pada tikus putih galur wistar. metode penelitian yang...

Post on 02-Mar-2020

6 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

xvii

INTISARI

Formula jamu anti hipertensi mengandung berbagai senyawa bioaktif yangdapat menimbulkan efek toksik. Uji toksisitas subkronis dilakukan untukmengetahui spektrum efek toksik senyawa uji sesuai takaran dosis. Ginjalmerupakan salah satu organ ekskresi terpenting dan merupakan organ sasaranutama dari efek toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian jamuanti hipertensi dapat mengakibatkan perubahan gambaran histopatologi ginjalpada tikus putih galur wistar.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental denganrancangan post test only control group design, sampel adalah 50 ekor tikus putihyang terdiri dari 25 jantan dan 25 betina galur wistar dibagi 5 kelompok acak.Kelompok K1 sebagai kontrol (pakan standar dan CMCNa 0,1% dalam 3ml), K2,K3, K4 dan K5 masing-masing diberi formula jamu antihipertensi 20mg/kgBB/hari, 200 mg/kgBB/hari, 2000 mg/kgBB/hari dan 6324,14mg/kgBB/hari. Semua perlakuan selama 21 hari, pada hari ke 22 diterminasi dandilakukan pengambilan organ ginjal untuk mengetahui gambaran histopatologiginjal.

Hasil uji Kruskal wallis diperoleh nilai p = 0,000(p<0,05), menunjukanterdapat perbedaan yang signifikan, didapatkan hasil derajat kerusakan ginjal padaskor 0 (tidak ada perubahan) terbanyak ditemukan di kelompok KI disusulkelompok KII. Skor 1 (derajat kerusakan 1-25%) terbanyak pada kelompok KIIIdan KIV, sedangkan pada skor 2 (derajat kerusakan 26-50%) tidak ditemukan.Skor 3 (derajat kerusakan >50% hanya ditemukan pada kelompok KV). Hasil ujiMann-Whitney yang menunjukkan perbedaan signifikan adalah KI dengan K2,K3, K4, K5 dengan p< 0,05.

Disimpulkan ada pengaruh pemberian jamu antihipertensi terhadaphistopatologi ginjal.

Kata kunci : formula jamu antihipertensi, uji toksisitas subkronis, gambaranhistopatologi ginjal.

top related