pbl blok 22 kejang demam pada anak ppt

Post on 13-Feb-2015

225 Views

Category:

Documents

30 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kejang demam pada anak

TRANSCRIPT

KEJANG DEMAM PADA ANAK

Marco10.2010.095F1

ANAMNESIS

Tanyakan :1) Waktu terjadinya kejang, durasi, frekuensi.2) Sifat kejang 3) Bentuk kejang4) Kesadaran sebelum dan sesudah kejang5) Riwayat demam6) Kejang disertai demam atau kejang tanpa

demam lalu mengalami kejang disertai demam kembali.

7) Ada apa tidak riwayat gangguan neurologis

PEMERIKSAAN FISIK

TTV Pemeriksaan Fokus Infeksi

Melihat apa tonsil memerah atau tidak. Apakah gendang telinga hipereremi atau tidak. Apakah ada ruam kulit atau tidak.

• Tanda Rangsang Meningeal1. Kaku kuduk2. Brudzinski 13. Kernig4. Laseque

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jika kejang demam sederhana tdk diperlukan PP.

Pd kejang demam sederhana PP hanya u/ mencari penyakit dasaryg menyebabkan demam.

Punksi lumbal WAJIB untuk anak < 12 bulan dgn

kejang demam Dianjurkan untuk anak < 18 bulan

dengan kejang demam Kejang demam dengan meningeal (+) Kejang demam kompleks Dicurigai meningitis, ensefalitis Partially treated meningitis

• CT-SCAN , MMRI Hanya atas indikasi seperti kelainan

neurologis, kejang demam kompleks yg berulang, paresis n VI, papiledema

DIAGNOSIS KERJA

KEJANG DEMAM1) Kejang + demam2) Anak usia 6 bulan s/d 5 tahun.3) Tanpa kelainan neurologis pada PF atau pada

riwayat perkembangan4) Ekstrakranium bukan intrakranium atau

penyebab lain5) Dmam > 38,5 C* Kejang + tanpa demam sebelumnya lalu

sekarang kejang disertai demam tidak dimasukkan kejang demam

Klasifikasi kejang demam

Kejang Demam Sederhana-Kejang bersfifat umum dan kurang dari 15 menit-Kejang berhenti sendiri dan tidak berulang dalam 24 jam-Kejang umum tonik klonik.-Kejang tidak ada lebih dari 1 kali dalam 24 jam-Tidak ada kelainan neurologis setelah kejang-Anaknya dalam keadaan sadar

Kejang Demam Kompleks-Kejang berlangsung > 15 menit-Kejang fokal atau kejang multiple yang terjadi dalam waktu yang berdekatan antara 1 kejang dengan kejang yang lainnya.-Kejang terjadi lebih dari 1x dalam 24 jam-Kejang fokal atau kejang fokal yang menjalar menjadi kejang umum- Mirip gejala SSP

DIAGNOSIS BANDING1) Ensefalitis

- Trias : demam , nyeri kepala, perubahan kesadaran

- Letargi, muntah, anoreksia, keluhan non spesifik lainnya

- Kelainan fungsi mental yg bermanifestasi sebagai kebingungan, penurunan daya ingat, memberontak, halusinasi dan koma

- Bangkitan kejang sering terjadi2) Meningitis

- Trias : demam , kaku kuduk, sakit kepala- Perubahan tingkat kesadaran - Letargi, iritabilitas, atau delirium

Kriteria Banding

Kejang Demam

Epilepsi Meningitis dan Ensefalitis

Demam Pencetusnya demam

Tidak berkaitan dengan demam

Salah satu gejalanya demam

Kelainan Otak - + +

Kejang Berulang

+ + +

Penurunan Kesadaran

+ - +

ETIOLOGI

1) Umur anak2) Tinggi dan cepatnya suhu meningkat3) Hereditas 4) Infeksi di luar SSP ( ISPA < tonsilitis,

faringitis, otitis media akut> , gastroenteritis akut, ISK)

5) Imunisasi DPT dan campak

EPIDEMIOLOGI

Penelitian oleh berbagai pakar didapatkan bahwa sekitar 2,2-2,5% anak pernah mengalami kejang demam sebelum mereka mencapai usia 5 tahun

Laki-laki : wanita = 1,4 : 1 Miyake ( 1992 ) dari 112 penderita kejang

demam = 60 laki-lako dan 52 perempuan Lumbahobing (1975) : Insidens tertinggi antara

usia 6 bulan s/d 1 tahun Kurang lebih 3% anak yg berumur 6 bulan s/d 9

tahun pernah menderita satu kali atau lebih serangan kejang demam

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS1. Serangan kejang biasanya terjadi dlm 24 jam

pertama sewaktu demam, berlangsung singkat, dengan sifat bangkitan berbentuk tonik klonik, tonik, klonik, fokal, atau akinetik. Umumnya kejang berhenti sendiri.

