9 10 11 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31...

Post on 26-Feb-2018

213 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

inl/ahkorano Selasa 0 Rabu • KamTs 0 Jumat 0 Sabtu

1 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1317 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb OMsr OApr OMel OJun OJul eAgsOSep OOktONoV ODes

. seperti halnya seorang atletatau seorang siswa, keberadaansebuah negara dapat dinilai

AJllmnus Universitas Padjadjaran Bandung '. lewat dua aspek: keberhasilan ataukegagalan. Jika keberhasilan ~eorangatlet ditandai dengan prestasi-prestasi yang mengagumkan y~ngditorehkannya dalam berbagai .kejuaraan, atau keberhasilanseorang siswa ditandai dengancapaian-capaian yang mengesankandan bisa dipertanggungjawabkanyang diperolehnya di bidang . . .akademik. Lalu bagaimana kita bisamenentukan keberhasilan sebuahnegara?

Tentu, negara yang berhasil bukannegara yang para pemimpinnyasenantiasa sibuk memperkayadirinya sendiri. Pemimpin ya~~ c.umamemikirkan kepentingan hari imsesaat sambil terus meminggirkanrakyat yang dipimpinnya. Meminjampendapat Cornelia Flora and JanFlora (1994), negara yang berhasilsalah satunya ditandai dengan adanyapara pemimpin yang senantiasamemikirkan masa depan bangsa danrakyatnya. Bukan cuma m~mikirk~~kepentingan sesaat mengejar arnbisikekuasaan dan kekayaan.

Selain itu, negara yang berhasilsenantiasa mampu sepakat untuktidak sepakat (agree to disagree)dan menyelesaikan setiap persoalanbangsa dan negara dengan dialog. Ituberarti bukan dengan pengerahankekuat~n massa serta kekuatan fisikdan aksi-aksi kekerasan.

Berikutnya, negara yangberhasil selalu menyisihkan danauntuk kemajuan bangs a dan bukanmenghambur- hamburkan danauntuk kepentingan pribadi parapemimpin dan pejabatnya. Buk~pula selalu memberikan perhatianyang sungguh-sungguh pada aspek-aspek akademik dan program-program pendidikan warga negara,lebih-lebih untuk daerah-daerahterpencil.

emerdekaan dan Konsepegara Kesejaht raan----~--------~~

Djoko Subinarto

JU~IAT Pon (17/8)pekan ini HepublikIndonesia yang kitacintai genap berusia

. 67 tahun. Jikadtibaratkan dCllgansosok individu, usia67- tentu saja sudahtcrlnasuk kategori

lanjut usia aliaslansia.Narnun, bagischuah negara, usia67 adalah usia yangmasih relatif muda,

Negara Gagal .Jika ada negara yang berhasil,

tentu saja ada negara gagal. Secarasederhana, sebuah negara dianggap .gagal jika ia tidak mampu meme~1Uhlkebutuhan rakyatnya dengan balk

Kllplne Humas Un pad 2012-:

perbuatannya harus diarahkan untukmerealisasikan ketiga kewajibanutama negara tersebut, Rakyatadalah tuan yang harus mereka layanisebaik-baiknya.

Dalam karyanya yangmonumental bertajukFailed States,Collapsed States, Weak States:Causes and Indicators, I Rotbergmengungkapkan, negara gagalmemiliki sejumlah indikator sebagaiberikut: keamanan rakyattidak bisadijaga, kerawanan terhadap tekananluar negeri, ketidakberdayaanpemerintah pusat dalam menghadapimasalah dalam negeri, konflik etnisdan agama.rnerajalelanya praktikkorupsi serta legitimasi negara terusmelorot.

Rotberg bahkan menegaskan,penguasa di negara gagal seringmenjadi pernangsa (predator)bagi rakyatnya sendiri, sementarabirokrasi negara sama sekali tidakmemiliki tanggungjawab profesionalt>.. Pertanyaannya bagi kita

~~IJt.'l 'sekarang, setelah diproklamirkandan mewujud sebagai sebuah

negara merdeka sejak 19451alu,apakah kita saat ini telah menjadinegara yang benar-benar berhasilataujustru sebaliknya, menjadisebuah negara gagal?

Yangjelas, daIam laporan% Indeks Negara Gagal (Failed

___~ ~ States Index) yang dikeluarkan~ """- .= lembaga riset nirlaba The<, ~----- -=,-=- Fund for Peace, baru-baru ini,

_....-c ~ () .Indonesiaditempatkan,dalamperingkat ke-63 dari 178 negara

dan dikategorikan ke dalamnegara-negara yang dalambahaya menuju negara gagal,Kita memang layak prihatin

jika laporan dari The Fund for Peaceitu memang benar. Namun, kitajugatidak boleh merasa pesimistis denganadanya laporan tersebut.

Akan lebih baikjika laporantersebut kita jadikan bahan refleksidan kontemplasi kita saat iniihwal bagaimana mewujudkanIndonesia yang kita cintai menjadisebuah negara yang berhasil danmampu menerapkan konsep negarakesejahteraan dengan sebaik-baiknya, sebagaimana diamanatkanoleh konstitusi kita. (*)

(Stoddard, 2000). Ditilik lewatkonsep negara kesejahteraan,terdapat paling tidak tiga kebutuhanutama rakyat yangharus dipenuhioleh negara.

Pertama, negara wajib menjaminsetiap individu dan keluarganyauntuk memperoleh pendapatan.minimum agar mampu memenuhikebutuhan hidup paling mendasar.

Kedua, negara wajib memberiperlindungan sosialjika individudan keluarganya berada dalam ,situasi rawan sehingga mereka dapatmenghadapi keterpurukan sosialseperti sakit, usia lanjut, tuna karya,

!LUSTRA$11N!LAH/KENVQ .iABAR

serta kerniskinan.Ketiga, negara harus menjamin

setiap individu, tanpa membedakanstatus dan kelas sosialnya, agarmemperoleh akses pelayanan sosialdasar seperti pendidikan, kesehatan,pemenuhan gizi (bagi anak balita),sanitasi dan air bersih.

Tiga kebutuhan utama inilahyang harus selalu terus-menerusdiperjuangkan tanpa henti oleh parapengelola negara. Para pengelolanegara itu sendiri adalah abdi,pelayan, yang setiap langkah dan

top related