan gambar hasil penyelidikan tanah yang
digunakan untuk mendisain jembatan dimaksud (bilamana
ada).
f. Gambar bangunan pengaman jembatan yang terletak
pada renampang tersebut (bilamana ada).
3.2.2.(2, Skala
Gambar penampang memanjang dibuat di antara skala:
a. Skala 1:100 atau
b. Skala 1:200 atau3-7
Paunj* Penyi4an Gamhs Terla*sana Jalan
c. Skala 1:500 disesuaikan dengan kebutuhan.
3.2.2.(3) Lain-lain
a. Diusahakan agar setiap lembar standar jembatan memuat
hanya 1 (satu) gambar Fnampang memanjang dari
jembatan tersebut.
b. Sebutkan macam, lokasi dan ketinggian tiUk ikat yang
digunakan sebagai dasar pengukuran.
c. Dalam penggambaran penampang memanjang agar
disebutkan gambar tersebut dipandang dari arah mana.
Penampang Melintang
3.2.3.(11 Data / Gambar yang Dicantumkan
Penampang melintang jembatan pada masing-masing kepala
jembatan dan pilar, disertai keterangan mengenai tipe, ienis
dan ukuran-ukurannya.
3.2.3.(2) Skala
Gambar penampang melintang digambarkan di antara skala:
a. Skala 1:25 atau
b. Skala 1:50 atau
c. Skala 1:100 atau
d. Slola 1:200 disesuaikan dengan kebutuhan.
3.2.3.(3) Lain-lain
Pada setiap penampang melintang digambarkan penampang
melintang dari bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi,
disertai tipe, jenis dan ukurannya.
3-8
Paotjuh Penyiqan Gambm TqloI*ana faha
3.2.4 Pandangan dan Potongan Atas
3.2.4.(11 Data / Gambar yang Dicantumkan
a. Gambar pandangan dan potongan atas jembatan disertai
tipe, jenis dan ukuran-ukurannya.
b. Arah jalan ke kota terdekat yang dikenal.
3.2.4.121 Skala
Gambar pandangan dan potongan atas digambarkan di antara
skala:
a. Skala 1:100 atau
b. Skala 1:200 atau
c. Skala 1:500 disesuaikan dengan kebutuhan.
3.2.4.(3) Lain-lain
Pandangan dan potongan atas yang digambarkan boleh
sebagian yang mewakili.
3,2.5 Gambar Detail Konstruksi
3.2.5.(1) Data I Gambar yang Dicantumkan
a. Detail konstruksi bangunan atas.
b. Detail konstruksi bangunan bawah.
c. Detail konstruksi pondasi.
d. Detail bagian-bagian konstruksi.
3.2.5.(2) Skala
Gambar detail konstruksi digambarkan di antara skala:
a. Skala 1:5 atau
b. Skala 1:10 atau
c. Skala 1:20 disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk detail bagian-bagian konstruksi digambarkan tanpa
skala, diberikan keterangan ukurannya.
Paujuk Penyiqat Gcmbo Tetaksatta Jalan
3.2.5.(3) Lain-lain
Pada setiap gambar detail diberikan keterangan tentang detail
yang dimaksud, tipe, jenis bahan dan ukuran-ukumnnya.
3.3 GAMBAR TERLAKSANA BANGUNAN PELENGKAP DAN
PERLENGKAPAN JALAN
3.3.1 Penampang Memanjang
3.3.1.{f } Data / Gambar yang Dicantumkan
Penampang memanjang bangunan yang dimaksud disertai
keterangan mengenai tipe, jenis dan ukuran-ukurannya.
3.3.1.(2) Skala
Gambar penampang memanjang dibuat di antara skala:
a. Skala 1:100 atau
b. Skala 1:200 atau
c. Skala 1:500 disesuaikan dengnn kebutuhan.
3.3.1.(31 Lain-lain
Dapat diberikan keterangan lainnya yang dipandang perlu.
3.3.2 Penampang Melintang
3.3.2.(1) Data / Gambar yang Dicantumkan
Penampang melintang bangunan yang dimaksud disertai
keterangan mengenai Upe, jenis dan ukurannya.
3.3.2.(2) Skala
Gambar penampang melintang dibuat di antara skala:
a. Skala 1:100 atau
b. Skala 1:200 atau
c. Skala 1:500 disesuaikan dengan kebutuhan.
