parfum

Post on 16-Mar-2016

282 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

PARFUM. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARFUM DI PRANCIS oleh Suma Riella Rusdiarti. Etimologi. Asal kata: bahasa Latin : per + fumus Per  melalui+ Fumus  asap Keharuman yang menyebar melalui udara dari dupa atau setanggi. Asal-Usul. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

PARFUM

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARFUM DI PRANCIS oleh Suma Riella Rusdiarti

Etimologi Asal kata: bahasa Latin : per + fumus Per melalui + Fumus asap

Keharuman yang menyebar melalui udara dari dupa atau setanggi

Asal-Usul Pertama kali ditemukan oleh bangsa

Mesopotamia sekitar 4000 tahun SM berupa setanggi

Bentuk : - dibakar (kayu wangi, akar wangi)

- direndam dalam air atau minyak (kayu, akar) Fungsi : - ritual religi - membalsam mayat raja/ratu

Mesir sejak 3000 tahun SM

Penggunaan parfum meluas hingga dalam kehidupan sehari-hari

Dipopulerkan oleh Ratu Hatshepsut Ia membangun taman botani yang dipenuhi tumbuhan bahan dasar parfum dari berbagai wilayah.

Bentuk : - dupa; minyak wangi; bubuk; krim (pertama dibuat pada masa Ratu Cleopatra dari lemak beruang)

Fungsi : - ritual - membalsam mayat raja/ratu - kecantikan

- kesegaran (mandi berendam) - menambah gairah

Mesir

Tempat parfum Mesir

Tempat Parfum Mesir

Persia* jenis wewangian menunjukkan kedudukan

sosial pemilik atau pemakainya Raja dan bangsawan : myrrh dan labysus Bangsawan dan kalangan berada: melati,

lili, dan mawar merah Mengawetkan mawar merah dalam

keramik atau tembikar. Mengembangkan wewangian untuk mandi

Tempat parfum keramik

Yunani Kuno 350 tahun SM

Mendapat pengaruh dari Mesir melalui Alexander Agung menciptakan berbagai wewangian untuk setiap bagian

tubuh menciptakan wewangian berbentuk cair (bubuk wangi +

minyak + alkohol) menciptakan botol parfum yang terbuat dari batu alabaster

dan emas disebut alabastrum mengembangkan dasar aroma terapi (wewangian untuk

membangkitkan gairah, menambah nafsu makan, meredakan emosi, menajamkan pikiran, dsb)

membuat dokumentasi jenis-jenis wewangian secara detil

Tempat wewangian yunani

Prancis Galia Galia : sudah dapat membuat parfum dari bunga tumbuhan

untuk keperluan obat-obatan dan ritual Galia-Roman: Pengaruh budaya Roman yang sudah mengenal

parfum dari Yunani membuat teknik pembuatan parfum berkembang.

Meramu berbagai parfum dari getah wangi, minyak, dan zat lilin untuk bahan krim kecantikan

Renaissance Perjalanan Marcopolo, Vasco de

Gama, Columbus, dan Magellan membawa wewangian dari Asia dan Amerika : vanilla, cocoa, tembakau, balsam, cengkeh, merica, pala, kayu manis, akar-akaran.

Tempat Parfum dari perunggu

Tempat Parfum Kuningan

Prancis Abad XVI-XVII Catherine de Medici mempopulerkan

parfum di kalangan istana dan kalangan atas (parfum kaos tangan).

Louis XV menjadikan istananya sebagai court de parfum

Munculnya pasar parfum

Alat bakar dupa Prancis

Alat bakar minyak wangi

Prancis Abad XVIII-XIX -Ditemukannya eau de Cologne oleh

Giovanni Maria Farina dari Italia 1732 Pemakaian Cologne dipopulerkan oleh

Napoleon Bonaparte (60 botol per bulan)

Josephine juga berperan dalam mempopulerkan parfum

Pabrik Kristal Baccarat dibangun tahun 1765 membuat botol parfum khas raja Prancis berbentuk buah pir