2. Demam ( < 38,5 C )

3. Kejang dapat dimulai dengan kontraksi yang tiba-tiba pada otot kedua sisi tubuh anak.

4. Dapat menangis atau merintih akibat kekuatan kontraksi otot

5. Dapat lidah atau pipinya tergigit.

6. Dapat gigi atau rahangnya terkatup rapat.

7. Mengeluarkan air kemih atau tinja di luar kesadaran.

8. Gangguan pernafasan.

9. Kulitnya kebiruan

10. Hilang kesadaran

PENATALAKSANAAN Bila pasien datang dengan keadaan

sudah tdk kejang, 1) Periksa jalan napas, periksa pernapasan

sirkulasi2) Klo ada lakukan oksigenasi.3) Tidak perlu diberikan antikonvulsan4) Lakukan PF Neurologis 5) Cari kenapa kejang demam6) Liat fokus infeksi

Bila pasien dtg dengan keadan kejang1) Semua pakaian ketat dibuka, posisi

kepala di miringkan untuk mencegah aspirasi lambung.

2) Periksa jalan napas, periksa pernapasan sirkulasi

3) Klo ada lakukan oksigenasi.4) Berikan obat anti konvulsan5) Lakukan PF Neurologis 6) Cari kenapa kejang demam7) Liat fokus infeksi

Obat Buccal IV Dose Rectal Dose

Midazolam 0,5 mg/ kg ( max 10 mg )

Diazepam 0,3 mg/kg at a rate of 2mg/min ( max 5 mg per dose < 5 years; 10 mg for ≥ 5 years )

0,5 mg/kg (max 20 mg per dose )

Lorazepam 0,05-0,1 mg/kg over 1-2 min ( max 4 mg per dose )

0,1 mg/kg ( max 4 mg per dose ) diluted 1:1 with water prior to administration

Non medika mentosa 1) Edukasi kepada orang tua agar tidak panik2) Apabila anak kejang kembali

Tetap tenang dan jangan panik Longgarkan pakaian terutama sekitar leher Bila tidak sadar :

Posisi terlentang dengan kepala miring Jangan memasukkan sesuatu apapun ke dalam mulut

walau untuk mencegah lidah tergigit Bersihkan lendir/ ludah/ muntahan dari mulut dan hidung

Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang

Tetap bersama anak selama kejang Diazepam rektal; jangan diberikan bila kejang

berhenti Bawa ke dokter/ klinik/ RS bila kejang ≥5’.6

Indikasi Rawat Inap

Kejang demam kompleks Suspect SSP Tidak dapat ditentukan fokus infeksi

penyebab demam Penatalaksanaan infeksi yang

membutuhkan rawat inap Kecemasan dan kepanikan keluarga pasien Bisa juga karena anak gak mau makan,

muntah, dll.

KOMPLIKASI

1) Kejang demam berulangFaktor risiko- Riwayat kejang dlm keluarga- Usia < 12 bulan- Suhu yg rendah saat kejang- Cepatnya kejang setelah demam

2. Gangguan belajar dan perilaku, retardasi mental, deficit koordiansi dan motorik dll.

3. EpilepsiFaktor Risiko

Anak yang menderita kejang demam berisiko lebih besar mengalami epilepsy, dibandingkan dengan yang tidak.

Faktor risiko terjadinya epilepsi di kemudian hari : Kelainan neurologis dan perkembangan yang

jelas sebelum kejang demam pertama Kejang demam kompleks Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara

kandung

PROGNOSIS

Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat prognosisnya baik

KESIMPULAN

Anak laki-laki berusia 18 bulan tersebut mengalami kejang demam.

top related