3-10
Pe.njuh Psryiapan Gambar Tstahsaw Jalan
3.3.2.(3) Lain-lain
Penampang melintang dari suatu bangunan boleh dibuat lebih
dari satu, disesuaikan dengan kebutuhan.
3.4 FOTO DOKUMENTASI
3.4.1 Bahan, Ukuran dan Penyimpanan
a. Bahan foto dokumentasi dipergunakan kamera digital berwarna agar
dapat memberikan gambaran keadaan lapangn yang ielas.
b. Foto dokumentasi dibuat dalam ukuran kartu pos (6 x 9 cm) dengan
proses pencetakan yang baik, ditempel pada album foto.
c. Film negatif foto dokumentasi dipindahkan ke dalam CD (Compact
Disc) didistribusi ke semua instansi yang berkaitan dengan leger
jalan tersebut untuk disimpan dan dipelihara.
Jenis Foto Minimal Yang Harus Dibuat
3.4.2.(11 Foto Dokumentasi Jalan
a. Foto jalan pada setiap maksimal jarak 375 m (tiap segmen
jalan), diambil pada sumbu jalan dari arah patok kilometer
kecil ke arah patok kilometer besar.
b. Foto tersebut harus dapat memberikan gambaran minimal
tentang keadaan sekitar daerah manfaat jalan, dan
cakrawala serta apabila mungkin juga meliputi daerah
milik jalan.
c. Apabila dipandang perlu dapat dibuat foto-foto lainnya
yang memberikan gambaran kekhususan di daerah
tersebut (longsoran, terain, situasi daerah dsb).
d. Apabila mungkin agar diusahakan foto struKur perkerasan
ialan.
3-11
Paurjuh Paryiqan Gambq Tabksana tralan
e. Setiap lembar foto harus tertera tanggal, bulan dan tahun
pemotretan.
3.4.2.(21 Foto Dokumentasi Jembatan
a. Foto tampak samping jembatan diambil dari arah kiri dan
arah kanan jembatan yang memberikan gambaran
jembatan secara keseluruhan.
b. Foto tampak depan jembatan, diambil dari arah patok
kilometer kecil ke arah patok kilometer hsar.
c. Foto yang diambil harus dapat memberikan gambaran
selengkap mungkin atas jembatan tersebut dan cakrawala.
3.4.2.(3, Foto Dokumentasi Bangunan Pelengkap Lainnya Dan
Bangunan Pengaman
r Untuk gorong-gorong yang mempunyai diameter lebih
besar dari 1 meter diambil foto dari arah hulu dan arah
hilir.
. Untuk bangunan pelengkap lainnya dan bangunan
pengaman diambil fotonya dari arah samping dan arah
depan bangunan dimaksud.
3.4.3 Keterangan Foto
a. Pada foto agar diberikan keterangan mengenai lokasi, jenis foto
yang dimaksud, tanggafibulan/tahun pengambilan foto.
b. Apabila dipandang perlu dapat diberikan keterangan lainnya yang
dapat memperjelas maksud pengambilan foto tersebut.
c. Dianjurkan untuk juga membuat foto dokumentasi pada tempat atau
obyek yang sama pada saat sebelum, selama dan sesudah
pekerjaan dilaksanakan.
3-L2
Pnnjah Peryitpu Gatnbar Tqlaksatn lalaa
BAB 4 DISTRIBUSI
4.1 UMUM
4.1.1 Satu paket gambar terlaksana jalan terdiri dari gambar terlaksana
hardcopy dan digital serta kelengkapan foto dokumentasi berwarna, film
negatlflcompact disc, surat keterangan atau sertifikat tanah milik jalan
dikirim kepada semua pihak yang berkaitan dengan proyek yang
bersangkutan.
4.1.2 Gambar terlaksana yang dikirim (salinan) kepada semua pihak yang
berkaitan dengan proyek yang bersangkubn adalah hasil
penggandaan/copy menggunakan kertas ukuran A3, tidak mudah
memuai atau menyusut oleh pengaruh cuaca dan digitalnya.
4.1.3 Surat keterangan pelepasan hak tanah atau sertifikat tanah milik jalan
diperlukan untuk proyek-proyek yang mengalami pelebaran ruang milik
jalan, pemindahan sumbu/ruas jalan dan pembangunan jalan baru.