Eau de Cologne Eau de cologne 4711

Tempat Parfum Kristal

Industri Parfum Industrialisasi parfum, produk

pertama : Parfum à la Guillotine Dibangunnya laboratorium dan pabrik

parfum di kota Grasse (1760) 1820 Maison de Guerlain 1830 berkembang teknik destilasi dan

analisis kimia

Destilasi

Grasse

Produits de Grasse

Produits de Grasse

savon

Proses pembuatan parfum

Abad ke-20 Paris masih menjadi pusat parfum

dunia. Parfum tidak lagi eksklusif Teknik wewangian sintetik makin

berkembang

Parfums célèbres - du plus récent au plus ancien - 2005 : Dior Homme de Christian Dior(Olivier Polge) - 2001 : Nu d'Yves Saint-Laurent (Jacques Cavallier)

- 2001 : Coco Mademoiselle de Chanel (Jacques Polge) - 1995 : Le Mâle de Jean-Paul Gaultier (Francis Kurkdjian) - 1995 : Dolce Vita de Christian Dior (Pierre Bourdon et Maurice Roger) - 1995 : CK One de Calvin Klein (Firmenich) - 1993 : Jean-Paul Gaultier de Jean-Paul Gaultier (Jacques Cavallier) - 1992 : Angel de Thierry Mugler (Olvier Cresp et Yves de Chiris) - 1990 : Trésor de Lancôme (Sophia Grosjman) - 1987 : Loulou de Cacharel (Jean Guichard) - 1985 : Poison de Christian Dior (Jean Guichard) - 1984 : Coco de Chanel (Jacques Polge) - 1983 : Paris d'Yves Saint-Laurent (Sophia Grosjman) - 1979 : Anaïs Anaïs de Cacharel (Roger Pellegrino de Firmenich) - 1978 : Magie Noire de Lancôme (PFW) - 1978 : Azzaro pour hommes d'Azzaro - 1977 : Opium d'Yves Saint-Laurent (Jean-Louis Sieuzac)

Parfums célèbres - 1969 : Ô de Lancôme (Robert Gonnon)

- 1967 : Cuir de Russie - Russisch Leder de Farina gegenüber (Hugo Janistyn) - 1966 : Eau sauvage de Christian Dior (Edmond Roudnitska) - 1959 : Monsieur de Givenchy - 1956 : Diorissimo de Christian Dior (Edmond Roudnitska) - 1948 : L'Air du temps de Nina Ricci (Francis Fabron) - 1945 : Femme de Rochas (Edmond Roudnitska) - 1930 : Joy de Jean Patou (Henri Alméras) - 1929 : Soir de Paris de Bourjois (Ernest Beaux) - 1927 : Arpège de Lanvin (André Fraysse) - 1925 : Shalimar de Guerlain (Jacques Guerlain) - 1921 : N°5 de Chanel (Ernest Beaux) - 1917 : Chypre de François Coty (François Coty) - 1889 : Jicky de Guerlain (Aimé Guerlain) - 1714 : Eau de Cologne de Farina (Jean Marie Farina 1685-1766)

Parfumerie Paris

Shalimar de Guerlain

Chanel no 5

Jean Paul Gaultier

Le male JPG

Jenis-jenis Les eaux de solide (EdS) (lancé en

1994) sont dosées à environ 1 %. Les eaux légères, sur excipient

aqueux, ne contiennent qu'un maximum de 4 % de concentré.

Les eaux de Cologne (EdC) (lancé en 1709) sont dosées de 4 % à 6 %.

Jenis-jenis Les eaux de toilette, (EdT) contiennent de 7

à 12 % de concentré. Les eaux de parfum, (EdP) beaucoup plus

chères, atteignent un taux de concentration de 12 à 20 %.

Les parfums ou extraits. À partir de 20 %, on entre dans le domaine des extraits. Le taux de concentration peut atteindre 40 % dans le cas de parfums particulièrement prestigieux.

Referensi “La Culture” dalam Ministère des Affaires

étrangères, France, La Documentation française, Paris, 2004

MAUCHAMP, Nelly, Les Français. Mentalités et comportements. CLE International, Paris, 2001.

Mermet, Gérard., Francoscopie 2007, Paris, Larousse, 2006

Sumber Internet http://www.culture.gouv.fr

top related