pangangizi6okt

Post on 05-Dec-2014

111 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

pangan

TRANSCRIPT

MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MASYARAKAT MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL NASIONAL *)*)

1.1. KELEMBAGAANKELEMBAGAAN2.2. LEGISLASILEGISLASI3.3. SISTSISTEEM INFORMASI GIZIM INFORMASI GIZI4.4. KETENAGAANKETENAGAAN5.5. PEMBERDAYAAN MASYARAKATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh: Denas SymondOleh: Denas Symond Handout MK Pangan dan Gizi FK UnandHandout MK Pangan dan Gizi FK Unand*) Sumber: Pertemuan Kelompok Pakar Gizi,2011 *) Sumber: Pertemuan Kelompok Pakar Gizi,2011

SUMBER BAHAN:

Ketua : Prof. Hidayat Syarief

Anggota :

1. Prof. Soekirman

2. Dr. Ina Hernawati, MPH

3. Prof Herman Sudirman

4. Dr. Atmarita, MPH

5. Dr. Idrus Jusat, MSc

6. Dr. dr. Masrul

7. Prof . Razak Thaha

8. Prof. Darwin Karyadi

• Prof. DR. Hardinsyah• Dr. Husaini M.A• Prof. Fatimah• Ir. Tatang S Falah• Ir. Kresnawan, MSc• Dr. Minarto, MPS• Dr. Abas Basuni• Sonia • Fajar Budiman• Drg. Grace Lovita, TWEU• Pudjo Hartono, MPS

Notulis :Notulis :1.1. Entos ZaInal, SP, MPHMEntos ZaInal, SP, MPHM2.2. Ir. Titin Hartini, MScIr. Titin Hartini, MSc3.3. Eko Prihastono, SKM, MAEko Prihastono, SKM, MA

NarasumberNarasumber1.1. Dr. Budihardja, DTM&H, MPH, Pokok-Dr. Budihardja, DTM&H, MPH, Pokok-

pokok Reformulasi Primary Health pokok Reformulasi Primary Health CareCare

2.2. Dr. Dr. Nina Sardjunani :Kebijakan pangan Nina Sardjunani :Kebijakan pangan dan gizi dalam rancangan rpjmn 2010-dan gizi dalam rancangan rpjmn 2010-20142014

3.3. Prof. DR. Soekirman :Nutrition as Prof. DR. Soekirman :Nutrition as Center of Development , Apa Arti dan Center of Development , Apa Arti dan Implikasinya Implikasinya

4.4. Prof. DR. Prof. DR. Fasli Jalal :Fasli Jalal :Konsep Konsep Pengembangan Tenaga Profesi GiziPengembangan Tenaga Profesi Gizi

MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MASYARAKAT DALAM MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL

• Gizi masyarakat sangat menentukan kualitas SDM, sehingga perlu mendapat prioritas dalam pembangunan nasional.

• Sebagaimana dirumuskan dalam MDGs, gizi masyarakat yang digunakan sebagai ukuran hunger (MDGs1 target 2), keadaan gizi sangat berkaitan dengan tujuan MDGs lainnya (pendidikan, penurun AKI, AKB, sanitatsi dan lingkungan)

MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MASYARAKAT MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL ... lanjutan... lanjutan

• Untuk memperkuat program gizi masyarakat dalam pembangunan nasional diperlukan sedikitnya 5 pilar meliputi :1. Legislasi2. Kelembangaan / institusi3. Ketenagaan4. Pemberdayaan masyarakat yang diperkuat dengan

5. SKPG

MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MASYARAKAT DALAM MEMPERKUAT PROGRAM GIZI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN NASIONAL ... lanjutan... lanjutan

• Sehubungan dengan itu perlu disusun rumusan yang komprehensif dalam RPJMN 2010 – 2014 yang selanjutnya dijabarkan dalam RENSTRA Depkes dan KL terkait.

DDalam alam dokumen RPJMN kata GIZI harus dokumen RPJMN kata GIZI harus disebutkan dalam struktur Program disebutkan dalam struktur Program

Teknis. Teknis. Diusulkan alternatif sebagai berikut :Diusulkan alternatif sebagai berikut :

  

1.1.Kesehatan dan Kesehatan dan GGizi izi MMasyarakat, atauasyarakat, atau

2.2.Kesehatan Kesehatan MMasyarakat dan asyarakat dan PPerbaikan erbaikan GGizi, izi, atauatau

3.3.Perbaikan Gizi dan Kesehatan MasyarakatPerbaikan Gizi dan Kesehatan Masyarakat

Untuk memperkuat justifikasi pencantuman Untuk memperkuat justifikasi pencantuman program gizi masyarakat dalam RPJMN dan program gizi masyarakat dalam RPJMN dan RENSTRA dibentuk RENSTRA dibentuk GUGUS TUGASGUGUS TUGAS untuk untuk mmenyusun Naskah Akademikenyusun Naskah Akademik..