4.2 DISTRIBUSI
4.2.1 Jalan Nasional (Non Tol dan Tol)
a. Satu paket asli gambar terlaksana jalan nasional dikirim ke kantor
Bagian Umum Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Marga.
b. Satu paket salinan/copy gambar terlaksana jalan nasional dikirim ke
kantor Balai Besar / Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dirnana jalan
tersebut berada.
c. Satu paket salinanlcopy (digibl) gambar terlaksana jalan nasional
dikirim ke Sub DireKorat Data dan Informasi, Direktorat Bina
Program.4-t
Pauj* Paryiqan Gambar Terhhsona,Ialan
d. Satu paket salinan/copy gambar terlaksana jalan nasional disimpan
di kantor proyek yang bersangkutan.
4.2.2 Jalan Provinsi
Satu paket asli gambar terlaksana jalan provinsi dikirim ke kantor
penyelenggara leger jalan provinsi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
dimana ruas jalan tersebut berada,
Satu paket salinan/copy gambar terlaksana jalan provinsi disimpan di
kantor proyek yang bersangkutan.
4.2.3 Jalan Kabupaten/Kota
Satu paket asli gambar terlaksana jalan kabupaten/kota dikirim ke
kantor penyelenggara leger jalan Dinas Bina Marga Kabupaten/Kota
dimana jalan tersebut berada.
Satu paket salinan gambar terlaksana jalan kabupaten/kota disimpan
di kantor proyek yang bersangkutan.
4.2.4 Jalan Desa
Satu paket asli gambar terlaksana jalan desa dikirim ke kantor
penyelenggara leger jalan desa Dinas Bina Marga lGbupaten dimana
jalan tersebut berada.
Satu paket mlinan gambar terlaksana jalan desa disimpan di kantor
proyek yang hrsangkutan.
4.2.5 Jalan Khusue
Satu paket asli gambar terlaksana ialan khusus disimpan dan
dipelihara di kantor pemilik jalan khusus tersebut.
Satu paket salinan gambar terlaksana jalan khusus dikirim ke kantor
penyelenggara jalan kabupaten/kota dimana ruas jalan tersebut
berada.
a.
b.
a.
b.
4-2
Petunjuk Panyiapdn Gambo Tula*sana falan
4.3 LAIN-LAIN
4.3.1
4.3.2
4.3.3
Sertifikat tanah asli atau Surat BuKi Pelepasan Hak Tanah untuk jalan
nasional dan jalan tol dikirim ke Bagian Hukurn Sekretariat DireKorat
Jenderal Bina Marga.
Sertifikat tanah asli atau Surat Bukti Pelepasan Hak Tanah untuk ialanprovinsi, jalan kabupatenlkota, jalan desa dan jalan khusus diatur
menurut ketentuan yang berlaku didalam wilayahnya masing-masing.
Lampiran contoh gambar terlaksana jalan yang dilampirkan dalam
bentuk buku Petunjuk ini adalah hasil penggandaan/copy dari asli ke
dalam ukuran kertas jenis HVS 80 gram ukuran A3.
4-3
Pdunjr.h Penyiqan Gantbo Terh&sana,Ialan
Tabel 4-1
Penyimpan dan Pemelihara Gambar Terlaksana
(As-Built Drawing) Jalan
No.N$|ru$
PElMltPAll DAl,l PHEUHARA
cAftiBAR rERl-AKSAilA (AS€t lLT DRATSilG)
Jalanl{asionJI
Tol
JdanPrcpinsi
JalanKabrKota
&lant'6a
JalanKhusus
1.SETDIJEN BINAMARGA xBagian Umum
2. BBPJN @
@
Bagian Tata Usaha
3. BPJNSub Bagian Tata Usaha
4.BIPRAN @
DigitalSubdil Dffi dan Informasi
5. Dinas PU I Praswil Propinsi x
6. Dinas PU Bina Marga Kabupaten x x @
7. Dinas PU Bina Marga Koh x @
8. Penyelenggara Jalan Khusus x
Ketenngan:
x = Lembar Asli
@ = Salinan / Penggandaan
x=(,o(,o
IIiII
' -
LrpP
*-rg-
\
\\\
\
\\J \r t \
\ \
\ \\\\\ \i\\
\ \\'\ \ l' r t
\ r\\\\
Da
3
I3
@
a
I
ur
- -$ , -J , ; -soo
,irIlt'lt
;E
*i
III
No|lJ:rSssou9
I-T-i-f-I
+, , - . I
I-_l-
P
I
--=t-II
-t-I
+
l o .
t :
t ^
t D
I
a' . - ' .
- i . -
-;- r,: l lm
lltD; - I t €
t i !? [ T- l l>
I o: l lm- . _ f f
llo' I I F I' l l oI l l-r
- f l oe:: l lz' ' Io
?. l t<:; llo- i l ( '. \ i l -: llf- llrq
;. l loil
. -._ ilr,' r llfQ
r. l l,. llu,' f l c
. . [ r. ll-n' i l >
lloll=llo
:-.( ' t: ^ b. - . > l >(- l=' l ;
t6l-1 .- t
- " t 9
o l iIF:ls (- l ; .; t :
. - :: : l
+ =
e
o -
o ot ' l : ol : >
3 f r. ' m
N
o
T
lH ;"lloltollz -ilu, :l l{ilrilcllo .ll t{
lle :il@llmiloil{il6i l z iil., Il l
-
F
F .I
8
tIIIl o. l qt lIl ql ml o
. l Jl ot :t / | l
o l> 6 -r lm l
It'tl
l t -
l-l qI Bl ol {l o
le
III
a
- - P
B ; e : . .. 9 : s =< 9 ' ; ' i :
.' F- .-
a
:- oo o
l Dt-
I '
o
cl Y'
I
- a
{ !
< l! ;m
s in'
2
ia
l ;
]
:;
3
F - v . R l . : s ,
. O : l h t F r t I
- l - - -Tk s g
F i ,
| ".L
.1 I: 2 ?tl:
\ . r o l -
t I ; ? 1 3n t F
. m z l -' o i
_ r l
@ r l
t z
_j_
?
l
J'
q
o
l or
: . '
9 ;
. a
tr'n
a
I
E
L N
!
o
{
o
7
p
::2
n
i
o 5- P
o ;- :i
!n
!
s
tff
I
-:]r
r l at -,:II
:
c
i t i l i3 t s t 3: I : I
ftt
I.:j
,fIP
Eii,j i
B:
----.-:_.
- - :l . t
o
F
\E
,8
f
@D
I
--
A--
x6
PtF'
!rlmaU-l lrnn l ql>
- l {
3lolz
r:
r
. 7 0 . 9 ) q ? o s 8 r r()r-rr-wwor.l:'re----l_$ rs-.1.ww105-?5FFO ro s-r."r,r.iu-rsrrtb)@ lreww6o+25RF i-f t ;6
I r+wwrol -tsrr Ottrrwwso.rsRFO
ot?tR;
t-l o
tu:Irl ol o
Ft-
l-t-
, *lH;p'166lvl>
t
EI
* : - - t . i
E 5o P
. ; ,. \ ?
@
o9
tt
(a
;a
tt
oe
" ?t t8 8
xFI
m
I
a C
lo3lm:lr!-16rl=lo
: f i
- J ?,-\t ^a
"iCriY D
s l i
J*-+I " lE-t..;-r
lu,' [18- t {f r l -
_to\ ; l z. ol.
f f
* tag l
14itn
Fn
t
h{!
Ep.o
Eimz
I;
trT2o
l m o l r l o s l t9
L/
lu,xlm
. >l('): ;l{
.:- ' ' -lo' El=" I o:.\4
\..: .n
A525i_or
r-*wwlor -r:rr o
!1" Fr' r-[t ll ' l
llt ll * '
li" 1T"tr lr-{1"41
TJ a
esH={1sfl*o
m9 >O Tm +=A- t=f i6tl
EP$
n
=3q
2 2b33*53+ m
;tF X
o :
N QX enn9 6
F I
to:16 ;c i ,5 3
7y v
9
T
zt-a
SIOEWALX OR CURSA 8
"T
6o53,
l
6 ia I
\ lg
' , 9
-: m
o
n' @
F=5@
I7-
I
c :
a '
z - .
l jt '
: i = '
^ r 3 ' .Y r f- e e
o h . '3 t -
o F
2
I
B!
6m
oa
^.9
m
:mI
i
o
aD
ut
ozm
7
za
oIma-@n
.a
i
:
c
c
m
on
tez
2
h
mm
. . :
Fc!m
o
fr
Icm
o
6F!@
zr2
c
cm
o2!',or
@
=D
cm
ozft
n
. . :} J
tc
c
F
mFt
D
z
ctm
?5z
oIf,
z
x
D
6z
m7
0
;
r l
I(
s
l rt s -t ft \I
I o o o o
b'
o o
c
3E3
P3
P*x x c F
3 3 t t
o
Iz
o
9gd o
cz
fr
t|m?o l <
:16N I Zo l .
l:H{l{: > im6
. < i > !' ! i r i1 ix5
3. I
m
: lgr l o. l :- l o. . t zal;
!,
33q
I
Flt-T
@ ;
P .--
m
mo
m
Ixo
Ir
m
m
z
II
-+i
h . .