Batas waktu penyusunan paling lambat 2 Batas waktu penyusunan paling lambat 2 Oktober 2009.Oktober 2009.

KELEMBAGAANKELEMBAGAAN

KELEMBAGAANKELEMBAGAAN1. Diperlukan kelembagaan yang kuat pada setiap

jenjang pemerintahan untuk merumuskan kebijakan dan program gizi masyarakat;

2. Bentuk kelembagaan tersebut dapat berupa badan / institusi langsung di bawah Presiden.

3. Menindaklanjuti rekomendasi WNPG IX Tahun 2008 mengenai peningkatan dan penguatan Dewan Ketahanan Pangan menjadi Dewan Ketahanan Pangan dan Gizi.

4. Waktu penyelesaian paling lambat akhir tahun 2011

Alternatif Solusi

1. DKP menjadi DKPG menyempurnakan nama, kerangka

pikir, mekanisme kerja, sekretariat, tenaga ahli dan tenaga sekretariat. Baik tk pusat maupun daerah

Dengan merubah KepresMenyertai hal ini perlu perbaikan UU

Pangan dan PP terkat, serta kepres DKP

Alternatif Solusi

2. DKP menjadi Badan Koordinasi Gizi dan Pangan Nasional

Prasyarat ini perlu menyempurnakan UU Pangan

Tidak hanya sebagai koordinasi kebijakan tetapi juga program

Konsekuaensinya tidak ada lagi BKP di deptan dan gizi di depkes

KELEMAHAN DEWAN KETAHANAN PANGAN (DKP)

1. Tidak menggunakan kerangka pikir kebijakan Ketahanan Pangan secara utuh (Pangan, gizi, aktif dan sehat), lebih dominan aspek pangan

2. Rumusan kebijakan dan program bias pada produksi dan penyediaan pangan

3. Motor lembaga (sekwan) terikat kuat oleh birokrasi salah satu sektor (Deptan/BKP)

4. Tidak ada tenaga ahli dan tenaga sekretariat penuh waktu (fulltime)

5. Pokja ahli belum dioptimalkan dan belum diberi kesempatan berinovasi

6. Rakor DKP dgn peserta gubernur dan bupati/walikota belum efektif dan sifatnya tematik, harusnya holistik sesuai kerangka pikir kebijakan ketahanan pangan dan gizi

Kegiatan

1. Merumuskan makalah posisi (naskah akademik)

2. Advokasi internal Depkes3. Advokasi internal Deptan4. Advokasi Lintas sektor5. Penyempurnaan makalah posisi6. Advokasi ke Menpan dan Seskab

Prioritas kan pd solusi 2Target pertengahan 2010

LEGISLASILEGISLASI

LEGISLASILEGISLASI

PERLU LEGISLASI YANG MENDUKUNG DAN MEMPERKUAT PELAKSANAAN PROGRAM GIZI

• Kewenangan pusat, propinsi dan kab/kota dalam perbaikan gizi masyarakat.

• Struktur kelembagaan gizi dari berbagai tingkatan (Pusat, Propinsi, Kab/kota) utamanya di jajaran kesehatan

LEGISLASILEGISLASI .... lanjutan.... lanjutanPERLU LEGISLASI YANG MENDUKUNG DAN MEMPERKUAT PELAKSANAAN PROGRAM GIZI :

• Pendidikan Gizi (nutrition education) • Intervensi Gizi dalam bentuk pangan dan bukan

pangan (Susu Formula, ASI, MP-ASI, Suplementasi, Fortifikasi Pangan, dsb).

• Ketenagaan Gizi• Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)• Angka Kecukupan Gizi• Gizi Darurat • Bahan Tambahan Makanan

TINDAK LANJUTTINDAK LANJUT• Membentuk tim review dan harmonisasi yang

akan difasilitasi oleh tim legislasi dari UNICEF dan narasumber dari UNHAS.

• Review peraturan perundangan yang ada • Menganalisis harmonisasi antar peraturan

perundangan • Merekomendasikan peraturan perundangan

atau Juklak Waktu paling lambat Maret 2010

SISTSISTEEM INFORMASI GIZIM INFORMASI GIZI

STATUS SKPG SEKARANG

1.1. Nama SKPG Nama SKPG aada tapi tidak da tapi tidak berfungsi berfungsi

2. 2. Ada data tapi tidak dimanfaatkan Ada data tapi tidak dimanfaatkan dan tidak berkualitas.dan tidak berkualitas.