Drn
:o
5:.;s1 F
:iEe
5I
6B
: 9 r
o; ;I
o7
:o
no
t.'
Ixp
m
i l - r : l : l s l : l ; lE l ; l ; l 3 l * l ; i : l *
IF.f::
Fiii !i.'1
l,a
r !tiEEttrF
IERBit
$I
F
! {
!
9 z ^O Fa Fn : F
c \ r e )\
-{'. t' 9
: 9a
. ?t f
TrIrfI
g; *3 ' r l
i -*i- 3 c9 '3'
x i :g ' :f 1 :b i r .: .
r 5- ;r '?
^l--5s- y. t '
. i ? *+f r'
l . u* F l
T F
t 9 ?- tt I t .
FJJt.si;, ' ;,F
T:'t t
. t t- tt I
' L r (
t€< , 7 '
. <
D
tI
g; *3 ' r l3 : $- - g- 3 c9 '3'
x i :, g ' :
f 1 :l i , a r
: .r 5- ;r '?
^l--5s- y.t
_ i ? r'+f Il . u
* F lT F
J t iF l r
- ^ I
FJJ
1:3 i< , t ' l s
T:'
iif$li ii-i$ i3i 'iffii$ir' i$ l$i ,pry'iu'f
3
, ': >' t
8l t 'Pf ;E i1 \
r 8
I
o l r> l or l <
8l:
l >
l ff-*'J
ffii-8 8
F
_t
;lo-li
7F8Fp
- l<616-lz
31"I 'l>
r"-..o'
oc
n :t .{
\.
i E t 8
f,
{r
azIo2
t,
l d E 6
; a F 6i 6 3 d I
i
-t-
II>
e<.c-a'
t
\-a?F
\
azIono2
I
--
9. ,
ll
-i
I
o
Dz
{fri s ;x ' ;
-
o o
p D o o d . s H F a s s g
dFo-j-----:----f
|ld
i
t
P
9
5
r b
_ l -
; L- t -
l c
l e
t:t:
Rl.. t
i F
6
o
:-
I
{
t;I
i lsl;FI
r r: eo p
, [ i : til!liF a '
D F
- lI
I
l"rr
t-IN
l' I
- F {
:${{
u u u u 1 9 N N N N N N N N p - O O { O q } q N rq N r o o o { o 6 : u N j 6 0 0 \ o o r ( r N - o
zo
@sN jI,
It)+1itNi r l i
t l l+ '+l lt l +l l la l +
a
=IDor
5 5 r r 5 5 55rs5qiir i tst?5HaS{sgi3igFgfgqgig$s s { { E 1 ;;1; ili-iligii'si-etii=i iu s,iEffii II I s F ; , ] i ? - r B 1; t -F Eg 3
-E! E -
1 q r i i "g tgg+ * * - I i d d 3 d Sg ls ^r3 E a3 3 f i t - r<ErF= {
- i g a g g€;;€'i= -
;? i l";":=:ii$ i sF * i €; r !ggl'
xr|{arla
z.c,z
o o o o o o o o o i ' u o u u u u u u o 5 | | | | 1 5 ! ! 5 u u u ( d u bo { o o I u N r o o o { a u I u N - o @ o { o u I o N r o @ o { o u } o
ao $l[ Hl" 1i rr I I I I li iiiii*l m:tf ilt'l +lti {siii*r rst
@or
ro
!
ol
!o:ooo
o@g
$i5i;a:€tg€s:€sF q i { i iiit 3 s $ r ; g{-iri;1r;iiFi1;?
- : I I iiui F F i i i? g:gil'lf i5ii1 i g E ;- i
lisiiciseiig r;iE s ;i3ia'E E E "E lg gE
e 3
-o
!
of
oa
xo
5'!
of
Boc
P = '= = i ' [ F d r d^ - F F - i ; t e - 3 gT f q i E E " - : ^ ^e +' ; f gF 3 ! ' -
1 6 6 - r
- oo : o = 2 . 9
3 a{s 5 gFi
@oo
xrn{rrlnz6)
z
@ € @ 6 I o | O O O 6 O O O O { { { { { { { { ! { O! , ! e i P ! o P : r I ! , J - F l ' I g p P : { 9 ! , l . P ! o i 9 : o
zo
ttrrffiNffiI=F EI IH I:=F EI IH IEJ E E t l t r l
.A
3q,o7
1,i Ttiiiii'iii ,i iEit E gg=i i*i isi
6 - r > E X T T i ( )o c c - o o o o o o3 d : t 5 3 e - + 3 ; F9<EisE&1."
x - - o - E r - {e E 3 6 o .n B j r i
xovIt 7S
rl{fIuzc,z,
o o o o o o o o o o 0 . 4 e o o o. ! | b N - o 6 - . i r o o l ( , N - I : o P J I ! r , t
N N N Nu N - o o o { o
=o
H Fo "rr llnUG N t]N N
an
eto?