3.3. Skpg belum menjadi Skpg belum menjadi kebutuhan daerahkebutuhan daerah

STATUS SKPG SEKARANG…lanjutan

4. Info gizi buruk selalu lebih dulu muncul di mass-media

5. SKPG baru terbatas pada kegiatan aktif case finding sedangkan kegiatan pengamatan terus menerus dalam rangka pencegahan masih belum berjalan

MENGAPA SKPG TIDAK MENGAPA SKPG TIDAK BERFUNGSI ???BERFUNGSI ???

1. AKAN DILAKUKAN REVIEWTERHADAP PELAKSANAAN

SKPG, PEMANFAATAN INFORMASI DAN PERMASALAHAN

2. REDESIGN SKPG DENGAN MEMPERHATIKAN PERAN SERTA MASYARAKAT

DAN PERUMUSAN DAERAH SENTINEL, TANPAMEMBUAT SISTEM BARU

3. UJICOBA DI 6 PROV, 24 KAB/KOTA (SEMUA KECAMATAN)

NAMA SISTEM =SKPG

Substansi yang dimonitor:Produksi, Distribusi, Konsumsi dan Gizi

Substansi yang dicover sektor KESEHATAN:KONSUMSI,

GIZI (PSG, SKDN,dsb)

PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATMASYARAKAT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Status Sekarang :• Penanganan status gizi melalui masyarakat

belum mendapat prioritas• Masih berdasarkan kepada PMT biaya mahal

mengarah kepada ketergantungan• Penurunan prevalensi gizi buruk lebih

berorientasi kepada kuratif kurang diperhatikan pada upaya preventif.

Pendekatan solusi penurunan prevalensi gizi buruk

Tingkat atas :• Reformasi birokrasi dan struktur kelembagaan• Link berbagai organisasi kelembagaan• Empowering local government (eksekutif,

legislatif)• Advokasi• Menciptakan inovasi• Memperkuat komitmen• Menciptakan pre condition yang optimal

Pendekatan solusi penurunan prevalensi gizi buruk

Tingkat Bawah :• Menggali potensi dan sumber daya lokal• Sumber dana dari luar seperti PNPM, Pemda, desa

Mapan, NICE, dll• Membuat proposal, tapi jangan ketergantungan dari

luar• Koordinasi, implementasi dengan kegiatan

pemberdayaan masyarakat lainnya (PNPM, Desa Mandiri Pangan, DHS 2, Air Bersih, NICE, dll)

• Menggerakkan potensi kelembagaan masyarakat lokal

Bagaimana berproses ?

• Lesson learned dari proyek-proyek pemberdayaan masyarakat seperti proyek “non material resources”, PAUD, Taman Posyandu, Positive Deviance, dll

• SKDN sebagai indikator output kegiatan pemberdayaan masyarakat

• Menggerakkan pendamping masyarakat yang terlatih dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.

• Pengembangan Kelompok Gizi Masyarakat (KGM) • Masyarakat diberdayakan dalam hal 3 A (Assesment,

Analysis, Action).

Bagaimana supaya sustain

• Terbentuknya KGM yang aktif• Mendapatkan dukungan dana dari PEMDA

Rencana Tindak lanjut

1. Mempersiapkan instrumen berupa buku2 manual dan modul pelatihan

2. Membentuk Kelompok Gizi Masyarakat (KGM) dan Recruitmen Fasilitator Masyarakat (FM)

3. Melaksanakan pelatihan TOT, FM dan KGM secara berjenjang

4. Membuat proposal paket gizi masyarakat oleh KGM difasilitasi oleh FM

5. Mengimplementasikan, monitoring dan evaluasi oleh masyarakat

6. Melanggengkan kelangsungan KGM dan FM dan kegiatan yang sustain

KETENAGAANKETENAGAAN

Rumusan Ketenagaan Gizi

1. Akan disusun standar pelayanan gizi di setiap tingkat pelayanan

2. Menentukan standar kompetensi untuk pelaksanaan pelayanan gizi di setiap tingkat administrasi pemerintahan.

3. Menentukan jenis pendidikan sesuai kompetensi

Rumusan Ketenagaan Gizi …. lanjutan

4. Pelatihan tambahan bagi tenaga yang tidak memiliki kompetensi sesuai pendidikan formal

5. Merumuskan legislasi tentang penempatan tenaga sesuai kebutuhan.

6. Di tingkat desa ditempatkan tenaga setara D1.

3333

top related