9 g g g i g $ E i$ail:tFFfFFFfsss I i a iI s i I i ; ; ' o F{i$$5;;;;r;; i i ; ir 3 - ,
+ e r s - i ,=d,r=;$i€;i Ttg FF *i B r f -3 i 'gE' +-E. i " i ; "1- i l iE is : 11 i ; '
3 :
: ;r 3= !
5sgoa
otot
t t ?a 3 iiE s- -
a:oo3got
7(fn-{nzc,z
E*iu'i-ri'ii;'l- f ;?
p
r*i=g=ilni i "2Eit d
ri E E 3 i gF i I * i E * ; H=5 I rEi;
i '
l
g=F5*EEE=*i=:*e;=;f i t l .= L- a P
; +eg+ cs i =
ctrl
=u l
xoz,ancx9.
il:a iFti I;EiSEFsEiF rlfll; frr? eF 'ts:r :ls iu;ii-g i i u i I
=F -;:;Ei i ; i
gE= ;E'-H
BE i =FE A6=6 r d ; f I q 2 0
f i t t =19 5:ai 3 " ! E z c ) "u i q . -
9 5> f r >
E o - g f l€ o @ Ig E 5 .Hi e t
i t {P B . .> BY O
4
!
B
xm{rrla
zoz
=55e ar,611= Ed 3g I fiiiiSi EiEEil=:5F?lEE; 3;:il 7E ?rE E F I I'iFil -;'lE g; n; -! $ * lg
xq-' ; i= n* E F:s=*i* ;l iE{iE*i;i
Izox{z.
zxa
-r
a0
x - Fr c €' = t h o
d t *o tn ;gi
- 2
; ; ;o z
a @n >g iza
u t o
xozoU'
\
rrnornz(f
Lampiran A(Informatif)
Daftar nama dan lembaga
1). Pemrakarsa
Subdit Penyiapan Standar dan Pedoman Direktorat Bina TeknikDitjen Bina Marga Dept. Pekerjaan Umum
2). Tim Pembahas
No Nama Jabatan / Instansi
1 DR. Ir. Hedy Rahadian, M.Sc Kasubdit Penyiapan Standar dan Pedoman
2 DR.Ir. Jawali Marbun,M.Sc Kasubdit Teknik Jalan
3 Ir. Jany Agustin,M.Sc Kasubdit Teknik Li ngkungan
4 Ir. lulius J Sohilait,MT Kasubdit Data dan Informasi Dit.Bipran
5 Ir. Zamharir Basuni,MMt Kasubdit Wilayah Barat I
6 Ir. Langgeng Mulyo, CES Kasubdit Wilayah Barat II
7 Ir. Sigit Widhyafto,M.Sc Kasubdit Wilayah Barat IiI
B Ir.Masrianto,MT Kasubdit Wilayah Barat IV9 Ir.Arief Witiaksono. M.Enq.Sc Kasubdit Wilayah Barat V10 Ir. Subagyo, CES Kasubdit Wilayah Timur I11 Suharianto, ST,MM Kasubdit Wilayah Timur IIIt2 Ir. T. Anshar, SE, CES Kasubciit Wilavah Timur IV
13 Ir. Bambang Hartadi, MPMKasubdit Perencanaan Teknis lalan dan JembatanKota
L4Ir. Thomas Setiabudi Aden,M.Enq.Sc
Kasubdit Pelaksanaan Jalan dan Jembatan KotaMetropolitan
15 Ir. Herman Darmansyah,MT Kasie Teknik Jalan Subdit PSP
16 Dr.Ir, Hikmat Iskandar,M.Sc Narasumber17 Ir. Dedi Rohendi Narasumber1B Ir. Rema Suwenda Narasumber
19 Ir. Iwan Zarkasi,M.Eng.Sc Narasumber
20 Dr.lr . Made Suangga,M.Sc Narasumber
top related